Anda di halaman 1dari 6

A.

KONSEP HUKUM YANG MEMPENGARUHI KEWAJIBAN


Sebagaian besar tuntutan hukum terhadap kantor akuntan publik berkaitan dengan laporan
keuangan yang sudah maupun yang belum diaudit.
1) Konsep Hukum Yang Bijak
Auditor hanya diharapkan untuk melaksanakan audit dengan kemahiran, dan tidak diharapkan
untuk benar 100%. standar kemahiran (due care) ini sering disebut sebagai konsep orang yang
bijak (prudent person concept).
2) Kewajiban Atas Tindakan Pihak Lain
Biasanya para patner atau para pemegang saham korporasi professional memiliki tanggung
jawab bersama untuk mengambil tindakan perdata(civil action) terhadap setiap pemilik. Akan
tetapi, situasinya berbeda jika kantor ini beroperasi sebagai persekutuan dengan kewajiban
terbatas(limited liability partnership=LLP),perseroan dengan kewajiban terbatas (Limited
Liabilty Company=LLC) korporasi umum,atau korporasi professional dengan tanggung jawab
terbatas.
3) Tidak Adanya Komunikasi Istimewa
Menurut Common Law, Akuntan public tidak berhak menyembunyikan informasi dari
pengadilan dengan menyatakan bahwa informasi tersebut rahasia.Diskusi rahasia antara klien
dan auditor tidak dapat disembunyikan dari pengadilan.Beberapa Negara bagian memiliki
undang-undang yang mengizinkan komunikasi istimewa atau rahasia antara klien dan auditor.
B. TANGGUNG JAWAB KEPADA KLIEN
Sebagai seorang akuntan publik, tanggung jawab kepada klien sangatlah penting karena klien
mengandalkan Anda untuk memberikan layanan yang akurat, andal, dan bermanfaat dalam hal
perencanaan keuangan, pelaporan, dan ketaatan peraturan. Berikut adalah beberapa tanggung
jawab utama seorang akuntan publik kepada klien:
1. Kepatuhan Terhadap Standar Profesional: Menyediakan layanan yang sesuai dengan
standar etika dan praktik akuntansi yang berlaku. Ini mencakup penerapan standar akuntansi
yang relevan dan pemahaman yang mendalam tentang regulasi keuangan.
2. Akurasi dan Keterpercayaan: Memastikan bahwa laporan keuangan dan informasi lain
yang disiapkan adalah akurat dan dapat dipercaya. Hal ini memungkinkan klien untuk
membuat keputusan yang baik berdasarkan informasi yang diberikan.
3. Kerahasian Informasi: Menjaga kerahasiaan informasi keuangan dan bisnis klien. Ini
mencakup perlindungan terhadap akses yang tidak sah terhadap data dan informasi sensitif
klien.
4. Konsultasi dan Rekomendasi: Memberikan saran dan rekomendasi yang berkualitas
kepada klien terkait strategi keuangan, perencanaan pajak, manajemen risiko, dan masalah
lainnya yang relevan.
5. Kepatuhan Terhadap Peraturan: Memastikan bahwa klien mematuhi semua peraturan
perpajakan dan keuangan yang berlaku. Ini termasuk menyediakan bantuan dalam hal
pelaporan pajak dan pemahaman terhadap perubahan regulasi yang mungkin mempengaruhi
bisnis klien.
6. Pemberian Informasi yang Transparan: Menyampaikan informasi kepada klien secara jelas
dan transparan, termasuk mengkomunikasikan risiko dan implikasi dari keputusan keuangan
yang diambil.
7. Pemahaman Terhadap Bisnis Klien: Memahami dengan baik bisnis dan kebutuhan klien
untuk dapat memberikan layanan yang paling relevan dan efektif.
8. Komitmen Terhadap Klien: Menunjukkan komitmen yang kuat terhadap kepentingan
terbaik klien dan menjaga hubungan yang baik dengan mereka.
Tanggung jawab ini membantu memastikan bahwa klien mendapatkan nilai tambah dari
layanan akuntansi yang diberikan dan bahwa kepercayaan antara klien dan akuntan publik
tetap terjaga.
C. TANGGAPAN PROFESI AKUNTAN PUBLIK TERHADAP TANGGUNG JAWAB
HUKUM
Tanggapan profesi akuntan publik terhadap tanggung jawab hukum sangatlah penting karena
akuntan publik sering berinteraksi dengan masalah hukum dalam praktik mereka. Berikut adalah
beberapa tanggapan umum dari profesi akuntan publik terhadap tanggung jawab hukum:
1. Kepatuhan Terhadap Regulasi: Profesi akuntan publik cenderung mengambil pendekatan
proaktif dalam memahami dan mematuhi semua regulasi dan peraturan yang berlaku dalam
praktik akuntansi. Mereka memastikan bahwa mereka dan kliennya mematuhi semua
persyaratan hukum yang relevan.
2. Pelaporan yang Akurat: Akuntan publik bertanggung jawab untuk menyediakan informasi
yang akurat dan dapat dipercaya kepada klien serta pihak-pihak lain yang membutuhkan,
seperti otoritas pajak dan regulator pasar keuangan. Ini membantu mengurangi risiko hukum
terkait dengan pelaporan yang tidak akurat atau menyeskan
3. Kerahasian dan Privasi: Profesi akuntan publik sangat memperhatikan kerahasiaan dan
privasi informasi klien. Mereka memastikan bahwa informasi sensitif tidak disampaikan
kepada pihak yang tidak berwenang, sesuai dengan peraturan privasi yang berlaku.
4. Konsultasi Hukum: Akuntan publik sering bekerja sama dengan penasihat hukum untuk
memastikan bahwa tindakan dan keputusan yang mereka ambil sesuai dengan hukum yang
berlaku. Mereka dapat berkonsultasi dengan penasihat hukum dalam hal interpretasi
peraturan atau dalam kasus-kasus yang memerlukan pendekatan hukum khusus.
5. Pendidikan dan Pelatihan: Profesi akuntan publik sering memberikan pendidikan dan
pelatihan kepada anggotanya tentang aspek hukum yang relevan dalam praktik akuntansi. Ini
membantu meningkatkan pemahaman mereka tentang tanggung jawab hukum mereka dan
bagaimana mengelola risiko hukum yang mungkin timbul.
6. Asuransi Profesional: Banyak akuntan publik memperoleh asuransi profesional untuk
melindungi diri dari klaim hukum yang mungkin timbul akibat kesalahan atau kelalaian
dalam praktik mereka. Ini merupakan langkah preventif yang umum diambil untuk
mengurangi risiko finansial terkait dengan litigasi.
7. Etika Profesional: Profesi akuntan publik memiliki kode etik yang ketat yang mengatur
perilaku anggotanya. Mereka diharapkan untuk bertindak dengan integritas, obyektivitas, dan
profesionalisme tertinggi dalam semua interaksi mereka, termasuk dalam konteks hukum.
Dengan mengambil langkah-langkah ini, profesi akuntan publik berupaya untuk menjaga
integritas dan reputasi mereka serta memastikan bahwa klien mereka dilayani dengan cara
yang sesuai dengan standar tertinggi kepatuhan hukum.
D. MELINDUNGI PROFESI AKUNTAN PUBLIK DARI TANGGUNG JAWAB
Melindungi profesi akuntan publik dari tanggung jawab adalah hal penting dalam memastikan
kelangsungan dan integritas profesi tersebut. Berikut adalah beberapa langkah yang dapat diambil
untuk melindungi profesi akuntan publik dari tanggung jawab:
1. Pendidikan dan Pelatihan yang Berkualitas: Memastikan bahwa akuntan publik
mendapatkan pendidikan dan pelatihan yang tepat sebelum memulai praktik mereka. Ini
mencakup pemahaman yang mendalam tentang standar akuntansi, etika profesional, dan
hukum yang berlaku.
2. Kode Etik Profesional yang Ketat: Menerapkan kode etik yang ketat yang mengatur
perilaku dan praktik anggota profesi. Kode etik ini biasanya mencakup aspek-aspek seperti
integritas, obyektivitas, kerahasiaan, dan profesionalisme.
3. Supervisi dan Pengawasan: Menetapkan sistem supervisi dan pengawasan internal untuk
memastikan bahwa anggota profesi mematuhi standar yang ditetapkan dan melakukan praktik
yang berkualitas tinggi. Ini dapat melibatkan peer review dan audit internal secara berkala.
4. Asuransi Profesional: Menggalakkan penggunaan asuransi profesional untuk melindungi
akuntan publik dari klaim hukum yang mungkin timbul akibat kesalahan atau kelalaian dalam
praktik mereka. Asuransi ini dapat memberikan perlindungan finansial yang penting dalam
menghadapi litigasi.
5. Pendidikan Kontinu dan Pengembangan Profesional: Mendorong anggota profesi untuk
terus memperbarui pengetahuan dan keterampilan mereka melalui pendidikan kontinu dan
pengembangan profesional. Ini membantu mereka tetap up-to-date dengan perkembangan
terbaru dalam bidang akuntansi dan hukum.
6. Konsultasi dengan Penasihat Hukum: Mendorong konsultasi dengan penasihat hukum
dalam situasi yang kompleks atau kontroversial untuk memastikan bahwa tindakan yang
diambil sesuai dengan hukum yang berlaku dan mengurangi risiko tanggung jawab.
7. Penggunaan Teknologi yang Aman: Mengadopsi teknologi yang aman untuk melindungi
data klien dan informasi sensitif dari ancaman keamanan cyber. Ini termasuk penggunaan
enkripsi, firewall, dan langkah-langkah keamanan IT lainnya.
8. Komunikasi yang Jelas dengan Klien: Memastikan bahwa komunikasi antara akuntan
publik dan klien berjalan dengan lancar dan jelas, sehingga harapan dan tanggung jawab
masing-masing pihak dipahami dengan baik.
Dengan mengambil langkah-langkah ini, profesi akuntan publik dapat melindungi diri dari
tanggung jawab yang tidak diinginkan sambil tetap menjaga standar integritas dan kualitas
yang tinggi dalam praktik mereka.
DAFTAR PUSTAKA

 A.Arens, Alvin Dkk. Auditing dan jasa Assurance. Jakarta: Penerbit Erlangga .

 https://chat.openai.com/c/6a46b650-3977-4919-b9c5-7ed95a14238d
TUGAS KELOMPOK

PENGAUDITAN

NAMA KELOMPOK :

1. EVA NURSETYAWATI C30123069


2. FIRA EKA LESTARI C30123074
3. DINI DWI RHAMADANI C30123074
4. TRI ADINDA LESTARI C30123077
5. SITI NURAISYAH C30123082

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


UNIVERSITAS TADULAKO
2024

Anda mungkin juga menyukai