KELOMPOK 6
ETIKA PROFESI
Disusun oleh :
2020
DAFTAR ISI
JUDUL………………………………………………………………………………..
DAFTAR ISI…………………………………………………………………………..i
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................1
1.1 Latar Belakang Masalah.................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah...........................................................................................2
1.3 Tujuan Penulisan.............................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN...............................................................................................3
2.1 Etika sebagai akuntan publik yang sesuai dengan etika profesi..........................3
2.1.1 Tanggung jawab profesi................................................................................3
2.1.2 Kepentingan publik......................................................................................4
2.1.3 Integritas........................................................................................................4
2.1.4 Objektivitas...................................................................................................5
2.1.5 Kompetensi dan Kehati-hatian......................................................................5
2.1.6 Kerahasiaan...................................................................................................5
2.1.7 Prilaku Profesional........................................................................................6
2.2 Kinerja Akuntan Publik yang Sesuai dengan Etika Profesi.................................6
2.2.1 Elemen Pokok Pengukuran Kinerja.............................................................6
2.2.2 Fokus Pengukuran Kinerja Sektor Publik.....................................................7
2.2.3 Aspek-aspek Pengukuran Kinerja Sektor Publik..........................................8
2.2.4 Manfaat Pengukuran Kinerja Sektor Publik..................................................8
2.2.5 Pengukuran Kinerja dan Peningkatan Kinerja..............................................9
2.2.6 Evaluasi Kinerja Berdasarkan Tolok Ukur Kinerja yang Telah Ditetapkan
..............................................................................................................................10
2.2.7 Sistem Pengukuran Kinerja.........................................................................12
i
2.3 Cara Akuntan Menghadapi Beberapa Ancaman dan Kasus dalam Keadaan
Tertentu Sesuai dengan Etika Profesi.....................................................................12
2.3.1 Berbagai Ancaman yang Dihadapi pada Kantor Akuntan Publik...............13
2.3.2 Berbagai Pengamanan yang Dapat Menghilangkan atau Mengurangi
Beragam Ancaman yang Dapat Dilakukan oleh Akuntan Publik........................15
2.4 Pengaruh Etika Profesi Terhadap Kinerja Akuntan pada Kantor Akuntan
Publik.......................................................................................................................16
2.4.1 Pengaruh Independensi pada Kualitas Audit..............................................16
2.4.2 Pengaruh Tingkat Pendidikan pada Kualitas Audit....................................17
2.4.3 Pengaruh Etika Profesi pada Kualitas Audit...............................................17
2.4.4 Pengaruh Profesionalisme pada Kualitas Audit..........................................17
2.4.5 Pengaruh Pengalaman pada Kualitas Audit................................................18
2.4.6 Pengaruh Kepuasan Kerja Auditor pada Kualitas Audit.............................19
BAB III PENUTUP.....................................................................................................20
3.1 Simpulan............................................................................................................20
3.2 Saran.................................................................................................................20
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................21
ii
BAB I PENDAHULUAN
1
diatas, maka kami tertarik untuk melakukan diskusi mengenai Etika Profesi
Akuntan Publik (Audit Eksternal).
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana etika sebagai akuntan publik yang sesuai dengan etika profesi?
2. Bagaimana kinerja akuntan publik dalam kantor akuntan publik
3. Bagaimana cara akuntan menghadapi beberapa ancaman dan kasus dalam
keadaan tertentu sesuai dengan etika profesi?
4. Seberapa besar pengaruh Etika Profesi terhadap Kinerja Akuntan pada Kantor
Akuntan Publik ?
1.3 Tujuan Penulisan
1. Agar mengetahui etika sebagai akuntan publik yang sesuai dengan etika
profesi
2. Agar mengetahui kinerja akuntan publik dalam kantor akuntan publik
3. Agar mengetahui cara akuntan menghadapi beberapa ancaman dan kasus
dalam keadaan tertentu sesuai dengan etika profesi
4. Agar mengetahui pengaruh etika profesi terhadap kinerja akuntan pada
kantor akuntan publik
2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Etika sebagai akuntan publik yang sesuai dengan etika profesi
Mengingat profesi akuntan publik sangat penting perannya dalam
dunia bisnis di Indonesia, maka akuntan publik harus selalu menjaga integritas
dan profesionalisme melalui pelaksanaan standar dan kode etik profesi secara
konsekuen dan konsisten. Dalam setiap penugasan yang diberikan, akuntan
publik harus selalu bersikap independen dan menggunakan kemahiran
jabatannya secara profesional. Akuntan publik dan KAP agar menghindarkan
diri dari tindakan tercela, seperti kolusi dengan klien atau menutupi terjadinya
tindak kecurangan yang sangat merugikan berbagai pihak.Setiap bidang
profesi tentunya memiliki aturan-aturan khusus atau lebih dikenal dengan
istilah “Kode Etik Profesi”. Dalam bidang akuntansi sendiri, salah satu profesi
yang ada yaitu Akuntan Publik. Prinsip etika akuntan atau kode etik akuntan
itu sendiri meliputi tujuh butir pernyataan (IAI, 1998, dalam Ludigdo, 2007).
3
2.1.2 Kepentingan publik
Setiap anggota berkewajiban untuk senantiasa bertindak dalam
kerangka pelayanan kepada publik, menghormati kepercayaan publik, dan
menunjukan komitmen atas profesionalisme. Satu ciri utama dari suatu profesi
adalah penerimaan tanggung jawab kepada publik. Profesi akuntan memegang
peran yang penting di masyarakat, dimana publik dari profesi akuntan yang
terdiri dari klien, pemberi kredit, pemerintah, pemberi kerja, pegawai,
investor, dunia bisnis dan keuangan, dan pihak lainnya bergantung kepada
obyektivitas dan integritas akuntan dalam memelihara berjalannya fungsi
bisnis secara tertib. Ketergantungan ini menimbulkan tanggung jawab akuntan
terhadap kepentingan publik. Kepentingan publik didefinisikan sebagai
kepentingan masyarakat dan institusi yang dilayani anggota secara
keseluruhan. Kepentingan utama profesi akuntan adalah untuk membuat
pemakai jasa akuntan paham bahwa jasa akuntan dilakukan dengan tingkat
prestasi tertinggi sesuai dengan persyaratan etika yang diperlukan untuk
mencapai tingkat profesionalitas yang tinggi
2.1.3 Integritas
Integritas adalah suatu elemen karakter yang mendasari timbulnya
pengakuan profesional. Integritas merupakan kualitas yang melandasi
kepercayaan publik dan merupakan patokan bagi anggota dalam menguji
keputusan yang diambilnya. Integritas mengharuskan seorang anggota untuk,
antara lain, bersikap jujur dan berterus terang tanpa harus mengorbankan
rahasia penerima jasa. Pelayanan dan kepercayaan publik tidak boleh
dikalahkan oleh keuntungan pribadi. Integritas dapat menerima kesalahan
yang tidak disengaja dan perbedaan pendapat yang jujur, tetapi tidak
menerima kecurangan atau peniadaan prinsip.
4
2.1.4 Objektivitas
Obyektivitasnya adalah suatu kualitas yang memberikan nilai atas jasa
yang diberikan anggota. Prinsip obyektivitas mengharuskan anggota bersikap
adil, tidak memihak, jujur secara intelektual, tidak berprasangka atau bias,
serta bebas dari benturan kepentingan atau dibawah pengaruh pihak lain.
Anggota bekerja dalam berbagai kapasitas yang berbeda dan harus
menunjukkan obyektivitas mereka dalam berbagai situasi.
2.1.6 Kerahasiaan
Setiap anggota harus menghormati kerahasiaan informasi yang
diperoleh selama melakukan jasa profesional dan tidak boleh memakai atau
mengungkapkan informasi tersebut tanpa persetujuan, kecuali bila ada hak
atau kewajiban profesional atau hukum untuk mengungkapkannya.
Kewajiban kerahasiaan berlanjut bahkan setelah hubungan antar anggota dan
klien atau pemberi jasa berakhir.
5
2.1.7 Prilaku Profesional
Setiap anggota harus berperilaku yang konsisten dengan reputasi
profesi yang baik dan menjauhi tindakan yang dapat mendiskreditkan profesi.
Kewajiban untuk menjauhi tingkah laku yang dapat mendiskreditkan profesi
harus dipenuhi oleh anggota sebagai perwujudan tanggung jawabnya kepada
penerima jasa, pihak ketiga, anggota yang lain, staf, pemberi kerja dan
masyarakat umum.
Tujuan adalah pernyataan secara umum tentang apa yang ingin dicapai
organisasi. Sasaran merupakan tujuan organisasi yang sudah dinyatakan
secara eksplisit dengan disertai batasan waktu yang jelas. Strategi adalah cara
atau teknik yang digunakan organisasi untuk mencapai tujuan dan sasaran.
6
3. Mengukur tingkat ketercapaian tujuan dan sasaran-sasaran organisasi.
Jika kita sudah mempunyai indikator dan ukuran kinerja yang jelas,
maka pengukuran kinerja bias diimplementasikan. Mengukur tingkat
ketercapaian tujuan, sasaran dan strategi adalah membandingkan hasil actual
dengan indicator dan ukuran kinerja yang telah ditetapkan.
