Anda di halaman 1dari 13

Pengaruh Tingkat Pengungkapan Corporate Social Responsibility

Terhadap Informasi Asimetri Dengan Variabel Kontrol Financial


Disclosure dan Firm Age

Maria Yunita dan Juniarti


Akuntansi Bisnis Universitas Kristen Petra
Email: yunie@peter.petra.ac.id

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan membuktikan adanya pengaruh tingkat
pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan terhadap informasi asimetri. Tingkat
pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan diukur dengan menggunakan kriteria
guidelines sustainability reporting dari Global Reporting Initiatives. Informasi asimetri dalam
penelitian ini diukur dengan bid-ask spreads. Variabel kontrol yang digunakan dalam penelitian
ini adalah pengungkapan keuangan dan umur perusahaan. Penelitian ini dilakukan terhadap
perusahaan publik di Indonesia yang menerbitkan sustainability report dan terdaftar dalam
database GRI dengan jumlah sample pengamatan sebanyak 109. Hasil penelitian menyatakan
bahwa tingkat pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan berpengaruh positif signifikan
terhadap informasi asimetri. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa pengungkapan
keuangan tidak berpengaruh terhadap informasi asimetri, sedangkan umur perusahaan
berpengaruh negatif signifikan terhadap informasi asimetri.

Kata kunci: Kinerja Sosial Perusahaan, Informasi Asimetri, Sustainability Reporting, Bid-Ask
Spreads, Pengungkapan Keuangan, dan Umur Perusahaan

ABSTRACT

This study aimed to know and to prove the affect of corporate social responsibility (CSR)
disclosure level to information asymmetry. CSR disclosure level measured by using sustainability
reporting criteria guidelines of Global Reporting Initiatives. Information asymmetry measured by
bid-ask spreads. Control variables used in this research were financial disclosure and firm age.
This research was carried out on go public companies in Indonesia which published sustainability
report and listed in GRI’s database with a sample of 109 observations. The results of this research
asserted that CSR disclosure level has positive and significant affect on information asymmetry.
The results also showed that financial disclosure did not affect information asymmetry, while
firm age had negative and significant affect on information asymmetry.

Keywords: Corporate Social Responsibility, Information Asymmetry, Sustainability Reporting,


Bid-Ask Spreads, Financial Disclosure, and Firm Age

PENDAHULUAN tertinggi selama 4 tahun terakhir (KPMG


Survey of Corporate Responsibility Reporting,
Berawal dari posisi terendah pada 2011 2015). Pada tahun 2015, tingkat
dengan tingkat pengungkapan Corporate pengungkapan CSR di Asia Pasifik telah
Social Responsibility (CSR) dibawah 50%, Asia mencapai 79% dan menjadi yang tertinggi
Pasifik telah berkembang menjadi wilayah dibandingkan dengan wilayah lain seperti
yang memiliki tingkat pengungkapan CSR Amerika, Eropa, Timur Tengah, dan Afrika.
349
350 Business Accounting Review, Vol. 5, No. 1, Januari 2017 (349-360)

Trend global ini disebabkan karena banyak keputusan dan kegiatan operasional
negara berkembang di Asia Pasifik yang perusahaan terhadap masyarakat dan
sistem pemerintahannya mewajibkan lingkungan, melalui perilaku yang transparan
perusahaan untuk melakukan aktivitas CSR, dan etis yang berkontribusi untuk
salah satunya adalah Indonesia. pembangunan berkelanjutan, memenuhi
Sustainability Reporting (SR) di kebutuhan seluruh stakeholders, bertindak
Indonesia sendiri telah berkembang pesat dari sesuai dengan hukum dan norma yang
tahun ke tahun. Berawal pada tahun 2005, berlaku, serta diintegrasikan dan dipraktekan
hanya ada 1 perusahaan yang membuat SR. dalam seluruh perusahaan beserta hubungan-
Kemudian meningkat pada 2010, terdapat 26 hubungannya. Sedangkan menurut European
perusahaan yang menerbitkan SR. Sekarang Commission (2001), CSR adalah sebuah
Indonesia telah menjadi negara terdepan konsep dimana perusahaan mengintegrasikan
dengan 60 perusahaan yang telah kepentingan sosial dan lingkungan dalam
membuat SR sampai dengan tahun 2014 operasi bisnisnya dan dalam interaksinya
(Sustainability Reporting Award, 2014). dengan seluruh stakeholders secara sukarela.
Di sisi lain, penelitian yang meneliti Tujuan perusahaan dalam konsep CSR
tentang hubungan CSR dengan asimetri adalah untuk menciptakan value melalui
informasi masih sangat sedikit. Perusahaan barang & jasa yang diproduksinya sesuai
yang melakukan pengungkapan CSR akan dengan kebutuhan masyarakat, dengan
memiliki tingkat asimetri informasi yang lebih demikian menghasilkan keuntungan bagi
rendah (Diebecker & Sommer, 2016; Hapsoro pemilik & shareholders serta
& Zidni, 2015; Hung, 2015 ; Lu & Chueh, menyejahterakan masyarakat khususnya
2015; Lopatta et al., 2014, 2015; Semenescu & melalui proses penciptaan lapangan kerja
Curmei, 2015; Ferrero et al., 2014; Mirhosseini yang berkelanjutan (European Commission,
et al., 2014; Cho et al., 2013). Sedangkan Cui 2001). Perusahaan menjalankan CSR agar
et al., (2012) menyatakan bahwa aktivitas mendapat keuntungan dan menjalankan
CSR dapat mengurangi asimetri informasi tanggung jawab sosialnya (Wilburn &
lebih dari asimetri informasi mengurangi Wilburn, 2013). Dengan melakukan penerapan
aktivitas CSR. CSR, terdapat beberapa manfaat yang
Asimetri informasi merupakan sebuah isu diperoleh perusahaan yaitu memberikan efek
yang dapat merugikan salah satu pihak positif bagi reputasi perusahaan dan para
apabila gap yang ditimbulkan terlalu besar, pekerjanya, penghematan biaya, peningkatan
terutama bagi pihak luar perusahaan. Jika pendapatan yang berasal dari kenaikan
ada beberapa individu dalam suatu transaksi penjualan dan market share, dan mengurangi
yang memiliki posisi informasi yang lebih baik resiko (Albu et al.,2011; Weber, 2008).
dibandingkan lainnya, maka individu tersebut Carroll (1991) mengembangkan teori The
dapat mempengaruhi permintaan & Pyramid of Corporate Social Responsibility.
penawaran pasar dan dapat menimbulkan bid- Dalam teori tersebut, terdapat 4 komponen
ask spreads (Mirhosseini et al., 2014). Secara pertanggung jawaban sosial yaitu economic,
teoritis, dengan melakukan pengungkapan legal, ethical dan philanthropic responsibilities
tanggung jawab sosial (CSR), perusahaan yang dapat digambarkan seperti sebuah
dapat memberikan informasi yang lebih piramida. Economic responsibilities menjadi
lengkap kepada seluruh investor agar lebih dasar piramida karena tanggung jawab dasar
mengetahui kondisi perusahaan sehingga perusahaan adalah menghasilkan
dapat mengurangi timbulnya asimetri keuntungan. Dalam proses menghasilkan
informasi. Melalui dasar tersebut, penelitian keuntungan, perusahaan dituntut untuk
ini dilakukan agar dapat mengetahui mematuhi hukum yang berlaku (legal
hubungan antara CSR & asimetri informasi. responsibilities) karena hukum adalah wujud
dari apa yang benar dan salah bagi
LANDASAN TEORI masyarakat. Melalui ethical responsibilities,
perusahaan dituntut untuk bertindak sesuai
Corporate Social Responsibility (CSR) etika agar dapat menghasilkan keputusan
yang benar, tepat, dan adil, serta menghindari
Dalam ISO 26000 “Guidance on Social atau meminimalkan kerugian bagi
Responsibility" (2010), CSR adalah aktivitas stakeholders. Philanthropic responsibilities
tanggung jawab perusahaan atas dampak dari
Yunita: CSR Financial Disclosure Umur 351

