Disusun Oleh:
KELOMPOK 2
2
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat serta karunia-Nya sehingga kami berhasil menyelesaikan penyusunan
makalah ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana yang berjudul
Profesi Akuntan Publik, Standar Profesi, dan Standar Pengendalian Mutu.
Makalah ini berisikan tentang deskripsi materi dari Profesi Akuntan Publik,
Standar Profesi, dan Standar Pengendalian Mutu. Diharapkan makalah ini dapat
memberikan pengetahuan kepada kita semua.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena
itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami
harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah
berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga
Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kami. Aamiin.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................ii
DAFTAR ISI..........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................3
3.1. Kesimpulan................................................................................................28
3.2. Saran...........................................................................................................28
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................29
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.2. Rumusan Masalah
1. Apa itu Profesi Akuntan Publik?
2. Bagaimana timbul dan berkembangkan Profesi Akuntan Publik?
3. Bagaimana jasa yang dihasilkan oleh Profesi Akuntan Publik?
4. Bagaimana Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP)?
5. Bagaimana Standar Pengendalian Mutu?
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
diperlukan, baik oleh para pemimpin perusahaan maupun oleh pihak luar
perusahaan.
4
keuangan perusahaan Dengan demikian, terdapat dua kepentingan yang
berlawanan dalam situasi seperti yang diuraikan di atas. Di satu pihak
manajemen perusahaan ingin menyampaikan informasi mengenai
pertanggungjawaban pengelolaan dana yang berasal dari pihak luar. Di pihak
lain, pihak luar perusahaan ingin memperoleh informasi yang andal dari
manajemen perusahaan mengenai pertanggungjawaban dana yang mereka
investasikan. Adanya dua kepentingan yang berlawanan inilah yang
menyebabkan timbul dan berkembangnya profesi akuntan publik.
5
kalangan keluarga atau kalangan terbatas saja. Profesi akuntan publik
Indonesia mengalami perkembangan signifikan sejak awal tahun tujuh
puluhan, dengan adanya perluasan kredit-kredit perbankan kepada
perusahaan. Bank-bank ini mewajibkan nasabah yang menerima kredit dalam
jumlah tertentu untuk menyerahkan secara periodik laporan keuangan yang
telah diaudit oleh akuntan publik. Umumnya perusahaan-perusahaan swasta
Indonesia baru memerlukan jasa audit profesi akuntan publik jika kreditur
mewajibkan mereka menyerahkan laporan keuangan yang telah diaudit oleh
akuntan publik.
6
Pemakai Informasi
Keuangan
Pembuat Asersi
Kreditur, Investor,
dan pihak Luar lain
(1)
Laporan Keuangan
Auditan
Mengaudit
Auditor (melakukan (2) Laporan Audit
Independen atestasi)
(3)
Profesi Akuntan
Publik
Menyusun
7
menyediakan jasa assurance harus memiliki kompetensi dan independensi
berkaitan dengan informasi yang diperiksanya.
Jasa assurance yang lebih dikenal dengan jasa audit ini bukan
merupakan jasa baru yang diperlukan oleh masyarakat. Profesi akuntan
publik telah lama menyediakan jasa assurance tentang informasi laporan
keuangan historis kepada masyarakat. Di USA, jasa assurance yang juga
disediakan oleh profesi akuntan publik adalah jasa undian dan jasa kontes.
Sejak tahun 1994, profesi akuntan publik Indonesia menyediakan jasa
assurance tentang prakiraan keuangan. Di masa depan ini, kebutuhan
masyarakat akan jasa assurance tentang pengendalian website semakin
meningkat dan profesi akuntan publik dapat memenuhi kebutuhan jasa
tersebut.
B. Jasa Atestasi
Salah satu tipe jasa aturan yang disediakan oleh profesi akuntan publik
adalah jasa atestasi. Atestasi (attestation) adalah suatu pernyataan
pendapat atau pertimbangan orang yang independen dan kompeten tentang
apakah asersi suatu entitas kuat, dalam semua hal yang material dengan
kriteria yang telah ditetapkan. Asersi adalah pernyataan yang dibuat oleh
satu pihak yang secara implisit dimaksudkan untuk digunakan oleh pihak
lain (pihak ketiga). Untuk laporan keuangan historis, asersi merupakan
pernyataan manajemen bahwa laporan keuangan ini dengan prinsip
akuntansi berterima umum (generally accepted accounting principles).
