Anda di halaman 1dari 7

PENGENDALIAN BAHAB

BAKU

HAZIZAH
NURFADILLA PUTRI INDAH
PRATIWI
AMAL NOVA
L
A. Pengertian Pengendalian Persediaan Bahan Baku
Menurut Widjaja (1996:4), “Perencanaan adalah proses untuk memutuskan tindakan apa yang akan diambil dimasa depan.”
Perencanaan kebutuhan bahan adalah suatu sistem perencanaan yang pertama-tama berfokus pada jumlah dan pada saat
barang jadi yang diminta yang kemudian menentukan permintaan turunan untuk bahan baku, komponen dan sub perakitan
pada saat tahapan produksi terdahulu (Horngren,1992:321).

Perencanaan kebutuhan bahan adalah suatu sistem perencanaan yang pertama-tama berfokus pada jumlah dan pada saat
barang jadi yang diminta yang kemudian menentukan permintaan turunan untuk bahan baku, komponen dan sub perakitan
pada saat tahapan produksi terdahulu

Pengawasan bahan adalah suatu fungsi terkoordinasi didalam organisasi yang terus-menerus disempurnakan untuk
meletakkan pertanggungjawaban atas pengelolaan bahan baku dan persediaan pada umumnya, serta menyelenggarakan
suatu pengendalian internal yang menjamin adanya dokumen dasar pembukuan yang mendukung sahnya suatu transaksi
yang berhubungan dengan bahan, pengawasan bahan meliputi pengawasan fisik dan pengawasan nilai atau rupiah bahan

Pengendalian adalah proses manajemen yang memastikan dirinya sendiri sejauh hal itu memungkinkan, bahwa kegiatan
yang dijalankan oleh anggota dari suatu organisasi sesuai dengan rencana dan kebijaksanaannya. (Widjaja,1996:3).
Pengendalian berkisar pada kegiatan memberikan pengamatan, pemantauan, penyelidikan dan pengevaluasian keseluruh
bagian manajemen agar tujuan yang ditetapkan dapat tercapai
Pengendalian bahan baku yang efektif sebaiknya:
• Menyediakan pasokan bahan baku yang diperlukan.
• Menyediakan cukup persediaan dalam periode dimana pasokan kecil dan mengantisipasi perubahan harga.
• Menyimpan bahan baku dengan waktu penanganan dan biaya minimum dan melindungi bahan baku tersebut
dari kehilangan.
• Meminimalkan item-item yang tidak aktif.
• Memastikan persedian yang cukupuntuk pengiriman segera ke pelanggan.
• Menjaga agar jumlah modal yang diinvestasikan dalam persediaan berada ditingkat yang konsisten.

2. Cara Persediaan Bahan Baku


Menurut Rangkuti, Freddy (1996:19) cara persediaan bahan baku yang dapat dipakai
antara lain :
a. Metode analisis ABC
b. Metode pengawasan persediaan
c. Persediaan dalam kondisi tidak tentu dan ada pemesanan kembali.
d. Persediaan dalam kondisi tidak tentu dan tidak ada pemesanan kembali.
e. System persediaan just in time
Pendapat lain dikemukakan oleh Asyari, Agus yaitu :
B. Faktor – faktor yang mempengaruhi Persediaan bahan baku

1. Volume yang dibutuhkan untuk melindungi jalannya perusahaan terhadap gangguan


kehabisan persediaan yang akan menghambat atau mengganggu jalannya produksi.
2. Volume produksi yang direncanakan, dimana volume produksi yang direncanakan itu
sendiri sangat tergantung kepada volume sales yang direncanakan
3. Besar pembelian bahan mentah setiap kali pembelian untuk mendapatkan biaya
pembelian yang minimal
4. Estimasi tentang fluktuasi harga bahan mentah yang bersangkutan diwaktu-waktu
yang akan datang
5. Peraturan-peraturan pemerintah yang menyangkut persediaan material
6. Harga pembelian bahan mentah
7. Biaya penyimpanan dan resiko penyimpanan di gudang
8. Tingkat kecepatan material menjadi rusak atau turun kualitasnya
C. Economic Order Quantity, Titik Pemesanan Kembali dan
Safety Stock
Penjelasan economic order quantity merupakan cara perhitungan stock barang untuk
manajemen persediaan supaya perusahaan dapat terhindar dari penumpukan stock barang,
adanya penumpukan stok barang bisa saja didapat dari bahan baku atau barang yang bernilai
tinggi akibatnya penumpukan stok dari total biaya produksi atau harga pokok produksi yang
dapat diperoleh sangat tinggi secara keseluruhan.

Titik pemesanan kembali adalah tingkat persediaan paling rendah saat pesanan harus dibuat
dengan pemasok untuk memastikan persediaan barang masih ada untuk digunakan. Konsep
ini sering salah diartikan karena titik pemesanan kembali diartikan seolah-olah tidak boleh
ada pemesanan kembali sebelum titik ini dicapai.

Safety stock pada dasarnya adalah persediaan yang kita siapkan untuk mengantisipasi
ketidakpastian. Dengan kata lain, jika ketidakpastian tidak ada atau semua serba pasti, maka
safety stock tidak dibutuhkan (safety stock = 0).
Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan di atas, maka penulis menyimpulkan bahwa


penyelenggaraan persediaan bahan baku dalam hal ini pengendalian bahan baku
sangatlah penting demi kelancaran proses produksi. Dikarenakan bahan baku
merupakan unsur produksi yang sangat penting maka keberadaan persediaaan bahan
baku termasuk pengendalinnya harus diperhatikan. Tidak boleh berlebih dan
berkurang. Sebab, dengan persediaan bahan baku yang berlebih menimbulkan biaya
yang besar yang dalam hal ini akan mengurangi laba perusahaan. Begitu juga dengan
persediaan bahan baku yang kurang selain akan menghambat proses produksi juga
kemungkinan akan menimbulkan biaya pembelian bahan akan membesar. Dikarenakan
pembelian tidak dilakukan secara normal yaitu lebih mahal dari harga normalnya.
Sehingga, hal ini juga akan menimbulkan biaya yang lebih besar dan mengurangi laba
perusahaan.
Terima Kasih atas
Perhatian Anda

Semoga dapat
dimengerti

Anda mungkin juga menyukai