Oleh kelompok 7:
Valen Miranda 1601051001
Muhammad Al Farisi 1601051003
Fika Anggraini Putri 1601051020
Novia Herdya Putri 1601051030
Agres Tiara Mustika 1601051034
JURUSAN D3 PERPAJAKAN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS LAMPUNG
LAMPUNG
2017
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum wr.wb
Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat dan
hidayatnya,penulis dapat menyelesaikan tugas Etika Bisnis dan Profesi yang berjudul “Kode
Etik Akuntan” yang diajukan sebagai tugas untuk memperoleh nilai semester genap TA
2. Bapak Doni Sagitarian Warganegara, S.E., MBA. selaku dosen bidang study yang telah
3. Semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan tugas ini.
Penulis menyadari bahwa tugas ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu kritik dan
Kelompok 7
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB I PENDAHULUAN 1
I.1 Latar Belakang Masalah 1
I.2 Rumusan Masalah 2
1.3 Tujuan Penulisan
BAB II PEMBAHASAN 4
II.1 Kode Etik Pegawai Direktorat Jendral Pajak 4
II.2 Tanggung Jawab Akuntan Pajak 5
II.3 Etika Akuntan Pajak 5
II.4 Kompleksitas Aturan Perpajakan Vs Tuntutan Klien 6
II.5 Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia 7
BAB III PENUTUP 12
III.1 Kesimpulan 12
III.2 Saran 12
DAFTAR PUSTAKA 13
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Etika Profesi Akuntansi merupakan suatu ilmu yang membahas perilaku perbuatan baik dan
buruk manusia sejauh yang dapat dipahami oleh pikiran manusia terhadap pekerjaan yang
Akuntan. Dalam menjalankan profesi sebagai seorang akuntan harus dengan sadar
menjalankan tugas, hak, kewajiban dan fungsinya. Namun, menjadi seorang akuntan
Dalam etika profesi, sebuah profesi memiliki komitmen moral yang tinggi yang biasanya
dituangkan dalam bentuk aturan khusus yang menjadi pegangan bagi setiap orang yang
mengembangkan profesi yang bersangkutan. Aturan ini merupakan aturan main dalam
menjalankan atau mengemban profesi tersebut yang biasanya disebut sebagai kode etik yang
harus dipenuhi dan ditaati oleh setiap profesi. Adapun kode etik yang harus dipenuhi oleh
Rumusan Masalah
1. ApakahpengertianKodeEtikAkuntan?
Tujuan
PEMBAHASAN
Kode etik adalah sistem norma, nilai dan aturan profesional tertulis yang secara tegas
menyatakan apa yang benar dan baik, dan apa yang tidak benar dan tidak baik bagi
profesional. Kode etik menyatakan perbuatan apa yang benar atau salah, perbuatan apa yang
Kode Etik Akuntan Indonesia, yaitu norma perilaku etika akuntan di Indonesia dalam
memenuhi tanggung jawab profesinya yang mengatur hubungan antara akuntan publik
dengan klien, antara akuntan publik dengan rekan sejawat dan antara profesi dengan
masyarakat. Etika profesi terdiri dari lima dimensi yaitu kepribadian, kecakapan profesional,
tangung jawab, pelaksanaan kode etik, penafsiran dan penyempurnaan kode etik.
Sedangkan kode etik akuntansi adalah pedoman sikap, tingkah laku dan perbuatan dalam
melaksanakan tugas dan dalam kehidupan sehari-hari dalam profesi akuntansi. Kode etik
akuntansi dapat menjadi penyeimbang segi-segi negatif dari profesi akuntansi, sehingga kode
etik bagai kompas yang menunjukkan arah moral bagi suatu profesi dan sekaligus menjamin
bidangpemberianjasaprofesionaldalampraktikakuntan public.
diakuipemerintah.
Tujuan kode etik agar profesional memberikan jasa sebaik-baiknya kepada pemakai atau
nasabahnya. Adanya kode etik akan melindungi perbuatan yang tidak profesional. Tujuan
tertinggi, mencapai tingkat kinerja tertinggi, dengan orientasi kepada kepentingan publik.
Untuk mencapai tujuan tersebut terdapat empat kebutuhan dasar yang harus dipenuhi:
Diperlukan individu yang dengan jelas dapat diidentifikasikan oleh pemakai jasa Akuntan
3. Kualitas Jasa
Terdapatkeyakinan bahwa semua jasa yang diperoleh dari akuntan diberikan dengan standar
kinerja tertinggi.
