Anda di halaman 1dari 34

RENCANA IMPLEMENTASI PENGEMBANGAN

KAWASAN PANGAN NUSANTARA


SULAWESI TENGAH
H. RUSDY MASTURA DRS. MA’MUN AMIR
GUBERNUR WAKIL GUB
SULAWESI TENGAH SULAWESI TENGAH

DISAMPAIKAN OLEH :
Dr. Ir. CHRISTINA SANDRA TOBONDO, MT
KEPALA BAPPEDA PROVINSI SULAWESI TENGAH
Pada : Rapat Pembahasan Persiapan Pengembangan Kawasan Pangan Sulawesi Tengah

PALU, 10 MARET 2022 BAPPEDA PROV SULTENG


DASAR KERANGKA REGULASI DAN ARAHAN RPJMN 2020-2024
1. UU NO. 18 TAHUN 2012 TENTANG PANGAN 2. PERPRES NO. 18 TAHUN 2020 TENTANG RPJMN 2020-2024
PRIORITAS Penguatan Ketahanan Ekonomi untuk Pertumbuhan yang
NASIONAL Berkualitas dan Berkeadilan

PROGRAM Peningkatan Ketersediaan, Akses dan Kualitas Konsumsi


PRIORITAS Pangan

KEGIATAN Peningkatan Tata Kelola Sistem Pangan


PRIORITAS
PROYEK Penguatan Cadangan Pangan Nasional
PRIORITAS
Indikator 2020 2021 2022 2023 2024
Penjaminan cadangan
1-1.5 1-1,5 1-1,5 1-1.5 1-1,5
pangan nasional (juta ton)
Peningkatan produksi pangan (%) 0,08 3 3 3 3
Ketersediaan Beras (juta ton) 39,3 42,7 44 45 46,8
Nilai Tukar Petani (nilai) 103,25 102-104 102-104 105 105
Nilai Tukar Nelayan (nilai) 100,22 102-104 102-105 106 107
Ketersediaan protein
2,5 2,5 2,7 2,8 2,9
hewani (juta ton)
Nilai tambah tenaga kerja
pertanian (Rp. 55,3 51,7 54,3 55,5 59,8
Juta/orang/tahun)

Skor Pola Pangan Harapan


86,3 91,6 92,8 93,5 95,2
(nilai)

Kementerian PPN/Bappenas 2
RANCANGAN AWAL RKP 2022
FOKUS RENCANA
FOKUS RENCANA KERJA PEMERINTAH
KERJA PEMERINTAH TAHUN2022
2022
PENGEMBANGAN Food Estate (KAWASAN SENTRA PRODUKSI PANGAN-KSPP) sebagai salah satu strategi Reformasi Struktural

RANCANGAN AWAL TEMA RKP 2022: PEMULIHAN EKONOMI dan REFORMASI STRUKTURAL

PEMULIHAN EKONOMI
Produksi domestik berkelanjutan dan ketersediaan
untuk mencukupi kebutuhan/permintaan pangan
berkualitas dan aman, melalui:
• Penguatan akses petani ke input produksi dan
lembaga keuangan.
• Pengawalan dan pendampingan lapangan (secara
ketat)
• Pelatihan vokasional petani muda.
• Penguatan stimulus pangan, melalui bantuan
pangan untuk rumah tangga rawan pangan.
• Penguatan fungsi rantai pasok dan penyimpanan.

REFORMASI STRUKTURAL
• Pembentukan korporasi petani dan nelayan.
• Efisiensi distribusi pangan melalui penguatan
konektivitas produksi (jalan usahatani) dan sistem
logistik pangan.
• Percepatan transformasi platform e-commerce
pertanian/ rantai pasok online.
• Pengembangan KAWASAN SENTRA PRODUKSI
PANGAN berbasis pertanian digital.
• Pengolahan primer produksi pangan dan pertanian.

