Anda di halaman 1dari 6

SILVANA DWIYANTI KARURU (A012211107)

Tugas Business Ethics and Organizational Culture

Kelas B4

Chapter 8 :The Global Environment, Stakeholder Management adn Multinational


Corporations

Hubungan Ekonomi Global dan Globalisasi

Lingkungan global terdiri dari satu perangkat hubungan dinamis antara pasar
keuangan, budaya, politik, hukum, teknologi, kebijakan pemerintah, dan berbagai
kepentingan stakeholders. Lingkungan global ini juga melibatkan warga negara, keluarga,
dan masyarakat yang dan banyak yang tidak dilayani oleh perusahaan multinasional. Kita
mulai dengan mengidentifikasi kekuatan yang mendasari proses globalisasi secara umum,
dan kemudian menyajikan isuisu etis dalam perusahaan yang menghadapi lingkungan
global. Kemudian, kompetensi bahwa manajer dan profesional harus bersaing ketika
melakukan bisnis internasional yang hadir. Ketika dibandingkan membahas sosial "sisi
gelap" dari masalah etika dan globalisasi, dilanjutkan dengan presentasi dari perusahaan
multinasional sebagai stakeholder dan hubungan negara tuan rumah mereka. Kita akan
menyimpulkan dengan mengidentifikasi metode negosiasi untuk membuat keputusan etis
dengan pertimbangan membuat konteks lintas budaya.

Globalisasi Dan Kekuatan Perubahan. Globalisasi melibatkan integrasi teknologi,


pasar, politik, budaya, tenaga kerja, produksi, dan perdagangan. Ancaman terbaru untuk
stabilitas dan krisis pertumbuhan ekonomi, dari kontrol praktek investasi, disfungsional
regulasi pemerintah, kenaikan harga minyak dan energi, dan terorisme global, yang
semuanya terus menghasilkan biaya untuk bisnis dan masyarakat.

Etika dalam bisnis Global

Etika bisnis yang etis akan menuntut transparasi ekonomi global, seperti:

1. Dengan landasan falsafah Pancasila, memperoleh pengendalian diri untuk


mendapatkan keuntungan

2. Kepekaan terhadap lingkungan

3. Mengembangkan persaingan yang sehat

4. Memelihara Alam untuk jangka Panjang

5. Memelihara Sosial, Politik dan Hukum yang berlaku


Pendekatan Manajemen Stakeholder
Pendekatan manajemen stakeholder adalah cara memahami secara etis dampak dari
lingkungan dan kelompok terhadap isu spesifik yang mempengaruhi pemangku kepentingan.
Sehingga perusahaan, media, kelompok politik, konsumen, karyawan, pesaing, dan kelompok
lainnya dapat merespon saat mereka menghadapi sebuah isu, dilema, ancaman, atau peluang.
Pendekatan manajemen stakeholder mengartikulasikan strategi kolaboratif dan
mencari win-win kolaboratif berdasarkan pada:
 Mengidentifikasi dan memprioritaskan isu, ancaman, atau peluang
 Pemetaan siapa pemangku kepentingan
 Mengidentifikasi minat, dan sumber daya mereka
 Menunjukkan siapa anggota koalisi atau mungkin menjadi anggota
 Menunjukkan etika masing-masing pemangku kepentingan
 Mengembangkan strategi kolaboratif dan dialog dari untuk mengembangkan rencana dan
interaksi ke dalam keinginan semua pihak.
Pendekatan Manajemen Stakeholder didasarkan pada teori instrumental yang
berpendapat “subset dari prinsip-prinsip etika yang dapat menghasilkan keuntungan
kompetitif yang signifikan. Pendekatan Manajemen stakeholder dimulai dengan menanyakan
kekuatan eksternal lingkungan umum yang mempengaruhi organisasi.
Stakeholder (pemangku kepentingan)
Stakeholder adalah seseorang atau kelompok yang mempengaruhi atau dipengaruhi
oleh aktivitas, keputusan, kebijakan, praktik dan tujuan organisasi. Pada dasarnya,
stakeholder dibagi atas dua yaitu; (1) stakeholder utama; (2) stakeholder sekunder.
Kepentingan (stake)
Kepentingan merupakan setiap keuntungan, bagian, atau klaim yang suatu kelompok
atau seseorang peroleh dari hasil kebijakan, prosedur atau tindakan perusahaan terhadap
pihak lain.
2.2 Mengapa Pendekatan Manejemen Stakeholder digunakan dalam Etika Bisnis?
Teori stakeholder berpendapat bahwa perusahaan harus memperlakukan konstituen
mereka dengan adil agar bisa tampil lebih baik dalam pasar. Hal yang mendasari pendekatan
manajemen stakeholder adalah perintah etis yang mengamanatkan hubungannya dengan
stockholder: (1) bertindak dalam kepentingan dan untuk keuntungan konsumen, karyawan,
supplier, dan stockholder; (2) bertanggungjawab dan memenuhi hak stakeholder.
Pendekatan Manajemen Stakeholder: Kritik dan Tanggapan
Teori stakeholder muncul sebagai kritik karena menganggap tanggungjawab
perusahaan hanya kepada stockholder selaku pihak yang bekerjasama dengan perusahaan.
Berikut beberapa kritik teori stakeholder yang pernah muncul:
1. Meniadakan dan melemahkan tugas fidusia manajer;
2. Melemahkan pengaruh dan kekuatan kelompok pemangku kepentingan;
3. Melemahkan perusahaan
4. Perubahan karakter jangka panjang system kapitalis.
Dimensi etis teori stakeholder didasarkan pada pandangan bahwa
kepentinganperusahaan bukan semata untuk pemilik saham karena tanggungjawab
perusahaan bukan hanya ekonomi tapi lebih jauh tanggungjawab social.

2.3 Cara melakukan Analisis Stakeholder


Analisis stakeholder adalah metode untuk membantu memahami hubungan antara
organisasi dan kelompok yang seharusnya saling berinteraksi.
Menjadikan pihak ketiga sebagai Pengamat yang objektif
Tujuan mengambil pihak ketiga ketika melakukan analisis stakeholder adalah untuk
dapat melihat semua sisi dari sebuah masalah dan kemudian secara objektif mengevaluasi
klaim, tindakan dan hasil dari semua pihak.
Peran CEO dalam analisis stakeholder
Asumsikan anda adalah CEO yang bekerja dengan manajer puncak di sebuah
perusahaan yang baru saja terlibat kontroversi Internasional. Anda ingin mendapatkan
pegangan pada situasi tanpa merujuk pada metode “firefighting” manajemen yang tak perlu.
Beberapa staf anggota kepercayaan anda menyarankan untuk mengadopsi pendekatan
perencanaan cepat seraya merespon fokus terdekat dan memahami “siapa, apa, dimana,
kapan, dan mengapa” situasi sebelum melangkah ke pertanyaan bagaimana. Di sisi lain
perencana strategis senior anda menyarankan untuk memimpin dan berpartisipasi dalam
analisis stakeholder.
Analisis stakeholder adalah serangkaian langkah-langkah yang ditujukan untuk tugas-tugas
berikut: (1) Memetakan hubungan stakeholder; (2) Memetakan koalisi stakeholder; (3)
Menilai sifat kepentingan masing-masing stakeholder; (4) Menilai sifat kekuasaan masing-
masing stakeholder; (5) Buatlah sebuah matriks tanggungjawab moral stakeholder (6)
Kembangkan strategi dan taktik khusus (7) Monitor pergeseran koalisi.
3.4 Metode Negosiasi: Menyelesaikan Perselisihan Stakeholder
Sengketa adalah bagian dari hubungan pemangku kepentingan. Kebanyakan sengketa
ditangani dalam konteks hubungan saling percaya dan saling menguntungkan antar para
pemangku kepentingan, lainnya adanya perpindahan dari system resmi ke sistem regulasi.
Metode Penyelesaian Sengketa Stakeholder
Teknik penyelesaian sengketa mencakup berbagai metode dimaksudkan untuk
membantu pihak berperkara menyelesaikan masalah. Metode dapat dilihat pada sebuah
kontinum mulai dari metode face-to-face negosiasi untuk litigasi.
Empat prinsip proses negosiasi menurut Roger Fry dan William Ury’s yang hampir terus
digunakan terdiri atas:
1. Memisahkan orang dari masalah
2. Fokus pada kepentingan bukan posisi/jabatan
3. Mengeneralisasikan suatu pilihan sebelum menetapkan sebuah kesepakatan
4. Bersikeras bahwa kesepakatan didasarkan pada kriteria objektif

2.5 Pendekatan Stakeholder dan Penalaran Etika


Pertimbangan etis dalam analisis stakeholder melibatkan beberapa pertanyaan terkait
etika. Dalam bab ini dijelaskan prinsip-prinsip etika utama yang dapat digunakan untuk
memeriksa motivasi individu untuk menyelesaikan dilema etika. Prinsip dan kerangka etika
tersebut meliputi: (1) prinsip kebaikan umum; (2) hak; (3) keadilan; (4) utilitiarisme
(kegunaan); (5) relativism (relativitas); (6) Universalism (universalitas) yang dapat
diterapkan untuk sistem, kebijakan, dan motif.

2.6 Tanggungjawab Moral Profesional Area Lintas Fungsional


Salah satu tujuan analisis stakeholder adalah untuk mendorong dan mempersiapkan
manajer mengartikulasikan tanggunggjawab moral mereka, serta tanggung jawab perusahaan
dan profesi ke arah konstituen mereka yang berbeda-beda. Analisis stakeholder
memfokuskan perhatian dan proses pengambilan keputusan moral pada kejadian-kejadian
eksternal. Pendekatan stakeholder juga berlaku secara internal, terutama untuk manajer
individu dalam bidang fungsional. Para manajer dilihat sebagai jalan untuk mempengaruhi
pihak eksternal.
Pemasaran dan Manajer profesional dan Penjualan sebagai Stakeholder
Sebuah dilemma moral utama bagi manajer pemasaran harus memilih antara
keputusan yang menguntungkan atau tanggung jawab social di sisi lain.
R & D, Teknik Profesional, dan Manajer sebagai stakeholder
Manajer R & D dan insinyur bertanggungjawab atas keselamatan dan keandalan
desain produk.
Akuntansi dan Profesional Keuangan dan Manajer dan Stakeholder
Akuntansi professional keuangan bertanggungjawab untuk kesejahteraan klien dengan
menjaga kepentingan keuangan mereka.
Manajer Relasi Publik sebagai stakeholder
Manajer Relasi Publik harus terus-menerus berinteraksi dengan kelompok-kelompok
luar dan eksekutif perusahaan terutama di jaman ketika media komunikasi, hubungan
eksternal dan pengawasa public memainkan peran penting. dilema moral dapat muncul ketika
manajer harus membela tindakan perusahaan yang memiliki efek kurang baik bagi
masyarakat atau stakeholder.
Manajer Sumber Daya Manusia sebagai Stakeholder
Dilema etika yang dapat muncul bagi manajer SDM ketika kebijakan tindakan
afirmasi terancam mendukung kebijakan perusahaan untuk menyembunyikan bias dan
menjaga keuntungan.

2.7 Isu Manajemen, Pendekatan Stakeholder dan Etika: Integrasi Kerangka


Metode isu manajemen membantu untuk mulai mengidentifikasi dan menganalisis
isu-isu utama sebelum melakukan analisis stakeholder. Sebelum membahas cara
mengintegrasikan manajemen stakeholder ada beberapa hal yang penting dipahami antara
lain:
1. Masalah – persoalan, pertentangan, atau argument di antara organisasi dengan satu
atau lebih stakeholder dan/stickholder.
2. Masalah umum lainnya – masalah ini bisa muncul dari pihak eksternal dari
perusahaan atau industry berbeda.
Stakeholder dan Manajemen Masalah: “Menghubungkan titik”
Pertanyaan analisis pemangku kepentingan membantu “menghubungkan titik-titik”
dalam memahami dan menutup gap masalah manajemen. Mengapa? Pertanyaan stakeholder
membantu menemukan “siapa yang melakukan apa kepada siapa untuk mempengaruhi yang
menghasilkan, dan berapa biaya serta hasil.
Dimensi Moral Stakeholder dan Manajemen Masalah
Beberapa penelitian menyatakan bahwa penalaran moral adalah “masalag terikat”
bahwa orang-orang umumnya berprilaku lebih baik ketika masalah moral penting. ketika
motif etis absen dari pikiran, perasaan dan aktivitas pemimpin dan professional dapat manjadi
beban bagi semua stakeholder.
Pengantar Masalah Manajemen: Dua Kerangka
Bagian ini menyajikan 2 kerangka isu umum pemetaan dan pengaturan isu sebelum
dan sesudah berevolusi atau meledak menjadi masalah menjadi krisis. Ada tiga pendekatan
yang bisa menjadi alternative untuk diterapkan dalam kondisi tertentu:
1. Enam langkah proses manajemen isu (Six-step issue management Process). Proses
pendekatan tersebut terdiri atas enam langkah yaitu: Pemindaian lingkungan dan
identifikasi masalah, analisis isu, peningkatan dan prioritas isu, strategi penyelesaian
isu, respond dan implementasi isu, serta evaluasi dan monitoring isu.
2 Tujuh tahap proses pengembangan isu (seven-phase issue development process).
Berikut beberapa tahap siklus hidup yang disarankan untuk melacak suatu isu/masalah yaitu:
(1) muncul perasaan dibutuhkan; (2) berkembangnya media; (3) keinginan kelompok maju
menambah momentum dan pertumbuhan (4) Kebijakan diadopsi dari yuridiksi politik
terkemuka; (5) Pemerintah memberikan perhatian pada masalah; (6) masalah dan kebijakan
berkembang menjadi kebijakan dan undang-undang; (7) isu dan kebijakan masuk litigasi.

Anda mungkin juga menyukai