Anda di halaman 1dari 20

Peranan Stakeholders Kreditor,

Corporate Social Responsibility

Kelompok 2 :

1.Kevin
2.Atika Nur Rahmawati
3.Faras Tritisa Mashid
4.Nurizko Anteng
PENGERTIAN

Pengertian Stakeholder adalah semua pihak di dalam masyarakat, baik itu


individu, komunitas atau kelompok masyarakat, yang memiliki hubungan dan
kepentingan terhadap sebuah organisasi/ perusahaan dan isu/ permasalahan
yang sedang diangkat. Dalam terjemahan bahasa Indonesia, arti stakeholder
adalah pemangku kepentingan atau pihak yang berkepentingan.
Klasifikasi Stakeholder
Secara umum, Stakeholder dapat dikelompokkan berdasarkan kekuatan, posisi, dan
pengaruhnya. Adapun klasifikasi stakeholder adalah sebagai berikut:

1. Stakeholder primer ini berhubungan langsung dengan pembuatan kebijakan,


program, dan proyek. Mereka merupakan penentu utama dalam kegiatan pengambilan
keputusan.

Beberapa contoh stakeholder primer yaitu:


1. Masyarakat dan Tokoh Masyarakat; masyarakat adalah mereka yang akan terkena
dampak dan mendapat manfaat dari suatu kebijakan, proyek, dan program. Sedangkan
tokoh masyarakat adalah anggota masyarakat yang dianggap dapat menjadi aspirasi
masyarakat.
2. Manajer Publik; lembaga publik yang punya tanggungjawab dalam mengambil
keputusan dan implementasinya.
Klasifikasi Stakeholder
2. Stakeholder Pendukung (Sekunder)

Stakeholder sekunder adalah pihak yang tidak berkaitan langsung terhadap suatu
kebijakan, program, dan proyek. Namun stakeholder sekunder punya keprihatinan dan
kepedulian sehingga ikut menyuarakan pendapat yang bisa mempengaruhi sikap
stakeholder utama dan keputusan legal pemerintah.
 Beberapa contoh stakeholder sekunder yaitu:
1. Lembaga pemerintah dalam wilayah tertentu namun tidak punya tanggungjawab
langsung
2. Lembaga pemerintah yang berhubungan dengan permasalahan, namun tidak punya
wewenang langsung dalam mengambil keputusan
3. Lembaga swadaya masyarakat (LSM) setempat yang bergerak di bidang yang
berhubungan dengan dampak, rencana, atau manfaat yang akan muncul
Klasifikasi Stakeholder
3. Stakeholder Kunci

Stakeholder kunci adalah unsur eksekutif berdasarkan levelnya (legislatif dan


instansi) yang punya wewenang secara legal untuk mengambil keputusan. Contohnya,
stakeholder kunci suatu proyek di daerah kabupaten:

1. Pemerintah Kabupaten
2. DPR Kabupaten
3. Dinas yang membawahi langsung proyek yang bersangkutan
Peran dan Fungsi Stakeholder
Peran pihak yang memiliki kepentingan utama atau stakeholder dalam organisasi bisnis ataupun
dalam perusahaan, adalah sebagai berikut :

1. Pemilik (owner) atau 2.Karyawan (employee)


Pemegang Saham

Pada awalnya suatu bisnis dimulai dari ide Karyawan dalah orang yang
seseorang atau lebih tentang suatu barang diangkat dan ditugaskan untuk
atau jasa dan mereka mengeluarkan menjalankan kegiatan perusahaan.
uangnya (modal) untuk membiayai usaha
tersebut, karena mereka memiliki
Kinerja perusahaan sangat
keyakinan bahwa kelak dikemudian hari bergantung pada kinerja seluruh
akan mendapatkan imbalan (keuntungan) karyawan, baik secara individu
dan mereka mengorganisasi, mengelola dan maupun secara kelompok.
menanggung segala resiko bisnis.
Peran dan Fungsi Stakeholder

