Saat ini masih banyak orang yang menganggap bahwa sebutan stakeholder hanya berlaku
bagi mereka yang memiliki jabatan tinggi. Padahal, itu bukanlah pengertian dari stakeholder.
Pada dasarnya, sebuah bisnis tidak dapat bekerja sendiri. Untuk itu, perusahaan harus
berhubungan dengan para stakeholder agar pengembangan dan tujuan bisnis dapat tercapai.
Contoh, jika sebuah perusahaan ingin men-develop suatu proyek/produk baru, maka
perusahaan tersebut wajib untuk menentukan siapa stakeholder-nya, baik secara langsung
ataupun tidak. Hal ini penting agar perusahaan dapat mengidentifikasi tujuan dan harapan
terkait proyek yang akan dieksekusi.
1
EFRINA MASDAINI, S.E., M.SI (NIDN 0220048603) ETIKA BISNIS FEB UMP 2022/2023
saham yang mereka miliki kapan pun untuk membeli saham lain yang berbeda. Tetapi, tidak
semua bisnis memiliki shareholder.
Jenis-jenis Stakeholder
Dikutip dari Investopedia, secara umum stakeholder dibagi menjadi dua bagian, yaitu
internal dan eksternal. Mereka memiliki peranan yang berbeda dalam bisnis.
Pada akhirnya, mengelola hubungan dengan pemangku kepentingan internal dan eksternal
adalah kunci keberhasilan bisnis jangka panjang.
2
EFRINA MASDAINI, S.E., M.SI (NIDN 0220048603) ETIKA BISNIS FEB UMP 2022/2023
A. Stakeholder Internal
1. Pemilik perusahaan (owner)
2. Pemegang saham
Dalam aktivitas bisnis, pemegang saham, kepala eksekutif, dan dewan direksi termasuk ke
dalam internal stakeholder dari sebuah perusahaan. Biasanya mereka akan menjadi bagian
penting terkait proyek besar yang dilakukan perusahaan seperti, pengawasan, pemberi saran,
dan pengambilan keputusan. Sehingga dengan kata lain, pihak yang memiliki pengaruh tinggi
selain pemilik perusahaan adalah pemegang saham itu sendiri.
3. Karyawan
Karyawan juga termasuk dalam stakeholder internal. Adapun karena mereka berinteraksi
dengan pelanggan, mendapatkan uang untuk menghidupi diri dan memberikan dukungan
untuk operasi bisnis. Karyawan memiliki tanggung jawab untuk menjalankan fungsi
manajerial, pengawasan atau fungsi lainnya. Sehingga dari usaha yang telah dilakukan,
mereka mengharapkan manfaat seperti insentif, pertumbuhan karir dan kepuasan kerja.
B. Stakeholder Eksternal
Stakeholder eksternal adalah mereka yang tidak secara langsung terlibat dalam perjalanan
suatu bisnis, tetapi dapat mempengaruhi tindakan atau kebijakan yang akan diambil sebuah
organisasi (perusahaan).
3
EFRINA MASDAINI, S.E., M.SI (NIDN 0220048603) ETIKA BISNIS FEB UMP 2022/2023
1. Pelanggan
Sederhananya, pelanggan adalah pihak yang membeli produk dari sebuah bisnis. Dalam hal
ini, setiap pelanggan tentu berharap agar para pelaku usaha dapat menciptakan produk
dengan layanan yang baik serta berkualitas tinggi. Maka dari itu, memperhatikan kebutuhan
pelanggan merupakan salah satu faktor penting yang menunjang keberhasilan sebuah bisnis.
2. Suppliers/Vendor
Arti dari suppliers atau pemasok adalah pihak yang menjual bahan baku untuk diproduksi
sebuah bisnis. Tanpa adanya pihak pemasok, perusahaan tidak bisa melakukan produksi.
Oleh karena itu, penting bagi perusahaan untuk menjaga hubungan dengan
para supplier maupun vendor.
Contoh, seorang penjual seafood membutuhkan suplai ikan, udang, sayuran, dan lain
sebagainya. Jika hubungan sang owner dengan supplier rusak, maka akan terjadi hambatan
dalam proses bisnis yang sedang dijalankan.
3. Pemerintah
4. Masyarakat umum
Walaupun tidak terlibat langsung, tentunya masyarakat umum sangat akan sangat
terpengaruh dengan berbagai aktivitas bisnis. Mulai dari aspek penciptaan lapangan kerja,
pembangunan ekonomi, kesehatan, hingga keselamatan. Ketika perusahaan skala besar
masuk atau keluar dari komunitas kecil, maka akan muncul dampak langsung yang
signifikan terhadap pekerjaan, pendapatan, dan pengeluaran di suatu daerah.
Bahkan, beberapa industri seringkali memberikan dampak kurang baik untuk kesehatan
masyarakat umum. As we know, di Indonesia khususnya, terdapat berbagai aktivitas bisnis
4
EFRINA MASDAINI, S.E., M.SI (NIDN 0220048603) ETIKA BISNIS FEB UMP 2022/2023
yang sangat berpengaruh terhadap lingkungan. Contohnya pabrik yang menghasilkan limbah
dan mengotori air di sekitar perumahan warga.
1. Mengarahkan manajemen
Para pemangku kepentingan seperti dewan direksi dapat membantu perusahaan dalam
mengambil tindakan. Mereka mampu memberikan rekomendasi atau keputusan tertentu
terhadap operasional sebuah departemen seperti layanan, sumber daya manusia, atau
penelitian-pengembangan untuk dikelola agar bisa memastikan kesuksesannya.
2. Mendukung keuangan
Stakeholder seperti investor utama bisa kapan saja membawa atau mengambil uang mereka
dari perusahaan. Dengan begitu, mereka akan bergantung pada kinerja dan finansial
perusahaan.
Artinya, mereka dapat menekan kinerja perusahaan atau bahkan mengubah strategi bisnis
(jika perlu) agar bisnis dapat berkembang dengan baik.
Stakeholder utama seperti pemilik perusahaan atau dewan direksi memiliki kekuatan untuk
mengambil dan mempengaruhi keputusan anggota dewan lainnya mengenai jalannya bisnis.
Para pemangku kepentingan ini juga memiliki kekuasaan untuk menunjuk manajemen tingkat
senior. Oleh karena itu, mereka ada di semua bidang pengambilan keputusan utama.
Misalnya pengambilan keputusan mengenai likuidasi dan juga akuisisi.
5
EFRINA MASDAINI, S.E., M.SI (NIDN 0220048603) ETIKA BISNIS FEB UMP 2022/2023
5. Tanggung jawab sosial
Stakeholder bisa disebut juga berperan sebagai hati nurani dari perusahaan. Mereka dapat
membuat perusahaan mematuhi undang-undang hak asasi manusia dan lingkungan. Mereka
juga memantau dan bisa menentang keputusan yang diambil oleh bisnis, jika itu merugikan
tujuan jangka panjang perusahaan.
Pada jenis hubungan ini, perusahaan akan membuat keputusan tanpa memperhatikan pihak
lain seperti pemerintah, masyarakat, investor, bahkan pelanggan. Perusahaan yang berada di
fase ini akan lebih berfokus terhadap barang dan jasa yang mereka produksi serta
penjualannya.
Pada step ini, perusahaan akan menyadari bahwa mereka tidak dapat mengabaikan semua
pemangku kepentingan. Tapi, perusahaan yang memasuki tahap reaktif bersedia untuk
menanggapi stakeholder hanya karena terpaksa sehingga bersikap tidak profesional dan
defensif. Misalnya, perusahaan ABC meluncurkan produk baru berupa protein shake.
Namun, sebagian besar stakeholder mendorong company untuk memotong kerugian mereka
dengan cara menghentikan produk baru tadi. Dalam hal ini, perusahaan akan bersikap setuju
hanya karena ingin membungkam para stakeholder, bukan karena mereka yakin bahwa itu
adalah ide yang bagus.
6
EFRINA MASDAINI, S.E., M.SI (NIDN 0220048603) ETIKA BISNIS FEB UMP 2022/2023
3. Proactive (Hubungan yang proaktif)
Untuk mendapatkan imbal hasil. Untuk menyediakan barang maupun jasa yang
dibutuhkan masyarakat. Untuk meningkatkan kesejahteraan pemilik bisnis maupun
masyarakat terutama yang ada disekitarnya. Menciptakan lapangan kerja baru bagi
masyarakat.
7
EFRINA MASDAINI, S.E., M.SI (NIDN 0220048603) ETIKA BISNIS FEB UMP 2022/2023
puas dengan pelayanan Anda mereka biasa akan menyebarkan informasi pengalaman negatif
bertransaksi dengan Anda di sosial media.
Karyawan yang memiliki etika bisnis ditempat kerja merupakan kunci utama dari
kesuksesan perusahaan. Mereka akan memiliki pemahaman, dapat dipercaya, dapat
diandalkan, memiliki motivasi, perhatian dan juga bertanggung jawab dengan beradapatasi
dengan segala posisi dan pekerjaan yang diberikan kepada mereka. Pada saat perusahaan
mengalami kekurangan karyawan karena beberapa karyawan meninggalkan perusahaan
karena perubahan, maka karyawan yang memiliki etika bisnis dapat dipercaya dan
bertanggung jawab atas perubahan tersebut. Mereka akan berusaha untuk memaksimalkan
pekerjaan mereka.
Pengambilan keputusan etis yaitu proses pemilihan suatu cara dari beberapa alternatif
dan keputusan yang dihasilkan tidak melanggar norma hukum dan dapat
dipertanggungjawabkan secara moral. Etika profesi merupakan hal yang harus ditaati,
dipahami dan diamalkan oleh setiap profesi termasuk profesi konsultan pajak.
8
EFRINA MASDAINI, S.E., M.SI (NIDN 0220048603) ETIKA BISNIS FEB UMP 2022/2023
Langkah – langkah yang digunakan ketika mengambil sebuah keputusan dalam berbisnis,
yaitu:
1. Menentukan fakta-fakta
Yang paling penting ketika kita mengambil keputusan agar sesuai, yaitu mencari
dulu fakta yang sesungguhnya terjadi dan bukan hanya sebuah opini saja.
Konsekuensi-konsekuensi
6. Memantau hasil
Dan pada akhirnya kita tinggal melihat dan memantau hasil dari apa yang telah
ditentukan dan dipilih.
9
EFRINA MASDAINI, S.E., M.SI (NIDN 0220048603) ETIKA BISNIS FEB UMP 2022/2023