menduduki tingkat teratas dalam piramida. Akerlof (1970), asimetri informasi


Hal ini karena setelah semua terpenuhi, menyebabkan timbulnya misvaluation nilai
perusahaan diharapkan dapat menjadi good perusahaan sehingga merugikan investor.
corporate citizen, dimana dengan memberikan
kontribusi finansial dan sumber daya Stakeholder Theory
perusahaan dapat membantu meningkatkan
taraf hidup komunitas sekitar. Konsep ini pertama kali dikembangkan
oleh Freeman (1984) dalam bukunya yang
Information Asymmetry berjudul Strategic Management: A
Stakeholder Approach. Konsep stakeholders
Menurut Muller (2007), asimetri adalah generalisasi dari konsep stockholders
informasi terjadi ketika adanya sebuah pihak dimana stakeholders dapat menuntut hak
(perusahaan) dalam suatu transaksi yang yang sama pada perusahaan seperti
mengetahui informasi lebih tentang aset yang stockholders. Sedangkan stakeholder
sedang ditransaksikan namun hal tersebut didefinisikan sebagai sebuah kelompok atau
tidak diketahui oleh pihak lainnya (investor). individual yang dipengaruhi atau
Asimetri informasi terjadi ketika orang yang mempengaruhi keberhasilan dari suatu tujuan
berbeda mengetahui hal yang berbeda perusahaan (Freeman & Mcvea, 2001).
(Stiglitz, 2002). Karena adanya beberapa Menurut stakeholder theory, perusahaan
informasi yang bersifat pribadi, informasi diharapkan untuk melakukan aktivitas yang
asimetri dapat timbul antara pihak yang mengutamakan kepentingan para
mengetahui informasi tersebut dan pihak yang stakeholders dan untuk melaporkan aktivitas
dapat berpotensi membuat keputusan yang tersebut kembali kepada stakeholders
lebih baik apabila mereka memiliki informasi (Guthrie et al., 2006). Pendekatan stakeholder
tersebut (Connelly et al., 2011). Permasalahan dimaksudkan untuk memperluas peran visi
terkait dengan informasi timbul ketika adanya dan tanggung jawab manajemen diluar
perbedaan informasi dan konflik insentif fungsinya untuk memaksimalkan keuntungan
antara investor dan manajemen (Healy & perusahaan, yang mengutamakan
Palepu, 2001). kepentingan dan klaim dari kelompok non-
Ketika dua atau lebih individu shareholders (Mitchell et al., 1997).
menyetujui sebuah transaksi namun salah Perusahaan dengan karakteristik CSR yang
satu dari mereka memiliki sejumlah informasi tinggi akan melakukan usaha
yang tidak dimiliki oleh lainnya maka timbul pertanggungjawaban yang lebih besar tidak
adverse selection (Do, 2003; Akerlof, 1970). hanya kepada shareholder, namun juga bagi
Adverse selection terjadi ketika salah satu seluruh stakeholders-nya (Lu & Chueh, 2015).
pihak yang memiliki informasi lebih tersebut Bisnis yang sustainable tidak dapat tercapai
mengambil keputusan transaksi yang paling melalui pemikiran tradisional yang hanya
menguntungkan bagi mereka sehingga mengutamakan profit saja, namun di masa
menimbulkan cost bagi pihak lainnya. sekarang dengan memperhatikan isu-isu
Informasi asimetri menimbulkan adverse terkait dengan stakeholders, maka
selection cost pada transaksi antara perusahaan dapat menghasilkan profit yang
perusahaan dan investor (Leuz & Verrechia, berlanjutan (Holme & Watts, 2000). Dengan
2000). Transaction cost yang timbul dari menggunakan pendekatan stakeholders maka
adverse selection dapat menghambat investasi perlu meninggalkan gagasan bahwa tujuan
dari investor ketika perusahaan utama dari perusahaan adalah
membutuhkan tambahan ekuitas (Cheng et memaksimalkan value bagi shareholders, dan
al., 2004). mengembangkan gagasan bahwa kepentingan
Asimetri informasi dapat menimbulkan dari sekelompok stakeholders perlu
kerugian bagi para pelaku bisnis. Kecurangan dipertimbangkan dalam menentukan tujuan
dapat timbul pada transaksi pasar modal dan tersebut (Aktas et al., 2013; Freeman et al.,
dapat meminimalkan pasar apabila terlalu 2010).
banyak investor yang kekurangan informasi Sebuah perusahaan perlu
(Mirhosseini et al., 2014). Ketika adanya mengidentifikasi kepentingan dari sekelompok
investor yang memiliki informasi lebih stakeholders yang dianggap penting bagi
dibanding lainnya maka dapat mempengaruhi kelangsungan hidup & keberhasilan
efisiensi pasar modal (Lu & Chueh, 2015). perusahaan (Roberts, 1992; Watts &
Berdasarkan contoh pasar mobil bekas dalam Zimmerman, 1986). Perusahaan yang tidak
352 Business Accounting Review, Vol. 5, No. 1, Januari 2017 (349-360)

menerapkan pendekatan stakeholders akan memberikan penilaian perusahaan sesuai


memperoleh beberapa dampak negatif yaitu dengan harapan manajer.
kinerja perusahaan yang buruk, pelanggan
yang tidak terpuaskan, tenaga kerja yang Financial Disclosure
kecewa, merusak supply chain, dan
mengorbankan reputasi perusahaan di Penelitian ini menggunakan financial
masyarakat luas (Aktas et al., 2013). Oleh disclosure sebagai variable control untuk
karena itu, perusahaan menjalankan memperkuat hasil penelitian. Pengungkapan
pendekatan stakeholders agar mendapatkan yang dilakukan perusahaan menjadi suatu hal
dukungan yang berkelanjutan dari lingkungan yang penting bagi kelangsungan pasar modal
sekitarnya. yang efisien (Healy & Palepu, 2001).
Perusahaan memberikan pengungkapan
Signaling Theory melalui laporan keuangan termasuk financial
statements, footnotes, diskusi & analisa
Signaling theory mendeskripsikan manajemen, dan lain-lain. Beberapa
perilaku antara dua pihak yang memiliki perusahaan melakukan pengungkapan
akses informasi yang berbeda (Connelly et al., sukarela seperti management forecast, jumpa
2011). Salah satu pihak (pengirim) harus pers, dan situs internet. Sedangkan financial
memilih bagaimana menyampaikan informasi disclosure lebih mengacu pada pengungkapan
atau memberi signal dan pihak lainnya keuangan tentang kinerja perusahaan dalam
(penerima) harus memilih bagaimana laporan keuangan tahunan. Menurut PSAK 1
mengartikan sinyal tersebut. Connelly et al. tentang Penyajian Laporan Keuangan, tujuan
(2011) menjelaskan tentang signaling timeline laporan keuangan adalah memberikan
dimana terdapat 2 pihak utama yang terlibat informasi mengenai posisi keuangan, kinerja
yaitu pengirim & penerima sinyal. Pengirim keuangan, dan arus kas entitas yang
sinyal adalah pihak dalam perusahaan yang bermanfaat bagi sebagian besar kalangan
memiliki informasi tentang individu, produk pengguna laporan keuangan dalam
maupun organisasi yang tidak tersedia bagi pembuatan keputusan ekonomi.
pihak diluar perusahaan namun dapat Para ahli ekonomi berpendapat bahwa
bermanfaat. Penerima sinyal adalah pihak dengan melakukan pengungkapan keuangan,
luar perusahaan yang kekurangan informasi dapat menjadi salah satu cara untuk
bersangkutan tetapi ingin menerima informasi mengurangi masalah ketika pembeli memiliki
tersebut. Pengirim cenderung mengirimkan informasi yang lebih sedikit dibandingkan
sinyal informasi positif dan menyimpan yang dengan penjual (Gore et al., 2004).
negatif dalam upaya menyampaikan tindakan Pengungkapan keuangan membantu
baik organisasi. Kemudian penerima mengurangi asimetri informasi antara insider
memperhatikan & menerima sinyal tersebut (manajer) dan outsider (investor) perusahaan
lalu memberikan feedback kepada pengirim (Healy & Palepu, 2001). Dengan melakukan
sinyal. pengungkapan, maka dapat meningkatkan
Signaling theory pada dasarnya berkaitan likuiditas (Healy et al., 1999), kinerja
dengan mengurangi informasi asimetri antara keuangan yang lebih baik (Dhaliwal et al.,
dua pihak (Spence, 2002). Manajer 2012), meningkatkan reputasi perusahaan (Du
perusahaan memiliki informasi yang lebih et al., 2010), dan mengurangi asimetri
baik daripada pihak luar perusahaan informasi serta agency cost (Hope & Thomas,
mengenai kinerja ekonomi perusahaan baik di 2008).
masa sekarang maupun di masa yang akan
datang. Oleh karena itu, manajer Karakteristik Spesifik Perusahaan
mengungkapkan informasi tersebut melalui
beberapa cara yaitu laporan keuangan Karakteristik spesifik perusahaan yang
tahunan, press release, dan financial analyst, menjadi fokus pada beberapa penelitian
sebagai sinyal yang dikirimkan kepada pihak belakangan ini adalah serikat pekerja, ukuran
luar (Sengupta, 1998). Investor perusahaan perusahaan, industri, dan umur perusahaan
sebagai penerima sinyal, melalui informasi (Brown & Medoff, 2001). Penelitian ini
yang diungkapkan tersebut diharapkan dapat menggunakan umur perusahaan sebagai salah
satu variable control. Firm age dapat
Yunita: CSR Financial Disclosure Umur 353

