Anda di halaman 1dari 5

RMK Agung Muhammad Said (A031191121)

RMK Etika 10

KASUS ETIKA AKUNTANSI KEUANGAN DAN AKUNTANSI MANAJEMEN

A. Definisi Akuntansi Keuangan dan Akuntansi Manajemen


Akuntansi Keuangan adalah merupakan salah satu bagian dari akuntansi yang
berhubungan dengan penyajian laporan keuangan perusahaan kepada pihak eksternal
berupa laporan neraca, rugi laba, Perubahan Modal dan Arus Kas kepada pemegang
saham, kreditor atau investor khususnya tentang profitabilitas dan kredibilitas perusahaan,
kepada supplier, dan pemerintah.
Akuntansi Manajemen atau akuntansi manajerial adalah sistem akuntansi yang berkaitan
dengan ketentuan dan penggunaan informasi akuntansi untuk manajer atau manajemen
dalam suatu organisasi dan untuk memberikan dasar kepada manajemen untuk membuat
keputusan bisnis yang akan memungkinkan manajemen akan lebih siap dalam pengelolaan
dan melakukan fungsi kontrol.

B. Tanggung jawab Akuntan Keuangan dan Akuntan Manajemen


Etika dalam akuntansi keuangan dan akuntansi manajemen merupakan suatu bidang
keuangan yang merupakan sebuah bidang yang luas.
Akuntansi keuangan merupakan bidang akuntansi yang mengkhususkan fungsi dan
aktivitasnya pada kegiatan pengolahan data akuntansi dari suatu perusahaan dan
penyusunan laporan keuangan untuk memenuhi kebutuhan berbagai pihak yaitu pihak
internal dan pihak external. Sedangkan seorang akuntan keuangan bertanggung jawab
untuk:
Menyusun laporan keuangan dari perusahaan secara integral, sehingga dapat digunakan
oleh pihak internal maupun pihak external perusahaan dalam pengambilan keputusan.
Membuat laporan keuangan yang sesuai dengan karakteristik kualitatif laporan keuangan
IAI, 2004 yaitu dapat dipahami, relevan materialistis, keandalan, dapat dibandingkan,
kendala informasi yang relevan dan handal, serta penyajian yang wajar.
Akuntansi manajemen merupakan suatu sistem akuntansi yang berkaitan dengan ketentuan
dan penggunaan informasi akuntansi untuk manajer atau manajemen dalam suatu
organisasidan untuk memberikan dasar kepada manajemen untuk membuat keputusan
bisnis yang akan memungkinkan manajemen akan lebih siap dalam pengelolaan dan
melakukan fungsi control. Tanggung jawab yang dimiliki oleh seorang akuntan manajemen,
yaitu:
Perencanaan, menyusun dan berpartisipasi dalam mengembangkan sistem perencanaan,
menyusun sasaran-sasaran yang diharapkan, dan memilih cara-cara yang tepat untuk
memonitor arah kemajuan dalam pencapaian sasaran.
Pengevaluasian, mempertimbangkan implikasi-implikasi historical dan kejadian-kejadian
yang diharapkan, serta membantu memilih cara terbaik untuk bertindak.
Pengendalian, menjamin integritas informasi finansial yang berhubungan dengan aktivitas
organisasi dan sumber-sumbernya, memonitor dan mengukur prestasi, dan mengadakan
tindakan koreksi yang diperlukan untuk mengembalikan kegiatan pada cara-cara yang
diharapkan.
RMK Agung Muhammad Said (A031191121)
RMK Etika 10

Menjamin pertanggungjawaban sumber, mengimplementasikan suatu sistem pelaporan


yang disesuaikan dengan pusat-pusat pertanggungjawaban dalam suatu organisasi
sehingga sistem pelaporan tersebut dapat memberikan kontribusi kepada efektifitas
penggunaan sumber daya dan pengukuran prestasi manajemen.
Pelaporan eksternal, ikut berpartisipasi dalam proses mengembangkan prinsip-prinsip
akuntansi yang mendasari pelaporan eksternal.

C. Competence, Confidentiality, Integrity and Objectivity of Management Accountant


IMA (Institute of Management Accountants) mengeluarkan suatu pernyataan yang
menguraikan tentang standar perilakuk etis akuntan manajemen. Standar tersebut sebagai
berikut:

Competence (Kompetensi)
Artinya, akuntan harus memelihara pengetahuan dan keahlian yang sepantasnya, mengikuti
hukum, peraturan dan standar teknis, dan membuat laporan yang jelas dan lengkap
berdasarkan informasi yang dapat dipercaya dan relevan. Akuntan manajemen bertanggung
jawab untuk.
Menjaga tingkat kompetensi profesional yang diperlukan dengan terus menerus
mengembangkan pengetahuan dan keahliannya.
Melakukan tugas-tugas profesionalnya sesuai dengan hukum, peraturan, dan standar teknis
yang berlaku.
Menyusun laporan dan rekomendasi yang lengkat serta jelas setelah melakukan analisis
yang benar terhadap informasi yang relevan dan dapat dipercaya
Confidentiality (Kerahasiaan)
Mengharuskan seorang akuntan manajemen untuk tidak mengungkapkan informasi rahasia
kecuali ada otorisasi dan hukum yang mengharuskan untuk melakukan hal tersebut.
Akuntan manajemen bertanggun jawab untuk:

Menahan diri untuk tidak mengungkapkan tanpa ijin informasi rahasia berkenaan dengan
tugas-tugasnya, kecuali diharuskan secara hukum.
Memberitahu bawahan seperlunya kerahasiaan dari informasi yang berkenaan dengan
tugas-tugasnya dan memonitor aktivitas mereka untuk menjaga kerahasiaan tersebut.
Menahan diri dari penggunaan informasi rahasia yang berkaitan dengan tugas-tugasnya
untuk tujuan tidak etis dan sah baik secara pribadi maupun melalui pihak ketiga.
Integrity (Integritas)
Mengharuskan untuk menghindari “conflicts of interest”, menghindari kegiatan yang dapat
menimbulkan prasangka terhadap kemampuan mereka dalam menjunjung etika. Akuntan
manajemen bertanggung jawab untuk:
RMK Agung Muhammad Said (A031191121)
RMK Etika 10

 Menghindari konflik kepentingan aktual atau terlihat nyata dan mengingatkan semua
pihak terhadap potensi konflik.
 Menahan diri dari keterlibatan berbagai aktivitas yang akan menimbulkan kecurigaan
terhadap kemampuan mereka untuk melakukan tugasnya secara etis.
 Menolak pemberian, penghargaan, dan keramah-tamahan yang dapat
mempengaruhi mereka dalam bertugas.
 Menahan diri untuk tidak melakukian penggerogotan terhadap legitimasi organisasi
dan tujuan-tujuan etis, baik secara pasif maupun aktif.
 Mengenali dan mengkomunikasikan berbagai batasan profesional atau kendala
lainnya yang akan menghalangi munculnya penilaian yang bertanggung jawab atau
kinerja sukses dari suatu aktivitas.
 Mengkomunikasikan informasi yang baik atau buruk dan penilaian atau opini
professional.
 Menahan diri dari keterlibatan dalam aktivitas yang merugikan profesi.

Objectivity (Objektivitas)
Mengharuskan para akuntan untuk mengkomunikasikan informasi secara wajar dan objektif,
mengungkapan secara penuh (fully disclose) semua informasi relevan yang diharapkan
dapat mempengaruhi pemahaman user terhadap pelaporan, komentar dan rekomendasi
yang ditampilkan. Akuntan manajemen bertanggung jawab untuk:

Mengkomunikasikan informasi dengan adil dan objektif.


Mengungkapkan semua informasi relevan yang dapat diharapkan mempengaruhi
pemahaman pengguna terhadap laporan, komentar, dan rekomendasi yang dikeluarkan.
Resolusi konfik etika
Dalam pelaksanaan standar perilaku etis, akuntan manajemen mungkin menghadapi
masalah dalam mengidentifikasi perilaku yang tidak etis, atau dalam meyelesaikan konflik
etika. Ketika menghadapi isu-isu etika yang penting, akuntan manajemen harus mengiuti
kebijakan yang ditetapkan organisasidalam mengatasi konflik. Jika kebijakan ini tidak
menyelesaikan konflik etika, akuntan manajemen harus mempertimbangkan tindakan berikut
ini:

 Mendiskusikan masalah tersebut dengan supervisor kecuali jika masalah itu


melibatkan atasannya. Dalam kasus ini, masalah tersebut harus dilaporkan
secepatnya kepada jenjang yang lebih tinggi berikutnya. Jika resolusi akhir yang
memuaskan tidak dapat dicapai pada saat masalah diungkapkan, sampaikan
masalah tersebut manajemen jenjang yang lebih tinggi.
 Jika atasan langsung merupakan kepala eksekutif pelaksana (CEO), atau setingkat
wewenang untuk mengatasi mungkin berada di tangan suatu kelompok seperti
komite audit, komite eksekutif, dewan direksi, dewan perwalian, atau pemilik.
Berhubungan dengan jenjang di atas atasan langsung sebaiknya dilakukan dengan
sepengetahuan atasan.
 Menjelaskan konsep-konsep yang relevan melalui diskusi rahasia dengan seorang
penasihat yang objektif untuk mencapai pemahanan terhadap tindakan yang
mungkin dilakukan
RMK Agung Muhammad Said (A031191121)
RMK Etika 10

 Jika konflik ektika masih ada setelah dilakukan tinjauan terhadapa semua jenjang,
akuntan manajemen mungkin tidak mempunyai jalan lain kecuali mengundurkan diri
dari organisasi dan memberikan memo yang informatif kepada perwakilan organisasi
yang ditunjuk.
 Kecuali jika diperintah secara hukum, mengkomunikasikan masalah tersebut kepada
berbagai otoritas atau individu yang tidak ada hubungan dengan organisasi bukanlah
pertimbangan yang tepat.

