Anda di halaman 1dari 10

FOREX RATE DAN MARKET

Dr.H. Sabri Nurdin,S.E.,M.M

Forward Rate
(Nilai tukar ke depan)
            Forward Rate merupakan  transaksi keuangan yang dilakukan pada waktu
tertentu di masa depan, dengan harga yang ditentukan pada waktu sekarang dan
diberlakukan pada waktu transaksi yang akan datang. Forward rate juga merupakan
kurs mata uang yang dipakai dalam pasar berjangka, dimana nilainya disepakati
sebelum transaksi dilakukan dikemudian hari. Forward rate merupakan nilai tukar yang
ditetapkan pada jangka waktu tertentu (satu bulan atau lebih) setelah transaksi
dilakukan, transaksi semacam ini biasanya dilakukan dalam hal pembelian hutang atau
barang.
            Forward rate agreement (FRA) adalah Suatu kontrak dimana dua counterparty
setuju dengan suku bunga yang akan dibayarkan pada jangka waktu tertentu di masa
datang. Pada dasarnya tidak terjadi pertukaran nominal deposito, namun dilakukan
pembayaran secara tunai apabila terjadi perbedaan antara tingkat bunga di pasar dan
tingkat bunga yang tetah disepakati dalam kontrak
            Dalam konteks forex, Forward Rate ditentukan dalam perjanjian, yang
berupa  kontrak yang harus dihormati oleh pihak-pihak  yang terlibat. Dalam konteks
obligasi, forward rate dihitung untuk menentukan nilai masa depan. Penentuan forward
rate biasanya mengandung biaya transaksi yang tinggi dan besarnya sangat tergantung
pada tingkat fluktuasi nilai mata uang yang diperlukan.
Forward rate = spot rate + premium
Spot rate = kurs mata uang yang berlaku saat kontrak dibuat
Premium = selisih antara bunga deposito Rupiah dengan Bunga deposito USD

FORWARD MARKET
(pasar kurs forward)
            Forward Market adalah adalah bursa valas dimana dilakukan transaksi
penjualan dan pembelian valas dengan kurs forward (forward rate), forward market
biasa digunakan untuk perdagangan berbagai instrumen termasuk mata uang dan suku
bunga, serta aset seperti komoditi dan efek.
FORWARD MARKET PARTICIPANT
Ada beberapa institusi yang terlibat dalam pasar forward:
1. ARBITRAGEURS:
adalah institusi atau seseorang yang mencari keuntungan dari mengambil keuntungan
dari perbedaan tingkat suku bunga antar berbagai Negara. Mereka menggunakan
forward contract untuk menghilangkan atau meminimalisir nilai tukar yang ada dalam
proses transfer dana dari suatu Negara ke Negara yang lain.

2. TRADERS:
adalah institusi bisnis atau perorangan yang menggunakan forward contract untuk
menghilangkan atau menutup resiko yang akan muncul ketika melakukan transaksi
import maupun eksport dari suatu Negara ke Negara lain yang menggunakan mata
uang yang berbeda.
3. HEDGERS:
adalah seseorang atau entity bisnis yang melakukan hedging (lindung nilai) dengan
melakukan forward contract untuk menutupi resiko akibat flukstuasi nilai tukar terhadap
asset maupun liability yang tercermin dalam balance sheets yang mereka miliki
sebelum itu jatuh tempo.

4. SPECULATORS
adalah institusi bisnis ataupun perorangan yang secara aktif terlibat dalam eksposure
dalam resiko mata uang dengan jalan membeli atau menjual mata uang secara forward
untuk mendapatkan keuntungan dari fluksutasi mata uang tersebut. Tetapi tingkat
partisipasi mereka tidak tergantung kepada traksksi bisnis dalam suatu mata uang
melainkan berdasarkan besar nya forward dan kespektasi mereka untuk harga spot
suatu mata uang dimasa yang akan datang.

