Tindak lanjut pemerintah Amerika Serikat menyikapi kasus Worldcom:
1. Pemerintah Amerika Serikat menerbitkan Sarbanes Oxley Act (SOX)
melindungi para investor dengan cara meningkatkan akurasi dan reabilitas pengungkapan yang dilakukan perusahaan publik. Selain itu, dibentuk pula PCAOB (public company accounting oversight board) yang bertugas:
a) KAP yang audit perusahaan publik
b) Menetap atau mengadopsi audit, pengendali mutu, etika, independensi dan
standar lain yang berkaitan dengan audit perusahaan publik
c) Menyelidiki KAP dan karyawannya, melakukan disciplinary hearings,
dan mengenakan sanksi jika perlu
d) Melaksanakan kewajiban lain yang diperlukan untuk meningkatkan
standar profesional di KAP
e) Meningkatkan ketaatan terhadap SOX, peraturan-peraturan PCAOB,
standar profesional, peraturan pasar modal yang berkaitan dengan audit perusahaan publik 2. Perubahan-perubahan yang ditentukan dalam sarbanes oxley act a) Untuk menjamin independensi auditor maka dilarang memberikan jasa non audit kepada perusahaan yang diaudit. Berikut ini adalah sejumlah jasa non audit yang dilarang: i. Pembukuan dan jasa lain yang berkaitan ii. Desain dan implementasi sistem informasi keuangan iii. Jasa appraisal dan valuation iv. Opini fairness v. Fungsi-fungsi berkaitan dengan jasa manajemen vi. Broker, dealer, dan penasihat investasi b) Membutuhkan persetujuan dari komite perusahaan sebelum melakukan audit. Setiap perusahaan memiliki audit committee ini karena definisinya diperluas, yaitu jika tidak ada, maka seluruh dewan komisaris menjadi audit committee. c) Melarang KAP memberikan jasa audit jika audit partnernya telah memberikan jasa audit tersebut selama 5 tahun berturut-turut kepada klien tersebut. d) KAP harus segera membuat laporan kepada Adit komite yang menunjukkan kebijakan akuntansi yang penting yang digunakan, alternatif perlakuan perlakuan akuntansi yang sesuai standar dan telah dibicarakan dengan manajemen perusahaan, pemilihannya oleh manajemen dan preferensi auditor. e) Dilarang memberikan jasa audit jika CEO, CFO, chief accounting officer, controller client sebelumnya bekerja di KAP 3. SOX Melarang pemusnahan atau memanipulasi dokumen yang dapat menghalangi investigasi pemerintah kepada perusahaan yang menyatakan bangkrut. Selain itu, kini CEO dan CFO harus membuat surat pernyataan bahwa laporan keuangan yang mereka laporkan adalah sesuai dengan peraturan SEC dan semua informasi Yang dilaporkan adalah wajar dan tidak ada kesalahan material. Sebagai tambahan, menjadi semakin banyak ancaman pidana bagi mereka yang melakukan pelanggaran ini. 4. International Federation Accountants (IFAC), pada akhir tahun 2001 merevisi kode etik bagi para akuntan yang bekerja agar menjadi whistleblower sebagai berikut “Para profesional dituntut bukan hanya bersikap profesional dalam kaidah kaidah aturan profesi saja tetapi profesional juga dalam menyatakan kebenaran pada saat masyarakat akan dirugikan atau ada tindakan tindakan perusahaan yang tidak sesuai dengan hukum yang berlaku”. 5. AICPA dan The Big Five KAP di Amerika mendukung inisiatif Reform yang melarang KAP untuk menawarkan jasa internal audit dan jasa konsultasi lainnya kepada perusahaan yang menjadi klien audit KAP yang bersangkutan. 6. John Whitehead dan Ira millstein, Ketua bersama blue ribbon committee SEC, Mengeluarkan rekomendasi tentang perlunya kongres menyusun undang- undang yang mengharuskan perusahaan go public melaksanakan dan melaporkan ketaatan terhadap pedoman corporate governance. 7. Securities Exchange Commission (SEC) dan New York Stock Exchange (NYSE), Menyerukan bahwa Auditor internal harus lebih mempertajam peran dalam pemeriksaan ketaatan, mengelola resiko dan mengembangkan operasi bisnis, dan setiap perusahaan diwajibkan untuk memiliki fungsi audit internal.
https://www.slideshare.net/rose_mia/kasus-enron-dan-worldcom Brooks and Dunk, Etika bisnis dan profesi, Ed 5, buku Penerbit Salemba Empat, 2011