Anda di halaman 1dari 38

PENGEMBALIAN KELEBIHAN

PEMBAYARAN PAJAK DAN


IMBALAN BUNGA
TIMBULNYA KELEBIHAN PAJAK

 SKPLB (Psl 17 & 17 B UU KUP)


 Surat Keputusan Pengembalian Pendahuluan
Kelebihan Pajak (Psl 17 C dan 17 D UU KUP)
 Karena diterbitkan Keputusan Keberatan/ Kep
Banding (Psl 26 & 27 UU KUP)
 Karena diterbitkan Keputusan Pengurangan
atau Penghapusan Sanksi Adm (Psl 36 ayat (1)
huruf a UU KUP)
Penerbitan SKPPKP
(Surat Keputusan Pengembalian Pendahuluan Kelebihan Pajak)
Pasal 17C DAN 17 D ayat (1), (2), (3) UU KUP

Setelah Dilakukan Penelitian (formal) terhadap SPT

WP DENGAN KRITERIA
TERTENTU

PPh PPN Tidak


Jangka Waktu Jangka Waktu menghendaki
3 bulan 1 bulan SKPPKP

Diproses sesuai
Diterbitkan SKPPKP dengan Pasal 17 B
Paling lambat 7 hari
Kriteria WP yang dapat diberikan SKPPKP Pasal 17 C

WP YANG :
1. TEPAT WAKTU DALAM PENYAMPAIAN SPT (2 TAHUN TERAKHIR)
2. TIDAK MEMPUNYAI TUNGGAKAN PAJAK (KECUALI YANG
MEMPUNYAI IZIN)
3. TIDAK PERNAH DIJATUHI HUKUMAN KARENA MELAKUKAN
TINDAK PIDANA DI BIDANG PERPAJAKAN DALAM JANGKA
WAKTU 10 TAHUN TERAKHIR
4. LAPORAN KEUANGAN DIAUDIT DENGAN PENDAPAT WAJAR
TANPA PENGECUALIAN
Kriteria WP yang dapat diberikan SKPPKP Pasal 17 D

 Wajib Pajak orang pribadi yang tidak menjalankan usaha atau


pekerjaan bebas;
 Wajib Pajak orang pribadi yang menjalankan usaha atau
pekerjaan bebas dengan jumlah peredaran usaha dan jumlah
lebih bayar sampai dengan jumlah tertentu;
 Wajib Pajak badan dengan jumlah peredaran usaha dan jumlah
lebih bayar sampai dengan jumlah tertentu; atau
 Pengusaha Kena Pajak yang menyampaikan Surat
Pemberitahuan Masa Pajak Pertambahan Nilai dengan jumlah
penyerahan dan jumlah lebih bayar sampai dengan jumlah
tertentu.
PKP yang :
1. perusahaan yang sahamnya
diperdagangkan di bursa efek di
Indonesia;
2. BUMN / BUMD;
3. ditetapkan sebagai MITA
Kepabeanan;
4. ditetapkan sebagai AEO;
5. pabrikan atau produsen selain a-d,
yang memiliki tempat untuk
melakukan kegiatan produksi;
6. Pedagang Besar Farmasi yang
memiliki:
• Sertifikat Distribusi Farmasi atau
Izin Pedagang Besar Farmasi
• Sertifikat Cara Distribusi Obat yang
Baik
7. Distributor Alat Kesehatan yang
memiliki:
• Sertifikat Distribusi Alat Kesehatan
atau Izin Penyalur Alat Kesehatan
• Sertifikat Cara Distribusi Alat
Kesehatan yang Baik
8. perusahaan yang dimiliki secara
langsung oleh Badan Usaha Milik
Negara dengan kepemilikan
saham lebih dari 50% (lima puluh
persen) yang laporan
keuangannya dikonsolidasikan
dengan laporan keuangan Badan
Usaha Milik Negara induk sesuai
dengan prinsip akuntansi yang
berlaku umum.
WP DENGAN KRITERIA TERTENTU
Pasal 17C ayat (4) , (5) dan Penjelasan UU No. 28 Tahun 2007
Pasal 17D ayat (5) dan Penjelasan UU No. 28 Tahun 2007

SETELAH DITERBITKAN SKPPKP

DAPAT DIPERIKSA
DALAM JANGKA WAKTU 10 TAHUN

SKPN SKPKB SKPLB

DITAMBAH SANKSI
KENAIKAN 100 %
PENGEMBALIAN KELEBIHAN PEMBAYARAN PAJAK
Pasal 11 UU No. 28 Tahun 2007

KELEBIHAN
PEMBAYARAN PAJAK

SKPLB SKPPKP
Pasal 17 dan 17 B Pasal 17 C
DIKOMPENSASI
DENGAN UTANG PAJAK
SISA SISA
LEBIH LEBIH
DITERBITKAN SKPKPP dan
SPMKP DLM JANGKA WAKTU DITERBITKAN SKPKPP
1 BLN SEJAK : DAN SPMKP
- DITERIMANYA PERMOHON DLM JANGKA WAKTU
AN WP untuk Pasal 17 1 BULAN SEJAK
- DITERBITKANNYA SKPLB DITERBITKAN SKPPKP
untuk Pasal 17 B

IMBALAN BUNGA 2% SEBULAN


APABILA SPMKP TERBIT LEWAT JANGKA WAKTUNYA
Pengembalian Kelebihan Pembayaran Pajak dan Imbalan
Bunga

SKPLB,SKPPKP, SK KEBERATAN
SK BANDING, SK PENGURANGAN UTANG PAJAK
ATAU PENGHAP SANKSI ADM

1 BLN Sisa

SPMKP

Lewat 1 bulan
Imbalan bunga sesuai KMK
SENGKETA PAJAK
Penyelesaian Sengketa Pajak
 Di Intern DJP:  Pengadilan Pajak:
Pembetulan Ketetapan Banding (Psl 27)
Pajak (Psl 16) Gugatan (Psl 23)
Pengurangan/
penghapusan sanksi adm  Mahkamah Agung :
(Psl 36 (1a))
Peninjauan Kembali
Pengurangan/
pembatalan ketetapan
pajak (Psl 36 (1b))
Keberatan (Psl 25)
Objek Gugatan
Gugatan Wajib Pajak atau Penanggung Pajak terhadap:
 
 pelaksanaan Surat Paksa, Surat Perintah Melaksanakan
Penyitaan, atau Pengumuman Lelang;
 keputusan pencegahan dalam rangka penagihan pajak;
 keputusan yang berkaitan dengan pelaksanaan keputusan
perpajakan, selain yang ditetapkan dalam Pasal 25 ayat (1)
dan Pasal 26; atau
 penerbitan surat ketetapan pajak atau Surat Keputusan
Keberatan yang dalam penerbitannya tidak sesuai dengan
prosedur atau tata cara yang telah diatur dalam ketentuan
peraturan perundang-undangan perpajakan
hanya dapat diajukan kepada badan peradilan pajak.
PEMBETULAN KETETAPAN PAJAK
Pasal 16 ayat 1 UU No.28 Tahun 2007

Direktur Jenderal Pajak dapat membetulkan surat ketetapan pajak,


Surat Tagihan Pajak, Surat Keputusan Pembetulan, Surat Keputusan Keberatan,
Surat Keputusan Pengurangan Sanksi Administrasi,
Surat Keputusan Penghapusan Sanksi Administrasi,
Surat Keputusan Pengurangan Ketetapan Pajak,
Surat Keputusan Pembatalan Ketetapan Pajak,
Surat Keputusan Pengembalian Pendahuluan Kelebihan Pajak, atau
Surat Keputusan Pemberian Imbalan Bunga

SALAH TULIS, SALAH HITUNG


DAN ATAU KELIRU PENERAPAN UU

SECARA JABATAN PERMOHONAN WP

Dapat berupa Menambah atau


Mengurangkan atau Menghapuskan

Jk Waktu penyelesaian 6 bulan, jika lewat dikabulkan


Pembetulan
Atas permohonan Wajib Pajak atau karena jabatannya, Direktur Jenderal
Pajak dapat membetulkan surat ketetapan pajak, Surat Tagihan Pajak, Surat
Keputusan Pembetulan, Surat Keputusan Keberatan, Surat Keputusan
Pengurangan Sanksi Administrasi, Surat Keputusan Penghapusan Sanksi
Administrasi, Surat Keputusan Pengurangan Ketetapan Pajak, Surat
Keputusan Pembatalan Ketetapan Pajak, Surat Keputusan Pengembalian
Pendahuluan Kelebihan Pajak, atau Surat Keputusan Pemberian Imbalan
Bunga, yang dalam penerbitannya terdapat kesalahan tulis, kesalahan
hitung, dan/atau kekeliruan penerapan ketentuan tertentu dalam peraturan
perundang-undangan perpajakan.
Pembetulan menurut ayat ini dilaksanakan dalam rangka menjalankan
tugas pemerintahan yang baik sehingga apabila terdapat kesalahan atau
kekeliruan yang bersifat manusiawi perlu dibetulkan sebagaimana mestinya.
Sifat kesalahan atau kekeliruan tersebut tidak mengandung persengketaan
antara fiskus dan Wajib Pajak.
Pengurangan, Penghapusan, dan/atau Pembatalan Surat Ketetapan Pajak
atau Surat Tagihan Pajak
Pasal 36 Ayat 1
Direktur Jenderal Pajak karena jabatan atau atas permohonan Wajib Pajak dapat:

a. mengurangkan atau menghapuskan sanksi administrasi berupa bunga,


denda, dan kenaikan yang terutang sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan perpajakan dalam hal sanksi tersebut dikenakan
karena kekhilafan Wajib Pajak atau bukan karena kesalahannya;
b. mengurangkan atau membatalkan surat ketetapan pajak yang tidak
benar;
c. mengurangkan atau membatalkan Surat Tagihan Pajak sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 14 yang tidak benar; atau
d. membatalkan hasil pemeriksaan pajak atau surat ketetapan pajak dari
hasil pemeriksaan yang dilaksanakan tanpa:
a. penyampaian surat pemberitahuan hasil pemeriksaan; atau
b. pembahasan akhir hasil pemeriksaan dengan Wajib Pajak.
Jk Waktu penyelesaian 6 bulan, jika lewat dikabulkan
KEBERATAN WP
Pasal 25 ayat (1), ayat (7) UU No. 28 Tahun 2007

Diajukan hanya kepada


Direktur Jenderal Pajak
atas SUATU:

 SKPKB
 SKPKBT
 SKPLB
 SKP Nihil
 Pemotongan atau Pemungutan oleh Pihak Ketiga

Catatan :
 Pengajuan keberatan menunda pembayaran dan
pelaksanaan penagihan
 Satu Surat Keberatan untuk satu jenis pajak dan satu Tahun
Pajak
SYARAT PENGAJUAN KEBERATAN
Pasal 25 ayat (2), ayat (3), ayat (4) UU No. 28 Tahun 2007

1. Tertulis dalam Bahasa Indonesia


2. Memuat jumlah Pajak yg terutang atau jumlah pajak yg dipotong
atau dipungut atau jumlah rugi menurut penghitungan WP
disertai alasan
3. Dalam jangka waktu tiga bulan sejak tanggal dikirim SKP atau
tanggal pemotongan / pemungutan kecuali di luar kekuasaan
Wajib Pajak (force mayeur)
4. Melunasi pajak yang telah disetujui dalam pembahasan akhir
syarat
TIDAK DIPENUHI

TIDAK DIANGGAP SURAT KEBERATAN


SEHINGGA
TIDAK DIPERTIMBANGKAN
KETENTUAN PENTING KEBERATAN
1. Wajib Pajak berhak hadir untuk memberikan penjelasan atau
memperoleh penjelasan mengenai keberatannya. (26A (2))
2. Pengajuan dalam jangka waktu 3 bulan sejak surat ketetapan
pajak dikirim. (25 (3))
3. Data/informasi yang pada saat pemeriksaan masih berada pada
pihak ketiga, dapat dipertimbangkan. (26A (4))
4. Wajib Pajak membayar ketetapan pajak paling sedikit sejumlah
pajak yang disetujui oleh Wajib Pajak dalam pembahasan akhir.
(25 (3a))
4. Jangka waktu pelunasan pajak tertangguh sampai dengan
keputusan keberatan. (25 (7))
5. Jumlah pajak yang diajukan keberatan belum merupakan utang
pajak. (25 (8))
6. Apabila keberatan Wajib Pajak ditolak dan masih harus
membayar kekurangan pajak, dikenai denda 50%. (25 (9))
CONTOH KEBERATAN

Contoh 1:
SKPKB hasil pemeriksaan = Rp100.000.000,00
Setuju Hasil Pemeriksaan = Rp100.000.000,00
Yang Harus Dilunasi Jika Tidak Keberatan = Rp100.000.000,00

Contoh 2:
SKPKB hasil pemeriksaan = Rp100.000.000,00
Setuju Hasil Pemeriksaan = Rp 30.000.000,00

Harus Dilunasi Sebelum Mengajukan Keberatan = Rp 30.000.000,00

Keputusan Keberatan, SKPKB menjadi = Rp 80.000.000,00


Pajak Kurang Dibayar (80.000.000 - 30.000.000) = Rp 50.000.000,00
Sanksi Denda (50% X Rp50.000.000) = Rp 25.000.000,00
Harus Dilunasi jika Tidak Mengajukan Banding = Rp 75.000.000,00
PENYELESAIAN
SURAT KEBERATAN
Pasal 26 ayat (1), (2), (3), dan (5) UU No. 28 Tahun 2007

Paling lama 12 bulan sejak tgl Surat Keberatan diterima,


Dirjen Pajak harus memberikan keputusan

Keputusan dapat berupa :


 Menerima seluruhnya
 Menerima sebagian
 Menolak
 Menambah jml pajak terutang

Bila dlm waktu 12 bulan terlewati, dan tdk diberikan keputusan,


maka Surat Keberatan WP dianggap diterima
PERMOHONAN BANDING
Pasal 27 ayat (1), (2), (3), dan (5) UU No. 28 Tahun 2007

ATAS
KEPUTUSAN KEBERATAN

Hanya dapat diajukan banding


Kepada Badan Peradilan Pajak

syarat
 Ditulis dalam Bahasa Indonesia;
 Alasan yang jelas
 Dalam jangka waktu tiga bulan sejak keputusan diterima;
 Dilampiri salinan Surat Keputusan
KETENTUAN PENTING BANDING
1. Pengajuan banding menunda jatuh tempo
pelunasan pajak yang belum dibayar sampai 1
bulan sejak terbit putusan banding.
2. Jumlah pajak yang diajukan banding belum
merupakan utang pajak sehingga tidak ditagih
dengan surat paksa.
3. Apabila permohonan banding ditolak, dikenai
denda sebesar 100% dari pajak yang belum
dilunasi.
4. Wajib Pajak berhak memperoleh keterangan
secara tertulis mengenai dasar keputusan
keberatan.
CONTOH BANDING

Contoh:
SKPKB hasil pemeriksaan = Rp100.000.000,00
Setuju Hasil Pemeriksaa = Rp 30.000.000,00
Keputusan Keberatan, SKPKB menjadi = Rp 80.000.000,00
Pajak Kurang Dibayar (80.000.000 - 30.000.000) = Rp 50.000.000,00

Mengajukan Banding (Tidak ada syarat harus membayar)

Putusan Banding, SKPKB menjadi = Rp 65.000.000,00


Pajak Kurang Dibayar (65.000.000 - 30.000.000) = Rp 35.000.000,00
Sanksi Denda (100% X Rp35.000.000) = Rp 35.000.000,00
Harus Dilunasi = Rp 70.000.000,00
GUGATAN WP ATAU
PENANGGUNG PAJAK TERHADAP :
Pasal 23 ayat (2) UU No. 28 Tahun 2007

 Pelaksanaan Surat Paksa, Surat Perintah Melaksanakan Penyitaan


atau Pengumuman Lelang
 Keputusan Pencegahan dalam rangka penagihan pajak
 Keputusan yang berkaitan dengan pelaksanaan keputusan
perpajakan , selain yang ditetapkan dalam Pasal 25 (1) dan Pasal
26
 penerbitan SKP atau SK Keberatan yang tidak sesuai prosedur

Hanya dapat diajukan kepada :


badan peradilan pajak

Anda mungkin juga menyukai