Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

ETIKA BISNIS DAN PROFESI


PERILAKU ETIS DAN PROFESI AKUNTANSI

Di Susun Oleh:

1. Sekarsari C 301 15 192


2. Indah Fitri Permatasari C 301 15 149
3. Ni Wayan Listyani C 301 15 080
4. Ni Made Ristyandani C 301 15 074
5. Muslimah C 301 15 144
6. Nenen Restiana C 301 15 125
7. Nurul Husna C 301 15 251
8. Putu sridani C 301 15 048
9. Patric Jordan tangkilisan C 301 15 302
10.Susiani C 301 15 013

JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS TADULAKO
TAHUN 2016/2017
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat dan hidayah-
Nya sehingga penulisan tugas makalah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Adapun
judul dari tugas makalah ini “Prilaku Etis Dan Profesi Akuntansi” yang merupakan salah
satu tugas dari mata kuliah Etika Bisnis Dan Profesi di Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi
Universitas Tadulako.
Penulis berharap tugas ini dapat digunakan sebagai awal pembelajaran untuk
menambah semangat dalam mencari pengetahuan yang luas dimana saja dan memberi
manfaat dan menambah wawasan bagi kita semua. Penulis menyadari bahwa isi maupun
penyajian tugas makalah ini masih jauh dari sempurna, untuk itu penulis mengharapkan
adanya kritik dan saran sebagai penyempurna tugas makalah ini demi perbaikan menuju arah
yang lebih baik.

Palu, 17 Februari 2017


DAFTAR ISI

Kata Pengantar
Daftar Isi

BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Tujuan

BAB 11 PEMBAHASAN
2.1 Akuntansi Sebagai Profesi

2.2 Ekspektasi publik terhadap akuntan

2.3 Nilai Etika vs Teknik akuntansi/auditing

2.4 Aspek Etika dalam pemberian jasa akuntan publik


2.5 Sumber panduan etika

BAB III PENUTUP


3.1 Kesimpulan
3.2 Saran

DAFTAR PUSTAKA

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Menurut International Federation of Accountants (dalam Regar, 2003) yang dimaksud
dengan profesi akuntan adalah semua bidang pekerjaan yang mempergunakan keahlian di
bidang akuntansi, termasuk bidang pekerjaan akuntan publik, akuntan intern yang bekerja
pada perusahaan industri, keuangan atau dagang, akuntan yang bekerja di pemerintah, dan
akuntan sebagai pendidik.
Dalam arti sempit, profesi akuntan adalah lingkup pekerjaan yang dilakukan oleh akuntan
sebagai akuntan publik yang lazimnya terdiri dari pekerjaan audit, akuntansi, pajak dan
konsultan manajemen.
Profesi Akuntan biasanya dianggap sebagai salah satu bidang profesi seperti organisasi
lainnya, misalnya Ikatan Dokter Indonesia (IDI). Supaya dikatakan profesi ia harus memiliki
beberapa syarat sehingga masyarakat sebagai objek dan sebagai pihak yang memerlukan
profesi, mempercayai hasil kerjanya.

I.2 Tujuan
Tujuan dalam penulisan makalah ini adalah untuk menambah pengetahuan dan wawasan
serta diharapkan dapat bermanfaat bagi kita semua khususnya bagi pembaca.

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Akuntansi Sebagai Profesi


Profesi akuntansi merupakan sebuah profesi yang menyediakan jasa atestasi maupun
non atestasi kepada masyarakat dengan dibatasi kode etik yang ada. Akuntansi sebagai
profesi memiliki kewajiban untuk mengabaikan kepentingan pribadi dan mengikuti etika
profesi yang telah ditetapkan. Kewajiban akuntan sebagai profesional mempunyai tiga
kewajiban yaitu; kompetensi, objektif dan mengutamakan integritas. Yang dimaksud dengan
profesi akuntan adalah semua bidang pekerjaan yang mempergunakan keahlian di bidang
akuntansi, termasuk bidang pekerjaan akuntan publik, akuntan intern yang bekerja pada
perusahaan industri, keuangan atau dagang, akuntan yang bekerja di pemerintah, dan akuntan
sebagai pendidik.

Dalam arti sempit, profesi akuntan adalah lingkup pekerjaan yang dilakukan oleh
akuntan sebagai akuntan publik yang lazimnya terdiri dari pekerjaan audit, akuntansi, pajak
dan konsultan manajemen.

