Disusun Oleh:
TANTRI DZIKRILLAH
NIM. 4318067
i
PRAKATA
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, Kami panjatkan
puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-
Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah Etika Profesi dan Bisnis Islam
dengan judul ”etika akuntan professional dalam bisnis ”.Kami selaku penyusun telah berusaha
sebaik mungkin untuk menyempurnakan makalah ini. Terlepas dari semua itu, Kami menyadari
sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya
serta bobot materi. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik
dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini. Akhir kata kami berharap semoga
makalah ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
COVER ................................................................................................................................
PRAKATA ..........................................................................................................................
DAFTAR ISI .......................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN .....................................………………………………………....
1.1 Latar Belakang ..........................................................…..…………………….…
1.2 Rumusan Masalah ...............................................................................................
1.3 Tujuan ...........................................................................…………………………
BAB II PEMBAHASAN .......................................................................................................
2.1 pengertian akuntan professional di bisnis………………………………………..
2.2 prinsip utama akuntan professional………………………………………………
2.3 Etika lingkungan untuk akuntan profesional .......................................................
2.4 Mengelola Resiko etika dan peluang ...................................................................
BAB III
PENUTUP..............................................................................................................................
3.1 Simpulan .............................................................................................................
3.2 Saran ....................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................................
iii
BAB I
PENDAHULUAN
iv
1.3 Tujuan Pembuatan Makalah
1.3.1 memahami akuntan professional di bisnis
1.3.2 memahami prinsip akuntan professional
1.3.3Memahami Etika Lingkungan untuk Akuntan Profesional.
1.3.4 Mengetahui Pengelolaan Risiko Etika dan Peluang.
v
BAB II
PEMBAHASA
N
6
tersebut.
3. Kompetensi dan kehati hatian professional
7
Kompetensi yaitu Mencapai dan mempertahankan pengetahuan dan keahlian
profesional pada level yang disyaratkan untuk memastikan bahwa klien atau organisasi
tempatnya bekerja memperoleh jasa profesional yang kompeten, berdasarkan
standar profesional dan standar teknis terkini serta ketentuan peraturan perundang-
undangan yang 1
berlaku; sedangkan Kehati-hatian Profesional artinya Bertindak
sungguh- sungguh dan sesuai dengan standar profesional dan standar teknis yang berlaku.
4. Kerahasiaan
Kerahasiaan yaitu menjaga kerahasiaan informasi yang diperoleh dari hasil
hubungan profesional dan bisnis. Dalam menjaga kerahasiaan ini, seorang akuntan harus:
5. Perilaku Profesional
Perilaku Profesional adalah mematuhi peraturan perundang-undangan yang
berlaku dan menghindari perilaku apapun yang diketahui oleh akuntan mungkin akan
1
https://id.scribd.com/presentation/365352209/Etika-Akuntan-Profesional-Dalam-Bisnis-pptx
8
mendiskreditkan profesi akuntan. Akuntan tidak boleh terlibat dalam bisnis, pekerjaan,
atau aktivitas apapun yang diketahui merusak atau mungkin merusak integritas,
objektivitas, atau reputasi baik dari profesi, dan hasilnya tidak sesuai dengan
prinsip dasar etika
9
2
https://www.rusdionoconsulting.com/pengertian-akuntan-profesional-jenis-hingga-cara-menjadi-akuntan/
1
akuntan intern yang bekerja pada perusahaan industri, keuangan atau dagang, akuntan
yang bekerja di pemerintah, dan akuntan sebagai pendidik.3
Dalam arti sempit, profesi akuntan adalah lingkup pekerjaan yang dilakukan oleh
akuntan sebagai akuntan publik yang lazimnya terdiri dari pekerjaan audit, akuntansi,
pajak dan konsultan manajemen. Profesi akuntansi merupakan sebuah profesi yang
menyediakan jasa atestasi maupun non atestasi kepada masyarakat dengan dibatasi kode
etik yang ada.
Akuntansi memegang peranan penting dalam ekonomi dan sosial karena setiap
pengambilan keputusan yang bersifat keuangan harus berdasarkan informasi akuntansi.
Keadaan ini menjadikan akuntansi sebagai suatu profesi yang sangat dibutuhkan
keberadaanya dalam lingkungan organisasi bisnis. Keahlian-keahlian khusus seperti
pengolahan data bisnis menjadi informasi berbasis computer, pemeriksa keuangan
maupun non keuangan.
Penguasaan materi perundang-undangan perpajakan adalah hal-hal yang dapat
memberikan nilai lebih bagi profesi akuntan. Perkembangan profesi akuntansi sejalan
dengan jenis jasa akuntansi yang diperlukan oleh masyarakat yang makin lama semakin
bertambah kompleksnya. Gelar akuntan adalah gelar profesi seseorang dengan bobot
yang dapat disamakan dengan bidang pekerjaan yang lain. Misalnya bidang hukum atau
bidang teknik.
Secara garis besar profesi akuntansi dapat digolongkan menjadi 4 golongan, yakni:
a. Akuntan Publik (Public Accountants) adalah akuntan independen yang beperan untuk
memberikan jasa-jasanya atas dasar pembayaran tertentu. Seorang akuntan publik dapat
melakukan pemeriksaan (audit), misalnya terhadap jasa perpajakan, jasa konsultasi
manajemen, dan jasa penyusunan sistem manajemen. Profesi akuntan publik bertanggung
jawab untuk menaikkan tingkat keandalan laporan keuangan perusahaan-perusahaan,
sehingga masyarakat keuangan memperoleh informasi keuangan yang andal sebagai
dasar untuk memutuskan alokasi sumber-sumber ekonomi
Contoh Kasus:
Kasus pelanggaran Standar Profesional Akuntan Publik kembali muncul. Menteri
Keuangan pun memberi sanksi pembekuan. Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani
1
3
Agoes, Sukrisno. I Cenik Ardana. 2009. Etika Bisnis dan Profesi: Tantangan Membangun Manusia Seutuhnya. Salemba
Empat: Jakarta.
1
Indrawati membekukan izin Akuntan Publik (AP) Drs. Petrus Mitra Winata dari Kantor
Akuntan Publik (KAP) Drs. Mitra Winata dan Rekan selama dua tahun, terhitung sejak
15 Maret 2007.
Kepala Biro Hubungan Masyarakat Departemen Keuangan Samsuar Said dalam
siaran pers yang diterima Hukumonline, Selasa (27/3), menjelaskan sanksi pembekuan
izin diberikan karena akuntan publik tersebut melakukan pelanggaran terhadap Standar
Profesional Akuntan Publik (SPAP). Pelanggaran itu berkaitan dengan pelaksanaan audit
atas Laporan Keuangan PT Muzatek Jaya tahun buku berakhir 31 Desember 2004 yang
dilakukan oleh Petrus.
a. Akuntan Intern (Internal Accountant) adalah akuntan yang bekerja dalam suatu
perusahaan atau organisasi. Akuntan intern ini disebut juga akuntan perusahaan
atau akuntan manajemen. Tugasnya adalah menyusun sistem akuntansi,
menyusun laporan keuangan kepada pihak-pihak eksternal, menyusun laporan
keuangan kepada pemimpin perusahaan, menyusun anggaran, penanganan
masalah perpajakan dan pemeriksaan intern.
Berikut ini empat peran akuntan profesional dalam bisnis adalah sebagai berikut:
a. Menyediakan Informasi dan Jawaban Terkait Keuangan
Peran akuntan dalam bisnis yang paling mendasar tentu saja adalah
kemampuannya dalam menyediakan berbagai informasi dan jawaban yang
berhubungan dengan segala macam kegiatan keuangan. Segala data terkait keuangan
akan tercatat dalam sistem akuntansi, memudahkan Anda dan karyawan untuk
mengukur kondisi perusahaan. Untuk itu, sebaiknya Anda menyusun pembukuan dan
rutin meng-update datanya. Hal ini akan lebih mudah dilakukan apabila
Anda menggunakan software khusus seperti Myob dan Zahir Accounting yang sudah
menerapkan sistem cloud. Dengan begitu, setiap karyawan atau tim akuntansi bisa
mengakses data akuntansi secara real time kapan pun dan di mana pun mereka
1
berada.
1
b. Alat Pengontrol dan Pengendali Keuangan
Melalui akuntansi, Anda dapat mengetahui segala data terkait keuangan. Dari
data tersebut, informasi apa saja yang Anda dapatkan? Apakah ternyata keuntungan
perusahaan mengalami peningkatan selama beberapa tahun belakangan ini? Atau
justru malah mengalami penurunan? Apakah seluruh klien telah melakukan
pembayaran tepat waktu? Berapa jumlah saldo yang Anda miliki sekarang?
Informasi-informasi tersebut secara tidak langsung menempatkan akuntansi sebagai
alat pengontrol dan pengendali keuangan. Melalui identifikasi informasi keuangan
yang didapat, Anda jadi bisa melakukan evaluasi atau menilai performa bisnis Anda
selama ini.
1
ada. Public sedang mencari kembali kredibilitas yang didasarkan atas nilai-nilai
seperti
1
kepercayaan, integritas, transparansi laporan, dan seterusnya, serta kembali pada
peruntukkan utama pelayanan untuk kepentingan umum.
SOX, yang mengharuskan U.S. Securities and Exchange Commission (SEC)
untuk membuat yang memungkinkan adanya reformasi tata kelola, baik untuk
perusahaan maupun profesi akuntansi, memiliki jawaban untuk permasalahan di atas.
Dalam Jurnal (Boda dan Zsolnai, 2016), CSR atau tata kelola perusahaan telah gagal
untuk memberikan hasil yang diharapkan dalam hal meningkatkan etika kinerja
perusahaan. Reformasi ini mendorong adanya perubahan dalam perusahaan-
perusahaan AS dan perusahaan asing (yang terdaftar dalam SEC) serta auditor
mereka yang ingin mengakses pasar modal AS.Reformasi SOX yang dipicu oleh
peristiwa Enron dan lebih menekankan lagi pentingnya perubahan tata kelola serupa
bagi perusahaan-perusahaan dan para akuntan profesional di seluruh dunia.
Reformasi SOX dan IFAC mengharuskan dunia bisnis untuk lebih bertanggungjawab
secara terbuka kepada masyarakat dan investor, dan bagi akuntan profesional, agar
diingat bahwa mereka adalah kaum profesional yang diharapkan untuk melindungi
kepentingan investor dan pemangku kepentingan lainnya.
4
Boda, Zsolt and Zsolnai, Laszlo. 2016. The Failure of Business Ethics. Society and Business Review Journal Vol. 11 No. 1,
1
Layanan yang disediakan oleh sebuah profesi sanagt penting bagi masyarakat,
sehingga mereka siap untuk memberikan hak-hak kepada suatu profesi yang telah
ditentukan sebelumnya, tetapi mereka juga akan memastikan bahwa seorang profesional
tersebut dapat melakukan tugasnya dengan baik dan benar seperti yang diharapkan.
Secara umum tugas yang diharapkan dari suatu profesi adalah dalam rangka
mempertahankan:
1. Kompetensi di bidang keahlian.
2. Objektivitas dalam penawaran pelayanan.
3. Integritas dalam urusan dengan klien.
4. Kerahasiaan hal-hal yang terkait dengan klien.
5. Disiplin atas anggota yang tidak melaksanakan tugas-tugas sesuai dengan standar
yang diharapkan.
Tugas–tugas tersebut sangat vital dalam kaitannya dengan kualitas layanan yang
diberikan, suatu kondisi menjadi lebih signifikan karena hubungan seorang profesional
sebagai pemegang amanah bagi kliennya. Suatu hubungan fidusia dapat terjadi ketika
suatu jasa kedudukannya sangat penting bagi klien dan juga ketika terdapat perbedaan
tingkat keahlian yang signifikan antara klien dan profesional, sehingga klien harus
percaya dan bergantung pada penilaian dan keahlian profesional.
1
yang tepat atau pengungkapan terkait.
1
Beberapa kesalahan dalam penilaian berasal dari kesalahan penafsiran masalah
akibat dari kompleksnya permasalahan tersebut, selebihnya merupakan akibat dari
kurangnya perhatian pada hal-hal yang sifatnya etis, seperti kejujuran, integritas,
objektivitas, kepedulian, kerahasiaan dan komitmen untuk untuk mendahulukan
kepentingan orang lain di atas kepentingan diri sendiri.
2
melayani kepentingan umum. Tidak dikaitkan dengan informasi yang menyesuaikan atau
keliru. Bekerja dengan:
1. Integritas.
2. Objektif dan independen.
3. Kompetensi profesional, due care, dan skeptisisme profesional, serta
4. Rahasia.
2
Karyawan:
l. Keamanan Kerja. o. Kewajaran.
m. Pembedaan. p. Keadilan.
n. Mempekerjakan anak q. Keadilan dan
dibawah umur dan perlakuan kasih sayang.
pemerasan tenaga
buruh.
Pelanggan:
r. Keamanan Produk. t. Keterbukaan.
s. Performa Perusahaan. u. Kewajaran.
Lingkungan:
Terciptanya Polusi. Integritas dan
Pertanggungjawaban.
Dengan adanya resiko etika tersebut, maka manajemen perlu menerapkan pengelolaan
atau manajemen yang berfokus pada pemenuhan kepentingan stakeholder. Dalam
menerapkan manajemen resiko etika, terdapat beberapa tahapan yang dapat dilakukan
oleh para investigator perusahaan, yaitu:
1. Mengidentifikasi dan Menilai Resiko Etika
Identifikasi Penilaian resiko etika dibagi menjadi beberapa tahap:
a) Melakukan penilaian dan identifikasi para stakeholder perusahaan. Tahap ini
investigator manajemen membuat daftar mengenai siapa dan apa saja para
stakeholder yang berkepentingan beserta harapan mereka. Setelah mengetahui siapa
saja para stakeholder dan apa kepentingannya serta harapan mereka, maka
manajemen dapat melakukan penilaian dalam pemenuhan harapan stakeholder.
Investigator hendaknya memiliki pemahaman mengenai bentuk kepentingan
stakeholder mana saja yang sensitif dan penting, dan kenapa hal itu penting bagi
stakeholder.
b) Mempertimbangkan kemampuan aktivitas perusahaan dengan
ekspektasi stakeholder, dan menilai risiko ketidak sanggupan dalam memenuhi
ekspektasi stakeholder atau menilai adanya kemungkinan peluang untuk berprestasi
lebih dari yang diharapkan. Saat mempertimbangkan apakah ekspektasi telah
terpenuhi, maka manajemen wajib membuat perbandingan di antara input, output,
kualitas relevan dan variabel kinerja lainnya5.
2
c) Meninjau ulang perbandingan akitivitas dan ekspektasi perusahaan dari perspektif
dampak reputasi perusahaan. Reputasi tergantung pada empat faktor, yaitu kejujuran,
kredibilitas, reliabilitas, dan tanggung jawab. Faktor-faktor tersebut bisa menjadi
kerangka kerja dalam melakukan perbandingan.
d) Melakukan pelaporan. Setelah tahap ketiga selesai, maka manajemen dapat
menyiapkan laporan kepada masing-masing stakeholder. Laporan tersebut harus
dibuat denganmempertimbangkan kelompok stakeholder, produk atau jasa, tujuan
perusahaan,nilai-nilai hypernorm, dan elemen-elemen penentu reputasi.
2. Penerapan strategi dan taktik dalam membina hubungan strategis dengan stakeholder.
Pendekatan yang dapat diterapkan adalah berfokus pada kemungkinan apakah para
stakeholder tersebut bisa dengan mudah bekerja sama dengan perusahaan ataukah
cenderung sulit bekerja sama dan menjadi ancaman bagi perusahaan. Perlunya
akuntabilitas kepada para pemangku kepentingan, telah membawa konsekuensi
pengakuan bahwa sistem pemerintahan modern harus mencerminkan pentingnya
memuaskan kepentingan stakeholder. Resiko tidak dapat memenuhi harapan
stakeholder potensial menyebabkan hilangnya dukungan bagi tujuan korporasi, dan
dimana melebihi harapan menyebabkan kesempatan untuk menggalang dukungan.
penting untuk menghindari kemungkinan hilangnya dukungan bagi tujuan korporasi,
dan untuk menemukan peluang dari dukungan yang lebih besar
2
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Akuntan profesional memiliki tanggung jawab untuk berbuat bagi kepentingan umum
bukan hanya bagi kepentingan pribadi maupun kepentingan perusahaan/bisnis. Profesi akuntansi
memiliki prinsip akuntansi dan auditing (GAAP dan GAAS) yang mengatur perlakuan akuntansi
guna memberikan informasi yang efektif kepada dunia. Di dalam profesi, sudah ada kode etik
yang mengatur profesi tersebut dalam menjalankan profesinya agar dalam menjalankan profesi
tersebut dapat berjalan dengan baik dan lancar serta tetap ada tanggung jawab sosialnya. Ketika
menjadi seorang akuntan yang baik, maka akan tercermin perusahaan yang baik dan mampu
menguntungkan semua pihak dalam berbagai bidang.
3.2 Saran
Menurut saya, akuntan yang profesional harus membuktikan bahwa dirinya benar-benar
profesional dalam bidang tersebut, sehingga orang-orang yang ada disekitarnya mampu
memberikan penghargaan yang luar biasa karena tidak semua orang bisa melakukan hal tersebut
dengan baik. Dengan adanya etika yang diciptakan, maka pergunakanlah kode etik akuntan
dengan bijak sehingga profesi yang kita jalankan mampu berkembang dan memberikan manfaat
bagi pihak-pihak yang berkepentingan, diri sendiri serta perusahaan di mana kita bekerja.
2
DAFTAR PUSTAKA
Agoes, Sukrisno. I Cenik Ardana. 2009. Etika Bisnis dan Profesi: Tantangan Membangun Manusia
Seutuhnya. Salemba Empat: Jakarta.
Boda, Zsolt and Zsolnai, Laszlo. 2016. The Failure of Business Ethics. Society and Business Review
Journal Vol. 11 No. 1, Hal. 93-104.
https://www.rusdionoconsulting.com/pengertian-akuntan-profesional-jenis-hingga-cara-menjadi-
akuntan/
No Name. 2016. Global Code of Business Conduct and Ethics Updated 1 April 2016 (Online)
Article: ERM Worldwide Group Limited and its affiliates.