Anda di halaman 1dari 6

Prinsip-Prinsip Fundamental Etika

1. Integritas
Seorang akuntan profesional harus bertindak tegas dan jujur dalam semua bisnis dan
profesionalnnya
2. Objektivitas
Seorang akuntan profesional tidak boleh membiarkan terjadinya bias, konflik
kepentingan atau dibawah kepentingan orang lain sehingga mengesampingkan
pertimbangan bisnis dan profesionalnya.
3. Kompetensi profesional dan kehati-hatian
Seorang akuntan profesional mempunyai kewajiban untuk memelihara pengetahuan dan
keterampilan profesional untuk menjamin seorang klien atau atasan menerima jasa
profesional yang kompeten yang didasarkan atas perkembangan praktik, legislasi, dan
teknik terkini. Seorangakntan profesional harus bekerja secara tekun serta mengikuti
standar-standar profesional haus bekerja secara tekun serta mengikuti standar-standar
profesionaldan teknik yang berlaku dalam memberikan jasa profesional.
4. Kerahasiaan
Seorang akuntan profesional harus menghormati kerhasiaaninformasi yang diperolehnya
sebagai hasil dari hubungan profesional dan bisnisserta tidak boleh mengungapkan
informasi apa pun kepada pihak ketiga tanpa izinyng enar dan spesifik, kecuali terdapat
kewajiban hukum atau terdapat hak profesional untuk mengungkapkannya.
5. Perilaku Profesional
Seorang akuntan profesional harus patuh pada hukum dan perundang-undangan yang
relevan dan harus menghindari tindakan yang dapatmendiskreditkan profesi.
Independensi
Konsep Independensi menurut IFAC (International Federation of Accountants) dibagi menjadi
dua yaitu Independensi dalam fakta (Independence in Fact) atau IFAC menyebutnya
Independensi dalam pikiran (Independence in Mind) dan Independensi dalam penampilan
(Independence in Appearance)
1. Independensi dalam pikiran
Suatu keadaan pikiran yang memungkinkan pengungkapan suatu kesimpulan tanpa
terkena pengaruh yang dapat mengompromikan penilaian profesional, memungkinkan
seorangidnividu bertindak berdasarkan integritas, serta menerapkan objektivitas dan
skeptismpe profesional.

2. Independensi dalam Penampilan


Penghindaran fakta dan kondisi yang sedemikian segnifikan sehingga pihak ketiga yang
paham dan berfikir rasional-dengan memiliki pengetahuan akan semua informasi yang
relevan, termasuk pencegahan yang diterapkan-akan tetap dapat menarik kesimpulan
bahwa skeptisme profesional, objektivitas, dan integritas anggota firma, atu tim
penjaminan (assurance team) telah dikompromikan. Prinsip-prinsip fundamental etika
tidak dapat dinegosiasikan atau dikompromikan bila seorang akuntan ingin menjaga citra
frofesinya yang luhur.

Ancaman Independensi Akuntan Publik


1. Kepentingan diri (self-interest)
Kepentingan Diri adalah wujud sifat yang lebih mengutamakan kepentingan pribadi atau
keluarga dibandingkan dengan kepentingan publik yang lebih luas.
Contoh langsung Ancaman Kepentingan Diri untuk akuntan publik, antara lain:

Kepentingan keuangan dalam perusaahan klien, atau kepentingan


keuangan bersama pada suatu perusaah klien.

Kekhawatiran berlebiahan bila kehilangan suatu klien.

Contoh langsung Ancaman Kepentingan Diri untuk akuntan bisnis, antara lain:

Perjanjian kompensasi insentif.

Penggunaan harta perusahaan yang tidak tepat.

Tekanan komersial dari pihak di luar perusahaan.

2. Review diri (self-review)


Contoh Ancaman Review Diri untuk akuntan publik antara lain:

Temuan kesalahan material saat dilakukan evaluasi ulang.

Pelaporan operasi sistem keuangan setelah terlibat dalam perancangan dan


implementasi sistem tersebut.

Salah contoh Ancaman Review Diri untuk akuntan bisnis, yaitu keputusan bisnis atau
data yang sedang ditinjau oleh akuntan frofesional yang sama yang membuat keputusan
bisnis atau penyiapan data tersebut.
3. Advokasi (advocacy)
Ancaman Advokasi dapat timbul bila akuntan profesional endukung suatu posisi atau
pendapat sampai titik dimana objektivitas dapat dikompromikan.
Contoh langsung ancaman untuk akuntan publik antara lain :

Mempromosikan saham perusahaan publik dari klien, dimana perusahaan


tersebut merupakan klien audit.

Bertindak sebagai pengacara (penasihat hukum) untuk klien penjaminan


dalam suatu litigasi atau perkara perselisihan dengan pihak ketiga.

4. Kekerabatan (familiarity)
Ancaman kekerabatan timbul dari kedekatan hubungan sehingga akuntan profesional
menjadi terlalu bersimpati terhadap kepentingan orang lain yang mempunyai
hubungan dekat dengan akuntan tersebut. Contoh langsung Ancaman Kekerabatan
untuk akuntan publik, antara lain:

Anggota tim mempunyai hubungan keluarga dekat dengan seorang


direktur atau pejabat perusahaan klien.

Anggota tim mempunyai hubungan keluarga dekat dengan seorang


karyawan klien yang memiliki jabatan yang berpengaruh langsung dan
segnifikan terhadap pokok dari penugasan.

Contoh langsung Ancaman Kekerabatan untuk akuntan bisnis, antara lain:

Hubungan yang lama dengan rekan bisnis yang mempunyai pengaruh


pada keputusan bisnis.

Penerimaan hadiah atau perlakuan khusus, kecuali nilainya tidak


segnifikan.

5. Intimidasi (intimidation)
Ancaman Intimidasi dapat timbul jika akuntan profesional dihalang untuk bertindak
objektif, baik secara nyata maupun dipersepsikan. Contoh Ancaman Intimidasi untuk
Akuntan Publik, antara lain:

Diancam dipecat atau diganti dalam hubungannya dengan penugasan


klien.

Diancam dengan tuntutan hukum.

Ditekan secara tidak wajar untuk mengurangi ruang lingkup pekerjaan


dengan maksud untuk mengurangi fee.

Contoh Ancaman Intimidasi untuk Akuntan Bisnis, antara lain:

Ancaman pemecatan akuntan profesional dalam bisnis atau anggota


keluarga dekat atas ketidaksetujuan penerapan prinsip akuntansi atau
cara penerapannya.

Seseorang yang mempunyai kepribadian yang dominan berusaha


memengaruhi proses pengambilan keputusan

Pengamanan terhadap Ancaman


Ada dua kategori pokok pengamanan terhadap Ancaman Independensi, yaitu:
a. Pengamanan melalui profesi, legislasi, atau regulasi.
Berikut ini merupakan hal-hal yang termasuk hal tersebut antara lain:

Persyaratan pendidikan, pelatihan, dan pengalaman kerja.

Persyaratan pengembangan profesi berkelanjutan.

Prosedur pemantauan dan pendisiplinan profesi atau peraturan.

Review eksternal oleh pihak ketiga yang berwenang atas laporan, pemberitahuan,
komunikasi, dan informasi yang dihasilkan oleh akuntan profesional.

b. Pengamanan lingkungan kerja


Hal tersebut bisa sangat bervariasi dan luas, bergantung pada keadaan di tempat kerja.
Beberapa contoh pengamanan akuntan publik antara lain:
1. Pengamanan di kantor firma dalam arti luas:

Dukungan kepemimpinan (pemimpin yang taat pada perinsip dan mengedepankan


kepentingan umum).

Mempublikasikan berbagai kebijakan dan prosedur untuk mendorong komunikasi


antar staf dengan staf senior tentang isu-isu yang berkaitan dengan kepatuhan
terhadap prinsip-prinsip etika

2. Pengamanan perikatan khusus di lingkungan kerja:

Melibatkan tambahan seorang akuntan profesional untuk meninjau pekerjaan yang


dilakukan atau memberi nasihat yang diperlukan.

Konsultasi dengan pihak ketiga yang independen, seperti komite direktur


independen, badan pengatur, atau akuntan profesional lain.

Rotasi staf senior dari tim penugasan penjaminan

3. Pengamanan di dalam sistem dan prosedur lain:

Penunjukan firma diratifikasi oleh pihak selain manajemen.

Klien memiliki karyawan yang kompeten.

Klien memiliki tata kelola korperasi yang dapat memberikan pengawasan dan
komunikasi yang memadai terkait dengan jasa-jasa firma.

4. Pengamanan ancaman di tempat kerja untuk akuntan bisnis, antara lain:

Penerapan struktur pengawasan korporasi (corporate oversight or oversight


structure).

Pedoman kode etik perilaku organisasi

Komunikasi tepat waktu tentang berbagai kebijakan dan prosedur termasuk


perubahannya ke seluruh karyawan disertai pelatihan dan pendidikan yang memadai
tentang kebijakan prosedur yang ada.

Anda mungkin juga menyukai