FORWARD CONTRACT
(kontrak serah)

            Forward contract atau yang biasa disebut Kontrak serah adalah suatu


persetujuan antara dua belah pihak untuk menjual atau membeli suatu aset (atau
bentuk apapun juga) pada suatu waktu yang telah ditetapkan sebelumnya. Oleh karena
itu tanggal penjualan dan tanggal penyerahan barang dilakukan dalam waktu yang
berbeda.
            Kontrak inidigunakanuntuk mengendalikan dan meminimalkan
risiko.Sebagaicontohrisikoperubahannilaimata uang (contoh: kontrak forward untuk
transaksi mata uang) atau transaksi komoditi (contoh: kontrak serah untuk
minyakbumi).
            Satu pihak setuju untuk membeli, pihak lain menjual, untuk suatu harga yang
telah disetujui sebelumnya. Saat itu terjadi transaksi forward. Belum terjadi pertukaran /
pembayaran uang. Pembayaran dan pengiriman barang dilakukan sesuai dengan
jadwal dan aturan yang telah disepakati.
            Harga forward berbeda dengan harga spot atau harga pada saat asset tersebut
berpindah tangan {pada waktu tersebut (spot), biasanya dua hari kerja}. Sebuah pasar
tunai transaksi dimana pengiriman komoditas tersebut ditangguhkan sampai setelah
kontrak telah dibuat. Meskipun pengiriman dibuat di masa depan, harga ditentukan
pada tanggal perdagangan awal.

b. Forward Market untuk Spekulasi


Sebagai ilustrasi dari penggunaan Forward Market untuk tujuan spekulasi dapat dilihat
contoh dibawah ini.
Misalkan data data informasi dari suatu bank devisa di Jakarta sebagai berikut.
Spot Rate (SR) = Rp 9.000/USD dan Forward Rate (FR) 90 hari = Rp 9.100,- /USD.
Tetapi seorang Speculator mencoba mencari informasi lain tentang kemungkinan
realisasi Future Spot Rate (FSR) dengan kemungkinan harapan atau Expected
Probability sebagai berikut.

No. FSR Probability Expected Value FSR


1 9.050 10 % 905
2 9.100 20 % 1.820
3 9.150 60 % 5.490
4 9.200 10 % 920
9.135
Berdsarkan perbandingan data di atas, dapat dilihat FSR > FR. Dengan demikian bila
speculator ingin mendapatkan keuntungan maka akan dilakukan Dorward Contract Beli atau
Take a Long Position, dalam hal ini speculator akan mendapatkan keuntungan sebesar
Rp 35/USD dari kontrak beli dengan FR Rp 9.100/USD dan kemudian menjual ke pasar dengan
harga FSR Rp 9.135/USD.
Langkah Speculator untuk mencari keuntungan dapat digambarkan dengan grafik

+ Profit
Profit

Long Position
FR

9.100
9.000
9.000 9.050 9.200
00 FSR
9.135
9.135

Rugi Short Position


Rugi

_−

Dari uraian langkah spekulasi di atas, maka dapat disimpulkan bahwa seorang speculator
akan merusaha untuk mencari keuntungan dengan langkah sebagai berikut.
1. Bila di perkirakan FSR > FR, maka speculator akan melakukan kontrak “ Long
Position” atau kontrak beli untuk mendapatkan keuntungan sebesar Rp 35/USD
(membeli USD dikontrak dengan harga FR = Rp 9.100/USD dan menjualnya di pasar
dengan harga pasar FSR = Rp 9.135/USD).
2. Tetapi sebaliknya bila ramalan Expected Value-nya ternyata salah atau meleset misalnya
FSR < FR atau menjadi 9.050 < 9.100 maka speculator akan mengalami kerugian
Rp50/USD (beli USD dikontrak dengan harga FR = Rp 9.100/USD dan menjual di pasar
dengan harga FSR = Rp 9.050/USD).
3. Dalam hal ini, bila diperkirakan FSR < FR, maka sebaiknya speculator akan melakukan
kontrak “Short Position” atau kontrak jual untuk mendapat keuntungan seperti yang
ditunjukkan oleh gambar dibawah ini.

Grafik
Spekulator Short Position Forward Contract

+ Profit

Long Position
FR

9.100
9.000
9.000 9.150
0 FSR
9.050

Rugi
Short Position

_−

Dari uraian langkah spekulasi di atas, maka dapat disimpulkan bahwa seorang
speculator
Misalkan data informasi dari sebuah bank devisa di Jakarta sebagai berikut. Spot Rate
(SR) = Rp 9.000 / USD dan Forward Rate (FR) 90 hari = Rp 9.100 / USD. Tetapi
seorang Spekulator mencoba untuk mencari informasi lain tentang kemungkinan
realisasi Futura Spot Rate (FSR) dengan kemungkinan harapan atau Expected Probability
sebagai berikut.

No FSR Probability Expected Value FSR


1 8.900 20% 1.780
2 9.050 30% 2.715
3 9.100 30% 2730
4 9.150 20% 1.830
9.055

Langkah yang akan dilakukan untuk mendapatkan keuntungan dapat dilakukan


senagai berikut.
1. Bila diperkirakan FSR < FR, maka speculator akan melakukan kontrak “Short
Position” atau kontrak jual untuk mendapatkan keuntungan Rp 45 / USD (membeli
USD di pasar dengan harga FSR = Rp 9.055/USD dan menjualnya di kontrak dengan
harga di pasar FR = Rp 9.100/USD ).
2. Tetapi, sebaliknya bila ramalan Expected Value-nya ternyata salah atau meleset
misalnya FSR > FR atau menjadi 9.150 > 9.100 maka speculator akan mengalami
kerugian Rp 50/USD (beli USD di pasar dengan harga FSR = Rp 9.150 / USD dan
menjualnya dikontrak dengan FR = Rp 9.100/USD).
c. Exchange Rate Pass – Through
Pass – Through adalah pengukuran respon perubahan harga barang inpor dan barang
ekpor sebagai akibat kur valas.
Diasumsikan harga sebuah mobil BMW buatan Jerman yang dijual di USA dalam
USD dan Euro sebagai berikut.

EUR USD
P = € 35,000 x USD 1.0000/€ = P = $ 35,000
BMW BMW

Jika Euro Aprisiasi terhadap USD sebesar 20%, dari $ 1.00 /€ menjadi $ 1.20 /€
Maka harga mobil BMW secara teoritis akan naik menjadi $ 42,000. Tetapi bila harga
mobil BMW di USA tidak naik sebesar 20%, misalnya hanya akan naik $ 40,000. Maka
dikatakan tingkat Pass-throgh hanya;

EUR
P BMW,2 $ 40,000
= = 1.1429 atau 14,29% kenaikan
EUR $ 35,000
P BMW,1
Tingkat Pass – through diukur dari perubahan kurs valas yang ditunjukan oleh
perubahan harga dalam USD. Pada contoh ini, harga BMW dalam USD hanya naik
sebesar 14,29%, sedangkan EURO apresiasi sebesar 20% terhadap USD. Tingkat Pass –
through hanya sebagian yaitu sebesar.

14,29%
= 0,71 == 71%
20%

Dengan demikian hanya sebesar 71% dari perubahan kurs valas yang merupakan Pass-through
terhada USD, sedangkan sisanya dari perubahan kurs diserap oleh BMW.

d. Dampak Exhange Rate Pass-through dalam krisi moneter


Pada dasarnya exchange rate “Pass-through” ini mencerminkan dampak negative dari krisis
moneter yang harus ditanggung oleh eksportir produk pertanian/primer dari Indonesia yaitu
dalam bentuk kebocoran /kerugian akibat harga barang menurun dalam nilai valas.
Untuk ilustrasi dari kebocoran / kerugian sebagai akibat exchange rate Pass-through ini
dapat dilihat dari contoh pdi bawah ini.
Misalkan harga 1 kg kopi sebelum krisis moneter Rp 2.500 = USD 1. Setelah krisi
moneter, USD apresiasi 300% dan IDR depresiasi sebesar - 75% karena nilai tukar menjadi
Rp10.000 / USD. Dengan demikian secara teoritis pembeli kopi dari luar negeri akan dapat
membeli kopi dengan uang USD 1 sebanyak
Rp 10.000
X 1 kg kopi = 4 kg kopi
Rp 2.500
mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm

Dalam hal ini berarti harga 4 kg kopi = USD 1 atau 1 kg kopi USD 0,25. Perhitungan ini
menunjukkan bahwa harga kopi Indonesia jika dilihat dalam USD menjadi menurun sebesar –
75% yaitu dari USD 1 / kg kopi menjadi USD 0,25 / kg, sehingga secara teoritis eksportis
Indonesia mengalami kebocoran / kerugian dan sebaliknya pembeli luar negeri memperoleh
keuntungan akibat Pass-through. Karena bargaining position yang relative rendah dari produk
pertanian / primer, maka biasanya eksportir Indonesia sulit menaikan harga jualnya dalam valas.
Biasanya kenaikan produk dalam valas relative kecil < 50% dan tidak akan dapat mengcover
depresiasi nilai rupiah yang mencapai – 75%
CURRENCY FUTURE MARKET
Currency futures market (CFM) merupakan salah satu bentuk bursa valas. Dalam hal ini
dilakukan untuk kontak yang sering digunakan oleh para pengusaha atau arbitrageurs (pedang
valas) untuk melindungi posisi forex-nya atau untuk berspekulasi mencari keuntungan terhadap
fluktuasi forward rate.
CFM berawal dari lahirnya commodity futures exchange untuk memenuhi kebutuhan
para petani dan pemakai atau pedagang produk pertanian pada tahun 1919 di Chicago Mercantile
Exchange (CME). Kemudian, pada tahun 1992 CME mendirikan devisi international monetary
market (IMM) yang memungkinkan perdagangan jangka pendek dari securities (surat berharga),
emas, dan forex.
Dalam currency futures market (CFM), kontrak perdagangan valas atau currency futures
contract (CFC) dilakukan dengan standar volume dan jangka waktu tertentu sebagai mana pada
table dibawah ini.
Mata Uang Asing yang Diperdagangkan di IMM
No. Currency Unit per IMM future Contract Option
( ½ Future )
1. AUD 100,000 50,000
2. GBP 62,500 31,250
3. CAD 100,000 50,000
4. EUR 125,000 62.500
5. NZD 100,000 50.000
6. JPY 12,500,000 6,250,000
7. CHF 125,000 62,500
8. MXP 500,000 250,000
9. SUR 500,000 250,000

Transaksi perdagangan CFC ini dilakukan secara face to face di trading floor yang telah
disiapkan oleh IMM melalui broker yang berbeda dengan forward contract yang dinegosiasikan
melalui telpon. Tanggal jatuh tempo currency futures contract selalu pada setiap hari Rabu ke-3
pada bulan Maret, Juni, September, dan Desember.
Sebagai ilustrasi dari penggunaan CFM bagi seorang pengusaha untuk melindungi atau
mempertahankan posisi forex-nya dapat dilihat contoh di bawah ini.
Sebuah perusahaan Amerika pada tanggal 02 Januari memerlukan dana sebesar
EUR575,000.00 untuk empat puluh hari kemudian atau tanggal 11 Februari. Dalam hal ini,
perusahaan tersebut dapat melindungi atau mempertahankan forex position-nya, antara lain
dengan jalan:
1. Malakukan currency futures contract, atau
2. Melakukan forward contract
Jika pilihan pertama yang dilakukan, yaitu memilih currency futures contract (CFC), mka:
(a). Pilihan IMM contract yang paling dekat waktunya adalah Rabu ke-3 bulan Maret
(b). Untuk sejumlah keperluan dana tersebut di atas akan memilih dua kemungknan pembelian
CFM :
1. Membeli 4 x EUR futures contract, yaitu 4 x EUR 125,000 = EUR 500,000
2. Membeli 5 x EUR futures contract, yaitu 5 x EUR 125,000 = EUR 625,000
Dengan cara ini, pengusaha tersebut akan mendapat kepastian dan terhindar dari
kemungkinan risiko kerugian akibat aprisiasi EUR yang tinggi.
Jika yang dilakukan pilihan kedua, perusahaan akan melakukan forward contract yang
sesuai dengan kebutuhan sebesar EUR 575,000 untuk jangka waktu 40 hari sehingga
mendapatkan kepastian dan terhindar dari kemungkinan risiko kerugian akibat apresiasi
EUR yang tinggi
Catatan:
Secara normal future currency price akan sama dengan forward rate untuk valas tertentu.
Akana tetapi, bila terjadi asumsi misalanya :
Future Currency Price GBP = USD 1,50/GBP
Forward Rate GBP = USD 1.48/GBP
Maka dalam hal ini perusahaan dapat melakukan pembelian GBP dengan forward
contract dan sekaligus atau pada saat bersamaan melakukan penjualan dengan currency
futures contract. Dengan cara ini perusahaan akan mendapat keuntungan sebesar USD 0,02
per GBP. Akan tetapi tindakan ini menyebabkan turunya future currency price.
Selain digunakan untuk melindungi perusahaan terhadap risiko kerugian, CFM juga
digunakan oleh para arbitrageur atau speculator untuk mencari keuntungan dengan
memperhatikan future currency movement, Gambar Tindakan spekulator

Spekulator CFM
GBP 125,00

Future Price Contract $ 1.50£

Perkiraan Realisasi FSR Perkiraan Realisasi FSR


Apresiasi (USD 1.53/£ Depresiasi (USD 1.48/£

CFC Kontrak Beli Harga CFC Kontrak Jual Harga


Rendah (USD 1.50/£ Tinggi (USD 1.50/£)

Kontrak Beli < Penjualan SR Kontrak Jual > Pembelian SR


Keuntungan (125,00 x 0.03) Keuntungan (125,000 x 0.02)
Jika spekulator memperkirakan suatu valas akan apresiasi, tentu akan membuat futures
contract untuk sfecific settlement date sehingga dia dapat membeli valas sesuai dengan rate atau
kurs tertentu, jika pada waktu jatuh tempo futures contract-nya, speculator tentu akan
mendapatkan keuntungan dari selisih kurs antara spot rate dan futures contract rate-nya.
Sebaliknya jika speculator mengadakan selling futures contract dengan perkiraan bahwa
suatu valas akan depresiasi, dia mengharapkan akan mendapatkan keuntungan dari selisih
pembelian valasnya dengan spot rate yang relative murah terhadap kontrak penjualan valasnya
dengan kurs yang relative lebih tinggi.

CURRENCY OPTION MARKET


Currency option market (COM) merupakan suatu alternatif lain bagi pengusaha dan pedagang
valas atau speculator untuk melakukan kontrak sehingga memperoleh hak untuk membeli (call
option) atau hak untuk menjual (put option) yang tidak harus dilakukan (not obligation) atau
sejumlah unit valas pada harga dan jangka waktu atau tanggal expired tertentu.
Menurut Eitman, Stonehill dan Moffett (1992:116) ada beberapa keterangan dan ketentuan
pokok yang perlu diketahui sehungan dengan currency option market, antara lain sebagai
berikut:
1. Penjual currency option disebut sebagai writer atau grantor.
2. Pembeli currency option disebut Holder.
3. Currency option contract dapat dilakukan dengan sejumlah mata uang yang sama dengan
currency futures contract (AUD, CAD, GBP, JPY, EUR, CHF, dan lain-lain).
4. Satuan kontrak adalah setengah dari satuan currency futures contract.
5. Transaksi dilakukan berdasarkan strike atau exemcise price atau harga yang berlaku
disepakati dimana pemilik kontrak diizinkan untuk merealisasi kontraknya (call put
option)
6. Amirican option memberikan hak kepada pembeli kontrak untuk merealisir (exercice)
option yang dibelinya pada setiap waktu antara tanggal penulisan kontrak dan tanggal
jatuh temponya.
7. European option hanya dapat direalisasi pada waktu atau tanggal jatuh temponya.
8. Suatu currency option yang exercise price-nya sama dengan spot price tersebut sebagai at
the money.
9. Suatu currency option yang akan menguntungkan jika direalisasi segera disebut sebagai
in the money yang terdiri atas:
a. In the money calls, yaitu call option yang exercise pricenya lebih rendah atau
dibawah current spot price.
b. In the money puts, yaitu put option yang exercise price lebih tinggi atau diatas current
spot price.
10. Suatu currency option yang tidak akan menguntungkan jika direalisasikan segera disebut
sebagai out of the money yang terdiri atas:
a. Out of the money calls, yaitu call option yang exercise price-nya lebih tinggi atau di
atas current spot price-nya.
b. Out of the money puts, yaitu put option yang exercise price-nya lebih rendah atau di
bawah current spot price-nya.
11. Premium atau option price adalah biaya currency option yang ditetapkan dan dibayar
dimuka oleh pembeli kepada penjual option.

Currency option ini dapat dibeli atau dijual dalam tiga macam pasar (market) yaitu :
a. Physical currency option yang dibeli pada bursa over the counter (interbank).
b. Physical currency option yang dibeli pada bursa valas seperti Philadelphia Stock
Exchange.
c. Currency option untuk future contract yang dibeli p[ada bursa future contract seperti
International Monetery Money ( IMM).

Anda mungkin juga menyukai