Anda di halaman 1dari 25

PROBLEMATIKA MAHASISWA KULIAH SAMBIL BEKERJA DITINJAU

DARI TEORI MOTIVASI KEBUTUHAN ABRAHAM MASLOW

(Studi Kasus Pada Mahasiswa Program Studi Ekonomi Syariah IAIN Kediri
Angkatan 2018)

PROPOSAL SKRIPSI

Ditulis Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Syariah (S.E)

Oleh :

Bella Marda Serawati

NIM : 9.313.017.18

PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) KEDIRI

2022
HALAMAN PERSETUJUAN

Proposal Skripsi dengan Judul :

PROBLEMATIKA MAHASISWA KULIAH SAMBIL BEKERJA DITINJAU


DARI TEORI MOTIVASI ABRAHAM MASLOW

(Studi Kasus Pada Mahasiswa Program Studi Ekonomi Syariah IAIN Kediri
Angkatan 2018)

Oleh :

Bella Marda Serawati

9.313.017.18

Disetujui Oleh :

Pembimbing I Pembimbing II

Sri Anugrah Natalina, SE, MM Mundhori, ME

NIP. 19771225 200901 2 006 NIP. 19870222 201903 1 004

ii
A. Konteks Penelitian

Seiring perkembangan zaman, berbagai kebutuhan semakin bertambah.


Salah satunya kebutuhan akan pendidikan. Pendidikan merupakan kebutuhan
mutlak, dimana sumber daya manusia yang terdidik merupakan sumber
keunggulan dari negara tersebut. Melalui pendidikan, dapat meningkatkan
kualitas sumber daya manusia dan secara aktif mengembangkan potensi dirinya
supaya meraih prestasi belajar agar berdaya saing. Pendidikan di sini dapat
ditempuh salah satunya pada perguruan tinggi yang peserta didiknya disebut
mahasiswa.

Tugas utama mahasiswa yaitu belajar seperti membuat tugas, membaca


buku, berdiskusi, hadir ke seminar, dan kegiatan kampus yang lainnya. Hal
tersebut membentuk pola pikir yang mana diharapkan mampu mengikuti proses
pembelajaran dengan lancar supaya memperoleh prestasi akademik yang mampu
membawa mereka menyelesaikan perkuliahan dengan tepat waktu. Pada masa
ini, dalam perkembangannya, nyatanya individu masih mencoba menemukan
identitas diri mereka dan gaya hidup seperti apa yang ingin mereka jalani. Dua
kriteria tersebut diajukan untuk menunjukkan akhir masa muda dan merupakan
awal dari masa dewasa awal yakni kemandirian ekonomi dan bertanggung jawab
atas tindakannya. Kemandirian ekonomi dapat terlihat dengan dimulainya
individu berada pada fase dewasa awal merambah pada dunia kerja. Hal tersebut
dilakukan oleh mahasiswa yang kuliah sambil bekerja.

Fenomena kuliah sambil bekerja bukan merupakan hal baru di Indonesia.


Mahasiswa yang kuliah dengan bekerja di temukan di Institut Agama Islam
Negeri Kediri pada program studi Ekonomi Syariah. Peneliti melakukan
observasi pendahuluan kepada mahasiswa yang menjalankan kuliah sambil
bekerja. Informan penelitian ini yakni mahasiswa program studi ekonomi
syariah angkatan 2018, 2019, dan 2020.

1
Tabel 1.1 Data Mahasiswa Aktif Ekonomi Syariah Angkatan 2018

No. Tahun Jumlah Mahasiswa Mahasiswa Kuliah Sambil


Aktif Bekerja
1. 2018 388 112
2. 2019 368 70
3. 2020 196 34
Sumber : Observasi Peneliti

Tabel 1.1 di atas merupakan data pembanding jumlah mahasiswa kuliah


sambil bekerja dari angkatan 2018, 2019, dan 2020. Menurut observasi peneliti
dan wawancara pendahuluan yang dilakukan kepada informan, terlihat bahwa
pada angkatan 2018 yang lebih banyak mahasiswa menjalankan kuliah sembari
bekerja. Sebagian besar dari mereka bekerja sebagai guru les privat maupun
bekerjasama dengan lembaga tertentu. Selain itu, beberapa dari mereka bekerja
sebagai admin, barista, driver, dll. Diketahui alasan-alasan mahasiswa yang
menjalankan kuliah sembari bekerja yaitu menambah uang saku, kebutuhan
dimasa yang akan datang, menambah dan memperluas relasi, ingin
menunjukkan prestise kepada orang lain, dan untuk mengembangkan potensi
diri.

Kuliah sembari bekerja merupakan keputusan yang sangat besar dan


berisiko bagi mahasiswa yang menjalaninya. Semua itu tergantung bagaimana
cara mahasiswa tersebut dapat mengatur waktu dan tetap fokus mengutamakan
kuliah. Menurut observasi peneliti, diketahui kuliah sembari bekerja
memberikan dampak positif dan negatif. Berikut ini dampak positif yang
dirasakan oleh informan yakni dapat membantu orang tua untuk biaya
perkuliahan, memperoleh kemandirian ekonomi dan mendapatkan pengalaman
kerja. Selain itu, dampak negatif yang dirasakan ialah mengorbankan waktu
belajar, waktu istirahat, dan cenderung menjadi kurang fokus pada saat
perkuliahan, sampai mengalami keterlambatan kelulusan.

