Anda di halaman 1dari 19

ETIKA BISNIS DAN PROFESI

“Kode Etik Akuntan”

Oleh kelompok 7:
Valen Miranda 1601051001
Muhammad Al Farisi 1601051003
Fika Anggraini Putri 1601051020
Novia Herdya Putri 1601051030
Agres Tiara Mustika 1601051034

Dosen : Doni Sagitarian Warganegara, S.E., MBA.

JURUSAN D3 PERPAJAKAN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS LAMPUNG
LAMPUNG
2017
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr.wb

Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat dan

hidayatnya,penulis dapat menyelesaikan tugas Etika Bisnis dan Profesi yang berjudul “Kode

Etik Akuntan” yang diajukan sebagai tugas untuk memperoleh nilai semester genap TA

2016/2017.Ucapan terimakasih,penulis tujukan kepada :

1. Tuhan YME,atas rahmatnya penulis dapat menyelesaikan laporan ini.

2. Bapak Doni Sagitarian Warganegara, S.E., MBA. selaku dosen bidang study yang telah

membimbing dan memberi pengarahan.

3. Semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan tugas ini.

Penulis menyadari bahwa tugas ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu kritik dan

saran dari pembaca sangat bermanfaat untuk penyempurnaan tugas ini.

Bandar Lampung, 26 Mei 2017

Kelompok 7

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB I PENDAHULUAN 1
I.1 Latar Belakang Masalah 1
I.2 Rumusan Masalah 2
1.3 Tujuan Penulisan
BAB II PEMBAHASAN 4
II.1 Kode Etik Pegawai Direktorat Jendral Pajak 4
II.2 Tanggung Jawab Akuntan Pajak 5
II.3 Etika Akuntan Pajak 5
II.4 Kompleksitas Aturan Perpajakan Vs Tuntutan Klien 6
II.5 Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia 7
BAB III PENUTUP 12
III.1 Kesimpulan 12
III.2 Saran 12
DAFTAR PUSTAKA 13

ii
BAB I

PENDAHULUAN

 Latar Belakang

Etika Profesi Akuntansi merupakan suatu ilmu yang membahas perilaku perbuatan baik dan

buruk manusia sejauh yang dapat dipahami oleh pikiran manusia terhadap pekerjaan yang

membutuhkan pelatihan dan penguasaan terhadap suatu pengetahuan khusus sebagai

Akuntan. Dalam menjalankan profesi sebagai seorang akuntan harus dengan sadar

menjalankan tugas, hak, kewajiban dan fungsinya. Namun, menjadi seorang akuntan

bukanlah hal yang mudah.

Dalam etika profesi, sebuah profesi memiliki komitmen moral yang tinggi yang biasanya

dituangkan dalam bentuk aturan khusus yang menjadi pegangan bagi setiap orang yang

mengembangkan profesi yang bersangkutan. Aturan ini merupakan aturan main dalam

menjalankan atau mengemban profesi tersebut yang biasanya disebut sebagai kode etik yang

harus dipenuhi dan ditaati oleh setiap profesi. Adapun kode etik yang harus dipenuhi oleh

seorang akuntan akan dibahas dalam makalah ini.

 Rumusan Masalah

1. ApakahpengertianKodeEtikAkuntan?

2. Apa jenis-jenis profesi akuntan?

3. ApakahPrinsip Etika Profesi Ikatan Akuntan Indonesia?

4. Apa Garis Besar Kode Etik Dan Perilaku Professional ?

5. Apakah aturan Etika dalam Akuntan?


6. Apakah RUU profesi akuntan?

 Tujuan

1. Untuk menjelaskan pengertian Kode Etik Akuntan

2. Untuk menjelaskan jenis-jenis profesi akuntan

3. Untuk menjelaskan Prinsip Etika profesi Ikatan Akuntan Indonesia

4. Untuk mengetahui Garis Besar Kode Etik Dan Perilaku Professional

5. Untukmenjelaskanaturan Etika dalam Akuntan

6. Untuk menjelaskan RUU akuntan


BAB II

PEMBAHASAN

 Pengertian Kode Etik Akuntansi

Kode etik adalah sistem norma, nilai dan aturan profesional tertulis yang secara tegas

menyatakan apa yang benar dan baik, dan apa yang tidak benar dan tidak baik bagi

profesional. Kode etik menyatakan perbuatan apa yang benar atau salah, perbuatan apa yang

harus dilakukan dan apa yang harus dihindari.

Kode Etik Akuntan Indonesia, yaitu norma perilaku etika akuntan di Indonesia dalam

memenuhi tanggung jawab profesinya yang mengatur hubungan antara akuntan publik

dengan klien, antara akuntan publik dengan rekan sejawat dan antara profesi dengan

masyarakat. Etika profesi terdiri dari lima dimensi yaitu kepribadian, kecakapan profesional,

tangung jawab, pelaksanaan kode etik, penafsiran dan penyempurnaan kode etik.

Sedangkan kode etik akuntansi adalah pedoman sikap, tingkah laku dan perbuatan dalam

melaksanakan tugas dan dalam kehidupan sehari-hari dalam profesi akuntansi. Kode etik

akuntansi dapat menjadi penyeimbang segi-segi negatif dari profesi akuntansi, sehingga kode

etik bagai kompas yang menunjukkan arah moral bagi suatu profesi dan sekaligus menjamin

mutu moral profesi akuntansi dimata masyarakat.

Kantor AkuntanPublik (KAP) adalahsuatubentukorganisasiakuntanpublik yang

memperolehizinsesuaidenganperaturanperundangan-undangan yang berusaha di

bidangpemberianjasaprofesionaldalampraktikakuntan public.

IAI (IkatanAkuntan Indonesia) adalahwadahorganisasiprofesiakuntan Indonesia yang

diakuipemerintah.
Tujuan kode etik agar profesional memberikan jasa sebaik-baiknya kepada pemakai atau

nasabahnya. Adanya kode etik akan melindungi perbuatan yang tidak profesional. Tujuan

profesi akuntansi adalah memenuhi tanggung-jawabnya dengan standar profesionalisme

tertinggi, mencapai tingkat kinerja tertinggi, dengan orientasi kepada kepentingan publik.

Untuk mencapai tujuan tersebut terdapat empat kebutuhan dasar yang harus dipenuhi:

Masyarakat membutuhkan kredibilitas informasi dan sistem informasi.

Diperlukan individu yang dengan jelas dapat diidentifikasikan oleh pemakai jasa Akuntan

sebagai profesional di bidang akuntansi.

3. Kualitas Jasa

Terdapatkeyakinan bahwa semua jasa yang diperoleh dari akuntan diberikan dengan standar

kinerja tertinggi.

4. Kepercayaan

Pemakai jasa akuntan harus dapat merasa yakin bahwa terdapat kerangka etika profesional

yang melandasi pemberian jasa oleh akuntan.

Dua sasaran pokok dari kode etik yaitu:

1. Kode etik bermaksud melindungi masyarakat dari kemungkinan dirugikan oleh

kelalaian baik secara disengaja ataupun tidak disengaja dari kaum profesional,

2. kode etik bertujuan melindungi keseluruhan profesi tersebut dari perilaku buruk

orang-orang yang mengaku diri profesional.

 Jenis-Jenis Profesi Akuntan:

1. Akuntan Publik
Akuntan publik merupakan satu-satunya profesi akuntansi yang menyediakan jasa audit yang

bersifat independen, yaitu memberikan jasa untuk memeriksa, menganalisis, kemudian

memberikan pendapat / asersi atas laporan keuangan perusahaan sesuai dengan prinsip

akuntansi berterima umum.

