0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
6 tayangan3 halaman
Dokumen tersebut merangkum latar belakang penelitian tentang pengaruh pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR) terhadap kinerja perusahaan. Penelitian ini bertujuan menjelaskan hubungan antara CSR dengan kinerja keuangan perusahaan berdasarkan hasil-hasil penelitian sebelumnya yang menunjukkan hubungan baik positif maupun negatif. Metode penelitian yang digunakan adalah metode asosiatif-kausal.
Dokumen tersebut merangkum latar belakang penelitian tentang pengaruh pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR) terhadap kinerja perusahaan. Penelitian ini bertujuan menjelaskan hubungan antara CSR dengan kinerja keuangan perusahaan berdasarkan hasil-hasil penelitian sebelumnya yang menunjukkan hubungan baik positif maupun negatif. Metode penelitian yang digunakan adalah metode asosiatif-kausal.
Dokumen tersebut merangkum latar belakang penelitian tentang pengaruh pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR) terhadap kinerja perusahaan. Penelitian ini bertujuan menjelaskan hubungan antara CSR dengan kinerja keuangan perusahaan berdasarkan hasil-hasil penelitian sebelumnya yang menunjukkan hubungan baik positif maupun negatif. Metode penelitian yang digunakan adalah metode asosiatif-kausal.
Judul Penelitian : Pengaruh Pengungkapan Corporate Social
Responsibility (CSR) dalam Kinerja Perusahaan? Latar Belakang : Corporate Social Responsibility (CSR) adalah basis teori tentang perlunya sebuah perusahaan membangun hubungan harmonis dengan masyarakat dan lingkungan tempat beroperasi. Secara teori, CSR dapat didefinisikan sebagai tanggung jawab moral suatu perusahaan terhadap para stakeholder terutama komunitas atau masyarakat disekitar wilayah kerja dan operasinya. Sebuah perusahaan harus menjunjung tinggi moralitas. Parameter keberhasilan suatu perusahaan dalam sudut pandang CSR adalah mengedepankan prinsip moral dan etis, yakni menggapai suatu hasil terbaik, tanpa merugikan kelompok masyarakat lainnya (Febrina dan Suaryana, 2011). Corporate Social Responsibility (CSR) telah menjadi subyek penelitian selama beberapa dekade terakhir. Corporate Social Responsibility (CSR) atau tanggung jawab sosial perusahaan telah berevolusi dari kegiatan filantropi menjadi komponen penting dalam pengelolaan stakeholders dan telah dimasukan ke dalam model kinerja. Dengan pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR) merupakan salah satu cara untuk memaksimalkan keuntungan perusahaan. Tindakan Corporate Social Responsibility (CSR) seharusnya berkorelasi positif dengan keadaan keuangan perusahaan. Oleh karena itu, banyak penelitian yang berfokus pada hubungan antara Corporate Social Responsibility (CSR) dengan kinerja keuangan perusahaan (Karagiorgos, 2010; Mikołajek-Gocejna, 2016). Keterlibatan Corporate Social Responsibility (CSR) dalam berbagai jenis sektor bisnis banyak diterapkan di berbagai Negara. Penerapan Corporate Social Responsibility (CSR) dalam perusahaan bisnis seringkali dihubungkan dengan kinerja keuangan perusahaan. Untuk membuktikan ada/tidaknya hubungan tersebut banyak penelitian yang telah dilakukan. Hasil penelitian yang beragam masih ditemukan dalam hubungan Corporate Social Responsibility (CSR) dengan kinerja keuangan. Pengaruh pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR) dengan kinerja keuangan menunjukan hubungan yang negatif pada industri supermarket di daerah Eropa. Penggunaan indeks KLD sebagai ukuran Corporate Social Responsibility (CSR) dan Return on Asset (ROA) sebagai ukuran kinerja keuangan juga 3 menunjukan hubungan yang negatif. Hubungan positif juga ditemukan antara data KLD sebagai ukuran Corporate Social Responsibility (CSR) dan Return on Asset (ROA), Return on Equity (ROE) dan Return on Sales (ROS) sebagai ukuran kinerja keuangan. Penerapan Corporate Social Responsibility (CSR) juga menunjukan pengaruh yang postif dengan nilai pasar yang berarti dapat meningkatkan kinerja keuangan perusahaan (Jackson & Hua, 2009; Sun, 2009). CSR muncul akibat adanya modernisasi masyarakat yang sudah memahami bahwa aktivitas yang dilakukan oleh perusahaan dapat membawa dampak negatif pada lingkungannya. Apalagi hal ini sangat dekat dengan aktivitas yang dilakukan oleh perusahaan manufaktur karena perusahaan manufaktur adalah perusahaan yang paling banyak berinteraksi dengan masyarakat. Dalam proses produksinya perusahaan manufaktur mau tidak mau akan menghasilkan limbah produksi, sangat erat hubungannya dengan masalah pencemaran lingkungan. Proses produksi yang dilakukan juga mengharuskannya untuk memiliki tenaga kerja bagian produksi sehingga masalah keselamatan kerja juga harus diperhatikan. Di sisi lain perusahaan manufaktur adalah perusahaan yang menjual produk kepada konsumen sehingga isu keselamatan dan keamanan produk menjadi penting untuk diungkapkan kepada masyarakat. Oleh karena itu dengan banyaknya masalah- masalah yang terjadi, sangat diharapkan agar setiap perusahaan lebih meningkatkan kesadaran akan tanggung jawab sosialnya dengan cara memperhatikan dan mempertimbangkan akibat dari kegiatan operasional yang dilakukannya (Mutia et al, 2011). Metodologi : Penelitian ini menggunakan metode asosiatif- kausal, karena tujuan penelitian ini adalah untuk menjelaskan hubungan sebab akibat dalam bentuk pengaruh antar variabel melalui pengujian hipotesis (Sugiyono, 2007:30).
Pengaruh Independensi Dewan Direksi, Struktur Kepemilikan Perusahaan Dan Koneksi Politik Perusahaan Terhadap Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan