Anda di halaman 1dari 26

AL-MURAQABAH

Journal of Management and Sharia Business


p-ISSN: 2798-2629│e-ISSN: 2798-222X

AL-MURAQABAH
Journal of Management and Sharia Business
Volume 2 | Nomor 1| Bulan Tahun Terbitan
p-ISSN: 2798-2629│ e-ISSN: 2798-222X

Bentuk Tanggung Jawab Sosial Pada Umkm Industri Tahu Di


Kabupaten Kediri

Forms of Social Responsibility in Tofu Industry MSMEs in Kediri Regency

Sayekti Indah Kusumawardhany


Institut Agama Islam Negeri Kediri │sayekti.indah@iainkediri.ac.id
Abstrak
Adanya pertumbuhan perusahaan kecil dan menengah (UMKM) juga
memiliki pengaruh terhadap munculnya dampak negatif terhadap lingkungan
sekitar. UMKM dapat menggunakan tanggung jawab sosial sebagai strategi
dalam mempertahankan kelangsungan usahanya. Karena UMKM tidak hanya
berfokus untuk mencari keuntungan yang tinggi, melainkan lebih berfokus
pada kegiatan usaha yang tetap berlanjut dalam jangka panjang, sehingga
pelaku usaha perlu menjaga hubungan yang baik pada aspek lingkungan,
masyarakat, dan karyawan. Jenis penelitian yang digunakan adalah kualitatif.
Penelitian kualitatif bertujuan untuk memperoleh data empiris secara jelas dan
mendalam dari obyek penelitian, maka pendekatan penelitian kualitatif yang
digunakan adalah fenomenologi. Hasil penelitian ini menyebutkan bahwa
pelaksanaan tanggung jawab sosial dilatar belakangi oleh jiwa sosial, sukarela,
dan asas kekeluargaan yang dimiliki oleh pemillik usaha.

Kata Kunci: Tanggung Jawab Sosial Perusahaan; UMKM

Abstract
The growth of small and medium enterprises (SMEs) also has an impact on
the emergence of negative impacts on the surrounding environment. SMEs can
use social responsibility as a strategy in maintaining their business continuity.
Because SMEs are not only focused on seeking high profits, but are more
focused on business activities that will continue in the long term, business
actors need to maintain good relations with the environment, community and
employees. The type of research used is qualitative. Qualitative research aims
to obtain clear and in-depth empirical data from the object of research, so the
qualitative research approach used is phenomenology. The results of this study
indicate that the implementation of social responsibility is motivated by a

1 │ Bentuk Tanggung Jawab Sosial Pada Umkm Industri Tahu Di Kabupaten Kediri
AL-MURAQABAH
Journal of Management and Sharia Business
p-ISSN: 2798-2629│e-ISSN: 2798-222X

social spirit, voluntary, and the principle of kinship owned by business


owners.

Keywords: Corporate Social hubungan dengan lapisan masyarakat


Responsibility; SMEsPENDAHULUAN dan mengurangi hal negatif yang
a. Latar Belakang ditimbulkan pada lingkungan. Menurut
stakeholders theory yang menjelaskan
Tujuan utama sebagian besar
bahwa perusahaan tidak hanya
perusahaan adalah mendapat profit
memiliki tanggung jawab kepada
yang maksimal, sehingga perusahaan
pemegang saham, tetapi juga terhadap
melupakan bahwa perusahaan perlu
lingkungan sekitar perusahaan (Hadi,
memerhatikan perilaku yang
2010). Selain itu, perusahaan juga perlu
bertanggung jawab. Social
menjaga reputasinya bahwa orientasi
responsibility (tanggung jawab sosial)
utama perusahaan bukan hanya
berpusat pada etika pelaku bisnis
berorientasi pada shareholders, tetapi
(Hadi, 2010). Peningkatan
juga memerhatikan faktor sosial yang
pertumbuhan perusahaan tidak sesuai
terwujud dalam kepedulian pada
dengan tanggung jawab sosial yang
orientasi sosial masyarakat.
dilaksanakan. Banyak perusahaan
dengan dampak negatif dari operasi Pelaksanaan Corporate Social
kegiatannya yang berhubungan dengan Responsibility di Indonesia memiliki
masalah lingkungan. Kesadaran akan dua sudut pandang (Solihin, 2011).
dampak-dampak negatif dari operasi Sudut pandang pertama adalah
kegiatan perusahaan terhadap Corporate Social Responsibility
lingkungan tersebut, terbentuklah sebagai praktik secara sukarela, artinya
organisasi yang merusmuskan Standar perusahaan melakukan Corporate
Internasional terkemuka (International Social Responsibility berdasarkan
Organization for Standardization atau inisiatif perusahaan dengan sukarela.
ISO) yang didirikan pada tahun 1947 Sudut pandang kedua, pelaksanaan
dengan beranggotakan 154 negara. ISO Corporate Social Responsibility untuk
26000 dirilis pada tahun 2010 yang BUMN telah di atur dalam UU
dikembangkan oleh sekitar 80 negara Perseroan Terbatas Nomor 40 Tahun
dan 40 organisasi di dunia. ISO 26000 2007. Pada pasal 74 disebutkan bahwa
adalah pedoman perumus CSR yang perusahaan BUMN wajib
digunakan oleh semua jenis organisasi, melaksanakan kegiatan Corporate
baik di sektor swasta maupun Social Responsibility.
pelayanan masyarakat, di negara maju
Disisi lain, pelaksanaan
maupun negara berkembang.
Corporate Social Responsibility belum
Corporate Social Responsibility sepenuhnya terlaksana dengan
merupakan kegiatan di luar aktivitas maksimal meskipun telah mengalami
utama perusahaan untuk tetap menjaga perkembangan yang baik. Karena

2 │ Bentuk Tanggung Jawab Sosial Pada Umkm Industri Tahu Di Kabupaten Kediri
AL-MURAQABAH
Journal of Management and Sharia Business
p-ISSN: 2798-2629│e-ISSN: 2798-222X

Corporate Social Responsibility di Penanaman Modal, bahwa penanam


anggap sebagai biaya tambahan yang di modal dapat dilakukan dalam bentuk
keluarkan oleh perusahaan, maka badan yang berbentuk badan hukum,
banyak yang mengiidentikkan tidak berbadan hukum, atau usaha
Corporate Social Responsibility hanya perseorangan. Selanjutnya pada pasal
untuk perusahaan besar saja. Anggapan 15 ayat b, penanam modal
ini menurut Kartini disebabkan adanya berkewajiban melaksanakan tanggung
huruf C di depan SR sebagai singkatan jawab sosial perusahaan. Dari
Corporate yang berarti perusahaan penjelasan tersebut dapat di katakan
besar (Kartini, 2009). Lanjutnya, bahwa semua pihak yang
adanya istilah tersebut, Corporate berkepentingan dalam kegiatan usaha
Social Responsibility lebih populer seharusnya melakukan kegiatan
pada perusahaan besar saja daripada tanggung jawab sosial, tidak saja dari
perusahaan menengah atau kecil. perusahaan besar, tetapi pelaku usaha
Padahal pada kenyataannya, kecil pun juga bertanggung jawab
pelaksanaan Corporate Social sosial sesuai dengan porsinya.
Responsibility dilakukan pada
Solihin memaparkan bahwa
perusahaan yang dapat menimbulkan
kegiatan Corporate Social
dampak negatif terhadap lingkungan,
Responsibility yang dilakukan pelaku
sementara itu dampak negatif dari
usaha menegah dan kecil saat ini masih
kegiatan perusahaan tidak hanya
sampai pada pembukaan lapangan kerja
terletak pada perusahaan besar saja.
untuk masyarakat sekitar operasi usaha
Sebagai contoh, pengusaha pembuatan
(Solihin, 2011). Namun demikian,
kaos atau sablon yang membuang
sudah terdapat usaha menengah yang
limbah sisa pewarna sablon langsung
memberikan upah gaji sesuai dengan
ke sungai tanpa memerhatikan
standar minimum dari pemerintah,
akibatnya terhadap kualitas air dan
meskipun belum tersedianya secara
lingkungan (Solihin, 2011).
tertulis hak dan kewajiban karyawan.
Adanya pertumbuhan Selain itu, terdapat kegiatan lain yaitu
perusahaan kecil dan menengah berupa charity, di mana pelaku usaha
(UMKM) juga memiliki pengaruh UMKM memberikan bantuan kepada
terhadap munculnya dampak negatif masyarakat sekitar yang dianggap
terhadap lingkungan sekitar. Meskipun kurang mampu.
dampak negatif yang timbul dari
Berdasarkan paparan di atas,
sebuah UMKM tidak sebesar
peneliti tertarik untuk melihat bentuk
perusahaan besar, namun sebaiknya
tanggung jawab sosial yang telah di
UMKM juga turut menjaga
terapkan UMKM di Kabupaten Kediri.
keseimbangan lingkungan sekitar.
Hasil komoditas yang dimiliki
Sesuai dengan pasal 5 ayat 1 UU
Kabupaten Kediri ikut melahirkan
Nomor 25 Tahun 2007 tentang

Sayekti Indah Kusumawardhany│ 3


AL-MURAQABAH
Journal of Management and Sharia Business
p-ISSN: 2798-2629│e-ISSN: 2798-222X

pertumbuhan UMKM yang jumlahnya pada sungai belakang tempat usaha.


semakin meningkat. Ini dibuktikan Namun, pada akhirnya terdapat
dengan pertumbuhan UMKM di masyarakat yang terkena dampak
Kabupaten Kediri pada tahun 2021 dengan mengeluhkan bahwa air sungai
menurut Disperindag tercatat sebesar yang sering digunakana telah tercemar
2.708 UMKM. Dari jumlah tersebut dari aktivitas pembuatan tahu.
tercatat sebagian besar berasal dari
Selain alasan di atas,
industri makanan dan minuman, yaitu
berdasarkan Peraturan Daerah Propinsi
sebesar 1.278.
Jawa Timur Nomor 4 Tahun 2011
Banyaknya jumlah UMKM di tentang Tanggung Jawab Sosial
Kabupaten Kediri, industri makanan Perusahaan, di mana pasal 1 ayat 6
terus mengalami perkembangan. menyebutkan Tanggung Jawab Sosial
Kabupaten Kediri dengan makanan ciri dikeluarkan oleh organisasi berbadan
khas daerah yang telah ada dan hukum yang melakukan kegiatan
bertahan sampai sekarang seperti tahu. produksi barang atau jasa yang
Industri tahu merupakan salah satu bertujuan memperoleh keuntungan.
industri makanan yang sudah tidak Selanjutnya pada pasal 9 juga
asing dan identik dengan masyarakat mengungkapkan bahwa perusahaan
Kediri dan sekitarnya. Sampai saat ini, pelaksana tanggung jawab sosial tidak
banyak pelaku UMKM industri tahu dibedakan antara perusahaan
yang menjual tahu dan olahan tahu pemerintah maupun swasta. Perda
sebagai oleh-oleh khas Kabupaten Jatim tersebut menjadi bahan
Kediri. pendukung peneliti untuk melakukan
tinjauan lebih pada UMKM di
Disisi lain, perkembangan
Kabupaten Kediri dan melihat
UMKM di Kabupaten Kediri yang
bagaimana kegiatan tanggung jawab
terus bermunculan juga memicu
sosial tersebut dilaksanakan.
dampak negatif dari adanya kegiatan
operasi UMKM. Meskipun dampak UMKM dapat menggunakan
yang dihasilkan sebuah UMKM tidak tanggung jawab sosial sebagai strategi
terlalu besar, akan tetapi jika dibiarkan dalam mempertahankan kelangsungan
terus menerus maka masyarakat sekitar usahanya. Karena UMKM tidak hanya
usaha akan ikut merasakan dampak berfokus untuk mencari keuntungan
negatifnya. Peneliti pernah melakukan yang tinggi, melainkan lebih berfokus
survey terhadap salah satu usaha mikro pada kegiatan usaha yang tetap
tahu di Kota Kediri bahwa pemilik berlanjut dalam jangka panjang,
usaha yang telah berlangsung lebih dari sehingga pelaku usaha perlu menjaga
sepuluh tahun ini mengaku bahwa hubungan yang baik pada aspek
limbah yang dihasilkan dalam proses lingkungan, masyarakat, dan karyawan.
pembuatan tahu itu langsung dibuang Corporate Social Responsibility dapat

4 │ Bentuk Tanggung Jawab Sosial Pada Umkm Industri Tahu Di Kabupaten Kediri
AL-MURAQABAH
Journal of Management and Sharia Business
p-ISSN: 2798-2629│e-ISSN: 2798-222X

menghasilkan keuntungan pada sosial pada UMKM di Kabupaten


perusahaan, terutama pada SME untuk Kediri dengan berfokus pada industri
mengurangi dampak negatif tahu.
perusahaan dalam masyarakat.
b. Landasan Teori
Perusahaan mungkin memilih praktik
Corporate Social Responsibility yang 1. Stakeholdesr Theory
sesuai dan mengkomunikasikannya
sesuai tata tertib untuk mencapai hasil Greenley dan Foxal dalam Hadi
yang baik. Dari penjelasan tersebut, berpendapat bahwa adanya hubungan
peneliti ingin mengonfirmasi lebih yang tidak bisa terpisah antara
lanjut dengan hasil yang akan peneliti perusahaan dengan stakeholders dan
dapatkan, apakah adanya tanggung dukungan stakeholders dalam hal
jawab sosial mampu menjadi strategi peningkatan kinerja ekonomi dan sosial
yang baik dalam kelangsungan usaha perusahaan (Hadi, 2010). Selanjutnya,
UMKM di Kabupaten Kediri terdapat klasifikasi stakeholder
khususnya pada industri tahu. UMKM perusahaan, yaitu:
industri tahu di Kabupaten Kediri
belum dapat melihat bahwa tanggung
1. Customer service, yang berkaitan
jawab sosial yang di lakukan
dengan perusahaan menjaga
merupakan salah satu strategi
hubungannya dengan konsumen
manajemen yang dapat di gunakan dan
agar perusahaan tetap going
memperoleh manfaat secara jangka
concern.
panjang pada kelangsungan operasinya.
Selain itu, masih minimnya 2. Competitor orientation, berkaitan
penelitian dan pengetahuan di dengan bagaimana perusahaan
Indonesia mengenai bagaimana bentuk menjaga orientasi strategi terhadap
tanggung jawab sosial di UMKM, kompetitornya.
belum terdapatnya aturan secara jelas
mengenai perumusan tanggung jawab 3. Employee orientation, berkaitan
sosial pada UMKM dan peraturan dengan hubungan perusahaan
daerah Kabupaten Kediri tentang dengan karyawan, di mana
tanggung jawab sosial, juga membuat perusahaan berkomitmen untuk
peneliti tertarik untuk mendalami meningkatkan kepuasan karyawan
bagaimana UMKM industri tahu di dan menciptakan kenyamanan
Kabupaten Kediri dalam melakukan terhadap karyawan.
pengelolaan tanggung jawab sosial
dalam menjaga stabilitas dan usaha
4. Shareholder orientation, berkaitan
melalui etika bisnis yang dilakukan.
dengan bagaimana perusahaan menjaga
Peneliti juga tertarik untuk melakukan
hubungan dengan shareholder dengan
perumusan penerapan tanggung jawab

Sayekti Indah Kusumawardhany│ 5


AL-MURAQABAH
Journal of Management and Sharia Business
p-ISSN: 2798-2629│e-ISSN: 2798-222X

menciptakan keterbukaan antara pihak Berdasarkan paparan di atas,


manajemen perusahaan dengan stakeholders merupakan bagian utama
shareholder. dalam kegiatan perusahaan. Perusahaan
tidak hanya bertanggung jawab
terhadap pemegang saham, tetapi ikut
bertanggung jawab terhadap
lingkungan eksternal perusahaan,
Jones dalam Solihin
seperti lingkungan dan sosial
mengklasifikasikan stakeholders
masyarakat. Hal ini menunjukkan
menjadi dua (Solihin, 2011):
bahwa konsep stakeholders theory
berbanding lurus dengan kegiatan
1. Inside Stakeholders, terdiri atas perusahaan yang tidak luput dari pihak
orang-orang yang memiliki eksternal perusahaan. Perusahaan
kepentingan dan tuntutan berinisiatif bertanggung jawab terhadap
terhadap sumber daya stakeholders perusahaan, mendapat hal
perusahaan serta berada di yang positif dengan reputasi
dalam organisasi perusahaan. perusahaan yang juga akan bertambah.
Yang termasuk ke dalam
kategori inside stakeholders
Salience
adalah pemegang saham Attributes possessed
classification
(stockholders), para manajer
Power/ legitimacy/
(managers), dan karyawan Owners Definitive
urgency
(employees). Employees Power/ legitimacy Dominant
Customers Power/ legitimacy Dominant

2. Outside Stakeholders, terdiri Suppliers Power/ legitimacy Dominant


Investors Power/ legitimacy Dominant
atas orang-orang maupun
Family of
pihak-pihak perusahaan, dan owners
Legitimacy Discretionary

bukan pula karyawan Political groups Legitimacy Discretionary


perusahaan, namun memiliki Trade
Legitimacy Discretionary
kepentingan terhadap associations
Community Legitimacy Discretionary
perusahaan dan dipengaruhi
Pandangan stakeholders juga
oleh keputusan serta tindakan
berasal dari Lahdesmaki yang
yang dilakukan oleh
memaparkan perbedaan stakeholders
perusahaan. Yang termasuk ke
antara perusahaan besar dengan bisnis
dalam kategori outside
kecil (Lahdesmaki, 2012). Dijelaskan
stakeholders adalah pelanggan
bahwa perusahaan besar biasanya
(cutomers), pemasok
memiliki owner (shareholders) sebagai
(suppliers), dan masyarakat
esensi kelompok stakeholders secara
secara umum (general public).
publik dan investasinya dalam
perusahaan dapat memberikan

6 │ Bentuk Tanggung Jawab Sosial Pada Umkm Industri Tahu Di Kabupaten Kediri
AL-MURAQABAH
Journal of Management and Sharia Business
p-ISSN: 2798-2629│e-ISSN: 2798-222X

pengembalian financial. Keadaan yang bagian masyarakat yang sama antara


berbeda dengan bisnis kecil yang tidak perusahaan, karyawan, supplier, dan
memiliki stakeholders external, yaitu konsumen. Stakeholders yang paling
owner sebagai pemilik utama. Akan dekat dan berada dalam satu lingkup
tetapi, kemungkinan financial dari perusahaan merupakan bagian dari
bisnis kecil berasal dari pihak atau perusahaan yang secara dominan dapat
orang yang secara pribadi dekat dengan membentuk kekuatan dan
pemilik. Lebih lanjut, Lahdemaski keseimbangan pada kelangsungan
menggambarkan stakeholders di bisnis perusahaan. Selain itu, kedekatan
kecil seperti berikut: antara pemilik-manajer dan
stakesholders dapat meningkatkan
peran emosional yang berbeda dalam
situasi pembuatan keputusan dimana
tantangan lebih lanjut pada pemilik-
manajer usaha kecil dalam proses
pembuatan keputusan (Lahdesmaki,
2012).