2. Akuntan Manajemen

Akuntan manajemen merupakan sebuah profesi akuntansi yang biasa bertugas atau bekerja di

perusahaan-perusahaan. Akuntan manajemen bertugas untuk membuat laporan keuangan di

perusahaan.

3. Akuntan Pendidik

Akuntan pendidik merupakan sebuah profesi akuntansi yang biasa bertugas atau bekerja di

lembaga-lembaga pendidikan, seperti pada sebuh Universitas, atau lembaga pendidikan

lainnya. Akuntan manajemen bertugas memberikan pengajaran tentang akuntansi pada pihak

– pihak yang membutuhkan.

4. Akuntan Internal

Auditor internal adalah auditor yang bekerja pada suatu perusahaan dan oleh karenanya

berstatus sebagai pegawai pada perusahaan tersebut. Tugas audit yang dilakukannya terutama

ditujukan untuk membantu manajemen perusahaan tempat dimana ia bekerja.

5. Konsultan SIA / SIM

Salah satu profesi atau pekerjaan yang bisa dilakukan oleh akuntan diluar pekerjaan

utamanya adalah memberikan konsultasi mengenai berbagai hal yang berkaitan dengan

sistem informasi dalam sebuah perusahaan. Seorang Konsultan SIA/SIM dituntut harus

mampu menguasai sistem teknologi komputerisasi disamping menguasai ilmu akuntansi yang
menjadi makanan sehari-harinya. Biasanya jasa yang disediakan oleh Konsultan SIA/SIM

hanya pihak-pihak tertentu saja yang menggunakan jasanya ini.

6. Akuntan Pemerintah

Akuntan pemerintah adalah akuntan profesional yang bekerja di instansi pemerintah yang

tugas pokoknya melakukan pemeriksaan terhadap pertanggungjawaban keuangan yang

disajikan oleh unit-unit organisasi dalam pemerintah atau pertanggungjawaban keuangan

yang disajikan oleh unit-unit organisasi dalam pemerintah atau pertanggungjawaban

keuangan yang ditujukan kepada pemerintah. Meskipun terdapat banyak akuntan yang

bekerja di instansi pemerintah, namun umumnya yang disebut akuntan pemerintah adalah

akuntan yang bekerja di Badan Pengawas Keuangan dan Pembagian (BPKP) dan Badan

Pemeriksa Keuangan (BAPEKA), dan instansi pajak.

 Prinsip Etika Profesi Ikatan Akuntan Indonesia

Prinsip Etika memberikan kerangka dasar bagi Aturan Etika, yang mengatur pelaksanaan

pemberi jasa pofesional oleh anggota. Prinsip Etika disahkan dan berlaku bagi seluruh

anggota, sedangkan aturan etika disahkan dan hanya mengikat anggota himpunan yang

bersangkutan. Interpretasi Aturan Etika merupakan interpretasi yang dikeluarkan oleh Badan

yang dibentuk oleh himpunan setelah memperhatikan tanggapan dari anggota, dan pihak-

pihak berkepentingan lainnya, sebagai panduan dalam menerapkan aturan etiks, tanpa

dimaksudkan untuk membatasi lingkup dan penerapannya.

Adapun prinsip-prinsip etika profesi IAI sebagai berikut :

1. Tanggung Jawab Profesi

Dalam menjalankan tanggung jawab sebagai seorang profesional,anggota harus menjalankan

pertimbangan moral dan profesional secara sensitif.


2. Kepentingan Publik

Profesi akuntan memegang peran yang penting di masyarakat, dimana publik dari profesi

akuntan yang terdiri dari klien, pemberi kredit, pemerintah, pemberi kerja, pegawai, investor,

dunia bisnis dan keuangan, dan pihak lainnya bergantung kepada obyektivitas dan integritas

akuntan dalam memelihara berjalannya fungsi bisnis secara tertib. Kepentingan utama profesi

akuntan adalah untuk membuat pemakai jasa akuntan paham bahwa jasa akuntan dilakukan

dengan tingkat prestasi tertinggi sesuai dengan persyaratan etika yang diperlukan untuk

mencapai tingkat prestasi tersebut.

3. Integritas

Integritas adalah suatu elemen karakter yang mendasari timbulnya pengakuan profesional.

Integritas merupakan kualitas yang melandasi kepercayaan publik dan merupakan patokan

(benchmark) bagi anggota dalam menguji keputusan yang diambilnya. Integritas

mengharuskan seorang anggota untuk, antara lain, bersikap jujur dan berterus terang tanpa

harus mengorbankan rahasia penerima jasa.

4. Obyektivitas

Obyektivitasnya adalah suatu kualitas yang memberikan nilai atas jasa yang diberikan

anggota. Prinsip obyektivitas mengharuskan anggota bersikap adil, tidak memihak, jujur

secara intelektual, tidak berprasangka atau bias, serta bebas dari benturan kepentingan atau

dibawah pengaruh pihak lain.

5. Kompetensi dan Kehati-hatian Profesional

Setiap anggota harus melaksanakan jasa profesionalnya dengan berhati-hati, untuk

memastikan bahwa klien atau pemberi kerja memperoleh manfaat dari jasa profesional dan

teknik yang paling mutakhir.


6. Kerahasiaan

Setiap anggota harus menghormati kerahasiaan informasi yang diperoleh selama melakukan

jasa profesional dan tidak boleh memakai atau mengungkapkan informasi tersebut tanpa

persetujuan, kecuali bila ada hak atau kewajiban profesional atau hukum untuk

mengungkapkannya.

7. Perilaku Profesional

Setiap anggota harus berperilaku yang konsisten dengan reputasi profesi yang baik dan

menjauhi tindakan yang dapat mendiskreditkan profesi.

8. Standar Teknis

Setiap anggota harus melaksanakan jasa profesionalnya sesuai dengan standar teknis dan

standar profesional yang relevan.

 Garis Besar Kode Etik Dan Perilaku Professional

1. Kontribusi untuk masyarakat dan kesejahteraan manusia.

Prinsip mengenai kualitas hidup semua orang menegaskan kewajiban untuk melindungi hak

asasi manusia dan menghormati keragaman semua budaya. Sebuah tujuan utama profesional

komputasi adalah untuk meminimalkan konsekuensi negatif dari sistem komputasi, termasuk

ancaman terhadap kesehatan dan keselamatan.

1. Hindari menyakiti orang lain.

“Harm” berarti konsekuensi cedera, seperti hilangnya informasi yang tidak diinginkan,

kehilangan harta benda, kerusakan harta benda, atau dampak lingkungan yang tidak

diinginkan.

1. Bersikap jujur dan dapat dipercaya


Kejujuran merupakan komponen penting dari kepercayaan.Tanpa kepercayaan suatu

organisasi tidak dapat berfungsi secara efektif.

1. Bersikap adil dan tidak mendiskriminasi

Nilai-nilai kesetaraan, toleransi, menghormati orang lain, dan prinsip-prinsip keadilan yang

sama dalam mengatur perintah.

1. Hak milik yang temasuk hak cipta dan hak paten.

Pelanggaran hak cipta, hak paten, rahasia dagang dan syarat-syarat perjanjian lisensi dilarang

oleh hukum di setiap keadaan.

1. Memberikan kredit yang pantas untuk property intelektual.

Komputasi profesional diwajibkan untuk melindungi integritas dari kekayaan intelektual.

1. Menghormati privasi orang lain

Komputasi dan teknologi komunikasi memungkinkan pengumpulan dan pertukaran informasi

pribadi pada skala yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam sejarah peradaban.

1. Kepercayaan

Prinsip kejujuran meluas ke masalah kerahasiaan informasi setiap kali salah satu telah

membuat janji eksplisit untuk menghormati kerahasiaan atau, secara implisit, saat informasi

pribadi tidak secara langsung berkaitan dengan pelaksanaan tugas seseorang.

