Anda di halaman 1dari 8

RANGKUMAN CHAPTER 7,8,9 WAWANCARA OBSERVASI DAN KUISONER

METODE PENGUMPULAN DATA: WAWANCARA

A. Sumber Data

Data dapat diperoleh dari dua macam sumber yaitu

1. Sumber Data Primer

Data primer ( primary data) mengacu pada informasi yang diperoleh langsung
oleh peneliti terkait dengan variabel ketertarikan untuk tujuan tertentu dari studi.
Individu memberikan informasi ketika diwawancara diberikan kuisioner, atau
diobservasi. Wawancara mendalam terhadap kelompok atau kelompok focus
merupakan sumber lain yang kaya akan data primer.

• Kelompok Fokus, biasanya terdiri atas 8 hingga 10 anggota dengan


seorang moderator yang memimpin diskusi selama kira-kira 2 jam
mengenai suatu topik, konsep, atau produk tertentu. Anggota biasanya
dipilih nerdasarkan keahlian mereka pada topik yang digali informasinya.
Kelompok fokus relatif tidak mahal dan dapat menghasilkan data yang
dapat diandalkan dalam waktu singkat. Kelompok fokus digunakan untuk
studi eksploratif, memuat generalisasi berdasarkan informasi yang
diperoleh dari kelompok focus, dan melakukan survey sampel.
• Panel, merupakan sumber informasi utama untuk tujuan penelitian.
Berbeda dengan kelompok fokus yang bertemu satu kali, kelompok panel
bertemu lebih dari satu kali. Studi panel sangat berguna untuk kasus yang
di mana pengaruh intervensi atau perubahan tertentu akan dipelajari
selama suatu periode waktu. Panel dapat termasuk panel statis jika
anggota yang sama berada dalam panel tersebut selama periode waktu
yang lama. Sedangkan jika anggota panel berubah dari waktu ke waktu
maka panel tersebut termasuk panel dinamis. Selain itu ada juga teknik
Delphi, yaitu metode peramalan yang menggunakan panel para ahli yan
dipilih secara teliti dengan cara yangsistematis atau lebih.
• Ukuran Umum, berasal dari sumber primer yang tidak melibatkan orang-
orang. Contohnya adalah kerusakan jurnal-jurnal di perpustakaan yang
memberikan indikasi yang baik terkait kepopuleran jurnal-jurnal tersebut

2. Sumber Data Sekunder

Data sekunder mengacu pada informasi yang dikumpulkan dari sumber sumber
yang sudah ada. Terdapat beberapa sumber data sekunder, termasuk buku dan
majalah, publikasi pemerintah, media, laporan tahunan perusahaan, dsb.
Kelebihan mencari sumber data sekunder adalah penghematan waktu dan biaya
untuk mendapatkan informasi. Akan tetapi, data sekunder sebagai satu sumber
informasi memiliki kekurangan karena dapat menjadi usang atau digantikan
dengan yang baru.

Nama : Agung Muhammad Said


NIM : A031191121
RANGKUMAN CHAPTER 7,8,9 WAWANCARA OBSERVASI DAN KUISONER

B. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data merupakan bagian integral dari desain penelitian.


Wawancara, observasi terhadap individu dan peristiwa, dan pemberian kuisioner
meupakan tiga metode utama pengumpulan datadalam penelitian survey. Tes
proyektif dan teknik motivasional lain juga terkadang digunakan untuk
mendapatkan variabel. Wawancara memiliki kelebihan terkait fleksibilitas dalam
hal mengadaptasi, mengadopsi, dan mengubah pertanyaan ketika peneliti
melanjutkan wawancara, kuisioner memiliki kelebihan dalam memperoleh data
secara lebih efisien terkait waktu, energy, dan biaya. Metode pengumpulan data
umum seperti ekstraksi dari dokumen perusahaan memiliki kelebihan dalam hal
akurasi

C. Wawancara

Wawancara adalah metode pengumpulan data yang efektif, terutama selama


penelitian tahap eksploratif. Terdapat beberapa jenis wawancara yaitu

1. Wawancara Terstruktur dan Wawancara Tidak Terstruktur. Wawancara


terstruktur adalah wawancara yang dilakukan ketika sejak awal diketahui
informasi apa yang diperlukan. Pewawancara memiliki daftar pertanyaan yang
direncanakan untuk ditanyakan kepada responden. Pertanyaan tersebut fokus
pada faktor-faktor yang diketahui selama wawancara tidak terstruktur dan
dianggap relevan dengan masalah. Sedangkan wawancara tidak terstruktur yaitu
pewawancara tidak memasuki situasi wawancara dengan rangkaian yang akan
diberikan kepada responen. Tujuan wawancara tidak terstruktur adalah
mengetahui beberapa isu pendahuluan, sehingga peneliti dapat menentukan
variabel yang memerlukan investigasi mendalam lebih lanjut.

2. Wawancara Tatap Muka dan Wawancara Telepon. Kebanyakan wawancara


tidak terstruktur dalam penelitian bisnis sering kali dilakukan dengan tatap muka,
wawancara terstruktur dapat dilakukan dengan tatap muka atau melalui telepon,
tergantung pada tingkat kerumitan persoalan yang terlibat, kemungkinan durasi
wawancara, kenyamanan kedua pihak, dan wialayah geografis yang tercakup
dalam survey. Wawancara telepon adalah wawancara yang paling tepat jika
informasi dari banyak responden yang tersebar di wilayah geografis yang luas
harus segera diperoleh, dan kemungkinan durasi setiap wawancara adalah 10
menit kurang.

3. Wawancara dengan Bantuan Komputer. Pertanyaan pada wawancara dengan


bantuan komputer (CAI) ditampilkan pada layar kompiter dan pewawancara
dapat memasukkan jawaban responden secara langusng ke dalam komputer.
Terdapat dua jenis program wawancara dengan bantuan komputer: wawancara
telepon dengan bantuan komputer (CATI-computer-assisted telephone
interviewing ) dan wawancara personal dengan bantuan komputer (CAPI-
computer-assisted personal interviewing)

Nama : Agung Muhammad Said


NIM : A031191121
RANGKUMAN CHAPTER 7,8,9 WAWANCARA OBSERVASI DAN KUISONER

D. Metode Proyektif

Ide atau pemikiran tertentu yang tidak dapat dengan mudah diungkapkan
dengankata-kata atau yang tetap berada dalam pikiran responden selalu dapay
diungkap melalui penelitian motivasional. Teknik yang lazim untuk mendapatkan
data semacam itu adalah asosisasi kata, thematic apperception test , uji inkblot,
dsb.

Teknik asosiasi kata, seperti meminta responden dengan cepat mengasosiasikan


sebuah kata dengan hal pertama yang muncul di pikiran mereka. Thematic
apperception test , yaitu meminta responden untuk merangkai cerita di sekitar
gambar yang ditunjukkan. Dan uji inkblot menggunakan noda tinta berwarna
yang diinterpretasikan oleh responden yang menjelaskan apa yang mereka lihat
dalam beragam pola dan warna tersebut.

METODE PENGUMPULAN DATA: OBSERVASI

A. Definisi dan Tujuan Observasi

Observasi melibatkan kegiatan melihat, mencatat, menganalisis dan


menginterperetasikan perilaku, tindakan, atau peristiwa secara terencara. Hal
tersebut dapat dibedakan berdasarkan kontrol, partisipan, struktur, dan
kerahasiaan.