2
Pada umumnya kebutuhan primer setiap manusia berupa kebutuhan
sandang, pangan dan papan. Namun, dimasa terkini keberagaman kebutuhan
manusia terlihat pada taraf kebutuhan yang semakin majemuk, sehingga untuk
mendapatkannya membutuhkan usaha lebih, yaitu dengan cara bekerja. Bekerja
ialah tugas bagi setiap muslim yang mana mereka dapat mengekspresikan diri
sebagai insan, wujud kreasi Yang Maha Kuasa. Melakukan pekerjaan yang
diniatkan karena Allah SWT sama halnya melakukan Jihad fi Sabilillah. 1 Bukti
keimanan seseorang dapat dilihat dari cara bekerja yang serius, yang mana Islam
mendorong umatnya agar senantiasa bekerja mencari rezeki dan karunia Allah
SWT.2 Jadi dapat disimpulkan, bekerja ialah segala macam kegiatan pekerjaan
yang meliputi aktivitas jasmani maupun rohani yang mengandalkan pikiran
maupun energi, yang dapat menghasilkan imbalan sesuai dengan kemampuan
yang dimiliki. Faktor pendorong yang membentuk sebagian dari mereka
memilih kuliah sambil bekerja untuk dapat memenuhi kebutuhan hidupnya
secara mandiri. Mahasiswa yang kuliah sembari bekerja diharapkan bisa
mengambil langkah yang tepat untuk mengambil keputusan agar keduanya bisa
berjalan beriringan. Hal tersebut tentunya didasari oleh sebuah motivasi untuk
bisa melakukannya.

Tabel 1.2 Hubungan Indikator Teori Motivasi Kebutuhan Maslow


Dengan Problematika Yang Dihadapi Mahasiswa

No. Indikator Teori Problematika Jumlah


Motivasi Kebutuhan Mahasiswa
Maslow
1. Fisiologis Kebutuhan akan uang saku 57
kuliah
2. Rasa Aman Kebutuhan akan di masa yang 30
akan datang
3. Sosial Kebutuhan akan bersosial 17

1
Muhammad Djakfar, Etika Bisnis Menangkap Spirit Ajaran Langit dan Pesan Moral Ajaran Bumi,
(Jakarta: Niaga Swadaya, 2012), 88.
2
Jirhanuddin, Islam Dinamis, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2017), 22.

3
(memperluas relasi)
4. Penghargaan Kebutuhan akan prestise dan 1
penghormatan oleh orang lain
5 Aktualisasi Diri Kebutuhan akan 19
pengembangan potensi diri
Total 112
Sumber : observasi Peneliti

Tabel 1.2 di atas menunjukkan bahwa problematika yang dihadapi


mahasiswa saling keterkaitan dengan indikator teori motivasi kebutuhan
abraham maslow. Diketahui pula bahwa jumlah mahasiswa yang memiliki
permasalahan akan kebutuhan mengenai tambahan uang saku kuliah sebanyak
57 mahasiswa, mahasiswa yang memiliki permasalahan kebutuhan dimasa yang
akan datang sebanyak 30 mahasiswa, mahasiswa yang memiliki permasalahan
kebutuhan akan memperluas relasi sebanyak 17 mahasiswa, mahasiswa yang
memiliki permasalahan kebutuhan akan prestise dan penghormatan oleh orang
lain hanya 1 mahasiswa, serta mahasiswa yang memiliki permasalahan
kebutuhan akan pengembangan potensi diri sebanyak 19 mahasiswa.

Mereka merasa, dengan bekerja akan mendapatkan pengalaman dan


dapat menghasilkan uang tambahan untuk membiayai kebutuhan hidupnya
maupun kuliahnya. Merupakan kebanggaan tersendiri bagi mereka, sebab tidak
lagi menjadi beban untuk kedua orang tuanya. Memutuskan kuliah sembari
bekerja, berarti juga siap akan dampak yang akan didapatkan. Karena
memfokuskan diri terhadap dua aktivitas yang tidak sama akan menguras energi
dan pikiran mereka. Terlepas dari itu, kuliah sambil bekerja tetap mampu
dilakukan apabila yang bersangkutan bisa mengelola waktu secara efisien, dan
memiliki prinsip yang dapat dipegang bahwa mereka mampu melakukan
aktivitas kuliah sambil bekerja. Sehingga disimpulkan, bahwa kuliah sambil
bekerja adalah dua aktivitas yang dapat memunculkan risiko jika dilakukan
bersamaan. Tapi, jika bisa mengefisiensikan waktu secara baik, mengatur jadwal

4
secara tepat, mendahulukan hal yang diprioritaskan, maka tidak akan ada yang
terabaikan. Baik kuliah juga bekerja akan berjalan beriringan, dengan sinergi
yang akan saling menguntungkan.

Berdasarkan observasi pendahuluan, peneliti menemukan keunikan


masalah pada mahasiswa yang pendapatan orang tuanya dikatakan sangat
mampu untuk membiayai kuliah, namun mahasiswa tersebut tetap memilih
kuliah sambil bekerja. Tingkat pendapatan menurut Badan Pusat Statistik (BPS),
dikategorikan menjadi 4 golongan:3

Tabel 1.3 Rata-rata Pendapatan Orang Tua

No. Pendapatan rata-rata Kategori Total


1. > Rp 1.5000.000/bulan Rendah 29
2. Rp 1.500.000 – Rp 2.400.000 / bulan Sedang 26
3. Rp 2.500.000 – Rp 3.500.000 / bulan Tinggi 27
4. < Rp 3.500.000/bulan Sangat tinggi 30
Total 112
Sumber : Observasi Peneliti

Dari Tabel 1.3 di atas, diketahui bahwa pendapatan orang tua memiliki
nilai tinggi pada kategori pendapatan sangat tinggi yakni sebanyak 30
mahasiswa, dibandingkan dengan kategori pendapatan yang lainnya. Pendapatan
yang berada pada kategori pendapatan sangat tinggi ini seharusnya mampu
untuk memenuhi biaya kuliah, namun beberapa dari mahasiswa tetap kuliah
sambil bekerja.

Berdasarkan dari pemaparan yang sudah dijelaskan diatas, mendorong


peneliti melakukan penelitian dengan judul “Problematika Mahasiswa Kuliah
Sambil Bekerja Ditinjau Dari Teori Motivasi Kebutuhan Abraham Maslow
(Studi Kasus Pada Mahasiswa Program Studi Ekonomi Syariah IAIN
Kediri Angkatan 2018)”.

