Anda di halaman 1dari 8

Jurnal Paedagogie Vol. 6, No.

2, Juli-Desember 2018
STKIP Muhammadiyah Sampit P-ISSN. 1907-1086, E-ISSN. 2656-4580

MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA YANG BEKERJA DAN TIDAK


PADA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI
3
Apuanor, 2Sudarmono, 1Desi Nurwanti
Jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial,Program Studi Pendidikan Ekonomi
email : desinurwanti10@gmail.com
email : sudarmono@gmail.com
email : apuanor@gmail.com

Abstrak
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui perbedaan motivasi belajar mahasiswa Program
Studi Pendidikan Ekonomi STKIP Muhammadiyah Sampit yang bekerja dan yang tidak bekerja
Tahun Akademik 2015/2016. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive
sampling. Teknik analisis data yang digunakan adalah independent samples T-test. Hasil analisis
independent samples t-test, diperoleh nilai sebesar 0,918 dan sebesar 2,001
( < ) maka Ho diterima dan signifikansi diperoleh sebesar 0,362 (sig. > 0,05) maka Ho
diterima, yaitu tidak ada perbedaan motivasi belajar mahasiswa program studi pendidikan ekonomi
STKIP Muhammadiyah Sampit yang bekerja dan yang tidak bekerja tahun akademik 2015/2016.

Kata Kunci : Motivasi Belajar , Mahasiswa Bekerja dan Tidak Bekerja

Abstract
This research was conducted to determine differences in learning motivation of student
economic education programSTKIPMuhammadiyah Sampit who have been working and who have
not been working for academic year 2015/2016. The sampling techniqueused is purposive sampling.
The data analysis techniqueused isthe independentsamples T-test. the independent samples t-test
analysis, obtained t value of 0.918 and t_tabel by 2,001 (t_hitung <t_tabel), then Ho is accepted and
the significance was obtained for 0.362 (sig.> 0.05), then Ho accepted, that there is no difference in
learning motivation student education STKIP Muhammadiyah Sampit students who have been
workingand studentswho have not been working.

Keywords: Motivation to learn, Student Works and does not work

mengembangkan potensi diri untuk kepentingan


PENDAHULUAN dirinya, masyarakat dan negara.
Dalam Undang-Undang Republik Menyandang gelar mahasiswa
Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem merupakan suatu kebanggaan sekaligus
Pendidikan Nasional pasal 1 bahwa “Pendidikan tantangan. Betapa tidak, ekspektasi dan tanggung
adalah usaha sadar dan terencana untuk jawab yang diemban oleh mahasiswa begitu besar.
mewujudkan suasana belajar dan proses Mahasiswa sering dikatakan sebagai agen
pembelajaran agar peserta didik secara aktif pembawa perubahan. Menjadi seorang yang dapat
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki memberikan solusi bagi permasalahan yang
kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, dihadapi oleh suatu masyarakat bangsa diberbagai
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta belahan dunia.
keterampilan yang diperlukan dirinya, Dalam dunia akademis keterampilan
masyarakat, bangsa dan negara. intelektual merupakan konsep yang penting bagi
Peserta didik yang sedang belajar di kecakapan sosial dan keberhasilan belajar. Hal ini
lembaga-lembaga pendidikan baik pelajar menuntut mahasiswa untuk memiliki rasa
disekolah dasar (SD), sekolah menengah pertama tanggung jawab yang tinggi terhadap tugas-tugas
(SMP), sekolah menengah atas (SMA), termasuk perkuliahan, agar sukses dalam perkuliahannya
mahasiswa diharapkan untuk dapat maka perlu didukung dengan motivasi belajar.

116
Jurnal Paedagogie Vol. 6, No. 2, Juli-Desember 2018
STKIP Muhammadiyah Sampit P-ISSN. 1907-1086, E-ISSN. 2656-4580

Motivasi belajar memiliki peranan sambil bekerja. Terlebih hampir seluruh


penting dalam kegiatan belajar, diantara peranan perguruan tinggi di Sampit memiliki jadwal
penting tersebut ialah menentukan hal-hal yang kuliah pilihan, yaitu pagi atau malam, tidak
dapat dijadikan penguat belajar, memperjelas terkecuali Sekolah Tinggi Keguruan Ilmu
tujuan belajar yang hendak dicapai, dan Pendidikan (STKIP) Muhammadiyah Sampit, hal
menentukan ragam kendali terhadap rangsangan ini tentunya menjadi peluang bagi mahasiswa
belajar, serta menentukan ketekunan belajar, yang bekerja untuk bisa kuliah pada jadwal yang
Hamzah B. Uno (2006:27). tidak berbenturan dengan jam kerja atau
Biggs dan Tefler (dalam Dimyati dan sebaliknya individu yang ingin melanjutkan studi
Mudjiono, 2006:76) mengungkapkan motivasi memiliki kesempatan kuliah sambil bekerja.
belajar mahasiswa dapat menjadi lemah. Dengan be kerja maka mahasiswa akan
Lemahnya motivasi atau tiadanya motivasi belajar memiliki keunggulan daripada mahasiswa yang
akan melemahkan kegiatan, sehingga mutu tidak bekerja salah satunya adalah mahasiswa
prestasi belajar akan rendah. Oleh karena itu, mampu berbuat praktis. Artinya, mahasiswa tidak
mutu prestasi belajar pada mahasiswa perlu lagi terjebak pada wacana-wacana teoritis saja,
diperkuat terus-menerus. Dengan tujuan agar tetapi juga mampu mengaplikasikan apa yang
mahasiswa memiliki motivasi belajar yang kuat, telah dia dapatkan di kampus ke dalam
sehingga prestasi belajar yang diraihnya dapat pekerjaannya. Sebab, dalam dunia kerja
optimal. mahasiswa dihadapkan pada persoalan-persoalan
Mengacu pada teori diatas dan melihat pada riil yang harus mampu mereka pecahkan secara
fenomena kuliah sambil bekerja di Provinsi tepat dan cepat. Selain itu, dengan pengalaman
Kalimantan Tengah khususnya Kabupaten yang didapatkannya selama bekerja mahasiswa
Kotawaringin Timur hampir seluruh perguruan yang kuliah sambil bekerja, kelak setelah lulus
tinggi memiliki jadwal kuliah pilihan, yaitu pagi kuliah mereka telah benar-benar siap dalam
atau malam, tidak terkecuali Sekolah Tinggi menghadapi dunia kerja.
Keguruan Ilmu Pendidikan (STKIP) Namun pada faktanya dengan bekerja,
Muhammadiyah Sampit, hal ini tentunya menjadi mahasiswa memiliki dua tanggung jawab
peluang bagi mahasiswa yang bekerja untuk bisa sekaligus yaitu belajar dan bekerja yang artinya
kuliah pada jadwal yang tidak berbenturan dengan mahasiswa yang bekerja sambil kuliah harus
jam kerja atau sebaliknya individu yang ingin dapat membagi waktu, konsentrasi dan tenaganya
melanjutkan studi memiliki kesempatan kuliah serta bertanggung jawab terhadap komitmen dari
sambil bekerja. kedua aktivitas tersebut. Hal ini membuat
Dalam hal ini, bisa kita lihat bahwa tidak mahasiswa menghabiskan banyak waktu, energi
semua mahasiswa yang berstatus hanya sebagai serta tenaga untuk bekerja. Kondisi tersebut
mahasiswa murni namun ada sebagian mahasiswa membuat mahasiswa kesulitan membagi waktu
yang memilih untuk kuliah sambil bekerja. Alasan antara bekerja dan belajar, sehingga fokusnya
merekapun beragam dari hasil wawancara menjadi terpecah. Pada akhirnya membuat
terhadap beberapa mahasiswa program studi mahasiswa sering tidak tepat waktu untuk
pendidikan ekonomi STKIP Muhammadiyah menyelsaikan tugas-tugas kuliah.
Sampit pada tanggal 29 September 2015, salah Berdasarkan hal tersebut maka rumsan
satu diantaranya adalah mahasiswi semester 7 masalah yang didapat adalah Apakah ada
(Dwi Apriliani) mereka memilih kuliah sambil perbedaan motivasi belajar mahasiswa Program
bekerja adalah untuk meringankan beban orang Studi Pendidikan Ekonomi STKIP
tua dalam membiayai kuliah. Muhammadiyah Sampit yang bekerja dan yang
Hal ini berarti bahwa tujuan dari mereka tidak bekerja Tahun Akademik 2015/2016 ?
bekerja adalah untuk terus bisa kuliah tanpa harus Beberapa manfaat yang diharapkan yaitu,
menjadi beban bagi orang tua. Dalam hal ini bisa mampu meningkatkan motivasi belajar baik
kita katakan bahwa motivasi belajar mahasiswa mahasiswa yang bekerja maupun yang tidak dan
yang bekerja sangat tinggi karena mereka dapat menambah disiplin belajar dan motivasi
memiliki tekad dan kemauan besar untuk belajar. dalam belajar.
Tidak semua mahasiswa yang berstatus
hanya sebagai mahasiswa murni namun ada
MOTIVASI BELAJAR
sebagian mahasiswa yang memilih untuk kuliah

117
Jurnal Paedagogie Vol. 6, No. 2, Juli-Desember 2018
STKIP Muhammadiyah Sampit P-ISSN. 1907-1086, E-ISSN. 2656-4580

Menurut Sardiman (dalam Muhammad ‘’keberhasilan’’ mahasiswa tersebut


Fathurrohman dan Sulistyorini, 2012:143) bahwa disebabkan oleh dorongan atau rangsangan
dalam kegiatan belajar, motivasi dapat dikatakan dari luar dirinya.
sebagai keseluruhan daya penggerak di dalam diri 3. Adanya harapan dan cita-cita masa depan,
mahasiswa yang menimbulkan kegiatan belajar, harapan didasari pada keyakinan bahwa
sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subyek orang dipengaruhi oleh perasaan mereka
belajar dapat tercapai. tentang gambaran hasil tindakan mereka
contohnya orang yang menginginkan
kenaikan pangkat akan menunjukkan kinerja
Menurut Dimyati dan Mudjiono (dalam yang baik kalau mereka menganggap kinerja
Muhammad Fathurrohman dan Sulistyorini, yang tinggi diakui dan dihargai dengan
2012: 151) menyatakan bahwa dalam belajar kenaikan pangkat.
motivasi memiliki beberapa fungsi, yaitu : 1. 4. Adanya penghargaan dalam belajar,
Menyadarkan kedudukan pada awal belajar, pernyataan verbal atau penghargaan dalam
proses dan hasil akhir, 2. Menginformasikan bentuk lainnya terhadap prilaku yang baik
tentang kekuatan usaha belajar, 3. Mengarahkan atau hasil belajar mahasiswa yang baik
kegiatan belajar, 4. Membesarkan semangat merupakan cara paling mudah dan efektif
belajar, 5. Menyadarkan tentang adanya untuk meningkatkan motif belajar
perjalanan belajar dan kemudian bekerja. mahasiswa kepada hasil belajar yang lebih
Menurut Hamzah B. Uno (2008:13), baik. Pernyataan seperti ‘’bagus’’, ‘’hebat’’
faktor motivasi belajar dapat diklasifikasikan dan lain-lain disamping akan menyenangkan
sebagai berikut: mahasiswa, pernyataan verbal seperti itu juga
1. Adanya Hasrat dan Keinginan Berhasildalam mengandung makna interaksi dan
belajar dan dalam kehidupan sehari-hari pada pengalaman pribadi yang langsung antara
umumnya disebut motif berprestasi, yaitu mahasiswa dan dosen, dan penyampaiannya
motif untuk berhasil dalam melakukan suatu konkret, sehingga merupakan suatu
tugas dan pekerjaan atau motif untuk persetujuan pengakuan sosial, apalagi kalau
memperolah kesempurnaan. Motif semacam penghargaan verbal itu diberikan didepan
ini merupakan unsur kepribadian dan prilaku orang banyak.
mahasiswa, sesuatu yang berasal dari 5. Adanya kegiatan yang menarik dalam
‘’dalam’’ diri mahasiswa yang belajar, suasana diskusi yang aktif
bersangkutan.Motif berprestasi adalah motif merupakan salah satu proses yang sangat
yang dapat dipelajari, sehingga motif itu menarik bagi mahasiswa. Suasana yang
dapat diperbaiki dan dikembangkan melalui menarik menyebabkan proses belajar
proses belajar. Mahasiswa yang mempunyai menjadi bermakna. Sesuatu yang bermakna
motif berprestasi tinggi cenderung untuk akan selalu diingat, dipahami, dan dihargai.
berusaha menyelesaikan tugasnya secara 6. Adanya lingkungan belajar yang kondusif,
tuntas, tanpa menunda-nunda pekerjaanya. pada umumnya motif dasar yang bersifat
Penyelesaian tugas semacam ini bukanlah pribadi muncul dalam tindakan individu
karena dorongan dari luar diri, melainkan setelah dibentuk oleh lingkungan. Oleh
upaya pribadi. karena itu motif individu untuk melakukan
2. Adanya Dorongan dan Kebutuhan Dalam sesuatu misalnya untuk belajar dengan baik,
Belajar, kadang kala mahasiswa dapat dikembangkan, diperbaiki, atau diubah
menyelesaikan suatu pekerjaan sebaik melalui belajar dan latihan, dengan perkataan
mahasiswa yang memiliki motif berprestasi lain melalui pengaruh lingkungan.
tinggi, justru karena dorongan menghindari Lingkungan belajar yang kondusif salah satu
kegagalan yang bersumber pada ketakutan faktor pendorong belajar mahasiswa, dengan
akan kegagalan itu. Seorang mahasiswa demikian mahasiswa mampu memperoleh
mungkin tampak bekerja dengan tekun bantuan yang tepat dalam mengatasi
karena kalau tidak dapat menyelesaikan kesulitan atau masalah dalam belajar.
tugasnya dengan baik maka dia akan
mendapat malu dari dosennya dantemannya. Menurut Abin Syamsuddin Makmun
Dari keterangan diatas tampak bahwa (2005:40) mengatakan bahwa, meskipun motivasi