Jasa atestasi profesi akuntan publik dapat dibagi lebih lanjut menjadi 4
jenis yaitu:
1. Audit
8
Jasa audit mencakup pemerolehan dan penilaian bukti yang mendasari
laporan keuangan historis suatu entitas yang berisi asersi yang dibuat oleh
manajemen entitas tersebut. Akuntan publik yang memberikan jasa audit
disebut dengan istilah auditor. Atas dasar audit yang dilaksanakan terhadap
laporan keuangan historis suatu entitas auditor menyatakan suatu pendapat
mengenai apakah laporan keuangan tersebut menyajikan secara wajar,
dalam semua hal yang material, posisi keuangan dan hasil usaha entitas
sesuai dengan prinsip akuntansi berterima umum. Dalam menghasilkan
jasa audit ini, auditor memberikan keyakinan positif (positive assurance)
atas asersi yang dibuat oleh manajemen dalam laporan keuangan historis.
Keyakinan (assurance) menunjukkan tingkat kepastian yang dicapai dan
yang ingin disampaikan oleh auditor bahwa simpulannya yang dinyatakan
dalam laporannya adalah benar. Tingkat keyakinan yang dapat dicapai
oleh auditor ditentukan oleh hasil pengumpulan bukti. Semakin banyak
jumlah bukti kompeten dan relevan yang dikumpulkan, semakin tinggi
tingkat keyakinan yang dicapai oleh auditor. Jasa ini merupakan jasa
profesi akuntan publik yang paling dikenal dalam masyarakat dan
seringkali disebut sebagai jasa tradisional profesi akuntan publik.
2. Pemeriksaan (Examination)
9
prospektif dan pemeriksaan untuk menentukan kesesuaian pengendalian
intern suatu entitas dengan kriteria yang ditetapkan oleh instansi
pemerintah atau badan pengatur.
3. Review
C. Jasa Nonassurance
10
perpajakan, dan jasa konsultansi. Dalam jasa kompilasi, akuntan publik
melaksanakan berbagai jasa akuntansi kliennya, seperti pencatatan
transaksi akuntansi sampai dengan penyusunan laporan keuangan. Jasa
perpajakan meliputi bantuan yang diberikan oleh akuntan publik kepada
kliennya dalam pengisian Surat Pemberitahuan (SPT) Pajak Tahunan pada
pajak penghasilan, perencanaan pajak, dan bertindak mewakili kliennya
dalam menghadapi masalah perpajakan.
a. Konsultasi (consultations)
Fungsi praktisi adalah memberikan konsultasi atau saran
profesional yang memerlukan respon segera, berdasarkan pada
pengetahuan mengenai klien, keadaan, masalah teknis terkait,
representasi klien, dan tujuan bersama berbagai pihak. Contohnya
yaitu review dan memberi komentar terhadap rencana bisnis buatan
klien, serta memberi saran tentang perangkat lunak komputer yang
cocok digunakan oleh klien.
b. Jasa Pemberian Saran Profesional (advisory services)
Fungsi praktisi adalah mengembangkan temuan, simpulan,
dan rekomendasi untuk dipertimbangkan dan diputuskan oleh
klien. Contohnya yaitu review operasional dan improvement study,
analisis terhadap suatu sistem akuntansi, pemberian bantuan dalam
proses perencanaan strategik, dan definisi persyaratan yang harus
dipenuhi oleh suatu sistem informasi.
c. Jasa Implementasi
Fungsi praktisi adalah mewujudkan rencana kegiatan
menjadi kenyataan dan bertanggung jawab kepada klien dalam hal
pelaksanaan dan manajemen kegiatan perikatan. Contohnya yaitu
penyediaan jasa instalasi sistem komputer dan jasa pendukung
yang berkaitan, pelaksanaan tahap-tahap peningkatan
produktivitas, dan pemberian bantuan dalam proses penggabungan
organisasi.
d. Jasa Transaksi
11
Fungsi praktisi adalah untuk menyediakan jasa yang
berhubungan dengan beberapa transaksi khusus klien yang
umumnya dengan pihak ketiga. Contohnya yaitu jasa pengurusan
kepailitan, jasa penilaian, penyediaan informasi untuk
mendapatkan pendanaan, analisis kemungkinan penggabungan
usaha atau akuisisi, dan jasa pengurusan perkara pengadilan.
e. Jasa Penyediaan Staf dan Jasa Pendukung Lainnya
Fungsi praktisi adalah menyediakan staf yang memadai
(dalam hal kompetensi dan jumlah) dan kemungkinan jasa
pendukung lain untuk melaksanakan tugas yang ditentukan oleh
klien. Contohnya yaitu manajemen fasilitas pemrosesan data,
pemrograman komputer, perwalian dalam rangka kepailitan, dan
aktivitas controllership.
f. Jasa Produk
Fungsi praktisi adalah untuk menyediakan kepada klien
suatu produk dan jasa profesional sebagai pendukung atas instalasi,
penggunaan, atau pemeliharaan produk tertentu. Contohnya yaitu
penjualan dan penyerahan paket program pelatihan, penjualan dan
implementasi perangkat lunak komputer, serta penjualan dan
instalasi metodologi pengembangan sistem.
Jasa Perpajakan
2.4. Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP)
Organisasi profesi bertugas menyusun standar dan aturan yang wajib
dilaksanakan oleh para anggota dan praktisi lainnya. Standar profesional yang
berlaku di Indonesia telah berkali-kali mengalami perubahan sejalan dengan
perkembangan dunia pengauditan dan organisasi profesi akuntan di
Indonesia. Pada tahap awal perkembangannya (sekitar tahun 1973), standar
ini disusun oleh suatu komite dalam organisasi lkatan Akuntan Indonesia
(IAl) yang diberi nama Norma Pemeriksaan Akuntan. Standar (pada waktu
itu disebut norma) yang dikembangkan lebih berfokus pada jasa audit atas
laporan keuangan historis.
Perubahan pesat yang terjadi di lingkungan bisnis pada awal tahun 90-an,
menuntut profesi akuntan publik untuk meningkatkan mutu jasa audit atas
laporan keuangan historis, jasa atestasi, dan jasa akuntansi serta review. Hal
tersebut ditanggapi oleh IAI dengan mengambil dua keputusan penting, yaitu:
(1) mengubah nama Komite Norma Pemeriksaan Akuntan menjadi Dewan
Standar Profesional Akuntan Publik, dan (2) mengubah Norma Pemeriksaan
Akuntan menjadi Standar Profesional Akuntan Publik.
1. Standar Auditing
Kalimat pertama dalam paragraf lingkup berbunyi sebagai berikut:
“Kami melaksanakan audit berdasarkan standar auditing yang
ditetapkan Ikatan Akuntan Indonesia”. Dalam kalimat ini auditor
menyatakan bahwa audit yang dilakukan atas laporan keuangan bukan
sembarang audit, melainkan audit yang dilaksanakan berdasarkan
standar yang ditetapkan oleh badan penyusun standar (standard
setting body). Di Indonesia, badan yang berwenang menyusun standar
auditing adalah Dewan Standar Profesional Akuntan Publik,
Kompartemen Akuntan Publik, Ikatan Akuntan Indonesia. Standar
auditing mengatur syarat-syarat diri auditor, pekerjaan lapangan, dan
penyusunan laporan audit.
13
Menurut Webster's New International Dictionary, standar adalah
sesuatu yang ditentukan oleh penguasa, sebagai suatu peraturan untuk
mengukur kualitas, berat, luas, nilai, atau mutu. Jika diterapkan dalam
auditing, standar auditing adalah suatu ukuran pelaksanaan tindakan
yang merupakan pedoman umum bagi auditor dalam melaksanakan
audit. Standar auditing mengandung pula pengertian sebagai suatu
ukuran baku atas mutu jasa auditing.
Standar auditing terdiri dari sepuluh standar dan semua Pernyataan
Standar Auditing (PSA) yang berlaku. Sepuluh standar auditing dibagi
menjadi tiga kelompok: (1) standar umum, (2) standar pekerjaan
lapangan, dan (3) standar pelaporan. Standar umum mengatur syarat-
syarat diri auditor; standar pekerjaan lapangan mengatur mutu
pelaksanaan auditing, dan standar pelaporan memberikan panduan
bagi auditor dalam mengkomunikasikan hasil auditnya melalui
laporan audit kepada pemakai informasi keuangan. Standar auditing
yang telah ditetapkan dan disahkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia
dalam Pernyataan Standar Auditing (PSA) No. 01 (SA Seksi 1502)
Standar Auditing disajikan berikut ini.
a. Standar Umum
1. Audit harus dilaksanakan oleh seorang atau lebih yang
memililki keahlian dan pelatihan teknis cukup sebagai
auditor.
2. Dalam semua hal yang berhubungan dengan perikatan,
independensi dalam sikap mental harus dipertahankan
oleh auditor.
3. Dalam pelaksanaan audit dan penyusunan laporannya,
auditor wajib menggunakan kemahiran profesionalnya
dengan cermat dan seksama.
b. Standar Pekerjaan Lapangan
1. Pekerjaan harus direncanakan sebaik-baiknya dan jika
digunakan asisten harus disupervisi dengan semestinya.
14
2. Pemahaman memadai atas pengendalian intern harus
diperoleh untuk merencanakan audit dan menentukan
sifat, saat, dan lingkup pengujian yang akan dilakukan.
3. Bukti audit kompeten yang cukup harus diperoleh
melalui inspeksi, pengamatan, permintaan keterangan,
dan konfirmasi sebagai dasar memadai untuk
menyatakan pendapat atas laporan keuangan yang
diaudit.
c. Standar Pelaporan
1. Laporan auditor harus menyatakan apakah laporan
keuangan telah disusun sesuai dengan prinsip akuntansi
yang berlaku umum di Indonesia.
2. Laporan auditor harus menunjukkan atau menyatakan,
jika ada, ketidakkonsistenan penerapan prinsip
akuntansi dalam penyusunan laporan keuangan periode
berjalan dibandingkan dengan penerapan prinsip
akuntansi tersebut dalam periode sebelumnya.
3. Pengungkapan informatif dalam laporan keuangan
harus dipandang memadai, kecuali dinyatakan lain
dalam laporan auditor.
4. Laporan auditor harus memuat suatu pernyataan
pendapat mengenai laporan keuangan cara keseluruhan
atau suatu asersi bahwa pernyataan demikian tidak
dapat diberikan. Jika pendapat secara keseluruhan tidak
dapat diberikan, maka alasannya harus dinyatakan.
Dalam hal nama auditor dikaitkan dengan laporan
keuangan, maka laporan auditor harus memuat
petunjuk yang jelas mengenai sifat pekerjaan audit
yang dilaksanakan, jika ada, dan tingkat tanggung
jawab yang dipikul oleh auditor.
15
Hierarki Standar Auditing, Pernyataan Standar Auditing, dan Interpretasi
Pernyataan Standar Auditing
Standar Auditing
17
Masing-masing standar di atas dirinci dalam bentuk pernyataan standar
yang disebut Pernyataan Standar Auditing (PSA), Pernyataan Standar
Atestasi (PSAT), serta Pernyataan Standar Jasa Akuntansi dan Review
(PSAR). Dalam kelahirannya yang pertama ini pernyataan standar yang
diterbitkan terdiri dari PSA No. 1 sampai No.60, PSAT No. 1 sampai No. 5,
dan PSAR No. 1. Standar auditing tersebut, sebagian besar mengadopsi
standar auditing yang berlaku di Amerika Serikat sebagaimana ditetapkan
oleh The Auditing Standard Board (ASB), sebuah badan penyusun standar
yang berada di bawah The AICPA (American Institute of Certified Public
Accountants).
18
IAASB, kecuali apabila akuntan profesional telah sesuai sepenuhnya dengan
semua standar yang relevan dengan penugasan.
Secara kolektif, ISAs, ISREs, ISAEs, dan ISRSs disebut sebagai Standar
Penugasan IAASB (IAASB's Engagement Standards).
STRUCTURE OF PRONOUNCEMENTS
Tujuan
Definisi
Ketentuan
LINGKUP ISQC
20
mengimplementasikan dan memantau kesesuaian dengan kebijakan
tersebut.
OTORITAS ISQC
TUJUAN
KETENTUAN
ISQC memuat 47 ketentuan (ISQC 1.13 – ISQC 1.59) yang terbagi dalam
beberapa kategori;
Sumberdaya manusia
21
Pelaksanaan penugasan
4) Sumberdaya manusia
5) Pelaksanaan penugasan
6) Pemantauan/montoring
Tabel dibawah ini memberi ilustrasi yang jelas dan contoh prosedur yang bisa
digunakan KAP untuk memenuhi ketentuan-ketentuan
(ISQC1.18)
Ketentuan Elika yang KAP harus menetapkan Setiap partner dan
22
relevan kebijakan dan prosedur karyawan harus
yang dirancang untuk menjawab "daftar
mendapatkan keyakinan pertanyaan tentang
memadai bahwa KAP, independensi" setiap
para personelnya, dan tahun, yang bersangkutan
bila perlu subjek lain dengan kepemilikan
berkenaan dengan saham dan keanggotaan
ketentuan independensi, dalam dewan komisaris.