3
Badan Pusat Statistik (BPS), Klasifikasi Buku Jenis Pekerjaan Indonesia, (Jakarta : BPS, 2013)

5
B. Fokus Penelitian
1. Apa faktor pendorong mahasiswa program studi ekonomi syariah IAIN
Kediri Angkatan 2018 memilih kuliah sambil bekerja?
2. Apa problematika yang dihadapi mahasiswa program studi ekonomi syariah
IAIN Kediri Angkatan 2018 dalam menjalani kuliah sambil bekerja?
C. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui faktor pendorong mahasiswa program studi ekonomi
syariah IAIN Kediri Angkatan 2018 memilih kuliah sambil bekerja
2. Untuk mengetahui problematika yang dihadapi mahasiswa program studi
ekonomi syariah IAIN Kediri Angkatan 2018 dalam menjalani kuliah sambil
bekerja
D. Kegunaan Penelitian
Peneliti berharap dalam penelitian ini, semoga mempunyai beberapa
kegunaan yaitu:
1. Kegunaan Teoritis
a. Memberikan informasi terkait problematika mahasiswa yang kuliah
sambil bekerja
b. Sebagai persembahan keilmuan pada bidang ekonomi syariah di fakultas
ekonomi dan bisnis Islam Institut Agama Islam Negeri kediri
c. Diharapkan agar bisa menjadi bahan kontribusi dalam aset ilmu
pengetahuan, sehingga bisa digunakan untuk menjadi referensi dalam
penelitian selanjutnya
2. Kegunaan Praktis
a. Hasil penelitian ini diharapkan bisa dijadikan referensi untuk
menganalisis lebih mendetail mengenai permasalahan yang dihadapi
mahasiswa kuliah sambil bekerja.
b. Dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan
keputusan bagi mahasiswa yang memilih kuliah sambil bekerja di masa
mendatang.

6
c. Bagi penulis, diharapkan ini dapat menambah ilmu pengetahuan pada
penulis terkait pertimbangan dalam menjalankan kuliah sambil bekerja.
Dan penelitian ini berguna untuk memenuhi tugas akhir akademik.
sebagai persyaratan kelulusan studi strata (S-1), di Institut Agama Islam
Negeri (IAIN) Kediri.
E. Penelitian Terdahulu

Menurut studi literatur yang dilakukan oleh penulis, terdapat


beberapa penelitian terdahulu yang meneliti mengenai problematika
mahasiswa kuliah sambil bekerja. Namun ada indikator yang membedakan
dari penelitian yang akan dilakukan oleh penulis dengan penelitian
sebelumnya, antara lain :

1. Penelitian yang dilakukan oleh Maylana Dirmantoro yang berjudul


“Motivasi Mahasiswa Kuliah Sambil Bekerja”4. Fokus masalah yang
diteliti dalam skripsi tersebut ialah bagaimana motivasi dan faktor-faktor
apa saja yang mendorong mahasiswa menjalankan aktivitas kuliah
sambil bekerja. Hasil penelitian tersebut adalah adanya motif internal di
mana dorongan tersebut berkaitan dengan aktivitas individu yang
dilakukan untuk meningkatkan kualitas dari aktivitas yang sedang
ditekuni. Tidak semata-mata hanya memenuhi kebutuhan fisiologis
secara mendasar tetapi juga lebih kepada menjadi manusia yang lebih
berkualitas, memiliki daya saing yang tinggi, memaksimalkan potensi
diri yang dimiliki, juga untuk merencanakan karier ke depannya.
Persamaannya yaitu sama-sama untuk mengetahui motivasi dan
faktor yang mendorong mahasiswa menjalankan kuliah sambil bekerja,
serta menggunakan metode kualitatif dalam karya penulisannya.
Perbedaannya pada penelitian terdahulu terletak pada objek yang
digunakan yakni pada mahasiswa psikologi UIN MALIKI Malang,
sedangkan objek penelitian penulis yaitu mahasiswa program studi
ekonomi syariah IAIN Kediri angkatan 2018.
4
Maylana Dirmantoro, Motivasi Mahasiswa Kuliah Sambil Bekerja, Skripsi, (Malang: Universitas Negeri
Islam Maulana Malik Ibrahim, 2015)

7
2. Penelitian oleh Achmad Hipjillah yang berjudul “Mahasiswa Bekerja
Paruh Waktu: Antara Konsumsi dan Prestasi Akademik (Studi Pada
Mahasiswa Bekerja Paruh Waktu di Uno Board Game Cafe)”. 5 Fokus
masalah yang diteliti dalam skripsi tersebut ialah mahasiswa yang
bekerja adalah mahasiswa mengambil peran sebagai orang yang
mempersiapkan diri dalam keahlian tertentu dalam tingkat pendidikan
tinggi sambil melakukan suatu aktivitas yang dilakukan untuk orang lain
dengan memberikan talenta mereka kepada perusahaan agar mendapat
imbalan. Hasil dari penelitian tersebut adalah tidak adanya keterkaitan
antara tingkat konsumsi dengan prestasi akademik mahasiswa bekerja
paruh waktu, melainkan terdapat keterkaitan antara tingkat konsumsi
terkait dengan upah atau gaji dan tingkat prestasi akademik terkait
dengan manajemen waktu, dukungan perusahaan serta motivasi prestasi.
Persamaannya yaitu sama-sama menggunakan metode kualitatif
dalam karya penulisannya dan membahas mahasiswa bekerja.
Perbedaannya pada penelitian terdahulu terletak pada objek yang
digunakan untuk penelitian, penelitian di atas dilakukan pada mahasiswa
Universitas Brawijaya, sedangkan objek penelitian yang digunakan oleh
penulis yaitu mahasiswa program studi ekonomi syariah IAIN Kediri
angkatan 2018.
3. Penelitian Tegar Sandhi Ario yang berjudul “Problematika Pada
Mahasiswa Pekerja Paruh waktu “Part Time””.6 Fokus masalah yang
diteliti dalam skripsi ini mengenai bekerja paruh waktu bagi mahasiswa,
selain memberi manfaat lebih bagi mereka, di sisi lain terdapat konflik
peran antara kuliah dan bekerja yang dapat menjadi sumber stress,
absensi dan produktivitas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa prestasi
akademik mahasiswa yang hanya fokus kuliah, dan yang paling rendah
adalah pada mahasiswa yang kuliah sambil mengikuti organisasi. Faktor
5
Achmad Hipjillah, Mahasiswa Bekerja Paruh Waktu: Antara Konsumsi dan Prestasi Akademik (Studi
Pada Mahasiswa Bekerja Paruh Waktu di Uno Board Game Cafe), Skripsi, (Malang: Universitas
Brawijaya, 2015)
6
Tegar Sandhi Ario, Problematika Pada Mahasiswa Pekerja Paruh Waktu “Part Time”, Skripsi,
(Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2019)