118
Jurnal Paedagogie Vol. 6, No. 2, Juli-Desember 2018
STKIP Muhammadiyah Sampit P-ISSN. 1907-1086, E-ISSN. 2656-4580

sebagai kekuatan dalam diri seseorang namun bekerja memiliki motivasi menyelesaikanskripsi
keberadaannya merupakan suatu substansi yang lebih rendah.
tidak dapat diamati. Sehingga yang dapat diteliti Berdasarkan landasan teori, dan hasil
ialah mengidentifikasi indikator-indikatornya penelitian yang relevan maka hipotesis yang
dalam term-term tertentu, antara lain: diajukan dalam penelitian ini adalah: ada
1. Durasinya kegiatan (berapa lama perbedaan motivasi belajar mahasiswa Program
kemampuan penggunaan waktunya untuk Studi pendidikan Ekonomi STKIP
melakukan kegiatan). Muhammadiyah Sampit yang Bekerja dan yang
2. Frekuensinya kegiatan (berapa sering Tidak Bekerja Tahun akademik 2015/2016.
kegiatan dilakukan dalam periode waktu
tertentu).
3. Persistentsinya (ketetapan dan kelekatannya) METODE PENELITIAN
pada tujuan kegiatan. Tempat penelitian ini dilaksanakan di STKIP
4. Ketabahan, keuletan dan kemampuannya Muhammadiyah Sampityaitu Oktober sampai
dalam menghadapi rintangan dan kesulitan November tahun 2015.Jenis penelitian yang
untuk mencapai tujuan. digunakan dalam penelitian ini adalah metode
5. Devosi (pengabdian) dan pengorbanan penelitian kuantitatif. Jenis pendekatan yang
(uang, tenaga, pikiran bahkan jiwanya atau digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian
nyawanya) untuk mencapai tujuan. komparatif.

6. Tingkatan aspirasinya (maksud, rencana, Jumlah populasi dalam penelitian ini adalah
cita-cita, sasaran atau target, dan idolanya). mahasiswa semester 3 sampai semester 9 berjumlah
7. Tingkatan kualifikasi prestasi atau produk 257 orang. Alasan penulis mengambil populasi dari
atau output yang dicapai dari kegiatannya semester 3 sampai 9 karena untuk semester 1 masih
(berapa banyak, memadai atau tidak, tergolong baru mengikuti perkuliahan sehingga
memuaskan atau tidak). sulit untuk mengukur tingkat motivasinya
8. Arah sikapnya terhadap sasaran kegiatan sedangkan untuk semester 11 karena sudah tidak
(like or dislike, positif atau negatif). ada lagi yang mengikuti perkuliahan sehingga akan
sulit ditemui.Sedangkan Teknik pengambilan
MAHASISWA BEKERJA DAN TIDAK sampel yang digunakan termasuk dalam
BEKERJA nonprobabilitas. Sampel penelitian ditetapkan
Mahasiswa bekerja adalah individu yang sebesar 25% dari mahasiswa yang bekerja tiap
menuntut ilmu pada jenjang perguruan tinggi dan semester dan mahasiswa yang tidak bekerja tiap
berstatus aktif, yang juga menjalankan usaha atau semester dari total populasi yang ada yaitu
sedang berusaha mengerjakan suatu tugas yang sebanyak 61 orang yang terbagi menjadi 19
diakhiri buah karya yang dapat dinikmati oleh mahasiswa yang bekerja dan 42 mahasiswa tidak
orang yang bersangkutan. Sedangkan mahasiswa bekerja.Pada penelitian ini terdapat 1 variabel yaitu,
tidak bekerja adalah mahasiswa yang benar-benar Motivasi Belajar.
menuntut ilmu pada jenjang peguruan tinggi tanpa
melakukan kegiatan apapun yang berhubungan Teknik pemgumpulan data yang akan
dengan pekerjaan yang bersifat komersil. digunakan dalam penelitian ini adalah dengan
Berdasarkan hasil penelitian yang menggunakan kuesioner (angket).Bentuk
dilakukan oleh Nidya Dudija tentang Perbedaan kuesioner tertutup berbentuk kuesioner Check
Motivasi Menyelesaikan Skripsi antara list.Pada instrument penelitian untuk mengukur
Mahasiswa yang Bekerja dengan Yang Tidak motivasi belajar digunakan skala Guttman.Untuk
Bekerja pada mahasiswa jurusan Tekhnik menjamin validitasnya angket di uji dengan
Informatika UAD menunjukan bahwa terdapat menggunakan uji validitas terkoreksi, sedangkan
perbedaan motivasi menyelesaikan skripsi yang untuk menjamin reliatbilitasnya menggunakan uji
sangat signifikan antara mahasiswa yang bekerja reliabilitas Alpha Croncbach
dan mahasiswa yang tidak bekerja.Mahasiswa Dalam hal ini data yang diperoleh dianalisis
bekerja memiliki motivasi menyelesaikan skripsi dengan menggunakan teknik statistik dengan
lebih tinggisedangkan mahasiswa yang tidak bantuan komputer program Statistical Product
and Servise Soulation (SPSS) Versi 15 for

119
Jurnal Paedagogie Vol. 6, No. 2, Juli-Desember 2018
STKIP Muhammadiyah Sampit P-ISSN. 1907-1086, E-ISSN. 2656-4580

windows. 1. Uji Normalitas, 2. Uji Homogenitas, ekonomi STKIP Muhammadiyah Sampit berada
3. Uji Hipotesis. Dalam melakukan uji hipotesis pada kategori rendah, sedang dan tinggi. Motivasi
dilakukan dengan teknik t Test (Independent belajar mahasiswa program studi pendidikan
Samplest-test). ekonomi STKIP Muhammadiyah Sampit yang
bekerja sebanyak 3 mahasiswa termasuk dalam
kategori rendah yaitu sebesar 15,79%, dalam
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN kategori sedang sebanyak 6 mahasiswa yaitu
Distribusi motivasi belajar mahasiswa sebesar 31,58%, dan dalam kategori tinggi
Program Studi Pendidikan Ekonomi STKIP sebanyak 10 mahasiswa yaitu sebesar 52,63%.
Muhammadiyah Sampit yang bekerja dan yang Sedangkan untuk kategori motivasi belajar
tidak bekerja tahun akademik 2015/2016 adalah mahasiswa program studi pendidikan ekonomi
sebagai berikut. STKIP Muhammadiyah Sampit yang tidak
TABEL 1: Gambaran Umum Skor Variabel bekerja sebanyak 7 mahasiswa dalam kategori
Penelitian rendah yaitu sebesar 16,66%, dalam kategori
N Min Max sedang sebanyak 19 mahasiswa yaitu sebesar
Mahasiswa 45,24%, dalam kategori tinggi sebanyak 16
mahasiwa yaitu sebesar 38,10%. Dari hasil
yang 19 6 12
tersebut dapat dikatakan bahwa tingkat motivasi
bekerja belajar mahasiswa program studi pendidikan
Mahasiswa ekonomi STKIP Muhammadiyah Sampit yang
yang tidak 42 5 13 bekerja berada pada kategori tinggi, sedangkan
bekerja tingkat motivasi belajar mahasiswa program studi
pendidikan ekonomi STKIP Muhammadiyah
Sampit yang tidak bekerja berada pada kategori
Berdasarkan status mahasiswa tingkat sedang.Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada
motivasi belajar mahasiswa program studi gambar grafik berikut :
pendidikan ekonomi STKIP Muhammadiyah GRAFIK1:Kategori Tingkat Motivasi Belajar
Sampit dapat dilihat pada tabel berikut: Mahasiswa Berdasarkan Status Mahasiswa

TABEL 3 : Kategori Tingkat Motivasi Belajar


Mahasiswa Berdasarkan Status Mahasiswa 60,00% 52,63%
Kategor
Status i Frekuens
(% 45,24%
Mahasiswa Motivas i 50,00%
)
i
Rendah 15,7 38,10%
3 40,00% 31,58%
:5–7 9%
Yang Sedang 31,5
bekerja 6
: 8 - 10 8%
30,00%
Tinggi 52,6
10
: 11- 13 3%
Rendah 16,6 20,00% 16,66%
15,79%
7
Yang :5–7 6%
tidakbekerj Sedang 45,2
19 10,00%
a : 8 - 10 4%
Tinggi 38,1
16
: 11- 13 0%
0,00%
100
Jumlah 61 Rendah Sedang Tinggi
%

Mahasiswa yang bekerja


Dari tabel diatas terlihat bahwa motivasi
belajar mahasiswa program studi pendidikan Mahasiswa yang tidak bekerja

120
Jurnal Paedagogie Vol. 6, No. 2, Juli-Desember 2018
STKIP Muhammadiyah Sampit P-ISSN. 1907-1086, E-ISSN. 2656-4580

Berdasarkan grafik1 dapat dilihat bahwa GRAFIK2: Indikator Motivasi Belajar


kategori motivasi belajar mahasiswa program Mahasiswa Berdasarkan Status Mahasiswa.
studi pendidikan ekonomi STKIP
Muhammadiyah Sampit yang bekerja dominan 30,00% 27,78%
26,98%
pada kategori tinggi yaitu sebesar 52,63%, pada
kategori sedang sebesar 31,58%, pada kategori 25,00%
rendah sebesar 15,79%. Sedangkan untuk kategori
motivasi belajar mahasiswa program studi 17,99%
Keterangan: 18,52%
20,00% 17,93%
pendidikan ekonomi STKIP Muhammadiyah 16,15%
1 = Durasi Kegiatan
Sampit yang tidak bekerja dominan pada kategori 2 = Frekuensi Kegiatan
15,00%
sedang yaitu sebesar 45,24% sisanya berada pada 3 = Persistensi
kategori rendah sebesar 16,66% dan pada kategori 4 = Ketabahan, Keuletan, dan 8,47% 9,34%
10,00% 7,94% 7,94%
tinggi sebesar 38,10%. 6,57%7,58% 7,40%
Kemampuannya.
4,76%
5 = Devosi 6,82%
dan Pengorbanan 7,83%
Kategori tingkat motivasi belajar 5,00%
6 = Tingkat aspirasi
mahasiswa berdasarkan indikator motivasi belajar 7 = Tingkatan Kualifikasi Prestasi
dapat dilihat pada tabel berikut: 0,00%
8 = Arah sikap terhadap sasaran kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8
TABEL 3: Tingkat Motivasi Belajar Indikator yang paling besar memotivasi
Mahasiswa Berdasarkan Indikator Motivasi mahasiswa mahasiswa yang bekerja
yang bekerja adalah indikator
Belajar Dilihat Dari Status Mahasiswa mahaiswadan
ketabahan, keuletan yangKemampuannya
tidak bekerja dalam
Jumlah skor item menghadapi tantangan yaitu sebesar 26,98%,
Mahasiswa selanjutnya dimotivasi oleh indikator tingkat
Indikator Mahasiswa aspirasi yaitu sebesar 18,52%, selanjutnya oleh
yang tidak
motivasi yang bekerja indikator durasi kegiatan yaitu sebesar 17,99%,
bekerja
(%) kemudian oleh indikator tingkatan kualifikasi
(%)
Durasi prestasi sebesar 8,47%, oleh indikator persistensi
34(17,99%) 64(16,15%) dan arah sikap terhadap sasaran kegiatan sebesar
Kegiatan
Frekuensi 7,94%, kemudian indikator devosi dan
9(4,76%) 26(6,57%) pengorbanan sebesar 7,40% dan yang terakhir
Kegiatan
Persistensi 15(7,94%) 30(7,58%) oleh indikator frekuensi kegiatan yaitu sebesar
Ketabahan, 4,76%.
Keuletan, dan 110(27,78 Sedangkan untuk mahasiswa yang tidak
51(26,98%) bekerja, indikator yang paling besar memotivasi
Kemampuann %)
ya. belajarnya adalah ketabahan, keuletan dan
Devosi dan kemampuannya dalam menghadapi tantangan
14(7,40%) 27(6,82%) yaitu sebesar 27,78%, kemudian oleh indikator
Pengorbanan
Tingkat tingkat asprasi sebesar 17,93%, selanjutnya oleh
35(18,52%) 71(17,93%) indikator durasi kegiatan yaitu sebesar 16,16%,
aspirasi
oleh indikator arah sikap terhadap sasaran
Tingkatan
kegiatan sebesar 9,34%, oleh indikator tingkatan
Kualifikasi 16(8,47%) 31(7,83%)
kualifikasi prestasi sebesar 7,83%, oleh indikator
Prestasi
persistensi sebesar 7,58%, oleh indikator devosi
Arah sikap
dan pengorbanan sebesar 6,82%, dan yang
terhadap
15(7,94%) 37(9,34%) terakhir oleh indikator frekuensi kegiatan yaitu
sasaran
sebesar 6,57%.
kegiatan
Dari hasil uji normalitas menunjukkan
396
Jumlah 189 (100%) skor Kolmogorov-Smirnov variabel motivasi
(100%)
belajar mahasiswa 1,320 dengan nilai p = 0,061 (p
> 0,05) maka variabel motivasi belajar mahasiswa
Untuk lebih jelas dapat dilihat pada grafik berdistribusi normal.
dibawah ini : Hasil uji homogenitas menunjukkan nilai
p = 0,691 (p>0,05) maka variabel motivasi belajar

121
Jurnal Paedagogie Vol. 6, No. 2, Juli-Desember 2018
STKIP Muhammadiyah Sampit P-ISSN. 1907-1086, E-ISSN. 2656-4580

mahasiswa diasumsikan varian sama, sehingga uji mata di karenakan dia bekerja atau tidak bekerja.
T menggunakan Equal Variances Assumed. Dari hasil penelitian ini , menyatakan tidak ada
Sedangkan hasil uji hipotesis perbedaan motivasi belajar mahasiswa program
menunjukkan nilai sebesar 0,918 dan studi pendidikan ekonomi STKIP
sebesar 2,001 ( < ) maka Ho Muhammadiyah Sampit yang bekerja dan yang
diterima dan signifikansi diperoleh sebesar 0,362 tidak bekerja. Artinya tinggi dan rendahnya
(sig. > 0,05) maka Ho diterima, yaitu tidak ada motivasi belajar pada mahasiswa tidak bisa dilihat
perbedaan motivasi belajar mahasiswa program dari status pekerjaan.
studi pendidikan ekonomi STKIP Setiap mahasiswa memiliki motivasi
Muhammadiyah Sampit yang bekerja dan yang dalam hal belajar yang dipengaruhi oleh banyak
tidak bekerja tahun akademik 2015/2016. faktor, misalkan mahasiswa yang bekerja melihat
Pernyataan tersebut diperkuat dengan temannya yang cerdas akhirnya ia rajin belajar
nilai rata-rata motivasi belajar mahasiswa yang agar kondisi ia yang bekerja juga tidak membatasi
bekerja sebesar 10,05 dan rata-rata motivasi ia untuk cerdas seperti teman-teman yang lain,
belajar mahasiswa yang tidak bekerja sebesar yang artinya motivasi itu berasal dari dorongan
sebesar 9,55.Hal ini dapat dilihat pada tabel luar dirinya. Sesuai dengan pendapat Sardiman
berikut: (dalam Muhammad Fathurrohman dan
Sulistyorini, 2012: 149) dalam belajar tidak
TABEL 4: Rata-Rata Motivasi Belajar hanya memperhatikan kondisi internal
Mahasiswa YangBekerja Dan Yang Tidak mahasiswa, tetapi juga memperhatikan aspek
Bekerja lainnya seperti, aspek sosial yang meliputi
lingkungan keluarga, sekolah, masyarakat dan
Mahasiswa N Mean teman. Kemudian untuk mahasiswa yang tidak
Motivasi Mahasiswa yang bekerja bisa saja ia rajin belajar karena ia merasa
19 10,05 pentingnya belajar bagi kehidupan yang berarti
Belajar bekerja
mahasiswa yang motivasi belajar itu berasal dari dalam dirinya
42 9,55 sendiri. Sebagaimana yang dikatakan oleh
tidak bekerja
Muhammad Fathurrohman dan Sulistyorini
(2012:145) bahwa individu yang memiliki
Hasil penelitian menunjukan bahwa tidak
motivasi dari dalam dirinya sendiri tidak perlu
ada perbedaan motivasi belajar mahasiswa
rangsangan dari luar karena dalam diri setiap
program studi pendidikan ekonomi STKIP
mahasiswa sudah ada dorongan untuk melakukan
Muhammadiyah Sampit yang bekerja dan yang
aktivitas belajar.
tidak bekerja tahun akademik 2015/2016. Hal ini
Jadi kemungkinan tidak terbuktinya
sama dengan penelitian yang dilakukan oleh Eka
hipotesis dalam penelitian ini bukan dipengaruhi
Sri Muliani pada mahasiswa Program Studi
oleh status mahasiswa yang bekerja dan tidak
Psikologi Universitas 17 Agustus Samarinda yang
bekerja. namun karena adanya kebutuhan, adanya
mengatakan bahwa tidak ada perbedaan motivasi
pengetahuan tentang kemajuannya sendiri, dan
belajar antara mahasiswa yang bekerja dan yang
adanya aspirasi atau cita-cita (Amir Daien
tidak bekerja. Hal ini diperkuat dengan hasil dari
Indrakusuma dalam dalam Muhammad
nilai rata-rata motivasi belajar mahasiswa yang
Fathurrohman dan Sulistyorini, 2012: 153).
bekerja sebesar 10,05 dan rata-rata motivasi
belajar mahasiswa yang tidak bekerja sebesar
SIMPULAN
sebesar 9,55 yang artinya motivasi belajar
mahasiswa yang bekerja tidak jauh berbeda dari Berdasarkan hasil penelitian dapat
pada motivasi belajar mahasiswa yang tidak disimpulkan bahwa : 1). Tingkat motivasi belajar
bekerja. yaitu perbedaan angka sebesar 0,5. mahasiswa program studi pendidikan ekonomi
Seiringan dengan hal tersebut ternyata STKIP Muhammadiyah sampit yang bekerja ialah
ada asumsi yang mengatakan bahwa kuliah sambil dalam kategori tinggi, yaitu sebesar 52,63%.
bekerja sering mengakibatkan belajar dan prestasi Kemudian indikator yang paling besar
mahasiswa terganggu. Tetapi, masih banyak memotivasi mahasiswa yang bekerja adalah
mahasiswa yang kuliah sambil bekerja ternyata indikator ketabahan, keuletan dan kemampuannya
bisa lulus tepat waktu dan berprestasi. Ini berarti dalam menghadapi tantangan yaitu sebesar
menurunnya prestasi mahasiswa bukan semata- 26,98%. 2). Tingkat motivasi belajar mahasiswa

122
Jurnal Paedagogie Vol. 6, No. 2, Juli-Desember 2018
STKIP Muhammadiyah Sampit P-ISSN. 1907-1086, E-ISSN. 2656-4580

program studi pendidikan ekonomi STKIP


Muhammadiyah sampit yang bekerja ialah dalam
kategori sedang yaitu sebesar 45,24%. Kemudian
indikator yang paling besar memotivasi
belajarnya adalah ketabahan, keuletan dan
kemampuannya dalam menghadapi tantangan
yaitu sebesar 27,78%.
3). Tidak ada perbedaan motivasi belajar
mahasiswa program studi pendidikan ekonomi
STKIP Muhammadiyah sampit yang bekerja dan
yang tidak bekerja tahun akademik 2015/2016.
Nilai perbedaan antara mahasiswa program studi
pendidikan ekonomi STKIP Muhammadiyah
sampit yang bekerja dan yang tidak bekerjaadalah
0,5.

REFERENSI
Abin Syamsuddin Makmun, 2005, 40-157.
Psikologi Kependidikan: Perangkat
Sistem Pengajaran Modul. Bandung:
PT Remaja Rosdakarya.
Dimyati dan Mudjiono, 2009, 76-123. Belajar
dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka
Cipta.
Hamzah. B Uno, 2008, 3-13. Teori Motivasi
dan Pengukurannya. Jakarta: PT.
Bumi Aksara.
Muhammad Fathurrohman dan Sulistyorini,
2012, 141-153. Belajar
Pembelajaran: Meningkatkan Mutu
Pembelajaran Sesuai Standar
Nasional. Yogyakarta: Teras.
Nidya Dudija, 2011, 200. Perbedaan
Motivasi Menyelesaikan Skripsi
Antara Mahasiswa yang Bekerja
dengan Yang tidak Bekerja.
http://journal.uad.ac.id/index.php/HU
MANITAS/article/view/464. Diakses
20 Maret 2015.
www.sjdih.depkeu.go.id/fullText/1989/2TAH
UN~1989UU.HTM. Diakses 15 Maret
2015

123

Anda mungkin juga menyukai