Beberapa jenis profesi Akuntan adalah sebagai berikut:

 Akuntan Publik

Akuntan publik merupakan satu-satunya profesi akuntansi yang menyediakan jasa audit yang
bersifat independen. Yaitu memberikan jasa untuk memeriksa, menganalisis, kemudian
memberikan pendapat / asersi atas laporan keuangan perusahaan sesuai dengan prinsip
akuntansi berterima umum.

 Akuntan Manajemen

Akuntan manajemen merupakan sebuah profesi akuntansi yang biasa bertugas atau bekerja di
perusahaan-perusahaan. Akuntan manajemen bertugas untuk membuat laporan keuangan di
perusahaan

 Akuntan Pendidik

Akuntan pendidik merupakan sebuah profesi akuntansi yang biasa bertugas atau bekerja di
lembaga-lembaga pendidikan, seperti pada sebuh Universitas, atau lembaga pendidikan
lainnya. Akuntan manajemen bertugas memberikan pengajaran tentang akuntansi pada pihak
– pihak yang membutuhkan.

 Akuntan Internal

Auditor internal adalah auditor yang bekerja pada suatu perusahaan dan oleh karenanya
berstatus sebagai pegawai pada perusahaan tersebut. Tugas audit yang dilakukannya terutama
ditujukan untuk membantu manajemen perusahaan tempat dimana ia bekerja.

 Konsultan SIA / SIM

Salah satu profesi atau pekerjaan yang bisa dilakukan oleh akuntan diluar pekerjaan
utamanya adalah memberikan konsultasi mengenai berbagai hal yang berkaitan dengan
sistem informasi dalam sebuah perusahaan.Seorang Konsultan SIA/SIM dituntut harus
mampu menguasai sistem teknologi komputerisasi disamping menguasai ilmu akuntansi yang
menjadi makanan sehari-harinya. Biasanya jasa yang disediakan oleh Konsultan SIA/SIM
hanya pihak-pihak tertentu saja yang menggunakan jasanya ini.

 Akuntan Pemerintah

Akuntan pemerintah adalah akuntan profesional yang bekerja di instansi pemerintah yang
tugas pokoknya melakukan pemeriksaan terhadap pertanggungjawaban keuangan yang
disajikan oleh unit-unit organisasi dalam pemerintah atau pertanggungjawaban keuangan
yang disajikan oleh unit-unit organisasi dalam pemerintah atau pertanggungjawaban
keuangan yang ditujukan kepada pemerintah. Meskipun terdapat banyak akuntan yang
bekerja di instansi pemerintah, namun umumnya yang disebut akuntan pemerintah adalah
akuntan yang bekerja di Badan Pengawas Keuangan dan Pembagian (BPKP) dan Badan
Pemeriksa Keuangan (BAPEKA), dan instansi pajak.

2.2 Ekspektasi Masyarakat Terhadap Bisnis Dan Akuntansi

Tujuan utama bisnis adalah mengejar keuntungan atau lebih tepatnya keuntungan
adalah hal yang pokok bagi kelangsungan bisnis, walaupun bukan merupakan tujuan satu-
satunya. Dari sudut pandang etika, keuntungan bukanlah hal yang buruk. Pertama,
keuntungan memungkinkan perusahaan bertahan dalam kegiatan bisnisnya. Kedua, tanpa
memperoleh keuntungan, tidak ada investor yang bersedia menanamkan modalnya, dan
karena itu tidak akan terjadi aktivitas ekonomi yang menjamin kemakmuran nasional. Ketiga,
keuntungan memungkinkan perusahaan untuk tidak hanya bertahan melainkan juga dapat
menghidupi karyawan-karyawannya.

Masalah penyimpangan yang dilakukan oleh akuntan publik sering terjadi di berbagai
negara. Amerika Serikat yang selama ini dianggap sebagai negara super power dan juga
kiblat ilmu pengetahuan termasuk displin ilmu akuntansi harus menelan kepahitan. Skandal
bisnis yang terjadi seakan menghilangkan kepercayaan oleh para pelaku bisnis dunia tentang
praktik Good Corporate Governance di Amerika Serikat.

Enron yang hancur berkeping terdapat beberapa skandal bisnis yang menimpa
perusahaan-perusahaan besar di Amerika Serikat. Worldcom juga merupakan salah satu
perusahaan telekomunikasi terbesar di Amerika Serikat melakukan manipulasi keuangan
dengan menutupi pengeluaran US$3.8 milyar untuk mengesankan pihaknya menuai
keuntungan, padahal kenyataannya rugi.

Terjadinya krisis keuangan yang disebabkan skandalkeuangan oleh berbagai


perusahaan besar di dunia menyebabkan perubahan pada persepsi mayarakat terhadap nilai
serta perilaku etika perusahaan. Pembentukan komite audit dan komite etika yang berisikan
oleh individu di luar perusahaan, pembentukan nilai code of conduct perusahaan serta
peningkatan nilai pelaporan perusahaan untuk meningkatkan integritas adalah berbagai upaya
yang dilakukan perusahaan untuk menumbuhkan kembali kepercayaan publik tersebut.

Terjadinya jurang kepercayaan tersebut pada akhirnya akan berujung pada aturan
yang lebih ketat, hukuman yang lebih besar serta penyelidikan tentang
integritas,independensi dan peranan profesi akuntan dan auditor.

Pola Hubungan

Tujuan utama bisnis adalah bersifat ekonomis, yaitu dalam menjalankan bisnis,
perusahaan menggunakan sumber daya yang sekecil-kecilnya untuk mendapat penghasilan
yang sebesar-besarnya. Tidak jarang perusahaan melakukan kecurangan-kecurangan dengan
tujuan meningkatkan keuntungan perusahaan.

Disisi lain, tujuan utama masyarakat adalah tujuan sosial, yaitu memperoleh
kemakmuran bersama dari anggota masyarakat tersebut. Hal itu jelas sangat kontradiktif
dengan tujuan bisnis yang dijalankan perusahaan, dimana perusahaan tidak bertujuan untuk
meningkatkan kemampuan masyarakat.

Perusahaan dapat dengan mudahnya mengenali kelompok masyarakat, karena


masyarakat umumnya memiliki suatu pola perilaku tertentu. Masyarakat mudah dikenali
karena perilaku konsumsi akan kebutuhan tertentu, yang tergambar dengan permintaan
masyarakat.

Sedangkan bagi masyarakat, agak sulit untuk mengetahui keadaan sebenarnya dari
suatu bisnis perusahaan, karena masyarakat tidak sepenuhnya mengetahui praktek bisnis yang
dijalankan perusahaan. Untuk itu masyarakat mengandalkan pandangan atau pendapat yang
dikeluarkan oleh Akuntan Publik atas hasil pemeriksaan terhadap suatu perusahaan.

Tentunya Akuntan Publik dalam mengeluarkan pandangan atau pendapat dibatasi oleh
ketentutan-ketentuan tertentu , sehingga apa pendapat akuntan tersebut bersifat andal dan
dapat dapat dipertanggung jawabkan serta tidak bertentangan dengan Etika Akuntan Publik.

Prinsip Etika Bisnis

Muslich (1998)

1. Prinsip otonomi

Prinsip otonomi memandang bahwa perusahaan secara bebas memiliki wewenang


sesuai dengan bidang yang dilakukan dan pelaksanaannya dengan visi dan misi yang
dimilikinya. Kebijakan yang diambil perusahaan harus diarahkan untuk pengembangan visi
dan misi perusahaan yang berorientasi pada kemakmuran dan kesejahteraan karyawan dan
komunitasnya.

2. Prinsip kejujuran
Kejujuran merupakan nilai yang paling mendasar dalam mendukung keberhasilan
perusahaan. Kejujuran harus diarahkan pada semua pihak, baik internal maupun eksternal
perusahaan. Jika prinsip kejujuran ini dapat dipegang teguh oleh perusahaan, maka akan
dapat meningkatkan kepercayaan dari lingkungan perusahaan tersebut.

3. Prinsip tidak berbuat jahat dan berbuat baik

Prinsip ini ada hubungan erat dengan prinsip kejujuran. Penerapan prinsip kejujuran yang
ketat akan mampu meredam niat jahat perusahaan itu.

4. Prinsip keadilan

Perusahaan harus bersikap adil kepada pihak-pihak yang terkait dengan sistem bisnis.
Contohnya, upah yang adil kepada karyawan sesuai kontribusinya, pelayanan yang sama
kepada konsumen, dan lain-lain.

5. Prinsip hormat pada diri sendiri

Perlunya menjaga citra baik perusahaan tersebut melalui prinsip kejujuran, tidak berniat jahat
dan prinsip keadilan.

Profesi Akuntan Publik

Timbul dan berkembangnya profesi akuntan publik di suatu negara adalah sejalan
dengan berkembangnya perusahaan dan berbagai bentuk badan hukum perusahaan di negara
tersebut. Jika perusahaan-perusahaan di suatu negara berkembang sedemikian rupa sehingga
tidak hanya memerlukan modal dari pemiliknya, namun mulai memerlukan modal dari
kreditur, dan jika timbul berbagai perusahaan berbentuk badan hukum perseroan terbatas
yang modalnya berasal dari masyarakat, jasa akuntan publik mulai diperlukan dan
berkembang. Dari profesi akuntan publik inilah masyarakat kreditur dan investor
mengharapkan penilaian yang bebas tidak memihak terhadap informasi yang disajikan dalam
laporan keuangan oleh manajemen perusahaan.

Peran akuntan antara lain :

1. Akuntan Publik (Public Accountants)


Akuntan publik atau juga dikenal dengan akuntan eksternal adalah akuntan
independen yang memberikan jasa-jasanya atas dasar pembayaran tertentu. Mereka bekerja
bebas dan umumnya mendirikan suatu kantor akuntan. Yang termasuk dalam kategori
akuntan publik adalah akuntan yang bekerja pada kantor akuntan publik (KAP) dan dalam
prakteknya sebagai seorang akuntan publik dan mendirikan kantor akuntan, seseorang harus
memperoleh izin dari Departemen Keuangan. Seorang akuntan publik dapat melakukan
pemeriksaan (audit), misalnya terhadap jasa perpajakan, jasa konsultasi manajemen, dan jasa
penyusunan system manajemen.

2. Akuntan Intern (Internal Accountant)

Akuntan intern adalah akuntan yang bekerja dalam suatu perusahaan atau organisasi.
Akuntan intern ini disebut juga akuntan perusahaan atau akuntan manajemen. Jabatan
tersebut yang dapat diduduki mulai dari Staf biasa sampai dengan Kepala Bagian Akuntansi
atau Direktur Keuangan. tugas mereka adalah menyusun sistem akuntansi, menyusun laporan
keuangan kepada pihak-pihak eksternal, menyusun laporan keuangan kepada pemimpin
perusahaan, menyusun anggaran, penanganan masalah perpajakan dan pemeriksaan intern.

3. Akuntan Pendidik

Akuntan pendidik adalah akuntan yang bertugas dalam pendidikan akuntansi,


melakukan penelitian dan pengembangan akuntansi, mengajar, dan menyusun kurikulum
pendidikan akuntansi di perguruan tinggi.

4. Akuntan Pemerintah (Government Accountants)

Akuntan pemerintah adalah akuntan yang bekerja pada lembaga-lembaga pemerintah,


misalnya dikantor Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP), Badan Pengawas
Keuangan (BPK).

Jenis Jasa Akuntan Publik

Atestasi
Adalah jenis jasa yang diberikan oleh Kantor Akuntan Publik. Jasa atestasi diberikan
untuk memberikan pernyataan atau pertimbangan sebagai pihak yang independen dan
kompeten tentang sesuatu pernyataan (asersi) suatu satuan usaha telah sesuai dengan kriteria
yang ditetapkan

Jenis Jasa Atestasi adalah

1. Audit adalah audit laporan keuangan, dimana klien menugaskan auditor untuk
menghimpun dan mengevaluasi bukti yang berkaitan dengan laporan keuangan untuk
memberikan pendapat mengenai kewajaran laporan keuangan

2. Pemeriksaan yaitu penugasan atas jasa ini adalah memberikan pendapat atas asersi-
asersi suatu pihak sesuai dengan kriteria yang ditentukan

3. Review yaitu wawancara dengan manajemen dan analisi komparatif informasi


keuangan suatu perusahaan

4. Agreed upon procedure yaitu pekerjaan yang lingkup kerjanya lebih sempit daripada
audit maupun examination

Non Atestasi

Jasa nonatestasi adalah jasa yang dihasilkan oleh akuntan publik yang didalamnya ia
tidak memberikan suatu pendapat, keyakinan negatif, ringkasan temuan, atau bentuk lain
keyakinan

Jenis jasa non atestasi antara lain :

1. Penyusunan Sistem Akuntansi

2. Penyusunan Anggaran

3. Pepajakan

4. Lainnya
Ekspektasi Publik

Beberapa hal yang diharapkan oleh masyarakat terhadap profesi akuntan publik adalah:

1. Masyarakat pada umumnya mengatakan akuntan sebagai orang yang profesional


khususnya di dalam bidang akuntansi. Karena mereka mempunyai suatu kepandaian
yang lebih di dalam bidang tersebut dibandingkan dengan orang awam

2. Masyarakat berharap bahwa para akuntan dapat mematuhi standar dan sekaligus tata
nilai yang berlaku dilingkungan profesi akuntan

3. Masyarakat dapat mengandalkan kepercayaannya terhadap pekerjaan yang diberikan,


sehingga masyarakat dapat menentukan sebuah pilihan

Nilai-Nilai Etika Profesi Akuntan

1. Tanggung Jawab profesi

Dalam melaksanakan tanggung jawabnya sebagai profesional, setiap anggota harus


senantiasa menggunakan pertimbangan moral dan profesional dalam semua kegiatan yang
dilakukannya.

2. Kepentingan Publik

Setiap anggota berkewajiban untuk senantiasa bertindak dalam kerangka pelayanan


kepada publik, menghormati kepercayaan publik, dan menunjukan komitmen atas
profesionalisme. Profesi akuntan memegang peran yang penting di masyarakat, dimana
publik dari profesi akuntan yang terdiri dari klien, pemberi kredit, pemerintah, pemberi kerja,
pegawai, investor, dunia bisnis dan keuangan, dan pihak lainnya bergantung kepada
obyektivitas dan integritas akuntan dalam memelihara berjalannya fungsi bisnis secara tertib.
Untuk memelihara dan meningkatkan kepercayaan publik, setiap anggota harus memenuhi
tanggung jawab profesionalnya dengan integritas setinggi mungkin.

3. Integritas
Integritas adalah suatu elemen karakter yang mendasari timbulnya pengakuan
profesional.Integritas merupakan kualitas yang melandasi kepercayaan publik dan merupakan
patokan (benchmark) bagi anggota dalam menguji keputusan yang diambilnya.Integritas
mengharuskan seorang anggota untuk, antara lain, bersikap jujur dan berterus terang tanpa
harus mengorbankan rahasia penerima jasa.Pelayanan dan kepercayaan publik tidak boleh
dikalahkan oleh keuntungan pribadi.Integritas dapat menerima kesalahan yang tidak
disengaja dan perbedaan pendapat yang jujur, tetapi tidak menerima kecurangan atau
peniadaan prinsip.

4. Obyektivitas

Obyektivitasnya adalah suatu kualitas yang memberikan nilai atas jasa yang diberikan
anggota. Prinsip obyektivitas mengharuskan anggota bersikap adil, tidak memihak, jujur
secara intelektual, tidak berprasangka atau bias, serta bebas dari benturan kepentingan atau
dibawah pengaruh pihak lain. Setiap anggota harus menjaga obyektivitasnya dan bebas dari
benturan kepentingan dalam pemenuhan kewajiban profesionalnya.Anggota bekerja dalam
berbagai kapasitas yang berbeda dan harus menunjukkan obyektivitas mereka dalam berbagai
situasi.

5. Kompetensi dan Kehati-hatian Profesional

Kompetensi diperoleh melalui pendidikan dan pengalaman.Setiap anggota harus


melaksanakan jasa profesionalnya dengan berhati-hati, kompetensi dan ketekunan, serta
mempunyai kewajiban untuk mempertahankan pengetahuan dan ketrampilan profesional
pada tingkat yang diperlukan untuk memastikan bahwa klien atau pemberi kerja memperoleh
manfaat dari jasa profesional dan teknik yang paling mutakhir.Hal ini mengandung arti
bahwa anggota mempunyai kewajiban untuk melaksanakan jasa profesional dengan sebaik-
baiknya sesuai dengan kemampuannya, demi kepentingan pengguna jasa dan konsisten
dengan tanggung jawab profesi kepada public.