Kementerian PPN/Bappenas 3
ASPEK UTAMA DAN PRINSIP DASAR
PENGEMBANGAN FOOD ESTATE (KSPP)
ASPEK UTAMA (HULU-HILIR)

GEOSPASIAL ON-FARM OFF-FARM


• Hutan/Gambut • Sarana produksi/ budidaya • Pascapanen
• Air, Lahan • Penyuluhan/ Pendampingan • Pengolahan
• Infrastruktur wilayah/desa • Asuransi pertanian. • Pemasaran
• Kelembagaan/SDM Petani

PRINSIP
RESILIEN:
KEBERLANJUTAN:
diversifikasi INKLUSIF: MAJU DAN MODERN:
pendekatan lansekap INTEGRATIF:
komoditas, partisipatif, korporasi produktivitas, presisi,
ekosistem, pertanian hulu-hilir
penguatan cadangan petani digitalisasi
konservasi
pangan

Kementerian PPN/Bappenas 4
MAJOR PROJECT PENGUATAN JAMINAN USAHA
SERTA 350 KORPORASI PETANI DAN NELAYAN
Arahan Presiden RI Holistik Hulu-Hilir dan Integrasi Antar Sektor

Korporasi Petani dan Nelayan adalah badan


usaha milik petani dan nelayan yang
berbadan hukum yang kepemilikannya
mayoritas adalah petani dengan luasan
usahatani yang memenuhi skala ekonomi.
Kementerian PPN/Bappenas
VISI RPJMD SULTENG 2021-2026

“Gerak Cepat
Menuju Sulteng
VISI Lebih Sejahtera
dan Lebih
Maju”
PENGEMBANGAN KAWASAN
PANGAN NUSANTARA
SULAWESI TENGAH
adalah DALAM RANGKA
MELAKSANAKAN TUGAS MISI
KE-3 RPJMD SULTENG 2021 2026
YAITU :

MEWUJUDKAN
PENINGKATAN
KESEJAHTERAAN
MASYARAKAT MELALUI
PEMBERDAYAAN
EKONOMI KERAKYATAN
DAN PENGUATAN
KELEMBAGAAN
IMPLEMENTASI PROGRAM
PENGEMBANGAN KAWASAN
PANGAN NUSANTARA
MENDUKUNG PROGRAM
PRIORITAS KE-4
YAITU

PENINGKATAN
PRODUKTIVITAS
TANAMAN PANGAN,
PERKEBUNAN,
PERIKANAN,
PETERNAKAN &
KOMODITI PERTANIAN
LAINNYA DIWUJUDKAN
DALAM BENTUK
KAWASAN PRODUKSI
PANGAN
IMPLEMENTASI PROGRAM PRIORITAS RPJMD PROVINSI SULAWESI TENGAH 2016-2021

q PRINSIP PENGEMBANGAN KAWASAN YAITU PRODUKSI PANGAN TERPADU MELIPUTI PERTANIAN SUB
SEKTOR TANAMAN PANGAN, HORTIKULTURA, PERKEBUNAN & PETERNAKAN, PARIWISATA, PERIKANAN &
KELAUTAN PADA WILAYAH TERTENTU DENGAN MEMANFAATKAN ILMU PENGETAHUAN DAN PENERAPAN
TEKNOLOGI BERBASIS SISTEM INDUSTRI, PERMODALAN, ORGANISASI DAN MANAJEMEN KONTEMPORER.

q KONSEP DASAR FOOD ESTATE DILETAKKAN ATAS ASAS KETERPADUAN SEKTOR DAN SUB SEKTOR DALAM
SISTEM RANTAI NILAI PRODUKSI PANGAN BERSKALA LUAS DALAM SUATU KAWASAN;

q PEMERINTAH PROVINSI SULTENG MENYIAPKAN LAHAN PRODUKTIF DALAM KAWASAN LAHAN PANGAN
PERTANIAN BERKELANJUTAN (LP2B) DAN AREA PERAIRAN PRODUKTIF UNTUK DIJADIKAN KAWASAN FOOD
ESTATE YANG TERINTEGRASI (PERDA NO. 13 TAHUN 2021 TENTANG RPJMD SULAWESI TENGAH 2016-2021).

q PENGEMBANGAN KAWASAN FOOD ESTATE DALAM RANGKA KETAHANAN PANGAN NASIONAL DAN
MENDUKUNG BERDIRINYA IBU KOTA NEGARA BARU DI PULAU KALIMANTAN.
RENCANA KAWASAN FOOD ESTATE KAWASAN PANGAN NUSANTARA DI SULAWESI TENGAH
LETAK GEOGRAFIS
1. DESA TALAGA KEC. DAMPELAS KAB.DONGGALA

1) LUAS KAWASAN PANGAN NUSANTARA :


+ 850 Ha; PANJANG JALAN LINGKAR
DANAU + 8 KM, PANJANG JALAN
LINGKAR KAWASAN + 22 KM DAN LUAS
KAWASAN LINDUNG + 1830 Ha;
2) MASIH DALAM TAHAPAN
PRAFEASIBILITY STUDY UNTUK
LETAK
MENJADI KAWASAN GEOGRAFIS
FOOD ESTATE; 2
1
3) PENGEMBANGAN DIARAHKAN PADA Desa Talaga terletak di Kecamatan Dampelas
KAWASAN PERKEBUNAN (KELAPA &
Desa Talaga terletak di Kecamatan Dampelas
Kabupaten Donggala, Provinsi Sulawesi Tengah.
Jarak dari Kota Palu ke Desa Talaga + 146 Km
ditempuh selama + 3 Jam Perjalanan darat. Ket Gbr : Jarak Provinsi
Kabupaten Donggala, dari Desa Talaga
Sulawesi
+ 121 Km perjalanan laut
menuju pul
Tengah.

DURIAN), TANAMAN JANGKA PENDEK, 1. Desa Talaga terletak di


PETERNAKAN SAPI; WISATA BAHARI & Kec. Dampelas Kab.
DANAU;
Donggala Sulteng;
4) POLA PELAKSANAAN MENGGUNAKAN 2. Jarak dari Ibu Kota Palu
PRINSIP SMART (SYSTEM MANAGEMENT + 146 km atau + 3 Jam
OF AGRIBUSINESS FOR RURAL 3. Jarak ke Pulau
TRANSFORMATION) VILLAGE Kalimantan + 121 km
3
perjalanan Laut
Badan Litbang Pertanian
Kementerian Pertanian
Rencana
RENCANA LOKASI lokasi FE
PENGEMBANGAN KAWASAN
PANGAN NUSANTARA

HL

Peta Status Kawasan Hutan APL


Desa Talaga - Kec. Dampelas
Sumber Peta: KLHK (2021)
Kondisi Topografi
Desa Talaga Kec. Dampelas
D

A B

A B
C

C D
Sumber: SRTM (2000)
Kondisi Lereng
Desa Talaga - Kec. Dampelas
Sumber: Peta Tanah Semidetail Skala 1:50.000 Kabupaten Donggala, Sulawesi
Tengah (BBSDLP, 2016)
• Tanah berkembang dari
batugamping (Landform Karst), dan
skis dan batuan molasse (Landform
Tektonik), menghasilkan tanah Typic
Hapludalfs dan Typic Eutrudepts
(USDA, 2014).
• Kedalaman tanah sedang-dalam
(50-100 cm), drainase baik, tekstur
halus, pH agak masam-netral, KB
tinggi dan KTK sedang
• Kesuburan tanah sedang.

Kondisi Tanah
Desa Talaga - Kec. Dampelas
Sumber: Peta Tanah Semidetail Skala 1:50.000 Kabupaten Donggala, Sulawesi
Tengah (BBSDLP, 2016)
Sebaran Pertanaman Kelapa
Desa Talaga - Kec. Dampelas
Sumber: Diolah/Interpretasi Citra Google Earth (akses 2022)
Hasil analisis 9 Komoditas
Pertanian, bahwa komoditas yang
Sesuai (S3) untuk dikembangkan:
• Tanaman Pangan: Padi Gogo,
Jagung
• Tanaman Horti: Cabai
• Tanaman Perkebunan: Kelapa
Sawit, Kelapa, Kakao, Cengkeh

Kesesuaian Lahan Komoditas Pertanian


Desa Talaga - Kec. Dampelas
Sumber: Peta Kesesuaian Lahan Komoditas Pertanian Kabupaten Donggala,
Sulawesi Tengah (BBSDLP, 2016)
INFORMASI TEMATIK KPN

Kawasan Hutan Kelerengan Topografi

Berada di Areal Penggunaan Lain 0 – 8 (75%) 0 – 200 Mdpl


25 – 40 (25%)

Jenis Tanah Iklim Curah Hujan

Curah hujan rerata tahunan (1800-2000 mm/th)


Luas Kawasan Pangan Nusantara
+ 850 Ha

Panjang Jalan Lingkar Danau


+ 8 Km

Panjang Jalan Lingkar KPN


+ 22 Km

Luas Kawasan Hutan Lindung


+ 1830 Ha
SELAWESI TENGAH
GERBANG TOL LAUT INDONESIA TIMUR MENUJU KE IBU KOTA NEGARA
POLA PELAKSANAAN KAWASAN PANGAN
NUSANTARA MENGGUNAKAN PRINSIP SMART
(SYSTEM MANAGEMENT OF AGRIBUSINESS
FOR RURAL TRANSFORMATION) VILLAGE

Capital Optimalisasi Suistainable Impact


- Food Security
• Pertanian - Economy
• Peternakan - Social
• Perikanan Pertanian Terpadu
- Enviroment
• Kehutanan
Peternakan Berkelanjutan

Tambak / Karamba

Agroforestri

Ecotourism

Infrastuktur
Pengembangan Food Estate KPN (Kawasan Pangan
Nusantara) Kab. Donggala Prov. Sulteng
&
Pengembangan Wilayah Penyangga Food Estate KPN
(Kawasan Pangan Nusantara) Kab. Donggala Prov. Sulten
PENGEMBANGAN SAPI POTONG ( PENGEMBANGAN FE KPN)

No Before Rencana Aksi After K/L Terkait

1. 850 ha baru 5% yang a. Penanaman HPT a. Peningkatan produksi HPT, Kemen LHK, Kemenko
dimanfaatkan oleh tumpang sari dengan dan/atau tersedianya Marves, Kementan (Ditjen
masyarakat tanaman pertanian, padang penggembalaan Peternakan dan Kesehatan
dan/atau pengembangan b. Penambahan populasi Hewan (PKH)), Dinas PKH
padang penggembalaan sapi. Jumlah sapi Provinsi Sulteng. Dinas PKH
b. Introduksi HPT unggul tergantung luasan lahan Kabupaten Donggala
yang disediakan untuk
peternakan (potensi
pemeliharaan pola
ekstensif 1 ha untuk 1 sapi
dan intensif 1 ha untuk 3
sapi.
2 Belum ada Agroeduwisata Pengembangan Tersedianya Agroeduwisata Kemenko Marves, Kementan
Peternakan Berkelanjutan Agroeduwisata Peternakan Peternakan Berkelanjutan (Ditjen Peternakan dan
Berkelanjutan dengan Tanaman Lainnya Kesehatan Hewan (PKH)),
- Kandang Koloni (Sapi donggala dan sapi bali) Dinas PKH Provinsi Sulteng.
- Pengolahan Limbah Dinas PKH Kabupaten
Ternak Donggala
BEFORE
PENGEMBANGAN SAPI POTONG SEBAGAI PENYANGGA KPN

No Before Rencana Aksi After K/L Terkait

1. • Populasi sapi di Kecamatan 1. Penguatan program 1. Populasi sapi di Kementan (Ditjen Peternakan
Dampelas saat ini 9.400 ekor, SIKOMANDAN Kecamatan Dampelas dan Kesehatan Hewan (PKH)),
betina 7000 PO 20% Bali 2. Penguatan SDM teknis 20.000 ekor Dinas PKH Provinsi Sulteng.
80%, sudah membuat Reproduksi, penyediaan 2. Tersedianya SDM yang Dinas PKH Kabupaten Donggala;
pemuliaan sapi PO di 3 SDM medic veteriner dan memadai Kemen Perhubungan, Dinas
tempat. peternak milenial 3. Terbentuknya korporasi Perhubungan Provinsi Sulteng,
Termasuk di desa: 3. Pembinaan teknis dan peternak Dinas Perhubungan Kab.
Lembah Mukti ± 3.000 Ekor Kelembagaan menuju Donggala
4. Terwujudnya plasma
Malonas 900 ± Ekor korporasi peternak nutfah Sapi Donggala yang
Panii 700 ± Ekor 4. Upaya pemuliaan sapi berkualitas
Terdapat sekitar 45 Klp. donggala di 3 lokasi 5. Meningkatnya akses KUR
Ternak di Kec. Dampelas 5. Fasilitasi akses dan pembiayaan lainnya
pembiayaan 6. Kapal ternak
• Masih adanya pelabuhan
6. Optimalisasi Kapal Ternak termanfaatkan secara
antar pulau yang
7. Penambahan OPD dan optimal
ilegal/pelabuhan tikus yang
dilalui kapal kayu untuk stakeholder yang terlibat 7. Jumlah OPD dan
mengangkut sapi ke stakeholder yang terlibat
Kalimantan seminggu sekali. bertambah
Populasi sapi
BEFORE
Kec. Dampelas
saat ini 9.400 Pemuliaan Sapi
Bali
ekor, betina Lembah Mukti
7000 PO 20% Bali ± 3.000 Ekor
80%,

Populasi Sapi
Desa Talaga Pemuliaan Sapi Bali
± 500 Ekor Malonas
Populasi Sapi ± 900 Ekor
Desa Sabang
± 450 Ekor

Pemuliaan Sapi Bali


Panii
± 700 Ekor

Populasi Sapi
Desa Kambayang
± 450 Ekor Klp. Makmur Jaya
PENGEMBANGAN SAPI POTONG SEBAGAI PENYANGGA KPN
(lanjutan)

No Before Rencana Aksi After K/L Terkait


2 • Belum optimal 1. Introduksi HPT unggul 1. Optimalnya pemanfatan Dinas PKH Provinsi Sulteng,
pemanfaatan lahan untuk (rumput dan legume) lahan HPT 1050 ha Dinas PKH Kabupaten
HPT di masyarakat 2. Pengolahan pakan ternak berdampak pada efisiensi Donggala, Dinas
dengan potensi dari limbah jerami biaya pakan/keuntungan Perindustrian Provinsi
kecampatan Dampelas : peternak sebesar 40 jt/3 Sulteng
700 KK, rata rata 1,5 ha bulan dengan potensi
sehingga total potensi produksi 83,3 ton/3 bulan
lahan HPT 1050 ha. 2. Peningkatan kualitas
• Potensi limbah jerami 360 pakan yang berasal dari
ha sawah limbah (jerami padi).
• Potensi bungkil sawit 3. Peningkatan ADG
sebagai pakan ternak 4. Optimalnya pemanfaatan
yang saat ini tidak bungkil sawit sebagai
dimanfaatkan karena pakan ternak
langsung dijual ke lalundu
mamuju.
PENGEMBANGAN PETERNAKAN AYAM UNTUK
PEMBERDAYAAN PETERNAK DAN PENANGANAN
STUNTING
No Before Rencana Aksi After K/L Terkait

1. Balita Stunting di Kabupaten Pengembangan peternakan • Potensi pendapatan hingga Kementan (Ditjen PKH). Dinas
Donggala pada tahun 2022 ayam pedaging skala rumah 3.770.000/periode (belum Ketahanan Pangan Provinsi
adalah 21,6% dan 19,3 % di tangga (100 ekor) termasuk biaya kandang Sulawesi Tengah, Dinas PKH
Kecamatan Dampelas . - Kandang dan tenaga kerja) Provinsi Sulteng. Dinas PKH
- DOC • Peningkatan konsumsi Kabupaten Donggala
- Desa Parisan Agung; Jumlah - Pakan protein hewan yang
anak Stunting 50 anak, - Obat-obatan berdapak pada penurunan
prevalensi Stunting 87,72% angka stunting di wilayah
- Desa Talaga; Jumlah anak pengembangan dan atau
Stunting 59 anak, prevalensi sekitarnya
Stunting 65,56%
- Desa Sabang; Jumlah anak
Stunting 54 anak, prevalensi
Stunting 63,53%
- Desa Rerang; Jumlah anak
Stunting 79 Anak prevalensi
Stunting 63,20%

Dari 17 Kec. 36 Desa Di Kab.


Donggala
PENINGKATAN NILAI TAMBAH DAN DAYA SAING

No Before Rencana Aksi After K/L Terkait

a. Sarang Burung Walet

1. Jumlah rumah walet belum 1. Identifikasi/ pendataan 1. Tersedianya data dan tingkat Kemen Marves, Kementan
teridentifikasi dengan jumlah Rumah Walet. ketelusuran rumah walet (Ditjen PKH). Dinas PKH
kurang lebih 1000 rumah walet 2. Pembangungan unit dan produksi. Provinsi Sulteng. Dinas PKH
Penjualan SBW masih dalam pencucian wallet 2. Peningkatan nilai penjualan Kabupaten Donggala.
bentuk SBW kotor dengan harga Tahun 2022 dialokasikan SBW bersih bentuk Kemendag, Dinas Perdagangan
jual 9,5 jt-14 jt. APBN untuk unit pencucian mangkok 20-25 jt dan Provinsi Sulteng, Dinas
SBW di Kab. Parigi Moutong. bentuk sudut 15-20 jt. Ada Perdagangan Kab. Donggala,
Potensi ekspor ke Korea BPOM Daerah
SBW bersih bentuk
mangkok sebesar 34 jt
b. Pengolahan Pupuk Organik

2 Belum optimalnya Pengembangan unit Pengolahan Tersedianya pupuk padat dan Kementan (Ditjen PKH, Ditjen
pemanfaatan limbah ternak pupuk padat dan bio urine. cair tersertifikasi organik PSP). Dinas PKH Provinsi
dengan potensi penjualan Sulteng. Dinas PKH Kabupaten
pupuk padat Rp 850/kg (biaya Donggala
produksi Rp 580/kg) dan pupuk
cair 1 liter Rp 10.000 (biaya
produksi Rp 5.000)
Instansi Terkait
1. Dinas Pertanian
2. Dinas Peternakan Lembaga
Masyarakat
• Untuk Menunjang Model S.M.A.R.T 3.
4.
Dinas Perikanan
Dinas Kehutanan
Keuangan
Village dibentuk sebuah sistem 1. Petani 5. Dinas Pariwisata
2. Gapoktan 6. Dinas Pekerjaan Umum 1. Lembaga Perbankan
korporasi untuk mengakomodir 3. PKK 7. Pemerintah Desa 2. Koperasi
jalannya bisnis pertanian 4. BUMDes 3. Investor
5. Karang Taruna
dimasyarakat

• Pihak -Pihak yang terlibat dalam


Korporasi ini memiliki rantai
keterhubungan dan koordinasi
manfaat timbal balik dari perputaran Korporasi
bisnis pertanian yang dibangun

• Diharapkan melalui model bisnis Agribusiness


pertanian tersebut dapat
memberikan manfaat ekonomi 1. Pengolahan Produk
2. Pengepakan
berkelanjutan bagi masyarakat dan 3. Penyimpanan
mengokohkan rantai pasok komoditas Output 4. Pendistribusian
pertanian 5. Penjualan
GENERAL ACTION
a. Menerapkan system agribisnis untuk mencapai ketahanan pangan dan menciptakan basis
pangan local yang strategis serta menjamin ketersediaan pangan IKN
b. Ketersediaan Pangan Nasional
c. Meningkatkan Ekonomi Rakyat dan menurunkan tingkat kemiskinan
d. Membuka lapangan kerja, menurunkan tingkat penggangguran terbuka dan pekerja rentan.
e. Meningkatkan profitabilitas ekonomi dan efektivitas agribisnis. Memperkuat kapasitas
kelembagaan dan menyediakan landasan hukum dan administratif untuk pengembangan
agribisnis, dengan terus menyempurnakan peraturan perundang-undangan terkait.
f. Membangun daerah tujuan wisata (DTW)
g. Menerapkan agroforestri pada Kawasan hutan yang telah dimanfaatkan oleh masyarakat agar
terciptanya lingkungan yang lestari dan produktif dengan tetap menjaga ketahanan pangan
h. Mengurangi risiko bencana semaksimal mungkin, melindungi lingkungan secara keseluruhan,
memastikan lingkungan yang sehat untuk produksi pertanian.
i. Menciptakan iklim investasi berlandaskan asas kebersamaan, dari masyarakat untuk
masyarakat
TUJUAN & AKTIVITAS PENGEMBANGAN KAWASAN PANGAN NUSANTARA
GOALS Mencapai ketahanan pangan, menciptakan lapangan pekerjaan, memajukan infrastruktur
pedesaan dan perbaikan ekologi

ACTIVITIES
A - Menanam tanaman pangan dan horticultura pada B - menjadikan masyarakat sebagai petani sekaligus
lahan pertanian masyarakat penyuluh yang mampu menerapkan teknologi dan
- Menciptakan produksi makanan organik untuk transfer ilmu ke sesamanya
pembangunan ekonomi yang berkelanjutan. - Meningkatkan pengetahuan teknis dan kapasitas
- Mengembangkan model agroforestry untuk sistem masyarakat tentang agribisnis dan ketahanan
pangan dan energi yang terintegrasi. pangan
- Mengembangkan rencana lingkungan lanskap - Mempublikasikan keberhasilan, pengalaman,
untuk pembangunan daerah yang berkelanjutan kesalahan dan pelajaran dari pelaksanaan
agroforestri, sehingga dapat melanjutkan
keberhasilan dan mencegah kesalahan.
TUJUAN & AKTIVITAS PENGEMBANGAN KAWASAN PANGAN NUSANTARA
(lanjutan…..)
GOALS Menciptakan basis produksi yang andal untuk pembangunan ekonomi berkelanjutan
melalui penggunaan lahan yang rasional dan penciptaan sumber daya tanaman,
perlindungan lingkungan, dearth tujuan wisata, mitigasi dan pencegahan bencana alam
ACTIVITIES
C - Memperkuat kerjasama antar kementerian terkait, D - Mengidentifikasi potensi objek daerah tujuan
instansi pemerintah, lembaga penelitian, unit wisata
pelaksana dan praktisi lapangan, serta senantiasa - Melengkapi insfrastruktur penunjang kegiatan
menyempurnakan dan melengkapi mekanisme wisata
kebijakan dan administrasi - Membangun sistem dan kelembagaan pengelola
- Mengadakan lokakarya, pelatihan, demonstrasi wisata
dan studi banding untuk terus meningkatkan
kualifikasi petani

E Menerapkan agroforestri pada Kawasan hutan yang F Mengurangi risiko bencana semaksimal mungkin,
telah dimanfaatkan oleh masyarakat agar terciptanya melindungi lingkungan secara keseluruhan,
lingkungan yang lestari dan produktif dengan tetap memastikan lingkungan yang sehat untuk produksi
menjaga ketahanan pangan pertanian.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai