Jurnal OK
FIRDIAN FEB UNSOED
Miranty Nurhayati
mirha_kyoichi@yahoo.com
Dr. Henny Medyawati, S.Kom., MM
henmedya@staff.gunadarma.ac.id
Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Gunadarma
ABSTRAK
Penelitian ini memberikan informasi mengenai pengaruh ROE sebagai proksi dari kinerja
keuangan, kepemilikan manajerial sebagai proksi dari Good Corporate Governance dan
pengungkapan CSR terhadap Tobin’s Q sebagai proksi dari nilai perusahaan. Tujuan dari penelitian
ini adalah untuk menganalisis (a) pengaruh ROE terhadap Tobin’s Q (b) pengaruh GCG terhadap
Tobin’s Q (c) pengaruh CSR terhadap nilai Tobin’s Q.
Sampel dalam penelitian ini adalah perusahaan LQ-45 yang terdaftar dalam Indonesia Stock
Exchange (IDX) dalam rentang tahun 2009-2011. Analisis data menggunakan analisis linier
berganda.
Hasil penelitian yang diperoleh dari uji parsial (T-test) tahun 2009, 2010, dan 2011
menunjukkan bahwa ROE berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan dan hasil penelitian
yang diperoleh dari uji parsial (T-test) menunjukkan bahwa GCG dan CSR tidak mempunyai
pengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan. Hasil penelitian dengan analisis linier berganda dari
uji serentak bersama-sama (F-test) tahun 2009, 2010, dan 2011 menunjukkan bahwa variabel
independen berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan.
ABSTRACT
This study provide information of the effect of ROE as proxy from financial performance,
managerial ownership as proxy from Good Corporate Governance and Corporate Social
Responsibility disclosure to Tobin’s Q as proxy from firm value. The aim of this research is to
analysis (a) the influence of financial performance to firm value (b) the influence of GCG to firm
value (c) the influence of CSR to firm value.
The sample of this research is LQ-45 companies which is listed on Indonesia Stock
Exchange (IDX) over 2009-2011. The analysis methods of this research used multiple regression.
The results obtained from the partial test (T-test) in 2009, 2010 and 2011 shows that the
ROE significant effect on the value of the company and the results obtained from the partial test (T-
test) showed that the GCG and CSR had no significant effect value of the company. The results
PENDAHULUAN
Dalam perkembangan akuntansi, yang berkembang pesat setelah terjadi revolusi industri,
menyebabkan pelaporan akuntansi lebih banyak digunakan sebagai akibat alat pertanggung jawaban
kepada pemilik modal (kaum kapitalis) sehingga mengakibatkan orientasi perusahaan lebih
berpihak kepada pemilik modal mengakibatkan perusahaan melakukan eksploitasi sumber-sumber
alam dan masyarakat (social) secara tidak terkendali yang mengakibatkan kerusakan lingkungan
alam dan akhirnya mengganggu kehidupan manusia.
Di beberapa negara kegiatan tanggung jawab sosial (CSR) sudah lazim dilakukan oleh suatu
korporasi. Bukan karena diatur oleh pemerintahannya, melainkan untuk menjaga hubungan baik
dengan stakeholders. Telah banyak perusahaan yang menyatakan bahwa CSR adalah penting karena
perusahaan sesungguhnya tidak hanya memiliki tanggung jawab ekonomis kepada para
stakeholders mengenai bagaimana memperoleh profit yang besar, namun perusahaan juga harus
memiliki sisi tanggung jawab sosial terhadap stakeholders di lingkungan tempat perusahaan
beroperasi.
Banyak penelitian yang memeriksa pengaruh kinerja keuangan terhadap nilai perusahaan
diantaranya yang dilakukan oleh Ulupui (2007) dan Makaryawati (2002), Carlson dan Bathala
(1997). Teori yang mendasari penelitian-penelitian tersebut adalah semakin tinggi kinerja keuangan,
maka semakin tinggi pula nilai perusahaan. Melalui rasio-rasio keuangan tersebut dapat dilihat
seberapa berhasilnya manajemen perusahaaan mengelola asset dan modal yang dimilikinya untuk
memaksimalkan nilai perusahaan. Ukuran dari keberhasilan pencapaian alasan ini adalah angka
ROE yang berhasil dicapai. Semakin besar ROE mencerminkan kemampuan perusahaan dalam
menghasilkan keuntungan yang tinggi bagi pemegang saham. Secara teori, sebuah bisnis yang
menunjukkan laba atas ekuitas tinggi cenderung lebih mampu menghasilkan laba secara internal.
Di era pasar bebas, kegiatan bisnis mulai dituntut mengembangkan, menerapkan system dan
paradigma baru dalam pengelolaan bisnis yaitu prinsip-prinsip tata kelola yang baik yaitu Good
Corporate Government (GCG). Good Corporate Government adalah suatu pilar dari system
ekonomi pasar, karena berkaitan dengan kepercayaan publik terhadap perusahaan. Secara eksternal
perusahaan akan lebih dipercayai oleh investor. Di Asia, termasuk Indonesia, corporate government
mulai banyak diperbincangkan pada pertengahan tahun 1997, yaitu saat krisis ekonomi melanda
negara-negara tersebut (Indaryanto, 2004). Black pada tahun 2001 menyatakan bahwa di negara-
negara yang sedang berkembang (seperti di Asia) pelaksanaan Corporate Government mempunyai
variasi yang besar yang berbeda dengan pelaksanaan Corporate Government di negara-negara
maju. Besarnya variasi dalam pelaksanaan Corporate Government menyebabkan Corporate
Government merupakan faktor yang berdampak signifikan untuk meningkatkan nilai saham dari
perusahaan (Black, Jang, dan Kim, 2003).
LQ45 merupakan nilai kapitalisasi pasar dari 45 saham yang paling likuid dan memiliki nilai
kapitalisasi yang besar hal itu merupakan indikator likuidasi. Indeks LQ45, menggunakan 45 saham
yang merupakan saham-saham dengan transaksi terbanyak di BEI. Indeks LQ45 hanya terdiri dari
45 saham yang telah terpilih melalui berbagai kriteria pemilihan, sehingga akan terdiri dari saham-
saham dengan likuiditas dan kapitalisasi pasar yang tinggi. Ada dua alasan utama yang menentukan
suatu emiten dapat masuk dalam perhitungan indeks LQ45. Pertama, berada di top 95% dari total
rata-rata tahunan nilai transaksi saham di pasar regular, berada di top 90% dari rata-rata tahunan
kapitalisasi pasar. Kedua, merupakan urutan tertinggi yang mewakili sektornya dalam klasifikasi
METODE PENELITIAN
Jenis Penelitian
Penelitian ini berbentuk penelitian deskriptif kuantitatif yaitu penelitian yang mengungkap
besar atau kecilnya suatu pengaruh atau hubungan antar variabel yang dinyatakan dalam angka-
angka, dengan cara mengumpulkan data yang merupakan faktor pendukung terhadap pengaruh
variabel-variabel yang bersangkutan kemudian menganalisis dengan menggunakan alat analisis
yang sesuai dengan variabel – variabel dalam penelitian.
Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi adalah jumlah seluruh objek yang karakteristiknya hendak diduga (Handoko, 2008).
Populasi penelitian ini merupakan perusahaan yang masuk didalam kategori LQ45 yang terdaftar di
BEI. Dipilihnya Perusahaan yang tergabung LQ45 karena perusahaan tersebut memiliki kriteria
(Hakim, 2006):
1. Berada di top 95% dari total rata-rata tahunan nilai transaksi saham dipasar reguler.
2. Berada di top 90% dari rata-rata tahunan kapitalisasi pasar.
3. Merupakan urutan tertinggi yang mewakili sektornya dalam klasifikasi industri BEI sesuai
dengan nilai kapitalisasi pasarnya.
4. Urutan tertinggi berdasarkan frekuensi transaksi.
5. Memiliki porsi yang sama dengan sektor-sektor lainnya.
Pemilihan sampel dilakukan dengan menggunakan purposive sampling yaitu sampel dipilih
berdasarkan kriteria tertentu atau tidak acak (Rahayu, 2007) agar diperoleh sampel yang tegas
dengan penelitian yang dilakukan. Sampel harus merupakan sebagian dari populasi, sehingga
PEMBAHASAN
Pada pembahasan ini, peneliti akan membahas pada uji hipotesis diantaranya yaitu :
Analisis Regresi Berganda
Analisis regresi linier berganda digunakan untuk menentukan seberapa besar
pengaruh variabel independen terhadap variabel dependennya. Berikut adalah tabel hasil
output persamaan regresi dari penelitian ini.
Tabel 4.6
Output Persamaan Regresi
Coefficientsa
Model Undstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
B Std. Error Beta
1 (Constant) -.089 .669
ROE .318 .137 .339
GCG .014 .048 .044
CSR .546 .317 .266
a. Dependent Variable: TOBINSQ
Persamaan regresi linier berganda secara keseluruhan pada tahun 2009, 2010, dan
2011 dengan 3 variabel independen sebagai berikut :
Y = a + C1X1 + C2X2 + C3X3
Y = (-0,089) + 0,318X1+ 0,014X2 + 0,546X3
Persamaan regresi tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut :
1. Konstanta sebesar -0,089; artinya pengaruh konstanta terhadap nilai perusahaan
menghasilkan nilai negatif yaitu apabila terjadi peningkatan pemahaman terhadap
ROE, GCG, dan CSR akan memberikan penambahan perubahan nilai perusahaan ke
arah yang positif. Akan tetapi bila nilai ROE, GCG, dan CSR adalah nol, maka nilai
perusahaan menjadi negatif. Dalam hal ini, bahwa nilai perusahaan akan menurun
sebesar nilai konstanta yaitu sebesar -0,089 apabila tanpa adanya variabel ROE,
GCG, dan CSR pada perusahaan.
Tabel 4.8
Output T-test
Coefficientsa
Model t Sig.
1 (Constant) -.133 .895
ROE 2.321 .026
GCG .293 .771
CSR 1.725 .093
a. Dependent Variable: TOBINSQ
Tabel 4.7
Output F-test
ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 5.166 3 1.722 3.576 .022a
Residual 18.780 96 .482
Total 23.945 99
a. Predictors: (Constant), ROE, GCG, CSR
b. Dependent Variable: TOBINSQ
Tabel 4.9
Output R Square
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R Std. Error of the
Square Estimate
a
1 .464 .216 .155 .69392
a. Predictors: (Constant), CSR, ROE, GCG
b. Dependent Variable: TOBINSQ
KESIMPULAN
Berpengaruhnya ROE, GCG, dan CSR terhadap nilai perusahaan secara keseluruhan
pada uji serentak secara teoritis terbukti benar dalam mengevaluasi nilai perusahaan. Dalam
persaingan dunia bisnis tentunya pihak manajer akan melakukan strategi-strategi untuk
meningkatkan ROE, GCG dan CSR untuk lebih meningkatkan nilai perusahaannya
dibandingkan para pesaingnya. Meningkatnya kepemilikan manajerial maka para manajer
perusahaan akan mengurangi perilaku manajemen laba. Pengambilan keputusan perusahaan
para manajer juga akan mendapat manfaat langsung dan apabila keputusan yang diambil
salah maka para manajer juga akan menanggung resiko langsung, sehingga para manajer
pun akan berhati-hati dalam mangambil keputusan.
DAFTAR PUSTAKA
Adhi A. W. (2002). “Pengaruh Struktur Kepemilikan Manajerial dan Publik, Ukuran
Perusahaan, EBIT/Sales, Total Hutang/Total Aset Terhadap Nilai Perusahaan Yang
Telah Go Public dan Tercatat di Bursa Efek Jakarta,” Tesis, Magister Manajemen
Universitas Diponegoro (tidak dipublikasikan).
Andayani, Wuryan. 2008. Tanggung jawab sosial perusahaan, GCG dan kekayaan intelektual
dan sebuah sebuah strategi pengelolaan eksternal untuk meningkatkan nilai
perusahaan. Skripsi. Fakultas Ekonomi. Universitas Islam Indonesia. Yoyakarta.
Bentley, S. 2002. “Tobins Q Ratio and Industrial Organization”. Journal of Business. Journal
of Financial Economics, Vol LIII, No.3: June, pp. 264 – 278.
Black, Darwin. 2001. Analysis The Effect of Good Corporate Governance, Investment
Oppurtunity Set, Return On Asset and Debt to Equity Ratio to Dividend Payout Ratio.
Journal of Financial Economics, Vol LI, No.4: July, pp. 238 – 244.
Black, Darwin. 2003. Analysis The Effect of Good Corporate Governance, Investment
Oppurtunity Set, Return On Asset and Debt to Equity Ratio to Dividend Payout Ratio.
Journal of Financial Economics, Vol LI, No.4: July, pp. 250 – 263.
Copeland, Thomas E, dan Weston, J. Fred. (1983), “Financial Theory dan Corporate Policy,
2nd Ed.” Reading Mass: Addison-Wesley.
Chinn, Richard, Corporate Government Handblock, Gee Publishing Ltd. London, 2000.
Fakhrudin, Achmad dan Hadianto, Budi., 2001, Manajemen Keuangan Edisi Kesembilan.
Penerbit Salemba Empat, Jakarta.
Fama, E. F., dan K. R. French (1998), “Disappearing Dividends: Changing Firm
Characteristics or Lower Propensity to Pay”? Journal of Financial Economics, Vol.
60: pp. 3-43.
Frederick, Carlson dan Bathala E.K. 1997. “Influence Analysis Liquidity Ratios, Leverage,
Activity and Profitability to Return Shares”, Journal of Business, Hal. 1-54.
Hanafi, Mahmud M. dan Abdul Halim. Analisis Laporan Keuangan. Yogyakarta : AMP-
YKPN. 2003.