6. Kerahasiaan

Setiap anggota harus menghormati kerahasiaan informasi yang diperoleh selama


melakukan jasa profesional dan tidak boleh memakai atau mengungkapkan informasi tersebut
tanpa persetujuan, kecuali bila ada hak atau kewajiban profesional atau hukum untuk
mengungkapkannya.Anggota mempunyai kewajiban untuk menghormati kerahasiaan
informasi tentang klien atau pemberi kerja yang diperoleh melalui jasa profesional yang
diberikannya.Kewajiban kerahasiaan berlanjut bahkan setelah hubungan antar anggota dan
klien atau pemberi jasa berakhir.

7. Perilaku Profesional

Setiap anggota harus berperilaku yang konsisten dengan reputasi profesi yang baik
dan menjauhi tindakan yang dapat mendiskreditkan profesi.Kewajiban untuk menjauhi
tingkah laku yang dapat mendiskreditkan profesi harus dipenuhi oleh anggota sebagai
perwujudan tanggung jawabnya kepada penerima jasa, pihak ketiga, anggota yang lain, staf,
pemberi kerja dan masyarakat umum.

8. Standar Teknis

Setiap anggota harus melaksanakan jasa profesionalnya sesuai dengan standar teknis
dan standar profesional yang relevan.Sesuai dengan keahliannya dan dengan berhati-hati,
anggota mempunyai kewajiban untuk melaksanakan penugasan dari penerima jasa selama
penugasan tersebut sejalan dengan prinsip integritas dan obyektivitas.Standar teknis dan
standar professional yang harus ditaati anggota adalah standar yang dikeluarkan oleh Ikatan
Akuntan Indonesia. Internasional Federation of Accountants, badan pengatur, dan pengaturan
perundang-undangan yang relevan.

2.3 Nilai-nilai Etika vs Teknik Akuntansi/Auditing

 Integritas: setiap tindakan dan kata-kata pelaku profesi menunjukan sika transparansi,
kejujuran dan konsisten.

 Kerjasama: mempunyai kemampuan untuk bekerja sendiri maupun dalam tim

 Inovasi: pelaku profesi mampu memberi nilai tambah pada pelanggan dan proses
kerja dengan metode baru.

 Simplisitas: pelaku profesi mampu memberikan solusi pada setiap masalah yang
timbul, dan masalah yang kompleks menjadi lebih sederhana.
Sedangkan teknik akuntansi adalah aturan-aturan khusus yang diturunkan dari prinsip-prinsip
akuntan yang menerangkan transaksi-transaksi dan kejadian-kejadian tertentu yang dihadapi
oleh entitas akuntansi tersebut. Teknik akuntansi sektor publik terdiri atas:

1. Budgetary accounting : Akuntansi Anggaran adalah bidang akuntansi yang


menguraikan kegiatan keuangan untuk suatu jangka waktu tertentu yang dilengkapi
dengan sistem penganalisaan dan pengawasannya.

2. Commitment accounting : adalah sistem akuntansi yang mengakui transaksi dan


mencatatnya pada saat order dikeluarkan. Akuntansi komitmen dapat digunakan
bersama-sama dengan akuntansi kas atau akuntansi akrual.

3. Fund accounting : adalah sebuah konsep akuntansi di mana aktiva dipisah-pisahkan


berdasarkan masing-masing sumber dan peruntukkan dana. Karena dalam penyajian
laporan keuangan, organisasi nirlaba harus mengidentifikasi kategori batasan
penggunaan dana yang diberikan oleh donor, oleh karenanya organisasi mengadopsi
akuntansi dana.

4. Cash accounting : adalah di dalam metode ini beban dengan pendapatan tidak secara
hati-hati di samakan dari bulan ke bulan. Beban tidak diakui sampai uang di bayarkan
walaupun beban pada bulan itu terjadi sama halnya dengan pendapatan, pendapatan
tidak diakui sampai dengan uangnya diterima.

5. Accrual accounting : adalah beban dan pendapatan secara hati-hati di samakan


menyediakan informasi yang lebih handal dan terpercaya tentang seberapa besar suatu
perusahaan mengeluarkan uang atau menerima uang dalam setiap bulannya.

2.4 Perilaku Etika dalam Pemberian Jasa Akuntan Publik

Dari profesi akuntan publik inilah Masyarakat kreditur dan investor mengharapkan penilaian
yang bebas Tidak memihak terhadap informasi yang disajikan dalam laporan Keuangan oleh
manajemen perusahaan. Profesi akuntan publik menghasilkan berbagai jasa bagi Masyarakat,
yaitu:
 Jasa assurance adalah jasa profesional independen yang meningkatkan mutu informasi
bagi pengambil keputusan.