4. Evaluasi kinerja.
a. feedback
7
merupakan upaya konkret dalam memformulasikan tujuan strategis organisasi
sehingga lebih terwujud dan terukur.
5. Kelompok manfaat adalah sesuatu yang terkait dengan tujuan akhir dari
pelaksanaan kegiatan.
8
1. Memastikan pemahaman para pelaksana akan ukuran yang digunakan
untuk pencapaian kinerja.
9
5. Membantu dalam membuat keputusan-keputusan dengan langkah inisiatif.
• pengendalian preventif
• pengendalian operasional
• pengendalian kinerja
2.2.6 Evaluasi Kinerja Berdasarkan Tolok Ukur Kinerja yang Telah Ditetapkan
1. Struktur Pengendalian Manajemen
10
memiliki tanggungjawa untuk melaksanakan anggaran. Pengendalian
anggaran meliputi pengukuran terhadap output dan belanja yang riil dilakukan
dibandingkan dengan anggaran. Adanya penyimpangan antara realisasi
terhadap anggaran tersebut kemudian dianalisis untuk diketahui penyebabnya
dan siapa yang harus bertanggungjawab untuk selanjutnya segera dilakukan
tindakan korektif. Anggaran sebagai alat untuk melaksanakan strategi
organisasi harus dipersiapkan dengan sebaik-baiknya agar tidak terjadi
penyimpangan.
11
6) sebagai alat untuk memperkecil rentang alternative strategi.
1. Perencanaan Strategis
2. Penyusunan Program
2.3 Cara Akuntan Menghadapi Beberapa Ancaman dan Kasus dalam Keadaan
Tertentu Sesuai dengan Etika Profesi
Kepatuhan pada prinsip dasar etika profesi dapat terancam oleh
berbagai keadaan dan hubungan. Sifat dan signifikan berbagai ancaman
tersebut berbeda, bergantung pada ancaman yang muncul dalam suatu entitas
yang memiliki akuntabilitas publik.
12
2.3.1 Berbagai Ancaman yang Dihadapi pada Kantor Akuntan Publik
Keadaan yang dapat menimbulkan berbagai ancaman kepentingan pribadi
bagi setiap Akuntan Publik yang berpraktik melayani publik :
13
a. Suatu kantor mempromosikan saham dari suatu klien
b. Akuntan publik bertindak sebagai penasihat yang mewakili klien audit
dalam litigasi atau perselisihan pihak ketiga
a. Seorang personel dari tim perikatan memiliki anggota keluarga inti atau
dekat yang menjabat sebagai petinggi
b. Seorang personel dari tim perikatan memiliki anggota keluarga inti atau
dekat yang menjadi karyawan klien dalam suatu posisi yang dapat
memberikan pengaruh signifikan terhadap suatu hal pokok dari suatu
perikatan
c. Akuntan publik yang berpraktik melayani publik menerima berbagai
hadiah atau perlakuan istimewa dari klien
14
2.3.2 Berbagai Pengamanan yang Dapat Menghilangkan atau Mengurangi
Beragam Ancaman yang Dapat Dilakukan oleh Akuntan Publik
Akuntan publik yang berpraktik melayani publik harus menggunakan
pertimbangan dalam menentukan cara terbaik untuk mengatasi berbagai
ancaman yang tidak berada pada suatu tingkat yang dapat diterima, baik
dengan ancaman sampai dengan tingkatan yang dapat diterima.
15
b. Klien memiliki berbagai karyawan yang kompeten dengan pengalaman
dan senioritas yang cukup untuk membuat keputusan manajerial
c. Menerapkan prosedur internal untuk memastikan pemilihan objektif dalam
pelaksaan perikatan dan memiliki struktur tata kelola perusahaan untuk
melakukan pengawasan dan komunikasi yang memadai terkait dengan jasa
yang diberikan oleh kantor
2.4 Pengaruh Etika Profesi Terhadap Kinerja Akuntan pada Kantor Akuntan
Publik
Jasa yang diberikan oleh kantor akuntan publik yaitu dalam bidang
auditing, dan tipe penugasan atestasi lain. Tugas akuntan publik yang lain adalah
memeriksa laporan keuangan dan bertanggung jawab atas opini yang diberikan
atas kewajaran laporan keuangan sehingga bisa digunakan sebagai landasan
dalam pengambilan keputusan. Besarnya kepercayaan pengguna laporan
keuangan pada Akuntan Publik ini mengharuskan akuntan publik memperhatikan
kualitas auditnya. Ironisnya, kepercayaan yang besar dari pemakai laporan
keuangan kepada akuntan publik seringkali diciderai dengan banyaknya skandal.
