Implementasi
Teori yang
dan Model
03 Mendukung 04 CSR
Beresikan mengenai teori-
Berisikan cara
teori yang mendukung CSR
mengimplementasikan CSR
serta mengetahui model-
model CSR
01
Definisi dan Manfaat
Mengetahui definisi SCR dari berbagai
sumber beserta manfaat dari SCR
Definisi Corporate Social Responsibility
• World Business Council for Sustainable Development (WBCSD) menyebutkan
Corporate Social Responsibility sebagai suatu komitmen bisnis untuk
berkontribusi dalam pembangunan ekonomi berkelanjutan, bekerja dengan para
karyawan Perusahaan, keluarga karyawan tersebut, berikut masyarakat setempat
(lokal) dan masyarakat secara keseluruhan, dalam rangka meningkatkan kualitas
kehidupan.
• Kotler dan Lee (2005) menyatakan Corporate Social Responsibility adalah
komitmen untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui praktek bisnis
yang terbuka dan kontribusi sumber daya Perusahaan.
• Indonesia Business Link (2001) menyatakan Corporate Social Responsibility
adalah komitmen perusahaan untuk meminimalkan dampak negatif dan
memaksimalkan kontribusi kepada semua pemangku kepentingan dalam
hubungannya dengan ekonomi, aspek sosial dan lingkungan untuk mencapai
pengembangan yang berkelanjutan.
• Business for Social Responsibility / BSR (2002) mendefinisikan Corporate Social
Responsibility sebagai praktek bisnis yang memperkuat tanggung jawab,
menghormati nilai etika demi kepentingan semua pemangku kepentingan.
Definisi Corporate Social Responsibility
• Laurel Grossman Reputex (Budimanta : 2009) menyebutkan Corporate Social
Responsibility sebagai alat untuk menciptakan nilai-nilai hubungan kemitraan
bisnis yang baik dengan para stakeholder dan sekaligus pada saat yang sama
mendorong penciptaan nilai-nilai sosial kemasyarakatan dan lingkungan.
• Wikipedia.org mendefinisikan Corporate Social Responsibility is a concept
whereby organizations consider the interests of society by taking responsibility for
the impact of their activities on customers, suppliers, employees, shareholders,
communities and other stakeholders, as well as the environment.
• Organisasi internasional ISO 26000 (Maret 2008) menyebutkan Responsibility of
an organization for the impact of its decisions and activities on society and
environment, through transparent and ethical behaviour that contributes to
sustainable development, health and the welfare of society, takes into account the
expectations of stakeholders; is in compliance with applicable law and consistent
with international norms of behaviour, and is integrated throughout the
organization and practiced in its relationship.
Definisi CSR
Berdasarkan definisi SCG dari berbagai sumber
tersebut, dapat disimpulkan Corporate Social
Responsibility (CSR) atau tanggung jawab sosial
perusahaan adalah tanggung jawab dan kepedulian
Perusahaan terhadap lingkungan dan
masyarakatnya, yang dilakukan secara berkelanjutan,
terukur dan transparan, dalam bidang ekonomi,
kesehatan, pendidikan dan lingkungan, untuk
kepentingan bersama antara Perusahaan dan stake
holder.
● Corporate Giving / charity (Pemberian /
Nama Lain ●
Amal Perusahaan)
Corporate Philanthropy (Kedermawanan
CSR ●
Perusahaan)
Corporate Community / Public Relations
Sebelum mengetahui apa saja (Relasi Kemasyarakatan Perusahaan)
manfaat dari Corporate Social ● Responsible Business (Tanggung Jawab
Responsibility, terdapat nama Bisnis)
lain yang identik dari CSR, ● Community Development
antara (Pengembangan Masyarakat)
lain:
● Corporate Social Investment (Investasi
Sosial Perusahaan)
● Corporate Citizenship
Manfaat CRS
Basic Responsibility
Organizational Responsibility
Societa Responses
Shareholder Stakeholder
Legitimasi Primacy Theory Primacy Teory
Suatu sistem yang Suatu sistem yang Suatu sistem yang menjadi
mengedepankan meyakini kepentingan pumpuan kepentingan
keberpihakan kepada yang harus diperhatikan adalah pemangku
masyarakat. dan dilayani perusahaan kepentingan (semua pihak,
adalah kepentingan internal maupun eksternal,
pemodal yang dapat mempengaruhi
ataupun dipengaruhi oleh
perusahaan)
Teori-Teori Tanggungjawab Sosial Perusahaan
(Corporate Social Responsibility)
Kontrak Sosial
Suatu sistem yang keberadaannya ditentukan oleh masyarakat, di
mana antara keduanya saling berpengaruh-mempengaruhi. Dalam
konteks ini, salah satu tolok ukur keberhasilan perusahaan dalam
membangun dan melaksanakan Community Relations dan Community
Development adalah manakala komunitas baik melalui opinion leader-
nya maupun secara individu.
Teori Legitimasi
Legistimacy gap (incongruence) dapat terjadi karena beberapa faktor:
1. Ada perubahan dalam kinerja perusahaan, tetapi harapan masyrakat terhadap kinerja perusahaan tidak
berubah;
2. Kinerja perusahaan tidak berubah, tetapi harapan masyarakat terhadap kinerja perusahaan sudah berubah;
3. Kinerja perusahaan dan harapan masyrakat berubah ke arah yang berbeda atau ke arah yang sama tetapi
waktunya berbeda.
Aktivitas organisasi perusahaan hendaknya sesuai dengan nilai sosial lingkungannya. Terdapat dua dimensi
agar perusahaan memperoleh dukungan legistimasi: pertama, aktivitas organisasi perusahaan harus sesuai
(congruence) dengan sistem nilai masyarakat. Kedua, pelaporan aktivitas perusahaan hendaknya mencerminkan
nilai-nilai sosial.
Upaya yang perlu dilakukan oleh perusahaan dalam pengelolaan legitimasi agar efektif:
1. Melakukan identifikasi dan komunikasi atau dialog dengan publik;
2. Melakukan komunikasi atau dialog tentang masalah nilai sosial kemasyarakatan dan lingkungan, serta
membangun persepsi tentang perusahaan;
3. Melakukan strategi legitimasi dan pengungkapan terkait dengan CSR.
Shareholder Primacy Theory
Pijakan teoris pandangan kelompok shareholder primacy theory ini dibangun pertama
kali oleh salah satu pemikir fenomenal hukum korporasi, Adolf A. Berle dan Gardiner
Means (1932) dalam karangannya berjudul “The Modern Corporation and Private
Property” telah mengemukakan ide perlunya keterpisahan antara ownership and control
dalam perusahaan modern. Mereka juga membangun konsep bahwa shareholders
merupakan konstituen primer dalam perusahaan. Berle meyakini bahwa satu-satunya
kepentingan yang harus diperhatikan dan dilayani dalam perusa
haan adalah kepentingan pemodal.
Menurut Berle hanya ada satu tanggung jawab sosial perusahaan, yaitu untuk
menggunakan sebesar-besarnya sumberdaya perusahaan dan terlibat dalam aktivitas yang
didesain untuk meningkatkan profitnya selama ia berada dalam iklim kompetisi yang
tebuka dan bebas tanpa melakukan penipuan.
Stakeholder Primacy Theory
Stakeholders Primacy Theory secara diametral bertolak belakang dengan Shareholders Primacy
Theory. Yang membedakan adalah pada pumpuan kepentingan yang pada akhirnya menjadi pemandu
(guidance) dalam pengelolaan perusahaan.
Stakeholders Primacy Theory sejatinya memiliki kedekatan pandangan dengan Corporate Citizenship.
Corporate Citizenship adalah suatu pandangan yang mensejajarkan perusahaan (perseroan terbatas)
sebagai entitas hukum (legal entity) yang hidup di tengah kelompok masyarakat tidak bedanya dengan
entitas hukum yang lain (khususnya naturlijk persoon).
—Implementasi CSR
Menetapkan
1st Strategi CSR
Penetapan visi dan misi
perusahaan dalam
kaitannya dengan CSR
(sistem dan kebijakan
perusahaan)
2nd
Menempatkan CSR Membentuk team
kepemimpinan dalam CSR
3rd
value sebagai bagian
dari strategi Meliputi perwakilan dari
perusahaan yang Dewan Direksi, selaku
berdurasi jangka penanggung jawab utama Melakukan identifikasi dan
menengah sampai dalam pelaksanaan CSR. kajian terhadap permasalahan
panjang. Setelah itu posisi tersebut serta merumuskan definisi
masuk ke dalam struktur program
organisasi yang akan Dengan menetapkan
terbentuk tugas dan pedoman dalam menetapkan
tanggung jawabnya. permasalahan sosial yang
bisa mendukung perusahaan.
Membangun Komitmen CSR
Menetapkan dan Mengkomunikasikan
membangun dukungan program dengan
dari manajemen senior stakeholder
dan stakeholder
Komitmen tersebut adalah kuci untuk Dengan diskusi mengenai
memastikan bahwa budaya yang dimiliki tujuan, tanggung jawab,
sama dan sebangun dengan nilai-nilai serta aturan-aturan.
CSR, selaras dan terintegrasi dengan
strategi bisnis, sasaran dan tujuan
keseluruhan perusahaan, memberikan
panduan bagi karyawan cara berperilaku,
serta secara akurat mengkomunikasikan
CSR kepada mitra bisnis, pemasok,
komunitas, pemerintah dan publik.
Membentuk team pelaksana CSR
Membentuk team pelaksana yang
bertanggung jawab penuh terhadap
keberhasilan pelaksanaan program
CSR yang akan dimasukkan ke dalam
uraian jabatan dan evaluasi kinerja
karyawan.
Melakukan pelatihan
Pelaksanaan
mengenai CSR
Pelatihan tersebut menekankan
kepada pengetahuan,
Program CSR
ketrampilan, sikap yang
seharusnya diterapkan.
Pelaksanaan program
Menjalankan sejumlah aktivitas
dan issue yang telah disepakati
Penelitian dan Evaluasi
Item A Item B Item C
Melakukan pengukuran Melakukan evaluasi terhadap
Melakukan monitoring program berjalan dan membuat
terhadap hasil yang dicapai
terhadap pelaksanaan laporan
Pengukuran terhadap
program Evaluasi program untuk
keuangan, kualitas produk mempelajari tujuan, proses,
Pengawasan untuk
dan jasa, budaya kebijakan, program dan dampak
memastikan apakah
perusahaan, etika, dari proyek agar sebagai acuan
sudah sesuai dengan
efektivitas bisnis, dan apakah program tersebut sesuai
perencanaan yang ada
inovasi. dengan tujuan dan sasaran yang
ingin dicapai.
MODEL CSR
Keterlibatan Langsung
Perusahaan menjalankan program CSR secara langsung dengan menyelenggarakan sendiri program
CSR dengan menyalurkan langsung bantuan kepada masyarakat.
Contoh : perusahaan menyediakan bantuan berupa uang tunai dan dibagikan kepada masyarakat
sekitar yang kurang mampu. Kemudian bantuan tersebut diserahkan langsung oleh pihak
perusahaan kepada masyarakat.
Melalui Yayasan
Perusahaan menyediakan dana awal, dan dana abadi yang dapat digunakan
secara teratur bagi kegiatan yayasan.
Contoh yayasan : Coca-cola Company, Sahabat Aqua, Dharma Bakti Astra, dll
Bermitra Dengan Pihak Lain
Melaui kerjasama dengan lembaga sosial atau organisasi non pemerintah,
universitas dan media massa dalam mengelola dana sampai melaksanakan
kegiatan CSR.
Contoh lembaga sosial : Palang Merah Indonesia (PMI), Dompet Dhuafa,
Kita Peduli Indosiar, dll
Konsorsium adalah sebuah bentuk kerjasama antar dua pihak perusahaan guna
melakukan sebuah proyek. Perusahaan lebih berorientasi pada pemberian hibah
perusahaan yang bersifat “hibah pembangunan”.
Contoh : proyek perbaikan jalan, pembangunan gedung sekolah, pembangunan
jembatan.
Hidup kesepian tanpa kekasih,
Cukup sekian dan terima kasih