Anda di halaman 1dari 284

Daftar Gambar

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Lima Dokumen Perencanaan Pembangunan Daerah……………….….. I–2

Gambar 1.2 Tahapan Penyusunan RPJMD Kabupaten Yahukimo 2016-2021……... I–4

Gambar 1.3 Hubungan antara RPJMD dengan Dokumen Perencanaan Lainnya…. I-9

Gambar 2.1 Peta Administratif Kabupaten Yahukimo………………………………... II – 3


Gambar 2.2 Pusat Gempa Yang Terjadi di Kabupaten Yahukimo………………….. II – 9

Gambar 2.3 Peta Jalur Gempa Pulau Irian/Papua…………………………………… II – 10

Gambar 2.4 Persentase Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin


Kabupaten Yahukimo, Tahun 2014………………………….………….. II – 13
Gambar 2.5 Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Berlaku
Kabupaten Yahukimo, Tahun 2010-2014 (Juta Rupiah)……………… II – 15
Gambar 2.6 Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Konstan
Kabupaten Yahukimo, Tahun 2010-2014 (Juta Rupiah)………….….. II – 16
Gambar 2.7 Struktur Ekonomi Terbesar Kabupaten Yahukimo Tahun 2014 (%)…. II – 17
Gambar 2.8 Laju Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Yahukimo,
Tahun 2011-2014 (%)………………………………………………….. II – 18
Gambar 2.9 Persentase Pengeluaran rata-rata per Kapita Sebulan Kabupaten
Yahukimo, Kabupaten Jayawijaya, dan Provinsi Papua (%)………….. II – 22
Gambar 2.10 Pencapaian IPM Kabupaten Yahukimo dan Kabupaten Sekitarnya
Tahun 2015…………………………………………………………………. II – 24
Gambar 2.11 Angka Harapan Lama Sekolah (HLS) Kabupaten Yahukimo
Tahun 2010-2015 (tahun)………………………………………………….. II – 25
Gambar 2.12 Rata-Rata Lama Sekolah Kabupaten Yahukimo,
Tahun 2010-2015 (Tahun)………………………………………………… II – 26
Gambar 2.13 Angka Harapan Hidup Kabupaten Yahukimo,
Tahun 2010-2015 (Tahun)………………………………………………… II – 27
Gambar 2.14 Angka Harapan Hidup Kabupaten Yahukimo dan Kabupaten

Sekitarnya Tahun 2015……………………………………………….. II – 28

RPJMD Kabupaten Yahukimo Tahun 2016-2021


Daftar Gambar

Gambar 2.15 Pencapaian Aktual Pengeluaran Riil Penduduk Kabupaten

YahukimoTahun 2010-2013 (ribu rupiah)………………………………. II – 29

Gambar 2.16 Pencapaian Aktual Pengeluaran Riil Penduduk Kabupaten

Yahukimo dan Kabupaten Sekitarnya, tahun 2013 (ribu rupiah).. II – 30

Gambar 2.17 Tingkat Kemiskinan Kabupaten Yahukimo, Tahun 2010-2013 (%)……. II – 32


Gambar 2.18 Persentase Pegawai Negeri Sipil Menurut Jenis Kelamin,

Kabupaten Yahukimo Tahun 2013…………………………………………. II - 43

Gambar 2.19 Persentase Pegawai Negeri Sipil Menurut Golongan, Kabupaten

Yahukimo Tahun 2013………………………………………………………… II – 44

Gambar 2.20 Komposisi Partai Terbanyak di DPRD Periode 2009-2014……………… II - 45

Gambar 2.21 Persentase Penduduk Umur 10 tahun ke atas menurut jenis kelamin

dan Ijasah/STTB Tertingi Yang dimiliki di Kabupaten Yahukimo,

tahun 2013………………………………………..…………………………… II-47

Gambar 2.22 Persentase Rumah Tangga Menurut Sumber Penerangan,Kabupaten


Yahukimo Tahun 2011……………………………………………………. II - 55
Gambar 2.23 Perkembangan Kontribusi Sektor Administrasi Pemerintah,
Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib Terhadap PDRB Kabupaten
Yahukimo Tahun 2010-2014 (%)…………………………………………. II – 59
Gambar 2.24 Kontribusi Sub-sektor Pertanian Terhadap PDRBKabupaten
Yahukimo Tahun 2014 (juta rupiah)……………………………………. II – 60
Gambar 2.25 Perkembangan Nilai Tambah Sektor Pertambangan dan Penggalian
Kabupaten Yahukimo Tahun 2010-2014 (jutaan rupiah)……………… II – 60
Gambar 2.26 Perkembangan Nilai Tambah Sektor Industri Pengolahan di Kabupaten
Yahukimo Tahun 2010-2014 (juta rupiah)………………………………….. II - 61
Gambar 2.27 Perkembangan Nilai Tambah Sektor Bangunan Kabupaten yahukimo
Tahun 2010-2014 (juta rupiah)……………………………………………… II – 62
Gambar 2.28 Perkembangan Nilai Tambah Sektor Jasa PendidikanKabupaten
yahukimo Tahun 2010-2014 (juta rupiah)…………………………………. II – 63
Gambar 2.29 Nilai Tambah Sub Sektor Perdagangan Besar dan Eceran Kabupaten
Yahukimo Tahun 2010-2014 (juta rupiah)…………………………………. II – 64

RPJMD Kabupaten Yahukimo Tahun 2016-2021


Daftar Gambar

Gambar 2.30 Persentase Nilai Tambah Subsektor Terhadap Sektor Transportasi dan
Pergudangan, Kabupaten Yahukimo Tahun 2014 (persen)……………….. II – 65
Gambar 2.31 Penggunaan Fasilitas Komunikasi Masyarakat Kabupaten Yahukimo….. II – 68
Gambar 2.32 Nilai Tukar Petani Kabupaten Hulu Sungai Tengah Tahun 2010-2013.. II – 77
Gambar 4.1 Gambaran Permasalahan Utama dan Permasalahan Pokok
Pembangunan Daerah Kabupaten Yahukimo…………………………… IV – 3
Gambar 4.2 Rata-rata Lama Sekolah Kabupaten Yahukimo, 2010-2015……………… IV – 4
Gambar 4.3 Angka Harapan Hidup Kabupaten Yahukimo, 2010-2015……………… IV – 4
Gambar 4.4 Laju Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Yahukimo, 2011-2014………. IV – 7
Gambar 5.1 Hubungan Antarelemen Visi……………………………………………… V–3
Gambar 5.2 Hubungan Visi dan Misi dengan Tujuan Pembangunan………………. V - 14
Gambar 6.1 Strategi dan Sasaran Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten
Yahukimo Tahun 2016-2021………………………………………………. VI – 12
Gambar 6.2 Fokus/Tema Pembangunan Kabupaten Manokwari Selatan Tahun

2017-2021…………………………………………………………………………..VI – 10

RPJMD Kabupaten Yahukimo Tahun 2016-2021


Daftar Isi

DAFTAR ISI

Halaman
BAB I : PENDAHULUAN.......................................................................................
1.1. Latar Belakang ................................................................................... I-1
1.2. Maksud dan Tujuan.......................................................................... I-4
1.3. Dasar Hukum Penyusunan ............................................................. I-6
1.4. Hubungan RPJMD dengan Dokumen Perencanaan Lainnya .... I-8
1.5. Sistematika Penulisan....................................................................... I-11
BAB II : GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH .......................................
2.1. Aspek Geografi dan Demografi ...................................................... II-2
2.2. Aspek Kesejahteraan Masyarakat................................................... II-13
2.3. Aspek Pelayanan Umum ................................................................ II-32
2.4. Aspek Daya Saing Daerah ............................................................... II-56
BAB III : GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH
SERTA KERANGKA PENDANAAN ....................................................
3.1. Kinerja Keuangan Masa Lalu .......................................................... III-1
3.2. Kebijakan Pengelolaan Keuangan Masa Lalu............................... III-8
3.3. Kerangka Pendanaan........................................................................ III-16
BAB IV : ANALISIS ISU_ISU STRATEGIS ..........................................................
4.1. Permasalahan Pembangunan daerah............................................. IV-2
4.2. Isu Strategis...... …………………………………………………….. IV-15
BAB V : Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran .............................................................
5.1. Visi ...................................................................................................... V-1
5.2. Arahan Misi ....................................................................................... V-4
5.3. Arahan Tujuan dan Sasaran ............................................................ V-13
BAB VI : Strategi dan Arah Kebijakan ..................................................................
6.1. Strategi .......................................................................................... VI-1
6.2. Arah Kebijakan .................................................................................. VI-9
BAB VII : Program Pembangunan Daerah ............................................................. VII-1
BAB VIII: Indikasi Rencama Program Prioritas yang Disertai Kebutuhan
Pendanaan .................................................................................................. VIII
BAB IX : Penetapan Indikator Kinerja Daerah .................................................... IX - 1
BAB X : Kaidah Pelaksanaan dan Pedoman Transisi ........................................ X–1
10.1. Pedoman Transisi............................................................................... X-1
10.2. Kaidah Pelaksanaan........................................................................... X-2

RPJMD Kabupaten Yahukimo 2016-2021


Bab I Pendahuluan

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG

Yahukimo merupakan salah satu Kabupaten di Provinsi Papua yang terbentuk


sejak ditetapkannya Undang-undang Nomor 26 tahun 2002 tentang Pembentukan
Kabupaten Sarmi, Kabupaten Keerom, Kabupaten Sorong Selatan, Kabupaten Raja
Ampat, Kabupaten Pegunungan Bintang, Kabupaten Yahukimo, Kabupaten Tolikara,
Kabupaten Waropen, Kabupaten Kaimana, Kabupaten Boven Digoel, Kabupaten
Mappi, Kabupaten Asmat, Kabupaten Teluk Bintuni, Dan Kabupaten Teluk
Wondama Di Provinsi Papua. Ibukota Kabupaten Yahukimo berada di Sumohai,
namun karena keterbatasan fasilitas, mengakibatkan pusat pemerintahan sementara
berada di Dekai. Kabupaten Yahukimo merupakan hasil pemekaran dari Kabupaten
Jayawijaya. Pemekaran ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas penyelenggaraan
pemerintahan, pelayanan kepada masyarakat dan pelaksanaan pembangunan
dalam rangka mewujudkan kesejahteraan masyarakat. Agar dapat mencapai tujuan
pembangunan tersebut maka diperlukan perumusan kebijakan yang dituangkan
kedalam dokumen perencanaan.

Sesuai dengan pasal 260 dan 263 Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014
tentang Pemerintahan Daerah menyebutkan bahwa daerah sesuai dengan
kewenangannya menyusun rencana pembangunan daerah sebagai satu kesatuan
dalam sistem perencanaan pembangunan nasional. dokumen perencanaan
pembangunan daerah terdiri atas Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah
(RPJPD), Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD), dan
Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD). Dengan demikian, melalui kebijakan
pembangunan dalam jangka panjang, menengah dan tahunan, diharapkan
pemerintah daerah dapat memahami dan memberikan solusi nyata terhadap
permasalahan yang dihadapai oleh masyarakat.

RPJMD Kabupaten Yahukimo Tahun 2016-2021 I-1


Bab I Pendahuluan

Dengan dilantiknya Abok Busup, S.Th, MA dan Yulianus Heluka, SH


sebagai Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Yahukimo masa bakti 2016-2021 pada
tanggal 15 april 2016 maka kepala daerah wajib menyusun Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Daerah (RPJMD) sebagai pedoman pembangunan selama 5
(lima) tahun ke depan. Berdasarkan pasal 264 Undang-Undang Nomor 23 Tahun
2014, RPJMD harus ditetapkan dengan peraturan daerah paling lama 6 (enam)
bulan setelah kepala daerah dilantik. Pasal 266. Berdasarkan pasal 266 Undang-
Undang Nomor 23 Tahun 2014, Apabila penyelenggara Pemerintahan Daerah tidak
menetapkan Perda tentang RPJPD dan RPJMD sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 264 ayat (3) dan ayat (4), anggota DPRD dan kepala daerah dikenai sanksi
administratif berupa tidak dibayarkan hak-hak keuangan yang diatur dalam
ketentuan peraturan perundang-undangan selama 3 (tiga) bulan.

Sehubungan dengan terbitnya Peraturan Pemerintah Nomor 18 tahun 2016


tentang Perangkat Daerah yang ditindaklanjuti dengan Instruksi Mendagri Nomor
061/291/Sj Tahun 2016 pada tanggal 4 Agustus 2016 tentang Tindak Lanjut
Peraturan Pemerintah Nomor 18 tahun 2016 Tentang Perangkat Daerah yang
mengamanatkan agar Pemerintah daerah segera melakukan penyesuaian dokumen
Rencana Pembangunan Daerah sesuai dengan Kelembagaan Perangkat Daerah
yang dibentuk berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang
Perangkat Daerah. Sehubungan dengan hal tersebut Kabupaten Yahukimo
menunda penetapan RPJMD di karenakan sekaligus menunggu terbitnya Peraturan
Daerah nomor ... tahun 2017 tentang SOTK Kabupaten Yahukimo. Sehingga
RPJMD ini bisa di jadikan pedoman bagi perangkat daerah yang baru dalam
menyusun Renstranya dan Pemerintah daerah tidak perlu melakukan perubahan
RPJMD hanya untuk mengakomodir perubahan SOTK tersebut.

Sesuai dengan pasal 263 ayat (3) Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014,
RPJMD merupakan penjabaran visi, misi, dan program kepala daerah yang memuat
tujuan, sasaran, strategi, arah kebijakan, pembangunan daerah dan keuangan
daerah, serta program perangkat daerah dan lintas perangkat daerah yang disertai
dengan kerangka pendanaan bersifat indikatif untuk jangka waktu 5 (lima) tahun
yang disusun dengan berpedoman pada RPJPD dan RPJMN.

RPJMD Kabupaten Yahukimo Tahun 2016-2021 I-2


Bab I Pendahuluan

1.2 DASAR HUKUM PENYUSUNAN

Sebagai dasar hukum dalam penyusunanan Rencana Pembangunan Jangka


Menengah Daerah (RPJMD) menggunakan Pancasila dan UUD 1945 serta
landasan operasional yakni:

1. Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2008 tentang Penetapan Peraturan


Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2008 tentang Perubahan
Atas Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2001 tentang Otonomi Khusus bagi
Provinsi Papua Menjadi Undang-Undang (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2008 Nomor 112, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4884);
2. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2002 tantang Pembentukan Kabupaten Sarmi,
Kabupaten Keerom, Kabupaten Sorong Selatan, Kabupaten Raja Ampat,
Kabupaten Pegunungan Bintang, Kabupaten yahukimo, Kabupaten Tolikara,
Kabupaten Waropen, Kabupaten Kaimana, Kabupaten Boven Digoel, Kabupaten
Mappi, Kabupaten Asmat, Kabupaten Teluk Bintuni, dan Kabupaten Teluk
Wandoma Di Provinsi Papua (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002
Nomor 129, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia nomor 4245);
3. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004
Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);
4. Undang-Undang Nomor 32 tahu 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup (Lembaran Negara RI Tahun 2009 Nomor 140, Tambahan
Lembaran Negara RI Nomor 5059);
5. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2011 tentang
Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5234);
6. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 7, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5495);

RPJMD Kabupaten Yahukimo Tahun 2016-2021 I-3


Bab I Pendahuluan

7. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah


(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 No. 244, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587);
8. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2001 tentang Penyelenggaraan
Dekonsentrasi;
9. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2015 Tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2015-2019 (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 3);
10. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017 tentang Tata Cara
Perencanaan, Pengendalian dan evaluasi Pembangunan Daerah, Tata Cara
Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah Tentang Rencana Pembangunan Jangka
Panjang Daerah dan Rencana Pembangunan Jangka Menegah Daerah, Serta
Tata Cara Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah,
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah dan Rencana Kerja
Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor
1213;
11. Peraturan Daerah Provinsi Papua Nomor 14 tahun 2013 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2013-2018;
12. Peraturan Daerah Otonomi Khusus Nomor 20 Tahun 2008 tentang Peradilan
Adat di Papua;
13. Peraturan Daerah Otonomi Khusus Nomor 21 Tahun 2008 tentang Pengelolaan
Hutan Berkelanjutan di Provinsi Papua;
14. Peraturan Daerah Otonomi Khusus Nomor 22 Tahun 2008 tentang Perlindungan
dan Pengelolaan Sumber Daya Alam Masyarakat Adat Papua;
15. Peraturan Daerah Otonomi Khusus Nomor 23 Tahun 2008 tentang Hak Ulayat
Masyarakat Hukum Adat dan Hak Perorangan Warga Masyarakat Hukum Atas
Tanah.

1.3 MAKSUD DAN TUJUAN

Penyusunan RPJMD Kabupaten Yahukimo Tahun 2016-2021, dimaksudkan


untuk memberikan arahan kebijakan pembangunan bagi seluruh pemangku

RPJMD Kabupaten Yahukimo Tahun 2016-2021 I-4


Bab I Pendahuluan

kepentingan (stakeholders) dalam mewujudkan cita-cita masyarakat kabupaten


Yahukimo sesuai dengan Visi, Misi, dan Program pembangunan dari Bupati dan
Wakil Bupati terpiluh sehingga seluruh upaya yang dilakukan bersifat sinergis,
koordinatif dan saling melengkapi sehingga tercipta kesepakatan dan komitmen
bersama dalam penyelenggaraan pembangunan Kabupaten Yahukimo.

Adapun tujuan penyusunan RPJMD adalah:

1. Memberikan gambaran umum kondisi daerah sebagai dasar perumusan


permasalahan dan Isu strategis Daerah sebagai dasar penentuan prioritas
pembangunan daerah 5 (lima) tahun ke depan;
2. Memberikan gambaran pengelolaan keuangan daerah serta kerangka
pendanaan sebagai dasar penetapan kemampuan kapasitas pendanaan
Kabupaten Yahukimo 5 (lima) tahun ke depan;
3. Menjabarkan visi dan misi kepala daerah kedalam berbagai kebijakan
pembangunan jangka menengah;
4. Sebagai pedoman dalam penyusunan Rencana Strategis (Renstra) PD, Rencana
Kerja Pemerintah Daerah (RKPD), dan penyusunan RAPBD;
5. Sebagai tolok ukur keberhasilan penyelenggaraan pemerintahan daerah di
bawah kepemimpinan Bupati dan Wakil Bupati terpilih periode 2016-2021 serta
untuk penilaian keberhasilan kepala PD dalam melaksanakan pembangunan
sesuai dengan tugas, fungsi, kewenangan dan tanggung jawab masing-masing
dalam upaya mewujudkan visi, misi dan program Kepala Daerah;
6. Sebagai pedoman bagi seluruh pemangku kepentingan (stakeholder) dalam
melaksanakan pembangunan di Kabupaten Yahukimo;
7. Sebagai pedoman penyusunan RKPD setiap tahun dari tahun 2017 sampai
dengan 2021;
8. Menjadi pedoman DPRD dalam melaksanakan fungsi legislasi, fungsi
pengawasan dan fungsi anggaran agar penyelenggaraan pemerintahan dan
pembangunan daerah sejalan dengan aspirasi masyarakat sebagaimana dalam
Peraturan Daerah tentang RPJMD.

RPJMD Kabupaten Yahukimo Tahun 2016-2021 I-5


Bab I Pendahuluan

1.4 HUBUNGAN RPJMD DENGAN DOKUMEN PERENCANAAN LAINNYA

RPJMD Kabupaten Yahukimo Tahun 2016-2021 merupakan penjabaran dari


arah kebijakan tahap III RPJPD Kabupaten Yahukimo tahun 2005-2025, visi dan
misi kepala daerah (terpilih) dengan memerhatikan keselarasan kebijakan dalam
RPJM Nasional Tahun 2015-2019 dan RPJMD Provinsi Papua Tahun 2013-2018.
Integrasi perencanaan pembangunan dimaksudkan untuk penyelarasan, efisiensi,
dan efektivitas pencapaian sasaran pembangunan nasional melalui pencapaian
sasaran pembangunan Provinsi Papua dan Kabupaten Yahukimo. Dalam
penyusunannya, RPJMD harus selalu terintegrasi dengan perencanaan
penganggaran daerah. Hal tersebut untuk mengefisiensikan kemampuan pendanaan
daerah dalam pelaksanaan program kegiatan pembangunan agar program prioritas
yang dipilih dapat optimal dalam mencapai tujuan pembangunan.

Gambar 1.1
Hubungan antara RPJMD dengan Dokumen Perencanaan Lainnya

Sistem RPJPN RPJMN RKP


Perencanaan
Pembangunan RENJA
RENSTRA K/L
Nasional K/L

Sistem RPJPD RPJMD RKPD


Perencanaan Prov. Prov. Prov.
Pembangunan RENSTRA RENJA
Daerah – Provinsi PD-Prov. PD-Prov.
Papua

Sistem RPJPD RPJMD


Perencanaan RKPD K/K
K/K K/K
Pembangunan
Daerah – RENSTRA RENJA
PD-K/K PD-K/K
Kabupaten
Yahukimo

Berdasarkan gambar di atas, sistem perencanaan pembangunan daerah pada


dasarnya merupakan bagian dari sistem perencanaan pembangunan nasional yang
harus terintegrasi perencanaannya baik dari Rencana jangka panjang, menangah
maupun tahunan. Selanjutnya, RPJMD disamping harus menerjemahkan visi dan
misi kepala daerah, juga harus memedomani RPJPD dan RPJMN. Saat bersamaan,

RPJMD Kabupaten Yahukimo Tahun 2016-2021 I-6


Bab I Pendahuluan

RPJMD harus disusun bersamaan dan diterjemahkan ke dalam Renstra Perangkat


Daerah dan dilaksanakan setiap tahun melalui RKPD dan Renja Perangkat Daerah.

Hubungan Antara RPJMD dan RPJPD Kabupaten Yahukimo

RPJMD Kabupaten Yahukimo Tahun 2016-2021 merupakan pelaksanaan dari


arah kebijakan dan sasaran pokok RPJPD Kabupaten Yahukimo 2005-2025 tahap
ke-tiga. RPJMD Kabupaten Yahukimo Tahun 2016-2021 merupakan kelanjutan dari
RPJMD 2010-2015 yang telah dilaksanakan, dievaluasi, dan dilaporkan oleh Bupati.
Secara substantif, isi RPJMD Kabupaten Yahukimo Tahun 2016-2021 merupakan
perencanaan lanjutan dalam rangka mencapai kondisi Kabupaten Yahukimo pada
tahun 2025 yaitu Mewujudkan Yahukimo Yang Sejahtera dan Berdaya Saing
sebagaimana yang tertuang dalam RPJPD Kabupaten Yahukimo. Berbagai evaluasi
RJPMD periode sebelumnya dipergunakan untuk menyempurnakan dokumen
perencanaan RJPMD Kabupaten Yahukimo Tahun 2016-2021.

Hubungan Antara RPJMD dengan Renstra OPD Kabupaten Yahukimo

Renstra OPD merupakan bagian dari RPJMD yang tidak bisa dipisahkan,
karena pada dasarnya RPJMD merupakan gradasi dari Renstra Perangkat Daerah.
Sasaran RPJMD termasuk program prioritas akan dicapai melalui Renstra
Perangkat Daerah selama lima tahun. Implementasi dari RPJMD Kabupaten
Yahukimo dituangkan didalam Renstra masing-masing Perangkat Daerah sesuai
tugas dan fungsinya. Bupati bertanggungjawab terhadap pencapaian tujuan dan
sasaran RPJMD, sedangkan Kepala Perangkat Daerah bertanggungjawab
terhadap pencapaian sasaran Renstra Perangkat Daerah yang harus
dipertanggungjawabkan setiap tahun dan akhir masa jabatan. Di sini, keberhasilan
Kepala Perangkat Daerah dalam mencapai target kinerja impact dan outcome
dalam Renstra Perangkat Daerah, secara langsung dan tidak langsung akan
memengaruhi pencapaian visi dan misi serta janji politik Bupati yang telah
dijabarkan dalam RPJMD.

RPJMD Kabupaten Yahukimo Tahun 2016-2021 I-7


Bab I Pendahuluan

Hubungan Antara RPJMD dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD)

RPJMD dilaksanakan dari tahun ke tahun melalui RKPD. Sasaran tahunan


dan arah kebijakan RPJMD harus dipedomani dalam menentukan prioritas dan
sasaran pembangunan tiap tahun dalam RKPD. Program pembangunan daerah
yang sejatinya adalah program prioritas Bupati dalam mencapai visi dan misi
RPJMD harus terpetakan dengan baik kapan dilaksanakan secara spesifik dari satu
RKPD ke RKPD tahap berikutnya. Perangkat Daerah menyusun program dan
kegiatan prioritas tahunan dalam Renja Perangkat Daerah. Dalam rangka sinergi
dan sinkronisasi antara RPJMD, RKPD, dan Renja Perangkat Daerah setiap tahun
diselenggarakan musrenbang RKPD Kabupaten bertujuan sebagai penajaman,
penyelarasan, klarifikasi dan kesepakatan dengan para pemangku kepentingan
dengan pemerintah daerah.

Hubungan Antara RPJMD dengan RTRW Kabupaten Yahukimo

Implementasi RPJMD didasarkan pada RTRWD Kabupaten Yahukimo, baik


dari aspek kebijakan maupun operasionalisasi dan keselarasannya dengan rencana
program pembangunan untuk menjamin kelangsungan dan daya dukung lingkungan
di Kabupaten Yahukimo. Dengan kata lain, pendekatan pembangunan sektoral
harus dilaksanakan secara serasi dan seimbang dengan pendekatan pembangunan
regional. Suatu pembangunan yang berdimensi kewilayahan juga memerhatikan
pentingnya pembangunan terhadap suatu kawasan terpilih atau strategis
berdasarkan perencanaan, pengendalian, dan evaluasi program pembangunan
secara terpadu yang memerhatikan kondisi dan potensi serta pemanfaatan ruang
sesuai dengan kewenangan pemerintah daerah. Strategi dan kebijakan
pengembangan wilayah Kabupaten Yahukimo dalam RPJMD merupakan bagian
tidak terpisahkan dari RTRW.

Hubungan Antara RPJMD dan RPJMN

RPJMD juga harus memedomani RPJMN sekurang-kurangnya untuk sinergitas


dan sinkronisasi arsitektur kinerja baik di tingkat impact maupun outcome
pembangunan nasional dan daerah. Pada tingkat impact, indikator kinerja sasaran
RPJMD harus memerhatikan apa yang ingin dicapai dalam sasaran RPJMN. Pada

RPJMD Kabupaten Yahukimo Tahun 2016-2021 I-8


Bab I Pendahuluan

tingkat outcome, prioritas pembangunan daerah harus memerhatikan isu-isu,


strategi, dan program prioritas pembangunan nasional untuk sinkronisasi kebijakan.

Hubungan Antara RPJMD dan RPJMD Provinsi Papua

RPJMD juga harus memedomani RPJMD Provinsi Papua sekurang-kurangnya


untuk sinergitas dan sinkronisasi kebijakan dan arsitektur kinerja baik di tingkat
impact maupun outcome pembangunan Provinsi Papua dengan Kabupaten
Yahukimo. Pada tingkat impact, indikator kinerja sasaran RPJMD harus
memerhatikan apa yang ingin dicapai dalam sasaran RPJMD Provinsi Papua. Pada
tingkat outcome, prioritas pembangunan daerah harus memerhatikan isu-isu dan
strategi pembangunan Provinsi Papua untuk sinkronisasi kebijakan. Dalam hal
periode RPJMD Provinsi Papua yang segera berakhir saat penyusunan RPJMD ini
maka arah kebijakan pada RPJPD Provinsi Papua periode berikutnya menjadi
sumber acuan.

1.5 SISTEMATIKA PENULISAN

Sistematika utama penulisan RPJMD Kabupaten Yahukimo Tahun 2016-2021


merujuk pada Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 dengan
struktur sebagai berikut:

BAB I Pendahuluan

Menjelaskan secara ringkas tentang isi dokumen secara keseluruhan


yang meliputi: latar belakang, dasar hukum penyusunan, hubungan
antardokumen, sistematika penulisan, serta maksud dan tujuan
penyusunan RPJMD.

BAB II Gambaran Umum Kondisi Daerah

Menjelaskan tentang kondisi umum daerah sebagai pijakan awal


perumusan kebijakan dalam penyusunan RPJMD yang meliputi: aspek
geografi (terkait permukaan bumi, iklim, flora, fauna) dan demografi
(gambaran statistik perkembangan penduduk). Selain itu juga
dijelaskan analisis umum kondisi pembangunan daerah yang
dijabarkan ke dalam aspek kesejahteraan masyarakat, aspek

RPJMD Kabupaten Yahukimo Tahun 2016-2021 I-9


Bab I Pendahuluan

pelayanan umum, dan aspek daya saing daerah.

BAB III Gambaran Pengelolaan Keuangan Daerah dan Kerangka


Pendanaan

Menjelaskan gambaran tentang pengelolaan keuangan daerah yang


dijelaskan dalam laporan kinerja keuangan daerah, analisis laporan
keuangan, kebijakan pengelolaan keuangan daerah, dan penghitungan
kapasitas riil keuangan untuk pendanaan pembangunan lima tahun ke
depan.

BAB IV Analisis Isu-Isu Strategis

Menjelaskan hasil olahan data kinerja dan informasi lainnya untuk


memahami permasalahan pembangunan daerah, serta penjabaran isu-
isu strategis terkini beserta analisis terhadap kebijakan pembangunan
di tingkat nasional dan provinsi.

BAB V Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran

Menjelaskan dan menjabarkan Visi Dan Misi Kepala Daerah terpilih ke


dalam tujuan dan sasaran secara terukur dan spesifik untuk jangka
waktu lima tahun mendatang.

BAB VI Strategi dan Arah Kebijakan

Menjelaskan pencapaian sasaran ke berbagai strategi yang akan


dilaksanakan dalam jangka waktu 5 (lima) tahun ke depan. Masing-
masing strategi dijabarkan ke dalam arah kebijakan untuk mencapai
sasaran RPJMD baik kebijakan sektoral maupun kewilayahan.

Bab VII Program Pembangunan Daerah

Menjelaskan berbagai strategi dan arah kebijakan ke dalam program


perangkat daerah dalam mencapai sasaran RPJMD.

RPJMD Kabupaten Yahukimo Tahun 2016-2021 I - 10


Bab I Pendahuluan

Bab VIII Indikasi Rencana Program Perangkat Daerah dan Pagu


Pendanaan

Menjelaskan seluruh indikator, target, dan program prioritas pada


setiap bidang urusan penyelenggaraan pembangunan pemerintahan
daerah Kabupaten Yahukimo berdasarkan pagu anggaran setiap
tahunnya pada periode 2016-2021.

Bab IX Penetapan Indikator Kinerja Daerah

Berisikan indikator kinerja impact dan outcome terpenting sebagai hasil


kinerja dari kebijakan pada aspek kesejahteraan masyarakat, layanan
umum, dan daya saing daerah selama lima tahun ke depan.

Bab X Pedoman Masa Transisi dan Kaidah Pelaksanaan

Merupakan simpulan dan harapan agar segenap pihak dapat


berkontribusi terhadap pencapaian RPJMD Kabupaten Yahukimo,
disertai dengan penjelasan mengenai kaidah-kaidah bagaimana
melaksanakan RPJMD dan pedoman transisi saat masa jabatan
kepala daerah atau periodesasi RPJMD berakhir.

RPJMD Kabupaten Yahukimo Tahun 2016-2021 I - 11


Bab II Gambaran Umum Kondisi Daerah

BAB II
GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH
Kabupaten Yahukimo merupakan salah satu kabupaten di bagian timur
Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berada dalam wilayah administrasi
Provinsi Papua. Kabupaten yang pusat pemerintahannya di Distrik Dekai ini
merupakan hasil pemekaran dari Kabupaten Jayawijaya berdasarkan Undang-
Undang Nomor 26 tahun 2002 dan diresmikan pada tanggal 11 Desember 2002.

Sebagai salah satu wilayah yang memiliki cukup banyak daerah dengan
aksesibilitas yang terbatas, maka pembangunan menjadi tantangan tersendiri
bagi pemerintah daerah. Minimnya sarana dan prasarana serta infrastruktur
penunjang menjadi penghambat utama dalam pengembangan potensi daerah
dalam meningkatkan pertumbuhan perekonomian. Hal ini diperparah dengan
domisili penduduk Yahukimo yang menyebar di berbagai titik wilayah, dimana
sebagian besar penduduknya tinggal di daerah dataran tinggi yang tentu saja
membutuhkan biaya yang relatif sangat besar agar pembangunan dapat
menjangkaunya. Keanekaragaman wilayah dengan variasi letak dataran hunian
dan topografi serta variasi budaya dan sub rumpun bahasa dari suku-suku yang
menetap harus dijadikan sebagai dasar pertimbangan dalam membangun.

Untuk membuat perencanaan pembangunan yang lebih matang, gambaran


tentang kondisi daerah dan capaian pembangunan Kabupaten Yahukimo harus
dianalisis secara relevan dimana secara umum dapat dilihat dari beberapa aspek,
yaitu aspek fisik (secara geografi dan demografi), aspek kesejahteraan
masyarakat, aspek pelayanan umum, dan aspek daya saing daerah masyarakat
di Kabupaten Yahukimo. Selanjutnya, gambaran umum inilah yang akan menjadi
pijakan awal pemerintah daerah dalam menyusun Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Daerah (RPJMD) maupun Rencana Kerja Pemerintah Daerah
(RKPD) melalui pemetaan yang objektif.

RPJMD Kabupaten Yahukimo Tahun 2016-2021 II - 1


Bab II Gambaran Umum Kondisi Daerah

2.1. ASPEK GEOGRAFI DAN DEMOGRAFI

Analisis pada aspek geografi Kabupaten Yahukimo perlu dilakukan untuk


memperoleh gambaran mengenai karakteristik lokasi dan wilayah, potensi
pengembangan wilayah, dan kerentanan wilayah terhadap bencana. Sedangkan
gambaran kondisi pada aspek demografi antara lain mencakup perubahan
penduduk, komposisi, dan populasi masyarakat secara keseluruhan atau
kelompok dalam waktu tertentu.

a. Kondisi Geografi daerah

Wilayah Kabupaten Yahukimo terletak 138045’ - 140014’ bujur timur dan


3039’ - 5002 lintang selatan serta terletak pada ketinggian 100 – 3.000 meter di
atas permukaan laut.

Kabupaten Yahukimo memliliki luas wilayah 17.152 km2. Ibu Kota


Kabupaten Yahukimo adalah Sumohai, Distrik Dekai. Distrik Kurima merupakan
daerah terluas, yaitu 605 km2 atau 3,53 dari luas wilayah Kabupaten Yahukimo.
Sedangkan Distrik Duram merupakan distrik dengan wilayah terkecil, yakni 100
km2 atau 0,58 persen dari Kabupaten Yahukimo. Sedangkan jarak terjauh yang
harus ditempuh dari ibu kota kecamatan ke ibu kota Kabupaten Yahukimo yaitu
Kota Dekai adalah Distrik Talambo (230 km).

Kabupaten Yahukimo berbatasan langsung dengan kabupaten-kabupaten di


sekitarnya, yaitu:

§ Sebelah Utara: Kabupaten Jayawijaya, Kabupaten Yalimo, Kabupaten


Keerom, dan Kabupaten Tolikara,
§ Sebelah Timur: Kabupaten Pegunungan Bintang,
§ Sebelah Kabupaten Boven Digoel, Kabupaten Asmat, dan
Selatan: Kabupaten Mappi, serta
§ Sebelah Barat: Kabupaten Nduga dan Kabupaten Mimika.

RPJMD Kabupaten Yahukimo Tahun 2016-2021 II - 2


Bab II Gambaran Umum Kondisi Daerah

Gambar. G-II.1.
Peta Administratif Kabupaten Yahukimo

Sumber: www.Yahukimokab.go.id

Berdasarkan Undang-undang Nomor 26 Tahun 2002, Kabupaten


Yahukimo ditetapkan sebagai daerah otonomi baru dengan ibukota Kabupaten
berada di Sumohai. Namun karena kondisi infrastruktur dan fasilitas fisik Distrik
Sumohai belum memungkinkan, maka pusat pemerintahan untuk sementara
dipindahkan ke Distrik Dekai yang direncanakan memiliki luas 8 km x 7 km.

Luas Wilayah

Kabupaten Yahukimo memiliki 51 Distrik yang terdiri dari 1 kelurahan dan


517 kampung. Jika dilihat dari jumlah komposisi kampung/kelurahan, Distrik
Kurima memiliki jumlah kampung/kelurahan terbanyak yakni 22 desa. Sedangkan

RPJMD Kabupaten Yahukimo Tahun 2016-2021 II - 3


Bab II Gambaran Umum Kondisi Daerah

distrik yang memiliki jumlah desa paling sedikit adalah Distrik Yahuliambut, Kona,
dan Dirwemna dengan masing-masing terdiri dari lima desa. Selain itu, Distrik
Kurima memiliki luas wilayah paling besar yakni seluas 605 km2 dengan
persentase sebesar 3,53 persen dari total wilayah. Sedangkan distrik yang
memiliki luas wilayah terkecil adalah Distrik Duram dengan luas wilayah sebesar
100 km2 (0,58%).

Tabel. T-II.1.
Luas Daerah Per Distrik Kabupaten Yahukimo
Jumlah Luas Persentase
No Distrik Ibukota Distrik
Desa (km²) Luas (%)
1 Kurima Obalma 22 605 3,53
2 Anggruk Yahulikma 12 440 2,57
3 Ninia Ninia 10 390 2,27
4 Dekai Dikai 12 520 3,03
5 Obio Munu 13 470 2,74
6 Suru-suru Suru-Suru 13 431 2,51
7 Wusama Apdagma 11 360 2,10
8 Amuma Amuma 13 376 2,19
9 Musaik Usaregeik 10 452 2,64
10 Pasema Pasema 7 320 1,87
11 Hogio Paima 8 374 2,18
12 Mugi Kosihun 20 311 1,81
13 Soba Soba 6 162 0,94
14 Werima Lokon 14 360 2,10
15 Tangma Tangma 10 340 1,98
16 Ukha Ukha 11 360 2,10
17 Panggema Pontenikma 13 530 3,09
18 Kosarek Kosarek 11 350 2,04
19 Nipsan Nipsan 8 341 1,99
20 Ubahak Ubahak 17 432 2,52
21 Pronggoli Siwikma 8 330 1,92
22 Walma Walma 8 341 1,99
23 Yahuliambut Sobundalek 5 340 1,98
24 Hereapini Hereapini 11 361 2,10

RPJMD Kabupaten Yahukimo Tahun 2016-2021 II - 4


Bab II Gambaran Umum Kondisi Daerah

Jumlah Luas Persentase


No Distrik Ibukota Distrik
Desa (km²) Luas (%)
25 Ubalihi Wanam 11 340 1,98
26 Talambo Lelambo 9 342 1,99
27 Puldama Puldama 8 272 1,59
28 Endomen Endomen 8 343 2,00
29 Kona Kona 5 126 0,73
30 Dirwemna Dirwemna 5 170 0,99
31 Holuwon Holuwen 7 190 1,11
32 Lolat Wamin 8 341 1,99
33 Soloikma Weaven 8 344 2,01
34 Sela Sela 16 354 2,06
35 Korupun Korupun 12 230 1,34
36 Langda Alirji 9 341 1,99
37 Bomela Bolema 6 350 2,04
38 Suntamon Sutamon 8 331 1,93
39 Seradala Seradala 9 340 1,98
40 Sobaham Yalisomon 13 331 1,93
41 Kabianggama Kabianggama 7 329 1,92
42 Kwelamdua Debula 10 331 1,93
43 Kwikma Silakma 10 351 2,05
44 Hilipuk Hilapuk 7 180 1,05
45 Duram Duram 6 100 0,58
46 Yogosem Yogomen 7 150 0,87
47 Kayo Kayo 7 198 1,15
48 Sumo Sumo 11 350 2,04
49 Silimo Silimo 20 536 3,13
50 Samenage Samenage 9 361 2,10
51 Nalca Nalma 9 225 1,31
Yahukimo 518 17.152 100,00
Sumber: Yahukimo Dalam Angka 2015

RPJMD Kabupaten Yahukimo Tahun 2016-2021 II - 5


Bab II Gambaran Umum Kondisi Daerah

b. Topografi

Sebagai satu kesatuan dari Pulau Papua, Kabupaten Yahukimo memiliki


karakteristik topografi yang cukup bervariasi. Berdasarkan kelerengan atau
kemiringan lahan dan ketinggian tempat, karakteristik topografi Kabupaten
Yahukimo didominasi oleh lahan-lahan dengan tingkat kemiringan lebih dari 40
persen dan memiliki ketinggian antara 50-3.000 mdpl.

Kabupaten Yahukimo mempunyai tingkat kemiringan yang bervariasi dari


mulai bergelombang (2-18 persen), berbukit (18-45 persen), hingga bergunung-
gunung (>45 persen). Wilayah yang cocok digunakan sebagai tempat hunian
adalah dataran, dimana kabupaten ini hanya memiliki wilayah dataran seluas
2,146 persen dari seluruh luasan kabupaten. Jika dilihat secara rinci, luas lahan
berdasarkan tingkat kemiringan dapat dilihat sebagai berikut:

• Tingkat kemiringan 0-8 persen : 22,35 persen

• Tingkat kemiringan 8-15 persen : 7,60 persen

• Tingkat kemiringan 15-25 persen : 14,96 persen

• Tingkat kemiringan 25-40 persen : 24,84 persen

• Tingkat kemiringan >40 persen : 30,26 persen

Kabupaten Yahukimo terdiri dari 2 bagian yang sangat berbeda


karakteristiknya yaitu:

- Daerah pegunungan yang terjal dengan ketinggian antara 3000 – 4500 m di


atas permukaan laut.

- Daerah dataran, yang terdiri dari daerah rawa dan bergambut dengan
ketinggian hanya mencapai 200 m di atas permukaan laut.

Kawasan ibukota kabupaten berada di Dekai yang terletak di dataran rendah


Sumohai sehingga relatif datar dengan kelerengan antara 2-8 persen. Titik
terendahnya terdapat pada bagian barat daya kota di km 6 dengan ketinggian ±50

RPJMD Kabupaten Yahukimo Tahun 2016-2021 II - 6


Bab II Gambaran Umum Kondisi Daerah

m di atas permukaan laut. Sedangkan titik tertinggi (>70 m di atas permukaan


laut) terdapat di 1,5 km arah barat laut dari km 8 poros jalan Seradala.

Sistem lahan di Distrik Dekai secara dominan tergolong jenis lahan Timika
(TMK). Dalam sistem lahan ini sering terdapat dystropepts, entropepts, dan
tropofluvents, yang berarti adanya inseptisol serta entisol yang terbentuk dalam
deposit alluvial bergeluh atau serupa lempung. Tanah di lahan Kota Dekai kering
(pasir, bukit pasir darat) dan bersedimen. Terdapat lapisan sirtu (pasir dan batu)
pada kedalaman >2 m di bawah permukaan. Selain itu, data tentang sistem lahan
menyatakan antara tingkat kedalaman 101 – 150 cm terdapat kandungan
sirtu/mineral.

Jenis tanah di wilayah Kabupaten Yahukimo cukup beragam dengan rincian


sebagai berikut:

ü Daerah lembah : Jenis tanah alluvial,

ü Daerah perbukitan : Jenis tanah litosol, dan

ü Daerah dataran tinggi : Jenis tanah podsolik coklat.

Kabupaten Yahukimo merupakan bagian kawasan pegunungan tengah


seperti 7 kabupaten lainnya, yaitu Nabire, Paniai, Mimika, Puncak Jaya, Tolikara,
Jayawijaya, dan Pegunungan Bintang. Kawasan pegunungan yang rawan longsor
dan kawasan dataran yang rawan banjir perlu ditangani secara komprehensif
dengan meneliti, mengembangkan, serta mengendalikan sumber daya air yang
ada.

Jika dilihat dari kondisi topografi, sumber daya air di Kabupaten Yahukimo
dapat menyebabkan bencana alam yang meliputi:

1) Bencana banjir,

2) Erosi di lahan hutan sekitar kota,

3) Erosi dan sedimentasi di hilir (antara lain pendangkalan Sungai Brazza dan
Pelabuhan Sungai Logpon),

RPJMD Kabupaten Yahukimo Tahun 2016-2021 II - 7


Bab II Gambaran Umum Kondisi Daerah

4) Kerusakan tata aliran air yang ada, dan

5) Pencemaran air di tata aliran air yang ada.

Kondisi Hidrologi

Kondisi hidrologi Kabupaten Yahukimo terbagi dalam dua jenis berdasarkan


letaknya yaitu air permukaan dan air bawah permukaan. Air permukaan berupa
air sungai, danau, dan rawa-rawa. Dilihat dari sistem Daerah Aliran Sungai (DAS),
diketahui bahwa Kabupaten Yahukimo memiliki DAS Eilandenlorenz yang dibagi
menjadi ke dalam 4 sub DAS yaitu Sub DAS Brazza, Sub DAS Lorenz, Sub DAS
Vriendchaps, dan Sub DAS Eilanden Hulu.

Ibukota kabupaten terletak di sebelah Timur Sungai Brazza dan anak-anak


sungainya (antara lain Sungai Bonto). Sungai Brazza mengalir dari arah timur laut
menuju ke arah barat daya dari kota ini. Sungai Brazza dan anak-anak sungainya
ini merupakan sumber daya air yang perlu dikembangkan dan dikelola guna
memenuhi hajat hidup masyarakat sekitar. Meskipun begitu, lokasi Sungai Brazza
yang merupakan sungai perennial dapat meluap sehingga mudah menyebabkan
banjir, erosi, maupun sedimentasi di Kota Logpon.

Klimatologi

Rata-rata curah hujan per tahun di Dekai adalah 1.800-6.500 mm/tahun


dengan 3-12 bulan basah dan 0-1 bulan kering. Sedangkan suhu udara rata-rata
mencapai 20-330C.

c. Wilayah Rawan Bencana

Kondisi bencana alam yang terjadi di daerah Kabupaten Yahukimo secara


umum mengikuti kondisi di Indonesia. Berikut ini adalah potensi bencana alam
yang terjadi di Kabupaten Yahukimo:

Gempa Bumi

Irian Jaya Barat maupun Papua merupakan salah satu daerah di Indonesia
yang termasuk dalam daerah rawan gempa bumi. Kondisi inilah yang harus
diperhatikan dalam merencanakan pemanfaatan lahannya (lihat Gambar G-II.2).

RPJMD Kabupaten Yahukimo Tahun 2016-2021 II - 8


Bab II Gambaran Umum Kondisi Daerah

Berdasarkan sejarah bencana gempa bumi di Papua/Irian, gempa-gempa yang


pernah terjadi sejak tahun 1990 hingga saat ini mempunyai kedalaman pusat
gempa yang cukup dangkal yakni antara 10 km hingga 30 km, selain itu juga
mempunyai kekuatan gempa/magnitude lebih dari 7 SR.

Gambar. G-II.2.
Pusat Gempa Yang Terjadi di Kabupaten Yahukimo

Sumber: Bappeda (FISPRA) Kabupaten Yahukimo

Kawasan atau daerah rawan bencana alam gempa bumi di Kabupaten


Yahukimo terbagi menjadi 3 (tiga) klasifikasi yang dijabarkan sebagai berikut:

Gempa Bumi Tinggi

i. Mitigasi bencana alam ini terletak di sebelah utara wilayah Kabupaten


Yahukimo yang merupakan daerah dataran tinggi atau pegunungan.

RPJMD Kabupaten Yahukimo Tahun 2016-2021 II - 9


Bab II Gambaran Umum Kondisi Daerah

ii. Zona bencana alam di wilayah ini antara lain terletak di sebagian Distrik
Anggruk, Kurima, Ninia, Soba, Samenage, Silimo, dan distrik sekitarnya
yang berada di dataran tinggi.

Gempa Bumi Sedang

i. Mitigasi bencana alam ini terletak di wilayah tengah Kabupaten Yahukimo


yang merupakan daerah perbukitan dan sebagian pegunungan.

ii. Zona bencana alam di wilayah ini antara lain terletak di sebagian Distrik
Langda dan distrik sekitarnya.

Gempa Bumi Rendah

i. Mitigasi bencana alam ini terletak di wilayah bagian selatan Kabupaten


Yahukimo yang merupakan daerah dataran rendah dan sebagian
perbukitan.

ii. Zona bencana alam di wilayah ini antara lain terletak di sebagian Distrik
Sumo, Obio, Dekai, Suru-Suru dan distrik sekitarnya yang termasuk
dataran rendah.

RPJMD Kabupaten Yahukimo Tahun 2016-2021 II - 10


Bab II Gambaran Umum Kondisi Daerah

Gambar. G-II.3.
Peta Jalur Gempa Pulau Irian/Papua

Sumber: Bappeda (Fispra) Kabupaten Yahukimo

Banjir

Kawasan atau daerah yang merupakan rawan bencana alam banjir di


Kabupaten Yahukimo diklasifikasikan menjadi 3 (tiga) bagian, yakni:

Bencana Banjir Rendah

i. Mitigasi bencana alam ini di sebelah utara yang merupakan daerah dataran
tinggi atau pegunungan (daerah resapan air).

ii. Zona bencana alam di wilayah ini antara lain terletak di sebagian Distrik
Anggruk, Ninia, Soba, Samenage, Silimo, dan distrik sekitarnya yang berada
di dataran tinggi.

Bencana Banjir Sedang

RPJMD Kabupaten Yahukimo Tahun 2016-2021 II - 11


Bab II Gambaran Umum Kondisi Daerah

i. Mitigasi bencana alam ini terletak di sebelah selatan yang merupakan daerah
perbukitan dan dataran memanjang.

ii. Zona bencana alam di wilayah ini antara lain terletak di sebagian Distrik
Langda.

Bencana Banjir Tinggi

i. Mitigasi bencana alam ini terletak di sebelah selatan yang merupakan daerah
dataran rendah.

ii. Zona bencana alam di wilayah ini antara lain terletak di sebagian Distrik
Sumo, Obio, Dekai, dan distrik sekitarnya yang termasuk dataran rendah.

d. Potensi Pengembangan Wilayah

Terdapat 3 (tiga) potensi pengembangan potensi wilayah, antara lain:

1. Pengembangan penyediaan air bersih untuk penduduk maupun industri,

2. Pengembangan energi listrik yaitu PLTA mikro hidro, dan

3. Pengembangan pemanfaatan sedimen guna keperluan bahan tambang galian


golongan C di Sungai Brazza.

Pada areal pegunungan yang curam, terlihat adanya perbedaan elevasi,


lereng yang cukup curam, serta debit air yang cukup besar. Komposisi tersebut
mengindikasikan bahwa banyak bagian dari sungai-sungai yang berpotensi untuk
dibangun mineral.

Suatu kearifan lokal yang teridentifikasi dan telah berlangsung lama di


Papua khususnya Kabupaten Yahukimo, adalah terdapat peraturan yang berlaku
secara turun temurun berupa larangan keras untuk buang air di sungai. Hal ini
menjadi faktor positif bahwa air sungai di beberapa wilayah Papua selama ini
tidak terlalu dicemari oleh ulah manusia. Pada Kota Dekai yang merupakan pusat
pemerintahan, memiliki sumber air yang memadai, baik ditinjau dari segi
kuantitatif maupun kualitatif karena adanya aliran Sungai Bonto.

RPJMD Kabupaten Yahukimo Tahun 2016-2021 II - 12


Bab II Gambaran Umum Kondisi Daerah

Jika merunut dari dokumen Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) di


Kabupaten Yahukimo, maka pembangunan diarahkan pada pemanfaatan ruang
wilayah yang meliputi daratan, perairan, dan udara serta sumber daya alam di
seluruh Kabupaten Yahukimo tanpa kecuali. Segala sumber daya alam yang ada
di seluruh wilayah Kabupaten Yahukimo merupakan satu kesatuan yang perlu
dikelola secara terpadu antar sektor, daerah, dan masyarakat untuk mewujudkan
ruang wilayah yang aman, nyaman, produktif, dan berkelanjutan.

Berdasarkan UUD 45 pasal 33 ayat 3, secara eksplisit menjabarkan tentang


peruntukkan sumber daya alam yang terkandung di Negara Indonesia untuk
peningkatan kesejahteraan masyarakat termasuk pertahanan keamanan seperti
fungsi dari penyusunan rencana tata ruang wilayah. Oleh karena itu, potensi
pengembangan wilayah pada RTRW akan menjadi arahan kebijakan dan strategi
pemanfaatan ruang wilayah untuk penentuan lokasi investasi pembangunan yang
nantinya akan dilaksanakan pemerintah, masyarakat, dan/atau swasta sebagai
pelaku usaha.

Perlu adanya pemanfaatan ruang yang efektif dan efisien untuk mewujudkan
struktur dan pola ruang sesuai dengan rencana tata ruang melalui penyusunan
dan pelaksanaan program terintegrasi beserta pendanaan sebagai pendukung
terlaksananya penataan ruang yang optimal. Dalam RTRW Kab. Yahukimo,
Rencana pola ruang wilayah merupakan perencanaan wilayah yang
mendistribusikan peruntukan ruang meliputi peruntukan ruang untuk fungsi
lindung dan peruntukan ruang untuk fungsi budidaya. Sehingga rencana pola
ruang wilayah terbagi menjadi kawasan lindung dan kawasan budidaya sebagai
berikut:

3.4.1 Kawasan Lindung

Kawasan lindung terdiri dari:

3.4.1.1 Kawasan hutan lindung

Kawasan hutan lindung terdapat di distrik Amuma, distrik Anggruk,


distrik Bomela, distrik Dekai, distrik Duram, distrik Hereapini, distrik

RPJMD Kabupaten Yahukimo Tahun 2016-2021 II - 13


Bab II Gambaran Umum Kondisi Daerah

Hogio, distrik Holuwon, distrik Kabianggama, distrik Kayo, distrik


Korupun, distrik Kosarek, distrik Kurima, distrik Kwelamdua, distrik
Langda, distrik Lolat, distrik Mugi, distrik Nalca, distrik Ninia, distrik Obio,
distrik Panggema, distrik Pasema, distrik Pasikni, distrik Pronggoli,
distrik Sela, distrik Seradala, distrik Soba, distrik Sobaham, distrik
Soloikma, distrik Sumo, distrik Sumtamom, distrik Suru-Suru, distrik
Talambo, distrik Tangma, distrik Ubahak, distrik Ubalihi, distrik Ukha,
distrik Walma, distrik Werima, distrik Yahuliambut, dan distrik Yogosem
seluas kurang lebih 639.494 Ha.

3.4.1.2 Kawasan yang memberikan perlindungan terhadap kawasan


bawahannya

Kawasan yang memberikan perlindungan terhadap kawasan


bawahannya terdiri atas kawasan bergambut yang terdapat di distrik
Dekai, distrik Sumo, distrik Obio, distrik Suru-suru dan distrik Seredala

3.4.1.3 Kawasan perlindungan setempat

Kawasan perlindungan setempat terdiri atas:

a) Kawasan sempadan sungai di distrik Dekai, distrik Sumo, dan distrik


Suru-suru.

b) Kawasan sekitar mata air terdapat di distrik Dekai, distrik Sumo,


distrik Seredala dan distrik Suru-suru.

c) Kawasan ruang terbuka hijau perkotaan.

3.4.1.4 Kawasan suaka alam, pelestarian alam dan cagar budaya

Kawasan suaka alam, pelestarian alam, dan cagar budaya terdiri atas:

a) Kawasan cagar alam/suaka margasatwa yaitu kawasan Suaka


Margasatwa Pegunungan Bintang yang terdapat di distrik Anggruk,
distrik dirwemma, distrik Endomen, distrik Hereapini, distrik Kono,
distrik Korupon, distrik Kosarek, distrik Nalca, distrik Nipsan, distrik
Panggema, distrik Pasakini, distrik Puldama, distrik Talambo, distrik

RPJMD Kabupaten Yahukimo Tahun 2016-2021 II - 14


Bab II Gambaran Umum Kondisi Daerah

Ubahak, distrik Ubalihi, distrik Yahuliambut dengan luas kurang lebih


277.813 ha.

b) Kawasan taman nasional yaitu Taman Nasional Lorentz yang


terdapat di distrik Amuma, distrik Kurima, distrik Musaik, distrik Obio,
distrik Pasema, distrik Silimo, distrik Suru-Suru, distrik Tangma,
distrik Ukha, distrik Wusama dengan luas kurang lebih 147.464 ha

3.4.1.5 Kawasan rawan bencana alam

Kawasan rawan bencana alam terdiri atas:

a) Kawasan rawan tanah longsor yang terdapat di distrik Samenage,


distrik Amuma, distrik Hogio, distrik Holuwon, distrik Lolat, distrik
duram, distrik Kwelamdua, distrik Bomela, distrik Pronggoli, distrik
Walma, distrik Panggema, distrik Kosarek, distrik Nipsan, distrik
Kono, distrik Dirwemna, distrik Endomen, distrik Talamobo

b) Kawasan rawan banjir terdapat di distrik Sumo, distrik Obio, distrik


Dekai, dan distrik sekitarnya yang termasuk dataran rendah.

3.4.1.6 Kawasan lindung geologi

Kawasan lindung geologi yaitu kawasan rawan bencana alam geologi


yang terdiri atas:

a) Kawasan rawan gempa bumi, terdapat di distrik Anggruk, distrik


Kurima, distrik Ninia, distrik Soba, distrik Samenage, distrik Silimo,
dan distrik sekitarnya yang berada di dataran tinggi.

b) Kawasan rawan gerakan tanah, terdapat di distrik Anggruk, distrik


Soba, distrik Mugi, distrik Samenage, dan distrik Silimo dan distrik
sekitarnya yang berada di dataran tinggi.

3.4.2 Kawasan Budidaya

Kawasan budidaya terdiri atas:

3.4.2.1 Kawasan peruntukan hutan produksi

RPJMD Kabupaten Yahukimo Tahun 2016-2021 II - 15


Bab II Gambaran Umum Kondisi Daerah

Kawasan peruntukan hutan produksi terbagi menjadi 3 (tiga) bagian


yakni:

a) Kawasan hutan produksi terbatas yang terdapat di distrik Bomela,


distrik Dekai, distrik Duram, distrik Korupon, distrik Kwelamdua,
distrik Obio, distrik Seradala, distrik Sumo, distrik Sumtamom, distrik
Suru-Suru, distrik Wusama dengan luasan kurang lebih 259.113ha.

b) Kawasan hutan produksi tetap yang terdapat di distrik Seradala dan


distrik Sumtamom dengan luasan kurang lebih 54,34 ha.

c) Kawasan hutan produksi yang dapat dikonversi yang terdapat di


distrik Anggruk, distrik Bomela, distrik Dekai, distrik Hereapini, distrik
Hogio, distrik Holuwon, distrik Kabianggama, distrik Kayo, distrik
Korupon, distrik Kurima, distrik Kwikma, distrik Langda, distrik Lolat,
distrik Mugi, distrik Nalca, distrik Ninia, distrik Panggema, distrik
Pasema, distrik Pronggoli, distrik Sela, distrik Seradala, distrik Soba,
distrik Sumtamom, distrik Tangma, distrik Ukha, distrik Walma,
distrik Werima, distrik Yahuliambut, Dan distrik Yogosem dengan
luasan kurang Lebih 157.229 Ha.

3.4.2.2 Kawasan peruntukan hutan rakyat

Kawasan peruntukan hutan rakyat terdapat di distrik Kurima dan distrik Tangma.

3.4.2.3 Kawasan peruntukan pertanian

Kawasan peruntukan pertanian terbagi menjadi 4 (empat) kawasan


yakni:

a) Kawasan pertanian tanaman pangan yang terdapat di distrik


Anggruk, distrik Bomela, distrik Dekai, distrik Hereapini, distrik
Hogio, distrik Holuwon, distrik Kabianggama, distrik Korupon, distrik
Kurima, distrik Langda, distrik Nalca, distrik Ninia, distrik Obio, distrik
Panggema, distrik Pronggoli, distrik Sela, distrik Seradala, distrik

RPJMD Kabupaten Yahukimo Tahun 2016-2021 II - 16


Bab II Gambaran Umum Kondisi Daerah

Sumo, distrik Suru-Suru, distrik Tangma, distrik Walma, distrik


Yahuliambut, distrik Yogosem.

b) Kawasan pertanian yang terdapat di distrik Dekai, distrik Duram,


distrik Korupon, distrik Kurima, distrik Kwelamdua, distrik Obio,
distrik Seradala, distrik Sumo, distrik Sumtamom, distrik Suru-Suru,
distrik Wusama.

c) Kawasan perkebunan terdiri atas:

• Kawasan perkebunan kopi terdapat di distrik Kurima dan distrik


Ninia

• Kawasan perkebunan Kelapa terdapat di distrik Obio

d) Kawasan peternakan terdapat di distrik Kurima, distrik Anggruk,


distrik Yahuliambut, dan distrik Suntamon.

3.4.2.4 Kawasan peruntukan perikanan

Kawasan peruntukan budidaya perikanan terdapat di distrik Ninia, distrik


Silimo, distrik Anggruk, distrik Samenage, dan distrik Nalca

3.4.2.5 Kawasan peruntukan pertambangan

Kawasan peruntukan pertambangan terbagi menjadi:

a) Kawasan peruntukan pertambangan mineral dan batubara terdiri


atas:

• Tambang emas dan tembaga yang terdapat di distrik Seradala.

• Tambang batubara yang terdapat di distrik Suru-Suru; dan

• Galian pasir yang terdapat di distrik Dekai dan distrik Suru-suru.

b) Kawasan peruntukan pertambangan minyak dan gas bumi terdapat


di distrik Suru-Suru, Mugi, Ninia, Soba, Anggruk, dan Panggema

3.4.2.6 Kawasan peruntukan industri

Kawasan peruntukan industri terbagi menjadi:

RPJMD Kabupaten Yahukimo Tahun 2016-2021 II - 17


Bab II Gambaran Umum Kondisi Daerah

a) Kawasan peruntukan industri sedang terdapat di distrik Seredala,


distrik Dekai, distik Obio, dan distrik Suru-suru.

b) Kawasan peruntukan industri rumah tangga terdapat di distrik Dekai,


distrik Nipsan, dan distrik Langda.

3.4.2.7 Kawasan peruntukan pariwisata

Kawasan peruntukan wisata terbagi menjadi:

a) Kawasan peruntukan pariwisata budaya terdapat di distrik Kurima,


distrik Mugi, dan distrik Anggruk.

b) Kawasan peruntukan pariwisata alam terdapat di distrik Kurima,


distrik Mugi, distrik Anggruk, wisata alam air yang terdapat di distrik
Kurima, dan distrik Soba.

3.4.2.8 Kawasan peruntukan permukiman

Kawasan peruntukan pemukiman terbagi menjadi:

a) Kawasan peruntukan permukiman perkotaan terdapat di distrik


Dekai, distrik Sumo, dan distrik Seredala.

b) Kawasan peruntukan permukiman perdesaan diarahkan untuk


semua distrik yang ada di Kabupaten Yahukimo.

3.4.2.9 Kawasan peruntukan lainnya

Kawasan peruntukan lainnya merupakan kawasan peruntukan


pertahanan dan keamanan yang berada di distrik Dekai.

Dalam perencanaan tata ruang, Kabupaten Yahukimo memiliki


kawasan strategis nasional, provinsi, maupun kabupaten. Kawasan
strategis tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut:

a. Kawasan Strategis Nasional yang ada di Kabupaten Yahukimo


terdiri atas:

• Kawasan Taman Nasional Lorentz yang merupakan kawasan


strategis dari sudut kepentingan daya dukung lingkungan hidup

RPJMD Kabupaten Yahukimo Tahun 2016-2021 II - 18


Bab II Gambaran Umum Kondisi Daerah

• Kawasan Strategis dari sudut kepentingan pertahanan dan


keamanan yang ada di kabupaten didukung penetapannya
dengan kriteria:

- Diperuntukkan bagi kepentingan pemeliharaan pertahanan dan


keamanan negara berdasarkan geostrategis nasional;

- Diperuntukkan bagi basis militer, daerah latihan militer, daerah


pembuangan amunisi, daerah ujicoba sistem persenjataan,
dan/atau kawasan industri sistem pertahanan

b. Kawasan Strategis Provinsi yang ada di Kabupaten Yahukimo


yaitu Wilayah Pegunungan Tengah Provinsi Papua yang merupakan
kawasan strategis dari sudut kepentingan ekonomi yang terdiri atas
Kabupaten Asmat, kabupaten Yahukimo, dan kabupaten
Pegunungan Bintang.

c. Kawasan Strategis Kabupaten Kabupaten Yahukimo terdiri atas:

• Kawasan strategis dari sudut kepentingan ekonomi meliputi,


distrik Ninia, distrik Panggema, distrik Samenage, distrik
Seradala, distrik Silimo, dan distrik Dekai, distrik Nalca dan distrik
Soba;

• Kawasan strategis dari sudut kepentingan sosial budaya meliputi


distrik Walma, dan distrik Mugi; dan

• Kawasan strategis dari sudut kepentingan fungsi dan daya


dukung lingkungan hidup meliputi distrik Kurima.

e. Demografi

Demografi merupakan ilmu yang dapat menggambarkan dan mempelajari


segala persoalan-persoalan kependudukan suatu wilayah dari segi kuantitas,
distribusi hingga komponen-komponen perubahannya. Sebagai bagian dari
Papua, Kabupaten Yahukimo memiliki karakteristik kependudukan yang cukup

RPJMD Kabupaten Yahukimo Tahun 2016-2021 II - 19


Bab II Gambaran Umum Kondisi Daerah

unik dimana hal ini menjadi tantangan tersendiri bagi pencapaian pembangunan
daerah.

Gambar. G-II.4.
Perkembangan Jumlah Penduduk
Kabupaten Yahukimo, Tahun 2011-2015
190.000

185.000
185.664
180.000 182.339

175.000
175.086
170.000
171.608
168.706
165.000

160.000
2011 2012 2013 2014 2015

Sumber: BPS Kabupaten Yahukimo, 2016

Berdasarkan hasil proyeksi Sensus Penduduk tahun 2010 (SP2010),


penduduk Kabupaten Yahukimo pada tahun 2015 berjumlah 185.664 jiwa yang
terdiri dari 97.929 penduduk laki-laki (52,75%) dan 87.735 (47,25%) penduduk
perempuan. Dengan angka tersebut, maka nilai rasio jenis kelamin Kabupaten
Yahukimo sebesar 111,62 yang artinya bahwa setiap 100 orang penduduk
perempuan di Kabupaten Yahukimo terdapat 111 hingga 112 penduduk laki-laki.

RPJMD Kabupaten Yahukimo Tahun 2016-2021 II - 20


Bab II Gambaran Umum Kondisi Daerah

Gambar. G-II.5.
Persentase Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin
Kabupaten Yahukimo, Tahun 2015

Perempuan
47,25%

Laki-laki
52,75%

Sumber: Yahukimo Dalam Angka Tahun 2015

Jika jumlah penduduk dirinci berdasarkan kecamatan/distrik, maka jumlah


penduduk terbanyak pada tahun 2015 adalah Distrik Ubahak yang mencapai
8.373 jiwa (4,51%) dan diikuti oleh Distrik Dekan (7.757 jiwa) dan Distrik Kurima
(7.475 jiwa). Sedangkan jumlah penduduk paling sedikit berada di Distrik
Yogosem, yaitu sebanyak 1.182 jiwa (0,64%).

Jumlah rumah tangga di Kabupaten Yahukimo pada tahun 2014 mencapai


43.836 rumah tangga, sehingga rata-rata penduduk per rumah tangga mencapai
3,96 jiwa dimana mengindikasikan setiap rumahtangga rata-rata dihuni oleh
hampir 4 jiwa. Selain itu, jika dilihat dari struktur umur penduduk maka angka
ketergantungan penduduk (dependency ratio) Kabupaten Yahukimo tahun 2013
tercatat 15,29 persen yang berarti bahwa setiap 100 penduduk produktif
menanggung 16 orang yang tidak produktif.

Menurut data Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Kabupaten Yahukimo, jumlah
pencari kerja yang terdaftar menurut jenis kelamin hingga tahun 2013 berjumlah
1.398 orang, yang terdiri dari pencari kerja laki-laki sebanyak 536 orang dan

RPJMD Kabupaten Yahukimo Tahun 2016-2021 II - 21


Bab II Gambaran Umum Kondisi Daerah

pencari kerja perempuan sebanyak 862 orang. Dengan pencari kerja terbanyak
merupakan lulusan S1/S2/S3 sebanyak 680 orang.

Dalam analisis demografi, terdapat suatu analisis menurut karakteristik umur


melalui piramida penduduk. Piramida penduduk merupakan sebuah gambaran
awal mengenai struktur umur penduduk baik untuk dianalisis mengenai
produktivitas umurnya maupun analisis keberhasilan program-program
kependudukan selama ini (utamanya Keluarga Berencana).

Jika dilihat persebaran penduduk berdasarkan kelompok umur dalam bentuk


piramida penduduk, sebagian besar penduduk Kabupaten Yahukimo berada pada
usia muda dimana pada umumnya masih memiliki ketergantungan tinggi
mengingat masih perlunya biaya pendidikan dan belum produktif dalam bekerja.
Selain itu, penduduk umur anak-anak juga cukup tinggi yang mengindikasikan
besarnya potensi sumber daya manusia untuk pelaksanaan pembangunan pada
masa yang akan datang. Sehingga perlu adanya program yang terarah untuk
peningkatan kualitas sumber daya manusia dalam mewujudkan visi
pembangunan utamanya jangka panjang.

RPJMD Kabupaten Yahukimo Tahun 2016-2021 II - 22


Bab II Gambaran Umum Kondisi Daerah

Gambar. G-II.6.
Piramida Penduduk
Kabupaten Yahukimo, Tahun 2015

Sumber: BPS Kabupaten Yahukimo, 2016

2.2. ASPEK KESEJAHTERAAN MASYARAKAT

Aspek kesejahteraan masyarakat menjelaskan mengenai bagaimana


perkembangan kesejahteraan Kabupaten Yahukimo jika ditinjau dari sisi
kesejahteraan dan pemerataan ekonomi serta kesejahteraan sosial.

a. Fokus Kesejahteraan dan Pemerataan Ekonomi

Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) merupakan salah satu indikator


dasar dalam melakukan evaluasi, monitoring, sekaligus dasar perencanaan
perekonomian dalam pembangunan daerah. Dalam hal ini, PDRB dapat diartikan
sebagai nilai tambah dari barang atau jasa yang dihasilkan oleh produsen-
produsen suatu wilayah pada jangka waktu tertentu. Sebagai salah satu indikator

RPJMD Kabupaten Yahukimo Tahun 2016-2021 II - 23


Bab II Gambaran Umum Kondisi Daerah

analisis perekonomian, maka fokus kesejahteraan dan pemerataan ekonomi akan


menguraikan data pencapaian perkembangan PDRB, pertumbuhan ekonomi,
struktur ekonomi, dan fluktuasi inflasi Kabupaten Yahukimo.

Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)

Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) suatu daerah menggambarkan


bagaimana posisi perekonomian daerah tersebut dalam menata pembangunan
daerah. Kemampuan, potensi, dan kinerja sumber daya alam maupun sumber
daya manusia dalam mengembangkan perekonomian daerah sangat penting
untuk dianalisis guna melakukan evaluasi, monitoring, hingga perencanaan
pembangunan berbasis ekonomi.

Gambar. G-II.7.
Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Berlaku
Kabupaten Yahukimo, Tahun 2011-2015 (Milyar Rupiah)

Sumber: PDRB Kabupaten Yahukimo Menurut Lapangan Usaha 2011-2015

PDRB atas dasar harga berlaku (ADHB) merupakan nilai tambah yang
dihasilkan sektor-sektor ekonomi yang dihitung dengan menggunakan harga yang
berlaku pada tahun berjalan. Selain menggunakan harga yang berlaku pada
tahun berjalan, PDRB ADHB juga dipengaruhi oleh perubahan kuantitas produksi.

RPJMD Kabupaten Yahukimo Tahun 2016-2021 II - 24


Bab II Gambaran Umum Kondisi Daerah

Oleh sebab itu, perubahan angka ke arah yang lebih besar selalu berarti ke arah
yang lebih baik, akan tetapi bukan berarti mengindikasikan sebuah peningkatan.

Nilai Produk Domestik Bruto (PDRB) atas harga berlaku Kabupaten


Yahukimo pada tahun 2015 mengalami peningkatan hingga mencapai
Rp.1.725,06 milyar. Nilai ini mengalami kenaikan cukup signifikan jika
dibandingkan tahun sebelumnya terlebih lagi jika dibandingkan dengan tahun
2011 yang hanya sebesar Rp.968,13 milyar.

Gambar. G-II.8.
Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Konstan
Kabupaten Yahukimo, Tahun 2011-2015 (Milyar Rupiah)

Sumber: PDRB Kabupaten Yahukimo Menurut Lapangan Usaha 2011-2015

Sama halnya dengan PDRB atas dasar harga konstan (ADHK) yang
merupakan nilai tambah dari hasil sektor-sektor ekonomi yang dihitung dengan
menggunakan satu harga dimana menggunakan harga dasar tahun tahun 2010
dimana sebelumnya tahun dasar yang digunakan adalah tahun 2000. Nilai Produk
Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga konstan Kabupaten Yahukimo
pada tahun 2015 adalah sebesar Rp.1.236,59 milyar. Nilai ini mengalami
peningkatan yang cukup signifikan pula di setiap tahunnya yang tergambar pada
pertumbuhan ekonomi daerah.

RPJMD Kabupaten Yahukimo Tahun 2016-2021 II - 25


Bab II Gambaran Umum Kondisi Daerah

Struktur Ekonomi

Struktur ekonomi suatu wilayah biasanya disajikan dari Produk Domestik


Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku (ADHB) dimana menunjukkan
kontribusi setiap sektor dalam membentuk perekonomian daerah. Struktur
lapangan usaha Kabupaten Yahukimo tahun 2015 masih sama seperti tahun
sebelumnya, yakni masih didominasi oleh lapangan usaha administrasi
pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib yang mencapai 29,17 persen
pada tahun 2015.

Gambar. G-II.9.
Struktur Ekonomi Terbesar Kabupaten Yahukimo Tahun 2015 (%)
Jasa Pendidikan Lainnya
6,48% 14,05%
Pertanian,
Administrasi Kehutanan, dan
Pemerintahan, Perikanan
Pertahanan dan 24,94%
Jaminan Sosial
Wajib
29,17%

Perdagangan Besar dan


Eceran, Reparasi Mobil
dan Sepeda Motor
Konstruksi
6,34%
19,02%

Sumber: PDRB Kabupaten Yahukimo Menurut Lapangan Usaha 2010-2014

Kontribusi utama sekaligus dominasi terbesar pada pembentukan


perekonomian Kabupaten Yahukimo tahun 2015 diberikan oleh lapangan usaha
Administrasi Pemerintahan, Pertahanan, dan Jaminan Sosial Wajib (29,17
persen), serta dari kategori Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan (24,94 persen),
lapangan usaha Konstruksi (19,02 persen), lapangan usaha Jasa Pendidikan
(6,48 persen), dan lapangan usaha Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi

RPJMD Kabupaten Yahukimo Tahun 2016-2021 II - 26


Bab II Gambaran Umum Kondisi Daerah

Mobil, dan Sepeda Motor (6,34%). Sementara peranan lapangan usaha lainnya di
bawah lima persen, bahkan ada yang tidak kentara hingga mencapai 0,01 persen.

Pertumbuhan Ekonomi

Perekonomian Kabupaten Yahukimo dalam kurun waktu lima tahun terakhir


mengalami fluktuasi namun memiliki kecenderungan menurun. Puncak laju
pertumbuhan ekonomi Kabupaten Yahukimo terjadi pada tahun 2011, dimana laju
pertumbuhan ekonomi pada saat itu mencapai 11,96 persen. Kemudian menurun
pada tahun 2012 menjadi 10,97 persen dan melambat kembali menjadi 6,76
persen di tahun 2013.

Gambar. G-II.10.
Laju Pertumbuhan Ekonomi
Kabupaten Yahukimo, Tahun 2011-2015 (%)

Sumber: BPS Kabupaten Yahukimo, 2016

Pada tahun terakhir yakni 2015, laju pertumbuhan ekonomi Kabupaten


Yahukimo mengalami peningkatan sebesar 0,31 persen menjadi 6,96 persen jika
dibandingakn dengan tahun sebelumnya. Meskipun angka ini tergolong stabil jika
dibandingkan pertumbuhan ekonomi nasional maupun provinsi, namun
perlambatan pertumbuhan ekonomi secara umum ini perlu menjadi perhatian
penting bagi pemerintah daerah dalam menggerakkan roda perekonomian
wilayah.

RPJMD Kabupaten Yahukimo Tahun 2016-2021 II - 27


Bab II Gambaran Umum Kondisi Daerah

Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Yahukimo tahun 2015 dibangun oleh


pertumbuhan positif dari masing-masing kategori lapangan usaha ekonomi di
Kabupaten Yahukimo. Pertumbuhan ekonomi sektoral paling tinggi adalah
kategori konstruksi yang mencapai 13,74 persen, diikuti oleh pertumbuhan
ekonomi jasa keuangan dan asuransi mencapai 9,13 persen. Pada kategori
dengan dominasi terbesar perekonomian yakni kategori administrasi pemerintah,
pertahanan dan jaminan sosial wajib memiliki pertumbuhan ekonomi yang cukup
tinggi yakni mencapai 5,06 persen sedangkan kategori pertanian, kehutanan dan
perikanan juga memiliki laju pertumbuhan perekonomian cukup tinggi yakni
sebesar 5,73 persen.

Tabel. T-II.2.
Laju Pertumbuhan Ekonomi Menurut Kategori Lapangan Usaha
Kabupaten Yahukimo Tahun 2015
Pertumbuhan
No Kategori Lapangan Usaha Ekonomi
Sektoral (%)
1 Pertanian, Kehutanan dan Perikanan 5,73
2 Pertambangan dan Penggalian 9,07
3 Industri Pengolahan 2,97
4 Pengadaan Listrik dan Gas 1,24
Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan
5 0,00
Daur Ulang
6 Konstruksi 13,74
Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan
7 2,49
Sepeda Motor
8 Transportasi dan pergudangan 3,70
9 Penyediaan Akomodasi Makan Minum 4,11
10 Informasi dan Komunikasi 4,00
11 Jasa Keuangan dan Asuransi 9,13
12 Real Estat 5,04
13 Jasa Perusahaan 8,70
Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan
14 5,06
Sosial Wajib

RPJMD Kabupaten Yahukimo Tahun 2016-2021 II - 28


Bab II Gambaran Umum Kondisi Daerah

Pertumbuhan
No Kategori Lapangan Usaha Ekonomi
Sektoral (%)
15 Jasa Pendidikan 8,30
16 Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 6,46
17 Jasa Lainnya 6,20
Jumlah 6,96
Sumber: PDRB Kabupaten Yahukimo Menurut Lapangan Usaha 2011-2015

PDRB Per Kapita

Jika PDRB suatu wilayah dibagi dengan jumlah penduduk yang tinggal di
wilayah tersebut, maka akan dihasilkan suatu PDRB per kapita. PDRB per kapita
atas dasar harga berlaku menunjukkan nilai PDRB nominal per kepala atau per
satu orang penduduk.

Selama kurun waktu lima tahun (2011-2015), pertumbuhan PDRB per Kapita
tertinggi di Kabupaten Yahukimo terjadi di setiap tahunnya dimana pada tahun
2011 Kabupaten Yahukimo memiliki PDRB per kapita sebesar 5,74 juta rupiah
dan terus meningkat hingga tahun 2015 yang mencapai besaran 9,29 juta rupiah.
Angka ini dapat dibilang cukup rendah dimana PDRB per kapita masih berada
pada kisaran angka 1 digit. Untuk meningkatkan peran PDRB, maka optimalisasi
dan pengembangan berbagai potensi sumber daya Kabupaten Yahukimo harus
terus digali dan diberdayakan guna sebesar-besarnya kemakmuran masyarakat.

RPJMD Kabupaten Yahukimo Tahun 2016-2021 II - 29


Bab II Gambaran Umum Kondisi Daerah

Gambar. G-II.11.
PDRB per Kapita
Kabupaten Yahukimo, Tahun 2011-2015 (Juta Rupiah)

Sumber: PDRB Kabupaten Yahukimo Menurut Lapangan Usaha 2011-2015

Rasio Gini

Pada tahun 2012 dapat dikatakan bahwa distribusi pendapatan di Kabupaten


Yahukimo masuk kategori ketidakmerataan rendah, kesimpulan ini berdasarkan
hasil pengukuran distribusi pendapatan baik menurut Bank Dunia maupun rasio
gini.

Berdasarkan kriteria Bank Dunia, pada tahun 2013, 40 persen rumah tangga
berpendapatan rendah dapat menikmati 22,63 persen pendapatan. angka ini
menunjukkan bahwa distribusi pendapatan di Kabupaten Yahukimo memiliki
ketimpangan rendah sehingga diasumsikan kesejahteraan cukup merata.

RPJMD Kabupaten Yahukimo Tahun 2016-2021 II - 30


Bab II Gambaran Umum Kondisi Daerah

Tabel. T-II.3.
Distribusi Pendapatan Penduduk terhadap Pengeluaraan Untuk Bahan
Makanan Kabupaten Yahukimo, Tahun 2013
Distribusi Pendapatan
Kriteria Bank Dunia Gini rasio
Penduduk

40% berpendapatan
22,663
rendah

40% berpendapatan
37,635
sedang
0,200
20% berpendapatan
39,732
tinggi

Total 100
Sumber: IPM Kabupaten Yahukimo 2013

Pola Pengeluaran Rumah Tangga

Rata-rata pengeluaran per kapita di Kabupaten Yahukimo tahun 2013


sebesar Rp. 635.992,-. Dari total pengeluaran tersebut sekitar 78,39 persen
(Rp.498.551) digunakan untuk pengeluaran konsumsi makanan dan sisanya
sekitar 21,61 persen (Rp. 137.441) digunakan untuk pengeluaran konsumsi non
makanan.

Dibandingkan dengan Kabupaten Jayawijaya sebagai kabupaten induknya,


rata-rata pengeluaran konsumsi per kapita per bulan di Kabupaten Jayawijaya
lebih tinggi yakni sekitar Rp. 665.312. persentase pengeluaran untuk konsumsi
makanan hanya sekitar 54,57 persen dan pengeluaran untuk konsumsi non
makanan sekitar 45,43 persen.

Pada tahun 2013 rata-rata pengeluaran konsumsi per kapita perbulan di


Kabupaten Yahukimo, dan daerah sekitarnya dan bahkan Provinsi Papua masih
didominasi pleh pengeluaran kelompok makanan. Inilah salah satu ciri dari
karakteristik penduduk negara berkembang dimana pengeluaran untuk kelompok
makanan akan lebih diutamakan dibandingkan pengeluaran non makanan.

RPJMD Kabupaten Yahukimo Tahun 2016-2021 II - 31


Bab II Gambaran Umum Kondisi Daerah

Gambar. G-II.12.
Persentase Pengeluaran Rata-rata per Kapita Sebulan
Kabupaten Yahukimo, Kabupaten Jayawijaya, dan Provinsi Papua (%), 2013

100
90
80 54,57 57,84
70
78,39
60
50
40
30 45,43 42,16
20
21,61
10
0
Yahukimo Jayawijaya Papua

Bukan Makanan Makanan

Sumber: IPM Kabupaten Yahukimo 2013

b. Fokus Kesejahteraan Sosial

Kesejahteraan masyarakat yang adil dan merata merupakan tujuan utama


dari perencanaan pembangunan daerah. Hal ini berarti pembangunan daerah
yang berhasil akan memiliki nilai lebih pada faktor pendidikan, kesehatan,
ekonomi, hingga infrastruktur yang merupakan sarana prasarana penunjang
kehidupan masyarakat. Peningkatan kualitas pendidikan, kualitas kesehatan, dan
kualitas perekonomian masyarakat merupakan satu-satunya cara dalam
mencapai pembangunan masyarakat yang adil dan merata. Oleh karena itu, pada
fokus kesejahteraan sosial ini akan menguraikan tentang pendidikan, kesehatan,
kemiskinan, dan ketenagakerjaan sebagai permasalahan global daerah
berkembang.

Indeks Pembangunan Manusia (IPM)

Sebagai indeks komposit, IPM merupakan gambaran komprehensif


mengenai tingkat pencapaian pembangunan manusia di suatu daerah, sebagai
dampak dari kegiatan pembangunan yang dilakukan di daerah tersebut.

RPJMD Kabupaten Yahukimo Tahun 2016-2021 II - 32


Bab II Gambaran Umum Kondisi Daerah

Perkembangan angka IPM memberikan indikasi peningkatan atau penurunan


kinerja pembangunan manusia pada suatu daerah pada kurun waktu tertentu.

Kinerja pembangunan manusia Kabupaten Yahukimo tercermin pada angka


IPM yang mengalami peningkatan di setiap tahunnya dimana pada tahun 2015
mencapai angka 46,63. Pencapaian angka IPM Kabupaten Yahukimo jika
dibandingkan dengan daerah pemekaran Kabupaten Jayawijaya lainnya tergolong
yang cukup tinggi bahkan menempati peringkat pertama setelah kabupaten
induknya.

Gambar. G-II.13.
Indeks Pembangunan Manusia Kabupaten Yahukimo
Tahun 2011-2015
47,00 46,36 46,63
46,00 45,63

45,00

44,00
43,82
43,00

42,00
41,72
41,00

40,00

39,00
2011 2012 2013 2014 2015

Sumber: BPS Kabupaten Yahukimo, 2016

Perkembangan nilai IPM di Kabupaten Yahukimo tentu saja dikarenakan


meningkatnya seiap komponen penyususn nilai IPM baik komponen aspek
pendidikan, kesehatan, maupun perekonomian masyarakat.

Dengan capaian IPM sebesar 46,63, maka Kabupaten Yahukimo menurut


konsep Pembangunan Manusia yang dikembangkan oleh Perserikatan Bangsa-

RPJMD Kabupaten Yahukimo Tahun 2016-2021 II - 33


Bab II Gambaran Umum Kondisi Daerah

Bangsa (PBB) masih masuk dalam kategori kinerja Pembangunan Manusia


menengah bawah jika dibandingkan dengan angka capaian IPM Jayawijaya
sebagai kabupaten induk dengan nilai IPM yang lebih tinggi dibandingkan dengan
daerah pemekarannya.

Jika dibandingkan dengan daerah di sekitarnya yang memiliki geografis


hampir sama, Kabupaten Yahukimo berada di bawah Kabupaten Jayawijaya yang
mencapai nilai IPM sebesar 54,18. Namun IPM Yahukimo jauh di atas beberapa
kabupaten lain terutama Nduga maupun Puncak yang memiliki IPM hanya
sebesar 25,47 dan 39,41.

Gambar. G-II.14.
Pencapaian IPM Kabupaten Yahukimo dan
Kabupaten Sekitarnya Tahun 2015

Jayawijaya 54,18
Yahukimo 46,63
Tolikara 46,38
Puncak Jaya 44,87
Yalimo 44,32
Lanny Jaya 44,18
Memberamo Tengah 43,55
Pegunungan Bintang 40,91
Puncak 39,41
Nduga 25,47

0 10 20 30 40 50 60

Sumber: Kabupaten Yahukimo Dalam Angka 2015

Pendidikan

Pembangunan daerah akan mampu diperoleh secara optimal jika sumber


daya manusia pelaksana pembangunan lebih berkualitas. Kualitas sumber daya
manusia dalam hal ini diindikasikan dengan tingkat pendidikan individu. Indikator
pertama dalam pendidikan adalah angka melek huruf yang menggambarkan

RPJMD Kabupaten Yahukimo Tahun 2016-2021 II - 34


Bab II Gambaran Umum Kondisi Daerah

kemampuan membaca dan menulis masyarakat suatu wilayah. Kemampuan


membaca dan menulis dipandang sebagai kemampuan dasar minimal yang harus
dimiliki oleh setiap individu agar memiliki peluang untuk terlibat dan berpartisipasi
dalam pembangunan. Angka Harapan Lama Sekolah didefinisikan lamanya
sekolah (dalam tahun) yang diharapkan akan dirasakan oleh anak pada umur
tertentu di masa mendatang. Diasumsikan bahwa peluang anak tersebut akan
tetap bersekolah pada umur-umur berikutnya sama dengan peluang penduduk
yang bersekolah per jumlah penduduk untuk umur yang sama saat ini. Angka
Harapan Lama Sekolah (HLS) dihitung untuk penduduk berusia 7 tahun ke atas.
HLS dapat digunakan untuk mengetahui kondisi pembangunan sistem pendidikan
di berbagai jenjang yang ditunjukkan dalam bentuk lamanya pendidikan (dalam
tahun) yang diharapkan dapat dicapai oleh setiap anak.

Gambar. G-II.15.
Angka Harapan Lama Sekolah (HLS) Kabupaten Yahukimo
Tahun 2010-2015 (tahun)
8
7,47 7,48
7,5

7 7,17
6,87
6,5
6,60
6
6,33

5,5

4,5

4
2010 2011 2012 2013 2014 2015

Sumber: Badan Pusat Statistik Kabupaten Yahukimo 2015

HLS Kabupaten Yahukimo mengalami peningkatan di setiap tahunnya


dimana pada tahun 2015 mencapai 7,48 tahun dan hanya meningkat 0,01 tahun
dari tahun sebelumnya. Angka HLS Yahukimo tersebut mengindikasikan bahwa

RPJMD Kabupaten Yahukimo Tahun 2016-2021 II - 35


Bab II Gambaran Umum Kondisi Daerah

penduduk berusia 7 tahun ke atas di Kabupaten Yahukimo mempunyai harapan


lama sekolah selama 7-8 tahun atau dapat dikatakan mengenyam pendidikan
hingga ke jenjang SMP kelas 1 semester II.

Angka harapan lama sekolah Kabupaten Yahukimo mengalami peningkatan


dari tahun ke tahun. Meskipun angka tersebut sangat jauh dari cukup untuk
melaksanakan pembangunan daerah secara optimal, namun usaha untuk
meningkatkan sumber daya manusia harus diutamakan. Peningkatan tersebut
terlihat dimana pada tahun 2010, HLS Kabupaten Yahukimo sebesar 6,33 tahun
dan meningkat hingga mencapai 7,48 tahun pada tahun 2015.

Gambar. G-II.16.
Rata-Rata Lama Sekolah
Kabupaten Yahukimo, Tahun 2010-2015 (Tahun)
4,50

3,97 3,98
4,00 3,78

3,50

3,00 2,94

2,50

2,00
2,00
1,50 1,78

1,00
2010 2011 2012 2013 2014 2015

Sumber: Badan Pusat Statistik Kabupaten Yahukimo 2015

Rata-rata lama sekolah digunakan untuk mengidentifikasi lamanya jenjang


kelulusan pendidikan penduduk suatu daerah. Semakin tinggi nilai indikatornya
menunjukkan semakin baik pula pembangunan pendidikan pada daerah tersebut.
Rata-rata lama sekolah penduduk Kabupaten Yahukimo setiap tahun mengalami
peningkatan yang positif meskipun angkanya masih terlalu kecil. Pada tahun
2015, angka rata-rata lama sekolah Kabupaten Yahukimo hanya sebesar 3,98

RPJMD Kabupaten Yahukimo Tahun 2016-2021 II - 36


Bab II Gambaran Umum Kondisi Daerah

tahun yang berarti penduduk Kabupaten Yahukimo mengenyam bangku sekolah


rata-rata selama 3,98 tahun atau SD kelas 3 semester II.

Kesehatan

Salah satu komponen dalam penyusunan angka IPM adalah Angka Harapan
Hidup (AHH). AHH adalah perkiraan banyak tahun yang dapat ditempuh oleh
seseorang dalam menjalani kehidupannya (secara rata-rata). Indikasi ini sering
digunakan untuk mengevaluasi kinerja pemerintah dalam meningkatkan
kesejahteraan penduduk khususnya di bidang kesehatan. Semakin tinggi angka
harapan hidup akan memberikan indikasi semakin tinggi kualitas fisik penduduk
suatu daerah yang otomatis menggambarkan derajat kesehatan masyarakat.

Gambar. G-II.17.
Angka Harapan Hidup Kabupaten Yahukimo,
Tahun 2010-2015 (Tahun)

65,2
65,06
65

64,8

64,6 64,54
64,56
64,4 64,45 64,49
64,41
64,2

64
2010 2011 2012 2013 2014 2015

Sumber: IPM Kabupaten Yahukimo 2016

Angka harapan hidup Kabupaten Yahukimo dalam 5 tahun terakhir terus


meningkat dari tahun 2010 hingga 2014. Pada tahun 2010 angka harapan hidup
penduduk Kabupaten Yahukimo adalah 64,41 tahun, meningkat sebanyak 0,04
tahun pada tahun 2011, meningkat lagi sebanyak 0,04 tahun pada tahun 2012,
meningkat sebesar 0,05 tahun pada tahun 2013 dan pada tahun 2015 angka
tersebut meningkat hingga mencapai 65,06 tahun. Artinya secara rata-rata

RPJMD Kabupaten Yahukimo Tahun 2016-2021 II - 37


Bab II Gambaran Umum Kondisi Daerah

penduduk Yahukimo mampu bertahan hidup hingga mencapai umur 65 sampai 66


tahun.

Angka Harapan Hidup ini relatif tinggi untuk sebuah Kabupaten


pemekaran. Bila dilihat secara komprehensif sesama wilayah pemekaran, angka
harapan hidup Kabupaten Yahukimo adalah yang paling tinggi, meskipun masih di
bawah tipis Angka Harapan Hidup Provinsi Papua yang sebesar 65,09 tahun. Hal
ini menjadikan derajat kesehatan di Kabupaten Yahukimo dapat diasumsikan
menjadi lebih baik pada tahun ini maupun masa mendatang.

Gambar. G-II.18.
Angka Harapan Hidup Kabupaten Yahukimo
dan Kabupaten Sekitarnya Tahun 2015

66,32 65,06 64,86 64,86 65,09


70,00 63,78 62,72
58,29
60,00 55,50 53,60

50,00

40,00

30,00

20,00

10,00

0,00
a

ah
ya

ra

g
at

a
ga
o

o
an

ay

pu
kim

lim
pu

m
ija

ng
yJ
nt

Nd

Pa
As

Ya
w

ya

Te
hu

Bi

nn
ya

Ja

Ya

o
an

La
Ja

m
ng

ra
u

be
un

em
g
Pe

Sumber: IPM Kabupaten Yahukimo 2015

Pengeluaran Riil Yang Disesuaikan

Sepanjang tahun 2011 hingga tahun 2015, pengeluaran riil penduduk


Kabupaten Yahukimo meningkat meskipun belum signifikan capaiannya. Pada
tahun 2011, pengeluaran riil penduduk yang disesuikan sebesar Rp. 4.043.000,-
per bulan/kapita. Seiring dengan bertambahnya waktu dimana fluktuasi harga-

RPJMD Kabupaten Yahukimo Tahun 2016-2021 II - 38


Bab II Gambaran Umum Kondisi Daerah

harga barang sering terjadi di kabupaten tersebut dan kebutuhan hidup penduduk
di sana yang semakin bertambah, maka rata-rata pengeluaraan riil penduduknya
pun semakin meningkat hingga mencapai Rp. 4.109.000,- per bulan/kapita.

Gambar. G-II.19.
Pengeluaran Riil Disesuaikan Penduduk Kabupaten Yahukimo
Tahun 2011-2015 (ribu rupiah/kapita/tahun)
4.120
4.109
4.100

4.080
4.081
4.060 4.068
4.055
4.040
4.043
4.020

4.000
2011 2012 2013 2014 2015

Sumber: BPS Kabupaten Yahukimo 2015

Pencapaian rata-rata pengeluaran riil penduduk Kabupaten Yahukimo


selama lima tahun (2011-2015) selalu di bawah pencapaian rata-rata pengeluaran
riil penduduk untuk Provinsi Papua. Pada tahun 2015, pencapaian rata-rata
pengeluaran riil disesuaikan masyarakat Provinsi Papua mencapai Rp. 6,47 juta,
sedangkan Kabupaten yahukimo hanya sebesar Rp.4,11 juta. Angka tersebut
dapat menggambarkan bahwa kemampuan ekonomi penduduk Kabupaten
Yahukimo masih di bawah kebutuhan minimal. Hal ini mengindikasikan,
pembangunan manusia di Kabupaten Yahukimo kedepannya perlu lebih
memfokuskan pada peningkatan pembangunan ekonomi, baik dari segi laju
pertumbuhannya, ekonomi mikro, maupun pemerataan hasilnya.

RPJMD Kabupaten Yahukimo Tahun 2016-2021 II - 39


Bab II Gambaran Umum Kondisi Daerah

Gambar. G-II.20.
Pengeluaran Riil Disesuaikan (ribu rupiah/kapita/tahun)
Kabupaten Yahukimo dan Kabupaten Sekitarnya, Tahun 2015

Yalimo 4.320,63
Lanny Jaya 3.964,78
Nduga 3.625,36
Pegunungan Bintang 5.176,46
Yahukimo 4.108,80
Asmat 5.533,33
Jayapura 9.622,44
Jayawijay 7.067,97
Papua 6.468,55

- 2.000,00 4.000,00 6.000,00 8.000,00 10.000,00

Sumber: BPS Provinsi Papua, 2016

Kemiskinan

Kemiskinan merupakan permasalahan sosial sekaligus multidimensi yang


menjangkit hampir seluruh wilayah Negara Indonesia termasuk pada Kabupaten
Yahukimo. Pada Kabupaten Yahukimo, kemiskinan merupakan dampak dari
lambatnya pembangunan daerah yang belum dapat menyentuh masyarakat
terutama terkait akses pendidikan, kesehatan, hingga penguasaan lapangan
pekerjaan.

Pada tahun 2012, garis kemiskinan Kabupaten Yahukimo adalah sebesar


Rp.253.240 per kapita/bln. Sedangkan tahun 2013, garis kemiskinan meningkat
menjadi Rp.274.781 per kapita/bln. Persentase penduduk miskin Kabupaten
Yahukimo tahun 2013 yaitu 43,27 persen meningkat bila dibandingkan dengan
tahun 2012 yang sebesar 41,98 persen. Sedangkan pada tahun 2014, angka
kemiskinan sudah jauh menurun dimana mencapai 39,02 persen dengan jumlan
penduduk miskin sebanyak 69,89 ribu jiwa. Meskipun garis kemiskinan
meningkat, namun jumlah maupun persentase penduduk miskin tetap menurun.
Hal ini mengindikasikan kesejahteraan masyarakat Yahukimo meningkat. Secara

RPJMD Kabupaten Yahukimo Tahun 2016-2021 II - 40


Bab II Gambaran Umum Kondisi Daerah

umum, angka kemiskinan di Kabupaten Yahukimo dapat dilihat melalui tabel


dibawah ini.

Tabel. T-II.4.
Garis Kemiskinan dan Persentase Penduduk Miskin di
Kabupaten Yahukimo Tahun 2010-2014
Penduduk Miskin
Garis
No Tahun Jumlah
Kemiskinan Persentase
(Ribu)
1 2010 215.897 46,22 77,40
2 2011 - - -
3 2012 253.240 41,98 72,40
4 2013 274.781 43,27 76,10
5 2014 286.300 39,02 69,89
Sumber: Yahukimo Dalam Angka tahun 2016

Kemiskinan di Kabupaten Yahukimo sangat tampak jelas sekali disebabkan


karena minimnya pemerataan infrastruktur pembangunan daerah untuk
menunjang kegiatan yang layak bagi masyarakat seperti pendidikan, kesehatan,
lapangan usaha, hingga kebutuhan tersier seperti rekreasi dan olahraga.

2.3. ASPEK PELAYANAN UMUM

Pelayanan publik atau pelayanan umum merupakan segala bentuk jasa


pelayanan dalam bentuk barang publik maupun jasa publik yang menjadi
tanggung jawab pemerintah daerah dalam upaya pemenuhan kebutuhan
masyarakat sesuai dengan ketentuan perundang-undangan. Aspek pelayanan
umum dibagi menjadi 2 (dua) urusan yakni urusan pelayanan wajib dan urusan
pelayanan pilihan.

a. Fokus Layanan Urusan Wajib

Urusan pelayanan wajib merupakan urusan yang wajib diselenggarakan oleh


setiap pemerintah daerah tak terkecuali Kabupaten Yahukimo dengan fokus
utama pada penyempurnaan pelayanan dasar. Pencapaian kinerja pelayanan

RPJMD Kabupaten Yahukimo Tahun 2016-2021 II - 41


Bab II Gambaran Umum Kondisi Daerah

dasar di Kabupaten Yahukimo masih perlu ditingkatkan melalui pengoptimalan


aspek-aspek pelayanan kepada masyarakat yang meliputi pendidikan, kesehatan,
pekerjaan umum, serta keluarga berencana dan keluarga sejahtera.

Pendidikan

Pendidikan adalah salah satu faktor yang mencerminkan kualitas sumber


daya manusia (SDM). Semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang, maka
semakin mudah seseorang tersebut mengkuti perkembangan ilmu pengetahuan
dan ilmu teknologi. Untuk meningkatkan mutu dan kualitas pendidikan maka
diperlukan fasilitas pendidikan yang memadai dan tenaga pengajar yang bermutu.

Tabel. T-II.5.
Jumlah Sekolah, Murid, Guru Tetap, dan Rasio Murid:Guru
Kabupaten Yahukimo, Tahun 2015
Banyaknya
No. Jenis Sekolah Guru Tidak
Sekolah Murid Guru Tetap
Tetap
1. Taman Kanak-kanak 6 86 4 15
2. Sekolah Dasar 140 35.513 840 -
Pendidikan Umum
3. a. SMP 32 3.885 198 -
b. SMA 4 646 64 25
Pendidikan Kejuruan
4.
a. SMK 1 68 13 2
Jumlah 183 40.198 1.119 42
Sumber: Kabupaten Yahukimo Dalam Angka,2015

Pada tahun ajaran 2014/2015, di Kabupaten Yahukimo terdapat enam unit


Taman Kanak-kanak, 140 unit Sekolah Dasar (SD), 32 Sekolah Menengah
Pertama (SMP), dan 4 unit Sekolah Menengah Umum (SMU), serta satu unit
Sekolah Menegah Kejuruan (SMK) yang terletak di kota Dekai.

Masih minimnya sarana dan prasarana pendukung pendidikan menjadi


faktor utama yang menyebabkan rendahnya kualitas pendidikan di Kabupaten

RPJMD Kabupaten Yahukimo Tahun 2016-2021 II - 42


Bab II Gambaran Umum Kondisi Daerah

Yahukimo. Sulitnya mencapai fasilitas pendidikan menjadi kendala utama


masyarakat enggan mengenyam pendidikan. Meskipun biaya sekolah gratis,
namun jika akses menuju fasilitas pendidikan tidak terakomodir maka penduduk
lebih memilih bekerja membantu orangtuanya.

Tabel. T-II.6.
Perkembangan Angka Partisipasi Kasar (APK) dan Angka Partisipasi Murni
(APM) Menurut Tingkat Pendidikan di Kabupaten Yahukimo Tahun 2016
No. Jenjang Pendidikan APK APM
1. SD/MI 122,76 123,50
2. SMP/MTs 33,53 34,60
3. SMA/MA 8,56 8,83
4. SMK 4,65 4,72
Sumber: Kabupaten Yahukimo Dalam Angka,2016

Pencapaian pada tahun 2016 APK dan APM Kabupaten Yahukimo


mengalami penurunan dari jenjang SD/MI ke SMP/MTs maupun SMA/MA/SMK.
Salah satu alasan mendasar penurunan angka tersebut adalah minimnya
infrastruktur menuju fasilitas pendidikan sehingga masyarakat tidak melanjutkan
pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Selain itu, terlihat baik APM maupun APK
lebih dari 100 yang mengindikasikan cukup banyaknya penduduk yang
mengenyam pendidikan SD/MI meskipun sudah berumur di luar usia pendidikan
pada jenjang tersebut.

Kesehatan

Perkembangan bidang kesehatan suatu daerah menjadi salah satu tujuan


pokok pemerintah daerah dalam menyejahterakan masyarakatnya dalam
kerangka peningkatan kualitas sumber daya manusia yang sehat jasmani dan
rohani. Terkait dengan hal tersebut, bidang kesehatan sendiri juga menjadi salah
satu indikator dalam menentukan keberhasilan pembangunan suatu daerah dari
segi fasilitas, sarana prasarana, pemerataan kesehatan, hingga tingkat kesehatan
penduduk suatu wilayah.

RPJMD Kabupaten Yahukimo Tahun 2016-2021 II - 43


Bab II Gambaran Umum Kondisi Daerah

Pada tahun 2014, Kabupaten Yahukimo untuk pertama kalinya memiliki


Rumah Sakit Umum Daerah dimana fasilitas kesehatan ini sangat membantu
dalam berbagai pengobatan yang secara otomatis meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat Yahukimo. Selain itu, berbagai fasilitas maupun tenaga
kesehatan juga mengalami peningkatan dari tahun ke tahun yang terlihat pada
tabel di bawah ini.

Tabel. T-II.7.
Fasilitas dan Sarana Prasarana Kesehatan
Kabupaten Yahukimo Tahun 2010-2014
Fasilitas Kesehatan/
No. 2010 2011 2012 2013 2014
Tenaga Kesehatan
1. RSUD - - - - 1
2. Puskesmas 18 18 18 18 18
3. Puskesmas Pembantu 44 46 49 49 49
4. Puskesmas Keliling 9 1 14 15 15
5. Poskesdes 101 101 107 107 107
6. Posyandu 240 240 262 262 262
7. Dokter Spesialis - - - 4 4
8. Dokter Umum 11 15 15 21 21
9. Dokter Gigi 1 1 2 2 2
10. Kader Kesehatan - 415 414 424 424
11. Bidan 33 35 39 43 43
12. Apoteker 4 3 3 5 5
13. Juru Rawat 193 183 179 179 179
14. Pekarya 4 - 6 6 6
Sumber: BPS Kabupaten Yahukimo, 2016

RPJMD Kabupaten Yahukimo Tahun 2016-2021 II - 44


Bab II Gambaran Umum Kondisi Daerah

Tabel. T-II.8.
Rasio Fasilitas dan Sarana Prasarana Kesehatan terhadap Penduduk
Kabupaten Yahukimo Tahun 2012-2014
Fasilitas Kesehatan/ Tenaga
No. Satuan 2012 2013 2014
Kesehatan
Per 1.000
1. RSUD 0,10 0,10 0,10
penduduk
Per 1.000
2. Puskesmas 0,29 0,28 0,27
penduduk
Per 1.000
3. Puskesmas Pembantu 0,08 0,09 0,08
penduduk
Per 1.000
4. Puskesmas Keliling - 0,02 0,02
penduduk
Per 1.000
5. Poskesdes 0,62 0,61 0,59
penduduk
Per 1.000
6. Posyandu 1,53 1,50 1,44
penduduk
Per 1.000
7. Dokter Spesialis 0,09 0,12 0,12
penduduk
Per 1.000
8. Dokter Umum 0,01 0,01 0,01
penduduk
Per 1.000
9. Dokter Gigi 2,41 2,42 2,33
penduduk
Per 1.000
10. Kader Kesehatan 0,23 0,25 0,24
penduduk
Per 1.000
11. Bidan 0,02 0,03 0,03
penduduk
Per 1.000
12. Apoteker 1,04 1,02 0,98
penduduk
Per 1.000
13. Juru Rawat 0,03 0,03 0,03
penduduk
Per 1.000
14. Pekarya 0,10 0,10 0,10
penduduk
Sumber: BPS Kabupaten Yahukimo, 2016

Beberapa fasilitas kesehatan memang mengalami peningkatan, namun ada


beberapa fasilitas kesehatan maupun tenaga kesehatan yang masih tetap
kuantitasnya dengan tahun-tahun sebelumnya. Kondisi ini memberikan dampak
terhadap pelayanan kepada masyarakat yakni yang terlihat pada penurunan rasio
fasilitas kesehatan dan rasio tenaga kesehatan terhadap jumlah penduduk
dimana jumlah penduduk mengalami peningkatan setiap tahunnya tetapi fasilitas
dan tenaga kesehatan masih tetap. Oleh karena itu, pemerintah daerah harus

RPJMD Kabupaten Yahukimo Tahun 2016-2021 II - 45


Bab II Gambaran Umum Kondisi Daerah

meningkatkan fasilitas dan tenaga kesehatan baik dari segi kuantitas terlebih lagi
kualitasnya.

Status kesehatan penduduk merupakan salah satu faktor penting yang


dapat memengaruhi tingkat produktifitas penduduk, misalnya pekerja yang tidak
mengalami ganggungan kesehatan akan dapat bekerja dengan jumlah jam kerja
yang lebih lama dan bekerja lebih optimal dibanding pekerja yang menderita sakit.
Status kesehatan penduduk secara keseluruhan dapat dilihat dengan
menggunakan indikator angka morbiditas (angka kesakitan) dan rata-rata lama
sakit.

Gambar. G-II.21.
Perkembangan Tingkat Morbiditas dan Rata-Rata Lama Sakit Penduduk
Kabupaten Yahukimo Tahun 2012-2013
38,49
40
35 28,67
25,50
30
25 16,90
20
15 8,46
10
4,42

5
0
2012 2013

Mempunyai keluhan Sakit Rata-rata lama sakit

Sumber: IPM Kabupaten Yahukimo, 2013

Selama tahun 2012-2013, penduduk Kabupaten Yahukimo yang mengalami


keluhan gangguan kesehatan cenderung menurun, yaitu dari 38,49 persen pada
tahun 2012 menjadi 28,67 persen pada tahun 2013. Sedangkan penduduk yang
dikategorikan sakit (seseorang yang mempunyai keluhan kesehatan dan
menyebabkan terganggunya aktifitas sehari-hari) mengalami peningkatan dari
16,90 persen menjadi 25,50 persen.

RPJMD Kabupaten Yahukimo Tahun 2016-2021 II - 46


Bab II Gambaran Umum Kondisi Daerah

Berdasarkan grafik di atas terlihat rata-rata lamanya sakit penduduk


mengalami penurunan dari tahun sebelumnya. Pada tahun 2012 rata-rata lama
sakit penduduk sebesar 8,46 hari, menurun menjadi 4,42 hari di tahun 2013.
Rata-rata lama sakit mengambarkan kerugian yang dialami penduduk karena
penyakit yang diderita. Semakin besar nilai indikator ini, samakin tinggi intensitas
penyakit yang diderita penduduk dan semakin besar kerugian yang dialami.
Dengan kata lain terdapat 4,42 hari yang tidak efektif untuk digunakan pada
kegiatan produktif.

Dalam melaksanakan kegiatan sehari-hari, sebagian masyarakat Kabupaten


Yahukimo terkena penyakit baik penyakit biasa maupun cukup parah. Sebagian
besar penyakit yang diderita oleh masyarakat Yahukimo adalah Malaria. Penyakit
ini juga umumnya seirng menyerang di berbagai daerah lain di Provinsi Papua
sehingga sering terjadi endemic malaria di suatu wilayah. Selain itu terdapat juga
penyakit ISPA yang menyerang Saluran Pernapasan. Ketujuh penyakit lainnya
yang diderita penduduk Yahukimo dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel. T-II.9.
Sembilan Penyakit yang Banyak Diderita Masyarakat Yahukimo
Kabupaten Yahukimo Tahun 2014
No. Nama Penyakit
1. Malaria
2. ISPA
3. Penyakit Tulang dan Sendi
4. Jamur pada Kulit
5. Diare
6. Anemia
7. Infeksi Kulit/Borok
8. Gastritis
9. Mastoid
Sumber: BPS Kabupaten Yahukimo, 2016

RPJMD Kabupaten Yahukimo Tahun 2016-2021 II - 47


Bab II Gambaran Umum Kondisi Daerah

Pekerjaan Umum

Menurut Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan


Angkutan Jalan bahwa jalan adalah adalah seluruh bagian jalan, termasuk
bangunan pelengkap dan perlengkapannya yang diperuntukkan bagi lalu lintas
umum, yang berada pada permukaan tanah, di atas permukaan tanah, di bawah
permukaan tanah dan/atau air, serta di atas permukaan air, kecuali jalan rel dan
jalan kabel. Prasarana jalan merupakan urat nadi kelancaran lalu lintas di darat.
Lancarnya arus lalu lintas akan sangat menunjang perkembangan perekonomian
suatu daerah. Semakin panjang jalan yang memiliki kondisi baik maka akan
mempermudah dan mempercepat arus mobilitas orang, barang dan jasa.

Jalan sebagai jaringan transportasi yang paling dominan digunakan oleh


penduduk untuk beraktivitas memegang peranan penting dalam pembangunan
wilayah. Oleh karena itu, pembangunan jalan harus kompatibel dengan potensi
sumber daya dimana penentuan jaringan jalan dan prioritas pengembangan akan
menjadi penentu efektivitas pembangunan prasarana jalan dari segi dampak
terhadap pembangunan ekonomi dan sosial.

Pada kasus Kabupaten Yahukimo, infrastruktur jalan masih sangat minim


bahkan sebagian besar jalan mengalami kerusakan. Akses jalan menuju wilayah-
wilayah pelosok dan pedalaman kurang menjadi perhatian pemerintah daerah,
karena Kabupaten Yahukimo lebih banyak menggunakan transportasi udara.

Tabel. T-II.10.
Pembangunan Sarana dan Prasarana Jalan di Kabupaten Yahukimo
Panjang Jalan per Luas Wilayah
Tahun Luas Wilayah Panjang Jalan
Rasio
(Km2) (Km)
Tahun I (2003) 17.152 - -
Tahun II (2004) 17.152 6,00 0,034
Tahun III (2005) 17.152 11,00 0,064
Tahun IV (2006) 17.152 21,00 0,122
Tahun V (2007) 17.152 38,93 0,226

RPJMD Kabupaten Yahukimo Tahun 2016-2021 II - 48


Bab II Gambaran Umum Kondisi Daerah

Panjang Jalan per Luas Wilayah


Tahun Luas Wilayah Panjang Jalan
Rasio
(Km2) (Km)
Tahun VI (2008) 17.152 43,17 0,251
Tahun VII (2009) 17.152 40,46 0,253
Total Panjang Jalan 17.152 160,56 0,935
Sumber: Dinas Pekerjaan Umum

Dalam kurun waktu tujuh tahun pada periode 2003-2009, Pemerintah


Kabupaten Yahukimo berusaha mengembangkan sarana prasarana perhubungan
dalam meningkatkan aksesibilitas antar wilayah. Meskipun telah berjalan
bertahun-tahun, sarana prasarana perhubungan terutama transportasi darat
menemui banyak kendala dan keterbatasan dalam merealisasikan pencapaian
target sektor perhubungan sebagai salah satu pendukung pemerataan
kesejahteraan masyarakat. Hingga tahun 2009, panjang jalan Kabupaten
Yahukimo hanya menyentuh angka 160,56 km sedangkan luas wilayah 17.152
km2. Ketimpangan antara luas wilayah dan sarana perhubungan darat ini menjadi
salah satu hambatan dalam pembangunan daerah terutama dalam pemerataan
setiap program kegiatan pemerintah ke wilayah-wilayah terpencil/terisolir.

Keterbatasan aksesibilitas antar wilayah tidak hanya dikarenakan minimnya


sarana perhubungan transportasi darat akan tetapi juga permasalahan kurang
efektifnya perhubungan udara maupun laut/sungai. Oleh karena itu penting bagi
pemerintah daerah dalam memfokuskan sebuah program prioritas terkait
pengembangan sarana perhubungan antar wilayah di Kabupaten Yahukimo.

Perhubungan

Transportasi merupakan sarana yang sangat penting dalam menunjang


keberhasilan pembangunan terutama dalam mendukung kegiatan perekonomian
masyarakat dan perkembangan wilayah baik itu daerah perdesaan maupun
perkotaan. Transportasi sebagai urat nadi pertumbuhan ekonomi dan interaksi
antar pelaku ekonomi menjadi sangat penting dalam menciptakan suasana yang
aman, nyaman, dan lancar. Pembangunan prasarana transportasi dimaksudkan

RPJMD Kabupaten Yahukimo Tahun 2016-2021 II - 49


Bab II Gambaran Umum Kondisi Daerah

untuk meningkatkan pelayanan mobilitas penduduk dan sumber daya lainnya


yang dapat mendukung terjadinya pertumbuhan ekonomi wilayah.

Kemajuan transportasi akan membuka peluang kegiatan perdagangan antar


wilayah dan mengurangi kesenjangan pembangunan wilayah sehingga
mendorong terjadinya pembangunan daerah yang merata. Dengan adanya
transportasi, diharapkan dapat menghilangkan isolasi dan memberi stimulan ke
arah perkembangan di semua bidang kehidupan baik perdagangan, industri,
maupun sektor lainnya secara merata di semua wilayah.

Sebagian besar daerah kabupaten Yahukimo masih belum terjangkau


melalui jalan darat sehingga jenis transportasi yang dominan adalah transportasi
udara. Kabupaten Yahukimo memiliki sebuah landasan pesawat milik pemerintah
yang berada di Distrik Dekai dan hampir secara keseluruhan di semua distrik
Kabupaten Yahukimo memiliki landasan pesawat terbang. Namun dari keseluruhan
landasan pesawat terbang tersebut, sebanyak 46 persen dalam kondisi baik dan
bisa digunakan, sedangkan sisanya dalam kondisi rusak sehingga tidak layak
digunakan.

Bandar udara utama di Kabupaten Yahukimo yakni Bandar Udara Nop Goliat
dengan spesifikasi sebagai berikut:

• Panjang Run Way (Landasan Pacu) : 1.700 x 30 meter


• Apron : 80 x 60 meter
• Run Way Strip : 1.700 x 120 meter
• Terminal : 5.000m2
• Kapasitas pesawat : ATR-72, ATR-42, Boeing
Nusantara, dan Caravan
• Jumlah pergerakan pesawat : 4-8 pesawat/hari

Sedangkan dermaga sungai utama di Kabupaten Yahukimo adalah


Dermaga Logpon dengan spesifikasi sebagai berikut:

• Terminal : 10.000 m2

RPJMD Kabupaten Yahukimo Tahun 2016-2021 II - 50


Bab II Gambaran Umum Kondisi Daerah

• Kapasitas kapal : LCT 100-200 ton, kapal kayu

• Jumlah pergerakan kapal LCT : 1-2 kapal/minggu

• Jumlah pergerakan kapal kayu : 2-4 kapal/hari

Ketenagakerjaan

Konsep angkatan kerja yang merupakan penduduk bekerja dan


pengangguran dalam analisis ini menggunakan usia kerja 15 tahun ke atas.
Berdasarkan hasil survei angkatan kerja nasional (sakernas) agustus 2015,
persentase terbesar penduduk angkatan kerja di Kabupaten Yahukimo adalah
penduduk bekerja (99,45 persen). Dari sisi produktifitas tenaga kerja hal ini
sangat bagus karena dengan banyaknya tenaga kerja tentunya produktifitas juga
tinggi. Hanya saja, produktifitas juga harus dikaitkan dengan kualitas tenaga kerja
Yahukimo. Karena meskipun jumlah tenaga kerja besar kalau tidak diimbangi
dengan skill atau keterampilan yang memadai tidak akan menghasilkan
produktifitas yang diinginkan.
Tabel. T-II.11.
Banyaknya Penduduk 15 Tahun ke Atas
Menurut Jenis Kegiatan Seminggu Yang Lalu
Kabupaten Yahukimo, Tahun 2015
Jenis Kegiatan Utama 2015
Penduduk Angkatan Kerja 110.766
1. Bekerja 110.158
2. Pengangguran 608
Bukan Angkatan Kerja 11.750
1. Sekolah 5.418
2. Mengurus Rumah Tangga 5.829
3. Lainnya 503
Jumlah 122.516
Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) 90,41
Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) 0,55

RPJMD Kabupaten Yahukimo Tahun 2016-2021 II - 51


Bab II Gambaran Umum Kondisi Daerah

Jenis Kegiatan Utama 2015


Tingkat Kesempatan Kerja 99,45
Sumber: Kabupaten Yahukimo Dalam Angka, 2016

Sekitar 90,41 persen dari penduduk usia kerja di Kabupaten Yahukimo


merupakan penduduk yang aktif secara ekonomi (penduduk yang termasuk
angkatan kerja), hal ini ditunjukkan dari tingginya TPAK yaitu sebesar 90,41
persen. Sisanya (9,59 persen) tidak aktif secara ekonomi, yaitu penduduk dengan
kegiatan utama sekolah, mengurus rumah tangga atau lainnya. Dari keseluruhan
penduduk angkatan kerja tersebut, hanya sebesar 0,55 persen saja yang
merupakan pengangguran.

Jika menggunaka perbandingan pada tahun 2013, secara umum Tingkat


Kesempatan Kerja (TKK) di Kabupaten Yahukimo mencapai 99,78 persen, artinya
hampir seluruh penduduk angkatan kerja terserap dalam lapangan pekerjaan
yang ada. TKK antara laki-laki dengan perempuan besarnya hampir sama, yaitu
masing-masing sebesar 99,69 persen dan 99,88 persen. Hal ini menegaskan
bahwa dalam hal ketenagakerjaan partisipasi perempuan dan laki-laki di
Kabupaten Yahukimo bisa dikatakan seimbang.

Tabel. T-II.12.
TKK Menurut Jenis Kelamin
di Kabupaten Jayawijaya, Kabupaten Yahukimo dan
Provinsi Papua, Tahun 2013

Daerah Laki-laki Perempuan Total

Yahukimo 99,69 99,88 99,78


Jayawijaya 98,90 99,64 99,26
Papua 96,99 96,46 96,77
Sumber: IPM Kabupaten Yahukimo, 2013

Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) diartikan sebagai persentase dari


penduduk yang mencari kerja terhadap jumlah angkatan kerja. Berdasarkan hasil
SARKERNAS agustus 2013, TPT Kabupaten Yahukimo pada tahun 2013 adalah

RPJMD Kabupaten Yahukimo Tahun 2016-2021 II - 52


Bab II Gambaran Umum Kondisi Daerah

0,22 persen, dimana perbandingan antara TPT laki-laki dan perempuan relative
sama, masing-masing sebesar 0,31 persen dan 0,12 persen.

Dibanding Kabupaten Jayawijaya sebagai Kabupaten Induknya Kabupaten


Yahukimo memiliki TPT lebih rendah baik TPT laki-laki, TPT perempuan, dan TPT
secara total.

Tabel. T-II.13.
Perbandingan TPT di Kabupaten Jayawijaya, Kabupaten Yahukimo dan
Provinsi Papua, Tahun 2013
Daerah Laki-laki Perempuan Total
Yahukimo 0,31 0,12 0,22
Jayawijaya 1,10 0,36 0,74
Papua 3,01 3,54 3,23
Sumber: IPM Kabupaten Yahukimo, 2013

Pemerintahan Umum

Kabupaten Yahukimo memiliki 51 distrik, dengan 518 kampung. Dilihat dari


jumlah komposisi kampung, Distrik Kurima memiliki jumlah kampung terbanyak
yaitu 22 kampung. Sedangkan distrik yang memiliki jumlah kampung paling sedikit
adalah distrik Yahuliambut, Kona, dan Dirwemna dengan jumlah masing-masing
sebanyak lima kampong.

Jumlah pegawai negeri sipil (PNS) Kabupaten Yahukimo pada tahun 2013
sebanyak 2.548 orang yang mayoritas didominasi oleh laki-laki yaitu 2.017,
sedangkan sisanya sebanyak 531 adalah perempuan. Jika dilihat berdasarkan
pendidikannya, sebagian besar pegawai negeri sipil di Kabupaten Yahukimo
berpendidikan SLTA dan D-IV/S1. Dengan melihat tingkat pendidikannya, maka
sebagian besar pegawai negeri di Kabupaten Yahukimo masih berada pada
golongan II yaitu sebesar 47 persen dan golongan III yaitu 39 persen.

RPJMD Kabupaten Yahukimo Tahun 2016-2021 II - 53


Bab II Gambaran Umum Kondisi Daerah

Gambar. G-II.22.
Persentase Pegawai Negeri Sipil Menurut Jenis Kelamin,
Kabupaten Yahukimo Tahun 2013

Perempuan
21%

Laki-Laki
79%

Sumber: Yahukimo Dalam Angka 2015

Gambar. G-II.23.
Persentase Pegawai Negeri Sipil Menurut Golongan,
Kabupaten Yahukimo Tahun 2013

Gol. IV Gol. I
1% 13%

Gol. III
39%

Gol. II
47%

Sumber: Yahukimo Dalam Angka 2015

Jumlah anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten


Yahukimo periode 2009-2014 berjumlah 35 orang dengan komposisi terbanyak

RPJMD Kabupaten Yahukimo Tahun 2016-2021 II - 54


Bab II Gambaran Umum Kondisi Daerah

Partai Golkar sebanyak 22 orang, PAN sebanyak 3 orang, PDIP sebanyak 3


orang dan selebihnya partai kecil lainnya. Sebagian besar anggota DPRD
berpendidikan D-IV/S1 dan SLTA. Dari 35 orang, hanya satu anggota dewan yang
berjenis kelamin perempuan. Dan sisanya adalah laki-laki (34 orang).

Gambar. G-II.24.
Komposisi Partai Terbanyak di DPRD Periode 2009-2014

PDIP
11%

PAN
11%

Partai Golkar
78%

Sumber: Yahukimo Dalam Angka 2015

Ketentraman, Ketertiban Umum, dan Perlindungan Masyarakat

Kriminalitas merupakan salah satu penghambat bagi peningkatan


kesejahteraan masyarakat dalam menciptakan rasa aman, damai, dan tentram
dalam kehidupan sehari-hari. Masih cukup tingginya kejadian tindak kriminalitas di
Kabupaten Yahukimo haruslah memberi suatu pemicu bagi aparat penegak
hukum maupun pemerintah daerah untuk terus melakukan berbagai upaya
pencegahan dan antisipasi berbagai kasus kriminalitas yang sering terjadi.

Pada tahun 2015, terdapat 25 tindak pidana yang dilaporkan kepada pihak
kepolisian daerah. Tindak pidana yang paling banyak dilakukan oleh masyarakat
Yahukimo adalah penganiayaan berat sejumlah 5 kasus yang dilaporkan. Selain

RPJMD Kabupaten Yahukimo Tahun 2016-2021 II - 55


Bab II Gambaran Umum Kondisi Daerah

itu, terdapat 4 kasus kebakaran maupun 4 kasus pengeroyokan yang dilaporkan


masyarakat kepada pihak berwajib.

Tabel. T-II.14.
Data Tindak Pidana/Kejahatan dan Kerugian yang Dilaporkan
Kabupaten Yahukimo, Tahun 2011-2015
Jumlah
Tahun Kerugian (000) Keterangan
Kejahatan
2011 108 467.500 -
2012 25 750.000 -
2013 35 1.000.000 -
2014
2015 25 9.519.730 -
Sumber: Kabupaten Yahukimo Dalam Angka, 2016

Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak

Kesenjangan gender dalam hal ini pendidikan dapat terlihat dari


kepemlikikan ijasah, dimana ketimpangan antara laki-laki dan perempuan terlihat
jelas. Dari gambar di bawah ini menunjukkan bahwa persentase perempuan usia
10 tahun ke atas yang tidak memiliki ijasah lebih sedikit dibanding laki-laki. Begitu
juga untuk jenjang pendidikan sekolah dasar. Namun, untuk perempuan yang
memiliki ijasah dari pendidikan sekolah menangah hingga perguruan tinggi
persetasenya jauh lebih sedikit.

Hal ini menunjukkan kesempatan bersekolah untuk pendidikan dasar adalah


setara, sedangkan kesempatan perempuan untuk bersekolah ke jenjang
pendidikan menengah ke atas masih lebih sedikit dibanding laki-laki.

RPJMD Kabupaten Yahukimo Tahun 2016-2021 II - 56


Bab II Gambaran Umum Kondisi Daerah

Gambar. G-II.25.
Persentase Penduduk Umur 10 tahun ke atas menurut jenis kelamin dan
Ijasah/STTB Tertingi Yang dimiliki di Kabupaten Yahukimo, Tahun 2013
60
52,54
50
43,62
40 35,57 33,9
30

20

8,72 10,17
10
4,03 3,39
0
Laki-Laki Perempuan

Tidak Punya Ijasah SD SMP SMA

Sumber: IPM Kabupaten Yahukimo 2013

b. Layanan Urusan Pilihan

Urusan pilihan merupakan urusan pemerintah yang secara nyata ada dan
berpotensi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat sesuai dengan kondisi,
kekhasan, dan potensi unggulan yang ada di Kabupaten Yahukimo.

Pertanian

Sebagian besar penduduk Kabupaten Yahukimo bermata pencaharian


sebagai petani, walaupun masih dalam kategori subsistem. Jenis tanaman yang
menonjol di Kabupaten Yahukimo adalah ubi jalar, jagung, pisang, ketela pohon,
ubi-ubian, kacang-kacangan, dan sayuran. Ubi merupakan makanan pokok
sebagian besar masyarakat Kabupaten Yahukimo hingga saat ini. Selain itu,
tanah yang subur terutama di daerah pegunungan, sangat sesuai untuk tanaman
hortikultura seperti wortel, buncis, tomat, kentang, dan sebagainya. Daerah
dataran rendah juga potensial sebagai daerah pertanian basah/sawah terutama
untuk padi. Di Distrik Suru-Suru sudah dilakukan percobaan dan telah berproduksi
sehingga program ini akan dikembangkan di lokasi lain.

RPJMD Kabupaten Yahukimo Tahun 2016-2021 II - 57


Bab II Gambaran Umum Kondisi Daerah

Berdasarkan struktur perekonomian Kabupaten Yahukimo, sektor pertanian


merupakan sektor unggulan dalam membentuk sistem perekonomian Kabupaten
Yahukimo. Meskipun pertumbuhan ekonomi sektor pertanian tidak setinggi sektor-
sektor lainnya, sektor ini mampu menyerap tenaga kerja yang tinggi meskipun
kesejahteraan pada pelaku sektor ini masih kurang. Di bawah adalah jenis
tanaman yang di kembangkan dan telah menjadi bahan makanan pokok bagi
masyarakat Yahukimo sebagai berikut:

Tabel. T-II.15.
Luas Panen, Produksi dan Rata-rata Tanaman Padi, Palawija, dan
Hortikultura Kabupaten Yahukimo, Tahun 2009
Produktivitas
No. Jenis Tanaman Luas Panen (Ha) Produksi (Ton)
(Ton/Ha)
1. Padi Sawah 125,00 175,00 1,40
2. Padi Ladang 10,25 40,50 3,95
3. Jagung 847,00 3.388,00 4,00
4. Keladi 290,00 580,00 2,00
5. Ubi Kayu 311,00 933,00 3,00
6. Ubi Jalar 2.544,00 12.720,00 5,00
7. Kacang tanah 504,00 1.008,00 2,00
8. Kedelai 288,00 576,00 2,00
9. Kacang Hijau 15,00 22,50 1,50
10. Kacang panjang 9,80 9,80 1,00
11. Bawang putih 1,03 2,26 2,00
12. Ubi-ubian Lain 1.086,00 4.342,80 4,00
13. Daun Bawang 0,00 0,00 0,00
14. Bawang Merah 6,10 24,00 4,00
15. Bayam 51,00 51,00 1,00
16. Cabai 31,40 31,40 1,00
17. Buncis 11,16 16,75 1,50
18. Wortel 97,15 485,76 5,00
19. Kangkun 29,20 58,40 2,00
20. Labu Siam 132,40 397,20 3,00

RPJMD Kabupaten Yahukimo Tahun 2016-2021 II - 58


Bab II Gambaran Umum Kondisi Daerah

Produktivitas
No. Jenis Tanaman Luas Panen (Ha) Produksi (Ton)
(Ton/Ha)
21. Kubis 27,30 136,50 5,00
22. Terong 6,20 9,30 1,50
23. Petsai/Sawi 28,50 114,00 4,00
24. Tomat 35,40 70,80 2,00
25. Ketimun 31,90 63,80 2,00
26. Kentang 0,00 0,00 0,00
27. Jambu biji 13,33 19,99 1,50
28. Salak 0,00 0,00 0,00
29. Alpukat 27,20 35,36 1,30
30. Mangga 17,00 71,00 7,00
31. Jeruk 34,80 87,00 2,50
32. Nenas 124,23 248,46 2,00
33. Pisang 385,00 2.310,00 6,00
34. Nangka 17,80 71,20 4,00
35. Pepaya 69,50 208,50 3,00
36. Markisa 69,00 103,50 1,50
37. Rambutan 14,50 27,15 1,87
38. Tanaman Obat 8,10 5,82 0,72
Sumber: Yahukimo Dalam Angka 2015 (diolah)

Perkebunan

Lahan untuk perkebunan yang terdapat di bagian utara, timur, dan barat
Kabupaten Yahukimo sebagai penghasil komoditas kopi, tebu, markisa, kemiri,
dan perkebunan di dataran bagian selatan sesuai untuk pengembangan
komoditas kakao, kelapa, kemiri, dan vanili. Lahan yang subur memungkinkan
perkembangan yang signifikan untuk subsektor perkebunan. Dibawah ini dapat
diketahui jenis tanaman perkebunan yang dikembangkan di Kabupaten
Yahukimo.

RPJMD Kabupaten Yahukimo Tahun 2016-2021 II - 59


Bab II Gambaran Umum Kondisi Daerah

Tabel. T-II.16.
Luas Panen, Produksi dan Rata-rata Tanaman Perkebunan
Kabupaten Yahukimo, Tahun 2011
No. Jenis Tanaman Luas Panen (Ha) Produksi (Ton) Rata-rata
1. Kopi 127 30.654 1,47
2. Sagu 100 1,881 1,00008
3. Buah Merah 1.116 7,998 0,0072
Sumber: Yahukimo Dalam Angka 2015 (diolah)

Kehutanan

Kabupaten Yahukimo sebagian besar masih berupa hutan tropis. Namun


meskipun sebagian besar berupa hutan, sedikit demi sedikit luas hutan tersebut
mulai berkurang. Berdasarkan observasi, telah terjadi longsor di beberapa tempat
yang cukup luas, terutama di lereng yang terjal karena hutannya sudah tidak ada
lagi (hutan gundul). Berdasarkan data dari Dinas Kehutanan menunjukkan bahwa
pada tahun 2010, luas lahan kritis di Kabupaten Yahukimo mencapai 413.630 ha.

Tabel. T-II.17.

Produksi Hasil Hutan di Kabupaten Yahukimo Tahun 2014

Produksi (m3)
No Jenis Tanaman
2009 2010 2011 2012 2013

1. Kayu Gergajian 525,7 525,7 1.115 2.574 2.574

2. Kayu - - - - -
Gelondongan

3. Gubal Gaharu - - - - -

4. Kemedangan - - - - -

5. Hasil Hutan - - - - -
Lainnya (Madu)

Jumlah 525,7 525,7 1.115 2.574 2.574

Sumber: Yahukimo Dalam Angka 2015

RPJMD Kabupaten Yahukimo Tahun 2016-2021 II - 60


Bab II Gambaran Umum Kondisi Daerah

Jenis kayu yang terkenal di daerah ini adalah gaharu dan kayu
penggergajian serta hasil hutan lainnya adalah rotan dan buah merah. Selain itu,
hutan di daerah ini masih merupakan ekosistem bagi satwa yang dilindungi
seperti buaya, ikan arwana, kura-kura moncong babi, burung cendrawasih,
kasuari, dan sebagainya. Di kawasan ini terdapat sebagian Taman Nasional
Lorenz serta kawasan hutan lindung.

Kawasan hutan di Kabupaten Yahukimo dapat di ketahui berdasarkan


fungsinya sebagai berikut:

Tabel. T-II.18.
Luas Kawasan Hutan menurut Fungsinya Kabupaten Yahukimo, 2010
No. Jenis Hutan Luas Ha
1. Hutan Produksi 105.520
2. Hutan Produksi Konversi 117.435
3. Hutan Lindung 168.340
4. Kawasan Pelestarian Alam 21.035
5. Areal Penggunaan Lainnya 1.300
Jumlah 413.630
Sumber: Yahukimo Dalam Angka 2015

Kawasan hutan Kritis di Kabupaten Yahukimo disebabkan karena terjadinya


tanah longsor, penebangan hutan sebagai areal perkebunan rakyat, pengambilan
kayu sebagai bahan utama pembagunan dan pembuatan fasilitas rumah tangga,
dan lain-lainnya. Luas kawasan hutan kritis di Kabupaten Yahukimo dapat
diketahui sebagai berikut:

Tabel. T-II.19.
Kawasan Lahan Kritis Kabupaten Yahukimo, 2010
No. Lahan Kritis Luas Ha
1. Dalam Kawasan Hutan 412.330
2. Luar Kawasan Hutan 1.300
Jumlah 413.630
Sumber: Yahukimo Dalam Angka 2015

RPJMD Kabupaten Yahukimo Tahun 2016-2021 II - 61


Bab II Gambaran Umum Kondisi Daerah

Peternakan

Jenis ternak yang dominan, baik yang dipelihara, dipotong, maupun


diproduksi daging adalah babi, ayam buras, dan sapi. Pengembangan ternak sapi
baru diusahakan di Distrik Kurima, Ninia, dan Anggruk. Informasi populasi dan
pemotongan ternak serta produksi daging, telur, susu, jerohan dan daging di
Kabupten Yahukimo dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel. T-II.20.
Populasi dan Pemotongan Ternak Kabupaten Yahukimo, 2014
No. Jenis Ternak Populasi (ekor) Pemotongan (ekor)
1. Sapi Potong 125 10
2. Kambing 100 10
3. Babi 99.500 15.575
4. Ayam Buras 39.990 7.999
5. Itik 300 100
6. Kelinci 1000 85
Sumber: Yahukimo Dalam Angka 2015 (diolah)

Tabel. T-II.21.
Produksi Daging, Telur, Susu dan Jeroan Kabupaten Yahukimo, 2014
No. Jenis Ternak Daging (kg) Telur (kg) Susu (kg) Jerohan (kg)
1. Sapi Potong 625 - - -
2. Kambing 150 - - -
3. Babi 195.050 - - -
4. Ayam Buras 2.325 20 - -
5. Itik 10 - - -
6. Kelinci 48 - - -
7. Daging Buruan 150 - - -
Sumber: Yahukimo Dalam Angka 2015 (diolah)

RPJMD Kabupaten Yahukimo Tahun 2016-2021 II - 62


Bab II Gambaran Umum Kondisi Daerah

Tabel. T-II.22.
Konsumsi Daging, telur, dan Susu di Kabupaten Yahukimo Tahun 2014
No. Uraian Daging (kg) Telur (kg) Susu (kg)
1. Konsumsi Kabupaten 88.798 12.540 -
2. Konsumsi Per Kapita per Tahun (kg) 0,260 0,036 -
Konsumsi Protein Hweani Kapita
3. 0,712 0,098 -
per Hari (gram)
Sumber: Yahukimo Dalam Angka 2015

Energi dan Sumber Daya Mineral

Kabupaten Yahukimo memiliki potensi pertambangan berupa tambang emas


di Siradala (bagian timur) dan minyak bumi di Suru Suru (bagian barat).
Penerangan listrik di Distrik Dekai sebagai pusat pemerintahan menggunakan 7
mesin diesel dengan kapasitas 40 KVA, 60 KVA, dan 125 KVA yang tersebar di
beberapa lokasi, antara lain kompleks kantor bupati dan rumah bupati, barak
pegawai, puskesmas, kompleks DPR, perumahan eselon IV, dan sebagainya.

Sumber daya penerangan terhadap masyarakat di Kabupaten Yahukimo


masih sangat minim bahkan bisa dikatakan “jauh” dari kata layak. Hanya sebesar
0,56 persen rumah tangga di Kabupaten Yahukimo yang merasakan penerangan
listrik sedangkan 3,98 persen menggunakan petromak/aladin/pelita/sentir/obor
dan 95,46 persen menggunakan sumber penerangan “lainnya”.

RPJMD Kabupaten Yahukimo Tahun 2016-2021 II - 63


Bab II Gambaran Umum Kondisi Daerah

Gambar. G-II.26.
Persentase Rumah Tangga Menurut Sumber Penerangan,
Kabupaten Yahukimo Tahun 2011
Lainnya;
95,46%

Petromak/Alad
in/Pelita/Sentir
/Obor; 3,98% Listrik; 0,56%

Sumber: Profil Kabupaten Yahukimo Tahun 2010-2011

Perindustrian

Perindustrian di Kabupaten Yahukimo tumbuh secara natural karena adanya


sejumlah potensi ekonomi disekelilingnya. Pada awalnya industri tumbuh tanpa
adanya insentif apapun, atau dengan kata lain hanya mengandalkan naluri untuk
berusaha, beban terhadap kebutuhan hidup, kelimpahan sumber daya alam,
sumber daya manusia yang ada, serta peluang pasar. Jumlah industri pun hanya
sedikit sehingga tidak menggambarkan kondisi ekonomi rakyat yang sebenarnya
(usaha ekonomi yang diniagakan bernilai tidak ekstrim terhadap totalitas
penerimaan ekonomi daerah).

Pada data statistik Kabupaten Yahukimo tahun 2009 menunjukkan bahwa


terdapat 20 unit usaha industri kecil dengan 85 tenaga kerja. Total nilai investasi
pada industri kecil di Kabupaten Yahukimo mencapai Rp. 340,5 juta dengan nilai
produksi sebesar Rp. 634,5 juta.

Tumbuhnya usaha baik pada aspek formal maupun informal sebagai pelaku
industri akan menunjukan ketersediaan produk barang dan jasa yang memenuhi
persyaratan standar atau mutu yang berlaku. Hal ini akan meningkatkan nilai

RPJMD Kabupaten Yahukimo Tahun 2016-2021 II - 64


Bab II Gambaran Umum Kondisi Daerah

tambah bagi masyarakat dan pelaku industri itu sendiri. Sasaran pembangunan
perindustrian adalah tumbuhnya industri yang saling berkaitan antara hulu dan
hilir baik kecil maupun besar. Terwujudnya hilirisasi industri akan meningkatkan
peran industri dalam pertumbuhan ekonomi daerah, khususnya peningkatan
kesejahteraan masyarakat, yang ditandai dengan munculnya pusat-pusat industri
atau wirausahawan yang baru serta terbukanya peluang berusaha dan
kesempatan kerja bagi masyarakat.

Meskipun demikian, adanya ketidaksesuaian kompetensi SDM dengan


kebutuhan industri yang relatif rendah mengakibatkan produktivitas tenaga kerja
tidak optimal dan merata. Selain itu, persebaran investasi daerah serta
pembiayaan oleh perbankan di sektor industri masih kurang. Oleh karena itulah,
pemerintah daerah harus mendorong dan melakukan dukungan nyata dalam
membangun perindustrian di Kabupaten Yahukimo. Berikut adalah banyaknya
perusahaan perdagangan menurut jenis usaha di Kabupaten Yahukimo.

Tabel. T-II.23.
Banyaknya Perusahaan Perdagangan menurut Jenis Izin Usaha
di Kabupaten Yahukimo, Tahun 2014
No. Perusahaan Jumlah
1. Leveransir 133
2. Distributor 8
3. Rumah Makan/Restoran 50
4. Perdagangan Kelontongan 225
5. Kontraktor 150
6. Bilyard 6
7. Koperasi 70
8. Lain-lain 16
Sumber: Yahukimo Dalam Angka 2015

RPJMD Kabupaten Yahukimo Tahun 2016-2021 II - 65


Bab II Gambaran Umum Kondisi Daerah

Tabel. T-II.24.
Jumlah Pengusaha Berdasarkan SIUP dan
Perusahaan yang mendapatkan TDP di Kabupaten Yahukimo, 2012-2014
Jumlah
No Uraian
2012 2013 2014
1 Golongan Perusahaan Menurut Permodalan
- Perdagangan Besar 8 8 8
- Perdagangan Menengah 30 50 60
- Perdagangan Kecil 150 205 225
2 Golongan Usaha Menurut Hukum
- Perseroan Terbatas 10 15 15
- Koperasi 61 70 70
- CV 100 135 135
- Firma - 5 5
- Perusahaan Perorangan - 2 2
- B.U.L - - -
Sumber: Yahukimo Dalam Angka 2015

2.4. ASPEK DAYA SAING DAERAH

Daya saing daerah merupakan salah satu aspek tujuan penyelenggaraan


otonomi daerah sesuai dengan potensi, kekhasan, dan unggulan daerah. Suatu
daya saing (competitiveness) merupakan salah satu faktor kunci keberhasilan
pembangunan ekonomi yang berhubungan dengan tujuan pembangunan daerah
dalam mencapai tingkat kesejahteraan yang tinggi dan berkelanjutan. Aspek daya
saing daerah umumnya dapat dilihat dari kemampuan ekonomi daerah, fasilitas
wilayah/infrastruktur, dan Sumber Daya Manusia (SDM).

a. Kemampuan Ekonomi Daerah

Tinjauan terhadap kemampuan ekonomi daerah bertujuan untuk mengetahui


kualitas pertumbuhan ekonomi daerah. Semakin baik kualitas pertumbuhan
ekonomi suatu daerah, maka semakin tinggi pula daya saing daerah tersebut
dengan daerah lain. Kemampuan ekonomi daerah dalam kaitannya dengan daya

RPJMD Kabupaten Yahukimo Tahun 2016-2021 II - 66


Bab II Gambaran Umum Kondisi Daerah

saing daerah adalah bahwa kapasitas ekonomi daerah harus memiliki daya tarik
(attractiveness) bagi pelaku ekonomi yang telah berada dan akan masuk ke suatu
daerah untuk menciptakan multipplier effect bagi peningkatan daya saing daerah.

Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib

Andil terbesar pada pembentukan struktur ekonomi daerah tahun 2014


diberikan sektor Administrasi Pemerintah, Pertahanan dan jaminan Sosial Wajib
sebesar 31,77 persen. Kontribusi lapangan usaha Administrasi Pemerintahan,
Pertahanan, dan Jaminan Sosial dari tahun ke tahun kontribusirnya selalu
meningkat hingga pada tahun 2013 menjadi kontributor terbesar bagi PDRB
Kabupaten Yahukimo menggantikan posisi lapangan usaha Pertanian,
Kehutanan, dan Perikanan (hingga saat ini). Berikut ini adalah perkembangan
sektor administrasi pemerintah, pertahanan dan jaminan sosial wajib.

Gambar. G-II.27.
Perkembangan Kontribusi Sektor Administrasi Pemerintah, Pertahanan
dan Jaminan Sosial Wajib Terhadap PDRB
Kabupaten Yahukimo Tahun 2010-2014 (%)
35
31,77
30,47
30 28,60
26,34
25 24,12

20

15

10

0
2010 2011 2012 2013 2014

Sumber: PDRB Kabupaten Yahukimo Menurut Lapangan Usaha 2010-2014

RPJMD Kabupaten Yahukimo Tahun 2016-2021 II - 67


Bab II Gambaran Umum Kondisi Daerah

Pertanian, Kehutanan dan Perikanan

Nilai tambah yang dihasilkan oleh sektor pertanian, kehutanan dan


perikanan di Kabupaten Yahukimo atas dasar berlaku pada tahun 2014 adalah
sebesar 387.859,1 jutaan rupiah. Sektor ini memberikan kontribusi terbesar kedua
setelah sektor administrasi pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib
dalam pembentukan nilai tambah (PDRB) Kabupaten Yahukimo.

Dimana sektor penyumbang terbesar adalah subsektor tanaman pangan


yaitu sebesar 243.626,7 jutaan rupiah. Kemudian diikuti oleh subsektor
peternakan yakni sebesar 56.486,5 jutaan rupiah. Sedangkan subsektor
penyumbang terkecil adalah subsektor perkebunan semusim yang mencapai 34,7
jutaan rupiah.

Gambar. G-II.28.
Kontribusi Sub-sektor Pertanian, Kehutanan dan Perikanan
Terhadap PDRB Kabupaten Yahukimo Tahun 2014 (juta rupiah)

Perikanan 1.504,1

Kehutanan dan Penebangan Kayu 14.563,8

jasa Pertanian dan Perburuan 786,6

Peternakan 56.486,5

Perkebunan Tahunan 535,4


Tanaman Hortikultura Tahunan dan
Lainnya
31.503,2

Perkebunan Semusim 34,7

Tanaman Hortikultura Semusim 38.818,1

Tanaman Pangan 243.626,7

- 50.000,0 100.000,0 150.000,0 200.000,0 250.000,0 300.000,0

Sumber: PDRB Kabupaten Yahukimo Menurut Lapangan Usaha 2010-2014

RPJMD Kabupaten Yahukimo Tahun 2016-2021 II - 68


Bab II Gambaran Umum Kondisi Daerah

Pertambangan dan Penggalian

Sektor pertambangan dan penggalian di Kabupaten Yahukimo hanya terdiri


dari sub sektor penggalian khususnya di penggalian C saja, dimana nilai tambah
sektor pertambangan dan penggalian tahun 2014 adalah sebesar 12.305,9 juta
rupiah. Jika dilihat dari distribusi nilai tambahnya, sektor pertambangan dan
penggalian ini hanya memberikan kontribusi sebesar 0,80 persen terhadap
pembentukan total nilai tambah (PDRB) Kabupaten Yahukimo.

Gambar. G-II.29.
Perkembangan Nilai Tambah Sektor Pertambangan dan Penggalian
Kabupaten Yahukimo Tahun 2010-2014 (jutaan rupiah)
14.001,00
12.305,90
12.001,00
10.136,10
10.001,00 10.981,80

8.001,00 7.339,20
8.712,30

6.001,00

4.001,00

2.001,00

1,00
2010 2011 2012 2013 2014

Sumber: PDRB Kabupaten Yahukimo 2015

Industri Pengolahan

Pada tahun 2014, nilai tambah (PDRB) atas dasar berlaku yang telah
dihasilkan dari sektor ini adalah sebesar 8.821,50 juta rupiah. Bila dibandingkan
dengan tahun 2013, sektor ini mengalami peningkatan sebesar 7,10 persen pada
PDRB atas dasar harga konstan (laju perekonomian sektoral). Sektor industri
pengolahan pada tahun 2014 memberikan kontribusi sebesar 0,58 persen
terhadap pembentukan total nilai tambah (PDRB) Kabupaten Yahukimo.

RPJMD Kabupaten Yahukimo Tahun 2016-2021 II - 69


Bab II Gambaran Umum Kondisi Daerah

Gambar. G-II.30.
Perkembangan Nilai Tambah Sektor Industri Pengolahan
di Kabupaten Yahukimo Tahun 2010-2014 (Juta rupiah)
10.001,00
8.821,50
9.001,00
8.001,00 7.277,40
7.001,00
7.999,90

6.001,00 5.565,50
6.448,40
5.001,00
4.001,00
3.001,00

2.001,00

1.001,00
1,00
2010 2011 2012 2013 2014

Sumber: PDRB Kabupaten Yahukimo 2015

Konstruksi

Pada tahun 2014, sektor bangunan merupakan salah satu sektor


penyumbang kontribusi terbesar dalam pembentukan nilai tambah (PDRB)
Kabupaten Yahukimo. Sektor ini memberikan kontribusi terbesar ketiga setelah
sektor administrasi pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib serta dan
sektor pertanian, kehutanan, and perikanan. Nilai tambah yang dihasilkan oleh
sektor ini pada tahun 2014 mencapai 252.998,4 juta rupiah, mengalami laju
pertumbuhan sektoral 8,25 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya
dimana nilai tambah pada tahun 2013 sebesar 210.734,50 juta rupiah.

RPJMD Kabupaten Yahukimo Tahun 2016-2021 II - 70


Bab II Gambaran Umum Kondisi Daerah

Gambar. G-II.31.
Perkembangan Nilai Tambah Sektor Bangunan
Kabupaten Yahukimo Tahun 2010-2014 (juta rupiah)
300.001,00
252.998,40
250.001,00

197.660,40
200.001,00
210.734,50

150.001,00 166.221,90
140.889,00
100.001,00

50.001,00

1,00
2010 2011 2012 2013 2014

Sumber: PDRB Kabupaten Yahukimo 2015

Jasa Pendidikan

Jasa pendidikan memiliki nilai tabah PDRB yang meningkat dan cukup besar
di setiap tahunnya dimana pada tahun 2014 mencapai 95.969,90 juta rupiah.
Angka ini menjadikan sektor jasa pendidikan memiliki kontribusi terhadap nilai
PDRB sebesar 6,26 persen dan pertumbuhan ekonomi sektoral yang mencapai
8,97 persen.

RPJMD Kabupaten Yahukimo Tahun 2016-2021 II - 71


Bab II Gambaran Umum Kondisi Daerah

Gambar. G-II.32.
Perkembangan Nilai Tambah Sektor Jasa Pendidikan
Kabupaten Yahukimo Tahun 2010-2014 (juta rupiah)
120.001,00

95.969,90
100.001,00

80.001,00
79.669,50
60.001,00
61.124,80
40.001,00 48.724,70
40.972,20
20.001,00

1,00
2010 2011 2012 2013 2014

Sumber: PDRB Kabupaten Yahukimo 2015

Perdagangan Besar dan Eceran

Sektor perdagangan besar dan eceran; reparasi dan perawatan mobil dan
sepeda motor terdiri dari dua subsektor, yaitu subsektor perdagangan dan
subsektor reparasi dan perawatan mobil dan sepeda motor. Nilai tambah yang
dihasilkan sektor ini pada tahun 2014 adalah sebesar 91.198,40 juta rupiah. Nilai
tambah sektor ini menempati urutan kelima terhadap pembentukan PDRB
Kabupaten Yahukimo setelah sektor administrasi pemerintahan, pertahanan dan
jaminan sosial wajib, sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan, sektor
bangunan, serta sektor jasa pendidikan. Sektor yang menyumbang nilai tambah
terbesar pada sektor ini adalah subsektor perdagangan (selain mobil dan motor)
yaitu sebesar 84.900,70 juta rupiah, sedangkan subsektor perdagangan dan
reparasi sepeda motor dan mobil hanya menyumbang nilai tambah sebesar
6.297,70 juta rupiah terhadap nilai PDRB keseluruhan.

RPJMD Kabupaten Yahukimo Tahun 2016-2021 II - 72


Bab II Gambaran Umum Kondisi Daerah

Gambar. G-II.33.
Nilai Tambah Sub Sektor Perdagangan Besar dan Eceran
Kabupaten Yahukimo Tahun 2010-2014 (juta rupiah)
90.001,00 84.900,70
80.001,00
69.822,80
70.001,00 76.504,10
60.001,00

50.001,00
54.058,80
40.001,00
49.503,40

30.001,00

20.001,00

10.001,00

1,00
2010 2011 2012 2013 2014

Sumber: PDRB Kabupaten Yahukimo 2015

Laju pertumbuhan ekonomi sektoral pada subsektor perdagangan mencapai


5,02 persen dimana total pertumbuhan ekonomi sektoral pada sektor
perdagangan besar dan eceran; reparasi mobil dan sepeda motor sebesar 4,90
persen.

Kontribusi sektor ini terhadap PDRB berada pada peringkat kelima dimana
mencapai 5,95 persen dengan kontribusi subsektor perdagangan besar dan
eceran (selain mobil dan sepeda motor) sebesar 5,54 persen.

RPJMD Kabupaten Yahukimo Tahun 2016-2021 II - 73


Bab II Gambaran Umum Kondisi Daerah

Transportasi dan Pergudangan

Subsektor yang memiliki kontribusi terbesar dalam sektor transportasi dan


pergudangan tahun 2014 adalah jalan raya yaitu sebesar 47,46 persen. Tetapi
kontribusi subsektor ini terhadap total PDRB Kabupaten Yahukimo hanya 2,07
persen. Sedangkan untuk subsektor pergudangan tidak memiliki nilai tambah
yang cukup berarti sehingga masih 0,00 capaiannya.

Gambar. G-II.34.
Persentase Nilai Tambah Subsektor Terhadap Sektor Transportasi dan
Pergudangan, Kabupaten Yahukimo Tahun 2014 (persen)
Sub sektor
Pengangkutan
udara
45,29%

Sub sektor
Pengangkutan
Sub sektor jalan raya
Pengangkutan 47,46%
sungai
7,25%

Sumber: PDRB Kabupaten Yahukimo 2015 (diolah)

RPJMD Kabupaten Yahukimo Tahun 2016-2021 II - 74


Bab II Gambaran Umum Kondisi Daerah

b. Fasilitas Wilayah/Infrastruktur

Perhubungan

Kabupaten Yahukimo memiliki satu landasan pesawat milik pemerintah yang


terletak di ibukota Kabupaten yaitu Dekkai. Bandara Noop Goliat. Transportasi
yang menghubungkan Kabupaten Yahukimo baik antar wilayah kecamatan
maupun antar Kabupaten di Provinsi Papua adalah melalui transportasi udara.
Secara keseluruhan, hampir semua kecamatan di Kabupaten Yahukimo
mempuanyai landasan pesawat terbang. Sebanyak 46 persen dalam kondisi baik
dan bisa digunakan, sedangkan sisanya 54 persen kondisi rusak sehingga tidak
bisa digunakan. selain landasan pesawat, Kabupaten Yahukimo mempunyai satu
pelabuhan yaitu pelabuhan Logpon. Pelabuhan Logpon adalah pelabuhan sungai
yang menghubungkan kapal-kapal dari kabupaten lain seperti Kabupaten Mimika
dan Kabupaten Asmat.

Hotel

Pada tahun 2014, di Kabupaten Yahukimo terdapat dua hotel, yaitu Hotel
Dekkai Inn dan Hotel Nuri. Hotel Dekkai Inn berdiri sejak tahun 2008 dan terdapat
sepuluh kamar dengan kapasitas tempat tidur sebanyak 14 tempat tidur. Pada
tahun 2013, Hotel Dekkai Inn melayani tamu sebanyak 813 orang, dimana
Indonesia sebanyak 709 orang dan wisatawan asing sebanyak 104 orang.
Sedangkan Hotel Nuri yang berdiri sejak tahun 2009, selama tahun 2014 ini tidak
melayani tamu karena disewakan.

Telekomunikasi

Telekomunikasi diyakini merangsang pertumbuhan ekonomi secara


signifikan dan menjadi salah satu faktor keberhasilan pembangunan daerah suatu
wilayah. Peran telekomunikasi menjadi sangat dominan dalam berbagai aspek
kehidupan masyarakat modern karena berbagai kemudahan muncul bersamaan
dengan meningkatnya fitur telekomunikasi tersebut. Selain itu, telekomunikasi
menjadi faktor utama lalu lintas informasi yang menjadi unsur penunjang terbesar
dalam upaya pengembangan wilayah. Ketersediaan akses infrastruktur

RPJMD Kabupaten Yahukimo Tahun 2016-2021 II - 75


Bab II Gambaran Umum Kondisi Daerah

telekomunikasi merupakan persyaratan mendasar yang harus disediakan terlebih


dahulu agar masyarakat dapat memanfaatkan berbagai layanan aplikasi informasi
bagi pencapaian pembentukan masyarakat informasi.

Kabupaten Yahukimo sudah terlayani oleh jaringan selular Telkomsel dan


telekomunikasi via satelit (sementara hanya di Dekai dan sekitarnya). Komunikasi
via jaringan internet juga sudah menjangkau khususnya kawasan ibukota
kabupaten dan sekitarnya.

Gambar. G-II.35.
Penggunaan Fasilitas Komunikasi Masyarakat Kabupaten Yahukimo

8,57%
10,00%

22,86%

58,57%

Telephon Seluler Internet Radio SSB Satelit Telphon

Sumber: PDE Kabupaten Yahukimo


c. Iklim Berinvestasi

Iklim berinvestasi disini di gambarkan melalui Indeks Kemahalam Konstruksi


(IKK). IKK Papua merupakan IKK tertinggi di Indonesia dengan nilai IKK sebesar
191,86 untuk versi 34 Provinsi. Berdasarkan angka in dapat dikatakan bahwa
kondisi geografis Provinsi Papua adalah yang tersulit diantara provinsi lain di
Indonesia.

IKK Kabupaten Yahukimo berada sedikit di atas rata-rata IKK


Kabupaten/Kota di Provinsi Papua. Hal ini mengindikasikan bahwa tingkat

RPJMD Kabupaten Yahukimo Tahun 2016-2021 II - 76


Bab II Gambaran Umum Kondisi Daerah

kesulitan geografis Kabupaten Yahukimo di atas tingkat kesulitan geografis rata-


rata Provinsi Papua.

IKK Kabupaten Yahukimo menempati urutan ke-18 berdasarkan level


Provinsi Papua. IKK terendah untuk level Provinsi adalah Kabupaten Jayapura
dengan indeks sebesar 144,52 pada versi 491 kabupaten/kota. IKK tertinggi untuk
level provinsi adalah Kabupaten Puncak dengan indesk 462,84 yang juga
sekaligus merupakan IKK tertinggi apda level nasional. IKK Kabupaten Yahukimo
dan sekitarnya dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel. T-II.25.
IKK Kabupaten di sekitar Kabupaten Yahukimo
Tahun 2014
Kabupaten
491 kab/kota
Kab. Puncak 462,84
Kab. Yalimo 386,65
Kab. Pegunungan Bintang 386,29
Kab Nduga 321,30
Kab. Jayawijaya 254,25
Kab. Asmat 226,59
Kab. Mappi 219,06
Kab. Mimika 193,34
Kab. Boven Digoel 180,93
Kab. Jayapura 144,52
Kab. Yahukimo 197,53
Papua 191,86 *)
Ket: *) rata-rata Provinsi Papua = 191,86
Sumber: IKK Kabupaten Yahukimo 2014

d. Sumber Daya Manusia

Pengelompokan penduduk berdasarkan umur produktif dan tidak produktif


juga sangat penting. Semakin banyak penduduk usia produktif yang
berpendidikan berati semakin mampu suatu daerah untuk mengembangkan

RPJMD Kabupaten Yahukimo Tahun 2016-2021 II - 77


Bab II Gambaran Umum Kondisi Daerah

aktifitas ekonominya. indikator yang biasa digunakan adalah indikator


dependency ratio yang mengambarkan total rasio ketergantungan penduduk usia
tidak produktif (kelompok umur 0-14 tahun dan kelompok umur 65 tahun ke atas)
bagi penduduk usia produktif (kelompok umur 15-64 tahun).

indikator ini merupakan salah satu indikator yang digunakan untuk mengukur
dampak keberhasilan pembangunan kependudukan di suatu daerah.
Pembangunan di bidang kependudukan dikatakan berhasil jika nilai depency
ratio-nya rendah. Semakin rendah nilai dependency ratio berarti semakin rendah
angka beban ketergantungan karena semakin kecil angka beban ketergantungan
akan memberikan kesempatan bagi penduduk usia produktif untuk meningkatkan
kualitas dirinya.

Tabel. T-II.26.
Angka Ketergantungan Penduduk Kabupaten Yahukimo Tahun 2013
Kelompok Umur Angka Ketergantungan
0-14 25,26
15-64 -
65+ 0,93
Kab. Yahukimo 26,18
Sumber: Kabupaten Yahukimo Dalam Angka 2015

Dari tabel diatas terlihat bahwa angka beban ketergantungan di Kabupaten


Yahukimo pada periode tahun 2014 cukup rendah, yaitu untuk setiap 100
penduduk usia produktif harus menanggung 26-27 penduduk bukan usia
produktif.

Secara umum capaian kinerja berdasarkan aspek kesejahteraan


masyarakat, pelayanan umum dan daya saing daerah secara lebih lengkap
disajikan dalam tabel berikut:

RPJMD Kabupaten Yahukimo Tahun 2016-2021 II - 78


Bab II Gambaran Umum Kondisi Daerah

Tabel. T-II.27.
Pencapaian Indikator Kinerja Pembangunan Daerah
Kabupaten Yahukimo Tahun 2010-2015
Realisasi
No Indikator
2010 2011 2012 2013 2014 2015

Aspek Kesejahteraan Masyarakat

Fokus Kesejahteraan dan Pemerataan Ekonomi

1 PDRB
1.236.589,
1.1 PDRB ADHK 817.326,9 915.055,1 1.015.425,1 1.084.036,7 1.156.075,2
1
1.725.065,
1.2 PDRB ADHB 817.326,9 968.126,7 1.161.534,5 1.228.198,5 1.507.179,2
3
2 Pertumbuhan Ekonomi

2.1 Laju Pertumbuhan Ekonomi (%) 11,96 10,97 6,76 6,65 6,96

2.2 PDRB perkapita ADHB (Juta Rp) 4,93 5,74 6,77 7,01 8,27 9,29

2.3 PDRB perkapita ADHK (Juta Rp) 4,93 5,42 5,92 6,19 6,34 6,66
Persentase Pengeluaran rata-rata per Kapita
2.4 78.39
Sebulan (%)
Fokus kesejahteraan Sosial

1.1 IPM 40,63 41,72 43,82 45,63 46,36 46,63

2 Pendidikan

2.1 Angka Melek Huruf 32,52 32,76 32,77 32,77

2.2 Rata-rata lama sekolah (tahun) 1,78 2,00 2,94 3,78 3,97 3,98

2.3 Harapan Lama Sekolah (tahun) 6,33 6,60 6,87 7,17 7,47 7,48

3 Kesehatan

II - 79

RPJMD Kabupaten Yahukimo Tahun 2016-2021


Bab II Gambaran Umum Kondisi Daerah

Realisasi
No Indikator
2010 2011 2012 2013 2014 2015

3.1 Angka Harapan Hidup (tahun) 64,41 64,45 64,49 64,54 64,56 65,06

3.2 Pengeluaran Riil yang disesuaikan (ribu rupiah) 3.953,6 4.042,7 4.055,4 4.068,0 4.080,7 4.108,8
Pencapaian Aktual Pengeluaran Riil Penduduk
3.3 595.08
(ribu rupiah)
4 Kemiskinan

4.1 Jumlah Penduduk miskin (ribu) 77,4 72,4 76,1 69,89

4.2 Tingkat kemiskinan (%) 46,22 41,89 43,27 39,02

Aspek Pelayanan umum

Fokus Urusan Wajib

1 Pendidikan

1.1 Jumlah Sekolah 140 183

1.2 Jumlah Murid 21.048 40.198

1.3 Jumlah Guru Tetap 581 1.119

1.4 Jumlah Guru Tidak Tetap 412 42

1.5 APK SD 21,3

1.6 APM SD 25,34

1.7 APK SMP 21

1.8 APM SMP 18,1

2 Kesehatan

2.1 Tingkat Morbiditas 16.59 25.5

II - 80

RPJMD Kabupaten Yahukimo Tahun 2016-2021


Bab II Gambaran Umum Kondisi Daerah

Realisasi
No Indikator
2010 2011 2012 2013 2014 2015

2.2 Rata-rata lama sakit 8.46 4.42

3 Pekerjaan Umum

3.1 Panjang Jalan Per luas wilayah

4 Ketenagakerjaan

4.1 Tingkat Kesempatan Kerja 99,78 100,00

4.2 Tingkat Pengangguran Terbuka 0,22 0,00 0,55

5 Pemerintahan Umum

5.1 jumlah PNS


Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan
6
Anak
Penduduk di atas 10 tahun laki-laki tidak berijasah
6.1 35.57
(%)
penduduk di atas 10 tahun laki-laki berijasah SD
6.2 43.62
(%)
penduduk di atas 10 tahun laki-laki berijasah SMP
6.3 8.72
(%)
penduduk di atas 10 tahun laki-laki berijasah SMA
6.4 4.03
(%)
penduduk di atas 10 tahun perempuan tidak
6.5 33.9
berijasah (%)
penduduk di atas 10 tahun perempuan berijasah
6.6 52.54
SD (%)
penduduk di atas 10 tahun perempuan berijasah
6.7 10.17
SMP(%)
penduduk di atas 10 tahun perempuan berijasah
6.8 3.39
SMA (%)
Fokus Layanan Urusan Pilihan

1 Kehutanan

II - 81

RPJMD Kabupaten Yahukimo Tahun 2016-2021


Bab II Gambaran Umum Kondisi Daerah

Realisasi
No Indikator
2010 2011 2012 2013 2014 2015

1.1 Produksi Hasil Hutan 525,7 1.115 2.574 2.574

1.2 Luas Kawasan Hutan produksi 296.693,43

1.3 Hutan Produksi Konversi 278.510,23

1.4 Hutan Lindung 678.756,66

1.5 Kawasan Pelestarian Alam 379 672,68

1.6 Hutan Produksi Terbatas 8,37

1.7 Kawasan Lahan Kritis 413.63

2 Peternakan

2.1 populasi sapi potong 43 125

2.2 Populasi kambing 27 100

2.3 populasi ayam buras 36.021 39.990

2.4 produksi daging sapi 167 625

2.5 produksi daging kambing 55 150

2.6 produksi daging ayam buras 4624 2325

3 Perindustrian

3.1 jumlah pengusaha berdasarkan SIUP

3.2 Perdagangan besar 3 8 8 8 8

3.3 perdagangan menegah 12 30 30 50 60

3.4 perdagangan kecil 99 150 150 205 225

II - 82

RPJMD Kabupaten Yahukimo Tahun 2016-2021


Bab II Gambaran Umum Kondisi Daerah

Realisasi
No Indikator
2010 2011 2012 2013 2014 2015

3.5 perseroan terbatas 12 10 10 15 15

3.6 koperasi 60 61 61 70 70

3.7 CV 98 100 100 135 135

3.8 B.U.L 1 1 0 0 0

Aspek daya Saing Daerah

Fokus kemampuan ekonomi daerah


Perkembangan Nilai Tambah Sektor
1.1 7.339,20 8.712,30 10.136,10 10.981,80 12.305,90
Pertambangan dan Penggalian (juta rupiah)
Perkembangan Nilai Tambah Sektor Pengelolaan
1.2 5.565,50 6.448,40 7.277,40 7.999,90 8.821,50
(jutaan rupiah)
Perkembangan Nilai Tambah Sektor Bangunan
1.3 140.889,00 166.221,90 197.660,40 210.734,50 252.998,40
(jutaan rupiah)
Nilai Tambah Sub-Sub Sektor Perdagangan (jutaan
1.4 49.503,40 54.058,80 69.822,80 76.504,10 84.900,70
rupiah)
1.5 Nilai Tambah Sub-Sub Sektor Hotel (jutaan rupiah) 474,60 650,60 815,20 883,90 966,70
Nilai Tambah Sub-Sub Sektor Restoran (jutaan
1.6 2.464,20 2.990,60 3.314,10 3.582,30 3.998,20
rupiah)
1.7 Kontribusi Sub-Sub sektor Pengangkutan sungai 2.036,80 2.829,10 3.530,90 4.099,10 4.845,20

1.8 Kontribusi Sub-Sub sektor Pengangkutan udara 15.569,90 17.557,10 19.617,70 27.018,70 30.265,50
Kontribusi Sub-Sub sektor Pengangkutan jalan
1.9 20.693,80 24.758,80 27.841,20 30.013,50 31.720,70
raya
1.1 Kontribusi Sub-Sub sektor komunikasi 8.356,00 10.415,60 12.081,60 13.405,00 16.470,20

Fokus Fasilitas Wilayah/Infrastruktur

Fokus Iklim Berinvestasi

Fokus Sumber Daya Manusia

II - 83

RPJMD Kabupaten Yahukimo Tahun 2016-2021


Bab II Gambaran Umum Kondisi Daerah

Realisasi
No Indikator
2010 2011 2012 2013 2014 2015

1.1 Angka Ketergantungan 50,66

II - 84

RPJMD Kabupaten Yahukimo Tahun 2016-2021


Bab III Gambaran Pengelolaan Keuangan Daerah
Dan Kerangka Pendanaan

BAB III
GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN
DAERAH DAN KERANGKA PENDANAAN
Pelaksanaan otonomi daerah secara langsung akan berpengaruh terhadap
sistem pembiayaan, pengelolaan, dan pengawasan keuangan daerah. Sistem
pembiayaan daerah dalam konteks otonomi daerah merupakan aspek yang
sangat penting. Daerah diharapkan dapat meningkatkan kapasitas fiskal (fiscal
capacity) agar mampu mencukupi kebutuhan fiskalnya (fiscal need) sehingga
tidak mengalami defisit fiskal (fiscal gap). Salah satu upaya untuk meningkatkan
kapasitas fiskal daerah tersebut adalah dengan meningkatkan Pendapatan Asli
Daerah (PAD).

Terkait dengan hal tersebut, pengelolaan keuangan daerah yang merupakan


keseluruhan kegiatan yang meliputi perencanaan, pelaksanaan, penatausahaan,
pelaporan, pertanggungjawaban, dan pengawasan keuangan daerah adalah hal
yang sangat penting dalam proses perencanaan suatu daerah secara
keseluruhan. Tahapan-tahapan dalam pengelolaan keuangan daerah sangat
krusial dalam memulai roda pemerintahan dan pembangunan setiap tahunnya.
Oleh karena itu, perwujudan pelayanan dan kesejahteraan kepada masyarakat
dari pengelolaan keuangan daerah harus melalui perencanaan, pelaksanaan,
pengawasan, pengendalian, dan evaluasi pembangunan yang terstruktur dan
terkoordinasi dengan baik.

3.1 KINERJA KEUANGAN MASA LALU

Kinerja keuangan daerah pada masa-masa lalu menggambarkan


kemampuan pendanaan pembangunan pemerintahan daerah selama ini. Derajat
Otonomi Fiskal Daerah (DOFD) sebagai salah satu indikator untuk menganalisis
kemampuan keuangan daerah diukur melalui kontribusi realisasi PAD terhadap
APBD. Kesinambungan penyelenggaraan pembangunan di masa datang
ditentukan sejauh mana kemandirian pembiayaan tersedia untuk melaksanakan

RPJMD Kabupaten Yahukimo Tahun 2016-2021 III - 1


Bab III Gambaran Pengelolaan Keuangan Daerah
Dan Kerangka Pendanaan

pembangunan daerah. Perkembangan DOFD Kabupaten Yahukimo periode


tahun 2010-2015, dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 3. 1
Derajat Otonomi Fiskal Daerah Kabupaten Yahukimo Tahun 2010-2015
Derajat
Pendapatan Asli
No. Tahun Total Pendapatan Desentralisasi
Daerah
Fiskal Daerah (%)
1 2012 11.233.939.550 720.921.087.698 2%
2 2013 19.501.132.491 835.546.033.681 2%
3 2014 18.651.248.245 863.658.089.319 2%
4 2015 20.902.794.445 1.130.060.739.556 2%
Rata-Rata 17.572.278.683 887.546.487.564 2%
Sumber: Dinas Pendapatan Kabupaten Yahukimo (data diolah)

Selain itu perlu juga dilihat kualitas pengelolaan keuangan masa lalu.
Kualitas pengelolaan keuangan salah satunya dapat dilihat dari hasil audit BPK
terhadap keseluruhan pengelolaan keuangan daerah. Hasil audit tersebut
kemudian akan berupa opini BPK sebagai berikut:

Tabel 3. 2
Opini BPK Terhadap Laporan Keuangan Daerah
Kabupaten Yahukimo
Tahun Opini BPK
2010 Disclaimer
2011 Disclaimer
2012 Disclaimer
2013 Disclaimer
2014 WDP
2015 WDP

Pada bagian kinerja keuangan masa lalu mengambarkan kinerja masa lalu
tentang pendapatan, belanja dan pembiayaan.

1) Pendapatan Daerah

Sumber penerimaan daerah terdiri atas:

(1) Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang terdiri dari kelompok Pajak Daerah,
Retribusi Daerah, Pengelolaan Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan dan
Lain-lain Pendapatan Asli Daerah Yang Sah;

RPJMD Kabupaten Yahukimo Tahun 2016-2021 III - 2


Bab III Gambaran Pengelolaan Keuangan Daerah
Dan Kerangka Pendanaan

(2) Dana Perimbangan yang meliputi Bagi Hasil Pajak, Bagi Hasil Bukan
Pajak, Dana Alokasi Umum, dan Dana Alokasi Khusus;

(3) Kelompok Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah.

RPJMD Kabupaten Yahukimo Tahun 2016-2021 III - 3


Bab III Gambaran Pengelolaan Keuangan Daerah
Dan Kerangka Pendanaan

Tabel 3. 3
Kinerja Keuangan Daerah (Realisasi Pendapatan Daerah)
Kabupaten Yahukimo Tahun 2012-2015
Rata-Rata
No. Uraian 2012 2013 2014 2015
pertumbuhan
1. PENDAPATAN 720.921.087.698 835.546.033.681 863.658.089.319 1.130.060.739.556 11,89%
1.1. Pendapatan Asli Daerah 11.233.939.550 19.501.132.491 18.651.248.245 20.902.794.445 16,79%
1.1.1.
Pajak daerah 291.694.800 784.194.800 526.694.800 322.000.000 2,50%
1.1.2.
Retribusi daerah 1.151.140.000 8.217.285.000 7.507.170.000 10.847.411.000 75,21%
1.1.3.
Hasil pengelolaan keuangan daerah yang dipisahkan 2.126.104.750 2.575.703.040 2.291.473.040 3.191.473.040 10,69%
1.1.4.
Lain-lain PAD yang sah 7.665.000.000 7.923.949.651 8.325.910.405 6.541.910.405 -3,88%

1.2. Dana Perimbangan 629.049.823.522 709.629.579.195 740.895.288.362 827.177.327.069 7,08%


1.2.1.
Dana bagi hasil pajak /bagi hasil bukan pajak 50.998.397.522 49.326.908.195 28.093.822.362 58.112.821.069 3,32%
1.2.2.
Dana alokasi umum 492.738.286.000 556.257.151.000 606.920.946.000 649.719.896.000 7,16%
1.2.3.
Dana alokasi khusus 85.313.140.000 104.045.520.000 105.880.520.000 119.344.610.000 8,75%

1.3. Lain-Lain Pendapatan Daerah yang Sah 80.637.324.626 106.415.321.995 104.111.552.712 281.980.618.042 36,75%
1.3.1.
Hibah 0 10.000.000.000 0 1.250.000.000 -40,54%
1.3.2.
Dana darurat 0 0 0 0 -
1.3.3. Dana bagi hasil pajak dari provinsi dan Pemerintah
1.241.384.626 2.479.193.995 6.490.992.000 7.098.647.000 54,64%
Daerah lainnya
1.3.4.
Dana penyesuaian dan otonomi khusus 79.395.940.000 88.235.678.000 97.620.560.712 241.131.971.042 32,01%
1.3.5. Bantuan keuangan dari provinsi atau Pemerintah
0 5.700.450.000 0 32.500.000.000 54,52%
Daerah lainnya

III - 4
RPJMD Kabupaten Yahukimo Tahun 2016-2021
Bab III Gambaran Pengelolaan Keuangan Daerah
Dan Kerangka Pendanaan

2. PEMBIAYAAN 7.163.130.901 21.547.815.916 22.615.167.365 34.733.867.026 48,39%


2.1. Penerimaan Pembiayaan 7.163.130.901 21.547.815.916 22.615.167.365 34.733.867.026 48,39%
2.1.1. Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Daerah Tahun
7.163.130.901 21.547.815.916 22.615.167.365 34.733.867.026 48,39%
Sebelumnya
2.1.2.
Pencairan Dana Cadangan 0 0 0 0 -
2.1.3.
Hasil Penjualan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan 0 0 0 0 -
2.1.4.
Penerimaan Pinjaman Daerah dan Obligasi Daerah 0 0 0 0 -
2.1.5.
Penerimaan Kembali Pemberi Pinjaman 0 0 0 0 -
2.1.6.
Penerimaan piutang daerah 0 0 0 0 -

2.2. Pengeluaran Pembiayaan Daerah 0 0 0 0 -


2.2.1. Pembentukan Dana Cadangan 0 0 0 0 -
2.2.2. Penyertaan Modal (Investasi) Pemerintah Daerah 0 0 0 0 -
2.2.3. Pembayaran Pokok Utang 0 0 0 0 -
TOTAL PENERIMAAN 728.084.218.599 857.093.849.597 886.273.256.684 1.164.794.606.582 12,46%
Sumber:Dinas Pendapatan Kabupaten Yahukimo

III - 5
RPJMD Kabupaten Yahukimo Tahun 2016-2021
Bab III Gambaran Pengelolaan Keuangan Daerah
Dan Kerangka Pendanaan

2) Belanja Daerah

Belanja Daerah dipergunakan dalam rangka mendanai dalam pelaksanaan


urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan kabupaten/kota yang terdiri dari
urusan wajib, urusan pilihan, dan urusan yang penanganannya dalam bidang
tertentu yang dapat dilaksanakan bersama dengan pemerintah provinsi dan
pemerintah daerah atau antar pemerintah daerah yang ditetapkan dengan
ketentuan perundang-undangan.

Belanja penyelenggaraan diprioritaskan untuk meningkatkan kualitas


kehidupan masyarakat dalam upaya memenuhi kewajiban daerah yang
diwujudkan dalam bentuk penyelenggaraan pembangunan melalui peningkatan
pelayanan dasar, pendidikan, kesehatan, fasilitas sosial, fasilitas umum yang
layak, serta mengembangkan sistem jaminan sosial yang terdiri dari urusan wajib
dan urusan pilihan yang ditetapkan dengan ketentuan perundang-undangan.

Analisis belanja dilakukan untuk mengefektifkan dan mengefisiensikan alokasi


dana untuk belanja daerah pada suatu periode anggaran. Analisis ini bertujuan
untuk memperoleh gambaran realisasi dari kebijakan pembelanjaan dan
pengeluaran pembiayaan daerah pada periode tahun anggaran sebelumnya yang
digunakan sebagai bahan untuk menentukan kebijakan pembelanjaan dan
pengeluaran pembiayaan dimasa datang dalam rangka peningkatan kapasitas
pendanaan pembangunan daerah. Analisis belanja dilakukan melalui analisis
sebagai berikut:

a. Analisis proporsi realisasi belanja daerah dibanding anggaran;

b. Analisis proporsi belanja untuk pemenuhan kebutuhan aparatur;

c. Analisis belanja periodik dan pengeluaran pembiayaan yang wajib dan


mengikat serta prioritas utama; dan

d. Analisis proyeksi belanja daerah.

Proporsi realisasi belanja daerah dibanding anggaran belanja tahun 2010–


2013 dapat dilihat pada Tabel 3.4 sebagai berikut:

RPJMD Kabupaten Yahukimo Tahun 2016-2021 III - 6


Bab III Gambaran Pengelolaan Keuangan Daerah
Dan Kerangka Pendanaan

Tabel 3. 4
Proporsi Realisasi Belanja Daerah
Rata-Rata
No Uraian 2012 2013 2014 2015
Pertumbuhan
5. 1 BELANJA TIDAK LANGSUNG 365.880.015.077 380.761.977.623 414.195.226.687 539.133.500.232 10,18%
5. 1. 1 Belanja Pegawai 267.227.875.077 256.545.637.623 299.650.706.687 315.395.007.094 4,23%
5. 1. 2 Belanja Bunga 0 0 0 0 -
5. 1. 3 Belanja Subsidi 5.000.000.000 7.200.000.000 8.400.000.000 3.500.000.000 -8,53%
5. 1. 4 Belanja Hibah 11.180.500.000 22.854.500.000 33.887.010.000 40.540.000.000 37,99%
5. 1. 5 Belanja Bantuan Sosial 25.270.000.000 43.800.500.000 11.150.000.000 13.641.900.000 -14,28%

Belanja Bagi Hasil kepada Pemerintah


5. 1. 6 0 0 0 0 -
Desa

Belanja Bantuan Keuangan kepada


5. 1. 7 56.201.640.000 50.061.340.000 60.607.510.000 165.408.169.042 30,98%
Pemerintahan Desa dan Partai Politik

5. 1. 8 Belanja Tidak Terduga 1.000.000.000 300.000.000 500.000.000 648.424.096 -10,26%

5. 2 BELANJA LANGSUNG 396.127.424.850 481.531.922.831 486.720.894.102 649.951.421.505 13,18%


5. 2. 1 Belanja Pegawai 17.223.039.500 32.812.470.000 32.650.388.600 38.527.092.036 22,30%
5. 2. 2 Belanja Barang dan Jasa 237.546.802.564 253.545.877.965 273.998.487.838 343.481.874.415 9,66%
5. 2. 3 Belanja Modal 141.357.582.786 195.173.574.866 180.072.017.664 267.942.455.054 17,34%

TOTAL BELANJA 762.007.439.927 862.293.900.454 900.916.120.788 1.189.084.921.736 11,77%

III - 7
RPJMD Kabupaten Yahukimo Tahun 2016-2021
Bab III Gambaran Pengelolaan Keuangan Daerah
Dan Kerangka Pendanaan

Analisis terhadap realisasi belanja daerah selama tahun anggaran 2010-


2014 dapat dijelaskan sebagai berikut:

3.2 KEBIJAKAN PENGELOLAAN KEUANGAN MASA LALU

Analisis belanja dilakukan untuk mengefektifkan dan mengefisiensikan


alokasi dana belanja daerah dengan tujuan untuk memperoleh gambaran
realisasi dari kebijakan pembelanjaan dan pengeluaran pembiayaan daerah
pada periode tahun anggaran sebelumnya. Analisis ini digunakan sebagai bahan
untuk menentukan kebijakan pembelanjaan dan pengeluaran pembiayaan
dimasa datang dalam rangka peningkatan kapasitas pendanaan pembangunan
daerah. Analisis belanja dilakukan melalui analisis sebagai berikut:

a. Analisis proporsi belanja untuk pemenuhan kebutuhan aparatur;

b. Analisis belanja periodik dan pengeluaran pembiayaan yang wajib dan


mengikat serta prioritas utama; serta

c. Analisis proyeksi belanja daerah.

3.2.1 Proporsi Penggunaan Anggaran

Realisasi belanja untuk pemenuhan kebutuhan aparatur dapat dikaji dari


informasi pada tabel berikut:

RPJMD Kabupaten Yahukimo Tahun 2016-2021 III - 9


Bab III Gambaran Pengelolaan Keuangan Daerah
Dan Kerangka Pendanaan

Tabel 3. 5
Proporsi Penggunaan Anggaran Pegawai Pemerintahan Tahun 2012- 2015
Rata-Rata
No Uraian 2012 2013 2014 2015
Pertumbuhan
5. 1 BELANJA TIDAK LANGSUNG 267.227.875.077 256.545.637.623 299.650.706.687 315.395.007.094 4,23%
5. 1. 1 Belanja Pegawai 267.227.875.077 256.545.637.623 299.650.706.687 315.395.007.094 4,23%

5. 2 BELANJA LANGSUNG 17.223.039.500 32.812.470.000 32.650.388.600 38.527.092.036 22,30%


5. 2. 1 Belanja Pegawai 17.223.039.500 32.812.470.000 32.650.388.600 38.527.092.036 22,30%

TOTAL BELANJA 284.450.914.577 289.358.107.623 332.301.095.287 353.922.099.130 5,61%


Sumber: BPKAD Kabupaten Yahukimo

III - 10
RPJMD Kabupaten Yahukimo Tahun 2016-2021
Bab III Gambaran Pengelolaan Keuangan Daerah
Dan Kerangka Pendanaan

Proporsi penggunaan Anggaran Pemerintah untuk Pegawai Pemerintahan


hanya diperuntukkan PNS. Proporsi ini dibagi menjadi belanja langsung dan tidak
langsung, dengan jumlah nilai paling besar pada belanja tidak langsung.

Tabel 3. 6
Proporsi Belanja Pemenuhan Kebutuhan Aparatur
Kabupaten Yahukimo Tahun 2010-2014
Total belanja untuk Total pengeluaran
No. Tahun pemenuhan (Belanja + Pembiayaan Persentase
kebutuhan aparatur Pengeluaran)
1 2012 284.450.914.577 762.007.439.927 37%
2 2013 289.358.107.623 862.293.900.454 34%
3 2014 332.301.095.287 900.916.120.788 37%
4 2015 353.922.099.130 1.189.084.921.736 30%
Rata-Rata 1.260.032.216.616 3.714.302.382.905 34%
Sumber: BPKAD kabupaten Yahukimo (data diolah)

Analisis terhadap realisasi pengeluaran wajib dan mengikat dilakukan untuk


menghitung kebutuhan pendanaan belanja dan pengeluaran pembiayaan yang tidak
dapat dihindari dan ditunda sehingga harus dibayar dalam suatu tahun anggaran
pemerintah daerah seperti: gaji dan tunjangan pegawai serta anggota dewan, bunga,
belanja jasa kantor, sewa kantor yang telah ada kontrak jangka panjang atau belanja
sejenis lainnya. Sedangkan belanja periodik prioritas utama adalah pengeluaran yang
harus dibayar setiap periodik oleh Pemerintah Daerah dalam rangka keberlangsungan
pelayanan dasar prioritas Pemerintah Daerah yaitu pelayanan pendidikan dan
kesehatan seperti honorarium tenaga medis, dan belanja sejenis lainnya.

Total pengeluaran wajib dan mengikat serta prioritas utama menjadi dasar untuk
menentukan kebutuhan anggaran belanja dalam rangka penghitungan kapasitas riil
keuangan daerah dan analisis kerangka pendanaan.

RPJMD Kabupaten Yahukimo Tahun 2016-2021 III - 11


Bab III Gambaran Pengelolaan Keuangan Daerah
Dan Kerangka Pendanaan

Tabel 3.6
Realisasi Pengeluaran Belanja Periodik Dan Pengeluaran Pembiayaan Yang Wajib Dan Mengikat
Serta Prioritas Utama Kabupaten Yahukimo Tahun 2012-2015
Rata-Rata
No Uraian 2012 2013 2014 2015
Pertumbuhan
1. BELANJA TIDAK LANGSUNG 329.429.515.077 314.106.977.623 369.158.216.687 484.951.600.232 10,15%
1.1 Belanja Pegawai 267.227.875.077 256.545.637.623 299.650.706.687 315.395.007.094 4,23%
1.2 Belanja Subsidi 5.000.000.000 7.200.000.000 8.400.000.000 3.500.000.000 -8,53%

Belanja Bantuan Keuangan kepada


1.3 56.201.640.000 50.061.340.000 60.607.510.000 165.408.169.042 30,98%
Pemerintahan Desa dan Partai Politik

1.4 Belanja Tidak Terduga 1.000.000.000 300.000.000 500.000.000 648.424.096 -10,26%

2. BELANJA LANGSUNG 17.223.039.500 32.812.470.000 32.650.388.600 38.527.092.036 22,30%


2.1 Belanja Pegawai 17.223.039.500 32.812.470.000 32.650.388.600 38.527.092.036 22,30%

TOTAL BELANJA 346.652.554.577 346.919.447.623 401.808.605.287 523.478.692.268 10,85%


Sumber: BPKAD Kabupaten Yahukimo (data diolah)

III - 12
RPJMD Kabupaten Yahukimo Tahun 2016-2021
Bab III Gambaran Pengelolaan Keuangan Daerah
Dan Kerangka Pendanaan

Analisis terhadap realisasi pengeluaran belanja periodik dan pengeluaran


pembiayaan yang wajib dan mengikat serta prioritas utama selama tahun 2010-
2015 dapat dijelaskan antara lain:

3.2.2 Analisis Pembiayaan

Pembiayaan daerah meliputi semua penerimaan yang perlu dibayar


kembali dan/atau pengeluaran yang akan diterima kembali, baik pada tahun
anggaran yang bersangkutan maupun pada tahun-tahun anggaran berikutnya.
Pembiayaan daerah tersebut terdiri dari penerimaan pembiayaan dan
pengeluaran pembiayaan.

Pembiayaan merupakan transaksi keuangan yang dimaksudkan untuk


menutupi selisih antara Pendapatan dan Belanja Daerah. Adapun pembiayaan
tersebut bersumber dari Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Sebelumnya (SiLPA),
pencairan dana cadangan, hasil penjualan kekayaan daerah yang dipisahkan,
penerimaan pinjaman daerah, penerimaan kembali pemberian pinjaman, serta
penerimaan piutang daerah. Pengeluaran pembiayaan mencakup pembentukan
dana cadangan, penyertaan modal pemerintah daerah, pembayaran pokok utang
dan pemberian pinjaman.

Pembiayaan neto merupakan selisih lebih penerimaan pembiayaan


terhadap pengeluaran pembiayaan. Jumlah pembiayaan neto harus dapat
menutup defisit anggaran. Berikut dapat dilihat perkembangan defisit anggaran
pada tabel berikut:

Tabel 3.8
Komposisi Penutup Defisit Riil Anggaran
Kabupaten Yahukimo (Juta Rupiah)
No Urian 2012 2013 2014 2015
Sisa Lebih
Perhitungan
Anggaran
1 (SiLPA) 7.163.130.900,87 21.547.815.916,00 22.615.167.365,37 34.733.867.026,00
Tahun
Anggaran
sebelumnya
Pencairan
0,00 0,00
2 Dana 0,00 0,00
Cadangan
Hasil
Penjualan
0,00 0,00 0,00
3 Kekayaan 0,00
Daerah Yang
di Pisahkan

RPJMD Kabupaten Yahukimo Tahun 2016-2021 III - 13


Bab III Gambaran Pengelolaan Keuangan Daerah
Dan Kerangka Pendanaan

Penerimaan 0,00 0,00 0,00


4 Pinjaman 0,00
Daerah
Penerimaan
Kembali
0,00 0,00 0,00
5 Pemberian 0,00
Pinjaman
Daerah
Penerimaan
0,00 0,00 0,00
6 Piutang 0,00
Daerah
Sumber: DPKAD Kabupaten Yahukimo

RPJMD Kabupaten Yahukimo Tahun 2016-2021 III - 14


Bab III Gambaran Pengelolaan Keuangan Daerah
Dan Kerangka Pendanaan

SiLPA adalah sisa anggaran tahun lalu yang ada dalam APBD tahun
anggaran berjalan/berkenaan. SILPA merupakan penerimaan daerah yang
bersumber dari sisa kas tahun anggaran sebelumnya.

3.3 KERANGKA PENDANAAN

Pada bagian kerangka pendaaan memberikan gambaran tentang proyeksi


pendapatan, Proyeksi Sisa Lebih Riil Perhitungan Anggaran (SiLPA), dan
Proyeksi belanja wajib dan mengikat.

1. Proyeksi Penerimaan

Perhitungan proyeksi penerimaan lima tahun ke depan (2017-2021) dapat


dihitung dengan melihat capaian kinerja pendapatan daerah Tahun 2012-2015,
pada masa yang akan datang pendapatan daerah diharapkan dapat meningkat
lebih tinggi, yang diikuti dengan berbagai upaya-upaya untuk dapat mencapainya.
Sebagai upaya tindak lanjut perlu dilakukan beberapa upaya untuk meningkatkan
pendapatan daerah Kabupaten Yahukimo, antara lain sebagai berikut:

1. Diadakan kegiatan sosialisasi dan penyuluhan hukum tentang Pajak Daerah


secara intensif dan berkesinambungan kepada masyarakat dengan
dilanjutkan upaya penegakan hukum ;

2. Peningkatan pelaksanaan online system dalam akurasi data Wajib Pajak


khususnya terhadap pembayaran Pajak Daerah dan Retribusi Daerah yang
memberikan dampak terhadap pelayanan kepada masyarakat

3. Peningkatan pelaksanaan koordinasi dengan SKPD penghasil terutama


dalam penyediaan sarana dan prasarana dalam menunjang pemungutan
Retribusi Daerah serta dalam rangka menggali potensi retribusi baru.

Proyeksi pendapatan daerah dihitung dengan menggunakan asumsi-asumsi


sebagai berikut:

1. Pendapatan Asli Daerah (PAD) dihitung dengan mendasarkan rata-rata


pertumbuhan realisasi pajak daerah Tahun 2012 – 2015.

2. Dana Perimbangan yang bersumber dari Dana Bagi Hasil Pajak, Dana
Alokasi Umum, dan Dana Alokasi Khusus diproyeksikan meningkat dengan
persentase kenaikanberdasarkan perkiraan yang paling riil karena
perkembangan tahun 2011-2015 sangat fluktuatif.

RPJMD Kabupaten Yahukimo Tahun 2016-2021 III - 15


Bab III Gambaran Pengelolaan Keuangan Daerah
Dan Kerangka Pendanaan

Tabel 3.9
Proyeksi Pendapatan
Kabupaten Yahukimo Tahun 2016-2021
No. Uraian 2017 2018 2019 2020 2021
1. PENDAPATAN 1.175.715.193.434 1.199.229.497.303 1.223.214.087.249 1.247.678.368.994 1.272.631.936.374
1.1. Pendapatan Asli Daerah 21.747.267.341 22.182.212.687 22.625.856.941 23.078.374.080 23.539.941.562
1.1.1. Pajak daerah 335.008.800 341.708.976 348.543.156 355.514.019 362.624.299
1.1.2. Retribusi daerah 11.285.646.404 11.511.359.332 11.741.586.519 11.976.418.250 12.215.946.615
1.1.3. Hasil pengelolaan keuangan daerah
3.320.408.551 3.386.816.722 3.454.553.056 3.523.644.117 3.594.117.000
yang dipisahkan
1.1.4. Lain-lain PAD yang sah 6.806.203.585 6.942.327.657 7.081.174.210 7.222.797.694 7.367.253.648

1.2. Dana Perimbangan 860.595.291.083 877.807.196.904 895.363.340.842 913.270.607.659 931.536.019.812


1.2.1. Dana bagi hasil pajak /bagi hasil
60.460.579.040 61.669.790.621 62.903.186.433 64.161.250.162 65.444.475.165
bukan pajak
1.2.2. Dana alokasi umum 675.968.579.798 689.487.951.394 703.277.710.422 717.343.264.631 731.690.129.923
1.2.3. Dana alokasi khusus 124.166.132.244 126.649.454.889 129.182.443.987 131.766.092.866 134.401.414.724

1.3. Lain-Lain Pendapatan Daerah yang


293.372.635.011 299.240.087.711 305.224.889.465 311.329.387.255 317.555.975.000
Sah
1.3.1. Hibah 1.300.500.000 1.326.510.000 1.353.040.200 1.380.101.004 1.407.703.024
1.3.3. Dana bagi hasil pajak dari provinsi
7.385.432.339 7.533.140.986 7.683.803.805 7.837.479.881 7.994.229.479
dan Pemerintah Daerah lainnya
1.3.4. Dana penyesuaian dan otonomi
250.873.702.672 255.891.176.726 261.009.000.260 266.229.180.265 271.553.763.871
khusus
1.3.5. Bantuan keuangan dari provinsi atau
33.813.000.000 34.489.260.000 35.179.045.200 35.882.626.104 36.600.278.626
Pemerintah Daerah lainnya

III - 16
RPJMD Kabupaten Yahukimo Tahun 2016-2021
Bab III Gambaran Pengelolaan Keuangan Daerah
Dan Kerangka Pendanaan

2. PEMBIAYAAN 30.000.000.000 30.000.000.000 30.000.000.000 30.000.000.000 30.000.000.000


2.1. Penerimaan Pembiayaan 30.000.000.000 30.000.000.000 30.000.000.000 30.000.000.000 30.000.000.000
2.1.1. Sisa Lebih Perhitungan Anggaran
30.000.000.000 30.000.000.000 30.000.000.000 30.000.000.000 30.000.000.000
Daerah Tahun Sebelumnya

TOTAL PENERIMAAN 1.205.715.193.434 1.229.229.497.303 1.253.214.087.249 1.277.678.368.994 1.302.631.936.374

III - 17
RPJMD Kabupaten Yahukimo Tahun 2016-2021
Bab III Gambaran Pengelolaan Keuangan Daerah
Dan Kerangka Pendanaan

2. Proyeksi Belanja Wajib dan Mengikat serta Prioritas Utama

Pengeluaran periodik wajib dan meningat serta prioritas utama mengambarkan belanja yang wajib dialokasikan terlebih dahulu
karena menyangkut dengan keberlangsungan penyelenggaraan pemerintahan yang menjadi prioritas I, proyeksi lima tahun ke depan
pengeluaran wajib dan mengikat serta prioritas utama Kabupaten Yahukimo dapat digambarkan sebagai berikut:

Tabel 3.10
Proyeksi Belanja Wajib dan Mengikat serta Prioritas Utama 2017-2021
No Uraian 2017 2018 2019 2020 2021
1. Belanja Tidak Langsung 557.543.644.881 567.634.517.779 577.927.208.134 588.425.752.297 599.134.267.343
1.1 Belanja Pegawai 328.136.965.380 334.699.704.688 341.393.698.781 348.221.572.757 355.186.004.212
1.2 Belanja Subsidi 3.641.400.000 3.714.228.000 3.788.512.560 3.864.282.811 3.941.568.467
1.3 Belanja Bantuan Sosial 13.000.000.000 13.000.000.000 13.000.000.000 13.000.000.000 13.000.000.000
1.4 Belanja Hibah 40.000.000.000 40.000.000.000 40.000.000.000 40.000.000.000 40.000.000.000
Belanja Bantuan Keuangan
1.5 kepada Pemerintahan Desa
dan Partai Politik 172.090.659.071 175.532.472.253 179.043.121.698 182.623.984.132 186.276.463.814
1.6 Belanja Tidak Terduga 674.620.429 688.112.838 701.875.095 715.912.597 730.230.849

Total 557.543.644.881 567.634.517.779 577.927.208.134 588.425.752.297 599.134.267.343

III - 18
RPJMD Kabupaten Yahukimo Tahun 2016-2021
Bab III Gambaran Pengelolaan Keuangan Daerah
Dan Kerangka Pendanaan

3. Kapasitas Riil Keuangan Daerah

Analisis kerangka pendanaan bertujuan untuk menghitung kapasitas riil keuangan daerah yang akan dialokasikan untuk
pendanaan program pembangunan jangka menengah daerah selama 5 (lima) tahun ke depan. Kebijakan pengalokasian belanja dan
pengeluaran pembiayaan yang harus diperhatikan, antara lain sebagai berikut:

1. Penerimaan retribusi pajak diupayakan alokasi belanjanya pada program atau kegiatan yang berhubungan langsung dengan
peningkatan layanan dimana retribusi pajak tersebut dipungut.

2. Penerimaan dari pendapatan hasil pengelolaan aset daerah yang dipisahkan dialokasikan kembali untuk upaya-upaya
peningkatan kapasitas dimana dana penyertaan dialokasikan sehingga menghasilkan tingkat pengembalian investasi terbaik bagi
kas daerah.

3. Penerimaan dana alokasi umum diprioritaskan bagi belanja umum pegawai dan operasional rutin pemerintahan daerah.

4. Penerimaan dari dana alokasi khusus dialokasikan sesuai dengan tujuan dimana dana tersebut dialokasikan.

5. Penerimaan dana bagi hasil agar dialokasikan secara memadai untuk perbaikan layanan atau perbaikan lingkungan sesuai jenis
dana bagi hasil didapat.

Selanjutnya, untuk menentukan kapasitas riil keuangan daerah, dihitung sebagai berikut:

III - 19
RPJMD Kabupaten Yahukimo Tahun 2016-2021
Bab III Gambaran Pengelolaan Keuangan Daerah
Dan Kerangka Pendanaan

Tabel 3.11
Proyeksi Kapasitas Riil Keuangan Daerah
Kabupaten Yahukimo Tahun 2016-2021
No Uraian 2017 2018 2019 2020 2021
I PENERIMAAN 1.205.715.193.434 1.229.229.497.303 1.253.214.087.249 1.277.678.368.994 1.302.631.936.374
Pendapatan 1.175.715.193.434 1.199.229.497.303 1.223.214.087.249 1.247.678.368.994 1.272.631.936.374
Silpa 30.000.000.000 30.000.000.000 30.000.000.000 30.000.000.000 30.000.000.000

Belanja Wajib dan


II Mengikat Serta Prioritas 557.543.644.881 567.634.517.779 577.927.208.134 588.425.752.297 599.134.267.343
Utama
Belanja Tidak Langsung 557.543.644.881 567.634.517.779 577.927.208.134 588.425.752.297 599.134.267.343

Kapasitas Riil (I-II) 648.171.548.553 661.594.979.524 675.286.879.115 689.252.616.697 703.497.669.031

III - 20
RPJMD Kabupaten Yahukimo Tahun 2016-2021
Bab III Gambaran Pengelolaan Keuangan Daerah
Dan Kerangka Pendanaan

3.4 KEBUTUHAN INVESTASI DAERAH

Dengan memperhitungankan perubahan lingkungan strategis di Kabupaten


Yahukimo dalam lima tahun mendatang, pendanaan pembangunan diperkirakan
akan terus meningkat untuk mendorong penambahan dan pemupukan modal
melalui investasi. Perkiraan kebutuhan investasi Kabupaten Yahukimo dalam lima
tahun mendatang disusun berdasarkan asumsi sebagai berikut:

1) Target pertumbuhan Ekoomi akan meningkat dari 6,96 persen pada tahun
2015 menjadi 8,5 persen pada tahun 2021;
2) Nilai ICOR (Incremental Capital to Output Ratio atau rasio penambahan modal
terhadap produksi) dari 11 persen pada tahun 2016 menjadi 6,99 persen pada
tahun 2021.

Dengan memperhitungakan berbagai asumsi tersebut, sampai tahun 2021


diperkirakan akan terjadi inefisiensi investasi dalam mempengarui pertumbuhan
ekonomi yang di tandai ICOR > 4. Kebutuhan investasi tersebut hanya akan dapat
dipenuhi oleh Kabupaten Yahukimo dengan mempertimpangan potensi dan
kemajuan yang telah di capai selama ini, kondisi social kondusif dan kondisi
ketertiban dan keamanan yang terjaga dengan baik sehingga menarik investor
untuk menanamkan modal di Kabupaten Yahukimo (lihat tabel)

RPJMD Kabupaten Yahukimo Tahun 2016-2021 III - 21


Bab III Gambaran Pengelolaan Keuangan Daerah
Dan Kerangka Pendanaan

Tabel 3.12
Nilai ICOR
Kabupaten Yahukimo 2016-2021

Jenis Pengeluaran 2016* 2017 2018 2019 2020 2021

Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) 711.581,91 759.827,16 811.343,44 866.352,53 925.091,23 987.812,42
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO
1.307.810,03 1.405.895,78 1.514.852,70 1.636.040,92 1.766.924,19 1.908.278,13
(PDRB)
∆ PDRB (t-t1) 64.683,81 98.085,75 108.956,92 121.188,22 130.883,27 141.353,94
ICOR = PMTB/∆PDRB 11,00 7,75 7,45 7,15 7,07 6,99
*) angka sangat sementara

RPJMD Kabupaten Yahukimo Tahun 2016-2021


III - 22
Bab IV Analisis Isu-Isu Strategis

BAB 4
ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS

Isu-isu strategis merupakan salah satu titik tolak perumusan kebijakan


pembangunan yang antara lain harus dapat memetakan permasalahan
pembangunan daerah dengan tepat. Analisis permasalahan pembangunan dan isu
strategis daerah akan memberi fokus yang baik dalam perumusan kebijakan
pembangunan, khususnya dalam menentukan prioritas pembangunan daerah. Untuk
itu, analisis isu-isu strategis pembangunan Kabupaten Yahukimo tidak dapat
dilepaskan dengan permasalahan dan prioritas pembangunan Provinsi Papua dan
Nasional. Berbagai permasalahan pembangunan yang diidentifikasi juga harus
selaras dengan apa yang sesungguhnya dihadapi dan dirasakan masyarakat pada
umumnya yang memerlukan penanganan mendesak serta dapat dipecahkan secara
bertahap dalam lima tahun mendatang.

4.1. PERMASALAHAN PEMBANGUNAN

Permasalahan pembangunan daerah merupakan kesenjangan kinerja atau


kondisi pembangunan saat ini dengan yang diharapkan atau antara sasaran
pembangunan yang ingin dicapai di masa mendatang dengan kondisi riil saat
perencanaan pembangunan dibuat. Analisis permasalahan pembangunan
merupakan landasan pokok dalam perumusan kebijakan publik dimana keberhasilan
implementasi kebijakan pembangunan daerah sangat ditentukan oleh sejauh mana
kualitas permasalahan yang dihadapi masyarakat dianalisis.

Sebagai instrumen penting perumusan kebijakan dan prioritas pembangunan


maka analisis permasalahan pembangunan harus dapat mengidentifikasi
permasalahan paling pokok yang dihadapi Kabupaten Yahukimo dan menemukan
akar permasalahan atas berbagai masalah pokok pembangunan. Kebijakan
pembangunan yang akan dirumuskan pada bab-bab selanjutnya akan berfokus pada

RPJMD Kabupaten Yahukimo Tahun 2016-2021 IV- 1


Bab IV Analisis Isu-Isu Strategis

dan bagaimana akar-akar permasalahan dapat dipecahkan secara bertahap selama


lima tahun ke depan. Untuk itu dibutuhkan dukungan data dan informasi yang
menggambarkan permasalahan pembangunan daerah. Beberapa permasalahan
yang secara langsung disampaikan oleh masyarakat dan/atau tokoh adat yang
sebagian tidak disertai data, tetap menjadi catatan analisis dengan melihat intensitas
dan amatan langsung di lapangan.

Berdasarkan hasil analisis permasalahan pembangunan untuk masing-


masing aspek dan urusan pemerintahan serta kesepakatan dari para pemangku
kepentingan, maka dirumuskan bahwa permasalahan utama pembangunan
Kabupaten Yahukimo adalah Masih Rendahnya Kesejahteraan dan Pemerataan
Pembangunan bagi Seluruh Masyarakat di Kabupaten Yahukimo.
Kesejahteraan merupakan permasalahan asasi bagi pembangunan Kabupaten
Yahukimo dimana kondisi geografis dan aksesibilitas wilayah menyebabkan
pemerataan pembangunan menjadi kendala berikutnya. Berikut adalah faktor-faktor
yang telah dianalisis sebagai pemicu dan berpengaruh dalam menentukan
kesejahteraan masyarakat, sebagai permasalahan pokok yang harus dijadikan
rujukan penting perumusan kebijakan pembangunan daerah, meliputi:

1. Masih rendahnya kualitas Sumber Daya Manusia (SDM);

2. Belum terwujudnya kemandirian ekonomi daerah;

3. Belum optimalnya penyelenggaraan tata kelola pemerintahan;

4. Belum terciptanya kondisi yang aman dan damai dalam masyarakat;

5. Ketersediaan infrastruktur dasar yang belum memadai; dan

6. Masih tingginya risiko penurunan kualitas lingkungan hidup.

Secara kualitatif sudah cukup jelas bagaimana hubungan antara


permasalahan pokok dalam membentuk kerangka permasalahan utama. Namun,
untuk lebih memahami secara mendalam keterkaitan antara permasalahan pokok
dengan permasalahan utama dapat ditunjukkan pada gambar berikut:

RPJMD Kabupaten Yahukimo Tahun 2016-2021 IV- 2


Bab IV Analisis Isu-Isu Strategis

Gambar 4.1
Gambaran Permasalahan Utama dan Permasalahan Pokok Pembangunan
Daerah di Kabupaten Yahukimo

Belum optimalnya Belum terciptanya


penyelenggaraan kondisi yang aman
tata kelola dan damai dalam
Pemerintahan masyarakat

Belum Belum
terwujudnya memadainya
kemandirian ketersediaan
ekonomi daerah infrastruktur dasar

MASIH
RENDAHNYA
Masih rendahnya KESEJAHTERAAN & Masih tingginya
kualitas Sumber PEMERATAAN risiko penurunan
Daya Manusia PEMBANGUNAN kualitas
(SDM) BAGI MASYARAKAT lingkungan hidup
KABUPATEN
YAHUKIMO

Permasalahan pembangunan daerah di Kabupaten Yahukimo diidentifikasi


dari data dan informasi pembangunan daerah lima tahun terakhir dan Focused
Group Discussion (FGD) serta Musyawarah Perencanaan Pembangunan
(Musrenbang) yang melibatkan seluruh komponen masyarakat. Berikut penjabaran
permasalahan pembangunan di Kabupaten Yahukimo berdasarkan gambaran umum
kondisi pembangunan daerah.

1. Masih rendahnya kualitas Sumber Daya Manusia (SDM)

Permasalahan utama rendahnya kualitas SDM di Kabupaten Yahukimo adalah


antara lain disebabkan oleh rendahnya kualitas pendidikan, kesehatan, maupun
rendahnya kesejahteraan masyarakat dalam memenuhi kebutuhan sehari-harinya.
Hal tersebut dapat terlihat dari indikator komposit Indeks Pembangunan Manusia
(IPM) Kabupaten Yahukimo yang masih cukup jauh dari harapan.

RPJMD Kabupaten Yahukimo Tahun 2016-2021 IV- 3


Bab IV Analisis Isu-Isu Strategis

Jika dibandingkan dengan target pembangunan jangka menengah periode


2011-2016, realisasi angka IPM pada tahun 2015 masih memiliki gap yang
signifikan. Target pembangunan sebesar 52,40 pada tahun 2015 masih belum
tersentuh dengan angka realisasi IPM tahun 2015 yang hanya mencapai 46,63.
Tingginya gap expectation tersebut perlu mendapat perhatian lebih dalam
pelaksanaan pembangunan periode ke depannya mengingat indikator ini merupakan
ultimate indicator pembangunan daerah.

IPM Kabupaten Yahukimo mengalami kenaikan secara kontinyu dari tahun 2011
hingga 2015. IPM pada tahun 2011 sebesar 41,72 terus meningkat di setiap tahunnya
hingga mencapai nilai IPM sebesar 46,63 pada tahun 2015. Jika dibandingkan dengan
beberapa daerah sekitar pegunungan tengah di Papua, maka IPM Kabupaten Yahukimo
dapat dikategorikan cukup baik karena tidak berada di urutan ranking terbawah bahkan
bida dikatakan di atas rata-rata.

Tabel 4.1
Indeks Pembangunan Manusia Kabupaten/Kota Kawasan Pegunungan Tengah
di Provinsi Papua Tahun 2011-2015
No Kabupaten/Kota 2011 2012 2013 2014 2015
1 Puncak Jaya 40,36 41,85 43,36 44,32 44,87
2 Puncak 35,08 36,85 37,73 38,05 39,41
3 Pegunungan Bintang 36,61 37,82 38,94 39,68 40,91
4 Tolikara 44,41 44,86 45,68 46,16 46,38
5 Yahukimo 41,72 43,82 45,63 46,36 46,63
6 Yalimo 40,45 41,84 43,33 44,21 44,32
7 Memberamo Tengah 40,17 41,39 42,43 43,19 43,55
8 Lanny Jaya 41,90 42,53 43,05 43,28 44,18
9 Nduga 21,12 23,07 24,42 25,38 25,47
10 Jayawijaya 51,66 52,27 52,94 53,37 54,18
Provinsi Papua 55,01 55,55 56,25 56,75 57,25
Indonesia 67,09 67,70 68,31 68,90 69,55

RPJMD Kabupaten Yahukimo Tahun 2016-2021 IV- 4


Bab IV Analisis Isu-Isu Strategis

Salah satu penyebab rendahnya pembangunan sumber daya manusia adalah


minimnya pencapaian bidang pendidikan sebagai pondasi peningkatan kualitas
sumber daya manusia. Hal tersebut terlihat dari peningkatan rata-rata lama sekolah
penduduk Kabupaten Yahukimo setiap tahun mengalami peningkatan yang positif
namun angkanya masih terlalu kecil. Pada tahun 2015, angka rata-rata lama sekolah
Kabupaten Yahukimo hanya sebesar 3,98 tahun. Ini berarti rata-rata penduduk
Kabupaten Yahukimo hanya mengenyam bangku sekolah SD kelas 3 semester II
atau menjelang kelas 4.

Lebih lanjut terkait pembangunan manusia dilihat dari aspek kesehatan, saat
ini pembangunan kualitas kesehatan di Kabupaten Yahukimo lebih diarahkan untuk
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat melalui peningkatan upaya kesehatan,
pembiayaan kesehatan, SDM kesehatan, obat dan perbekalan kesehatan,
pemberdayaan masyarakat, serta manajemen kesehatan. Namun demikian,
disparitas status kesehatan antar wilayah di kabupaten ini masih cukup lebar karena
keterbatasan akses masyarakat di Kabupaten Yahukimo, khususnya di wilayah
pedalaman dan terisolir terhadap sarana dan prasarana kesehatan yang memadai,
baik kualitas maupun kuantitasnya. Selain itu, angka kematian bayi yang merupakan
cerminan kualitas kesehatan penduduk masih relatif tinggi. Secara umum,
rendahnya kualitas sumber daya manusia ini berkaitan dengan karakteristik
penduduk Kabupaten Yahukimo yang cenderung kurang produktif sehingga
menerima “takdir” tanpa berusaha keras untuk mengubahnya menjadi lebih baik.

Tabel 4.2
Komponen Pembentuk IPM Kabupaten/Kota
Kawasan Pegunungan Tengah Provinsi Papua Tahun 2015
AHH RLS HLS PPP (Ribu
No Kabupaten
(Tahun) (Tahun) (Tahun) Rupiah/Tahun)
1 Puncak Jaya 64,17 3,19 5,97 4.979
2 Puncak 65,08 1,61 4,47 5.118
3 Pegunungan Bintang 63,78 2,06 4,85 5.176
4 Tolikara 64,86 3,06 7,68 4.518

RPJMD Kabupaten Yahukimo Tahun 2016-2021 IV- 5


Bab IV Analisis Isu-Isu Strategis

5 Yahukimo 65,06 3,98 7,48 4.109


6 Yalimo 64,86 2,08 7,71 4.321
7 Memberamo Tengah 62,72 2,49 7,65 4.051
8 Lanny Jaya 64,86 2,75 7,45 3.965
9 Nduga 53,60 0,64 2,17 3.625
10 Jayawijaya 58,29 4,59 10,82 7.068
Provinsi Papua 65,09 5,99 9,95 6.469
Indonesia 70,78 7,84 12,55 10.150
Sumber: BPS RI, 2016

Pada tabel di atas dapat dilihat bahwa angka harapan hidup Kabupaten Yahukimo
pada tahun 2015 sebesar 65,06. Jika dibandingkan dengan kabupaten/kota sekitar
kawasan pegunungan tengah lain di Papua, maka angka harapan hidup Kabupaten
Yahukimo dapat dikategorikan cukup baik bahkan mendekati angka Provinsi Papua
yang mencapai 65,09.

Agar rumusan kebijakan untuk menyelesaikan permasalahan pembangunan


tidak melenceng dari substansinya maka perlu dipahami terlebih dahulu sumber atau
akar permasalahan pada masing-masing masalah pokok. Rumusan permasalahan
yang berhubungan dengan rendahnya daya saing SDM Kabupaten Yahukimo dapat
dilihat pada tabel berikut.

Tabel 4.3
Rumusan Permasalahan
Masih Rendahnya Kualitas Sumber Daya Manusia (SDM)
Masalah Akar Masalah

Rendahnya kualitas dan kuantitas tenaga


pengajar di setiap jenjang pendidikan baik di
1. Rendahnya kualitas pelayanan distrik maupun kampung-kampung
dan manajemen kependidikan
daerah
Rendahnya kesadaran masyarakat akan arti
pentingnya pendidikan bagi masa depan

RPJMD Kabupaten Yahukimo Tahun 2016-2021 IV- 6


Bab IV Analisis Isu-Isu Strategis

Masalah Akar Masalah


Kurang meratanya kuantitas dan kualitas
sarana dan prasarana pendidikan di setiap
distrik bahkan kampung

Belum optimalnya subsidi pendidikan yang


merata pada seluruh wilayah Yahukimo

Kurang optimalnya manajemen kependidikan

Belum meratanya kuantitas dan kualitas


sarana dan prasarana kesehatan di setiap
distrik bahkan kampung

Belum maksimalnya jaminan kesehatan bagi


2. Belum optimalnya peningkatan seluruh lapisan masyarakat
mutu pelayanan kesehatan
secara merata Belum tersedianya fasilitas kesehatan yang
layak di setiap distrik dan kampung
Minimnya kuantitas dan kualitas tenaga
kesehatan maupun tenaga medis yang
merata di setiap distrik dan kampung

Minimnya pendidikan dan keterampilan


3. Rendahnya kualitas kehidupan angkatan kerja
perekonomian masyarakat
Rendahnya kualitas perekonomian di setiap
kampong
Minimnya kesempatan kerja yang layak
4. Minimnya kualitas SDM dalam
memasuki dunia kerja Rendahnya keterampilan dan pemanfaatan
teknologi oleh masyarakat

2. Belum terwujudnya kemandirian ekonomi daerah

Perekonomian Kabupaten Yahukimo dalam kurun waktu lima tahun terakhir


selalu mengalami pertumbuhan ekonomi dengan puncak pertumbuhan ekonomi di
Kabupaten Yahukimo terjadi pada tahun 2011, dimana laju pertumbuhan ekonomi
pada saat itu mencapai 11,96 persen. Pada tahun-tahun berikutnya, meskipun

RPJMD Kabupaten Yahukimo Tahun 2016-2021 IV- 7


Bab IV Analisis Isu-Isu Strategis

mengalami pertumbuhan ekonomi tetapi terjadi perlambatan perekonomian hingga


mencapai 6,96 persen pada tahun 2015.

Pada tahun 2015, target pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Yahukimo


masih cukup jauh dari harapan dimana target sasaran pembangunan dengan
indikator laju pertumbuhan ekonomi sebesar 9,95 persen namun pada realisasinya
hanya mencapai 6,96 persen. Gap expectation pada pertumbuhan ekonomi ini
mengindikasikan masih belum optimalnya pelaksanaan pembangunan pada periode
sebelumnya. Oleh karena itu, permasalahan ini menjadi salah satu “pekerjaan
rumah” yang penting bagi pelaksanaan pembangunan pada masa yang akan
datang.

Secara umum, pemerintah menghadapi kendala dalam menggalakkan


pengembangan kegiatan ekonomi di luar sektor pertanian. Hal ini dikarenakan SDM
yang ada di Kabupaten Yahukimo belum memiliki potensi atau kemampuan yang
cukup dalam mengadopsi teknologi untuk peningkatan produktivitas pertanian.

Dari sisi perekonomian, diharapkan akan terjadi peningkatan produktivitas


melalui penciptaan atau pembukaan lapangan usaha baru dengan bahan baku lokal.
Pemerintahan Yahukimo perlu merumuskan strategi-strategi baru untuk
meningkatkan keinginan masyarakat dalam menciptakan peluang ekonomi secara
mandiri sehingga diharapkan akan mendorong munculnya lebih banyak lagi UMKM-
UMKM yang mampu menghasilkan produk-produk berdaya saing tinggi.

Angka kemiskinan di Kabupaten Yahukimo tergolong masih sangat tinggi.


Meskipun terjadi penurunan di setiap tahunnya, tingginya angka kemiskinan ini
harus mendapat perhatian lebih dari pemerintah daerah untuk mengatasi kemiskinan
yang tersebar merata hampir di semua distrik. Terlebih lagi jika dibandingkan
dengan wilayah lain di Pegunungan Tengah, angka kemiskinan Kabupaten
Yahukimo merupakan yang tertinggi kedua setelah Kabupaten Jayawijaya.

RPJMD Kabupaten Yahukimo Tahun 2016-2021 IV- 8


Bab IV Analisis Isu-Isu Strategis

Tabel 4.4
Perbandingan Persentase Penduduk Miskin (%)
Kabupaten Yahukimo dan Kabupaten Sekitar, 2013-2014
No. Kabupaten 2013 2014
1 Puncak Jaya 39,92 36,15
2 Puncak 41,96 37,85
3 Pegunungan Bintang 37,23 32,78
4 Tolikara 38,00 33,27
5 Yahukimo 43,27 39,02
6 Yalimo 40,33 35,65
7 Memberamo Tengah 39,59 35,47
8 Lanny Jaya 43,79 39,26
9 Nduga 39,69 35,89
10 Jayawijaya 41,81 39,60
Provinsi Papua 31,52 27,80
Sumber: Kabupaten Yahukimo Dalam Angka, 2016

Adapun rumusan permasalahan yang berhubungan dengan perwujudan


kemandirian perekonomian wilayah dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 4.5
Rumusan Permasalahan
Belum Terwujudnya Kemandirian Ekonomi Daerah
Masalah Akar Masalah
Belum optimalnya pengembangan iklim
investasi daerah
1. Rendahnya kualitas
Pusat perekonomian belum tersebar merata
perekonomian wilayah
sehingga pembangunan hanya terpusat pada
beberapa wilayah
Belum dikembangkannya master plan
2. Belum dikembangkannya
ekonomi kerakyatan kewilayahan
Ekonomi kerakyatan oleh
Kurangnya pengembangan koperasi dan
pemerintah
UMKM
3. Masih tingginya jumlah Belum maksimal dan meratanya subsidi
penduduk miskin yang terhadap kebutuhan dasar masyarakat
menyebar di seluruh wilayah (pendidikan, kesehatan dan ekonomi).

RPJMD Kabupaten Yahukimo Tahun 2016-2021 IV- 9


Bab IV Analisis Isu-Isu Strategis

Masalah Akar Masalah


Rendahnya kualitas penduduk miskin dalam
persaingan pasar kerja
Minimnya perhatian terhadap pemerataan
infrastruktur dasar masyarakat miskin
Belum adanya pendampingan usaha oleh
pemerintah daerah

3. Belum optimalnya penyelenggaraan tata kelola pemerintahan

Kuantitas pelayanan kegiatan publik oleh pemerintah daerah merupakan salah


satu cerminan kinerja aparatur pemerintahan dalam melaksanakan tugas pokok dan
fungsinya berupa pelayanan prima kepada masyarakat di segala bidang. Kabupaten
Yahukimo merupakan “kabupaten muda” yang terbagi menjadi 38 (tiga puluh
delapan) distrik dan tersebar merata hingga ke wilayah terpencil atau terisolir.
Implikasi dari penyebaran distrik tersebut mengakibatkan ketimpangan dalam
pendistribusian aparatur pemerintahan, baik di tingkat distrik maupun ke tingkat yang
lebih rendah lagi yaitu desa.

Dalam mengupayakan pelayanan maksimal terhadap masyarakat,


Pemerintah Kabupaten Yahukimo berpijak pada prinsip keseimbangan dan keadilan
dalam mengisi dan menggerakkan fungsi sekaligus peran birokrasi di daerah secara
efektif sesuai dengan pembagian tugas dan tanggungjawabnya. Tuntutan penerapan
prinsip tata kelola pemerintahan yang baik seperti transparansi, partisipasi,
akuntabilitas, kualitas kinerja publik, serta taat pada hukum merupakan syarat
mutlak untuk diterapkan dalam mencapai good governance.

Selama periode-periode masa pemerintahan sebelumnya, tantangan terberat


yang harus dihadapi Kabupaten Yahukimo antara lain:

a. Belum terbangunnya komitmen moral bersama secara utuh dari segenap unsur
aparatur pemerintah dalam menciptakan tata pemerintahan yang baik (good
governance);

b. Belum terlaksananya upaya meningkatkan kesejahteraan PNS;

RPJMD Kabupaten Yahukimo Tahun 2016-2021 IV- 10


Bab IV Analisis Isu-Isu Strategis

c. Belum terlaksananya penataan sistem kelembagaan dan ketatalaksanaan


penyelenggaraan pemerintahan secara komprehensif;

d. Belum tercapainya efektivitas dan efisiensi kerja sehingga berakibat pada


rendahnya mutu pelayanan publik;

e. Masih lemahnya pemahaman dan keterampilan para aparatur pemerintahan


terhadap nilai-nilai dan prinsip-prinsip good governance; serta

f. Belum terjalinnya sinergitas antara aparatur pemerintahan, dunia usaha, dan


masyarakat dalam mewujudkan tata pemerintahan yang baik, bersih, dan
berwibawa.

Nuansa globalisasi juga membawa perubahan yang mendasar pada sistem


dan mekanisme pemerintahan. Revolusi teknologi dan informasi (TI) mendorong
terjadinya perubahan manajemen penyelenggaraan pemerintahan, terutama dalam
pelayanan terkait data dan informasi publik. Pemanfaatan TI dalam bentuk e-
government selain menghasilkan pelayanan publik yang lebih cepat, lebih baik, dan
lebih murah, juga mampu meningkatkan prinsip-prinsip tata pemerintahan yang baik.

Dalam memberikan pelayanan umum yang berkualitas kepada masyarakat,


Pemerintah Kabupaten Yahukimo masih menghadapi beberapa kendala yang
mampu menghambat efisiensi dan kinerja pelayanan kepada masyarakat, yakni:

a. Ibukota Kabupaten Yahukimo belum mempunyai prasarana yang memadai;

b. Rendahnya tingkat kecukupan personil pegawai negari sipil;

c. Rendahnya kualitas dan kinerja sumber daya manusia aparatur pemerintahan;


dan

d. Belum memadainya sistem kelembagaan dan ketatalaksanaan pemerintahan.

Berdasar pada kendala-kendala di atas, tabel berikut menunjukan rumusan


permasalahan yang berhubungan dengan optimalisasi penyelenggaraan tata kelola
pemerintahan yang baik.

RPJMD Kabupaten Yahukimo Tahun 2016-2021 IV- 11


Bab IV Analisis Isu-Isu Strategis

Tabel 4.6
Rumusan Permasalahan
Belum Optimalnya Penyelenggaraan Tata Kelola Pemerintahan
Masalah Akar Masalah
Belum adanya kesadaran PD dalam
menyusun dokumen perencanaan dengan
1. Belum optimalnya
baik
penyelenggaran pemerintahan
Minimnya sumber daya aparatur
yang berkualitas
pemerintahan yang berkualitas dan
bertanggung jawab
Belum terlaksananya pengelolaan keuangan
daerah yang transparan dan akuntabel
Masih rendahnya manajemen pengelolaan
2. Belum optimalnya pengelolaan
asset daerah
keuangan daerah
Rendahnya pengawasan terstruktur
terhadap teknis maupun administrasi
program pembangunan
Belum efektifnya pelayanan publik hingga ke
3. Rendahnya kualitas pelayanan tingkat distrik dan kampung
publik Masih kurangnya kesadaran aparatur
pemerintahan sebagai pelayan masyarakat

4. Belum terciptanya kondisi yang aman dan damai dalam masyarakat

Stabilitas keamanan daerah merupakan salah satu faktor utama yang


mempengaruhi pertumbuhan ekonomi dan pembangunan wilayah secara
keseluruhan. Stabililitas keamanan di Kabupaten Yahukimo saat ini cukup kondusif.
Namun, melihat kondisi keamanan itu sendiri yang sifatnya sangat dinamis,
beberapa kasus kriminalitas masih terjadi, baik itu yang bersifat individu maupun
kasus kelompok yang bahkan mampu memicu konflik SARA sehingga dirasa cukup
menganggu pertumbuhan perekonomian dan pembangunan wilayah di Kabupaten
Yahukimo.

Adapun rumusan permasalahan yang berhubungan dengan kondisi


keamanan dan kedamaian di Kabupaten Yahukimo dapat dilihat pada tabel berikut.

RPJMD Kabupaten Yahukimo Tahun 2016-2021 IV- 12


Bab IV Analisis Isu-Isu Strategis

Tabel 4.7
Rumusan Permasalahan
Belum Terciptanya Kondisi yang Aman dan Damai Dalam Masyarakat
Masalah Akar Masalah
Belum optimalnya sistem pencegahan
1. Belum optimalnya tindak kriminalitas masyarakat utamanya
pencegahan dan terkait SARA
penanganan gangguan Rendahnya koordinasi setiap lini
keamanan masyarakat pemerintah daerah dengan berbagai
kelompok/komunitas di daerah

5. Belum Memadainya Ketersediaan Infrastruktur Dasar

Sebagian besar wilayah Kabupaten Yahukimo mempunyai topografi berlereng


curam (25-40%) dan sangat curam (>40%). Dengan kondisi topografi wilayah
tersebut, pemanfaatan sumber daya alam untuk kepentingan ekonomi yang tidak
dibarengi dengan perencanaan dan pengelolaan yang berbasis lingkungan dapat
menyimpan potensi bencana alam sehingga berdampak pada kerugian ekonomi,
sosial, dan lingkungan hidup dalam jangka panjang. Selain itu, kondisi topografi
tersebut akan menghambat penyediaan infrastruktur wilayah yang diperlukan dalam
pengembangan ekonomi wilayah, khususnya dalam pengembangan pertanian dan
perkebunan yang dapat menyebabkan ketidakseimbangan antara input dan output
sektoral.

Kabupaten Yahukimo yang terletak di wilayah pegunungan tengah memiliki


wilayah strategis dan cepat tumbuh dengan potensi sumber daya alam dan lokasi
yang menguntungkan. Wilayah-wilayah yang potensial tersebut seharusnya dapat
menjadi pemicu perkembangan percepatan pembangunan terutama bagi wilayah
tertinggal atau ekonomi rendah. Namun demikian, wilayah strategis yang potensial
tersebut masih menghadapi kendala dalam menggali potensi-potensi
sumberdayanya. Kelemahan dan kendala yang harus segera diatasi tersebut antara
lain terkait sarana prasarana infrastruktur dasar, sumber daya manusia,
kelembagaan, hingga aksesibilitas terhadap input produksi dan pasar.

RPJMD Kabupaten Yahukimo Tahun 2016-2021 IV- 13


Bab IV Analisis Isu-Isu Strategis

Fokus utama pada permasalahan infrastruktur dasar adalah pemerataan


layanan infrastruktur kepada masyarakat Kabupaten Yahukimo di seluruh wilayah.
Pengurangan kesenjangan pembangunan antar wilayah perlu dilakukan untuk
menjaga stabilitas ketahanan daerah sekaligus peningkatan kesejahteraan
masyarakat. Inti dari pemerataan tersebut bukan hanya terkait pemerataan
pembangunan fisik di setiap daerah, namun lebih kepada pemerataan kualitas hidup
masyarakat dalam menjalani kehidupan di Kabupaten Yahukimo. Oleh karena itu,
harus segera dirumuskan perencanaan yang mampu meminimalisir permasalahan
terkait pemerataan infrastruktur dasar untuk pencapaian kinerja pembangunan
daerah yang optimal.

Permasalahan utama terkait pemenuhan infrastruktur dasar bagi masyarakat di


Kabupaten Yahukimo adalah sebagai berikut:

a. Jaringan jalan di Kabupaten Yahukimo yang terdiri dari jalan provinsi dan jalan
kabupaten, memiliki panjang jalan yang belum mencukupi kebutuhan pelayanan
transportasi penduduk Kabupaten Yahukimo. Belum tersedianya jaringan jalan
yang memadai akan menghambat perkembangan interaksi intra maupun antar
wilayah dalam bentuk interaksi fisik, sosial, dan ekonomi. Hal tersebut secara
langsung berdampak negatif terhadap perkembangan wilayah karena
aksesibilitas yang minim akan membatasi ruang gerak masyarakat untuk
berkembang;

b. Belum ada moda angkutan umum memadai yang dapat melayani pergerakan
keluar-masuk penumpang dan barang di Kabupaten Yahukimo dengan lancar,
aman, dan nyaman. Selain itu, aksesibilitas ke wilayah terpencil hanya dapat
dicapai melalui transportasi udara (helikopter atau pesawat kecil) sehingga hanya
masyarakat dalam kondisi tertentu saja yang dapat menikmatinya;

c. Sarana dan prasarana pemerintahan yang masih kurang layak sehingga


berimbas pada ketidaknyamanan proses pelayanan publik;

d. Pelabuhan Logpon yang ada saat ini belum berfungsi dengan baik karena
kondisinya kurang terawat. Seharusnya jika pelabuhan tersebut dikembangkan

RPJMD Kabupaten Yahukimo Tahun 2016-2021 IV- 14


Bab IV Analisis Isu-Isu Strategis

dengan baik maka akan mampu melayani kebutuhan transportasi air di wilayah
Kabupaten Yahukimo dan kabupaten sekitarnya;

e. Masih banyaknya infrastruktur pendidikan seperti sekolah-sekolah yang kurang


layak untuk mendukung proses belajar dan mengajar;

f. Banyak tenaga pengajar dan guru tidak berada di tempat untuk melaksanakan
tugas sehingga aktifitas belajar mengajar tidak berjalan maksimal;

g. Sarana dan prasarana perekonomian yang belum memadai, seperti: pasar,


terminal, dan perbankan;

h. Sarana dan prasarana kesehatan yang masih terbatas, dimana sampai saat ini
Kabupaten Yahukimo belum memiliki Rumah Sakit Umum Daerah yang
memadai. Selain itu, kondisi puskesmas yang beroperasi saat ini masih kurang
layak untuk pasien yang harus rawat inap; dan

i. Petugas kesehatan tidak berada di tempat sehingga pelayanan kesehatan tidak


dapat terlaksana dengan optimal.

Agar rumusan kebijakan untuk menyelesaikan permasalahan pembangunan


tidak melenceng dari substansinya maka perlu dipahami sumber atau akar masalah
pada masing-masing masalah pokok. Rumusan permasalahan yang berhubungan
dengan infrastruktur dasar di wilayah Yahukimo dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 4.8
Rumusan Permasalahan
Belum Memadainya Ketersediaan Infrastruktur Dasar
Masalah Akar Masalah

Belum optimalnya konektivitas antar kawasan


industri dan pusat pertumbuhan/perekonomian
daerah
1. Belum optimalnya
ketersediaan Belum meratanya ketersediaan air bersih di
infrastruktur dasar seluruh distrik dan kampung-kampung

Belum optimalnya capaian pembangunan


infrastruktur perhubungan

RPJMD Kabupaten Yahukimo Tahun 2016-2021 IV- 15


Bab IV Analisis Isu-Isu Strategis

Masalah Akar Masalah

Masih rendahnya perumahan layak huni bagi


masyarakat

Belum meratanya ketersediaan jaringan listrik di


distrik dan kampung-kampung

6. Masih Tingginya Risiko Penurunan Kualitas Lingkungan Hidup

Sebagian besar masyarakat Kabupaten Yahukimo masih mengandalkan hasil


sumber daya alam khususnya pertanian, peternakan, dan perikanan sebagai sumber
pemenuhan kebutuhan hidup mereka. Ketergantungan yang tinggi terhadap
pertanian dan hasil alam lainnya membuat mereka sulit dipisahkan dari kehidupan
alam sekitar. Walaupun pengelolaan hasil alam masih dilakukan secara tradisional,
namun tingginya kecintaan masyarakat terhadap alam dan lingkungan hidup
menjadikan kondisi lingkungan hidup di Kabupaten Yahukimo mulai mengalami
degradasi lingkungan.

Rumusan permasalahan yang berhubungan dengan penurunan kualitas


lingkungan hidup dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 4.9
Rumusan Permasalahan
Masih Tingginya Risiko Penurunan Kualitas Lingkungan Hidup
Masalah Akar Masalah

Masih lemahnya koordinasi dengan


Perangkat Daerah terkait
1. Masih rendahnya kepedulian terhadap Belum adanya regulasi yang terkait
degradasi kualitas lingkungan hidup lingkungan hidup
Belum optimalnya pengelolaan Alih
fungsi lahan

Dalam UU No 23 Tahun 2014 tentang Perangkat Daerah, dirumuskan terdapat


beberapa urusan pemerintahan baik wajib, pilihan maupun fungsi penunjangnya.

RPJMD Kabupaten Yahukimo Tahun 2016-2021 IV- 16


Bab IV Analisis Isu-Isu Strategis

Dalam kaitannya dengan permasalahan pembangunan, sinkronisasi urusan


pemerintahan daerah dengan permasalahan akan memberikan masukan bagi
penyusunan berbagai kebijakan pembangunan terutama bagi perencanaan strategis
setiap OPD. Berikut permasalahan pembangunan di setiap urusan pemerintahan.

Tabel 4.10
Permasalahan Pembangunan Kabupaten Yahukimo
Berdasarkan Urusan Pemerintahan Daerah
Urusan Pemerintahan Permasalahan Pembangunan

1 Urusan Pemerintahan Wajib yang Berkaitan dengan Pelayanan Dasar


Belum meratanya pendidikan di Kabupaten
Yahukimo
Banyak masyarakat yang kurang mampu
untuk menempuh pendidikan
a Pendidikan
Rendahnya mutu dan kualitas pendidikan di
wilayah Kabupaten Yahukimo
Kurang optimalnya manajemen
kependidikan
Belum terciptanya kualitas pelayanan prima
pada fasilitas kesehatan khususnya RSUD
Sistem upaya kesehatan dasar dan
penunjang serta upaya kesehatan
b Kesehatan masyarakat belum berjalan dengan baik
Belum optimalnya peningkatan mutu
pelayanan kesehatan secara merata
Masih Tingginya Angka Kematian Bayi
(AKB) dan Angka Kematian Ibu (AKI)
Belum optimalnya pengendalian Tata
Ruang Kota
Pekerjaan Umum dan Penataan Belum optimalnya ketersediaan infrastruktur
c
Ruang dasar
Rendahnya Konektivitas dan Aksesibilitas
Wilayah
Perumahan Rakyat dan Kawasan Masih rendahnya perumahan layak huni
d
Permukiman bagi masyarakat
Belum terciptanya kehidupan masyarakat
berwawasan kebangsaan dan rasa
Ketentraman, Ketertiban Umum, kesatuan
e
dan Perlindungan Masyarakat Belum optimalnya penegakkan perda
Masih Rendahnya kualitas
Penanggulangan Bencana dan Kebakaran
Masih Rendahnya Taraf hidup masyarakat
f Sosial
Masih tingginya masalah kesejahteraan

RPJMD Kabupaten Yahukimo Tahun 2016-2021 IV- 17


Bab IV Analisis Isu-Isu Strategis

Urusan Pemerintahan Permasalahan Pembangunan


sosial masyarakat

2 Urusan Pemerintahan Wajib yang Tidak Berkaitan dengan Pelayanan Dasar


Masih rendahnya produktifitas angkatan
a Tenaga Kerja kerja
Masih rendahnya kualitas tenaga kerja
Rendahnya Kualitas Hidup dan Peran
Perempuan
Pemberdayaan Perempuan dan Lemahnya Kelembagaan dan Jaringan
b
Perlindungan Anak Pengarusutamaan Gender
Tingginya Tindak Kekerasan terhadap
Perempuan dan Anak
Kurangnya ketersediaan pangan di
beberapa wilayah
c Pangan
Masih rendahnya penganekaragaman
konsumsi pangan masyarakat.
Masih tingginya permasalahan hak
d Pertanahan
kepemilikan tanah
Pembangunan yang berkelanjutan dan
berwawasan lingkungan belum
dilaksanakan secara optimal
Menurunnya potensi sumber daya air
(sumber mata air, air tanah dan air
permukaan) akibat eksploitasi yang
e Lingkungan Hidup
berlebihan dan pencemaran lingkungan
Tingkat kesadaran dan partisipasi
masyarakat maupun masyarakat
pengusaha
dalam pengelolaan pelestarian lingkungan
hidup masih sangat rendah
Belum optimalnya pelayanan dan tertib
Administrasi Kependudukan dan
f administrasi kependudukan kepada
Pencatatan Sipil
masyarakat
Belum optimalnya pemberdayaan
masyarakat kampung
Kurang berkembangnya usaha ekonomi
masyarakat terutama pada keluarga
miskin
Belum optimalnya peran aktif masyarakat
Pemberdayaan Masyarakat dan
g dan pemerintah dalam pengelolaan sumber
Desa
daya alam dan penerapan teknologi tepat
guna
Rendahnya keterampilan dan kreatifitas
masyarakat kampung untuk menciptakan
dan memanfaatkan peluang ekonomi yang
ada

RPJMD Kabupaten Yahukimo Tahun 2016-2021 IV- 18


Bab IV Analisis Isu-Isu Strategis

Urusan Pemerintahan Permasalahan Pembangunan


Belum optimalnya peran aktif masyarakat
dalam proses pengambilan keputusan
publik yang mengatur kehidupan
masyarakat termasuk peran aktif dan
kemandirian masyarakat dalam proses
pengelolaan pembangunan
Pengendalian Penduduk dan Belum berkembangnya program Keluarga
h
Keluarga Berencana Berencana hingga wilayah pelosok
Aksesibilitas sarana transportasi yang
belum memadai
Belum optimalnya pemenuhan infrastruktur
i Perhubungan
transportasi
Kualitas SDM Perhubungan yang kurang
kompeten di bidangnya
Belum terpenuhinya pemerataan
j Komunikasi dan Informatika
pembangunan telekomunikasi
Belum optimalnya jejaring kemitraan usaha
Koperasi, Usaha Kecil, dan
k antara koperasi dan UMKM dengan industri
Menengah
besar
Sulitnya investor untuk menanamkan
modalnya di kabupaten Yahukimo
l Penanaman Modal
Kurang efektifnya kegiatan pelayanan publik
di bidang perijinan
Peran serta organisasi kepemudaan dalam
Pembangunan Masih rendah
m Kepemudaan dan Olahraga
Belum Optimalnya Prestasi Olah Raga di
Kabupaten Yahukimo
Minimnya data pembangunan termasuk
validitasnya
n Statistik
Belum updatenya data pembangunan
daerah
Belum memiliki sistem persandian yang
o Persandian
berkualitas
Kurangnya fasilitas dan sarana
p Kebudayaan pengembangan kesenian dan budaya
daerah
Rendahnya minat baca masyarakat dan
q Perpustakaan
kunjungan perpustakaan
Rendahnya kualitas sistem kearsipan
r Kearsipan
wilayah
3 Urusan Pilihan
Belum optimalnya pertumbuhan ekonomi
sub sektor perikanan
a Kelautan dan Perikanan
Masih rendahnya produksi dan daya saing
hasil perikanan

RPJMD Kabupaten Yahukimo Tahun 2016-2021 IV- 19


Bab IV Analisis Isu-Isu Strategis

Urusan Pemerintahan Permasalahan Pembangunan

b Pariwisata Rendahnya pertumbuhan industri pariwisata


Belum optimalnya pertumbuhan ekonomi
sub sektor pertanian tanaman pangan
c Pertanian
Masih rendahnya produksi dan daya saing
produk pertanian tanaman pangan
Semakin meningkatnya lahan kritis sebagai
d Kehutanan
dampak pembukaan lahan baru
Belum optimalnya penggalian potensi
e Energi dan Sumber Daya Mineral energi dan sumber daya mineral untuk
pelaksanaan pembangunan daerah
Masih rendahnya pertumbuhan ekonomi
f Perdagangan
sektor perdagangan
Masih rendahnya pertumbuhan ekonomi
sektor industri
g Perindustrian
Lemahnya Daya Saing Industri Produk
Daerah
Belum optimalnya pelaksanaan program
h Transmigrasi
transmigrasi di Kabupaten Yahukimo
4 Fungsi Penunjang Urusan Pemerintahan
Kurang maksimalnya capaian sasaran
pembangunan daerah
Belum berkualitasnya sistem perencanaan
pembangunan daerah
a Perencanaan
Kurang maksimalnya kualitas aparatur
perencana
Rendahnya kapasitas kelembagaan
perencanaan pembangunan
Kurangnya Profesionalisme Aparat
Pengawas Intern Pemerintah
Lambatnya obyek pemeriksaan dalam
memberikan tanggapan hasil pemeriksaan
P2HP
Pengawasan dan Pembinaan Internal yang
kurang efektif
Belum optimalnya penerapan SPIP di SKPD
Pemerintah Kabupaten Yahukimo
b Keuangan
Belum optimalnya pengelolaan keuangan
dan aset daerah
Belum optimalnya kontribusi pendapatan
asli daerah (PAD) dalan pendapatan daerah
Terbatasnya kemampuan dan keterampilan
sumber daya aparatur dalam mengelola
pendapatan
Akurasi atas pencatatan, perencanaan,
pengendalian dan pemanfaatan barang/aset

RPJMD Kabupaten Yahukimo Tahun 2016-2021 IV- 20


Bab IV Analisis Isu-Isu Strategis

Urusan Pemerintahan Permasalahan Pembangunan


daerah belum sepenuhnya maksimal
Belum optimalnya pelaksanaan peraturan
perundang-undangan tentang pengelolaan
keuangan daerah
Pelaporan pengelolaan keuangan dan aset
yang belum terbukukan secara baik
Penataan personil secara proporsional pada
jabatan struktural dan fungsional belum
berdasarkan kompetensi
Kurangnya Sumber Daya Manusia yang
Kepegawaian serta Pendidikan
c berkompeten di bidangnya
dan Pelatihan
Belum adanya sistem manajemen
kepegawaian yang terintegrasi
Banyak Pegawai kurang mendapat
informasi kepegawaian
Minimnya kuantitas dan kualitas penelitian
dan pengembangan berbagai potensi
d Penelitian dan Pengembangan
sumber daya untuk peningkatan hasil
pembangunan daerah

4.2. ISU STRATEGIS

Isu strategis sebagai salah satu pedoman dalam menyusun perencanaan


pembangunan daerah harus memiliki fokus utama dalam pencapaian pelaksanaan
pembangunan. Fokus utama tersebut terkait dengan berbagai permasalahan,
hambatan, maupun tantangan bagi pemerintah dalam merencanakan solusi
terhadap setiap permasalahan yang akan muncul, mengantisipasi setiap hambatan
yang akan dihadapi, serta mempersiapkan tantangan ke depan dalam meraih target
pembangunan.

Dalam perkembangannya, isu-isu strategis tidak hanya berasal dari


permasalahan pembangunan daerah sebagaimana telah diuraikan di atas, akan
tetapi juga berasal dari analisis lingkungan eksternal yang memiliki multipplier effect
di setiap tahapan-tahapan pembangunan. Sebagai isu yang menjadi “pokok
pembicaraan” dalam setiap penyusunan perencanaan pembangunan, setiap isu
strategis harus mampu menciptakan peluang sehingga pemerintah dapat

RPJMD Kabupaten Yahukimo Tahun 2016-2021 IV- 21


Bab IV Analisis Isu-Isu Strategis

memanfaatkan peluang tersebut untuk mempercepat pencapaian visi dan misi


pemerintah daerah.

Dalam pemahaman isu-isu strategis, analisis lingkungan eksternal dapat


diambil dari berbagai informasi, baik dari dunia internasional, kebijakan nasional
(RPJMN), kebijakan regional (RPJMD Provinsi Papua), dan daerah sekitar yang
berdampak langsung pada pembangunan di Kabupaten Yahukimo lima tahun ke
depan. Isu-isu strategis yang harus diperhatikan dan dimonitoring dalam
perencanaan pembangunan lima tahun ke depan adalah sebagai berikut:

A. ISU GLOBAL (ISU INTERNASIONAL)

Isu-isu strategis level internasional memang sangat beragam dan kompleks,


terutama untuk negara-negara berkembang. Meskipun perkembangan jaman
semakin canggih, namun isu strategis internasional yang merupakan permasalahan
pokok selama ini masih terus “menghantui”. Perlu adanya upaya keras bagi
pemerintah-pemerintah negara di seluruh dunia dalam mengkoordinasikan program-
program penyelesaian permasalahan terkait isu strategis pembangunan.

Isu-isu strategis dari dunia internasional yang perlu mendapat perhatian


adalah isu-isu yang memiliki kausalitas dan peluang tinggi dalam mempengaruhi
perkembangan dan pencapaian pembangunan daerah Kabupaten Yahukimo dalam
5 (lima) tahun ke depan. Pengembangan visi dan misi yang selanjutnya
diterjemahkan ke dalam sasaran pokok, sekurang-kurangnya telah memperhatikan
dan menjawab capaian-capaian dalam isu strategis yang dimaksud. Salah satu isu
strategis di tingkat internasional yang relevan dengan perencanaan pembangunan
Kabupaten Yahukimo 5 (lima) tahun mendatang, antara lain:

1. Sustainable Development Goals (SDG’s)

Tujuan pembangunan dalam Millennium Development Goals (MDGs) sebagai


nomenklatur tidak akan berhenti pada tahun 2015. Agenda ke depan untuk
melanjutkan MDGs, dikembangkan suatu konsepsi dalam konteks kerangka/agenda
pembangunan pasca 2015, yang disebut Sustainable Development Goals (SDGs).

RPJMD Kabupaten Yahukimo Tahun 2016-2021 IV- 22


Bab IV Analisis Isu-Isu Strategis

Program baru ini merupakan hasil evaluasi terhadap perubahan kurun waktu selama
15 tahun program MDGs berjalan. Perbedaan terlihat jelas antara MDGs dan SDGs
yakni permasalahan isu lingkungan global yang lebih ditekankan dan diprioritaskan.

Secara umum terdapat 17 goals yang mesti dicapai hingga 2030, yaitu:

a. Mengentaskan kemiskinan dari segala bidang.

b. Pengentasan kelaparan, mencapai ketahanan pangan, dan peningkatan nutrisi


dan mempromosikan pertanian yang berkelanjutan.

c. Memastikan tingkat kesehatan dan usia hidup untuk semua usia.

d. Memastikan kesamaan kualitas pendidikan dan mempromosikan peluang


pembelajaran untuk semua pihak.

e. Mencapai kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan dan anak.

f. Memastikan keberadaan dan keberlanjutan pengelolaan air dan sanitasi untuk


semua.

g. Memastikan akses, daya dukung, dan keberlanjutan energi untuk semua.

h. Mendukung keberlanjutan pertumbuhan ekonomi, pekerja yang produktif untuk


semua pihak.

i. Membangun infrastruktur yang memiliki reliansi dan mendukung industrialisasi


yang berkelanjutan, keterbukaan serta mendukung inovasi.

j. Menurunkan ketidakadilan dalam dan antar Negara.

k. Menbentuk kota dan pemukiman masyarakat yang aman, kuat dan


berkelanjutan.

l. Memastikan keberlanjutan konsumsi dan pola-pola produksi.

m. Beraksi dalam mencegah perubahan iklim dan dampaknya.

n. Konservasi dan sumberdaya laut, samudera dan pantai untuk pembangunan


berkelanjutan.

RPJMD Kabupaten Yahukimo Tahun 2016-2021 IV- 23


Bab IV Analisis Isu-Isu Strategis

o. Melindungi, mengembalikan, dan mendorong pemanfaatan ekosistem


teresterial secara berkelanjutan, pengelolaan hutan secara berkelanjutan,
mencegah/menghentikan penggurunan, dan mencegah degradasi dan
hilangnya keragaman hayati.

p. Mendukung perdamaian dan keterbukaan masyarakat untuk mendukung


pembangunan berkelanjutan, dapat dipertanggungjawabkan dan kelembagaan
terbuka pada setiap level.

q. Penguatan implementasi dan merevitalisasi kemitraan global untuk


pembangunan berkelanjutan.

2. Penerapan green economic global (ekonomi ramah lingkungan)

Konferensi tingkat internasional mengenai green economic global telah


diselenggarakan di Surabaya, Jawa Timur dengan mengusung tema The Role of
Local Government on Blue Economy. Dalam forum berskala internasional tersebut,
sejumlah pakar terkait, baik dari kalangan akademisi maupun pemerintah, telah
menyajikan berbagai persoalan berkaitan dengan pengembangan ekonomi ramah
lingkungan yang dapat diterapkan di beberapa wilayah di tanah air. Penerapan
Green Economy ini sangat penting untuk dilakukan mengingat degradasi lingkungan
semakin lama semakin meluas dengan tingkat keparahan yang semakin tinggi.
Indonesia memiliki potensi besar dalam memberikan kontribusi pengalihan
pembangunan internasional ke pola pembangunan yang berkelanjutan. Hal tersebut
dapat dilakukan dengan pencegahan pembalakan liar hutan sehingga Indonesia
dapat menciptakan sumber pendapatan dan lapangan kerja ramah lingkungan baru,
menjaga keanekaragaman hayati, ketersediaan air bersih, dan obat-obatan alami
bagi masyarakat.

Menurut PBB, apabila dunia berhasil mengurangi perusakan hutan hingga


separuh pada 2030, dunia akan bisa mencegah kerugian senilai US$ 3,7 triliun
akibat kenaikan emisi gas rumah kaca global. Tentunya beberapa tahun belakangan
ini, negara-negara maju yang telah mulai menerapkan berbagai produk hijau juga

RPJMD Kabupaten Yahukimo Tahun 2016-2021 IV- 24


Bab IV Analisis Isu-Isu Strategis

telah mendorong negara-negara berkembang untuk segera saling mengupayakan


langkah-langkah menuju pengembangan ekonomi ramah lingkungan agar
masyarakat dapat hidup lebih sehat ke depan.

3. Penerapan sumber energi alternatif sebagai antisipasi sumber energi tak


terbaharukan

Keberlanjutan sumber energi di masa depan semakin menipis, selain khawatir


akan kapasitasnya yang semakin berkurang, masyarakat dunia juga khawatir akan
isu global warming yang diakibatkan oleh hasil pembakaran energi fosil sehingga
membuat lapisan ozon semakin tipis. Indonesia sendiri masih sangat tergantung
dengan pasokan energi yang berasal dari energi fosil untuk digunakan sebagai
bahan bakar minyak (BBM). Tingginya konsumsi BBM di Indonesia cukup
memprihatinkan sehingga perlu adanya pembaharuan dalam menyikapi krisis energi
dengan penggunaan energi alternatif.

4. Antisipasi perubahan iklim global (global warning/climate change)

Perkembangan lingkungan hidup pada era globalisasi sekarang ini


menunjukkan penurunan yang cukup signifikan sebagai akibat dari pembangunan
yang mengesampingkan faktor kelestarian lingkungan hidup. Adanya ancaman
global warming merupakan efek atau dampak dari rusaknya kelestarian ekosistem
alam yang dapat mengakibatkan kekeringan, kelangkaan bahan pangan, banjir dan
bahkan mampu menjadi penyebab utama terjadinya bencana alam.

Perlu adanya antisipasi dari pemerintah dan masyarakat dalam menyikapi


global warming ini. Segala bentuk perencanaan pembangunan harus mempunyai
strategi dalam menerapkan pembangunan yang ramah lingkungan. Hal ini dilakukan
agar kelestarian alam dapat terjaga dan efek global warming dapat diminimalisir atau
bahkan dapat dihindari namun tetap terlaksana pertumbuhan ekonomi yang lebih
baik.

RPJMD Kabupaten Yahukimo Tahun 2016-2021 IV- 25


Bab IV Analisis Isu-Isu Strategis

5. Kemajuan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) yang semakin pesat

Pada era globalisasi sekarang ini, ilmu pengetahuan dan komunikasi semakin
mudah dijangkau oleh seluruh lapisan masyarakat. Hal ini mengindikasikan
perkembangan IPTEK dan telekomunikasi mengalami perkembangan yang positif.
Kemajuan IPTEK dan komunikasi bertujuan untuk mempermudah kehidupan
seseorang dalam berbagai hal. Dengan perkembangan yang positif ini, dunia industri
teknologi dan komunikasi semakin menunjukkan agregrat yang signifikan. Dengan
adanya kemajuan teknologi, informasi, dan komunikasi ini, Indonesia diharapkan
mampu mengikuti setiap perkembangan globalisasi yang ada sehingga diharapkan
Indonesia mempunyai peluang dalam memanfaatkan atau membuat produk yang
lebih unggul. Kedepannya, diharapkan Indonesia tidak hanya sebagai pemakai
(user) tetapi mampu menjadi pembuat (produsen) sehingga memiliki persaingan
yang cukup sehat dalam pengembangan teknologi, informasi, dan komunikasi. Jika
hal tersebut terealisasi, Indonesia akan mampu menjadi Negara yang tidak hanya
mengandalkan teknologi dari luar negeri, namun mampu mengekspor segala bentuk
teknologi informasi, dan komunikasi sesuai dengan spesifikasi yang berdaya saing
internasional.

B. ISU NASIONAL

Isu-isu strategis dalam cakupan kebijakan nasional merupakan isu-isu yang


berkembang baik mengikuti pola isu strategis internasional maupun isu yang
menjadi pokok bahasan permasalahan nasional yang diperkirakan akan
mempengaruhi arah pembangunan Kabupaten Yahukimo. Isu-isu strategis nasional
tertuang dalam dokumen perencanaan nasional berupa RPJM Nasional dimana
pada pembangunan nasional dititikberatkan pada bidang yang kesemuanya
berkaitan dengan pembangunan Kabupaten Yahukimo.

RPJMD Kabupaten Yahukimo Tahun 2016-2021 IV- 26


Bab IV Analisis Isu-Isu Strategis

B.1. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2015-2019


(Pengembangan Wilayah Papua)

Perencanaan pembangunan Provinsi Papua tidak terlepas dari hierarki


pelaksanaan pembangunan nasional. Oleh sebab itu, analisa dan kajian terhadap
perencanaan pembangunan nasional mutlak dilaksanakan demi tersusunnya
perencanaan pembangunan regional yang selaras, terintegrasi, dan memiliki
optimalisasi capaian kinerjanya. Dalam kaitannya dengan isu strategis dan kebijakan
Provinsi Papua, maka berdasarkan visi, misi, prioritas pembangunan pada masa
pemerintahan Joko Widodo dan Yusuf Kalla yang tertuang pada dokumen
perencanaan nasional (RPJMN 2015-2019), maka kebijakan yang berkaitan erat
dengan wilayah pembangunan Papua dan khususnya pada Wilayah Papua, dapat
dilihat pada penjabaran sebagai berikut:

1. Tema Pengembangan Wilayah Papua

Berdasarkan potensi dan keunggulan wilayah Papua, maka tema besar


Pembangunan Wilayah Papua sebagai berikut:

§ Percepatan pengembangan industri berbasis komoditas lokal yang bernilai


tambah di sektor/subsektor pertanian, perkebunan, peternakan dan kehutanan;

§ Percepatan pengembangan ekonomi kemaritiman melalui pengembangan


industri perikanan dan parawisata bahari;

§ Percepatan pengembangan pariwisata budaya dan alam melalui pengembangan


potensi sosial budaya dan keanekaragaman hayati;

§ Percepatan pengembangan hilirisasi industri pertambangan, minyak, gas bumi,


emas, perak, dan tembaga;

§ Peningkatan kawasan konservasi dan daya dukung lingkungan untuk


pembangunan rendah karbon;

§ Penguatan kapasitas kelembagaan pemerintahan daerah dan masyarakat; serta

RPJMD Kabupaten Yahukimo Tahun 2016-2021 IV- 27


Bab IV Analisis Isu-Isu Strategis

§ Pengembangan kawasan ekonomi inklusif dan berkelanjutan berbasis wilayah


kampung masyarakat adat, melalui percepatan peningkatan kualitas sumberdaya
manusia Papua yang mandiri, produktif dan berkepribadian.

A. Tujuan dan Sasaran Pengembangan Wilayah Papua

Tujuan pengembangan Wilayah Papua tahun 2015-2019 adalah mendorong


percepatan dan perluasan pembangunan Wilayah Papua untuk meningkatkan
kualitas hidup masyarakat Papua melalui percepatan dan perluasan pembangunan
Wilayah Papua dengan menekankan keunggulan dan potensi daerah yang berbasis
kesatuan adat, melalui: (a) pemenuhan kebutuhan dasar dan ketahanan hidup yang
berkelanjutan, serta pemerataan pelayanan pendidikan, kesehatan, dan perumahan
rakyat yang terjangkau, berkualitas, dan layak, (b) pengembangan kemandirian
ekonomi berkelanjutan berbasis wilayah adat, khususnya di Provinsi Papua melalui
pengembangan industri kecil dan menengah di bidang pertanian berbasis komoditas
lokal, yaitu kakao, kopi, buah merah, karet, sagu, kelapa, kacang tanah, ubi, sayur
dan buah-buahan, serta komoditas non lokal, yaitu padi, jagung, kedelai, dan tebu;
pengembangan perkebunan dan pertanian tanaman non-pangan seperti tebu, karet,
dan kelapa sawit; pengembangan peternakan, yaitu: sapi dan babi, Pengembangan
kemaritiman, yaitu: industri perikanan dan pariwisata bahari; pengembangan potensi
budaya dan lingkungan hidup, yaitu: pariwisata budaya, cagar alam dan taman
nasional; dan pengembangan hilirisasi komoditas minyak, gas bumi dan tembaga.
(c) penyediaan infrastruktur yang berorientasi pelayanan dasar masyarakat maupun
peningkatan infrastruktur yang berorientasi pengembangan investasi dan
pengembangan komoditas, serta (d) peningkatan SDM, ilmu dan teknologi secara
terus-menerus.

Adapun sasaran pengembangan Wilayah Papua pada tahun 2015-2019 adalah


sebagai berikut:

1. Dalam rangka percepatan dan perluasan pengembangan ekonomi Wilayah


Papua, akan dikembangkan pusat-pusat pertumbuhan ekonomi dengan
memanfaatkan potensi dan keunggulan daerah, termasuk diantaranya adalah

RPJMD Kabupaten Yahukimo Tahun 2016-2021 IV- 28


Bab IV Analisis Isu-Isu Strategis

pengembangan 2 kawasan ekonomi khusus, 1 kawasan industri, 5 kawasan


adat dan pusat-pusat pertumbuhan penggerak ekonomi daerah pinggiran
lainnya.

2. Dalam rangka mengurangi kesenjangan antarwilayah di Wilayah Pulau Papua,


maka akan dilakukan pembangunan daerah tertinggal dengan sasaran
sebanyak 9 Kabupaten tertinggal dapat terentaskan dengan outcome: (a)
meningkatkan rata-rata pertumbuhan ekonomi di daerah tertinggal menjadi 9,5
persen di tahun 2019; (b) menurunnya persentase penduduk miskin di daerah
tertinggal menjadi rata-rata 22,63 persen di tahun 2019; (c) meningkatnya
Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di daerah tertinggal sebesar rata-rata
61,40 pada tahun 2019.

3. Untuk mendorong pertumbuhan pembangunan kawasan perkotaan di Papua,


maka akan dilakukan optimalisasi peran 2 kota otonom berukuran sedang
sebagai pusat pertumbuhan ekonomi, pusat pelayanan primer, dan hub untuk
Pulau Papua dan Maluku dalam bentuk Pusat Kegiatan Nasional (PKN)
sekaligus sebagai pendukung pengembangan kawasan perbatasan negara.

4. Sesuai dengan amanat UU No. 6 Tahun 2014 tentang Desa, maka akan
dilakukan pembangunan perdesaan dengan sasaran berkurangnya jumlah desa
tertinggal sedikitnya 340 desa atau meningkatnya jumlah desa mandiri
sedikitnya 140 desa.

5. Meningkatkan keterkaitan desa-kota, dengan memperkuat 4 pusat-pusat


pertumbuhan sebagai Pusat Kegiatan Wilayah (PKW) atau Pusat Kegiatan Lokal
(PKL).

6. Dalam rangka mewujudkan kawasan perbatasan sebagai halaman depan


negara yang berdaulat, berdaya saing, dan aman, maka akan dikembangkan 3
Pusat Kegiatan Strategis Nasional (PKSN) sebagai pusat pertumbuhan ekonomi
kawasan perbatasan negara yang dapat mendorong pengembangan kawasan
sekitarnya.

RPJMD Kabupaten Yahukimo Tahun 2016-2021 IV- 29


Bab IV Analisis Isu-Isu Strategis

7. Untuk meningkatkan pelaksanaan otonomi daerah di Wilayah Papua dilakukan


dengan: (1) Meningkatnya proporsi penerimaan pajak dan retribusi daerah
sebesar 10 persen untuk propinsi dan 7 persen untuk kabupaten/kota; (2)
Meningkatnya proporsi belanja modal dalam APBD propinsi sebesar 35 persen
dan untuk Kabupaten/Kota sebesar 35 persen pada tahun 2019 serta sumber
pembiayaan lainnya dalam APBD; (3) Meningkatnya jumlah daerah yang
mendapatkan opini wajar tanpa pengecualian (WTP) sebanyak 2 provinsi dan 20
kabupaten/kota di wilayah Papua; (4) Meningkatnya kualitas dan proporsi tingkat
pendidikan aparatur daerah untuk jenjang S1 sebesar 50 persen dan S2-S3
sebesar 5 persen; (5) Terlaksananya diklat kepemimpinan daerah serta diklat
manajemen pembangunan, kependudukan, dan keuangan daerah di seluruh
wilayah Papua sebesar 30 angkatan; (6) Terlaksananya evaluasi otsus dan
pembenahan terhadap kelembagaan, aparatur, dan pendanaan pelaksanaan
otsus; (7) Terlaksananya sinergi perencanaan dan penganggaran di wilayah
Papua (dengan proyek awal Provinsi Papua); (8) Meningkatnya implementasi
pelaksanaan SPM di daerah, khususnya pada pendidikan, kesehatan dan
infrastruktur; (9) Meningkatnya persentase jumlah PTSP sebesar 40 persen; (10)
Terlaksananya koordinasi pusat dan daerah melalui peningkatan peran gubernur
sebagai wakil pemerintah; (11) terlaksananya sistem monitoring dan evaluasi
dana transfer secara online di wilayah Papua; (12) Terlaksananya penguatan
kelembagaan Badan Percepatan Pembangunan Kawasan Papua dan Papua
Barat.

8. Sasaran penanggulangan bencana di Wilayah Papua adalah mengurangi Indeks


Risiko Bencana pada 10 kabupaten/kota sasaran (Kota Jayapura, Kota Sorong,
Kota Manokwari, Kabupaten Merauke, Sarmi, Yapen, Nabire, Raja Ampat, Teluk
Bintuni dan Biak Numfor) yang memiliki indeks risiko bencana tinggi, baik yang
berfungsi sebagai PKN, PKW, Kawasan Industri maupun pusat pertumbuhan
lainnya.

Sehubungan dengan sasaran tersebut, diharapkan pada akhir tahun 2019,


pembangunan Wilayah Papua semakin meningkat. Hal ini dicerminkan dengan

RPJMD Kabupaten Yahukimo Tahun 2016-2021 IV- 30


Bab IV Analisis Isu-Isu Strategis

makin meningkatnya kontribusi PDRB Wilayah Papua terhadap PDB Nasional, yaitu
dari sekitar 1,9 persen (2013) menjadi 2,6 persen (2019). Dengan demikian, kondisi
tersebut diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Wilayah
Papua. Secara rinci target pertumbuhan ekonomi, tingkat kemiskinan dan
pengangguran dalam kurun waktu 2015-2019 di Wilayah Papua dapat dilihat pada
tabel sebagai berikut.

Tabel 4.11
Target Prioritas Pembangunan Nasional Khusus
Provinsi Papua Tahun 2015-2019
Tahun
No Sasaran Nasional
2015 2016 2017 2018 2019
1 Pertumbuhan Ekonomi (%) 14,1 15,0 16,7 17,6 17,7
2 Tingkat Kemiskinan (%) 30,9 28,5 26,1 23,8 21,5
3 Tingkat Pengangguran (%) 3,4 3,2 3,1 3,0 2,8
Sumber: RPJMN 2015-2019

Berdasarkan hasil penelaahan dari isu internasional yang diselaraskan dengan


isu nasional serta penjabaran dari hasil analisis singkat terkait permasalahan
regional, maka Pemerintah Provinsi Papua melakukan analisis terkait isu-isu
strategis yang akan menjadi acuan dalam penyusunan dokumen perencanaan
pembangunan daerah. Isu-isu strategis regional Provinsi Papua dapat dirincikan
sebagai berikut:

1. Rendahnya Indeks Pembangunan Manusia Provinsi Papua sebagai yang


terendah di Indonesia;

2. Masih rendahnya akses masyarakat asli Papua pada pendidikan dasar dan
menengah termasuk non-formal akibat rendahnya ketersediaan layanan
pendidikan untuk masyarakat di daerah terpencil, pendekatan yang tidak sesuai
dengan kondisi geografis dan pola permukiman serta budaya masyarakat
setempat;

3. Belum tersedianya sistem jaminan pemenuhan biaya pendidikan gratis


(operasional dan personal) dari jenjang pendidikan dasar sampai menengah

RPJMD Kabupaten Yahukimo Tahun 2016-2021 IV- 31


Bab IV Analisis Isu-Isu Strategis

khususnya bagi Orang Papua Asli sesuai mandat UU Otsus, menyebabkan


tingginya biaya pendidikan yang harus ditanggung masyarakat;

4. Masih rendahnya akses masyarakat asli papua pada pemenuhan kesehatan


dasar akibat rendahnya ketersediaan sarana kesehatan, rendahnya distribusi
tenaga kesehatan dan non kesehatan, ketersediaan obat-obatan secara
merata, serta tingginya biaya kesehatan akibat belum meratanya distribusi
jaminan kesehatan masyarakat;

5. Masih tingginya angka kematian ibu, kematian bayi baru lahir dan balita, angka
balita kurang Gizi, serta penyakit endemis malaria dan menular berbahaya;

6. Masih rendahnya ketersediaan perumahan yang layak huni dan terjangkau


dengan sanitasi lingkungan dan air bersih yang bermutu dan ketersediaan listrik
yang merata;

7. Ketimpangan distribusi pendapatan masyarakat perkotaan dan pedesaan


karena pemberdayaan ekonomi yang belum sepenuhnya bertumpu pada
kekuatan ekonomi kerakyatan dalam memastikan adanya mata pencaharian
(livelihood) yang menyebabkan rendahnya nilai tambah dan produktivitas di
wilayah pedesaan;

8. Masih rendahnya angka kemandirian fiskal akibat belum optimalnya


pemanfaatan sumber pendapatan asli daerah dari produk unggulan daerah non
migas diantaranya pertanian, perkebunan, perikanan, kehutanan, dan
pariwisata serta sumber pendapatan unconventional lainnya, diantaranya
skema kompensasi penuruan emisi gas rumah kaca;

9. Belanja pemerintah cederung tidak efisien sehingga menciptakan kesenjangan


sosial dan politik ekonomi yang menempatkan masyarakat pada posisi absolut
konsumtif;

10. Disharmony hubungan pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten/Kota


akibat miss management dalam penetapan orientasi dan strategi pembangunan

RPJMD Kabupaten Yahukimo Tahun 2016-2021 IV- 32


Bab IV Analisis Isu-Isu Strategis

sehingga meninggalkan peran kabupaten/kota sebagai jenjang pemerintahan


dengan kewenangan tersendiri;

11. Terabaikannya peran masyarakat adat termasuk perempuan Papua yang


seceraketerwilan oleh MRP (Majelis Rakyat Papua) selaku mitra utama
pemerintah sehingga proses pengembangan kebijakan dan pelaksanaan
pembangunan banyak yang bertentangan dengan prinsip dasar dan hak dasar
masyarakat adat;

12. Tidak Konsistennya penyelenggaraan pembangunan Papua karena belum


tersedia masterplan pembangunan (RPJP) sebagai kesepakatan warga menuju
peradaban baru yang dicita-citakan bersama;

13. Pembangunan infrastruktur strategis yang tidak berkesinambungan sehingga


koneksitas antar daerah masih terhambat;

14. Masih adanya tuntutan dari kelompok masyarakat Papua untuk memisahkan diri
dari NKRI karena tidak terlaksananya rekonsiliasi akibat perbedaan
pemahaman sejarah bangsa dan ketidakpuasan pada kebijakan publik yang
belum menjawab permasalahan mendasar pembangunan;

15. Pengendalian dan pengurangan aksi korupsi, kolusi dan nepotisme belum
berjalan dengan baik;

16. Tidak jelasnya mindset dan cultureset birokrasi pemerintah daerah yang
berdampak pada rendahnya produktivitas dan kualitas pelayanan publik dalam
pencapaian prioritas pembangunan;

17. Penataan dan pemanfaatan ruang bagi pembangunan tidak terlaksana dengan
baik karena kurangnya koordinasi antar Provinsi dan Kabupaten/Kota maupun
stakeholder lainnya;

18. Distribusi pembiayaan pembangunan era otonomi khusus yang belum


proporsional antara provinsi dengan kabupaten/kota dalam penyediaan layanan
yang lebih kontekstual;

RPJMD Kabupaten Yahukimo Tahun 2016-2021 IV- 33


Bab IV Analisis Isu-Isu Strategis

19. Belum optimalnya pengembangan potensi olahraga, prestasi, dan perlindungan


nyata atas kekayaan intelektual serta kebudayaan luhur asli Papua, termasuk
penilaian atas sumberdaya hayati dan plasma nutfah asli Papua berdasarkan
penelitian dan pengembangan secara berkelanjutan dan memastikan
penguatan akar budaya Papua dalam menghadapi gempuran modernisasi; dan

20. Rendahnya kepercayaan investor karena belum adanya upaya konstruktif


dalam penegakan hukum, pengembangan sistem informasi pembangunan
daerah yang mendukung pertumbuhan investasi daerah yang berorientasi pada
pendapatan asli daerah secara berkelanjutan.

Selain isu strategis, juga memperhatikan strategi dasar Provinsi Papua.


Strategi dasar ini adalah strategi yang menjiwai seluruh arah kebijakan
pembangunan selama lima tahun, yaitu:

1. Pembangunan yang bertumpu pada rakyat dan mengutamakan


kepentingan rakyat (People Centered Development)

Seluruh kebijakan pembangunan sebesar-besarnya diarahkan pada


kesejahteraan masyarakat, khususnya Orang Asli Papua. Untuk itu,
perencanaan dan pelaksanaan pembangunan harus memperhatikan aspirasi
dan kebutuhan masyarakat serta menggunakan pendekatan yang sesuai
dengan budaya dan adat masyarakat lokal. Pelayanan kepada masyarakat
hendaklah merupakan Harapan Seluruh Rakyat (HASRAT) Papua, khususnya
rakyat yang berada di kampung-kampung. Oleh karena itu HASRAT PAPUA,
seperti pendidikan yang bermutu dan terjangkau, pelayanan kesehatan yang
berkualitas, murah dan mudah, kemandirian perekonomian masyarakat,
peningkatan pelayanan sosial, dan pemenuhan infrastruktur dasar, akan
menjadi prioritas utama pembangunan dalam lima tahun ke depan dimana
pembangunan manusia merupakan indikator utama mengukur akselerasi
perkembangan pembangunan selama lima tahun ini.

RPJMD Kabupaten Yahukimo Tahun 2016-2021 IV- 34


Bab IV Analisis Isu-Isu Strategis

2. Pembangunan yang bertumpu pada pertumbuhan (Growth),


Pemerataan (Equity) dan Berkelanjutan (Sustainable)

Kebijakan pembangunan ekonomi tidak semata-mata mengejar pertumbuhan


tapi yang paling esensial adalah dampak dari pertumbuhan ekonomi yang
berkualitas dan merata dapat dirasakan oleh seluruh masyarakat, khususnya
Orang Asli Papua. Prinsip pembangunan ekonomi dilakukan melalui:
Perubahan Pola Pikir, Pengwilayahan Komoditas, dan Petik Olah Jual.
Perubahan pola pikir dimaksudkan bahwa masyarakat khususnya Orang Asli
Papua akan ditingkatkan kemampuan dan keterampilan dalam mengelola
Sumber Daya lokal yang ada disekitarnya sehingga dapat bernilai ekonomi
sekaligus dapat memenuhi kebutuhannya. Pengwilayahan Komoditas diartikan
bahwa prioritas pengembangan perekonomian daerah didasarkan pada
komoditas unggulan setiap wilayah atau daerah. Petik, Olah dan Jual
dimaksudkan bahwa menyiapkan sistem pemasaran yang terintegrasi dari
saat panen, pasca panen hingga ke pemasaran atau penjualannya. Oleh
karena itu, pertumbuhan ekonomi dalam pembangunan lima tahun ke depan
merupakan salah satu indikator utama untuk mengukur perkembangan
pembangunan yang terjadi. Pertumbuhan ekonomi dalam pembangunan lima
tahun ke depan merupakan suatu indikator antara, bukan hasil akhir yang
akan dicapai.

Pembangunan ekonomi harus dilaksanakan berdasarkan nilai-nilai yang


berlaku dalam masyarakat dan menghormati hak-hak adat masyarakat
setempat. Pelaksanaan pembangunan harus dengan pendekatan KASIH,
menjadikan pembangunan yang dilaksanakan dapat menghilangkan perasaan
masyarakat Papua terhadap bentuk ketidakadilan, marginalisasi, ketimpangan
dan diskriminasi. Sehingga melalui pendekatan Kasih ini diharapkan mampu
menghilangkan konflik dalam masyarakat yang pada akhirnya pembangunan
dapat terus terjaga dan terpelihara untuk mewujudkan masyarakat yang adil,
makmur, dan sejahtera. Sejalan dengan itu, pembangunan juga harus

RPJMD Kabupaten Yahukimo Tahun 2016-2021 IV- 35


Bab IV Analisis Isu-Isu Strategis

memperlihatkan perencanaan dan pentahapan yang jelas, sistematis, dan


berkesinambungan.

3. Kewilayahan Dinamis Terpadu (Spasial Dinamic Integrated)

Dalam rangka menghilangkan ketimpangan antar wilayah, pelaksanaan


pembangunan berorientasikan pada pengembangan wilayah dan integrasi
seluruh wilayah yang ditandai dengan penyediaan infrastruktur wilayah
berdasarkan prinsip keadilan pembangunan antarwilayah. Selanjutnya,
pembangunan kewilayahan ini difokuskan pada beberapa wilayah prioritas
berdasarkan 5 wilayah satuan adat.

Arah kebijakan Provinsi Papua merupakan fokus pembangunan setiap tahun


selama 5 (lima) tahun. Dalam tahapan penyusunan Revisi RPJMD Kabupaten
Yahukimo secara khusus perlu memperhatikan arah kebijakan pembangunan
Provinsi Papua Tahun 2016 dan 2017. Fokus/tema pembangunan Provinsi Papua
tahun 2016 dan 2017 adalah “Memantapkan Agenda Papua Mandiri Dengan
Tumbuhnya Indeks Kemandirian Fiskal Daerah, Meningkatnya Ketahanan
Pangan Lokal, Pertumbuhan PDRB non Tambang, dan Menurunnya
Kesenjangan Antar Daerah”.

1. Arah Pembangunan Provinsi Papua tahun 2016 dan 2017 di fokuskan pada:

a. Terwujudnya masyarakat Papua yang berbudaya dan Partisipasi Masyarakat


Adat Papua dalam mewujudkan rasa aman, tentram dan nyaman bagi
seluruh masyarakat Papua, difokuskan pada Penguatan Peran dan Fungsi
Lembaga Adat dalam Hal Aktualisasi Nilai-nilai Budaya, Memfasilitasi
Tumbuh Kembangnya Peran Lembaga Adat;

b. Penyediaan data kependudukan yang akurat khususnya Orang Asli Papua


yang bersumber pada sensus penduduk dan survei kependudukan,
Kebijakan pertumbuhan penduduk asli Papua yang berkualitas; Pembinaan
dan peningkatan kemandirian keluarga berencana; Penelitian dan

RPJMD Kabupaten Yahukimo Tahun 2016-2021 IV- 36


Bab IV Analisis Isu-Isu Strategis

pengembangan program kependudukan dan KB; Kesehatan reproduksi;


Peningkatan cakupan peserta KB aktif yang dilayani sektor pemerintah;

c. Peningkatan pelayanan dan rehabilitasi sosial, peningkatan bantuan sosial,


serta pemberdayaan komunitas adat terpencil dan layanan pendidikan
khusus bagi KAT;

d. Peningkatan kapasitas kelembagaan PUG dan pemberdayaan perempuan


melalui penerapan strategi PUG dengan mengintegrasikan perspektif gender
ke dalam siklus perencanaan dan penganggaran di seluruh PD. Mendukung
peningkatan kualitas hidup dan peran perempuan dalam pembangunan,
serta peningkatan perlindungan perempuan dan anak terhadap berbagai
tindak kekerasan dan kesehatan reproduksi;

e. Peningkatan dan pembangunan sarana prasarana olahraga berstandar


nasional dan internasional dalam rangka persiapan pencalonan Papua
sebagai tuan rumah PON 2020, pembinaan olah raga prestasi, pembinaan
olah raga masyarakat dan pembinaan olah raga usia dini; pembinaan
organisasi kepemudaan, pendidikan dan pelatihan dasar kepemimpinan,
pelatihan kewirausahaan dan keterampilan yang menghasilkan pemuda yang
unggul dan berdaya saing serta sosialisasi dan penyuluhan bahaya narkoba,
wawasan kebangsaan, keimanan dan ketakwaan;

f. Upaya perubahan perilaku dan kemandirian masyarakat untuk hidup sehat


berbasis kearifan lokal; Pengembangan sarana dan prasarana serta
peraturan dalam rangka mendukung upaya kesehatan berbasis masyarakat;
Mobilisasi masyarakat dalam rangka pemberdayaan, advokasi, kemitraan
dan peningkatan sumber daya pendukung; Kemitraan kesehatan dengan
lembaga agama dan lembaga sosial lainnya; Pengembangan sistem
peringatan dini untuk penyebaran informasi terjadinya wabah dan
peningkatan kesiapsiagaan masyarakat; Peningkatan kesehatan ibu, bayi
dan balita; Pengendalian penyakit Endemik, menular serta penyakit tidak
menular; Perbaikan status gizi masyarakat; Peningkatan efektivitas jaminan

RPJMD Kabupaten Yahukimo Tahun 2016-2021 IV- 37


Bab IV Analisis Isu-Isu Strategis

kesehatan masyarakat; Revitalisasi fungsi Posyandu dalam pelayanan


kesehatan masyarakat; Ketersediaan tenaga kesehatan secara merata di
semua Puskesmas dan jaringannya; Pembangunan Rumah Sakit rujukan
berstandar nasional di 4 (empat) wilayah (Kab. Nabire, Jayawijaya, Biak dan
Merauke); Pembangunan dan rehabilitasi rumah sakit Jayapura berstandar
Internasional; Peningkatan dan pembenahan jumlah puskesmas dan
jaringannya serta pengembangan puskesmas rawat inap, yang didukung
fasilitas dan tenaga kesehatan yang memadai terutama pada daerah
terpencil, perbatasan, dan kepulauan serta daerah dengan aksesibilitas relatif
rendah; Pengembangan pelayanan kesehatan yang berbasis kondisi lokal
Papua (pelayanan kesehatan pro aktif/bergerak, puskesmas keliling, flying
health care, puskesmas apung termasuk penyiapan mobile medical service;
Peningkatan kualitas fasilitas pelayanan kesehatan rujukan; Penyediaan
Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) dan Bantuan Operasional
Puskesmas bagi pelayanan kesehatan primer di puskesmas; Peningkatan
utilisasi fasilitas kesehatan, termasuk dengan menjalin kemitraan dengan
masyarakat dan swasta;

g. Kemitraan pendidikan dengan lembaga agama dan lembaga sosial lainnya;


Mendorong kemandirian lembaga-lembaga/yayasan-yayasan keagamaan
dalam pengelolaan pendidikan (YPK, YPPK, YAPIS, lain-lain); Peningkatan
manajemen pendidikan; Peningkatan akses dan kualitas pendidikan anak
usia dini melalui penyelenggaraan PAUD yang holistik dan integratif untuk
mendukung tumbuh kembang secara optimal sehingga memiliki kesiapan
untuk memasuki jenjang pendidikan selanjutnya; Peningkatan kualitas wajib
belajar pendidikan dasar sembilan tahun yang merata dengan biaya
serendah-rendahnya bagi masyarakat khususnya orang asli Papua melalui:
Pemantapan implementasi Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dan
BOSDA; Penurunan angka putus sekolah dan angka mengulang;
Pembangunan dan rehabilitasi ruang kelas SD dan SMP serta Rumah Guru
sesuai dengan kondisi lokal khas Papua (pendidikan berpola asrama, SD

RPJMD Kabupaten Yahukimo Tahun 2016-2021 IV- 38


Bab IV Analisis Isu-Isu Strategis

kecil dan guru kunjung); Peningkatan kualitas pendidikan menengah yang


merata dengan biaya serendah-rendahnya bagi masyarakat khususnya
orang asli Papua; Peningkatan minat dan budaya gemar membaca
masyarakat; Akselarasi dan afirmasi kualitas; Penguatan Sistem Inovasi
Daerah melalui penataan kelembagaan Iptek, penguatan Sumber Daya Iptek
dan penataan jaringan Iptek; Penelitian, pengembangan dan penerapan iptek
untuk mendukung ketahanan pangan, energi baru terbarukan, teknologi
kesehatan dan obat tradisional serta pelaksanaan Prospek; Penelitian
tentang sosial budaya dan biodiversity Papua;

h. Terwujudnya iklim investasi yang kondusif, difokuskan pada reformasi


prosedur perijinan investasi, mengembangkan kualitas dan kuantitas
informasi peluang investasi daerah, membangun sarana dan prasarana
investasi, dan menyiapkan dokumen pendukung penyusunan regulasi;

i. Tercapainya stabilitas makro ekonomi, difokuskan pada peningkatan


pengawasan peredaran barang dan jasa, pengembangan informasi peluang
pasar perdagangan luar negeri, pengendalian laju inflasi;

j. Meningkatnya kapasitas dan produktivitas koperasi dan UKMK, difokuskan


pada fasilitasi kemudahan formalisasi badan usaha kecil dan menengah,
pengembangan jaringan infrastruktur usaha kecil menengah, fasilitasi
pengamanan kawasan usaha kecil menengah, fasilitasi pengembangan
inkubator teknologi dan bisnis, peningkatan kemitraan usaha bagi usaha
mikro kecil menengah, pengembangan sarana promosi hasil produksi,
pembinaan industri rumah tangga, industri kecil dan industri menengah,
peningkatan dan pengembangan jaringan kerjasama usaha koperasi,
penyediaan lembaga keuangan mikro di tingkat distrik/kampung;

k. Meningkatnya kapasitas dan produktivitas industri kecil dan menengah,


difokuskan pada pengembangan industri kecil dan menengah terhadap
pemanfaatan sumberdaya, pembinaan industri kecil dan menengah dalam
memperkuat jaringan klaster industri, kemudahan ijin usaha industri kecil dan

RPJMD Kabupaten Yahukimo Tahun 2016-2021 IV- 39


Bab IV Analisis Isu-Isu Strategis

menengah, pemberian akses perbankan bagi industri kecil dan menengah,


mendorong kemitraan industri mikro, kecil dan menengah dengan pihak
swasta, menyusun kebijakan keterkaitan industri hulu dan hilir, pembangunan
akses transportasi sentra-sentra industri potensial, dan penyediaan sarana
prasarana klaster industri;

l. Meningkatnya kinerja dan daya saing BUMD dalam rangka memperbaiki


pelayanannya kepada masyarakat dan memberikan sumbangan terhadap
pendapatan daerah;

m. Terwujudnya peningkatan penyediaan lapangan kerja, difokuskan pada


pendidikan dan pelatihan ketrampilan bagi pencari kerja, penyiapan tenaga
kerja siap pakai dan penyedian peraturan pelaksanaan tentang
ketenagakerjaan;

n. Terwujudnya peningkatan penyediaan lapangan kerja, difokuskan pada


pendidikan dan pelatihan ketrampilan bagi pencari kerja, penyiapan tenaga
kerja siap pakai dan penyedian peraturan pelaksanaan tentang
ketenagakerjaan;

o. Optimalisasi lahan produksi pertanian/perkebunan/peternakan/


perikanan/kehutanan, meningkatkan ketahanan dan kedaulatan pangan
daerah, mewujudkan kecukupan pangan dan gizi masyarakat, mendorong
ketersediaan cadangan pangan di tingkat pemerintah dan masyarakat,
meningkatkan produksi pertanian yang berbasis sumber daya lokal,
meningkatkan kapasitas kelembagaan petani, penyediaan tenaga
penyuluh/pendamping di tingkat masyarakat, penyediaan sarana dan
prasarana produksi pertanian, implementasi prospek di seluruh
kabupaten/kota se papua;

p. Meningkatnya pendapatan masyarakat adat pemilik hak ulayat, difokuskan


pada: peningkatan kapasitas masyarakat adat dalam pengelolaan sumber
daya hutan, pengembangan usaha pemanfaatan kayu masyarakat hukum
adat, pengembangan industri kayu masyarakat hukum adat, pengembangan

RPJMD Kabupaten Yahukimo Tahun 2016-2021 IV- 40


Bab IV Analisis Isu-Isu Strategis

usaha pengolahan hasil hutan bukan kayu, pengembangan usaha wisata


alam masyarakat adat, pemetaan partisipatif masyarakat adat pemilik hak
ulayat, pengembangan sertifikasi usaha pemanfaatan industri kayu rakyat
masyarakat adat dan mengembangan kesatuan pengelolaan hutan (KPH)
untuk perbaikan tata kelola kehutanan;

q. Perencanaan Teknis Jalan dan Jembatan; pengawasan teknis jalan dan


jembatan, pembangunan jalan dan jembatan WILAYAH MAMTA; WILAYAH
SAERERI; WILAYAH HA ANIM; WILAYAH LAPAGO; WILAYAH MEEPAGO.
Pembangunan jaringan air bersih tersebar di 5 wilayah adat; pembangunan
pengaman pantai, pembangunan bandara WILAYAH MAMTA; WILAYAH
SAERERI; WILAYAH HA ANIM; WILAYAH LAPAGO; WILAYAH MEEPAGO;
Pembangunan terminal tipe B; Pengadaan sarana angkutan; Pembangunan
fasilitas transportasi darat tersebar di seluruh wilayah Papua, Pembangunan
pelabuhan WILAYAH MAMTA; WILAYAH SAERERI; WILAYAH HA ANIM;
WILAYAH LAPAGO; WILAYAH MEEPAGO; Pembangunan jaringan
telekomunikasi tersebar di 5 wilayah adat;

r. Meningkatnya pemenuhan perumahan layak huni, ketersediaan air bersih,


pemenuhan energi listrik, diprioritaskan pada Pembangunan dan
pengembangan rumah layak huni tersebar di lima Wilayah Adat,
Pembangunan dan pengembangan air bersih, kelistrikan dan telekomunikasi
tersebar di lima wilayah adat, Pembangunan PLTA Urumuka, Pembangunan
PLTA Mamberamo, Pembangunan Energi Baru Terbarukan, Pembangunan
PLTA Supiori; dan

s. Sosialisai rencana tata ruang, pemetaan tanah ulayat masyarakat adat dan
pemetaan WPR, Penegakan hukum terhadap rencana tata ruang,
implementasi RAD GRK, Green Investment, Peningkatan daya dukung dan
daya tampung lingkungan, Sosialisasi dan Pilot Project Pembangunan
Berkelanjutan di Kampung, Peningkatan Kapasitas Penanggulangan
Bencana.

RPJMD Kabupaten Yahukimo Tahun 2016-2021 IV- 41


Bab IV Analisis Isu-Isu Strategis

Selain itu, beberapa kebijakan Provinsi Papua yang perlu menjadi perhatian
khusus oleh Pemerintah Kabupaten Yahukimo dalam melaksanakan pembangunan
tahun 2016 dan 2017 adalah:

a. Menjadikan Papua sebagai Pintu Gerbang Indonesia ke Kawasan Pasifik

Provinsi Papua merupakan provinsi di Negara Kesatuan Republik Indonesia


yang terletak di wilayah paling timur sehingga terdapat perbatasan dengan negara
lain. Oleh karena itu, Provinsi Papua merupakan provinsi paling akhir yang akan
dilewati untuk mencapai akses internasional “Kawasan Pasifik”. Jika posisi strategis
Provinsi Papua ini dimanfaatkan dengan optimal maka akan menjadikan salah satu
peluang daya saing daerah, bukan hanya di lingkup nasional tetapi mencakup skala
internasional. Perhatian terhadap Provinsi Papua selaku pintu gerbang Kawasan
Pasifik dapat dijabarkan sebagai berikut:

1. Wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia membentang luas dari timur ke


barat dan dari utara ke selatan dimana perbatasan internasional cukup panjang
dari segi garis batas dan cukup beragam jangkauan ke luar negeri. Namun yang
menjadi persoalan terkait akses internasional, negara Indonesia hingga saat ini
hanya memiliki pintu gerbang di kawasan barat sehingga akan mempersulit
kawasan tengah dan kawasan timur untuk mengakses kawasan internasional.
Kondisi ini membutuhkan perhatian khusus dengan berusaha memberi peluang
dikembangkannya pintu gerbang lain yang layak dan strategis bagi
perkembangan pembangunan Indonesia terutama dalam hal akses internasional.
Oleh karena itu, salah satu solusi dalam pengembangan akses kawasan
internasional adalah dengan dirintisnya pintu gerbang kawasan internasional,
terutama kawasan pasifik di Provinsi Papua.

2. Meningkatnya keinginan pemerintah pusat untuk membentuk pusat-pusat


pertumbuhan baru demi akselerasi atau percepatan pembangunan nasional. Hal
tersebut akan mengembangkan sekaligus memeratakan akses pembangunan di
setiap wilayah sehingga meminimalisir kesenjangan, terutama di bidang
perekonomian.

RPJMD Kabupaten Yahukimo Tahun 2016-2021 IV- 42


Bab IV Analisis Isu-Isu Strategis

3. Adanya keinginan masyarakat di Provinsi Papua untuk mengurangi jarak dan


biaya transportasi ke luar negeri. Hal ini dikarenakan setiap penduduk yang ingin
menuju kawasan internasional harus melewati Jakarta atau Bali sehingga
dianggap kurang efisien dari segi waktu, jarak, dan dana.

4. Sebagian komoditas daerah produk perdagangan di kawasan Timur Indonesia


diekspor ke negara-negara kawasan Asia Pasifik sehingga membutuhkan biaya
transportasi yang lebih murah untuk memperkuat daya saing komoditas ekspor
Indonesia.

b. Proyeksi Permasalahan dalam Menjadikan Papua sebagai Pintu Gerbang


Indonesia ke Kawasan Pasifik

Dalam melaksanakan perencanaan pembangunan daerah pasti memiliki


permasalahan, begitu juga dalam pengaplikasian isu strategis “Menjadikan
Papua sebagai Pintu Gerbang Indonesia ke Kawasan Pasifik”. Sebagai wilayah
yang jauh dari kata maju, Provinsi Papua memiliki cukup banyak kelemahan
terutama dalam hal pembangunan daerah. Minim dan mahalnya akses
perhubungan menjadi “kambing hitam” dalam setiap permasalahan
pelaksanaan pembangunan provinsi. Meskipun begitu, setiap kabupaten/kota
tetap berusaha mengembangkan perekonomian maupun kesejahteraan
masyarakatnya sesuai dengan kemampuan serta sarana prasarana dan
infrastruktur yang terbatas. Kaitannya dalam hal ini, permasalahan pokok
dalam merealisasikan Provinsi Papua sebagai pintu gerbang menuju Kawasan
Pasifik adalah sebagai berikut:

1. Harus dilaksanakan percepatan pembangunan infrastruktur dasar di


Provinsi Papua dan sekitarnya berupa peningkatan dan pengembangan
infrastruktur perhubungan, pengangkutan, dan energi terutama listrik
sebagai kebutuhan dasar;

2. Perkembangan kualitas dan disiplin sumber daya manusia di Provinsi


Papua yang berjalan lambat sehingga menyebabkan pelaksanaan
pembangunan daerah yang direncanakan juga mengalami keterlambatan;

RPJMD Kabupaten Yahukimo Tahun 2016-2021 IV- 43


Bab IV Analisis Isu-Isu Strategis

3. Daya saing komoditas Provinsi Papua belum meningkat secara optimal


dikarenakan masih kurangnya pengembangan potensi sumber daya yang
ada;

4. Terjadinya persaingan dengan daerah lain di kawasan timur Indonesia


untuk menjadi pintu gerbang Indonesia ke Kawasan Pasifik; dan

5. Pembuatan regulasi dan pengambilan keputusan oleh pemerintah pusat


dan daerah yang tidak tepat sasaran dan berjalan lambat. Selain itu,
terkadang dalam pelaksanaan peraturan perundang-undangan tidak
konsisten antara peraturan, kebijakan, dan pelaksanaan.

c. International Hub Port (IHP)

Distribusi barang merupakan syarat utama dalam penyaluran barang dan


jasa dari produsen untuk pemasaran lebih lanjut pasca kegiatan produksi.
Dalam pendistribusian barang, perhubungan merupakan satu-satunya alternatif
sehingga perlu solusi agar infrastruktur yang ada dibuat seefisien mungkin.
Dalam kaitannya dengan pembangunan daerah Provinsi Papua, terdapat
sebuah infrastruktur perhubungan yang memiliki nilai strategis dalam hal
pendistribusian barang dan jasa, yakni International Hub Port (IHP).

IHP merupakan bagian dari infrastruktur perhubungan yang berpotensi


besar dalam pendistribusian hasil produksi hingga ke tangan konsumen namun
dalam cakupan global. IHP menghubungkan aktivitas perekonomian suatu
wilayah dengan perekonomian global atau internasional dimana hal tersebut
menjadi daya tarik tersendiri bagi investor. Selain itu, IHP akan memperbesar
nilai tambah dari Kawasan Ekonomi Khusus karena dana transportasi akan
berkurang serta distribusi barang, baik dalam hal jarak dan waktu, akan lebih
efisien. Peluang-peluang yang dapat dimanfaatkan Provinsi Papua dalam
hubungannya dengan IHP antara lain:

1. Posisi geografis Provinsi Papua yang berada di pertengahan antara


negara-negara kawasan Asia, Pasifik, serta Australia akan menjadi daya

RPJMD Kabupaten Yahukimo Tahun 2016-2021 IV- 44


Bab IV Analisis Isu-Isu Strategis

tarik tersendiri bagi investor karena akan membantu menurunkan biaya


transportasi laut dari negara-negara konsumen karena mengurangi jarak
dan waktu secara signifikan; dan

2. Kehadiran IHP di Provinsi Papua sangat membantu pemerintah Indonesia


dalam pembangunan ekonomi nasional karena akan meningkatkan
aktivitas perekonomian di kawasan timur Indonesia, khususnya Provinsi
Papua.

B.2. Telaahan Visi dan Misi Presiden dan Wakil Presiden Terpilih 2014-2019

Dalam merumuskan dan merealisasikan berbagai komitmen Presiden dan


Wakil Presiden Negara Kesatuan Republik Indonesia yang terpilih pada periode ini,
serta berdasarkan kajian maupun analisis mengenai permasalahan dan isu strategis
nasional yang menjadi prioritas untuk ditangani dalam lima tahun ke depan,
termasuk dalam penyelarasan dengan sasaran-sasaran pokok pembangunan jangka
panjang dalam RPJP Nasional tahun 2005-2025, maka untuk memajukan Negara
Indonesia ke depan ditetapkan visi RPJM Nasional tahun 2015-2019 sebagai
berikut:

“Terwujudnya Indonesia yang Berdaulat, Mandiri dan Berkepribadian


Berlandaskan Gotong Royong”

Gotong royong merupakan intisari dari ideologi Pancasila. Tanggung jawab


untuk membangun bangsa harus dilakukan dengan cara musyawarah dalam
memutuskan dan gotong royong dalam kerja. Kekuatan rakyat adalah gotong
royong, dimana rakyat selalu bahu-membahu dan bekerjasama menyelesaikan
berbagai hambatan dan tantangannya ke depan.

Berdaulat adalah hakikat dari kemerdekaan, yaitu hak setiap bangsa untuk
menentukan nasibnya sendiri dan menentukan apa yang terbaik bagi bangsanya
sendiri. Oleh karena itu, pembangunan sebagai usaha untuk mewujudkan
kedaulatan sebagai negara merdeka, merupakan upaya membangun kemandirian.

RPJMD Kabupaten Yahukimo Tahun 2016-2021 IV- 45


Bab IV Analisis Isu-Isu Strategis

Bangsa yang berdaulat dan mandiri adalah bangsa yang mampu mewujudkan
kehidupan sejajar dan sederajat dengan bangsa lain. Oleh karena itu, untuk
membangun kemandirian diperlukan kekuatan dan kemampuan nasional di segala
lini, baik bidang ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya dan pertahanan keamanan.

Kemandirian suatu bangsa tercermin antara lain pada ketersediaan sumber


daya manusia yang berkualitas dan mampu memenuhi tuntutan kebutuhan dan
kemajuan pembangunannya; kemandirian aparatur pemerintah dan aparatur
penegak hukum dalam menjalankan tugasnya; kemampuan untuk memenuhi
pembiayaan pembangunan yang bersumber dari dalam negeri yang makin kokoh
dan berkurangnya ketergantungan kepada sumber luar negeri; dan kemampuan
memenuhi kebutuhan pokok.

Kemandirian dalam kebudayaan harus dicerminkan dalam setiap aspek


kehidupan, baik hukum, ekonomi, politik, sosial budaya, maupun pertahanan
keamanan. Kemandirian dan kemajuan suatu bangsa tidak boleh hanya diukur dari
perkembangan ekonomi semata, namun kemandirian dan kemajuan juga tercermin
dalam kelembagaan, pranata-pranata, dan nilai-nilai yang mendasari kehidupan
politik dan sosial. Secara lebih mendasar lagi, kemandirian sesungguhnya
mencerminkan sikap seseorang atau sebuah bangsa mengenai jati dirinya,
masyarakatnya, serta semangatnya dalam menghadapi berbagai tantangan.

Upaya untuk mewujudkan Visi tersebut ditempuh melalui Misi sebagai berikut:

a. Mewujudkan keamanan nasional yang mampu menjaga kedaulatan wilayah,


menopang kemandirian ekonomi dengan mengamankan sumberdaya maritim,
dan mencerminkan kepribadian Indonesia sebagai negara kepulauan;

b. Mewujudkan masyarakat maju, berkesinambungan dan demokratis berlandaskan


Negara Hukum;

c. Mewujudkan politik luar negeri bebas-aktif dan memperkuat jati diri sebagai
negara maritim;

d. Mewujudkan kualitas hidup manusia Indonesia yang tinggi, maju dan sejahtera;

RPJMD Kabupaten Yahukimo Tahun 2016-2021 IV- 46


Bab IV Analisis Isu-Isu Strategis

e. Mewujudkan bangsa yang berdaya saing;

f. Mewujudkan Indonesia menjadi negara maritim yang mandiri, maju, kuat, dan
berlandaskan kepentingan nasional; dan

g. Mewujudkan masyarakat yang berkepribadian dalam kebudayaan.

Dalam rangka mencapai visi dan misi serta untuk menunjukkan prioritas dalam
jalan perubahan menuju Indonesia yang berdaulat secara politik, mandiri dalam
bidang ekonomi, dan berkepribadian dalam kebudayaan, dirumuskan sembilan
agenda prioritas. Kesembilan agenda prioritas itu disebut NAWA CITA, yaitu:

a. Menghadirkan kembali negara untuk melindungi segenap bangsa dan


memberikan rasa aman kepada seluruh warga negara;

b. Membuat Pemerintah selalu hadir dengan membangun tata kelola pemerintahan


yang bersih, efektif, demokratis, dan terpercaya;

c. Membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan


desa dalam kerangka negara kesatuan;

d. Memperkuat kehadiran negara dalam melakukan reformasi sistem dan


penegakan hukum yang bebas korupsi, bermartabat, dan terpercaya;

e. Meningkatkan kualitas hidup manusia dan masyarakat Indonesia;

f. Meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing di pasar Internasional


sehingga bangsa Indonesia bisa maju dan bangkit bersama bangsa-bangsa Asia
lainnya;

g. Mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor-sektor strategis


ekonomi domestik;

h. Melakukan revolusi karakter bangsa; dan

i. Memperteguh kebhinekaan dan memperkuat restorasi sosial Indonesia.

Dalam pelaksanaan agenda prioritas nasional tersebut, dirumuskanlah


kebijakan pengembangan wilayah pulau-pulau besar yang diarahkan untuk

RPJMD Kabupaten Yahukimo Tahun 2016-2021 IV- 47


Bab IV Analisis Isu-Isu Strategis

mendorong percepatan pembangunan di wilayah Kalimantan, Sulawesi, Nusa


Tenggara, Maluku dan Papua dengan tetap mempertahankan momentum
pembangunan di wilayah Jawa-Bali dan Sumatera. Percepatan pembangunan
wilayah ditujukan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, meningkatkan
kualitas sumber daya manusia, serta mengurangi kesenjangan.

Pengembangan wilayah Pulau Papua sebagai salah satu pulau terbesar di


Indonesia dengan posisi paling timur dan berbatasan langsung dengan negara
tetangga Papua Nugini memiliki tantangan yang lebih sulit jika dibanding dengan
wilayah lainnya. Tantangan tersebut adalah memberikan perhatian yang sama
terhadap seluruh wilayah pesisir, wilayah pegunungan, dan wilayah dataran, serta
sekaligus membangun keterkaitan antar wilayah dalam satu kesatuan tata ruang
wilayah. Bersamaan dengan hal tersebut, pembangunan wilayah Papua diarahkan
untuk meningkatkan mutu sumber daya manusia, produktivitas dan nilai tambah
perkebunan, peternakan dan perikanan dengan memperhatikan keterkaitan wilayah-
wilayah pulau.

Kemudian, sesuai arahan dalam RTRW Nasional, pengembangaan wilayah


Papua diarahkan untuk:

a. Mendukung peningkatan serta memperkuat persatuan, kesatuan dan keutuhan


kehidupan bangsa dan pertahanan negara;

b. Menempatkan hak ulayat dalam penataan ruang sebagai salah satu upaya untuk
mempertahankan nilai-nilai sosial budaya setempat;

c. Memanfaatkan sumberdaya alam dan lingkungan hidup secara produktif dan


efisien agar terhindar dari pemborosan dan penurunan daya dukung lingkungan
sehingga dapat memberi manfaat sebesar-besarnya berdasarkan prinsip-prinsip
kelestarian dan berkelanjutan;

d. Mempertahankan kawasan lindung sekurang-kurangnya 50 persen dari luas


wilayah pulau papua;

RPJMD Kabupaten Yahukimo Tahun 2016-2021 IV- 48


Bab IV Analisis Isu-Isu Strategis

e. Memacu pertumbuhan ekonomi wilayah pulau papua melalui pengembangan


sektor-sektor unggulan yang berbasis sumber daya setempat dan meningkatkan
keterkaitan antar pusat-pusat pertumbuhan;

f. Menampung kegiatan ekonomi, memperluas lapangan kerja, dan sekaligus


memenuhi fungsi sebagai pusat pelayanan usaha melalui pengembangan
kawasan dan pusat pertumbuhan;

g. Meningkatkan keterkaitan yang saling menguntungkan antara kawasan andalan


dan tertinggal dalam rangka peningkatan kesejahteraan ekonomi daerah di
sekitar kawasan andalan;

h. Meningkatkan ketersediaan dan kualitas, serta memperluas jangkauan


pelayanan prasarana dasar, khususnya transportasi laut yang didukung oleh
transportasi antarmoda secara terpadu dan optimal dengan mengikutsertakan
dunia usaha; serta

i. Meningkatkan pengembangan wilayah pedalaman dan perbatasan yang


tertinggal dan terisolasi dengan menyerasikan laju pertumbuhan antar wilayah.

Sedangkan pusat-pusat pengembangan di Pulau Papua yang merupakan


Pusat Kegiatan Nasional (PKN) diarahkan untuk:

a. Mendorong pengembangan kota Sorong dan Jayapura sebagai pusat pelayanan


primer yang sesuai dengan prinsip pembangunan berkelanjutan; dan

b. Mendorong pengembangan kota Manokwari dan Timika sebagai pusat pelayanan


sekunder yang sesuai dengan prinsip pembangunan berkelanjutan.

RPJMD Kabupaten Yahukimo Tahun 2016-2021 IV- 49


Bab IV Analisis Isu-Isu Strategis

C. Isu-Isu Strategis Regional

C.1. RPJMD Provinsi Papua Tahun 2013-2018

Periode 2013-2018 merupakan tahap kedua dalam proses pencapaian Visi


jangka panjang Provinsi Papua. Visi jangka panjang yang harus diwujudkan seperti
yang telah dituangkan dalam dokumen RPJPD Provinsi Papua tahun 2005-2025
adalah PAPUA YANG MANDIRI SECARA, SOSIAL, BUDAYA, EKONOMI DAN
POLITIK

Sejalan dengan prioritas pembangunan tahap kedua RPJPD Provinsi Papua


tahun 2005-2025 dan visi dan misi pembangunan Gubernur dan Wakil Gubernur
Papua periode 2013-2018, serta permasalahan dan isu-isu strategis pembangunan
Provinsi Papua maka visi atau kondisi masa depan yang diharapkan terwujud
periode 5 (lima) tahun kedepan adalah:

PAPUA BANGKIT, MANDIRI DAN SEJAHTERA

Berdasarkan Visi Gubenur dan Wakil Gubenur maka ditetapkan misi


pembangunan daerah jangka menengah sebagai berikut:

1. Mewujudkan Suasana Aman, Tentram dan Nyaman bagi seluruh masyarakat di


Papua dalam kedaulatan NKRI.

2. Mewujudkan Tata Kelola Pemerintahan yang Baik, Bersih dan Berwibawa serta
Penguatan Otonomi Khusus.

3. Mewujudkan Sumber Daya Manusia Papua yang Sehat, Berprestasi dan


Berakhlak Mulia.

4. Pengembangan dan Peningkatan Taraf Ekonomi Masyarakat yang Berbasis


Potensi Lokal

5. Percepatan Konektivitas Pembangunan Infrastruktur dan Konektivitas Antara


Kawasan dan Antar Daerah dengan Mengedepankan Prinsip-prinsip
Pembangunan Berkelanjutan.

RPJMD Kabupaten Yahukimo Tahun 2016-2021 IV- 50


Bab IV Analisis Isu-Isu Strategis

Arah kebijakan Provinsi Papua merupakan fokus pembangunan setiap tahun


selama 5 (lima) tahun. Penahapan ini mencerminkan urgensi permasalahan yang
hendak diselesaikan berkaitan dengan pengaturan waktu. Penekanan fokus dalam
setiap tahun selama 5 (lima) tahun memiliki kesinambungan dalam rangka mencapai
visi, misi tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan. Fokus pembangunan setiap
tahunnya selama 5 (lima) tahun, akan menjadi pedoman dalam perumusan prioritas
dan sasaran pembangunan di Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD). Fokus
pembangunan Provinsi Papua dapat dilihat pada gambar sebagai berikut.

Gambar 4.2
Fokus pembangunan Provinsi Papua tahun 2013-2018

Strategi pembangunan kewilayahan Provinsi Papua tahun 2013-2018, adalah


sebagai berikut:

1. Mendorong percepatan pengembangan wilayah dengan membagi wilayah


pembangunan berdasarkan 5 (lima) wilayah adat yaitu 1). Wilayah Adat
Mamberamo- Tabi (Mamta); 2) Wilayah Adat Saereri; 3) Wilayah Adat Ha Anim;
4) Wilayah Adat La Pago; dan Wilayah Adat Mee Pago.

RPJMD Kabupaten Yahukimo Tahun 2016-2021 IV- 51


Bab IV Analisis Isu-Isu Strategis

2. Mendorong pertumbuhan wilayah-wilayah potensial diluar wilayah Mamberamo


Tabi dan Saereri dengan tetap menjaga momentum pertumbuhan di wilayah
Mamta dan Saereri.

3. Meningkatan keterkaitan antarwilayah melalui peningkatan perdagangan


antarkawasan dan antar daerah untuk mendukung perekonomian domestik.

4. Meningkatkan daya saing daerah melalui pengembangan komoditas unggulan di


tiap wilayah.

5. Mendorong percepatan pembangunan daerah tertinggal, kawasan strategis dan


cepat tumbuh, kawasan perbatasan, kawasan terdepan, kawasan terluar, dan
daerah rawan bencana.

Dari pembagian wilayah Papua, Kabupaten yahukimo termasuk dalam


wilayah La Pago dengan rincian target Sasaran sebagai berikut.

Tabel 4.12
Pembagian Wilayah Pengembangan Provinsi Papua
Pusat
No Wilayah Penduduk Akses IPM AHH AMH RLS
Pelayanan

WILAYAH SULIT
IV 1,052,699 52.33 66.65 40.59 3.5
LAPAGO AKSES

Kabupaten SULIT
1 PKN 196,085 56.60 66.63 52.76 4.8
Jayawijaya AKSES

Kabupaten SULIT
2 PKL 148,522 50.20 66.49 36.91 3.7
Lanny Jaya AKSES

Kabupaten SULIT
3 PKL 114,427 52.43 66.09 33.44 3.4
Tolikara AKSES

Kabupaten SULIT
4 PKL 164,512 50.30 67.09 32.76 2.9
Yahukimo AKSES

Kabupaten SULIT
5 PKL 50,763 48.90 66.56 33.51 2.8
Yalimo AKSES

Kabupaten
SULIT
6 Mamberamo PKL 39,537 49.32 66.44 34.52 2.9
AKSES
Tengah

Kabupaten SULIT
7 PKL 101,148 68.34 67.70 86.82 6.1
Puncak Jaya AKSES

RPJMD Kabupaten Yahukimo Tahun 2016-2021 IV- 52


Bab IV Analisis Isu-Isu Strategis

Kabupaten SULIT
8 PKL 93,218 49.35 67.64 32.13 2.8
Puncak AKSES

Kabupaten
SULIT
9 Pegunungan PKL/PKSN 65,434 49.45 66.00 32.5 2.5
AKSES
Bintang

Kabupaten SULIT
10 PKW 79,053 48.43 65.83 30.54 2.8
Nduga AKSES

PAPUA 2,917,523 65,36 68.85 75.81 6.7

Strategi pengembangan wilayah dilaksanakan dalam kerangka sinergi Pusat-


Provinsi-Kabupaten/Kota dan antar kabupaten/kota dalam seluruh proses mulai dari
perencanaan, pelaksanaan, pengendalian dan evaluasi yang mencakup kerangka
kebijakan, regulasi, anggaran, kelembagaan, dan pengembangan wilayah

C.2. RPJPD Kabupaten Yahukimo Tahun 2005-2025

Sesuai dengan amanat Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004, Undang-


Undang Nomor 32 Tahun 2004, Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007, dan
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010, maka diamanatkan kepada
Pemerintah Daerah untuk menyusun dokumen Rencana Pembangunan Jangka
Panjang (RPJP) Daerah yang merupakan dokumen perencanaan pembangunan
periode 20 (dua puluh) tahun. Perencanaan jangka panjang tersebut memuat visi,
misi, dan arah pembangunan daerah dengan acuan perencanaan jangka panjang
nasional agar pembangunan dapat selaras dan sesuai dengan koridor yang telah
menjadi tujuan bersama.

Berdasarkan permasalahan dan isu strategis utama yaitu bidang pendidikan,


kesehatan, ekonomi, serta pembangunan yang tetap memperhatikan lingkungan dan
kearifan budaya lokal, maka visi pembangunan jangka panjang Kabupaten
Yahukimo untuk periode Tahun 2005-2025 sebagai berikut:

“Mewujudkan Yahukimo yang Sejahtera dan Berdaya Saing”

RPJMD Kabupaten Yahukimo Tahun 2016-2021 IV- 53


Bab IV Analisis Isu-Isu Strategis

Upaya-upaya yang dilaksanakan untuk mewujudkan visi jangka panjang


Kabupaten Yahukimo yang merupakan misi pembangunan, diuraikan sebagai
berikut:

1. MISI 1: Memberdayakan Ekonomi Masyarakat

2. MISI 2: Meningkatkan Daya Saing Masyarakat

3. MISI 3: Mengembangkan Infrastruktur Dasar yang Memadai

4. MISI 4: Melestarikan Lingkungan Dan Budaya Masyarakat Yang Selaras Dan


Harmonis Dalam Suasana Multi Kultur

Arah kebijakan tahap III merupakan pedoman pembangunan Kabupaten


Yahukimo selama 5 (lima) tahun yang menjabarkan sasaran pembangunan jangka
panjang sebagai rangkaian pembangunan 20 tahun. Berlandaskan pelaksanaan,
pencapaian, dan keberlanjutan pada tahap I dan II, maka tema pembangunan
Kabupaten Yahukimo pada tahap III adalah:

“TERCIPTANYA PEMERATAAN PEMBANGUNAN YAHUKIMO”

Kesuksesan pambangunan daerah terletak pada pemerataan hasil


pembangunan dengan maksud memberikan keadilan bagi semua warga negara
terutama masyarakat daerah terpencil yang jarang tersentuh untuk dapat ikut
berkembang kualitas hidupnya.

Pemerataan kesejahteraan masyarakat akan menimbulkan berbagai


multipplier effect positif di berbagai aspek kehidupan sehingga sumber daya yang
ada di masyarakat dapat tereskplor dengan maksimal. Kebijakan untuk
merealisasikan pemerataan pembangunan di Kabupaten Yahukimo dapat dilakukan
melalui penguatan sarana dan prasarana transportasi pada distrik induk dan
penyebaran jaringan transportasi di distrik-distrik lainnya sehingga mampu
meningkatkan pembangunan daerah terpencil.

Sebagai dukungan pelaksanaan proses pembangunan daerah, sarana dan


prasarana penunjang merupakan penyempurna dari keberadaan infrastruktur dasar.

RPJMD Kabupaten Yahukimo Tahun 2016-2021 IV- 54


Bab IV Analisis Isu-Isu Strategis

Setiap fungsi dari sarana prasarana penunjang akan mendukung tercapainya


sasaran pembangunan infrastruktur induk sehingga pelaksanaan pembangunan
akan lebih mudah namun tetap harus diperhatikan konsistensi dan kontinuitasnya.
Sedangkan Infrasruktur dasar sendiri akan menjadi pendukung penuh dalam
menghasilkan pembangunan daerah yang lebih optimal dan maksimal. Oleh karena
itu, arah kebijakan pada pembangunan Kabupaten Yahukimo tahap ketiga yang
tepat untuk pencapaian sasaran pembangunan daerah adalah sebagai berikut:

Tabel 4.13
Sasaran Pokok dan Arah Kebijakan RPJPD Tahap III
Visi: Mewujudkan Yahukimo Yang Sejahtera dan Berdaya Saing

Sasaran (Sasaran pokok)/Arah Kondisi Kondisi


Indikator Tahap III
Kebijakan Awal Akhir
Misi I: Memberdayakan ekonomi masyarakat

[S1] Menurunnya tingkat kemiskinan Angka kemiskinan 46,22% 37,09%

1 Percepatan Penanggulangan Kemiskinan

Pemberdayaan masyarakat
2 dalam kemandirian bekerja
maupun berwirausaha
Distribusi sektor
[S2] meningkatnya produktivitas
pertanian terhadap 43,25% 33,74%
masyarakat
PDRB

Peningkatan Ketrampilan Tenaga


1
Kerja pada sektor unggulan

Pengembangan iklim
2
kewirausahaan yang kondusif
Perluasan lapangan dan
3
kesempatan kerja
Tingkat
[S3] Meningkatnya Pertumbuhan dan
pertumbuhan 12,39% 6±1%
Kestabilan Ekonomi
ekonomi
Pengembangan industri berbasis
1
potensi daerah
Peningkatan produksi sektor
2
pertanian
Pemanfaatan SDA secara
3 bijaksana mendukung
perekomian berkelanjutan

RPJMD Kabupaten Yahukimo Tahun 2016-2021 IV- 55


Bab IV Analisis Isu-Isu Strategis

Visi: Mewujudkan Yahukimo Yang Sejahtera dan Berdaya Saing

Sasaran (Sasaran pokok)/Arah Kondisi Kondisi


Indikator Tahap III
Kebijakan Awal Akhir
Peningkatan pemerataan
pembangunan antar wilayah yang
4
mendukung pusat-pusat
pertumbuhan ekonomi
Peningkatan daya tarik dan
5
investasi daerah
[S4] Terjangkaunya harga-harga
Tingkat inflasi 10,33% 6±1%
kebutuhan pokok masyarakat

Peningkatan dan pengembangan


1
produk unggulan daerah

Peningkatan pengendalian harga


2
barang (bahan pokok)
Perbaikan sistem infrastruktur
penunjang distribusi barang dari
3
pusat produksi menuju ke pusat
pemasaran/konsumen
Pengendalian stabilitas harga dan
4 efisiensi distribusi barang
kebutuhan pokok

Peningkatan ketahanan pangan di


5
setiap distrik

Misi II: Meningkatkan Daya Saing Masyarakat


[S5] Meningkatnya Kualitas SDM IPM 50,3 57,8
[S6] Meningkatnya Derajat Kesehatan Angka Harapan 67,09
71,01
Masyarakat Hidup tahun
Peningkatan kualitas dan
1 ketersediaan fasilitas pelayanan
kesehatan
Peningkatan, dan pemeliharaan
2 pelayanan kesehatan masyarakat
dan lingkungan

Pemenuhan dan pemerataan


3
prasarana dan sarana kesehatan

Penanggulangan penyakit TB,


4
Malaria, HIV/AIDS
Peningkatan kualitas dan
5 kuantitas kebutuhan konsumsi
masyarakat

[S7] Meningkatnya Angka Melek huruf Angka Melek huruf 32,76% 43,21

RPJMD Kabupaten Yahukimo Tahun 2016-2021 IV- 56


Bab IV Analisis Isu-Isu Strategis

Visi: Mewujudkan Yahukimo Yang Sejahtera dan Berdaya Saing

Sasaran (Sasaran pokok)/Arah Kondisi Kondisi


Indikator Tahap III
Kebijakan Awal Akhir
Peningkatan penyelenggaraan
1 Program Pengentasan Buta
Aksara
Perluasan akses pendidikan anak
2
usia dini dan usia sekolah

[S8] Meningkatnya Angka Rata-rata Angka Rata-rata


2,86 tahun 4,68 tahun
lama sekolah Lama Sekolah

Arah Kebijakan
Peningkatan kualitas dan
1 pemerataan penyelenggaran
pendidikan seluruh distrik
Penempatan dan pemerataan
2
tenaga pendidik dan kependidikan
Pembangunan berkelanjutan di
bidang pendidikan melalui
3
peningkatan pengetahuan dan
ketrampilan siswa
Pemerataan subsidi pendidikan
4
bagi masyarakat

[S9] Meningkatnya Pendapatan per Pendapatan per


587.400 634.222
Kapita Masyarakat Kapita
Peningkatan kualitas SDM dalam
1 mendukung perekonomian
daerah
Pengembangan usaha produktif
2 yang mendorong perekonomian
masyarakat
Penyesuaian UMK sesuai dengan
3 kondisi dan keadaan
perekonomian daerah
Jumlah bidang
[S10] Tercapainya target SPM SPM yang sudah - 70%
tercapai

Peningkatan perbaikan koordinasi


1
antar instansi pemerintah

Pencapaian penyelenggaraan
2 pemerintahan yang profesional
dan akuntabel

RPJMD Kabupaten Yahukimo Tahun 2016-2021 IV- 57


Bab IV Analisis Isu-Isu Strategis

Visi: Mewujudkan Yahukimo Yang Sejahtera dan Berdaya Saing

Sasaran (Sasaran pokok)/Arah Kondisi Kondisi


Indikator Tahap III
Kebijakan Awal Akhir
Perbaikan sistem kinerja aparatur
3
daerah
Pemenuhan ketersediaan
4 infrastruktur dasar sesuai dengan
Standar Pelayanan Minimum
Misi III:Mengembangkan Infrastruktur Dasar yang memadai
[S11] Menurunnya Indeks Gini Nilai Indeks Gini - 0,4
Pembangunan dan
1 pengembangan infrastruktur
perhubungan
Peningkatan pembangunan
Konektivitas antar daerah di
2
pegunungan tengah yang
bewawasan lingkungan
Pemerataan pembangunan
3
infrastruktur antar wilayah
Percepatan pembukaan jalan
4
baru
Tingkat
- 70%
[S12] Meningkatnya kapasitas elektrifikasi
infrastruktur dasar Persentase RT
- 80%
bersanitasi
Pembangunan infrastruktur dasar
1
pada distrik induk
Pemerataan pembangunan
2
infrastruktur dasar
Penyediaan infrastruktur yang
3 mengurangi kesenjangan antar
wilayah
Peningkatan aksesibilitas antara
pusat pertumbuhan, pusat
4
pemerintahan, dan pusat
pemasaran
Pengembangan sistem pelayanan
5
infrastruktur dasar
Percepatan pembangunan ruas
6 jalan dari Dekai-Sumo-Holuwon-
Pasema-Wamena
Pembangunan dermaga sungai
7
distrik Dekai
Pembangunan lapangan terbang
8
simpul di Distrik Sobahan
Misi IV:Melestarikan lingkungan dan budaya masyarakat yang selaras dan harmonis
dalam suasana multi kultur

RPJMD Kabupaten Yahukimo Tahun 2016-2021 IV- 58


Bab IV Analisis Isu-Isu Strategis

Visi: Mewujudkan Yahukimo Yang Sejahtera dan Berdaya Saing

Sasaran (Sasaran pokok)/Arah Kondisi Kondisi


Indikator Tahap III
Kebijakan Awal Akhir

[S13] Terjaganya pengelolaan dan Luas Kawasan


- 70%
fungsi ekosistem hutan Hutan
Pengawasan aktivitas
pembangunan daerah yang
1
berimplikasi pada kerusakan
ekosistem hutan
Pengoptimalan pengelolaan
2 kawasan hutan yang
berkelanjutan
Peningkatan kualitas
perencanaan, pemanfaatan, dan
3
pengendalian tata ruang dan luas
tutupan lahan
Jumlah
[S14] Meningkatnya kelestarian 2x dlm 1
penyelenggaraan -
warisan budaya th
festival budaya
Peningkatan kualitas kehidupan
beragama dan budaya lokal untuk
1
menunjang penyelenggaraan
pembangunan daerah
Pengembangan wawasan
2
berbasis budaya lokal daerah
Peningkatan kesadaran untuk
3
menjaga warisan budaya lokal

C.3. Program Gerakan Bangkit, Mandiri dan Sejahtera Harapan Seluruh


Rakyat (GERBANGMAS HASRAT) Papua

Program Gerbangmas Hasrat Papua bertujuan untuk menuntaskan wajib


belajar sembilan tahun, perbaikan mutu generasi emas, dan berdaya ekonomi serta
pemenuhan infrastruktur Papua. Program ini merupakan investasi jangka panjang
yang membutuhkan konsistensi dalam pelaksananya serta kesabaran dalam
pelaksanaannya. Program ini dimulai dengan menyiapkan generasi yang akan lahir,
yang telah lahir dan mempersiapkan kapasitas ekonomi untuk membangun
kemandirian sehingga memutus rantai ketertinggalan antar generasi. Ketiga Hasrat
Papua di atas adalah satu kesatuan gerakan kuantum menuju perbaikan kualitas
generasi yang berdaya saing.

Gerbangmas Hasrat Papua berfokus pada:

RPJMD Kabupaten Yahukimo Tahun 2016-2021 IV- 59


Bab IV Analisis Isu-Isu Strategis

1. GEMAS PAPUA atau Generasi Emas Papua, merupakan program yang akan
diprioritaskan pada tuntats buta aksara dan tuntas wajib belajar 9 tahun.
Program jaminan 1.000 hari pertama kehidupan untuk memberikan jaminan
kualitas pelayanan kesehatan dan asupan gizi dari sejak janin dalam
kandungan sampai dengan 2 tahun pasca kelahiran, peningkatan prestasi
olahraga dan seni – budaya serta pengembangan daya saing SDM Papua.

2. PROSPEK/BERDAYA EMAS atau Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat,


diprioritaskan pada program strategis pembangunan ekonomi dan
kelembagaan kampung atau PROSPEK, kewilayahan komoditas unggulan
daerah, perubahan pola pikir serta integrasi tanam, petik, olah dan jual.
Diharapkan dengan prioritas ini apa yang telah dijalankan dengan konsisten
akan terjadi penguatan ekonomi berbasis kampung berdasarkan keunggulan-
keunggulan masing-masing wilayah dan kampung yang selanjutnya akan
mendorong peningkatan pendapatan masyarakat dan peningkatan kapasitas
fiskal daerah yang bersumber dari potensi-potensi Papua selain tambang.

3. INFRADAS, Percepatan Pembangunan Infrastruktur dan Prasarana Dasar,


diprioritaskan pada pembangunan jaringan transportasi terpadu yang
menerobos keterisolasian wilayah, penyediaan energi listrik, penyediaan
perumahan layak huni dan air bersih, penyediaan dan percepatan infrastrukur
yang lebih merata dan terpadu yang ditujukan untuk mendukung
perekonomian daerah, pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat di seluruh
wilayah, pemacu pertumbuhan dan pengembangan wilayah serta
pembentukan struktur ruang dan interaksi antar wilayah.

4. REFORMASI BIROKRASI. Reformasi Birokrasi dan Tata Kelola


Pemerintahan, diprioritaskan pada Restrukturisasi, Refungsionalisasi dan
Revitalisasi kelembagaan pemerintah daerah dalam meningkatkan kualitas
pelayanan publik.

Ide dan gagasan cemerlang untuk melahirkan kebijakan gerbang emas hasrat
Papua adalah salah satu upaya membangun peradaban baru bagi masyarakat

RPJMD Kabupaten Yahukimo Tahun 2016-2021 IV- 60


Bab IV Analisis Isu-Isu Strategis

Papua. Kebijakan ini terdiri dari yang pertama adalah reformasi kebijakan dan
penataan regulasi, Kedua menciptakan generasi emas Papua dan pemberdayaan
ekonomi rakyat, kemudian penempatan prasarana dasar dan infrastruktur. Empat
pokok kebijakan yang menjadi roh Gerbangmas Hasrat Papua, menjadi hal-hal
mendasar dalam menjawab persoalan pada masyarakat di Papua saat ini.

C.4. Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Yahukimo

Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) di Kabupaten Yahukimo diarahkan


pada pembangunan wilayah Kabupaten Yahukimo dengan memanfaatkan ruang
wilayah yang meliputi daratan, perairan, dan udara serta sumber daya alam. Segala
sumber daya alam yang ada di seluruh wilayah Kabupaten Yahukimo merupakan
satu kesatuan yang perlu dikelola secara terpadu antar sektor, daerah, dan
masyarakat untuk mewujudkan ruang wilayah yang aman, nyaman, produktif, dan
berkelanjutan. Berdasarkan UUD 45 pasal 33 ayat 3, secara eksplisit menjabarkan
tentang peruntukkan sumber daya alam yang terkandung di Negara Indonesia untuk
peningkatan kesejahteraan masyarakat termasuk pertahanan keamanan seperti
fungsi dari penyusunan rencana tata ruang wilayah. Oleh karena itu, perlu adanya
RTRW sebagai arahan kebijakan dan strategi pemanfaatan ruang wilayah untuk
penentuan lokasi investasi pembangunan yang nantinya akan dilaksanakan
pemerintah, masyarakat, dan/atau swasta sebagai pelaku usaha.

Dalam perencanaan tata ruang wilayah perlu memperhatikan struktur dan


pola ruang sebagai landasan untuk analisis lebih lanjut pada RTRW. Struktur ruang
merupakan susunan pusat-pusat pemukiman dan sistem jaringan prasarana dan
sarana yang berfungsi sebagai pendukung kegiatan sosial ekonomi masyarakat
yang secara hierarkis memiliki hubungan fungsional. Sedangkan pola ruang adalah
distribusi peruntukan ruang dalam suatu wilayah yang meliputi peruntukan ruang
untuk fungsi lindung dan peruntukan ruang untuk fungsi budaya. Perencanaan tata
ruang yang meliputi penyusunan dan penetapan rencana tata ruang perlu
diselenggarakan melalui pengaturan, pembinaan, pelaksanaan, dan pengawasan

RPJMD Kabupaten Yahukimo Tahun 2016-2021 IV- 61


Bab IV Analisis Isu-Isu Strategis

penataan ruang yang merupakan sistem proses perencanaan tata ruang,


pemanfaatan ruang, dan pengendalian pemanfaatan ruang.

Perlu adanya pemanfaatan ruang yang efektif dan efisien untuk mewujudkan
struktur dan pola ruang sesuai dengan rencana tata ruang melalui penyusunan dan
pelaksanaan program terintegrasi beserta pendanaan sebagai pendukung
terlaksananya penataan ruang yang optimal.

Dalam RTRW Kab. Yahukimo, Rencana pola ruang wilayah merupakan


perencanaan wilayah yang mendistribusikan peruntukan ruang meliputi peruntukan
ruang untuk fungsi lindung dan peruntukan ruang untuk fungsi budidaya. Sehingga
rencana pola ruang wilayah terbagi menjadi kawasan lindung dan kawasan budidaya
sebagai berikut:

3.4.1 Kawasan Lindung

Kawasan lindung terdiri dari:

3.4.1.1 Kawasan hutan lindung

Kawasan hutan lindung terdapat di distrik Amuma, distrik Anggruk, distrik


Bomela, distrik Dekai, distrik Duram, distrik Hereapini, distrik Hogio, distrik
Holuwon, distrik Kabianggama, distrik Kayo, distrik Korupun, distrik
Kosarek, distrik Kurima, distrik Kwelamdua, distrik Langda, distrik Lolat,
distrik Mugi, distrik Nalca, distrik Ninia, distrik Obio, distrik Panggema,
distrik Pasema, distrik Pasikni, distrik Pronggoli, distrik Sela, distrik
Seradala, distrik Soba, distrik Sobaham, distrik Soloikma, distrik Sumo,
distrik Sumtamom, distrik Suru-Suru, distrik Talambo, distrik Tangma,
distrik Ubahak, distrik Ubalihi, distrik Ukha, distrik Walma, distrik Werima,
distrik Yahuliambut, dan distrik Yogosem seluas kurang lebih 639.494 Ha.

RPJMD Kabupaten Yahukimo Tahun 2016-2021 IV- 62


Bab IV Analisis Isu-Isu Strategis

3.4.1.2 Kawasan yang memberikan perlindungan terhadap kawasan


bawahannya

Kawasan yang memberikan perlindungan terhadap kawasan bawahannya


terdiri atas kawasan bergambut yang terdapat di distrik Dekai, distrik Sumo,
distrik Obio, distrik Suru-suru dan distrik Seredala

3.4.1.3 Kawasan perlindungan setempat

Kawasan perlindungan setempat terdiri atas:

a) Kawasan sempadan sungai di distrik Dekai, distrik Sumo, dan distrik


Suru-suru.

b) Kawasan sekitar mata air terdapat di distrik Dekai, distrik Sumo, distrik
Seredala dan distrik Suru-suru.

c) Kawasan ruang terbuka hijau perkotaan.

3.4.1.4 Kawasan suaka alam, pelestarian alam dan cagar budaya

Kawasan suaka alam, pelestarian alam, dan cagar budaya terdiri atas:

a) Kawasan cagar alam/suaka margasatwa yaitu kawasan Suaka


Margasatwa Pegunungan Bintang yang terdapat di distrik Anggruk,
distrik dirwemma, distrik Endomen, distrik Hereapini, distrik Kono,
distrik Korupon, distrik Kosarek, distrik Nalca, distrik Nipsan, distrik
Panggema, distrik Pasakini, distrik Puldama, distrik Talambo, distrik
Ubahak, distrik Ubalihi, distrik Yahuliambut dengan luas kurang lebih
277.813 ha.

b) Kawasan taman nasional yaitu Taman Nasional Lorentz yang terdapat


di distrik Amuma, distrik Kurima, distrik Musaik, distrik Obio, distrik
Pasema, distrik Silimo, distrik Suru-Suru, distrik Tangma, distrik Ukha,
distrik Wusama dengan luas kurang lebih 147.464 ha

RPJMD Kabupaten Yahukimo Tahun 2016-2021 IV- 63


Bab IV Analisis Isu-Isu Strategis

3.4.1.5 Kawasan rawan bencana alam

Kawasan rawan bencana alam terdiri atas:

a) Kawasan rawan tanah longsor yang terdapat di distrik Samenage,


distrik Amuma, distrik Hogio, distrik Holuwon, distrik Lolat, distrik
duram, distrik Kwelamdua, distrik Bomela, distrik Pronggoli, distrik
Walma, distrik Panggema, distrik Kosarek, distrik Nipsan, distrik Kono,
distrik Dirwemna, distrik Endomen, distrik Talamobo

b) Kawasan rawan banjir terdapat di distrik Sumo, distrik Obio, distrik


Dekai, dan distrik sekitarnya yang termasuk dataran rendah.

3.4.1.6 Kawasan lindung geologi

Kawasan lindung geologi yaitu kawasan rawan bencana alam geologi yang
terdiri atas:

a) Kawasan rawan gempa bumi, terdapat di distrik Anggruk, distrik


Kurima, distrik Ninia, distrik Soba, distrik Samenage, distrik Silimo, dan
distrik sekitarnya yang berada di dataran tinggi.

b) Kawasan rawan gerakan tanah, terdapat di distrik Anggruk, distrik


Soba, distrik Mugi, distrik Samenage, dan distrik Silimo dan distrik
sekitarnya yang berada di dataran tinggi.

3.4.2 Kawasan Budidaya

Kawasan budidaya terdiri atas:

3.4.2.1 Kawasan peruntukan hutan produksi

Kawasan peruntukan hutan produksi terbagi menjadi 3 (tiga) bagian yakni:

a) Kawasan hutan produksi terbatas yang terdapat di distrik Bomela,


distrik Dekai, distrik Duram, distrik Korupon, distrik Kwelamdua, distrik
Obio, distrik Seradala, distrik Sumo, distrik Sumtamom, distrik Suru-
Suru, distrik Wusama dengan luasan kurang lebih 259.113ha.

RPJMD Kabupaten Yahukimo Tahun 2016-2021 IV- 64


Bab IV Analisis Isu-Isu Strategis

b) Kawasan hutan produksi tetap yang terdapat di distrik Seradala dan


distrik Sumtamom dengan luasan kurang lebih 54,34 ha.

c) Kawasan hutan produksi yang dapat dikonversi yang terdapat di distrik


Anggruk, distrik Bomela, distrik Dekai, distrik Hereapini, distrik Hogio,
distrik Holuwon, distrik Kabianggama, distrik Kayo, distrik Korupon,
distrik Kurima, distrik Kwikma, distrik Langda, distrik Lolat, distrik Mugi,
distrik Nalca, distrik Ninia, distrik Panggema, distrik Pasema, distrik
Pronggoli, distrik Sela, distrik Seradala, distrik Soba, distrik
Sumtamom, distrik Tangma, distrik Ukha, distrik Walma, distrik
Werima, distrik Yahuliambut, Dan distrik Yogosem dengan luasan
kurang Lebih 157.229 Ha.

3.4.2.2 Kawasan peruntukan hutan rakyat

Kawasan peruntukan hutan rakyat terdapat di distrik Kurima dan distrik


Tangma.

3.4.2.3 Kawasan peruntukan pertanian

Kawasan peruntukan pertanian terbagi menjadi 4 (empat) kawasan yakni:

a) Kawasan pertanian tanaman pangan yang terdapat di distrik Anggruk,


distrik Bomela, distrik Dekai, distrik Hereapini, distrik Hogio, distrik
Holuwon, distrik Kabianggama, distrik Korupon, distrik Kurima, distrik
Langda, distrik Nalca, distrik Ninia, distrik Obio, distrik Panggema,
distrik Pronggoli, distrik Sela, distrik Seradala, distrik Sumo, distrik
Suru-Suru, distrik Tangma, distrik Walma, distrik Yahuliambut, distrik
Yogosem.

b) Kawasan pertanian yang terdapat di distrik Dekai, distrik Duram, distrik


Korupon, distrik Kurima, distrik Kwelamdua, distrik Obio, distrik
Seradala, distrik Sumo, distrik Sumtamom, distrik Suru-Suru, distrik
Wusama.

c) Kawasan perkebunan terdiri atas:

RPJMD Kabupaten Yahukimo Tahun 2016-2021 IV- 65


Bab IV Analisis Isu-Isu Strategis

• Kawasan perkebunan kopi terdapat di distrik Kurima dan distrik


Ninia

• Kawasan perkebunan Kelapa terdapat di distrik Obio

d) Kawasan peternakan terdapat di distrik Kurima, distrik Anggruk, distrik


Yahuliambut, dan distrik Suntamon.

3.4.2.4 Kawasan peruntukan perikanan

Kawasan peruntukan budidaya perikanan terdapat di distrik Ninia, distrik


Silimo, distrik Anggruk, distrik Samenage, dan distrik Nalca

3.4.2.5 Kawasan peruntukan pertambangan

Kawasan peruntukan pertambangan terbagi menjadi:

a) Kawasan peruntukan pertambangan mineral dan batubara terdiri atas:

• Tambang emas dan tembaga yang terdapat di distrik Seradala.

• Tambang batubara yang terdapat di distrik Suru-Suru; dan

• Galian pasir yang terdapat di distrik Dekai dan distrik Suru-suru.

b) Kawasan peruntukan pertambangan minyak dan gas bumi terdapat di


distrik Suru-Suru, Mugi, Ninia, Soba, Anggruk, dan Panggema

3.4.2.6 Kawasan peruntukan industri

Kawasan peruntukan industri terbagi menjadi:

a) Kawasan peruntukan industri sedang terdapat di distrik Seredala,


distrik Dekai, distik Obio, dan distrik Suru-suru.

b) Kawasan peruntukan industri rumah tangga terdapat di distrik Dekai,


distrik Nipsan, dan distrik Langda.

3.4.2.7 Kawasan peruntukan pariwisata

Kawasan peruntukan wisata terbagi menjadi:

RPJMD Kabupaten Yahukimo Tahun 2016-2021 IV- 66


Bab IV Analisis Isu-Isu Strategis

a) Kawasan peruntukan pariwisata budaya terdapat di distrik Kurima,


distrik Mugi, dan distrik Anggruk.

b) Kawasan peruntukan pariwisata alam terdapat di distrik Kurima, distrik


Mugi, distrik Anggruk, wisata alam air yang terdapat di distrik Kurima,
dan distrik Soba.

3.4.2.8 Kawasan peruntukan permukiman

Kawasan peruntukan pemukiman terbagi menjadi:

a) Kawasan peruntukan permukiman perkotaan terdapat di distrik Dekai,


distrik Sumo, dan distrik Seredala.

b) Kawasan peruntukan permukiman perdesaan diarahkan untuk semua


distrik yang ada di Kabupaten Yahukimo.

3.4.2.9 Kawasan peruntukan lainnya

Kawasan peruntukan lainnya merupakan kawasan peruntukan pertahanan


dan keamanan yang berada di distrik Dekai.

Dalam perencanaan tata ruang, Kabupaten Yahukimo memiliki


kawasan strategis nasional, provinsi, maupun kabupaten. Kawasan strategis
tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut:

a. Kawasan Strategis Nasional yang ada di Kabupaten Yahukimo terdiri


atas:

• Kawasan Taman Nasional Lorentz yang merupakan kawasan


strategis dari sudut kepentingan daya dukung lingkungan hidup

• Kawasan Strategis dari sudut kepentingan pertahanan dan


keamanan yang ada di kabupaten didukung penetapannya dengan
kriteria:

- Diperuntukkan bagi kepentingan pemeliharaan pertahanan dan


keamanan negara berdasarkan geostrategis nasional;

RPJMD Kabupaten Yahukimo Tahun 2016-2021 IV- 67


Bab IV Analisis Isu-Isu Strategis

- Diperuntukkan bagi basis militer, daerah latihan militer, daerah


pembuangan amunisi, daerah ujicoba sistem persenjataan,
dan/atau kawasan industri sistem pertahanan

b. Kawasan Strategis Provinsi yang ada di Kabupaten Yahukimo yaitu


Wilayah Pegunungan Tengah Provinsi Papua yang merupakan
kawasan strategis dari sudut kepentingan ekonomi yang terdiri atas
Kabupaten Asmat, kabupaten Yahukimo, dan kabupaten Pegunungan
Bintang.

c. Kawasan Strategis Kabupaten Kabupaten Yahukimo terdiri atas:

• Kawasan strategis dari sudut kepentingan ekonomi meliputi, distrik


Ninia, distrik Panggema, distrik Samenage, distrik Seradala, distrik
Silimo, dan distrik Dekai, distrik Nalca dan distrik Soba;

• Kawasan strategis dari sudut kepentingan sosial budaya meliputi


distrik Walma, dan distrik Mugi; dan

• Kawasan strategis dari sudut kepentingan fungsi dan daya dukung


lingkungan hidup meliputi distrik Kurima.

D. Isu-Isu Strategis Kabupaten Sekitar

Kabupaten Yahukimo berbatasan langsung dengaan Kabupaten Mappi


sehingga kebijakan-kebijakan yang diambil mempertimbangkan kedua kabupaten
tersebut terutama di wilayah yang berbatasan langsung dengan kedua kabupaten.
Berikut ini adalah telaah isu atau kebijakan strategis Kabupaten Mappi.

a. Kebijakan strategis Kabupaten Mappi

Kabupaten Mappi pada periode ini mengusung visi, “Mewujudkan kualitas


hidup masyarakat Kabupaten Mappi yang bermartabat dan berkualitas dengan
pendekatan pada kearifan budaya sebagai dasar pembangunan”. Dalam
mewujudkan visi tersebut, maka dirumuskanlah misi sebagai aplikasi dari
pencapaian visi yang diuraikan sebagai berikut:

RPJMD Kabupaten Yahukimo Tahun 2016-2021 IV- 68


Bab IV Analisis Isu-Isu Strategis

1. Membangun dan menyediakan infrastruktur sebagai upaya mengurangi/membuka


isolasi daerah.

2. Meningkatkan mutu dan menambah tenaga pendidikan.

3. Meningkatkan pelayanan mutu hidup sehat bagi masyarakat (penyediaan


prasarana dan sarana tenaga medis, dokter ahli, dokter umum, bidan, dan mantri)
serta memperhatikan kesejahteraan para medis.

4. Melakukan pemberdayaan ekonomi kerakyatan dan ekonomi rumah tangga


berupa investasi dan bantuan modal usaha kepada petani dan nelayan serta
pedagang kecil.

5. Menjadikan masyarakat mappi yang demokratis, serta tetap berpegang pada nilai-
nilai universal sebagaimana dalam konvensi internasional mengenai hak asasi
manusia (HAM).

6. Meningkatkan prasarana dan sarana keagamaan, melakukan kegiatan safari


toleransi umat beragama dan mengimplementasikan motto Kabupaten Mappi
"Usubi Yohokuda Tako Bayaman" artinya damai bersehati saling melayani.

7. Meningkatkan prasarana dan sarana olahraga berprestasi dan olahraga


Masyarakat.

Dalam manajemen kinerja, prioritas pembangunan merupakan salah satu


teknik dalam mengarahkan perhatian birokrasi terhadap fokus utama pembangunan
daerah. Untuk itu, pemerintah daerah telah menyusun strategi pembangunan
sehingga dapat dijadikan sebagai prioritas pembangunan daerah lima tahun ke
depan. Kedua belas prioritas pembangunan dalam RPJMD Kabupaten Mappi 2012-
2017, meliputi:

1. Pembangunan infrastruktur terpadu berbasis tata ruang yang dinamis.

2. Peningkatan kualitas pengelolaan SDA dan lingkungan hidup.

3. Peningkatan kualitas pendidikan masyarakat.

4. Peningkatan kualitas kesehatan masyarakat dan keluarga sejahtera.

RPJMD Kabupaten Yahukimo Tahun 2016-2021 IV- 69


Bab IV Analisis Isu-Isu Strategis

5. Peningkatan pelayanan sosial dan pengelolaan kependudukan.

6. Optimalisasi pengelolaan dan pemanfaatan sektor-sektor pertanian, kelautan


dan perikanan, serta kehutanan dan perkebunan.

7. Pengembangan kapasitas dan peran sektor UKMM dan koperasi dalam


meningkatkan daya serap tenaga kerja dan promosi investasi di daerah.

8. Peningkatan kualitas tata kelola pemerintahan serta penegakan hukum dan


HAM.

9. Peningkatan kualitas kehidupan bergama.

10. Pembinaan prestasi olah raga dan kepemudaan.

E. Isu Strategis Kabupaten Yahukimo

Berdasarkan telaahan dan analisis dari isu-isu strategis internasional, isu-isu


strategis nasional, hingga isu-isu strategis regional, maka ditetapkanlah isu-isu
strategis Kabupaten Yahukimo yang harus diperhatikan oleh pemerintah daerah
dalam menyusun perencanaan pembangunan daerah. Untuk dapat mempermudah
pemahaman, maka isu-isu strategis Kabupaten Yahukimo dijabarkan sebagai
berikut:

a. Infrastruktur

Salah satu permasalahan yang masih menjadi momok dalam pengembangan


akses terhadap kebutuhan mendasar manusia adalah minimnya ketersediaan
infrastruktur atau sarana prasarana di segala bidang. Permasalahan ini akan selalu
diperhatikan oleh pemerintah walaupun dalam realisasinya kemampuan pendanaan
menjadi kendala utama dalam melakukan pembangunan infrastruktur dasar.
Infrastruktur yang dianggap vital dalam aplikasi dari perencanaan pembangunan
daerah antara lain:

a. Infrastruktur atau sarana prasarana pendidikan yang mencakup Sekolah Dasar,


Sekolah Menengah Pertama, hingga Sekolah Menengah Atas dan sederajat;

RPJMD Kabupaten Yahukimo Tahun 2016-2021 IV- 70


Bab IV Analisis Isu-Isu Strategis

b. Infrastruktur atau sarana prasarana kesehatan yang ketersediaannya minimal


mencakup Puskesmas dan Rumah Sakit;

c. Infrastruktur atau sarana prasarana perhubungan yang mencakup pembukaan


aksesibilitas wilayah-wilayah terpencil; dan sebagainya.

Oleh karena itu, dalam lima tahun ke depan, Pemerintah Kabupaten Yahukimo
harus mengupayakan secara gradual dan komprehensif dalam membenahi dan
meningkatkan infrastruktur daerah sehingga akan memberi ruang gerak bagi
aktivitas ekonomi maupun sosial masyarakat di Kabupaten Yahukimo.

b. Kemiskinan

Kemiskinan merupakan momok lama yang masih membayangi pemerintah


daerah hingga saat ini. Perhatian yang serius oleh pemerintah dan seluruh
stakeholders pembangunan di Kabupaten Yahukimo sangat dibutuhkan demi
menurunkan tingkat kemiskinan. Dari total 29 kabupaten/kota di Provinsi Papua,
Kabupaten Yahukimo tercatat sebagai kabupaten yang memiliki angka kemiskinan
cukup besar hingga mencapai 41,98 persen pada tahun 2012. Kondisi kemiskinan
ini tersebar pada seluruh distrik di Kabupaten Yahukimo. Oleh karena itu,
pemerintah daerah berupaya untuk menurunkan angka kemiskinan dengan
melakukan terobosan-terobosan di setiap tahun anggaran agar target pencapaian
pembangunan daerah tercapai. Ketertinggalan Kabupaten Yahukimo selain karena
kemiskinan, juga memiliki faktor-faktor lain, seperti:

• Minimnya sumber daya pangan yang mengakibatkan beberapa kampung di


Kabupaten Yahukimo mengalami krisis pangan (kelaparan) sehingga
mengakibatkan banyak penduduknya yang meninggal akibat kelaparan;

• Kondisi masyarakat daerah terpencil dimana lebih dari 80 persen tinggal di


pegunungan yang minim sarana dan prasarana wilayah serta menghuni di
sekitar lereng-lereng yang sulit diakses. Aksesibilitas daerah umumnya hanya
dapat dijangkau dengan pesawat terbang jenis cesna dan pilatus dimana

RPJMD Kabupaten Yahukimo Tahun 2016-2021 IV- 71


Bab IV Analisis Isu-Isu Strategis

hanya terdapat beberapa lapangan terbang rumput dengan panjang landasan


350-500 meter di wilayah Kabupaten Yahukimo; dan

• Masyarakat masih menganut sistem pertanian tradisional dan cenderung


berpindah-pindah (nomaden), hidup dengan budaya peramu, serta kebutuhan
hidup hanya dicukupi dengan mencari makanan yang disediakan oleh alam.

c. Ketenagakerjaan

Permasalahan pembangunan daerah yang erat kaitannya dengan kemiskinan


adalah angka pengangguran. Pada realitanya, meskipun angka kemiskinan di
Kabupaten Yahukimo sangat tinggi, namun angka pengangguran sangat rendah
mencapai 0,55 persen. Kajian analisis terus diperdalam hingga akhirnya
menemukan suatu permasalahan yang mendasar dimana tenaga kerja di Kabupaten
Yahukimo minim kualitas dan lapangan usaha yang digeluti oleh tenaga kerja
tersebut juga tidak memberikan hasil pendapatan yang optimal.

Kualitas tenaga kerja merupakan permasalahan klasik yang timbul akibat


rendahnya kualitas sumber daya manusia sehingga mereka tidak mampu berdaya
saing dan akhirnya tidak mendapatkan pekerjaan yang layak. Perlu diadakan usaha
oleh pemerintah daerah berupa pemberdayaan masyarakat (empowering people)
sehingga kualitas mereka dapat ditingkatkan dan otomatis akan terbentuk tenaga
kerja maupun wirausaha yang handal, mampu bekerja dan terampil dalam berusaha.
Dengan adanya pemberdayaan sumber daya manusia tersebut diharapkan mampu
meningkatkan kesejahteraan masyarakat Kabupaten Yahukimo.

d. Kesehatan

Masyarakat yang mandiri dan berdaya saing saja tidak cukup untuk
melaksanakan pembangunan daerah secara optimal, melainkan daya dukung
kesehatan masyarakatlah yang menjadi titik tolak dalam setiap efektivitas kegiatan.
Kesehatan masyarakat merupakan faktor dominan untuk menuju efisiensi
pelaksanaan pembangunan daerah karena tingkat kesehatan akan menentukan
produktivitas kinerja seseorang. Pemerintah Kabupaten Yahukimo akan selalu

RPJMD Kabupaten Yahukimo Tahun 2016-2021 IV- 72


Bab IV Analisis Isu-Isu Strategis

meningkatkan fasilitas sarana dan prasarana kesehatan dengan menambah


kuantitas maupun kualitas para tenaga kesehatan sehingga derajat kesehatan
masyarakat Kabupaten Yahukimo dapat meningkat dari waktu ke waktu.

e. Pendidikan

Rendahnya mutu dan kualitas pendidikan di Kabupaten Yahukimo menjadi


tantangan tersendiri bagi pemerintah daerah dalam meningkatkan kualitas sumber
daya manusia di bidang pendidikan. Dalam era globalisasi ini, persaingan dalam
peningkatan kesejahteraan masyarakat mulai mengarah pada persaingan sumber
daya manusia. Oleh karena itu, pendidikan masyarakat harus terus dipacu dengan
berbagai terobosan dalam mengembangkan sistem pendidikan yang mampu
memeratakan dan meningkatkan kualitas pendidikan penduduk di seluruh wilayah
Kabupaten Yahukimo.

f. Lingkungan

Pembangunan daerah dengan memperhatikan pengelolaan lingkungan hidup


sudah menjadi sorotan dunia dan bahkan menjadi isu strategis internasional dalam
pencapaian SDG’s. Kesinambungan lingkungan hidup akan memberikan dampak
positif bagi kehidupan generasi mendatang karena efek negatif dari kerusakan alam
sangat tinggi dan berkepanjangan.

Terdapat beberapa wilayah di Kabupaten Yahukimo yang sudah memiliki


“cacat” pada pengelolaan lingkungan hidupnya sehingga membawa implikasi pada
meluasnya titik-titik rawan bencana alam. Pengantisipasian perlu dilaksanakan untuk
menjaga kontinuitas pembangunan berasaskan ekonomi berkelanjutan agar kondisi
lingkungan hidup dapat terjaga. Pemerintah Kabupaten Yahukimo harus memiliki
program-pprogram prioritas untuk mengatasi kerusakan lingkungan dan
mempertahankan kebaikan alam dengan cara seperti membatasi aktivitas
pertambangan, membatasi penebangan pohon terutama yang ilegal logging,
sosialisasi terkait pembukaan lahan kepada masyarakat, dan sebagainya.

RPJMD Kabupaten Yahukimo Tahun 2016-2021 IV- 73


Bab IV Analisis Isu-Isu Strategis

g. Ekonomi

Perekonomian merupakan penggerak sekaligus fokus utama dari tujuan


pembangunan daerah sehingga pemerataan ekonomi masyarakat dapat menjadi
pemicu utama bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat. Namun, bagi Kabupaten
Yahukimo, sampai saat ini perekonomian mikro (masyarakat) masih relatif rendah
jika dibandingkan dengan kabupaten/kota lain di Provinsi Papua. Potensi sumber
daya alam yang begitu besar masih kurang dioptimalkan untuk mengangkat
perekonomian masyarakat Kabupaten Yahukimo. Potensi alam berupa pertanian
tanaman pangan, perkebunan, perikanan, pertambangan, hingga pariwisata dapat
menjadi sektor unggulan jika pemanfaatannya dilakukan dengan baik sesuai
peraturan perundang-undangan yang berlaku. Oleh karena itulah, Pemerintah
Kabupaten Yahukimo harus mulai menata kembali, menilik, serta merealisasikan
perencanaan di bidang perekonomian agar ke depannya produktivitas masyarakat
lebih optimal dalam mengolah sumber daya alam.

h. Listrik

Bidang kelistrikan di Kabupaten Yahukimo memang sangat memprihatinkan


terutama di wilayah-wilayah terpencil bahkan tidak ada akses listrik. Ketersediaan
listrik yang menjadi salah satu kebutuhan dasar kehidupan manusia belum dapat
dirasakan oleh sebagian besar masyarakat karena PT. PLN sebagai perusahaan
negara di sektor kelistrikan juga belum menyentuh wilayah Kabupaten Yahukimo.
Kebutuhan listrik yang tidak memadai ini mengakibatkan pemerintah daerah tidak
maksimal dalam memberikan pelayanan prima bagi masyarakat sekaligus
menyebabkan perekonomian masyarakat sulit mengalami percepatan pertumbuhan.
Oleh karena itu, pemerintah daerah harus senantiasa mencari alternatif dalam
memenuhi kebutuhan kelistrikan terutama untuk menggerakkan ekonomi
masyarakat dan aktivitas pemerintahan.

RPJMD Kabupaten Yahukimo Tahun 2016-2021 IV- 74


Bab IV Analisis Isu-Isu Strategis

i. Good Governance

Sebagai lembaga yang menggerakkan segala arah pembangunan daerah,


pemerintah daerah harus memiliki tata kelola yang baik sehingga menjadi Good
Governance yang merupakan isu strategis regional, nasional, hingga internasional.
Dengan adanya Good Governance dalam pengelolaan pemerintahan, maka
pencapaian pembangunan daerah akan lebih jelas tahapan, kinerja, sekaligus
arahnya dalam cakupan pelayanan kepada masyarakat. Kabupaten Yahukimo
sebagai daerah otonom baru memiliki “PR” yang cukup berat dalam membina,
mengatur, dan mengarahkan setiap aparatur pemerintahannya agar dapat
mewujudkan penataan sistem dan mekanisme kinerja profesional yang selaras
dengan tujuan Good Governance.

j. Potensi Wilayah

Kabupaten Yahukimo memiliki potensi wilayah yang dapat diandalkan untuk


mencapai tujuan pembangunan daerah. Potensi wilayah yang teridentifikasi seperti
potensi bahan tambang (emas, karbonat, gas alam, batu bara, dll), potensi
subsektor perikanan terutama jika dilakukan peningkatan terhadap kegiatan
perikanan darat, serta potensi subsektor pertanian tanaman pangan dan perkebunan
dengan melakukan modernisasi dalam pengolahan lahan pertanian oleh
masyarakat. Untuk mewujudkan hal tersebut, Pemerintah Kabupaten Yahukimo
selain harus menarik investor untuk pengolahan tambang, juga mengadakan
penyuluhan, pelatihan, maupun seminar untuk menambah wawasan, pengetahuan,
dan keterampilan masyarakat dalam melakukan kegiatan penunjang perekonomian
mikro maupun makro.

RPJMD Kabupaten Yahukimo Tahun 2016-2021 IV- 75


Bab V Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran

BAB V
VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN
Salah satu hal terpenting dalam perencanaan pembangunan adalah kejelasan
mengenai apa yang akan diwujudkan dalam lima tahun mendatang dengan
berdasarkan analisis kinerja pembangunan saat ini, serta permasalahan dan isu
strategis pembangunan daerah yang akan ditangani selama lima tahun ke depan.
Dengan hal itu dalam perencanaan pembangunan dirumuskanlah Visi, Misi, Tujuan
dan Sasaran pembangunan daerah. Dengan adanya Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran
maka akan tergambarkan dengan jelas arah pembangunan daerah sehingga akan
semakin dipahami bagaimana pembangunan yang akan dilakukan dalam lima tahun
kedepan untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat.

5.1. VISI

Visi berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 adalah rumusan


umum mengenai keadaan yang diinginkan pada akhir periode perencanaan. Visi
menjadi fokus dan arahan pembangunan dalam program kerja selama lima tahun
pelaksanaan kepemimpinan kepala daerah terpilih. Visi menjadi penting karena akan
menyatukan dan mengintegrasikan setiap aspek pendukung pembangunan daerah
yang dilaksanakan oleh seluruh elemen masyarakat Kabupaten Yahukimo, baik
aparatur pemerintahan, masyarakat, maupun swasta.

Berdasarkan aturan dalam penyusunan dokumen perencanaan pembangunan


yang berpedoman pada RPJPD dan memerhatikan permasalahan pembangunan di
Kabupaten Yahukimo, serta Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran yang telah disampaikan
oleh Bupati dan Wakil Bupati pada saat kampanye, maka visi dan misi
pembangunan yang ditetapkan untuk tahun 2016-2021 adalah sebagai berikut:

RPJMD Kabupaten Yahukimo Tahun 2016-2021


V-1
Bab V Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran

Terwujudnya Kebangkitan Masyarakat Yahukimo Menuju


Kepada Kemandirian, Kemajuan Dan Kesejahteraan

Kabupaten Yahukimo merupakan sebuah kabupaten baru hasil pemekaran dari


sebuah distrik di Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua, yakni Distrik Kurima.

Kondisi pembangunan Kabupaten Yahukimo saat ini, masih terbatas terutama


ketersediaan sarana dan prasarana wilayah, baik secara kualitas maupun kuantitas.
Hal ini mengakibatkan interaksi dan akses dengan wilayah sekitar sangat sulit
sehingga perekonomian Kabupaten Yahukimo sulit dan lamban berkembang. Di
samping itu, wilayah Kabupaten Yahukimo yang sebagian besar penduduknya
bertempat tingal di daerah pegunungan merupakan suatu tantangan tersendiri dalam
pengembangan wilayahnya.

Dengan segala keterbatasan dan tantangan yang ada, masyarakat yahukimo


mempunyai semangat untuk bangkit untuk menjadi masyarakat yang mandiri, maju
dan sejahtera. Sesuai dengan pernyataan Visi diatas yang mempunyai keterkaitan
antar elemen sebagai berikut.

Gambar 5.1
Hubungan Antar Elemen Visi Kabupaten Yahukimo

BANGKIT

MANDIRI MAJU SEJAHTERA

RPJMD Kabupaten Yahukimo Tahun 2016-2021


V-2
Bab V Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran

Penjelasan dari masing-masing elemen visi kabupaten Yahukimo di atas


adalah sebagai berikut:

Mandiri: Pemerintah bersama masyarakat memiliki kapasitas dan


kemampuan yang tinggi dalam menggerakan dan mengelola
secara swadaya segala potensi dan sumber daya yang ada
untuk mendukung pembangunan daerah. Pemberdayaan segala
potensi sumber daya untuk mendukung pelaksanaan
pembangunan akan menjadi motor penggerak perekonomian
daerah Kabupaten Yahukimo sehingga dalam setiap lini
pembangunan daerah akan memiliki modal dalam mencapai
setiap target pembangunan.

Maju: Suatu kondisi yang lebih baik atau meningkat dari kondisi masa
lalu dan sekarang yang dinilai dari berbagai indikator. Kemajuan
juga mengandung konotasi bahwa pembangunan daerah harus
dapat menciptakan peningkatan dalam kesejahteraan
masyarakat dengan terpenuhinya berbagai kebutuhan dasar
serta tersedianya sarana dan prasarana dasar yang memadai.

Salah satu tujuan utama pembangunan nasional yang diturunkan


sebagai tujuan pembangunan daerah adalah perwujudan
kesejahteraan masyarakat yang merata pada setiap lapisan. Hal
ini tentu saja menjadi poin utama dari berdirinya suatu daerah
administratif dimana keberadaan pemerintahan memberi
harapan dalam pencapaian kehidupan yang lebih baik.
Pemerintah daerah memiliki kewajiban dalam menyediakan
berbagai infrastruktur dasar pembangunan guna menunjang
kehidupan sehari-hari masyarakat secara layak. Khususnya di
Kabupaten Yahukimo, infrastruktur dasar yang paling penting
untuk disediakan adalah aksesibilitas antar distrik yang

RPJMD Kabupaten Yahukimo Tahun 2016-2021


V-3
Bab V Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran

dihubungkan melalui infrastruktur jalan. Pembukaan akses


masuk distrik yang lebih mudah akan memperlancar berbagai
kegiatan ekonomi utamanya dari distribusi/arus barang dan jasa.

Sejahtera: Suatu tata kehidupan dan penghidupan masyarakat Yahukimo


yang memiliki rasa aman, damai dan tenteram lahir dan batin,
dimana masyarakat dapat memenuhi kebutuhan pokok/dasar
secara jasmani dan sosial yang sebaik-baiknya bagi diri dan
lingkunganya dengan menjunjung tinggi hak asasi serta
kewajiban manusia. Kesejahteraan yang akan diwujudkan adalah
suatu kondisi yang sesuai dengan kondisi sosial-budaya
masyarakat dan kearifan lokal Kabupaten Yahukimo. Selain itu,
kesejahteraan termasuk juga dalam ketahanan ekosistem
lingkungan hidup dimana harus dijaga kelangsungan kualitas
lingkungan hidup demi kehidupan generasi masa mendatang.

Berikut indikator makro dari setiap elemen visi pembangunan jangka


menengah Kabupaten Yahukimo sebagai panduan dalam pencapaian target
pembangunan daerah.

Tabel 5.1
Indikator Makro pada Rumusan Visi Pembangunan Daerah
Kabupaten Yahukimo Tahun 2016-2021
Target
Kondisi Awal
No. Elemen Visi Indikator Makro Akhir
Pembangunan
2021
Laju
1 Mandiri Pertumbuhan 7,25 8,50
Ekonomi (%)
Jumlah Distrik
2 Maju yang Terakses 2 10
Jalan
Indeks
3 Sejahtera Pembangunan 47,80 55,24
Manusia

RPJMD Kabupaten Yahukimo Tahun 2016-2021


V-4
Bab V Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran

5.2. MISI

Misi adalah rumusan umum mengenai upaya-upaya yang akan dilaksanakan


dalam mewujudkan dan mencapai Visi pembangunan. Dalam mencapai visi yang
telah diuraikan di atas, Pemerintah Kabupaten Yahukimo menetapkan misi
pembangunan jangka menengah daerah sebagai berikut.

1. Meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) Yahukimo yang Berkualitas


dan Profesional, Dilandasi Iman yang Kokoh dan Menguasai Ilmu
Pengetahuan dan Teknologi

Peningkatan kualitas sumber daya manusia yang berkualitas dan profesional


merupakan rangkaian upaya dalam mewujudkan manusia seutuhnya dan
masyarakat Kabupaten Yahukimo seluruhnya. Hal ini mencakup pembangunan
manusia, baik manusia sebagai insan yang beriman maupun sebagai sumber daya
pembangunan. Manusia yang beriman akan mempunyai pondasi akhlak, etika dan
perilaku yang baik sehingga hal ini menjadi dasar dalam pembangunan kualitas
sumber daya manusia.

Penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi pada pembangunan sumber


daya manusia mampu menjadi salah satu faktor lamban dan cepatnya
perkembangan pembangunan suatu daerah. Dengan menguasai ilmu pengetahuan,
masyarakat yahukimo akan berwawasan luas sehingga akan mampu menentukan
langkah yang tepat dalam segala aktivitas kehidupannya. Selain itu salah satu
bidang yang perlu ditingkatkan dalam pembangunan SDM yahukimo adalah bidang
teknologi. Dengan menguasai teknologi maka pembangunan akan lebih cepat dan
mudah, sehingga masyarakat yahukimo akan mampu bersaing dalam dinamika
perkembangan globalisasi.

RPJMD Kabupaten Yahukimo Tahun 2016-2021


V-5
Bab V Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran

2. Mewujudkan Fundamen Ekonomi Daerah Berbasis Pemberdayaan


Ekonomi Kerakyatan (Empowerment of Economic Society) dan Potensi
Daerah Guna Merangsang Jiwa Kewirausahaan dengan Peningkatan
Ekonomi Kreatif Menjadi Prioritas

Dalam rangka meningkatkan perekonomian pemerintah Kabupaten Yahukimo


harus memerhatikan sektor unggulan yang berpotensi mampu mendorong
produktivitas dan menopang perekonomian daerah. Salah satu penopang
pertumbuhan ekonomi pada masyarakat yahukimo adalah tingginya aktivitas
ekonomi yang digerakkan melalui pemberdayaan ekonomi kerakyatan.
Pemberdayaan ekonomi kerakyatan ini dilakukan dengan mendongkrak potensi
daerah melalui peningkatan ekonomi kreatif. Dengan perekonomian yang semakin
membaik, diharapkan iklim usaha dan investasi dapat hadir dan tumbuh sehingga
mampu merangsang jiwa kewirausahaan dan menambah lapangan kerja yang lebih
berdaya saing. Dengan ini Pemerintah Kabupaten Yahukimo harus mampu
menjamin adanya keadilan dalam menjalankan usaha ekonomi, baik terhadap
pelaku usaha berskala besar maupun kecil. Dengan demikian taraf hidup
masyarakat dapat meningkat dan kemudian berdampak pada meningkatnya kualitas
kehidupan masyarakat Kabupaten Yahukimo.

3. Mewujudkan Pemerintah Daerah yang Bersih dari Korupsi, Kolusi, dan


Nepotisme (KKN) serta Berpihak Langsung kepada Masyarakat dengan
Program Penanggulangan Kemiskinan dan Pemberdayaan Masyarakat

Misi ini memprioritaskan peningkatan kualitas pelayanan pemerintah daerah


kepada masyarakat Kabupaten Yahukimo. Pelayanan publik terutama pelayanan
dasar, pelayanan umum dan pelayanan unggulan menjadi perhatian khusus dalam
misi ini. Pemerintah didorong untuk melakukan pelayanan yang maksimal,
profesional, bersih, berwibawa, transparan, dan akuntabel. Dalam menjalankan
pelayanan publik, pemerintah harus senantiasa mengedepankan konsep adil
sebagai landasan etik dalam melakukan setiap layanan kepada masyarakat.

RPJMD Kabupaten Yahukimo Tahun 2016-2021


V-6
Bab V Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran

Misi ini juga akan mendorong pemerintah menjalankan pelayanan publik yang
bersih dan berbudaya. Kondisi ini diwujudkan dengan tidak adanya korupsi, kolusi,
dan nepotisme dalam melakukan kerja pelayanan kepada masyarakat. Selain itu,
dalam menjalankan pelayanan masyarakat, prosedur dan mekanisme yang ada
senantiasa ditaati. Dalam menjalankan misi ini, Pemerintah Kabupaten Yahukimo
harus mempermudah segala jenis pelayanan perizinan, baik izin usaha, izin
kependudukan, izin kepemilikan, izin bangunan, dan sebagainya dengan senantiasa
taat pada aturan-aturan yang berlaku.

4. Mewujudkan dan Meningkatkan Kualitas dan Kuantitas Infrastruktur


untuk Meningkatkan Pelayanan Kepada Masyarakat serta Memajukan
Sektor Jasa dan Industri Lokal dalam rangka Mewujudkan Penerapan
Teknologi Tepat Guna (TTG)

Kualitas dan kuantitas infrastruktur selalu menjadi penghambat dalam


meningkatkan pelayanan kepada masyarakat. Karenanya, pemerintah diharapkan
untuk terus meningkatkan perannya dalam pembangunan infrastruktur, khususnya
infrastruktur dasar. Infrastruktur yang mempengaruhi produktivitas sektor barang dan
jasa yang perlu dibenahi, misalnya: saluran air, jalan raya, dan jembatan yang rusak.
Penyempurnaan infrastruktur ini menjadi modal dasar daerah untuk meningkatkan
pelayanan kepada masyarakat dan kemampuan pelaku usaha UKM dalam
meningkatkan daya saing menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) serta
mendukung kesiapan menghadapi distribusi produk barang dan jasa dari luar negeri.

Dengan peningkatan infrastruktur maka pembangunan juga akan mengarah


pada sektor ekonomi. Hal ini dilakukan dengan upaya memajukan sektor jasa dan
industri lokal yang dalam pengembangannya mampu menggunakan dan
menerapkan teknologi tepat guna. Sehingga sektor jasa dan industri akan
berkembang dengan pesat dan mampu memperkokoh perekonomian daerah.

RPJMD Kabupaten Yahukimo Tahun 2016-2021


V-7
Bab V Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran

5. Mewujudkan Kondisi Keamanan yang Kondusif

Berbagai dan beragam masalah sosial kriminal yang terjadi di Kabupaten


Yahukimo menjadi salah satu ancaman bagi masyarakat. Dengan kondisi instabilitas
sosial yang terjadi di tengah-tengah masyarakat, khususnya yang bermukim di
wilayah pegunungan, tentunya akan berdampak pada meningkatnya rasa
kekhawatiran masyarakat dalam beraktivitas. Sehingga pada akhirnya bermuara
pada menurunnya produktivitas masyarakat itu sendiri guna meningkatkan kualitas
hidupnya.

Kebutuhan akan pentingnya kondisi keamanan yang kondusif tentunya tidak


hanya menjadi keinginan dari aparat penegak hukum, dalam hal ini Polri, tetapi juga
bagi masyarakat Kabupaten Yahukimo sendiri. Dibutuhkan kerjasama yang baik
antara masyarakat dan Polri agar dapat bersinergi dalam mengupayakan
terwujudnya kondisi keamanan yang stabil guna mendukung pembangunan nasional
menuju masyarakat yang adil dan makmur secara spiritual dan material.

6. Merubah Pola Pikir (Mindset) Para Pejabat Pemerintahan Daerah


Yahukimo yang Birokratis Menjadi Insan Pemerintahan yang Berbasis
Wirausahawan Mandiri melalui Jenjang Pendidikan Jabatan dan Profesi

Kepercayaan masyarakat terhadap Aparatur Sipil Negara (ASN) cenderung


menurun, perilaku korup, malas, tidak produktif, kurang memberikan pelayanan, etos
kerja ASN yang rendah seolah sudah menjadi catatan tersendiri mengenai kondisi
ASN saat ini. Oleh karena itu, dibutuhkan reformasi birokrasi, khususnya terkait
dengan perubahan pola pikir (mindset) yang berorientasi pada pelayanan kepada
masyarakat dan peningkatan budaya kerja yang berbasis wirausahawan mandiri
melalui jenjang pendidikan dan jabatan profesi.

Reformasi birokrasi membutuhkan reformasi mendasar yang harus dilakukan


terlebih dahulu, yakni reformasi pola pikir (mindset). Perubahan paradigma
pemerintahan terhadap konsep pemerintahan yang baik dan bersih menuntut
perubahan yang sama terhadap PNS sebagai pelayan masyarakat. Dengan

RPJMD Kabupaten Yahukimo Tahun 2016-2021


V-8
Bab V Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran

demikian, perubahan paradigma tersebut harus dimulai dari pola pikir ASN itu
sendiri, perubahan pola pikir ASN diharapkan mampu mengembangkan pola pikir
positif dan meminimalisir yang negatif.

7. Menegakan Supremasi Hukum, Kepastian Hukum dan Budaya Hukum

Supremasi hukum merupakan ide normatif untuk mencegah atau menghindari


terjadinya kesewenang-wenangan dan terjaminnya equality before the law. Selain
itu, ide “negara berdasarkan hukum”, memunculkan keharusan imperatif agar
seluruh kekuasaan politik mesti tunduk pada hukum. Perlindungan hak-hak asasi
manusia, merupakan ide normatif untuk menjamin hak-hak rakyat sebagai pihak
yang diperintah. Sebagai bagian dari negara hukum, prinsip-prinsip supremasi
hukum di kabupaten Yahukimo harus sudah terlaksana semenjak UUD NRI Tahun
1945 dideklarasikan. Di satu pihak, supremasi hukum menjaga untuk tidak terjadinya
praktek-praktek kekuasaan ”abuse of power” dan di lain pihak supremasi hukum
menjaga agar masyarakat dalam menjalankan hak-haknya tidak terjerumus
dalam tindakan anarkisme yang rentan terjadi di wilayah timur Indonesia. Supremasi
hukum, kepastian hukum dan budaya hukum merupakan prinsip-prinsip untuk
menjalankan roda pemerintahan secara beradab.

8. Meningkatkan Kapasitas Kelembagaan dan Kualitas Aparatur Daerah


dalam rangka Penyelengaraan Pemerintah Daerah dan Pelayanan Publik
yang Lebih Berkualitas, Profesional, Transparan dan Akuntabel

Mengingat pentingnya peran, tugas, dan fungsi birokrasi, dalam


penyelenggaraan pemerintah daerah yang dimana kapasitas kelembagaan dan
kualitas aparatur dituntut untuk lebih profesional. Birokrasi merupakan ujung tombak
pelaksana pemerintahan dan kunci keberhasilan dalam pembangunan. Dikatakan
demikian karena birokrasi secara langsung berhadapan dengan masyarakat, serta
merupakan perwujudan dan perpanjangan tangan pemerintah.

Namun dalam praktiknya, peran dan fungsi birokrasi masih belum optimal.
Rendahnya kualitas pelayanan publik dan adanya ketidakpastian (uncertainty) waktu

RPJMD Kabupaten Yahukimo Tahun 2016-2021


V-9
Bab V Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran

dan biaya, menjadikan masyarakat enggan berhubungan dengan birokrasi. Kondisi


tersebut merupakan gambaran dari ciri sebuah birokrasi tradisional yang bercirikan
antara lain sikap minta dilayani, mahal biaya, mempersulit dan memperlambat.
Kondisi ini tidak boleh dibiarkan berkepanjangan dan harus diubah agar menjadi
lebih baik, yaitu menjadi sebuah birokrasi yang mau melayani dengan sepenuh hati,
transparan, profesional, dan akuntabel.

9. Meningkatkan Pengelolaan Keuangan, Aset dan Usaha Daerah dalam


rangka Peningkatan Kemandirian Daerah

Salah satu aspek dari pemerintah daerah yang harus diatur secara hati-hati
adalah masalah pengelolaan keuangan, aset, usaha daerah dan anggaran daerah.
Anggaran daerah atau Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah merupakan
instrumen kebijakan yang utama bagi pemerintah daerah. Sebagai sebuah
instrumen kebijakan, anggaran daerah menduduki posisi sentral dalam upaya
pengembangan kapabilitas dan efektivitas pemerintah daerah. Anggaran Daerah
seharusnya dipergunakan sebagai alat untuk menentukan besarnya pendapatan dan
pengeluaran, alat bantu pengambilan keputusan dan perencanaan pembangunan,
alat otoritas pengeluaran di masa yang akan dating, ukuran standar untuk evaluasi
kinerja, serta alat koordinasi bagi semua aktivitas di berbagai unit kerja. Penentuan
besarnya penerimaan/pendapatan dan pengeluaran/belanja daerah tidak terlepas
dari peraturan perundang-undangan yang berlaku sehingga dapat mewujudkan
peningkatan kemandirian daerah.

10. Mempercepat Pemulihan Ekonomi Daerah melalui Perbaikan Infrastruktur


dan Akses Sumber Daya Ekonomi dalam rangka Mengurangi Angka
Pengangguran dan Kemiskinan

Krisis ekonomi yang berkembang menjadi krisis di berbagai bidang, termasuk


di Kabupaten Yahukimo, telah memberikan kesadaran baru akan adanya
persoalan pelik di bidang ekonomi, politik, hukum, agama, dan sosial budaya yang
bersifat struktural dan terus berkembang di kalangan masyarakat. Terbelakangnya

RPJMD Kabupaten Yahukimo Tahun 2016-2021


V - 10
Bab V Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran

pembangunan daerah masih merupakan momok besar yang belum teratasi,


khususnya terkait pembangunan infrastruktur dan akses sumberdaya ekonomi.
Perbaikan infrastruktur akan membantu mendongkrak laju perekonomian dan
menghapuskan ketimpangan pembangunan dengan mengurangi angka
pengangguran dan kemiskinan. Strategi dalam proyek pembangunan infrastruktur
harus melibatkan seluruh pihak terkait guna mencapai tujuan bersama.

11. Mewujudkan dan Memperkuat Basis Ekonomi Melalui Penguatan Jaringan


Produksi dan Distribusi, Peningkatan Peran Serta Usaha Mikro, UKM dan
Koperasi, Penggunaan Teknologi Ramah Lingkungan dan Peningkatan
Daya Saing Produk

Kemampuan daerah untuk berdaya saing tinggi adalah kunci bagi tercapainya
kemajuan dan kemakmuran daerah. Daya saing yang tinggi, akan menjadikan
Kabupaten Yahukimo siap menghadapi tantangan-tantangan globalisasi dan mampu
memanfaatkan peluang yang ada. Misi ini bertujuan untuk membangun struktur
industri dalam negeri yang kokoh dan berdaya saing global, didukung oleh seluruh
basis kegiatan produksi dan distribusi. Dalam rangka mewujudkannya, proses
restrukturisasi kegiatan produksi dan distribusi diarahkan untuk meningkatkan
produktivitas dan tumbuhnya spesialisasi usaha mikro, UKM dan koperasi serta
meningkatkan kemampuan daya saing melalui penggunaan teknologi yang ramah
lingkungan.

12. Meningkatkan Kemampuan Penyediaan Layanan Pendidikan dan


Kesehatan dalam rangka Wajib Belajar 9 Tahun, Pemerataan Pendidikan
dan Pemerataan Layanan Kesehatan

Pendidikan merupakan salah satu pilar terpenting dalam


meningkatkan kualitas manusia, yang juga merupakan komponen
variabel dalam menghitung Indeks Pembangunan Manusia (IPM). Oleh
karena itu, pembangunan pendidikan di Kabupaten Yahukimo harus
mampu menjamin pemerataan kesempatan pendidikan, peningkatan

RPJMD Kabupaten Yahukimo Tahun 2016-2021


V - 11
Bab V Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran

mutu serta relevansi dan efisiensi manajemen pendidikan untuk


menghadapi tantangan sesuai dengan tuntutan perubahan kehidupan
di masa depan. Untuk menciptakan manusia yang berkualitas diperlukan derajat
kesehatan manusia yang prima sehingga dalam hal ini mutlak diperlukan
pembangunan kesehatan. Untuk mendukung pencapaian pembangunan kesehatan
pemerintah harus menyediakan beberapa sarana/fasilitas kesehatan beserta tenaga
kesehatan yang profesional.

13. Meningkatkan Pengendalian Penduduk dan Sumber Daya Tenaga Kerja


dalam rangka Peningkatan Kualitas Penduduk, Perluasan Kesempatan
Kerja, Kesempatan Berusaha dan Peningkatan Produktivitas Masyarakat

Permasalahan penduduk merupakan kendala besar jika tidak segera diatasi,


dibina dan dikendalikan. Pemerintah harus melakukan upaya peningkatan kualitas
penduduk agar dapat membuka kesempatan kerja dan kesempatan berusaha.
Peningkatan kualitas penduduk secara tidak langsung akan mempengaruhi
peningkatan kesejahteraan sehingga sumber daya manusia sebagai tenaga kerja
akan lebih efektif, baik secara kualitas maupun kuantitas. Tujuan pengendalian
penduduk adalah memelihara keseimbangan antara pertambahan dan penyebaran
penduduk dengan perkembangan pembangunan sosial ekonomi sehingga tingkat
hidup yang layak dapat dirasakan oleh seluruh penduduk Yahukimo.

14. Memperkuat dan Memperluas Jaringan Kerjasama Antar Lembaga


Kemasyarakatan dan Tokoh Masyarakat dalam rangka Mengurangi
Konflik Sosial

Menjawab permasalahan melemahnya peran dan fungsi Lembaga


Kemasyarakatan saat ini, berakibat tersumbatnya saluran aspirasi masyarakat,
terjadinya konflik sosial, budaya maupun memudarnya adat-istidat, sehingga
diperlukan program/kegiatan yang mampu mendorong atau menstimulasi kembali
kemandirian masyarakat. Bentuk kegiatan Penataan dan Pemberdayaan Lembaga
Kemasyarakatan diharapkan dapat memulihkan situasi sinergis hubungan

RPJMD Kabupaten Yahukimo Tahun 2016-2021


V - 12
Bab V Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran

pemerintahan dengan masyarakat dalam pelayanan pemerintahan, pelaksanaan


pembangunan maupun pemberdayaan masyarakat.

Dengan demikian, Pemerintah Kabupaten Yahukimo harus memiliki komitmen


lebih terkait penguatan kapasitas dan kemandirian, melalui pemberdayaan Lembaga
Kemasyarakatan sebagai mitra Pemerintah Daerah dalam tugas dan fungsi
pemberdayaan masyarakat, membangun basis sosial ekonomi di tingkat lokal dan
menggerakkan partisipasi masyarakat dalam pembangunan. Berkembangnya
partisipasi dan kegotong-royongan dalam pembangunan sangat ditentukan oleh
fungsi dan peran kemitraan lembaga kemasyarakatan daerah.

15. Meningkatkan Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup


melalui Perluasan Ruang Terbuka Hijau, Pengendalian Produksi,
Pengendalian Konsumsi dan Pengendalian Aktivitas yang Kurang Ramah
Lingkungan

Sumber daya alam merupakan salah satu modal dasar pembangunan,


sehingga dalam pemanfaatannya dapat digunakan sepenuhnya. Namun demikian,
dalam pemanfaatanya seyogyanya tidak merusak sumber daya alam yang ada dan
sebaliknya menggunakan cara-cara yang benar dengan tetap memelihara bahkan
mengembangkan modal dasar tersebut agar semakin besar manfaatnya untuk
pembangunan di masa yang akan datang.

Pembangunan berwawasan lingkungan mengandung pengertian bahwa upaya


peningkatan kesejahteraan dan mutu hidup rakyat dilakukan sekaligus dengan
melestarikan lingkungan hidup agar tetap dapat menunjang pembangunan secara
berkesinambungan. Hal ini berarti bahwa pelaksanaan suatu kegiatan wajib diikuti
dengan upaya mencegah dan menanggulangi pencemaran dan atau perusakan
lingkungan hidup yang dilakukan dengan mengelola sumberdaya alam melalui
perluasan ruang terbuka hijau.

RPJMD Kabupaten Yahukimo Tahun 2016-2021


V - 13
Bab V Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran

16. Meningkatkan Pembangunan Sarana dan Prasarana Kota, dan Distrik


serta Kampung

Sarana dan prasarana adalah alat penunjang keberhasilan suatu upaya yang
dilakukan didalam pelayanan publik, apabila kedua hal ini tidak tersedia maka
semua kegiatan yang dilakukan tidak akan dapat mencapai hasil yang diharapkan
sesuai dengan apa yang telah direncanakan. Hal lain yang tidak kalah penting
adalah peningkatan pemerataan pembangunan sarana dan prasarana publik di
berbagai sektor hingga ke distrik serta kampung yang ada di Kabupaten Yahukimo,
misalnya: sektor industri, perdagangan, pariwisata, dan pendidikan.

Peningkatan sarana dan prasarana publik yang berkualitas, adil, berkelanjutan


dan berwawasan lingkungan diharapkan akan memengaruhi peningkatan
pendapatan daerah, menciptakan serta memperluas kesempatan kerja bagi
masyarakat Kabupaten Yahukimo. Sejalan dengan tujuan ekonomis tersebut
adapula tujuan yang bersifat non ekonomis, yaitu untuk meningkatkan integritas,
serta meningkatkan pertahanan dan keamanan nasional.

Mengingat rumusan misi pembangunan jangka menengah daerah yang cukup


banyak serta untuk memudahkan dan memfokuskan berbagai program dan kegiatan
selanjutnya, maka akan dilakukan penggabungan dan pemilahan rumusan misi ke
dalam beberapa komponen visi sebagai berikut:

Tabel 5.2
Pengelompokan Misi Pembangunan Daerah
Kabupaten Yahukimo Tahun 2016-2021
No. Pengelompokan Misi Misi Pembangunan Daerah

Meningkatkan Sumber Daya Manusia


(SDM) Yahukimo yang Berkualitas dan
Profesional, Dilandasi Iman yang Kokoh dan
Peningkatan daya saing Menguasai Ilmu Pengetahuan dan
1
SDM Teknologi
Meningkatkan Kemampuan Penyediaan
Layanan Pendidikan dan Kesehatan dalam
rangka Wajib Belajar 9 Tahun, Pemerataan

RPJMD Kabupaten Yahukimo Tahun 2016-2021


V - 14
Bab V Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran

No. Pengelompokan Misi Misi Pembangunan Daerah

Pendidikan dan Pemerataan Layanan


Kesehatan
Meningkatkan Pengendalian Penduduk dan
Sumber Daya Tenaga Kerja dalam rangka
Peningkatan Kualitas Penduduk, Perluasan
Kesempatan Kerja, Kesempatan Berusaha
dan Peningkatan Produktivitas Masyarakat
Mewujudkan Fundamen Ekonomi Daerah
Berbasis Pemberdayaan Ekonomi
Kerakyatan (Empowerment of Economic
Society) dan Potensi Daerah Guna
Merangsang Jiwa Kewirausahaan dengan
Peningkatan Ekonomi Kreatif Menjadi
Prioritas
Mempercepat Pemulihan Ekonomi Daerah
Perbaikan taraf hidup
melalui Perbaikan Infrastruktur dan Akses
2 perekonomian
Sumber Daya Ekonomi dalam rangka
masyarakat
Mengurangi Angka Pengangguran dan
Kemiskinan
Mewujudkan dan Memperkuat Basis
Ekonomi Melalui Penguatan Jaringan
Produksi dan Distribusi, Peningkatan Peran
Serta Usaha Mikro, UKM dan Koperasi,
Penggunaan Teknologi Ramah Lingkungan
dan Peningkatan Daya Saing Produk
Mewujudkan Pemerintah Daerah yang
Bersih dari Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme
(KKN) serta Berpihak Langsung kepada
Masyarakat dengan Program
Penanggulangan Kemiskinan dan
Pemberdayaan Masyarakat
Perwujudan tata kelola
3 pemerintahan yang Merubah Pola Pikir (Mindset) Para Pejabat
profesional Pemerintahan Daerah Yahukimo yang
Birokratis Menjadi Insan Pemerintahan yang
Berbasis Wirausahawan Mandiri melalui
Jenjang Pendidikan Jabatan dan Profesi
Meningkatkan Kapasitas Kelembagaan dan
Kualitas Aparatur Daerah dalam rangka
Penyelengaraan Pemerintah Daerah dan

RPJMD Kabupaten Yahukimo Tahun 2016-2021


V - 15
Bab V Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran

No. Pengelompokan Misi Misi Pembangunan Daerah

Pelayanan Publik yang Lebih Berkualitas,


Profesional, Transparan dan Akuntabel
Meningkatkan Pengelolaan Keuangan, Aset
dan Usaha Daerah dalam rangka
Peningkatan Kemandirian Daerah
Mewujudkan Kondisi Keamanan yang
Kondusif
Menegakan Supremasi Hukum, Kepastian
Mewujudkan ketertiban
Hukum dan Budaya Hukum
4 dan ketentraman
masyarakat Memperkuat dan Memperluas Jaringan
Kerjasama Antar Lembaga Kemasyarakatan
dan Tokoh Masyarakat dalam rangka
Mengurangi Konflik Sosial
Mewujudkan dan Meningkatkan Kualitas
dan Kuantitas Infrastruktur untuk
Meningkatkan Pelayanan Kepada
Masyarakat serta Memajukan Sektor Jasa
dan Industri Lokal dalam rangka
Mewujudkan Penerapan Teknologi Tepat
Peningkatan Guna (TTG)
infrastruktur dasar dan
5 Meningkatkan Pengelolaan Sumber Daya
pelestarian lingkungan
Alam dan Lingkungan Hidup melalui
hidup
Perluasan Ruang Terbuka Hijau,
Pengendalian Produksi, Pengendalian
Konsumsi dan Pengendalian Aktivitas yang
Kurang Ramah Lingkungan
Meningkatkan Pembangunan Sarana dan
Prasarana Kota, dan Distrik serta Kampung

5.3. TUJUAN DAN SASARAN

Sebagai salah satu komponen dari perencanaan strategis, tujuan dan


sasaran pembangunan Kabupaten Yahukimo ditetapkan dengan mengacu kepada
pernyataan visi dan misi sebagai gambaran tentang kondisi yang ingin dicapai di
masa datang. Untuk itu, tujuan dan sasaran hendaknya merupakan arsitektur kinerja

RPJMD Kabupaten Yahukimo Tahun 2016-2021


V - 16
Bab V Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran

tertinggi atau impact dari segenap operasionalisasi kebijakan melalui program dan
kegiatan sepanjang lima tahun ke depan. Untuk itu, impact tersebut harus memberi
pengertian sebagai ultimate goal dari keseluruhan kinerja utama setiap elemen
pelaksana pembangunan Kabupaten Yahukimo.

Dalam perumusan tujuan dan sasaran pembangunan Kabupaten Yahukimo,


perlu dibangun suatu kerangka pembangunan strategis yang terintegrasi dengan
setiap misi pembangunan yang telah ditetapkan oleh kepala daerah terpilih.
Kerangka pembangunan strategis tersebut akan memberikan gambaran yang jelas
mengenai rumusan tujuan dan sasaran pembangunan melalui pengelompokan misi
pembangunan jangka menengah Kabupaten Yahukimo 2016-2021. Pengelompokan
misi pembangunan telah disusun menjadi lima komponen visi yakni terkait dengan
SDM, Ekonomi, Tata Kelola Pemerintahan, Keamanan Masyarakat, serta Infradas
dan Lingkungan Hidup. Kelima komponen visi inilah yang nantinya akan membentuk
rumusan tujuan pembangunan dengan gambaran sebagai berikut:

Tabel 5.3
Hubungan Pengelompokan Misi dengan Tujuan Pembangunan
Kabupaten Yahukimo Tahun 2016-2021
No. Komponen Visi Tujuan Indikator Tujuan
Indeks
Peningkatan Daya Meningkatkan kualitas
1 Pembangunan
Saing SDM pendidikan dan kesehatan
Manusia
Perbaikan taraf hidup Laju
Meningkatkan
2 perekonomian Pertumbuhan
perekonomian masyarakat
masyarakat Ekonomi (%)
Menciptakan tata kelola
Perwujudan tata Predikat
pemerintahan yang baik dan
3 kelola pemerintahan Akuntabilitas
berorientasi kepada
yang professional Kinerja
pemuasan publik
Mewujudkan
Meningkatkan kondisi
ketertiban dan Angka
4 keamanan dan kedamaian
ketentraman Kriminalitas
masyarakat
masyarakat
5 Peningkatan Memantapkan pemerataan Jumlah Distrik

RPJMD Kabupaten Yahukimo Tahun 2016-2021


V - 17
Bab V Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran

No. Komponen Visi Tujuan Indikator Tujuan


infrastruktur dasar dan koneksi jaringan yang Terakses
dan pelestarian infrastruktur dasar Jalan
lingkungan hidup
Meningkatkan kualitas
Status Mutu Air
lingkungan hidup

Adapun hubungan antara visi, misi dan tujuan pembangunan Kabupaten


Yahukimo untuk periode 2016-2021 adalah sebagai berikut:

RPJMD Kabupaten Yahukimo Tahun 2016-2021


V - 18
Bab V Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran

Gambar 5.2
Hubungan Visi dan Misi dengan Tujuan Pembangunan
Kabupaten Yahukimo

VISI MISI TUJUAN


M-1 Karakter SDM

M-12 Pelayanan Pendidikan dan Kesehatan T1

M-13 Peningkatan Kualitas Penduduk

M-2 Ekonomi Kerakyatan

M-11 Perkuat Basis Ekonomi T2


M-10 Pemulihan Ekonomi Daerah

M-3 Pemerintah anti KKN


M-6 Reformasi Birokrasi
T3
M-9 Pengelolaan Keuangan
M-8 Pelayanan Prima

M-5 Kondisi Aman


M-7 Supremasi Hukum T4

M-14 Peningkatan Kerjasama Lap.Masy

M-4 Peningkatan Kualitas Infrastruktur


T5
M-16 Peningkatan SarPras Kota

M-15 Pengelolaan SDA dan Lingk. Hidup T6

RPJMD Kabupaten Yahukimo Tahun 2016-2021 V - 19


Bab V Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran

Tabel 5.4
Tujuan dan Target Indikator Tujuan RPJMD (Indikator Makro)
Kabupaten Yahukimo Tahun 2016-2021
Target
Kondisi Awal
No. Tujuan Indikator Tujuan Akhir
Pembangunan
2021
Meningkatkan Indeks
1 kualitas pendidikan Pembangunan 47,80 55,24
dan kesehatan Manusia
Meningkatkan Laju
2 perekonomian Pertumbuhan 7,25 8,50
masyarakat Ekonomi (%)
Menciptakan tata
kelola pemerintahan Predikat
3 yang baik dan Akuntabilitas C B
berorientasi kepada Kinerja
pemuasan publik
Meningkatkan
kondisi keamanan Angka
4 - <10 %
dan kedamaian Kriminalitas
masyarakat
Memantapkan
Jumlah Distrik
pemerataan dan
5 yang Terakses 2 10
koneksi jaringan
Jalan
infrastruktur dasar
Meningkatkan
Tercemar
6 kualitas lingkungan Status Mutu Air -
Sedang
hidup

V - 20
RPJMD Kabupaten Yahukimo Tahun 2016-2021
Bab V Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran

a. Meningkatkan Kualitas Pendidikan dan Kesehatan

Pendidikan dan kesehatan memegang peranan kunci dalam penyediaan


sumber daya manusia yang menyeluruh dan berkesinambungan. Keberhasilan
upaya meningkatkan derajat dan mutu pendidikan dapat diukur antara lain
dengan melihat angka melek huruf maupun rata-rata lama sekolah. Untuk
meningkatkan derajat pendidikan masyarakat, maka sarana prasarana
pendidikan harus ditingkatkan, mutu belajar mengajar harus ditingkatkan, serta
jangkauan pendidikan secara merata harus diperluas. Disamping terus
meningkatkan kualitas pendidikan, kualitas kesehatan juga perlu menjadi
perhatian semua pihak. Pelayanan kesehatan yang berkualitas, terjangkau dan
murah bagi masyarakat merupakan kunci kesuksesan peningkatan derajat
kesehatan masyarakat. Adapun sasaran dari tujuan Meningkatkan kualitas
Sumber Daya Manusia dan Daya Saing Masyarakat Yahukimo ialah:

1. Meningkatnya kualitas SDM dengan capaian indikator pembangunan


yakni:

 Indeks Pembangunan Manusia sebesar 55,24;

 Angka Melek Huruf sebesar 50,00;

 Rata-Rata Lama Sekolah selama 7,50 Tahun; dan

 Angka Harapan Hidup selama 67,50 Tahun.

2. Meningkatnya produktivitas tenaga kerja dengan capaian indikator


pembangunan yakni Angka Pengangguran menjadi <10 persen

b. Meningkatkan Perekonomian Masyarakat

Pertumbuhan nilai tambah perekonomian pada dasarnya adalah sebuah


pendekatan untuk mencapai sejumlah tujuan guna mencapai pembangunan
berkelanjutan. Peningkatan ekonomi ini dititikberatkan pada daya saing serta
pengembangan ekonomi hijau yang seluas-luasnya berbasis pada usaha

RPJMD Kabupaten Yahukimo Tahun 2016-2021 V - 21


Bab V Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran

agrobisnis/pertanian dan industri. Adapun sasaran dari tujuan Meningkatkan


Perekonomian Kabupaten Yahukimo, ialah:

1. Terciptanya stabilitas pertumbuhan ekonomi dengan capaian indikator


pembangunan yakni Laju Pertumbuhan Ekonomi sebesar 8,50 persen;

2. Menurunnya Tingkat Kemiskinan dengan capaian indikator pembangunan


yakni Tingkat Kemiskinan sebesar 32,36 persen; dan

3. Menurunnya kesenjangan kesejahteraan antar wilayah maupun individu


dengan capaian indikator pembangunan yakni Indeks Gini sebesar 0,2500

c. Menciptakan Tata Kelola Pemerintahan yang Baik dan Berorientasi


Kepada Pemuasan Publik

Pemerintahan yang baik itu hanya bisa dibangun melalui pemerintahan yang
bersih (clean government) dengan aparatur birokrasinya yang terbebas dari
KKN dan dapat bekerja secara profesional serta berorientasi pada pelayanan
publik. Masyarakat menginginkan pemerintahan yang mementingkan
kepentingan rakyatnya dibandingkan dengan kepentingan golongan. Seiring
dengan tuntutan era reformasi, tata kelola pemerintahan yang profesional dan
bersih merupakan bagian dari paradigma baru yang berkembang dan
memberikan nuansa yang cukup mewarnai terutama pasca krisis multi dimensi.
Dalam rangka mewujudkan tata kelola pemerintahan yang profesional dan
berorientasi pada kepentingan kepentingan publik, pemerintah harus memiliki
moral dan proaktif mewujudkan partisipasi, serta check and balances.

Adapun sasaran dari tujuan Mewujudkan tata kelola pemerintah yang


profesional dan berorientasi pada pelayanan publik, ialah:

1. Terwujudnya pemerintahan yang bersih dan bebas KKN dengan capaian


indikator pembangunan yakni mempertahankan Opini BPK Wajar Dengan
Pengecualian; dan

RPJMD Kabupaten Yahukimo Tahun 2016-2021 V - 22


Bab V Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran

2. Meningkatnya kapasitas dan akuntabilitas kinerja dengan capaian


indikator pembangunan yakni Predikat Akuntabilitas Kinerja Pemerintah
Daerah menjadi „B”.

d. Meningkatkan Kondisi Keamanan dan Kedamaian Masyarakat

Stabilitas keamanan daerah merupakan salah satu faktor utama yang


mempengaruhi pertumbuhan ekonomi dan pembangunan wilayah secara
keseluruhan. Kondisi keamanan yang tidak kondusif dapat berpengaruh
terhadap kurangnya minat investor dalam berinvestasi serta lambatnya roda
perekonomian wilayah. Adapun sasaran dari tujuan mewujudkan stabilitas
keamanan dan kedamaian wilayah, ialah:

1. Terciptanya kondisi masyarakat yang aman dan damai dengan capaian


indikator pembangunan yakni Angka Kriminalitas menjadi < 10 persen.

e. Memantapkan Pemerataan dan Koneksi Jaringan Infrastruktur Dasar

Ketersediaan infrastruktur dasar serta sarana dan prasarana merupakan salah


satu aspek penting dan vital untuk mempercepat proses pembangunan
nasional. Infrastruktur juga memegang peranan penting sebagai salah satu
roda penggerak pertumbuhan ekonomi. Ini mengingat gerak laju dan
pertumbuhan ekonomi suatu negara tidak dapat dipisahkan dari ketersediaan
infrastruktur, seperti: transportasi, telekomunikasi, sanitasi, dan energi. Oleh
karena itu, pembangunan sektor ini menjadi fondasi dari pembangunan
ekonomi selanjutnya. Pembangunan infrastruktur ini harus sejalan dengan
kondisi makro ekonomi di Kabupaten Yahukimo. Adapun sasaran dari tujuan
meningkatkan pemerataan infrastruktur dasar yang berkualitas, ialah:

1. Meningkatnya kapasitas infrastruktur dasar dengan capaian indikator


pembangunan yakni:

 Jumlah distrik yang terakses jalan sebanyak 10 distrik;

 Persentase rumah tangga bersanitasi sebesar 50 persen; dan

RPJMD Kabupaten Yahukimo Tahun 2016-2021 V - 23


Bab V Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran

 Rasio Elektrifikasi sebesar 60 persen.

f. Meningkatkan Kualitas Lingkungan Hidup

Kualitas lingkungan hidup sangat mempengaruhi keberlanjutan pembangunan


suatu wilayah. Oleh karena itu kualitas daya dukung lingkungan harus dijaga
agar pembangunan dan kehidupan manusia dapat terus berlangsung. Adapun
sasaran dari tujuan Meningkatkan kualitas lingkungan hidup yang bersih dan
sehat, ialah:

1. Meningkatnya kualitas lingkungan hidup yang bersih dan sehat dengan


capaian indikator pembangunan yakni status mutu air menjadi tersemar
sedang.

RPJMD Kabupaten Yahukimo Tahun 2016-2021 V - 24


Bab V Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran

Tabel 5.5
Target Sasaran Rencana Jangka Menengah Daerah Kabupaten Yahukimo Tahun 2016-2021
VISI: TERWUJUDNYA KEBANGKITAN MASYARAKAT YAHUKIMO, MENUJU KEPADA KEMANDIRIAN, KEMAJUAN DAN
KESEJAHTERAAN
Kondisi Target Tahun
Indikator Target
Tujuan Sasaran Awal
Sasaran 2017 2018 2019 2020 2021 Akhir
(2015/2016)

Pengelompokan Misi (1), Misi (12) dan Misi (13): Peningkatan Daya Saing SDM

Indeks
Pembangunan 47,80 50,01 51,32 52,62 53,93 55,24 55,24
Manusia
Angka Melek
39,23 41,39 43,54 45,69 47,85 50,00 50,00
Meningkatkan Meningkatnya Huruf
kualitas kualitas SDM Rata-rata
pendidikan 4,85 5,36 5,86 6,37 6,88 7,50 7,50
lama sekolah
dan
Angka
kesehatan
Harapan 65,47 65,87 66,28 66,69 67,09 67,50 67,50
Hidup
Meningkatnya
Angka
produktivitas 0,55 0,35 0,25 0,15 0,10 0,05 0,05
Pengangguran
tenaga kerja
Pengelompokan Misi (2), Misi (10) dan Misi (11): Perbaikan Taraf Hidup Perekonomian Masyarakat
Terciptanya
Laju
stabilitas
Pertumbuhan 6,96 7,50 7,75 8,00 8,25 8,50 8,50
pertumbuhan
Ekonomi (%)
ekonomi
Meningkatkan Menurunnya Tingkat
perekonomian Tingkat Kemiskinan 39,02 36,74 35,65 34,55 33,46 32,36 32,36
masyarakat Kemiskinan (%)

Menurunnya
tingkat Indeks Gini 0,2566 0,2550 0,2540 0,2530 0,2515 0,2500 0,2500
kesenjangan

V - 25
RPJMD Kabupaten Yahukimo Tahun 2016-2021
Bab V Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran

VISI: TERWUJUDNYA KEBANGKITAN MASYARAKAT YAHUKIMO, MENUJU KEPADA KEMANDIRIAN, KEMAJUAN DAN
KESEJAHTERAAN
Kondisi Target Tahun
Indikator Target
Tujuan Sasaran Awal
Sasaran 2017 2018 2019 2020 2021 Akhir
(2015/2016)

Pengelompokan Misi (3), Misi (6), Misi (8) dan Misi (9): Perwujudan Tata Kelola Pemerintahan Yang Profesional

Terwujudnya
Menciptakan pengelolaan
tata kelola keuangan yang Opini BPK WDP WDP WDP WDP WDP WDP WDP
pemerintahan transparan dan
yang baik danakuntabel
berorientasi Meningkatnya
kepada kapasitas dan Predikat
pemuasan akuntabilitas Akuntabilitas C C C C C B B
publik kinerja Kinerja
pemerintah
Pengelompokan Misi (5), Misi (7) dan Misi (14): Mewujudkan Ketertiban Dan Ketentraman Masyarakat
Meningkatkan
kondisi
Menurunnya
keamanan Angka
gangguan - 18 % 16 % 14 % 12 % 10 % 10 %
dan Kriminalitas
kamtibnas
kedamaian
masyarakat

Pengelompokan Misi (4), Misi (15) dan Misi (16): Peningkatan Infrastruktur Dasar Dan Pelestarian Lingkungan Hidup

Jumlah distrik
Memantapkan yang terakses 2 3 4 6 8 10 10
pemerataan Meningkatnya jalan
dan koneksi kapasitas
jaringan infrastruktur Persentase
- 20% 30% 35% 40% 50% 50%
infrastruktur dasar RT bersanitasi
dasar Rasio
- 40% 45% 50% 55% 60% 60%
Elektrifikasi

V - 26
RPJMD Kabupaten Yahukimo Tahun 2016-2021
Bab V Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran

VISI: TERWUJUDNYA KEBANGKITAN MASYARAKAT YAHUKIMO, MENUJU KEPADA KEMANDIRIAN, KEMAJUAN DAN
KESEJAHTERAAN
Kondisi Target Tahun
Indikator Target
Tujuan Sasaran Awal
Sasaran 2017 2018 2019 2020 2021 Akhir
(2015/2016)
Terciptanya
Meningkatkan
kondisi
kualitas Status mutu Tercemar Tercemar Tercemar Tercemar Tercemar Tercemar
lingkungan hidup -
lingkungan air Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang
yang bersih dan
hidup
sehat

V - 27
RPJMD Kabupaten Yahukimo Tahun 2016-2021
Bab VI Strategi dan Arah Kebijakan

BAB VI
STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN
Strategi dan arah kebijakan merupakan rumusan perencanaan yang
komprehensif, bagaimana langkah pemerintah Kabupaten Yahukimo mencapai tujuan
dan sasaran Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah dengan efektif dan
efisien. Pendekatan yang komprehensif dalam merencanakan strategi akan
mengoptimalkan kinerja pemerintah baik dalam melakukan transformasi, reformasi,
maupun perbaikan kinerja birokrasi. Perencanaan strategis tidak saja
mengagendakan aktivitas pembangunan, tetapi juga segala program yang
mendukung dan menciptakan layanan masyarakat, termasuk didalamnya upaya
memperbaiki kinerja dan kapasitas birokrasi, sistem manajemen, serta pemanfaatan
teknologi informasi.

6.1. STRATEGI

Strategi merupakan suatu rangkaian tahapan atau langkah-langkah yang


berisikan grand design perencanaan pembangunan dalam upaya untuk mewujudkan
tujuan dan sasaran misi pembangunan daerah jangka menengah daerah. Strategi
dijadikan salah satu rujukan penting dalam perencanaan pembangunan daerah
(strategy focused management) dimana perumusan strategi merupakan pernyataan
yang menjelaskan bagaimana sasaran akan dicapai dan selanjutnya diperjelas
dengan serangkaian arah kebijakan.

Strategi di sini merupakan kebijakan dalam mengimplementasikan program, dan


sebagai payung pada perumusan program dan kegiatan pembangunan untuk
mewujudkan visi dan misi Kepala Daerah.

Penetapan strategi dilakukan untuk menjawab bagaimana tahap-tahap


pencapaian sasaran-sasaran pembangunan dengan batas waktu tertentu. Sebuah

RPJMD Kabupaten Yahukimo Tahun 2016-2021


VI - 1
Bab VI Strategi dan Arah Kebijakan

strategi dapat dilakukan untuk menjawab lebih dari 1 (satu) sasaran pembangunan
dengan mempertimbangkan aspek efektifitas dan efisiensi pencapaian target sasaran
serta meminimalkan resiko untuk mendapatkan outcome terbaik.

Berdasarkan kertas kerja yang telah dikembangkan, strategi pembangunan


jangka menengah Kabupaten Yahukimo Tahun 2016–2021, dapat dilihat pada
Gambar 6.1.

RPJMD Kabupaten Yahukimo Tahun 2016-2021


VI - 2
Bab VI Strategi dan Arah Kebijakan

Gambar 6.1
Strategi dan Sasaran Pembangunan Jangka Menengah
Kabupaten Yahukimo Tahun 2016-2021

SASARAN STRATEGI/ PRIORITAS


M1 P-1
Tujuan 1

S1
M12
M13 S2 P-2

M2 S3 P-3
Tujuan 2

M11 S4
P-4
M10 S5

M3
S6
Tujuan 3

M6
P-5
M9
S7
M8

M5
Tujuan 4

M7 S8 P-6
M14

M4
Tujuan 5

S9 P-7
M16
Tujua

P-8
n5

M15 S10

Strategi-strategi yang merupakan prioritas pembangunan pada dasarnya


dilaksanakan untuk mencapai target sasaran pembangunan Kabupaten Yahukimo
lima tahun ke depan yang mengindikasikan operasionalisasi seluruh program kegiatan
yang akan dilaksanakan seluruh elemen pemerintahan. Dalam pelaksanaan
perencanaan pembangunan daerah, strategi pembangunan harus selalu dijadikan
acuan dalam mengefisiensikan program kegiatan terutama dalam hal penganggaran.

RPJMD Kabupaten Yahukimo Tahun 2016-2021


VI - 3
Bab VI Strategi dan Arah Kebijakan

Oleh karena itu perumusan arah kebijakan dan program/kegiatan harus mengacu
pada strategi yang telah ditetapkan sebelumnya.

Gambar 6.2
Sinkronisasi Kebijakan RPJMD Kabupaten Yahukimo dengan
Prioritas Nasional dan Provinsi Provinsi Papua

PRIORITAS PEMBANGUNAN NASIONAL PRIORITAS PEMBANGUNAN KABUPATEN


PRIORITAS PEMBANGUNAN PROVINSI PAPUA
(NAWACITA) YAHUKIMO

Meningkatkan kualitas hidup Manusia T1: Daya Saing masyarakat Revitalisasi dan optimalisasi peran lembaga keagamaan
Indonesia Peningkatan dan pemerataan kualitas Penegakkan hukum dan revitalisasi peran masyarakat dalam
P1
pelayanan pendidikan & kesehatan mewujudkan ketentraman dan ketertiban masyarakat
Memperteguh ke-Bhineka-an dan
memperkuat restorasi sosial Indonesia Peningkatan dan perluasan kesempatan Reformasi birokrasi dan peningkatan tata kelola pemerintahan
P2
kerja
Melakukan revolusi karakter bangsa Koordinasi, Integrasi, dan sinkronisasi antar wilayah dan antar
T2: Perekonomian Kabupaten sektor dalam pelaksanaan pemerintahan dan pembangunan
daerah
Meningkatkan produktivitas rakyat dan Percepatan transformasi ekonomi
P3 Penguatan fungsi koordinasi antar lembaga daerah dan
daya saing di pasar Internasional kerakyatan
penataan kewenangan dalam pemerintahan otsus
Mewujudkan kemandirian ekonomi dengan Pemberdayaan usaha ekonomi masyarakat
P4 Optimalisasi pengawasan dan pengendalian kependudukan
menggerakkan sektor-sektor strategis miskin secara merata
ekonomi domestik Revitalisasi dan optimalisasi peran lembaga keagamaan. Peran
Membangun Indonesia dari pinggiran T3: Tata kelola Pemerintahan yang profesional perempuan dan pelayanan sosial
dengan memperkuat daerah-daerah dan P5 Reformasi birokrasi
Revitalisasi nilai-nilai budaya
desa dalam rangka Negara kesatuan
T4: Stabilitas keamanan dan kedamaian wilayah Optimalisasi pembinaan olahraga dan pemuda
Menolak Negara Lemah dengan melakukan
Optimalisasi dan revitalisasi pelayanan kesehatan dan
reformasi sistem dan penegakkan hukum Peningkatan upaya preventif dan pendidikan
yang bebas korupsi, bermartabat dan P6
penanganan gangguan keamanan lingkungan
Mengembangkan struktur perekonomian yang berbasis
terpercaya
keunggulan lokal daerah
Membuat Pemerintah tidak absen dengan Mengembangkan pusat-pusat pertumbuhan baru dalam
T5: Kualitas dan pemerataan infrastruktur dasar
membangun tata kelola pemerintahan rangka pemanfaatan sumber daya alam
yang bersih, efektif, demokratis, dan P7
Pemerataan akses dan peningkatan
konektivitas antar wilayah Pembangunan sarana dan prasarana yang berbasis pada
terpercaya kebutuhan masyarakat dan konektivitas antar wilayah
Menghadirkan kembali Negara untuk T6: Kelestarian lingkungan hidup Pembangunan infrastruktur dasar sesuai dengan potensi
melindungi segenap bangsa dan memberi kondisi dan budaya setempat
P8 Perbaikan pengelolaan lingkungan hidup
rasa aman ppada seluruh warga negara Pengarusutamaan pembangunan berkelanjutan

1. Peningkatan dan Pemerataan kualitas Pelayanan Pendidikan dan


Kesehatan

Sumber Daya Manusia (SDM) dalam pembangunan suatu wilayah merupakan


modal yang sangat penting dan berharga, karena keberhasilan suatu pembangunan
tersebut akan sangat ditentukan oleh mutu/kualitas Sumber Daya Manusianya. Oleh
karena itu pencapaian visi dan misi, sasaran pembangunan suatu wilayah tergantung
dari kualitas manusianya. Seperti diketahui globalisasi bukan lagi merupakan isu, tapi

RPJMD Kabupaten Yahukimo Tahun 2016-2021


VI - 4
Bab VI Strategi dan Arah Kebijakan

merupakan sebuah realita yang harus dipandang sebagai sebuah keniscayaan yang
disadari atau tidak pasti akan memengaruhi terhadap tantangan yang dihadapi oleh
pemerintah/wilayah manapun. Tantangan yang dihadapi adalah masalah daya saing
SDM untuk mampu bertahan (survive) dalam tantangan pasar global yang menuntut
kualitas SDM yang tinggi. Lemahnya kemampuan mutu SDM akan membawa
implikasi pada proses produksi, daya kreasi, pencitraan dan keberhasilan
pembangunan serta daya saing suatu wilayah menghadapai kompetisi dan tantangan
global.

Kondisi SDM yang masih lemah dari segi kapasitas, profesionalisme dan
keterampilan di Kabupaten Yahukimo menuntut adanya stategi pembinaan
pengembangan SDM yang dimulai dari pengkajian kebutuhan (need assesment),
peningkatan pendidikan, kesehatan dan skill serta evaluasinya. Pendekatan mutu
modal manusia (human capital quality) menekankan fungsi manusia sebagai faktor
produksi yang amat penting selain modal finansial, teknologi dan material.
Pengembangan SDM tersebut difokuskan untuk meningkatkan derajat pendidikan dan
kesehatan masyarakat.

Pembangunan pendidikan merupakan salah satu prioritas utama dalam


agenda pembangunan nasional. Pembangunan pendidikan sangat penting karena
perannya yang signifikan dalam mencapai kemajuan di berbagai bidang kehidupan:
sosial, ekonomi, politik, dan budaya. Karena itu, Pemerintah berkewajiban untuk
memenuhi hak setiap warga negara dalam memperoleh layanan pendidikan guna
meningkatkan kualitas hidup bangsa Indonesia sebagaimana diamanatkan oleh UUD
1945, yang mewajibkan Pemerintah bertanggung jawab dalam mencerdaskan
kehidupan bangsa dan menciptakan kesejahteraan umum.

Kabupaten Yahukimo termasuk dalam wilayah yang paling memerlukan


pendidikan. Untuk mengatasi kebutuhan pendidikan bagi masyarakat Kabupaten
Yahukimo, perlu dilakukan upaya penerapan cara non konvensional yaitu dengan
memanfaatkan potensi, kemajuan serta keluwesan teknologi baru.

RPJMD Kabupaten Yahukimo Tahun 2016-2021


VI - 5
Bab VI Strategi dan Arah Kebijakan

Disamping pembangunan dimensi pendidikan, pembangunan di bidang


kesehatan juga harus dipandang sebagai suatu investasi dalam kaitaannya untuk
mendukung peningkatan kualitas sumber daya manusia. Pembangunan kesehatan
masyarakat harus diimbangi dengan intervensi perilaku yang memungkinkan
masyarakat lebih sadar, mau dan mampu melakukan hidup sehat sebagai prasyarat
pembangunan yang berkelanjutan (sustainable development). Untuk menjadikan
masyarakat mampu hidup sehat, masyarakat harus dibekali dengan pengetahuan
tentang cara-cara hidup sehat. Oleh sebab itu promosi kesehatan hendaknya dapat
berjalan secara integral dengan berbagai aktivitas pembangunan kesehatan sehingga
menjadi arus utama pada percepatan pencapaian kesehatan masyarakat semesta.

Oleh karena itu perluasan akses dan peningkatan mutu di bidang kesehatan
wajib diselenggarakan oleh pemerintah kepada masyarakatnya. Dimensi perluasan
akses dapat dilakukan dengan peningkatan kualitas sarana dan prasarana pelayanan
secara merata serta promosi kesehatan yang menyentuh semua lapisan masyarakat.
Peningkatan mutu pelayanan kesehatan juga harus ditingkatkan dimana disediakan
tenaga kesehatan yang professional dan berkualitas dalam setiap pelayanan
kesehatan, penyediaan sistem dan akses pelayanan kesehatan yang berkualitas serta
dilakukan berbagai aktifitas untuk mencegah dan menganggulangi penyakit menular
dan tidak menular di masyarakat.

2. Peningkatan dan Perluasan Kesempatan Kerja

Peningkatan taraf hidup masyarakat merupakan tanggung jawab utama suatu


pemerintahan. Tingkat taraf hidup masyarakat terutama dipengaruhi oleh tingkat
kemiskinan dan pengangguran suatu wilayah. Oleh karena itu, untuk meningkatkan
taraf hidup masyarakat maka kemiskinan dan pengangguran harus ditanggulangi.

Kemiskinan merupakan permasalahan kompleks dan bersifat multidimensional


sehingga upaya pengentasan kemiskinan harus dilakukan secara komprehensif, yang
mencakup berbagai aspek kehidupan masyarakat dan dilaksanakan secara terpadu
dan berkelanjutan. Upaya penanggulangan pengangguran harus dilakukan secara

RPJMD Kabupaten Yahukimo Tahun 2016-2021


VI - 6
Bab VI Strategi dan Arah Kebijakan

tepat dan berkesinambungan. Perluasan kesempatan kerja dapat dipakai sebagai


alternatif untuk mengurangi angka pengangguran. Perluasan kesempatan kerja harus
difokuskan untuk menciptakan lapangan usaha terutama sektor padat karya yang
menyerap tenaga kerja secara merata dari berbagai kalangan.

Faktor pendidikan juga sangat berpengaruh terhadap tingkat kemiskinan.


Semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang maka semakin tinggi tingkat
keahliannya, sehingga perusahaan tempatnya bekerja memperoleh keuntungan dari
hasil yang dikerjakan dan akan memberikan bayaran yang mahal.

Selain itu kekuatan industri kreatif harus dikembangkan agar masyarakat tidak
hanya menggantungkan pekerjaannya dari para pemodal besar. Industri kreatif
adalah industri yang berasal dari pemanfaatan kreativitas, keterampilan serta bakat
individu untuk menciptakan kesejahteraan serta lapangan pekerjaan dengan
menghasilkan dan mengeksploitasi daya kreasi dan daya cipta individu tersebut.

3. Percepatan Transformasi Ekonomi Kerakyatan

Pembangunan perekonomian daerah masyarakat Kabupaten Yahukimo


merupakan gerakan pembangunan yang didasarkan atas peran serta dan swadaya
gotong royong masyarakat. Atas dasar hal tersebut maka kesadaran dan partisipasi
aktif masyarakat perlu ditingkatkan agar partisipasi masyarakat dalam pembangunan
akan dirasakan sebagai suatu kewajiban bersama. Dengan pastisipasi dan peran
serta bukan berarti masyarakat itu hanya berfungsi untuk memberikan dukungan dan
keikutsertaannya dalam proses pembangunan, tetapi juga menikmati hasil-hasil
pembangunan itu sendiri. Dengan demikian akan tercipta sense of
belonging dan sense of responsibility dalam proses pembangunan menuju
tercapainya peningkatan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan.

Pembangunan ekonomi adalah pertumbuhan ekonomi yang diikuti oleh


perubahan dalam struktur dan corak kegiatan ekonomi sehingga meningkatkan
pendapatan perkapita masyarakat dalam jangka panjang. Pembangunan Ekonomi
suatu daerah merupakan pilar penting bagi terselenggaranya proses pembangunan

RPJMD Kabupaten Yahukimo Tahun 2016-2021


VI - 7
Bab VI Strategi dan Arah Kebijakan

di segala bidang karena pembangunan ekonomi yang sukses akan menciptakan


perubahan-perubahan dalam struktur produksi dan alokasi input dari berbagai sektor
perkeonomian misalnya hukum, politik, pertanian, lembaga, pengetahuan, sosial, dan
teknik.

Dengan tingginya pendapatan perkapita masyarakat, maka daerah dan


masyarakat akan dapat lebih leluasa dalam menjalankan berbagai aktivitas pada
berbagai bidang yang lain. Sektor industri dan pertanian merupakan salah satu sektor
yang berperan penting dalam pembangunan daerah Kabupaten Yahukimo.

Ekonomi kerakyatan adalah sistem ekonomi yang berbasis pada kekuakatan


ekonomi rakyat. Dimana ekonomi rakyat sendiri adalah sebagai kegiatan atau usaha
yang dilakukan oleh rakyat kebanyakan yang dengan secara swadaya mengelola
sumber daya ekonomi apa saja yang dapat diusahakan dan diakuinya, termasuk
dalam kategori Usaha Kecil dan Menengah (UKM) yang meliputi sektor pertanian,
peternakan, kerajinan, makanan untuk memenuhi kebutuhan dasar tanpa
mengorbankan kepentingan masyarakat lainnya. Pemberdayaan Ekonomi
Kerakyatan dimaksudkan untuk penggalian potensi-potensi kemandirian dan
pengembangan ekonomi Rakyat melalui pemberdayaan dan pengembangan ekonomi
strategis dalam Pengelolaan Sumber Daya Alam/Agraria secara Adil dan
Berkelanjutan. Pemberdayaan masyarakat sebagai sebuah strategi pembangunan
sekarang sudah banyak diterima, bahkan telah berkembang berbagai pemikiran dan
literatur tentang hal tersebut.

4. Pemberdayaan Usaha Ekonomi Masyarakat Miskin secara Merata

Pembangunan perekonomian yang dilakukan oleh suatu negara adalah salah


satu upaya untuk meningkatkan taraf hidup penduduknya. Pada negara yang sedang
berkembang umumnya berusaha untuk mengembangkan diri dari masyarakat yang
sifatnya tradisional yang masih terbelakang menuju kearah yang lebih baik dan maju.
Kalau ini dikaitkan dengan masalah ekonomi maka hal ini ditujukan kearah
mendapatkan tingkat kesejahteraan dan tingkat ekonomi yang lebih baik. Salah satu

RPJMD Kabupaten Yahukimo Tahun 2016-2021


VI - 8
Bab VI Strategi dan Arah Kebijakan

indikator keberhasilan pembangunan perekonomian suatu negara atau pemerintah


adalah berkurangnya jumlah penduduk miskin, karena pada hakekatnya suatu
pembangunan adalah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara adil dan
merata. Hal ini sesuai dengan UUD 1945 pasal 27 bahwa fakir miskin dan anak-anak
terlantar dipelihara oleh negara. Di Indonesia, strategi pembangunan diprioritaskan
pada pemerataan hasil-hasil pembangunan yang arah dan tujuan pembangunan
nasional harus dapat dimanfaatkan bagi peningkatan kesejahteraan rakyat dan hasil
yang dicapai harus dapat dinikmati secara merata oleh seluruh rakyat. Tujuan
pembangunan tersebut erat kaitannya dengan upaya mengurangi kemiskinan dan
kesenjangan pendapatan. Kemiskinan apabila dipandang dari sisi ekonomi muncul
karena adanya ketidaksamaan pada kepemilikan sumber daya yang menimbulkan
distribusi pendapatan yang timpang, perbedaan dalam kualitas sumber daya manusia
dan perbedaan akses dalam modal serta rendah kesempatan kerja yang ada.
Tingginya tingkat kemiskinan menjadi indikator bahwa masyarakat belum berperan
menjadi subjek dalam pembangunan. Menjadi subjek dalam pembangunan adalah
memberikan hak-haknya untuk berpartisipasi dalam pembentukkan dan produksi
nasional. Untuk sampai pada tujuan tersebut rakyat harus memiliki modal material dan
mental. Hal ini yang menjadi inspirasi untuk perlunya pemberdayaan ekonomi rakyat
yang kemudian berkembang untuk membangun sistem perekonomian bercorak
ekonomi kerakyatan.

5. Pengendalian Inflasi Daerah

Pengendalian inflasi sangat penting sebagai salah satu dari dua tumpuan
perekonomian, disamping pertumbuhan ekonomi. Pemerintah, BI dan lembaga
lainnya, khususnya di tingkat daerah, diharapkan untuk melaksanakan tugas secara
mendetil di setiap sektor, agar inflasi dapat terjaga. Hal ini sangat penting agar
masyarakat dapat bertahan di tengah masalah ekonomi dan geopolitik global yang
cukup berat.

Pertumbuhan ekonomi tinggi tapi kalau inflasi lebih tinggi lagi tidak akan ada
artinya karena masyarakat tidak dapat memenuhi kebutuhannya sehari-hari.

RPJMD Kabupaten Yahukimo Tahun 2016-2021


VI - 9
Bab VI Strategi dan Arah Kebijakan

Pemerintah Daerah hendaknya menyiapkan anggaran yang khusus dialokasikan


untuk kepentingan pengendalian harga.

Keanggotaan Tim Pemantauan dan Pengendalian Inflasi Daerah ( TPID ) yang


terdiri atas berbagai instansi pemerintahan daerah, Kantor Bank Indonesia (KBI), Biro
Perekonomian, Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) terkait, Bulog, BUMD, serta
pihak terkait akan mampu membuka jalan bagi sinergi koordinasi kebijakan dan
kegiatan dalam kerangka stabilitas ekonomi. Koordinasi yang solid di antara berbagai
penentu kebijakan publik di daerah tersebut menghasilkan kombinasi kebijakan yang
terintegrasi, sehingga secara keseluruhan berdampak positif bagi terjaganya harga
barang pokok bagi masyarakat.

6. Optimalisasi Kinerja Birokrasi Pelayanan Publik dan Tata Kelola


Pemerintahan

Majunya suatu wilayah tidak lepas dari peran pemerintah dalam mengelola
pembangunan wilayah tersebut. Oleh karena itu pemerintahan tersebut harus
merupakan pemerintahan yang baik (Good Governance). Good Governance juga
merupakan wujud nyata dalam penyelenggaraan Pemerintahan Negara yang bersih
atau tata kelola yang baik dan benar. Oleh karena itu untuk mewujudkannya
diperlukan strategi “Reformasi Birokrasi secara menyeluruh dan konsisten”.
Reformasi birokrasi meliputi beberapa aspek tentang pelayanan masyarakat,
peningkatan kinerja, dan penegakan hukum. Dalam melakukan reformasi birokrasi,
pemerintah melakukan pembenahan sistem birokrasi, mulai dari penataan
kewenangan, prosedur operasi standar, kerjasama, sinergi, dan integrasi organisasi,
serta penggunaan teknologi informasi dan komunikasi untuk meningkatkan efisiensi
dan efektivitas.

7. Peningkatan Upaya Preventif dan Penanganan Gangguan Keamanan


Lingkungan

Upaya meningkatkan sistem keamanan dan ketertiban masyarakat yang


memberikan perlindungan dan pengamanan bagi masyarakat dengan mengutamakan

RPJMD Kabupaten Yahukimo Tahun 2016-2021


VI - 10
Bab VI Strategi dan Arah Kebijakan

upaya-upaya pencegahan dan menangkal bentuk-bentuk ancaman dan gangguan


Kamtibmas melalui model Perpolisian masyarakat (Polmas) di setiap lingkungan
masyarakat.

Kedisiplinan, kerjasama antar warga, pemahaman akan pentingnya ketertiban


dan keamanan dalam masyarakat perlu ditingkatkan dengan berbagai sosialisasi dan
pelatihan yang dirasa perlu untuk membentuk masyarakat yang mengetahui peran
dan fungsinya dalam menciptakan ketertiban dan keamanan.

8. Pemerataan akses dan peningkatan konektivitas antar wilayah

Infrastruktur merupakan aspek penting suatu wilayah untuk maju dan bersaing
dengan wilayah lain. Kualitas infrastruktur sangat berpengaruh terhadap
perkembangan sosial ekonomi masyarakat di suatu wilayah. Penyediaan infrastrukur
yang berkualitas akan menurunkan biaya transportasi dan biaya logistik sehingga
dapat meningkatkan daya saing produk, mempercepat gerak ekonomi, mengurangi
ketimpangan pembangunan antar daerah dan mengurangi ongkos produksi sehingga
daya beli masyarakat akan semakin terjangkau. Dengan akses infrastruktur dasar
yang berkualitas dan berkeadilan, maka diharapkan masyarakat dapat maju dan
berkembang dan tidak ada kesenjangan dan keterisolasian suatu wilayah. Selain itu
kualitas infrastruktur yang baik juga akan mampu menarik investasi yang dapat
mempercepat jalannya pembangunan suatu wilayah.

Penyediaan infrastruktur sebagian besar masih dilakukan oleh pemerintah.


Peran swasta dalam penyediaan infrastruktur terbatas pada infrastruktur yang bersifat
komersil. Infrastruktur dasar yang bersifat publik dan sosial terutama di kawasan
terpencil dan perdesaan disediakan oleh pemerintah. Oleh karena itu umumnya
pembangunan infrastruktur dasar terutama di wilayah perdesaan atau perbatasan
pertumbuhannya sangat lambat. Untuk menjawab masalah infrastruktur wilayah
Kabupaten Yahukimo maka perlu dilakukan strategi “Pemerataan dan peningkatan
Kualitas Infrastruktur dasar Pembangunan”.

RPJMD Kabupaten Yahukimo Tahun 2016-2021


VI - 11
Bab VI Strategi dan Arah Kebijakan

Upaya pemerataan akses infrastuktur dasar difokuskan pada penyediaan


layanan air bersih dan energi listrik secara merata dan berkeadilan, penyediaan
perumahan bagi masyarakat, dan peningkatan kualitas lingkungan perumahan.
Penyediaan infrastruktur dasar fokus pada pemenuhan perumahan layak huni bagi
masyarakat dengan kondisi lingkungan yang sehat serta lengkap dengan fasilitas air
bersih, energi listrik dan lain sebagainya. Untuk peningkatan konektivitas antar
wilayah difokuskan pada pembangunan jalan dan jembatan serta akses komunikasi.
Kesadaran masyarakat dalam berpartisipasi di bidang keamanan dan ketertiban
merupakan potensi pengamanan swakarsa yang perlu dilestarikan dan ditingkatkan
guna menumbuh kembangkan sikap mental, kepekaan dan daya tanggap setiap
warga masyarakat dalam mewujudkan keamanan dan ketertiban di setiap
lingkungannya masing-masing.

9. Perbaikan pengelolaan lingkungan hidup

Kualitas lingkungan di Kabupaten Yahukimo terus mengalami penurunan. Hal ini


disebabkan oleh beberapa pencemaran dan kerusakan lingkungan. Setiap hari
pencemaran dalam jumlah yang sangat besar memasuki atmosfer kita, menimbun
masalah untuk generasi mendatang.

Pembangunan adalah upaya untuk meningkatkan kualitas hidup secara


bertahap dengan memanfaatkan sumber daya yang dimiliki negara secara bijaksana.
Pembangunan Berwawasan Lingkungan adalah upaya peningkatan kualitas manusia
secara bertahap dengan memperhatikan faktor lingkungan. Pembangunan
Berkelanjutan yaitu pembangunan yang berorientas pada pemenuhan kebutuhan
manusia melalui pemanfaatan sumber daya alam secara bijaksana, efisien, dan
memperhatikan pemanfaatan baik untuk generasi masa kini maupun generasi yang
akan datang.

RPJMD Kabupaten Yahukimo Tahun 2016-2021


VI - 12
Bab VI Strategi dan Arah Kebijakan

6.2. ARAH KEBIJAKAN

Arah kebijakan merupakan instrumen perencanaan yang memberikan panduan


kepada pemerintah daerah agar lebih terarah dalam menentukan dan mencapai
tujuan. Arah kebijakan pembangunan jangka menengah daerah merupakan pedoman
untuk menentukan tahapan dan prioritas pembangunan lima tahunan guna mencapai
sasaran RPJMD secara bertahap. Tahapan dan prioritas yang ditetapkan harus
mencerminkan urgensi permasalahan dan isu strategis yang hendak diselesaikan
dengan memperhatikan pengaturan waktu. Meski penekanan prioritas pada setiap
tahapan berbeda-beda, namun memiliki kesinambungan dari satu periode ke periode
lainnya dalam rangka mencapai sasaran tahapan lima tahunan dalam RPJMD. Di
samping itu, arah kebijakan juga dimaksudkan untuk memberikan jawaban atas
permasalahan dan isu-isu strategis pembangunan kewilayahan. Analisis
permasalahan dan isu-isu strategis kewilayahan akan menjadi basis utama rumusan
arah kebijakan pembangunan kewilayahan untuk memberikan prioritas terkait
pemerataan pembangunan dan penciptaan daerah-daerah unggulan. Untuk
selanjutnya, fokus kebijakan kewilayahan harus dipedomani bersama seluruh SKPD
yang terlibat di dalamnya.

Dalam pelaksanaannya, arah kebijakan harus disesuaikan dengan fokus/tema


pembangunan tiap tahap yang menjadi acuan penentuan prioritas pembangunan
RKPD setiap tahunnya. Fokus/tema pembangunan Kabupaten Yahukimo setiap tahap
dapat dilihat sebagai berikut:

RPJMD Kabupaten Yahukimo Tahun 2016-2021


VI - 13
Bab VI Strategi dan Arah Kebijakan

Gambar 6.3
Fokus/Tema Pembangunan
Kabupaten Yahukimo Tahun 2016-2021

Penjabaran tema/agenda pembangunan dalam RPJMD Tahun 2016-2021


sesuai gambar diatas adalah sebagai berikut.

1. Agenda pembangunan Tahun I (2017)

Pembangunan Kabupaten Yahukimo pada Tahun 2018 merupakan starting point


dalam pelaksanaan pembangunan RPJMD yang akan dituangkan dalam dokumen
RKPD Tahun 2017. Memahami kondisi Kabupaten Yahukimo sekarang ini, tahun
pertama ini merupakan tahun persiapan untuk menghadapi tahun-tahun selanjutnya.
Melihat kebutuhan yang paling urgen untuk Kabupaten Yahukimo saat ini adalah
Sumber daya manusia.

“PENINGKATAN SDM DAN KUALITAS HIDUP MASYARAKAT”

RPJMD Kabupaten Yahukimo Tahun 2016-2021


VI - 14
Bab VI Strategi dan Arah Kebijakan

Menindaklanjuti tema pembangunan pada tahun ini maka arah pembangunan


tahun ini selain fokus pada peningkatan kualitas dan penyelenggaraan pendidikan
secara menyeluruh, diharapkan pada tahun 2018 dengan peningakatan SDM dapat
meningkatkan kualitas hidup masyarakat Yahukimo.

2. Agenda pembangunan Tahun II (2018)

Agenda pembangunan Kabupaten Yahukimo pada Tahun 2018 merupakan


tahun kedua dalam pelaksanaan pembangunan RPJMD yang akan dituangkan dalam
dokumen RKPD Tahun 2018. Pada tahun kedua ini merupakan tahun lanjutan
pembangunan tahun 2017. Melihat urgensinya tahun 2018 pembangunan Kabupaten
Yahukimo menitikberatkan pada penguatan ekonomi wilayah dan pemerataan
ekonomi masyarakat dengan peningkatan produktifitas ekonomi masyarakat.
Diharapkan dengan peningkatan produktifitas ini masyarakat Kabupaten Yahukimo
dapat mandiri dan bersaing dengan daerah-daerah sekitarnya. Berdasarkan hal
tersebut maka tema pembangunan Yahukimo pada tahun 2018 adalah:.

“PENGUATAN EKONOMI WILAYAH”

Dengan melanjutkan agenda tahun pertama maka pada tahun kedua ini
Kabupaten Yahukimo fokus untuk pengembangan ekonomi kerakyatan dengan
melakukan percepatan transformasi ekonomi kerakyatan. Sehingga arah kebijakan
pembangunan dititik beratkan pada peningkatan investasi daerah, serta peningkatan
permodalan ekonomi masyarakat melalui optimalisasi koperasi daerah. Kemudian
untuk perekonomian kerakyatan kebijakan berarah untuk pemberdayaan masyarakat
miskin, pemerataan kegiatan perekonomian daerah ke seluruh distrik dan kampung-
kampung, serta peningkatan daya saing berwirausaha bagi masyarakat.

3. Agenda pembangunan Tahun III (2019)

RPJMD Kabupaten Yahukimo Tahun 2016-2021


VI - 15
Bab VI Strategi dan Arah Kebijakan

Agenda pembangunan Kabupaten Yahukimo pada Tahun 2019 merupakan


tahun ketiga dalam pelaksanaan RPJMD melalui dokumen RKPD tahun 2019. Pada
tahun ketiga ini merupakan tahun lanjutan pembangunan tahun 2018. Melihat
kebutuhan yang paling urgen untuk Kabupaten Yahukimo saat ini adalah SDM dan
kesejahreaan masyarakat. Untuk mencapai hal tersebut perlunya pembenahan
insfrastruktur menjadi keharusan untuk pencapaian kesejahteraan masyarakat.
infrastruktur tersebut meliputi Infrastruktur dasar, infratruktur perhubungan, dan
infrastruktur pemerintahan). Sehingga tema/agenda pembangunan tahun ini adalah
sebagai berikut.

“PENGUATAN SDM UNTUK KESEJAHTERAAN


MASYARAKAT”

Menindaklanjuti tema pembangunan pada tahun ini maka arah pembangunan


tahun ini selain fokus pada peningkatan konektivitas pada pusat pertumbuhan, juga
fokus pada peningkatan kualitas infrasttuktur dasar masyarakat sepertia perbaikan
sarana transportasi dan listrik.

4. Agenda pembangunan Tahun IV (2020)

Agenda pembangunan Kabupaten Yahukimo pada Tahun 2020 ini merupakan


tahun ke empat dalam pelaksanaan RPJMD melalui dokumen RKPD tahun 2020.
Pembangunan pada tahun ini berfokus pada penguatan kemandirian ekonomi
masyarakat dan peningkatan pemberdayaan masyarakat dalam kemandirian sosial
ekonomi . Sehingga tema/agenda pembangunan tahun ini adalah sebagai berikut.

“PEMERATAAN INFRASTRUKTUR DAN PEMANFAATAN


SDA”

Dengan melanjutkan pembangunan tahun sebelumnya, tahun 2020 ini


mengarah pada pembangunan untuk penguatan ekonomi daerah yang didukung

RPJMD Kabupaten Yahukimo Tahun 2016-2021


VI - 16
Bab VI Strategi dan Arah Kebijakan

dengan inftasrtuktur yang merata dan pemanfaatan SDA untuk perekonomian


masyarakat.

5. Agenda pembangunan Tahun V (2021)

Agenda pembangunan Kabupaten Yahukimo pada Tahun 2021 ini merupakan


tahun ke lima dan terakhir pada pelaksanaan RPJMD yang akan dituangkan dalam
dokumen RKPD tahun 2021. Pembangunan pada tahun ini berfokus pada
peningkatan sektor unggulan dan saya saing daerah untuk kesejahteraan masyarakat
Kabupaten Yahukimo. Sehingga tema/agenda pembangunan tahun ini adalah
sebagai berikut.

“PEMANTAPAN SEKTOR UNGGULAN UNTUK PENINGKATAN


DAYA SAING DAERAH ”

Dengan pencapaian hasil kinerja pada tahun-tahun sebelumnya diharapkan


pelaksanaan agenda pembangunan tahun ini tinggal memantapkan kinerja daerah.
Dengan lebih mantapnya kinerja daerah diharapkan masyarakat Kabupaten
Yahukimo akan menjadi sejahtera.

Selanjutnya, masing-masing tema pembangunan di atas diterjemahkan dalam


arah kebijakan sesuai prioritas pembangunan tiap tahun sebagaimana berikut.

RPJMD Kabupaten Yahukimo Tahun 2016-2021


VI - 17
Bab VI Strategi dan Arah Kebijakan

Tabel 6.1
Arah Kebijakan Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten Yahukimo
Tahun 2016-2021
Arah Kebijakan (Prioritas & Sasaran RKPD)
2017 2018 2019 2020 2021
Peningkatan Penguatan Penguatan SDM Pemerataan Pemantapan
No Strategi/ Prioritas Kebijakan Umum SDM dan ekonomi wilayah untuk infrastruktur sektor unggulan
kualitas hidup kesejahteraan dan untuk peningatan
masyarakat masyarakat pemanfaatan daya saing
SDA daerah
1. Peningkatan kualitas
dan pemerataan
penyelenggaran
pendidikan di seluruh
wilayah Kabupaten
Yahukimo
2. Peningkatan
kesempatan belajar
anak
3. Pemenuhan dan
pemerataan prasarana
Peningkatan dan dan sarana untuk
1 pemerataan kualitas meningkatkan kapasitas
pelayanan pendidikan & dan akses pendidikan
kesehatan 4. Perluasan subsidi
pendidikan bagi seluruh
peserta didik dalam usia
wajib belajar
5. Peningkatan Relevansi
dan mutu pendidikan
6. Peningkatan akses
pelayanan kesehatan
secara merata

7. Peningkatan jaminan
pelayanan kesehatan

RPJMD Kabupaten Yahukimo Tahun 2016-2021 VI - 18


Bab VI Strategi dan Arah Kebijakan

Arah Kebijakan (Prioritas & Sasaran RKPD)


2017 2018 2019 2020 2021
Peningkatan Penguatan Penguatan SDM Pemerataan Pemantapan
No Strategi/ Prioritas Kebijakan Umum SDM dan ekonomi wilayah untuk infrastruktur sektor unggulan
kualitas hidup kesejahteraan dan untuk peningatan
masyarakat masyarakat pemanfaatan daya saing
SDA daerah
terhadap masyarakat
tanpa terkecuali

8. Peningkatan kualitas
dan ketersediaan
fasilitas pelayanan
kesehatan

9. Peningkatan dan
pemerataan distribusi
tenaga kesehatan
maupun tenaga medis
yang berkualitas

10. Pengembangan
keterampilan
masyarakat di berbagai
sektor ekonomi

11. Peningkatan
perekonomian
masyarakat di setiap
distrik dan kampung

12. Kemandirian bekerja dan


Peningkatan dan berwirausaha
2. Perluasan Kesempatan
13. Peningkatan daya saing
kerja
tenaga kerja

RPJMD Kabupaten Yahukimo Tahun 2016-2021 VI - 19


Bab VI Strategi dan Arah Kebijakan

Arah Kebijakan (Prioritas & Sasaran RKPD)


2017 2018 2019 2020 2021
Peningkatan Penguatan Penguatan SDM Pemerataan Pemantapan
No Strategi/ Prioritas Kebijakan Umum SDM dan ekonomi wilayah untuk infrastruktur sektor unggulan
kualitas hidup kesejahteraan dan untuk peningatan
masyarakat masyarakat pemanfaatan daya saing
SDA daerah
14. Peningkatan investasi
daerah dengan
menciptakan iklim
investasi yang berdaya
saing global

15. Revitalisasi dan


pengembangan pusat-
pusat pertumbuhan
ekonomi berbasis
Sumberdaya lokal
Percepatan
3. Transformasi Ekonomi 16. Pengembangan ekonomi
kerakyatan lokal dan tradisional di
setiap distrik maupun
kampung

17. Peningkatan investasi


sektor UMKM secara
berkesinambungan

18. Peningkatan permodalan


ekonomi masyarakat
melalui optimalisasi
koperasi daerah

19. Peningkatan kualitas


4. bantuan dan

RPJMD Kabupaten Yahukimo Tahun 2016-2021 VI - 20


Bab VI Strategi dan Arah Kebijakan

Arah Kebijakan (Prioritas & Sasaran RKPD)


2017 2018 2019 2020 2021
Peningkatan Penguatan Penguatan SDM Pemerataan Pemantapan
No Strategi/ Prioritas Kebijakan Umum SDM dan ekonomi wilayah untuk infrastruktur sektor unggulan
kualitas hidup kesejahteraan dan untuk peningatan
masyarakat masyarakat pemanfaatan daya saing
SDA daerah
perlindungan sosial bagi
masyarakat miskin

20. Pemberdayaan
masyarakat dalam
kemandirian bekerja
Pemberdayaan usaha 21. Penyediaan infrastruktur
ekonomi masyarakat
dasar bagi masyarakat
miskin secara merata
miskin

22. Pemberdayaan
masyarakat dalam
kemandirian sosial-
ekonomi

23. Penataan fungsi-fungsi


kelembagaan
pemerintah

24. Peningkatan kualitas


Optimalisasi Kinerja
Birokrasi Pelayanan pengelolaan dan
5. pengawasan
Publik dan Tata Kelola
Pemerintahan penggunaan keuangan
daerah

25. Tertibnya pengelolaan


keuangan daerah

RPJMD Kabupaten Yahukimo Tahun 2016-2021 VI - 21


Bab VI Strategi dan Arah Kebijakan

Arah Kebijakan (Prioritas & Sasaran RKPD)


2017 2018 2019 2020 2021
Peningkatan Penguatan Penguatan SDM Pemerataan Pemantapan
No Strategi/ Prioritas Kebijakan Umum SDM dan ekonomi wilayah untuk infrastruktur sektor unggulan
kualitas hidup kesejahteraan dan untuk peningatan
masyarakat masyarakat pemanfaatan daya saing
SDA daerah
26. Penerapan standar
pelayanan minimal
pelayanan publik

27. Penciptaan suasana


aman, tertib dan saling
menghargai dalam
masyarakat

28. Peningkatan upaya


pencegahan tindakan
Peningkatan upaya
preventif dan kriminal dan
6. pemeliharaan keamanan
penanganan gangguan
keamanan lingkungan lingkungan

29. Koordinasi berkelanjutan


antara pemerintah
daerah dengan berbagai
komunitas
daerah/agama/golongan

30. Peningkatan konektivitas


antar kawasan industri
dan pusat
Pemerataan akses dan
pertumbuhan/perekono
peningkatan
7. mian daerah
konektivitas antar
wilayah
31. Meningkatkan Kualitas
dan kapasitas
pengelolaan

RPJMD Kabupaten Yahukimo Tahun 2016-2021 VI - 22


Bab VI Strategi dan Arah Kebijakan

Arah Kebijakan (Prioritas & Sasaran RKPD)


2017 2018 2019 2020 2021
Peningkatan Penguatan Penguatan SDM Pemerataan Pemantapan
No Strategi/ Prioritas Kebijakan Umum SDM dan ekonomi wilayah untuk infrastruktur sektor unggulan
kualitas hidup kesejahteraan dan untuk peningatan
masyarakat masyarakat pemanfaatan daya saing
SDA daerah
sumberdaya air secara
berkelanjutan

32. Peningkatan kualitas


dan kapasitas
infrastruktur transportasi

33. Peningkatan dan


pengembangan
pemukiman penduduk
layak huni

34. Pemerataan penyediaan


fasilitas listrik ke seluruh
wilayah

35. Pengendalian
pencemaran dan
perusakan lingkungan
hidup

36. Pengendalian produksi,


Perbaikan pengelolaan konsumsi, dan aktivitas
8. yang kurang ramah
lingkungan hidup
lingkungan

37. Penerapan konsep dan


strategi pembangunan
ekonomi yang ramah
lingkungan

RPJMD Kabupaten Yahukimo Tahun 2016-2021 VI - 23


Bab VI Strategi dan Arah Kebijakan

Arah Kebijakan (Prioritas & Sasaran RKPD)


2017 2018 2019 2020 2021
Peningkatan Penguatan Penguatan SDM Pemerataan Pemantapan
No Strategi/ Prioritas Kebijakan Umum SDM dan ekonomi wilayah untuk infrastruktur sektor unggulan
kualitas hidup kesejahteraan dan untuk peningatan
masyarakat masyarakat pemanfaatan daya saing
SDA daerah
38. Pengelolaan lingkungan
perkotaan

RPJMD Kabupaten Yahukimo Tahun 2016-2021 VI - 24


Bab VII Kebijakan Umum dan
Program Pembangunan Daerah

BAB VII
KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM
PEMBANGUNAN DAERAH
Pencapaian indikator target kinerja visi dan misi pada sasaran pembangunan
jangka menengah daerah memerlukan strategi-strategi sebagai sarana untuk
mendapatkan gambaran tentang program prioritas. Untuk mendapatkan program
prioritas yang inheren pada setiap strategi dibutuhkan kebijakan umum yang relevan
dengan tujuan pembangunan. Program-program prioritas pada masing-masing
strategi disebut sebagai program pembangunan daerah yang menggambarkan
capaian secara langsung terhadap sasaran pembangunan Kabupaten Yahukimo.
Program pembangunan merupakan bentuk instrumen kebijakan berupa program
prioritas yang memuat satu atau lebih kegiatan yang dilaksanakan oleh PD atau
masyarakat. Pelaksanaan program-program pembangunan daerah bertujuan untuk
mencapai sasaran dan tujuan pembangunan daerah sesuai dengan visi dan misi
Bupati dan Wakil Bupati terpilih.

Perumusan kebijakan umum merupakan penjabaran dari strategi yang


diterjemahkan ke dalam rencana program-program prioritas pembangunan. Kebijakan
umum memberikan arah perumusan rencana program prioritas pembangunan agar
selaras dengan strategi dan sasaran pembangunan jangka menengah. Selain itu,
kebijakan umum harus disertai kerangka pengeluaran jangka menengah daerah dan
menjadi pedoman bagi PD dalam menyusun program dan kegiatan pada Rencana
Strategis (Renstra) PD masing-masing.

Program pembangunan daerah merupakan sekumpulan program prioritas


yang secara khusus terkait dengan capaian sasaran pembangunan daerah. Langkah

RPJMD Kabupaten Yahukimo Tahun 2016-2021


VII - 1
Bab VII Kebijakan Umum dan
Program Pembangunan Daerah

awal untuk mengidentifikasi program-program prioritas yang bersifat strategis dan


mengikuti arsitektur adalah dengan menganalisis strategi dan arah kebijakan yang
telah ditentukan. Suatu program pembangunan daerah, secara teknokratis
diterjemahkan dalam program prioritas yang pada dasarnya dijabarkan dari strategi
dan arah kebijakan yang telah dirumuskan. Keterkaitan antara program dengan
strategi dan arah kebijakan menunjukkan pentingnya kejelasan hubungan antara
program prioritas dengan sasarannya.

Berbagai program pembangunan daerah diterjemahkan dari visi dan misi yang
disampaikan Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Yahukimo. Berikut program
pembangunan daerah Kabupaten Yahukimo pada perencanaan pembangunan
daerah periode 2016-2021.

RPJMD Kabupaten Yahukimo Tahun 2016-2021


VII - 2
Bab VII Kebijakan Umum dan
Program Pembangunan Daerah

Tabel 7.1
Program Pembangunan Daerah Kabupaten Yahukimo Tahun 2016-2021
STRATEGI/ PD Penanggung
No KEBIJAKAN UMUM PROGRAM INDIKATOR PROGRAM
PRIORITAS jawab
1 S1 : Peningkatan dan 1. Peningkatan kualitas dan Program Wajib Belajar APM SD/MI/SDLB
pemerataan kualitas pemerataan Pendidikan Dasar
pelayanan pendidikan penyelenggaran Sembilan Tahun APK SD/MI/SDLB
APM SMP/MTS/SMPLB Dinas Pendidikan
& kesehatan pendidikan di seluruh
wilayah Kabupaten
APK SMP/MTS/SMPLB
Yahukimo
2. Peningkatan kesempatan Program pendidikan Angka Partisipasi Kasar
belajar anak menengah Atas (APK) SMK
Angka Partisipasi Murni
(APK) SMK
Dinas Pendidikan
Angka Partisipasi Kasar
(APK) SMA
Angka Partisipasi Murni
(APK) SMA
3. Pemenuhan dan Program Peningkatan
Persentase sekolah yang
pemerataan prasarana dan sarana dan prasarana
beroperasi yang layak
sarana untuk pendidikan Dinas Pendidikan
untuk tempat menerima
meningkatkan kapasitas
pendidikan
dan akses pendidikan
4. Perluasan subsidi Program Pendidikan tinggi
pendidikan bagi seluruh Jumlah siswa yang
Dinas Pendidikan
peserta didik dalam usia mendapatkan beaiswa
wajib belajar
5. Peningkatan Relevansi Program peningkatan mutu
dan mutu pendidikan pendidik dan tenaga Kualifikasi Guru (minimal
Dinas Pendidikan
kependidikan S1/D4)

RPJMD Kabupaten Yahukimo Tahun 2016-2021 VII - 3


Bab VII Kebijakan Umum dan
Program Pembangunan Daerah

STRATEGI/ PD Penanggung
No KEBIJAKAN UMUM PROGRAM INDIKATOR PROGRAM
PRIORITAS jawab
6. Peningkatan akses Program Upaya Kesehatan
pelayanan kesehatan Masyarakat Cakupan penduduk yang
secara merata menggunakan fasilitas Dinas Kesehatan
kesehatan
7. Peningkatan kualitas dan Program Obat dan
ketersediaan fasilitas Perbekalan Kesehatan Angka Kesakitan
Dinas Kesehatan
pelayanan kesehatan (Morbiditas)

8. Peningkatan dan Program Kemitraan


pemerataan distribusi Peningkatan Pelayanan Jumlah tenaga kesehatan
Dinas Kesehatan
tenaga kesehatan maupun Kesehatan yang mempunyai sertifikat
tenaga medis yang
berkualitas Program Peningkatan
Angka kejadian malaria per
Pelayanan Penyakit
1000 penduduk
Menular Dinas Kesehatan
Prevalensi TB per 1000
penduduk
9. Pengembangan Program Pengembangan Dinas
keterampilan masyarakat Usaha di Bidang Perindustrian,
Jumlah usaha kecil dan
di berbagai sektor ekonomi Perindustrian Perdagangan,
menengah
Koperasi dan
UMKM
10. Peningkatan Program Pengembangan Jumlah kelompok usaha Badan
perekonomian masyarakat Lembaga Ekonomi Ekonomi Produktif Pemberdayaan
di setiap distrik dan Pedesaan masyarakat kampung yang Masyarakat
kampung aktif kampung

Program Peningkatan
Produksi Hasil Peternakan Jumlah Produksi Dinas Pertanian
peternakan dan Perikanan
2 S2 : Peningkatan dan 11. Kemandirian bekerja dan Program Peningkatan Dinas
Perluasan Kesempatan berwirausaha Sarana dan Prasarana Jumlah IKM yang Perindustrian,
kerja Industri Kecil Menengah berkembang Perdagangan,
(IKM) Koperasi dan

RPJMD Kabupaten Yahukimo Tahun 2016-2021 VII - 4


Bab VII Kebijakan Umum dan
Program Pembangunan Daerah

STRATEGI/ PD Penanggung
No KEBIJAKAN UMUM PROGRAM INDIKATOR PROGRAM
PRIORITAS jawab
UMKM

12. Peningkatan daya saing Program Peningkatan


Persentase masyarakat
tenaga kerja kompetensi, Kualitas dan Dinas Tenaga
yang berdaya dan
Produktivitas Tenaga Kerja Kerja
melakukan usaha ekonomi
3 S3 : Percepatan 13. Peningkatan investasi Program Sisitim Dinas
Transformasi Ekonomi daerah dengan Pendukung Industri dan Perindustrian,
kerakyatan menciptakan iklim investasi Pemberdayaan Industri Realisasi Investasi (triliun) Perdagangan,
yang berdaya saing global Kecil Menengah Koperasi dan
UMKM
14. Revitalisasi dan Program Perlindungan Dinas
pengembangan pusat- Konsumen dan Perserntase sarana dan Perindustrian,
pusat pertumbuhan pengamanan perdagangan prasarana perdagangan Perdagangan,
ekonomi berbasis yang dibangun Koperasi dan
Sumberdaya lokal UMKM
15. Pengembangan ekonomi Program Penlngkatan
lokal dan tradisional di Sarana dan Prasarana Persentase terpenuhinya
Dinas Pertanian
setiap distrik maupun Peternakan sarana dan prasarana
dan Perikanan
kampung peternakan
Program Sarana dan Persentase terpenuhinya
Dinas Pertanian
Prasaranan Perikanan sarana dan prasarana
dan Perikanan
Budidaya perikanan
Program Pengembangan
Jumlah sarana dan
Sarana dan Prasarana Dinas Kebudayaan
prasarana wisata dalam
Pariwisata dan Pariwisata
kondisi baik
16. Peningkatan investasi Program Pengembangan Dinas
sektor UMKM secara Kewirausahaan dan Perindustrian,
berkesinambungan Keunggulan Kompetitif Persentase jumlah
Perdagangan,
Usaha Kecil Menengah wirausaha
Koperasi dan
UMKM

RPJMD Kabupaten Yahukimo Tahun 2016-2021 VII - 5


Bab VII Kebijakan Umum dan
Program Pembangunan Daerah

STRATEGI/ PD Penanggung
No KEBIJAKAN UMUM PROGRAM INDIKATOR PROGRAM
PRIORITAS jawab
17. Peningkatan permodalan Program Penguatan Dinas
ekonomi masyarakat Kelembagaan Koperasi Perindustrian,
Jumlah lembaga koperasi
melalui optimalisasi Perdagangan,
aktif
koperasi daerah Koperasi dan
UMKM
4 S4: Pemberdayaan 18. Peningkatan kualitas Program Pemberdayaan
Persentase masyarakat
usaha ekonomi bantuan dan perlindungan sosial bantuan subsidi
miskin penerima subsisi Dinas Sosial
masyarakat miskin sosial bagi masyarakat raskin
raskin
secara merata miskin
19. Penyediaan infrastruktur Program Sarana dan
dasar bagi masyarakat Prasarana Sosial Persentase RT miskin
miskin yang memiliki sarana dan
Dinas Sosial
pra sarana dasar rumah
sederhana sehat

20. Pemberdayaan Program Peningkatan Badan


Jumlah Penduduk miskin
masyarakat dalam Pelayanan dan Penciptaan Pemberdayaan
yang terserap di dunia
kemandirian sosial- Iklim Masyarakat
kerja
ekonomi kampung
5 S5: Reformasi 21. Penataan fungsi-fungsi Program perencanaan
Birokrasi kelembagaan pemerintah pembangunan daerah Badan
Jumlah OPD yang mampu
Perencanaan
menyusun Renstra dengan
Pembangunan
baik dan benar
daerah

Program Peningkatan Jumlah aparatur


Profesionalisme Tenaga Pemeriksa dan Aparatur
Inspektorat Daerah
Pemeriksa dan Aparatur Pengawasan yang
Pengawasan bersertifikasi
22. Peningkatan kualitas Program Peningkatan dan
pengelolaan dan Pengembangan
pengawasan penggunaan Pengelolaan Keuangan Sekda Bagian
Nilai Lakip Daerah
keuangan daerah Daerah Keuangan

RPJMD Kabupaten Yahukimo Tahun 2016-2021 VII - 6


Bab VII Kebijakan Umum dan
Program Pembangunan Daerah

STRATEGI/ PD Penanggung
No KEBIJAKAN UMUM PROGRAM INDIKATOR PROGRAM
PRIORITAS jawab
Program Peningkatan
Pendapatan Daerah Badan pengelola
Jumlah PAD Pajak dan Retibusi
Daerah
23. Tertibnya pengelolaan Program peningkatan dan
Jumlah laporan keuangan
keuangan daerah pengembangan Sekda Bagian
SKPD yang memenuhi
pengelolaan keuangan Keuangan
standar
daerah
24. Penerapan standar Program pembinaan dan Badan
Persentase ASN mengikuti
pelayanan minimal pengembangan aparatur Kepegawaian,
Pembinaan dan
pelayanan publik Pendidikan, dan
Pengembangan Aparatur
Pelatihan
6 S6: Peningkatan upaya 25. Penciptaan suasana aman, Program pengembangan Kantor Kesatuan
preventif dan tertib dan saling wawasan kebangsaan Bangsa Politik dan
penanganan gangguan menghargai dalam Jumlah kasus kerusuhan
Perlindungan
keamanan lingkungan masyarakat Masyarakat
27. Peningkatan upaya Program pemberdayaan
Persentase masyarakat
pencegahan tindakan masyarakat untuk menjaga
aktif dalam menjaga Kantor Satpol PP
kriminal dan pemeliharaan ketertiban dan keamanan
keamanan dan ketertiban
keamanan lingkungan
7 S7: Pemerataan akses 28. Peningkatan konektivitas Program pembangunan
dan peningkatan antar kawasan industri dan jembatan Dinas Pekerjaan
Jumlah jembatan dalam
Umum dan
konektivitas antar pusat kondisi baik
Penataan Ruang
wilayah pertumbuhan/perekonomia
n daerah Program Pembangunan /
Dinas Pekerjaan
Peningkatan jalan dan Persentase panjang jalan
Umum dan
jembatan beraspal
Penataan Ruang
29. Meningkatkan Kualitas dan Program Pembangunan Dinas Pekerjaan
kapasitas pengelolaan Sistem Jaringan Pengairan Jumlah jaringan irigasi
Umum dan
sumberdaya air secara dan Irigasi dalam kondisi baik
Penataan Ruang

RPJMD Kabupaten Yahukimo Tahun 2016-2021 VII - 7


Bab VII Kebijakan Umum dan
Program Pembangunan Daerah

STRATEGI/ PD Penanggung
No KEBIJAKAN UMUM PROGRAM INDIKATOR PROGRAM
PRIORITAS jawab
berkelanjutan Program Pengendalian
Jaringan Sungai dan Dinas Pekerjaan
Jumlah jaringan sungai
Pemetaan Sungai Umum dan
dalam kondisi baik
Penataan Ruang
30. Peningkatan kualitas dan Program transportasi
Dinas
kapasitas infrastruktur pedesaan Jumlah angkutan umum
Perhubungan
transportasi
31. Peningkatan dan Program Pembangunan Dinas Pekerjaan
Persentase rumah layak
pengembangan Prasarana Perumahan Umum dan
huni
pemukiman penduduk Penataan Ruang
layak huni Program pembangunan Dinas Pekerjaan
Persentase rumah tinggal
prasarana sanitasi Umum dan
yang bersanitasi
Penataan Ruang
32. Pemerataan penyediaan Program Pembangunan
fasilitas listrik ke seluruh Listrik Perkotaan Persentase rumah tangga Dinas Perumahan
wilayah yang teraliri listrik di dan Kawasan
perkotaan Permukiman
8 S8: Peningkatan 33. Pengendalian pencemaran Program Pengendalian
kualitas lingkungan dan perusakan lingkungan Pencemaran dan Jumlah kasus pencemaran Dinas Lingkungan
hidup hidup Perusakan Lingkungan dan perusakan lingkungan Hidup
Hidup
Program Perencanaan
Dinas Pekerjaan
Tata Ruang Persentase wilayah yang
Umum dan
sesuai dengan RTRW
Penataan Ruang
34. Pengendalian produksi, Program Perlindungan dan
konsumsi, dan aktivitas Konservasi Sumber Daya Dinas Lingkungan
Jumlah KPH
yang kurang ramah Alam Hidup
lingkungan
35. Penerapan konsep dan Program Pencegahan dan
strategi pembangunan Penanggulangan Dinas Lingkungan
Luas wilayah tercemar
ekonomi yang ramah Pencemaran/Perusakan Hidup
lingkungan Lingkungan Hidup

RPJMD Kabupaten Yahukimo Tahun 2016-2021 VII - 8


Bab VII Kebijakan Umum dan
Program Pembangunan Daerah

STRATEGI/ PD Penanggung
No KEBIJAKAN UMUM PROGRAM INDIKATOR PROGRAM
PRIORITAS jawab
36. Pengelolaan lingkungan Program pengembangan
Dinas Lingkungan
perkotaan kinerja pengelolaan Volume sampah (m3)
Hidup
persampahan

RPJMD Kabupaten Yahukimo Tahun 2016-2021 VII - 9


Bab VIII Indikasi Rencana Program Proiritas Yang Disertai
Kebutuhan Pendanaan

BAB VIII
INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS YANG
DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN

Mengacu pada arsitektur perencanaan pembangunan yang memisahkan antara


aspek strategis dan operasional, maka program prioritas dipisahkan pula menjadi 2 (dua),
yaitu program prioritas untuk perencanaan strategis dan program prioritas untuk
perencanaan operasional. Suatu program prioritas yang dimaksudkan untuk
menyelenggarakan urusan pemerintahan daerah pada dasarnya adalah perencanaan
operasional. Suatu urusan menjadi strategis tergantung tujuan dan sasaran
pembangunan dan bagaimana strategi pencapaiannya. Suatu urusan pemerintahan
daerah dapat menjadi strategis di satu tahun atau periode, dan sebaliknya menjadi
operasional pada periode berikutnya.

Indikasi rencana program prioritas Kabupaten Yahukimo berisi program-program


prioritas untuk mencapai visi dan misi Bupati, pemenuhan Standar Pelayanan Minimum
(SPM) dan penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah. Program prioritas merupakan
bentuk instrumen kebijakan yang terdiri dari satu atau lebih kegiatan pembangunan
daerah. Kegiatan ini mendapat prioritas dalam pendanaan untuk melaksanakan kegiatan
sesuai perencanaan masing-masing Perangkat Daerah sehingga pencapaian sasaran
dan tujuan pembangunan daerah dapat terwujud. Perencanaan program prioritas dalam
dokumen RPJMD harus dirumuskan dengan seksama mengingat pentingnya esensi
program prioritas bagi rujukan utama pelaksanaan perencanaan kegiatan tiap tahun yang
dituangkan ke dalam Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD).

Adapun pagu indikatif sebagai wujud kebutuhan pendanaan adalah jumlah dana
yang tersedia untuk penyusunan program tahunan dan program yang dilaksanakan lebih
dari satu tahun anggaran. Selain program pembangunan daerah (program prioritas I),

RPJMD Kabupaten Yahukimo Tahun 2016-2021 VIII- 1


Bab VIII Indikasi Rencana Program Proiritas Yang Disertai
Kebutuhan Pendanaan

program dan kegiatan ini wajib mendapatkan prioritas pendanaan karena sifatnya yang
berkesinambungan.

Mengacu pada hubungan klasifikasi belanja menurut urusan pemerintah daerah dan
perangkat daerah di atas, maka program pembangunan yang menjadi prioritas dalam 5
(lima) tahun disusun berdasarkan program prioritas dan beserta pagu indikatif
pelaksanaannya. Rencana program prioritas dan kebutuhan pendanaan RPJMD
Kabupaten Yahukimo tahun 2016-2021 selengkapnya dapat dilihat pada lampiran tabel
8.1 berikut ini.

RPJMD Kabupaten Yahukimo Tahun 2016-2021 VIII- 2


Kondisi Kinerja Capaian Kinerja Program Perangkat Daerah dan Kerangka Pendanaan
Kode
Urusan/Bidang Urusan/Program PD Indikator Kinerja (Outcome) Awal RPJMD Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021 OPD
Rekening
(2015/2016) Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp.
1 Urusan Wajib
1.01 Urusan Pendidikan 233.285.158.050 155.942.864.739 173.137.293.572 192.788.982.397 215.292.375.769 Dinas Pendidikan
Program Pelayanan Administrasi Persentase Unit Kerja internal yang 35% 6.661.924.050 1.131.972.740 45% 1.188.571.377 50% 1.247.999.946 50% 1.310.399.943 Dinas Pendidikan
Perkantoran terlayani dengan baik
Program Peningkatan Sarana Dan Persentase pemenuhan sarana dan 35% 435.000.000 40% 6.688.400.000 45% 7.022.820.000 50% 7.373.961.000 50% 7.742.659.050 Dinas Pendidikan
Prasarana Aparatur prasarana dengan kondisi baik pada
Unit Kerja internal
1.04 Program Peningkatan Disiplin Aparatur Persentase disiplin aparatur dalam 35% 136.000.000 40% 299.821.954 45% 350.791.686 50% 410.426.272 50% 480.198.739 Dinas Pendidikan
berpakaian
Program Peningkatan Pengembangan Persentase laporan Capaian Kinerja 35% 60.000.000 40% 141.320.000 45% 148.386.000 50% 155.805.300 50% 163.595.565 Dinas Pendidikan
Sistem Pelaporan Capaian Kinerja Kerja dan Keuangan yang memenuhi
Dan Keuangan standar
1.06 Program Pengembangan Data dan Persentase Ketersediaan Data 35% 545.000.000 40% 192.193.560 45% 224.866.465 50% 263.093.764 50% 307.819.704 Dinas Pendidikan
Informasi
1.08 Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Jumlah sekolah 193 100.805.890.000 198 65.502.293.815 203 76.637.683.764 208 89.666.090.004 2013 104.909.325.304 Dinas Pendidikan
Sembilan Tahun
1.11 Program Pendidikan Tinggi Jumlah sekolah tinggi 1 11.275.000.000 2 12.316.403.970 2 14.410.192.645 2 16.859.925.395 2 19.726.112.712 Dinas Pendidikan
1.12 Peningkatan Sarana dan Prasarana Persentase pemenuhan sarana dan 35% 22.720.850.000 40% 45% 50% 50% Dinas Pendidikan
Pendidikan prasarana pendidikan
Program Pendidikan Anak Usia Dini APM PAUD 30,00 34.866.210.000 30,00 639.000.000 30,00 670.950.000 30,00 704.497.500 30,00 739.722.375 Dinas Pendidikan
Program Pendidikan Non Formal Angka Melek Huruf 41,39 43,54 1.421.900.000 45,69 1.492.995.000 47,85 1.567.644.750 50 1.646.026.988 Dinas Pendidikan

Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar APK SD 35% 40,65 42.782.130.800 45,49 44.921.237.340 50,33 47.167.299.207 55,16 49.525.664.167 Dinas Pendidikan
Sembilan Tahun APM SD 35% 37,67 40,75 43,84 46,92 Dinas Pendidikan

Program Pendidikan Menengah Atas APM SMA 10,06 38.548.000.000 11,30 8.132.469.735 12,53 8.539.093.222 13,77 8.966.047.883 15,00 9.414.350.277 Dinas Pendidikan

Program Peningkatan Mutu Pendidik dan Kualifikasi Guru (Minimal DIV/S1) 35% 5.956.284.000 45 14.424.958.165 50 15.146.206.073 55 15.903.516.377 60 16.698.692.196 Dinas Pendidikan
Tenaga Kependidikan
Program Pendidikan Tinggi Jumlah sekolah tinggi 1 11.275.000.000 1 1.900.000.000 1 1.995.000.000 2 2.094.750.000 2 2.199.487.500 Dinas Pendidikan

1.02 Urusan Kesehatan 12.917.950.000 100.467.517.000 105.490.892.850 110.765.437.493 116.303.709.367


Program Pelayanan Administrasi Persentase Unit Kerja internal yang 35% 4.560.850.000 40% 1.978.300.000 45% 2.077.215.000 50% 2.181.075.750 55% 2.290.129.538 Dinas Kesehatan
Perkantoran terlayani dengan baik
Program Peningkatan Sarana dan Persentase pemenuhan sarana dan 35% 970.000.000 40% 210.000.000 45% 220.500.000 50% 231.525.000 55% 243.101.250 Dinas Kesehatan
Prasarana Aparatur prasarana dengan kondisi baik pada
Unit Kerja internal
Program Peningkatan Kapasitas Sumber Persentase aparatur memenuhi 35% 40% 1.438.000.000 45% 1.509.900.000 50% 1.585.395.000 55% 1.664.664.750 Dinas Kesehatan
Daya Aparatur standar kompetensi
Program Peningkatan Pengembangan Nilai Lakip PD CC CC 52.700.000 BB 55.335.000 BB 58.101.750 AA 61.006.838 Dinas Kesehatan
Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan
Keuangan
Program Peningkatan Pengembangan Jumlah laporan keuangan SKPD 1 122100000 1 142550000 1 149677500 2 157161375 2 165019443,8 Dinas Kesehatan
Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan yang memenuhi standar
Keuangan
Program pengadaan, peningkatan sarana Persentase pemenuhan sarana dan 35% 40% 850.000.000 45% 892.500.000 50% 937.125.000 55% 983.981.250 Dinas Kesehatan
dan prasarana rumah sakit/rumah sakit prasarana RS dalam kondisi baik
jiwa/rumah sakit paru-paru/rumah sakit
mata
Program Peringatan Hari-Hari Besar Persentase peserta aktif mengikuti 35% 250.000.000 262.500.000 275.625.000 289.406.250 Dinas Kesehatan
Nasional peringatan hari-hari besar

Program Peningkatan Keselamatan Ibu Angka mkematian ibu 10% 8% 1.000.000.000 6% 1.050.000.000 4% 1.102.500.000 2% 1.157.625.000 Dinas Kesehatan
Melahirkan dan Anak
Program Perbaikan Gizi Masyarakat Persentase balita gizi buruk 35% 40% 100.000.000 45% 105.000.000 50% 110.250.000 55% 115.762.500 Dinas Kesehatan

Program Promosi Kesehatan dan Jumlah kegiatan promosi kesehatan 2 Kali 2 Kali 150000000 2 Kali 157500000 2 Kali 165375000 2 Kali 173643750 Dinas Kesehatan
Pemberdayaan Masyarakat dilaksanakan

Program Upaya Kesehatan Masyarakat Jumlah pasien dilayani 35% 1.970.000.000 40% 388.600.000 45% 408.030.000 50% 428.431.500 55% 449.853.075 Dinas Kesehatan

Program Pencegahan dan Prevalensi penyakit menular 35% 40% 45% - 50% - 55% - Dinas Kesehatan
Penanggulangan Penyakit Menular
Program Pengembangan Lingkungan Persentase pengurangan 35% 40% 146.000.000 45% 153.300.000 50% 160.965.000 55% 169.013.250 Dinas Kesehatan
Sehat pencemaran lingkungan

Program Obat dan Perbekalan Kesehatan Persentase Fasilitas Pelayanan 35% 5.295.000.000 40% 6.313.720.000 45% 6.629.406.000 50% 6.960.876.300 55% 7.308.920.115 Dinas Kesehatan
kesehatan
Program Kemitraan Peningkatan Indeks Kepuasan Masyarakat C C 15.600.000.000 B 16.380.000.000 B 17.199.000.000 A 18.058.950.000 Dinas Kesehatan
Pelayanan Kesehatan (Pelayanan Kesehatan Pemerintah
Daerah)
Kondisi Kinerja Capaian Kinerja Program Perangkat Daerah dan Kerangka Pendanaan
Kode
Urusan/Bidang Urusan/Program PD Indikator Kinerja (Outcome) Awal RPJMD Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021 OPD
Rekening
(2015/2016) Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp.
Program Pengadaan, Peningkatan dan Persentase Puskesmas/Puskesmas 35% 40% 26.275.000.000 45% 27.588.750.000 50% 28.968.187.500 55% 30.416.596.875 Dinas Kesehatan
Perbaikan Sarana dan Prasaranan Pembantu dan Jaringannya yang
Puskesmas / Puskesmas Pembantu dan memiliki sarana/prasarana
Jaringannya penunjang sesuai standar

RSUD Dekai 35% 40% 45% 50% 55%


Program Pelayanan Administrasi Persentase unit kerja internal 35% 40% 14.282.940.000 45% 14.997.087.000 50% 15.746.941.350 55% 16.534.288.418 RSUD Dekai
Perkantoran terlayani administrasi
Program Peningkatan Sarana dan Persentase sarana dan prasarana 35% 550.000.000 577.500.000 606.375.000 636.693.750 RSUD Dekai
Prasarana Aparatur dengan kondisi baik pada Unit Kerja

Program Peningkatan pengembangan Nilai Lakip PD CC CC 135.000.000 BB 141.750.000 BB 148.837.500 AA 156.279.375 RSUD Dekai
sistem pelaporan capaian kinerja dan
keuangan
Program Peningkatan Kapasitas Sumber Persentase ASN yang mengikuti 35% 40% 1.473.350.000 45% 1.547.017.500 50% 1.624.368.375 50% 1.705.586.794 RSUD Dekai
Daya Aparatur Pendidikan dan Pelatihan Sesuai
Standar

Program Pencegahan dan 35% 40% 710.000.000 45% 745.500.000 50% 782.775.000 50% 821.913.750 RSUD Dekai
Penanggulangan Penyakit Menular
Program Obat dan Perbekalan Kesehatan Persentase perbekalan obat tersedia 35% 40% 8.000.000.000 45% 8.400.000.000 50% 8.820.000.000 50% 9.261.000.000 RSUD Dekai

Program Upaya Kesehatan Masyarakat Angka Harapan Hidup 8,1 8,35 2202000000 8,59 2312100000 8,94 2427705000 9,09 2549090250 RSUD Dekai

Program pengadaan, peningkatan sarana Persentase pemenuhan sarana dan 35% 40% 16.586.337.000 45% 17.415.653.850 50% 18.286.436.543 50% 19.200.758.370 RSUD Dekai
dan prasarana rumah sakit/rumah sakit prasarana RS dalam kondisi baik
jiwa/rumah sakit paru-paru/rumah sakit
mata
1.03 Urusan Pekerjaan Umum dan Penataan 1.353.124.600.000 443.313.803.643 479.031.415.923 518.838.735.573 563.331.898.510 Dinas Pekerjaan
Ruang Umum dan
Penataan Ruang
Program Pelayanan Administrasi Persentase Unit Kerja internal yang 100% 1.031.500.000 100% 100% 100% 100% Dinas Pekerjaan
Perkantoran terlayani dengan baik Umum dan
Penataan Ruang
Program Peningkatan Sarana dan Persentase pemenuhan sarana dan 772.500.000 395.000.000 414.750.000 435.487.500 457.261.875 Dinas Pekerjaan
Prasarana Aparatur prasarana dengan kondisi baik pada Umum dan
Unit Kerja internal Penataan Ruang
Program Peningkatan Disiplin Aparatur Tingkat disiplin aparatur dalam 48.000.000 Dinas Pekerjaan
berpakaian Umum dan
Penataan Ruang
Program Pembangunan Jembatan Presentase penambahan Jumlah 36.750.000.000 108.467.450.427 126.906.917.000 148.481.092.890 173.722.878.681 Dinas Pekerjaan
jembatan Baru Umum dan
Penataan Ruang
Program pembangunan/peningkatan Persentase jalan kota dengan 894.300.000.000 303.278.000.000 318.441.900.000 334.363.995.000 351.082.194.750 Dinas Pekerjaan
Jalan dan Jembatan kondisi mantap Umum dan
Penataan Ruang
Program pengembangan dan pengelolaan 12.450.000.000 13.072.500.000 13.726.125.000 14.412.431.250 Dinas Pekerjaan
jaringan irigasi, rawa dan jaringan Umum dan
pengairan lainnya Penataan Ruang
Program pengembangan kinerja 2.400.000.000 2.520.000.000 2.646.000.000 2.778.300.000 Dinas Pekerjaan
pengelolaan air minum dan air limbah Umum dan
Penataan Ruang
Pembangunan Sarana dan Prasarana 8.608.119.500 9.038.525.475 9.490.451.749 9.964.974.336 Dinas Pekerjaan
Perumahan dan Perkantoran Umum dan
Penataan Ruang
Program pengembangan, pengelolaan 1.500.000.000 1.575.000.000 1.653.750.000 1.736.437.500 Dinas Pekerjaan
dan konversi sungai, danau dan sumber Umum dan
daya air lainnya Penataan Ruang
Program Perencanaan Tata Ruang Jumlah dokumen RTRW 700.000.000,00 1.750.000.000 1.837.500.000 1.929.375.000 2.025.843.750 Dinas Pekerjaan
Umum dan
Penataan Ruang
1.04 Perumahan Rakyat dan Kawasan - 495.164.100.000 519.922.305.000 545.918.420.250 573.214.341.263
Permukiman
Program Pelayanan Administrasi Persentase Unit Kerja internal yang 100% 100% 1.205.100.000 100% 1.265.355.000 100% 1.328.622.750 100% 1.395.053.888 Dinas Perumahan
Perkantoran terlayani dengan baik dan Kawasan
Permukiman

Program Peningkatan Sarana dan Persentase pemenuhan sarana dan 1.922.000.000 2.018.100.000 2.119.005.000 2.224.955.250 Dinas Perumahan
Prasarana Aparatur prasarana dengan kondisi baik pada dan Kawasan
Unit Kerja internal Permukiman

Program Peningkatan Kualitas Sumber Persentase aparatur yang 270.000.000 283.500.000 297.675.000 312.558.750 Dinas Perumahan
Daya Aparatur memenuhi standar dan Kawasan
kompetensi/kualifikasi pada Unit Permukiman
Kerjanya
Kondisi Kinerja Capaian Kinerja Program Perangkat Daerah dan Kerangka Pendanaan
Kode
Urusan/Bidang Urusan/Program PD Indikator Kinerja (Outcome) Awal RPJMD Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021 OPD
Rekening
(2015/2016) Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp.
Program Pembangunan Kawasan 165.092.000.000 173.346.600.000 182.013.930.000 191.114.626.500 Dinas Perumahan
Pemukiman dan Kawasan
Permukiman

1.05 Ketenteraman, Ketertiban Umum, dan 3.739.000.000 40% 18.482.407.540 45% 19.406.527.917 50% 20.376.854.313 55% 21.395.697.028
Pelindungan Masyarakat
Program Pelayanan Administrasi Persentase unit kerja internal 35% 40% 857.840.000 45% 900.732.000 50% 945.768.600 55% 993.057.030 Kantor Kesatuan
Perkantoran terlayani administrasi Bangsa, Politik
dan Perlindungan
Masyarakat

Program penlngkatan sarana dan Persentase sarana dan prasarana 35% 40% 363.000.000 45% 381.150.000 50% 400.207.500 55% 420.217.875 Kantor Kesatuan
prasarana aparatur dengan kondisi baik pada Unit Kerja Bangsa, Politik
dan Perlindungan
Masyarakat

Program peningkatan disiplin aparatur Persentase rata-rata kehadiran 35% 40% 30.000.000 45% 31.500.000 50% 33.075.000 55% 34.728.750 Kantor Kesatuan
pegawai Bangsa, Politik
dan Perlindungan
Masyarakat

Program peningkatan kapasitas sumber Persentase ASN yang mengikuti 35% 40% 146.600.000 45% 153.930.000 50% 161.626.500 55% 169.707.825 Kantor Kesatuan
daya Aparatur Pendidikan dan Pelatihan Sesuai Bangsa, Politik
Standar dan Perlindungan
Masyarakat

Program Peningkatan Pengembangan Nilai Lakip PD CC CC 30.000.000 BB 31.500.000 BB 33.075.000 AA 34.728.750 Kantor Kesatuan
Sistem Pelaporan capaian kinerja dan Bangsa, Politik
keuangan dan Perlindungan
Masyarakat

Program pengembangan wawasan Persentase konflik SARA 20% 10% 200.000.000 5% 210.000.000 5% 220.500.000 2% 231.525.000 Kantor Kesatuan
kebangsaan Bangsa, Politik
dan Perlindungan
Masyarakat

Program pendidikan politik masyarakat Persentase partitipasi pemilih 35% 40% 8.680.000.000 45% 9.114.000.000 9.569.700.000 55% 10.048.185.000 Kantor Kesatuan
dalam Pemilukada Bangsa, Politik
dan Perlindungan
Masyarakat

Satpol PP Satpol PP
Program Pelayanan Administrasi Persentase Unit Kerja internal yang 35% 2.689.000.000 40% 1.245.067.540 45% 1.307.320.917 50% 1.372.686.963 55% 1.441.321.311 Satpol PP
Perkantoran terlayani dengan baik
Program Peningkatan Sarana dan Persentase pemenuhan sarana dan 35% 1.050.000.000 40% 1.732.500.000 45% 1.819.125.000 50% 1.910.081.250 55% 2.005.585.313 Satpol PP
Prasarana Aparatur prasarana dengan kondisi baik pada
Unit Kerja internal
Program Bidang Pemadam Kebakaran Persentase penanganan kebakaran 35% 40% 2.030.000.000 45% 2.131.500.000 50% 2.238.075.000 55% 2.349.978.750 Satpol PP

Program pemberdayaan masyarakat Persentase masyarakat aktif dalam 35% 40% 752.400.000 45% 790.020.000 50% 829.521.000 55% 870.997.050 Satpol PP
untuk menjaga ketertiban dan keamanan menjaga keamanan dan ketertiban

Program Bidang Penegakan Perda dan Persentase penegakkan Perda 35% 40% 875.000.000 45% 918.750.000 50% 964.687.500 55% 1.012.921.875 Satpol PP
Perundang-undangan
Program peningkatan keamanan dan Persentase peningkatan keamanan 35% 40% 1.540.000.000 45% 1.617.000.000 50% 1.697.850.000 55% 1.782.742.500 Satpol PP
kenyamanan lingkungan dan kenyamanan
1.06 Urusan Sosial 34.501.950.000 35.583.297.500 37.814.962.375 39.705.710.494
PROGRAM PEMBERDAYAAN SOSIAL 2.687.816.000 2.822.206.800 2.963.317.140 3.111.482.997 Dinas Sosial
BANTUAN SUBSIDI RASKIN
Program Bantuan Bahan Bangunan Nt Bt BBagi Masyarakat Ma 4.627.000.000 4.858.350.000 5.101.267.500 5.356.330.875 Dinas Sosial
Rumah (BBR) Bagi Masyarakat Miskin PMASYAR
Program Sarana dan Prasarana Sosial Program Sarana dan Prasarana 0 - - - Dinas Sosial
Sosial
Program Pemberdayaan Fakir Miskin Program Pemberdayaan Fakir 4.375.000.000 4.593.750.000 4.823.437.500 5.064.609.375 Dinas Sosial
Komunitas Adat Terpencil (KAT) & Miskin Komunitas Adat Terpencil
Penyandang masalah Kesejahteraan (KAT) & Penyandang masalah
Sosial (PMKS) Kesejahteraan Sosial (PMKS)

Program Peningkatan Pelayanan dan Jumlah usaha 310.184.000 325.693.200 341.977.860 359.076.753 Dinas Sosial
Penciptaan Iklim

Program Peningkatan Kapasitas Jumlah infrastruktur logistik dalam 3.500.000.000 BPBD


Insfrastruktur Logistik dan Peralatan kondisi baik
Kondisi Kinerja Capaian Kinerja Program Perangkat Daerah dan Kerangka Pendanaan
Kode
Urusan/Bidang Urusan/Program PD Indikator Kinerja (Outcome) Awal RPJMD Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021 OPD
Rekening
(2015/2016) Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp.
Program Pelayanan Administrasi Persentase Unit Kerja internal yang 100% 1.273.650.000 100% 1.346.950.000 100% 1.414.297.500 100% 1.485.012.375 100% 1.559.262.994 BPBD
Perkantoran terlayani dengan baik
Program peningkatan Sarana dan Persentase pemenuhan sarana dan 30% 2.052.500.000 40% 8.020.000.000 45% 8.421.000.000 50% 8.842.050.000 55% 9.284.152.500 BPBD
Prasarana Aparatur prasarana dengan kondisi baik pada
Unit Kerja internal
Program Peningkatan Disiplin Aparatur Tingkat disiplin aparatur dalam 40% 300.000.000 45% 455.000.000 50% 477.750.000 52% 501.637.500 54% 526.719.375 BPBD
berpakaian
Program Peningkatan Pengembangan Persentase laporan Capaian Kinerja 75.000.000 35.000.000 36.750.000 38.587.500 40.516.875 BPBD
Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan dan Keuangan yang memenuhi
Keuangan standar
Program Peningkatan Kualitas dan Persentase aparatur yang 40% 379.000.000 45% 449.000.000 50% 471.450.000 52% 495.022.500 54% 519.773.625 BPBD
Propesionalisme Aparatur memenuhi standar
kompetensi/kualifikasi pada Unit
Kerjanya
Program Penyuluhan dan Penyebaran Jumlah petugas penyebaran 610.000.000 951.000.000 998.550.000 1.048.477.500 1.100.901.375 BPBD
Informasi Bencana Daerah informasi bencana
Program Penyuluhan dan Penyebaran Jumlah petugas penyebaran 1.930.000.000 2.375.000.000 1.850.000.000 2.395.000.000 1.450.000.000 BPBD
Informasi Bidang Kesiapsiagaan dan informasi bencana
Pencegahan
Program Fasilitasi Rehabilitasi dan Jumlah rehabilitasi 2.425.000.000 1.020.000.000 1.071.000.000 1.124.550.000 1.180.777.500 BPBD
Rekonstruksi
Program Fasilitasi Penanganan Tanggap Jumlah fasilitas tanggap darurat 3.200.000.000 5.200.000.000 5.460.000.000 5.733.000.000 6.019.650.000 BPBD
Darurat
Program Penanganan Masalah-Masalah Jumlah fasilitas tanggap darurat 1.045.000.000 2.650.000.000 2.782.500.000 2.921.625.000 3.067.706.250 BPBD
strategis yang menyangkut Tanggap
darurat dan kejadian luar biasa

Program penyiapan sarana dan prasarana - 2.250.000 2.362.500 2.480.625 2.604.656 BPBD
evakuasi korban bencana
1.07 Urusan Tenaga Kerja - 14.233.640.000 14.945.322.000 15.692.588.100 #VALUE! 16.477.217.505
Program Pelayanan Administrasi Persentase Unit Kerja internal yang 1.186.640.000 1.245.972.000 1.308.270.600 1.373.684.130 Dinas Tenaga
Perkantoran terlayani dengan baik Kerja
Program Peningkatan Sarana Dan Persentase pemenuhan sarana dan 5.617.000.000 5.897.850.000 6.192.742.500 6.502.379.625 Dinas Tenaga
Prasarana Aparatur prasarana dengan kondisi baik pada Kerja
Unit Kerja internal
Program Peningkatan Kapasitas Sumber Persentase peningkatan kompetensi 910.000.000 955.500.000 1.003.275.000 1.053.438.750 Dinas Tenaga
Daya Aparatur aparatur Kerja
Program Peningkatan Pengembangan Nilai Lakip PD CC CC 210.000.000 BB 220.500.000 BB 231.525.000 AA 243.101.250 Dinas Tenaga
Sistem Pelaporan Capaian Kinerja SKPD Kerja

Program Peningkatan Kompetensi, Prrsentase aparatur internal SKPD 4.910.000.000 5.155.500.000 5.413.275.000 5.683.938.750 Dinas Tenaga
Kualitas dan Produktivitas Tenaga Kerja yang terlayani Kerja

Program Penempatan, Peningkatan dan 2.070.000.000 2.173.500.000 2.282.175.000 2.396.283.750 Dinas Tenaga
Perluasan Kerja Kerja
Program Perlindungan Pengembangan 1.400.000.000 1.470.000.000 1.543.500.000 1.620.675.000 Dinas Tenaga
Lembaga Ketenagakerjaan Kerja

1.08 Urusan Pemberdayaan Perempuan dan


Pelindungan Anak
1.09 Pangan 6.390.000.000 12.905.200.000 13.550.460.000 14.227.983.000 14.939.382.150
Program Pelayanan Administrasi Persentase Unit Kerja internal yang 100% 100% 1.791.200.000 100% 1.880.760.000 100% 1.974.798.000 100% 2.073.537.900 Dinas Ketahanan
Perkantoran terlayani dengan baik Pangan
Program peningkatan sarana dan Persentase pemenuhan sarana dan 30% 32% 690.000.000 34% 724.500.000 36% 760.725.000 38% 798.761.250 Dinas Ketahanan
prasarana aparatur prasarana dengan kondisi baik pada Pangan
Unit Kerja internal
Program peningkatan disiplin aparatur Tingkat disiplin aparatur dalam 30% 33% 150.000.000 36% 157.500.000 39% 165.375.000 42% 173.643.750 Dinas Ketahanan
berpakaian Pangan
Program peningkatan kapasitas sumber Persentase aparatur yang 30% 30% 1.074.000.000 30% 1.127.700.000 30% 1.184.085.000 30% 1.243.289.250 Dinas Ketahanan
daya memenuhi standar Pangan
kompetensi/kualifikasi pada Unit
Kerjanya
Program Peningkatan Ketahanan Pangan Persentase Ketersediaan pangan 30% 35% 2.800.000.000 37% 2.940.000.000 39% 3.087.000.000 42% 3.241.350.000 Dinas Ketahanan
Pertanian/Perkebunan utama Pangan
Program Peningkatan Produksi Jumlah produksi pertanian 1.700.000.000 1.785.000.000 1.874.250.000 1.967.962.500 Dinas Ketahanan
Pertanian/Perkebunan Pangan
Program Pemberdayaan Penyuluh Persentase penyuluh yang 30% 3.340.000.000 35% 4.700.000.000 40% 4.935.000.000 45% 5.181.750.000 50% 5.440.837.500 Dinas Ketahanan
Pertanian/Perkebunan difasilitasi Pangan
Program peningkatan Sarana Produksi Persentase ketersediaan sarana 3.050.000.000 - Dinas Ketahanan
Tanaman Pangan dan Holtikultura Produksi Tanaman Pangan dan Pangan
Holtikultura
1.10 Pertanahan - - - - -
1.11 Urusan Lingkungan Hidup 20.776.500.000 18.612.795.000 19.543.434.750 20.520.606.488 21.546.636.812
Program Pelayanan Administrasi Persentase Unit Kerja internal yang 100% 2.265.220.000 100% 2.407.195.000 100% 2.527.554.750 100% 2.653.932.488 100% 2.786.629.112 Dinas Lingkungan
Perkantoran terlayani dengan baik Hidup
Kondisi Kinerja Capaian Kinerja Program Perangkat Daerah dan Kerangka Pendanaan
Kode
Urusan/Bidang Urusan/Program PD Indikator Kinerja (Outcome) Awal RPJMD Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021 OPD
Rekening
(2015/2016) Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp.
Program peningkatan Sarana dan Persentase pemenuhan sarana dan 2.629.000.000 5.524.000.000 5.800.200.000 6.090.210.000 6.394.720.500 Dinas Lingkungan
Prasarana Aparatur prasarana dengan kondisi baik pada Hidup
Unit Kerja internal
Program Peningkatan Disiplin Aparatur Tingkat disiplin aparatur dalam 275.525.000 289.301.250 303.766.313 318.954.628 Dinas Lingkungan
berpakaian Hidup
Program Peningkatan Pengembangan Persentase laporan Capaian Kinerja 50% 125.000.000 50% 150.000.000 50% 157.500.000 50% 165.375.000 50% 173.643.750 Dinas Lingkungan
Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan dan Keuangan yang memenuhi Hidup
Keuangan standar
Program Pengembangan Kinerja Persentase sampah dikelola 20% 10.836.280.000 20% 6.450.000.000 22% 6.772.500.000 24% 7.111.125.000 26% 7.466.681.250 Dinas Lingkungan
Pengelolaan Persampahan Hidup
Program Pelindungan dan Konservasi SDA Cakupan sumber daya alam yang 150.000.000 Dinas Lingkungan
dilindungi dan dikonservasi Hidup
Program Pengendalian Pencemaran dan Tingkat pencemaran lingkungan 600.000.000 600.000.000 630.000.000 661.500.000 694.575.000 Dinas Lingkungan
Perusakan Lingkungan Hidup Hidup
Program Peningkatan Kualitas dan Akses Cakupan informasi SDA 300.000.000 575.000 603.750 633.938 665.634 Dinas Lingkungan
Informasi SDA dan Lingk. Hidup Hidup
Program Pencegahan dan Luas wilayah tercemar 1.700.000.000 1.900.000.000 1.995.000.000 2.094.750.000 2.199.487.500 Dinas Lingkungan
Penanggulangan Pencemaran/Perusakan Hidup
Lingkungan Hidup

Program Peningkatan Kapasitas Sumber Persentase aparatur yang 1.246.000.000 680.500.000 714.525.000 750.251.250 787.763.813 Dinas Lingkungan
Daya Aparatur memenuhi standar Hidup
kompetensi/kualifikasi pada Unit
Kerjanya
Program Peningkatan Perlindungan Jumlah koordinasi penyusunan 850.000.000 550.000.000 577.500.000 606.375.000 636.693.750 Dinas Lingkungan
Bidang Amdal dan Laboratorium AMDAL Hidup
Program Perencanaan Pembangunan Nilai LAKIP 75.000.000 75.000.000 78.750.000 82.687.500 86.821.875 Dinas Lingkungan
Daerah Hidup
1.12 Urusan Administrasi Kependudukan dan 2.780.800.000 14.811.040.000 15.551.592.000 16.329.171.600 17.145.630.180
Pencatatan Sipil
Program pelayanan Administrasi Persentase Unit Kerja internal yang 35% 1.080.800.000 40% 1.347.540.000 45% 1.414.917.000 50% 1.485.662.850 55% 1.559.945.993 Dinas
Perkantoran terlayani dengan baik Kependudukan
dan Pencatatan
Sipil
PROGRAM PENINGKATAN SARANA DAN Persentase pemenuhan sarana dan 35% 40% 12.113.500.000 45% 12.719.175.000 50% 13.355.133.750 55% 14.022.890.438 Dinas
PRASARANA APARATUR prasarana dengan kondisi baik pada Kependudukan
Unit Kerja internal dan Pencatatan
Sipil
PROGRAM PENINGKATAN PELAYANAN Nilai IKM 35% 1.700.000.000 40% 1.350.000.000 45% 1.417.500.000 50% 1.488.375.000 55% 1.562.793.750 Dinas
PENCATATAN SIPIL Kependudukan
dan Pencatatan
Sipil
1.13 Urusan Pemberdayaan Masyarakat dan - 33.916.800.000 35.612.640.000 37.393.272.000 39.262.935.600
Desa
Program Pelayanan Administrasi Persentase Unit Kerja internal yang 90% 90% 2.126.300.000 90% 2.232.615.000 90% 2.344.245.750 90% 2.461.458.038 DINAS
Perkantoran terlayani dengan baik PEMBERDAYAAN
MASYARAKAT
KAMPUNG
Program Peningkatan Kapasitas Sumber Persentase aparatur memenuhi 90% 90% 1.050.000.000 90% 1.102.500.000 90% 1.157.625.000 90% 1.215.506.250 DINAS
Daya Aparatur standar kompetensi PEMBERDAYAAN
MASYARAKAT
KAMPUNG
Program Peningkatan Sarana dan Persentase pemenuhan sarana dan 7.114.000.000 7.469.700.000 7.843.185.000 8.235.344.250 DINAS
Prasarana Aparatur prasarana dengan kondisi baik pada PEMBERDAYAAN
Unit Kerja internal MASYARAKAT
KAMPUNG
PROGRAM PENINGKATAN KETAHANAN Persentase penurunan konflik 30% 25% 4.070.000.000 20% 4.273.500.000 15% 4.487.175.000 10% 4.711.533.750 DINAS
MASYARAKAT PEMBERDAYAAN
MASYARAKAT
KAMPUNG
PROGRAM PEMBINAAN DAN PENERAPAN Jumlah teknologi tepat guna 1 2 3.019.500.000 2 3.170.475.000 3 3.328.998.750 3 3.495.448.688 DINAS
TEKNOLOGI TEPAT GUNA diterapkan PEMBERDAYAAN
MASYARAKAT
KAMPUNG
Program Peningkatan Kapasitas Aparatur Jumlah aparatur desa memenuhi 30 30 1050000000 35 1102500000 35 1157625000 37 1215506250 DINAS
Pemerintah Desa standar kompetensi PEMBERDAYAAN
MASYARAKAT
KAMPUNG
Program Pengembangan Lembaga Jumlah kelompok usaha Ekonomi 10 11 3.025.000.000 12 3.176.250.000 12 3.335.062.500 13 3.501.815.625 DINAS
Ekonomi Pedesaan Produktif masyarakat kampung PEMBERDAYAAN
yang aktif MASYARAKAT
KAMPUNG
Kondisi Kinerja Capaian Kinerja Program Perangkat Daerah dan Kerangka Pendanaan
Kode
Urusan/Bidang Urusan/Program PD Indikator Kinerja (Outcome) Awal RPJMD Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021 OPD
Rekening
(2015/2016) Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp.
Program Peningkatan Partisipasi Jumlah masyarakat berpartisipasi 10 orang 20 orang 12.462.000.000 30 orang 13.085.100.000 40 orang 13.739.355.000 50 orang 14.426.322.750 DINAS
Masyarakat dalam Membangun Desa aktif PEMBERDAYAAN
MASYARAKAT
KAMPUNG
1.14 Urusan Pengendalian Penduduk dan 5.750.000.000 5.152.500.000 5.410.125.000 5.680.631.250 5.964.662.813
Keluarga Berencana
PROGRAM PENATAAN ADMINITRASI Jumlah orang yang menggunakan 35% 5.750.000.000 40% 5.152.500.000 45% 5.410.125.000 50% 5.680.631.250 55% 5.964.662.813 Dinas
KEPENDUDUKAN pelayanan dalam bidang Pengendalian
kependudukan Penduduk dan
Keluarga
Berencana
1.15 Urusan Perhubungan 13.230.734.000 135.937.250.000 142.734.112.500 149.870.818.125 157.364.359.031
Program pelayanan adminisrasi Persentase Unit Kerja internal yang 100% 2.298.250.000 100% 969.250.000 100% 1.017.712.500 100% 1.068.598.125 100% 1.122.028.031 Dinas
perkantoran terlayani dengan baik Perhubungan
Program peningkatan sarana dan Persentase pemenuhan sarana dan 4.217.500.000 4.292.500.000 4.507.125.000 4.732.481.250 4.969.105.313 Dinas
prasarana Aparatur prasarana dengan kondisi baik pada Perhubungan
Unit Kerja internal
Program Pembangunan Sarana dan 76.910.500.000 80.756.025.000 84.793.826.250 89.033.517.563 Dinas
Prasarana Perhubungan Udara Perhubungan
Program Pelayanan Administrasi 500.000.000 525.000.000 551.250.000 578.812.500 Dinas
Perkantoran Perhubungan
Program Peningkatan Disiplin Aparatur Tingkat disiplin aparatur dalam 365.000.000 383.250.000 402.412.500 422.533.125 Dinas
berpakaian Perhubungan
Program peningkatan kapasitas sumber 400.000.000 420.000.000 441.000.000 463.050.000 Dinas
daya aparatur Perhubungan
Program Pembangunan Sarana dan 19.700.000.000 20.685.000.000 21.719.250.000 22.805.212.500 Dinas
Prasarana Perhubungan Darat Perhubungan
Program Pembangunan Sarana dan 32.800.000.000 34.440.000.000 36.162.000.000 37.970.100.000 Dinas
Prasarana Perhubungan Sungai Perhubungan
Program Peningkatan Dan Pengamanan Jumlah kecelakaan 930.000.000 Dinas
Lalulintas Perhubungan
Program Transportasi Pedesaan Jumlah Angkutdes 1.831.984.000 Dinas
Perhubungan
Program Pengembangan Lalulintas Jalan Persentase kelengkapan rambu lalu 995.000.000 Dinas
lintas Perhubungan
Program Peningkatan Pelayanan Aparatur Persentase aparatur yang 2958000000 Dinas
memenuhi standar Perhubungan
kompetensi/kualifikasi pada Unit
Kerjanya
1.16 Urusan Komunikasi dan Informatika 43.363.405.000 14.776.575.000 15.515.403.750 16.291.173.938 17.105.732.634
Program pelayanan atminisrasi Persentase Unit Kerja internal yang 100% 766.600.000 100% 1.325.250.000 100% 1.391.512.500 100% 1.461.088.125 100% 1.534.142.531 Dinas Komunikasi,
perkantoran terlayani dengan baik Informatika,
Statistik dan
Persandian

Program peningkatan sarana dan Persentase pemenuhan sarana dan 42.596.805.000 12.664.025.000 13.297.226.250 13.962.087.563 14.660.191.941 Dinas Komunikasi,
prasarana Aparatur prasarana dengan kondisi baik pada Informatika,
Unit Kerja internal Statistik dan
Persandian

Program Peningkatan Disiplin Aparatur Tingkat disiplin aparatur dalam 110.400.000 115.920.000 121.716.000 127.801.800 Dinas Komunikasi,
berpakaian Informatika,
Statistik dan
Persandian

Program Peningkatan Kapasitas Sumber 676.900.000 710.745.000 746.282.250 783.596.363 Dinas Komunikasi,
Daya Aparatur Informatika,
Statistik dan
Persandian

1.17 Urusan Koperasi, Usaha Kecil, dan 8.005.000.000 8.409.250.000 8.829.712.500 9.271.198.125 9.734.758.031
Menengah
Program penciptaan iklim Usaha Kecil Jumlah UMKM 3.265.250.000 3.428.512.500 3.599.938.125 3.779.935.031 Dinas
Menengah yang kondusif Perindustrian,
Perdagangan dan
Koperasi
Program Pengembangan Kewirausahaan 1.150.000.000 1.207.500.000 1.267.875.000 1.331.268.750 Dinas
dan Keunggulan Kompetitif Usaha Kecil Perindustrian,
Menengah Perdagangan dan
Koperasi
Program Peningkatan sarana dan Jumlah sarana dan prasarana 3.000.000.000 Dinas
Prasarana Koperasi dan UKM Perindustrian,
Perdagangan dan
Koperasi
Kondisi Kinerja Capaian Kinerja Program Perangkat Daerah dan Kerangka Pendanaan
Kode
Urusan/Bidang Urusan/Program PD Indikator Kinerja (Outcome) Awal RPJMD Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021 OPD
Rekening
(2015/2016) Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp.
Program Peningkatan Daya Saing UKM Jumlah UKM 4.475.000.000 Dinas
dan Koperasi Perindustrian,
Perdagangan dan
Koperasi
Program Peningkatan Kualitas Jumlah lembaga koperasi aktif 80 530.000.000 90 3.994.000.000 90 4.193.700.000 100 4.403.385.000 100 4.623.554.250 Dinas
Kelembagaan Koperasi Perindustrian,
Perdagangan dan
Koperasi
1.18 Urusan Penanaman Modal - - - - -
1.19 Urusan Kepemudaan dan Olah Raga - #VALUE! 361.385.000.000 379.454.250.000 398.426.962.500 418.348.310.625
Program Pelayanan Administrasi Persentase Unit Kerja internal yang 960.000.000 1.008.000.000 1.058.400.000 1.111.320.000 Dinas Pemuda dan
Perkantoran terlayani dengan baik Olahraga
Program Peningkatan Sarana dan Persentase pemenuhan sarana dan 176.845.000.000 185.687.250.000 194.971.612.500 204.720.193.125 Dinas Pemuda dan
Prasarana Aparatur prasarana dengan kondisi baik pada Olahraga
Unit Kerja internal
Program Peningkatan Kualitas Sumber Persentase aparatur memenuhi 90% 90% 970.000.000 90% 1.018.500.000 90% 1.069.425.000 90% 1.122.896.250 Dinas Pemuda dan
Daya Aparatur standar kompetensi Olahraga
Program Peningkatan, Pengembangan Nilai Lakip PD CC CC 210.000.000 BB 220.500.000 BB 231.525.000 AA 243.101.250 Dinas Pemuda dan
dan Peningkatan Sistem Pelaporan Olahraga
Capaian Kinerja dan Keuangan

Program Peningkatan Sarana dan Jumlah sarana prasarana olahraga 10 unit 10 unit 181.700.000.000 10 unit 190.785.000.000 10 unit 200.324.250.000 10 unit 210.340.462.500 Dinas Pemuda dan
Prasarana Olahraga tersedia Olahraga
Program Pengembangan Kebijakan dan Jumlah perda manajemen olahraga 1 1 1.400.000.000 1 1.470.000.000 1 1.543.500.000 1 1.620.675.000 Dinas Pemuda dan
Manajemen Olahraga Olahraga
1.20 Urusan Statistik - - - - -
1.21 Urusan Persandian - - - - -
1.22 Urusan Kebudayaan 5.376.890.000 6.425.000.000 6.746.250.000 7.083.562.500 7.437.740.625
Program Pengembangan Nilai Budaya Jumlah karya budaya yang 5.240.000.000 Dinas Kebudayaan
direvitalisasi dan inventarisasi dan Pariwisata

Program Pengelolaan Kekayaan Budaya Jumlah cagar budaya yang dikelola 136.890.000 Dinas Kebudayaan
secara terpadu dan Pariwisata

Program Pengembangan Destinasi Jumlah destinasi budaya unggulan 2 6.425.000.000 3 6.746.250.000 3 7.083.562.500 4 7.437.740.625 Dinas Kebudayaan
Budaya dan Pariwisata

1.23 Urusan Perpustakaan - 26.647.100.000 27.979.455.000 29.378.427.750 30.847.349.138


Program Pelayanan Administrasi Persentase Unit Kerja internal yang 90% 90% 1.310.100.000 90% 1.375.605.000 90% 1.444.385.250 90% 1.516.604.513 Dinas
Perkantoran terlayani dengan baik Perpustakaan dan
Arsip Daerah
Program Peningkatan Sarana dan Persentase pemenuhan sarana dan 90% 90% 1.919.000.000 90% 2.014.950.000 90% 2.115.697.500 90% 2.221.482.375 Dinas
Prasarana Aparatur prasarana dengan kondisi baik pada Perpustakaan dan
Unit Kerja internal Arsip Daerah
Program Peningkatan Kualitas Sumber Persentase aparatur memenuhi 90% 90% 270.000.000 90% 283.500.000 90% 297.675.000 90% 312.558.750 Dinas
Daya Aparatur standar kompetensi Perpustakaan dan
Arsip Daerah
BIDANG PERPUSTAKAAN 23.148.000.000 24.305.400.000 25.520.670.000 26.796.703.500 Dinas
Perpustakaan dan
Arsip Daerah
1.24 Urusan Kearsipan 800000000 840000000 882000000 926100000 -
Program pemeliharaan rutin/berkala Persentase pemenuhan sarana dan 90% 90% 800.000.000 90% 840.000.000 90% 882.000.000 90% 926.100.000 Dinas
sarana dan prasarana kerasipan prasarana Perpustakaan dan
Arsip Daerah
2 Urusan Pilihan - - - - -
2.01 Urusan Kelautan dan Perikanan 50.985.163.971 - 8.360.000.000 - 8.778.000.000 - 9.216.900.000 9.677.745.000
Program Pengembangan Sarana dan Persentase ketersediaan sarana dan 451.737.000 Dinas Pertanian
Prasarana Pemanfaatan Sumberdaya prasarana kelautan dan perikanan dan Perikanan
Kelautan dan Perikanan
Program Pengembangan Budidaya Tingkat potensi perikanan yang 382.965.517 5.300.000.000 5.565.000.000 5.843.250.000 6.135.412.500 Dinas Pertanian
Perikanan dimanfaatkan dan Perikanan
Program Pengembangan Perikanan Tingkat potensi perikanan tangkap 112.934.250 2.510.000.000 2.635.500.000 2.767.275.000 2.905.638.750 Dinas Pertanian
Tangkap yang dimanfaatkan dan Perikanan
Program Peningkatan Sumberdaya Persentase aparatur yang 410.670.000 Dinas Pertanian
Manusia Perikanan memenuhi standar dan Perikanan
kompetensi/kualifikasi pada Unit
Kerja bidang pertanian
Program Peningkatan Sarana Dan Persentase ketersediaan sarana dan 2.480.446.800 Dinas Pertanian
Prasarana Produksi Perikanan prasarana perikanan dan Perikanan
Pengembangan Sarana dan Prasarana Persentase ketersediaan sarana dan 47.090.018.568 Dinas Pertanian
Perikanan Budidaya prasarana perikanan budaya dan Perikanan
Program Peningkatan Balai Benih Ikan Persentase Ketersediaan Balai 56.391.836 Dinas Pertanian
(BBI) benih ikan dan Perikanan
Kondisi Kinerja Capaian Kinerja Program Perangkat Daerah dan Kerangka Pendanaan
Kode
Urusan/Bidang Urusan/Program PD Indikator Kinerja (Outcome) Awal RPJMD Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021 OPD
Rekening
(2015/2016) Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp.
Program Pengadaan Sarana dan Prasarana 550.000.000 577.500.000 606.375.000 636.693.750 Dinas Pertanian
Pemberdayaan Usaha Skala Kecil dan Perikanan
Masyarakat KP (Pengolahan dan Pemasar
Hasil Perikanan)
2.02 Urusan Pariwisata 11.990.135.000 10.140.000.000 10.647.000.000 11.179.350.000 11.738.317.500
Program Pelayanan Administrasi Persentase Unit Kerja internal yang 100% 975.000.000 100% 1.175.000.000 100% 1.233.750.000 100% 1.295.437.500 100% 1.360.209.375 Dinas Kebudayaan
Perkantoran terlayani dengan baik dan Pariwisata

Program Peningkatan Sarana dan Persentase pemenuhan sarana dan 30% 3.015.000.000 32% 3.065.000.000 33% 3.218.250.000 34% 3.379.162.500 35% 3.548.120.625 Dinas Kebudayaan
Prasarana Aparatur prasarana dengan kondisi baik pada dan Pariwisata
Unit Kerja internal
Program Peningkatan Kapasitas Aparatur Persentase aparatur yang 30% 400.000.000 32% 400.000.000 34% 420.000.000 36% 441.000.000 38% 463.050.000 Dinas Kebudayaan
memenuhi standar dan Pariwisata
kompetensi/kualifikasi pada Unit
Kerjanya
Program Peningkatan Pengembangan Jumlah laporan keuangan SKPD 50.000.000 50.000.000 52.500.000 55.125.000 57.881.250 Dinas Kebudayaan
Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan yang memenuhi standar dan Pariwisata
Keuangan
Program Pengembangan Sarana dan Jumlah sarana dan prasarana wisata 3.500.000.000 Dinas Kebudayaan
Prasarana Pariwisata dalam kondisi baik dan Pariwisata

Program Pengembangan Daya Tarik Jumlah kunjungan wisatawan 4.050.135.000 Dinas Kebudayaan
Wisata nusantara dan wisatawan dan Pariwisata
mancanegara
Program Pengembangan Pemasaran Jumlah destinasi wisata unggulan 2 5.450.000.000 3 5.722.500.000 3 6.008.625.000 4 6.309.056.250 Dinas Kebudayaan
Pariwisata yang dipromosikan dan Pariwisata

2.03 Urusan Pertanian 14.115.200.000 135.254.900.000 141.680.145.000 150.163.652.250 158.114.284.863


Program pelayanan Administrasi Persentase Unit Kerja internal yang 100% 2.188.200.000 100% 1.938.200.000 100% 2.035.110.000 100% 2.136.865.500 100% 2.243.708.775 Dinas Pertanian
Perkantoran terlayani dengan baik dan Perikanan
Program peningkatan sarana dan Persentase pemenuhan sarana dan 30% 860.000.000 30% 2.980.000.000 30% 3.129.000.000 30% 3.285.450.000 30% 3.449.722.500 Dinas Pertanian
prasarana aparatur prasarana dengan kondisi baik pada dan Perikanan
Unit Kerja internal
Program peningkatan disiplin aparatur Tingkat disiplin aparatur dalam 187.000.000 - 187.500.000 - 196.875.000 - 206.718.750 - 217.054.688 Dinas Pertanian
berpakaian dan Perikanan
Program peningkatan kapasitas Persentase aparatur yang 3.125.000.000 - 435.500.000 - 457.275.000 - 480.138.750 - 504.145.688 Dinas Pertanian
sumberdaya aparatur memenuhi standar dan Perikanan
kompetensi/kualifikasi pada Unit
Kerjanya
Program Peningkatan Produksi Jumlah produksi pertanian 109.363.700.000 114.831.885.000 120.573.479.250 126.602.153.213 Dinas Pertanian
Pertanian/Perkebunan dan Perikanan
Program Peningkatan SDM Jumlah petani mengikuti pelatihan 30.000.000 - 350.000.000 - 30.000.000 - 1.431.000.000 - 1.945.000.000 Dinas Pertanian
Pertanian/Perkebunan dan Perikanan
Program Peningkatan Produksi Hasil Jumlah Produksi peternakan 3.215.000.000 - 3.255.000.000 - 3.417.750.000 - 3.588.637.500 - 3.768.069.375 Dinas Pertanian
Peternakan dan Perikanan
Program Peningkatan Pemasaran Hasil Jumlah Produksi peternakan yang 375.000.000 393.750.000 413.437.500 434.109.375 Dinas Pertanian
Produksi Pertanian dipasarkan dan Perikanan
Program Pencegahan dan Jumlah hewan terjangkit penyakit 255.000.000 - 50.000.000 - 52.500.000 - 55.125.000 - 57.881.250 Dinas Pertanian
Penanggulangan Penyakit dan Perikanan
Program Peningkatan Sarana dan Persentase pemenuhan sarana dan 155.000.000 - Dinas Pertanian
Prasarana Peternakan prasarana dengan kondisi baik dan Perikanan

Program Peningkatan Sumber daya Jumlah pelaku usaha ternak 250.000.000 - Dinas Pertanian
Peternakan mengikuti pelatihan dan Perikanan
Program Pengawasan Bahan Pangan Asal Jumlah bahan pangan tidak 50.000.000 - Dinas Pertanian
Hewan memiliki izin dan Perikanan
Program Peningkatan Produksi dan Jumlah produksi tanaman 75 Ha 1.500.000.000 Dinas Pertanian
Produktivitas Tanaman Perkebunan perkebunan dan Perikanan
Program Peningkatan Sarana Prasarana Jumlah sarana dan prasarana 1 paket 1.500.000.000 Dinas Pertanian
Perkebunan perkebunan dan Perikanan
Program Peningkatan Kapasitas SDM Persentase aparatur yang 10 orang 300.000.000 Dinas Pertanian
Petugas Perkebunan memenuhi standar dan Perikanan
kompetensi/kualifikasi pada Unit
Kerjanya
Program Peningkatan Kesejahteraan Nilai kesejahteraan petani 10 Klompok 250.000.000 Dinas Pertanian
Pekebun/Masyarakat dan Perikanan
Program peningkatan pemasaran hasil Jumlah hasil produksi perkebunan 2 Kegiatan 250.000.000 2 Kegiatan 15.720.000.000 2 Kegiatan 16.506.000.000 2 Kegiatan 17.331.300.000 2 Kegiatan 18.197.865.000 Dinas Pertanian
produksi pertanian/perkebunan dipasarkan dan Perikanan
Program Pemberdayaan Penyuluh 600.000.000 630.000.000 661.500.000 694.575.000 Dinas Pertanian
Pertanian Perkebunan Lapangan dan Perikanan
2.04 Urusan Kehutanan - - -
2.05 Urusan Energi dan Sumber Daya Mineral - - 199.250.000.000 - 209.212.500.000 - 219.673.125.000 - 230.656.781.250
Kondisi Kinerja Capaian Kinerja Program Perangkat Daerah dan Kerangka Pendanaan
Kode
Urusan/Bidang Urusan/Program PD Indikator Kinerja (Outcome) Awal RPJMD Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021 OPD
Rekening
(2015/2016) Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp.
Program pembinaan dan pengembangan 199.250.000.000 209.212.500.000 219.673.125.000 230.656.781.250 Dinas
bidang ketenagalistrikan Perindustrian
Perdagangan dan
Koperasi
2.06 Urusan Perdagangan 14.941.945.000 33.673.200.000 35.356.860.000 37.124.703.000 38.980.938.150
Program Perlindungan Konsumen dan Jumlah komplain ditangani 1.060.000.000 910.000.000 955.500.000 1.003.275.000 1.053.438.750 Dinas
pengamanan perdagangan Perindustrian
Perdagangan dan
Koperasi
Program Pembinaan Pedagang Kaki Lima Jumlah sosialisasi PKL 850.000.000 Dinas
dan Asongan Perindustrian
Perdagangan dan
Koperasi
Program Peningkatan Sarana dan 8.234.945.000 Dinas
Prasarana Perdagangan Perindustrian
Perdagangan dan
Koperasi
Program Pembangunan Infrastruktur 27.875.400.000 29.269.170.000 30.732.628.500 32.269.259.925 Dinas
Pedesaan Perindustrian
Perdagangan dan
Koperasi
Program Peningkatan Kapasitas Sumber 200.000.000 200.000.000 210.000.000 220.500.000 231.525.000 Dinas
Daya aparatur Perindustrian
Perdagangan dan
Koperasi
Program Pelayanan Administrasi 100% 977.000.000 100% 1.482.800.000 100% 1.556.940.000 100% 1.634.787.000 100% 1.716.526.350 Dinas
Perkantoran Perindustrian
Perdagangan dan
Koperasi
Program Peningkatan Sarana dan Persentase pemenuhan sarana dan 30% 3.420.000.000 30% 3.030.000.000 30% 3.181.500.000 30% 3.340.575.000 30% 3.507.603.750 Dinas
Prasarana Aparatur prasarana dengan kondisi baik Perindustrian
Perdagangan dan
Koperasi
Program Peningkatan Disiplin Aparatur Tingkat disiplin aparatur dalam 30% 150.000.000 30% 100.000.000 30% 105.000.000 30% 110.250.000 30% 115.762.500 Dinas
Sipil Negara berpakaian Perindustrian
Perdagangan dan
Koperasi
Program Peningkatan Pengembangan Nilai LAKIP 50.000.000 75.000.000 78.750.000 82.687.500 86.821.875 Dinas
Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Perindustrian
Keuangan Perdagangan dan
Koperasi
2.07 Urusan Perindustrian 4.225.000.000 - 7.220.000.000 - 7.581.000.000 - 7.960.050.000 - 8.358.052.500
Program Peningkatan Sarana dan Persentase ketersediaan sarana dan 200.000.000 Dinas
Prasarana Industri Kecil Menengah (IKM) prasarana IKM Perindustrian
Perdagangan dan
Koperasi
Program Pengembangan Usaha di Bidang Jumlah industri 3.675.000.000 Dinas
Perindustrian Perindustrian
Perdagangan dan
Koperasi
Program Sisitim Pendukung Industri dan Jumlah lembaga koperasi penyedia 350.000.000 Dinas
Pemberdayaan Industri Kecil Menengah pembiaayaan modal untuk IKM Perindustrian
Perdagangan dan
Koperasi
Program Pengembangan Industri Kecil Jumlah IKM 7.220.000.000 7.581.000.000 7.960.050.000 8.358.052.500 Dinas
dan Menengah Perindustrian
Perdagangan dan
Koperasi
2.08 Urusan Transmigrasi - - - - -
3 Urusan Penunjang - - - - -
3.01 Urusan Perencanaan 7.914.832.000 - 15.370.094.439 - 16.138.599.160 - 16.945.529.118 - 17.792.805.574 Bappeda
Program pelayanan Administrasi Persentase Unit Kerja internal yang 1.515.608.000 2.756.144.750 2.893.951.987 3.038.649.587 3.190.582.066 Bappeda
Perkantoran terlayani dengan baik
Program peningkatan sarana dan Persentase pemenuhan sarana dan 318.000.000 672.963.348 706.611.515 741.942.091 779.039.196
prasarana aparatur prasarana dengan kondisi baik pada
Unit Kerja internal
Program Peningkatan Disiplin Aparatur Tingkat disiplin aparatur dalam 123.740.000 228.229.853 239.641.345 251.623.412 264.204.583 Bappeda
berpakaian
Program peningkatan kapasitas sumber Persentase aparatur yang 782.000.000 1.869.723.016 1.963.209.167 2.061.369.625 2.164.438.107 Bappeda
daya aparatur memenuhi standar
kompetensi/kualifikasi pada Unit
Kerjanya
Program peningkatan pengembangan Persentase laporan Capaian Kinerja 125.000.000 162.403.558 170.523.736 179.049.923 188.002.419 Bappeda
sistem pelaporan capaian kinerja dan dan Keuangan yang memenuhi
keuangan standar
Kondisi Kinerja Capaian Kinerja Program Perangkat Daerah dan Kerangka Pendanaan
Kode
Urusan/Bidang Urusan/Program PD Indikator Kinerja (Outcome) Awal RPJMD Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021 OPD
Rekening
(2015/2016) Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp.
Program perencanaan pembangunan Jumlah dokumen rencana 5.050.484.000 9.680.629.914 10.164.661.410 10.672.894.480 11.206.539.204
daerah pembangunan daerah
3.02 Urusan Keuangan 38.492.232.250 65.125.161.000 68.381.419.050 71.800.490.003 75.390.514.503 BPKAD
Program Pelayanan Administrasi Persentase Unit Kerja internal yang 100% 3.770.392.250 100% 4.253.430.000 100% 4.466.101.500 100% 4.689.406.575 100% 4.923.876.904 BPKAD
Perkantoran terlayani dengan baik
Program peningkatan sarana dan Persentase pemenuhan sarana dan 40% 1.727.100.000 60% 4.543.981.000 62% 4.771.180.050 64% 5.009.739.053 66% 5.260.226.005 BPKAD
prasarana aparatur prasarana dengan kondisi baik pada
Unit Kerja internal
Program peningkatan kapasitas sumber Persentase aparatur yang 30% 465.000.000 31% 2.007.750.000 32% 2.108.137.500 33% 2.213.544.375 34% 2.324.221.594 BPKAD
daya aparatur memenuhi standar
kompetensi/kualifikasi pada Unit
Kerjanya
Program peningkatan pengembangan Jumlah laporan keuangan SKPD 35 475.200.000 36 387.000.000 37 406.350.000 38 426.667.500 39 448.000.875 BPKAD
sistem pelaporan capaian kinerja dan yang memenuhi standar
keuangan
Program peningkatan dan pengembangan Jumlah laporan keuangan SKPD 35 11.090.290.000 36 40.013.550.000 37 42.014.227.500 38 44.114.938.875 39 46.320.685.819 BPKAD
pengelolaan keuangan daerah yang memenuhi standar

Program Pelayanan Administrasi Persentase Unit Kerja internal yang 100% 2.424.250.000 100% 1.424.450.000 100% 1.495.672.500 100% 1.570.456.125 100% 1.648.978.931 Badan
Perkantoran terlayani dengan baik Pengelolaan Pajak
dan Retribusi
Daerah
Program Peningkatan Sarana dan Persentase pemenuhan sarana dan 40% 12.820.000.000 40% 6.760.000.000 43% 7.098.000.000 45% 7.452.900.000 47% 7.825.545.000 Badan
Prasarana Aparatur prasarana dengan kondisi baik pada Pengelolaan Pajak
Unit Kerja internal dan Retribusi
Daerah
Program Peningkatan Disiplin Aparatur Tingkat disiplin aparatur dalam 30% 350.000.000 35% 400.000.000 37% 420.000.000 39% 441.000.000 40% 463.050.000 Badan
berpakaian Pengelolaan Pajak
dan Retribusi
Daerah
Program Peningkatan Kapasitas Sumber Persentase aparatur yang 30% 350.000.000 31% 525.000.000 32% 551.250.000 33% 578.812.500 34% 607.753.125 Badan
Daya Aparatur memenuhi standar Pengelolaan Pajak
kompetensi/kualifikasi pada Unit dan Retribusi
Kerjanya Daerah
Program peningkatan pengembangan Nilai LAKIP 50.000.000 50.000.000 52.500.000 55.125.000 57.881.250 Badan
sistem pelaporan capaian kinerja dan Pengelolaan Pajak
keuangan dan Retribusi
Daerah
Program Peningkatan Pendapatan Daerah Jumlah PAD 2.250.000.000 Badan
Pengelolaan Pajak
dan Retribusi
Daerah
Program Peningkatan dan pengembangan Jumlah laporan keuangan SKPD 2.720.000.000 4.760.000.000 4.998.000.000 5.247.900.000 5.510.295.000 Badan
pengelolaan Keuangan Daerah yang memenuhi standar Pengelolaan Pajak
dan Retribusi
Daerah
3.03 Urusan Kepegawaian Serta Pendidikan 10.806.500.000 14.686.200.000 15.420.510.000 16.191.535.500 17.001.112.275 Badan
dan Pelatihan Kepegawaian,
Pendidikan dan
Pelatihan
Aparatur
Program Pelayanan Administrasi Persentase Unit Kerja internal yang 35% 40% 1.441.200.000 45% 1.513.260.000 50% 1.588.923.000 55% 1.668.369.150
Perkantoran terlayani dengan baik
Program Peningkatan Sarana dan Persentase pemenuhan sarana dan 35% 40% 805.000.000 45% 845.250.000 50% 887.512.500 55% 931.888.125 BKPP
Prasarana Aparatur prasarana dengan kondisi baik pada
Unit Kerja internal
Program Peningkatan Disiplin Aparatur Persentase rata-rata kehadiran 35% 40% 440.000.000 45% 462.000.000 50% 485.100.000 55% 509.355.000 BKPP
pegawai
Program Peningkatan Kualitas Sumber Persentase ASN yang mengikuti 35% 40% 225.000.000 45% 236.250.000 50% 248.062.500 55% 260.465.625 BKPP
Daya Aparatur Pendidikan dan Pelatihan Sesuai
Standar
Program Fasilitasi Pindah/Purna Tugas Persentase ASN mendapat fasilitas 35% 40% 100.000.000 45% 105.000.000 50% 110.250.000 55% 115.762.500 BKPP
ASN
Program Peningkatan Pengembangan Jumlah laporan keuangan SKPD 2 100.000.000 2 - 2 - 2 - 2 - Badan
Sistem Laporan Capaian Kinerja dan yang memenuhi standar Kepegawaian,
Keuangan Pendidikan dan
Pelatihan
Aparatur
Program Peningkatan Pendayagunaan Persentase aparatur yang 35% 1.357.500.000 40% - 45% - 50% - 55% - Badan
Aparatur memenuhi standar kompetensi Kepegawaian,
Pendidikan dan
Pelatihan
Aparatur
Kondisi Kinerja Capaian Kinerja Program Perangkat Daerah dan Kerangka Pendanaan
Kode
Urusan/Bidang Urusan/Program PD Indikator Kinerja (Outcome) Awal RPJMD Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021 OPD
Rekening
(2015/2016) Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp.
Program Kesejahteraan Pegawai Persentase pegawai mendapat 100% 775.000.000 100% - 100% - 100% - 100% - Badan
tunjangan Kepegawaian,
Pendidikan dan
Pelatihan
Aparatur
Program Peningkatan Kesejahteraan ASN Persentase Peningkatan 35% 40% 1.815.000.000 45% 1.905.750.000 50% 2.001.037.500 55% 2.101.089.375 Badan
Kesejahteraan ASN Kepegawaian,
Pendidikan dan
Pelatihan
Aparatur
Program Peningkatan Pendidikan dan Persentase Aparatur mengikuti 90% 90% 6.685.000.000 90% 7.019.250.000 90% 7.370.212.500 90% 7.738.723.125 Badan
Pelatihan Aparatur Pendidikan dan Pelatihan Kepegawaian,
Pendidikan dan
Pelatihan
Aparatur
Program Pengembangan Karier pegawai Program Pengembangan Karier 35% 40% 1.650.000.000 45% 1.732.500.000 50% 1.819.125.000 55% 1.910.081.250 Badan
pegawai Kepegawaian,
Pendidikan dan
Pelatihan
Aparatur
Program Pendayagunaan Pegawai Persentase aparatur memenuhi 35% 40% 625.000.000 45% 656.250.000 50% 689.062.500 55% 723.515.625 Badan
standar kompetensi Kepegawaian,
Pendidikan dan
Pelatihan
Aparatur
Program Pembinaan dan Pengembangan Persentase ASN mengikuti 90% 8.574.000.000 90% 900.000.000 90% 945.000.000 90% 992.250.000 90% 1.041.862.500 Badan
Aparatur Pembinaan dan Pengembangan Kepegawaian,
Aparatur Pendidikan dan
Pelatihan
Aparatur
3.04 Urusan Penelitian dan Pengembangan - - - - -

3.05 Urusan Fugsi Lain 218.673.281.449 9.893.974.580.708 10.388.673.309.743 10.908.106.975.230 11.453.512.323.992


III Program Peningkatan Kapasitas Lembaga Persentase aparatur yang 90% 121.048.820.002 90% 121.048.820.002 90% 127.101.261.002 90% 133.456.324.052 140.129.140.255 Sekretariat
Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) memenuhi standar Dewan
kompetensi/kualifikasi pada Unit
Kerjanya
Program pelayanan Administrasi Persentase Unit Kerja internal yang 90% 295.000.000 90% 145.000.000 90% 152.250.000 90% 159.862.500 167.855.625 Inspektorat
Perkantoran terlayani dengan baik
Program peningkatan sarana dan Persentase pemenuhan sarana dan 90% 423.192.697 90% 495.135.456 90% 519.892.229 90% 545.886.840 573.181.182 Inspektorat
prasarana aparatur prasarana dengan kondisi baik pada
Unit Kerja internal
Program Peningkatan Disiplin Aparatur Tingkat disiplin aparatur dalam 90% 5.374.500.000 90% 280.000.000 90% 294.000.000 90% 308.700.000 324.135.000 Inspektorat
berpakaian
Program peningkatan sistem pengawasan Persentase temuan periksa 3.400.000.000 3.050.000.000 3.202.500.000 3.362.625.000 3.530.756.250 Inspektorat
internal dan pengendalian pelaksanaan ditindaklanjuti
kebijakan KHD

Program peningkatan profesionalisme Persentase jumlah auditor yang 875.000.000 1.050.000.000 1.102.500.000 1.157.625.000 1.215.506.250 Inspektorat
tenaga pemeriksa dan aparatur bersertifikat
pengawasan
PROGRAM PELAYANAN ADMINISTRASI Persentase Unit Kerja internal yang 8.223.700.000 1.320.000.000 1.386.000.000 1.455.300.000 1.528.065.000 Inspektorat
PERKANTORAN terlayani dengan baik
PROGRAM PENINGKATAN SARANA DAN Persentase pemenuhan sarana dan 31.833.468.750 277.000.000 290.850.000 305.392.500 320.662.125 Inspektorat
PRASARANA APARATUR prasarana dengan kondisi baik pada
Unit Kerja internal
PROGRAM PENINGKATAN KAPASITAS Jumlah aparatur memenuhi standar 60 70 643.000.000 80 675.150.000 90 708.907.500 100 744.352.875 Inspektorat
SUMBER DAYA APARATUR kompetensi
Program Peningkatan Pengawasan Persentase temuan pemeriksaan 2.768.000.000 2.906.400.000 3.051.720.000 3.204.306.000 Inspektorat
Internal dan Pengendalian Pelaksanaan yang ditindaklanjuti
Kebijakan KDH
Program Peningkatan Profesionalisme Persentase pemenuhan 100% 100% 200.000.000 100% 210.000.000 100% 220.500.000 100% 231.525.000 Inspektorat
Tenaga Pemeriksa dan Aparatur Profesionalisme Tenaga Pemeriksa
Pengawasan dan Aparatur Pengawasan

Program Penataan Penyempurnaan Persentase Penataan 75.000.000 78.750.000 82.687.500 86.821.875 Inspektorat
Kebijakan Sistem dan Prosedur Penyempurnaan Kebijakan Sistem
Pengawasan dan Prosedur Pengawasan

Program Kunjungan Kerja / Inspeksi Jumlah kunjungan kerja 100 450.000.000 100 550.000.000 100 577.500.000 100 606.375.000 100 636.693.750 Bagian Humas
Kepala Daerah/Wakil Kepala Daerah Setda
Program Kerjasama Informasi dan Media Jumlah kerjasama 100 500.000.000 100 600.000.000 100 630.000.000 100 661.500.000 100 694.575.000 Bagian Humas
Massa Setda
Program Pengembangan Komunikasi, Cakupan layanan komunikasi, 100 850.000.000 100 950.000.000 100 997.500.000 100 1.047.375.000 100 1.099.743.750 Bagian Humas
Informasi dan Media Massa informasi dan media massa Setda
Kondisi Kinerja Capaian Kinerja Program Perangkat Daerah dan Kerangka Pendanaan
Kode
Urusan/Bidang Urusan/Program PD Indikator Kinerja (Outcome) Awal RPJMD Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021 OPD
Rekening
(2015/2016) Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp.
PROGRAM PEMBERDAYAAN APARATUR Jumlah aparatur kehumasan 10 Orang 10 Orang 200.000.000 10 Orang 210.000.000 10 Orang 220.500.000 10 Orang 231.525.000 Bagian Humas
KEHUMASAN mendapat pemberdayaan Setda

PROGRAM OPERASIONAL KEHUMASAN PROGRAM OPERASIONAL 500.000.000 525.000.000 551.250.000 578.812.500 BAGIAN HUMAS
KEHUMASAN SETDA
PROGRAM PENINGKATAN SARANA DAN PROGRAM PENINGKATAN SARANA 785.000.000 824.250.000 865.462.500 908.735.625 BAGIAN HUMAS
PRASARANA APARATUR DAN PRASARANA APARATUR SETDA

Program Optimalisasi Pemanfaatan Program Optimalisasi Pemanfaatan 650.000.000 682.500.000 716.625.000 752.456.250 BAGIAN HUMAS
Teknologi Informasi Teknologi Informasi SETDA

12001 Program Pelayanan Administrasi Persentase Unit Kerja internal yang 100 850.000.000 100 850.000.000 100 892.500.000 100 937.125.000 100 983.981.250 Sekretariat
Perkantoran terlayani dengan baik Daerah Bagian
Umum
12002 Program Peningkatan Pengembangan Jumlah laporan keuangan SKPD 100 75.000.000 100 80.000.000 100 84.000.000 100 88.200.000 100 92.610.000 Sekretariat
Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan yang memenuhi standar Daerah Bagian
Keuangan Umum
12003 Program Peningkatan Sarana dan Persentase pemenuhan sarana dan 100 7.342.000.000 100 7.500.000.000 100 7.875.000.000 100 8.268.750.000 100 8.682.187.500 Sekretariat
Prasarana Aparatur prasarana dengan kondisi baik pada Daerah Bagian
Unit Kerja internal Umum
12004 Program Peningkatan Kapasitas Sumber Persentase aparatur yang 100 463.400.000 100 475.000.000 100 498.750.000 100 523.687.500 100 549.871.875 Sekretariat
Daya Aparatur memenuhi standar Daerah Bagian
kompetensi/kualifikasi pada Unit Umum
Kerjanya
12005 Program Optimalisasi Pemanfaatan Jumlah sistem informasi pelayanan 100 200.000.000 100 200.000.000 100 210.000.000 100 220.500.000 100 231.525.000 Sekretariat
Teknologi Informasi publik yang termanfaatkan dengan Daerah Bagian
optimal Umum
PROGRAM PEMBERDAYAAN APARATUR 350.000.000 367.500.000 385.875.000 405.168.750 Sekretariat
KEHUMASAN Daerah Bagian
Umum
PROGRAM OPERASIONAL KEHUMASAN 500.000.000 525.000.000 551.250.000 578.812.500 Sekretariat
Daerah Bagian
Umum
PROGRAM PENINGKATAN SARANA DAN 792.500.000 832.125.000 873.731.250 917.417.813 Sekretariat
PRASARANA APARATUR Daerah Bagian
Umum
PROGRAM OPTIMALISASI 1.870.000.000 1.963.500.000 2.061.675.000 2.164.758.750 Sekretariat
PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI Daerah Bagian
Umum
Program peningkatan sarana dan Persentase pemenuhan sarana dan 6.000.000.000 - - - Sekretariat
prasarana prasarana dengan kondisi baik pada Daerah Bagian
Unit Kerja internal Tata Pemerintah
Program peningkatan disiplin aparatur Tingkat disiplin aparatur dalam 472.500.000 - - - Sekretariat
berpakaian Daerah Bagian
Tata Pemerintah
Program peningkatan kapasitas sumber Persentase aparatur yang 4.900.000.000 - - - Sekretariat
daya aparatur memenuhi standar Daerah Bagian
kompetensi/kualifikasi pada Unit Tata Pemerintah
Kerjanya
Program Sub Bagian Kelembagaan dan Jumlah laporan Sistem Informasi 1.250.000.000 - - - Sekretariat
Analisis Jabatan Analisis Jabatan dan Analisa beban Daerah Bagian
kerja SKPD Organisasi dan
PAN
Program Sub Bagian Tatalaksana dan Jumlah sub bagian kepegawaian 800.000.000 - - - Sekretariat
Kepegawaian Daerah Bagian
Organisasi dan
PAN
Program Peningkatan Bidang Organisasi Peningkatan Bidang Organisasi 900.000.000 945.000.000 992.250.000 1.041.862.500 Sekretariat
Daerah Bagian
Organisasi dan
PAN
Program Peningkatan Kapasitas dan Peningkatan Kapasitas dan 2.500.000.000 2.625.000.000 2.756.250.000 2.894.062.500 Sekretariat
Sumberdaya Aparatur Sumberdaya Aparatur Daerah Bagian
Organisasi dan
PAN
Program Peningkatan Kinerja Aparatur Persentase aparatur memenuhi 90% 90% 2.750.000.000 90% 2.887.500.000 90% 3.031.875.000 90% 3.183.468.750 Bag. Organisasi
standar kompetensi
Program peningkatan sarana dan Persentase ketersediaan sarana dan 90% 90% 394.271.250,00 90% 413.984.813 90% 434.684.053 90% 456.418.256 Bag. Organisasi
prasarana aparatur prasarana aparatur
Program peningkatan kapasitas sumber 35% 40% 470.800.000 45% 494.340.000 50% 519.057.000 55% 545.009.850 Bag. Organisasi
daya aparatur
Program Peningkatan dan Pengembangan Nilai Lakip PD CC CC 1.181.354.000 BB 1.240.421.700 BB 1.302.442.785 AA 1.367.564.924 Bag. Organisasi
Pengelolaan Keuangan Daerah
Kondisi Kinerja Capaian Kinerja Program Perangkat Daerah dan Kerangka Pendanaan
Kode
Urusan/Bidang Urusan/Program PD Indikator Kinerja (Outcome) Awal RPJMD Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021 OPD
Rekening
(2015/2016) Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp.
Program Optimaslisasi Pemanfaatan Jumlah sistem informasi pelayanan 1.102.000.000 - - - Bagian Pusat Data
Teknologi Informasi publik yang termanfaatkan dengan Elektronik
optimal
Program Peningkatan Kapasitas Aparatur Persentase aparatur yang 252.800.000 - - - Bagian Pusat Data
memenuhi standar Elektronik
kompetensi/kualifikasi pada Unit
Kerjanya
Program Peningkatan Sarana Dan Persentase pemenuhan sarana dan 505.500.000 - - - Bagian Pusat Data
Prasarna prasarana dengan kondisi baik pada Elektronik
Unit Kerja internal
A.PEREKONOMIAN RAKYAT 2.170.050.000.000 3.002 2.278.552.500.000 3.002 2.392.480.125.000 3.002 2.512.104.131.250

Program Peningkatan Sarana dan Persentase pemenuhan sarana dan 3.100.000.000 - - - Bagian Tata
Prasarana Aparatur Pemerintah prasarana dengan kondisi baik pada Pemerintahan
Unit Kerja internal
Program peningkatan Kapasitas Aparatur Persentase aparatur yang 3.352.400.000 - - - Bagian Tata
Pemerintah memenuhi standar Pemerintahan
kompetensi/kualifikasi pada Unit
Kerjanya
Program Pengembangan Wawasan Persentase organisasi yang sudah 1.300.000.000 - - - Bagian Tata
Kebangsaan melkukan kemitraan dalam Pemerintahan
mengembangkan wawasan
kebangsaan
Program Peningkatan Disiplin Aparatur Tingkat disiplin aparatur dalam 9.299.000.000 - - - Bagian Tata
berpakaian Pemerintahan
PROGRAM PENINGKATAN SARANA DAN Persentase ketersediaan sarana dan 100% 100% 7.543.595.300.000 100% 7.920.775.065.000 100% 8.316.813.818.250 100% 8.732.654.509.163 Bagian Tata
PRASARANA APARATUR PEMERINTAHAN prasarana dalam kondisi baik Pemerintahan

PROGRAM PENINGKATAN KAPASITAS Persentase aparatur mengikuti 90% 90% 3.352.400.000 90% 3.520.020.000 90% 3.696.021.000 90% 3.880.822.050 Bagian Tata
APARATUR PEMERINTAH bimtek peningkatan kapasitas Pemerintahan
PROGRAM PENGEMBANGAN WAWASAN Persentase masyarakat ikut 45% 50% 1.300.000.000 55% 1.365.000.000 60% 1.433.250.000 65% 1.504.912.500 Bagian Tata
KEBANGSAAN berpartisipasi aktif dalam Pemerintahan
pembangunan
PROGRAM PENINGKATAN DISIPLIN Persentase rata-rata kehadiran 11.299.000.000 11.863.950.000 12.457.147.500 13.080.004.875 Bagian Tata
APARATUR pegawai Pemerintahan
Program Pelayanan Bagian PMK Persentase palayanan Bagian PMK 90% 90% 6.507.000.000 90% 6.832.350.000 90% 7.173.967.500 90% 7.532.665.875
TOTAL 2.080.884.326.720 12.284.938.929.068 12.921.153.833.215 13.595.914.097.876 14.307.567.423.181
Bab IX Penetapan Indikator Kinerja Daerah

BAB IX
PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH

Penetapan indikator kinerja merupakan syarat mutlak untuk menetapkan


rencana kinerja sebagai penjabaran dari Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah. Rencana kinerja merupakan gambaran mengenai potret
organisasi di masa kini maupun yang akan datang. Penetapan indikator kinerja
atau ukuran kinerja digunakan untuk mengukur keberhasilan suatu organisasi,
khususnya pemerintahan yang merupakan organisasi kompleks. Penilaian kinerja
dapat dilihat dengan mengukur pencapaian tujuan dan juga sebagai bahan untuk
perbaikan di masa yang akan datang.

Indikator kinerja daerah sebagai alat untuk menilai keberhasilan


pembangunan secara kuantitatif maupun kualitatif merupakan gambaran yang
mencerminkan capaian indikator kinerja program (outcome/hasil) dari kegiatan
(output/keluaran). Selain itu, indikator kinerja program merupakan cerminan
sebuah fungsi dari keluaran kegiatan pada jangka menengah dimana pengukuran
indikator “hasil” lebih utama daripada sekedar “keluaran” karena “hasil” (outcome)
menggambarkan tingkat pencapaian atas hasil lebih tinggi yang mungkin
mencakup kepentingan banyak pihak.

Secara rinci, penetapan indikator kinerja utama program pembangunan


Kabupaten Yahukimo tahun 2016-2021 dapat diuraikan dalam tabel 9.1 sebagai
berikut.

IX - 1
RPJMD Kabupaten Yahukimo Tahun 2016-2021
Bab IX Penetapan Indikator Kinerja Daerah

Tabel 9.1
Penetapan Indikator Kinerja Daerah Terhadap
Capaian Kinerja Penyelenggaraan urusan Pemerintahan Kabupaten Yahukimo
Target Capaian Kinerja
No. Indikator Kinerja Daerah Data Awal
2016 2017 2018 2019 2020 2021
Aspek Kesejahteraan Masyarakat
1 Fokus Kesejahteraan dan Pemerataan Ekonomi
1.1 PDRB ADHK 1.236.589,1 1.344.872,28 1.431.219,54 1.517.566,80 1.603.914,06 1.690.261,32 1.776.608,58
1.2 PDRB ADHB 1.725.065,3 1.886.087,72 2.066.509,36 2.246.931,00 2.427.352,64 2.607.774,28 2.788.195,92
1.3 Laju Pertumbuhan Ekonomi (%) 6,96 7,25 7,50 7,75 8,00 8,25 8,50
1.4 Indeks Gini 0,2566 0,2560 0,2550 0,2540 0,2530 0,2515 0,2500
1.5 PDRB perkapita ADHB (Juta Rp) 9,29 10.343.909 11.333.399 12.322.889 13.312.379 14.301.869 15.291.360
1.6 PDRB perkapita ADHK (Juta Rp) 6,66 7.375.710 7.849.266 8.322.822 8.796.378 9.269.935 9.743.491
Persentase Pengeluaran rata-rata
1.7
per Kapita Sebulan (%)
1.8 Jumlah Penduduk 185.664 190.075 194.539 199.004 203.469 207.934 212.398
2 Fokus kesejahteraan Sosial
2.1 IPM 46,63 48,70 50,01 51,32 52,62 53,93 55,24
2.2 Pendidikan
2.2.1 Angka Melek Huruf 32,77 39,23 41,39 43,54 45,69 47,85 50,00
2.2.2 Rata-rata lama sekolah (tahun) 3,98 4,85 5,36 5,86 6,37 6,88 7,50
2.2.2 Harapan Lama Sekolah (tahun) 7,48 7,85 8,10 8,35 8,59 8,84 9,09
2.3 Kesehatan
2.3.1 Angka Harapan Hidup (tahun) 65,06 65,47 65,87 66,28 66,69 67,09 67,50
Pengeluaran Riil yang disesuaikan
2.4 4.108,8 4.257,3 4.405,9 4.554,4 4.702,9 4.851,5 5.000,0
(rupiah/hari/kapita)

Pencapaian Aktual Pengeluaran Riil


2.5 595,08 662,57 730,05 797,54 865,03 932,51 1.000,00
Penduduk (ribu rupiah)
2.6 Kemiskinan

RPJMD Kabupaten Yahukimo Tahun 2016-2021


IX - 2
Target Capaian Kinerja
No. Indikator Kinerja Daerah Data Awal
2016 2017 2018 2019 2020 2021
2.6.1 Jumlah Penduduk miskin (ribu) 69,89 69,0 67,0 65,0 63,0 61,5 60,,0
2.6.2 Tingkat kemiskinan (%) 39,02 37,84 36,74 35,65 34,55 33,46 32,36
Aspek Pelayanan umum
1 Fokus Layanan Urusan Wajib
1.1 Pendidikan
1.1.1 Jumlah Sekolah 183 188 193 198 203 208 213
1.1.2 Jumlah Murid 40.198 40.998 41.799 42.599 43.399 44.200 45.000
1.1.3 Jumlah Guru Tetap 1.119 1.183 1.246 1.310 1.373 1.437 1.500
1.1.4 Jumlah Guru Tidak Tetap 42 37 32 27 22 17 12
1.1.5 APK SD 21,30 35,81 40,65 45,49 50,33 55,16 60,00
1.1.6 APM SD 25,34 34,59 37,67 40,75 43,84 46,92 50,00
1.1.7 APK SMP 21,00 31,88 35,50 39,13 42,75 46,38 50,00
1.1.8 APM SMP 18,10 26,31 29,05 31,79 34,53 37,26 40,00
1.1.9 APK SMA/MA 8,56 8,56 9,85 11,14 12,42 13,71 15,00
1.1.1
APM SMA/MA 8,83 8,83 10,06 11,30 12,53 13,77 15,00
0
1.1.1
APK SMK 4,65 4,65 5,72 6,79 7,86 8,93 10,00
1
1.1.1
APM SMK 4,72 4,72 5,78 6,83 7,89 8,94 10,00
2
1.1.1
Kualifikasi Guru (Minimal DIV/S1) - 35 40 45 50 55 60
3
1.2 Kesehatan
1.2.1 Tingkat Morbiditas 25,5 22,50 21,50 20,50 19,50 18,50 17,50
1.2.2 Rata-rata lama sakit 4,42 3,89 3,71 3,53 3,36 3,18 3,00
1.3 Pekerjaan Umum
1.3.1 Panjang Jalan Per luas wilayah 0,935 1,11 1,29 1,47 1,65 1,82 2,00
1.4 Ketenagakerjaan
1.4.1 Tingkat Kesempatan Kerja 99,45 99,55 99,65 99,75 99,85 99,90 99,95

RPJMD Kabupaten Yahukimo Tahun 2016-2021


IX - 3
Target Capaian Kinerja
No. Indikator Kinerja Daerah Data Awal
2016 2017 2018 2019 2020 2021
1.4.2 Tingkat Pengangguran Terbuka 0,55 0,45 0,35 0,25 0,15 0,10 0,05
1.5 Pemerintahan Umum
1.5.1 jumlah PNS 2.548 2.718 2.774 2.831 2.887 2.944 3.000
1.5.2 Indeks persepsi korupsi
Predikat Akuntabilitas Kinerja
1.5.3 C C C C C C B
Pemerintahan
1.5.4 Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM)
1.5.5 Opini BPK WDP WDP WDP WDP WDP WDP WDP
1.5.6 Derajat Otonomi Fiskal Daerah 1,85 1,85 1,85 1,85 1,85 1,85 1,85
1.6 Kriminalitas
1.6.1 Angka Kriminalitas - 20 18 16 14 12 10
1.7 Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak

Penduduk di atas 10 tahun laki-laki


1.7.1 35,57 30 28 26 24 22 20
tidak berijasah (%)

penduduk di atas 10 tahun laki-laki


1.7.2 43,62 40 38,5 37 35,5 34 32,5
berijasah SD (%)

penduduk di atas 10 tahun laki-laki


1.7.3 8,72 17 19 21 23 25 27
berijasah SMP (%)

penduduk di atas 10 tahun laki-laki


1.7.4 4,03 13,00 14,5 16 17,5 19 20,5
berijasah SMA (%)

penduduk di atas 10 tahun


1.7.5 33,90 28 26 24 22 20 18
perempuan tidak berijasah (%)

penduduk di atas 10 tahun


1.7.6 52,54 47,5 46 44,5 43 41,5 40
perempuan berijasah SD (%)

penduduk di atas 10 tahun


1.7.7 10,17 15,5 17 18,5 20 21,5 23
perempuan berijasah SMP(%)

penduduk di atas 10 tahun


1.7.8 3,39 9 11 13 15 17 19
perempuan berijasah SMA (%)

RPJMD Kabupaten Yahukimo Tahun 2016-2021


IX - 4
Target Capaian Kinerja
No. Indikator Kinerja Daerah Data Awal
2016 2017 2018 2019 2020 2021
2 Fokus Layanan Urusan Pilihan
2.1 Kehutanan
2.1.1 Produksi Hasil Hutan 2.574 3.000 3.200 3.400 3.600 3.800 4.000
2.1.2 Luas Kawasan Hutan produksi 105.520 105.520 105.520 105.520 105.520 105.520 105.520
2.1.3 Hutan Produksi Konversi 117.435 117.435 117.435 117.435 117.435 117.435 117.435
2.1.4 Hutan Lindung 168.340 168.340 168.340 168.340 168.340 168.340 168.340
2.1.5 Kawasan Pelestarian Alam 21.035 21.035 21.035 21.035 21.035 21.035 21.035
2.1.6 Areal Penggunaan Hutan Lainnya 1.300 1.300 1.300 1.300 1.300 1.300 1.300
2.1.7 Kawasan Lahan Kritis 413.630 394.692 375.753 356.815 337.877 318.938 300.000
2.2 Peternakan
2.2.1 populasi sapi potong 125 150 175 200 225 250 275
2.2.2 Populasi kambing 100 125 150 175 200 225 250
2.2.3 populasi ayam buras 39.990 44.928 48.897 52.866 56.835 60.804 64.773
2.2.4 produksi daging sapi 625 750 875 1.000 1.125 1.250 1.375
2.2.5 produksi daging kambing 150 187,50 225,00 262,50 300,00 337,50 375,00
2.2.6 produksi daging ayam buras 2325 2.750 3.000 3.250 3.500 3.750 4.000
2.3 Perindustrian
jumlah pengusaha berdasarkan
2.3.1
SIUP
2.3.2 Perdagangan besar 8 9 9 10 10 10 10
2.3.3 perdagangan menegah 60 70 75 80 85 92 100
2.3.4 perdagangan kecil 225 265 285 305 325 345 365
2.3.5 perseroan terbatas 15 17 17 18 19 19 20
2.3.6 koperasi 70 80 80 90 90 100 100
2.3.7 CV 135 150 155 160 165 170 175
2.3.8 B.U.L 0 1 1 2 2 2 3
2.3.9 Jumlah usaha kecil menengah - 400 500 600 700 850 1.000
2.4 Pertanian

RPJMD Kabupaten Yahukimo Tahun 2016-2021


IX - 5
Target Capaian Kinerja
No. Indikator Kinerja Daerah Data Awal
2016 2017 2018 2019 2020 2021
2.4.1 Produktivitas Padi Sawah 1,40 1,67 1,93 2,20 2,47 2,73 3,00
2.4.2 Produktivitas Padi Ladang 3,95 4,13 4,30 4,48 4,65 4,83 5,00
Aspek daya Saing Daerah
1 Fokus kemampuan ekonomi daerah
Perkembangan Nilai Tambah Sektor
1.1 Pertambangan dan Penggalian (juta 12305,9 14.776,22 15996,51 17216,8 18437,09 19.657,38 20.877,67
rupiah)
Perkembangan Nilai Tambah Sektor
1.2 4.047,38 5.137,32 5.492,59 5.847,85 6.203,12 6.558,39 6.913,65
Pengelolaan (jutaan rupiah)

Perkembangan Nilai Tambah Sektor


1.3 252998,4 301.193,40 328.066,54 354.939,68 381.812,82 408.685,96 435.559,10
Bangunan (jutaan rupiah)

Nilai Tambah Sub-Sub Sektor


1.4 84900,7 104.253,92 113.577,91 122.901,90 132.225,89 141.549,88 150.873,87
Perdagangan (jutaan rupiah)

Nilai Tambah Sub-Sub Sektor Hotel


1.5 966,7 1.245,20 1.366,95 1.488,70 1.610,45 1.732,20 1.853,95
(jutaan rupiah)

Nilai Tambah Sub-Sub Sektor


1.6 3998,2 4.733,76 5.099,73 5.465,70 5.831,67 6.197,64 6.563,61
Restoran (jutaan rupiah)
Kontribusi Sub-Sub sektor
1.7 4.845,20 6.222,94 6.911,62 7.600,30 8.288,98 8.977,66 9.666,34
Pengangkutan sungai
Kontribusi Sub-Sub sektor
1.8 30.265,50 37.546,90 41.432,18 45.317,46 49.202,74 53.088,02 56.973,30
Pengangkutan udara
Kontribusi Sub-Sub sektor
1.9 31.720,70 37.929,00 40.659,85 43.390,70 46.121,55 48.852,40 51.583,25
Pengangkutan jalan raya
Kontribusi Sub-Sub sektor
1.10 16.470,20 19.832,80 21.754,58 23.676,36 25.598,14 27.519,92 29.441,70
komunikasi
2 Fokus Fasilitas Wilayah/Infrastruktur
2.1 Jumlah distrik yang terakses jalan 2 3 3 4 6 8 10
Rasio Panjang jalan dalam kondisi
2.2 - 25% 30% 35% 40% 45% 50%
baik (km)
Persentase rumah tangga
2.3 - 15% 20% 30% 35% 40% 50%
bersanitasi

RPJMD Kabupaten Yahukimo Tahun 2016-2021


IX - 6
Target Capaian Kinerja
No. Indikator Kinerja Daerah Data Awal
2016 2017 2018 2019 2020 2021
2.4 Persentase rumah tangga layak huni - 25% 30% 35% 40% 45% 50%
2.5 Rasio Elektrifikasi - 35% 40% 45% 50% 55% 60%
2.6 Indeks Kualitas Lingkungan Hidup
Tercemar Tercemar Tercemar Tercemar Tercemar Tercemar
2.7 Status mutu air -
Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang
2.8 Persentase RTH - 10% 12% 14% 16% 18% 20%
2.9 Persentase wilayah sesuai RTRW - 25% 30% 35% 40% 45% 50%
3 Fokus Iklim Berinvestasi
4 Fokus Sumber Daya Manusia
4.1 Angka Ketergantungan 50,66 49,00 48,75 48,50 48,25 48,00 48,00
4.2 Pencapaian Indikator Makro Daerah - 50,00 55,00 60,00 65,00 70,00 75,00

RPJMD Kabupaten Yahukimo Tahun 2016-2021


IX - 7
Bab X Pedoman Masa Transisi Dan Kaidah Pelaksanaan

BAB X
PEDOMAN MASA TRANSISI
DAN KAIDAH PELAKSANAAN
RPJMD merupakan dokumen rencana pembangunan daerah yang otentik dan
strategik sebagai pedoman penyelenggaran pemerintahan daerah dalam lima tahun
mendatang yang harus ditaati oleh seluruh pemangku kepentingan, khususnya
penyelenggara pemerintahan daerah. Untuk itu, menjadi penting dipahami oleh
segenap pihak terkait bagaimana mengoperasionalkan RPJMD, baik dalam tahapan
normal maupun masa transisi, agar RPJMD ini benar-benar menjadi pedoman dalam
pengelolaan kinerja oleh Perangkat Daerah dan kolaborasinya dengan pemerintah
Provinsi Papua dan pemerintah pusat dalam mencapai tujuan bernegara sebagaimana
termaktub dalam Undang-Undang Dasar Negara Tahun 1945.

10.1. PEDOMAN TRANSISI

Pedoman transisi merupakan acuan penyelenggaraan perencanaan


pembangunan daerah pada akhir periode RPJMD Tahun 2021 hingga terpilihnya
kepala daerah baru dan tersedianya dokumen RPJMD sebagai hasil penjabaran visi
dan misi bupati terpilih. Pedoman transisi ini juga dimaksudkan untuk memberikan
panduan kepada pemerintahan daerah agar lebih siap dalam menyusun dokumen
rencana pembangunan pada periode berikutnya sehingga tidak terjadi kekosongan
pengaturan sebagai wujud upaya menjaga kesinambungan pembangunan dan
ketersediaan dokumen rencana pembangunan.

Dalam rangka menjaga kesinambungan pembangunan dan menghindari


kekosongan rencana pembangunan daerah, bupati pada tahun terakhir masa
jabatannya, yaitu pada tahun 2021, menyusun dokumen:

RPJMD Kabupaten Yahukimo Tahun 2016-2021 X-1


Bab X Pedoman Masa Transisi Dan Kaidah Pelaksanaan

a. RPJMD Teknokratik Untuk Periode 2021-2024 Pada Tahun 2020

Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2016 tentang Perubahan Kedua


Atas Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2015 Tentang Penetapan Peraturan
Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2014 Tentang Pemilihan
Gubernur, Bupati, Dan Walikota Menjadi Undang-Undang, menyatakan bahwa
kepala daerah yang mengikuti pemilihan kepala daerah serentak pada Tahun
2015 melakukan pilkada berikutnya pada Tahun 2020. Penyusunan RPJMD
teknokratik dilakukan dengan pendekatan teknokratis dengan berpedoman pada
arah kebijakan dan sasaran pokok RPJPD periode keempat serta visi dan misi
kepala daerah terpilih pada tahun 2020. Penekanan dokumen teknokratik
dimaksud adalah pada analisis capaian kinerja RPJMD lalu (minimal empat tahun
pertama realisasi kinerja pembangunan), analisis kapasitas riil keuangan daerah
lima tahun mendatang, permasalahan dan isu strategis pembangunan daerah, visi
dan misi serta tujuan dan sasaran RPJMD. RPJMD teknokratik ini kemudian
menjadi bahan penyusunan Rancangan Awal RPJMD pada Tahun 2021, setelah
bupati dan wakil bupati terpilih dilantik.

b. RKPD 2022

Penyusunan RKPD Tahun 2022 mengacu pada arah kebijakan dan sasaran pokok
RPJPD periode keempat dan RPJMD teknokratik untuk periode 2021-2024 jika
telah tersedia. Diharapkan, pada masa transisi pergantian kepala daerah tersebut
penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan daerah tidak terganggu
kesinambungannya. RKPD Tahun 2022 selanjutnya dijadikan sebagai satu
kesatuan dan bagian tak terpisahkan dari kebijakan dan indikasi program prioritas
tahun pertama dalam RPJMD Tahun 2021-2024. RKPD sebagaimana dimaksud
diatas digunakan sebagai pedoman untuk menyusun KUA dan PPAS Tahun 2022
dan APBD Tahun Anggaran 2022.

RPJMD Kabupaten Yahukimo Tahun 2016-2021 X-2


Bab X Pedoman Masa Transisi Dan Kaidah Pelaksanaan

10.2. KAIDAH PELAKSANAAN

Peraturan Daerah tentang RPJMD Kabupaten Yahukimo Tahun 2016-2021


digunakan menjadi pedoman utama penyelenggaraan pembangunan Kabupaten
Yahukimo. Suatu keberhasilan pembangunan yang tercantum dalam RPJMD
diindikasikan oleh sejauh mana berbagai program (outcome) dapat tercapai dan secara
tepat memicu pencapaian sasaran (impact) RPJMD. Oleh karena itu, Bappeda sebagai
penyelenggara pembangunan daerah memiliki tanggungjawab untuk mengoordinasikan
pencapaian sasaran-sasaran RPJMD yang diamanatkan dalam dokumen ini dengan
mekanisme dan kerangka fikir sebagai berikut:

1. Sasaran pembangunan dalam jangka lima tahun dicapai melalui kinerja birokrasi,
masyarakat, dan swasta secara simultan;

2. Dalam koordinasi antartingkatan pemerintahan, sasaran pembangunan pemerintah


daerah Kabupaten Yahukimo dicapai melalui:

a. Dukungan dari pemerintah pusat, Pemerintah Provinsi Papua dan kerjasama


pemerintah daerah Kabupaten/Kota lain/sekitarnya; dan

b. Pendekatan untuk merealisasikan pembangunan, baik sektoral maupun


kewilayahan;

c. Pencapaian impact dan outcome Renstra Perangkat Daerah Kabupaten


Yahukimo.

3. Koordinasi pencapaian pembangunan Kabupaten Yahukimo, melalui:

a. Integrasi arsitektur kinerja sasaran RPJMD dan RKPD Kabupaten Yahukimo;

b. Integrasi arsitektur kinerja sasaran RPJMD Kabupaten Yahukimo;

c. Integrasi dan sinkronisasi prioritas pembangunan daerah; serta

d. Koordinasi dalam pengendalian dan evaluasi pembangunan.

Dengan kerangka fikir di atas, RPJMD Kabupaten Yahukimo 2016-2021


diselenggarakan dengan kaidah-kaidah sebagai berikut:

RPJMD Kabupaten Yahukimo Tahun 2016-2021 X-3


Bab X Pedoman Masa Transisi Dan Kaidah Pelaksanaan

1) RPJMD Kabupaten Yahukimo Tahun 2016-2021 merupakan pedoman bagi


Perangkat Daerah dalam penyusunan Rencana Strategis (Renstra) Perangkat
Daerah. Perangkat Daerah berkewajiban menyusun Renstra yang memuat tujuan,
sasaran, strategi, kebijakan, program dan kegiatan, dengan berpedoman pada
RPJMD dengan periode yang sama, yaitu Renstra Perangkat Daerah Tahun 2016-
2021. Renstra Perangkat Daerah tersebut selanjutnya harus dilaksanakan atau
menjadi pedoman dalam menyusun Rencana Kerja (Renja) Perangkat Daerah
setiap tahunnya;

2) RPJMD Kabupaten Yahukimo Tahun 2016-2021 merupakan pedoman dalam


menyusun RKPD Tahun 2017 -2021, dengan ketentuan pokok:

a. RKPD merupakan instrumen yang strategis dalam mengoperasionalkan RPJMD


dari tahun ke tahun;

b. Sasaran (tahunan), prioritas pembangunan, dan arah kebijakan pembangunan


sebagaimana dijelaskan pada Bab V dan VI RPJMD ini harus dipedomani
sebagai prioritas dan sasaran pembangunan RKPD 2017 - 2021 dalam Bab IV
untuk tahun atau periode berkenaan;

c. Indikasi program prioritas seluruh bidang urusan sebagaimana dijabarkan pada


Bab VIII RPJMD ini harus dipedomani sebagai Rencana Program dan Kegiatan
Prioritas dalam bab V RKPD sesuai tahun atau periode berkenaan; dan

d. Program prioritas beserta pagu indikatif yang terdapat pada BAB VIII RPJMD ini
harus dipedomani oleh perangkat daerah dalam menjabarkan Program dan
kegiatan dalam BAB V Renstra Perangkat Daerah.

3) Bupati berkewajiban menyebarluaskan Peraturan Daerah tentang RPJMD


Kabupaten Yahukimo Tahun 2016-2021 kepada masyarakat;

4) Masyarakat dapat melaporkan program dan kegiatan yang dilaksanakan Perangkat


Daerah yang dianggap tidak sesuai dengan yang ditetapkan;

RPJMD Kabupaten Yahukimo Tahun 2016-2021 X-4


Bab X Pedoman Masa Transisi Dan Kaidah Pelaksanaan

5) RPJMD Kabupaten Yahukimo Tahun 2016-2021 merupakan dasar untuk


mengevaluasi laporan atas hasil kinerja Kepala Daerah terpilih untuk masa 5 (lima)
tahun dan tahunan;

6) Sasaran beserta indikator dan target yang tercantum dalam RPJMD ini menjadi
dasar dalam penentuan IKU daerah;

7) Bappeda melaksanakan pengendalian dan evaluasi terhadap hasil pelaksanaan


RPJMD melalui pengendalian dan evaluasi terhadap hasil pelaksanaan RKPD.

RPJMD Kabupaten Yahukimo Tahun 2016-2021 X-5


Bab XI Penutup

BAB XI
PENUTUP
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten
Yahukimo Tahun 2016–2021 merupakan penjabaran dari visi dan misi dari Bupati dan
Wakil Bupati terpilih, yang merupakan pedoman bagi Pemerintah Daerah, DPRD,
Masyarakat dan Dunia Usaha dalam rangka penyelenggaraan pembangunan di
Kabupaten Yahukimo selama 5 (lima) tahun ke depan. Disamping itu, RPJMD ini juga
merupakan arahan dan pedoman dalam penyusunan Rencana Kerja Pemerintah
Daerah (RKPD) pada setiap tahun anggaran selama periode tahun 2017–2021.

Keberhasilan penyelenggaraan pembangunan di Kabupaten Yahukimo untuk


dapat mewujudkan visi bupati “Terwujudnya Kebangkitan Masyarakat Yahukimo
Menuju Kepada Kemandirian, Kemajuan dan Kesejahetraan”, perlu didukung oleh:
(1) Komitmen dari kepemimpinan daerah yang kapabel, berkualitas, dan demokratis;
(2) Tata Pemerintahan yang baik dan pemerintahan yang bersih (good governance
and clean government); (3) Konsistensi kebijakan pemerintah daerah Kabupaten
Yahukimo; (4) Keberpihakan kepada rakyat (pro-poor policy); (5) Partisipasi aktif
masyarakat, media massa dan dunia usaha; serta (6) Mekanisme pengendalian dan
pengawasan (check and balance) serta akuntabilitas publik yang baik.

Untuk itu, dukungan dan kerjasama dari semua pemangku kepentingan di


Kabupaten Yahukimo diharapkan akan membawa masyarakat yang maju dan sejahtera
sebagai mana yang telah ditetapkan oleh bupati terpilih.

RPJMD Kabupaten Yahukimo Tahun 2016-2021 XI -1

Anda mungkin juga menyukai