KATA PENGANTAR
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami Panjatkan kehadirat Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa,
dengan Ridho, Taufik dan Hidayah-Nya Alhamdulillah Dokumen Rencana
Penanggulangan Kemiskinan Daerah (RPKD) Kabupaten Lombok Barat Tahun 2021-
2024 dapat diselesaikan. Rencana Penanggulangan Kemiskinan Daerah (RPKD)
Kabupaten Lombok Barat Tahun 2021-2024 merupakan Dokumen Perencanaan
khusus Bidang Penanggulangan Kemiskinan Daerah, yang menjadi salah satu bagian
dalam penyusunan dokumen Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Daerah (RPJMD) Kabupaten Lombok Barat Tahun 2019-2024.
Rencana Penanggulangan Kemiskinan Daerah (RPKD) Kabupaten Lombok Barat Tahun 2021-2024 i
Pemerintah Kabupaten Lombok Barat
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI
Rencana Penanggulangan Kemiskinan Daerah (RPKD) Kabupaten Lombok Barat Tahun 2021-2024 ii
Pemerintah Kabupaten Lombok Barat
DAFTAR TABEL
DAFTAR TABEL
Rencana Penanggulangan Kemiskinan Daerah (RPKD) Kabupaten Lombok Barat Tahun 2021-2024 iii
Pemerintah Kabupaten Lombok Barat
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR GAMBAR
Rencana Penanggulangan Kemiskinan Daerah (RPKD) Kabupaten Lombok Barat Tahun 2021-2024 iv
Pemerintah Kabupaten Lombok Barat
DAFTAR GAMBAR
Rencana Penanggulangan Kemiskinan Daerah (RPKD) Kabupaten Lombok Barat Tahun 2021-2024 v
Pemerintah Kabupaten Lombok Barat
BAB I PENDAHULUAN
BAB I
PENDAHULUAN
Isu kemiskinan adalah isu strategis dan menjadi masalah utama semua
negara. Oleh sebab itu, masalah kemiskinan secara khusus dituangkan kedalam
tujuan Sustainable Development Goals (SDGs).
Penanganan masalah kemiskinan merupakan masalah multidimensi dan
menjadi tanggungjawab semua pihak baik itu pemerintah Pusat, Daerah beserta
seluruh pemangku kepentingan, termasuk dunia usaha. Karena sifatnya yang
tematik dan multidimensi tersebut, maka agar penanganan masalah kemiskinan
menjadi efektif, maka perlu dilakukan koordinasi, sinergi antar semua pihak,
dan integrasi antar program-program lintas sektor dalam dokumen perencanaan
pembangunan daerah maupun dalam proses implementasinya dalam upaya
penanggulangan kemiskinan.
Percepatan dalam penurunan angka kemiskinan telah diupayakan melalui
peningkatan akselerasi penanggulangan kemiskinan, yang ditandai dengan
dikeluarkannya Peraturan Presiden Nomor 166 Tahun 2014 tentang percepatan
program penanggulangan kemiskinan. Dalam Perpres Nomor 166 Tahun 2016
tersebut, untuk mendukung kelancaran pelaksanaan program penanggulangan
kemiskinan, Pemerintah membentuk Tim Nasional Percepatan Penanggulangan
Kemiskinan. Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K)
mengawal pelaksanaan Program Perlindungan Sosial ditingkat Pusat, sedangkan
level daerah dikoordinir oleh Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Daerah
(TKPKD). Sebagai langkah untuk memperkuat percepatan pengentasan
kemiskinan di Indonesia, Pemerintah juga telah mengeluarkan Peraturan
Presiden Nomor 15 Tahun 2010 tentang Percepatan Penanggulangan Kemiskinan,
dan Peraturan Presiden Nomor 96 Tahun 2015 tentang Perubahan atas Peraturan
Presiden Nomor 15 Tahun 2010 tentang Percepatan Penanggulangan Kemiskinan,
Rencana Penanggulangan Kemiskinan Daerah (RPKD) Kabupaten Lombok Barat Tahun 2021-2024 1
Pemerintah Kabupaten Lombok Barat
BAB I PENDAHULUAN
Rencana Penanggulangan Kemiskinan Daerah (RPKD) Kabupaten Lombok Barat Tahun 2021-2024 2
Pemerintah Kabupaten Lombok Barat
BAB I PENDAHULUAN
Rencana Penanggulangan Kemiskinan Daerah (RPKD) Kabupaten Lombok Barat Tahun 2021-2024 3
Pemerintah Kabupaten Lombok Barat
BAB I PENDAHULUAN
1.2.2. Tujuan
Dokumen Rencana Penanggulangan Kemiskinan Daerah (RPKD)
Kabupaten Lombok Barat Tahun 2021-2024 disusun dengan tujuan:
1. Menegaskan komitmen Pemerintah Daerah dalam upaya mempercepat
penanggulangan kemiskinan;
2. Membangun konsensus bersama antara Pemerintah Daerah, Dunia Usaha dan
berbagai komponen masyarakat sebagai pelaku dalam kegiatan
penanggulangan kemiskinan;
3. Memperkuat pengarusutamaan (mainstreaming) penanggulangan kemiskinan
dalam setiap langkah dan setiap pengambilan kebijakan daerah, yang
dituangkan dalam semua dokumen perencanaan;
4. Mempercepat pencapaian tujuan dan sasaran penanggulangan kemiskinan
sebagai wujud komitmen Pemerintah Kabupaten Lombok Barat dalam
mendukung tujuan pembangunan berkelanjutan (Sustainable Development
Goals).
Rencana Penanggulangan Kemiskinan Daerah (RPKD) Kabupaten Lombok Barat Tahun 2021-2024 4
Pemerintah Kabupaten Lombok Barat
BAB I PENDAHULUAN
Tabel 1.1
Tujuan, Sasaran, dan Kebijakan Penanggulangan Kemiskinan
Kabupaten Lombok Barat
Target
Indikator
No Tujuan Sasaran Sasaran Tahun Tahun Tahun Tahun Kebijakan
2021 2022 2023 2024
1 Mewujudkan Meningkatnya Angka Kematian 79,14 % 71,23 % 64,10 % 57,69 % Meningkatnya
pemenuhan hak pemenuhan Ibu (AKI) Derajat
dasar, hak dasar dan Kesehatan
pengurangan pengurangan Masyarakat
beban hidup, beban hidup
dan perbaikan Angka Kematian 2,90 % 2,88 % 2,70 % 2,60 %
kualitas hidup Bayi (AKB)
masyarakat
miskin Persentase 22,01 % 20,91 % 19,86 % 18,87 %
Stunting
Rencana Penanggulangan Kemiskinan Daerah (RPKD) Kabupaten Lombok Barat Tahun 2021-2024 5
Pemerintah Kabupaten Lombok Barat
BAB I PENDAHULUAN
Rencana Penanggulangan Kemiskinan Daerah (RPKD) Kabupaten Lombok Barat Tahun 2021-2024 6
Pemerintah Kabupaten Lombok Barat
BAB I PENDAHULUAN
Rencana Penanggulangan Kemiskinan Daerah (RPKD) Kabupaten Lombok Barat Tahun 2021-2024 7
Pemerintah Kabupaten Lombok Barat
BAB I PENDAHULUAN
Rencana Penanggulangan Kemiskinan Daerah (RPKD) Kabupaten Lombok Barat Tahun 2021-2024 8
Pemerintah Kabupaten Lombok Barat
BAB I PENDAHULUAN
Rencana Penanggulangan Kemiskinan Daerah (RPKD) Kabupaten Lombok Barat Tahun 2021-2024 9
Pemerintah Kabupaten Lombok Barat
BAB II
KONDISI UMUM DAERAH
Gambar 2.1
Peta Administrasi Kabupaten Lombok Barat
Rencana Penanggulangan Kemiskinan Daerah (RPKD) Kabupaten Lombok Barat Tahun 2021-2024 10
Pemerintah Kabupaten Lombok Barat
2.1.2 Demografi
Jumlah penduduk dapat menjadi nilai tambah sekaligus beban bagi
pemerintah apabila tidak ditangani dengan baik. Penduduk yang berkualitas
dapat memperkuat produksi dan menjadi potensi ekonomi. Sebaliknya,
pertambahan penduduk yang tidak terkendali akan menjadi bom waktu yang
dapat menimbulkan berbagai permasalahan hingga bermuara pada terhambatnya
pembangunan. Masalah kesenjangan sosial, penyediaan kebutuhan pokok,
pendidikan, kesehatan, ketersediaan lapangan pekerjaan bahkan hingga ke
perumahan adalah sebagian masalah yang ditimbulkan dari keadaan tersebut.
Tabel 2.1
Jumlah Penduduk Menurut Kecamatan Tahun 2019 dan 2020
2019 2020
Kecamatan
Laki-Laki Perempuan Total Laki-Laki Perempuan Total
Rencana Penanggulangan Kemiskinan Daerah (RPKD) Kabupaten Lombok Barat Tahun 2021-2024 11
Pemerintah Kabupaten Lombok Barat
Tabel 2.2
Luas Wilayah, Jumlah Penduduk dan Kepadatan Penduduk di Rinci
Per Kecamatan di Kabupaten Lombok Barat Tahun 2020
Rencana Penanggulangan Kemiskinan Daerah (RPKD) Kabupaten Lombok Barat Tahun 2021-2024 12
Pemerintah Kabupaten Lombok Barat
Rencana Penanggulangan Kemiskinan Daerah (RPKD) Kabupaten Lombok Barat Tahun 2021-2024 13
Pemerintah Kabupaten Lombok Barat
Gambar 2.2
Jumlah Rumah Tangga Sasaran menurut Kecamatan
di Kabupaten Lombok Barat Tahun 2020
SEKOTONG 14.457
LEMBAR 12.057
GERUNG 16.578
LABUAPI 11.487
KEDIRI 10.767
KURIPAN 7.551
NARMADA 15.007
LINGSAR 12.218
GUNUNGSARI 14.665
Gambar 2.3
Persentase RTS terhadap Total Rumah Tangga menurut Kecamatan
di Kabupaten Lombok Barat Tahun 2020
Rencana Penanggulangan Kemiskinan Daerah (RPKD) Kabupaten Lombok Barat Tahun 2021-2024 14
Pemerintah Kabupaten Lombok Barat
dilihat dari sisi persentase RTS terlihat bahwa Kecamatan Lembar merupakan
kecamatan dengan persentase RTS tertinggi yaitu hampir tiga perempat rumah
tangga yang ada di Kecamatan Lembar. Sedangkan kecamatan dengan persentase
RTS terendah adalah kecamatan Batulayar. Meskipun jumlah RTS Kecamatan
Gerung merupakan yang tertinggi dibandingkan kecamatan lainnya, akan tetapi
jumlah RTS di Kecamatan Gerung hanya separuh dari total rumah tangga di
Kecamatan Gerung. Hal ini menunjukkan bahwa Kecamatan Lembar menjadi
fokus penanganan kemiskinan berdasarkan persentase rumah tangga sasaran.
Rencana Penanggulangan Kemiskinan Daerah (RPKD) Kabupaten Lombok Barat Tahun 2021-2024 15
Pemerintah Kabupaten Lombok Barat
Tabel 2.3
Distribusi Persentase masing-masing Sektor terhadap
PDRB Kabupaten Lombok Barat Atas Dasar Harga Berlaku, Tahun 2016 – 2020
Kategori/ Lapangan Usaha/
2016 2017 2018 2019* 2020**
Category Industry
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
A Pertanian, Kehutanan, danPerikanan/Agriculture,
20,73 20,45 21,17 20,65 22,57
Forestry &Fishing
B Pertambangan dan Penggalian/Mining &
6,40 6,39 6,35 6,56 6,8
Quarrying
C Industri Pengolahan/Manufacturing 4,44 4,37 4,21 4,25 4,51
D Pengadaan Listrik dan Gas/Electricity & Gas 0,08 0,10 0,10 0,10 0,11
E Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan
Daur Ulang/Water supply, Sewerage, Waste 0,12 0,12 0,12 0,11 0,13
Management &Remediation Activities
F Konstruksi/Construction 12,65 12,65 12,58 13,48 11,51
G Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan
Sepeda Motor/Wholesale &Retail Trade; Repair of 13,01 13,18 13,24 13,72 13,83
Motor Vehicles&Motorcycles
H Transportasi dan Pergudangan/Transportation &
9,48 9,84 10,31 9,99 9,23
Storage
I Penyediaan Akomodasi dan Makan
8,65 8,71 7,51 7,01 4,62
Minum/Accomodation & food Service Activities
J Informasi dan Komunikasi/Information
1,99 2,03 2,07 2,05 2,43
&Communication
K Jasa Keuangan dan Asuransi/Financial & Insurance
2,94 3,12 3,26 3,15 3,93
Activities
L Real Estat/Real Estate Activities 3,48 3,48 3,38 3,37 3,6
M,N Jasa Perusahaan/Bussiness Activities 0,11 0,11 0,10 0,10 0,09
O Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan
Jaminan Sosial Wajib/Public Administration & 6,78 6,35 6,42 6,17 6,74
Defence; Compulsory Social Security
P Jasa Pendidikan/Education 5,02 4,97 5,10 5,14 5,6
Q Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial/ Human Health
1,84 1,80 1,91 1,96 2,14
and Social Work Activities
R,S,T,U Jasa lainnya/Other Service Activities 2,29 2,32 2,17 2,18 2,17
Rencana Penanggulangan Kemiskinan Daerah (RPKD) Kabupaten Lombok Barat Tahun 2021-2024 16
Pemerintah Kabupaten Lombok Barat
Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Konstan Kabupaten Lombok Barat
mengalami peningkatan sebesar 3,37 persen.
Nilai tambah Produk Domestik Bruto Atas Dasar Harga Konstan Kabupaten
Lombok Barat bertambah dari 9,79 trilyun pada tahun 2016 menjadi 10,12 trilyun
pada tahun 2020. Kondisi pandemi global COVID-19 juga mengakibatkan nilai
tambah Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Konstan Kabupaten
Lombok Barat mengalami penurunan dari 10,89 trilyun pada Tahun 2019 menjadi
10,12 trilyun pada Tahun 2020. Untuk nilai PDRB masing-masing lapangan usaha
dapat dilihat pada Tabel 2.4 dan 2.5 berikut.