Dan pengaruh etika profesi terhadap kinerja akuntan pada kantor akuntan publik
begitu besar
16
2.4.2 Pengaruh Tingkat Pendidikan pada Kualitas Audit
Semakin tinggi tingkat pendidikan auditor maka semakin tinggi pula
pengaruhnya terhadap kualitas audit seorang auditor. Hal ini memberikan
suatu gambaran dimana tingkat pendidikan yang dimiliki seorang auditor akan
meningkatkan kualitasnya, karena dengan jenjang pendidikan yang tinggi, hal
ini berkecendrungan kuat akan meningkatkan wawasan serta kemampuan
seorang auditor untuk memegang tanggung jawab serta meningkatkan
perannya dalam menjalankan tugasnya. Dengan tingkat pendidikan yang
tinggi pula tentunya akses informasi yang dimilikinya menjadi lebih banyak
sehingga kompetensi dalam menjalankan tugas akan semakin meningkat dan
hal itu akan berdampak pada peningkatan kualitasnya. bahwa tingkat
pendidikan berpengaruh pada kualitas audit.
17
transparasi dan akuntabilitas akan terpenuhi jika auditor dapat menjalankan
profesionalisme dengan baik sehingga masyarakat dapat menilai kualitas
audit. berpengaruh pada kualitas audit. Dengan menjunjung tinggi etika
profesi diharapkan tidak terjadi kecurangan diantara para auditor, sehingga
dapat memberikan pendapat auditan yang benar-benar sesuai dengan laporan
keuangan yang disajikan oleh perusahaan. Jadi, dalam menjalankan
pekerjaannya, seorang auditor dituntut untuk mematuhi Etika Profesi yang
telah ditetapkan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia. Hal ini dimaksudkan
agar tidak terjadi persaingan diantara para akuntan yang menjurus pada sikap
curang. Dengan diterapkannya etika profesi diharapkan seorang auditor dapat
memberikan pendapat yang sesuai dengan laporan keuangan yang diterbitkan
oleh perusahaan. Jadi, semakin tinggi Etika Profesi dijunjung oleh auditor,
maka kualitas audit juga akan semakin bagus.
18
2.4.6 Pengaruh Kepuasan Kerja Auditor pada Kualitas Audit
Respon seseorang meliputi respon terhadap komunikasi organisasi,
supervisor, kompensasi, promosi, teman sekerja, kebijaksanaan organisasi dan
hubungan interpersonal dalam organisasi.
19
BAB III PENUTUP
3.1 Simpulan
Berdasarkan hasil dari laporan makalah diatas, dapat disimpulkan
bahwa apapun profesi yang dijalani tidak lepas dari adanya aturan dan etika
yang berlaku baik di profesi yang bersangkutan maupun secara garis besar
(umum). Menyangkut dengan etika profesi yang kami diskusikan diatas,
bahwasannya seorang akuntan publik harus benar-benar memahami standar
akuntan publik dan mematuhi kode etik yang sudah diatur bedasarkan
keputusan yang di ambil bersama oleh Institut Akunta Publik Indonesia
(IAPI). Karena seperti yang kita ketahui setiap pelanggaran kode etik yang
dilakukan khususnya untuk profesi akuntan publik terdapat sanksi-sanksi yang
dapat menjeratnya baik secara perdana maupun perdata sesuai dengan
peraturan hukum yang ada di Indonesia.
3.2 Saran
Bagi para pekerja profesional yang berprofesi sebagai akuntan publik
baik yang sudah berpengalaman atau lebih khususnya lagi bagi baru akan
menggeluti bidang tersebut hendaknya untuk menpersiapkan dan mempelajari
segala sesuatunya yang berhubungan dengan aturan-aturan dan etika profesi
akuntan publik. Selain itu, kita sebagai mahluk individu dan sosial tentunya
kita harus selau menjaga sikap, etika dan mematuhi norma-norma yang ada
didalam kehidupan sehari-hari.
20
DAFTAR PUSTAKA
Dwi, N. (2018). Profesionalisme, Idependensi, dan Etika profesi terhadap kinerja auditor
pada kantor akuntan malang. Universitas Widyagama Malang, 10.
KA-KJA, I. (2017). Panduan SPM Kantor Jasa Akuntansi dan Sosialisai Kode Etik Akuntan
Profesional. Jakarta: IAI.
21