Anda di halaman 1dari 33

Akuntan:

Tanggung jawab Profesi & Hukum


Tujuan Profesi akuntansi

 Tujuan profesi akuntansi:


 memenuhi tanggung-jawabnya dengan standar profesionalisme
tertinggi,
 mencapai tingkat kinerja tertinggi, dengan orientasi kepada
kepentingan publik.
Judgment & Value
 Important to value added
 Development of judgment & Values

Table 6.3 – 297 motivate Influencing People at


Kohlberg’s Six Stage of Moral reasoning.
Empat hal mendasar yang harus dipenuhi untuk mencapai
tujuan profesi:

 Profesionalisme, individu yang dengan jelas dapat diidentifikasikan oleh


pengguna jasa
 Akuntan, sebagai profesional di bidang akuntansi.
 Kualitas Jasa, adanya keyakinan bahwa semua jasa yang diperoleh dari
akuntan diberikan dengan standar kinerja tertinggi.
 Kepercayaan, pengguna jasa akuntan harus bisa memperoleh/ merasa
yakin bahwa terdapat  kerangka etika profesional yang melandasi
pemberian jasa oleh akuntan.
 Kredibilitas
Sumber Pedoman Etika
6

IFAC (international federation of accountant)



 Federasi Akuntan
Internasional atau International Federation of
Accountants (IFAC) adalah organisasi global bagi profesi akuntansi.

 Organisasi,
melalui Dewan penetapan standar yang independen,
menetapkan standar internasional tentang etika, audit dan jaminan,
pendidikan akuntansi, dan akuntansi sektor publik. Hal ini juga
mengeluarkan panduan untuk mendorong kinerja berkualitas tinggi
dengan akuntan profesional dalam bisnis.

 Standar
– standar ini didasarkan pada Standar Pelaporan Keuangan
Internasional (SAK) yang dikeluarkan oleh IASB dengan modifikasi
yang cocok dan relevan untuk akuntansi sektor publik.
Sumber Pedoman Etika
7

PCAOB (public company accounting oversight


board)
 lembaga yang bertugas mengawasi, mengatur,
memeriksa, dan mendisiplinkan kantor-kantor
akuntan dalam peranan mereka sebagai auditor
perusahaan publik.

IASB (international accounting standards of board)



Sumber Pedoman Etika
8

 Court Decisions

 Code of Conduct:
 Employee

 IFAC, PCAOB, SEC etc

 Local Professional accounting bodies

 IAI
 SPAP
Prinsip Fudamental dalam Kode Etik Akuntan
Profesional

Para anggota diharuskan:


 Bertindak untuk kepentingan umum

 Menjaga reputasi profesi

 Bekerja dengan integritas, objektif, independen, kompetensi

profesional, due care, skeptisme profesional dan rahasia.


 Tidak dikaitkan dengan informasi yang menyesatkan atau

keliru
Kode etik prinsip dasar profesi- IFAC 2015

 Integritas
Untuk memelihara dan meningkatkan kepercayaan publik, setiap anggota
harus memenuhi tanggung jawab profesionalnya dengan integritas setinggi
mungkin.
 Obyektivitas
Setiap anggota harus menjaga obyektivitasnya dan bebas dari benturan
kepentingan dalam pemenuhan kewajiban profesionalnya.
 Kerahasiaan
Setiap anggota harus, menghormati kerahasiaan informasi yang diperoleh
selama melakukan jasa profesional dan tidak boleh memakai atau
mengungkapkan informasi tersebut tanpa persetujuan.
Kode etik prinsip dasar profesi- IFAC 2005....lanjutan

 Kompetensi dan Kehati-hatian Profesional


Setiap anggota harus melaksanakan jasa profesionalnya dengan kehati-
hatian, kompetensi dan ketekunan
Anggota mempunyai kewajiban untuk mempertahankan pengetahuan dan
keterampilan profesional pada tingkat yang diperlukan. Hal ini utnuk
memastikan bahwa klien memperoleh manfaat dari jasa profesional yang
kompeten berdasarkan perkembangan praktik, dan teknik yang paling
mutakhir.