2. Tanggung Jawab Sosial (


Gambar 1.1 Model Stakeholders
dalam bisnis kecil Peraturan Daerah Jawa Timur Nomor
4 Tahun 2011 Tentang Tanggung Jawab
Sumber: Lahdesmaki (2012:20) Sosial Perusahaan pada pasal 1 ayat 5
memberikan definisi:
Disisi lain, Mitchell et al dalam Sen
and James memberikan gambaran Tanggung Jawab Sosial
tentang klasifikasi stakesholders pada Perusahaan atau dengan sebutan lain
SME (Sen & James, 2013). yang sudah dilaksanakan oleh
perusahaan yang selanjutnya disingkat
Gambar 1.2 Klasifikasi Stakesholders TSP adalah Tanggung Jawab yang
pada SME melekat pada setiap perusahaan untuk
tetap menciptakan hubungan yang
serasi, seimbang dan sesuai dengan
Sumber: Sen and James (2013:415)
lingkungan, nilai, norma dan budaya
masyarakat setempat.
Gambar di atas dapat
menunjukkan bahwa dalam bisnis kecil
Hadi mengartikan Corporate
memiliki hubungan yang dekat antara
Social Responsibiliity sebagai tindakan
perusahaan dengan stakeholders,
yang berasal dari pertimbangan etis
dimana berada dalam satu lingkup

Sayekti Indah Kusumawardhany│ 7


AL-MURAQABAH
Journal of Management and Sharia Business
p-ISSN: 2798-2629│e-ISSN: 2798-222X

perusahaan yang berarah untuk Sumber: Solihin (20011:163)


meningkatkan ekonomi, selaras dengan
peningkatan kualitas hidup karyawan Gambar di atas menjelaskan
dan keluarganya, serta dalam bahwa kegiatan tanggung jawab sosial
peningkatan kualitas hidup masyarakat pada perusahaan kecil dan menengah
dan luas (Hadi, 2010). Menurut Solihin masih bersifat sukarela, yang artinya
digambarkan Perusahaan
pelaksananMultinasional
Corporate perusahaan kecil dan menengah tidak
Social Responsibiliity di Indonesia memiliki tuntutan dalam melakukan
sebagai berikut (Solihin, 2011). kegiatan tanggung jawab sosial. Dari
Voluntary paparan di atas dapat disimpulkan
tanggung jawab sosial dalam UMKM
adalah kegiatan yang dilakukan
Perusahaan Domestik perusahaan dalam menjaga hubungan
yang baik dengan stakeholders
Perusahaan Besar perusahaan (lingkungan, konsumen,
karyawan, suplier) secara sukarela.

BUMN
Pelaksanaan CSRX 3. Etika Bisnis

Etika merupakan norma dan


Mandatory
Voluntary nilai yang dijadikan dasar dalam
perilaku suatu komunitas (Hadi, 2010).
Perusahaan Kecil dan Menengah Adanya motivasi etika yang
Perusahaan yang mengolah atau terkait dengan sumber daya alam
Mandatory mengarahkan pelaku bisnis terkait
keinginan
Perusahaan yang mengolah atau terkait dengan sumberuntuk
daya melakukan
alam sesuatu hal
yang benar, tanpa adanya tekanan dari
pihak eksternal dan tuntutan
pemerintah. Dengan etika bisnis
mampu mengatur hubungan perseorang
dalam perusahaan dengan lingkungan
eksternal (Solihin, 2011). Pendapat
selanjutnya berasal dari Griffin dan
Ebert dalam Solihin yang menjelaskan
bahwa etika bisnis merupakan
penerapan etika terhadap perilaku
bisnis (Solihin, 2011). Etika bisnis
Gambar 1.3 Pelaksanaan CSR di ditunjukkan dari manajer atau
Indonesia karyawan organisasi melalui perilaku
yang etis atau tidak etis. Tambahnya
dalam Solihin , Post et al. memaparkan

8 │ Bentuk Tanggung Jawab Sosial Pada Umkm Industri Tahu Di Kabupaten Kediri
AL-MURAQABAH
Journal of Management and Sharia Business
p-ISSN: 2798-2629│e-ISSN: 2798-222X

bahwa setidaknya terdapat tujuh alasan 7. Jika perusahaan telah


perusahaan harus melakukan perilaku melakukan usaha bisnis dengan
etis, yaitu: (Solihin, 2011) etis, maka perusahaan dapat
terhindar dari sanksi hukum.
1. Perusahaan menjalankan
kegiatan bisnisnya secara etis Dari penjelasan tersebut,
yang dapat meningkatkan nilai kesimpulan yang dapat diambil bahwa
harapan publik. Jika perusahaan adanya praktik etika bisnis merupakan
tidak menjalankan bisnisnya salah satu tanggung jawab perusahaan
secara etis, perusahaan dapat terhadap stakeholders perusahaan. Dari
menjadi sorotan masyarakat, perilaku yang etis menunjukkan bahwa
mendapat kritikan. perusahaan akan memiliki hubungan
2. Dalam menjalankan kegiatan yang baik dengan stakeholders, dan
usaha, perusahaan tidak perusahaan terhindar dari sanksi hukum
melakukan tindakan yang yang berlaku. Perusahaan dengan
berakibat membahayakan tindakan yang etis akan memiliki
stakeholders perusahaan. reputasi yang baik di mata masyarakat
3. Perusahaan dapat menaikkan dan perusahaan dapat memenuhi aspek
hasil kinerja karena perusahaan going concern.
menerapkan etika berbisnis. Hal
ini dapat di lihat ketika tindak 4. Perusahaan Manufaktur
kecurangan, korupsi,
penggelapan atau tindak tidak
Menurut Undang Undang
etis lainnya yang menurun.
Nomor 5 Tahun 1984 tentang
4. Praktik perilaku etis perusahaan
Perindustrian pada pasal 1 ayat 2,
seperti bertindak jujur, menolak
Industri adalah kegiatan ekonomi yang
penyuapan dapat meningkatkan
mengolah bahan mentah, bahan baku,
kualitas perusahaan antara dua
barang setengah jadi, dan/atau barang
pihak yang melakukan
jadi menjadi barang dengan nilai yang
hubungan bisnis.
lebih tinggi untuk penggunaannya,
5. Adanya tindakan etis
termasuk kegiatan rancang bangun dan
perusahaan dapat terhindar dari
perekayasaan industri. Dengan adanya
penyalahgunaan yang dilakukan
pertumbuhan industri manufaktur
karyawan maupun kompetitor
memiliki manfaat ikut membantu
perusahaan.
perekonoian masyarakat. Semua
6. Dengan melakukan perilaku etis
organisasi bisnis, baik dari ukuran,
dalam perusahaan, dapat
lingkup ataupun kegiatan usaha dapat
terhindarkan dari adanya
menghasilkan tingkat masalah pada
pelanggaran hak-hak pekerja
lingkungan menjadi besar ataupun
dengan pemberi kerja.
kecil.

Sayekti Indah Kusumawardhany│ 9


AL-MURAQABAH
Journal of Management and Sharia Business
p-ISSN: 2798-2629│e-ISSN: 2798-222X

Williamson et al Dari paparan di atas dapat


mengungkapkan pada sektor usaha disimpulkan bahwa adanya adanya
kecil menengah secara keseluruhan industri manufaktur dapat
memiliki dampak ekonomi dan meningkatkan nilai ekonomi
lingkungan yang signifikan, di mana masyarakat. Dalam praktiknya, usaha
dampak ini muncul karena adanya yang mengalamai pertumbuhan akan
kegiatan dan proses mengubah sumber memengaruhi jumlah kegiatan
daya menjadi produk jadi (Williamson, lingkungan yang di laksanakan, akan
Lynch-Wood, & Ramsay, 2006). tetapi terdapat usaha yang masih hanya
Perilaku lingkungan industri berfokus pada peningkatan kinerja
manufaktur perusahaan kecil dan yang tidak dibarengi dengan
menengah ikut mengambil peran peningkatan kegiatan lingkungan.
terhadap tanggung jawab sosial.
Lingkungan merupakan salah satu METODE PENELITIAN
pondasi kontribusi bisnis dalam
pembangunan berkelanjutan yang Jenis penelitian yang digunakan
menjadikan sebuah subyek tepat untuk adalah kualitatif. Penelitian kualitatif
menguji perusahaan kecil dan merupakan metode-metode untuk
menengah mengadopsi praktik secara mengeksplorasi dan memahami makna
sukarela sesuai dengan masalah yang oleh sejumlah individu atau
lingkungan (Williamson, Lynch-Wood, sekelompok orang dianggap berasal
& Ramsay, 2006). dari masalah sosial atau kemanusiaan
(Creswell, 2014). Penelitian kualitatif
bertujuan untuk memperoleh data
Disamping memberikan
empiris secara jelas dan mendalam dari
dampak yang positif untuk masyarakat,
obyek penelitian, maka pendekatan
pelaku usaha juga dituntut untuk
penelitian kualitatif yang digunakan
melaksanakan kegiatan usaha yang
adalah fenomenologi. Fenomenologi
bertanggung jawab, yaitu dengan
merupakan strategi di mana peneliti
menciptakan produk maupun teknologi
mengidentifikasi fenomena berdasar
yang aman untuk lingkungan. Salah
pengalaman manusia terhadap suatu
satu bentuk tindakan tanggung jawab
peristiwa tertentu (Creswell, 2014).
terhadap lingkungan yang dapat
Tipe fenomenologi penelitian ini
dilakukan adalah langkah nyata untuk
adalah transcedental/ psycological,
mengurangi, mendaur ulang dan
yaitu peneliti mengembangkan
menggunakan kembali bahan baku atau
deskripsi struktural tentang
bahan limbah yang telah terpakai;
pengalaman orang lain, sehingga
melakukan penghematan penggunaan
peneliti tidak fokus pada interpretasi
energi dan air; memberikan kontribusi
peneliti, tetapi lebih pada deskripsi
terhadap kelompok lingkungan; dan
pengalaman partisipan (Creswell J. ,
atau pengurangan pencemaran.
2007).

10 │ Bentuk Tanggung Jawab Sosial Pada Umkm Industri Tahu Di Kabupaten Kediri
AL-MURAQABAH
Journal of Management and Sharia Business
p-ISSN: 2798-2629│e-ISSN: 2798-222X

Populasi dalam penelitian ini dilaksanakan dalam menentukan


adalah UMKM bidang manufaktur dari jumlah sampel penelitian adalah
data Dinas Koperasi, Industri dan menentukan informan pertama sesuai
Perdagangan Kabupaten Kediri tahun dengan kelompok ukuran usaha dan
2021 sebesar 2708 UMKM. Industri jenis usaha. Selanjutnya, menentukan
tahu dipilih sebagai sampel penelitian informan kedua sesuai dengan kriteria
ini dengan mempertimbangkan sebagai informan pertama. Jika hasil
industri olahan makanan dan kebutuhan wawancara dari informan pertama dan
yang banyak ditemukan di Kabupaten kedua masih menunjukkan variasi
Kediri. Pemilihan sampel yang informasi, maka akan di ambil
digunakan dalam penelitian ini adalah informan ke tiga, dan seterusnya
nonprobabilitas, di mana sampel sampai dengan data jenuh.
penelitian ditentukan sendiri oleh
Pada penelitian ini, peneliti
peneliti. Teknik pengambilan sampel
bertindak sebagai instrumen kunci
penelitian ini adalah purposive
dalam upaya mengumpulkan data-data
sampling dengan menggunakan
di lapangan. Kehadiran peneliti secara
maximum variation sampling sebagai
langsung sebagai tolak ukur
strategi untuk dapat menggambarkan
keberhasilan untuk memahami
suatu tema utama melalui informasi
penerapan tanggung jawab sosial pada
yang silang menyilang dari berbagai
UMKM di Kabupaten Kediri, sehingga
tipe informan, mengembangkan
keterlibatan peneliti secara langsung
berbagai sudut pandang (perspektif).
dan aktif dengan informan atau sumber
Kriteria pemilihan sampel dalam
data lainnya di sini mutlak diperlukan.
penelitian ini merujuk pada pembagian
Instrumen pengumpulan data
UMKM berdasar Badan Pusat Statistik
pendukung dengan berbagai bentuk
(BPS) dengan pertimbangan bahwa
alat-alat bantu dan berupa dokumen-
pemilik UMKM kurang mengerti
dokumen lainnya digunakan untuk
secara detail jumlah kekayaan usaha
menunjang keabsahan hasil penelitian,
yang dimiliki, yaitu sebagai berikut:
namun berfungsi sebagai instrumen
1. Usaha Mikro dengan jumlah pendukung.
tenaga kerja <4 orang.
Lokasi penelitian ini adalah
2. Usaha Kecil dengan jumlah
UMKM di Kabupaten Kediri, Propinsi
tenaga kerja 5-19 orang.
Jawa Timur. Berdasarkan pengamatan
3. Usaha Menengah dengan
peneliti pada beberapa UMKM
jumlah karyawan 20-99 orang.
industri tahu di Kabupaten Kediri dan
melihat jumlah karyawan yang
memenuhi sebagai kriteria peneliti
Sampel penelitian pada penelitian ini
memilih perusahaan.
yaitu setiap perusahaan akan mewakili
masing-masing kriteria. Tahapan yang

Sayekti Indah Kusumawardhany│ 11


AL-MURAQABAH
Journal of Management and Sharia Business
p-ISSN: 2798-2629│e-ISSN: 2798-222X

Sumber data penelitian ini fenomenologi, prosedur yang


adalah dari hasil wawancara langsung digunakan untuk pemberian makna
kepada informan yaitu pemilik UMKM terhadap obyek yang ditemukan adalah
industri tahu di Kabupaten Kediri. dengan metode reduksi, yaitu analisis
Selain itu, sumber data pendukung terhadap pernyataan-pernyataan
lainnya adalah sumber literatur, jurnal penting, tema-tema, dan mencari
dan laporan penelitian yang terkait kemungkinan makna. Peneliti
dengan penelitian ini. mempertimbangkan pra keputusan,
pembungkusan pengalaman,
Pengumpulan data dalam
ketergantungan diri intuisi, imajinasi,
penelitian ini meliputi wawancara dan
dan struktur universal yang bertujuan
dokumentasi. Pada penelitian kualitatif,
memperoleh gambaran pengalaman.
wawancara merupakan teknik yang
Langkah pertama yang dilakukan pada
umum digunakan untuk memperoleh
proses reduksi fenomenologi adalah
informasi. Teknik wawancara dalam
epoche, dengan tujuan ide, perasaan,
penelitian ini merupakan instrumen
pemahaman, dan kesadaran tentang
utama dalam pengumpulan data.
objek merupakan hasil yang murni dari
Wawancara yang dipilih adalah
subjek. Reduksi dapat dilakukan
wawancara tidak terstruktur, di mana
dengan melalui tahap bracketing,
peneliti menggali informasi mendalam
horizonalizing, horizon dan
kepada pemilik UMKM industri tahu
memasukkan horizon ke dalam tema-
tentang penerapan tanggung jawab
tema tertentu yang selanjutnya
sosial yang telah dilaksanakan. Proses
dimasukkan pada deskripsi. Proses
wawancara yang dilakukan
menemukan tema-tema diperlukan
menggunakan pertanyaan sistematis
variasi imajinasi melalui kemampuan
yang telah disusun peneliti sesuai
intuisi kemudian menyalurkannya ke
dengan fokus penelitian.
dalam deskripsi. Pada langkah terakhir,
Pada penelitian kualitatif, untuk menemukan esensi objek yaitu
dokumentasi digunakan sebagai dengan sintesis makna.
pendukung pengumpulan data.
Pada saat melakukan penelitian,
Dokumentasi pada penelitian ini adalah
diperlukan adanya keabsahan data yang
berupa catatan hasil wawancara
diperoleh peneliti dengan
terhadap informan.
menggunakan teknik pemeriksaan.
Analisis data pada penelitian ini Salah satu teknik yang di gunakan
menggunakan analisis open coding, untuk memeriksa keabsahan data ialah
yaitu peneliti melakukan proses triangulasi (Moleong, 2016).
merinci data, membandingkan, Triangulasi merupakan salah satu
menkonseptual, dan melakukan teknik dalam pemeriksaan dengan
kategorisasi data lapangan secara sesuatu yang berbeda sebagai
keseluruhan. Pada penelitian pembanding data. Teknik triangulasi

12 │ Bentuk Tanggung Jawab Sosial Pada Umkm Industri Tahu Di Kabupaten Kediri
AL-MURAQABAH
Journal of Management and Sharia Business
p-ISSN: 2798-2629│e-ISSN: 2798-222X

yang digunakan pada penelitian ini


adalah sebagai berikut:
Kelom Jumlah Pendidi
Jenis Nama Umur
1. Triangulasi antar sumber data, Usaha
pok Tenaga
Pemilik Pemilik
kan
Usaha Kerja Pemilik
dilakukan dengan berbagai informan.
2. Triangulasi metode digunakan jika
informasi atau data berasal dari hasil
wawancara. Triangulasi metode pada
penelitian ini dengan melakukan
pengecekan derajat kepercayaan
beberapa sumber data dengan metode
yang sama.

HASIL DAN PEMBAHASAN


a. Latar Belakang Pelaksanaan
Tanggung Jawab Sosial pada
UMKM Industri Tahu di
Kabupaten Kediri

Secara umum, UMKM industri


tahu di Kabupaten Kediri terbagi
menjadi beberapa kelompok usaha
yaitu usaha mikro, usaha kecil, dan
usaha menengah. Hasil survey
terhadap tiga pemilik UMKM sebagai
informan dengan menggunakan ukuran
subyektif, yaitu berdasar kelompok
usaha dan jumlah karyawan yang
menunjukkan informasi sebagai
berikut.

Tabel 3.1 Data Pemilik UMKM di


Kabupaten Kediri

Sayekti Indah Kusumawardhany│ 13


AL-MURAQABAH
Journal of Management and Sharia Business
p-ISSN: 2798-2629│e-ISSN: 2798-222X

Tahu Mikro 2 orang Arifin 46 th modal relasional (misalnya, kode etik,


Sarjana
Kecil 5 orang Dahlan 30 th SMA
Menen 50 Gatot 44 th STMlaporan nonfinansial, organisasi umum
gah orang dan prosedur manajerial) lebih efektif.
Melalui keterlibatan sosial, UKM akan
Sumber: Diolah, 2022 menghasikan peningkatan reputasi,
citra profesional, dan peningkatan
Pelaksanaan tanggung jawab sosial kepercayaan dan loyalitas.
pada UMKM industri tahu di
Kabupaten Kediri dapat dilihat dari Konsep stakehoders theory juga
para pelaku usaha mendefinisikan didukung oleh temuan dilapangan
tanggung jawab sosial secara pribadi. bahwa pemilik usaha memiliki
Hal ini didukung hasil temuan hubungan yang dekat lingkungan
dilapangan terhadap ke tiga informan sekitar usaha. Seperti tercermin pada
bahwa tanggung jawab sosial menurut pelaku industri tahu yang menyediakan
pemilik UMKM industri tahu di tempat khusus untuk pembuangan
Kabupaten Kediri adalah saling limbah sisa pembuatan tahu, yaitu
membantu. Hal ini dapat mengarahkan dengan membuang hasil limbah pada
apabila pelaku usaha melaksanakan pekarangan belakang rumah pemilik.
kegiatan tanggung jawab sosial secara Pemilik usaha memanfaatkan hasil
sukarela yang dimotivasi oleh pribadi limbah industri tahu tersebut sebagai
pemilik dan bukan semata-mata karena pupuk yang bagus untuk pertumbuhan
tuntutan perundangan atau aturan. tanaman kebun. Dari hasil tanaman
Selain itu, kesadaran pelaku usaha kebun tersebut, hasil nya dibagi-
sebagai makhluk sosial yang hidup bagikan pada masyarakat sekitar. Hal
secara berdampingan juga sebagai tersebut menunjukkan bahwa pemilik
alasan bahwa saling tolong menolong usaha memiliki perhatian yang cukup
terhadap lingkungan sekitar. Sesuai untuk pengelolaan hasil limbah industri
konsep stakeholders theory yang dan memiliki kerja sama terhadap
memiliki asumsi bahwa perusahaan masyarakat sekitar untuk
menjalin hubungan yang baik dengan memanfaatkan hasil limbah tersebut
sosial lingkungan perusahaan dan daripada hanya terbuang menjadi
didukung oleh penelitian Lahdesmaki sampah industri. Adanya hubungan
yang menyatakan bahwa hubungan tersebut terjalin karena adanya sifat
yang dekat dengan stakeholders dapat saling membutuhkan sebagai makhluk
meningkatkan kekuatan secara sosial antara pelaku usaha dengan
langsung dengan stakeholders melalui masyarakat, dalam hal ini dalam
proses tanggung jawab sosial pemanfaatan hasil industri.
(Lahdesmaki, 2012). Pendekatan
stakeholders mungkin membantu Selain bertanggung jawab
pemilik-manajer untuk mengelola terhadap lingkungan, hasil temuan

14 │ Bentuk Tanggung Jawab Sosial Pada Umkm Industri Tahu Di Kabupaten Kediri
AL-MURAQABAH
Journal of Management and Sharia Business
p-ISSN: 2798-2629│e-ISSN: 2798-222X

dilapangan juga memperoleh mementingkan masyarakat sekitar.


kepedulian pelaku usaha kepada Hubungan yang erat antara pelaku
karyawan, salah satunya yaitu usaha dengan masyarakat, yaitu pelaku
memberikan perlakuan yang baik usaha memberikan manfaat kepada
dengan memberikan fasilitas seperti masyarakat berupa penanganan
menyediakan makanan untuk karyawan kegiatan masyarakat setempat. Secara
setiap harinya.Sebagai pemilik usaha, sosial, hal tersebut dapat meningkatkan
tidak hanya mengedepankan nilai reputasi usaha dan terjalin asas
bagaimana memperoleh keuntungan kekeluargaan antara pelaku usaha
yang maksimal dan pembesaran usaha, dengan masyarakat.
namun juga memberikan perhatian
yang cukup terhadap para karyawan. Hasil temuan tersebut dapat
Hal ini terungkap bahwa karyawan membuktikan bahwa secara alami
merupakan salah satu bagian yang pemilik UMKM di Kabupaten Kediri
penting dalam pembangunan sebuah memiliki jiwa sosial dalam menjaga
usaha. Hubungan yang baik antara hubungan yang baik dengan
pemilik usaha dengan karyawan stakeholders, dimana dalam hal ini
terbentuk dengan baik karena sebagai adalah lingkungan, karyawan dan
pemilik usaha tidak memberikan sosial. Pelaku usaha tidak hanya
perlakuan yang berbeda, bahkan berfokus terhadap keuntungan yang
cenderung karyawan dianggap seperti besar, melainkan juga memiliki
keluarga sendiri sehingga dapat tanggung jawab secara sosial dengan
meningkatkan rasa kepercayaan dan bentuk kepedulian terhadap sosial
loyalitas karyawan terhadap pemilik lingkungan, yang secara tidak disadari
meskipun tidak bergaji besar. dapat meningkatkan nilai tambah untuk
kelangsungan hidup usaha dalam
Tanggung jawab sosial jangka panjang. Selain itu, hal ini juga
selanjutnya yang dilaksankan pemilik mendukung konsep etika bisnis, yaitu
usaha adalah menjaga hubungan yang pelaku usaha memiliki tanggung jawab
baik dengan masyarakat sekitar. Salah secara etika atas usaha yang
satu fakta dilapangan yaitu pemberian dilaksanakan. Dalam hal ini, etika
dana kegiatan masyarakat yang bisnis terlihat dari pelaksanaan
mendesak secara sementara dan ikut tanggung jawab sosial terhadap
menjadi panitia acara. Hal ini lingkungan sosial sekitar usaha.
membuktikan bahwa kepedulian Sebagai bukti tambahan adanya temuan
terhadap sesama masyarakat sekitar etika bisnis dapat tercermin dari hasil
memiliki andil yang besar. Pelaku wawancara yaitu dengan
usaha tidak mementingkan biaya diluar memperlakukan karyawan seperti
usaha yang dapat menambah keluarga. Hasil ini didukung oleh
pengeluaran usaha, namun lebih penelitian Lahdesmaki yaitu hubungan

Sayekti Indah Kusumawardhany│ 15


AL-MURAQABAH
Journal of Management and Sharia Business
p-ISSN: 2798-2629│e-ISSN: 2798-222X

pemilik usaha dengan karyawan adalah industri tahu di Kabupaten Kediri


hubungan persahabatan, sehingga dimotivasi oleh 1) jiwa sosial, 2)
pemilik kecenderungan menggunakan sukarela, dan 3) asas kekeluargaan.
indera perasa apakah karyawan bekerja Dari ketiga faktor tersebut, terbentuk
dengan baik ataupun memiliki masalah kegiatan tanggung jawab sosial yang
(Lahdesmaki, 2012). Dari temuan tanpa disadari dilaksanakan oleh
tersebut dapat dilihat bahwa pelaku pemilik UMKM industri tahu di
usaha memiliki etika dalam Kabupaten Kediri. Tanpa adanya
meperlakukan karyawan yang keterpaksaan dan perintah
merupakan bagian dari masyarakat perundangan, pelaku usaha ikut
sekitar usaha. Pelaku usaha tidak berupaya membangun dan menjaga
memberikan perlakuan yang berbeda hubungan yang baik dengan
dengan setiap karyawan dengan tujuan stakeholders, yaitu lingkungan,
tidak menimbulkan sifat iri antar karyawan, dan masyarakat. Selain itu,
karyawan yang dapat menimbulkan pemilik usaha juga memiliki etika
hubungan yang tidak harmonis. bisnis yang baik, terbukti adanya
kepedulian terhadap lingkungan sosial
Tindakan etis lain dilaksanakan masyarakat sekitar. Hal ini dapat
pemilik usaha, yaitu pengelolaan membuktikan bahwa, pelaku UMKM
limbah dari salah satu industri tahu di Kabupaten Kediri tidak hanya
dengan mengubah limbah industri yang berorientasi terhadap pengoptimalan
di fermentasi menjadi biogas. Dari keuntungan usaha, namun juga
fakta tersebut, tindakan etis yang membangun kepercayaan dan nilai
dilakukan menunjukkan bahwa pemilik tambah usaha secara jangka panjang
usaha ikut berupaya menjaga yang dapat dimanfaatkan pemilik untuk
kelestarian lingkungan dan usaha yang tetap mempertahankan kelangsungan
beroperasi tidak menimbulkan dampak usaha.
negatif yang dapat mengganggu
lingkungan. Apabila digali lebih dalam, b. Tanggung Jawab Sosial menurut
dari kegiatan etis yang dilakukan Jenis Usaha/ Modal Usaha/
pelaku usaha tersebut dapat Karakteristik Pribadi Pemilik UMKM
digambarkan bahwa secara etika, Industri Tahu di Kabupaten Kediri
pemilik usaha ikut berupaya 1. Tanggung Jawab Sosial
menjalankan kegiatan usaha yang baik menurut Jenis Usaha
dengan menjaga perilaku etis terhadap
karyawan, masyarakat dan lingkungan. Industri yang menjadi fokus
pada penelitian ini adalah industri
Berdasarkan paparan di atas, manufaktur. Industri manufaktur
dapat disimpulkan bahwa kegiatan merupakan industri yang mengolah
tanggung jawab sosial pada UMKM bahan mentah untuk menghasilkan

16 │ Bentuk Tanggung Jawab Sosial Pada Umkm Industri Tahu Di Kabupaten Kediri
AL-MURAQABAH
Journal of Management and Sharia Business
p-ISSN: 2798-2629│e-ISSN: 2798-222X

sebuah produk dengan menggunakan tersebut terbukti dengan tersedianya


tenaga dan mesin. Pada kegiatan sawah sebagai penampungan limbah
industri manufaktur akan memiliki efek dan diubah menjadi biogas. Dari hal
samping berupa limbah yang dihasilkan tersebut dapat diyakini bahwa adanya
setelah memproduksi suatu produk. kesadaran yang tinggi pelaku usaha
Limbah industri tersebut apabila terhadap dampak negatif yang dapat
dibiarkan secara terus-menerus akan timbul akibat aktivitas usahanya.
memiliki pengaruh terhadap Kesadaran yang tinggi tidak terlepas
lingkungan sekitar. Jika pelaku usaha dari pengalaman yang dimiliki
tidak mengambil tindakan yang tepat, pengusaha dalam melakukan kegiatan
maka bukan hanya lingkungan yang usahanya karena semakin tinggi
akan menerima pengaruh tersebut, pengalaman yang dimiliki, semakin
tetapi masyarakat sekitar pun akan ikut tinggi pula kesadaran terhadap
merasakan dampak negatif dari lingkungan sekitar.
kegiatan usaha. Pertumbuhan industri
manufaktur yang meningkat terbukti Pada kelompok usaha kecil,
dengan jumlah UMKM yang semakin diketahui memiliki kesadaran
bertambah. Salah satu industri lingkungan yang menengah. Dalam hal
manufaktur yang terus berkembang ini, pelaku usaha memiliki upaya untuk
adalah industri manufaktur di bidang meminimalkan pengaruh negatif
makanan. Setiap pelaku UMKM terhadap lingkungan. Terlihat dari
memiliki kesadaran yang berbeda-beda pernyataan pemilik usaha bahwa
untuk menjaga hubungan terhadap limbah di alirkan ke pekarangan
stakeholders. Untuk mengetahui belakang. Sebelum mengalirkan
pemahaman tentang bentuk penerapan langsung ke pekarangan, pengusaha
tanggung jawab sosial berdasarkan memberikan penampungan terhadap
jenis usaha, maka akan dipaparkan limbah yang panas untuk didinginkan
sebagai berikut. terlebih dahulu. Pemilik usaha
beranggapan bahwa hal tersebut tidak
Industri Tahu akan memberikan dampak yang buruk
pada lingkungan sekitar dikarenakan
Hasil survey terhadap industri pemilik telah memiliki pengalaman
tahu di Kabupaten Kediri menunjukkan berdasar bukti yang diperoleh bahwa
bahwa pengelolaan limbah industri hasil limbah tersebut memiliki manfaat
pada kelompok usaha tidak memiliki sebagai pupuk tanaman.
persamaan. Pada kelompok usaha
menengah memiliki pengelolaan Kelompok yang memiliki
limbah yang lebih baik apabila kesadaran terhadap lingkungan yang
dibandingkan dengan kelompok usaha rendah adalah kelompok usaha mikro,
kecil dan mikro. Pengelolaan limbah dimana pengelolaan hasil limbah yang

Sayekti Indah Kusumawardhany│ 17


AL-MURAQABAH
Journal of Management and Sharia Business
p-ISSN: 2798-2629│e-ISSN: 2798-222X

dilakukan dengan membuang secara Pada kelompok usaha kecil


langsung pada sungai besar di belakang yang memiliki tingkat kesadaran
rumah. Hal tersebut diakui pelaku menengah didukung oleh pemaparan
usaha bahwa tidak mengganggu informan bahwa pemilik merupakan
aktivitas masyarakat. Selain itu, penerus usaha dari ayahnya. Sesuai
pemilik memiliki antisipasi untuk paparan informan dapat diketahui
pembuangan limbah ke sungai besar apabila pengusaha memiliki
yang lain pada saat musim kemarau pengalaman menjalankan usaha
tiba dengan alasan sungai di belakang berdasar sebagai penerus usaha
rumah akan mengering, sehingga keluarga. Pengalaman pelaku usaha
pemilik mengurangi limbah dengan terbentuk setelah mengikuti kegiatan
dialirkan ke sungai lain. usaha yang didirikan orang tua,
sehingga kesadaran terhadap
Dari temuan di atas, dapat lingkungan terbentuk secara turun
diketahui bahwa pengeloaan limbah temurun.
pada industri tahu memiliki tingkat
kesadaran yang berbeda. Perbedaan Tingkat kesadaran yang rendah
tingkat kesadaran pemilik usaha oleh pengusaha kelompok usaha mikro
menimbulkan pertanyaan, apakah yang menjelaskan alasan pembentukan
menjadi penyebab perbedaan tersebut? usahanya adalah mencoba membuka
Hal ini dapat dikaitkan pada latar usaha baru secara pribadi. Dari
belakang pemilik mendirikan usaha pernyataan tersebut menunjukkan
tersebut. Hasil temuan yang ada di bahwa kurangnya pengalaman yang
lapangan menunjukkan bahwa terdapat dimiliki dalam berwirausaha memiliki
latar belakang yang berbeda-beda saat pengaruh terhadap kesadaran pemilik
diputuskan membuka usaha. Seperti dalam pengelolaan lingkungan.
pada hasil wawancara peneliti terhadap Pengalaman yang terbentuk pelaku
pemilik industri tahu skala menengah usaha adalah menjadi karyawan,
yang mengatakan bahwa sudah sehingga kepekaan terhadap
mencoba berjualan sejak sekolah SMP. lingkungan sekitar saat membuka usaha
Dari pernyataan tersebut dapat dilihat masih kurang.
bahwa pengusaha memiliki
pengalaman pada bidang usaha sejak Dari penjelasan di atas, dapat di
usia yang sangat muda yaitu pada saat simpulkan bahwa tingkat kesadaran
usia sekolah menengah. Hal tersebut yang dimiliki pelaku UMKM industri
dapat mendorong pelaku usaha tahu dalam pengelolaan lingkungan
memiliki kesadaran yang tinggi karena dipengaruhi oleh latar belakang
bekal pengalaman dalam berwirausaha pendirian usaha yang berbeda. Semakin
di lingkungan masyarakat telah cukup lama pengalaman berwirausaha, maka
lama. semakin besar pembentukan tingkat

18 │ Bentuk Tanggung Jawab Sosial Pada Umkm Industri Tahu Di Kabupaten Kediri
AL-MURAQABAH
Journal of Management and Sharia Business
p-ISSN: 2798-2629│e-ISSN: 2798-222X

kesadaran pengusaha terhadap pemilik memiliki pilihan menggunakan


pengeloaan lingkungan. Dalam hal ini pinjaman yang bertujuan untuk
berarti pengalaman yang dimiliki mengimbangi kinerja usaha yang
pengusaha akan membentuk proses semakin meningkat. Harash,dkk
pembelajaran secara terus menerus mengatakan bahwa terdapat hubungan
dalam menjalankan usahanya dan dapat antara ketersediaan dana dengan
meningkatkan kesadaran terhadap kinerja UKM (Harash, Al-Timimi, &
lingkungan sekitar bahwa dalam Alsaaidi, 2014). Hal ini dapat dilihat
kegiatan usahanya memiliki dampak pada pelaku usaha yang berani
negatif. Penelitian I Welmilla, dkk mengambil risiko melalui kerja sama
bahwa adanya pengalaman yang dan hutang usaha dalam rangka
dimiliki pemilik memengaruhi dalam peningkatan kinerja maupun perluasan
pertumbuhan dan perkembangan pasar. Berbeda pada pengusaha yang
UMKM (Welmilla, 2011). Penelitian hanya mengandalkan modal pribadi,
Moya, dkk juga mendukung bahwa kecenderungan belum memiliki
dengan pengalaman merupakan salah keinginan dalam peningkatan kinerja
satu faktor pembentuk kelangsungan dengan alasan permintaan produk di
hidup suatu usaha (Moya, Tabo, & pasar masih dapat di jangkau dan
Soriano, 2012). Dalam penelitian ini memiliki kegiatan usaha yang stagnan.
dapat di aplikasikan pada UMKM di Perbandingan modal ini secara tidak
Kabupaten Kediri bahwa pemilik usaha sadar dapat memengaruhi seberapa
dengan pengalaman yang lebih lama, besar kegiatan tanggung jawab sosial
maka proses pembelajaran pada yang dilakukan oleh pemilik usaha.
pengusaha juga semakin meningkat
sehingga juga berdampak pada kinerja Keberanian pengusaha dengan
usaha yang bertambah dan tingkat mengambil risiko dalam rangka
kesadaran dalam pengelolaan peningkatan kinerja ditandai dengan
usahanya. penambahan relasi kerja sama seperti
yang diungkapkan oleh informan yaitu
2. Tanggung Jawab Sosial Menurut memiliki teman relasi untuk membuka
Modal Usaha usaha. Dari pernyataan informan, maka
dapat dipahami bahwa risiko yang
Data survey menunjukkan diambil pengusaha cenderung
bahwa modal usaha pemilik UMKM menghasilkan kinerja yang lebih
sebagian besar berasal dari modal meningkat apabila dibandingkan
pribadi. Hal ini membuktikan bahwa sebelumnya. Hal ini dapat terbukti
dalam memulai usaha, pemilik dengan temuan penelitian bahwa
cenderung lebih memilih mengeluarkan penerapan tanggung jawab sosial yang
dana pribadinya dibandingkan dilaksanakan pelaku usaha adalah 1)
bercampur hutang usaha. Disisi lain, menyerap lebih banyak tenaga kerja

Sayekti Indah Kusumawardhany│ 19


AL-MURAQABAH
Journal of Management and Sharia Business
p-ISSN: 2798-2629│e-ISSN: 2798-222X

dari masyarakat sekitar, 2) menjadi Penjelasan tersebut


panitia kegiatan masyarakat, 3) menjelaskan bahwa dengan
memberi pelatihan, 4) bantuan rutin mengunakan pinjaman sebagai
terhadap lembaga sosial, 5) bonus tambahan modal usaha, tidak ikut
kepada pelanggan saat promosi, dan 6) memengaruhi besarnya tanggung jawab
pelayanan yang ramah kepada sosial yang dilaksanakan. Selain
pelanggan. menggunakan pinjaman untuk modal
usaha, pelaku usaha juga melakukan
Selain di bidang sosial, inovasi terhadap pemasaran produk
tanggung jawab sosial yang yang luas, sehingga hal tersebut dapat
dilaksanakan pelaku usaha di bidang dijadikan salah satu faktor dalam
karyawan adalah 1) menyediakan peningkatan kinerja usaha. Dari
dokter khusus untuk karyawan atau paparan di atas dapat disimpulkan
keluarga yang sakit, 2) memerikan bahwa selain menggunakan pihak
bonus atau tunjangan, 3) mengajak eksternal dalam penambahan modal
karyawan tamasya atau makan usaha, pelaku usaha memiliki peran
bersama. Selanjutnya pada bidang dalam hal inovasi sebagai kesempatan
lingkungan, tanggung jawab sosial memperluas jaringan usaha. Pelaku
yang dilaksanakan berupa 1) usaha yang menggunakan radical
penyediaan sawah sebagai penampung innovation adalah dengan
limbah produksi, 2) mengolah limbah memanfaatkan kemampuan inovasi
menjadi biogas. yang tidak hanya pada bidang produksi,
namun pada bidang pemasaran dan
keuangan (Andayani, 2011). Pada
Dapat diinterpretasikan bahwa
usaha yang memiliki modal usaha dari
dengan pengambilan risiko yang tinggi,
pribadi dan hutang selanjutnya adalah
maka dapat meningkatkan hasil yang
usaha kecil dan mikro. Meskipun
tinggi pula. Faktor lain yang
memiliki persamaan pada asal modal
memengaruhi keberhasilan usaha
usaha yang di dapatkan, namun alasan
tersebut yaitu pemilik memiliki inovasi
yang diambil kedua pemilik tersebut
yang berbeda dengan menambahkan
memiliki perbedaan. Menurut survey di
variasi produk yang juga berasal dari
lapangan pada usaha kecil, hutang
produksi masyarakat sekitar, sehingga
usaha dilakukan setelah pelaku usaha
adanya peningkatan kinerja juga
merasa produk yang sudah diterima
dirasakan oleh masyarakat sekitar.
masyarakat, sehingga dalam
Tanggung jawab sosial yang
peningkatan kapasitas kinerja
dilaksanakan pelaku usaha juga juga
dilakukan penambahan modal usaha
membuktikan bahwa jumlah kegiatan
dengan hutang. Berbeda dengan usaha
tanggung jawab sosial yang beragam.
kecil yang menggunakan modal
bercampur hutang usaha sebagai

20 │ Bentuk Tanggung Jawab Sosial Pada Umkm Industri Tahu Di Kabupaten Kediri
AL-MURAQABAH
Journal of Management and Sharia Business
p-ISSN: 2798-2629│e-ISSN: 2798-222X

langkah awal untuk membuka usaha. kegagalan produk, teknologi informasi,


Dalam hal ini tentu saja memengaruhi penipuan manajemen, dan kegelisahan
besarnya tanggung jawab sosial yang karyawan.
dilaksanakan oleh kedua usaha. Salah
satu contoh tanggung jawab sosial yang Dilihat dari risiko yang
membedakan adalah dibidang sosial berbeda-beda pada pelaku usaha
yaitu jumlah penyerapan tenaga kerja. menimbulkan pertanyaan, apakah yang
Selain itu, pada usaha kecil menerima menjadi penyebab perbedaan hal
pesanan produk dari masyarakat dan tersebut? Dari hasil temuan di lapangan
memberikan potongan harga. dapat diketahui bahwa pelaku usaha
memiliki risiko dan jenis inovasi yang
Disamping pada bidang sosial, berbeda. Pengusaha yang
perbedaan tanggung jawab sosial juga menggunakan inovasi radikal pada
ada pada bidang karyawan dan bidang produk, keuangan, atau
lingkungan, yaitu pada usaha kecil pemasaran terbukti memiliki tingkat
selalu mengajak makan bersama risiko lebih tinggi dan mampu
karyawan setiap hari dan peningkatkan kinerja usaha. Pada
menambahkan uang bonus. Pada pelaku usaha yang menggunakan
bidang lingkungan, hal yang inovasi inkrimental dengan melakukan
membedakan adalah pengolahan yang perbaikan produk yang ada terbukti
dilakukan yaitu pada usaha kecil memiliki tingkat risiko yang lebih
limbah produksi dijadikan pupuk rendah. Pelaku usaha yang memiliki
tanaman pemilik usaha, sedangkan tingkat risiko rendah cenderung tidak
pada usaha mikro dialirkan langsung ke memiliki keberanian untuk memperluas
sungai besar dekat dengan rumah. atau mengambil pasar, meskipun
kesempatan tersebut terbuka untuk
Dari kedua paparan diatas dapat pengusaha. Ketidakpastian lingkungan
diinterpretasikan bahwa besarnya dalam menghadapi peluang pasar tidak
modal usaha yang diambil pemilik membuat pelaku usaha untuk
memberikan dampak terhadap besarnya meningkatkan risiko yang dihadapi.
tanggung jawab sosial. Modal usaha
yang bercampur hutang dapat Hasil temuan di atas dapat
memberikan pengaruh yang besar disimpulkan bahwa penerapan
apabila pelaku usaha memiliki tanggung jawab sosial industri tahu di
keberanian risiko yang lebih tinggi Kabupaten Kediri dilihat dari modal
untuk meningkatkan kinerja usaha. usaha dipengaruhi oleh 1) besar modal,
Dalam mencapai kinerja usaha yang 2) kinerja usaha, 3) inovasi. Faktor
baik, adapun dipengaruhi oleh risiko tersebut dapat membentuk besar
operasional yang timbul dari dari tanggung jawab sosial yang dilakukan
situasi seperti pengembangan produk, oleh pelaku usaha. Pelaku usaha

Sayekti Indah Kusumawardhany│ 21


AL-MURAQABAH
Journal of Management and Sharia Business
p-ISSN: 2798-2629│e-ISSN: 2798-222X

dengan modal usaha yang besar akan usaha ingin mengolah hasil limbah
memengaruhi kinerja usaha melalui tetapi terdapat masalah pada dana yang
inovasi, sehingga dengan kinerja usaha belum memadai. Fakta tersebut
yang meningkat mampu memperluas mengindikasikan bahwa pengaruh
tanggung jawab sosial. besarnya modal ikut membentuk
bagaimana pemilik mengolah hasil
3. Tanggung Jawab Sosial menurut limbah industri dengan baik atau
Karakteristik Pribadi Pemilik kurang baik. Pemilik usaha memiliki
a. Usia Pemilik keterbatasan modal dalam mengelola
limbah industri, sehingga pemilik
mengalirkan atau membuang limbah
Hasil wawancara dilapangan
secara langsung ke sungai. Sebagai
memberikan hasil bahwa penerapan
pelaku UMKM yang tidak berorientasi
tanggung jawab sosial tidak memiliki
utama mendapat keuntungan yang
pengaruh yang bebeda terhadap umur
besar, pengolahan limbah yang
pemilik yang masih muda ataupun tua.
maksimal membutuhkan waktu yang
Temuan ini didapat peneliti dari hasil
tidak singkat.
wawancara pemilik industri tahu yang
memiliki usia paling dewasa, selama
ini membuang limbah industri dengan Perbandingan selanjutnya pada
mengalirkan langsung ke sungai pemilik usaha yang berusia lebih muda
belakang tempat tinggal beliau tanpa dengan pengelolaan limbah yang
mengalami proses pengolahan. Peneliti berbeda, terbukti dari hasil wawancara
menemukan fakta bahwa pemilik bahwa limbah hasil industri diolah
berusia dewasa tidak memiliki jaminan menjadi biogas. Fakta tersebut
bahwa tanggung jawab sosial yang mengungkapkan bahwa pemilik usaha
dilaksanakan semakin besar. Hal ini dengan usia yang selisih beberapa
terbukti pada pengelolaan limbah hasil tahun lebih muda, memiliki tanggung
industri yang minim, yaitu langsung jawab sosial pada pengolahan limbah
dialirkan atau dibuang ke sungai tanpa yang lebih baik. Limbah industri yang
mengalami proses pengolahan terlebih dihasilkan terolah dengan baik dengan
dahulu. Apabila hal tersebut dibiarkan menjadi biogas dan tidak mengganggu
secara terus menerus, maka pada lingkungan. Pada saat digali lebih
jangka panjang akan dapat dalam, peneliti menemukan fakta
menyebabkan gangguan lingkungan bahwa pengelolaan limbah pada saat
akibat limbah industri. Selanjutnya, usaha tersebut dirintis juga kurang
peneliti menggali lebih apakah pemilik baik, seperti pada penjelasan pemilik
tidak memiliki keinginan untuk usaha bahwa pada awalnya limbah
melakukan pengolahan limbah dengan langsung dibuang ke suangai belakang
baik, yang tercermin dari hasil dekat sawah warga, tetapi berdampak
wawancara peneliti bahwa pemilik mengganggu kegiatan pertanian warga

22 │ Bentuk Tanggung Jawab Sosial Pada Umkm Industri Tahu Di Kabupaten Kediri
AL-MURAQABAH
Journal of Management and Sharia Business
p-ISSN: 2798-2629│e-ISSN: 2798-222X

sekitar usaha. Fakta tersebut bidang sosial yang dilaksanakan pelaku


membuktikan bahwa pemilik usaha usaha. Pelaku usaha pada sisi sosial
tidak serta merta melakukan yang tinggi memiliki tingkat
pengolahan limbah dengan baik pada pendidikan rendah dan tinggi. Kedua
saat merintis usaha. Hal tersebut dapat tingkat pendidikan tersebut mampu
dipengaruhi oleh modal usaha yang menunjukkan perilaku sosial yang
masih minim, sehingga limbah industri besar terhadap kesadaran
usaha tidak terolah dengan baik. bermasyarakat. Fakta tersebut terbukti
Adanya pertumbuhan usaha pada dari hasil wawancara pemilik usaha
UMKM industri tahu yang ditandai dengan tingkat pendidikan sarjana yang
dengan penambahan jumlah modal melaksanakan tanggung jawab sosial,
dapat memengaruhi besaran seperti menganggap karyawan sebagai
pengolahan limbah yang semakin saudara, memberikan bingkisan
membaik. Ini membuktikan bahwa terhadap karyawan pada bulan puasa
keberdaan modal usaha memengaruhi dan memberikan bonus atau tunjangan
bagaimana pelaksanaan tanggung yang dapat berupa uang atau barang
jawab sosial pada UMKM industri tahu untuk karyawan. Fakta tersebut
di Kabupaten Kediri, bukan pada usia mengungkapkan bahwa pemilik dengan
pemilik. Dalam hal ini mengisyaratkan tingkat pendidikan Sarjana
bahwa dengan modal usaha yang memberikan apresiasi terhadap
semakin besar maka akan semakin loyalitas karyawan. Strategi tersebut
besar dalam pembentukan perilaku dan secara tidak langsung akan
sikap terhadap kesadaran lingkungan. meningkatkan loyalitas dan
Apabila dilihat dari sumber keuangan, kenyamanan karyawan dalam bekerja
penelitian ini juga mendukung adanya secara maksimal. Pada tingkat
modal yang besar terbukti semakin pendidikan tersebut dapat dilihat bahwa
besar tindakan sosial yang pendidikan yang tinggi memberikan
dilaksanakan pelaku usaha. pengaruh yang positif terhadap
tanggung jawab sosial kepada
b. Tingkat Pendidikan Pemilik karyawan.

Dilihat dari perspektif Tingkat pendidikan selanjutnya,


pendidikan pemilik, hasil temuan tingkat pendidikan yang lebih rendah,
dilapangan tidak menemukan adanya yaitu pemilik usaha dengan lulusan
pengaruh terhadap besar tanggung SMA. Bentuk tanggung jawab sosial
jawab sosial. Artinya semakin tinggi pada karyawan, seperti menganggap
tingkat pendidikan tidak menjamin sebagai keluarga sendiri, memberikan
tingkat tanggung jawab sosial yang bonus tambahan, dan menyediakan
besar. Perbedaan tindakan tanggung makanan untuk karyawan. Fakta
jawab sosial tersebut dapat dilihat pada tersebut mengungkapkan bahwa

Sayekti Indah Kusumawardhany│ 23


AL-MURAQABAH
Journal of Management and Sharia Business
p-ISSN: 2798-2629│e-ISSN: 2798-222X

pemilik dengan tingkat pendidikan bagaimana tanggung jawab sosial yang


SMA juga memiliki tanggung jawab dilaksanakan. Secara lebih rinci
sosial pada karyawan dengan baik. simpulan hasil penelitian ini
Pemilik berupaya menjaga kenyaman dipaparkan sebagai berikut:
karyawan dengan memberikan 1. Pelaksanaan tanggung jawab sosial
perlakuan yang baik, yaitu dianggap dilatar belakangi oleh jiwa sosial,
saudara sendiri. Selain itu, pemilik juga sukarela, dan asas kekeluargaan
memberikan bonus tambahan kepada yang dimiliki oleh pemillik usaha.
karyawan berupa menyediakan 2. Dari segi jenis usaha, tanggung
makanan dan uang bonus. Hal ini jawab sosial terbentuk karena
terbukti bahwa dengan tingkat adanya limbah industri yang
pendidikan SMA tidak memengaruhi dihasilkan. Semakin besar
bagaimana penerapan tanggung jawab pengaruh kegiatan usaha dengan
sosial yang dilaksanakan. Dapat lingkungan, semakin besar
disimpulkan bahwa pemilik UMKM perhatian yang diberikan pemillik
industri tahu di Kabupaten Kediri 3. terhadap pengolahan limbah. Pada
memiliki tanggung jawab sosial yang industri tahu, pengelolaan limbah
setara, meskipun dengan tingkat yang dilakukan adalah pengolahan
pendidikan yang berbeda. Adanya untuk menghindari pencemaran
kegiatan tanggung jawab sosial dalam llingkungan.
lingkungan UMKM dapat terbentuk 4. Dari segi modal usaha, tanggung
melalui keberagaman nilai dan budaya jawab sosial terbentuk sesuai
yang telah terbentuk dari pribadi dengan kemampuan yang dimiliki
pemilik maupun dari lingkungan pelaku usaha. Biaya tanggung
sekitar usaha tersebut. jawab sosial merupakan cerminan
pelaku usaha yang memiliki modal
KESIMPULAN usaha yang besar.
A. Kesimpulan
5. Karakteristik pribadi pelaku usaha
Berdasar hasil pembahasan, tidak mampu membuktikan
dapat disimpulkan bahwa tanggung memiliki peranan secara langsung
jawab sosial pada UMKM industri tahu terhadap tanggung jawab sosial.
di Kabupaten Kediri memiliki variasi Secara keseluruhan, penelitian ini
yang hampir sama, dimana hal tersebut mampu mendukung pelaku usaha telah
dipengaruhi oleh jenis usaha, modal melaksanakan tanggung jawab sosial
usaha, dan karakteristik pribadi pemilik sesuai dengan UU Nomor 25 Tahun
yang secara langsung maupun tidak 2007 dan Perda Pemprov Jatim Nomor
4 Tahun 201
langsung memberikan peranan
1
B. Keterbatasan Penelitian

24 │ Bentuk Tanggung Jawab Sosial Pada Umkm Industri Tahu Di Kabupaten Kediri
AL-MURAQABAH
Journal of Management and Sharia Business
p-ISSN: 2798-2629│e-ISSN: 2798-222X

Penelitian ini mengandung usaha memiliki keberanian dalam


keterbatasan, antara lain sebagai menanggung risiko. Semakin besar
berikut. risiko, mampu meningkatkan
1. Kurangnya jumlah usaha yang keuntungan dan kinerja yang
diteliti tidak mampu memberikan memengaruhi tanggung jawab
bukti secara luas bahwa modal sosial. Modal usaha yang besar
usaha yang besar mampu pada penelitian ini mengacu pada
memperluas jumlah tanggung kelompok usaha menengah yang
jawab sosial yang dilakukan berjumlah dua usaha. Pada
pengusaha. penelitian selanjutnya, dapat
2. Karakteristik pribadi yang tidak digunakan ukuran usaha yang lebih
mampu mendukung penerapan beragam dengan tujuan hasil
tanggung jawab sosial, sehingga tersebut mampu menggambarkan
dalam penelitian ini tidak dapat secara lengkap bagaimana modal
menjelaskan keterkaitan usaha memengaruhi tanggung
karakteristik pribadi dengan jawab sosial.
tanggung jawab sosial. 2. Karakteristik pribadi, yaitu umur
dan tingkat pendidikan tidak
C. Saran mampu memberikan bukti secara
1. Penelitian ini mampu melihat langsung terhadap tanggung jawab
adanya perbedaan tanggung jawab sosial. Penelitian selanjutnya dapat
sosial dari segi modal usaha. menggunakan kriteria secara
Risiko yang mampu dihadapi konkrit dalam penilaian aspek
pelaku usaha, mampu karakteristik pribadi, sehingga
meningkatkan kinerja usaha, mampu menggambarkan keterkaitan
temuan penelitian ini memberikan karakteristik pribadi dengan tanggung
bukti bahwa tidak semua pelaku jawab sosial.

DAFTAR PUSTAKA
Andayani, Endang Sri. 2011. Peran Ketidakpastian Lingkungan pada
Hubungan antara Karakteristik Pribadi Pengusaha dengan Kinerja UKM
Sektor Industri di Malang Jawa Timur. Disertasi tidak diterbitkan. Disertasi
Universitas Negeri Malang.
Creswell, J.W. 2007. Qualitative inquiry and research design: Choosing
among Five Approaches (2nd ed.). Thousand Oaks, CA: Sage.
Creswell, John W. 2014. Research Design Pendekatan Kualitatif, Kuantitaif,
dan Mixed. Yogyakarta: Pustaka Belajar.
Hadi, Nur. 2010. Corporate Social Responsibility Yogyakarta : Graha Ilmu.
Harash, Emad, Suhail Al-Timimi, dan Jabbar Alsaaidi. 2014. The Influence
of Finance on Performance of Small and Medium Enterprises (SMES).
International Journal of Engineering and Innovative Technology (IJEIT)

Sayekti Indah Kusumawardhany│ 25


AL-MURAQABAH
Journal of Management and Sharia Business
p-ISSN: 2798-2629│e-ISSN: 2798-222X

Volume 4, Issue 3. Iran: Researchgate


I, Welmilla, Weerakkody W.A.S and Ediriweera A.N. 2011. The Impact of
Demographic Factors of Enterpreneurs on Development of SMEes in Tourism
Industry in Sri Lanka. Sri Lanka: University of Kelaniya.
Kartini, D. 2009. Corporate Social Responsibility : Transformasi Konsep
Sustainability Management Dan Implementasi Di Indonesia. Refika Aditama:
Bandung.
Lahdesmaki, Merja. 2012. Studies on Corporate Social Responsibility in the
Finish Small Business Context. University of Helsinki.
Moya, Virginia Simon, Lorenzo Revuelto Taboada and Domingo Ribeiro
Soriano. 2012. Are Success and Surviyal Factors the Same for Social and
Business Ventures?. Spain: University of Valencia.
Sen and James. 2012. The Relevance of Stakeholder Theory and Social Capital
Theory in the Context of CSR in SMEs: An Australian Perspective. Journal of
Business Ethics. Vol. 118, No. 2. Chicago: Springer.
Solihin, Ismail. 201. 1Corporate Social Responsibility from Charity to
Sustainability. Jakarta : Salemba Empat.
Welmilla, Weerakkody W.A.S and Ediriweera A.N. 2011. The Impact of
Demographic Factors of Enterpreneurs on Development of SMEes in Tourism
Industry in Sri Lanka. Sri Lanka: University of Kelaniya.
Williamson et al . 2006. Drivers of Environmental Behaviour in Manufacturing
SMEs and the Implications for CSR.Switzerland: Springer.

26 │ Bentuk Tanggung Jawab Sosial Pada Umkm Industri Tahu Di Kabupaten Kediri

Anda mungkin juga menyukai