DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.3 Hubungan antara RPJMD dengan Dokumen Perencanaan Lainnya…. I-9
Gambar 2.21 Persentase Penduduk Umur 10 tahun ke atas menurut jenis kelamin
Gambar 2.30 Persentase Nilai Tambah Subsektor Terhadap Sektor Transportasi dan
Pergudangan, Kabupaten Yahukimo Tahun 2014 (persen)……………….. II – 65
Gambar 2.31 Penggunaan Fasilitas Komunikasi Masyarakat Kabupaten Yahukimo….. II – 68
Gambar 2.32 Nilai Tukar Petani Kabupaten Hulu Sungai Tengah Tahun 2010-2013.. II – 77
Gambar 4.1 Gambaran Permasalahan Utama dan Permasalahan Pokok
Pembangunan Daerah Kabupaten Yahukimo…………………………… IV – 3
Gambar 4.2 Rata-rata Lama Sekolah Kabupaten Yahukimo, 2010-2015……………… IV – 4
Gambar 4.3 Angka Harapan Hidup Kabupaten Yahukimo, 2010-2015……………… IV – 4
Gambar 4.4 Laju Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Yahukimo, 2011-2014………. IV – 7
Gambar 5.1 Hubungan Antarelemen Visi……………………………………………… V–3
Gambar 5.2 Hubungan Visi dan Misi dengan Tujuan Pembangunan………………. V - 14
Gambar 6.1 Strategi dan Sasaran Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten
Yahukimo Tahun 2016-2021………………………………………………. VI – 12
Gambar 6.2 Fokus/Tema Pembangunan Kabupaten Manokwari Selatan Tahun
2017-2021…………………………………………………………………………..VI – 10
DAFTAR ISI
Halaman
BAB I : PENDAHULUAN.......................................................................................
1.1. Latar Belakang ................................................................................... I-1
1.2. Maksud dan Tujuan.......................................................................... I-4
1.3. Dasar Hukum Penyusunan ............................................................. I-6
1.4. Hubungan RPJMD dengan Dokumen Perencanaan Lainnya .... I-8
1.5. Sistematika Penulisan....................................................................... I-11
BAB II : GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH .......................................
2.1. Aspek Geografi dan Demografi ...................................................... II-2
2.2. Aspek Kesejahteraan Masyarakat................................................... II-13
2.3. Aspek Pelayanan Umum ................................................................ II-32
2.4. Aspek Daya Saing Daerah ............................................................... II-56
BAB III : GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH
SERTA KERANGKA PENDANAAN ....................................................
3.1. Kinerja Keuangan Masa Lalu .......................................................... III-1
3.2. Kebijakan Pengelolaan Keuangan Masa Lalu............................... III-8
3.3. Kerangka Pendanaan........................................................................ III-16
BAB IV : ANALISIS ISU_ISU STRATEGIS ..........................................................
4.1. Permasalahan Pembangunan daerah............................................. IV-2
4.2. Isu Strategis...... …………………………………………………….. IV-15
BAB V : Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran .............................................................
5.1. Visi ...................................................................................................... V-1
5.2. Arahan Misi ....................................................................................... V-4
5.3. Arahan Tujuan dan Sasaran ............................................................ V-13
BAB VI : Strategi dan Arah Kebijakan ..................................................................
6.1. Strategi .......................................................................................... VI-1
6.2. Arah Kebijakan .................................................................................. VI-9
BAB VII : Program Pembangunan Daerah ............................................................. VII-1
BAB VIII: Indikasi Rencama Program Prioritas yang Disertai Kebutuhan
Pendanaan .................................................................................................. VIII
BAB IX : Penetapan Indikator Kinerja Daerah .................................................... IX - 1
BAB X : Kaidah Pelaksanaan dan Pedoman Transisi ........................................ X–1
10.1. Pedoman Transisi............................................................................... X-1
10.2. Kaidah Pelaksanaan........................................................................... X-2
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Sesuai dengan pasal 260 dan 263 Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014
tentang Pemerintahan Daerah menyebutkan bahwa daerah sesuai dengan
kewenangannya menyusun rencana pembangunan daerah sebagai satu kesatuan
dalam sistem perencanaan pembangunan nasional. dokumen perencanaan
pembangunan daerah terdiri atas Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah
(RPJPD), Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD), dan
Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD). Dengan demikian, melalui kebijakan
pembangunan dalam jangka panjang, menengah dan tahunan, diharapkan
pemerintah daerah dapat memahami dan memberikan solusi nyata terhadap
permasalahan yang dihadapai oleh masyarakat.
Sesuai dengan pasal 263 ayat (3) Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014,
RPJMD merupakan penjabaran visi, misi, dan program kepala daerah yang memuat
tujuan, sasaran, strategi, arah kebijakan, pembangunan daerah dan keuangan
daerah, serta program perangkat daerah dan lintas perangkat daerah yang disertai
dengan kerangka pendanaan bersifat indikatif untuk jangka waktu 5 (lima) tahun
yang disusun dengan berpedoman pada RPJPD dan RPJMN.
Gambar 1.1
Hubungan antara RPJMD dengan Dokumen Perencanaan Lainnya
Renstra OPD merupakan bagian dari RPJMD yang tidak bisa dipisahkan,
karena pada dasarnya RPJMD merupakan gradasi dari Renstra Perangkat Daerah.
Sasaran RPJMD termasuk program prioritas akan dicapai melalui Renstra
Perangkat Daerah selama lima tahun. Implementasi dari RPJMD Kabupaten
Yahukimo dituangkan didalam Renstra masing-masing Perangkat Daerah sesuai
tugas dan fungsinya. Bupati bertanggungjawab terhadap pencapaian tujuan dan
sasaran RPJMD, sedangkan Kepala Perangkat Daerah bertanggungjawab
terhadap pencapaian sasaran Renstra Perangkat Daerah yang harus
dipertanggungjawabkan setiap tahun dan akhir masa jabatan. Di sini, keberhasilan
Kepala Perangkat Daerah dalam mencapai target kinerja impact dan outcome
dalam Renstra Perangkat Daerah, secara langsung dan tidak langsung akan
memengaruhi pencapaian visi dan misi serta janji politik Bupati yang telah
dijabarkan dalam RPJMD.
BAB I Pendahuluan
BAB II
GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH
Kabupaten Yahukimo merupakan salah satu kabupaten di bagian timur
Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berada dalam wilayah administrasi
Provinsi Papua. Kabupaten yang pusat pemerintahannya di Distrik Dekai ini
merupakan hasil pemekaran dari Kabupaten Jayawijaya berdasarkan Undang-
Undang Nomor 26 tahun 2002 dan diresmikan pada tanggal 11 Desember 2002.
Sebagai salah satu wilayah yang memiliki cukup banyak daerah dengan
aksesibilitas yang terbatas, maka pembangunan menjadi tantangan tersendiri
bagi pemerintah daerah. Minimnya sarana dan prasarana serta infrastruktur
penunjang menjadi penghambat utama dalam pengembangan potensi daerah
dalam meningkatkan pertumbuhan perekonomian. Hal ini diperparah dengan
domisili penduduk Yahukimo yang menyebar di berbagai titik wilayah, dimana
sebagian besar penduduknya tinggal di daerah dataran tinggi yang tentu saja
membutuhkan biaya yang relatif sangat besar agar pembangunan dapat
menjangkaunya. Keanekaragaman wilayah dengan variasi letak dataran hunian
dan topografi serta variasi budaya dan sub rumpun bahasa dari suku-suku yang
menetap harus dijadikan sebagai dasar pertimbangan dalam membangun.
Gambar. G-II.1.
Peta Administratif Kabupaten Yahukimo
Sumber: www.Yahukimokab.go.id
Luas Wilayah
distrik yang memiliki jumlah desa paling sedikit adalah Distrik Yahuliambut, Kona,
dan Dirwemna dengan masing-masing terdiri dari lima desa. Selain itu, Distrik
Kurima memiliki luas wilayah paling besar yakni seluas 605 km2 dengan
persentase sebesar 3,53 persen dari total wilayah. Sedangkan distrik yang
memiliki luas wilayah terkecil adalah Distrik Duram dengan luas wilayah sebesar
100 km2 (0,58%).
Tabel. T-II.1.
Luas Daerah Per Distrik Kabupaten Yahukimo
Jumlah Luas Persentase
No Distrik Ibukota Distrik
Desa (km²) Luas (%)
1 Kurima Obalma 22 605 3,53
2 Anggruk Yahulikma 12 440 2,57
3 Ninia Ninia 10 390 2,27
4 Dekai Dikai 12 520 3,03
5 Obio Munu 13 470 2,74
6 Suru-suru Suru-Suru 13 431 2,51
7 Wusama Apdagma 11 360 2,10
8 Amuma Amuma 13 376 2,19
9 Musaik Usaregeik 10 452 2,64
10 Pasema Pasema 7 320 1,87
11 Hogio Paima 8 374 2,18
12 Mugi Kosihun 20 311 1,81
13 Soba Soba 6 162 0,94
14 Werima Lokon 14 360 2,10
15 Tangma Tangma 10 340 1,98
16 Ukha Ukha 11 360 2,10
17 Panggema Pontenikma 13 530 3,09
18 Kosarek Kosarek 11 350 2,04
19 Nipsan Nipsan 8 341 1,99
20 Ubahak Ubahak 17 432 2,52
21 Pronggoli Siwikma 8 330 1,92
22 Walma Walma 8 341 1,99
23 Yahuliambut Sobundalek 5 340 1,98
24 Hereapini Hereapini 11 361 2,10
b. Topografi
- Daerah dataran, yang terdiri dari daerah rawa dan bergambut dengan
ketinggian hanya mencapai 200 m di atas permukaan laut.
Sistem lahan di Distrik Dekai secara dominan tergolong jenis lahan Timika
(TMK). Dalam sistem lahan ini sering terdapat dystropepts, entropepts, dan
tropofluvents, yang berarti adanya inseptisol serta entisol yang terbentuk dalam
deposit alluvial bergeluh atau serupa lempung. Tanah di lahan Kota Dekai kering
(pasir, bukit pasir darat) dan bersedimen. Terdapat lapisan sirtu (pasir dan batu)
pada kedalaman >2 m di bawah permukaan. Selain itu, data tentang sistem lahan
menyatakan antara tingkat kedalaman 101 – 150 cm terdapat kandungan
sirtu/mineral.
Jika dilihat dari kondisi topografi, sumber daya air di Kabupaten Yahukimo
dapat menyebabkan bencana alam yang meliputi:
1) Bencana banjir,
3) Erosi dan sedimentasi di hilir (antara lain pendangkalan Sungai Brazza dan
Pelabuhan Sungai Logpon),
Kondisi Hidrologi
Klimatologi
Gempa Bumi
Irian Jaya Barat maupun Papua merupakan salah satu daerah di Indonesia
yang termasuk dalam daerah rawan gempa bumi. Kondisi inilah yang harus
diperhatikan dalam merencanakan pemanfaatan lahannya (lihat Gambar G-II.2).
Gambar. G-II.2.
Pusat Gempa Yang Terjadi di Kabupaten Yahukimo
ii. Zona bencana alam di wilayah ini antara lain terletak di sebagian Distrik
Anggruk, Kurima, Ninia, Soba, Samenage, Silimo, dan distrik sekitarnya
yang berada di dataran tinggi.
ii. Zona bencana alam di wilayah ini antara lain terletak di sebagian Distrik
Langda dan distrik sekitarnya.
ii. Zona bencana alam di wilayah ini antara lain terletak di sebagian Distrik
Sumo, Obio, Dekai, Suru-Suru dan distrik sekitarnya yang termasuk
dataran rendah.
Gambar. G-II.3.
Peta Jalur Gempa Pulau Irian/Papua
Banjir
i. Mitigasi bencana alam ini di sebelah utara yang merupakan daerah dataran
tinggi atau pegunungan (daerah resapan air).
ii. Zona bencana alam di wilayah ini antara lain terletak di sebagian Distrik
Anggruk, Ninia, Soba, Samenage, Silimo, dan distrik sekitarnya yang berada
di dataran tinggi.
i. Mitigasi bencana alam ini terletak di sebelah selatan yang merupakan daerah
perbukitan dan dataran memanjang.
ii. Zona bencana alam di wilayah ini antara lain terletak di sebagian Distrik
Langda.
i. Mitigasi bencana alam ini terletak di sebelah selatan yang merupakan daerah
dataran rendah.
ii. Zona bencana alam di wilayah ini antara lain terletak di sebagian Distrik
Sumo, Obio, Dekai, dan distrik sekitarnya yang termasuk dataran rendah.
Perlu adanya pemanfaatan ruang yang efektif dan efisien untuk mewujudkan
struktur dan pola ruang sesuai dengan rencana tata ruang melalui penyusunan
dan pelaksanaan program terintegrasi beserta pendanaan sebagai pendukung
terlaksananya penataan ruang yang optimal. Dalam RTRW Kab. Yahukimo,
Rencana pola ruang wilayah merupakan perencanaan wilayah yang
mendistribusikan peruntukan ruang meliputi peruntukan ruang untuk fungsi
lindung dan peruntukan ruang untuk fungsi budidaya. Sehingga rencana pola
ruang wilayah terbagi menjadi kawasan lindung dan kawasan budidaya sebagai
berikut:
Kawasan suaka alam, pelestarian alam, dan cagar budaya terdiri atas:
Kawasan peruntukan hutan rakyat terdapat di distrik Kurima dan distrik Tangma.
e. Demografi
unik dimana hal ini menjadi tantangan tersendiri bagi pencapaian pembangunan
daerah.
Gambar. G-II.4.
Perkembangan Jumlah Penduduk
Kabupaten Yahukimo, Tahun 2011-2015
190.000
185.000
185.664
180.000 182.339
175.000
175.086
170.000
171.608
168.706
165.000
160.000
2011 2012 2013 2014 2015
Gambar. G-II.5.
Persentase Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin
Kabupaten Yahukimo, Tahun 2015
Perempuan
47,25%
Laki-laki
52,75%
Menurut data Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Kabupaten Yahukimo, jumlah
pencari kerja yang terdaftar menurut jenis kelamin hingga tahun 2013 berjumlah
1.398 orang, yang terdiri dari pencari kerja laki-laki sebanyak 536 orang dan
pencari kerja perempuan sebanyak 862 orang. Dengan pencari kerja terbanyak
merupakan lulusan S1/S2/S3 sebanyak 680 orang.
Gambar. G-II.6.
Piramida Penduduk
Kabupaten Yahukimo, Tahun 2015
Gambar. G-II.7.
Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Berlaku
Kabupaten Yahukimo, Tahun 2011-2015 (Milyar Rupiah)
PDRB atas dasar harga berlaku (ADHB) merupakan nilai tambah yang
dihasilkan sektor-sektor ekonomi yang dihitung dengan menggunakan harga yang
berlaku pada tahun berjalan. Selain menggunakan harga yang berlaku pada
tahun berjalan, PDRB ADHB juga dipengaruhi oleh perubahan kuantitas produksi.
Oleh sebab itu, perubahan angka ke arah yang lebih besar selalu berarti ke arah
yang lebih baik, akan tetapi bukan berarti mengindikasikan sebuah peningkatan.
Gambar. G-II.8.
Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Konstan
Kabupaten Yahukimo, Tahun 2011-2015 (Milyar Rupiah)
Sama halnya dengan PDRB atas dasar harga konstan (ADHK) yang
merupakan nilai tambah dari hasil sektor-sektor ekonomi yang dihitung dengan
menggunakan satu harga dimana menggunakan harga dasar tahun tahun 2010
dimana sebelumnya tahun dasar yang digunakan adalah tahun 2000. Nilai Produk
Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga konstan Kabupaten Yahukimo
pada tahun 2015 adalah sebesar Rp.1.236,59 milyar. Nilai ini mengalami
peningkatan yang cukup signifikan pula di setiap tahunnya yang tergambar pada
pertumbuhan ekonomi daerah.
Struktur Ekonomi
Gambar. G-II.9.
Struktur Ekonomi Terbesar Kabupaten Yahukimo Tahun 2015 (%)
Jasa Pendidikan Lainnya
6,48% 14,05%
Pertanian,
Administrasi Kehutanan, dan
Pemerintahan, Perikanan
Pertahanan dan 24,94%
Jaminan Sosial
Wajib
29,17%
Mobil, dan Sepeda Motor (6,34%). Sementara peranan lapangan usaha lainnya di
bawah lima persen, bahkan ada yang tidak kentara hingga mencapai 0,01 persen.
Pertumbuhan Ekonomi
Gambar. G-II.10.
Laju Pertumbuhan Ekonomi
Kabupaten Yahukimo, Tahun 2011-2015 (%)
Tabel. T-II.2.
Laju Pertumbuhan Ekonomi Menurut Kategori Lapangan Usaha
Kabupaten Yahukimo Tahun 2015
Pertumbuhan
No Kategori Lapangan Usaha Ekonomi
Sektoral (%)
1 Pertanian, Kehutanan dan Perikanan 5,73
2 Pertambangan dan Penggalian 9,07
3 Industri Pengolahan 2,97
4 Pengadaan Listrik dan Gas 1,24
Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan
5 0,00
Daur Ulang
6 Konstruksi 13,74
Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan
7 2,49
Sepeda Motor
8 Transportasi dan pergudangan 3,70
9 Penyediaan Akomodasi Makan Minum 4,11
10 Informasi dan Komunikasi 4,00
11 Jasa Keuangan dan Asuransi 9,13
12 Real Estat 5,04
13 Jasa Perusahaan 8,70
Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan
14 5,06
Sosial Wajib
Pertumbuhan
No Kategori Lapangan Usaha Ekonomi
Sektoral (%)
15 Jasa Pendidikan 8,30
16 Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 6,46
17 Jasa Lainnya 6,20
Jumlah 6,96
Sumber: PDRB Kabupaten Yahukimo Menurut Lapangan Usaha 2011-2015
Jika PDRB suatu wilayah dibagi dengan jumlah penduduk yang tinggal di
wilayah tersebut, maka akan dihasilkan suatu PDRB per kapita. PDRB per kapita
atas dasar harga berlaku menunjukkan nilai PDRB nominal per kepala atau per
satu orang penduduk.
Selama kurun waktu lima tahun (2011-2015), pertumbuhan PDRB per Kapita
tertinggi di Kabupaten Yahukimo terjadi di setiap tahunnya dimana pada tahun
2011 Kabupaten Yahukimo memiliki PDRB per kapita sebesar 5,74 juta rupiah
dan terus meningkat hingga tahun 2015 yang mencapai besaran 9,29 juta rupiah.
Angka ini dapat dibilang cukup rendah dimana PDRB per kapita masih berada
pada kisaran angka 1 digit. Untuk meningkatkan peran PDRB, maka optimalisasi
dan pengembangan berbagai potensi sumber daya Kabupaten Yahukimo harus
terus digali dan diberdayakan guna sebesar-besarnya kemakmuran masyarakat.
Gambar. G-II.11.
PDRB per Kapita
Kabupaten Yahukimo, Tahun 2011-2015 (Juta Rupiah)
Rasio Gini
Berdasarkan kriteria Bank Dunia, pada tahun 2013, 40 persen rumah tangga
berpendapatan rendah dapat menikmati 22,63 persen pendapatan. angka ini
menunjukkan bahwa distribusi pendapatan di Kabupaten Yahukimo memiliki
ketimpangan rendah sehingga diasumsikan kesejahteraan cukup merata.
Tabel. T-II.3.
Distribusi Pendapatan Penduduk terhadap Pengeluaraan Untuk Bahan
Makanan Kabupaten Yahukimo, Tahun 2013
Distribusi Pendapatan
Kriteria Bank Dunia Gini rasio
Penduduk
40% berpendapatan
22,663
rendah
40% berpendapatan
37,635
sedang
0,200
20% berpendapatan
39,732
tinggi
Total 100
Sumber: IPM Kabupaten Yahukimo 2013
Gambar. G-II.12.
Persentase Pengeluaran Rata-rata per Kapita Sebulan
Kabupaten Yahukimo, Kabupaten Jayawijaya, dan Provinsi Papua (%), 2013
100
90
80 54,57 57,84
70
78,39
60
50
40
30 45,43 42,16
20
21,61
10
0
Yahukimo Jayawijaya Papua
Gambar. G-II.13.
Indeks Pembangunan Manusia Kabupaten Yahukimo
Tahun 2011-2015
47,00 46,36 46,63
46,00 45,63
45,00
44,00
43,82
43,00
42,00
41,72
41,00
40,00
39,00
2011 2012 2013 2014 2015
Gambar. G-II.14.
Pencapaian IPM Kabupaten Yahukimo dan
Kabupaten Sekitarnya Tahun 2015
Jayawijaya 54,18
Yahukimo 46,63
Tolikara 46,38
Puncak Jaya 44,87
Yalimo 44,32
Lanny Jaya 44,18
Memberamo Tengah 43,55
Pegunungan Bintang 40,91
Puncak 39,41
Nduga 25,47
0 10 20 30 40 50 60
Pendidikan
Gambar. G-II.15.
Angka Harapan Lama Sekolah (HLS) Kabupaten Yahukimo
Tahun 2010-2015 (tahun)
8
7,47 7,48
7,5
7 7,17
6,87
6,5
6,60
6
6,33
5,5
4,5
4
2010 2011 2012 2013 2014 2015
Gambar. G-II.16.
Rata-Rata Lama Sekolah
Kabupaten Yahukimo, Tahun 2010-2015 (Tahun)
4,50
3,97 3,98
4,00 3,78
3,50
3,00 2,94
2,50
2,00
2,00
1,50 1,78
1,00
2010 2011 2012 2013 2014 2015
Kesehatan
Salah satu komponen dalam penyusunan angka IPM adalah Angka Harapan
Hidup (AHH). AHH adalah perkiraan banyak tahun yang dapat ditempuh oleh
seseorang dalam menjalani kehidupannya (secara rata-rata). Indikasi ini sering
digunakan untuk mengevaluasi kinerja pemerintah dalam meningkatkan
kesejahteraan penduduk khususnya di bidang kesehatan. Semakin tinggi angka
harapan hidup akan memberikan indikasi semakin tinggi kualitas fisik penduduk
suatu daerah yang otomatis menggambarkan derajat kesehatan masyarakat.
Gambar. G-II.17.
Angka Harapan Hidup Kabupaten Yahukimo,
Tahun 2010-2015 (Tahun)
65,2
65,06
65
64,8
64,6 64,54
64,56
64,4 64,45 64,49
64,41
64,2
64
2010 2011 2012 2013 2014 2015
Gambar. G-II.18.
Angka Harapan Hidup Kabupaten Yahukimo
dan Kabupaten Sekitarnya Tahun 2015
50,00
40,00
30,00
20,00
10,00
0,00
a
ah
ya
ra
g
at
a
ga
o
o
an
ay
pu
kim
lim
pu
m
ija
ng
yJ
nt
Nd
Pa
As
Ya
w
ya
Te
hu
Bi
nn
ya
Ja
Ya
o
an
La
Ja
m
ng
ra
u
be
un
em
g
Pe
harga barang sering terjadi di kabupaten tersebut dan kebutuhan hidup penduduk
di sana yang semakin bertambah, maka rata-rata pengeluaraan riil penduduknya
pun semakin meningkat hingga mencapai Rp. 4.109.000,- per bulan/kapita.
Gambar. G-II.19.
Pengeluaran Riil Disesuaikan Penduduk Kabupaten Yahukimo
Tahun 2011-2015 (ribu rupiah/kapita/tahun)
4.120
4.109
4.100
4.080
4.081
4.060 4.068
4.055
4.040
4.043
4.020
4.000
2011 2012 2013 2014 2015
Gambar. G-II.20.
Pengeluaran Riil Disesuaikan (ribu rupiah/kapita/tahun)
Kabupaten Yahukimo dan Kabupaten Sekitarnya, Tahun 2015
Yalimo 4.320,63
Lanny Jaya 3.964,78
Nduga 3.625,36
Pegunungan Bintang 5.176,46
Yahukimo 4.108,80
Asmat 5.533,33
Jayapura 9.622,44
Jayawijay 7.067,97
Papua 6.468,55
Kemiskinan
Tabel. T-II.4.
Garis Kemiskinan dan Persentase Penduduk Miskin di
Kabupaten Yahukimo Tahun 2010-2014
Penduduk Miskin
Garis
No Tahun Jumlah
Kemiskinan Persentase
(Ribu)
1 2010 215.897 46,22 77,40
2 2011 - - -
3 2012 253.240 41,98 72,40
4 2013 274.781 43,27 76,10
5 2014 286.300 39,02 69,89
Sumber: Yahukimo Dalam Angka tahun 2016
Pendidikan
Tabel. T-II.5.
Jumlah Sekolah, Murid, Guru Tetap, dan Rasio Murid:Guru
Kabupaten Yahukimo, Tahun 2015
Banyaknya
No. Jenis Sekolah Guru Tidak
Sekolah Murid Guru Tetap
Tetap
1. Taman Kanak-kanak 6 86 4 15
2. Sekolah Dasar 140 35.513 840 -
Pendidikan Umum
3. a. SMP 32 3.885 198 -
b. SMA 4 646 64 25
Pendidikan Kejuruan
4.
a. SMK 1 68 13 2
Jumlah 183 40.198 1.119 42
Sumber: Kabupaten Yahukimo Dalam Angka,2015
Tabel. T-II.6.
Perkembangan Angka Partisipasi Kasar (APK) dan Angka Partisipasi Murni
(APM) Menurut Tingkat Pendidikan di Kabupaten Yahukimo Tahun 2016
No. Jenjang Pendidikan APK APM
1. SD/MI 122,76 123,50
2. SMP/MTs 33,53 34,60
3. SMA/MA 8,56 8,83
4. SMK 4,65 4,72
Sumber: Kabupaten Yahukimo Dalam Angka,2016
Kesehatan
Tabel. T-II.7.
Fasilitas dan Sarana Prasarana Kesehatan
Kabupaten Yahukimo Tahun 2010-2014
Fasilitas Kesehatan/
No. 2010 2011 2012 2013 2014
Tenaga Kesehatan
1. RSUD - - - - 1
2. Puskesmas 18 18 18 18 18
3. Puskesmas Pembantu 44 46 49 49 49
4. Puskesmas Keliling 9 1 14 15 15
5. Poskesdes 101 101 107 107 107
6. Posyandu 240 240 262 262 262
7. Dokter Spesialis - - - 4 4
8. Dokter Umum 11 15 15 21 21
9. Dokter Gigi 1 1 2 2 2
10. Kader Kesehatan - 415 414 424 424
11. Bidan 33 35 39 43 43
12. Apoteker 4 3 3 5 5
13. Juru Rawat 193 183 179 179 179
14. Pekarya 4 - 6 6 6
Sumber: BPS Kabupaten Yahukimo, 2016
Tabel. T-II.8.
Rasio Fasilitas dan Sarana Prasarana Kesehatan terhadap Penduduk
Kabupaten Yahukimo Tahun 2012-2014
Fasilitas Kesehatan/ Tenaga
No. Satuan 2012 2013 2014
Kesehatan
Per 1.000
1. RSUD 0,10 0,10 0,10
penduduk
Per 1.000
2. Puskesmas 0,29 0,28 0,27
penduduk
Per 1.000
3. Puskesmas Pembantu 0,08 0,09 0,08
penduduk
Per 1.000
4. Puskesmas Keliling - 0,02 0,02
penduduk
Per 1.000
5. Poskesdes 0,62 0,61 0,59
penduduk
Per 1.000
6. Posyandu 1,53 1,50 1,44
penduduk
Per 1.000
7. Dokter Spesialis 0,09 0,12 0,12
penduduk
Per 1.000
8. Dokter Umum 0,01 0,01 0,01
penduduk
Per 1.000
9. Dokter Gigi 2,41 2,42 2,33
penduduk
Per 1.000
10. Kader Kesehatan 0,23 0,25 0,24
penduduk
Per 1.000
11. Bidan 0,02 0,03 0,03
penduduk
Per 1.000
12. Apoteker 1,04 1,02 0,98
penduduk
Per 1.000
13. Juru Rawat 0,03 0,03 0,03
penduduk
Per 1.000
14. Pekarya 0,10 0,10 0,10
penduduk
Sumber: BPS Kabupaten Yahukimo, 2016
meningkatkan fasilitas dan tenaga kesehatan baik dari segi kuantitas terlebih lagi
kualitasnya.
Gambar. G-II.21.
Perkembangan Tingkat Morbiditas dan Rata-Rata Lama Sakit Penduduk
Kabupaten Yahukimo Tahun 2012-2013
38,49
40
35 28,67
25,50
30
25 16,90
20
15 8,46
10
4,42
5
0
2012 2013
Tabel. T-II.9.
Sembilan Penyakit yang Banyak Diderita Masyarakat Yahukimo
Kabupaten Yahukimo Tahun 2014
No. Nama Penyakit
1. Malaria
2. ISPA
3. Penyakit Tulang dan Sendi
4. Jamur pada Kulit
5. Diare
6. Anemia
7. Infeksi Kulit/Borok
8. Gastritis
9. Mastoid
Sumber: BPS Kabupaten Yahukimo, 2016
Pekerjaan Umum
Tabel. T-II.10.
Pembangunan Sarana dan Prasarana Jalan di Kabupaten Yahukimo
Panjang Jalan per Luas Wilayah
Tahun Luas Wilayah Panjang Jalan
Rasio
(Km2) (Km)
Tahun I (2003) 17.152 - -
Tahun II (2004) 17.152 6,00 0,034
Tahun III (2005) 17.152 11,00 0,064
Tahun IV (2006) 17.152 21,00 0,122
Tahun V (2007) 17.152 38,93 0,226
Perhubungan
Bandar udara utama di Kabupaten Yahukimo yakni Bandar Udara Nop Goliat
dengan spesifikasi sebagai berikut:
• Terminal : 10.000 m2
Ketenagakerjaan
Tabel. T-II.12.
TKK Menurut Jenis Kelamin
di Kabupaten Jayawijaya, Kabupaten Yahukimo dan
Provinsi Papua, Tahun 2013
0,22 persen, dimana perbandingan antara TPT laki-laki dan perempuan relative
sama, masing-masing sebesar 0,31 persen dan 0,12 persen.
Tabel. T-II.13.
Perbandingan TPT di Kabupaten Jayawijaya, Kabupaten Yahukimo dan
Provinsi Papua, Tahun 2013
Daerah Laki-laki Perempuan Total
Yahukimo 0,31 0,12 0,22
Jayawijaya 1,10 0,36 0,74
Papua 3,01 3,54 3,23
Sumber: IPM Kabupaten Yahukimo, 2013
Pemerintahan Umum
Jumlah pegawai negeri sipil (PNS) Kabupaten Yahukimo pada tahun 2013
sebanyak 2.548 orang yang mayoritas didominasi oleh laki-laki yaitu 2.017,
sedangkan sisanya sebanyak 531 adalah perempuan. Jika dilihat berdasarkan
pendidikannya, sebagian besar pegawai negeri sipil di Kabupaten Yahukimo
berpendidikan SLTA dan D-IV/S1. Dengan melihat tingkat pendidikannya, maka
sebagian besar pegawai negeri di Kabupaten Yahukimo masih berada pada
golongan II yaitu sebesar 47 persen dan golongan III yaitu 39 persen.
Gambar. G-II.22.
Persentase Pegawai Negeri Sipil Menurut Jenis Kelamin,
Kabupaten Yahukimo Tahun 2013
Perempuan
21%
Laki-Laki
79%
Gambar. G-II.23.
Persentase Pegawai Negeri Sipil Menurut Golongan,
Kabupaten Yahukimo Tahun 2013
Gol. IV Gol. I
1% 13%
Gol. III
39%
Gol. II
47%
Gambar. G-II.24.
Komposisi Partai Terbanyak di DPRD Periode 2009-2014
PDIP
11%
PAN
11%
Partai Golkar
78%
Pada tahun 2015, terdapat 25 tindak pidana yang dilaporkan kepada pihak
kepolisian daerah. Tindak pidana yang paling banyak dilakukan oleh masyarakat
Yahukimo adalah penganiayaan berat sejumlah 5 kasus yang dilaporkan. Selain
Tabel. T-II.14.
Data Tindak Pidana/Kejahatan dan Kerugian yang Dilaporkan
Kabupaten Yahukimo, Tahun 2011-2015
Jumlah
Tahun Kerugian (000) Keterangan
Kejahatan
2011 108 467.500 -
2012 25 750.000 -
2013 35 1.000.000 -
2014
2015 25 9.519.730 -
Sumber: Kabupaten Yahukimo Dalam Angka, 2016
Gambar. G-II.25.
Persentase Penduduk Umur 10 tahun ke atas menurut jenis kelamin dan
Ijasah/STTB Tertingi Yang dimiliki di Kabupaten Yahukimo, Tahun 2013
60
52,54
50
43,62
40 35,57 33,9
30
20
8,72 10,17
10
4,03 3,39
0
Laki-Laki Perempuan
Urusan pilihan merupakan urusan pemerintah yang secara nyata ada dan
berpotensi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat sesuai dengan kondisi,
kekhasan, dan potensi unggulan yang ada di Kabupaten Yahukimo.
Pertanian
Tabel. T-II.15.
Luas Panen, Produksi dan Rata-rata Tanaman Padi, Palawija, dan
Hortikultura Kabupaten Yahukimo, Tahun 2009
Produktivitas
No. Jenis Tanaman Luas Panen (Ha) Produksi (Ton)
(Ton/Ha)
1. Padi Sawah 125,00 175,00 1,40
2. Padi Ladang 10,25 40,50 3,95
3. Jagung 847,00 3.388,00 4,00
4. Keladi 290,00 580,00 2,00
5. Ubi Kayu 311,00 933,00 3,00
6. Ubi Jalar 2.544,00 12.720,00 5,00
7. Kacang tanah 504,00 1.008,00 2,00
8. Kedelai 288,00 576,00 2,00
9. Kacang Hijau 15,00 22,50 1,50
10. Kacang panjang 9,80 9,80 1,00
11. Bawang putih 1,03 2,26 2,00
12. Ubi-ubian Lain 1.086,00 4.342,80 4,00
13. Daun Bawang 0,00 0,00 0,00
14. Bawang Merah 6,10 24,00 4,00
15. Bayam 51,00 51,00 1,00
16. Cabai 31,40 31,40 1,00
17. Buncis 11,16 16,75 1,50
18. Wortel 97,15 485,76 5,00
19. Kangkun 29,20 58,40 2,00
20. Labu Siam 132,40 397,20 3,00
Produktivitas
No. Jenis Tanaman Luas Panen (Ha) Produksi (Ton)
(Ton/Ha)
21. Kubis 27,30 136,50 5,00
22. Terong 6,20 9,30 1,50
23. Petsai/Sawi 28,50 114,00 4,00
24. Tomat 35,40 70,80 2,00
25. Ketimun 31,90 63,80 2,00
26. Kentang 0,00 0,00 0,00
27. Jambu biji 13,33 19,99 1,50
28. Salak 0,00 0,00 0,00
29. Alpukat 27,20 35,36 1,30
30. Mangga 17,00 71,00 7,00
31. Jeruk 34,80 87,00 2,50
32. Nenas 124,23 248,46 2,00
33. Pisang 385,00 2.310,00 6,00
34. Nangka 17,80 71,20 4,00
35. Pepaya 69,50 208,50 3,00
36. Markisa 69,00 103,50 1,50
37. Rambutan 14,50 27,15 1,87
38. Tanaman Obat 8,10 5,82 0,72
Sumber: Yahukimo Dalam Angka 2015 (diolah)
Perkebunan
Lahan untuk perkebunan yang terdapat di bagian utara, timur, dan barat
Kabupaten Yahukimo sebagai penghasil komoditas kopi, tebu, markisa, kemiri,
dan perkebunan di dataran bagian selatan sesuai untuk pengembangan
komoditas kakao, kelapa, kemiri, dan vanili. Lahan yang subur memungkinkan
perkembangan yang signifikan untuk subsektor perkebunan. Dibawah ini dapat
diketahui jenis tanaman perkebunan yang dikembangkan di Kabupaten
Yahukimo.
Tabel. T-II.16.
Luas Panen, Produksi dan Rata-rata Tanaman Perkebunan
Kabupaten Yahukimo, Tahun 2011
No. Jenis Tanaman Luas Panen (Ha) Produksi (Ton) Rata-rata
1. Kopi 127 30.654 1,47
2. Sagu 100 1,881 1,00008
3. Buah Merah 1.116 7,998 0,0072
Sumber: Yahukimo Dalam Angka 2015 (diolah)
Kehutanan
Tabel. T-II.17.
Produksi (m3)
No Jenis Tanaman
2009 2010 2011 2012 2013
2. Kayu - - - - -
Gelondongan
3. Gubal Gaharu - - - - -
4. Kemedangan - - - - -
5. Hasil Hutan - - - - -
Lainnya (Madu)
Jenis kayu yang terkenal di daerah ini adalah gaharu dan kayu
penggergajian serta hasil hutan lainnya adalah rotan dan buah merah. Selain itu,
hutan di daerah ini masih merupakan ekosistem bagi satwa yang dilindungi
seperti buaya, ikan arwana, kura-kura moncong babi, burung cendrawasih,
kasuari, dan sebagainya. Di kawasan ini terdapat sebagian Taman Nasional
Lorenz serta kawasan hutan lindung.
Tabel. T-II.18.
Luas Kawasan Hutan menurut Fungsinya Kabupaten Yahukimo, 2010
No. Jenis Hutan Luas Ha
1. Hutan Produksi 105.520
2. Hutan Produksi Konversi 117.435
3. Hutan Lindung 168.340
4. Kawasan Pelestarian Alam 21.035
5. Areal Penggunaan Lainnya 1.300
Jumlah 413.630
Sumber: Yahukimo Dalam Angka 2015
Tabel. T-II.19.
Kawasan Lahan Kritis Kabupaten Yahukimo, 2010
No. Lahan Kritis Luas Ha
1. Dalam Kawasan Hutan 412.330
2. Luar Kawasan Hutan 1.300
Jumlah 413.630
Sumber: Yahukimo Dalam Angka 2015
Peternakan
Tabel. T-II.20.
Populasi dan Pemotongan Ternak Kabupaten Yahukimo, 2014
No. Jenis Ternak Populasi (ekor) Pemotongan (ekor)
1. Sapi Potong 125 10
2. Kambing 100 10
3. Babi 99.500 15.575
4. Ayam Buras 39.990 7.999
5. Itik 300 100
6. Kelinci 1000 85
Sumber: Yahukimo Dalam Angka 2015 (diolah)
Tabel. T-II.21.
Produksi Daging, Telur, Susu dan Jeroan Kabupaten Yahukimo, 2014
No. Jenis Ternak Daging (kg) Telur (kg) Susu (kg) Jerohan (kg)
1. Sapi Potong 625 - - -
2. Kambing 150 - - -
3. Babi 195.050 - - -
4. Ayam Buras 2.325 20 - -
5. Itik 10 - - -
6. Kelinci 48 - - -
7. Daging Buruan 150 - - -
Sumber: Yahukimo Dalam Angka 2015 (diolah)
Tabel. T-II.22.
Konsumsi Daging, telur, dan Susu di Kabupaten Yahukimo Tahun 2014
No. Uraian Daging (kg) Telur (kg) Susu (kg)
1. Konsumsi Kabupaten 88.798 12.540 -
2. Konsumsi Per Kapita per Tahun (kg) 0,260 0,036 -
Konsumsi Protein Hweani Kapita
3. 0,712 0,098 -
per Hari (gram)
Sumber: Yahukimo Dalam Angka 2015
Gambar. G-II.26.
Persentase Rumah Tangga Menurut Sumber Penerangan,
Kabupaten Yahukimo Tahun 2011
Lainnya;
95,46%
Petromak/Alad
in/Pelita/Sentir
/Obor; 3,98% Listrik; 0,56%
Perindustrian
Tumbuhnya usaha baik pada aspek formal maupun informal sebagai pelaku
industri akan menunjukan ketersediaan produk barang dan jasa yang memenuhi
persyaratan standar atau mutu yang berlaku. Hal ini akan meningkatkan nilai
tambah bagi masyarakat dan pelaku industri itu sendiri. Sasaran pembangunan
perindustrian adalah tumbuhnya industri yang saling berkaitan antara hulu dan
hilir baik kecil maupun besar. Terwujudnya hilirisasi industri akan meningkatkan
peran industri dalam pertumbuhan ekonomi daerah, khususnya peningkatan
kesejahteraan masyarakat, yang ditandai dengan munculnya pusat-pusat industri
atau wirausahawan yang baru serta terbukanya peluang berusaha dan
kesempatan kerja bagi masyarakat.
Tabel. T-II.23.
Banyaknya Perusahaan Perdagangan menurut Jenis Izin Usaha
di Kabupaten Yahukimo, Tahun 2014
No. Perusahaan Jumlah
1. Leveransir 133
2. Distributor 8
3. Rumah Makan/Restoran 50
4. Perdagangan Kelontongan 225
5. Kontraktor 150
6. Bilyard 6
7. Koperasi 70
8. Lain-lain 16
Sumber: Yahukimo Dalam Angka 2015
Tabel. T-II.24.
Jumlah Pengusaha Berdasarkan SIUP dan
Perusahaan yang mendapatkan TDP di Kabupaten Yahukimo, 2012-2014
Jumlah
No Uraian
2012 2013 2014
1 Golongan Perusahaan Menurut Permodalan
- Perdagangan Besar 8 8 8
- Perdagangan Menengah 30 50 60
- Perdagangan Kecil 150 205 225
2 Golongan Usaha Menurut Hukum
- Perseroan Terbatas 10 15 15
- Koperasi 61 70 70
- CV 100 135 135
- Firma - 5 5
- Perusahaan Perorangan - 2 2
- B.U.L - - -
Sumber: Yahukimo Dalam Angka 2015
saing daerah adalah bahwa kapasitas ekonomi daerah harus memiliki daya tarik
(attractiveness) bagi pelaku ekonomi yang telah berada dan akan masuk ke suatu
daerah untuk menciptakan multipplier effect bagi peningkatan daya saing daerah.
Gambar. G-II.27.
Perkembangan Kontribusi Sektor Administrasi Pemerintah, Pertahanan
dan Jaminan Sosial Wajib Terhadap PDRB
Kabupaten Yahukimo Tahun 2010-2014 (%)
35
31,77
30,47
30 28,60
26,34
25 24,12
20
15
10
0
2010 2011 2012 2013 2014
Gambar. G-II.28.
Kontribusi Sub-sektor Pertanian, Kehutanan dan Perikanan
Terhadap PDRB Kabupaten Yahukimo Tahun 2014 (juta rupiah)
Perikanan 1.504,1
Peternakan 56.486,5
Gambar. G-II.29.
Perkembangan Nilai Tambah Sektor Pertambangan dan Penggalian
Kabupaten Yahukimo Tahun 2010-2014 (jutaan rupiah)
14.001,00
12.305,90
12.001,00
10.136,10
10.001,00 10.981,80
8.001,00 7.339,20
8.712,30
6.001,00
4.001,00
2.001,00
1,00
2010 2011 2012 2013 2014
Industri Pengolahan
Pada tahun 2014, nilai tambah (PDRB) atas dasar berlaku yang telah
dihasilkan dari sektor ini adalah sebesar 8.821,50 juta rupiah. Bila dibandingkan
dengan tahun 2013, sektor ini mengalami peningkatan sebesar 7,10 persen pada
PDRB atas dasar harga konstan (laju perekonomian sektoral). Sektor industri
pengolahan pada tahun 2014 memberikan kontribusi sebesar 0,58 persen
terhadap pembentukan total nilai tambah (PDRB) Kabupaten Yahukimo.
Gambar. G-II.30.
Perkembangan Nilai Tambah Sektor Industri Pengolahan
di Kabupaten Yahukimo Tahun 2010-2014 (Juta rupiah)
10.001,00
8.821,50
9.001,00
8.001,00 7.277,40
7.001,00
7.999,90
6.001,00 5.565,50
6.448,40
5.001,00
4.001,00
3.001,00
2.001,00
1.001,00
1,00
2010 2011 2012 2013 2014
Konstruksi
Gambar. G-II.31.
Perkembangan Nilai Tambah Sektor Bangunan
Kabupaten Yahukimo Tahun 2010-2014 (juta rupiah)
300.001,00
252.998,40
250.001,00
197.660,40
200.001,00
210.734,50
150.001,00 166.221,90
140.889,00
100.001,00
50.001,00
1,00
2010 2011 2012 2013 2014
Jasa Pendidikan
Jasa pendidikan memiliki nilai tabah PDRB yang meningkat dan cukup besar
di setiap tahunnya dimana pada tahun 2014 mencapai 95.969,90 juta rupiah.
Angka ini menjadikan sektor jasa pendidikan memiliki kontribusi terhadap nilai
PDRB sebesar 6,26 persen dan pertumbuhan ekonomi sektoral yang mencapai
8,97 persen.
Gambar. G-II.32.
Perkembangan Nilai Tambah Sektor Jasa Pendidikan
Kabupaten Yahukimo Tahun 2010-2014 (juta rupiah)
120.001,00
95.969,90
100.001,00
80.001,00
79.669,50
60.001,00
61.124,80
40.001,00 48.724,70
40.972,20
20.001,00
1,00
2010 2011 2012 2013 2014
Sektor perdagangan besar dan eceran; reparasi dan perawatan mobil dan
sepeda motor terdiri dari dua subsektor, yaitu subsektor perdagangan dan
subsektor reparasi dan perawatan mobil dan sepeda motor. Nilai tambah yang
dihasilkan sektor ini pada tahun 2014 adalah sebesar 91.198,40 juta rupiah. Nilai
tambah sektor ini menempati urutan kelima terhadap pembentukan PDRB
Kabupaten Yahukimo setelah sektor administrasi pemerintahan, pertahanan dan
jaminan sosial wajib, sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan, sektor
bangunan, serta sektor jasa pendidikan. Sektor yang menyumbang nilai tambah
terbesar pada sektor ini adalah subsektor perdagangan (selain mobil dan motor)
yaitu sebesar 84.900,70 juta rupiah, sedangkan subsektor perdagangan dan
reparasi sepeda motor dan mobil hanya menyumbang nilai tambah sebesar
6.297,70 juta rupiah terhadap nilai PDRB keseluruhan.
Gambar. G-II.33.
Nilai Tambah Sub Sektor Perdagangan Besar dan Eceran
Kabupaten Yahukimo Tahun 2010-2014 (juta rupiah)
90.001,00 84.900,70
80.001,00
69.822,80
70.001,00 76.504,10
60.001,00
50.001,00
54.058,80
40.001,00
49.503,40
30.001,00
20.001,00
10.001,00
1,00
2010 2011 2012 2013 2014
Kontribusi sektor ini terhadap PDRB berada pada peringkat kelima dimana
mencapai 5,95 persen dengan kontribusi subsektor perdagangan besar dan
eceran (selain mobil dan sepeda motor) sebesar 5,54 persen.
Gambar. G-II.34.
Persentase Nilai Tambah Subsektor Terhadap Sektor Transportasi dan
Pergudangan, Kabupaten Yahukimo Tahun 2014 (persen)
Sub sektor
Pengangkutan
udara
45,29%
Sub sektor
Pengangkutan
Sub sektor jalan raya
Pengangkutan 47,46%
sungai
7,25%
b. Fasilitas Wilayah/Infrastruktur
Perhubungan
Hotel
Pada tahun 2014, di Kabupaten Yahukimo terdapat dua hotel, yaitu Hotel
Dekkai Inn dan Hotel Nuri. Hotel Dekkai Inn berdiri sejak tahun 2008 dan terdapat
sepuluh kamar dengan kapasitas tempat tidur sebanyak 14 tempat tidur. Pada
tahun 2013, Hotel Dekkai Inn melayani tamu sebanyak 813 orang, dimana
Indonesia sebanyak 709 orang dan wisatawan asing sebanyak 104 orang.
Sedangkan Hotel Nuri yang berdiri sejak tahun 2009, selama tahun 2014 ini tidak
melayani tamu karena disewakan.
Telekomunikasi
Gambar. G-II.35.
Penggunaan Fasilitas Komunikasi Masyarakat Kabupaten Yahukimo
8,57%
10,00%
22,86%
58,57%
Tabel. T-II.25.
IKK Kabupaten di sekitar Kabupaten Yahukimo
Tahun 2014
Kabupaten
491 kab/kota
Kab. Puncak 462,84
Kab. Yalimo 386,65
Kab. Pegunungan Bintang 386,29
Kab Nduga 321,30
Kab. Jayawijaya 254,25
Kab. Asmat 226,59
Kab. Mappi 219,06
Kab. Mimika 193,34
Kab. Boven Digoel 180,93
Kab. Jayapura 144,52
Kab. Yahukimo 197,53
Papua 191,86 *)
Ket: *) rata-rata Provinsi Papua = 191,86
Sumber: IKK Kabupaten Yahukimo 2014
indikator ini merupakan salah satu indikator yang digunakan untuk mengukur
dampak keberhasilan pembangunan kependudukan di suatu daerah.
Pembangunan di bidang kependudukan dikatakan berhasil jika nilai depency
ratio-nya rendah. Semakin rendah nilai dependency ratio berarti semakin rendah
angka beban ketergantungan karena semakin kecil angka beban ketergantungan
akan memberikan kesempatan bagi penduduk usia produktif untuk meningkatkan
kualitas dirinya.
Tabel. T-II.26.
Angka Ketergantungan Penduduk Kabupaten Yahukimo Tahun 2013
Kelompok Umur Angka Ketergantungan
0-14 25,26
15-64 -
65+ 0,93
Kab. Yahukimo 26,18
Sumber: Kabupaten Yahukimo Dalam Angka 2015
Tabel. T-II.27.
Pencapaian Indikator Kinerja Pembangunan Daerah
Kabupaten Yahukimo Tahun 2010-2015
Realisasi
No Indikator
2010 2011 2012 2013 2014 2015
1 PDRB
1.236.589,
1.1 PDRB ADHK 817.326,9 915.055,1 1.015.425,1 1.084.036,7 1.156.075,2
1
1.725.065,
1.2 PDRB ADHB 817.326,9 968.126,7 1.161.534,5 1.228.198,5 1.507.179,2
3
2 Pertumbuhan Ekonomi
2.1 Laju Pertumbuhan Ekonomi (%) 11,96 10,97 6,76 6,65 6,96
2.2 PDRB perkapita ADHB (Juta Rp) 4,93 5,74 6,77 7,01 8,27 9,29
2.3 PDRB perkapita ADHK (Juta Rp) 4,93 5,42 5,92 6,19 6,34 6,66
Persentase Pengeluaran rata-rata per Kapita
2.4 78.39
Sebulan (%)
Fokus kesejahteraan Sosial
2 Pendidikan
2.2 Rata-rata lama sekolah (tahun) 1,78 2,00 2,94 3,78 3,97 3,98
2.3 Harapan Lama Sekolah (tahun) 6,33 6,60 6,87 7,17 7,47 7,48
3 Kesehatan
II - 79
Realisasi
No Indikator
2010 2011 2012 2013 2014 2015
3.1 Angka Harapan Hidup (tahun) 64,41 64,45 64,49 64,54 64,56 65,06
3.2 Pengeluaran Riil yang disesuaikan (ribu rupiah) 3.953,6 4.042,7 4.055,4 4.068,0 4.080,7 4.108,8
Pencapaian Aktual Pengeluaran Riil Penduduk
3.3 595.08
(ribu rupiah)
4 Kemiskinan
1 Pendidikan
2 Kesehatan
II - 80
Realisasi
No Indikator
2010 2011 2012 2013 2014 2015
3 Pekerjaan Umum
4 Ketenagakerjaan
5 Pemerintahan Umum
1 Kehutanan
II - 81
Realisasi
No Indikator
2010 2011 2012 2013 2014 2015
2 Peternakan
3 Perindustrian
II - 82
Realisasi
No Indikator
2010 2011 2012 2013 2014 2015
3.6 koperasi 60 61 61 70 70
3.8 B.U.L 1 1 0 0 0
1.8 Kontribusi Sub-Sub sektor Pengangkutan udara 15.569,90 17.557,10 19.617,70 27.018,70 30.265,50
Kontribusi Sub-Sub sektor Pengangkutan jalan
1.9 20.693,80 24.758,80 27.841,20 30.013,50 31.720,70
raya
1.1 Kontribusi Sub-Sub sektor komunikasi 8.356,00 10.415,60 12.081,60 13.405,00 16.470,20
II - 83
Realisasi
No Indikator
2010 2011 2012 2013 2014 2015
II - 84
BAB III
GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN
DAERAH DAN KERANGKA PENDANAAN
Pelaksanaan otonomi daerah secara langsung akan berpengaruh terhadap
sistem pembiayaan, pengelolaan, dan pengawasan keuangan daerah. Sistem
pembiayaan daerah dalam konteks otonomi daerah merupakan aspek yang
sangat penting. Daerah diharapkan dapat meningkatkan kapasitas fiskal (fiscal
capacity) agar mampu mencukupi kebutuhan fiskalnya (fiscal need) sehingga
tidak mengalami defisit fiskal (fiscal gap). Salah satu upaya untuk meningkatkan
kapasitas fiskal daerah tersebut adalah dengan meningkatkan Pendapatan Asli
Daerah (PAD).
Tabel 3. 1
Derajat Otonomi Fiskal Daerah Kabupaten Yahukimo Tahun 2010-2015
Derajat
Pendapatan Asli
No. Tahun Total Pendapatan Desentralisasi
Daerah
Fiskal Daerah (%)
1 2012 11.233.939.550 720.921.087.698 2%
2 2013 19.501.132.491 835.546.033.681 2%
3 2014 18.651.248.245 863.658.089.319 2%
4 2015 20.902.794.445 1.130.060.739.556 2%
Rata-Rata 17.572.278.683 887.546.487.564 2%
Sumber: Dinas Pendapatan Kabupaten Yahukimo (data diolah)
Selain itu perlu juga dilihat kualitas pengelolaan keuangan masa lalu.
Kualitas pengelolaan keuangan salah satunya dapat dilihat dari hasil audit BPK
terhadap keseluruhan pengelolaan keuangan daerah. Hasil audit tersebut
kemudian akan berupa opini BPK sebagai berikut:
Tabel 3. 2
Opini BPK Terhadap Laporan Keuangan Daerah
Kabupaten Yahukimo
Tahun Opini BPK
2010 Disclaimer
2011 Disclaimer
2012 Disclaimer
2013 Disclaimer
2014 WDP
2015 WDP
Pada bagian kinerja keuangan masa lalu mengambarkan kinerja masa lalu
tentang pendapatan, belanja dan pembiayaan.
1) Pendapatan Daerah
(1) Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang terdiri dari kelompok Pajak Daerah,
Retribusi Daerah, Pengelolaan Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan dan
Lain-lain Pendapatan Asli Daerah Yang Sah;
(2) Dana Perimbangan yang meliputi Bagi Hasil Pajak, Bagi Hasil Bukan
Pajak, Dana Alokasi Umum, dan Dana Alokasi Khusus;
Tabel 3. 3
Kinerja Keuangan Daerah (Realisasi Pendapatan Daerah)
Kabupaten Yahukimo Tahun 2012-2015
Rata-Rata
No. Uraian 2012 2013 2014 2015
pertumbuhan
1. PENDAPATAN 720.921.087.698 835.546.033.681 863.658.089.319 1.130.060.739.556 11,89%
1.1. Pendapatan Asli Daerah 11.233.939.550 19.501.132.491 18.651.248.245 20.902.794.445 16,79%
1.1.1.
Pajak daerah 291.694.800 784.194.800 526.694.800 322.000.000 2,50%
1.1.2.
Retribusi daerah 1.151.140.000 8.217.285.000 7.507.170.000 10.847.411.000 75,21%
1.1.3.
Hasil pengelolaan keuangan daerah yang dipisahkan 2.126.104.750 2.575.703.040 2.291.473.040 3.191.473.040 10,69%
1.1.4.
Lain-lain PAD yang sah 7.665.000.000 7.923.949.651 8.325.910.405 6.541.910.405 -3,88%
1.3. Lain-Lain Pendapatan Daerah yang Sah 80.637.324.626 106.415.321.995 104.111.552.712 281.980.618.042 36,75%
1.3.1.
Hibah 0 10.000.000.000 0 1.250.000.000 -40,54%
1.3.2.
Dana darurat 0 0 0 0 -
1.3.3. Dana bagi hasil pajak dari provinsi dan Pemerintah
1.241.384.626 2.479.193.995 6.490.992.000 7.098.647.000 54,64%
Daerah lainnya
1.3.4.
Dana penyesuaian dan otonomi khusus 79.395.940.000 88.235.678.000 97.620.560.712 241.131.971.042 32,01%
1.3.5. Bantuan keuangan dari provinsi atau Pemerintah
0 5.700.450.000 0 32.500.000.000 54,52%
Daerah lainnya
III - 4
RPJMD Kabupaten Yahukimo Tahun 2016-2021
Bab III Gambaran Pengelolaan Keuangan Daerah
Dan Kerangka Pendanaan
III - 5
RPJMD Kabupaten Yahukimo Tahun 2016-2021
Bab III Gambaran Pengelolaan Keuangan Daerah
Dan Kerangka Pendanaan
2) Belanja Daerah
Tabel 3. 4
Proporsi Realisasi Belanja Daerah
Rata-Rata
No Uraian 2012 2013 2014 2015
Pertumbuhan
5. 1 BELANJA TIDAK LANGSUNG 365.880.015.077 380.761.977.623 414.195.226.687 539.133.500.232 10,18%
5. 1. 1 Belanja Pegawai 267.227.875.077 256.545.637.623 299.650.706.687 315.395.007.094 4,23%
5. 1. 2 Belanja Bunga 0 0 0 0 -
5. 1. 3 Belanja Subsidi 5.000.000.000 7.200.000.000 8.400.000.000 3.500.000.000 -8,53%
5. 1. 4 Belanja Hibah 11.180.500.000 22.854.500.000 33.887.010.000 40.540.000.000 37,99%
5. 1. 5 Belanja Bantuan Sosial 25.270.000.000 43.800.500.000 11.150.000.000 13.641.900.000 -14,28%
III - 7
RPJMD Kabupaten Yahukimo Tahun 2016-2021
Bab III Gambaran Pengelolaan Keuangan Daerah
Dan Kerangka Pendanaan
Tabel 3. 5
Proporsi Penggunaan Anggaran Pegawai Pemerintahan Tahun 2012- 2015
Rata-Rata
No Uraian 2012 2013 2014 2015
Pertumbuhan
5. 1 BELANJA TIDAK LANGSUNG 267.227.875.077 256.545.637.623 299.650.706.687 315.395.007.094 4,23%
5. 1. 1 Belanja Pegawai 267.227.875.077 256.545.637.623 299.650.706.687 315.395.007.094 4,23%
III - 10
RPJMD Kabupaten Yahukimo Tahun 2016-2021
Bab III Gambaran Pengelolaan Keuangan Daerah
Dan Kerangka Pendanaan
Tabel 3. 6
Proporsi Belanja Pemenuhan Kebutuhan Aparatur
Kabupaten Yahukimo Tahun 2010-2014
Total belanja untuk Total pengeluaran
No. Tahun pemenuhan (Belanja + Pembiayaan Persentase
kebutuhan aparatur Pengeluaran)
1 2012 284.450.914.577 762.007.439.927 37%
2 2013 289.358.107.623 862.293.900.454 34%
3 2014 332.301.095.287 900.916.120.788 37%
4 2015 353.922.099.130 1.189.084.921.736 30%
Rata-Rata 1.260.032.216.616 3.714.302.382.905 34%
Sumber: BPKAD kabupaten Yahukimo (data diolah)
Total pengeluaran wajib dan mengikat serta prioritas utama menjadi dasar untuk
menentukan kebutuhan anggaran belanja dalam rangka penghitungan kapasitas riil
keuangan daerah dan analisis kerangka pendanaan.
Tabel 3.6
Realisasi Pengeluaran Belanja Periodik Dan Pengeluaran Pembiayaan Yang Wajib Dan Mengikat
Serta Prioritas Utama Kabupaten Yahukimo Tahun 2012-2015
Rata-Rata
No Uraian 2012 2013 2014 2015
Pertumbuhan
1. BELANJA TIDAK LANGSUNG 329.429.515.077 314.106.977.623 369.158.216.687 484.951.600.232 10,15%
1.1 Belanja Pegawai 267.227.875.077 256.545.637.623 299.650.706.687 315.395.007.094 4,23%
1.2 Belanja Subsidi 5.000.000.000 7.200.000.000 8.400.000.000 3.500.000.000 -8,53%
III - 12
RPJMD Kabupaten Yahukimo Tahun 2016-2021
Bab III Gambaran Pengelolaan Keuangan Daerah
Dan Kerangka Pendanaan
Tabel 3.8
Komposisi Penutup Defisit Riil Anggaran
Kabupaten Yahukimo (Juta Rupiah)
No Urian 2012 2013 2014 2015
Sisa Lebih
Perhitungan
Anggaran
1 (SiLPA) 7.163.130.900,87 21.547.815.916,00 22.615.167.365,37 34.733.867.026,00
Tahun
Anggaran
sebelumnya
Pencairan
0,00 0,00
2 Dana 0,00 0,00
Cadangan
Hasil
Penjualan
0,00 0,00 0,00
3 Kekayaan 0,00
Daerah Yang
di Pisahkan
SiLPA adalah sisa anggaran tahun lalu yang ada dalam APBD tahun
anggaran berjalan/berkenaan. SILPA merupakan penerimaan daerah yang
bersumber dari sisa kas tahun anggaran sebelumnya.
1. Proyeksi Penerimaan
2. Dana Perimbangan yang bersumber dari Dana Bagi Hasil Pajak, Dana
Alokasi Umum, dan Dana Alokasi Khusus diproyeksikan meningkat dengan
persentase kenaikanberdasarkan perkiraan yang paling riil karena
perkembangan tahun 2011-2015 sangat fluktuatif.
Tabel 3.9
Proyeksi Pendapatan
Kabupaten Yahukimo Tahun 2016-2021
No. Uraian 2017 2018 2019 2020 2021
1. PENDAPATAN 1.175.715.193.434 1.199.229.497.303 1.223.214.087.249 1.247.678.368.994 1.272.631.936.374
1.1. Pendapatan Asli Daerah 21.747.267.341 22.182.212.687 22.625.856.941 23.078.374.080 23.539.941.562
1.1.1. Pajak daerah 335.008.800 341.708.976 348.543.156 355.514.019 362.624.299
1.1.2. Retribusi daerah 11.285.646.404 11.511.359.332 11.741.586.519 11.976.418.250 12.215.946.615
1.1.3. Hasil pengelolaan keuangan daerah
3.320.408.551 3.386.816.722 3.454.553.056 3.523.644.117 3.594.117.000
yang dipisahkan
1.1.4. Lain-lain PAD yang sah 6.806.203.585 6.942.327.657 7.081.174.210 7.222.797.694 7.367.253.648
III - 16
RPJMD Kabupaten Yahukimo Tahun 2016-2021
Bab III Gambaran Pengelolaan Keuangan Daerah
Dan Kerangka Pendanaan
III - 17
RPJMD Kabupaten Yahukimo Tahun 2016-2021
Bab III Gambaran Pengelolaan Keuangan Daerah
Dan Kerangka Pendanaan
Pengeluaran periodik wajib dan meningat serta prioritas utama mengambarkan belanja yang wajib dialokasikan terlebih dahulu
karena menyangkut dengan keberlangsungan penyelenggaraan pemerintahan yang menjadi prioritas I, proyeksi lima tahun ke depan
pengeluaran wajib dan mengikat serta prioritas utama Kabupaten Yahukimo dapat digambarkan sebagai berikut:
Tabel 3.10
Proyeksi Belanja Wajib dan Mengikat serta Prioritas Utama 2017-2021
No Uraian 2017 2018 2019 2020 2021
1. Belanja Tidak Langsung 557.543.644.881 567.634.517.779 577.927.208.134 588.425.752.297 599.134.267.343
1.1 Belanja Pegawai 328.136.965.380 334.699.704.688 341.393.698.781 348.221.572.757 355.186.004.212
1.2 Belanja Subsidi 3.641.400.000 3.714.228.000 3.788.512.560 3.864.282.811 3.941.568.467
1.3 Belanja Bantuan Sosial 13.000.000.000 13.000.000.000 13.000.000.000 13.000.000.000 13.000.000.000
1.4 Belanja Hibah 40.000.000.000 40.000.000.000 40.000.000.000 40.000.000.000 40.000.000.000
Belanja Bantuan Keuangan
1.5 kepada Pemerintahan Desa
dan Partai Politik 172.090.659.071 175.532.472.253 179.043.121.698 182.623.984.132 186.276.463.814
1.6 Belanja Tidak Terduga 674.620.429 688.112.838 701.875.095 715.912.597 730.230.849
III - 18
RPJMD Kabupaten Yahukimo Tahun 2016-2021
Bab III Gambaran Pengelolaan Keuangan Daerah
Dan Kerangka Pendanaan
Analisis kerangka pendanaan bertujuan untuk menghitung kapasitas riil keuangan daerah yang akan dialokasikan untuk
pendanaan program pembangunan jangka menengah daerah selama 5 (lima) tahun ke depan. Kebijakan pengalokasian belanja dan
pengeluaran pembiayaan yang harus diperhatikan, antara lain sebagai berikut:
1. Penerimaan retribusi pajak diupayakan alokasi belanjanya pada program atau kegiatan yang berhubungan langsung dengan
peningkatan layanan dimana retribusi pajak tersebut dipungut.
2. Penerimaan dari pendapatan hasil pengelolaan aset daerah yang dipisahkan dialokasikan kembali untuk upaya-upaya
peningkatan kapasitas dimana dana penyertaan dialokasikan sehingga menghasilkan tingkat pengembalian investasi terbaik bagi
kas daerah.
3. Penerimaan dana alokasi umum diprioritaskan bagi belanja umum pegawai dan operasional rutin pemerintahan daerah.
4. Penerimaan dari dana alokasi khusus dialokasikan sesuai dengan tujuan dimana dana tersebut dialokasikan.
5. Penerimaan dana bagi hasil agar dialokasikan secara memadai untuk perbaikan layanan atau perbaikan lingkungan sesuai jenis
dana bagi hasil didapat.
Selanjutnya, untuk menentukan kapasitas riil keuangan daerah, dihitung sebagai berikut:
III - 19
RPJMD Kabupaten Yahukimo Tahun 2016-2021
Bab III Gambaran Pengelolaan Keuangan Daerah
Dan Kerangka Pendanaan
Tabel 3.11
Proyeksi Kapasitas Riil Keuangan Daerah
Kabupaten Yahukimo Tahun 2016-2021
No Uraian 2017 2018 2019 2020 2021
I PENERIMAAN 1.205.715.193.434 1.229.229.497.303 1.253.214.087.249 1.277.678.368.994 1.302.631.936.374
Pendapatan 1.175.715.193.434 1.199.229.497.303 1.223.214.087.249 1.247.678.368.994 1.272.631.936.374
Silpa 30.000.000.000 30.000.000.000 30.000.000.000 30.000.000.000 30.000.000.000
III - 20
RPJMD Kabupaten Yahukimo Tahun 2016-2021
Bab III Gambaran Pengelolaan Keuangan Daerah
Dan Kerangka Pendanaan
1) Target pertumbuhan Ekoomi akan meningkat dari 6,96 persen pada tahun
2015 menjadi 8,5 persen pada tahun 2021;
2) Nilai ICOR (Incremental Capital to Output Ratio atau rasio penambahan modal
terhadap produksi) dari 11 persen pada tahun 2016 menjadi 6,99 persen pada
tahun 2021.
Tabel 3.12
Nilai ICOR
Kabupaten Yahukimo 2016-2021
Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) 711.581,91 759.827,16 811.343,44 866.352,53 925.091,23 987.812,42
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO
1.307.810,03 1.405.895,78 1.514.852,70 1.636.040,92 1.766.924,19 1.908.278,13
(PDRB)
∆ PDRB (t-t1) 64.683,81 98.085,75 108.956,92 121.188,22 130.883,27 141.353,94
ICOR = PMTB/∆PDRB 11,00 7,75 7,45 7,15 7,07 6,99
*) angka sangat sementara
BAB 4
ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS
Gambar 4.1
Gambaran Permasalahan Utama dan Permasalahan Pokok Pembangunan
Daerah di Kabupaten Yahukimo
Belum Belum
terwujudnya memadainya
kemandirian ketersediaan
ekonomi daerah infrastruktur dasar
MASIH
RENDAHNYA
Masih rendahnya KESEJAHTERAAN & Masih tingginya
kualitas Sumber PEMERATAAN risiko penurunan
Daya Manusia PEMBANGUNAN kualitas
(SDM) BAGI MASYARAKAT lingkungan hidup
KABUPATEN
YAHUKIMO
IPM Kabupaten Yahukimo mengalami kenaikan secara kontinyu dari tahun 2011
hingga 2015. IPM pada tahun 2011 sebesar 41,72 terus meningkat di setiap tahunnya
hingga mencapai nilai IPM sebesar 46,63 pada tahun 2015. Jika dibandingkan dengan
beberapa daerah sekitar pegunungan tengah di Papua, maka IPM Kabupaten Yahukimo
dapat dikategorikan cukup baik karena tidak berada di urutan ranking terbawah bahkan
bida dikatakan di atas rata-rata.
Tabel 4.1
Indeks Pembangunan Manusia Kabupaten/Kota Kawasan Pegunungan Tengah
di Provinsi Papua Tahun 2011-2015
No Kabupaten/Kota 2011 2012 2013 2014 2015
1 Puncak Jaya 40,36 41,85 43,36 44,32 44,87
2 Puncak 35,08 36,85 37,73 38,05 39,41
3 Pegunungan Bintang 36,61 37,82 38,94 39,68 40,91
4 Tolikara 44,41 44,86 45,68 46,16 46,38
5 Yahukimo 41,72 43,82 45,63 46,36 46,63
6 Yalimo 40,45 41,84 43,33 44,21 44,32
7 Memberamo Tengah 40,17 41,39 42,43 43,19 43,55
8 Lanny Jaya 41,90 42,53 43,05 43,28 44,18
9 Nduga 21,12 23,07 24,42 25,38 25,47
10 Jayawijaya 51,66 52,27 52,94 53,37 54,18
Provinsi Papua 55,01 55,55 56,25 56,75 57,25
Indonesia 67,09 67,70 68,31 68,90 69,55
Lebih lanjut terkait pembangunan manusia dilihat dari aspek kesehatan, saat
ini pembangunan kualitas kesehatan di Kabupaten Yahukimo lebih diarahkan untuk
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat melalui peningkatan upaya kesehatan,
pembiayaan kesehatan, SDM kesehatan, obat dan perbekalan kesehatan,
pemberdayaan masyarakat, serta manajemen kesehatan. Namun demikian,
disparitas status kesehatan antar wilayah di kabupaten ini masih cukup lebar karena
keterbatasan akses masyarakat di Kabupaten Yahukimo, khususnya di wilayah
pedalaman dan terisolir terhadap sarana dan prasarana kesehatan yang memadai,
baik kualitas maupun kuantitasnya. Selain itu, angka kematian bayi yang merupakan
cerminan kualitas kesehatan penduduk masih relatif tinggi. Secara umum,
rendahnya kualitas sumber daya manusia ini berkaitan dengan karakteristik
penduduk Kabupaten Yahukimo yang cenderung kurang produktif sehingga
menerima “takdir” tanpa berusaha keras untuk mengubahnya menjadi lebih baik.