 Perilaku Profesional
Setiap anggota harus berperilaku yang konsisten dengan reputasi profesi
yang baik dan menjauhi tindakan yang dapat mendiskreditkan profesi
Kode etik profesi- AICPA (american institute of certified
public accountant)

 Tanggung Jawab Profesi


Dalam melaksanakan tanggung-jawabnya sebagai profesional setiap anggota harus
senantiasa menggunakan pertimbangan moral dan profesional dalam semua
kegiatan yang dilakukannya.
 Kepentingan Publik
Setiap anggota berkewajiban untuk senantiasa bertindak dalam kerangka pelayanan
kepada publik, menghormati kepercayaan publik, dan menunjukkan komitmen atas
profesionalisme.
 Integritas
Untuk memelihara dan meningkatkan kepercayaan publik, setiap anggota harus
memenuhi tanggung jawab profesionalnya dengan integritas setinggi mungkin
 Obyektivitas
Setiap anggota harus menjaga obyektivitasnya dan bebas dari benturan kepentingan
dalam pemenuhan kewajiban profesionalnya.
Kode etik profesi AICPA....lanjutan

 Due care
Setiap anggota mematuhi standard teknis profesi dan meningkatkan
kompetensi secara terus menerus.

 Standar Teknis atas sifat dan cakupan layanan.


Setiap anggota harus melaksanakan jasa profesionalnya sesuai dengan
standar teknis dan standar proesional yang relevan. Sesuai dengan
keahliannya dan dengan berhati-hati, anggota mempunyai kewajiban
untuk melaksanakan penugasan dari penerima jasa selama penugasan
tersebut sejalan dengan prinsip integritas dan obyektivitas.
Kode etik vs penerapan etika

Kelemahan
 Masalah etika seringkali membutuhkan konsultasi pihak eksternal
(hukum) dibandingkan penyelesaian dalam asosiasi profesi.

 Sistem pelaporan yang adil, investigasi dan proses pemeriksaan


kadang tidak tampak, sehingga membingungkan para anggota.

 Belum ada sistem perlindungan hukum yang ditawarkan bagi


seseorang yang membongkar terjadinya kejahatan

 Sanksi tidak jelas.


Kode etik vs penerapan etika

Isu-isu yang sering tidak terselesaikan


 Konflik kepentingan antar para stakeholders
 Mekanisme pelaporan kejahatan/ penyimpangan organisasi
 Perlindungan yang memadai bagi wishtle blower
 Pengambilan keputusan yang berdasarkan kepada judgment /
penilaian
Tantangan Akuntan professional

 Ancaman terhadap independensi

 Konflik kepentingan

 Kurangnya kompetensi
Ancaman terhadap independensi
18

 Kepentingan diri (self interest)


 Kekerabatan
 Intimidasi
IFAC 2015_code of ethics conceptual Framework
Approach

Duty to society, serve the public interest

Compliance with fundamental principles


Integrity, Objective, Professional comtence & due care
Confidentiality, Professional behavior

Conceptual framework approach to assessing threats to


compliance with fundamental principles
Identify, evaluate, eliminate or reduce threats to acceptable level by
applying safeguards & resolving anyconflict in applicatiom

Threats: self interest, self Safeguard: professional


review advocacy, codes, training or standards,
intimidation, familiarity legislation, regualation
Konflik kepentingan
20

Jenis konflik kepentingan:


 Kepentingan diri sendiri vs orang lain (stakeholders lain)

 Kualitas layanan dikurangi untuk harga yang lebih rendah


 Kepentingan diri sendiri dan orang lain vs orang lain
 Mementingkan stakeholders yang lebih berpengaruh
 Kepentingan klien vs klien lain
 Melayani lebih dr satu klien
 Kepentingan stakeholders tertentu vs stakeholders lain
 Manajemen internal vs publik (eksternal)
Manajemen Konflik Kepentingan
21

 Kesadaran melalui pemahaman Kode Etik


 Pelatihan awal & berkelanjutan
 Pemahaman dan komitmen organisasi atas isu konflik
kepentingan
 Pengawasan
 Pedoman reward dan punishment
 Sistem pelaporan
Ruang lingkup aktifitas yang terpengaruh
22

 Layanan yang ditawarkan


 Penyalahgunaan pengaruh/wewenang
 Penggunaan dan penyalahgunaan informasi
(kerahasiaan)
Sistem hukum (yurisprudensi)
23

Fungsi:
 Mengatasi tanggungjawab hukum yang

berlebihan bagi akuntan.


Perlindungan bagi Akuntan
24

 Meningkatkan kompetensi, Due diligence & Due Care

 Mematuhi regulasi profesi

 Kontribusi atas kelalaian  manajemen memiliki andil /


kontribusi atas kesalahan
Perlindungan bagi Akuntan
25

 Kententuan dalam kontrak kerja/ surat perjanjian:


 Mempersempit ruang lingkup kerja
 Kompensasi sesuai penugasan
 Kewenangan auditor mengubah/ memberi opini/kesimpulan
 Klaim liabilitas terhadap auditor di nyatakan dengan lengkap
 Kewenangan auditor untunk menyusun dokumen dan kesimpulan
dokumen yang dimanfaatkan oleh publik.

 lawyer bagi auditor


Perluasan tanggung jawab akuntan

 mendukung tata kelola perusahaan yang baik (GCG)


 Budaya korporasi yang etis
 Kode etik perusahaan
 Sistem pengendalian risiko-risiko etika
 Laporan yang terfokus pada para stakeholders
Contoh kasus
27

 Multidisciplinary practices
 The Management Choice
Multidisciplinary practices

Praktek –praktek multi disiplin atau MDP, mungkin merupakan perkembangan


yang tidak dapat dielakkan. Klien menginginkan – one stop shopping- di sebuah
KAP Profesional dimana para klien berharap mendapatkan semua yang mereka
butuhkan, dan mitra yang bertanggungjawab atas pekerjaan bisa memberitahukan
jasa-jasa yang mungkin pantas digunakan. Beberapa jasa baru yang ditawarkan
termasuk:
1. jasa hukum
2. jasa teknik
3. jasa investasi
4. jasa penilaian risiko
5. jasa etika dan integritas
Jasa-jasa baru ini terutama di area jasa hukum telah meningkatkan derajat
kontroversi yang tinggi diantara mitra-mitra akuntan. Trevor, seorang mitra yang
lebih tua dan Dhana, seorang mitra baru dan lebih muda, asyik berdiskusi tentang
masalah dan manfaat –manfaat yang akan dibawa oleh organisasi baru.
Multidisciplinary practices

“ Trey, saya tidak terlalu mengerti apa masalahmu. Kita akan semakin berguna bagi
klien-klien kita- itu intinya, bukan?”
“saya kira begitu D, tetapi semua jasa-jasa baru ini membawa para ahlinya sendiri.
Apakah para pengacara maupun para insinyur akan mengesampingkan kode etik
mereka untuk berbuat sesuai kode etik kita? kepada siapa mereka melapor- saya
tidak punya keahlian hukum maupun teknik yang cukup untuk melakukan supervise
bagi mereka. Jadi bagaimana saya bisa memastikan mereka berbuat sesuai standar
jasa dan kualitas akuntansi? Bukankan saya akan mengganggap diri saya penyelia
mereka atau anggapan yang salah? Jika ada sesuatu yang salah bukankan kita yang
akan dituntut?
“satu lagi, D, seiring proporsi operasi kita di jasa-jasa baru ini bertumbuh, bukankan
keseluruhan KAP berpegang pada fokus klien seperti halnya bisnis lainnya? Sebagai
akuntan professional, kita seharusnya melayani public-itulah yang mencegah kita
memalsukan angka-angka dan laporan audit untuk menguntungkan manajemen dan
shareholders sekarang.
Apakah kamu pikir para ahli baru ini akan percaya pada fokus public dibandingkan klien
dimana untung dan rugi perusahaan menentukan keputusan? Bagaimana kita akan membuat
mereka tetap dijalan yang lurus dan sempit, meskipun sedari awal kita telah menempatkan
mereka di jalan lurus dan sempit?”
”Trey, anda memang memiliki banyak kekhawatiran. Seberapa dekat anda dengan masa
pensiun anda? ya saya baru saja menerima telp dari CEO kita, Hajjad. Ia ingin saya
mempertimbangkan alih praktik etika dan integritas kita. Katakanlah – anda tidak memiliki
apapun yang bisa saya pelajari di area itu, iya kan?”

Pertanyaan:
1. Apa jawaban anda terhadap pertanyan-pertanyaan yang diajukan dalam kasus
diatas?
2. Apa konflik yang mungkin timbul dengan kondisi diatas terhadap bisnis /KAP
dimana tery dan Dhana berada?
3. Rekomendasi apa yang akan anda berikan untuk situasi tersbut, dalam upaya untuk
tetap menjaga profesionalisme dan memenuhi ekspektasi publik?
The Management Choice

Anne Distagne, merupakan CEO Linkage Construction Inc,. yang bertindak sebagai kontraktor umum
pembangunan saluran udara untuk sebuah pusat perbelanjaan besar dan gedung-gedung lainnya. Dia
membanggakan dirinya mampu mengelola perusahaan secara efektif dan teratur.
Selama bertahun tahun tingkat pertumbuhan stabil sebesar 22-25%. Pertumbuhan yang stabil ini
memudahkan segala hal menyangkut kesepakatan dengan bank dan pihak kreditor lainnya. Namun, bagi
Sue Fault- Direktur Keuangan, keadaan tersebut sekarang sudah berubah.
“Sue, kita punya masalah. Anda tau, kebijakanku tentang pertumbuhan, mengakibatkan pencapaian kita
terlalu baik tahun ini. Laba kita terlalu tinggi mencapai 35%, dibandingkan tahun lalu. Apa yang harus
kita lakukan adalah menurunkan sedikit laba tahun ini dan menyimpan untuk tahun depan. Saya tidak
ingin melenceng dari jalur yang sudah dikelola dengan baik. Siapa tau, tahun depan kita akan kekurangan
laba. Apa yang bisa kita lakukan?” Saya mendengar, kita bisa menyatakan beberapa pekerjaan konstruksi
kita tidak seperti progress yang diharapkan, jadi kita bisa memasukkan laba yang lebih rendah. Juga, kita
bisa membebankan biaya R&B senilai $ 124.000 dari WIP sebagai beban tahun ini”.
“Dengar Sue, jangan berikan aku akuntan yang berkualitas dan selalu mematuhi peraturan perofesimu.
Kamu dipekerjakan oleh Linkage Construction, dan saya adalah bos kamu, jadi lakukan saja. Beritahu
saya angka-angka yang sudah direvisi sesegera mungkin”.
Pertanyaan:
1. Siapa pemangku kepentingan yang terlibat dalam keputusan ini?
2. Isu etis apa saja yang ada?
3. Apa yang harus Sue lakukan?
Tugas
 Ethics Case :
 KPMG Partner Shares Confidential Information with
Friend (1-4)

 Parmalat Europe Enron (5-7)


Due Diligence, Due care & skeptisme
profesional
33

 Due Diligence: melakukan pemeriksaan secara


menyeluruh/tuntas dengan sikap kehati-hatian.

 Due care: prinsip kehati-hatian dalam bertindak/


melaksanakan suatu tugas

 Due Professional care: kemahiran profesional yang cermat dan saksama.


SPAP No 4, kecermatan dan kesaksamaan menuntut auditor untuk
melaksanakan skeptisme profesional. Penggunaan sekeptisme profesional
memungkinkan auditor memperoleh keyakinan memadai bahwa laporan
keuangan bebas dari salah sajai material baik yang disebabkan oleh
kekeliruan maupun kecurangan
Due Diligence, Due care & skeptisme
profesional
34

 Skeptisme profesional:
 sikap ragu-ragu atas suatu pernyataan / transaksi yang belum
didukung bukti yang memadai
 Sikap untuk selalu berpikir kritis terhadap bukti audit dengan selalu
mempertanyakan dan melakukan evaluasi terhadap bukti audit tsb.
 Bagian dari sikap due care

Anda mungkin juga menyukai