Anda di halaman 1dari 3

1. Sebutkan dan jelaskan jasa yang dihasilkan oleh profesi akuntan publik!

a. Jasa Assurance

Jasa Assurance adalah jasa profesional independen yang mampu meningkatkan mutu
informasi, yang di dalam konteks intinya, untuk kepentingan para pengambil
keputusan. Para pengambil keputusan memerlukan informasi yang andal dan relevan
sebagai dasar untuk pengambilan keputusan.

Beberapa contoh jasa assurance adalah:

- Jasa penilaian risiko

- Jasa penilaian kinerja

- Assurance perawatan lansia

b. Jasa Atestasi

Jasa Atestasi adalah suatu pernyataan pendapat atau pertimbangan orang yang
independen dan kompeten tentang apakah asersi suatu entitas sesuai, dalam semua hal
yang material, dengan kriteria yang telah ditetapkan. Asersi adalah pernyataan yang
dibuat oleh satu pihak yang secara implisit yang dimaksudkan untuk digunakan oleh
pihak lain (pihak ketiga).

Jasa atestasi profesi akuntan publik dapat dibagi menjadi empat jenis:

- Audit, mencakup pemerolehan dan penilaian bukti-bukti historis yang mendasari


laporan keuangan suatu entitas yang berisi asersi yang dibuat oleh manajemen
entitas tersebut.
- Pemeriksaan (examination), digunakan untuk menguraikan jasa lain yang
muncul dalam pernyataan positif suatu pendapat tentang kesesuaian asersi yang
dibuat oleh pihak lain dengan kriteria yang telah ditetapkan.
- Penelahaan (review), terdiri dari permintaan keterangan dari manajemen entitas
serta analisis komparatif atas informasi keuangan.
- Prosedur yang disepakati, jasa atestasi atas asersi manajemen dapat
dilaksanakan oleh akuntan public berdasarkan prosedur yang telah disepakati
antara klien dengan akuntan public.

c. Jasa-jasa Lain

Jasa-jasa lain merupakan jasa yang diberikan oleh akuntan publik yang di dalamnya
tidak menyertakan pendapat, keyakinan negatif, ringkasan temuan, atau bentuk lain
keyakinan. akuntan publik juga memberikan jasa konsultasi sebagai berikut :

- Konsultasi (consultations), fungsi jasa ini memberikan konsultasi atau saran


professional.
- Jasa pemberian saran professional, fungsi jasa ini pengembangan temuan,
simpulan, dan rekomendasi untuk dapat dipertimbangkan dan diputuskan oleh
klien.
- Jasa implementasi, fungsi jasa ini adalah mewujudkan rencana kegiatan menjadi
kenyataan.
- Jasa teknologi, fungsi jasa ini adalah untuk mengevaluasi pengendalian intern
serta mengembangkan keahlianya dalam membantu klien dalam merancang
system informasi dan pengendalian, system untuk mendukung perencanaaan
keuangan, produksi atau operasi, pemasaran, dan sumber daya manusia, serta
membuat rekomendasi untuk meningkatkan pengamanan system.
- Jasa transaksi, fungsi jasa ini adalah menyediakan jasa yang berhubungan
dengan beberapa transaksi khusus klien yang umumnya dengan pihak ketiga.

Sumber :
Tuton 1 Konsep dasar auditing dan profesi akuntan.ppt
BMP EKSI4308 Modul 1 Hal 1.5-1.10

2. Sebutkan dan jelaskan tipe – tipe audit!

a. Audit Laporan Keuangan (Financial Statement Audit)

Audit laporan keuangan bertujuan menentukan apakah laporan keuangan secara


keseluruhan telah disajikan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum,
karena asumsi dasar dari suatu audit laporan keuangan adalah bahwa laporan tersebut
dapat dimanfaatkan kelompok-kelompok berbeda untuk maksud berbeda. Lingkungan
bisnis merupakan konteks utama audit laporan kauangan. Konteks dimana auditor
berkepentingan setiap harinya adalah industry atau bisnis klien auditnya. Konteks
yang ada di bisnis klien sangat memengaruhi auditor dan audit dan menjadi
komponen utama dari lingkungan dimana audit laporan keuangan dilakukan. Prinsip
akuntansi yang berlaku umum di Indonesia dimuat dalam pernyataan standar
akuntansi keuangan(PSAK).

b. Audit Operasional (Operational Audit)

Audit operasional dilakukan untuk mengevaluasi efisien dan efektivitas dari setiap
bagian dalam prosedur dan metode operasi suatu organisasi. Kriteria yang digunakan
untuk evaluasi informasi terukur dalam audit operasional cenderung bersifat subjektif.
Auditor operasional cenderung memberikan saran perbaikan prestasi kerja
dibandingkan melaporkan keberhasilan prestasi kerja yang sekarang. Audit
operasional lebih merupakan konsultasi manajemen daripada pengauditan.

c. Audit Kepatuhan (Compliance Audit)

Audit kepatuhan bertujuan mempertimbangkan apakah auditee telah mengikuti


prosedur, aturan-aturan dan regulasi tertentu yang telah ditetapkan pihak yang
memiliki otoritas lebih tinggi. Contoh audit kepatuhan adalah penentuan apakah
personel akuntansi telah mengikuti prosedur-prosedur yang ditetapkan oleh para
pengendali perusahaan, pengkajian standar gaji apakah sudah sesuai dengan standar
gaji yang berlaku umum, dan pengkajian perjanjian-perjanjian kontrak dengan bank
atau pemberi pinjaman.

d. Audit Sistem Informasi


Audit sistem informasi mengevaluasi keandalan dari sistem pemrosesan informasi.
Sistem-sistem komputerisasi yang sangat canggih saat ini umumnya digunakan untuk
mengumpulkan, menyimpan, memproses, dan memproduksi informasi. Informasi
yang bagus sangat penting bagi kesuksesan pada operasi. Oleh akrena itu, audit sistem
informasi diperlukan untuk memastikan kualitas informasi yang dihasilkan tinggi.

e. Audit Kecurangan (Fraud Audit)

Auditor untuk audit kecurangan ini dilatih untuk menemukan dan mengkaji
kecurangan pegawai dan manajemen. Auditor untuk audit kecurangan ini tidak hanya
dilatih untuk menemukan pihak-pihak di dalam organisasi, tetapi juga pihak-pihak
luar organisasi yang melakukan kecurangan terhadap organisasi. Contoh, auditor
kecurangan yang bekerja untuk pemerintah adalah auditor yang bekerja di KPK dan
juga PPATK.

Sumber :
Tuton 1 Konsep dasar auditing dan profesi akuntan.ppt
BMP EKSI4308 Modul 1 Hal 1.24-1.26

3. Sebutkan dan jelaskan kerangka kerja untuk meyakinkan mutu jasa audit!

Ada 4 kelompok besar kerangka kerja untuk meyakinkan mutu jasa audit, yaitu sebagai
berikut :
a. Penetapan Standar. Standar akuntansi, standar audit, jasa-jasa professional, etika dan
standar pengendalian mutu ditetapkan untuk memmastikan mutu audit. Semua standar
ini memberikan pedoman bagi praktisi perorangan yang mendambakan pekerjaan
bermutu tinggi.
b. Pengaturan oleh Kantor Akuntan Publik. Setiap Kantor Akuntan Publik (KAP)
membuat kebijakan dan prosedur untuk meyakinkan bahwa praktik akuntan sesuai
dengan standar professional. Dengan adanya standar pengendalian mutu, maka
diharapkan Tindakan perusahaan dari hari ke hari menjadi sejalan dengan prosedur
yang berkaitan dengan elemen pengendalian mutu.
Ada beberapa motivasi bagi kantor akuntan untuk meningkatkan mutu jasanya yaitu
kebanggaan, professionalisme, keinginan untuk bersaing dengan perusahaan akuntan
lain.
c. Pengaturan Sendiri atau Sejawat. Pengaturan ini berkaitan dengan kegiatan entitas
professional diluar perusahaan. Tujuannya untuk meningkatkan kualitas praktik.
d. Pengaturan oleh Pemerintah. Pemerintah berperan dalam mengatur dan meregulasi
praktik operasi kantor akuntan public. Hanya kemampuan professional yang layak
dan yang memiliki kapabilitas saja yang diberi izin untuk berpraktik. Sementara itu,
pemerintah juga selalu melakukan pemantauan atas perilaku auditor.

Sumber :
Tuton 1 Konsep dasar auditing dan profesi akuntan.ppt
BMP EKSI4308 Modul 2 Hal 2.22-2.23

Anda mungkin juga menyukai