 Jasa Atestasi terdiri dari audit, pemeriksaan (examination), review, dan Prosedur yang
disepakati (agreed upon procedure).

 Jasa atestasi Adalah suatu pernyataan pendapat, pertimbangan orang yang Independen
dan kompeten tentang apakah asersi suatu entitas sesuai Dalam semua hal yang
material, dengan kriteria yang telah ditetapkan.

 Jasa nonassurance adalah jasa yang dihasilkan oleh akuntan public Yang di dalamnya
ia tidak memberikan suatu pendapat, keyakinan Negatif, ringkasan temuan, atau
bentuk lain keyakinan.

Setiap profesi yang menyediakan jasanya kepada masyarakat memerlukan kepercayaan dari
masyarakat yang dilayaninya. Kepercayaan masyarakat terhadap mutu jasa akuntan publik
akan menjadi lebih tinggi, jika profesi tersebut menerapkan standar mutu tinggi terhadap
pelaksanaan pekerjaan profesional yang dilakukan oleh anggota profesinya. Aturan Etika
Kompartemen Akuntan Publik merupakan etika profesional bagi akuntan yang berpraktik
sebagai akuntan publik Indonesia. Aturan Etika Kompartemen Akuntan Publik bersumber
dari Prinsip Etika yang ditetapkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia.

2.6 Sumber Panduan Etika

Pedoman Etika Bisnis Perusahaan merupakan bagian dari Good Corporate


Governance (GCG) karena untuk mencapai keberhasilan dalam jangka panjang, pelaksanaan
GCG perlu dilandasi oleh integritas yang tinggi. Pedoman Etika Bisnis Perusahaan
merupakan pedoman perilaku yang menjadi acuan bagi organ perusahaan dan semua pegawai
dalam menerapkan nilai-nilai perusahaan serta membantu mereka untuk memecahkan dilema
etika yang mereka hadapi dalam melaksanakan kegiatan bisnis.

Penerapan etika bisnis juga menjadi bagian dari pengembangan budaya perusahaan,
khususnya budaya kepatuhan dan antikorupsi. Pedoman ini diterbitkan dengan tujuan untuk:
1. Memberikan kerangka kerja bagi organisasi untuk menerapkan program peenrapan
Etika Bisnis Perusahaan yang efektif, dan disertai cara untuk memantau dan menilai
kinerja program tersebut;

2. Memberikan panduan mengenai mekanisme Penyusunan, Perawatan, dan


Pembentukan budaya perusahaan yang etis, patuh, dan antikorupsi melalui
pendekatan etika dan pengaturan diri (self Regulatory approach

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Dari pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa dalam materi perilaku etis
dan profesi akuntansi adalah lingkup pekerjaan yang dilakukan oleh akuntan sebagai akuntan
publik yang lazimnya terdiri dari pekerjaan audit, akuntansi, pajak dan konsultan manajemen.
Adapun bagian dari profesi akuntansi tersebut terdapat pula poin-poin penting yaitu akuntansi
sebagai profesi di mana seorang akuntan memiliki profesi, nilai etika. Nilai eika sangat
penting bagi setiap orang bukan hanya untuk masyarakat , namun seorang akuntan juga
sangat memerlukan nilai etika dan penerapannya.

3.2 Saran
Dari uraian makalah ini, penyusun merekomendasikan pentingnya untuk menjadi
akuntan publik yang baik dan professional seharusnya menguasai dan mengikuti 8 prinsip
etika profesi menurut Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) dan tidak menyimpang dari standar
pedoman yang telah di tetapkan.
DAFTAR PUSTAKA

Sukrisno Agoes. 1996. Penegakkan Kode Etik Akuntan Indonesia. Makalah dalam Konvensi
Nasional Akuntansi III. IAI.

http://wuriismawati.blogspot.co.id/2014/11/akuntansi-sebagai-profesi-dan-peran.html

https://kautsarrosadi.wordpress.com/2012/01/31/perilaku-etika-dalam-profesi-akuntansi/

http://tantitrisetianingsih.blogspot.co.id/2014/11/akuntansi-sebagai-profesi-dan-peran.html

Anda mungkin juga menyukai