RMK Etika 9
Dilema etika berkaitan dengan situasi yang dihadapi oleh seseorang dimana ia
merasa bingung untuk mengambil suatu keputusan tentang perilaku apa yang
seharusnya dilakukan. Banyak alternatif untuk menyelesaikan dilema-dilema etika,
hanya saja diperlukan suatu perhatian khusus dari tiap individu untuk menghindari
rasionalisasi tindakan-tindakan yang kurang atau bahkan tidak etis.
4. Model umum untuk membuat keputusan yang beretika
RMK Agung Muhammad Said (A031191121)
RMK Etika 9
1. Konsultasi
Untuk jenis jasa ini, fungsi praktisi adalah memberikan konsultasi atau saran
profesional (professional advice) yang memerlukan respon segera, berdasarkan
pada pengetahuan mengenai klien, keadaan, masalah teknis terkait, representasi
klien, dan tujuan bersama berbagai pihak.
Contohnya, review dan komentar terhadap rencana bisnis buatan klien dan
pemberian saran tentang perangkat lunak komputer yang cocok digunakan oleh
klien.
2. Jasa Pemberian Saran Profesional
Untuk jenis jasa ini, fungsi praktisi adalah mengembangkan temuan, kesimpulan, dan
rekomendasi untuk dipertimbangkan dan diputuskan oleh klien.
Contohnya, revew operasional dan improvement study, analisis terhadap suatu
sistem akuntansi, pemberian bantuan dalam proses perencanaan strategik, dan
definisi persyaratan yang harus dipenuhi oleh suatu sistem informasi.
3. Jasa Implementasi
Untuk jenis jasa ini, fungsi praktisi adalah mewujudkan rencana kegiatan menjadi
kenyataan. Sumber daya dan personel klien digabung dengan sumber daya dan
personel praktisi untuk mencapai tujuan implementasi. Praktisi bertanggung jawab
kepada klien dalam hal pelaksanaan dan manajemen kegiatan perikatan.
Contohnya, penyediaan jasa instalasi sistem komputer dan jasa pendukung yang
berkaitan, pelaksanaan tahap-tahap peningkatan produktivitas, dan pemberian
bantuan dalam proses penggabungan (merger) organisasi.
RMK Agung Muhammad Said (A031191121)
RMK Etika 9
4. Jasa Transaksi
Untuk jenis jasa ini, fungsi praktisi adalah untuk menyediakan jasa yang
berhubungan dengan beberapa transaksi khusus klien yang umumnya dengan pihak
ketiga.
Contohnya, jasa pengurusan kepailitan, jasa penilaian, penyediaan informasi untuk
mendapatkan pendanaan, analisis kemungkinan penggabungan usaha atau akuisisi,
dan jasa pengurusan perkara pengadilan.
5. Jasa Penyediaan Staf dan Jasa Pendukung Lainnya
Untuk jenis jasa ini, fungsi praktisi adalah menyediakan staf yang memadai dan
kemungkinan jasa pendukung lain untuk melaksanakan tugas yang ditentukan oleh
klien dan bekerja di bawah pengarahan klien sepanjang keadaan mengharuskan
demikian.
Contohnya, manajemen fasilitas pemrosesan data, pemrograman komputer,
perwalian dalam rangka kepailitan, dan aktivitas controllership.
6. Jasa Produk
Untuk jenis jasa ini, fungsi praktisi adalah untuk menyediakan bagi klien suatu
produk dan jasa profesional sebagai pendukung atas instalasi, penggunaan, atau
pemeliharaan produk tertentu.
Contoh: penjualan dan penyerahan paket program pelatihan, penjualan dan
implementasi perangkat lunak komputer, dan penjualan dan instalasi metodologi
pengembangan sistem.
Praktisi jasa konsultansi adalah akuntan publik, yang terlibat dalam penyediaan
jasa konsultansi untuk kliennya, atau siapa saja yang menyediakan jasa konsultansi
untuk klien dengan mengatasnamakan akuntan publik. Proses konsultansi adalah
rangkaian kegiatan dengan pendekatan analitik dalam penyediaan jasa konsultansi.
Secara rinci, proses tersebut merupakan gabungan kegiatan perumusan sasaran yang
ditentukan oleh klien, penemuan fakta, perumusan masalah atau peluang, pengkajian
berbagai alternatif, penentuan usulan tindakan, penyampaian temuan, implementasi,
dan penindaklanjutan.
Jasa konsultasi manajemen atau management advisory services (MAS)
merupakan fungsi pemberian konsultasi dengan memberikan saran dan bantuan teknis
kepada klien untuk peningkatan penggunaan kemampuan dan sumber daya untuk
mencapai tujuan perusahaan klien. Akuntan dapat dikontrak untuk memberikan
pendapat sebagai seorang ahli mengenai suatu hal tertentu seperti penggunaan prinsip
akuntansi, undang-undang perpajakan, dan penggunaan teknologi pemroses data-data
keuangan. Akuntan publik, dengan kapasitasnya sebagai konsultan, tidak dibenarkan
membuat ataupun menentukan keputusan manajemen.
Jasa konsulatansi pada hakikatnya berbeda dari jasa atestasi akuntan publik
terhadap asersi pihak ketiga. Dalam jasa atestasi, para praktisi menyajikan suatu
kesimpulan mengenai keandalan suatu asersi tertulis yang menjadi tanggung jawab
pihak lain, yaitu pembuat asersi (asserter). Dalam jasa konsultansi, para praktisi
menyajikan temuan, kesimpulan dan rekomendasi. Sifat dan lingkup pekerjaan jasa
konsultansi ditentukan oleh perjanjian antara praktisi dengan kliennya. Umumnya,
pekerjaan jasa konsultansi dilaksanakan untuk kepentingan klien.
Pemberian jasa profesional oleh KAP atau Jaringan KAP yang melibatkan
penilaian, perancangan, dan penerapan pengendalian akuntansi internal dan
pengendalian manajemen risiko tidak menimbulkan ancaman terhadap independensi
selama personil KAP atau Jaringan KAP yang terlibat dalam pemberian jasa profesional
tersebut tidak melaksanakan fungsi manajemen.
Standar umum untuk akuntan publik sebagai praktisi yang harus diterapkan
dalam setiap perikatannya adalah sebagai berikut:
a. Kecakapan Profesional.
Setiap perikatan jasa profesional hanya dapat diterima apabila akuntan publik
sebagai praktisi yakin bahwa perikatan tersebut dapat diselesaikan dengan
kompeten dan tanggung jawab.
b. Penggunaan kemahiran profesional dengan cermat dan seksama.
Dalam setiap pelaksanaan jasa profesional, kemahiran profesional praktisi harus
digunakan dengan cermat dan seksama.
RMK Agung Muhammad Said (A031191121)
RMK Etika 9
Raden Motor 2009 – Rekayasa laporan keuangannya (kasus kredit macet Rp52
miliar)
KAP KPMG Siddharta & Harsono (2001) – Menyuap aparat pajak (terbit faktur
pajak palsu)
Penyuapan auditor BPK oleh Mulyana W Kusuma (2004)