MAKALAH DISKUSI
Oleh :
2020
1
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNYA sehingga
makalah ini dapat tersusun hingga selesai . Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak
terima kasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan
sumbangan baik materi maupun pikirannya.
Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun
menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.
Penulis
i
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...........................................................................................................i
DAFTAR ISI.........................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................................1
1.1 Latar Belakang............................................................................................................1
1.2 Tujuan Penulisan........................................................................................................3
BAB II LANDASAN TEORI...............................................................................................4
2
2.1 Pengertian Etika ........................................................................................................4
2.2 Teori-teori Etika ........................................................................................................4
2.3 Pengertian Etika Kerja..............................................................................................5
2.3.1 Fungsi Etika Kerja..........................................................................................5
2.3.2 Indikator Etika Kerja.....................................................................................5
2.4 Pengertian Etika Perbankan.....................................................................................6
2.4.1 Dasar-dasar Etika Perbankan.......................................................................7
2.4.2 Etika Bankir....................................................................................................8
2.4.3 Jenis-jenis Etika Perbankan..........................................................................9
2.4.4 Prinsip Dasar Etika Perbankan ..................................................................11
2.4.5 Prinsip Etika Perbankan ............................................................................12
BAB III PENUANGAN KASUS......................................................................................13
3
3.1 Kronolagi Kasus .......................................................................................................13
3.2 Penyelesaian Kasus ..................................................................................................16
BAB IV PENUTUP............................................................................................................18
4
4.1 Simpulan....................................................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA
ii
1
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
adanya suatu jaringan peraturan-peraturan, norma atau kaidah yang sangat erat bahkan
saling berhubungan satu dengan yang lainnya.
Dalam dunia perbankan etika bisnis menjadi dasar utama yang sangat berperan
penting dan tidak boleh diabaikan. Karena bank merupakan badan usaha yang
menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkan kepada
masyarakat dalam bentuk kredit atau bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf
hidup orang banyak.
Tugas bank disamping memobilisasi dana dari masyarakat dalam bentuk tabungan,
deposito, rekening giro, bank juga melaksanakan penyaluran kredit serta memberikan jasa-
jasa bank lainnya seperti kliring, inkaso, transfer dan lain-lain. Oleh karenanya faktor
kepercayaan dari pihak lain dan nasabah merupakan penunjang utama bagi kelancaran
sistem operasional perbankan.
Faktor kepercayaan ini pulalah yang merupakan etika perbankan dalam
hubungannya dengan bank lain. Dalam mengelola kepercayaan tersebut, bankir harus
memiliki ahlak, moral dan keahlian di bidang perbankan, sebab seorang bankir mempunyai
misi untuk memberikan nasehat yang objektif bagi nasabahnya dan juga harus mampu
mendidik nasabah dalam arti dapat memberi penjelasan dalam bidang administrasi,
pembukuan, pemasaran dan bidang-bidang yang lain. Nasehat objektif yang dimaksud
adalah seorang bankir harus dapat bersifat objektif, tidak memihak, jujur terhadap nasabah,
dan dapat memilihkan produk atau jasa yang paling tepat bagi nasabahnya, bankir tidak
memaksakan nasabah untuk membeli apa saja yang ditawarkan bankir tanpa
mempertimbangkan kondisi dan status nasabah.
Setiap bankir di Indonesia wajib mengelola bank secara sehat dan menghormati
norma-norma perbankan yang berlaku, menaati semua tata nilai sebagai pedoman dasar
dalam menentukan sikap dan tindakannya.
Norma-norma perbankan yang diakui, diterima dan ditaati tersebut tertuang dalam Kode
Etik Bankir di Indonesia yang isinya sebagai berikut :
1.Seorang bankir patuh dan taat pada ketentuan perundang-undangan dan peraturan yang
berlaku.
2.Seorang bankir melakukan pencatatan yang benar mengenai segala transaksi yang
bertalian dengan kegiatan banknya.
3.Seorang bankir menghindarkan diri dari persaingan yang tidak sehat.
4.Seorang bankir tidak menyalahgunakan wewenangnya untuk kepentingan pribadi.