ditentukan sejak perusahaan dibentuk, Oleh karena itu, dengan mengungkapkan


bergabung maupun sejak terdaftar di bursa aktivitas CSR yang dilakukan perusahaan
saham (Ezeoha & Botha, 2011). Perusahaan dapat mengurangi permasalahan informasi
yang telah menjalankan bisnis yang lebih yang terjadi pada investor (Kreps, 1990).
lama cenderung memiliki resiko kebangkrutan Permasalahan ini terjadi karena adanya
yang kecil (Dunne et al., 1989). Dalam informasi asimetri antara perusahaan dengan
penelitian ini, firm age ditentukan sejak investor yang menyebabkan timbulnya bid-ask
perusahaan melakukan listing di bursa spreads. Melalui pengungkapan informasi, gap
saham. Hal ini karena sebelum melakukan yang timbul pada bid-ask spreads dapat
Initial Public Offering (IPO), perusahaan berkurang sehingga perusahaan dinilai
cenderung melakukan privatisasi informasi. dengan nilai yang sesungguhnya.
Sinyal yang diberikan perusahaan berupa
Hipotesis informasi tentang kinerja CSR diharapkan
H1: Tingkat pengungkapan Corporate dapat mempengaruhi persepsi dan perilaku
Social Responsibility berpengaruh investor agar bertindak sesuai dengan yang
negatif terhadap Information diharapkan perusahaan (Mavlanova et al.,
Asymmetry yang diukur dengan bid- 2010). Peningkatan pengungkapan memiliki
ask spreads hubungan negatif dengan bid-ask spreads dan
Elemen fundamental dari CSR adalah oleh karena itu, dapat mengurangi asimetri
stakeholder theory, dalam sebuah sistem informasi (Heflin et al., 2001; Leuz &
dimana organisasi berinteraksi dengan Verrechia, 2000; Sengupta, 1998). Dengan
lingkungannya yang terdiri dari berbagai berkurangnya bid-ask spreads, maka berarti
macam kelompok yang berbeda dan memiliki investor dapat menentukan harga permintaan
kebutuhan, ekspektasi & permintaannya yang mendekati harga penawaran.
masing-masing (Al-Shubiri et al., 2012). H2: Financial Disclosure berpengaruh
Dengan memenuhi kebutuhan masing-masing negatif terhadap Information
stakeholders-nya, perusahaan mendapat Asymmetry
timbal balik berupa dukungan berkelanjutan Pengungkapan keuangan yang dilakukan
(Freeman, 2001). perusahaan juga merupakan salah satu cara
CSR tidak lagi dianggap sebagai beban untuk menyampaikan informasi bagi investor.
perusahaan, namun lebih sebagai sarana Pengungkapan keuangan dapat dilakukan
untuk meningkatkan reputasi & kredibilitas dengan pelaporan informasi angka akuntansi
perusahaan diantara stakeholders (Holme & maupun informasi tambahan lainnya dalam
Watts, 2000). Melalui pengungkapan CSR, laporan keuangan perusahaan (Ferrero &
perusahaan memberikan sinyal bagi investor Sanchez, 2015). Banyaknya informasi yang
tentang berbagai karakteristik positif dari diungkapkan ke publik dapat meningkatkan
perusahaan, sehingga menciptakan sebuah transparansi perusahaan (Freixas & Laux,
jalan untuk meningkatkan reputasi 2011). Dengan adanya transparansi, dapat
perusahaan secara keseluruhan (Galbreath, membantu investor membuat perkiraan yang
2010). Oleh karena itu, perusahaan rela lebih baik bagi pengambilan keputusan
menghabiskan banyak usaha dan biaya untuk transaksi yang akan dijalankan (Ferrero &
melakukan pengungkapan kinerja CSR Sanchez, 2015). Oleh karena itu
mereka (Gamerschlag, 2010). Dengan pengungkapan yang dilakukan dapat
pengungkapan CSR, perusahaan ingin mengurangi asimetri informasi (Verrecchia,
menunjukkan bahwa tidak hanya 1983; Milgrom, 1981).
bertanggung jawab secara ekonomi dan Komitmen perusahaan untuk melakukan
hukum saja namun juga secara moral. pengungkapan informasi yang berkualitas
Informasi-informasi yang disampaikan ke dengan tepat waktu mengurangi resiko
publik melalui pengungkapan, salah satunya kerugian investor dari informasi asimetri,
pengungkapan CSR, dapat meningkatkan sehingga dapat menarik lebih banyak dana ke
transparansi pada perusahaan (Diamond & pasar modal (Bushman & Smith, 2003).
Verrechia, 1991; Jo & Kim, 2007; Lambert et Pengungkapan yang baik dapat mengurangi
al., 2007). Informasi asimetri dapat berkurang adverse selection cost yang berhubungan
apabila salah satu pihak yang memiliki dengan asimetri informasi sehingga dapat
informasi lebih memberikan sinyal berupa meningkatkan likuiditas pasar dan
informasi kepada pihak lain (An et al., 2011). mengurangi cost of capital (Khrisnamurti et
354 Business Accounting Review, Vol. 5, No. 1, Januari 2017 (349-360)

al., 2005; Diamond & Verrecchia, 1991; Tingkat pengungkapan CSR


Amihud & Mendelson, 1986). Perusahaan mengukur seberapa besar
yang memiliki komitmen untuk melakukan pengungkapan aktivitas CSR yang
lebih banyak pengungkapan mengalami dilakukan perusahaan kepada investor
penurunan informasi asimetri (Verrechia, melalui sustainability reporting.
2001). Oleh karena itu, penurunan informasi Variabel ini diukur dengan teknik
asimetri akan berdampak pada berkurangnya scoring menggunakan pedoman
bid-ask spreads (Cheng, 2004) kriteria GRI. Apabila kriteria dari GRI
diungkapkan maka diberi skor 1, jika
H3: Firm Age berpengaruh negatif tidak maka diberi skor 0. Tingkat
terhadap Information Asymmetry pengungkapan CSR didapat dari total
Penelitian ini mengikuti beberapa skor sustainability reporting
penelitian sebelumnya yang menggunakan perusahaan pada tahun tertentu
firm age untuk mengukur informasi asimetri. dijumlah kemudian dibagi dengan
Perusahaan yang sudah lama berdiri telah total kriteria pengungkapan sesuai
mengungkapkan informasi yang lebih banyak GRI guidelines yang digunakan
kepada publik dibandingkan dengan perusahaan, G3.0 sejumlah 79
perusahaan yang masih baru berdiri (Berger kriteria, G3.1 sejumlah 84 kriteria dan
& Udell, 1995). Perusahaan yang lama berdiri G4 sejumlah 91 kriteria.
juga memiliki performance record yang lebih
banyak dan lebih dikenal oleh publik (Lu et
al., 2010). Hal ini dapat meningkatkan
respons positif dari investor sehingga dapat
mengurangi ketidakpastian dalam penilaian 2. Bid-ask Spreads (SPREAD)
perusahaan.
Ketidakpastian yang timbul dalam Bid-ask spreads didapat dari selisih
sebuah transaksi dapat memperparah harga saham yang ditawarkan
informasi asimetri, dan yang disebabkan oleh perusahaan (bid) dengan harga yang
adverse selection yang dihasilkan (Khan & bersedia dibayar oleh investor (ask),
Watts, 2009). Adverse selection cost menjadi dibagi dengan rata-rata harga saham
sebuah masalah serius bagi perusahaan permintaan dan penawaran setiap
publik yang muda, berukuran kecil dan harinya. Untuk mendapat perhitungan
dengan track record yang masih sedikit, dalam skala tahunan, maka bid-ask
dibandingkan perusahaan yang telah tua & spreads dibagi dengan jumlah hari
besar (Pagano et al., 1995). Oleh karena itu, transaksi dalam setahun.
perusahaan yang muda cenderung mempunyai
tingkat informasi asimetri yang lebih tinggi
(Krishnaswami et al., 1999). Perusahaan yang
tua memiliki tata kelola yang lebih efisien
sehingga dapat mengurangi informasi asimetri
3. Financial Disclosure (DISC)
(Watts, 1993; Ball, 2001; Holthausen and
Watts, 2001),. Pengukuran financial disclosure
menggunakan teknik scoring laporan
METODE PENELITIAN keuangan perusahaan sesuai dengan
Peraturan Bapepam Nomor VIII.G.7
Penelitian ini menggunakan model
tentang Pedoman Penyajian Laporan
analisis regresi. Model yang digunakan
Keuangan dan revisi atas peraturan
adalah:
tersebut sesuai dengan Keputusan
Ketua Bapepam dan LK No. KEP-
Variabel independen dalam penelitian ini
347/BL/2012. Apabila dalam laporan
adalah CSR dengan variabel dependen adalah
keuangan perusahaan
informasi asimetri. Sedangkan variabel
mengungkapkan kriteria yang sesuai
kontrolnya adalah financial disclosure dan firm
maka diberi skor 1, jika tidak maka
age. Berikut ini adalah definisi operasional dari
diberi skor 0. Kemudian total kriteria
masing-masing variabel diatas:
yang diungkapkan dibagi dengan total
1. Tingkat Pengungkapan CSR (TCSR)
Yunita: CSR Financial Disclosure Umur 355