Tabel 2.4
Nilai PDRB Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha
Kabupaten Lombok Barat (milyar Rupiah), Tahun 2016 – 2020
Kategori/ Lapangan Usaha/
2016 2017 2018 2019* 2020**
Category Industry
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
A Pertanian, Kehutanan, dan
2.618.451,6 2.851.576,8 3.063.651,4 3.183.470,0 3.287.273,0
Perikanan/Agriculture, Forestry &Fishing
B Pertambangan dan Penggalian/Mining
808.248,7 890.896,2 919.032,9 1.019.421,0 990.273,0
& Quarrying
C Industri Pengolahan/Manufacturing 560.545,8 608.859,7 609.766,3 657.240,0 656.724,0
D Pengadaan Listrik dan Gas/Electricity &
10.171,2 13.591,8 14.449,5 15.548,0 16.183,0
Gas
E Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah,
Limbah dan Daur Ulang/Water supply,
15.625,3 16.476,1 16.665,9 17.349,0 18.463,0
Sewerage, Waste Management
&Remediation Activities
F Konstruksi/Construction 1.597.618,4 1.764.456,9 1.819.929,2 2.085.411,0 1.676.549,0
G Perdagangan Besar dan Eceran;
Reparasi Mobil dan Sepeda
1.643.502,2 1.838.332,0 1.915.245,6 2.133.577,0 2.013.684,0
Motor/Wholesale &Retail Trade; Repair
of Motor Vehicles&Motorcycles
H Transportasi dan
1.197.337,3 1.372.598,0 1.492.245,0 1.549.830,0 1.344.488,0
Pergudangan/Transportation & Storage
I Penyediaan Akomodasi dan Makan
Minum/Accomodation & food Service 1.093.331,2 1.214.551,7 1.087.000,2 1.067.121,0 672.403,0
Activities
J Informasi dan Komunikasi/Information
252.005,8 282.720,3 299.834,0 317.256,0 353.708,0
&Communication
K Jasa Keuangan dan Asuransi/Financial
370.826,6 435.173,1 471.502,3 486.971,0 571.759,0
& Insurance Activities
L Real Estat/Real Estate Activities 440.057,2 485.654,1 489.165,6 520.520,0 524.098,0
M,N Jasa Perusahaan/Bussiness Activities 13.768,4 14.925,4 14.221,2 15.194,0 13.702,0
O Administrasi Pemerintahan, Pertahanan
dan Jaminan Sosial Wajib/Public
856.337,1 886.030,9 928.904,0 954.148,0 980.992,0
Administration & Defence; Compulsory
Social Security
P Jasa Pendidikan/Education 634.021,3 693.199,3 737.271,3 794.413,0 815.551,0
Q Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial/
Human Health and Social Work 232.036,8 250.951,1 276.818,7 301.579,0 311.923,0
Activities
R,S,T,U Jasa lainnya/Other Service Activities 289.223,5 322.834,9 314.602,9 336.299,0 315.316,0
Rencana Penanggulangan Kemiskinan Daerah (RPKD) Kabupaten Lombok Barat Tahun 2021-2024 17
Pemerintah Kabupaten Lombok Barat
Tabel 2.5
Nilai PDRB Atas Dasar Harga Konstan Menurut Lapangan Usaha
Kabupaten Lombok Barat (milyar Rupiah), Tahun 2016 – 2020
Kategori/ Lapangan Usaha/
2016 2017 2018 2019* 2020**
Category Industry
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
A Pertanian, Kehutanan, dan
2,034,093.7 2,139,073.8 2.198.787,86 2.222.296,66 2.241.340,44
Perikanan/Agriculture, Forestry &Fishing
B Pertambangan dan Penggalian/Mining
675,210.7 708,123.6 705.482,14 749.186,90 718.813,14
& Quarrying
C Industri Pengolahan/Manufacturing 496,523.0 524,700.6 513.689,70 539.155,67 533.851,76
D Pengadaan Listrik dan Gas/Electricity &
10,330.4 10,767.6 10.905,12 11.983,07 12.782,58
Gas
E Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah,
Limbah dan Daur Ulang/Water supply,
11,132.1 11,365.0 11.381,74 11.942,27 12.612,79
Sewerage, Waste Management
&Remediation Activities
F Konstruksi/Construction 1,355,749.4 1,448,316.5 1.427.257,09 1.549.133,28 1.229.144,09
G Perdagangan Besar dan Eceran;
Reparasi Mobil dan Sepeda
1,259,069.0 1,355,506.9 1.363.752,11 1.462.588,64 1.367.517,01
Motor/Wholesale &Retail Trade; Repair
of Motor Vehicles&Motorcycles
H Transportasi dan
934,902.8 1,032,118.2 1.084.054,65 1.095.085,49 916.493,19
Pergudangan/Transportation & Storage
I Penyediaan Akomodasi dan Makan
Minum/Accomodation & food Service 660,965.0 704,652.6 634.370,80 618.677,21 392.907,11
Activities
J Informasi dan Komunikasi/Information
248,260.5 268,129.0 281.510,96 293.003,70 324.253,69
&Communication
K Jasa Keuangan dan Asuransi/Financial
284,048.3 320,745.6 336.663,21 341.968,75 400.487,48
& Insurance Activities
L Real Estat/Real Estate Activities 318,488.6 343,821.8 335.366,06 351.198,80 352.830,58
M,N Jasa Perusahaan/Bussiness Activities 10,808.7 11,351.5 10.589,12 10.980,77 9.779,58
O Administrasi Pemerintahan, Pertahanan
dan Jaminan Sosial Wajib/Public
569,695.6 576,779.3 581.924,38 592.345,89 583.767,85
Administration & Defence; Compulsory
Social Security
P Jasa Pendidikan/Education 477,807.0 504,311.8 522.964,59 550.524,12 552.330,71
Q Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial/
Human Health and Social Work 195,953.2 207,446.7 220.652,61 234.005,61 236.303,18
Activities
R,S,T,U Jasa lainnya/Other Service Activities 249,182.7 265,033.2 252.395,17 260.644,66 238.383,02
Gambar 2.4
Laju Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Lombok Barat Tahun 2016 – 2020
0,00
2016 2017 2018 2019 2020
-2,00
-4,00
-6,00
-7,08
-8,00
tetap positif. Ditengah pandemi Covid-19 saat ini kapasitas produksi, tingkat
konsumsi dan investasi terus menurun serta melemah. Kondisi tersebut tidak
hanya terjadi di Indonesia tetapi di seluruh dunia. Untuk Kabupaten Lombok
Barat, pertumbuhan ekonomi terkontraksi diangka -7,08 persen.
Untuk saat ini, hal terpenting untuk menanggulangi dampak pandemi
adalah menangani aspek kesehatan, menjaga tingkat konsumsi masyarakat,
memulihkan sektor ekonomi serta menggerakkan kembali dunia usaha.
Penanganan kesehatan dan keselamatan masyarakat, memastikan perlindungan
dan jaring pengaman sosial untuk masyarakat miskin dan rentan, serta insentif
bagi UMKM dan dunia usaha harus menjadi perhatian kedepan. Berikut laju
pertumbuhan PDRB Atas Dasar Harga Konstan Kabupaten Lombok Barat.
Tabel 2.6
Laju Pertumbuhan PDRB Atas Dasar Harga Konstan 2010
Menurut Lapangan Usaha (persen) Kabupaten Lombok Barat Tahun 2016 – 2020
Kategori Lapangan Usaha/
2016 2017 2018 2019* 2020**
Category Industry
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
A Pertanian, Kehutanan, dan 2.67 5.16 2,79 1,07 0,86
Perikanan/Agriculture, Forestry &Fishing
B Pertambangan dan Penggalian/Mining & 6.85 4.87 -0,02 6,2 -4,05
Quarrying
C Industri Pengolahan/Manufacturing 6.48 5.67 -2,06 4,96 -0,98
D Pengadaan Listrik dan Gas/Electricity & Gas 9.89 4.23 1.28 9,88 6,67
E Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, 6.94 2.09 1.10 4,92 5,61
Limbah dan Daur Ulang/Water supply,
Sewerage, Waste Management &
Remediation Activities
F Konstruksi/Construction 7.78 6.83 -1,50 8,54 -20,66
G Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi 7.70 7.66 0.61 7,25 -6,5
Mobil dan Sepeda Motor/Wholesale & Retail
Trade; Repair of Motor Vehicles &
Motorcycles
H Transportasi dan 1.59 10.40 4,73 1,02 -16,31
Pergudangan/Transportation & Storage
I Penyediaan Akomodasi dan Makan 10.22 6.61 -9.97 -2,47 -36,49
Minum/Accomodation & food Service
Activities
J Informasi dan Komunikasi/Information 8.75 8.00 4.99 4,08 10,67
&Communication
K Jasa Keuangan dan Asuransi/Financial & 11.55 12.92 5.00 1,58 17,11
Insurance Activities
L Real Estat/Real Estate Activities 6.92 7.95 -2.46 4,72 0,46
M,N Jasa Perusahaan/Bussiness Activities 5.14 5.02 -6.72 3,70 -10,94
O Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan 2.94 1.24 0.94 1,79 -1,45
Jaminan Sosial Wajib/Public Administration
& Defence; Compulsory Social Security
P Jasa Pendidikan/Education 5.62 5.55 3.70 5,27 0,33
Q Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial/ Human 5.03 5.87 6.72 6,05 0,98
Health and Social Work Activities
R,S,T,U Jasa lainnya/Other Service Activities 6.06 6.36 -4.77 3,27 -8,54
Produk Domestik Regional Bruto/Gross Regional Domestic
5.70 6.54 0.57 3,84 -7,08
Product
Sumber Data : BPS Kabupaten Lombok Barat, 2021
Rencana Penanggulangan Kemiskinan Daerah (RPKD) Kabupaten Lombok Barat Tahun 2021-2024 20
Pemerintah Kabupaten Lombok Barat
BAB III
PROFIL KEMISKINAN DAERAH
Rencana Penanggulangan Kemiskinan Daerah (RPKD) Kabupaten Lombok Barat Tahun 2021-2024 21
Pemerintah Kabupaten Lombok Barat
Rencana Penanggulangan Kemiskinan Daerah (RPKD) Kabupaten Lombok Barat Tahun 2021-2024 22
Pemerintah Kabupaten Lombok Barat
Gambar 3.1
Perkembangan Persentase Penduduk Miskin dan Jumlah Penduduk Miskin
Kabupaten Lombok Barat Tahun 2015-2020
10,00
5,00
0,00
2015 2016 2017 2018 2019 2020
Rencana Penanggulangan Kemiskinan Daerah (RPKD) Kabupaten Lombok Barat Tahun 2021-2024 23
Pemerintah Kabupaten Lombok Barat
Gambar 3.3
Perkembangan Jumlah Penduduk Miskin (Jiwa) Kabupaten Lombok Barat
Tahun 2015-2020
105.040
103.770
105000,00
100000,00 100.250
95000,00
90000,00
2015 2016 2017 2018 2019 2020
Sumber Data : Badan Pusat Statistik, 2021 (diolah)
Rencana Penanggulangan Kemiskinan Daerah (RPKD) Kabupaten Lombok Barat Tahun 2021-2024 24
Pemerintah Kabupaten Lombok Barat
Pada Gambar 3.3 diatas terlihat bahwa jumlah penduduk miskin Kabupaten
Lombok Barat berfluktuatif sepanjang 5 tahun terakhir dengan kecenderungan
mengalami penurunan atau perbaikan. Tahun 2019 jumlah penduduk miskin
mencapai 105.040 jiwa dan dari data terbaru tahun 2020 jumlah penduduk miskin
Kabupaten Lombok Barat turun menjadi 100.250 jiwa. Dengan menurunnya jumlah
pendudukan miskin dari tahun ketahun, maka dapat disimpulkan bahwa program
yang telah berjalan mamapu meningkatkan kesejahteraan masyarakat, terutama
masyarakat yang berada dibawah garis kemiskinan. Namun dengan adanya pandemi
COVID-19 ini, kinerja pemerintah daerah dalam menurunkan angka kemiskinan akan
mengalami tantangan yang cukup besar, karena adanya peningkatan jumlah
penduduk yang harus segera diintervensi akibat dari tingginya laju pertumbuhan
penduduk.
3,20
3,11 3,07
3,10
3,00 2,91
2,90 2,91
2,80
2,70
2,60
2015 2016 2017 2018 2019 2020
Rencana Penanggulangan Kemiskinan Daerah (RPKD) Kabupaten Lombok Barat Tahun 2021-2024 25
Pemerintah Kabupaten Lombok Barat
Rencana Penanggulangan Kemiskinan Daerah (RPKD) Kabupaten Lombok Barat Tahun 2021-2024 26
Pemerintah Kabupaten Lombok Barat
Gambar 3.5
Perkembangan Indeks Keparahan Kemiskinan (P2)
Kabupaten Lombok Barat periode Tahun 2015-2020
0,60
0,40
0,20
0,00
2015 2016 2017 2018 2019 2020
e. Garis Kemikinan
Dalam menghitung angka kemiskinan, Badan Pusat Statistik (BPS)
menggunakan konsep kemampuan seseorang dalam memenuhi kebutuhan
dasar (basic needs approach). Dengan pendekatan ini, kemiskinan dipandang
sebagai ketidakmampuan seseorang dari sisi ekonomi untuk memenuhi kebutuhan
dasar berupa makanan dan bukan makanan. Hal ini dikenal dengan Garis Kemiskinan
Makanan (GKM) dan Garis Kemiskinan Non Makanan (GKNM).
Rencana Penanggulangan Kemiskinan Daerah (RPKD) Kabupaten Lombok Barat Tahun 2021-2024 27
Pemerintah Kabupaten Lombok Barat
Gambar 3.6
Perkembangan Garis Kemiskinan (Rp)
Kabupaten Lombok Barat periode Tahun 2015-2020
Rencana Penanggulangan Kemiskinan Daerah (RPKD) Kabupaten Lombok Barat Tahun 2021-2024 28
Pemerintah Kabupaten Lombok Barat
Gambar 3.7
Posisi Relatif Garis Kemiskinan (Rp)
Kabupaten Lombok Barat Tahun 2020 di Provinsi Nusa Tenggara Barat
Posisi Relatif Garis Kemiskinan (Rp) Provinsi Nusa Tenggara Barat 2020
499.959
489.863
451.721
447.263
439.595
421.439
383.161
369.115
362.142
356.352
Kab. Kab. Kab. Kab. Kab. Kab. Kab. Kab. Kota Kota
Lombok Lombok Lombok Sumbawa Dompu Bima Sumbawa Lombok Mataram Bima
Barat Tengah Timur Barat Utara
Rencana Penanggulangan Kemiskinan Daerah (RPKD) Kabupaten Lombok Barat Tahun 2021-2024 29
Pemerintah Kabupaten Lombok Barat
Gambar 3.8
Posisi Relatif Angka Kemiskinan Kabupaten Lombok Barat diantara Kab/Kota
di Provinsi NTB Tahun 2020
Posisi Relatif Persentase Penduduk Miskin (%)
Provinsi Nusa Tenggara Barat 2020
Sumber :BPS (Susenas)
Kab/Kota Nasional (9,78) Provinsi Nusa Tenggara Barat (13,97)
26,99
15,24
14,49
14,28
13,65
13,44
13,34
12,16
8,47
8,35
Kab. Kab. Kab. Kab. Kab. Kab. Kab. Kab. Kota Kota
Lombok Lombok Lombok Sumbawa Dompu Bima Sumbawa Lombok Mataram Bima
Barat Tengah Timur Barat Utara
Rencana Penanggulangan Kemiskinan Daerah (RPKD) Kabupaten Lombok Barat Tahun 2021-2024 30
Pemerintah Kabupaten Lombok Barat
Gambar 3.9
Posisi Relatif Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) Kabupaten Lombok Barat
Diantara Kab/Kota di Provinsi NTB Tahun 2020
7,09
2,91
2,81
2,41
2,22
1,86
1,84
1,42
1,65
0,60
Kab. Kab. Kab. Kab. Kab. Kab. Bima Kab. Kab. Kota Kota Bima
Lombok Lombok Lombok Sumbawa Dompu Sumbawa Lombok Mataram
Barat Tengah Timur Barat Utara
Gambar 3.10
Posisi Relatif Indeks Keparahan Kemiskinan (P2) Kabupaten Lombok Barat
Diantara Kab/Kota di Provinsi NTB Tahun 2020
0,65
0,26
0,42
0,50
0,34
0,56
0,12
Kab. Kab. Kab. Kab. Kab. Kab. Bima Kab. Kab. Kota Kota Bima
Lombok Lombok Lombok Sumbawa Dompu Sumbawa Lombok Mataram
Barat Tengah Timur Barat Utara
Rencana Penanggulangan Kemiskinan Daerah (RPKD) Kabupaten Lombok Barat Tahun 2021-2024 31
Pemerintah Kabupaten Lombok Barat
Gambar 3.11
Posisi Relatif Jumlah Penduduk Miskin Kabupaten Lombok Barat diantara Kab/Kota
di Provinsi NTB Tahun 2020
183.840
128.100
100.250
71.320
62.880
59.860
30.970
20.200
41.800
14.660
Kab. Kab. Kab. Kab. Kab. Kab. Bima Kab. Kab. Kota Kota Bima
Lombok Lombok Lombok Sumbawa Dompu Sumbawa Lombok Mataram
Barat Tengah Timur Barat Utara
Pada Gambar 3.11 diatas posisi relatif jumlah penduduk miskin Kabupaten
Lombok Barat, diantara Kabupaten/Kota di Provinsi Nusa Tenggara Barat masih
tetap berada pada urutan ke-8 dari 10 Kabupaten/Kota di Provinsi NTB sebesar
100.250 jiwa. Capaian Kabupaten Lombok Barat Tahun 2020 untuk posisi relatif di
Provinsi NTB terus mengalami perbaikan dari Tahun 2019 khususnya untuk
persentase penduduk miskin.
Rencana Penanggulangan Kemiskinan Daerah (RPKD) Kabupaten Lombok Barat Tahun 2021-2024 32
Pemerintah Kabupaten Lombok Barat
Gambar 3.12
Analisis Efektifitas Tingkat Kemiskinan (%) Kabupaten Lombok Barat
Tahun 2015-2020
17,38
16,73 16,46
15,20 15,17
14,28
Pada Gambar 3.12 diatas terlihat bahwa intervensi Pemerintah Daerah dalam
penanggulangan kemiskinan di Kabupaten Lombok Barat menunjukkan perbaikan.
Ini terlihat dengan membaiknya tingkat kemiskinan dari 17,38% di tahun 2015
menjadi 14,28% pada tahun 2020. Rata-rata penurunan per tahun (Tahun 2015-2020)
mencapai 0,62% dan kinerja terbaik terlihat pada tahun 2018 dimana penurunannya
mencapai 1,26%. Dari grafik juga terlihat trend tingkat kemiskinkan mulai
mendekati 10 persen. Dimana fakta juga menunjukkan bahwa jika tingkat
kemiskinan semakin kecil, maka semakin sulit untuk menurunkannya lebih rendah
lagi. Selain itu dapat disimpulkan pula bahwa proses perencanaan dan intervensi
program terhadap penanggulangan kemiskinan di Kabupaten Lombok Barat relatif
telah sesuai dan menyasar target yang tepat. Untuk kedepannya diharapkan agar
program-program penanggulangan kemiskinan akan terus meningkat efektivitasnya
sehingga mampu mempercepat laju penurunan angka kemiskinan.
Namun seperti yang telah diuraikan sebelumnya, dengan kondisi Pandemi
Global COVID-19 yang masih tidak terprediksi kapan berakhirnya, diperkirakan akan
menyebabkan meningkatnya tingkat kemiskinan dan fenomena ini telah dimasukkan
sebagai variabel untuk memprediksi penghitungan kemiskinan Provinsi Nusa
Tenggara Barat pada periode September 2020.
Rencana Penanggulangan Kemiskinan Daerah (RPKD) Kabupaten Lombok Barat Tahun 2021-2024 33
Pemerintah Kabupaten Lombok Barat
Gambar 3.13
Analisis Relevansi Tingkat Kemiskinan Kabupaten Lombok Barat
terhadap rata-rata Nasional dan Provinsi Tahun 2010-2017
10,00
11,13 10,70
8,00 10,12 9,82 9,78
9,41
6,00
4,00
2,00
0,00
2015 2016 2017 2018 2019 2020
Rencana Penanggulangan Kemiskinan Daerah (RPKD) Kabupaten Lombok Barat Tahun 2021-2024 34
Pemerintah Kabupaten Lombok Barat
Tabel 3.1
Analisis Keterkaitan Indikator Kemiskinan terhadap 4 (empat) Perspektif
di Kabupaten Lombok Barat Tahun 2020
PERSPEKTIF
LOMBOK BARAT Perkembangan
Posisi Relatif Efektifitas Relevansi Keterkaitan
antar Waktu
Rencana Penanggulangan Kemiskinan Daerah (RPKD) Kabupaten Lombok Barat Tahun 2021-2024 35
Pemerintah Kabupaten Lombok Barat
Rencana Penanggulangan Kemiskinan Daerah (RPKD) Kabupaten Lombok Barat Tahun 2021-2024 36
Pemerintah Kabupaten Lombok Barat
Rencana Penanggulangan Kemiskinan Daerah (RPKD) Kabupaten Lombok Barat Tahun 2021-2024 37
Pemerintah Kabupaten Lombok Barat
5. Bidang Ekonomi
6. Bidang Ketahanan Pangan
1. Bidang Pendidikan
Salah satu indikator yang digunakan untuk melihat kualitas pendidikan
masyarakat adalah Indeks Pembangunan Manusia (IPM) yang didalamnya terdapat
komponen pendidikan yaitu Harapan Lama Sekolah (HLS) dan Rata-rata Lama
Sekolah (RLS). Indikator Pendidikan penting karena tingkat pendidikan yang lebih
tinggi dan berkualitas dapat menunjang seseorang untuk mengakses kesempatan
kerja yang lebih luas dan lebih baik, yang pada akhirnya dapat meningkatkan
pendapatan untuk kebutuhan hidupnya. Dari berbagai penelitian, ditemukan fakta
bahwa keluarga miskin memiliki kesulitan akses ke lembaga pendidikan formal
dibanding dengan keluarga dengan ekonomi mapan. Akibatnya seorang anak dari
keluarga miskin akan lebih sulit bersaing dalam mendapatkan pekerjaan dengan
kompensasi yang memadai, dibanding anak dari keluarga mampu. Hal ini akan
berdampak dimasa depan, dimana anak tersebut akan sulit untuk dapat keluar dari
garis kemiskinannya.
Berikut perbandingan capaian indikator bidang pendidikan Kabupaten Lombok
Barat, Provinsi NTB dan Nasional mulai dari Indeks Pembangunan Manusia (IPM) dan
komponen didalam IPM yang terkait dengan indikator pendidikannya.
Rencana Penanggulangan Kemiskinan Daerah (RPKD) Kabupaten Lombok Barat Tahun 2021-2024 38
Pemerintah Kabupaten Lombok Barat
perkapita riil yang telah disesuaikan dengan daya beli (Purchasing Power
Parity/PPP).
Gambar 3.14
Perkembangan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten Lombok Barat
Tahun 2016-2020
68,50 68,20
68,03
68,00
67,50 67,18
67,00
66,37
66,50
66,00 65,55
65,50
65,00
64,50
64,00
2016 2017 2018 2019 2020
Rencana Penanggulangan Kemiskinan Daerah (RPKD) Kabupaten Lombok Barat Tahun 2021-2024 39
Pemerintah Kabupaten Lombok Barat
Gambar 3.15
Posisi Relatif Indeks Pembangunan Manusia
Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2020
78,91
75,81
71,63
68,20
67,84
67,61
66,43
66,30
66,30
64,42
Kab. Kab. Kab. Kab. Kab. Kab. Bima Kab. Kab. Kota Kota Bima
Lombok Lombok Lombok Sumbawa Dompu Sumbawa Lombok Mataram
Barat Tengah Timur Barat Utara
Jika dilihat dari posisi relatif, IPM Kabupaten Lombok Barat berada dibawah
capaian Provinsi, dimana IPM Provinsi sebesar 68,25 dan dibawah nasional 71,94. Di
lingkup Provinsi Nusa Tenggara Barat, IPM Lombok Barat berada pada poisisi
peringkat keempat. Namun nilai IPM Kabupaten Lombok Barat mengalami kenaikan
0,17 point dengan makin meningkat dari tahun ke tahun. Selain itu, jika melihat
perkembangan IPM dalam kurun waktu 5 tahun ini, laju peningkatan IPM Kabupaten
Lombok Barat adalah yang ter tinggi dibandingkan kabupaten lainnya di Provinsi
Nusa Tenggara Barat dengan progress kenaikan 0,25 point.
Namun terlepas dari itu, nilai IPM ini harus terus ditingkatkan dan menjadi
target dan prioritas intervensi pemerintah Kabupaten Lombok Barat.
Rencana Penanggulangan Kemiskinan Daerah (RPKD) Kabupaten Lombok Barat Tahun 2021-2024 40
Pemerintah Kabupaten Lombok Barat
Lombok Barat semakin tinggi, sehingga sekedar sekolah hinga lulus SMA bukan
sebagai patokan lagi.
Secara umum, Harapan Lama Sekolah Lombok Barat selama periode 5 tahun
terakhir 2016-2020 terus mengalami peningkatan, pada tahun 2016 sebesar 12,80
tahun dan berkembang menjadi 13,71 di tahun 2020. HLS Lombok Barat mampu
merangkak naik sebesar 0,91 tahun selama kurun waktu 5 tahun tersebut. Pada
gambar berikut ditampilkan Perkembangan Harapan Lama Sekolah Kabupaten
Lombok Barat dan Posisi Relatif Harapan Lama sekolah Kabupaten Lombok Barat.
Gambar 3.16
Perkembangan Harapan Lama Sekolah (Tahun) Kabupaten Lombok Barat
Tahun 2016-2020
Rencana Penanggulangan Kemiskinan Daerah (RPKD) Kabupaten Lombok Barat Tahun 2021-2024 41
Pemerintah Kabupaten Lombok Barat
Gambar 3.17
Posisi Relatif Harapan Lama Sekolah (Tahun)
Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2020
15,59
15,00
13,71
13,69
13,67
13,62
13,32
13,29
13,06
12,72
Kab. Kab. Kab. Kab. Kab. Kab. Bima Kab. Kab. Kota Kota Bima
Lombok Lombok Lombok Sumbawa Dompu Sumbawa Lombok Mataram
Barat Tengah Timur Barat Utara
Pada gambar 3.16 dan 3.17 diatas terlihat bahwa pekembangan harapan lama
sekolah Kabupaten Lombok Barat 5 tahun terakhir 2016-2020 terus mengalami
peningkatan, jika dibandingkan dengan HLS Provinsi Nusa Tenggara Barat, pada
tahun 2020 ini untuk pertama kalinya HLS Kabupaten Lombok Barat lebih tinggi dari
HLS Provinsi Nusa Tenggara Barat meskipun selisihnya hanya 0,01 tahun, dan juga
berada diatas HLS nasional yang dengan capaian 12,98 tahun. HLS Kabupaten
Lombok Barat berada di peringkat ketiga se-Provinsi Nusa Tenggara Barat. Dengan
capaian tersebut maka Indikator HLS dianggap tidak menjadi prioritas karena
indikator tersebut sudah berada diatas rata-rata Provinsi NTB dan nasional. Namun
demikian, hal ini akan tetap menjadi perhatian pemerintah daerah untuk terus
ditingkatkan dalam rangka meningkatkan kualitas masyarakat Lombok Barat.
Rencana Penanggulangan Kemiskinan Daerah (RPKD) Kabupaten Lombok Barat Tahun 2021-2024 42
Pemerintah Kabupaten Lombok Barat
tahun (setara tidak tamat SD) dan berkembang menjadi 6,41 tahun di tahun 2020.
RLS Lombok Barat mampu merangkak naik sebesar 0,48 tahun selama kurun waktu
5 tahun tersebut. Pada gambar berikut ditampilkan Perkembangan Rata-rata Lama
Sekolah Kabupaten Lombok Barat dan Posisi Relatif Rata-rata Lama Sekolah
Kabupaten Lombok Barat.
Gambar 3.18
Perkembangan Rata-rata Lama Sekolah (Tahun) Kabupaten Lombok Barat
Tahun 2016-2020
Gambar 3.19
Posisi Relatif Rata-rata Lama Sekolah (Tahun)
Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2020
7,78
6,70
6,41
6,28
5,91
Kab. Kab. Kab. Kab. Kab. Kab. Kab. Kab. Kota Kota
Lombok Lombok Lombok Sumbawa Dompu Bima Sumbawa Lombok Mataram Bima
Barat Tengah Timur Barat Utara
Rencana Penanggulangan Kemiskinan Daerah (RPKD) Kabupaten Lombok Barat Tahun 2021-2024 43
Pemerintah Kabupaten Lombok Barat
Pada gambar 3.18 dan 3.19 diatas dapat dijelaskan bahwa pekembangan
harapan lama sekolah Kabupaten Lombok Barat 5 tahun terakhir 2016-2020 terus
mengalami peningkatan. Jika dibandingkan dengan RLS Provinsi Nusa Tenggara
Barat, RLS Kabupaten Lombok Barat pada tahun 2020 berada jauh dibawah rata-
rata provinsi. Selisih antara RLS Provinsi Nusa Tenggara Barat dan RLS Kabupaten
Lombok Barat mencapai 0,9 tahun dan juga berada dibawah RLS nasional dengan
capaian 8,48 tahun (selisih dengan capaian nasional 2,07 tahun). Secara peringkat
se-Provinsi Nusa Tenggara Barat, RLS Kabupaten Lombok Barat berada di posisi
kedelapan. Dengan capaian tersebut, Indikator RLS ini dianggap masih bermasalah
dan menjadi prioritas intervensi untuk terus ditingkatkan, karena berada dibawah
rata-rata Provinsi NTB dan nasional.
2. Bidang Kesehatan
a. Umur Harapan Hidup (UHH)
Indikator kesehatan didalam Indeks Pembangunan Manusia (IPM) dicerminkan
melalui komponen Usia Harapan Hidup (UHH). Pada tahun 2020 UHH Kabupaten
Lombok Barat sebesar 66,94 tahun, yang artinya bayi yang lahir di Kabupaten
Lombok Barat diharapkan mampu hidup hingga usia 66,94 tahun. Dibandingkan
dengan tahun 2019, UHH Kabupaten Lombok Barat mengalami peningkatan 0,30
tahun atau empat bulan.
Usia Harapan Hidup (UHH) Kabupaten Lombok Barat meningkat sebesar 1,5
tahun selama kurun waktu 5 tahun tersebut. Pada gambar berikut ditampilkan
Perkembangan Umur Harapan Hidup Kabupaten Lombok Barat dan Posisi Relatif
Umur Harapan Hidup Kabupaten Lombok Barat.
Rencana Penanggulangan Kemiskinan Daerah (RPKD) Kabupaten Lombok Barat Tahun 2021-2024 44
Pemerintah Kabupaten Lombok Barat
Gambar 3.20
Perkembangan Umur Harapan Hidup (Tahun) Kabupaten Lombok Barat
Tahun 2016-2020
Perkembangan Umur Harapan Hidup (Tahun)
Kab. Lombok Barat, Tahun 2016 - 2020
Sumber :BPS (Susenas)
Kab/Kota
67,50
66,94
67,00 66,64
66,50 66,16
66,00 65,78
65,44
65,50
65,00
64,50
2016 2017 2018 2019 2020
Gambar 3.21
Posisi Relatif Umur Harapan Hidup (Tahun)
Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2020
70,38
68,07
67,54
67,17
66,94
66,82
66,33
66,21
65,97
Kab. Kab. Kab. Kab. Kab. Kab. Kab. Kab. Kota Kota
Lombok Lombok Lombok Sumbawa Dompu Bima Sumbawa Lombok Mataram Bima
Barat Tengah Timur Barat Utara
Pada gambar diatas terlihat umur harapan hidup Kabupaten Lombok Barat
lebih tinggi dari UHH Provinsi Nusa Tenggara Barat, selisihnya mencapai 0,43 tahun.
Namun UHH Kabupaten Lombok Barat masih berada jauh dibawah UHH nasional
dengan capaian 71,47 tahun (selisih dengan capaian nasional sebesar 4,53 tahun).
Secara peringkat se-Provinsi Nusa Tenggara Barat, UHH Kabupaten Lombok
Barat berada di posisi kelima. Dari capaian tersebut dapat disimpulkan bahwa
Rencana Penanggulangan Kemiskinan Daerah (RPKD) Kabupaten Lombok Barat Tahun 2021-2024 45
Pemerintah Kabupaten Lombok Barat
Indikator Umur Harapan Hidup (UHH) ini dianggap masih bermasalah dan menjadi
prioritas intervensi untuk terus ditingkatkan, karena berada dibawah rata-rata
nasional.
b. Stunting
Stunting (pendek/sangat pendek) adalah kondisi kurang gizi kronis yang diukur
berdasarkan indeks tinggi badan menurut umur (TB/U) dibandingkan dengan
menggunakan standar WHO tahun 2005. Data tinggi badan pada Riset Kesehatan
Dasar (Riskesdas) menjadi analisis untuk status gizi dan tinggi badan setiap anak
balita dikonversikan ke dalam nilai terstandar (Z-score) menggunakan baku
antropometri anak balita WHO 2005. Oleh karena itu, indikator ini menunjukan
bahwa betapa pentingnya memberikan gizi yang cukup untuk anak-anak.
Status gizi buruk pada ibu hamil dan bayi merupakan faktor utama yang
menyebabkan anak balita mengalami Stunting. Ada banyak sekali hal-hal yang
dapat memicu terjadinya gizi buruk ini. Berikut adalah penyebab gizi buruk pada
ibu hamil dan bayi yang masih sering ditemui :
1. Pengetahuan ibu yang kurang memadai
Sejak di dalam kandungan, bayi sudah membutuhkan berbagai nutrisi untuk
pertumbuhan dan perkembangannya. Untuk mencapai ini, ibu harus berada
dalam keadaan sehat dan bergizi baik.
2. Infeksi berulang atau kronis
Penyakit infeksi berulang yang dialami sejak bayi menyebabkan tubuh anak selalu
membutuhkan energi lebih untuk melawan penyakit. Jika kebutuhan ini tidak
diimbangi dengan asupan yang cukup, anak akan mengalami kekurangan gizi dan
akhirnya berujung dengan stunting.
3. Sanitasi yang buruk
Sulitnya air bersih dan sanitasi yang buruk dapat menyebabkan stunting pada
anak. Penggunaan air sumur yang tidak bersih untuk masak atau minum disertai
kurangnya ketersediaan jamban (kakus) merupakan penyebab terbanyak
terjadinya infeksi.
4. Terbatasnya layanan kesehatan
untuk memberikan perawatan pada anak atau ibu hamil yang sakit, tenaga
kesehatan juga dibutuhkan untuk memberi pengetahuan mengenai gizi untuk ibu
hamil dan anak di masa awal kehidupannya.
Rencana Penanggulangan Kemiskinan Daerah (RPKD) Kabupaten Lombok Barat Tahun 2021-2024 46
Pemerintah Kabupaten Lombok Barat
Gambar 3.22
Perkembangan Prevalesi Stunting Kabupaten Lombok Barat
Tahun 2016-2020
Dari Gambar 3.22 diatas, telihat bahwa dalam periode 5 tahun terakhir
perkembangan antar waktu Prevalensi Stunting terus mengalami penurunan. Tahun
2016 Angka Stunting berdasarkan data Dinas Kesehatan Kabupaten Lombok Barat
mencapai 33,02 persen, meningkat pada tahun 2017 menjadi 33,60 persen. Namun
angka ini menurun ke angka 20,89 persen di tahun 2020. Angka Stunting Lombok
Barat mampu diturunkan sebesar 12,13 persen selama kurun waktu 5 tahun
tersebut. Oleh sebab itu, maka Stunting masih menjadi prioritas intervensi untuk
terus ditangani lebih intensif agar indikator ini terus membaik, sehinga target
nasional penanggulangan stunting 14% di tahun 2024 dapat tercapai.
Rencana Penanggulangan Kemiskinan Daerah (RPKD) Kabupaten Lombok Barat Tahun 2021-2024 47
Pemerintah Kabupaten Lombok Barat
Pada Tabel 3.3 diatas dapat dilihat bahwa dari ketiga indikator utama
kemiskinan bidang infrastruktur dasar perumahan, 2 (dua) indikator masih berada
dibawah capaian Provinsi NTB, yaitu Proporsi Rumah Tangga dengan Sanitasi Layak
(69,57%) dan Proporsi Rumah Tangga dengan Air Minum Layak (91,03%). Namun
untuk beberapa indikator seperti Proporsi rumah tangga dengan air minum layak
dan proporsi rumah tangga dengan akses listrik, capaian Kabupaten Lombok Barat
masih lebih baik dari Nasional. Walaupun demikian, indikator ini tetap menjadi
perhatian utama untuk di intervensi dalam program pengentasan kemiskinan
Rencana Penanggulangan Kemiskinan Daerah (RPKD) Kabupaten Lombok Barat Tahun 2021-2024 48
Pemerintah Kabupaten Lombok Barat
Gambar 3.23
Posisi Relatif Proporsi Rumah Tangga dengan Sanitasi Layak (%)
Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2020
87,79
86,93
84,59
75,26
71,10
68,01
65,90
63,00
61,98
59,19
Kab. Kab. Kab. Kab. Kab. Kab. Bima Kab. Kab. Kota Kota
Lombok Lombok Lombok Sumbawa Dompu Sumbawa Lombok Mataram Bima
Barat Tengah Timur Barat Utara
Gambar 3.24
Perkembangan Proporsi Rumah Tangga dengan Sanitasi Layak (%)
Kabupaten Lombok Barat Tahun 2016-2020
Perkembangan Proporsi Rumah Tangga dengan Sanitasi Layak (%)
Kab. Lombok Barat, Tahun 2016 - 2020
Sumber :BPS (Susenas)
Kab/Kota
72,00
69,57
70,00
68,00 66,12
65,16
66,00 63,70
64,00
62,00
59,19
60,00
58,00
56,00
54,00
52,00
2016 2017 2018 2019 2020
Dengan capaian tersebut Proporsi Rumah Tangga dengan Sanitasi Layak (%) ini
dianggap masih bermasalah dan menjadi prioritas intervensi untuk terus
ditingkatkan dan ditangani agar indikator ini terus membaik, karena berada dibawah
capaian Provinsi NTB dan nasional.
Rencana Penanggulangan Kemiskinan Daerah (RPKD) Kabupaten Lombok Barat Tahun 2021-2024 49
Pemerintah Kabupaten Lombok Barat
Gambar 3.25
Posisi Relatif Proporsi Rumah Tangga dengan Air Minum Layak (%)
Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2020
Posisi Relatif Proporsi Rumah Tangga dengan Air Minum Layak (%) Provinsi
Nusa Tenggara Barat 2020
Sumber :BPS (Susenas)
99,25
99,07
98,85
95,73
94,62
94,33
91,75
91,62
91,38
91,03
Kab. Kab. Kab. Kab. Kab. Kab. Bima Kab. Kab. Kota Kota Bima
Lombok Lombok Lombok Sumbawa Dompu Sumbawa Lombok Mataram
Barat Tengah Timur Barat Utara
Rencana Penanggulangan Kemiskinan Daerah (RPKD) Kabupaten Lombok Barat Tahun 2021-2024 50
Pemerintah Kabupaten Lombok Barat
Gambar 3.26
Perkembangan Proporsi Rumah Tangga dengan Air Minum Layak (%)
Kabupaten Lombok Barat Tahun 2016-2020
Perkembangan Proporsi Rumah Tangga dengan Air Minum Layak (%)
Kab. Lombok Barat, Tahun 2016 - 2020
Sumber :BPS (Susenas)
Kab/Kota
100,00 92,74 91,03
90,00
80,00 71,98 71,81
68,65
70,00
60,00
50,00
40,00
30,00
20,00
10,00
0,00
2016 2017 2018 2019 2020
Dengan capaian yang berfluktuatif, Proporsi Rumah Tangga dengan Air Minum
Layak (%) ini dianggap masih bermasalah dan menjadi prioritas intervensi untuk
terus ditingkatkan dan ditangani agar indikator ini terus membaik.
Rencana Penanggulangan Kemiskinan Daerah (RPKD) Kabupaten Lombok Barat Tahun 2021-2024 51
Pemerintah Kabupaten Lombok Barat
Gambar 3.27
Posisi Relatif Proporsi Rumah Tangga dengan Akses Listrik (%)
Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2020
100,00
99,90
99,86
99,81
99,71
99,60
99,42
98,67
98,19
98,17
Kab. Kab. Kab. Kab. Kab. Kab. Bima Kab. Kab. Kota Kota Bima
Lombok Lombok Lombok Sumbawa Dompu Sumbawa Lombok Mataram
Barat Tengah Timur Barat Utara
Gambar 3.28
Perkembangan Proporsi Rumah Tangga dengan Akses Listrik (%)
Kabupaten Lombok Barat Tahun 2016-2020
Perkembangan Proporsi Rumah Tangga dengan Akses Listrik (%)
Kab. Lombok Barat, Tahun 2016 - 2020
Sumber :BPS (Susenas)
Kab/Kota
100,20
100,00
100,00
99,82
99,71
99,80
99,60
99,41
99,30
99,40
99,20
99,00
98,80
2016 2017 2018 2019 2020
Dengan capaian tersebut diatas baik posisi relatif dan perkembangan antar
waktu, indikator Proporsi Rumah Tangga dengan Akses Listrik (%) ini tidak
bermasalah dan sudah berada diatas capaian Provinsi NTB dan nasional, namun
tetap harus ditangani agar indikator ini lebih baik dan tidak memburuk.
Rencana Penanggulangan Kemiskinan Daerah (RPKD) Kabupaten Lombok Barat Tahun 2021-2024 52
Pemerintah Kabupaten Lombok Barat
4. Bidang Ketenagakerjaan
Analisis bidang ketenagakerjaan yang merupakan indikator daerah, juga
sangat penting dalam penanggulangan kemiskinan. Indikator-indikator tersebut
adalah Indikator Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) (%), Indikator Tingkat
Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) (%), dan Indikator Tingkat Kesempatan Kerja
(TKK) (%).
Capaian indikator-indikator tersebut di Kabupaten Lombok Barat Tahun 2020,
sebagian besar masih bermasalah, sehingga menjadi prioritas utama dalam
penanggulangan kemiskinan. Berikut capaian indikator-indikator Ketenagakerjaan
yang mempengaruhi angka kemiskinan di Kabupaten Lombok Barat Tahun 2020.
Tabel 3.4
Perbandingan Capaian Indikator Ketenagakerjaan
Kabupaten Lombok Barat, Provinsi NTB, dan Nasional Tahun 2020
Capaian Capaian
Capaian
INDIKATOR Lombok Provinsi
Nasional
Barat NTB
Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) (%) 4,58 4,22 7,07
Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) (%) 67,89 70,45 67,73
Tingkat Kesempatan Kerja (TKK) (%) 95,42 95,78 92,93
Sumber Data : Badan Pusat Statistik, 2021
Pada Tabel 3.4 diatas dapat dilihat bahwa dari ketiga indikator
ketenagakerjaan yaitu Tingkat Pengangguran Terbuka (%), Tingkat Partisipasi
Angkatan Kerja (%) dan Tingkat Kesempatan Kerja (%) Kabupaten Lombok Barat
Tahun 2020 semuanya masih berada dibawah capaian Provinsi NTB. Namun pada
pancapaian lainnya, dua indikator yaitu Tingkat Pengangguran Terbuka (%) dan
Tingkat Kesempatan Kerja (%) Kabupaten Lombok Barat Tahun 2020 sudah lebih baik
dari capaian Nasional.
Rencana Penanggulangan Kemiskinan Daerah (RPKD) Kabupaten Lombok Barat Tahun 2021-2024 53
Pemerintah Kabupaten Lombok Barat
Gambar 3.29
Posisi Relatif Tingkat Pengangguran Terbuka (%)
Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2020
Posisi Relatif Tingkat Pengangguran Terbuka (%)
Provinsi Nusa Tenggara Barat 2020
Sumber :BPS (Sakernas)
Kab/Kota Nasional (7,07) Provinsi Nusa Tenggara Barat (4,22)
6,83
5,50
4,58
4,42
4,17
4,01
3,74
3,28
3,01
2,89
Kab. Kab. Kab. Kab. Kab. Kab. Kab. Kab. Kota Kota
Lombok Lombok Lombok Sumbawa Dompu Bima Sumbawa Lombok Mataram Bima
Barat Tengah Timur Barat Utara
Rencana Penanggulangan Kemiskinan Daerah (RPKD) Kabupaten Lombok Barat Tahun 2021-2024 54
Pemerintah Kabupaten Lombok Barat
Gambar 3.30
Perkembangan Tingkat Pengangguran Terbuka (%)
Kabupaten Lombok Barat, Tahun 2016-2020
5,00
4,58
4,50
4,00 3,52
3,35 3,28 3,22
3,50
3,00
2,50
2,00
1,50
1,00
0,50
0,00
2016 2017 2018 2019 2020
Rencana Penanggulangan Kemiskinan Daerah (RPKD) Kabupaten Lombok Barat Tahun 2021-2024 55
Pemerintah Kabupaten Lombok Barat
Gambar 3.31
Posisi Relatif Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (%)
Kabupaten Lombok Barat Tahun 2020
Posisi Relatif Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (%)
Provinsi Nusa Tenggara Barat 2020
Sumber :BPS (Sakernas)
75,04
74,24
73,60
72,27
70,06
69,73
69,11
68,11
68,07
67,89
Kab. Kab. Kab. Kab. Kab. Kab. Kab. Kab. Kota Kota
Lombok Lombok Lombok Sumbawa Dompu Bima Sumbawa Lombok Mataram Bima
Barat Tengah Timur Barat Utara
Gambar 3.32
Perkembangan Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (%)
Kabupaten Lombok Barat, Tahun 2016-2020
Perkembangan Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (%)
Kab. Lombok Barat, Tahun 2016 - 2020
Sumber :BPS (Sakernas)
Kab/Kota
72,00
70,94
70,00 68,11 67,89
68,00 66,83
66,00
64,00
62,00 59,99
60,00
58,00
56,00
54,00
2016 2017 2018 2019 2020
Rencana Penanggulangan Kemiskinan Daerah (RPKD) Kabupaten Lombok Barat Tahun 2021-2024 56
Pemerintah Kabupaten Lombok Barat
96,99
96,72
96,26
95,99
95,83
95,58
95,42
94,50
93,17
Kab. Kab. Kab. Kab. Kab. Kab. Kab. Kab. Kota Kota
Lombok Lombok Lombok Sumbawa Dompu Bima Sumbawa Lombok Mataram Bima
Barat Tengah Timur Barat Utara
Rencana Penanggulangan Kemiskinan Daerah (RPKD) Kabupaten Lombok Barat Tahun 2021-2024 57
Pemerintah Kabupaten Lombok Barat
Gambar 3.34
Perkembangan Tingkat Kesempatan Kerja (%)
Kabupaten Lombok Barat, Tahun 2016-2020
Perkembangan Tingkat Kesempatan Kerja (%)
Kab. Lombok Barat, Tahun 2016 - 2020
Sumber :BPS (Sakernas)
Kab/Kota
97,00 96,72 96,78
96,65
96,48
96,50
96,00
95,50
95,42
95,00
94,50
2016 2017 2018 2019 2020
5. Bidang Ekonomi
Analisis bidang ekonomi difokuskan pada indikator utama yaitu pertumbuhan
ekonomi. Indikator pertumbuhan ekonomi ini yang dianggap paling berpengaruh
terhadap tingkat kesejahteraan masyarakat. Pertumbuhan ekonomi
menggambarkan seberapa berkembangnya perekonomian suatu wilayah secara
total.
Pertumbuhan ekonomi adalah perubahan persentase Produk Domestik
Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga konstan dari suatu kurun waktu. Semakin
tinggi pertumbuhan ekonomi mengindikasikan semakin baiknya tingkat
kesejahteraan masyarakat. Berdasarkan perkembangan antar waktu, nilai ekonomi
atau pertumbuhan ekonomi Kabupaten Lombok Barat dari tahun 2016 hingga 2020
berfluktuatif. Pada tahun 2018, terjadinya musibah gempa bumi yang melanda
Pulau Lombok dan sekitarnya yang mengakibatkan perekonomian Kabupaten
Lombok Barat melambat. Namun pertumbuhan ekonomi di tahun itu tetap positif
dengan pertumbuhan 0,57 persen. Pasca bencana gempa bumi, pertumbuhan
Rencana Penanggulangan Kemiskinan Daerah (RPKD) Kabupaten Lombok Barat Tahun 2021-2024 58
Pemerintah Kabupaten Lombok Barat
ekonomi Lombok Barat bertahap mulai meningkat kembali pada tahun 2019 sebesar
3,84 persen. Hal ini merupakan prestasi yang luar biasa bagi pemerintah daerah,
karena berhasil mempertahankan perekonomian tetap berjalan ditengah bencana
alam yang terjadi.
Untuk tahun 2020 sendiri, akibat adanya bencana non alam pandemi global
COVID-19, mengakibatkan kapasitas produksi, tingkat konsumsi dan investasi
mengalami penurunan sehingga pertumbukan ekonomi juga melemah, pertumbuhan
ekonomi Kabupaten Lombok Barat terkontraksi keangka -7,08. Namun kondisi ini
tidak hanya terjadi di Indonesia, tetapi hampir di seluruh belahan dunia.
Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat di grafik di bawah ini yang menggambarkan
Capaian Indikator Pertumbuhan Ekonomi (%) Kabupaten Lombok Barat dilihat dari
Perkembangan antar waktu Tahun 2016-2020 dan Posisi relatif Tahun 2020 dapat
dilihat pada Gambar berikut.
Gambar 3.35
Perkembangan Pertumbuhan Ekonomi (%)
Kabupaten Lombok Barat, Tahun 2016-2020
Perkembangan Pertumbuhan Ekonomi (%)
Kab. Lombok Barat, Tahun 2016 - 2020
Sumber :BPS (PDRB)
Kab/Kota
8,00 6,54
5,70
6,00
3,84
4,00
2,00 0,57
0,00
2016 2017 2018 2019 2020
-2,00
-4,00
-6,00 -7,08
-8,00
Rencana Penanggulangan Kemiskinan Daerah (RPKD) Kabupaten Lombok Barat Tahun 2021-2024 59
Pemerintah Kabupaten Lombok Barat
Gambar 3.36
Posisi Relatif Pertumbuhan Ekonomi (%)
Kabupaten Lombok Barat Tahun 2020
Posisi Relatif Pertumbuhan Ekonomi (%)
Provinsi Nusa Tenggara Barat 2020
Sumber :BPS (PDRB)
Kab/Kota Nasional (-2,07) Provinsi Nusa Tenggara Barat (-0,64)
28,78
Kab. Kab. Kab. Kab. Kab. Kab. Kab. Kab. Kota Kota
Lombok Lombok Lombok Sumbawa Dompu Bima Sumbawa Lombok Mataram Bima
Barat Tengah Timur Barat Utara
-4,95
-3,21
-5,50
-3,49
-4,13
-3,10
-6,68
-7,08
-7,44
Sumber Data : Badan Pusat Statistik, 2021
Seperti yang telah disebutkan diatas, terlihat pada grafik bawah akibat
pandemi global COVID-19, Capaian indikator Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten/Kota
se-NTB Tahun 2020 rata-rata mengalami kontraksi kearah negatif, kecuali
Kabupaten Sumbawa Barat. Kabupaten Lombok Barat tahun 2020 dilihat dari posisi
relatif berada pada urutan ke-9 dari 10 Kabupaten/Kota di Provinsi NTB dengan
pertumbuhan ekonomi -7,08%. Capaian ini berada dibawah capaian Provinsi NTB
dengan pertumbuhan ekonomi -0,64% dan juga berada dibawah perumbuhan
Nasional sebesar -2,07%. Untuk perkembangan antar waktu Pertumbuhan Ekonomi
Kabupaten Lombok Barat dari Tahun 2016-2020 terlihat berfluktuatif, sehingga
disimpulkan bahwa prioritas intervensi indikator ini harus tetap diprioritaskan agar
indikator pertumbuhan ekonomi terus membaik dengan laju pertumbuhan
percepatan dan berada pada pertumbuhan positif.
Regional Bruto (PDRB) sebesar lebih dari 10%. Sehingga dapat dikatakan bahwa
kontribusi Kabupaten Lombok Barat untuk Provinsi NTB sebagai Lumbung Pangan
nasional sangat signifikan.
Dari data didapat bahwa salah satu sektor yang tidak terdampak Covid-19
adalah Sektor Pertanian, dimana sektor ini tetap tumbuh positif. Oleh sebab itu
maka pertanian harus dikembangkan agar mampu mengurangi jumlah masyarakat
miskin. Untuk Kabupaten Lombok Barat, sektor pertanian masih bisa tumbuh positif
0,86% (Laju masing-masih sektor pada Tabel 3.5 dibawah) dengan distribusi sektor
pertanian tertinggi dibandingkan sektor lainnya yaitu sebesar 22,57% (Tabel 3.6).
Oleh karena itu, Pertanian menjadi pembuktian bahwa dalam tantangan apapun,
pertanian selalu berproduksi. Ini adalah bukti sektor pertanian tidak terkena
dampak akibat tantangan apapun sehingga kita harus bersinergi memperkuatnya ke
depan.
Sektor Pertanian Lombok Barat dalam mendukung NTB sebagai Lumbung
Pangan Nasional (ketersediaan pangan khususnya beras) menjadi prioritas untuk
terus dipertahankan dan ditingkatkan melalui sinergi kebijakan (program) nasional
dan daerah, sehingga berdampak untuk menurunkan kemiskinan.
Tabel 3.5
Laju Pertumbuhan PDRB Atas Dasar Harga Konstan 2010
Menurut Lapangan Usaha (persen) Kabupaten Lombok Barat Tahun 2016 – 2020
Kategori Lapangan Usaha/
2016 2017 2018 2019* 2020**
Category Industry
A Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan/ 2.67 5.16 2,79 1,07 0,86
B Pertambangan dan Penggalian 6.85 4.87 -0,02 6,2 -4,05
C Industri Pengolahan 6.48 5.67 -2,06 4,96 -0,98
D Pengadaan Listrik dan Gas 9.89 4.23 1.28 9,88 6,67
E Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah 6.94 2.09 1.10 4,92 5,61
dan Daur Ulang
F Konstruksi 7.78 6.83 -1,50 8,54 -20,66
G Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil 7.70 7.66 0.61 7,25 -6,5
dan Sepeda Motor
H Transportasi dan Pergudangan 1.59 10.40 4,73 1,02 -16,31
I Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 10.22 6.61 -9.97 -2,47 -36,49
J Informasi dan Komunikasi 8.75 8.00 4.99 4,08 10,67
K Jasa Keuangan dan Asuransi 11.55 12.92 5.00 1,58 17,11
L Real Estat 6.92 7.95 -2.46 4,72 0,46
M,N Jasa Perusahaan 5.14 5.02 -6.72 3,70 -10,94
O Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan 2.94 1.24 0.94 1,79 -1,45
Jaminan Sosial Wajib
P Jasa Pendidikan 5.62 5.55 3.70 5,27 0,33
Q Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 5.03 5.87 6.72 6,05 0,98
R,S,T,U Jasa lainnya 6.06 6.36 -4.77 3,27 -8,54
Produk Domestik Regional Bruto/Gross Regional Domestic
5.70 6.54 0.57 3,84 -7,08
Product
Sumber Data : BPS Kabupaten Lombok Barat, 2021
Rencana Penanggulangan Kemiskinan Daerah (RPKD) Kabupaten Lombok Barat Tahun 2021-2024 61
Pemerintah Kabupaten Lombok Barat
Tabel 3.6
Distribusi Persentase masing-masing Sektor terhadap
PDRB Kabupaten Lombok Barat Atas Dasar Harga Berlaku, Tahun 2016 – 2020
Kategori Lapangan Usaha/
2016 2017 2018 2019* 2020**
Category Industry
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
A Pertanian, Kehutanan, danPerikanan /Agriculture,
20,73 20,45 21,17 20,65 22,57
Forestry &Fishing
B Pertambangan dan Penggalian /Mining &
6,40 6,39 6,35 6,56 6,8
Quarrying
C Industri Pengolahan /Manufacturing 4,44 4,37 4,21 4,25 4,51
D Pengadaan Listrik dan Gas /Electricity & Gas 0,08 0,10 0,10 0,10 0,11
E Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan
Daur Ulang /Water supply, Sewerage, Waste 0,12 0,12 0,12 0,11 0,13
Management &Remediation Activities
F Konstruksi /Construction 12,65 12,65 12,58 13,48 11,51
G Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan
Sepeda Motor /Wholesale &Retail Trade; Repair of 13,01 13,18 13,24 13,72 13,83
Motor Vehicles&Motorcycles
H Transportasi dan Pergudangan /Transportation &
9,48 9,84 10,31 9,99 9,23
Storage
I Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum
8,65 8,71 7,51 7,01 4,62
/Accomodation & food Service Activities
J Informasi dan Komunikasi /Information
1,99 2,03 2,07 2,05 2,43
&Communication
K Jasa Keuangan dan Asuransi /Financial & Insurance
2,94 3,12 3,26 3,15 3,93
Activities
L Real Estat /Real Estate Activities 3,48 3,48 3,38 3,37 3,6
M,N Jasa Perusahaan /Bussiness Activities 0,11 0,11 0,10 0,10 0,09
O Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan
Jaminan Sosial Wajib /Public Administration & 6,78 6,35 6,42 6,17 6,74
Defence; Compulsory Social Security
P Jasa Pendidikan /Education 5,02 4,97 5,10 5,14 5,6
Q Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial / Human Health
1,84 1,80 1,91 1,96 2,14
and Social Work Activities
R,S,T,U Jasa lainnya /Other Service Activities 2,29 2,32 2,17 2,18 2,17
Tabel 3.7
Data Produksi Tanaman Pangan Kabupaten Lombok Barat Tahun 2016-2020
Tahun
KOMODITI
2016 (Ton) 2017 (Ton) 2018 (Ton) 2019 (Ton) 2020 (Ton)
Total Produksi pangan: 249.669 266.342 298.152 305.678 254.178
* Padi 187.605 193.653 219.889 193.076 176.979
Rencana Penanggulangan Kemiskinan Daerah (RPKD) Kabupaten Lombok Barat Tahun 2021-2024 62
Pemerintah Kabupaten Lombok Barat
Rencana Penanggulangan Kemiskinan Daerah (RPKD) Kabupaten Lombok Barat Tahun 2021-2024 63
Pemerintah Kabupaten Lombok Barat
Berdasarkan jumlah Rumah Tangga sasaran data DTKS Tahun 2020 sebanyak
121.669 rumah tangga, dengan rincian Kecamatan Gerung merupakan kecamatan
dengan jumlah rumah tangga sasaran terbanyak yaitu 16.578 rumah tangga,
selanjutnya Kecamatan Narmada sebanyak 15.007 rumah tangga, Kecamatan
Gunungsari sebanyak 14.665 rumah tangga, Kecamatan Sekotong sebanyak 14.457
rumah tangga, Kecamatan Lingsar sebanyak 12.218 rumah tangga, Kecamatan
Lembar sebanyak 12.057 rumah tangga, Kecamatan Labuapi sebanyak 11.487 rumah
tangga, Kecamatan Kediri sebanyak 10.767 rumah tangga, Kecamatan Kuripan
sebanyak 7.551 rumah tangga, dan anggota rumah tangga sasaran terendah ada di
Kecamatan Batulayar sebanyak 6.882 rumah tangga.
Rencana Penanggulangan Kemiskinan Daerah (RPKD) Kabupaten Lombok Barat Tahun 2021-2024 64
Pemerintah Kabupaten Lombok Barat
BAB IV
PRIORITAS PROGRAM
Rencana Penanggulangan Kemiskinan Daerah (RPKD) Kabupaten Lombok Barat Tahun 2021-2024 65
Pemerintah Kabupaten Lombok Barat
Program Program Program Pemenuhan Program Pemberdayaan • Program Pengembangan Perumahan • Program Perencanaan dan Pembangunan
Perlindungan Pengelolaan Upaya Kesehatan Lembaga • Program Perumahan Dan Kawasan Industri
dan Jaminan Pendidikan Perorangan dan Upaya Kemasyarakatan, Permukiman Kumuh • Program Pemberdayaan Usaha Menengah,
Sosial Kesehatan Masyarakat Lembaga Adat dan
• Program Pengelolaan Dan Usaha Kecil, dan Usaha Mikro (UMKM)
Masyarakat Hukum Adat
Pengembangan Sistem Penyediaan • Program Pelatihan Kerja dan Produktivitas
Air Minum Tenaga Kerja
• Program Pengelolaan Dan • Program Penyediaan dan Pengembangan
Pengembangan Sistem Air Limbah Sarana Pertanian
• Program Pengelolaan Perikanan Tangkap; dan
Program Pengelolaan Perikanan Budidaya
• Program Pengelolaan sumber daya ekonomi
untuk kedaulatan dan kemandirian pangan
Berkurangnya Beban Pengeluaran Meningkatnya Kualitas dan Mutu Meningkatnya Pelayanan Meningkatnya Akses Infrastruktur Meningkatnya Kemandirian
Masyarakat melalui Perlindungan dan Pendidikan PAUD dan Pendidikan Kesehatan Ibu, Anak dan Gizi Dasar Ekonomi masyarakat
Jaminan Sosial Dasar Masyarakat • Proporsi RT dengan Sanitasi • Tingkat Partisipasi Angkatan
• Jml. Keluarga Penerima Bantuan Pangan • Angka Partispasi Murni SD/MI • Menurunnya Angka Layak (%) Kerja (%)
• Jml. Keluarga Penerima Bantuan PKH • Angka Partispasi Murni SMP/MTs Kematian Ibu (AKI) • Proporsi RT dengan Air Minum • Tingkat Pengangguran Terbuka
• Jml. Kelompok Penerima Bantuan • Angka Partisipasi Kasar SD/MI • Menurunnya Angka Layak (%) (%)
Ekonomi (KUBe) Kematian Bayi (AKB) • Proporsi RT dengan Akses • Tingkat Kesempatan Kerja (%)
• Angka Partisipas Kasar SMP/MTs
• Prevalensi Stunting Listrik Layak (%)
• Angka Partisipasi Kasar TK/PAUD
• Angka Putus Sekolah SD
• Angka Putus Sekolah SMP
Rencana Penanggulangan Kemiskinan Daerah (RPKD) Kabupaten Lombok Barat Tahun 2021-2024 66
Pemerintah Kabupaten Lombok Barat
1. Bidang Pendidikan
Meningkatnya
Indeks Pembangunan Manusia (IPM)
-. Angka Harapan Lama Sekolah (tahun)
Kegiatan : -. Rata-rata Lama Sekolah (tahun)
1. Kegiatan Pengelolaan Pendidikan Sekolah Dasar.
2. Kegiatan Pengelolaan Pendidikan Sekolah Menengah
Pertama.
3. Kegiatan Pengelolaan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD).
4. Kegiatan Pemerataan Kuantitas dan Kualitas Pendidik dan
Tenaga. Kependidikan bagi Satuan Pendidikan Dasar,
PAUD, dan Pendidikan Nonformal/Kesetaraan.
5. Kegiatan Pengelolaan Pendidikan Nonformal/Kesetaraan.
Rencana Penanggulangan Kemiskinan Daerah (RPKD) Kabupaten Lombok Barat Tahun 2021-2024 67
Pemerintah Kabupaten Lombok Barat
2. Bidang Kesehatan
PROGRAM PEMENUHAN PROGRAM PENINGKATAN PROGRAM SEDIAAN PROGRAM PEMBERDAYAAN Bantuan untuk
UPAYA KESEHATAN KAPASITAS SUMBER DAYA FARMASI, ALAT KESEHATAN MASYARAKAT BIDANG Peningkatan Kesehatan
PERORANGAN DAN UPAYA Masyarakat (CSR)
MANUSIA KESEHATAN DAN MAKANAN MINUMAN KESEHATAN
KESEHATAN MASYARAKAT
Meningkatnya
Derajat Kesehatan Masyarakat
-. Umur Harapan Hidup (tahun)
Kegiatan : -. Menurunnya Prevalensi Stunting
1. Kegiatan Penyediaan Layanan Kesehatan untuk UKM dan
UKP Rujukan Tingkat Daerah Kabupaten/Kota.
2. Kegiatan Perencanaan Kebutuhan dan Pendayagunaan
Sumberdaya Manusia Kesehatan untuk UKP dan UKM di
Wilayah Kabupaten/Kota.
3. Kegiatan Advokasi, Pemberdayaan, Kemitraan,
Peningkatan Peran serta Masyarakat dan Lintas Sektor
Tingkat Daerah Kabupaten/Kota.
4. Kegiatan Advokasi, Pemberdayaan, Kemitraan,
Peningkatan Peran serta Masyarakat dan Lintas Sektor
Tingkat Daerah Kabupaten/Kota.
Rencana Penanggulangan Kemiskinan Daerah (RPKD) Kabupaten Lombok Barat Tahun 2021-2024 68
Pemerintah Kabupaten Lombok Barat
Kegiatan :
1. Kegiatan Pengelolaan dan Pengembangan Sistem
Air Limbah Domestik dalam Daerah
Kabupaten/Kota.
2. Kegaitan Pengelolaan dan Pengembangan Sistem
Air Minum (SPAM) di Daerah Kabupaten/Kota.
3. Kegiatan Pencegahan Perumahan dan Kawasan
Permukiman Kumuh Pada Daerah Kabupaten /
Kota.
Rencana Penanggulangan Kemiskinan Daerah (RPKD) Kabupaten Lombok Barat Tahun 2021-2024 69
Pemerintah Kabupaten Lombok Barat
4. Bidang Ketenagakerjaan
Rencana Penanggulangan Kemiskinan Daerah (RPKD) Kabupaten Lombok Barat Tahun 2021-2024 70
Pemerintah Kabupaten Lombok Barat
Meningkatnya Penyediaan dan Meningkatnya Penyediaan dan Pengendalian dan Penanggulangan Peningkatan Kapasitas SDM dan
Pengembangan Sarana Pertanian Pengembangan Prasarana Bencana Pertanian Kelembagaan Pertanian
Pertanian
Rencana Penanggulangan Kemiskinan Daerah (RPKD) Kabupaten Lombok Barat Tahun 2021-2024 71
Pemerintah Kabupaten Lombok Barat
Gambar 4.1
Analisis Keterkaitan Penyebab Kemiskinan
Rencana Penanggulangan Kemiskinan Daerah (RPKD) Kabupaten Lombok Barat Tahun 2021-2024 72
Pemerintah Kabupaten Lombok Barat
Pendidikan
Dalam bidang pendidikan, terjadi peningkatan angka partisipasi murni dan angka
partisipasi kasar jenjang pendidikan dasar sesuai kewenangan pemerintah
kabupaten untuk jenjang pendidikan dasar, walaupun masih berfluktuatif namun
menunjukkan keterkaitan dengan perkembangan angka kemiskinan untuk
Kabupaten Lombok Barat. Oleh sebab itu, seluruh aspek tersebut harus terus
ditingkatkan untuk mempercepat peningkatan Indeks Pembangunan Manusia
Kabupaten Lombok Barat terutama terkait komponen Rata-rata Lama Sekolah dan
Harapan Lama Sekolah.
Kesehatan
Untuk bidang kesehatan, analisis keterkaitan permasalahan kemiskinan di
Kabupaten Lombok Barat, terlihat adanya keterkaitan pada indikator angka
kematian ibu melahirkan yang naik, prevalensi stunting, dan angka kematian bayi,
walaupun grafiknya yang masih berfluktuatif. Prevalensi stunting ini menjadi isu
global dan nasional yang harus terus menjadi atensi daerah untuk diturunkan
sesuai target nasional prevalensi stunting dengan target 14% pada tahun 2024.
Rencana Penanggulangan Kemiskinan Daerah (RPKD) Kabupaten Lombok Barat Tahun 2021-2024 73
Pemerintah Kabupaten Lombok Barat
Infrastruktur Dasar
Untuk akses infrastruktur dasar, dari grafik terlihat analisis keterkaitan penyebab
kemiskinan terletak pada proporsi sanitasi layak dan air minum layak. Ketersedian
akses infrastruktur dasar ini harus terus ditingkatkan terkait juga dengan
intervensi untuk penanganan perumahan tidak layak huni dan kawasan
permukiman kumuh di Kabupaten Lombok Barat.
Rencana Penanggulangan Kemiskinan Daerah (RPKD) Kabupaten Lombok Barat Tahun 2021-2024 74
Pemerintah Kabupaten Lombok Barat
Ketenagakerjaan
Rencana Penanggulangan Kemiskinan Daerah (RPKD) Kabupaten Lombok Barat Tahun 2021-2024 75
Pemerintah Kabupaten Lombok Barat
1.2.3. DAK
247.720.900.000 300.261.540.000 285.673.210.000 453.262.163.242 320.564.547.311
1.3.4. Bantuan Keuangan dari Provinsi atau 4.145.350.000 0,00 0,00 0,00 0,00
Pemerintah Daerah Lainnya
2. BELANJA DAERAH
1.484.537.230.000 1.668.418.320.000 1.641.962.830.000 1.862.393.827.598 1.733.242.638.898
SURPLUS/DEFISIT
(14.900.400.000) 31.146.020.000 9.663.880.000 45.650.244.530 (50.755.513.298)
3. PEMBIAYAAN DAERAH
Rencana Penanggulangan Kemiskinan Daerah (RPKD) Kabupaten Lombok Barat Tahun 2021-2024 76
Pemerintah Kabupaten Lombok Barat
Tabel 4.2
Struktur Anggaran Pendapatan Kabupaten Lombok Barat Tahun 2016-2020
Pendapatan Daerah
Uraian
2016 2017 2018 2019 2020
1 2 3 4 5 6
Rencana Penanggulangan Kemiskinan Daerah (RPKD) Kabupaten Lombok Barat Tahun 2021-2024 77
Pemerintah Kabupaten Lombok Barat
Gambar 4.2
Perkembangan Perbandingan PAD, Dana Perimbangan dan Lain-lain Pendapatan
Daerah yang Syah Kabupaten Lombok Barat Tahun 2016-2020
1.400.000.000.000,00
1.200.000.000.000,00
1.000.000.000.000,00
800.000.000.000,00
600.000.000.000,00
400.000.000.000,00
200.000.000.000,00
-
2016 2017 2018 2019 2020
Tabel 4.3
Perkembangan Ruang Fiskal Kabupaten Lombok Barat Tahun 2016-2020
Pendapatan dan Belanja
Uraian
2016 2017 2018 2019 2020
1 2 3 4 5 6
PAD 200.570.630.000 290.993.590.000 217.074.800.000 247.115.353.485 212.985.765.008
Dana Perimbangan 1.109.706.370.000 1.139.364.530.000 1.108.259.610.000 1.286.853.526.986 1.088.277.768.451
DAK 247.720.900.000 300.261.540.000 285.673.210.000 453.262.163.242 320.564.547.311
Lain-lain Pendapatan
159.359.830.000 269.206.220.000 326.292.300.000 374.075.191.657 381.223.592.140
Daerah
Hibah 54.494.160.000 65.464.050.000 67.296.070.000 110.388.080.000 96.447.003.681
Dana Penyes OTSUS 91.100.490.000 162.571.450.000 164.071.280.000 177.902.567.000 213.691.151.000
Rencana Penanggulangan Kemiskinan Daerah (RPKD) Kabupaten Lombok Barat Tahun 2021-2024 78
Pemerintah Kabupaten Lombok Barat
Berdasarkan Tabel 4.3 diatas dapat dilihat bahwa Ruang Fiskal Kabupaten
Lombok Barat fluktiatif sepanjang tahun 2016-2020. Kondisi ruang fiskal sempat
mencapai level tertinggi pada Tahun 2017 sebesar Rp. 616.206.435.000 atau
36,93%. Namun akibat musibah gempa dan berlanjut dengan adanya Pandemi
Global Covid-19, kondisi ruang fiskal Kabupaten Lombok Barat mengalami
penurunan ke angka Rp. 435.615.340.656 atau 25,19%. Melihat perkembangan
ruang fiskal yang berfluktuatif tersebut, maka keleluasaan ruang fiskal bagi
penganggaran program dan kegiatan dalam rangka meningkatkan kesejahteraan
masyarakat dan menurunkan angka kemiskinan, menjadi pekerjaan berat bagi
pemerintah daerah.
Derajat otonomi fiskal dapat dilihat dari rasio kemandirian suatu daerah.
Rasio kemandirian daerah adalah jumlah Pendapatan Asli Daerah dibagi Total
pendapatan x 100 dan dinyatakan dalam persen. Rasio kemandirian Kabupaten
Lombok Barat dari Tahun 2016-2020 dilihat pada Tabel 4.4 berikut.
Tabel 4.4
Rasio Kemandirian Fiskal Kabupaten Lombok Barat Tahun 2016-2020
Pendapatan Asli daerah (PAD)
Uraian
2016 2017 2018 2019 2020
1 2 3 4 5 5
Rencana Penanggulangan Kemiskinan Daerah (RPKD) Kabupaten Lombok Barat Tahun 2021-2024 79
Pemerintah Kabupaten Lombok Barat
Tabel 4.5
Sumber-Sumber Pendapatan Daerah Kabupaten Lombok Barat Tahun 2016-2020
Pendapatan Daerah
Uraian
2016 2017 2018 2019 2020
1 2 3 4 5 6
Rencana Penanggulangan Kemiskinan Daerah (RPKD) Kabupaten Lombok Barat Tahun 2021-2024 80
Pemerintah Kabupaten Lombok Barat
Lebih jelas terkait perkembangan nilai Ruang Fiskal dan Persentase Ruang
Fiskal Kabupaten Lombok Barat Tahun 2016-2020 dilihat pada gambar 4.3
Gambar 4.3
Perkembangan Ruang Fiskal Daerah Kabupaten Lombok Barat
Tahun 2016-2020
700.000.000.000,00 40,00
36,93
600.000.000.000,00 35,00
31,19
616.206.435.000 28,67
30,00
500.000.000.000,00 25,96 512.107.040.000 25,19
533.968.120.390 25,00
400.000.000.000,00
436.615.340.656
385.345.280.000 20,00
300.000.000.000,00
15,00
200.000.000.000,00
10,00
100.000.000.000,00 5,00
0,00 0,00
2016 2017 2018 2019 2020
Ruang Fiskal (Rp) Ruang Fiskal (%)
Analisis derajat otonomi fiskal dapat dilihat dari rasio kemandirian suatu
daerah. Rasio kemandirian daerah menunjukkan seberapa besar ketergantungan
daerah kepada transfer dari pemerintah pusat, dalam rangka membiayai seluruh
belanjanya, yang dituangkan dalam bentuk program-program pembangunan.
Rasio ketergantungan adalah selisih dari 100% dikurangi dengan rasio
kemandirian daerah. Bila rasio kemandirian daerah adalah 25,20%, maka rasio
ketergantungannya adalah 100% - 25,20% = 74,80%.
Berdasarkan analisis derajat otonomi fiskal, terlihat bahwa kemandirian
daerah dalam kurun waktu 2016-2020 mengalami fluktuasi dan cenderung
mengalami penurunan. Hal ini diakibatkan terjadi musibah gempa bumi yang
melanda Pulau Lombok dan sekitarnya pada tahun 2018, yang mengakibatkan
penurunan Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Lombok Barat. Hal ini berlanjut
pada proses pemulihan ekonomi pasca bencana pada tahun 2019 dan pada tahun
2020 akibat bencana non alam pandemi global Covid-19.