menjaga independensi
apabila diwajibkan oleh
ketentuan etika yang
relevan.(ISQC 1.21)
Penerimaan dan KAP harus menetapkan Untuk klien baru, harus
keberlanjutan hubungan kebijakan dan prosedur dibuat formulir evaluasi
dengan klien dan untuk penerimaan dan tentang klien yang berisi
penugasan tertentu. keberlanjutan hubungan hal-hal seperti misalnya
dengan klien serta komentar auditor
penugasan tertentu yang pendahulu dan evaluasi
dirancang agar KAP tentang manajemen,
mendapatkan keyakinan sebelum klien tersebut
memadai bahwa klien diterima.
akan diterima atau
hubungan atau penugasan
akan dilanjutkan
23
(b) Dapat mematuhi
ketentuan etika yang
relevan.
(ISQC1.26)
Sumberdaya manusia KAP harus menetapkan Setiap profesional harus
kebijakan dan prosedur dievaluasi untuk setiap
yang dirancang untuk penugasan dengan
mendapatkan keyakinan menggunakan laporan
memadai bahwa KAP evaluasi penugasan
memiliki personel yang individual yang disiapkan
cukup dengan oleh KAP.
kompetensi, kapabilitas,
dan komitmen terhadap
prinsip-prinsip etika yang
diperlukan untuk:
(a) Melaksanakan
penugasan sesuai dengan
standar profesional dan
ketentuan perundang-
undangan dan peraturan
yang berlaku; dan
24
menerbitkan laporan
yang sesuai dengan
situasi yang dihadapi.
(ISQC1.29)
Pelaksanaan Penugasan KAP harus menetapkan Direktur akuntansi dan
kebijakan dan prosedur auditing KAP siap untuk
yang dirancang untuk memberi konsultasi dan
mandapatkan keyakinan memberi persetujuan atas
memadai bahwa semua penugasan
penugasan dilaksanakan sebelum dinyatakan
sesuai dengan standar selesai
profesional dan ketentuan
perundang-undangan
serta peraturan yang
berlaku, dan banwa KAP
atau partner yang
bertugas menerbitkan
laporan yang sesuai
dengan situasi yang
dihadapi. Kebijakan dan
prosedur tersebut harus
mencakup:
(b) Tanggungjawab
supervisi;.dan
c) Tanggungjawab
25
review.
(ISQC1.32)
Pemantauan KAP harus menetapkan Partner pengendalian
kebijakan dan prosedur mutu harus menguji
yang diperlukan untuk prosedur pengendalian
dokumentasi yang tepat mutu sekurang-
sebagai bukti kurangnya setahun sekali
beroperasinya setiap untuk memastikan bahwa
elemen system KAP melaksanakan
pengendalian mutu. pengendalian mutu.
(ISQC1.57)
26
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Pengauditan menawarkan berbagai kesempatan karir dalam bidang
akuntansi publik, industri atau perusahaan, maupun dalam pemerintahan.
Selama abad yang lalu, jasa pengauditan yang dilakukan profesi akuntansi
publik di Amerika Serikat telah berperan sebagai komponen penting dalam
ekonomi bebas negara tersebut. Walaupun perkembangan akuntansi di
Indonesia baru terjadi mulai tahun limapuluhan, tetapi pengauditan telah
menunjukkan peran yang penting sejalan dengan perkembangan
perekonomian Indonesia. Pemahaman masyarakat yang semakin meningkat
akan peran Kantor Akuntan Publik (KAP) mendorong profesi untuk
meningkatkan pula jenis jasa yang ciberikan, baik berupa jasa atestasi
maupun non-atestasi. Sebagai profesi yang sangat tergantung pada
kepercayaan masyarakat, Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI).
3.2. Saran
Setelah kami paparkan materi Profesi Akuntan Publik, Standar Profesi,
dan Standar Pengendalian Mutu ini mungkin dapat membuat para pembaca
lebih memahami lagi tentang Profesi Akuntan Publik, Standar Profesi, dan
Standar Pengendalian Mutu dan dengan sendirinya para pembaca juga agar
meningkatkan kinerja apabila menjadi seorang akuntan nanti.
27
DAFTAR PUSTAKA
28