3. Kreditor (creditor) 4. Pemasok (supplier)

Adalah lembaga keuangan atau Pemasok adalah partner kerja dari


individu yang memberikan pinjaman perusahaan yang siap memenuhi
kepada perusahaan. Kreditor sebagai ketersediaan bahan baku, oleh
pemberi pinjaman, umumnya karena itu kinerja perusahaan juga
mengajukan persyaratan tertentu sebagian tergantung pada
untuk meyakinkan bahwa uang yang kemampuan pemasok dalam
mereka pinjamkan kelak akan dapat mengantarkan bahan baku dengan
dikembalikan tepat waktu ,sesuai tepat waktu.
jumlah dan berikut prestasinya.
Peran dan Fungsi Stakeholder

5.Pelanggan (customer) 6. Pesaing

Dengan mengidentifikasi pelanggan,


perusahaan akan lebih fokus dalam Kesuksesan perusahaan biasanya
memberikan produk dan jasa yang tergantung pada pengetahuan
diinginkan dan diharapkan oleh karyawan tentang pesaing dan
pelanggan mereka. Suatu perusahaan peranan mereka dalam bisnis.
tidak akan bertahan lama tanpa ada Bentuk yang paling umum dari
seorang customer. Customer merupa pesaing langsung. Pesaing langsung
kan target dari suatu perusahaan menyediakan produk atau jasa yang
untuk menjualkan hasil produksinya. sama dalam industri, seperti yang
diproduksi oleh perusahaan kita
7. Pemerintah Peran dan Fungsi
Stakeholder
Pemerintah misalnya, memiliki kekuasaan untuk
memberikan perijinan.Dalam masyarakat yang
masih ditandai dengan adanya KKN yang masih
kuat, bukan tidak mungkin kekuasaan pemerintah
dalam memberikan perijinan dapat mengagalkan
semua rencana yang disusun oleh perusahaan.
Strategi Pengelolaan Stakeholder
Terdapat 2 macam strategi Pengelolaan Stakeholder, yaitu :

1. 2.

Strategi aktif Strategi Pasif


Apabila perusahaan berusaha Jika perusahaan cenderung tidak
mempengaruhi hubungan terus menerus memonitor aktivitas
organisasinya dengan stakeholder stakeholder dan secara sengaja
yang dipandang tidak mencari strategi optimal
berpengaruh/penting untuk menarik perhatian
stakeholder
Corporate Social Responsibility
(CSR)
Pengertian Corporate Social
Responsibility (CSR)
Corporate Social Responsibility (CSR) merupakan sebuah fenomena
dan strategi yang digunakan perusahaan untuk mengakomodasi
kebutuhan dan kepentingan stakeholder-nya. CSR dimulai sejak era
dimana kesadaran akan sustainability perusahaan jangka panjang
adalah lebih penting daripada sekedar profitability perusahaan.
Model CSR (Corporate Sosial Responbility)
Ada 4 model CSR yang umum diterapkan oleh perusahaan-perusahaan di Indonesia,
yaitu :

1. Keterlibatan Langsung 2. Melalui yayasan atau organisasi


sosial perusahaan
Perusahaan menjalankan program CSR Model ini adalah adopsi model dari
secara langsung dengan model yang biasa di terapkan
menyelenggarakan sendiri kegiatan sosial perusahaan-perusahaan pada negara
atau menyerahkan sumbangan langsung maju. Biasanya perusahaan
ke masyarakat.dalam menjalankan usaha menyediakan dana awal, dan dana
ini biasanya perusahaan menugaskan abadi yang dapat digunakan secara
salah satu penjabat seperti  teratur bagi kegiatan yayasan.
penjabat public relation atau affair
manager.
Model CSR (Corporate Sosial Responbility)