Rencana Penanggulangan Kemiskinan Daerah (RPKD) Kabupaten Lombok Barat Tahun 2021-2024 81
Pemerintah Kabupaten Lombok Barat
Gambar 4.4
Rasio Kemandirian Fiskal (%) Kabupaten Lombok Barat dan Perkembangannya
Tahun 2016-2020
18 17,12
16
14 13,65
13,14 12,95 12,66
12
10
8
6
4
2
0
2016 2017 2018 2019 2020
Rencana Penanggulangan Kemiskinan Daerah (RPKD) Kabupaten Lombok Barat Tahun 2021-2024 82
Pemerintah Kabupaten Lombok Barat
Gambar 4.5
Perkembangan Proporsi Belanja Langsung dan Belanja Tidak Langsung
Kabupaten Lombok Barat Tahun 2016-2020
1.000.000.000.000,00 70,00
900.000.000.000,00 60,00
60,00
54,04 54,81
800.000.000.000,00
51,02 50,71
700.000.000.000,00 50,00
48,98 49,29
600.000.000.000,00 45,96 45,19
40,00
40,00
500.000.000.000,00
30,00
400.000.000.000,00
300.000.000.000,00 20,00
200.000.000.000,00
10,00
100.000.000.000,00
0,00 0,00
2016 2017 2018 2019 2020
Rencana Penanggulangan Kemiskinan Daerah (RPKD) Kabupaten Lombok Barat Tahun 2021-2024 83
Pemerintah Kabupaten Lombok Barat
Tabel 4.6
Perkembangan Fiskal Kabupaten Lombok Barat Tahun 2016-2020
Pendapatan dan Belanja
Uraian
2016 2017 2018 2019 2020
1 2 3 4 5 6
PAD 200.570.630.000 290.993.590.000 217.074.800.000 247.115.353.485 212.985.765.008
Dana Perimbangan 1.109.706.370.000 1.139.364.530.000 1.108.259.610.000 1.286.853.526.986 1.088.277.768.451
DAK
247.720.900.000 300.261.540.000 285.673.210.000 453.262.163.242
320.564.547.311
Lain-lain Pendapatan
159.359.830.000 269.206.220.000 326.292.300.000 374.075.191.657 381.223.592.140
Daerah
Hibah
54.494.160.000 65.464.050.000 67.296.070.000 110.388.080.000
96.447.003.681
Dana Penyes OTSUS 91.100.490.000 162.571.450.000 164.071.280.000 177.902.567.000 213.691.151.000
Gambar 4.6
Analisis Efektifitas Anggaran Belanja Kabupaten Lombok Barat
terhadap Capaian Bidang Kemiskinan Tahun 2016-2020
1.000.000.000.000 17,00
16,73
900.000.000.000
16,46 944.342.409.057
16,50
800.000.000.000
817.233.560.000 783.286.937.564 16,00
700.000.000.000 754.704.370.000
600.000.000.000 15,50
593.885.250.000
500.000.000.000 15,17 15,00
15,20
400.000.000.000 14,50
300.000.000.000
14,28 14,00
200.000.000.000
100.000.000.000 13,50
0 13,00
2016 2017 2018 2019 2020
Anggaran Belanja (Rp) Kemiskinan (%)
Rencana Penanggulangan Kemiskinan Daerah (RPKD) Kabupaten Lombok Barat Tahun 2021-2024 84
Pemerintah Kabupaten Lombok Barat
Rencana Penanggulangan Kemiskinan Daerah (RPKD) Kabupaten Lombok Barat Tahun 2021-2024 85
Pemerintah Kabupaten Lombok Barat
1. Faktor Pendorong
a. Pemerintah memiliki kemauan politik yang kuat dan kapasitas yang cukup
memadai untuk penanggulangan kemiskinan di Kabupaten Lombok Barat.
Indikasinya antara lain :
1) Penanggulangan kemiskinan menjadi isu strategis dalam rencana
pembangunan daerah.
2) Adanya strategi, kebijakan, program aksi percepatan penanggulangan
kemiskinan daerah yang efektif sehingga indikator-indikor utama kinerja
penanggulangan kemiskinan menunjukan perkembangan yang baik dalam
5 tahun terakhir.
b. Adanya dukungan regulasi dari Pemerintah yang mengatur dengan jelas
tentang pelaksanaan program percepatan penanggulangan kemiskinan di
daerah.
c. Adanya intervensi yang cukup banyak dari pemerintah dalam upaya
penanggulangan kemiskinan di daerah, salah satunya kebijakan dalam
penggunaan produk lokal daerah.
d. Indeks Pembangunan Manusia, dengan laju kenaikan (progress) yang baik
dan capaian yang terus meningkat.
e. Harapan Lama Sekolah sudah tidak bermasalah dengan capaian yang terus
meningkat.
f. Proporsi rumah tangga dengan akses listrik (%) tidak bermasalah dengan
capaian diatas rata-rata Provinsi NTB.
g. Laju investasi dan kunjungan wisatawan akan meningkat dengan
berlangsungnya Moto GP di Pulau Lombok.
h. Potensi peningkatan kesempatan kerja dan usaha masyarakat melalui
pengembangan sektor ekonomi yang terus tumbuh
2. Faktor Penghambat
a. Jumlah penduduk miskin berdasarkan data BPS masih cukup besar yaitu
100.250 jiwa atau sebesar 14,28% pada Tahun 2020.
b. Rata-rata Lama Sekolah masih rendah yaitu 6,41 Tahun.
c. Proporsi Rumah Tangga dengan Sanitasi Layak (%) masih rendah.
d. Tingkat Pengangguran Terbuka (%) masih tinggi yaitu 4,58% pada Tahun
2020.
e. Masih tingginya indeks kedalaman dan keparahan kemiskinan.
Rencana Penanggulangan Kemiskinan Daerah (RPKD) Kabupaten Lombok Barat Tahun 2021-2024 86
Pemerintah Kabupaten Lombok Barat
Hasil analisis atas berbagai faktor pendorong dan penghambat diatas dapat
dirangkum menjadi isu strategis dan permasalahan yang dialami masyarakat
miskin, yang pada umumnya menunjukkan bahwa kemiskinan bersumber dari
ketidakberdayaan/ketidakmampuan dalam memenuhi kebutuhan dasarnya, karena
terbatasnya akses pendidikan, persaingan usaha, mutu pelayanan dasar,
kesetaraan gender dan masih banyaknya daerah yang sulit terjangkau, pesisir dan
perbatasan. Faktor lain yang menjadi penyebab kemiskinan adalah yang bersifat
struktural, yaitu pelaksanaan kebijakan penanggulangan kemiskinan, koordinasi
antar pemangku kebijakan masih lemah, pengelolaan anggaran dan penataan
kelembagaan kurang mendukung perlindungan dan pemenuhan hak-hak dasar
masyarakat miskin.
Rencana Penanggulangan Kemiskinan Daerah (RPKD) Kabupaten Lombok Barat Tahun 2021-2024 87
Pemerintah Kabupaten Lombok Barat
BAB V
LOKASI PRIORITAS
Isu strategis adalah isu-isu yang dianggap prioritas untuk ditangani sebagai
hasil dari seluruh analisis program percepatan penanggulangan kemiskinan di
Kabupaten Lombok Barat yang telah dilakukan pada proses Analisis Perencanaan
dan Penganggaran seperti yang telah dijabarkan pada Bab 3 dan Bab 4. Satu isu
strategis dapat memuat beberapa indikator utama dalam satu bidang, dimana
isu-isu strategis tersebut menjadi fokus yang harus dicapai melalui program-
program yang telah direncanakan.
Berbagai isu strategis dan permasalahan yang dialami masyarakat miskin
harus diselesaikan secara komprehensif dan simultan bukan parsial. Berikut ini
isu-isu strategis dalam percepatan penanggulangan kemiskinan di Kabupaten
Lombok Barat:
Rencana Penanggulangan Kemiskinan Daerah (RPKD) Kabupaten Lombok Barat Tahun 2021-2024 88
Pemerintah Kabupaten Lombok Barat
Rencana Penanggulangan Kemiskinan Daerah (RPKD) Kabupaten Lombok Barat Tahun 2021-2024 89
Pemerintah Kabupaten Lombok Barat
Gambar 5.1
Pembagian Kuadran Prioritas Wilayah
Rencana Penanggulangan Kemiskinan Daerah (RPKD) Kabupaten Lombok Barat Tahun 2021-2024 90
Pemerintah Kabupaten Lombok Barat
Gambar 5.2
Kuadran Prioritas Wilayah Kecamatan
55564,00
Gerung
50564,00 Narmada
Sekotong
Gunungsari
45564,00
40564,00
Kediri Lembar
Labuapi
Lingsar
35564,00
30564,00
25564,00 Kuripan
Batulayar
20564,00
6194,00 8194,00 10194,00 12194,00 14194,00 16194,00 18194,00
Jumlah Rumah Tangga DTKS
Rencana Penanggulangan Kemiskinan Daerah (RPKD) Kabupaten Lombok Barat Tahun 2021-2024 91
Pemerintah Kabupaten Lombok Barat
Kecamatan Sekotong
Gambar 5.3
Kuadran Prioritas Wilayah Kecamatan Sekotong
12909,00
Buwun Mas
10909,00
8909,00
6909,00 Pelangan
Sekotong
Batu PutihTengah
Sekotong Barat
4909,00
CendiKedaro
Manik
2909,00 Taman Baru
Jika kita melakukan analisis terhadap data jumlah Rumah Tangga DTKS
sasaran dan Anggota Rumah Tangga DTKS untuk wilayah Kecamatan Sekotong
berdasarkan wilayah prioritas intervensi desa, maka didapat hasil sebagai
berikut:
• Wilayah prioritas pertama yang masuk Kuadran I penanganan
kemiskinan adalah Desa Buwun Mas, Pelangan, Sekotong Tengah,
Batu Putih, dan Sekotong Barat.
• Wilayah prioritas kedua (dalam Kuadran II) tidak ada.
• Wilayah prioritas selanjutnya, masuk Kuadran IV adalah Desa
Kedaro, Cendi Manik, Taman Baru, dan Gili Gede Indah.
Rencana Penanggulangan Kemiskinan Daerah (RPKD) Kabupaten Lombok Barat Tahun 2021-2024 92
Pemerintah Kabupaten Lombok Barat
Kecamatan Lembar
Berikut hasil analisis kuadran terhadap Kecamatan Lembar.
Gambar 5.4
Kuadran Prioritas Wilayah Kecamatan Lembar
6793,00
Lembar Selatan
Lembar
5793,00 Jembatan
Kembar
4793,00
Jembatan
Gantung
3793,00 Labuan Tereng
Jembatan
Sekotong Timur
2793,00 Kembar Timur
Mareje
Mareje
Eyat Timur
Mayang
1793,00
635,00 835,00 1035,00 1235,00 1435,00 1635,00 1835,00 2035,00
Jumlah Rumah Tangga DTKS
Rencana Penanggulangan Kemiskinan Daerah (RPKD) Kabupaten Lombok Barat Tahun 2021-2024 93
Pemerintah Kabupaten Lombok Barat
Kecamatan Gerung
Berikut hasil analisis kuadran terhadap Kecamatan Gerung.
Gambar 5.5
Kuadran Prioritas Wilayah Kecamatan Gerung
5979,00
Babussalam
5479,00
Beleke
4979,00
4479,00 Dasan Kebun
Geres Ayu
3979,00 Banyu UripTaman
Gerung SelatanAyu
Tempos
3479,00 Gapuk
Dasan Tapen
2979,00 Gerung Utara
Suka Makmur
2479,00 Mesanggok
Giri Tembesi
1979,00
612,00 812,00 1012,00 1212,00 1412,00 1612,00
Rencana Penanggulangan Kemiskinan Daerah (RPKD) Kabupaten Lombok Barat Tahun 2021-2024 94
Pemerintah Kabupaten Lombok Barat
Kecamatan Labuapi
Gambar 5.6
Kuadran Prioritas Wilayah Kecamatan Labuapi
5917,00
Bengkel
4917,00 Bajur
Merembu
3917,00 Terong Tawah
Telagawaru
Perampuan
Karang
Bagik PolakBongkot
2917,00 Bagik Polak
Barat
1917,00
Labuapi
Kuranji
917,00 Kuranji Dalang
302,00 502,00 702,00 902,00 1102,00 1302,00 1502,00
Jumlah Rumah Tangga DTKS
Rencana Penanggulangan Kemiskinan Daerah (RPKD) Kabupaten Lombok Barat Tahun 2021-2024 95
Pemerintah Kabupaten Lombok Barat
Kecamatan Kediri
Berikut hasil analisis kuadran terhadap Kecamatan Kediri.
Gambar 5.7
Kuadran Prioritas Wilayah Kecamatan Kediri
7203,00
Kediri
6203,00 Banyumulek
5203,00
Gelogor
4203,00
Jagaraga
Ombe BaruIndah
Rumak
3203,00
Kediri Selatan
Montong Are
Lelede
Dasan Baru
2203,00
621,00 821,00 1021,00 1221,00 1421,00 1621,00 1821,00
Jumlah Rumah Tangga DTKS
Rencana Penanggulangan Kemiskinan Daerah (RPKD) Kabupaten Lombok Barat Tahun 2021-2024 96
Pemerintah Kabupaten Lombok Barat
Kecamatan Kuripan
Dari hasil analisis wilayah prioritas intervensi desa berdasarkan tingginya
jumlah Rumah Tangga DTKS sasaran dan Anggota Rumah Tangga DTKS untuk
wilayah Kecamatan Kuripan, didapat hasil sebagai berikut:
Gambar 5.8
Kuadran Prioritas Wilayah Kecamatan Kuripan
7562,00
Jagaraga
6562,00
Kuripan
4562,00
3562,00
Kuripan Selatan
2562,00
Giri Sasak
Rencana Penanggulangan Kemiskinan Daerah (RPKD) Kabupaten Lombok Barat Tahun 2021-2024 97
Pemerintah Kabupaten Lombok Barat
Kecamatan Batulayar
Berikut hasil analisis kuadran terhadap Kecamatan Batulayar.
Gambar 5.9
Kuadran Prioritas Wilayah Kecamatan Batulayar
5223,00 Sandik
4723,00
4223,00
Batulayar
3723,00
3223,00 Meninting
2723,00
Senteluk
2223,00 Batulayar Barat
Bengkaung
1723,00
Lembah Sari
1223,00 Senggigi
723,00 Pusuk Lestari
223,00 423,00 623,00 823,00 1023,00 1223,00 1423,00
Jumlah Rumah Tangga DTKS
Rencana Penanggulangan Kemiskinan Daerah (RPKD) Kabupaten Lombok Barat Tahun 2021-2024 98
Pemerintah Kabupaten Lombok Barat
Kecamatan Gunungsari
Berikut hasil analisis kuadran terhadap Kecamatan Gunungsari.
Gambar 5.10
Kuadran Prioritas Wilayah Kecamatan Gunungsari
8716,00
Sesela
7716,00
5716,00
4716,00
Gunungsari
Mekar Sari
3716,00 Jatisela
Kekait
2716,00 Midang
Penimbung
Dopang
Gelangsar
Kekeri
1716,00 Jeringo
Guntur
Bukit Macan
Tinggi
Mambalan
716,00 Ranjok
231,00 731,00 1231,00 1731,00 2231,00
Jumlah Rumah Tangga DTKS
Rencana Penanggulangan Kemiskinan Daerah (RPKD) Kabupaten Lombok Barat Tahun 2021-2024 99
Pemerintah Kabupaten Lombok Barat
Kecamatan Lingsar
Berikut hasil analisis kuadran terhadap Kecamatan Lingsar.
Gambar 5.11
Kuadran Prioritas Wilayah Kecamatan Lingsar
5423,00
4923,00 Batu Mekar
Langko
4423,00
3923,00 Batu Kumbung
3423,00 Lingsar
2923,00 Sigerongan
Dasan Geria
Gegerung
2423,00 Duman
Peteluan
Bug Indah
BugBayan
1923,00 Karang
Gegelang
1423,00 Giri Madia
923,00
Saribaye
Gontoran
328,00 528,00 728,00 928,00 1128,00 1328,00 1528,00
Jumlah Rumah Tangga DTKS
Rencana Penanggulangan Kemiskinan Daerah (RPKD) Kabupaten Lombok Barat Tahun 2021-2024 100
Pemerintah Kabupaten Lombok Barat
Kecamatan Narmada
Berikut hasil analisis kuadran terhadap Kecamatan Narmada.