8
pendorong mahasiswa kuliah sambil bekerja, di antaranya adalah
keinginan pribadi untuk mendapatkan pengalaman dan banyak koneksi,
selain itu untuk membantu perekonomian keluarga, menambah uang
saku serta melatih kemandirian secara finansial. Pada umumnya
permasalahan yang sering dihadapi adalah mengelola waktu antara
kuliah dengan bekerja.

Persamaannya yaitu sama-sama untuk mengetahui problematika


yang dihadapi mahasiswa kuliah sambil bekerja, dan faktor-faktor yang
mendorong mahasiswa kuliah sambil bekerja, serta menggunakan
metode kualitatif dalam karya penulisannya. Perbedaan pada penelitian
terdahulu terletak pada objek yang digunakan untuk penelitian, penelitian
di atas dilakukan pada mahasiswa Universitas Muhammadiyah
Surakarta, sedangkan objek penelitian yang digunakan oleh penulis yaitu
mahasiswa program studi ekonomi syariah IAIN Kediri angkatan 2018.

4. Penelitian Fitria Rahma Dewantara yang berjudul “Motivasi Kerja Pada


Mahasiswa Yang Bekerja Part Time”7. Fokus masalah yang diteliti
dalam skripsi tersebut yakni mengenai kuliah sambil bekerja bukanlah
hal baru di kalangan mahasiswa. Berikut ini faktor yang
melatarbelakangi mahasiswa kuliah sambil bekerja, yaitu untuk
membayar biaya pendidikan, kebutuhan harian, mengisi waktu luang di
luar jam kuliah yang tidak padat, di samping itu ingin hidup mandiri
tanpa menggantungkan hidup kepada orang tua serta memperoleh
pengalaman. Hal tersebut memotivasi mereka untuk bertindak agar dapat
memenuhi kebutuhan dan tujuannya masing-masing.
Persamaannya yaitu sama-sama untuk mengetahui motivasi
mahasiswa yang kuliah sambil bekerja. Perbedaannya, pada penelitian ini
menggunakan metode penelitian kuantitatif dan objek yang digunakan
untuk penelitian di atas dilakukan pada mahasiswa Universitas
Muhammadiyah Malang, sedangkan metode penelitian yang digunakan
7
Fitria Rahma Dewantara, Motivasi Kerja Pada Mahasiswa Yang Bekerja Part Time, Skripsi, (Malang:
Universita Muhammadiyah Malang, 2020)

9
oleh penulis adalah kualitatif dan objek penelitian yang digunakan oleh
penulis yaitu mahasiswa ekonomi syariah IAIN Kediri angkatan 2018.
5. Penelitian Novia Klistiana yang berjudul “Problematika Mahasiswa
Kuliah Sambil Bekerja Pada Mahasiswa Program Studi Ekonomi
Syari’ah IAIN Palangka Raya”8. Fokus masalah yang diteliti dalam
skripsi tersebut yakni kuliah dan bekerja merupakan dua hal yang tidak
mudah dilakukan secara bersamaan, apalagi bagi seorang mahasiswa.
Apabila tidak bisa membagi waktu dengan baik akan menimbulkan
permasalahan. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui dan
menganalisis mengenai problematika yang dihadapi mahasiswa yang
kuliah sambil bekerja pada mahasiswa Fakultas Ekonomi Dan Bisnis
Islam IAIN Palangka Raya.

Persamaannya yaitu sama-sama menggunakan metode kualitatif


dalam karya penulisannya dan untuk mengetahui problematika
mahasiswa yang kuliah sambil bekerja. Perbedaannya, penelitian
terdahulu terletak pada objek yang digunakan untuk penelitian, penelitian
di atas di lakukan pada mahasiswa IAIN Palangka Raya. Sedangkan
objek penelitian yang digunakan oleh penulis yaitu mahasiswa ekonomi
syariah IAIN Kediri angkatan 2018.

F. Landasan Teori
1. Problematika
Kata problematika bersumber dari bahasa Inggris “problematic”,
maksudnya adalah masalah ataupun persoalan. 9 Di Kamus Besar Bahasa
Indonesia (KBBI) problematika yaitu suatu masalah yang wajib
diselesaikan. Adapun pengertian masalah ialah suatu perkara kesulitan
yang wajib diselesaikan dan diharapkan hasilnya maksimal. Sedangkan
menurut Suharso, problematika adalah sesuatu yang mengandung

8
Novia Klistiana, Problematika Mahasiswa Kuliah Sambil Bekerja Pada Mahasiswa Program Studi
Ekonomi Syari’ah Iain Palangka Raya, Skripsi, (Palangka Raya: Institut Agama Islam Negeri Palangka
Raya, 2018)
9
John M. Echols dan Hasan Shandily, Kamus Inggris Indonesia, (Jakarta: PT Gramedia Pustaka, 2017),
440.