Tabel 4.2
Komponen Pembentuk IPM Kabupaten/Kota
Kawasan Pegunungan Tengah Provinsi Papua Tahun 2015
AHH RLS HLS PPP (Ribu
No Kabupaten
(Tahun) (Tahun) (Tahun) Rupiah/Tahun)
1 Puncak Jaya 64,17 3,19 5,97 4.979
2 Puncak 65,08 1,61 4,47 5.118
3 Pegunungan Bintang 63,78 2,06 4,85 5.176
4 Tolikara 64,86 3,06 7,68 4.518
Pada tabel di atas dapat dilihat bahwa angka harapan hidup Kabupaten Yahukimo
pada tahun 2015 sebesar 65,06. Jika dibandingkan dengan kabupaten/kota sekitar
kawasan pegunungan tengah lain di Papua, maka angka harapan hidup Kabupaten
Yahukimo dapat dikategorikan cukup baik bahkan mendekati angka Provinsi Papua
yang mencapai 65,09.
Tabel 4.3
Rumusan Permasalahan
Masih Rendahnya Kualitas Sumber Daya Manusia (SDM)
Masalah Akar Masalah
Tabel 4.4
Perbandingan Persentase Penduduk Miskin (%)
Kabupaten Yahukimo dan Kabupaten Sekitar, 2013-2014
No. Kabupaten 2013 2014
1 Puncak Jaya 39,92 36,15
2 Puncak 41,96 37,85
3 Pegunungan Bintang 37,23 32,78
4 Tolikara 38,00 33,27
5 Yahukimo 43,27 39,02
6 Yalimo 40,33 35,65
7 Memberamo Tengah 39,59 35,47
8 Lanny Jaya 43,79 39,26
9 Nduga 39,69 35,89
10 Jayawijaya 41,81 39,60
Provinsi Papua 31,52 27,80
Sumber: Kabupaten Yahukimo Dalam Angka, 2016
Tabel 4.5
Rumusan Permasalahan
Belum Terwujudnya Kemandirian Ekonomi Daerah
Masalah Akar Masalah
Belum optimalnya pengembangan iklim
investasi daerah
1. Rendahnya kualitas
Pusat perekonomian belum tersebar merata
perekonomian wilayah
sehingga pembangunan hanya terpusat pada
beberapa wilayah
Belum dikembangkannya master plan
2. Belum dikembangkannya
ekonomi kerakyatan kewilayahan
Ekonomi kerakyatan oleh
Kurangnya pengembangan koperasi dan
pemerintah
UMKM
3. Masih tingginya jumlah Belum maksimal dan meratanya subsidi
penduduk miskin yang terhadap kebutuhan dasar masyarakat
menyebar di seluruh wilayah (pendidikan, kesehatan dan ekonomi).
a. Belum terbangunnya komitmen moral bersama secara utuh dari segenap unsur
aparatur pemerintah dalam menciptakan tata pemerintahan yang baik (good
governance);
Tabel 4.6
Rumusan Permasalahan
Belum Optimalnya Penyelenggaraan Tata Kelola Pemerintahan
Masalah Akar Masalah
Belum adanya kesadaran PD dalam
menyusun dokumen perencanaan dengan
1. Belum optimalnya
baik
penyelenggaran pemerintahan
Minimnya sumber daya aparatur
yang berkualitas
pemerintahan yang berkualitas dan
bertanggung jawab
Belum terlaksananya pengelolaan keuangan
daerah yang transparan dan akuntabel
Masih rendahnya manajemen pengelolaan
2. Belum optimalnya pengelolaan
asset daerah
keuangan daerah
Rendahnya pengawasan terstruktur
terhadap teknis maupun administrasi
program pembangunan
Belum efektifnya pelayanan publik hingga ke
3. Rendahnya kualitas pelayanan tingkat distrik dan kampung
publik Masih kurangnya kesadaran aparatur
pemerintahan sebagai pelayan masyarakat
Tabel 4.7
Rumusan Permasalahan
Belum Terciptanya Kondisi yang Aman dan Damai Dalam Masyarakat
Masalah Akar Masalah
Belum optimalnya sistem pencegahan
1. Belum optimalnya tindak kriminalitas masyarakat utamanya
pencegahan dan terkait SARA
penanganan gangguan Rendahnya koordinasi setiap lini
keamanan masyarakat pemerintah daerah dengan berbagai
kelompok/komunitas di daerah
a. Jaringan jalan di Kabupaten Yahukimo yang terdiri dari jalan provinsi dan jalan
kabupaten, memiliki panjang jalan yang belum mencukupi kebutuhan pelayanan
transportasi penduduk Kabupaten Yahukimo. Belum tersedianya jaringan jalan
yang memadai akan menghambat perkembangan interaksi intra maupun antar
wilayah dalam bentuk interaksi fisik, sosial, dan ekonomi. Hal tersebut secara
langsung berdampak negatif terhadap perkembangan wilayah karena
aksesibilitas yang minim akan membatasi ruang gerak masyarakat untuk
berkembang;
b. Belum ada moda angkutan umum memadai yang dapat melayani pergerakan
keluar-masuk penumpang dan barang di Kabupaten Yahukimo dengan lancar,
aman, dan nyaman. Selain itu, aksesibilitas ke wilayah terpencil hanya dapat
dicapai melalui transportasi udara (helikopter atau pesawat kecil) sehingga hanya
masyarakat dalam kondisi tertentu saja yang dapat menikmatinya;
d. Pelabuhan Logpon yang ada saat ini belum berfungsi dengan baik karena
kondisinya kurang terawat. Seharusnya jika pelabuhan tersebut dikembangkan
dengan baik maka akan mampu melayani kebutuhan transportasi air di wilayah
Kabupaten Yahukimo dan kabupaten sekitarnya;
f. Banyak tenaga pengajar dan guru tidak berada di tempat untuk melaksanakan
tugas sehingga aktifitas belajar mengajar tidak berjalan maksimal;
h. Sarana dan prasarana kesehatan yang masih terbatas, dimana sampai saat ini
Kabupaten Yahukimo belum memiliki Rumah Sakit Umum Daerah yang
memadai. Selain itu, kondisi puskesmas yang beroperasi saat ini masih kurang
layak untuk pasien yang harus rawat inap; dan
Tabel 4.8
Rumusan Permasalahan
Belum Memadainya Ketersediaan Infrastruktur Dasar
Masalah Akar Masalah
Tabel 4.9
Rumusan Permasalahan
Masih Tingginya Risiko Penurunan Kualitas Lingkungan Hidup
Masalah Akar Masalah
Tabel 4.10
Permasalahan Pembangunan Kabupaten Yahukimo
Berdasarkan Urusan Pemerintahan Daerah
Urusan Pemerintahan Permasalahan Pembangunan
Program baru ini merupakan hasil evaluasi terhadap perubahan kurun waktu selama
15 tahun program MDGs berjalan. Perbedaan terlihat jelas antara MDGs dan SDGs
yakni permasalahan isu lingkungan global yang lebih ditekankan dan diprioritaskan.
Secara umum terdapat 17 goals yang mesti dicapai hingga 2030, yaitu:
Pada era globalisasi sekarang ini, ilmu pengetahuan dan komunikasi semakin
mudah dijangkau oleh seluruh lapisan masyarakat. Hal ini mengindikasikan
perkembangan IPTEK dan telekomunikasi mengalami perkembangan yang positif.
Kemajuan IPTEK dan komunikasi bertujuan untuk mempermudah kehidupan
seseorang dalam berbagai hal. Dengan perkembangan yang positif ini, dunia industri
teknologi dan komunikasi semakin menunjukkan agregrat yang signifikan. Dengan
adanya kemajuan teknologi, informasi, dan komunikasi ini, Indonesia diharapkan
mampu mengikuti setiap perkembangan globalisasi yang ada sehingga diharapkan
Indonesia mempunyai peluang dalam memanfaatkan atau membuat produk yang
lebih unggul. Kedepannya, diharapkan Indonesia tidak hanya sebagai pemakai
(user) tetapi mampu menjadi pembuat (produsen) sehingga memiliki persaingan
yang cukup sehat dalam pengembangan teknologi, informasi, dan komunikasi. Jika
hal tersebut terealisasi, Indonesia akan mampu menjadi Negara yang tidak hanya
mengandalkan teknologi dari luar negeri, namun mampu mengekspor segala bentuk
teknologi informasi, dan komunikasi sesuai dengan spesifikasi yang berdaya saing
internasional.
B. ISU NASIONAL
4. Sesuai dengan amanat UU No. 6 Tahun 2014 tentang Desa, maka akan
dilakukan pembangunan perdesaan dengan sasaran berkurangnya jumlah desa
tertinggal sedikitnya 340 desa atau meningkatnya jumlah desa mandiri
sedikitnya 140 desa.
makin meningkatnya kontribusi PDRB Wilayah Papua terhadap PDB Nasional, yaitu
dari sekitar 1,9 persen (2013) menjadi 2,6 persen (2019). Dengan demikian, kondisi
tersebut diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Wilayah
Papua. Secara rinci target pertumbuhan ekonomi, tingkat kemiskinan dan
pengangguran dalam kurun waktu 2015-2019 di Wilayah Papua dapat dilihat pada
tabel sebagai berikut.
Tabel 4.11
Target Prioritas Pembangunan Nasional Khusus
Provinsi Papua Tahun 2015-2019
Tahun
No Sasaran Nasional
2015 2016 2017 2018 2019
1 Pertumbuhan Ekonomi (%) 14,1 15,0 16,7 17,6 17,7
2 Tingkat Kemiskinan (%) 30,9 28,5 26,1 23,8 21,5
3 Tingkat Pengangguran (%) 3,4 3,2 3,1 3,0 2,8
Sumber: RPJMN 2015-2019
2. Masih rendahnya akses masyarakat asli Papua pada pendidikan dasar dan
menengah termasuk non-formal akibat rendahnya ketersediaan layanan
pendidikan untuk masyarakat di daerah terpencil, pendekatan yang tidak sesuai
dengan kondisi geografis dan pola permukiman serta budaya masyarakat
setempat;
5. Masih tingginya angka kematian ibu, kematian bayi baru lahir dan balita, angka
balita kurang Gizi, serta penyakit endemis malaria dan menular berbahaya;
14. Masih adanya tuntutan dari kelompok masyarakat Papua untuk memisahkan diri
dari NKRI karena tidak terlaksananya rekonsiliasi akibat perbedaan
pemahaman sejarah bangsa dan ketidakpuasan pada kebijakan publik yang
belum menjawab permasalahan mendasar pembangunan;
15. Pengendalian dan pengurangan aksi korupsi, kolusi dan nepotisme belum
berjalan dengan baik;
16. Tidak jelasnya mindset dan cultureset birokrasi pemerintah daerah yang
berdampak pada rendahnya produktivitas dan kualitas pelayanan publik dalam
pencapaian prioritas pembangunan;
17. Penataan dan pemanfaatan ruang bagi pembangunan tidak terlaksana dengan
baik karena kurangnya koordinasi antar Provinsi dan Kabupaten/Kota maupun
stakeholder lainnya;
1. Arah Pembangunan Provinsi Papua tahun 2016 dan 2017 di fokuskan pada:
s. Sosialisai rencana tata ruang, pemetaan tanah ulayat masyarakat adat dan
pemetaan WPR, Penegakan hukum terhadap rencana tata ruang,
implementasi RAD GRK, Green Investment, Peningkatan daya dukung dan
daya tampung lingkungan, Sosialisasi dan Pilot Project Pembangunan
Berkelanjutan di Kampung, Peningkatan Kapasitas Penanggulangan
Bencana.
Selain itu, beberapa kebijakan Provinsi Papua yang perlu menjadi perhatian
khusus oleh Pemerintah Kabupaten Yahukimo dalam melaksanakan pembangunan
tahun 2016 dan 2017 adalah:
B.2. Telaahan Visi dan Misi Presiden dan Wakil Presiden Terpilih 2014-2019
Berdaulat adalah hakikat dari kemerdekaan, yaitu hak setiap bangsa untuk
menentukan nasibnya sendiri dan menentukan apa yang terbaik bagi bangsanya
sendiri. Oleh karena itu, pembangunan sebagai usaha untuk mewujudkan
kedaulatan sebagai negara merdeka, merupakan upaya membangun kemandirian.
Bangsa yang berdaulat dan mandiri adalah bangsa yang mampu mewujudkan
kehidupan sejajar dan sederajat dengan bangsa lain. Oleh karena itu, untuk
membangun kemandirian diperlukan kekuatan dan kemampuan nasional di segala
lini, baik bidang ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya dan pertahanan keamanan.
Upaya untuk mewujudkan Visi tersebut ditempuh melalui Misi sebagai berikut:
c. Mewujudkan politik luar negeri bebas-aktif dan memperkuat jati diri sebagai
negara maritim;
d. Mewujudkan kualitas hidup manusia Indonesia yang tinggi, maju dan sejahtera;
f. Mewujudkan Indonesia menjadi negara maritim yang mandiri, maju, kuat, dan
berlandaskan kepentingan nasional; dan
Dalam rangka mencapai visi dan misi serta untuk menunjukkan prioritas dalam
jalan perubahan menuju Indonesia yang berdaulat secara politik, mandiri dalam
bidang ekonomi, dan berkepribadian dalam kebudayaan, dirumuskan sembilan
agenda prioritas. Kesembilan agenda prioritas itu disebut NAWA CITA, yaitu:
b. Menempatkan hak ulayat dalam penataan ruang sebagai salah satu upaya untuk
mempertahankan nilai-nilai sosial budaya setempat;
2. Mewujudkan Tata Kelola Pemerintahan yang Baik, Bersih dan Berwibawa serta
Penguatan Otonomi Khusus.
Gambar 4.2
Fokus pembangunan Provinsi Papua tahun 2013-2018
Tabel 4.12
Pembagian Wilayah Pengembangan Provinsi Papua
Pusat
No Wilayah Penduduk Akses IPM AHH AMH RLS
Pelayanan
WILAYAH SULIT
IV 1,052,699 52.33 66.65 40.59 3.5
LAPAGO AKSES
Kabupaten SULIT
1 PKN 196,085 56.60 66.63 52.76 4.8
Jayawijaya AKSES
Kabupaten SULIT
2 PKL 148,522 50.20 66.49 36.91 3.7
Lanny Jaya AKSES
Kabupaten SULIT
3 PKL 114,427 52.43 66.09 33.44 3.4
Tolikara AKSES
Kabupaten SULIT
4 PKL 164,512 50.30 67.09 32.76 2.9
Yahukimo AKSES
Kabupaten SULIT
5 PKL 50,763 48.90 66.56 33.51 2.8
Yalimo AKSES
Kabupaten
SULIT
6 Mamberamo PKL 39,537 49.32 66.44 34.52 2.9
AKSES
Tengah
Kabupaten SULIT
7 PKL 101,148 68.34 67.70 86.82 6.1
Puncak Jaya AKSES
Kabupaten SULIT
8 PKL 93,218 49.35 67.64 32.13 2.8
Puncak AKSES
Kabupaten
SULIT
9 Pegunungan PKL/PKSN 65,434 49.45 66.00 32.5 2.5
AKSES
Bintang
Kabupaten SULIT
10 PKW 79,053 48.43 65.83 30.54 2.8
Nduga AKSES
Tabel 4.13
Sasaran Pokok dan Arah Kebijakan RPJPD Tahap III
Visi: Mewujudkan Yahukimo Yang Sejahtera dan Berdaya Saing
Pemberdayaan masyarakat
2 dalam kemandirian bekerja
maupun berwirausaha
Distribusi sektor
[S2] meningkatnya produktivitas
pertanian terhadap 43,25% 33,74%
masyarakat
PDRB
Pengembangan iklim
2
kewirausahaan yang kondusif
Perluasan lapangan dan
3
kesempatan kerja
Tingkat
[S3] Meningkatnya Pertumbuhan dan
pertumbuhan 12,39% 6±1%
Kestabilan Ekonomi
ekonomi
Pengembangan industri berbasis
1
potensi daerah
Peningkatan produksi sektor
2
pertanian
Pemanfaatan SDA secara
3 bijaksana mendukung
perekomian berkelanjutan
[S7] Meningkatnya Angka Melek huruf Angka Melek huruf 32,76% 43,21
Arah Kebijakan
Peningkatan kualitas dan
1 pemerataan penyelenggaran
pendidikan seluruh distrik
Penempatan dan pemerataan
2
tenaga pendidik dan kependidikan
Pembangunan berkelanjutan di
bidang pendidikan melalui
3
peningkatan pengetahuan dan
ketrampilan siswa
Pemerataan subsidi pendidikan
4
bagi masyarakat
Pencapaian penyelenggaraan
2 pemerintahan yang profesional
dan akuntabel
1. GEMAS PAPUA atau Generasi Emas Papua, merupakan program yang akan
diprioritaskan pada tuntats buta aksara dan tuntas wajib belajar 9 tahun.
Program jaminan 1.000 hari pertama kehidupan untuk memberikan jaminan
kualitas pelayanan kesehatan dan asupan gizi dari sejak janin dalam
kandungan sampai dengan 2 tahun pasca kelahiran, peningkatan prestasi
olahraga dan seni – budaya serta pengembangan daya saing SDM Papua.
Ide dan gagasan cemerlang untuk melahirkan kebijakan gerbang emas hasrat
Papua adalah salah satu upaya membangun peradaban baru bagi masyarakat
Papua. Kebijakan ini terdiri dari yang pertama adalah reformasi kebijakan dan
penataan regulasi, Kedua menciptakan generasi emas Papua dan pemberdayaan
ekonomi rakyat, kemudian penempatan prasarana dasar dan infrastruktur. Empat
pokok kebijakan yang menjadi roh Gerbangmas Hasrat Papua, menjadi hal-hal
mendasar dalam menjawab persoalan pada masyarakat di Papua saat ini.
Perlu adanya pemanfaatan ruang yang efektif dan efisien untuk mewujudkan
struktur dan pola ruang sesuai dengan rencana tata ruang melalui penyusunan dan
pelaksanaan program terintegrasi beserta pendanaan sebagai pendukung
terlaksananya penataan ruang yang optimal.
b) Kawasan sekitar mata air terdapat di distrik Dekai, distrik Sumo, distrik
Seredala dan distrik Suru-suru.
Kawasan suaka alam, pelestarian alam, dan cagar budaya terdiri atas:
Kawasan lindung geologi yaitu kawasan rawan bencana alam geologi yang
terdiri atas:
5. Menjadikan masyarakat mappi yang demokratis, serta tetap berpegang pada nilai-
nilai universal sebagaimana dalam konvensi internasional mengenai hak asasi
manusia (HAM).
a. Infrastruktur
Oleh karena itu, dalam lima tahun ke depan, Pemerintah Kabupaten Yahukimo
harus mengupayakan secara gradual dan komprehensif dalam membenahi dan
meningkatkan infrastruktur daerah sehingga akan memberi ruang gerak bagi
aktivitas ekonomi maupun sosial masyarakat di Kabupaten Yahukimo.
b. Kemiskinan
c. Ketenagakerjaan
d. Kesehatan
Masyarakat yang mandiri dan berdaya saing saja tidak cukup untuk
melaksanakan pembangunan daerah secara optimal, melainkan daya dukung
kesehatan masyarakatlah yang menjadi titik tolak dalam setiap efektivitas kegiatan.
Kesehatan masyarakat merupakan faktor dominan untuk menuju efisiensi
pelaksanaan pembangunan daerah karena tingkat kesehatan akan menentukan
produktivitas kinerja seseorang. Pemerintah Kabupaten Yahukimo akan selalu
e. Pendidikan
f. Lingkungan
g. Ekonomi
h. Listrik
i. Good Governance
j. Potensi Wilayah
BAB V
VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN
Salah satu hal terpenting dalam perencanaan pembangunan adalah kejelasan
mengenai apa yang akan diwujudkan dalam lima tahun mendatang dengan
berdasarkan analisis kinerja pembangunan saat ini, serta permasalahan dan isu
strategis pembangunan daerah yang akan ditangani selama lima tahun ke depan.
Dengan hal itu dalam perencanaan pembangunan dirumuskanlah Visi, Misi, Tujuan
dan Sasaran pembangunan daerah. Dengan adanya Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran
maka akan tergambarkan dengan jelas arah pembangunan daerah sehingga akan
semakin dipahami bagaimana pembangunan yang akan dilakukan dalam lima tahun
kedepan untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat.
5.1. VISI
Gambar 5.1
Hubungan Antar Elemen Visi Kabupaten Yahukimo
BANGKIT
Maju: Suatu kondisi yang lebih baik atau meningkat dari kondisi masa
lalu dan sekarang yang dinilai dari berbagai indikator. Kemajuan
juga mengandung konotasi bahwa pembangunan daerah harus
dapat menciptakan peningkatan dalam kesejahteraan
masyarakat dengan terpenuhinya berbagai kebutuhan dasar
serta tersedianya sarana dan prasarana dasar yang memadai.
Tabel 5.1
Indikator Makro pada Rumusan Visi Pembangunan Daerah
Kabupaten Yahukimo Tahun 2016-2021
Target
Kondisi Awal
No. Elemen Visi Indikator Makro Akhir
Pembangunan
2021
Laju
1 Mandiri Pertumbuhan 7,25 8,50
Ekonomi (%)
Jumlah Distrik
2 Maju yang Terakses 2 10
Jalan
Indeks
3 Sejahtera Pembangunan 47,80 55,24
Manusia
5.2. MISI
Misi ini juga akan mendorong pemerintah menjalankan pelayanan publik yang
bersih dan berbudaya. Kondisi ini diwujudkan dengan tidak adanya korupsi, kolusi,
dan nepotisme dalam melakukan kerja pelayanan kepada masyarakat. Selain itu,
dalam menjalankan pelayanan masyarakat, prosedur dan mekanisme yang ada
senantiasa ditaati. Dalam menjalankan misi ini, Pemerintah Kabupaten Yahukimo
harus mempermudah segala jenis pelayanan perizinan, baik izin usaha, izin
kependudukan, izin kepemilikan, izin bangunan, dan sebagainya dengan senantiasa
taat pada aturan-aturan yang berlaku.
demikian, perubahan paradigma tersebut harus dimulai dari pola pikir ASN itu
sendiri, perubahan pola pikir ASN diharapkan mampu mengembangkan pola pikir
positif dan meminimalisir yang negatif.
Namun dalam praktiknya, peran dan fungsi birokrasi masih belum optimal.
Rendahnya kualitas pelayanan publik dan adanya ketidakpastian (uncertainty) waktu
Salah satu aspek dari pemerintah daerah yang harus diatur secara hati-hati
adalah masalah pengelolaan keuangan, aset, usaha daerah dan anggaran daerah.
Anggaran daerah atau Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah merupakan
instrumen kebijakan yang utama bagi pemerintah daerah. Sebagai sebuah
instrumen kebijakan, anggaran daerah menduduki posisi sentral dalam upaya
pengembangan kapabilitas dan efektivitas pemerintah daerah. Anggaran Daerah
seharusnya dipergunakan sebagai alat untuk menentukan besarnya pendapatan dan
pengeluaran, alat bantu pengambilan keputusan dan perencanaan pembangunan,
alat otoritas pengeluaran di masa yang akan dating, ukuran standar untuk evaluasi
kinerja, serta alat koordinasi bagi semua aktivitas di berbagai unit kerja. Penentuan
besarnya penerimaan/pendapatan dan pengeluaran/belanja daerah tidak terlepas
dari peraturan perundang-undangan yang berlaku sehingga dapat mewujudkan
peningkatan kemandirian daerah.
Kemampuan daerah untuk berdaya saing tinggi adalah kunci bagi tercapainya
kemajuan dan kemakmuran daerah. Daya saing yang tinggi, akan menjadikan
Kabupaten Yahukimo siap menghadapi tantangan-tantangan globalisasi dan mampu
memanfaatkan peluang yang ada. Misi ini bertujuan untuk membangun struktur
industri dalam negeri yang kokoh dan berdaya saing global, didukung oleh seluruh
basis kegiatan produksi dan distribusi. Dalam rangka mewujudkannya, proses
restrukturisasi kegiatan produksi dan distribusi diarahkan untuk meningkatkan
produktivitas dan tumbuhnya spesialisasi usaha mikro, UKM dan koperasi serta
meningkatkan kemampuan daya saing melalui penggunaan teknologi yang ramah
lingkungan.
Sarana dan prasarana adalah alat penunjang keberhasilan suatu upaya yang
dilakukan didalam pelayanan publik, apabila kedua hal ini tidak tersedia maka
semua kegiatan yang dilakukan tidak akan dapat mencapai hasil yang diharapkan
sesuai dengan apa yang telah direncanakan. Hal lain yang tidak kalah penting
adalah peningkatan pemerataan pembangunan sarana dan prasarana publik di
berbagai sektor hingga ke distrik serta kampung yang ada di Kabupaten Yahukimo,
misalnya: sektor industri, perdagangan, pariwisata, dan pendidikan.
Tabel 5.2
Pengelompokan Misi Pembangunan Daerah
Kabupaten Yahukimo Tahun 2016-2021
No. Pengelompokan Misi Misi Pembangunan Daerah
tertinggi atau impact dari segenap operasionalisasi kebijakan melalui program dan
kegiatan sepanjang lima tahun ke depan. Untuk itu, impact tersebut harus memberi
pengertian sebagai ultimate goal dari keseluruhan kinerja utama setiap elemen
pelaksana pembangunan Kabupaten Yahukimo.
Tabel 5.3
Hubungan Pengelompokan Misi dengan Tujuan Pembangunan
Kabupaten Yahukimo Tahun 2016-2021
No. Komponen Visi Tujuan Indikator Tujuan
Indeks
Peningkatan Daya Meningkatkan kualitas
1 Pembangunan
Saing SDM pendidikan dan kesehatan
Manusia
Perbaikan taraf hidup Laju
Meningkatkan
2 perekonomian Pertumbuhan
perekonomian masyarakat
masyarakat Ekonomi (%)
Menciptakan tata kelola
Perwujudan tata Predikat
pemerintahan yang baik dan
3 kelola pemerintahan Akuntabilitas
berorientasi kepada
yang professional Kinerja
pemuasan publik
Mewujudkan
Meningkatkan kondisi
ketertiban dan Angka
4 keamanan dan kedamaian
ketentraman Kriminalitas
masyarakat
masyarakat
5 Peningkatan Memantapkan pemerataan Jumlah Distrik
Gambar 5.2
Hubungan Visi dan Misi dengan Tujuan Pembangunan
Kabupaten Yahukimo
Tabel 5.4
Tujuan dan Target Indikator Tujuan RPJMD (Indikator Makro)
Kabupaten Yahukimo Tahun 2016-2021
Target
Kondisi Awal
No. Tujuan Indikator Tujuan Akhir
Pembangunan
2021
Meningkatkan Indeks
1 kualitas pendidikan Pembangunan 47,80 55,24
dan kesehatan Manusia
Meningkatkan Laju
2 perekonomian Pertumbuhan 7,25 8,50
masyarakat Ekonomi (%)
Menciptakan tata
kelola pemerintahan Predikat
3 yang baik dan Akuntabilitas C B
berorientasi kepada Kinerja
pemuasan publik
Meningkatkan
kondisi keamanan Angka
4 - <10 %
dan kedamaian Kriminalitas
masyarakat
Memantapkan
Jumlah Distrik
pemerataan dan
5 yang Terakses 2 10
koneksi jaringan
Jalan
infrastruktur dasar
Meningkatkan
Tercemar
6 kualitas lingkungan Status Mutu Air -
Sedang
hidup
V - 20
RPJMD Kabupaten Yahukimo Tahun 2016-2021
Bab V Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran
Pemerintahan yang baik itu hanya bisa dibangun melalui pemerintahan yang
bersih (clean government) dengan aparatur birokrasinya yang terbebas dari
KKN dan dapat bekerja secara profesional serta berorientasi pada pelayanan
publik. Masyarakat menginginkan pemerintahan yang mementingkan
kepentingan rakyatnya dibandingkan dengan kepentingan golongan. Seiring
dengan tuntutan era reformasi, tata kelola pemerintahan yang profesional dan
bersih merupakan bagian dari paradigma baru yang berkembang dan
memberikan nuansa yang cukup mewarnai terutama pasca krisis multi dimensi.
Dalam rangka mewujudkan tata kelola pemerintahan yang profesional dan
berorientasi pada kepentingan kepentingan publik, pemerintah harus memiliki
moral dan proaktif mewujudkan partisipasi, serta check and balances.
Tabel 5.5
Target Sasaran Rencana Jangka Menengah Daerah Kabupaten Yahukimo Tahun 2016-2021
VISI: TERWUJUDNYA KEBANGKITAN MASYARAKAT YAHUKIMO, MENUJU KEPADA KEMANDIRIAN, KEMAJUAN DAN
KESEJAHTERAAN
Kondisi Target Tahun
Indikator Target
Tujuan Sasaran Awal
Sasaran 2017 2018 2019 2020 2021 Akhir
(2015/2016)
Pengelompokan Misi (1), Misi (12) dan Misi (13): Peningkatan Daya Saing SDM
Indeks
Pembangunan 47,80 50,01 51,32 52,62 53,93 55,24 55,24
Manusia
Angka Melek
39,23 41,39 43,54 45,69 47,85 50,00 50,00
Meningkatkan Meningkatnya Huruf
kualitas kualitas SDM Rata-rata
pendidikan 4,85 5,36 5,86 6,37 6,88 7,50 7,50
lama sekolah
dan
Angka
kesehatan
Harapan 65,47 65,87 66,28 66,69 67,09 67,50 67,50
Hidup
Meningkatnya
Angka
produktivitas 0,55 0,35 0,25 0,15 0,10 0,05 0,05
Pengangguran
tenaga kerja
Pengelompokan Misi (2), Misi (10) dan Misi (11): Perbaikan Taraf Hidup Perekonomian Masyarakat
Terciptanya
Laju
stabilitas
Pertumbuhan 6,96 7,50 7,75 8,00 8,25 8,50 8,50
pertumbuhan
Ekonomi (%)
ekonomi
Meningkatkan Menurunnya Tingkat
perekonomian Tingkat Kemiskinan 39,02 36,74 35,65 34,55 33,46 32,36 32,36
masyarakat Kemiskinan (%)
Menurunnya
tingkat Indeks Gini 0,2566 0,2550 0,2540 0,2530 0,2515 0,2500 0,2500
kesenjangan
V - 25
RPJMD Kabupaten Yahukimo Tahun 2016-2021
Bab V Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran
VISI: TERWUJUDNYA KEBANGKITAN MASYARAKAT YAHUKIMO, MENUJU KEPADA KEMANDIRIAN, KEMAJUAN DAN
KESEJAHTERAAN
Kondisi Target Tahun
Indikator Target
Tujuan Sasaran Awal
Sasaran 2017 2018 2019 2020 2021 Akhir
(2015/2016)
Pengelompokan Misi (3), Misi (6), Misi (8) dan Misi (9): Perwujudan Tata Kelola Pemerintahan Yang Profesional
Terwujudnya
Menciptakan pengelolaan
tata kelola keuangan yang Opini BPK WDP WDP WDP WDP WDP WDP WDP
pemerintahan transparan dan
yang baik danakuntabel
berorientasi Meningkatnya
kepada kapasitas dan Predikat
pemuasan akuntabilitas Akuntabilitas C C C C C B B
publik kinerja Kinerja
pemerintah
Pengelompokan Misi (5), Misi (7) dan Misi (14): Mewujudkan Ketertiban Dan Ketentraman Masyarakat
Meningkatkan
kondisi
Menurunnya
keamanan Angka
gangguan - 18 % 16 % 14 % 12 % 10 % 10 %
dan Kriminalitas
kamtibnas
kedamaian
masyarakat
Pengelompokan Misi (4), Misi (15) dan Misi (16): Peningkatan Infrastruktur Dasar Dan Pelestarian Lingkungan Hidup
Jumlah distrik
Memantapkan yang terakses 2 3 4 6 8 10 10
pemerataan Meningkatnya jalan
dan koneksi kapasitas
jaringan infrastruktur Persentase
- 20% 30% 35% 40% 50% 50%
infrastruktur dasar RT bersanitasi
dasar Rasio
- 40% 45% 50% 55% 60% 60%
Elektrifikasi
V - 26
RPJMD Kabupaten Yahukimo Tahun 2016-2021
Bab V Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran
VISI: TERWUJUDNYA KEBANGKITAN MASYARAKAT YAHUKIMO, MENUJU KEPADA KEMANDIRIAN, KEMAJUAN DAN
KESEJAHTERAAN
Kondisi Target Tahun
Indikator Target
Tujuan Sasaran Awal
Sasaran 2017 2018 2019 2020 2021 Akhir
(2015/2016)
Terciptanya
Meningkatkan
kondisi
kualitas Status mutu Tercemar Tercemar Tercemar Tercemar Tercemar Tercemar
lingkungan hidup -
lingkungan air Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang
yang bersih dan
hidup
sehat
V - 27
RPJMD Kabupaten Yahukimo Tahun 2016-2021
Bab VI Strategi dan Arah Kebijakan
BAB VI
STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN
Strategi dan arah kebijakan merupakan rumusan perencanaan yang
komprehensif, bagaimana langkah pemerintah Kabupaten Yahukimo mencapai tujuan
dan sasaran Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah dengan efektif dan
efisien. Pendekatan yang komprehensif dalam merencanakan strategi akan
mengoptimalkan kinerja pemerintah baik dalam melakukan transformasi, reformasi,
maupun perbaikan kinerja birokrasi. Perencanaan strategis tidak saja
mengagendakan aktivitas pembangunan, tetapi juga segala program yang
mendukung dan menciptakan layanan masyarakat, termasuk didalamnya upaya
memperbaiki kinerja dan kapasitas birokrasi, sistem manajemen, serta pemanfaatan
teknologi informasi.
6.1. STRATEGI
strategi dapat dilakukan untuk menjawab lebih dari 1 (satu) sasaran pembangunan
dengan mempertimbangkan aspek efektifitas dan efisiensi pencapaian target sasaran
serta meminimalkan resiko untuk mendapatkan outcome terbaik.
Gambar 6.1
Strategi dan Sasaran Pembangunan Jangka Menengah
Kabupaten Yahukimo Tahun 2016-2021
S1
M12
M13 S2 P-2
M2 S3 P-3
Tujuan 2
M11 S4
P-4
M10 S5
M3
S6
Tujuan 3
M6
P-5
M9
S7
M8
M5
Tujuan 4
M7 S8 P-6
M14
M4
Tujuan 5
S9 P-7
M16
Tujua
P-8
n5
M15 S10
Oleh karena itu perumusan arah kebijakan dan program/kegiatan harus mengacu
pada strategi yang telah ditetapkan sebelumnya.
Gambar 6.2
Sinkronisasi Kebijakan RPJMD Kabupaten Yahukimo dengan
Prioritas Nasional dan Provinsi Provinsi Papua
Meningkatkan kualitas hidup Manusia T1: Daya Saing masyarakat Revitalisasi dan optimalisasi peran lembaga keagamaan
Indonesia Peningkatan dan pemerataan kualitas Penegakkan hukum dan revitalisasi peran masyarakat dalam
P1
pelayanan pendidikan & kesehatan mewujudkan ketentraman dan ketertiban masyarakat
Memperteguh ke-Bhineka-an dan
memperkuat restorasi sosial Indonesia Peningkatan dan perluasan kesempatan Reformasi birokrasi dan peningkatan tata kelola pemerintahan
P2
kerja
Melakukan revolusi karakter bangsa Koordinasi, Integrasi, dan sinkronisasi antar wilayah dan antar
T2: Perekonomian Kabupaten sektor dalam pelaksanaan pemerintahan dan pembangunan
daerah
Meningkatkan produktivitas rakyat dan Percepatan transformasi ekonomi
P3 Penguatan fungsi koordinasi antar lembaga daerah dan
daya saing di pasar Internasional kerakyatan
penataan kewenangan dalam pemerintahan otsus
Mewujudkan kemandirian ekonomi dengan Pemberdayaan usaha ekonomi masyarakat
P4 Optimalisasi pengawasan dan pengendalian kependudukan
menggerakkan sektor-sektor strategis miskin secara merata
ekonomi domestik Revitalisasi dan optimalisasi peran lembaga keagamaan. Peran
Membangun Indonesia dari pinggiran T3: Tata kelola Pemerintahan yang profesional perempuan dan pelayanan sosial
dengan memperkuat daerah-daerah dan P5 Reformasi birokrasi
Revitalisasi nilai-nilai budaya
desa dalam rangka Negara kesatuan
T4: Stabilitas keamanan dan kedamaian wilayah Optimalisasi pembinaan olahraga dan pemuda
Menolak Negara Lemah dengan melakukan
Optimalisasi dan revitalisasi pelayanan kesehatan dan
reformasi sistem dan penegakkan hukum Peningkatan upaya preventif dan pendidikan
yang bebas korupsi, bermartabat dan P6
penanganan gangguan keamanan lingkungan
Mengembangkan struktur perekonomian yang berbasis
terpercaya
keunggulan lokal daerah
Membuat Pemerintah tidak absen dengan Mengembangkan pusat-pusat pertumbuhan baru dalam
T5: Kualitas dan pemerataan infrastruktur dasar
membangun tata kelola pemerintahan rangka pemanfaatan sumber daya alam
yang bersih, efektif, demokratis, dan P7
Pemerataan akses dan peningkatan
konektivitas antar wilayah Pembangunan sarana dan prasarana yang berbasis pada
terpercaya kebutuhan masyarakat dan konektivitas antar wilayah
Menghadirkan kembali Negara untuk T6: Kelestarian lingkungan hidup Pembangunan infrastruktur dasar sesuai dengan potensi
melindungi segenap bangsa dan memberi kondisi dan budaya setempat
P8 Perbaikan pengelolaan lingkungan hidup
rasa aman ppada seluruh warga negara Pengarusutamaan pembangunan berkelanjutan
merupakan sebuah realita yang harus dipandang sebagai sebuah keniscayaan yang
disadari atau tidak pasti akan memengaruhi terhadap tantangan yang dihadapi oleh
pemerintah/wilayah manapun. Tantangan yang dihadapi adalah masalah daya saing
SDM untuk mampu bertahan (survive) dalam tantangan pasar global yang menuntut
kualitas SDM yang tinggi. Lemahnya kemampuan mutu SDM akan membawa
implikasi pada proses produksi, daya kreasi, pencitraan dan keberhasilan
pembangunan serta daya saing suatu wilayah menghadapai kompetisi dan tantangan
global.
Kondisi SDM yang masih lemah dari segi kapasitas, profesionalisme dan
keterampilan di Kabupaten Yahukimo menuntut adanya stategi pembinaan
pengembangan SDM yang dimulai dari pengkajian kebutuhan (need assesment),
peningkatan pendidikan, kesehatan dan skill serta evaluasinya. Pendekatan mutu
modal manusia (human capital quality) menekankan fungsi manusia sebagai faktor
produksi yang amat penting selain modal finansial, teknologi dan material.
Pengembangan SDM tersebut difokuskan untuk meningkatkan derajat pendidikan dan
kesehatan masyarakat.
Oleh karena itu perluasan akses dan peningkatan mutu di bidang kesehatan
wajib diselenggarakan oleh pemerintah kepada masyarakatnya. Dimensi perluasan
akses dapat dilakukan dengan peningkatan kualitas sarana dan prasarana pelayanan
secara merata serta promosi kesehatan yang menyentuh semua lapisan masyarakat.
Peningkatan mutu pelayanan kesehatan juga harus ditingkatkan dimana disediakan
tenaga kesehatan yang professional dan berkualitas dalam setiap pelayanan
kesehatan, penyediaan sistem dan akses pelayanan kesehatan yang berkualitas serta
dilakukan berbagai aktifitas untuk mencegah dan menganggulangi penyakit menular
dan tidak menular di masyarakat.
Selain itu kekuatan industri kreatif harus dikembangkan agar masyarakat tidak
hanya menggantungkan pekerjaannya dari para pemodal besar. Industri kreatif
adalah industri yang berasal dari pemanfaatan kreativitas, keterampilan serta bakat
individu untuk menciptakan kesejahteraan serta lapangan pekerjaan dengan
menghasilkan dan mengeksploitasi daya kreasi dan daya cipta individu tersebut.
Pengendalian inflasi sangat penting sebagai salah satu dari dua tumpuan
perekonomian, disamping pertumbuhan ekonomi. Pemerintah, BI dan lembaga
lainnya, khususnya di tingkat daerah, diharapkan untuk melaksanakan tugas secara
mendetil di setiap sektor, agar inflasi dapat terjaga. Hal ini sangat penting agar
masyarakat dapat bertahan di tengah masalah ekonomi dan geopolitik global yang
cukup berat.
Pertumbuhan ekonomi tinggi tapi kalau inflasi lebih tinggi lagi tidak akan ada
artinya karena masyarakat tidak dapat memenuhi kebutuhannya sehari-hari.
Majunya suatu wilayah tidak lepas dari peran pemerintah dalam mengelola
pembangunan wilayah tersebut. Oleh karena itu pemerintahan tersebut harus
merupakan pemerintahan yang baik (Good Governance). Good Governance juga
merupakan wujud nyata dalam penyelenggaraan Pemerintahan Negara yang bersih
atau tata kelola yang baik dan benar. Oleh karena itu untuk mewujudkannya
diperlukan strategi “Reformasi Birokrasi secara menyeluruh dan konsisten”.
Reformasi birokrasi meliputi beberapa aspek tentang pelayanan masyarakat,
peningkatan kinerja, dan penegakan hukum. Dalam melakukan reformasi birokrasi,
pemerintah melakukan pembenahan sistem birokrasi, mulai dari penataan
kewenangan, prosedur operasi standar, kerjasama, sinergi, dan integrasi organisasi,
serta penggunaan teknologi informasi dan komunikasi untuk meningkatkan efisiensi
dan efektivitas.
Infrastruktur merupakan aspek penting suatu wilayah untuk maju dan bersaing
dengan wilayah lain. Kualitas infrastruktur sangat berpengaruh terhadap
perkembangan sosial ekonomi masyarakat di suatu wilayah. Penyediaan infrastrukur
yang berkualitas akan menurunkan biaya transportasi dan biaya logistik sehingga
dapat meningkatkan daya saing produk, mempercepat gerak ekonomi, mengurangi
ketimpangan pembangunan antar daerah dan mengurangi ongkos produksi sehingga
daya beli masyarakat akan semakin terjangkau. Dengan akses infrastruktur dasar
yang berkualitas dan berkeadilan, maka diharapkan masyarakat dapat maju dan
berkembang dan tidak ada kesenjangan dan keterisolasian suatu wilayah. Selain itu
kualitas infrastruktur yang baik juga akan mampu menarik investasi yang dapat
mempercepat jalannya pembangunan suatu wilayah.
Gambar 6.3
Fokus/Tema Pembangunan
Kabupaten Yahukimo Tahun 2016-2021
Dengan melanjutkan agenda tahun pertama maka pada tahun kedua ini
Kabupaten Yahukimo fokus untuk pengembangan ekonomi kerakyatan dengan
melakukan percepatan transformasi ekonomi kerakyatan. Sehingga arah kebijakan
pembangunan dititik beratkan pada peningkatan investasi daerah, serta peningkatan
permodalan ekonomi masyarakat melalui optimalisasi koperasi daerah. Kemudian
untuk perekonomian kerakyatan kebijakan berarah untuk pemberdayaan masyarakat
miskin, pemerataan kegiatan perekonomian daerah ke seluruh distrik dan kampung-
kampung, serta peningkatan daya saing berwirausaha bagi masyarakat.
Tabel 6.1
Arah Kebijakan Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten Yahukimo
Tahun 2016-2021
Arah Kebijakan (Prioritas & Sasaran RKPD)
2017 2018 2019 2020 2021
Peningkatan Penguatan Penguatan SDM Pemerataan Pemantapan
No Strategi/ Prioritas Kebijakan Umum SDM dan ekonomi wilayah untuk infrastruktur sektor unggulan
kualitas hidup kesejahteraan dan untuk peningatan
masyarakat masyarakat pemanfaatan daya saing
SDA daerah
1. Peningkatan kualitas
dan pemerataan
penyelenggaran
pendidikan di seluruh
wilayah Kabupaten
Yahukimo
2. Peningkatan
kesempatan belajar
anak
3. Pemenuhan dan
pemerataan prasarana
Peningkatan dan dan sarana untuk
1 pemerataan kualitas meningkatkan kapasitas
pelayanan pendidikan & dan akses pendidikan
kesehatan 4. Perluasan subsidi
pendidikan bagi seluruh
peserta didik dalam usia
wajib belajar
5. Peningkatan Relevansi
dan mutu pendidikan
6. Peningkatan akses
pelayanan kesehatan
secara merata
7. Peningkatan jaminan
pelayanan kesehatan
8. Peningkatan kualitas
dan ketersediaan
fasilitas pelayanan
kesehatan
9. Peningkatan dan
pemerataan distribusi
tenaga kesehatan
maupun tenaga medis
yang berkualitas
10. Pengembangan
keterampilan
masyarakat di berbagai
sektor ekonomi
11. Peningkatan
perekonomian
masyarakat di setiap
distrik dan kampung
20. Pemberdayaan
masyarakat dalam
kemandirian bekerja
Pemberdayaan usaha 21. Penyediaan infrastruktur
ekonomi masyarakat
dasar bagi masyarakat
miskin secara merata
miskin
22. Pemberdayaan
masyarakat dalam
kemandirian sosial-
ekonomi
35. Pengendalian
pencemaran dan
perusakan lingkungan
hidup
BAB VII
KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM
PEMBANGUNAN DAERAH
Pencapaian indikator target kinerja visi dan misi pada sasaran pembangunan
jangka menengah daerah memerlukan strategi-strategi sebagai sarana untuk
mendapatkan gambaran tentang program prioritas. Untuk mendapatkan program
prioritas yang inheren pada setiap strategi dibutuhkan kebijakan umum yang relevan
dengan tujuan pembangunan. Program-program prioritas pada masing-masing
strategi disebut sebagai program pembangunan daerah yang menggambarkan
capaian secara langsung terhadap sasaran pembangunan Kabupaten Yahukimo.
Program pembangunan merupakan bentuk instrumen kebijakan berupa program
prioritas yang memuat satu atau lebih kegiatan yang dilaksanakan oleh PD atau
masyarakat. Pelaksanaan program-program pembangunan daerah bertujuan untuk
mencapai sasaran dan tujuan pembangunan daerah sesuai dengan visi dan misi
Bupati dan Wakil Bupati terpilih.
Berbagai program pembangunan daerah diterjemahkan dari visi dan misi yang
disampaikan Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Yahukimo. Berikut program
pembangunan daerah Kabupaten Yahukimo pada perencanaan pembangunan
daerah periode 2016-2021.
Tabel 7.1
Program Pembangunan Daerah Kabupaten Yahukimo Tahun 2016-2021
STRATEGI/ PD Penanggung
No KEBIJAKAN UMUM PROGRAM INDIKATOR PROGRAM
PRIORITAS jawab
1 S1 : Peningkatan dan 1. Peningkatan kualitas dan Program Wajib Belajar APM SD/MI/SDLB
pemerataan kualitas pemerataan Pendidikan Dasar
pelayanan pendidikan penyelenggaran Sembilan Tahun APK SD/MI/SDLB
APM SMP/MTS/SMPLB Dinas Pendidikan
& kesehatan pendidikan di seluruh
wilayah Kabupaten
APK SMP/MTS/SMPLB
Yahukimo
2. Peningkatan kesempatan Program pendidikan Angka Partisipasi Kasar
belajar anak menengah Atas (APK) SMK
Angka Partisipasi Murni
(APK) SMK
Dinas Pendidikan
Angka Partisipasi Kasar
(APK) SMA
Angka Partisipasi Murni
(APK) SMA
3. Pemenuhan dan Program Peningkatan
Persentase sekolah yang
pemerataan prasarana dan sarana dan prasarana
beroperasi yang layak
sarana untuk pendidikan Dinas Pendidikan
untuk tempat menerima
meningkatkan kapasitas
pendidikan
dan akses pendidikan
4. Perluasan subsidi Program Pendidikan tinggi
pendidikan bagi seluruh Jumlah siswa yang
Dinas Pendidikan
peserta didik dalam usia mendapatkan beaiswa
wajib belajar
5. Peningkatan Relevansi Program peningkatan mutu
dan mutu pendidikan pendidik dan tenaga Kualifikasi Guru (minimal
Dinas Pendidikan
kependidikan S1/D4)
STRATEGI/ PD Penanggung
No KEBIJAKAN UMUM PROGRAM INDIKATOR PROGRAM
PRIORITAS jawab
6. Peningkatan akses Program Upaya Kesehatan
pelayanan kesehatan Masyarakat Cakupan penduduk yang
secara merata menggunakan fasilitas Dinas Kesehatan
kesehatan
7. Peningkatan kualitas dan Program Obat dan
ketersediaan fasilitas Perbekalan Kesehatan Angka Kesakitan
Dinas Kesehatan
pelayanan kesehatan (Morbiditas)
Program Peningkatan
Produksi Hasil Peternakan Jumlah Produksi Dinas Pertanian
peternakan dan Perikanan
2 S2 : Peningkatan dan 11. Kemandirian bekerja dan Program Peningkatan Dinas
Perluasan Kesempatan berwirausaha Sarana dan Prasarana Jumlah IKM yang Perindustrian,
kerja Industri Kecil Menengah berkembang Perdagangan,
(IKM) Koperasi dan
STRATEGI/ PD Penanggung
No KEBIJAKAN UMUM PROGRAM INDIKATOR PROGRAM
PRIORITAS jawab
UMKM
STRATEGI/ PD Penanggung
No KEBIJAKAN UMUM PROGRAM INDIKATOR PROGRAM
PRIORITAS jawab
17. Peningkatan permodalan Program Penguatan Dinas
ekonomi masyarakat Kelembagaan Koperasi Perindustrian,
Jumlah lembaga koperasi
melalui optimalisasi Perdagangan,
aktif
koperasi daerah Koperasi dan
UMKM
4 S4: Pemberdayaan 18. Peningkatan kualitas Program Pemberdayaan
Persentase masyarakat
usaha ekonomi bantuan dan perlindungan sosial bantuan subsidi
miskin penerima subsisi Dinas Sosial
masyarakat miskin sosial bagi masyarakat raskin
raskin
secara merata miskin
19. Penyediaan infrastruktur Program Sarana dan
dasar bagi masyarakat Prasarana Sosial Persentase RT miskin
miskin yang memiliki sarana dan
Dinas Sosial
pra sarana dasar rumah
sederhana sehat
STRATEGI/ PD Penanggung
No KEBIJAKAN UMUM PROGRAM INDIKATOR PROGRAM
PRIORITAS jawab
Program Peningkatan
Pendapatan Daerah Badan pengelola
Jumlah PAD Pajak dan Retibusi
Daerah
23. Tertibnya pengelolaan Program peningkatan dan
Jumlah laporan keuangan
keuangan daerah pengembangan Sekda Bagian
SKPD yang memenuhi
pengelolaan keuangan Keuangan
standar
daerah
24. Penerapan standar Program pembinaan dan Badan
Persentase ASN mengikuti
pelayanan minimal pengembangan aparatur Kepegawaian,
Pembinaan dan
pelayanan publik Pendidikan, dan
Pengembangan Aparatur
Pelatihan
6 S6: Peningkatan upaya 25. Penciptaan suasana aman, Program pengembangan Kantor Kesatuan
preventif dan tertib dan saling wawasan kebangsaan Bangsa Politik dan
penanganan gangguan menghargai dalam Jumlah kasus kerusuhan
Perlindungan
keamanan lingkungan masyarakat Masyarakat
27. Peningkatan upaya Program pemberdayaan
Persentase masyarakat
pencegahan tindakan masyarakat untuk menjaga
aktif dalam menjaga Kantor Satpol PP
kriminal dan pemeliharaan ketertiban dan keamanan
keamanan dan ketertiban
keamanan lingkungan
7 S7: Pemerataan akses 28. Peningkatan konektivitas Program pembangunan
dan peningkatan antar kawasan industri dan jembatan Dinas Pekerjaan
Jumlah jembatan dalam
Umum dan
konektivitas antar pusat kondisi baik
Penataan Ruang
wilayah pertumbuhan/perekonomia
n daerah Program Pembangunan /
Dinas Pekerjaan
Peningkatan jalan dan Persentase panjang jalan
Umum dan
jembatan beraspal
Penataan Ruang
29. Meningkatkan Kualitas dan Program Pembangunan Dinas Pekerjaan
kapasitas pengelolaan Sistem Jaringan Pengairan Jumlah jaringan irigasi
Umum dan
sumberdaya air secara dan Irigasi dalam kondisi baik
Penataan Ruang
STRATEGI/ PD Penanggung
No KEBIJAKAN UMUM PROGRAM INDIKATOR PROGRAM
PRIORITAS jawab
berkelanjutan Program Pengendalian
Jaringan Sungai dan Dinas Pekerjaan
Jumlah jaringan sungai
Pemetaan Sungai Umum dan
dalam kondisi baik
Penataan Ruang
30. Peningkatan kualitas dan Program transportasi
Dinas
kapasitas infrastruktur pedesaan Jumlah angkutan umum
Perhubungan
transportasi
31. Peningkatan dan Program Pembangunan Dinas Pekerjaan
Persentase rumah layak
pengembangan Prasarana Perumahan Umum dan
huni
pemukiman penduduk Penataan Ruang
layak huni Program pembangunan Dinas Pekerjaan
Persentase rumah tinggal
prasarana sanitasi Umum dan
yang bersanitasi
Penataan Ruang
32. Pemerataan penyediaan Program Pembangunan
fasilitas listrik ke seluruh Listrik Perkotaan Persentase rumah tangga Dinas Perumahan
wilayah yang teraliri listrik di dan Kawasan
perkotaan Permukiman
8 S8: Peningkatan 33. Pengendalian pencemaran Program Pengendalian
kualitas lingkungan dan perusakan lingkungan Pencemaran dan Jumlah kasus pencemaran Dinas Lingkungan
hidup hidup Perusakan Lingkungan dan perusakan lingkungan Hidup
Hidup
Program Perencanaan
Dinas Pekerjaan
Tata Ruang Persentase wilayah yang
Umum dan
sesuai dengan RTRW
Penataan Ruang
34. Pengendalian produksi, Program Perlindungan dan
konsumsi, dan aktivitas Konservasi Sumber Daya Dinas Lingkungan
Jumlah KPH
yang kurang ramah Alam Hidup
lingkungan
35. Penerapan konsep dan Program Pencegahan dan
strategi pembangunan Penanggulangan Dinas Lingkungan
Luas wilayah tercemar
ekonomi yang ramah Pencemaran/Perusakan Hidup
lingkungan Lingkungan Hidup
STRATEGI/ PD Penanggung
No KEBIJAKAN UMUM PROGRAM INDIKATOR PROGRAM
PRIORITAS jawab
36. Pengelolaan lingkungan Program pengembangan
Dinas Lingkungan
perkotaan kinerja pengelolaan Volume sampah (m3)
Hidup
persampahan
BAB VIII
INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS YANG
DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN
Adapun pagu indikatif sebagai wujud kebutuhan pendanaan adalah jumlah dana
yang tersedia untuk penyusunan program tahunan dan program yang dilaksanakan lebih
dari satu tahun anggaran. Selain program pembangunan daerah (program prioritas I),
program dan kegiatan ini wajib mendapatkan prioritas pendanaan karena sifatnya yang
berkesinambungan.
Mengacu pada hubungan klasifikasi belanja menurut urusan pemerintah daerah dan
perangkat daerah di atas, maka program pembangunan yang menjadi prioritas dalam 5
(lima) tahun disusun berdasarkan program prioritas dan beserta pagu indikatif
pelaksanaannya. Rencana program prioritas dan kebutuhan pendanaan RPJMD
Kabupaten Yahukimo tahun 2016-2021 selengkapnya dapat dilihat pada lampiran tabel
8.1 berikut ini.
Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar APK SD 35% 40,65 42.782.130.800 45,49 44.921.237.340 50,33 47.167.299.207 55,16 49.525.664.167 Dinas Pendidikan
Sembilan Tahun APM SD 35% 37,67 40,75 43,84 46,92 Dinas Pendidikan
Program Pendidikan Menengah Atas APM SMA 10,06 38.548.000.000 11,30 8.132.469.735 12,53 8.539.093.222 13,77 8.966.047.883 15,00 9.414.350.277 Dinas Pendidikan
Program Peningkatan Mutu Pendidik dan Kualifikasi Guru (Minimal DIV/S1) 35% 5.956.284.000 45 14.424.958.165 50 15.146.206.073 55 15.903.516.377 60 16.698.692.196 Dinas Pendidikan
Tenaga Kependidikan
Program Pendidikan Tinggi Jumlah sekolah tinggi 1 11.275.000.000 1 1.900.000.000 1 1.995.000.000 2 2.094.750.000 2 2.199.487.500 Dinas Pendidikan
Program Peningkatan Keselamatan Ibu Angka mkematian ibu 10% 8% 1.000.000.000 6% 1.050.000.000 4% 1.102.500.000 2% 1.157.625.000 Dinas Kesehatan
Melahirkan dan Anak
Program Perbaikan Gizi Masyarakat Persentase balita gizi buruk 35% 40% 100.000.000 45% 105.000.000 50% 110.250.000 55% 115.762.500 Dinas Kesehatan
Program Promosi Kesehatan dan Jumlah kegiatan promosi kesehatan 2 Kali 2 Kali 150000000 2 Kali 157500000 2 Kali 165375000 2 Kali 173643750 Dinas Kesehatan
Pemberdayaan Masyarakat dilaksanakan
Program Upaya Kesehatan Masyarakat Jumlah pasien dilayani 35% 1.970.000.000 40% 388.600.000 45% 408.030.000 50% 428.431.500 55% 449.853.075 Dinas Kesehatan
Program Pencegahan dan Prevalensi penyakit menular 35% 40% 45% - 50% - 55% - Dinas Kesehatan
Penanggulangan Penyakit Menular
Program Pengembangan Lingkungan Persentase pengurangan 35% 40% 146.000.000 45% 153.300.000 50% 160.965.000 55% 169.013.250 Dinas Kesehatan
Sehat pencemaran lingkungan
Program Obat dan Perbekalan Kesehatan Persentase Fasilitas Pelayanan 35% 5.295.000.000 40% 6.313.720.000 45% 6.629.406.000 50% 6.960.876.300 55% 7.308.920.115 Dinas Kesehatan
kesehatan
Program Kemitraan Peningkatan Indeks Kepuasan Masyarakat C C 15.600.000.000 B 16.380.000.000 B 17.199.000.000 A 18.058.950.000 Dinas Kesehatan
Pelayanan Kesehatan (Pelayanan Kesehatan Pemerintah
Daerah)
Kondisi Kinerja Capaian Kinerja Program Perangkat Daerah dan Kerangka Pendanaan
Kode
Urusan/Bidang Urusan/Program PD Indikator Kinerja (Outcome) Awal RPJMD Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021 OPD
Rekening
(2015/2016) Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp.
Program Pengadaan, Peningkatan dan Persentase Puskesmas/Puskesmas 35% 40% 26.275.000.000 45% 27.588.750.000 50% 28.968.187.500 55% 30.416.596.875 Dinas Kesehatan
Perbaikan Sarana dan Prasaranan Pembantu dan Jaringannya yang
Puskesmas / Puskesmas Pembantu dan memiliki sarana/prasarana
Jaringannya penunjang sesuai standar
Program Peningkatan pengembangan Nilai Lakip PD CC CC 135.000.000 BB 141.750.000 BB 148.837.500 AA 156.279.375 RSUD Dekai
sistem pelaporan capaian kinerja dan
keuangan
Program Peningkatan Kapasitas Sumber Persentase ASN yang mengikuti 35% 40% 1.473.350.000 45% 1.547.017.500 50% 1.624.368.375 50% 1.705.586.794 RSUD Dekai
Daya Aparatur Pendidikan dan Pelatihan Sesuai
Standar
Program Pencegahan dan 35% 40% 710.000.000 45% 745.500.000 50% 782.775.000 50% 821.913.750 RSUD Dekai
Penanggulangan Penyakit Menular
Program Obat dan Perbekalan Kesehatan Persentase perbekalan obat tersedia 35% 40% 8.000.000.000 45% 8.400.000.000 50% 8.820.000.000 50% 9.261.000.000 RSUD Dekai
Program Upaya Kesehatan Masyarakat Angka Harapan Hidup 8,1 8,35 2202000000 8,59 2312100000 8,94 2427705000 9,09 2549090250 RSUD Dekai
Program pengadaan, peningkatan sarana Persentase pemenuhan sarana dan 35% 40% 16.586.337.000 45% 17.415.653.850 50% 18.286.436.543 50% 19.200.758.370 RSUD Dekai
dan prasarana rumah sakit/rumah sakit prasarana RS dalam kondisi baik
jiwa/rumah sakit paru-paru/rumah sakit
mata
1.03 Urusan Pekerjaan Umum dan Penataan 1.353.124.600.000 443.313.803.643 479.031.415.923 518.838.735.573 563.331.898.510 Dinas Pekerjaan
Ruang Umum dan
Penataan Ruang
Program Pelayanan Administrasi Persentase Unit Kerja internal yang 100% 1.031.500.000 100% 100% 100% 100% Dinas Pekerjaan
Perkantoran terlayani dengan baik Umum dan
Penataan Ruang
Program Peningkatan Sarana dan Persentase pemenuhan sarana dan 772.500.000 395.000.000 414.750.000 435.487.500 457.261.875 Dinas Pekerjaan
Prasarana Aparatur prasarana dengan kondisi baik pada Umum dan
Unit Kerja internal Penataan Ruang
Program Peningkatan Disiplin Aparatur Tingkat disiplin aparatur dalam 48.000.000 Dinas Pekerjaan
berpakaian Umum dan
Penataan Ruang
Program Pembangunan Jembatan Presentase penambahan Jumlah 36.750.000.000 108.467.450.427 126.906.917.000 148.481.092.890 173.722.878.681 Dinas Pekerjaan
jembatan Baru Umum dan
Penataan Ruang
Program pembangunan/peningkatan Persentase jalan kota dengan 894.300.000.000 303.278.000.000 318.441.900.000 334.363.995.000 351.082.194.750 Dinas Pekerjaan
Jalan dan Jembatan kondisi mantap Umum dan
Penataan Ruang
Program pengembangan dan pengelolaan 12.450.000.000 13.072.500.000 13.726.125.000 14.412.431.250 Dinas Pekerjaan
jaringan irigasi, rawa dan jaringan Umum dan
pengairan lainnya Penataan Ruang
Program pengembangan kinerja 2.400.000.000 2.520.000.000 2.646.000.000 2.778.300.000 Dinas Pekerjaan
pengelolaan air minum dan air limbah Umum dan
Penataan Ruang
Pembangunan Sarana dan Prasarana 8.608.119.500 9.038.525.475 9.490.451.749 9.964.974.336 Dinas Pekerjaan
Perumahan dan Perkantoran Umum dan
Penataan Ruang
Program pengembangan, pengelolaan 1.500.000.000 1.575.000.000 1.653.750.000 1.736.437.500 Dinas Pekerjaan
dan konversi sungai, danau dan sumber Umum dan
daya air lainnya Penataan Ruang
Program Perencanaan Tata Ruang Jumlah dokumen RTRW 700.000.000,00 1.750.000.000 1.837.500.000 1.929.375.000 2.025.843.750 Dinas Pekerjaan
Umum dan
Penataan Ruang
1.04 Perumahan Rakyat dan Kawasan - 495.164.100.000 519.922.305.000 545.918.420.250 573.214.341.263
Permukiman
Program Pelayanan Administrasi Persentase Unit Kerja internal yang 100% 100% 1.205.100.000 100% 1.265.355.000 100% 1.328.622.750 100% 1.395.053.888 Dinas Perumahan
Perkantoran terlayani dengan baik dan Kawasan
Permukiman
Program Peningkatan Sarana dan Persentase pemenuhan sarana dan 1.922.000.000 2.018.100.000 2.119.005.000 2.224.955.250 Dinas Perumahan
Prasarana Aparatur prasarana dengan kondisi baik pada dan Kawasan
Unit Kerja internal Permukiman
Program Peningkatan Kualitas Sumber Persentase aparatur yang 270.000.000 283.500.000 297.675.000 312.558.750 Dinas Perumahan
Daya Aparatur memenuhi standar dan Kawasan
kompetensi/kualifikasi pada Unit Permukiman
Kerjanya
Kondisi Kinerja Capaian Kinerja Program Perangkat Daerah dan Kerangka Pendanaan
Kode
Urusan/Bidang Urusan/Program PD Indikator Kinerja (Outcome) Awal RPJMD Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021 OPD
Rekening
(2015/2016) Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp.
Program Pembangunan Kawasan 165.092.000.000 173.346.600.000 182.013.930.000 191.114.626.500 Dinas Perumahan
Pemukiman dan Kawasan
Permukiman
1.05 Ketenteraman, Ketertiban Umum, dan 3.739.000.000 40% 18.482.407.540 45% 19.406.527.917 50% 20.376.854.313 55% 21.395.697.028
Pelindungan Masyarakat
Program Pelayanan Administrasi Persentase unit kerja internal 35% 40% 857.840.000 45% 900.732.000 50% 945.768.600 55% 993.057.030 Kantor Kesatuan
Perkantoran terlayani administrasi Bangsa, Politik
dan Perlindungan
Masyarakat
Program penlngkatan sarana dan Persentase sarana dan prasarana 35% 40% 363.000.000 45% 381.150.000 50% 400.207.500 55% 420.217.875 Kantor Kesatuan
prasarana aparatur dengan kondisi baik pada Unit Kerja Bangsa, Politik
dan Perlindungan
Masyarakat
Program peningkatan disiplin aparatur Persentase rata-rata kehadiran 35% 40% 30.000.000 45% 31.500.000 50% 33.075.000 55% 34.728.750 Kantor Kesatuan
pegawai Bangsa, Politik
dan Perlindungan
Masyarakat
Program peningkatan kapasitas sumber Persentase ASN yang mengikuti 35% 40% 146.600.000 45% 153.930.000 50% 161.626.500 55% 169.707.825 Kantor Kesatuan
daya Aparatur Pendidikan dan Pelatihan Sesuai Bangsa, Politik
Standar dan Perlindungan
Masyarakat
Program Peningkatan Pengembangan Nilai Lakip PD CC CC 30.000.000 BB 31.500.000 BB 33.075.000 AA 34.728.750 Kantor Kesatuan
Sistem Pelaporan capaian kinerja dan Bangsa, Politik
keuangan dan Perlindungan
Masyarakat
Program pengembangan wawasan Persentase konflik SARA 20% 10% 200.000.000 5% 210.000.000 5% 220.500.000 2% 231.525.000 Kantor Kesatuan
kebangsaan Bangsa, Politik
dan Perlindungan
Masyarakat
Program pendidikan politik masyarakat Persentase partitipasi pemilih 35% 40% 8.680.000.000 45% 9.114.000.000 9.569.700.000 55% 10.048.185.000 Kantor Kesatuan
dalam Pemilukada Bangsa, Politik
dan Perlindungan
Masyarakat
Satpol PP Satpol PP
Program Pelayanan Administrasi Persentase Unit Kerja internal yang 35% 2.689.000.000 40% 1.245.067.540 45% 1.307.320.917 50% 1.372.686.963 55% 1.441.321.311 Satpol PP
Perkantoran terlayani dengan baik
Program Peningkatan Sarana dan Persentase pemenuhan sarana dan 35% 1.050.000.000 40% 1.732.500.000 45% 1.819.125.000 50% 1.910.081.250 55% 2.005.585.313 Satpol PP
Prasarana Aparatur prasarana dengan kondisi baik pada
Unit Kerja internal
Program Bidang Pemadam Kebakaran Persentase penanganan kebakaran 35% 40% 2.030.000.000 45% 2.131.500.000 50% 2.238.075.000 55% 2.349.978.750 Satpol PP
Program pemberdayaan masyarakat Persentase masyarakat aktif dalam 35% 40% 752.400.000 45% 790.020.000 50% 829.521.000 55% 870.997.050 Satpol PP
untuk menjaga ketertiban dan keamanan menjaga keamanan dan ketertiban
Program Bidang Penegakan Perda dan Persentase penegakkan Perda 35% 40% 875.000.000 45% 918.750.000 50% 964.687.500 55% 1.012.921.875 Satpol PP
Perundang-undangan
Program peningkatan keamanan dan Persentase peningkatan keamanan 35% 40% 1.540.000.000 45% 1.617.000.000 50% 1.697.850.000 55% 1.782.742.500 Satpol PP
kenyamanan lingkungan dan kenyamanan
1.06 Urusan Sosial 34.501.950.000 35.583.297.500 37.814.962.375 39.705.710.494
PROGRAM PEMBERDAYAAN SOSIAL 2.687.816.000 2.822.206.800 2.963.317.140 3.111.482.997 Dinas Sosial
BANTUAN SUBSIDI RASKIN
Program Bantuan Bahan Bangunan Nt Bt BBagi Masyarakat Ma 4.627.000.000 4.858.350.000 5.101.267.500 5.356.330.875 Dinas Sosial
Rumah (BBR) Bagi Masyarakat Miskin PMASYAR
Program Sarana dan Prasarana Sosial Program Sarana dan Prasarana 0 - - - Dinas Sosial
Sosial
Program Pemberdayaan Fakir Miskin Program Pemberdayaan Fakir 4.375.000.000 4.593.750.000 4.823.437.500 5.064.609.375 Dinas Sosial
Komunitas Adat Terpencil (KAT) & Miskin Komunitas Adat Terpencil
Penyandang masalah Kesejahteraan (KAT) & Penyandang masalah
Sosial (PMKS) Kesejahteraan Sosial (PMKS)
Program Peningkatan Pelayanan dan Jumlah usaha 310.184.000 325.693.200 341.977.860 359.076.753 Dinas Sosial
Penciptaan Iklim
Program penyiapan sarana dan prasarana - 2.250.000 2.362.500 2.480.625 2.604.656 BPBD
evakuasi korban bencana
1.07 Urusan Tenaga Kerja - 14.233.640.000 14.945.322.000 15.692.588.100 #VALUE! 16.477.217.505
Program Pelayanan Administrasi Persentase Unit Kerja internal yang 1.186.640.000 1.245.972.000 1.308.270.600 1.373.684.130 Dinas Tenaga
Perkantoran terlayani dengan baik Kerja
Program Peningkatan Sarana Dan Persentase pemenuhan sarana dan 5.617.000.000 5.897.850.000 6.192.742.500 6.502.379.625 Dinas Tenaga
Prasarana Aparatur prasarana dengan kondisi baik pada Kerja
Unit Kerja internal
Program Peningkatan Kapasitas Sumber Persentase peningkatan kompetensi 910.000.000 955.500.000 1.003.275.000 1.053.438.750 Dinas Tenaga
Daya Aparatur aparatur Kerja
Program Peningkatan Pengembangan Nilai Lakip PD CC CC 210.000.000 BB 220.500.000 BB 231.525.000 AA 243.101.250 Dinas Tenaga
Sistem Pelaporan Capaian Kinerja SKPD Kerja
Program Peningkatan Kompetensi, Prrsentase aparatur internal SKPD 4.910.000.000 5.155.500.000 5.413.275.000 5.683.938.750 Dinas Tenaga
Kualitas dan Produktivitas Tenaga Kerja yang terlayani Kerja
Program Penempatan, Peningkatan dan 2.070.000.000 2.173.500.000 2.282.175.000 2.396.283.750 Dinas Tenaga
Perluasan Kerja Kerja
Program Perlindungan Pengembangan 1.400.000.000 1.470.000.000 1.543.500.000 1.620.675.000 Dinas Tenaga
Lembaga Ketenagakerjaan Kerja
Program Peningkatan Kapasitas Sumber Persentase aparatur yang 1.246.000.000 680.500.000 714.525.000 750.251.250 787.763.813 Dinas Lingkungan
Daya Aparatur memenuhi standar Hidup
kompetensi/kualifikasi pada Unit
Kerjanya
Program Peningkatan Perlindungan Jumlah koordinasi penyusunan 850.000.000 550.000.000 577.500.000 606.375.000 636.693.750 Dinas Lingkungan
Bidang Amdal dan Laboratorium AMDAL Hidup
Program Perencanaan Pembangunan Nilai LAKIP 75.000.000 75.000.000 78.750.000 82.687.500 86.821.875 Dinas Lingkungan
Daerah Hidup
1.12 Urusan Administrasi Kependudukan dan 2.780.800.000 14.811.040.000 15.551.592.000 16.329.171.600 17.145.630.180
Pencatatan Sipil
Program pelayanan Administrasi Persentase Unit Kerja internal yang 35% 1.080.800.000 40% 1.347.540.000 45% 1.414.917.000 50% 1.485.662.850 55% 1.559.945.993 Dinas
Perkantoran terlayani dengan baik Kependudukan
dan Pencatatan
Sipil
PROGRAM PENINGKATAN SARANA DAN Persentase pemenuhan sarana dan 35% 40% 12.113.500.000 45% 12.719.175.000 50% 13.355.133.750 55% 14.022.890.438 Dinas
PRASARANA APARATUR prasarana dengan kondisi baik pada Kependudukan
Unit Kerja internal dan Pencatatan
Sipil
PROGRAM PENINGKATAN PELAYANAN Nilai IKM 35% 1.700.000.000 40% 1.350.000.000 45% 1.417.500.000 50% 1.488.375.000 55% 1.562.793.750 Dinas
PENCATATAN SIPIL Kependudukan
dan Pencatatan
Sipil
1.13 Urusan Pemberdayaan Masyarakat dan - 33.916.800.000 35.612.640.000 37.393.272.000 39.262.935.600
Desa
Program Pelayanan Administrasi Persentase Unit Kerja internal yang 90% 90% 2.126.300.000 90% 2.232.615.000 90% 2.344.245.750 90% 2.461.458.038 DINAS
Perkantoran terlayani dengan baik PEMBERDAYAAN
MASYARAKAT
KAMPUNG
Program Peningkatan Kapasitas Sumber Persentase aparatur memenuhi 90% 90% 1.050.000.000 90% 1.102.500.000 90% 1.157.625.000 90% 1.215.506.250 DINAS
Daya Aparatur standar kompetensi PEMBERDAYAAN
MASYARAKAT
KAMPUNG
Program Peningkatan Sarana dan Persentase pemenuhan sarana dan 7.114.000.000 7.469.700.000 7.843.185.000 8.235.344.250 DINAS
Prasarana Aparatur prasarana dengan kondisi baik pada PEMBERDAYAAN
Unit Kerja internal MASYARAKAT
KAMPUNG
PROGRAM PENINGKATAN KETAHANAN Persentase penurunan konflik 30% 25% 4.070.000.000 20% 4.273.500.000 15% 4.487.175.000 10% 4.711.533.750 DINAS
MASYARAKAT PEMBERDAYAAN
MASYARAKAT
KAMPUNG
PROGRAM PEMBINAAN DAN PENERAPAN Jumlah teknologi tepat guna 1 2 3.019.500.000 2 3.170.475.000 3 3.328.998.750 3 3.495.448.688 DINAS
TEKNOLOGI TEPAT GUNA diterapkan PEMBERDAYAAN
MASYARAKAT
KAMPUNG
Program Peningkatan Kapasitas Aparatur Jumlah aparatur desa memenuhi 30 30 1050000000 35 1102500000 35 1157625000 37 1215506250 DINAS
Pemerintah Desa standar kompetensi PEMBERDAYAAN
MASYARAKAT
KAMPUNG
Program Pengembangan Lembaga Jumlah kelompok usaha Ekonomi 10 11 3.025.000.000 12 3.176.250.000 12 3.335.062.500 13 3.501.815.625 DINAS
Ekonomi Pedesaan Produktif masyarakat kampung PEMBERDAYAAN
yang aktif MASYARAKAT
KAMPUNG
Kondisi Kinerja Capaian Kinerja Program Perangkat Daerah dan Kerangka Pendanaan
Kode
Urusan/Bidang Urusan/Program PD Indikator Kinerja (Outcome) Awal RPJMD Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021 OPD
Rekening
(2015/2016) Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp.
Program Peningkatan Partisipasi Jumlah masyarakat berpartisipasi 10 orang 20 orang 12.462.000.000 30 orang 13.085.100.000 40 orang 13.739.355.000 50 orang 14.426.322.750 DINAS
Masyarakat dalam Membangun Desa aktif PEMBERDAYAAN
MASYARAKAT
KAMPUNG
1.14 Urusan Pengendalian Penduduk dan 5.750.000.000 5.152.500.000 5.410.125.000 5.680.631.250 5.964.662.813
Keluarga Berencana
PROGRAM PENATAAN ADMINITRASI Jumlah orang yang menggunakan 35% 5.750.000.000 40% 5.152.500.000 45% 5.410.125.000 50% 5.680.631.250 55% 5.964.662.813 Dinas
KEPENDUDUKAN pelayanan dalam bidang Pengendalian
kependudukan Penduduk dan
Keluarga
Berencana
1.15 Urusan Perhubungan 13.230.734.000 135.937.250.000 142.734.112.500 149.870.818.125 157.364.359.031
Program pelayanan adminisrasi Persentase Unit Kerja internal yang 100% 2.298.250.000 100% 969.250.000 100% 1.017.712.500 100% 1.068.598.125 100% 1.122.028.031 Dinas
perkantoran terlayani dengan baik Perhubungan
Program peningkatan sarana dan Persentase pemenuhan sarana dan 4.217.500.000 4.292.500.000 4.507.125.000 4.732.481.250 4.969.105.313 Dinas
prasarana Aparatur prasarana dengan kondisi baik pada Perhubungan
Unit Kerja internal
Program Pembangunan Sarana dan 76.910.500.000 80.756.025.000 84.793.826.250 89.033.517.563 Dinas
Prasarana Perhubungan Udara Perhubungan
Program Pelayanan Administrasi 500.000.000 525.000.000 551.250.000 578.812.500 Dinas
Perkantoran Perhubungan
Program Peningkatan Disiplin Aparatur Tingkat disiplin aparatur dalam 365.000.000 383.250.000 402.412.500 422.533.125 Dinas
berpakaian Perhubungan
Program peningkatan kapasitas sumber 400.000.000 420.000.000 441.000.000 463.050.000 Dinas
daya aparatur Perhubungan
Program Pembangunan Sarana dan 19.700.000.000 20.685.000.000 21.719.250.000 22.805.212.500 Dinas
Prasarana Perhubungan Darat Perhubungan
Program Pembangunan Sarana dan 32.800.000.000 34.440.000.000 36.162.000.000 37.970.100.000 Dinas
Prasarana Perhubungan Sungai Perhubungan
Program Peningkatan Dan Pengamanan Jumlah kecelakaan 930.000.000 Dinas
Lalulintas Perhubungan
Program Transportasi Pedesaan Jumlah Angkutdes 1.831.984.000 Dinas
Perhubungan
Program Pengembangan Lalulintas Jalan Persentase kelengkapan rambu lalu 995.000.000 Dinas
lintas Perhubungan
Program Peningkatan Pelayanan Aparatur Persentase aparatur yang 2958000000 Dinas
memenuhi standar Perhubungan
kompetensi/kualifikasi pada Unit
Kerjanya
1.16 Urusan Komunikasi dan Informatika 43.363.405.000 14.776.575.000 15.515.403.750 16.291.173.938 17.105.732.634
Program pelayanan atminisrasi Persentase Unit Kerja internal yang 100% 766.600.000 100% 1.325.250.000 100% 1.391.512.500 100% 1.461.088.125 100% 1.534.142.531 Dinas Komunikasi,
perkantoran terlayani dengan baik Informatika,
Statistik dan
Persandian
Program peningkatan sarana dan Persentase pemenuhan sarana dan 42.596.805.000 12.664.025.000 13.297.226.250 13.962.087.563 14.660.191.941 Dinas Komunikasi,
prasarana Aparatur prasarana dengan kondisi baik pada Informatika,
Unit Kerja internal Statistik dan
Persandian
Program Peningkatan Disiplin Aparatur Tingkat disiplin aparatur dalam 110.400.000 115.920.000 121.716.000 127.801.800 Dinas Komunikasi,
berpakaian Informatika,
Statistik dan
Persandian
Program Peningkatan Kapasitas Sumber 676.900.000 710.745.000 746.282.250 783.596.363 Dinas Komunikasi,
Daya Aparatur Informatika,
Statistik dan
Persandian
1.17 Urusan Koperasi, Usaha Kecil, dan 8.005.000.000 8.409.250.000 8.829.712.500 9.271.198.125 9.734.758.031
Menengah
Program penciptaan iklim Usaha Kecil Jumlah UMKM 3.265.250.000 3.428.512.500 3.599.938.125 3.779.935.031 Dinas
Menengah yang kondusif Perindustrian,
Perdagangan dan
Koperasi
Program Pengembangan Kewirausahaan 1.150.000.000 1.207.500.000 1.267.875.000 1.331.268.750 Dinas
dan Keunggulan Kompetitif Usaha Kecil Perindustrian,
Menengah Perdagangan dan
Koperasi
Program Peningkatan sarana dan Jumlah sarana dan prasarana 3.000.000.000 Dinas
Prasarana Koperasi dan UKM Perindustrian,
Perdagangan dan
Koperasi
Kondisi Kinerja Capaian Kinerja Program Perangkat Daerah dan Kerangka Pendanaan
Kode
Urusan/Bidang Urusan/Program PD Indikator Kinerja (Outcome) Awal RPJMD Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021 OPD
Rekening
(2015/2016) Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp.
Program Peningkatan Daya Saing UKM Jumlah UKM 4.475.000.000 Dinas
dan Koperasi Perindustrian,
Perdagangan dan
Koperasi
Program Peningkatan Kualitas Jumlah lembaga koperasi aktif 80 530.000.000 90 3.994.000.000 90 4.193.700.000 100 4.403.385.000 100 4.623.554.250 Dinas
Kelembagaan Koperasi Perindustrian,
Perdagangan dan
Koperasi
1.18 Urusan Penanaman Modal - - - - -
1.19 Urusan Kepemudaan dan Olah Raga - #VALUE! 361.385.000.000 379.454.250.000 398.426.962.500 418.348.310.625
Program Pelayanan Administrasi Persentase Unit Kerja internal yang 960.000.000 1.008.000.000 1.058.400.000 1.111.320.000 Dinas Pemuda dan
Perkantoran terlayani dengan baik Olahraga
Program Peningkatan Sarana dan Persentase pemenuhan sarana dan 176.845.000.000 185.687.250.000 194.971.612.500 204.720.193.125 Dinas Pemuda dan
Prasarana Aparatur prasarana dengan kondisi baik pada Olahraga
Unit Kerja internal
Program Peningkatan Kualitas Sumber Persentase aparatur memenuhi 90% 90% 970.000.000 90% 1.018.500.000 90% 1.069.425.000 90% 1.122.896.250 Dinas Pemuda dan
Daya Aparatur standar kompetensi Olahraga
Program Peningkatan, Pengembangan Nilai Lakip PD CC CC 210.000.000 BB 220.500.000 BB 231.525.000 AA 243.101.250 Dinas Pemuda dan
dan Peningkatan Sistem Pelaporan Olahraga
Capaian Kinerja dan Keuangan
Program Peningkatan Sarana dan Jumlah sarana prasarana olahraga 10 unit 10 unit 181.700.000.000 10 unit 190.785.000.000 10 unit 200.324.250.000 10 unit 210.340.462.500 Dinas Pemuda dan
Prasarana Olahraga tersedia Olahraga
Program Pengembangan Kebijakan dan Jumlah perda manajemen olahraga 1 1 1.400.000.000 1 1.470.000.000 1 1.543.500.000 1 1.620.675.000 Dinas Pemuda dan
Manajemen Olahraga Olahraga
1.20 Urusan Statistik - - - - -
1.21 Urusan Persandian - - - - -
1.22 Urusan Kebudayaan 5.376.890.000 6.425.000.000 6.746.250.000 7.083.562.500 7.437.740.625
Program Pengembangan Nilai Budaya Jumlah karya budaya yang 5.240.000.000 Dinas Kebudayaan
direvitalisasi dan inventarisasi dan Pariwisata
Program Pengelolaan Kekayaan Budaya Jumlah cagar budaya yang dikelola 136.890.000 Dinas Kebudayaan
secara terpadu dan Pariwisata
Program Pengembangan Destinasi Jumlah destinasi budaya unggulan 2 6.425.000.000 3 6.746.250.000 3 7.083.562.500 4 7.437.740.625 Dinas Kebudayaan
Budaya dan Pariwisata
Program Peningkatan Sarana dan Persentase pemenuhan sarana dan 30% 3.015.000.000 32% 3.065.000.000 33% 3.218.250.000 34% 3.379.162.500 35% 3.548.120.625 Dinas Kebudayaan
Prasarana Aparatur prasarana dengan kondisi baik pada dan Pariwisata
Unit Kerja internal
Program Peningkatan Kapasitas Aparatur Persentase aparatur yang 30% 400.000.000 32% 400.000.000 34% 420.000.000 36% 441.000.000 38% 463.050.000 Dinas Kebudayaan
memenuhi standar dan Pariwisata
kompetensi/kualifikasi pada Unit
Kerjanya
Program Peningkatan Pengembangan Jumlah laporan keuangan SKPD 50.000.000 50.000.000 52.500.000 55.125.000 57.881.250 Dinas Kebudayaan
Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan yang memenuhi standar dan Pariwisata
Keuangan
Program Pengembangan Sarana dan Jumlah sarana dan prasarana wisata 3.500.000.000 Dinas Kebudayaan
Prasarana Pariwisata dalam kondisi baik dan Pariwisata
Program Pengembangan Daya Tarik Jumlah kunjungan wisatawan 4.050.135.000 Dinas Kebudayaan
Wisata nusantara dan wisatawan dan Pariwisata
mancanegara
Program Pengembangan Pemasaran Jumlah destinasi wisata unggulan 2 5.450.000.000 3 5.722.500.000 3 6.008.625.000 4 6.309.056.250 Dinas Kebudayaan
Pariwisata yang dipromosikan dan Pariwisata
Program Peningkatan Sumber daya Jumlah pelaku usaha ternak 250.000.000 - Dinas Pertanian
Peternakan mengikuti pelatihan dan Perikanan
Program Pengawasan Bahan Pangan Asal Jumlah bahan pangan tidak 50.000.000 - Dinas Pertanian
Hewan memiliki izin dan Perikanan
Program Peningkatan Produksi dan Jumlah produksi tanaman 75 Ha 1.500.000.000 Dinas Pertanian
Produktivitas Tanaman Perkebunan perkebunan dan Perikanan
Program Peningkatan Sarana Prasarana Jumlah sarana dan prasarana 1 paket 1.500.000.000 Dinas Pertanian
Perkebunan perkebunan dan Perikanan
Program Peningkatan Kapasitas SDM Persentase aparatur yang 10 orang 300.000.000 Dinas Pertanian
Petugas Perkebunan memenuhi standar dan Perikanan
kompetensi/kualifikasi pada Unit
Kerjanya
Program Peningkatan Kesejahteraan Nilai kesejahteraan petani 10 Klompok 250.000.000 Dinas Pertanian
Pekebun/Masyarakat dan Perikanan
Program peningkatan pemasaran hasil Jumlah hasil produksi perkebunan 2 Kegiatan 250.000.000 2 Kegiatan 15.720.000.000 2 Kegiatan 16.506.000.000 2 Kegiatan 17.331.300.000 2 Kegiatan 18.197.865.000 Dinas Pertanian
produksi pertanian/perkebunan dipasarkan dan Perikanan
Program Pemberdayaan Penyuluh 600.000.000 630.000.000 661.500.000 694.575.000 Dinas Pertanian
Pertanian Perkebunan Lapangan dan Perikanan
2.04 Urusan Kehutanan - - -
2.05 Urusan Energi dan Sumber Daya Mineral - - 199.250.000.000 - 209.212.500.000 - 219.673.125.000 - 230.656.781.250
Kondisi Kinerja Capaian Kinerja Program Perangkat Daerah dan Kerangka Pendanaan
Kode
Urusan/Bidang Urusan/Program PD Indikator Kinerja (Outcome) Awal RPJMD Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021 OPD
Rekening
(2015/2016) Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp.
Program pembinaan dan pengembangan 199.250.000.000 209.212.500.000 219.673.125.000 230.656.781.250 Dinas
bidang ketenagalistrikan Perindustrian
Perdagangan dan
Koperasi
2.06 Urusan Perdagangan 14.941.945.000 33.673.200.000 35.356.860.000 37.124.703.000 38.980.938.150
Program Perlindungan Konsumen dan Jumlah komplain ditangani 1.060.000.000 910.000.000 955.500.000 1.003.275.000 1.053.438.750 Dinas
pengamanan perdagangan Perindustrian
Perdagangan dan
Koperasi
Program Pembinaan Pedagang Kaki Lima Jumlah sosialisasi PKL 850.000.000 Dinas
dan Asongan Perindustrian
Perdagangan dan
Koperasi
Program Peningkatan Sarana dan 8.234.945.000 Dinas
Prasarana Perdagangan Perindustrian
Perdagangan dan
Koperasi
Program Pembangunan Infrastruktur 27.875.400.000 29.269.170.000 30.732.628.500 32.269.259.925 Dinas
Pedesaan Perindustrian
Perdagangan dan
Koperasi
Program Peningkatan Kapasitas Sumber 200.000.000 200.000.000 210.000.000 220.500.000 231.525.000 Dinas
Daya aparatur Perindustrian
Perdagangan dan
Koperasi
Program Pelayanan Administrasi 100% 977.000.000 100% 1.482.800.000 100% 1.556.940.000 100% 1.634.787.000 100% 1.716.526.350 Dinas
Perkantoran Perindustrian
Perdagangan dan
Koperasi
Program Peningkatan Sarana dan Persentase pemenuhan sarana dan 30% 3.420.000.000 30% 3.030.000.000 30% 3.181.500.000 30% 3.340.575.000 30% 3.507.603.750 Dinas
Prasarana Aparatur prasarana dengan kondisi baik Perindustrian
Perdagangan dan
Koperasi
Program Peningkatan Disiplin Aparatur Tingkat disiplin aparatur dalam 30% 150.000.000 30% 100.000.000 30% 105.000.000 30% 110.250.000 30% 115.762.500 Dinas
Sipil Negara berpakaian Perindustrian
Perdagangan dan
Koperasi
Program Peningkatan Pengembangan Nilai LAKIP 50.000.000 75.000.000 78.750.000 82.687.500 86.821.875 Dinas
Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Perindustrian
Keuangan Perdagangan dan
Koperasi
2.07 Urusan Perindustrian 4.225.000.000 - 7.220.000.000 - 7.581.000.000 - 7.960.050.000 - 8.358.052.500
Program Peningkatan Sarana dan Persentase ketersediaan sarana dan 200.000.000 Dinas
Prasarana Industri Kecil Menengah (IKM) prasarana IKM Perindustrian
Perdagangan dan
Koperasi
Program Pengembangan Usaha di Bidang Jumlah industri 3.675.000.000 Dinas
Perindustrian Perindustrian
Perdagangan dan
Koperasi
Program Sisitim Pendukung Industri dan Jumlah lembaga koperasi penyedia 350.000.000 Dinas
Pemberdayaan Industri Kecil Menengah pembiaayaan modal untuk IKM Perindustrian
Perdagangan dan
Koperasi
Program Pengembangan Industri Kecil Jumlah IKM 7.220.000.000 7.581.000.000 7.960.050.000 8.358.052.500 Dinas
dan Menengah Perindustrian
Perdagangan dan
Koperasi
2.08 Urusan Transmigrasi - - - - -
3 Urusan Penunjang - - - - -
3.01 Urusan Perencanaan 7.914.832.000 - 15.370.094.439 - 16.138.599.160 - 16.945.529.118 - 17.792.805.574 Bappeda
Program pelayanan Administrasi Persentase Unit Kerja internal yang 1.515.608.000 2.756.144.750 2.893.951.987 3.038.649.587 3.190.582.066 Bappeda
Perkantoran terlayani dengan baik
Program peningkatan sarana dan Persentase pemenuhan sarana dan 318.000.000 672.963.348 706.611.515 741.942.091 779.039.196
prasarana aparatur prasarana dengan kondisi baik pada
Unit Kerja internal
Program Peningkatan Disiplin Aparatur Tingkat disiplin aparatur dalam 123.740.000 228.229.853 239.641.345 251.623.412 264.204.583 Bappeda
berpakaian
Program peningkatan kapasitas sumber Persentase aparatur yang 782.000.000 1.869.723.016 1.963.209.167 2.061.369.625 2.164.438.107 Bappeda
daya aparatur memenuhi standar
kompetensi/kualifikasi pada Unit
Kerjanya
Program peningkatan pengembangan Persentase laporan Capaian Kinerja 125.000.000 162.403.558 170.523.736 179.049.923 188.002.419 Bappeda
sistem pelaporan capaian kinerja dan dan Keuangan yang memenuhi
keuangan standar
Kondisi Kinerja Capaian Kinerja Program Perangkat Daerah dan Kerangka Pendanaan
Kode
Urusan/Bidang Urusan/Program PD Indikator Kinerja (Outcome) Awal RPJMD Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021 OPD
Rekening
(2015/2016) Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp.