Gambar 5.12
Kuadran Prioritas Wilayah Kecamatan Narmada
4013,00
Peresak
3513,00 Keru
Suranadi
3013,00
KramaSesaot
Dasan Jaya
Tereng
Grimax
Badrain
Selat Indah
2513,00 Sembung Golong
Tanak Beak
2013,00 BuwunSedau
Lembuak Sejati
Nyiur Lembang
Batu Kuta
1513,00 Narmada
Lebah Sempage
Pakuan
1013,00 Mekar Sari
288,00 388,00 488,00 588,00 688,00 788,00 888,00 988,00 1088,00
Rencana Penanggulangan Kemiskinan Daerah (RPKD) Kabupaten Lombok Barat Tahun 2021-2024 101
Pemerintah Kabupaten Lombok Barat
Berdasarkan hasil analisis pada Bab 3 dan Bab 4, didapat bahwa salah
satu hal yang harus di intervensi adalah Bidang Pendidikan. Pada bagian ini
dilakukan penentuan prioritas wilayah dimana nantinya intervensi itu perlu
dilakukan. Hasil pemetaan wilayah ini didapat berdasarkan capaian indikator
utama dan indikator pendukungnya yang mewakili prioritas intervensi. Makin
buruk kondisi suatu wilayah berdasarkan capaian kedua indikator tersebut,
makin tinggi urutan prioritasnya untuk diintervensi melalui program/kegiatan
penanggulangan kemiskinan.
Berdasarkan data dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten
Lombok Barat Tahun 2021, dilakukan penentuan prioritas wilayah kecamatan
dalam intervensi Kebijakan Bidang Pendidikan untuk meningkatkan Rata-rata
Lama Sekolah (RLS) di Kabupaten Lombok Barat sebagai salah satu komponen
dalam penghitungan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) yang masih rendah
capaiannya dibawah capaian rata-rata Provinsi NTB dan Nasional, serta
berada diposisi ke-delapan diantara sepuluh Kabupaten/Kota se-NTB.
Proses analisis ini dilakukan dengan menggunakan data Jumlah
Tidak/Belum Sekolah (≥ 25 Tahun) dan Jumlah Belum Tamat SD/Sederajat (≥
25 Tahun) sebagai indikator utama. Dari kedua indikator tersebut diperoleh
grafik wilayah prioritas intervensi sebagai berikut.
Gambar 5.13
Kuadran Prioritas Wilayah Kecamatan Bidang Pendidikan
4002,00 Narmada
3502,00 Lingsar
3002,00
2502,00 Sekotong
Gunungsari
(Jiwa)
2002,00
1502,00 Gerung
Batulayar Labuapi
1002,00 Kediri
Kuripan
502,00 Lembar
5784,00 7784,00 9784,00 11784,00 13784,00 15784,00 17784,00 19784,00
Rencana Penanggulangan Kemiskinan Daerah (RPKD) Kabupaten Lombok Barat Tahun 2021-2024 102
Pemerintah Kabupaten Lombok Barat
Rencana Penanggulangan Kemiskinan Daerah (RPKD) Kabupaten Lombok Barat Tahun 2021-2024 103
Pemerintah Kabupaten Lombok Barat
Gambar 5.14
Kuadran Prioritas Wilayah Kecamatan Penanganan Underweight dan Stunting
26,00
24,00
Lembar
Sekotong
Barat (%)
22,00 BatulayarKuripan
Narmada
20,00
Kediri
18,00 Gerung
Lingsar
16,00 Labuapi
Gunungsari
14,00
12,00 14,00 16,00 18,00 20,00 22,00 24,00 26,00
Status Gizi Balita Underweight Tahun 2021 Kab. Lombok Barat (%)
Dari hasil analisis berdasarkan kedua indikator tersebut, didapat hasil sebagai
berikut:
• Wilayah prioritas pertama yang masuk Kuadran I dalam penanganan
Balita Underweight dan Stunting adalah Kecamatan Sekotong, Lembar,
Batulayar, dan Kuripan.
• Wilayah prioritas kedua (Kuadran II) adalah wilayah Kecamatan
Labuapi dan Gerung.
• Wilayah prioritas ketiga (Kuadran III) adalah wilayah Kecamatan
Narmada.
• Selanjutnya wilayah prioritas intervensi yang berada pada Kuadran IV
sebagai Prioritas selanjutnya adalah Kecamatan Kediri, Lingsar, dan
Gunungsari.
Rencana Penanggulangan Kemiskinan Daerah (RPKD) Kabupaten Lombok Barat Tahun 2021-2024 104
Pemerintah Kabupaten Lombok Barat
Gambar 5.15
Kuadran Prioritas Wilayah Desa Penanganan Underweight dan Stunting
Analisis Kuadran Status Gizi Balita Underweight Tahun 2021 Kab. Lombok
Barat Terhadap Status Stunting Tahun 2021 Kab. Lombok Barat
42,00
Status Stunting Tahun 2021 Kab. Lombok Barat
Batu Putih
37,00
Sekotong
Mareje BaratBanyumulek
Timur
32,00 Eat Mayang Pusuk Lestari
Pelangan
Telagewaru
Mareje Gelangsar
27,00 Kedaro Gerimax Indah
Jembatan
Batu Bengkel
Kuta Lelede Kuripan
Krama Jaya
Kembar Selatan
Narmada
TanakGontoran
Beak Badrain Lembah
Giri SasakSari
Dasan Geria
Lembuak Jembatan
Jembatan
Mekarsari
Rumak
Dasan Gantung
Kembar
Dasan
Giri Baru
Lembar
Tereng Tembesi
Sesaot
Suranadi Sandik
Lebah Langko
Sempage
Kuripan
Saribaye Timur Batulayar Barat
Gapuk
22,00 Gegerung Buwun BagekNarmada
Sejati Timur
Midang
PolakKebon
Selat Timur Babussalam
Gegelang
Karang Bengkaung
Bongkot
AyuLabuan Tereng
Pakuan
Sesela
Nyiurlembang
Batulayar Dasan
Lembar
Sembung
Kuripan Beleke
Geres
Meninting
Selatan
Utara
Gunungsari
Kuranji Kekait
Kuripan
Jagaraga Desa Buwun Mas
(%)
17,00 Bagek
Kuranji
Peteluan
Terong
Senteluk
Duman Sigerongan
Polak Suka
Batu
Barat
Dalang
Indah
Tawah
Gerung Makmur
Mekar
Sekotong
Utara Timur
Mekarsari
Sedau Dasan Tapen Bukit
Perampuan Tinggi
Banyu
GiliKarang
Taman Gede Urip
BaruBayan
Golong Peresak Keru
Jatisela
Senggigi
Giri Madya Taman
Mesanggok Ayu Cendi Manik
BajurSelatan
Gerung
Gunungsari
12,00 Labuapi
Merembu
Batu Kumbung
Tempos Sekotong Tengah
Kekeri Taman Sari
Penimbung
Kediri
Ombe
Mambalan
Gelogor Selatan
Baru
Kediri Jagaraga Indah
7,00 Dopang Montong Are
Jeringo
Guntur Macan
2,00 Ranjok Lingsar
Bug Bug
3,00 8,00 13,00 18,00 23,00 28,00 33,00
Status Gizi Balita Underweight Tahun 2021 Kab. Lombok Barat (%)
Berdasarkan hasil analisis kuadran prioritas pada Gambar 5.15 tersebut, dengan
menggunakan data status balita underwight dan stunting di Kabupaten Lombok
Barat, wilayah desa prioritas dapat ditampilkan pada Tabel 5.1 sebagai berikut.
Rencana Penanggulangan Kemiskinan Daerah (RPKD) Kabupaten Lombok Barat Tahun 2021-2024 105
Pemerintah Kabupaten Lombok Barat
Tabel 5.1
Hasil Analisis Kuadran Prioritas Intervensi Desa
Rencana Penanggulangan Kemiskinan Daerah (RPKD) Kabupaten Lombok Barat Tahun 2021-2024 106
Pemerintah Kabupaten Lombok Barat
Gambar 5.16
Kuadran Prioritas Wilayah Kecamatan Penanganan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH)
1832,00
1632,00
Labuapi
Jumlah RTLH dalam e-RTLH
Kediri
1432,00
1232,00 Sekotong
1032,00
832,00 Gunungsari
NarmadaLingsar
632,00 Lembar
Gerung
432,00
232,00 Kuripan
32,00 Batulayar
195,00 395,00 595,00 795,00 995,00 1195,00 1395,00
Jumlah RTLH dalam Basis Data Perumahan (BDP)
Rencana Penanggulangan Kemiskinan Daerah (RPKD) Kabupaten Lombok Barat Tahun 2021-2024 107
Pemerintah Kabupaten Lombok Barat
BAB VI PENUTUP
BAB VI
PENUTUP
Rencana Penanggulangan Kemiskinan Daerah (RPKD) Kabupaten Lombok Barat Tahun 2021-2024 108
Pemerintah Kabupaten Lombok Barat
BAB VI PENUTUP
Tabel 6.1
Matriks Program untuk Penanggulangan Kemiskinan Kabupaten Lombok Barat
Tahun 2021 – 2024
Target (Pagu Rp. Juta)
No Sektor/Urusan Sasaran Indikator Kebijakan Program Indikator Tahun 2021 Tahun 2022 Tahun 2023 Tahun 2024 Lokasi Sumber
Sasaran Program Kinerja Pagu Kinerja Pagu Kinerja Pagu Kinerja Pagu Prioritas Dana
Mengurangi beban pengeluaran masyarakat miskin
1 Kebijakan KPM Sembako Kesejahteraan Mengurangi Bantuan Berkurangnya 83.000 16.600 83.000 16.600 83.000 16.600 83.000 16.600 10 Kec. APBN
Nasional Masyarakat beban Sembako beban (Kemensos)
pengeluaran (Reguler) pengeluaran
masy. masy.
Keluarga Bantuan Sosial Mengurangi 222.529 94.363 222.529 94.363 222.529 94.363 222.529 94.363 10 Kec. APBN
Miskin Tunai (BST) beban (Kemensos)
pengeluaran
masy.
KPM KKS Non Mengurangi 16.741 30.133 16.741 30.133 16.741 30.133 16.741 30.133 10 Kec. APBN
Program beban (Kemensos)
pengeluaran
masy.
KPM Sembako Bantuan Sosial Mengurangi 3.473 1.736 3.473 1.736 3.473 1.736 3.473 1.736 10 Kec. APBN
Non PKH Tunai (BST) beban (Kemensos)
Sembako pengeluaran
masy.
2 CSR Keluarga Kesejahteraan Pengentasan Bantuan Mengurangi 100% 46 100% 46 100% 46 100% 46 10 Kec. CSR BUMD
Miskin Masyarakat Kemiskinan Peralatan beban
Sekolah dan pengeluaran
Biaya masy.
Pendidikan
Bantuan untuk Mengurangi 100% 422 100% 422 100% 422 100% 422 10 Kec. CSR BUMD
Peningkatan beban
Kesehatan pengeluaran
Masyarakat masy.
Pembangunan Mengurangi 100% 454 100% 454 100% 454 100% 454 10 Kec. CSR BUMD
Sarana dan beban
Prasarana pengeluaran
Umum masy.
Rencana Penanggulangan Kemiskinan Daerah (RPKD) Kabupaten Lombok Barat Tahun 2021-2024 109
Pemerintah Kabupaten Lombok Barat
BAB VI PENUTUP
Rencana Penanggulangan Kemiskinan Daerah (RPKD) Kabupaten Lombok Barat Tahun 2021-2024 110
Pemerintah Kabupaten Lombok Barat
BAB VI PENUTUP
Rencana Penanggulangan Kemiskinan Daerah (RPKD) Kabupaten Lombok Barat Tahun 2021-2024 111
Pemerintah Kabupaten Lombok Barat
BAB VI PENUTUP
Rencana Penanggulangan Kemiskinan Daerah (RPKD) Kabupaten Lombok Barat Tahun 2021-2024 112
Pemerintah Kabupaten Lombok Barat
BAB VI PENUTUP
18 Kependudukan Meningkatnya Kepemilikan Meningkatnya Program Persentase 100% 39 100% 397 100% 574 100% 740 10 Kec. DAU
dan Catatan Sipil Kepemilikan Dokumen kemandirian Pengelolaan Pengumpulan
Dokumen Kependudukan ekonomi Informasi Data
Kependudukan masyarakat Administrasi Kependudukan
Kependudukan &
Pemanfaatan
dan Penyajian
Database
Kependudukan
Rencana Penanggulangan Kemiskinan Daerah (RPKD) Kabupaten Lombok Barat Tahun 2021-2024 113
Pemerintah Kabupaten Lombok Barat
BAB VI PENUTUP
No Sektor/Urusan Sasaran Indikator Kebijakan Program Indikator Target (Pagu Rp. Juta) Lokasi Sumber
Sasaran Program Tahun 2021 Tahun 2022 Tahun 2023 Tahun 2024 Prioritas Dana
Kinerja Pagu Kinerja Pagu Kinerja Pagu Kinerja Pagu
19 Lingkungan Menurunkan Persentase Meningkatnya Program Persentase 72,73% 944 72,73% 409 72,73% 1.023 72,73% 1.043 Kec. DAU +
Hidup beban Jumlah Usaha Kualitas Pengendalian jumlah sungai Gunungsari, DID
pencemaran dan/atau Lingkungan Pencemaran yang sesuai Lembar,
lingkungan kegiatan teknis Hidup dan/atau baku mutu Kuripan
dan Laju pencegahan Kerusakan
Kerusakan pencemaran Lingkungan
Lingkungan Hidup
Hidup
Tercapainya Persentase Meningkatnya Program Persentase 61,1% 8.586 61,2% 6.899 61,4% 8.704 61,5% 9.941 Kec. DAU
Kelestarian Pengelolaan Kualitas Pengelolaan Pengelolaan Batulayar,
fungsi sampah Lingkungan Persampahan sampah Kediri,
lingkungan Hidup Gerung
hidup serta
meningkatnya
pengurangan
dan
penanganan
Sampah
20 Penanggulangan Meningkatnya Indeks Menurunnya Program Persentase 100% 1.683 100% 1.169 100% 1.381 100% 1.534 Terdampak DAU
Bencana Kapasitas Kapasitas Indeks Resiko Penanggulangan Penanggulangan Bencana
daerah Daerah Bencana Bencana bencana
kabupaten
21 BAZNAS Keluarga Kesejahteraan Pengentasan Rumah Layak Meningkatnya 100% 800 100% 800 100% 800 100% 800 10 Kec. BAZNAS
Miskin Masyarakat Kemiskinan Huni (MAHYANI) rumah layak Kab.
huni
Jamban Meningkatnya 100% 150 100% 150 100% 150 100% 150 10 Kec. BAZNAS
Keluarga derajat Kab.
(SANITASI) kesehatan
Rencana Penanggulangan Kemiskinan Daerah (RPKD) Kabupaten Lombok Barat Tahun 2021-2024 114