4. Kepercayaan
Pemakai jasa akuntan harus dapat merasa yakin bahwa terdapat kerangka etika profesional
kelalaian baik secara disengaja ataupun tidak disengaja dari kaum profesional,
2. kode etik bertujuan melindungi keseluruhan profesi tersebut dari perilaku buruk
1. Akuntan Publik
Akuntan publik merupakan satu-satunya profesi akuntansi yang menyediakan jasa audit yang
memberikan pendapat / asersi atas laporan keuangan perusahaan sesuai dengan prinsip
2. Akuntan Manajemen
Akuntan manajemen merupakan sebuah profesi akuntansi yang biasa bertugas atau bekerja di
perusahaan.
3. Akuntan Pendidik
Akuntan pendidik merupakan sebuah profesi akuntansi yang biasa bertugas atau bekerja di
lainnya. Akuntan manajemen bertugas memberikan pengajaran tentang akuntansi pada pihak
4. Akuntan Internal
Auditor internal adalah auditor yang bekerja pada suatu perusahaan dan oleh karenanya
berstatus sebagai pegawai pada perusahaan tersebut. Tugas audit yang dilakukannya terutama
Salah satu profesi atau pekerjaan yang bisa dilakukan oleh akuntan diluar pekerjaan
utamanya adalah memberikan konsultasi mengenai berbagai hal yang berkaitan dengan
sistem informasi dalam sebuah perusahaan. Seorang Konsultan SIA/SIM dituntut harus
mampu menguasai sistem teknologi komputerisasi disamping menguasai ilmu akuntansi yang
menjadi makanan sehari-harinya. Biasanya jasa yang disediakan oleh Konsultan SIA/SIM
6. Akuntan Pemerintah
Akuntan pemerintah adalah akuntan profesional yang bekerja di instansi pemerintah yang
keuangan yang ditujukan kepada pemerintah. Meskipun terdapat banyak akuntan yang
bekerja di instansi pemerintah, namun umumnya yang disebut akuntan pemerintah adalah
akuntan yang bekerja di Badan Pengawas Keuangan dan Pembagian (BPKP) dan Badan
Prinsip Etika memberikan kerangka dasar bagi Aturan Etika, yang mengatur pelaksanaan
pemberi jasa pofesional oleh anggota. Prinsip Etika disahkan dan berlaku bagi seluruh
anggota, sedangkan aturan etika disahkan dan hanya mengikat anggota himpunan yang
bersangkutan. Interpretasi Aturan Etika merupakan interpretasi yang dikeluarkan oleh Badan
yang dibentuk oleh himpunan setelah memperhatikan tanggapan dari anggota, dan pihak-
pihak berkepentingan lainnya, sebagai panduan dalam menerapkan aturan etiks, tanpa
Profesi akuntan memegang peran yang penting di masyarakat, dimana publik dari profesi
akuntan yang terdiri dari klien, pemberi kredit, pemerintah, pemberi kerja, pegawai, investor,
dunia bisnis dan keuangan, dan pihak lainnya bergantung kepada obyektivitas dan integritas
akuntan dalam memelihara berjalannya fungsi bisnis secara tertib. Kepentingan utama profesi
akuntan adalah untuk membuat pemakai jasa akuntan paham bahwa jasa akuntan dilakukan
dengan tingkat prestasi tertinggi sesuai dengan persyaratan etika yang diperlukan untuk
3. Integritas
Integritas adalah suatu elemen karakter yang mendasari timbulnya pengakuan profesional.
Integritas merupakan kualitas yang melandasi kepercayaan publik dan merupakan patokan
mengharuskan seorang anggota untuk, antara lain, bersikap jujur dan berterus terang tanpa
4. Obyektivitas
Obyektivitasnya adalah suatu kualitas yang memberikan nilai atas jasa yang diberikan
anggota. Prinsip obyektivitas mengharuskan anggota bersikap adil, tidak memihak, jujur
secara intelektual, tidak berprasangka atau bias, serta bebas dari benturan kepentingan atau
memastikan bahwa klien atau pemberi kerja memperoleh manfaat dari jasa profesional dan
Setiap anggota harus menghormati kerahasiaan informasi yang diperoleh selama melakukan
jasa profesional dan tidak boleh memakai atau mengungkapkan informasi tersebut tanpa
persetujuan, kecuali bila ada hak atau kewajiban profesional atau hukum untuk
mengungkapkannya.
7. Perilaku Profesional
Setiap anggota harus berperilaku yang konsisten dengan reputasi profesi yang baik dan
8. Standar Teknis
Setiap anggota harus melaksanakan jasa profesionalnya sesuai dengan standar teknis dan
Prinsip mengenai kualitas hidup semua orang menegaskan kewajiban untuk melindungi hak
asasi manusia dan menghormati keragaman semua budaya. Sebuah tujuan utama profesional
komputasi adalah untuk meminimalkan konsekuensi negatif dari sistem komputasi, termasuk
“Harm” berarti konsekuensi cedera, seperti hilangnya informasi yang tidak diinginkan,
kehilangan harta benda, kerusakan harta benda, atau dampak lingkungan yang tidak
diinginkan.
Nilai-nilai kesetaraan, toleransi, menghormati orang lain, dan prinsip-prinsip keadilan yang
Pelanggaran hak cipta, hak paten, rahasia dagang dan syarat-syarat perjanjian lisensi dilarang
pribadi pada skala yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam sejarah peradaban.
1. Kepercayaan
Prinsip kejujuran meluas ke masalah kerahasiaan informasi setiap kali salah satu telah
membuat janji eksplisit untuk menghormati kerahasiaan atau, secara implisit, saat informasi
Aturan Etika
1. Independensi
Dalam menjalankan tugasnya, anggota KAP harus selalu mempertahankan sikap mental
profesional akuntan publik yang ditetapkan oleh IAI. Sikap mental independen tersebut harus
meliputi independen dalam fakta (in fact) maupun dalam penampilan (in appearance).
objektivitas, harus bebas dari benturan kepentingan (conflict of interst) dan tidak boleh
membiarkan faktor salah saji material (material misstatement) yang diketahuinya atau
1. Standar Umum
jasa profesional yang secara layak (reasonable) diharapkan dapat diselesaikan dengan
kompetensi profesional.
d. Data relevan yang memadai. Anggota KAP wajib memperoleh data relevan
yang memadai untuk menjadi dasar yang layak bagi simpulan atau rekomendasi
2. Prinsip Akuntansi
Anggota KAP tidak diperkenankan:
1. Menyatakan pendapat atau memberikan penegasan bahwa laporan keuangan atau data
keuangan lain suatu entitas disajikan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum
atau
dilakukan terhadap laporan atau data tersebut agar sesuai dengan prinsip akuntansi yang
terhadap laporan atau data secara keseluruhan dari prinsip-prinsip akuntansi yang
ditetapkan oleh badan pengatur standar yang ditetapkan IAI. Dalam keadaan luar biasa,
laporan atau data mungkin memuat penyimpangan seperti tersebut diatas. Dalam kondisi
tersbeut, anggota KAP dapat tetap mematuhi ketentuan dalam butir ini selama anggota
KAP dapat menunjukkan bahwa laporan atau data akan menyesatkan apabila tidak
estimasi dampaknya (bila praktis), serta alasan mengapa kepatuhan atas prinsip akuntansi
Anggota KAP tidak diperkenankan mengungkapkan informasi klien yang rahasia, tanpa
berlaku.
atas penyidikan yang dilakukan oleh badan yang dibentuk IAI-KAP dalam rangka
Anggota wajib memelihara citra profesi, dengan tidak melakukan perkataan dan perbuatan
1. Anggota wajib berkomunikasi tertulis dengan akuntan publik pendahulu bila akan
untuk tahun buku yang sama ditunjuk akuntan publik lain dengan jenis dan periode serta
Perikatan Atestasi
Akuntan publik tidak diperkenankan mengadakan perikataan atestasi yang jenis atestasi dan
periodenya sama dengan perikatan yang dilakukan oleh akuntan yang lebih dahulu ditunjuk
klien, kecuali apabila perikatan tersebut dilaksanakan untuk memnuhi ketentuan perundang-
Untuk mengawasi akuntan publik, khususnya kode etik, Departemen Keuangan (DepKeu)
mempunyai aturan sendiri yaitu Peraturan Menteri Keuangan (PMK) No.17 Tahun 2008 yang
mewajibkan akuntan dalam melaksanakan tugas dari kliennya berdasarkan SPAP (Standar
Profesi Akuntan Publik) dan kode etik. SPAP dan kode etik diterapkan oleh asosiasi profesi
Meski sampai saat ini belum ada akuntan yang diberikan sangsi berupa pemberhentian
praktek audit oleh dewan kehormatan akibat melanggar kode etik dan standar profesi
akuntan, tidak berarti seorang akuntan dapat bekerja sekehendaknya. Setiap orang yang
memegang gelar akuntan, wajib menaati kode etik dan standar akuntan, utamanya para
akuntan publik yang sering bersentuhan dengan masyarakat dan kebijakan pemerintah. Etika
yang dijalankan dengan benar menjadikan sebuah profesi menjadi terarah dan jauh dari
skandal.
dan kode etik yang tidak berpengaruh terhadap laporan keuangan yang diterbitkan.
2. Sanksi tertulis yang dikenakan pada pelanggaran sedang. AP dan KAP tsb melanggar
ketentuan Pasal 4, 30 ayat (1) huruf a,b,f, Pasal 31 dan melakukan pelanggaran SPAP
serta kode etik yang berpengaruh terhadap laporan yang diterbitkan namun tidak
signifikan.
3. Sanksi Pembatasan Pemberian Jasa kepada suatu jenis entitas tertentu, seperti bank,
pasar modal jika AP dan KAP melakukan pelanggaran cukup berat. Pelanggaran yang
dimaksud, jika AP dan KAP melanggar SPAP dan kode etik yang berpengaruh terhadap
4. Jenis sanksi keempat, pembatasan pemberian jasa tertentu. AP atau KAP tersebut
tidak diperbolehkan memberikan jasa tertentu, seperti jasa audit umum atas laporan
keuangan selama 24 bulan. Bila dalam kurun waktu 3 tahun melakukan tindakan yang
sama, AP dan KAP tsb akan digolongkan melakukan pelanggaran cukup berat.
5. Sanksi kelima pembekuan ijin. AP atau KAP yang dikenakan sanksi ini jika
melakukan pelanggaran berat berupa pelanggaran ketentuan Pasal 9,28, 29,30, ayat (1)
huruf c,e,g,h ,i UU no 5 tahun 2011 tentang Akuntan Publik dan melakukan pelanggaran
terhadap SPAP serta kode etik yang berpengaruh signifikan terhadap laporan keuangan.
Sanksi pembekuan izin diberikan paling banyak 2 kali dalam waktu 48 bulan, namun jika
masih melakukan hal yang sama maka akan dikenakan sanksi pelanggaran berat, ijinnya
akan dicabut.
6. Jenis sanksi ke enam berupa pencabutan izin jika AP atau KAP melakukan
pelanggaran sangat berat yaitu melanggar Pasal 30 ayat (1) huruf d, j UU Akuntan Publik
dan melakukan pelanggaran SPAP serta kode etik yang berpengaruh sangat signifikan
Adapun sanksi denda telah berlaku lebih dahulu dengan di keluarkannya PP no 1 tahun 2013
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Kode etik akuntansi adalah pedoman sikap, tingkah laku dan perbuatan dalam melaksanakan
tugas dan dalam kehidupan sehari-hari dalam profesi akuntansi. Adanya kode etik akan
melindungi perbuatan yang tidak profesional. Dan perbedaan dari kode etik suatu profesi
mempunyai kode etik masing-masing dan tersendiri yang dibuat oleh badan yang mengatur
Pelanggaran kode etik tidak diadili oleh pengadilan, karena melanggar kode etik tidak selalu
berarti melanggar hukum, tapi pelanggaran kode etik akan diperiksa oleh majelis kode etik
SARAN
Harus ada lembaga yang berbeda-beda dalam menaungi berbagai profesi yang ada, dimana
lembaga tersebut merupakan sekumpulan orang yang memiliki profesi yang sama dengan
tujuan dapat menciptakan tatanan etik dalam pekerjaan. Dan semua lembaga-lembaga profesi
tersebut harus memiliki tujuan yang satu yaitu, mengutamakan profesionalitasdalam bekerja
yang dilihat dari kepatuhan menjadikan kode etik profesi sebagai pedoman.
Etika profesi akuntansi diatur oleh suatu badan atau organisasi yang bertanggung jawab
dilingkup akuntansi seperti Ikatan akuntansi Indonesia (IAI), Ikatan Akuntan Publik
Indonesia (IAPI) sedangkan untuk etika profesi yang lain diatur oleh organisasi yang berbeda