kriteria dalam Peraturan Bapepam 1.


tersebut. ji Normalitas

Hasil pengujian Kolmogorov-Smirnov


menunjukkan signifikansi sebesar 0,200. Data
dapat dikatakan memenuhi normalitas jika
hasil signifikansi uji Kolmogorov-Smirnov
melebihi 10%. Hal ini berarti bahwa error
4. Firm Age (AGE)
pada persamaan regresi telah memiliki
Umur perusahaan ditentukan sejak distribusi yang normal.
perusahaan melakukan Initial Public
Tabel 2. Hasil Pengujian Asumsi Klasik –
Offering (IPO). Hal ini dikarenakan
perusahaan yang telah IPO, lebih Normalitas
mengungkapkan informasinya secara
publik melalui laporan keuangan Unstandardized
tahunan. Residual
N 105
Normal Mean ,0000000
Parametersa,b Std.
,00281264
Deviation
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Most Extreme Absolute ,062
Differences Positive ,039
Negative -,062
Penelitian ini menggunakan software Test Statistic ,062
Statistic for Social Science (SPSS) versi 24 untuk Asymp. Sig. (2-tailed) ,200c,c
mengolah dan menganalisa seluruh data a. Test distribution is Normal.
penelitian. Berikut statistik dari penelitian ini: b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
Tabel 1. Statistik Deskriptif
d. This is a lower bound of the true significance
Std.

N Minimum Maximum Mean Deviation


2.
ji Autokorelasi
TCSR 109 ,13187 1,00000 ,6231107 ,29643599

SPREAD 109 -,08894 -,00127 -,0077597 ,00865954 Uji autokorelasi menunjukkan nilai Durbin
DISC 109 ,50000 ,82895 ,7160792 ,07273947
Watson sebesar 1,704. Hal ini berarti data
terbebas dari autokorelasi karena memiliki
AGE 109 ,30103 1,47712 1,0881891 ,26290666
angka Durbin Watson antara -2 hingga +2.
Valid N
109
(listwise)

Tabel 3. Hasil Pengujian Asumsi Klasik –


Penelitian ini melakukan empat macam
Autokorelasi
uji asumsi klasik, yaitu uji normalitas, uji
autokorelasi, uji heteroskedastisitas dan uji R Std. Error
multikolinearitas. Uji asumsi klasik ini
Squar Adjusted of the Durbin-
penting dilakukan untuk memastikan apakah
data penelitian layak untuk digunakan. Model R e R Square Estimate Watson
Penelitian ini menggunakan tingkat 1 ,287a ,150 ,124 ,00285411 1,704
signifikansi sebesar α= 10%.
Pengujian dilakukan sebanyak dua kali, a. Predictors: (Constant), AGE, TCSR, DISC
karena terdapat masalah pada uji normalitas. b. Dependent Variable: SPREAD
Pengujian pertama menunjukkan data yang
tidak normal, sehingga dilakukan 3.
penghapusan outlier dan uji normalitas dapat ji Heteroskedastisitas
terpenuhi. Berikut adalah hasil pengujian dari
masing-masing uji asumsi klasik: Uji Glejser menunjukkan bahwa signifikansi
dari masing-masing variabel berada diatas
356 Business Accounting Review, Vol. 5, No. 1, Januari 2017 (349-360)

10%, sehingga dapat disimpulkan bahwa data 1.


model regresi memiliki varian error yang ji F
homogen dan terbebas dari heterokedastisitas.
Hasil uji F menunjukkan nilai signifikansi
Tabel 4. Hasil Pengujian Asumsi Klasik - sebesar 0,001. Nilai tersebut kurang dari 10%
dan berarti variabel independen berpengaruh
Heteroskedastisitas
secara signifikan terhadap variabel dependen
Unstandardized Standardized serta model regresi layak digunakan untuk
Coefficients Coefficients menguji hipotesis.
Std.
Model t Sig. Tabel 6. Hasil Uji F
B Error Beta
Sum of Mean
1 (Constant ,003 ,002 1,765 ,081
Model Squares df Square F Sig.
)
1 Regressio ,000 3 ,000 5,923 ,001b
TCSR -,001 ,001 -,155 - ,118
n
1,575
Residual ,001 101 ,000
DISC -,001 ,002 -,043 -,439 ,662
Total ,001 104
AGE ,000 ,001 ,049 ,500 ,618
a. Dependent Variable: SPREAD
a. Dependent Variable: RES2
b. Predictors: (Constant), AGE, TCSR, DISC
4. U
ji Multikolinearitas 2.
oefisien Determinasi (R2)
Uji multikolinearitas menunjukkan nilai VIF
lebih kurang dari 10 dan tolerance yang lebih Berdasarkan tabel, nilai adjusted R2 adalah
besar dari 0,1, sehingga dapat disimpulkan 0,124 yang berarti 12,8% SPREAD dapat
bahwa tidak terjadi multikolinearitas pada dijelaskan oleh seluruh variabel independen
model regresi. yaitu TCSR, DISC dan AGE sebesar 12,4%.

Tabel 5. Hasil Pengujian Asumsi Klasik - Tabel 7. Hasil Pengujian Koefisien


Multikolinearitas Determinasi
Collinearity R Adjusted R Std. Error of the
Model Statistics Model R Square Square Estimate
Tolerance VIF 1 ,387a ,150 ,124 ,00285411
1 (Constant) a. Predictors: (Constant), AGE, TCSR, DISC
TCSR ,992 1,008 b. Dependent Variable: SPREAD
DISC ,997 1,003
Pengujian hipotesis dilakukan dengan
AGE ,989 1,011
menggunakan uji t, berikut adalah hasil uji t:

Setelah seluruh uji asumsi klasik terpenuhi


Tabel 8. Hasil Pengujian Hipotesis
kemudian dilakukan uji kelayakan model regresi
untuk mengetahui kelayakan model regresi yang Unstandardized Standardized
digunakan dalam pengujian hipotesis. Uji Coefficients Coefficients
kelayakan model regresi dilihat dari nilai
signifikansi uji F dan koefisien determinasi. Std.

Model B Error Beta t Sig.


Yunita: CSR Financial Disclosure Umur 357

information asymmetry. Hal ini tidak sejalan


1 (Constant -,008 ,003 -2.569 ,012
dengan penelitian oleh Khrisnamurti et al.
) (2005), Cheng (2004), Verrechia (2001),
CSRi -,002 ,001 -,206 -2,231 ,028
Diamond & Verrechia (1991), Amihud &
Mendelson (1986), Verrechia (1983), Milgrom
FSIZE -,002 ,004 -,038 -.414 ,680 (1981). Namun hasil penelitian ini sejalan
LEV ,004 ,001 ,310 3.361 ,001
pada penelitian sebelumnya oleh Botosan &
Frost (2000) dalam Ajina et al. (2015) dan
a. Dependent Variable: SPREAD Guttman et al (2014) yang menyatakan bahwa
adanya hubungan negatif dan tidak signifikan
antara financial disclosure dengan bid-ask
TCSR memiliki nilai signifikansi kurang dari 0,1 spreads. Buskirk (2011) dalam penelitiannya
yaitu 0,028 dan β TCSR adalah -0,002 sehingga dapat menemukan tidak adanya bukti bahwa
disimpulkan bahwa TCSR memiliki pengaruh positif dengan melakukan pengungkapan keuangan
signifikan terhadap SPREAD. Sedangkan DISC dapat mengurangi informasi asimetri diantara
memiliki nilai signifikansi diatas 0,1 yaitu 0,680 dan investor.
β DISC adalah -0,002 sehingga DISC tidak Hasil penelitian menunjukkan bahwa
berpengaruh terhadap SPREAD. AGE memiliki nilai
firm age berpengaruh negatif signifikan
signifikansi dibawah 0,1 yaitu 0,001 dan β AGE
terhadap informasi asimetri sehingga
adalah 0,004 yang berarti AGE memiliki
hipotesis H3 diterima. Hal ini konsisten
pengaruh negatif signifikan terhadap
dengan penelitian sebelumnya oleh Ball
SPREAD.
(2001), Holthausen & Watts (2001),
Khrisnaswami et al. (1999), Pagano et al.
KESIMPULAN
(1995), Watts (1993).
Penelitian ini bertujuan untuk melihat
SARAN
pengaruh pengungkapan aktivitas corporate
social responsibility terhadap asimetri
Berdasarkan hasil penelitian, berikut saran
informasi dengan variable kontrol financial
yang dapat diberikan: (1) Bagi manajemen,
disclosure dan firm age. Berdasarkan hasil uji
disarankan agar melakukan peningkatan
diatas, dapat dilihat bahwa hipotesis H1
aktivitas dan pengungkapan CSR sebagai
ditolak. Tingkat pengungkapan CSR
sebuah kewajiban (2) Bagi investor,
berpengaruh positif signifikan terhadap bid-
disarankan tidak hanya berinvestasi pada
ask spreads. Hal ini tidak sejalan dengan
perusahaan yang memiliki tingkat
penelitian-penelitian sebelumnya oleh
pengungkapan CSR tinggi, mengingat adanya
Diebecker & Sommer (2016), Hapsoro & Zidni
faktor lain yang dapat mengurangi informasi
(2015), Hung (2015), Lu & Chueh (2015),
asimetri.
Lopatta et al. (2014 & 2015), Semenescu &
Curmei (2015), Ferrero et al. (2014),
KETERBATASAN PENELITIAN
Mirhosseini et al. (2014), Cho et al. (2013), dan
Cui et al. (2012). CSR dilakukan manajer
Keterbatasan dalam penelitian ini yaitu
sebagai bentuk investasi agar dapat
penelitian hanya meneliti perusahaan yang
membangun reputasi. Manajer dapat menjadi
menerbitkan sustanability reporting dan
terlalu percaya diri dengan melakukan
diluar sektor perbankan sehingga hasil
pengungkapan CSR maka perusahaannya
penelitian tidak bisa digeneralisasi bagi
akan dinilai baik oleh investor. Hal ini
perusahaan yang tidak menerapkan CSR
seringkali menimbulkan investasi yang
maupun perusahaan perbankan.
berlebihan dan dapat berdampak pada value
destroying, dimana informasi yang beredar di
DAFTAR PUSTAKA
publik menjadi tidak transparan sehingga
investor merespon negatif pengungkapan CSR
yang terlalu tinggi dan berdampak pada Ajina, A., Sougne, D., & Lakhal, F. (2015).
informasi asimetri yang semakin tinggi (Goel Corporate Disclosures, Information
& Thakor, 2008). Asymmetry And Stock-Market Liquidity
Hasil penelitian menyatakan bahwa In France. Journal of Applied Business
hipotesis H2 ditolak. Financial disclosure tidak Research, 31(4), 1223.
memiliki pengaruh signifikan terhadap
358 Business Accounting Review, Vol. 5, No. 1, Januari 2017 (349-360)

Akerlof, G. (1970). The market for lemons: uninformed trading. Journal of


qualitative uncertainlyand market Contemporary Accounting &
mechanism. Quarterly Journal of Economics, 2(1), 33-72.
Economics, 89. Ching, H. Y., Gerab, F., & Toste, T. H. (2014).
Aktas, R., Kayalidere, K., & Kargin, M. (2013). Scoring Sustainability Reports using
Corporate sustainability reporting and GRI indicators: A Study based on ISE and
analysis of sustainability reports in FTSE4Good Price Indexes. Journal of
Turkey. International Journal of Management Research, 6(3), 27.
Economics and Finance, 5(3), 113. Cho, S. Y., Lee, C., & Pfeiffer, R. J. (2013).
Albu, N., Albu, C. N., Gĭrbină, M. M., & Sandu, M. I. Corporate social responsibility
(2011). The implications of corporate performance and information
social responsibility on the accounting asymmetry. Journal of Accounting and
profession: The case of Public Policy, 32(1), 71-83.
Romania. Amfiteatru Economic, 13(29). Cohen, Jeffrey, et al. "Retail investors'
Al-Shubiri, F. N., Al-abedallat, A. Z., & Orabi, perceptions of the decision-usefulness of
M. M. A. (2012). Financial and non economic performance, governance, and
financial determinants of corporate corporate social responsibility
social responsibility. Asian Economic and disclosures." Behavioral Research in
Financial Review, 2(8), 1001. Accounting 23.1 (2011): 109-129.
Amihud, Y., & Mendelson, H. (1986). Asset Connelly, B. L., Certo, S. T., Ireland, R. D., &
pricing and the bid-ask spread. Journal of Reutzel, C. R. (2011). Signaling theory:
financial Economics, 17(2), 223-249. A review and assessment. Journal of
Amihud, Y., & Mendelson, H. (1980). Management, 37(1), 39-67.
Dealership market: Market-making with Copeland, T. E., & Galai, D. (1983).
inventory. Journal of Financial
Economics, 8(1), 31-53.
Arıkan, E., & Güner, S. (2013). The impact of Information effects on the bid‐ask
corporate social responsibility, service
quality and customer-company
identification on customers. Procedia- spread. the Journal of Finance, 38(5),
Social and Behavioral Sciences, 99, 1457-1469.
304-313. Cui, J., Jo, H., & Na, H. (2012). Does corporate
Berger, A. N., & Udell, G. F. (1995). social responsibility reduce information
Relationship lending and lines of credit in asymmetry. Journal of Banking and
small firm finance. Journal of business, Finance.
351-381. Davis, G., & Searcy, C. (2010). A review of
Bidhari, S. C., Salim, U., & Aisjah, S. (2013). Canadian corporate sustainable
Effect of corporate social responsibility development reports. Journal of
information disclosure on financial Global Responsibility, 1(2), 316-329.
performance and firm value in Dhaliwal, D. S., Radhakrishnan, S., Tsang, A.,
banking industry listed at Indonesia & Yang, Y. G. (2012). Nonfinancial
stock exchange. European Journal of disclosure and analyst forecast accuracy:
Business and Management, 5(18), International evidence on corporate
39-46. social responsibility disclosure. The
Brown, C., & Medoff, J. L. (2001). Firm age Accounting Review, 87(3), 723-759.
and wages (No. w8552). National Bureau Dianita, P. S. (2011). Analysis of the effect of
of Economic Research. corporate social responsibility on financial
Carroll, A. B. (1991). The pyramid of corporate performance with earnings management
social responsibility: Toward the moral as a moderating variable. Journal of
management of organizational Modern Accounting and
stakeholders. Business horizons, 34(4), Auditing, 7(10), 1034.
39-48. Diamond, D. W., & Verrecchia, R. E. (1991).
Cheng, E. C., Courtenay, S. M., & Disclosure, liquidity, and the cost of
Krishnamurti, C. (2006). The impact of capital. The journal of Finance, 46(4),
increased voluntary disclosure on market 1325-1359.
information asymmetry, informed and
Yunita: CSR Financial Disclosure Umur 359

Diebecker, J., & Sommer, F. The impact of on interest rate changes and stock prices
corporate sustainability performance on of Indonesian banking industry.
information asymmetry: the role of Guthrie, J., Petty, R., & Ricceri, F. (2006). The
institutional differences. Review of voluntary reporting of intellectual capital:
Managerial Science, 1-47. Comparing evidence from Hong Kong and
Dunne, T., Roberts, M. J., & Samuelson, L. Australia. Journal of Intellectual
(1989). The growth and failure of US Capital, 7(2), 254-271.
manufacturing plants. The Quarterly Guttman, I., Kremer, I., & Skrzypacz, A.
Journal of Economics, 671-698. (2014). Not only what but also when: A
Ezeoha, A., & Botha, F. (2012). Firm age, theory of dynamic voluntary
collateral value, and access to debt disclosure. The American Economic
financing in an emerging economy: Review, 104(8), 2400-2420.
evidence from South Africa. South African Hapsoro, D., & Zidni, M. H. (2015). The Effect
Journal of Economic and of Corporate Social Responsibility
Management Sciences, 15(1), 55-71. Disclosure on Economic Consequences:
Freeman, R. E. (2010). Strategic management: Case Study in Indonesia. Journal of
A stakeholder approach. Cambridge Business and Economics, 6(09), pp. 1595-
University Press. 1605.
Freeman, R. E., Harrison, J. S., Wicks, A. C., Healy, P. M., & Palepu, K. G. (2001).
Parmar, B. L., & De Colle, S. Information asymmetry, corporate
(2010). Stakeholder theory: The state of disclosure, and the capital
the art. Cambridge University Press. markets: A review of the empirical
Freeman, R. E., & McVea, J. (2001). A disclosure literature. Journal of
stakeholder approach to strategic accounting and economics, 31(1),
management. 405-440.
Freixas, X., & Laux, C. (2011). Disclosure, Heflin, F., Shaw, K. W., & Wild, J. J. (2000).
transparency, and market Disclosure quality and market
discipline. Available at SSRN 1964321. liquidity. Available at SSRN 251849.
Fuhrmann, S., Ott, C., Looks, E., & Günther, Holthausen, R. W., & Watts, R. L. (2001). The
T. W. The Contents of Assurance relevance of the value-relevance literature
Statements of Sustainability Reports for financial accounting standard
and Information Asymmetry. setting. Journal of accounting and
Galbreath, J. (2010). Drivers of corporate economics, 31(1), 3-75.
social responsibility: The role of formal Hope, O. K., & Thomas, W. B. (2008).
strategic planning and firm Managerial empire building and firm
culture. British Journal of disclosure. Journal of Accounting
Management, 21(2), 511-525. Research, 46(3), 591-626.
Gamerschlag, R., Möller, K., & Verbeeten, F. Hung, M., Shi, J., & Wang, Y. (2015).
(2011). Determinants of voluntary CSR Mandatory CSR Disclosure and
disclosure: empirical evidence from Information Asymmetry: Evidence
Germany. Review of Managerial from a Quasi-natural Experiment in
Science, 5(2-3), 233-262. China.
Gjølberg, M. (2009). Measuring the Jo, H., & Kim, Y. (2008). Ethics and disclosure:
immeasurable?: Constructing an index of A study of the financial performance of
CSR practices and CSR performance firms in the seasoned equity offerings
in 20 countries. Scandinavian journal market. Journal of Business
of management, 25(1), 10-22. Ethics, 80(4), 855- 878.
Goel, A. M., & Thakor, A. V. (2008). Khan, M., & Watts, R. L. (2009). Estimation
Overconfidence, CEO selection, and and empirical properties of a firm-year
corporate governance. The Journal of measure of accounting
Finance, 63(6), 2737-2784. conservatism. Journal of accounting and
Gore, A. K., Sachs, K., & Trzcinka, C. (2004). Economics, 48(2), 132-150.
Financial disclosure and bond Kreps, D. M. (1990). A Course in
insurance. Journal of Law and Microeconomic Theory.
Economics, 47(1), 275-306. Krishnamurti, C., Šević, A., & Šević, Ž. (2005).
Gumanti, T. A., Lestari, A. R., & Puspitasari, Voluntary disclosure, transparency, and
N. (2015). Central bank announcements market quality: Evidence from
360 Business Accounting Review, Vol. 5, No. 1, Januari 2017 (349-360)

emerging market ADRs. Journal of Milgrom, P. R. (1981). Good news and bad
Multinational Financial news: Representation theorems and
Management, 15(4), 435- 454. applications. The Bell Journal of
Krishnaswami, S., Spindt, P. A., & Economics, 380-391.
Subramaniam, V. (1999). Information Mirhosseini, B. R., Moeinadin, M., &
asymmetry, monitoring, and the Nayebzadeh, S. (2014). INVESTIGATING
placement structure of corporate THE RELATIONSHIP BETWEEN
debt. Journal of Financial CORPORATE SOCIAL
Economics, 51(3), 407-434. RESPONSIBILITY AND INFORMATION
Lambert, R., Leuz, C., & Verrecchia, R. E. ASYMMETRY IN TEHRAN STOCK
(2007). Accounting information, EXCHANGE. International Journal
disclosure, and the cost of capital. Journal of Current Life Sciences, 4(4),
of accounting research, 45(2), 385- 1049-1052.
420. Mitchell, R. K., Agle, B. R., & Wood, D. J.
Leuz, C., & Verrecchia, R. E. (2000). The (1997). Toward a theory of stakeholder
economic consequences of increased identification and salience: Defining the
disclosure (digest summary). Journal of principle of who and what really
accounting research, 38, 91- 124No. counts. Academy of management
Lopatta, K., Buchholz, F., & Kaspereit, T. review, 22(4), 853- 886.
(2015). Asymmetric information and Muller, S. J. (2007). Asymmetry: The
corporate social responsibility. Business & foundation of information. Springer
Society, 0007650315575488. Science & Business Media.
Lopatta, K., Buchholz, F., & Kaspereit, T. Roberts, R. W. (1992). Determinants of
(2014). Asymmetric information and corporate social responsibility disclosure:
international corporate social An application of stakeholder
responsibility. theory. Accounting, Organizations and
Lu, C. W., & Chueh, T. S. (2015). Corporate Society, 17(6), 595- 612.
Social Responsibility and Information Roca, L. C., & Searcy, C. (2012). An analysis of
Asymmetry. Journal of Applied Finance indicators disclosed in corporate
and Banking, 5(3), 105. sustainability reports. Journal of Cleaner
Lu, C. W., Chen, T. K., & Liao, H. H. (2010). Production, 20(1), 103-118.
Information uncertainty, information Semenescu, A., & Curmei, C. V. (2015). Using
asymmetry and corporate bond yield CSR to mitigate information asymmetry
spreads. Journal of Banking & in the banking sector. Management &
Finance, 34(9), 2265-2279. Marketing, 10(4), 316- 329.
Sengupta, P. (1998). Corporate disclosure
quality and the cost of debt. Accounting
Martínez‐Ferrero, J., Ruiz‐Cano, D., & review, 459-474.
Spence, M. (2002). Signaling in retrospect and
the informational structure of
markets. The American Economic
García‐Sánchez, I. M. (2015). The Causal
Review, 92(3), 434-459.
Stiglitz, J. E. (2002). Globalization and its
Discontents (Vol. 500). Norton: New York.
Link between Sustainable Disclosure Stoll, H. R. (1989). Inferring the components of
and Information Asymmetry: The
Moderating Role of the Stakeholder
the bid‐ask spread: theory and empirical
Protection Context. Corporate Social
Responsibility and Environmental
Management. tests. The Journal of Finance, 44(1), 115-
Mavlanova, T., Benbunan-Fich, R., & Koufaris, 134.
M. (2012). Signaling theory and Van Buskirk, A. (2012). Disclosure frequency
information asymmetry in online and information asymmetry. Review of
commerce. Information&Management, 49( Quantitative Finance and
5), 240-247. Accounting, 38(4), 411- 440.
Yunita: CSR Financial Disclosure Umur 361

Verrecchia, R. E. (2001). Essays on


disclosure. Journal of accounting and
economics, 32(1), 97-180.
Verrecchia, R. E. (1983). Discretionary
disclosure. Journal of accounting and
economics, 5, 179-194.
Watts, P., & Holme, L. (2000). Corporate social
responsibility: making good
business. World Business Council for
Sustainable Development (WBCSD).
Watts, R. L., & Zimmerman, J. L. (1986).
Positive accounting theory.
Weber, M. (2008). The business case for
corporate social responsibility: A
company-level measurement approach for
CSR. EuropeanManagementJournal, 26(4
), 247-261.
Wilburn, K., & Wilburn, R. (2013). Using
global reporting initiative indicators for
CSR programs. Journal of Global
Responsibility, 4(1), 62-75.

Anda mungkin juga menyukai