Anda di halaman 1dari 7

PROFESI AKUNTANSI DAN ETIKA PROFESI

A. Pengertian Profesi Akuntansi


Profesi akuntan merupakan segala bidang pekerjaan yang memakai suatu keahlian di
bidang akuntansi, khususnya dalam bidang pekerjaan akuntan publik, kemudian akuntan
internal yang bekerja dalam suatu perusahaan industri, keuangan atau perdagangan, akuntan
yang bekerja di pemerintah, dan akuntan sebagai pendidik.
Kemudian dalam pengertian sempitnya, profesi akuntan dapat diartikan sebagai ruang
lingkup suatu pekerjaan yang dilakukan oleh akuntan sebagai akuntan publik yang secara
umum terdiri atas pekerjaan audit, akuntansi, pajak dan juga konsultan manajemen.

B. Macam-Macam Profesi Akuntansi

Berikut ini adalah terdapat keterangan mengenai 4 jenis profesi akuntansi yang
diantaranya ialah sebagai berikut :
1. Akuntan Internal
Akuntan internal atau yang biasa lebih akrab disebut dengan akuntan manajemen, ataupun
akuntan perusahaan. Dimana tugas dari akuntan internal tersebut ialah melakukan
pencatatan mencatat atas segala transaksi dan juga mengatur serta menyusun laporan
keuangan pada perusahaan yang menjadi tempat dimana ia bekerja.
Namun bukan hanya itu saja akutansi juga memiliki perin lebih seperti misalnya dalam
mengatur pajak perusahaan, lalu auditing kemudian melakukan pengecekan keuangan
secara internal
Selain itu, akuntan internal juga berperan dalam mengurusi masalah pencatatan pajak
perusahaan serta auditing atau pemeriksaan keuangan secara internal.

2. Akuntan Publik
Akuntan Publik merupakan salah seorang akuntan yang sudah mendapatkan izin dari
Menteri Keuangan untuk menyerahkan jasanya sebagai seoranga akuntan dan
berkewajiban menjadi salah satu anggota dari Institut Akuntan Publik Indonesia atau
IAPI. Sifatnya independen, yang artinya adalah tidak mempunyai ikatan terhadap suatu
perusahaan manapun.
Dimana peran dan tugas dari akuntan publik ini ialah melakukan suatu pemeriksa
keuangan atau jasa lainnya contohnya seperti konsultasi keuangan, menghitung pajak
terhadap perusahaan, dan juga membuat suatu laporan secara independen.

3. Akuntan Pemerintah
Salah satu jenis profesi akuntansi yang bergabung dan bekerja terhadap sejumlah lembaga
pemerintahan, misalnya saja seperti pada kantor (BPK) Badan Pengawasan Keuangan
dan juga Pembangunan atau (BPKP, Badan Pengawasan Keuangan, Kantor Perpajakan
serta pada lembaga di Komisi Pemberantasan Korupsi.

4. Akuntan Pendidik
Sebuah profesi akuntansi yang bekerja di dalam dunia pendidikan terutama pendidikan
yang sesuai dengan porsinya yakni di bidang akuntansi, kemudian dalam melakukan
sebuah penelitian dan pengembangan di bidang akuntansi, serta mengatur dan menyusun
serangkaian kurikulum di setiap satuan tingkat pendidikan.
Bisa lebih disederhanakan mengenai profesi akuntan pendidik ialah mereka yang bertugas
menjadi para guru atau dosen yang mengajar setiap mata pelajaran di bidang akuntansi di
dalam institusi pendidikan.
Macam-Macam Jenis Kode Eetik Profesi Akuntansi

Berikut ini ialah tujuh jenis kode etik tersebut yang diantaranya ialah sebagai berikut:

1. Tanggungjawab Profesi
Dimana dalam melaksanakan tugas dan tanggungjawabnya seorang akuntan musti
mempunyai sikap yang profesional serta harus selalu mempertimbangkan mengenai
moral dan profesional dalam segala aktifitas yang dikerjakannya.

2. Kepentingan Publik
Arti dari kepentingan publik disini ialah bahwa pada setiap akuntan harus mempunyai
kewajiban agar senantiasa melakukan suatu tindakan dalam kerangka pelayanan kepada
publik, kemudian menjaga kepercayaan publik, selain itu musti menerapkan komitmen
atas profesionalismenya.

3. Integritas
Agar dpaat menjaga dan juga senantiasa bisa mempertahankan tingkat kepercayaan dari
publik, maka pada seorang akuntan musti selalu melakukan sebagaimana tanggung jawab
profesonalnya dengan integritas yang tinggi serta harus dengan benar-nbenar patuh dalam
menjalankan profesi akuntan.
4. Objektivitas
Kemudian mengenai objektifitas ini ialah dimana dalam hal ini setiap akuntan mesti
selalu bisa menjaga objektifitasnya, netral serta bebas dari adanya benturan kepentingan
dalam melakukan kewajiban profesionalnya.

5. Kompetensi dan Kehati-hatian


Setiap akuntan mesti dapat menjalankan jasa profesinya dengan teliti dan kompeten serta
mempunyai kedisiplinan, ketekunan, dan juga memiliki kewajiban untuk menjaga
pengetahuan dan keterampilan profesional terhadap tingkat yang diperlukan.

6. Kerahasiaan
Pada saat kita telah menentukan untuk menjadi seorang akuntan, maka hal yang harus
kita terapkan ialah harus pandai dalam menjaga sebuah kerahasiaan terhadap sejumlah
informasi.
Dimana hal itu dilakukan guna menghormati suatu kerahasiaan dari sebuah informasi
yang sudah didapat pada saat menjajakan jasa layanannya terhadap konsumen, dan tidak
boleh memakai atau menjelaskan informasi tersebut tanpa adanya sebuah persetujuan
yang didapat dari pihak konsumen.
Terkecuali apabila memang hal tersebut ada hubungannya dengan hak atau kewajiban
profesional dan atau hukum untuk menjelaskannya.
STANDAR TEKNIS

Kemudian Kode etik terakhir yang musti dimiliki oleh seorang akuntan dalam
melaksanakan profesionalnya ialah sesuai dengan standar teknis serta standar operasional yang
telah diberlakukan.

Namun seorang akuntan juga mempunyai kewajiban yang sesuai dengan kemampuan
yang tak luput dari adanya kehati-hatian dalam menjalakan tugas yang yang telah diterimanya dari
konsumen, selagi penugasan itu dirasa sejalan dengan prinsip-prinsip integritas dan obyektifitas.

Di Indonesia sendiri, diman etika profesi akuntansi ini dibentuk secara langsung
oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI).

Berikut ini delapan etika profesi akuntansi yang musti ada dalam diri seorang akuntan, yakni:

1. Prinsip Integritas
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, istilah integritas memiliki arti mutu, sifat, atau suatu
kondisi yang mengerahkan terhadap kesatuan yang utuh sehingga mempunyai potensi dan
juga keterampilan yang dapat mencerminkan kewibawaan, dan juga kejujuran.
Sehingga oleh sebab itu dalam proses kerjanya, dimana prinsip integritas ini mengharuskan
terhadap semua akuntan mempunyai sikap yang lugas dan juga harus jujur dalam setiap
hubungan bisnis, ataupun professional. Jadi bisa dikatakan bahwa mengenai makna dari
integritas disini ialah berterus terang dan selalu berkata yang sebenarnya.

2. Prinsip Objektivitas
Dalam KBBI, objektivitas bisa dimaknai sebagai pengambilan keputusan atau dapat
dikatakan merupakan suatu tindakan yang tidak dipengaruhi oelh adanya pendapat dan
pertimbangan pribadi atau sejumlah golongan.
Dimana Prinsip objektivitas ini mengharuskan terhadap semua akuntan agar dapat bersikap
adil, jujur dan juga intelektual, lalu tidak memihak, tidak memiliki prasangka buruk atau bias,
cendrung memiliki kebebasan dari adanya benturan mengenai segala kepentingan atau adanya
pengaruh yang tidak semestinya dari pihak manapun.
3. Kompetensi dan Kehati-hatian Profesional
Kemudian menyangkut hal ini yang mana menegaskan bahwa terhadai stiap anggota akuntan
profesional, harus menjalankan jasa profesionalnya dengan penuh kehati-hatian, kompetensi
dan ketekunan, dan juga memiliki kewajiban untuk menjaga atau mempertahankan
pengetahuan yang ada.

4. Kerahasiaan
Dengan Adanya prinsip ini semua akuntasi akan menghormati kerahasiaan dari sejumlah
informasi yang telah didapat selama melaksankan jasa profesional dan tidak boleh
menggunakan atau menerangkan informasi tersebut tanpa adanya sebuah persetujuan.
Namun hal ini ada pengecualian yakni jika terdapat hak atau kewajiban profesional atau
hukum untuk mengungkapkannya.

5. Perilaku Profesional
Dimana Prinsip perilaku professional mengharuskan terhadap semua akuntan agar dapat
mematuhi segala apa yang menjadi ketentuan hukum serta sejumlah peraturan yang
diberlakukan.
Namun selain itu, bisa juga dipergunakan untuk mencegah bahkan menghindari adanya
sebuah perilaku yang dianggap bisa mengurangi kepercayaan terhadap profesi akuntan itu
sendiri.

6. Tanggung Jawab Profesi


Kemudian pada saat melaksakan tugas dan tanggung jawabnya, maka pada setiap seorang
akuntan harus bisa menjaga moral dan memiliki sikap yang profesional terhadap semua
aktifitas yang dikerjakannya.

7. Standar Teknis
Dimana dalam hal ini akan disesuaikan dengan kemampuannya, dan dikerjakan dengan sangat
berhati-hati. Selain itu mereka juga berkewajiban untuk menjalakan apa yang telah ditugaskan
dari penerima jasa selama bentuk dari penugasan itu dinilai masih sejalan dengan prinsip
integritas dan objektivitas.
Kemudian mengenai Standar teknis dan standar profesional yang musti ditaati oleh semua
para anggota ialah standar yang diterbitkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI), International
Federation of Accountants (IFA), yakni merupakan badan pengatur, dan juga badan
pengaturan dari serangkai perundang-undangan yang relevan.

8. Kepentingan Publik
Maknanya dalam hal ini ialah diman para akuntan mesti melakukan pekerjaan yang sejalan
dengan sejumlah kepentingan publik, dan tidak hanya mementingkan hanya beberapa
golongan saja.
Kemudian artian lainnya ialah pada semua anggota akuntan profesional memiliki kewajiban
dalam melakukan suatu tindakan yang sesuai dengan tugasnya atau dalam rangka pelayanan
terhadap publik, dan bisa menjaga serta menghormati kepercayaan mereka serta menunjukkan
sikap profesionalisme.

- Selamat Belajar -

Anda mungkin juga menyukai