4. Mendukung atau bergabung dalam


suatu konsorsium
3. Bermitra dengan pihak lain
Dibandingkan dengan model lainnya pola
Model ini adalah melaui kerjasama
ini lebih berorientasi pada pemberian hibah
dengan lembaga sosial/ organisasi non-
perusahaan yang bersifat “hibah
pemerintah(NGO/LSM), instansi
pembangunan”. Pihak konsorsium
pemerintah atau universitas dan media
biasanya dipercayai oleh perusahaan yang
massa, baik dalam mengelola dana
didukungnya mencari mitra kerjasama dari
maupun dalam melaksanakan kegiatannya
kalangan lembaga operasional dan
dikembangkan denganprogram yang
disepakati bersama.
Kegiatan CSR (Corporate Sosial Responbility)

Adapun 5 pilar yang mencakup kegiatan CSR yaitu:


1. Pengembangan kapasitas SDM di lingkungan internal perusahaan
maupun lingkungan masyarakat sekitarnya.
2. Penguatan ekonomi masyarakat sekitar kawasan wilayah kerja
perusahaan.
3. Pemeliharaan hubungan relasional antara korporasi dan lingkungan
sosialnya yang tidak dikelola dengan baik sering mengundang
kerentanan konflik.
4. Perbaikan tata kelola perusahaan yang baik
5. Pelestarian lingkungan, baik lingkungan fisik, social serta budaya.
Tujuan CSR (Corporate Sosial Responbility)

Tujuannya adalah untuk mencipatakan dan memelihara hubungan yang harmonis


dengan lingkungan sekitar perusahaan dan bekerjasamaan untuk memberikan manfaat
yang besar bagi masyarakat sekitar juga.pemerintah dalam hal ini juga berperan penting
dalam mengatur kegiatan produksi perusahaan, selain mendapatkan pajak dari
perusahaan tersebut. Perusahaan berperan dalam melakukan kegiatan produksi dan
masyarakat berperan dalam pemberdayaan dan pengembangan masyarakat.
Bentuk-Bentuk CSR
1. Bentuk Ekonomis

Pada tipe ini, CSR dilaksanakan sebatas pada aspek yang


sesuai dengan tanggung jawab perusahaan, yaitu
menghasilkan produk yang bermanfaat. Perusahaan tidak
boleh menimbulkan kerusakan, melakukan upaya untuk
mencegah kerusakan, dan menjadikan dunia sebagai tempat
yang lebih baik.

2. Bentuk Filantropis

Dalam program CSR filantropis, perusahaan merasa


memiliki kewajiban mendorong hal-hal baik dengan
mensponsori kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan
institusi, sekolah, museum, dan lainnya. Ada program
yang dilakukan murni untuk tujuan sosial, ada juga yang
bertujuan mendapatkan reputasi baik.
Bentuk-Bentuk CSR
3. Bentuk Jejaring Sosial

Perusahaan juga merupakan bagian dari masyarakat yang


harus memenuhi kewajibannya dan mematuhi etika yang
berlaku. Perusahaan tidak boleh hanya melakukan aktivitas
untuk kepentingan dirinya, tetapi juga untuk memberikan
manfaat kepada para stakeholder, termasuk masyarakat.

4. Bentuk Integratif

Pada tipe ini, program CSR menjadi sarana untuk


mengintegrasikan profit dan tanggung jawab sosial
perusahaan. Manajemen harus memastikan bahwa bisnis
bisa beroperasi sesuai dengan nilai sosial karena
perusahaan tergantung pada masyarakat demi
kelangsungan, pertumbuhan, dan eksistensinya
Hubungan CSR dan CGC

Penerapan Corporate Social Responsibility (CSR)


Corporate governance dan Social Responsibility
keduanya memiliki hubungan yang sangat adalah salah satu bentuk dari implementasi konsep
kuat. ... Baik CCG Good Corporate Governance atau GCG. Sebagai
Maupun CSR memiliki hubungan imbal balik entitas bisnis yang memiliki tanggung jawab kepada
yang membentuk fungsi yang mampu para masyarakat serta lingkungan maka sudah
meningkatkan nilai perusahaan dan meningkatkan seharusnya bahwa perusahaan dapat bertindak
kinerja social dan kinerja keuangan dalam jangka
sebagai good citizen yang dimana hal ini merupakan
panjang.
tuntutan dari etika bisnis yang baik.
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai