NPM : 1811031088
Kelas : Akuntansi Genap
Mata Kuliah : Corporate Governance
BAB 10 DIVIDEN
1. Definisi Dividen
Berdasarkan ICL, saham memberikan kepada pemiliknya hak untuk menerima
pembayaran dividen. Artinya pemegang saham memiliki hak untuk ikut ambil
bagian dalam keuntungan perusahaan. Mereka dapat melakukannya dengan
menikmati capital gain (peningkatan nilai pasar saham yang mereka miliki di
perusahaan) dan / atau melalui pembayaran dividen. Dari perspektif ini, dividen
merupakan hak pemegang saham yang penting.
Selain itu, pembayaran dividen berarti membayar tunai kepada pemegang saham,
yang dapat menurunkan kas dan ekuitas perusahaan (saldo laba atau laba
cadangan) yang dibutuhkan untuk membayar hutang secara tepat waktu. Dari
sudut pandang ini, dividen juga dipandang dalam rangka menjaga hak kreditur
dengan mengikuti aturan tertentu. Untuk melindungi hak kreditor, undang-undang
memberlakukan batasan tertentu pada jenis dan pembayaran dividen.
4. Jenis Dividen
7. Jumlah Dividen
Untuk perusahaan tertentu, rasio pembayaran optimal ditentukan oleh empat
faktor:
1. Saham
Nama pemegang: Pasal 48 ICL menetapkan bahwa saham Perusahaan akan
diterbitkan atas nama pemiliknya.
Hak pemegang: Saham bisa berupa saham biasa atau saham preferen. Hak saham
ditentukan dalam ICL 3 dan AoA perusahaan.
Nilai nominal: Setiap saham memiliki nilai nominal (juga disebut sebagai “nilai
nominal” atau “nilai nominal”) atau nilai yang dapat dipertanggungjawabkan yang
harus dinyatakan dalam rupiah dan saham tanpa nilai nominal tidak boleh
diterbitkan.
2. Obligasi
C. Menerbitkan Efek
Perusahaan penerbit, yaitu nama lengkap, tempat usaha dan alamat pos
Keputusan untuk menerbitkan sekuritas, yaitu tanggal dan badan pembuat
keputusan
Efek yang akan diterbitkan yaitu jenis dan golongan, nilai nominalnya, hak
pemegang efek dan jumlah yang akan diterbitkan
Kondisi penempatan.
Dalam kasus obligasi, keputusan tersebut harus menyertakan informasi tambahan
tentang:
Sampul surat;
Prospektus;
Prospektus Ringkasan yang akan digunakan dalam Penawaran Umum;
Prospektus Awal yang akan digunakan untuk Pembuatan Buku (jika ada);
Dokumen lainnya, terdiri dari:
- jadwal penerbitan yang diusulkan;
- draft sertifikat Efek;
- laporan keuangan yang diaudit;
- surat kenyamanan dari Akuntan sehubungan dengan perubahan setelah
tanggal laporan keuangan diaudit;
- pernyataan tertulis dari Emiten berkenaan dengan masalah akuntansi;
-informasi lebih lanjut tentang prakiraan dan atau proyeksi, jika
dimasukkan dalam Prospektus;
- laporan dan opini audit hukum;
- riwayat hidup anggota Dewan Komisaris dan Direksi; Perjanjian
- penjaminan emisi (jika ada);
- Perjanjian Agen Perwalian (jika ada);
- Perjanjian jaminan (jika ada);
- perjanjian pendahuluan dengan satu atau lebih Bursa Efek (jika Efek
akan dicatatkan di Bursa);
- Informasi lain yang diminta oleh Bapepam yang dipandang perlu dalam
penelaahan Pernyataan Pendaftaran sepanjang dapat diketahui umum tanpa
merugikan kepentingan calon Emiten atau pihak lain yang terkait dengan
proses Penawaran Umum;
- peringkat yang diterbitkan oleh Lembaga Pemeringkat Efek atas obligasi
atau Efek hutang lainnya; dan
- pernyataan tentang kelengkapan dokumen Penawaran Umum dari: (i)
Emiten; (ii) Penjamin Pelaksana Emisi Efek; dan (iii) Profesi Penunjang
Pasar Modal.
3. Pemberian Sertifikat untuk Penawaran Umum Efek
Penawaran umum efek hanya dapat dilakukan setelah perusahaan menyampaikan
Pernyataan Pendaftaran ke OJK dan Pernyataan Pendaftaran tersebut telah
dinyatakan Efektif oleh OJK. Termasuk dalam berkas yang disampaikan kepada
regulator pasar modal Indonesia, prospektus merupakan dokumen penting dimana
investor memperoleh informasi tentang penerbit efek, hak dan kewajiban yang
berasal dari efek tersebut, termasuk risiko, imbal hasil dan informasi terkait
lainnya yang terkait dengan investasi. Untuk alasan ini, undang-undang
mensyaratkan bahwa prospektus disiapkan dan diterbitkan dalam hal penawaran
umum.
a. Isi Prospektus
Berdasarkan Pasal 1 Nomor 26 Undang-undang Nomor 8 Tahun 1995
tentang Pasar Modal (“UU Pasar Modal”) Prospektus adalah informasi
tertulis sehubungan dengan penawaran umum untuk menarik pihak lain
untuk membeli efek. Peraturan No IX.C. 2 berisi ketentuan rinci yang
menguraikan apa yang harus diungkapkan dalam prospektus. Ketentuan
tersebut dirangkum pada bagian pendahuluan prospektus dan bagian utama
prospektus.
b. Persetujuan Prospektus oleh Perusahaan
Perusahaan (emiten) bertanggung jawab atas kebenaran dan kelengkapan
informasi yang tercakup di dalamnya. Selain semua pihak yang ikut serta
dalam penyusunan prospektus, termasuk perusahaan konsultan, penjamin
emisi, Auditor Eksternal yang ditunjuk, penandatangan laporan auditor
dan organisasi atau individu yang menandatangani berkas pendaftaran,
bertanggung jawab atas kerusakan yang disebabkan oleh penerbitan
informasi yang tidak lengkap dan akurat dalam prospektus dan prospektus
ringkasan. Syarat tambahan dari tanggung jawab mereka adalah bahwa
mereka mengetahui, atau menurut sifat pekerjaan mereka, harus
mengetahui bahwa informasi tersebut tidak akurat atau tidak lengkap
(misalnya Direktur Utama, Kepala Akuntan atau orang yang memenuhi
fungsi ini, Auditor Eksternal).
c. Persetujuan Berkas Pendaftaran dan Pemberian Sertifikat oleh Regulator
Pasar Modal Indonesia
Dalam rangka pemeriksaan berkas pendaftaran efek penawaran umum,
regulator pasar modal Indonesia dapat meminta organisasi penerbit untuk
memodifikasi atau melengkapi berkas tersebut untuk memastikan bahwa
informasi yang diungkapkan akurat, benar dan lengkap serta dapat
membantu melindungi hak dan hak yang sah. manfaat investor.
E. Derivatif
Saham dan obligasi dapat digambarkan sebagai sekuritas utama, yang secara
langsung mengesahkan serangkaian hak. Perusahaan juga dapat menerbitkan
instrumen derivatif yang mencakup hak yang bergantung pada kinerja sekuritas
yang mendasari atau utama, aset, atau properti lainnya. Instrumen semacam itu,
dalam praktik internasional, dapat berhubungan dengan ekuitas dan sekuritas
utang. Menurut penjelasan Pasal 1 huruf f angka 5 UUPM, derivatif meliputi opsi
dan waran. Namun ada beberapa jenis derivatif lain di Indonesia seperti kontrak
hak dan kontrak berjangka.
Tidak termasuk dalam daftar lini bisnis yang melarang partisipasi pihak
asing dan memastikan rasio partisipasi pihak asing sebagaimana
ditentukan oleh undang-undang
Memiliki penawaran efek di luar negeri dan rencana penggunaan modal
yang dimobilisasi disetujui berdasarkan keputusan Direksi atau RUPS
Memenuhi ketentuan penawaran yang ditentukan oleh otoritas yang
kompeten dari negara tempat pendaftaran penawaran tersebut.
Sesuai dengan peraturan tentang pengelolaan valuta asing.