5.Seorang bankir menghindarkan diri dari keterlibatan dalam pengambilan keputusan
2
3
3
4
BAB II
LANDASAN TEORI
4
5
dirinya sendiri. Dengan kata lain, tindakan itu bernilai moral karena tindakan itu
dilaksanakan terlepas dari tujuan atau akibat dari tindakan itu.
2. Etika Teleologi:
Adalah suatu tindakan itu diukur baik buruknya suatu tindakan berdasarkan tujuan yang
mau dicapai dengan tindakan itu. Suatu tindakan dinilai baik, kalau bertujuan mencapai
suatu yang baik atau kalau akibat yang ditimbulkan baik dan berguna.
5
6
3) Penggerak
Seperti mesin bagi mobil besar, Etika kerja dapat menggerakkan individu atau sekelompok
orang agar mau melakukan sesuatu untuk mencapai hal yang diinginkan, sehingga
terciptalah kesepakatan dalam pencapaian target tersebut
Etika dalam bisnis dan perbankan ini terkait dengan moralitas, perbuatan moral
yang diartikan sebagagi perbuatan baik dan perbuatan buruk dalam kegiatan
bisnis/perbankan. Dalam hubungan itu etika menyentuh aspek individu dan perturan
social.
6
7
7
8
penuh suasana serba tidak pasti, jenis jasa apa yang sebaiknya akan dipilihnya.
Oleh karenanya, bank harus dapat menampilkan beberapa pilihan produk / jasa
bank bagi para nasabahnya.
Salah satu hal yang harus dihindari antara bankir dan nasabah adalah menghindari
adanya hubungan pribadi sehingga dapat menjurus ke arah hubungan hubungan
yang kurang sehat misalkan, bankir memberikan kemudahan-kemudahan bagi
seseorang nasabah dikarenakan adanya upeti atau gift dan sejenisnya. Karena hal
ini akan merugikan nasabah lain yang berperilaku wajar dalam hubungan kerjanya
dengan bank.
8
9
9
10
10
11
11
12
2. Nasabah
Berkepentingan atas dalam hal keamanan uang mereka yang mereka simpan di bank,
layanan yang baik seta bunga yang wajar.
3. Pemerintah
Berharap bahwa bank dapat memberikan lapangan kerja serta penigkatan taraf hidup yang
layak dan dapat menjaga stabilitas ekonomi dan politik.
4. Pemilik atau Investor
Menghendaki adanya kepastian hukum dalam perbankan dan memperoleh keuntungan
yang wajar.
5. Karyawan
Bertindak sebagai pelaku dan penggerak organisasi bank yang mengharapkan jaminan
materi dan non materi seperti, kesinambungan bekerja, keadilan, jaminan pension dan
sebagainya.
12
13
13
14
BAB III
PENUANGAN KASUS
14
15
Panjaitan yang lebih dahulu ditetapkan sebagai tersangka dan tengah menjalani
persidangan dengan tuduhan turut membantu perbuatan Malinda.
Malinda melakukan pembobolan dana nasabah dalam kurun waktu 22 Januari 2007
hingga 7 Februari 2011 melalui 117 transaksi, dimana 64 transaksi di antaranya dalam
bentuk pecahan rupiah senilai Rp27,36 miliar dan 53 transaksi senilai 2,08 juta dolar AS.
Malinda memang dikenal dekat dengan para nasabah Citigold. Untuk mendapatkan
kepercayaan mereka, Malinda memberikan pelayanan istimewa kepada nasabah. Mereka
diperlakukan sangat baik di ruangan khusus di kantor Citibank. Perlakuan ini tidak hanya
diberikannya dalam waktu singkat, tetapi hingga puluhan tahun sampai nasabah sangat
percaya. Rohly Pateni, salah satu nasabah yang menjadi korban Malinda. Dia mengaku
sangat percaya kepada Malinda karena sudah 18 tahun menjadi nasabah Citibank dan
ditangani Malinda. Dia jarang mengecek rekeningnya karena sibuk bekerja.
Malinda secara cermat menelisik pola transaksi nasabah yang bersangkutan,
kemudian mengajukan blanko kosong untuk ditanda tangani. Blanko inilah yang dia
gunakanan untuk menarik dana dengan memerintahkan Dwi mentransfer uang ke beberapa
perusahaan miliknya. Malinda juga menggunakan surat kuasa dari nasabah, sehingga
nasabah seolah-olah datang ke bank untuk melakukan transaksi.
Tak hanya itu, dia juga mengisi formulir dengan data-data tak sah alias palsu. Data
itu terdiri dari nama nasabah pengirim, penerima, nominal uang hingga isi pesan. Semua
diisi oleh Malinda sehingga seakan nasabah itu yang melakukan transkasi.
Untuk mengaburkan bukti kejahatan, Malinda membuat perusahaan pribadinya
yang dialiri dana nasabah Citibank atas nama orang lain. Pada akhirnya, duit inilah yang
digunakannya, antara lain untuk menyicil angsuran mobil super mewah seperti Ferrari.
Berdasarkan kesaksian mantan Citigold Executive Head di Citibank Landmark,
Reniwati Hamid, Malinda mengalirkan dana nasabah ke empat perusahaan miliknya yaitu,
PT Sarwahita Global Manajemen, PT Porta Axell Amitee, PT Qadeera Agilo Resources,
dan PT Axcomm Infoteco Centro. Reniwati sendiri menjabat sebagai Direktur Utama di
empat perusahaan yang didirikannya bersama Malinda, Roy Sanggilawang, dan Gesang
Timora tersebut.
Dari keempat perusahaan ini, Malinda kembali menarik uang untuk kepentingan
pribadinya, Andhika maupun adiknya, Visca Lovitasari serta suami Visca, Ismail bin
Janim. Andhika menampung uang curian itu dengan membuka banyak rekening dengan
identitas berbeda karena menggunakan KTP palsu.
15
16
Dalam proses persidangan terkuak bahwa Malinda Dee beberapa kali memberi
uang kepada bagian teller Citibank. Hal itu terungkap saat mantan teller Citigold, Dwi
Herawati memberi kesaksian di persidangan. Uang itu, diberikan oleh Malinda dalam
bentuk uang maupun voucher. Namun dia tak tahu apakah teller Citibank lainnya juga
mendapatkan bonus dari Malinda atau tidak.
Malinda disebut telah melakukan 117 transaksi ilegal terkait pemindahan isi
rekening nasabah. Transaksi itu terdiri dari 64 transaksi dalam rupiah dengan nilai Rp
27.369.065.650 dan 53 transaksi dalam dolar AS senilai US$ 2.082.427. Jika ditotal, uang
sebanyak Rp 46,1 miliar telah dikeruk Malinda dari puluhan nasabahnya.
Selain itu, tercatat ada 37 nasabah Citigold Citibank yang rekeningnya dibobol
Malinda. Nasabah bernama Rohli bin Pateni paling banyak dan sering dibobol Malinda,
yakni sebanyak 24 kali dengan total Rp 9.065.281.000 dan US$ 550.700.
Kemudian nasabah N Susetyo Sutadji berhasil dibobol Malinda sebanyak 9 kali
dengan jumlah total Rp 4.961.000.000 dan US$ 10.100. Lalu nasabah Gaby M Bakrie
berhasil dibobol sebanyak 8 kali dengan jumlah total Rp 460 juta dan US$ 197.500.
Nasabah Sukardi berhasil dibobol sebanyak 7 kali dengan jumlah total Rp
789.100.000 dan US$ 180.500. Selanjutnya, nasabah Surjati T Budiman Rp 611.200.000
dan US$ 120 ribu. Terakhir, nasabah Mirtati Kartohadiprodjo berhasil dibobol Malinda
sebanyak 5 kali dengan jumlah total Rp 1.179.000.000 dan US$ 10 ribu.
Namun, dari 37 nasabah yang dikeruk rekeningnya oleh Malinda tersebut, hanya 3
nasabah yakni Rohli bin Pateni, N Susetyo Sutadji dan Surjati T Budiman yang melapor ke
Kepolisian.
16
17
Jaksa menjerat Malinda dengan pasal berlapis, yaitu pasal dalam Undang-Undang
Perbankan dan pasal Undang-Undang Tindak Pidana Pencucian Uang. Pertama, dia dijerat
Pasal 49 ayat 1 dan 2 Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992 sebagaimana diubah dengan
Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perbankan juncto Pasal 55 ayat 1 dan
pasal 65 KUHP.
Kedua, Pasal 3 ayat 1 Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2002 sebagaimana diubah
dengan Undang-Undang No 25 Tahun 2003 tentang Pidana Pencucian Uang juncto Pasal
65 KUHP. Ketiga, Pasal 3 Undang-Undang No 8 Tahun 2010 tentang Pencegahan dan
Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang juncto Pasal 65 ayat 1 KUHP.
Ancamannya adalah 15 tahun penjara.
Namun vonis hakim jauh lebih ringan dari tuntutan Jaksa. Dalam sidang vonis,
Majelis Hakim menghukumnya dengan delapan tahun penjara.Ketua majelis hukum
Gusrizal di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan menyatakan terdakwa Inong Malinda Dee
bersalah dan menghukum dengan penjara delapan tahun serta denda Rp 10 miliar atau
diganti dengan kurungan tiga bulan. Majelis juga memerintahkan penyitaan sejumlah aset
Malinda, termasuk mobil-mobil mewah Malinda, untuk dikembalikan pada Citibank
cabang Landmark, Jakarta Selatan.
Terkait permasalahan pembobolan dana nasabah yang dilakukan oleh Malinda Dee
atau dikenal juga dengan sebutan Inong Malinda pada bank Citibank disebabkan karena
kurangnya pengawasan yang dilakukan oleh pimpinan bank itu sendiri baik oleh Direktur,
Komisaris maupun pimpinan yang lain. Karena Melinda Dee menjabat sebagai
Relationship Manager Citigold di bank tersebut, sehingga dia dengan dapat mudahnya
melakukan yang demikian dengan memanfaatkan kekuasaan jabatannya. Sebab dia
melakukan hal tersebut tidak sendiri, namun dibantu atau bersengkokol dengan
bawahannya yaitu selaku teller yang melakukan transaksi ke perusahaan miliknya.
BAB IV
17
18
PENUTUP
4.1 Simpulan
Etika kerja adalah suatu semangat kerja yang dimiliki oleh masyarakat untuk
mampu bekerja lebih baik guna memperoleh nilai hidup mereka. etika kerja menentukan
penilaian manusia yang diwujudkan dalam suatu pekerjaan. (Sukriyanto (2010:29). Fungsi
etika kerja yaitu sebagai pendorong timbulnya perbuatan, penggairah dalam aktivitas, dan
penggerak.
Etika Perbankan ialah suatu kesepakatan para bankir yang merupakan suatu norma
sopan santun dalam menjalankan usahanya, dan merupakan prinsip-prinsip moral atau
nilai-nilai (Values) mengenai hal-hal yang dianggap baik, serta tugas dan tanggung jawab
unsur-unsur untuk mewujudkan hal yang baik dan mencegah hal yang tidak baik.
Kasus nyata yang terjadi sebagai bentuk penyimpangan etika perbankan adalah
kasus Malinda Dee. Malinda Dee yang merupakan Relationship Manager Citigold di bank
Citibank melakukan pembobolan dana nasabah disebabkan karena kurangnya pengawasan
yang dilakukan oleh pimpinan bank itu sendiri baik oleh Direktur, Komisaris maupun
pimpinan yang lain. Malinda melakukan pembobolan dana nasabah dalam kurun waktu 22
Januari 2007 hingga 7 Februari 2011 melalui 117 transaksi, dimana 64 transaksi di
antaranya dalam bentuk pecahan rupiah senilai Rp27,36 miliar dan 53 transaksi senilai
2,08 juta dolar AS.
DAFTAR PUSTAKA
18
19
Ali , Muhammad . 2019 Cerita Malinda Dee, Si Seksi Pembobol Nasabah Citibank 8
Tahun lalu Diambil dari : https://www.liputan6.com/news/read/3929889/cerita-
malinda-dee-si-seksi-pembobol-nasabah-citibank-8-tahun-lalu (29 Maret 2020)
Fadillah, Amin . 2014 Resume Kasus Pembobolan Dana Nasabah Diambil dari :
https://afadillah12.blogspot.com/2014/04/resume-kasus-pembobolan-dana-
nasabah.html (29 Maret
19