Anda di halaman 1dari 3

Nama: Gede Ad i S ur yawa n Ko r i

NIM : 2017051083

Kelas : 4C

Judul : Standar Pengungkapan Spesifik Kinerja Lingkungan

Pada GRI 300 tentang Standar Pengungkapan Spesifik Kinerja Lingkungan dibagi
menjadi beberapa bagian yang menjelaskan tentang standar pengungkapan spesifik kinerja
lingkungan, diantaranya yaitu :
 GRI 301: Material
Pada pengungkapan GRI ini membahas tentang penggunaan material dalam manipulasi
data lebih jauh seperti melaporkan berat keringnya, pengukuran berat dan volume material
dinyatakan dalam unit yang berbeda. Organisasi yang melaporkan pendaurulangan atau
penggunaan kembali kemasan secara terpisah.
 GRI 302: Energi
Pada pengungkapan GRI ini membahas tentang konsumsi energi dalam organisasi yang
dapat dibeli dari sumber daya luar organisasi atau diproduksi oleh organisasi itu sendiri.
Organisasi pelapor dapat mengidentifikasi konsumsi energi di luar organisasi dengan
menilai apakah konsumsi energi suatu kegiatan dapat berkontribusi signifikan terhadap
total konsumsi energi yang diantisipasi di luar organisasi serta dapat menawarkan potensi
pengurangan yang dapat dilakukan atau dipengaruhi organisasi. Organisasi dapat
melaporkan pengurangan dalam konsumsi energi dengan menggabungkan jenis energi atau
secara terpisah untuk bahan bakar, listrik, pemanasan, pendingin dan uap.
 GRI 303: Air dan Efluen
Pada pengungkapan GRI ini membahas tentang interaksi air sebagai sumber daya yang
dapat memengaruhi kualitas ketersediaan air sehingga organisasi berinteraksi dengan air
untuk mencakup informasi mengenai daerah tangkapan spesifik tempat air di ambil, di
konsumsi dan di buang, serta informasi tentang tujuan pemakaian air dalam kegiatan
operasional langsung. Pembuangan air dapat membantu sebuah organisasi memahami
dampak negatif yang dihasilkannya terhadap badan air penerima. Kenaikan total volume
pembuangan air tidak selalu berhubungan dengan dampak negatif yang lebih besar, karena
dampak tersebut tergantung pada kualitas air yang dibuang dan sensitivitas badan air
penerima. Organisasi dengan volume pembuangan air yang tinggi, namun memiliki
pengolahan tingkat tinggi dan standar kualitas yang ketat, dapat memiliki dampak positif
terhadap badan air penerima.
 GRI 304: Keanekaragaman Hayati
Lokasi operasi yang berdekatan dengan kawasan lindung keanekaragaman hayati
memantau kegiatan mana yang sedang dilakukan di kawasan lindung sehingga
memungkinkan organisasi untuk mengurangi risiko pada dampaknya. Hal itu
memungkinkan organisasi untuk mengelola dampak pada keanekaragaman hayati atau
menghindari kesalahan manajemen. Dampak signifikan dari kegiatan, produk, dan jasa
pada keanekaragaman hayati ini membahas tentang strategi organisasi untuk mengurangi
dampak signifikan langsung dan tidak langsung pada keanekaragaman hayati. Dengan
menyajikan informasi terstruktur dan berkualitas, pengungkapan memungkinkan
pembandingan ukuran relatif, skala dan sifat dampak sepanjang waktu serta di seluruh
organisasi.
 GRI 305: Emisi
Emisi GRK (Cakupan 1) langsung membahas Emisi GRK (Cakupan 1) langsung yang
meliputi emisi CO2 dari konsumsi bahan bakar seperti yang dilaporkan. Metodologi yang
digunakan untuk menghitung emisi GRK (Cakupan 1) langsung Faktor emisi yang dipilih
dapat berasal dari persyaratan pelaporan wajib, kerangka kerja pelaporan sukarela, atau
kelompok industri.
Emisi energi GRK (Cakupan 2) tidak langsung mencakup, namun tidak terbatas pada,
emisi CO2 dari pembangkitan listrik yang dibeli atau diperoleh, pemanasan, pendinginan,
dan uap yang dikonsumsi oleh sebuah organisasi. Pedoman Cakupan 2 Protokol GRK’
mewajibkan organisasi untuk menyediakan dua nilai Cakupan 2 berbeda: nilai berdasarkan
lokasi dan nilai berdasarkan pasar. Metode berdasarkan lokasi mencerminkan intensitas
emisi GRK rata-rata dari jaringan listrik tempat terjadinya konsumsi energi, dengan
menggunakan sebagian besar data faktor emisi rata-rata jaringan listrik.
Emisi GRK (Cakupan 3) tidak langsung lainnya adalah konsekuensi dari kegiatan
organisasi, tetapi muncul dari sumber yang tidak dimiliki atau dikendalikan oleh organisasi.
Emisi GRK (Cakupan 3) tidak langsung lainnya termasuk emisi hulu dan hilir. Beberapa
contoh kegiatan Cakupan 3 termasuk mengekstraksi dan memproduksi material yang
dibeli; mengangkut bahan bakar yang dibeli pada kendaraan yang tidak dimiliki atau
dikendalikan oleh organisasi; dan penggunaan akhir produk dan jasa.
 GRI 306: Air Limbah (efluen) dan Limbah
Pelepasan air berdasarkan mutu dan tujuan ini mencakup air limbah (efluen) yang
dilepaskan selama periode pelaporan. Air limbah (efluen) ini dapat dilepaskan ke air bawah
permukaan, air permukaan, selokan yang mengarah ke sungai, laut, danau, rawa, fasilitas
pengolahan, dan air tanah. Limbah berdasarkan jenis dan metode pembuangan yang
membahas terkait Informasi mengenai metode pembuangan limbah mengungkapkansejauh
mana sebuah organisasi telah mengelola keseimbangan antara pilihan pembuangan dan
dampak lingkungan yang tidak merata. Pengungkapan ini mencakup limbah berbahaya
yang diangkut oleh organisasi pelapor dalam periode pelaporan berdasarkan tujuan,
termasuk pengangkutan melintasi batas-batas operasional dan dalam operasi. Limbah
berbahaya yang diimpor dapat dihitung sebagai berat total limbah berbahaya yang diangkut
melintasi perbatasan internasional dan yang memasuki batasbatas organisasi, berdasarkan
tujuan, tidak termasuk limbah yang diangkut di antara lokasi yang berbeda dari organisasi.
Limbah berbahaya yang diekspor dapat dihitung sebagai proporsi jumlah total limbah
berbahaya yang diangkut berdasarkan tujuan yaitu yang diangkut dariorganisasi ke lokasi
di luar negeri, termasuk seluruh limbah yang meninggalkan batas- batas organisasi untuk
melintasi batas internasional dan tidak termasuk transportasi di antara lokasi yang berbeda
dari organisasi.
 GRI 307: Kepatuhan Lingkungan
Ketidakpatuhan terhadap undang-undang dan peraturan tentang lingkungan hidup ini
membahas tentang Ketidakpatuhan dalam sebuah organisasi dapat mengindikasikan
kemampuan manajemen untuk memastikan bahwa operasi dilakukan sesuai dengan
parameter kinerja tertentu. Dalam beberapa keadaan, ketidakpatuhan dapat menyebabkan
adanya kewajiban untuk melakukan pembersihan atau liabilitas lingkungan lain yang
mahal. Kekuatan catatan kepatuhan sebuah organisasi juga dapat berakibat pada
kemampuannya untuk memperluas operasinya atau mendapatkan izin.
 GRI 308: Penilaian Lingkungan Pemasok
Seleksi pemasok menggunakan kriteria lingkungan ini membahas tentang pemangku
kepentingan tentang persentase pemasok yang dipilih atau dikontrak dengan tunduk pada
proses uji tuntas untuk dampak lingkungan. Organisasi diharapkan memulai uji tuntas
sedini mungkin dalam pengembangan hubungan baru dengan pemasok. Dampak mungkin
bisa dicegah atau dikurangi pada tahap menyusun kontrak atau perjanjian lainnya, serta
melalui kerja sama terus menerus dengan pemasok.
Dampak lingkungan negatif dalam rantai pasokan dan tindakan yang telah diambil ini
membahas tentang Dampak negatif mencakup hal-hal yang disebabkan atau
dikontribusikan oleh suatu organisasi atau hal-hal yang terkait langsung dengan kegiatan,
produk, atau layanan berdasarkan hubungannya dengan pemasok. Penilaian dapat
dilakukan terhadap ekspektasi kinerja yang disepakati yang sudah ditetapkan serta
dikomunikasikan kepada pemasok sebelum penilaian. Penilaian dapat menggunakan
informasi dari audit, kajian kontrak, keterlibatan dua arah, dan keluhan serta mekanisme
penanganan pengaduan. Perbaikan dapat mencakup perubahan praktik pengadaan
organisasi, penyesuaian ekspektasi kinerja, peningkatan kapasitas, pelatihan, dan
perubahan proses. Pengungkapan ini menginformasikan para pemangku kepentingan
tentang kesadaran organisasi akan dampak lingkungan negatif aktual dan potensial yang
signifikan dalam rantai pasokan.

Anda mungkin juga menyukai