B. Empat Dimensi Utama yang Menggolongkan Jenis Observasi

1. Studi Observasional yang Terkontrol versus Tidak Terkontrol

Studi Observasional dikatakan sangat terkontrol ketika situasi atau kondisi


dimanipulasi atau direncanakan oleh peneliti. Observasi terkontrol dapat
dilakukan di dalam laboratorium atau di lapangan. Observasi tidak
terkontroladalah teknik observasi yangtidak berusaha untuk mengontrol,
memanipulasi, atau memengaruhi situasi. Peristiwa terjadi secara alami dan
peneliti mengamati peristiwa tersebut tanpa melakukan intervensi terhadap
situasi kehidupan nyata.

2. Observasi Partisipan versus Observasi Nonpartisipan

Dalam observasi nonpartisipan, peneliti tidak pernah secara langsung terlibat


dalam tindakan dari pelaku, namun mengamati mereka dari luar jangkauan visual
pelaku misalnya melalui kamera. Observasi partisipan adalah pendekatan
dimana peneliti mengumpulkan data dengan berpartisipasi dalam kehidupan
sehari-hari dari kelompok atau organisasi yang diteliti.

3. Studi Observasional Terstruktur versus Tidak Terstruktur

Nama : Agung Muhammad Said


NIM : A031191121
RANGKUMAN CHAPTER 7,8,9 WAWANCARA OBSERVASI DAN KUISONER

Studi observasional terstruktur adalah ketika pengamat memiliki rangkaian


kategori kegiatan atau fenomena yang direncanakan akan diteliti. Observasi
terstruktur secara umum bersifat kuantitatif. Pada awal studi, terdapat
kemungkinan bahwa peneliti tidak memiliki ide yang jelas dari aspek-aspek
tertentu yang membutuhkan fokus/perhatian. Studi seperti itu akan menjadi studi
observasional tidka terstruktur. Studi observasional tidak terstruktur diklaim
sebagai ciri dari penelitian kualitatif. Observasi tidak terstruktur pada akhirnya
dapat menghasilkan rangakaian hipotesis tentatif yang diuji dalam penelitian
berikutnya yang bersifat deduktif.

4. Observasi Tersembunyi versus Observasi Tidak Tersembunyi

Kerahasiaan observasi berkaitan dengan apakah anggota dari kelompok sisal


yang diteliti diberitahu bahwa mereka sedang diinvestigasi, Kelebihan utama dari
observasi tersembunyi adalah bahwa subjek penelitian tidak terpengaruh dengan
kesadaran bahwa mereka sedang diamati. Observasi tidak tersembunyi bersifat
lebih jelas, sehingga dapat mengubah kebenaran dari perilaku yang diteliti.

C. Dua Pendeketan Penting Untuk Observasi

1. Observasi Partisipan

Observasi partisipan mengombinasikan proses partisipasi dan observasi,


sehingga observasi partisipan seharusnya dibedakan baik dari jenis observasi
murni dan partisipasi murni (Bernard, 1994). Ciri dari observasi partisipan yang
membedakan adalah bahwa peneliti berpartisipasi dalam kelompok social yang
diteliti. Tingkat tertinggi dari partisipasi adalah partisipasi lengkap. Teknik ini
memastikan kedekatan dengan subjek, tetapi teknik ini dapat membatasi
kebebasan gerak di luar peran yang sudah dipilih.

2. Observasi Terstruktur

Observasi terstruktur fokus pada sifat, seperti observasi melihat fenomena yang
ditentukan sebelumnya. Contoh penggunaan observasi terstruktur dalam
pemasaran adalah oembeli misterius. Observasi terstruktur juga dapat digunakan
untuk mengahsilkan data numerik untuk menguji hipotesis

D. Kelebihan dan Kekurangan Observasi

Salah satu kelebihan utama observasi adalah bersifat langsung. Observasi


membuat peneliti dapat mengumpulkan data perilaku tanpa mengajukan
pertanyaan, ornag-orang dapat diamati dari lingkungan kerja alami mereka.
Kelebihan lain dari observasi adalah memungkinkan untuk mengamati kelompok
individu tertentu. Secara umum, data yang diperoleh melalui observasi kejadian
ketika hal tersebut terjadi secara alami lebih reliable dan bebas dari bias
responden.

Nama : Agung Muhammad Said


NIM : A031191121
RANGKUMAN CHAPTER 7,8,9 WAWANCARA OBSERVASI DAN KUISONER

Kekurangan dari studi observasi yaitu reaktivitas. Reaktivitas dapat menjadi


ancaraman utama terhadap validitas temuan dari studi observasi, karena orang-
orang yang diamati mungkin menunjukkan perilaku yang berbeda selama waktu
studi tersebut.

METODE PENGUMPULAN DATA: KUESIONER

A. Jenis Kuesioner

Kuesioner adalah metode pengumpulan data berupa sepaket pertanyaan yang


dijawab oleh responden dan hasilnya direkam atau dikumpulkan oleh peneliti.
Kuesioner umumnya dirancang untuk mengumpulkan sejumlah besar data
kuantitatif. Kuisioner dapat diberikan secara pribadi, dikirim ke responden, atau
didistribusikan secara elektronik.

1. Kuesioner yang diberikan secara langsung. Ketika survei terbatas pada area
lokal, cara yang baik untuk mengumpulkan data adalah mengelola kuesioner
secara pribadi. Keuntungan utama dari ini adalah bahwa peneliti atau anggota
tim peneliti dapat mengumpulkan semua tanggapan yang diselesaikan dalam
waktu singkat. Pemberian kuesioner kepada sejumlah besar individu pada saat
yang sama lebih murah dan menghabiskan waktu yang kurang dari wawancara

2. Kuesioner melalui surat dan elektronik . Keuntungan utama dari kuesioner


elektronik dan email adalah bahwa daerah geografis yang luas dapat tercakup
dalam survei. Namun, tingkat pengembalian kuesioner tersebut biasanya rendah.
Tingkat respon 30% dianggap diterima. Kelemahan lain dari kuesioner elektronik
dan mail adalah bahwa keraguan responden mungkin tidak bisa diklarifikasi.

B. Pedoman Desain Kuesioner

Prinsip-prinsip desain kuesioner harus fokus pada tiga bagian. Ketiganya adalah
isu pentingdalam desain kuesioner karena hal tersebut dapat meminimalkan
kerancuan dalam penelitian.

Prinsip-prinsip tersebut yaitu

1. Prinsip penyusunan kata. Prinsip penyusunan kata merujuk pada faktor-faktor


seperti a)Ketepatan isi pertanyaan; b) Bagaimana pertanyaan disampaikan dan
tingkat pemahaman bahasa yang digunakan; c) Jenis dan bentuk pertanyaan
yang diajukan; d) Urutan pertanyaan; dan e) Data pribadi yang dicari dari
responden.

2. Prinsip pengukuran kata. Seperti halnya terdapat pedoman yang harus diikuti
untuk memastikan bahwa kata-kata dari kuesioner sudah tepat untuk
meminimalkan kerancuan, sehingga juga ada beberapa prinsip pengukuran yang
harus diikuti untuk memastikan bahwa data yang dikumpulkan sesuai untuk

Nama : Agung Muhammad Said


NIM : A031191121
RANGKUMAN CHAPTER 7,8,9 WAWANCARA OBSERVASI DAN KUISONER

menguji hipotesis. Pengukuran mengacu pada skala dan teknik skala yang
digunakan dalam mengukur konsep, serta penilaian keandalan dan validitas dari
langkah-langkah yang digunakan.

3. Review desain kuesioner. Untuk meminimalkan kerancuan responden dan


kesalahan pengukuran, semua prinsip yang dibahas harus diikuti dengan hati-
hati. Ketika instrumen yang divalidasi digunakan, temuan studi ini bermanfaat
bagi komunitas ilmiah karena hasilnya dapat direplikasi dan menambah teori
dasar yang telah ada.

C. Dimensi Survei Internasional

Para peneliti yang terlibat dalam penelitian lintas budaya berusaha untuk
melacak persamaan dan perbedaan dalam respon perilaku dan sikap karyawan
di berbagai tingkatan dalam budaya yang berbeda. Ketika data dikumpulkan,
seseorang harus memperhatikan alat ukur dan bagaimana data dikumpulkan,
selain menjadi peka terhadap perbedaan budaya dalam penggunaan istilah
tertentu. Survei juga harus disesuaikan dengan budaya yang berbeda.

1. Persoalan tertentu dalam instrumentasi untuk penelitian lintas budaya. Karena


bahasa yang berbeda yang diucapkan di negara yang berbeda, penting untuk
memastikan bahwa terjemahan dari instrumen untuk bahasa lokal cocok dan
akurat dengan bahasa asli. Kesetaraan idiomatik juga bisa menjadi masalah, di
mana beberapa idiom yang unik untuk satu bahasa tidak tidak dapat untuk
terjemahan ke bahasa lain. Kesetaraan konseptual, dimana makna dari kata-kata
tertentu bisa berbeda dalam budaya yang berbeda

2. Persoalan dalam pengumpulan data. Setidaknya tiga isu penting pengumpulan


data bagi lintas budaya yaitu kesetaraan respon, waktu pengumpulan data, dan
status individu yang dikumpulkan datanya. Kesetaraan respon dipastikan dengan
mengadopsi prosedur pengumpulan data yang seragam dalam budaya yang
berbeda. Waktu data lintas budaya yang dikumpulkan juga penting untuk
perbandingan lintas budaya. Pengumpulan data harus diselesaikan dalam jangka
waktu yang dapat diterima di negara-negara yang berbeda dalam waktu tiga
sampai empat bulan Karenna banyak hal yang mungkin berubah selama interval
waktu dalam satu negara atau semua negara.

D. Tinjauan Kelebihan dan Kekurangan Berbagai Metode Pengumpulan Data


dan Kapan Menggunakan Masing-Masing Metode Tersebut Wawancara tatap
muka menawarkan kesempatan untuk menjalin hubungan dengan orang yang
diwawancarai, dan membantu untuk mengeksplorasi dan memahami masalah
yang kompleks. Di sisi negatif, wawancara tatap muka memiliki potensi untuk
membingungkan pewawancara dan dapat menghabiskan biaya yang besar jika
sejumlah besar responden yang terlibat.

Nama : Agung Muhammad Said


NIM : A031191121
RANGKUMAN CHAPTER 7,8,9 WAWANCARA OBSERVASI DAN KUISONER

Wawancara telepon adalah cara yang efisien untuk mengumpulkan data ketika
seseorang memiliki spesifikasi, pertanyaan terstruktur, membutuhkan tanggapan
cepat, dan memiliki sampel yang tersebar di wilayah yang luas. Di sisi negatif,
pewawancara tidak dapat mengamati respon nonverbal responden, dan yang
diwawancara dapat memblokir panggilan.

Studi observasional membantu kita untuk memahami masalah yang kompleks


melalui pengamatan langsung (baik sebagai peserta atau bukan peserta yang
diamati) dan memungkinkan untuk langsung meminta penjelasan tentang isu-isu
tertentu, Di sisi negatif, pengamatan ini mahal, karena jangka waktu pengamatan
yang diperlukan, dan kebiasan pengamat mungkin ikut dalam data yang
dikumpulkan. Pemberian kuesioner secara pribadi kepada kelompok individu
membantu untuk

• menjalin hubungan dengan responden sambil memperkenalkan survei,


• memberikan klarifikasi yang diinginkan oleh responden di tempatnya, dan
• mengumpulkan kuesioner segera setelah mereka selesai.

Dalam hal ini, ada tingkat respon 100%. Disisi negatif, pemberian kuesioner
secara pribadi akan mahal, terutama jika sampel tersebar luas secara geografis.
Kuesioner elektronik dan email menguntungkan ketika tanggapan terhadap
banyak pertanyaan harus diperoleh dari sampel yang tersebar luas secara
geografis, atau sulit atau tidak mungkin untuk melakukan wawancara telepon
tanpa banyak beban. Disisi negatif, kuesioner tersebut biasanya memiliki tingkat
respon yang rendah dan juga tidak bisa memastikan apakah data yang diperoleh
adalah mewakili populasi yang diteliti.

E. Berbagai Metode Pengumpulan Data

Karena hampir semua metode pengumpulan data memiliki kerancuan yang


terkait dengan mereka, mengumpulkan data melalui multimethods dan dari
berbagai sumber memberikan kecermatan penelitian. Misalnya, jika tanggapan
dikumpulkan melalui wawancara, kuesioner, dan observasi yang sangat
berkorelasi dengan satu sama lain, maka kita akan lebih percaya tentang
keabsahan dari data yang dikumpulkan. Oleh karena itu, korelasi tinggi di antara
data yang diperoleh pada variabel yang sama dari sumber yang berbeda dan
melalui metode pengumpulan data yang berbeda memberikan kredibilitas lebih
untuk instrumen penelitian dan data yang diperoleh melalui instrumen tersebut.

F. Etika Dalam Pengumpulan Data

Beberapa masalah etika harus ditangani ketika mengumpulkan data. Mereka


harus menghormati kerahasiaan data yang diperoleh oleh peneliti, dan tidak
meminta tanggapan individu atau kelompok untuk diungkapkan kepada mereka,
atau meminta untuk melihat kuesioner. Mereka harus memiliki pikiran yang

Nama : Agung Muhammad Said


NIM : A031191121
RANGKUMAN CHAPTER 7,8,9 WAWANCARA OBSERVASI DAN KUISONER

terbuka dalam menerima hasil dan rekomendasi dalam laporan yang


disampaikan oleh para peneliti. Berikut ini beberapa etika dan peneliti

1. Memperlakukan informasi yang diberikan oleh responden sebagai rahasia dan


menjaga atau privasinya adalah salah satu tanggung jawab utama dari peneliti.

2. Peneliti tidak harus menggambarkan sifat penelitian kepada subjeknya,


terutama dalam percobaan laboratorium. Tujuan dari penelitian ini harus
dijelaskan kepada mereka.

3. Informasi pribadi yang tampaknya menyinggung tidak harus diminta, dan jika
benar-benar diperlukan untuk proyek tersebut, harus disampaikan dengan penuh
kehatihatian kepada responden, misalnya menawarkan alasan tertentu.

4. Apapun sifat dari metode pengumpulan data, harga diri dan kehormatan diri
dari subyek tidak boleh dilanggar.

5. Tidak ada pemaksaan untuk menanggapi survei dan jika seseorang tidak ingin
berpartisipasi,keinginan individu harus dihormati.

6. Pengamat nonpartisipan harus serendah hati mungkin

7. Dalam studi laboratorium, subyek harus ditanyai dengan pengungkapan penuh


alasan untuk percobaan setelah mereka berpartisipasi dalam studi.

8. Subyek tidak boleh berada dalam situasi di mana mereka bisa mengalami
bahaya fisik atau mental.

9. Peneliti harus menjamin tidak adanya keliru atau distorsi dalam melaporkan
data yang dikumpulkan selama penelitian. Perilaku etis responden yaitu subjek
sekali setelah memilih untuk berpartisipasi dalam sebuah studi, harus bekerja
sama sepenuhnya dalam tugas-tugas ke depannya, seperti menanggapi survei
atau mengambil bagian dalam percobaan. Selain itu responden juga harus
memberikan tanggapan yang benar dan jujur.

Nama : Agung Muhammad Said


NIM : A031191121

Anda mungkin juga menyukai