Program perencanaan pembangunan Jumlah dokumen rencana 5.050.484.000 9.680.629.914 10.164.661.410 10.672.894.480 11.206.539.204
daerah pembangunan daerah
3.02 Urusan Keuangan 38.492.232.250 65.125.161.000 68.381.419.050 71.800.490.003 75.390.514.503 BPKAD
Program Pelayanan Administrasi Persentase Unit Kerja internal yang 100% 3.770.392.250 100% 4.253.430.000 100% 4.466.101.500 100% 4.689.406.575 100% 4.923.876.904 BPKAD
Perkantoran terlayani dengan baik
Program peningkatan sarana dan Persentase pemenuhan sarana dan 40% 1.727.100.000 60% 4.543.981.000 62% 4.771.180.050 64% 5.009.739.053 66% 5.260.226.005 BPKAD
prasarana aparatur prasarana dengan kondisi baik pada
Unit Kerja internal
Program peningkatan kapasitas sumber Persentase aparatur yang 30% 465.000.000 31% 2.007.750.000 32% 2.108.137.500 33% 2.213.544.375 34% 2.324.221.594 BPKAD
daya aparatur memenuhi standar
kompetensi/kualifikasi pada Unit
Kerjanya
Program peningkatan pengembangan Jumlah laporan keuangan SKPD 35 475.200.000 36 387.000.000 37 406.350.000 38 426.667.500 39 448.000.875 BPKAD
sistem pelaporan capaian kinerja dan yang memenuhi standar
keuangan
Program peningkatan dan pengembangan Jumlah laporan keuangan SKPD 35 11.090.290.000 36 40.013.550.000 37 42.014.227.500 38 44.114.938.875 39 46.320.685.819 BPKAD
pengelolaan keuangan daerah yang memenuhi standar
Program Pelayanan Administrasi Persentase Unit Kerja internal yang 100% 2.424.250.000 100% 1.424.450.000 100% 1.495.672.500 100% 1.570.456.125 100% 1.648.978.931 Badan
Perkantoran terlayani dengan baik Pengelolaan Pajak
dan Retribusi
Daerah
Program Peningkatan Sarana dan Persentase pemenuhan sarana dan 40% 12.820.000.000 40% 6.760.000.000 43% 7.098.000.000 45% 7.452.900.000 47% 7.825.545.000 Badan
Prasarana Aparatur prasarana dengan kondisi baik pada Pengelolaan Pajak
Unit Kerja internal dan Retribusi
Daerah
Program Peningkatan Disiplin Aparatur Tingkat disiplin aparatur dalam 30% 350.000.000 35% 400.000.000 37% 420.000.000 39% 441.000.000 40% 463.050.000 Badan
berpakaian Pengelolaan Pajak
dan Retribusi
Daerah
Program Peningkatan Kapasitas Sumber Persentase aparatur yang 30% 350.000.000 31% 525.000.000 32% 551.250.000 33% 578.812.500 34% 607.753.125 Badan
Daya Aparatur memenuhi standar Pengelolaan Pajak
kompetensi/kualifikasi pada Unit dan Retribusi
Kerjanya Daerah
Program peningkatan pengembangan Nilai LAKIP 50.000.000 50.000.000 52.500.000 55.125.000 57.881.250 Badan
sistem pelaporan capaian kinerja dan Pengelolaan Pajak
keuangan dan Retribusi
Daerah
Program Peningkatan Pendapatan Daerah Jumlah PAD 2.250.000.000 Badan
Pengelolaan Pajak
dan Retribusi
Daerah
Program Peningkatan dan pengembangan Jumlah laporan keuangan SKPD 2.720.000.000 4.760.000.000 4.998.000.000 5.247.900.000 5.510.295.000 Badan
pengelolaan Keuangan Daerah yang memenuhi standar Pengelolaan Pajak
dan Retribusi
Daerah
3.03 Urusan Kepegawaian Serta Pendidikan 10.806.500.000 14.686.200.000 15.420.510.000 16.191.535.500 17.001.112.275 Badan
dan Pelatihan Kepegawaian,
Pendidikan dan
Pelatihan
Aparatur
Program Pelayanan Administrasi Persentase Unit Kerja internal yang 35% 40% 1.441.200.000 45% 1.513.260.000 50% 1.588.923.000 55% 1.668.369.150
Perkantoran terlayani dengan baik
Program Peningkatan Sarana dan Persentase pemenuhan sarana dan 35% 40% 805.000.000 45% 845.250.000 50% 887.512.500 55% 931.888.125 BKPP
Prasarana Aparatur prasarana dengan kondisi baik pada
Unit Kerja internal
Program Peningkatan Disiplin Aparatur Persentase rata-rata kehadiran 35% 40% 440.000.000 45% 462.000.000 50% 485.100.000 55% 509.355.000 BKPP
pegawai
Program Peningkatan Kualitas Sumber Persentase ASN yang mengikuti 35% 40% 225.000.000 45% 236.250.000 50% 248.062.500 55% 260.465.625 BKPP
Daya Aparatur Pendidikan dan Pelatihan Sesuai
Standar
Program Fasilitasi Pindah/Purna Tugas Persentase ASN mendapat fasilitas 35% 40% 100.000.000 45% 105.000.000 50% 110.250.000 55% 115.762.500 BKPP
ASN
Program Peningkatan Pengembangan Jumlah laporan keuangan SKPD 2 100.000.000 2 - 2 - 2 - 2 - Badan
Sistem Laporan Capaian Kinerja dan yang memenuhi standar Kepegawaian,
Keuangan Pendidikan dan
Pelatihan
Aparatur
Program Peningkatan Pendayagunaan Persentase aparatur yang 35% 1.357.500.000 40% - 45% - 50% - 55% - Badan
Aparatur memenuhi standar kompetensi Kepegawaian,
Pendidikan dan
Pelatihan
Aparatur
Kondisi Kinerja Capaian Kinerja Program Perangkat Daerah dan Kerangka Pendanaan
Kode
Urusan/Bidang Urusan/Program PD Indikator Kinerja (Outcome) Awal RPJMD Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021 OPD
Rekening
(2015/2016) Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp.
Program Kesejahteraan Pegawai Persentase pegawai mendapat 100% 775.000.000 100% - 100% - 100% - 100% - Badan
tunjangan Kepegawaian,
Pendidikan dan
Pelatihan
Aparatur
Program Peningkatan Kesejahteraan ASN Persentase Peningkatan 35% 40% 1.815.000.000 45% 1.905.750.000 50% 2.001.037.500 55% 2.101.089.375 Badan
Kesejahteraan ASN Kepegawaian,
Pendidikan dan
Pelatihan
Aparatur
Program Peningkatan Pendidikan dan Persentase Aparatur mengikuti 90% 90% 6.685.000.000 90% 7.019.250.000 90% 7.370.212.500 90% 7.738.723.125 Badan
Pelatihan Aparatur Pendidikan dan Pelatihan Kepegawaian,
Pendidikan dan
Pelatihan
Aparatur
Program Pengembangan Karier pegawai Program Pengembangan Karier 35% 40% 1.650.000.000 45% 1.732.500.000 50% 1.819.125.000 55% 1.910.081.250 Badan
pegawai Kepegawaian,
Pendidikan dan
Pelatihan
Aparatur
Program Pendayagunaan Pegawai Persentase aparatur memenuhi 35% 40% 625.000.000 45% 656.250.000 50% 689.062.500 55% 723.515.625 Badan
standar kompetensi Kepegawaian,
Pendidikan dan
Pelatihan
Aparatur
Program Pembinaan dan Pengembangan Persentase ASN mengikuti 90% 8.574.000.000 90% 900.000.000 90% 945.000.000 90% 992.250.000 90% 1.041.862.500 Badan
Aparatur Pembinaan dan Pengembangan Kepegawaian,
Aparatur Pendidikan dan
Pelatihan
Aparatur
3.04 Urusan Penelitian dan Pengembangan - - - - -
Program peningkatan profesionalisme Persentase jumlah auditor yang 875.000.000 1.050.000.000 1.102.500.000 1.157.625.000 1.215.506.250 Inspektorat
tenaga pemeriksa dan aparatur bersertifikat
pengawasan
PROGRAM PELAYANAN ADMINISTRASI Persentase Unit Kerja internal yang 8.223.700.000 1.320.000.000 1.386.000.000 1.455.300.000 1.528.065.000 Inspektorat
PERKANTORAN terlayani dengan baik
PROGRAM PENINGKATAN SARANA DAN Persentase pemenuhan sarana dan 31.833.468.750 277.000.000 290.850.000 305.392.500 320.662.125 Inspektorat
PRASARANA APARATUR prasarana dengan kondisi baik pada
Unit Kerja internal
PROGRAM PENINGKATAN KAPASITAS Jumlah aparatur memenuhi standar 60 70 643.000.000 80 675.150.000 90 708.907.500 100 744.352.875 Inspektorat
SUMBER DAYA APARATUR kompetensi
Program Peningkatan Pengawasan Persentase temuan pemeriksaan 2.768.000.000 2.906.400.000 3.051.720.000 3.204.306.000 Inspektorat
Internal dan Pengendalian Pelaksanaan yang ditindaklanjuti
Kebijakan KDH
Program Peningkatan Profesionalisme Persentase pemenuhan 100% 100% 200.000.000 100% 210.000.000 100% 220.500.000 100% 231.525.000 Inspektorat
Tenaga Pemeriksa dan Aparatur Profesionalisme Tenaga Pemeriksa
Pengawasan dan Aparatur Pengawasan
Program Penataan Penyempurnaan Persentase Penataan 75.000.000 78.750.000 82.687.500 86.821.875 Inspektorat
Kebijakan Sistem dan Prosedur Penyempurnaan Kebijakan Sistem
Pengawasan dan Prosedur Pengawasan
Program Kunjungan Kerja / Inspeksi Jumlah kunjungan kerja 100 450.000.000 100 550.000.000 100 577.500.000 100 606.375.000 100 636.693.750 Bagian Humas
Kepala Daerah/Wakil Kepala Daerah Setda
Program Kerjasama Informasi dan Media Jumlah kerjasama 100 500.000.000 100 600.000.000 100 630.000.000 100 661.500.000 100 694.575.000 Bagian Humas
Massa Setda
Program Pengembangan Komunikasi, Cakupan layanan komunikasi, 100 850.000.000 100 950.000.000 100 997.500.000 100 1.047.375.000 100 1.099.743.750 Bagian Humas
Informasi dan Media Massa informasi dan media massa Setda
Kondisi Kinerja Capaian Kinerja Program Perangkat Daerah dan Kerangka Pendanaan
Kode
Urusan/Bidang Urusan/Program PD Indikator Kinerja (Outcome) Awal RPJMD Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021 OPD
Rekening
(2015/2016) Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp.
PROGRAM PEMBERDAYAAN APARATUR Jumlah aparatur kehumasan 10 Orang 10 Orang 200.000.000 10 Orang 210.000.000 10 Orang 220.500.000 10 Orang 231.525.000 Bagian Humas
KEHUMASAN mendapat pemberdayaan Setda
PROGRAM OPERASIONAL KEHUMASAN PROGRAM OPERASIONAL 500.000.000 525.000.000 551.250.000 578.812.500 BAGIAN HUMAS
KEHUMASAN SETDA
PROGRAM PENINGKATAN SARANA DAN PROGRAM PENINGKATAN SARANA 785.000.000 824.250.000 865.462.500 908.735.625 BAGIAN HUMAS
PRASARANA APARATUR DAN PRASARANA APARATUR SETDA
Program Optimalisasi Pemanfaatan Program Optimalisasi Pemanfaatan 650.000.000 682.500.000 716.625.000 752.456.250 BAGIAN HUMAS
Teknologi Informasi Teknologi Informasi SETDA
12001 Program Pelayanan Administrasi Persentase Unit Kerja internal yang 100 850.000.000 100 850.000.000 100 892.500.000 100 937.125.000 100 983.981.250 Sekretariat
Perkantoran terlayani dengan baik Daerah Bagian
Umum
12002 Program Peningkatan Pengembangan Jumlah laporan keuangan SKPD 100 75.000.000 100 80.000.000 100 84.000.000 100 88.200.000 100 92.610.000 Sekretariat
Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan yang memenuhi standar Daerah Bagian
Keuangan Umum
12003 Program Peningkatan Sarana dan Persentase pemenuhan sarana dan 100 7.342.000.000 100 7.500.000.000 100 7.875.000.000 100 8.268.750.000 100 8.682.187.500 Sekretariat
Prasarana Aparatur prasarana dengan kondisi baik pada Daerah Bagian
Unit Kerja internal Umum
12004 Program Peningkatan Kapasitas Sumber Persentase aparatur yang 100 463.400.000 100 475.000.000 100 498.750.000 100 523.687.500 100 549.871.875 Sekretariat
Daya Aparatur memenuhi standar Daerah Bagian
kompetensi/kualifikasi pada Unit Umum
Kerjanya
12005 Program Optimalisasi Pemanfaatan Jumlah sistem informasi pelayanan 100 200.000.000 100 200.000.000 100 210.000.000 100 220.500.000 100 231.525.000 Sekretariat
Teknologi Informasi publik yang termanfaatkan dengan Daerah Bagian
optimal Umum
PROGRAM PEMBERDAYAAN APARATUR 350.000.000 367.500.000 385.875.000 405.168.750 Sekretariat
KEHUMASAN Daerah Bagian
Umum
PROGRAM OPERASIONAL KEHUMASAN 500.000.000 525.000.000 551.250.000 578.812.500 Sekretariat
Daerah Bagian
Umum
PROGRAM PENINGKATAN SARANA DAN 792.500.000 832.125.000 873.731.250 917.417.813 Sekretariat
PRASARANA APARATUR Daerah Bagian
Umum
PROGRAM OPTIMALISASI 1.870.000.000 1.963.500.000 2.061.675.000 2.164.758.750 Sekretariat
PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI Daerah Bagian
Umum
Program peningkatan sarana dan Persentase pemenuhan sarana dan 6.000.000.000 - - - Sekretariat
prasarana prasarana dengan kondisi baik pada Daerah Bagian
Unit Kerja internal Tata Pemerintah
Program peningkatan disiplin aparatur Tingkat disiplin aparatur dalam 472.500.000 - - - Sekretariat
berpakaian Daerah Bagian
Tata Pemerintah
Program peningkatan kapasitas sumber Persentase aparatur yang 4.900.000.000 - - - Sekretariat
daya aparatur memenuhi standar Daerah Bagian
kompetensi/kualifikasi pada Unit Tata Pemerintah
Kerjanya
Program Sub Bagian Kelembagaan dan Jumlah laporan Sistem Informasi 1.250.000.000 - - - Sekretariat
Analisis Jabatan Analisis Jabatan dan Analisa beban Daerah Bagian
kerja SKPD Organisasi dan
PAN
Program Sub Bagian Tatalaksana dan Jumlah sub bagian kepegawaian 800.000.000 - - - Sekretariat
Kepegawaian Daerah Bagian
Organisasi dan
PAN
Program Peningkatan Bidang Organisasi Peningkatan Bidang Organisasi 900.000.000 945.000.000 992.250.000 1.041.862.500 Sekretariat
Daerah Bagian
Organisasi dan
PAN
Program Peningkatan Kapasitas dan Peningkatan Kapasitas dan 2.500.000.000 2.625.000.000 2.756.250.000 2.894.062.500 Sekretariat
Sumberdaya Aparatur Sumberdaya Aparatur Daerah Bagian
Organisasi dan
PAN
Program Peningkatan Kinerja Aparatur Persentase aparatur memenuhi 90% 90% 2.750.000.000 90% 2.887.500.000 90% 3.031.875.000 90% 3.183.468.750 Bag. Organisasi
standar kompetensi
Program peningkatan sarana dan Persentase ketersediaan sarana dan 90% 90% 394.271.250,00 90% 413.984.813 90% 434.684.053 90% 456.418.256 Bag. Organisasi
prasarana aparatur prasarana aparatur
Program peningkatan kapasitas sumber 35% 40% 470.800.000 45% 494.340.000 50% 519.057.000 55% 545.009.850 Bag. Organisasi
daya aparatur
Program Peningkatan dan Pengembangan Nilai Lakip PD CC CC 1.181.354.000 BB 1.240.421.700 BB 1.302.442.785 AA 1.367.564.924 Bag. Organisasi
Pengelolaan Keuangan Daerah
Kondisi Kinerja Capaian Kinerja Program Perangkat Daerah dan Kerangka Pendanaan
Kode
Urusan/Bidang Urusan/Program PD Indikator Kinerja (Outcome) Awal RPJMD Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021 OPD
Rekening
(2015/2016) Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp.
Program Optimaslisasi Pemanfaatan Jumlah sistem informasi pelayanan 1.102.000.000 - - - Bagian Pusat Data
Teknologi Informasi publik yang termanfaatkan dengan Elektronik
optimal
Program Peningkatan Kapasitas Aparatur Persentase aparatur yang 252.800.000 - - - Bagian Pusat Data
memenuhi standar Elektronik
kompetensi/kualifikasi pada Unit
Kerjanya
Program Peningkatan Sarana Dan Persentase pemenuhan sarana dan 505.500.000 - - - Bagian Pusat Data
Prasarna prasarana dengan kondisi baik pada Elektronik
Unit Kerja internal
A.PEREKONOMIAN RAKYAT 2.170.050.000.000 3.002 2.278.552.500.000 3.002 2.392.480.125.000 3.002 2.512.104.131.250
Program Peningkatan Sarana dan Persentase pemenuhan sarana dan 3.100.000.000 - - - Bagian Tata
Prasarana Aparatur Pemerintah prasarana dengan kondisi baik pada Pemerintahan
Unit Kerja internal
Program peningkatan Kapasitas Aparatur Persentase aparatur yang 3.352.400.000 - - - Bagian Tata
Pemerintah memenuhi standar Pemerintahan
kompetensi/kualifikasi pada Unit
Kerjanya
Program Pengembangan Wawasan Persentase organisasi yang sudah 1.300.000.000 - - - Bagian Tata
Kebangsaan melkukan kemitraan dalam Pemerintahan
mengembangkan wawasan
kebangsaan
Program Peningkatan Disiplin Aparatur Tingkat disiplin aparatur dalam 9.299.000.000 - - - Bagian Tata
berpakaian Pemerintahan
PROGRAM PENINGKATAN SARANA DAN Persentase ketersediaan sarana dan 100% 100% 7.543.595.300.000 100% 7.920.775.065.000 100% 8.316.813.818.250 100% 8.732.654.509.163 Bagian Tata
PRASARANA APARATUR PEMERINTAHAN prasarana dalam kondisi baik Pemerintahan
PROGRAM PENINGKATAN KAPASITAS Persentase aparatur mengikuti 90% 90% 3.352.400.000 90% 3.520.020.000 90% 3.696.021.000 90% 3.880.822.050 Bagian Tata
APARATUR PEMERINTAH bimtek peningkatan kapasitas Pemerintahan
PROGRAM PENGEMBANGAN WAWASAN Persentase masyarakat ikut 45% 50% 1.300.000.000 55% 1.365.000.000 60% 1.433.250.000 65% 1.504.912.500 Bagian Tata
KEBANGSAAN berpartisipasi aktif dalam Pemerintahan
pembangunan
PROGRAM PENINGKATAN DISIPLIN Persentase rata-rata kehadiran 11.299.000.000 11.863.950.000 12.457.147.500 13.080.004.875 Bagian Tata
APARATUR pegawai Pemerintahan
Program Pelayanan Bagian PMK Persentase palayanan Bagian PMK 90% 90% 6.507.000.000 90% 6.832.350.000 90% 7.173.967.500 90% 7.532.665.875
TOTAL 2.080.884.326.720 12.284.938.929.068 12.921.153.833.215 13.595.914.097.876 14.307.567.423.181
Bab IX Penetapan Indikator Kinerja Daerah
BAB IX
PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH
IX - 1
RPJMD Kabupaten Yahukimo Tahun 2016-2021
Bab IX Penetapan Indikator Kinerja Daerah
Tabel 9.1
Penetapan Indikator Kinerja Daerah Terhadap
Capaian Kinerja Penyelenggaraan urusan Pemerintahan Kabupaten Yahukimo
Target Capaian Kinerja
No. Indikator Kinerja Daerah Data Awal
2016 2017 2018 2019 2020 2021
Aspek Kesejahteraan Masyarakat
1 Fokus Kesejahteraan dan Pemerataan Ekonomi
1.1 PDRB ADHK 1.236.589,1 1.344.872,28 1.431.219,54 1.517.566,80 1.603.914,06 1.690.261,32 1.776.608,58
1.2 PDRB ADHB 1.725.065,3 1.886.087,72 2.066.509,36 2.246.931,00 2.427.352,64 2.607.774,28 2.788.195,92
1.3 Laju Pertumbuhan Ekonomi (%) 6,96 7,25 7,50 7,75 8,00 8,25 8,50
1.4 Indeks Gini 0,2566 0,2560 0,2550 0,2540 0,2530 0,2515 0,2500
1.5 PDRB perkapita ADHB (Juta Rp) 9,29 10.343.909 11.333.399 12.322.889 13.312.379 14.301.869 15.291.360
1.6 PDRB perkapita ADHK (Juta Rp) 6,66 7.375.710 7.849.266 8.322.822 8.796.378 9.269.935 9.743.491
Persentase Pengeluaran rata-rata
1.7
per Kapita Sebulan (%)
1.8 Jumlah Penduduk 185.664 190.075 194.539 199.004 203.469 207.934 212.398
2 Fokus kesejahteraan Sosial
2.1 IPM 46,63 48,70 50,01 51,32 52,62 53,93 55,24
2.2 Pendidikan
2.2.1 Angka Melek Huruf 32,77 39,23 41,39 43,54 45,69 47,85 50,00
2.2.2 Rata-rata lama sekolah (tahun) 3,98 4,85 5,36 5,86 6,37 6,88 7,50
2.2.2 Harapan Lama Sekolah (tahun) 7,48 7,85 8,10 8,35 8,59 8,84 9,09
2.3 Kesehatan
2.3.1 Angka Harapan Hidup (tahun) 65,06 65,47 65,87 66,28 66,69 67,09 67,50
Pengeluaran Riil yang disesuaikan
2.4 4.108,8 4.257,3 4.405,9 4.554,4 4.702,9 4.851,5 5.000,0
(rupiah/hari/kapita)
BAB X
PEDOMAN MASA TRANSISI
DAN KAIDAH PELAKSANAAN
RPJMD merupakan dokumen rencana pembangunan daerah yang otentik dan
strategik sebagai pedoman penyelenggaran pemerintahan daerah dalam lima tahun
mendatang yang harus ditaati oleh seluruh pemangku kepentingan, khususnya
penyelenggara pemerintahan daerah. Untuk itu, menjadi penting dipahami oleh
segenap pihak terkait bagaimana mengoperasionalkan RPJMD, baik dalam tahapan
normal maupun masa transisi, agar RPJMD ini benar-benar menjadi pedoman dalam
pengelolaan kinerja oleh Perangkat Daerah dan kolaborasinya dengan pemerintah
Provinsi Papua dan pemerintah pusat dalam mencapai tujuan bernegara sebagaimana
termaktub dalam Undang-Undang Dasar Negara Tahun 1945.
b. RKPD 2022
Penyusunan RKPD Tahun 2022 mengacu pada arah kebijakan dan sasaran pokok
RPJPD periode keempat dan RPJMD teknokratik untuk periode 2021-2024 jika
telah tersedia. Diharapkan, pada masa transisi pergantian kepala daerah tersebut
penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan daerah tidak terganggu
kesinambungannya. RKPD Tahun 2022 selanjutnya dijadikan sebagai satu
kesatuan dan bagian tak terpisahkan dari kebijakan dan indikasi program prioritas
tahun pertama dalam RPJMD Tahun 2021-2024. RKPD sebagaimana dimaksud
diatas digunakan sebagai pedoman untuk menyusun KUA dan PPAS Tahun 2022
dan APBD Tahun Anggaran 2022.
1. Sasaran pembangunan dalam jangka lima tahun dicapai melalui kinerja birokrasi,
masyarakat, dan swasta secara simultan;
d. Program prioritas beserta pagu indikatif yang terdapat pada BAB VIII RPJMD ini
harus dipedomani oleh perangkat daerah dalam menjabarkan Program dan
kegiatan dalam BAB V Renstra Perangkat Daerah.
6) Sasaran beserta indikator dan target yang tercantum dalam RPJMD ini menjadi
dasar dalam penentuan IKU daerah;
BAB XI
PENUTUP
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten
Yahukimo Tahun 2016–2021 merupakan penjabaran dari visi dan misi dari Bupati dan
Wakil Bupati terpilih, yang merupakan pedoman bagi Pemerintah Daerah, DPRD,
Masyarakat dan Dunia Usaha dalam rangka penyelenggaraan pembangunan di
Kabupaten Yahukimo selama 5 (lima) tahun ke depan. Disamping itu, RPJMD ini juga
merupakan arahan dan pedoman dalam penyusunan Rencana Kerja Pemerintah
Daerah (RKPD) pada setiap tahun anggaran selama periode tahun 2017–2021.