Anda di halaman 1dari 7

Nama : SUCI FITRIA SARI

NIM : 1711012

Kelas : AS-2

Mata Kuliah : Akuntansi Sektor Publik

JAWABAN

1. Anggaran sektor publik penting karena beberapa alasan, yaitu karena anggaran
merupakan alat bagi pemerintah untuk mengarahkan sos ial- ekonomi,
menjamin k e s i n a m b u n g a n , d a n m e n i n g k a t k a n k u a l i t a s h i d u p m a s y a r a k a t ,
a n g g a r a n j u g a diperlukan karena adanya masalah keterbatasan sumber daya
sedangkan keinginan masyarakat yang tak terbatas dan terus berkembang, dan
anggaran juga diperlukanuntuk menyakinkan bahwa pemerintah telah bertanggung jawab
terhadap rakyat.
2. Anggaran sebagai alat perencanaan digunakan untuk:

 merumuskan tujuan serta sasaran kebijakan agar sesuai dengan visi dan misi yang
ditetapkan,

 merencanakan berbagai program dan kegiatan untuk mencapai tujuan organisasi


sertamerencanakan alternatif sumber pembiayaannya,

 mengalokasikan dana pada berbagai program dan kegiatan yang telah disusun,

 menentukan indikator kinerja dan tingkat pencapian strategi.


Anggaran Sebagai Alat Pengendalian (Control Tool), dilakukan dengan 4 cara, yaitu:

 Membandingkan kinerja aktual dengan kinerja yang dianggarkan;

 Menghitung selisih anggaran (favourable dan unfavourable variances

 Menemukan penyebab yang dapat dikendalikan (controllable) dan tak dapat dikendalikan
(uncontrollable) atas suatu varians;

 Merevisi standar biaya atau target anggaran untuk tahun berikutnya.


3.   A). Anggaran sebagai alat perencanaan (Planning Tool)

Anggaran merupakan alat perencanaan manajemen untuk mencapai tujuan organisasi.


Anggran sektor publik dbuat uantuk merencanakan tindakan apa yang akan dilakukan oleh
pemerintah, berapa biaya yang dibutuhkan, dan berapa hasil yang diperoleh dari belanja
pemerintah tersebut

b)        Anggaran sebagai alat pengendalian

Sebagai alat pengendalian, anggaran memberikan rencana detail atas pendapatan dan
pengeluaran pemerintah agar pembelanjaan yang dilakukan dapat dipertanggungjawabkan
kepada publik. Tanpa anggaran, pemerintah tidak dapat mengendalikan pemborosan-pemborosan
pengeluaran. Anggaran sektor publik dapat digunakan untuk mengendalikan eksekutif. 

c)        Anggaran sebagai alat kebijakan fiskal

Anggaran sebagai alat kebijakan fiskal pemerintah digunakan untuk menstabilkan


ekonomi dan mendorong pertumbuhan ekonomi. Melalui anggaran publik tersebut dapat
diketahui arah kebijakan fiskal pemerintah, sehingga dapat dilakukan prediksi-prediksi dan
estimasi ekonomi. Anggaran dapat digunakan mrndorong, memfasilitasi, dan mengkoordinasi
kegiatan ekonomi masyarakat sehinnga dapat mempercepat pertumbuhan ekonomi.

d)       Anggaran sebagai alat politik

Anggaran digunakan untuk memutuskan perioritas-perioritas dan kebutuhan keuangan


terhadap prioritas tersebut. Pada sektor publik anggaran merupakan dokumen politik sebagai
bentuk komitmen eksekutif dan kesepakatan legislatif atas penggunaan dana publik untuk
kepentingan tertentu. Anggaran bukan sekedar masalah teknis akan tetapi lebih merupakan alat
politik.  Oleh karena pembuatan anggaran memerlukan political skill, coalition building,
keahlian bernegoisasi, dan pemahaman tentang prinsip manajemen keuangan publik oleh para
manajer publik.
e)        Anggaran sebagai alat komonikasi dan koordinasi

Setiap unit kinerka pemerintahan  terlibat dalam proses penyusunan anggaran. Anggaran
publik merupakan alat koordinasi antar bagian pemerintahan. Anggaran publik yang disusun
dengan baik akan mampu mendeteksi terjadinya inkonsistensi suatu unit kerja dalam pencapaian
tujuan organisasi. Disamping itu juga anggaran pulik berfungsi sebagai alat komunikasi antar
unit kerja dalam lingkungan eksekutif.

f)         Anggaran sebagai alat penilaian kinerja

Anggaran merupakan wujud komitmen dari eksekutif kepada legislatif. Kinerja eksekutif
akan dinilai berdasarkan pencapaian target anggaran dan efisiensi pelaksanaan anggaran. Kinerja
manajer publik dinilai berdasarkan berapa yang berhasil ia capai dikaitkan dengan anggaran yang
telah ditetapakan.

g)        Anggaran sebagai alat motivasi

Anggaran dapat digunakan sebagai alat untuk memotivasi manajer dan stafnya agar dapat
bekerja secara ekonomis, efektif, dan efesien dalam mencapai target dan tujuan organisasi yang
telah ditetapkan. Target anggaran hendaknya jangan terlalu tinggi sehingga tidak dapat dipenuhi,
namun juga jangan terlalu rendah sehingga terlalu mudah untuk dicapai.

h)        Anggaran sebagai alat untuk menciptakan ruang publik

Anggaran publik tidak boleh diabaikan oleh kabinet, birokrat dan DPR/DPRD.
Masyarakat, LSM, Perguruan Tinggi, dan berbagai organisasi kemasyarakatan harus terlibat
dalam proses penganggaran sektor publik. Kelompok masyarakat yang terorganisir akan
mencoba mempengaruhi anggaran pemerintah untuk kepentingan mereka.

4. Anggaran sebagai alat kebijakan fiscal adalah anggaran sebagai alat kebijakan fiskal
pemerintah digunakan untuk menstabilkan ekonomi dan mendorong pertumbuhan ekonomi.
Melalui anggaran publik tersebut dapat diketahui arah kebijakan fiskal pemerintah, sehingga
dapat dilakukan prediksi-prediksi dan estimasi ekonomi. Anggaran dapat digunakan
mrndorong, memfasilitasi, dan mengkoordinasi kegiatan ekonomi masyarakat sehinnga dapat
mempercepat pertumbuhan ekonomi.
      Anggaran sebagai alat politik, anggaran digunakan untuk memutuskan perioritas-
perioritas dan kebutuhan keuangan terhadap prioritas tersebut. Pada sektor publik anggaran
merupakan dokumen politik sebagai bentuk komitmen eksekutif dan kesepakatan legislatif atas
penggunaan dana publik untuk kepentingan tertentu. Anggaran bukan sekedar masalah teknis
akan tetapi lebih merupakan alat politik.  Oleh karena pembuatan anggaran memerlukan political
skill, coalition building, keahlian bernegoisasi, dan pemahaman tentang prinsip manajemen
keuangan publik oleh para manajer publik.
5. Siklus-siklus Anggaran :
Tahap Persiapan (Preparation)
 Pemberian arahan berdasarkan Rencana Strategis Organisasi
Hal ini dapat disampaikan melalui pimpinan organisasi/ dewan pembina organisasi
dengan memberikan pandangannya mengenai berbagai peluang serta kemungkinan/arahan
stategis terkait kegiatan yang akan dilakukan
 Usulan/Masukan dari tingkatan unit kerja/program
Arahan dari pimpinan organisasi/dewan pembina akan ditindaklanjuti oleh unit
kerja/program melalui pengajuan disain program yang dilengkapi dengan estimasi biaya yang
diperlukan. Selain itu, dibutuhkan juga indikator pencapaian untuk memudahkan proses
monitoring dan evaluasi.Dalam mengembangkan anggaran dibutuhkan pula sifat fleksibiltasnya,
yang dikenal dengan Anggaran Fleksibel. Anggaran yang menyesuaikan (flexes) untuk
perubahan volume aktivitas dengan jumlah rupiah yang dianggarakan. Anggaran ini sangat
bermanfaat untuk mengendalikan biaya produksi dan beban operasi.
Dalam penyusunan anggaran yang perlu diperhatikan adalah adanya kegiatan prioritas.
Kegiatan ini dikategorikan sebagai kegiatan yang menempati urutan teratas untuk segera
dilakukan sebelum melakukan kegiatan lainnya.
Tahap Ratifikasi (Ratification)
 Kompilasi usulan anggaran
Proses selanjutnya adalah pengumpulan/kompilasi seluruh usulan anggaran dan
mendiskusikannya bersama. Hal ini penting dilakukan, karena pada tahapan ini usulan dari
berbagai unit kerja/program akan digabungkan menjadi rencana anggaran organisasi. Dengan
dilakukannya penggabungan ini, sinkronisasi antar program dapat terjalin satu sama lain.
Namun perlu diingat, setiap masukan/usulan yang diberikan dan sinkronisasi program
yang diajukan senantiasa harus memperhitungkan kepentingan organisasi dan realitas yang ada
dilapangan. Oleh karena itu pengkategorian& skala prioritas usulan anggaran penting dilakukan.
 Tahap Implementasi (Implementation)
 Anggaran Penerimaan
Tahapan terpenting dalam proses penyusunan anggaran organisasi adalah memprediksi
sumber dana untuk membiayai kegiatan yang direncanakan. Padahal sumber dana dikenal
sebagai bagian dari anggaran yang tidak dapat dikontrol oleh organisasi. Oleh karena itu, penting
untuk melihat dan menghitung kembali besaran perkiraan dengan menggunakan data historis
yang dimiliki karena perkiraan pendapatan akan mempengaruhi secara langsung tingkat kegiatan
yang akan dilakukan.Hal ini tidak lepas dari peran bagian keuangan sebagai penyusun dan
pengelola anggaran kas organisasi. Anggaran ini akan menunjukkan rencana dan penggunaan kas
dalam satu tahun anggaran. Dalam penganggaran ini terdiri dari rencana aliran kas masuk dan
juga rencana aliran kas keluar.
Sifat dari aliran kas tersebut baik aliran kas masuk maupun aliran kas keluar maka akan
bersifat dengan terus menerus. Dengan membuat anggaran kas yang juga menjadi aktivitas
dalam manajemen keuangan tersebut maka organisasi bisa mempersiapkan pengelolaan untuk
jangka pendek maupun jangka panjang. Adanya anggaran kas juga bisa digunakan sebagai dasar
kebijakan untuk mendapatkan modal. Yang lebih penting bahwa dalam pembuatan anggaran kas
ini maka bisa dijadikan penilaian terhadap realisasi pengeluaran kas yang sebenarnya.
 Skenario Anggaran
Untuk mengantisipiasi sulitnya memprediksi besaran anggaranpenerimaan, dapat dibuat
anggaran penerimaan dalam berbagai skenario yang terbagi dalam tiga tingkatan, yaitu
konservatif, moderat, dan agresif.
Tingkat konservatif berarti, perkiraan sumber dana diprediksi berdasakan pada sumber
dana dengan tingkat kepastiannya yang tinggi, yaitu dari sumber dana yang sudah pasti
didapatkan. Tingkatan moderat, artinya anggaran ini mempertimbangkan sumber dana yang
relatif lebih rendah tingkat kepastiannya. Dengan demikian, sumber dana suatu organisasi akan
lebih besar diperhitungkannya dibandingkan dengan tingkatan konservatif. Sedangkan anggaran
dengan tingkat agresif, mempersepsikan sumber dana yang akan diperoleh termasuk dana yang
lebih kecil kepastian perolehannya. Dengan demikian, pada tingkatan ini anggaran suatu
organisasi memiliki sumber dana lebih dibandingkan konservatif maupun moderate.
Berdasarkan skala prioritas, skenario konservatif menunjukkan bahwa kegiatan yang
dimiliki mempunyai priortas utama dengan mementingkan hal-hal esesnsial yang mempengaruhi
periode yang bersangkutan. Lain halnya dengan moderate maupun agresif, skenario ini
cenderung memiliki kegiatan-kegiatan yang berada pada prioritas yang lebih rendah dalam
pengerjaannya dapat dilakukan kemudian disesuaikan dengan ketersediaan sumber dana.
 Penentuan Biaya Tetap dan Biaya Variabel
Setelah menentukan skenario yang digunakan, langkah selanjutnya adalah menentukan
besaran biaya yang akan dianggarkan, yaitu identifikasi biaya tetap (fixed cost) yaitu biaya yang
harus dikeluarkan tidak tergantung pada tingkat kegiatan yang dilakukan organisasi atau dengan
kata lain ada atau tidak ada kegiatan biaya-biaya tersebut harus dikeluarkan. Misalnya, biaya
sewa kantor, gaji pegawai keuangan dan administrasi, gaji pimpinan dan overhead lainnya
bersifat tetap dan terus menerus. Bagaimana caranya? Cara yang mungkin dilakukan adalah
dengan menggunakan data historis yang dimiliki dari periode yang lalu dijadikan sebagai dasar
perkiraan dikaitkan dengan beban yang dikerjakanjuga mempertimbangkan dengan
memperkirakan kenaikan harga yang mungkin akan terjadi.
Biaya lain dengan karakter yang berbeda adalah biaya variabel. Biaya ini adalah biaya-
biaya yang diperkirakan akan timbul sejalan dengan volume kegiatan yang direncanakan oleh
organisasi. Dengan mempertimbangkan biaya tetap dan biaya variabel, maka bila pendapatan
organisasi terbatas, prioritas utama diberikan kepada pemenuhan biaya tetap. Hal ini dilakukan
karena biaya tetap merupakan biaya yang sulit untuk dihindarkan. Bahkan meskipun organisasi
tidak memiliki aktivitas program apapun, biaya tetap ini senantiasa muncul.
Tahap Pelaporan dan Evaluasi
 Proyeksi arus kas
Berdasarkan tahapan-tahapan di atas, tahapan akhir adalah menyusun anggaran
menggunakan komponen anggaran penerimaan yang terdiri dari tiga skenario yang tersedia,
pengeluaran per unit kerja/program dengan menggunakan skenario yang sama, menetapkan
biaya tetap (fixed cost) pengelolaan organisasi sebagai minimum pendapatan yang harus
diperoleh.
Apabila sudah disepakati bersama, maka bagian keuangan dapat membuat proyeksi arus
kas. Proyeksi arus kas ini bertujuan untuk memperhitungkan jadwal kegiatan dari masing-masing
program. Proyeksi arus kas ini juga penting untuk melihat adanya kemungkinan organisasi
menghadapi periode defisit anggaran akan terjadi. Dikuatirkan hal ini menyebab tidak adanya
alternatif pendanaan pendanaan lainnya sehingga pilihan yang akan diambil adalah pengunduran
jadwal kegiatan atau bahkan pengurangan kegiatan. Melihat pentingnya perencanaan angaraan
ini, sudah seharusnya organisasi nirlaba memperhatikan arahan, masukan, dan situasi yang ada.
Hal ini tidak terlepas dari kontribusi dari berbagai pihak, sehingga nantinya anggaran dapat
berjalan sesuai dengan fungsinya.
6.   Tiga klasifikasi penganggaran (GFS 2001) adalah pertama, klasifikasi fungsi merinci
alokasi anggaran lebih lanjut menurut fungsi, subfungsi, program dan kegiatan. Kedua
klasifikasi organisasi merinci alokasi anggaran lebih lanjut menurut bagian anggaran
(Kementerian/Lembaga), unit eselon I dan satuan kerja. Dan ketiga, klasifikasi ekonomi
merinci alokasi anggaran lebih lanjut menurut jenis belanja. Klasifikasi ini dipakai juga
untuk anggaran APBN di Indonesia, agar anggaran yang untuk mengatur keuangan Negara
jelas.

Anda mungkin juga menyukai