D. Contoh Kasus : Penelitian COSO Pada Kasus-Kasus Kecurangan.


Merujuk pada penelitian terbaru yang dilakukan oleh the Committee of Sponsoring
Organizations of the Treadway Commission (COSO), kecurangan (fraud) dalam pelaporan
keuangan oleh perusahaan-perusahaan publik di Amerika Serikat memberikan konsekuensi
negatif yang signifikan terhadap para investor dan eksekutif.
Penelitian COSO tersebut, dengan menelaah tuduhan kecurangan laporan keuangan yang
diselidiki oleh Securities and Exchange Commission (SEC) dalam kurun waktu sepuluh
tahun antara tahun 1998 – 2007, menemukan fakta bahwa berita dugaan kecurangan telah
mengakibatkan penurunan abnormal harga saham rata-rata 16,7% dalam dua hari setelah
diumumkan. Perusahaan-perusahaan yang terlibat dalam kecurangan seringkali mengalami
kebangkrutan, delisting dari bursa efek, atau harus menjual aset, dan sembilan dari sepuluh
kasus-kasus SEC tersebut menyebutkan CEO dan/atau CFO perusahaan yang
bersangkutan diduga terlibat dalam kecurangan.
Chairman COSO, David Landsittel, mengatakan bahwa analisis mendalam dalam penelitian
tersebut terkait tentang sifat, jangkauan, dan karakteristik dari kecurangan pelaporan
keuangan memberikan pemahaman yang sangat membantu tentang isu-isu baru dan
berkelanjutan yang perlu segera ditangani. “Semua pihak yang terlibat dalam proses
pelaporan keuangan harus terus berfokus pada cara-cara untuk mencegah, menghalangi,
dan mendeteksi kecurangan pelaporan keuangan,” kata Landsittel. “COSO berencana untuk
mensponsori penelitian lanjutan mengenai kecurangan pelaporan keuangan, serta
pengembangan lebih lanjut pedoman pengendalian internal, untuk membantu pihak-pihak
yang terlibat dalam proses pelaporan keuangan.”

Penelitian COSO di atas menelaah hampir 350 kasus dugaan kecurangan pelaporan
keuangan yang diselidiki oleh SEC. Hasil penelitian menunjukkan bahwa:
Kecurangan keuangan memengaruhi perusahaan dari semua ukuran, dengan median
perusahaan memiliki aktiva dan pendapatan hanya di bawah $100juta.
Median kecurangan adalah $12,1 juta . Lebih dari 30 kasus dengan masing-masing kasus
melibatkan jumlah lebih dari $500 juta.
SEC menyebutkan CEO dan/atau CFO terindikasi terlibat pada 89% dari kasus kecurangan.
Dalam waktu dua tahun penyelesaian penyelidikan SEC, sekitar 20% dari para CEO / CFO
berlanjut pada dakwaan serta lebih dari 60% di antaranya divonis bersalah.
Kecurangan mengenai pendapatan tercatat lebih 60% dari kasus.
Banyak karakteristik yang biasanya menjadi pengamatan umum dewan direktur dan komite
audit, seperti: ukuran, frekuensi rapat, komposisi, serta pengalaman, tidak berbeda secara
signifikan antara perusahaan yang terlibat kecurangan dengan yang tidak. Upaya-upaya
RMK Agung Muhammad Said (A031191121)
RMK Etika 10

pengaturan tata kelola perusahaan terbaru tampaknya telah mengurangi variasi dalam
karakteristik terkait dewan direktur yang diamati.
Dua puluh enam persen dari perusahaan-perusahaan yang terlibat dalam kecurangan
mengganti auditor selama periode yang diteliti dibandingkan dengan hanya 12 persen dari
perusahaan-perusahaan yang tidak terlibat.
Berita awal dalam media massa mengenai dugaan adanya kecurangan mengakibatkan
penurunan tidak normal harga saham rata-rata sebesar 16,7 persen untuk perusahaan yang
terlibat kecurangan, dalam dua hari setelah pengumuman.
Berita mengenai investigasi SEC atau Departemen Kehakiman mengakibatkan penurunan
tidak normal harga saham rata-rata 7,3 persen.
Perusahaan yang terlibat dalam kecurangan sering mengalami kebangkrutan, delisting dari
bursa efek, atau melakukan penjualan aset yang material dengan tingkat yang jauh lebih
tinggi daripada perusahaan yang tidak terlibat kecurangan.
Penelitian COSO dilakukan oleh empat profesor akuntansi: Mark S. Beasley dari North
Carolina State University, Joseph V. Carcello dari University of Tennessee, Dana R.
Hermanson dari Kennesaw State University, dan Terry L. Neal dari University of Tennessee.
Penelitian ini meng-update penelitian COSO sejenis sebelumnya diterbitkan pada tahun
1999, untuk kasus-kasus

Anda mungkin juga menyukai