10
masalah. Permasalahan dapat juga diartikan sebagai sesuatu yang
menghalangi tercapainya tujuan. Secara umum, suatu masalah
didefinisikan sebagai keadaan atau kesenjangan antara harapan dan
kenyataan. Masalah dianggap sebagai gap antara kebutuhan yang
diinginkan dengan kebutuhan yang ada.
Dalam berkehidupan, manusia selalu dihadapi dengan masalah yang
harus dicari penyelesaiannya. Seseorang yang berusaha memenuhi
kebutuhan jasmani maupun rohani, sering menemui masalah yang
timbul. Apabila seseorang dalam memenuhi semua kebutuhan terhindar
dari gangguan-gangguan dalam memenuhinya, maka dapat dikatakan
bahwa kehidupannya berjalan lancar. Sebaliknya, apabila seseorang
menemui kesulitan atau kegagalan dalam memenuhi kebutuhannya,
maka ia akan berada dalam keadaan tidak seimbang. Karena
ketidakseimbangan tersebut menimbulkan bermacam-macam masalah
yang dapat mempengaruhi kelancaran hidupnya.
2. Mahasiswa Kuliah

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), mahasiswa


adalah seseorang yang belajar di perguruan tinggi, di dalam struktur
pendidikan di Indonesia dan mahasiswa memegang status pendidikan
tertinggi. Kata mahasiswa memiliki dua suku istilah, yaitu maha dan
siswa. Maha artinya “ter” dan siswa artinya “pelajar”. Jadi, jika diartikan
mahasiswa artinya “terpelajar”. Knopfemacher berpendapat bahwa
mahasiswa merupakan calon sarjana yang terlibat dengan perguruan
tinggi, dididik dan diharapkan agar menjadi calon-calon intelektual.
Sedangkan menurut Siswoyo, mahasiswa didefinisikan sebagai individu
yang sedang menuntut ilmu ditingkat perguruan tinggi, baik di
universitas, institut atau akademik. Mahasiswa dinilai memiliki tingkat
intelektualitas tinggi, kecerdasan dalam berpikir, dan kerencanaan dalam
bertindak. Seorang mahasiswa dikategorikan pada tahap
perkembangannya pada usianya 18 – 25 tahun. Tahap ini dapat
digolongkan pada masa remaja akhir sampai masa dewasa awal dan

11
dilihat dari segi perkembangannya merupakan proses pemantapan
pendirian hidup.

Di Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) kuliah berarti


pengetahuan yang diberikan. Tetapi, kuliah memiliki keterkaitan dengan
perguruan tinggi atau kampus yaitu proses belajar yang dilakukan di
suatu lembaga pendidikan yang tinggi.10 Seseorang yang menempuh
strata pendidikan yang tinggi diharapkan mendapatkan pandangan dan
ilmu pengetahuan yang luas, serta mempunyai pola pikir matang
sehingga diharapkan saat memasuki dunia kerja sudah siap karena ilmu
yang didapatkan. Untuk mendapatkan pekerjaan yang mumpuni,
dibutuhkan softskill dan sertifikasi akademik. Hal tersebut bisa
didapatkan, salah satunya melalui bangku perkuliahan. Dari pemaparan
di atas, dapat disimpulkan bahwa mahasiswa kuliah adalah seseorang
yang sedang menjalankan pendidikan tinggi di sebuah universitas atau
perguruan tinggi.

3. Bekerja
a. Pengertian bekerja

Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) bekerja


ialah kegiatan melakukan suatu pekerjaan (perbuatan). Bekerja
menurut Hasan Shandily adalah masukan energi baik jasmani dan
rohani yang dilakukan untuk melaksanakan proses produksi. Bekerja
menurut Labour Force artinya menjalankan aktivitas untuk
mendapatkan imbalan dan laba yang dilakukan paling sedikit satu
jam satu minggu secara berturut-turut. Dari paparan di atas, dapat
disimpulkan bahwa bekerja adalah aktivitas yang dilakukan secara
sengaja tanpa paksaan dan memiliki tujuan. Tujuan mendasar dari
bekerja adalah untuk mencukupi kebutuhan diri dan keluarga, apabila
kebutuhan telah tercukupi dengan baik maka akan mengurangi
dorongan manusia untuk meminta-minta atau dorongan untuk
10
Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Bahasa Indonesia, 783.

12
melakukan hal-hal yang dapat menjerumuskan diri pada tindakan
tidak terpuji.

Salah satu perbuatan yang mulia dalam ajaran Islam adalah


bekerja. Bagi seorang muslim, bekerja adalah suatu ikhtiar yang
khusyuk dalam mengumpulkan segala aset, niat, dan dzikirnya untuk
mengaktualisasikan diri sebagai hamba Allah SWT yang mampu
menaklukkan dunia untuk bisa menempatkan diri sebagai bagian dari
masyarakat unggul (khairu ummah). Dalam Islam, bekerja bukan
hanya sekedar memenuhi kebutuhan perut, namun untuk memelihara
harga diri juga. Bekerja merupakan sebuah citra diri, karena dengan
bekerja seseorang dapat membangun kepercayaan dirinya dan merasa
terhormat di hadapan orang lain karena mampu bertahan hidup dari
hasil tangannya sendiri. Dengan kata lain, manusia dapat
memanusiakan manusia lainnya dengan bekerja. Bekerja
menciptakan personalitas dalam rangka mencapai mengembangkan
diri serta kreativitas secara optimal serta menyalurkan energi positif
untuk terus menggapai ridho serta rahmat-Nya.

b. Kedudukan bekerja dalam Islam


Bekerja merupakan bagian yang tak terpisahkan dari
kehidupan. Dalam karyanya Nurcholish Madjid bahwa bekerja
adalah hakikat keberadaan manusia. Artinya manusia ada karena
untuk bekerja dan bekerja bisa memenuhi eksistensi
kemanusiaannya. Sebagaimana firman Allah pada Q.S. At-Taubah
ayat 105 :

ِ ‫الْغَْي‬
‫ب‬ ِ‫وقُ ِل ْاعملُوا فَسَيرى اللَّهُ َعملَ ُك ْم ور ُسولُهُ والْمْؤ ِمنُو َن ۖ و َسُتر ُّدو َن ِإىَل ٰ َعامِل‬
َ َ ُ َ ََ َ ََ َ َ
‫َّه َاد ِة َفُينَبُِّئ ُك ْم مِب َا ُكْنتُ ْم َت ْع َملُو َن‬
َ ‫َوالش‬
Dan katakanlah : “Bekerjalah kamu, maka Allah dan rasul-
Nya serta orang-orang mukmin akan melihat pekerjaan itu, dan
kamu akan dikembalikan kepada (Allah) yang mengetahui akan yang

13
ghaib dan yang nyata, lalu diberitahukan-Nya kepada kamu apa
yang telah kamu kerjakan”.

Makna bekerja pada ayat di atas diungkap melalui kata amal.


Tak dapat dipungkiri, kata amal memiliki makna luas. Yakni
mencakup segala aktivitas manusia yang tujuannya menghasilkan
barang atau jasa. Dalam makna luas, inilah yang disebut bekerja.
Orang-orang yang bekerja tidak hanya memperoleh keuntungan
material tetapi juga keuntungan spiritual. Disamping itu,
sesungguhnya bekerja merupakan upaya kemanusiaan dalam
menunjukkan kualitas diri dihadapan Allah SWT. Bekerja bukan
sekedar mencari uang, tetapi berhubungan dengan martabat, harga
diri, dan jati diri. Umat Islam dituntut untuk bekerja dan dilarang
untuk bermalas-malasan, mengemis, dan menggantungkan hidup
pada orang lain.

Penegasan agar umat Islam rajin bekerja pada hadits nabi,


sesuai sabda Rasulullah SAW : “Sebenarnya Allah menyuruh kamu
berusaha, oleh sebab itu seharusnya engkau rajin berusaha”. Bagi
seorang muslim, bekerja secara hakiki menyimpan nilai ibadah.
Bekerja dibagi menjadi 2 bagian pada Islam. Pertama, bekerja dalam
arti luas merupakan wujud perjuangan usaha manusia, soal materi
maupun non materi, jasmani maupun rohani, serta sesuatu yang
berhubungan duniawi maupun akhirat. Kedua, bekerja dalam arti
sempit merupakan aktivitas untuk memenuhi kebutuhan hidup demi
memperoleh derajat yang lebih baik di hadapan manusia lain maupun
Allah SWT.
c. Tujuan bekerja dalam Islam
Pada bukunya Psikologi Industri, Moh. As’sad menjelaskan
alasan krusial manusia bekerja karena untuk memenuhi
kebutuhannya. Menurut Padji Anoraga, seseorang bekerja karena
hasrat untuk mempertahankan hidup. Karena hal tersebut bisa

14
mencukupi seluruh kebutuhannya. Sedangkan, Isa Abduh dan Ahmad
Isma’il Yahya menyatakan, bekerja merupakan kebutuhan psikis,
sebab seseorang yang bekerja tidak semata-mata mencari materi,
namun ia juga merasa mampu mengaktualisasikan dan berharga serta
bermanfaat untuk orang lain disamping untuk diri sendiri.
Secara garis besar, Islam memberikan pengarahan tentang
bekerja pada tujuan mulia, yaitu :
1) Bekerja demi mencari keridhoan Allah SWT

Perintah bekerja disampaikan Islam, untuk mencapai


tujuan yang mulia untuk mencari keridhaan Allah SWT, baik
berdimensi duniawiah juga ukhrawiah.

2) Bekerja demi mencukupi kebutuhan hidup


Manusia memiliki kebutuhan yang beragam. Kebutuhan
manusia dibagi ke dalam 3 strata oleh Hamzah Ya’qub, yaitu:
a) Kebutuhan primer (utama) ialah kebutuhan yang wajib
dipenuhi agar manusia dapat bertahan hidup. Misalnya
sandang , pangan, dan papan.
b) Kebutuhan sekunder ialah kebutuhan yang tak wajib
dipenuhi, melainkan mampu menunjang kehidupan manusia,
misalnya seperti kebutuhan terhadap kendaraan, laptop,
smartphone, dll.
c) Kebutuhan tersier ialah kebutuhan setelah primer dan
sekunder yang telah tercukupi kemudian dapat dipenuhi
setelahnya. Misalnya seperti perhiasan, barang branded,
kendaraan mewah, dll.

Kebutuhan pokok merupakan hal yang harus dicukupi segera


karena apabila tak terpenuhi maka membuat manusia sengsara.
Hal itu pengutamaan yang melekat hajat hidup manusia.
Misalnya, manusia akan kelaparan apabila kebutuhan makan dan
minum tak terpenuhi, sampai mendatangkan sakit. Begitu pula

15
kebutuhan akan busana dan rumah agar mereka tak kepanasan
ataupun kedinginan. Sehingga, dengan rajin bekerja yang
didapatkan dengan cara yang halal dan usaha yang sungguh-
sungguh dapat mewujudkan semua kebutuhan tersebut.

3) Bekerja demi keperluan ibadah

Ditekankan oleh Al-Qur’an, bahwasannya manusia


bekerja untuk kebermanfaatan dan ketenteraman dalam hidupnya.
Pada hakikatnya, rezeki Allah SWT berbentuk kekayaan, harta
benda, bahan makanan, dan ketenteraman hidup. Hal itu semua
merupakan hasil yang dipengaruhi akibat aktivitas yang
dilakukan dengan usaha bekerja untuk tujuan yang baik, yang
mana harus diniatkan sebagai bagian dari proses ibadah.

4) Bekerja demi menjauhkan kemunkaran

Menjauhkan diri dari sesuatu yang berlawanan dengan


kebaikan (kemunkaran) merupakan tujuan ideal dalam bekerja.
Salah satu sifatnya yaitu malas yang tampaknya bisa terjadi
dalam diri seseorang yang tak bekerja. Karena ketika seseorang
tidak bekerja dan tidak mendapatkan penghasilan dapat
memunculkan pikiran negatif untuk menghalalkan segala
perbuatan untuk mendapatkan uang yang mengarahkan kepada
hal-hal kemunkaran.

4. Teori Motivasi Kebutuhan Abraham Maslow

Dalam diri manusia terdapat dorongan yang timbul demi


mencukupi beraneka ragam kebutuhan sesuai keinginannya sendiri,
merupakan pengertian dari motivasi. 11 Kata dasar motivasi adalah
“motif” yang memiliki arti daya upaya yang mendorong seseorang untuk
melakukan sesuatu. Usaha untuk memenuhi kebutuhan berkaitan erat
dengan motivasi. Abraham maslow mengatakan bahwa teori hierarki
11
Murtie Afin, Menciptakan SDM Berkuwalitas, (Jakarta: PT. Gelora Aksara, 2012), 63.

16
kebutuhan adalah suatu teori mengenai kebutuhan manusia, yang
mempunyai kedudukan. Kebutuhan yang paling kuat mendorong dan
menjadikan motivasi sehingga perilakunya mengarah pada tercapainya
suatu tujuan berdasarkan kebutuhan tersebut. Manusia tentu terdorong
dalam mencukupi kebutuhan yang diprioritaskan selaras dengan waktu,
keadaan, dan keahlian yang dimilikinya. Hal ini juga berkaitan dengan
tahapan mengikuti suatu tingkatan menurut Maslow. Kebutuhan tingkat
pertama itu yang utama, apabila kebutuhan tersebut belum terpenuhi
maka seseorang tidak dapat memenuhi kebutuhan kedua dan seterusnya.
Kebutuhan menurut abraham maslow memiliki indikator sebagai
berikut :

a. Physiological Needs (kebutuhan fisiologis)

Kebutuhan dasar pertama atau esensial yang harus dipenuhi


setiap manusia untuk mempertahankan diri sebagai makhluk, yang dicari
demi menyokong kehidupan manusia. Melingkupi kebutuhan pakaian,
pangan, serta tempat tinggal.

b. Safety Needs (Kebutuhan Rasa Aman)


Kebutuhan akan dan proteksi dari ancaman atau gangguan dari
luar. Yang mencakup keamanan baik fisik maupun psikis. Dalam arti
fisik, keamanan berada pada tempat kerja, seperti jaminan kerja.
Sedangkan keamanan dalam arti psikis yaitu diperlakukan manusiawi
dan adil, serta tercukupinya kebutuhan di masa yang akan datang.12
c. Social Needs (Kebutuhan Sosial)

Manusia pada umumnya adalah makhluk sosial. Untuk


memenuhi kebutuhannya memerlukan bantuan orang lain. Merupakan
kebutuhan manusia untuk menjadi bagian dari suatu kelompok,
memperluas interaksi, sehingga mereka harus berinteraksi dalam

12
Sondang Siagian, Teori Motivasi dan Aplikasinya, Cet. Ke-4, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2012), 150-
151

17
memenuhi kebutuhan tersebut. Hal ini meliputi kebutuhan akan rasa
diikutsertakan dan rasa diterima oleh orang lain.

d. Esteem Needs (Kebutuhan Penghargaan)

Kemauan untuk dihormati dan dihargai orang lain, berdasarkan


prestasi (prestise), diakui dari segi keterampilan dan kepiawaian yang
dimiliki adalah bagian dari kebutuhan akan penghargaan.

e. Self Actualization Needs (kebutuhan Aktualisasi diri)

Kebutuhan untuk terus berkembang sehingga membutuhkan


penyaluran kemampuan dan potensi diri dalam bentuk nyata. Artinya
setiap orang ingin tumbuh, membangun pribadi dan mencapai hasil.
Seseorang mendapati keahlian yang wajib dimajukan lewat bekerja
merupakan definisi aktualisasi diri. Pada tingkat ini seseorang cenderung
ingin mengembangkan diri berusaha berbuat lebih baik, sehingga
kebutuhannya dapat tercukupi.13

G. Metode Penelitian
1. Pendekatan dan Jenis Penelitian

Pada penelitian ini, peneliti memakai pendekatan kualitatif


dengan metode deskriptif serta menggunakan jenis penelitian
fenomenologi. Pendekatan fenomenologi, yakni penelitian yang
memahami makna yang ada dibalik kenyataan kemudian dideskripsikan
secara rinci.14 Penelitian ini bermaksud supaya peneliti bisa mengetahui
fenomena yang dikaji untuk menganalisis data tentang problematika
yang dihadapi mahasiswa program studi ekonomi syariah angkatan 2018
yang kuliah sambil bekerja.

13
Kevin Gunawan, “Motivasi Kerja Menurut Abraham Maslow Terhadap Kinerja Karyawan”, Jurnal
Manajemen, Vol.2 No.2 Januari 2017.
14
Suyitno, Metode Penetitian Kualitatif : Konsep, Prinsip dan Operasionalnya, (TulungAgung:
Akademia Pustaka, 2018), 88.

18
2. Kehadiran Peneliti
Kehadiran peneliti di lapangan artinya hal yang krusial. Seorang
peneliti berperan penting pada proses pengumpulan data di penelitian
kualitatif, atau bisa disebut peneliti menjadi instrumen dalam penelitian
kualitatif.15
3. Lokasi penelitian
Lokasi penelitian di lakukan di Jl. Sunan Ampel No.7, Ngronggo,
Kec.Kota Kediri, Kota Kediri, Jawa Timur 64127. Tepatnya di
Perguruan Tinggi Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kediri.
4. Data dan Sumber Data

Data dan sumber data penelitian ini dibagi menjadi 2, yaitu :

a. Data primer
Data primer merupakan data yang didapatkan secara
langsung oleh peneliti. Dari hasil kuesioner maupun wawancara
yang dilakukan oleh peneliti.16 Teknik yang digunakan untuk
menentukan responden pada penelitian ini menggunakan teknik
purposive sampling. Pengambilan sampel dengan cara menetapkan
ciri khusus sesuai tujuan penelitian dan diharapkan bisa menjawab
permasalahan pada penelitian tersebut.

Tabel 1.4 Karakteristik responden

No. Karakteristik responden


1. Mahasiswa aktif Institut Agama Islam Negeri Kediri
2. Mahasiswa ekonomi syariah angkatan 2018
3. Sedang menjalankan kuliah sambil bekerja

b. Data sekunder

15
Albi Anggito dan Johan Setiawan, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Sukabumi : CV.Jejak, 2018), 75.
16
Husein Umar, Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis, (Jakarta: Rajawali Pers, 2013) 42.

19
Data sekunder adalah data yang cara perolehannya tidak
langsung dari asalnya. Dapat memberikan informasi pendukung yang
dapat memperkuat data utama. Data sekunder yang dipakai berasal
dari buku, jurnal, serta penelitian terdahulu yang relevan terkait
permasalahan kuliah sambil bekerja.
5. Teknik Pengumpulan Data
Beberapa teknik yang digunakan peneliti, untuk mengumpulkan data,
yaitu :
a. Observasi
Observasi merupakan pengamatan dan pencatatan secara
sistematis pada objek yang dijadikan fenomena. Observasi dilakukan
peneliti dengan menghimpun informasi melalui pengamatan kepada
mahasiswa ekonomi syariah angkatan 2018 yang kuliah sambil
bekerja. Yang menjadi pengamatan eksklusif sebagai bahan observasi
adalah mengenai problematika apa yang dihadapi mahasiswa kuliah
sambil bekerja, jika dikaitkan dengan teori motivasi kebutuhan
maslow.
b. Wawancara

Wawancara merupakan wujud tanya jawab interaktif antara


penanya dan responden. Untuk memperoleh data yang dibutuhkan,
peneliti melakukan wawancara sesuai pedoman wawancara. Hal
tersebut dilakukan agar tetap fokus pada topik yang diteliti, sehingga
menghasilkan data akurat dalam proses pemecahan permasalahan
yang diteliti.

c. Dokumentasi
Dokumentasi dilakukan untuk mengumpulkan beberapa
catatan yang berkaitan dengan data yang telah didapatkan. Yang akan
didokumentasikan pada penelitian ini adalah hasil foto bukti
wawancara oleh responden dan jumlah mahasiswa ekonomi syariah
angkatan 2018 yang kuliah sambil bekerja.

20
6. Teknik Analisis Data
Analisis data adalah penyajian data sebagai bagian temuan orang lain
dari tindakan hasil observasi untuk meningkatkan pemahaman peneliti
mengenai kasus yang diteliti.17 untuk menganalisis data penelitian
kualitatif terdapat 3 tahapan, yaitu :
a. Reduksi data

Reduksi data adalah kegiatan menyimpulkan, menentukan


tema pokok agar dapat di representasikan, serta fokus pada hal-hal
penting.

b. Paparan data

Paparan data adalah kumpulan fakta logis yang dapat


menghasilkan data atas penarikan kesimpulan yang terorganisasi
sehingga mudah dimengerti.

c. Penarikan kesimpulan

Penarikan kesimpulan adalah temuan fakta valid yang


didasarkan pada hasil penelitian sehingga dapat ditarik kesimpulan
yang meyakinkan.

7. Pengecekan Keabsahan Data


Adapun keabsahan data ditentukan melalui kredibilitas, untuk
membuktikan data yang ada apakah sudah sesuai dengan kenyataan yang
terjadi pada lingkungan penelitian. Berikut teknik pengecekan keabsahan
data :
a. Keikutsertaan
Peneliti melakukan pengamatan saat di lapangan guna
memperoleh data yang valid dan relevan.
b. Triangulasi

17
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, (Bandung: Penerbit Alfabeta, 2019), 321-
327

21
Triangulasi adalah data yang didapatkan dari sumbernya yang
kemudian dilakukan penyilangan. Sehingga hanya informasi atau
data yang valid, yang akan dipakai untuk menghasilkan kesimpulan.

8. Tahap-tahap Penelitian

Agar mendapatkan data dan informasi, maka peneliti pada


penelitian ini menggunakan tahapan yang didalamnya antara lain:18

a. Sebelum menuju ke lokasi, yaitu melakukan penentuan fokus


penelitian dan izin observasi.
b. Penelitian lapangan, yaitu peneliti mengumpulkan informasi terkait
fokus penelitian untuk dijadikan data yang akan diteliti.
c. Analisis data, yaitu mengkaji data, memeriksa kebenaran data, dan
menarik kesimpulan.
d. Pengerjaan laporan, yaitu pengolahan hasil riset, mengkonsultasikan
hasil riset dengan dosen pembimbing, perbaikan hasil riset, kemudian
melengkapi dokumen dalam pengujian penelitian.
H. Outline Penelitian
BAB I PENDAHULUAN
A. Konteks Penelitian
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
D. Kegunaan Penelitian
E. Penelitian Terdahulu

BAB II LANDADAN TEORI

A. Problematika
B. Mahasiswa Kuliah
C. Bekerja
1. Pengertian bekerja
2. Kedudukan bekerja dalam Islam

18
M. Djunaidi Ghony, Metode Penelitian Kualitatif, (Yogyakarta: Ar-Ruz Media, 2012), 144-157.

22
3. Tujuan bekerja dalam Islam
D. Teori Motivasi Kebutuhan Abraham Maslow

BAB III METODE PENELITIAN

A. Pendekatan dan Jenis Penelitian


B. Kehadiran Peneliti
C. Lokasi Penelitian
D. Data dan Sumber Data
E. Teknik Pengumpulan Data
F. Teknik Analisis Data
G. Pengecekan Keabsahan Data
H. Tahap-tahap Penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian


B. Paparan Data
C. Temuan Penelitian

BAB V PEMBAHASAN

A. Faktor Yang Mendorong Mahasiswa Program Studi Ekonomi


Syariah IAIN Kediri Angkatan 2018 Yang Menjalankan Kuliah
Sambil Bekerja
B. Problematika Yang Dihadapi Mahasiswa Program Studi Ekonomi
Syariah IAIN Kediri Angkatan 2018 Yang Menjalankan Kuliah
Sambil Bekerja

BAB VI PENUTUP

A. Kesimpulan
B. Saran

DAFTAR PUSTAKANYA HARUS DITULIS JUGA MBAK

23

Anda mungkin juga menyukai