 Aturan Etika

 Independensi, Integritas, Obyektivitas

1. Independensi
Dalam menjalankan tugasnya, anggota KAP harus selalu mempertahankan sikap mental

independen didalam memberikan jasa profesional sebagaimana diatur dalam standar

profesional akuntan publik yang ditetapkan oleh IAI. Sikap mental independen tersebut harus

meliputi independen dalam fakta (in fact) maupun dalam penampilan (in appearance).

2. Integritas dan Objectivitas

Dalam menjalankan tugasnya, anggota KAP harus mempertahankan integritas dan

objektivitas, harus bebas dari benturan kepentingan (conflict of interst) dan tidak boleh

membiarkan faktor salah saji material (material misstatement) yang diketahuinya atau

mengalihkan (mensubordinasikan) pertimbangannya kepada pihak lain.

 Standar Umum dan Prinsip Akuntansi

1. Standar Umum

a. Kompetensi profesional. Anggota KAP hanya boleh melakukan pemberian

jasa profesional yang secara layak (reasonable) diharapkan dapat diselesaikan dengan

kompetensi profesional.

b. Kecermatan dan keseksamaan profesional. Anggota KAP wajib melakukan

pemberian jasa profesional dengan kecermatan dan keseksamaan profesional.

c. Perencanaan dan supervisi. Anggota KAP wajib merencanakan dan

mensupervisi secara memadai setiap pelaksanaan pemberian jasa profesional.

d. Data relevan yang memadai. Anggota KAP wajib memperoleh data relevan

yang memadai untuk menjadi dasar yang layak bagi simpulan atau rekomendasi

sehubungan dengan pelaksanaan jasa profesionalnya.

2. Prinsip Akuntansi
Anggota KAP tidak diperkenankan:

1. Menyatakan pendapat atau memberikan penegasan bahwa laporan keuangan atau data

keuangan lain suatu entitas disajikan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum

atau

2. Menyatakan bahwa ia tidak menemukan perlunya modifikasi material yang harus

dilakukan terhadap laporan atau data tersebut agar sesuai dengan prinsip akuntansi yang

berlaku, apabila laporan tersebut memuat penyimpangan yang berdampak material

terhadap laporan atau data secara keseluruhan dari prinsip-prinsip akuntansi yang

ditetapkan oleh badan pengatur standar yang ditetapkan IAI. Dalam keadaan luar biasa,

laporan atau data mungkin memuat penyimpangan seperti tersebut diatas. Dalam kondisi

tersbeut, anggota KAP dapat tetap mematuhi ketentuan dalam butir ini selama anggota

KAP dapat menunjukkan bahwa laporan atau data akan menyesatkan apabila tidak

memuat penyimpangan seperti itu, dengan cara mengungkapkan penyimpangan dan

estimasi dampaknya (bila praktis), serta alasan mengapa kepatuhan atas prinsip akuntansi

yang berlaku umum akan menghasilkan laporan yang menyesatkan.

 Tanggung Jawab kepada Klien

Informasi Klien yang Rahasia

Anggota KAP tidak diperkenankan mengungkapkan informasi klien yang rahasia, tanpa

persetujuan dari klien. Ketentuan ini tidak dimaksudkan untuk:

1. Membebaskan anggota KAP dari kewajiban profesionalnya sesuai dengan aturan

etika kepatuhan terhadap standar dan prinsip-prinsip akuntansi.

2. Mempengaruhi kewajiban anggota KAP dengan cara apapun untuk mematuhi

peraturan perundang-undangan yang berlaku seperti panggilan resmi penyidikan pejabat


pengusut atau melarang kepatuhan anggota KAP terhadap ketentuan peraturan yang

berlaku.

3. Melarangrevi ew praktik profesional (review mutu) seorang anggota sesuai dengan

kewenangan IAI atau

4. Menghalangi anggota dari pengajuan pengaduan keluhan atau pemberian komentar

atas penyidikan yang dilakukan oleh badan yang dibentuk IAI-KAP dalam rangka

penegasan disiplin anggota.

 Tanggungjawab kepada Rekan Seprofesi

Anggota wajib memelihara citra profesi, dengan tidak melakukan perkataan dan perbuatan

yang dapat merusak reputasi rekan seprofesi.

 Komunikasi Antarakuntan Publik

1. Anggota wajib berkomunikasi tertulis dengan akuntan publik pendahulu bila akan

mengadakan perikatan (engagement) audit menggantikan akuntan publik pendahulu atau

untuk tahun buku yang sama ditunjuk akuntan publik lain dengan jenis dan periode serta

tujuan yang berlainan.

2. Akuntan publik pendahulu wajib menanggapi secara tertulis permintaan komunikasi

dari akuntan pengganti secara memadai.

 Perikatan Atestasi

Akuntan publik tidak diperkenankan mengadakan perikataan atestasi yang jenis atestasi dan

periodenya sama dengan perikatan yang dilakukan oleh akuntan yang lebih dahulu ditunjuk

klien, kecuali apabila perikatan tersebut dilaksanakan untuk memnuhi ketentuan perundang-

undangan atau peraturan yang dibuat oleh badan yang berwenang.

 Tanggungjawab dan Praktik Lain

Perbuatan dan Perkataan yang Mendiskreditkan


1. Anggota tidak diperkenankan melakukan tindakan dan/atau mengucapkan perkataan

yang mencemarkan profesi, Iklan, Promosi, dan Kegiatan Pemasaran lainnya.

2. Anggota dalam menjalankan praktik akuntan publik diperkenankan mencari klien

melalui pemasangan iklan, melakukan promosi pemasaran dan kegiatan pemasaran

lainnya sepanjang tidak merendahkan citra profesi.

 RUU PROFESI AKUNTAN

Untuk mengawasi akuntan publik, khususnya kode etik, Departemen Keuangan (DepKeu)

mempunyai aturan sendiri yaitu Peraturan Menteri Keuangan (PMK) No.17 Tahun 2008 yang

mewajibkan akuntan dalam melaksanakan tugas dari kliennya berdasarkan SPAP (Standar

Profesi Akuntan Publik) dan kode etik. SPAP dan kode etik diterapkan oleh asosiasi profesi

berdasarkan standar Internasional. Misalkan dalam auditing, SPAP berstandar kepada

International Auditing Standart.

 APLIKASI KODE ETIK

Meski sampai saat ini belum ada akuntan yang diberikan sangsi berupa pemberhentian

praktek audit oleh dewan kehormatan akibat melanggar kode etik dan standar profesi

akuntan, tidak berarti seorang akuntan dapat bekerja sekehendaknya. Setiap orang yang

memegang gelar akuntan, wajib menaati kode etik dan standar akuntan, utamanya para

akuntan publik yang sering bersentuhan dengan masyarakat dan kebijakan pemerintah. Etika

yang dijalankan dengan benar menjadikan sebuah profesi menjadi terarah dan jauh dari

skandal.

Sanksi Administratif dalam UU No. 5 tahun 2011 :

1. Rekomendasi untuk melaksanakan kewajiban tertentu, jika AP melakukan

pelanggaran ringan sebagaimana ketentuan Pasal 13,17, 19 ,25,27,32,34,35 UU No. 5


tahun 2011 dan melakukan pelanggaran terhadap SPAP (Standar Profesi Akuntan Publik)

dan kode etik yang tidak berpengaruh terhadap laporan keuangan yang diterbitkan.

2. Sanksi tertulis yang dikenakan pada pelanggaran sedang. AP dan KAP tsb melanggar

ketentuan Pasal 4, 30 ayat (1) huruf a,b,f, Pasal 31 dan melakukan pelanggaran SPAP

serta kode etik yang berpengaruh terhadap laporan yang diterbitkan namun tidak

signifikan.

3. Sanksi Pembatasan Pemberian Jasa kepada suatu jenis entitas tertentu, seperti bank,

pasar modal jika AP dan KAP melakukan pelanggaran cukup berat. Pelanggaran yang

dimaksud, jika AP dan KAP melanggar SPAP dan kode etik yang berpengaruh terhadap

laporan yang diterbitkan.

4. Jenis sanksi keempat, pembatasan pemberian jasa tertentu. AP atau KAP tersebut

tidak diperbolehkan memberikan jasa tertentu, seperti jasa audit umum atas laporan

keuangan selama 24 bulan. Bila dalam kurun waktu 3 tahun melakukan tindakan yang

sama, AP dan KAP tsb akan digolongkan melakukan pelanggaran cukup berat.

5. Sanksi kelima pembekuan ijin. AP atau KAP yang dikenakan sanksi ini jika

melakukan pelanggaran berat berupa pelanggaran ketentuan Pasal 9,28, 29,30, ayat (1)

huruf c,e,g,h ,i UU no 5 tahun 2011 tentang Akuntan Publik dan melakukan pelanggaran

terhadap SPAP serta kode etik yang berpengaruh signifikan terhadap laporan keuangan.

Sanksi pembekuan izin diberikan paling banyak 2 kali dalam waktu 48 bulan, namun jika

masih melakukan hal yang sama maka akan dikenakan sanksi pelanggaran berat, ijinnya

akan dicabut.

6. Jenis sanksi ke enam berupa pencabutan izin jika AP atau KAP melakukan

pelanggaran sangat berat yaitu melanggar Pasal 30 ayat (1) huruf d, j UU Akuntan Publik
dan melakukan pelanggaran SPAP serta kode etik yang berpengaruh sangat signifikan

terhadap laporan yang di terbitkan.

Adapun sanksi denda telah berlaku lebih dahulu dengan di keluarkannya PP no 1 tahun 2013

tentan PNBP (pendapatan Negara bukan pajak) di lingkungan Kementerian Keuangan.

BAB III

PENUTUP

 KESIMPULAN

Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan :

Kode etik akuntansi adalah pedoman sikap, tingkah laku dan perbuatan dalam melaksanakan

tugas dan dalam kehidupan sehari-hari dalam profesi akuntansi. Adanya kode etik akan

melindungi perbuatan yang tidak profesional. Dan perbedaan dari kode etik suatu profesi

mempunyai kode etik masing-masing dan tersendiri yang dibuat oleh badan yang mengatur

etika profesi tersebut.

Pelanggaran kode etik tidak diadili oleh pengadilan, karena melanggar kode etik tidak selalu

berarti melanggar hukum, tapi pelanggaran kode etik akan diperiksa oleh majelis kode etik

dari setiap profesi tersebut.

 SARAN

Harus ada lembaga yang berbeda-beda dalam menaungi berbagai profesi yang ada, dimana

lembaga tersebut merupakan sekumpulan orang yang memiliki profesi yang sama dengan

tujuan dapat menciptakan tatanan etik dalam pekerjaan. Dan semua lembaga-lembaga profesi
tersebut harus memiliki tujuan yang satu yaitu, mengutamakan profesionalitasdalam bekerja

yang dilihat dari kepatuhan menjadikan kode etik profesi sebagai pedoman.

Etika profesi akuntansi diatur oleh suatu badan atau organisasi yang bertanggung jawab

dilingkup akuntansi seperti Ikatan akuntansi Indonesia (IAI), Ikatan Akuntan Publik

Indonesia (IAPI) sedangkan untuk etika profesi yang lain diatur oleh organisasi yang berbeda

sesuai dengan profesinya masing-masing.

Anda mungkin juga menyukai