Anda di halaman 1dari 2

Analisis terbit Peraturan Pemerintah nomor 44 tahun 2021 tentang

Pelaksanaan Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak


Sehat sebagai Implementasi Fungsi pengaturan pemerintahan

Fungsi pengaturan merupakan fungsi yang dimiliki pemerintahan untuk mengendalikan


manusia atau masyarakat dengan suatu aturan atau pembatasan tertentu yang tidak hanya
ditujukan pada masyarakat saja melainkan juga pada pemerintahan itu sendiri. Dengan fungsi
pengaturan ini pemerintah dapat membentuk suatu peraturan perundang-undangan atau
membuat kebijakan yang lebih dinamis untuk mengatur kehidupan masyarakat.
Salah satu bentuk peran fungsi pengaturan pemerintahan antara lain dengan membuat
peraturan dalam bidang ekonomi juga dengan mengeluarkan kebijakan kebijakan ekonomi.
Bidang ekonomi yang berkembang semakin pesat sehingga dibutuhkan pengaturan dan
kebijakan yang dinamis. Oleh karena itu, pemerintah tahun 2021 menerbitkan Peraturan
Pemerintah nomor 44 tahun 2021 tentang Pelaksanaan Larangan Praktek Monopoli dan
Persaingan Usaha Tidak Sehat yang merupakan perangkat pelaksanaan dari undang undang
nomor 5 tahun 1999 tentang Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat.
Pemerintah Sadar bawah perlu mengeluarkan Peraturan pelaksana ini karena semakin pesat
perkembangannya bidang ekonomi yang didukung oleh teknologi. untuk mengantisipasi
praktek monopoli dan persaingan tidak sehat semakin marak kembali. Sehingga dikeluarkan
Peraturan pelaksana ini.
Monopoli itu sendiri adalah pemusatan kegiatan sumber ekonomi yang dilakukan untuk
menguasai produksi dan pemasaran barang atau jasa tertentu. Hal ini menyebabkan timbulnya
persaingan bisnis yang tidak sehat dan kerugian pada konsumen. Dan pemerintah dengan
fungsi pengaturannya membuat UU nomor 5 tahun 1999 tentang larangan praktek monopoli
dan persaingan usaha tidak sehat Untuk mengendalikan praktik monopoli di masyarakat. Hal
ini dilakukan demi terciptanya keseimbangan dan kestabilan antara kepentingan pengusaha
dan konsumen. Selain itu, dengan adanya pengaturan ini, akan tercipta ekosistem
perekonomian yang kondusif dan peningkatan efisiensi ekonomi sosial. Efektivitas dan
efisiensi dalam menjalankan usaha juga akan semakin meningkat.
Contoh kasus monopoli akhir akhir ini, monopoli yang dilakukan oleh PT. Conch South
Kalimantan Cement (CONCH) yang dinilai telah melakukan dengan sengaja menurunkan harga
semen atau jual rugi untuk menguasai pasar. Atas pelanggaran tersebut CONCH dijatuhkan
denda sejumlah Rp 22.352.000.000 (dua puluh dua miliar tiga ratus lima puluh dua juta
rupiah) Oleh Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU). CONCH di Kalimantan Selatan
menjual semen jenis Portland Composite Cement (PCC) seharga Rp58 ribu per zak 50
kilogram. Sementara, Semen Gresik dari BUMN Semen Indonesia menjual seharga Rp60 ribu-
Rp65 ribu untuk berat kemasan serupa. Hal itu dilakukan oleh CONCH di tahun-tahun
berikutnya yang secara perlahan membuat semen dari luar Kalimantan tersingkir dari pasar.
CONCH secara kepemilikan dikendalikan oleh Anhui Conch Cement Company Limited selaku
induk utama perusahaan multinasional yang memiliki kemampuan finansial yang kuat. Dengan
dukungan tersebut, CONCH memiliki kemampuan dan kekuatan modal finansial untuk
menjalankan strategi bisnis dari proses produksi hingga pemasaran, termasuk strategi
penetapan harga agar lebih murah dibandingkan harga pasar dan/atau harga pelaku usaha
pesaingnya. Hal ini mengakibatkan pasar semen tersebut semakin terkonsentrasi dan
mengakibatkan terjadinya praktik monopoli dan/atau persaingan usaha tidak sehat.

Dengan fungsi pengaturan, bisa menjadi Pembenaran tindakan intervensi pemerintah dalam
interaksi ekonomi adalah kepentingan publik. Dalam hal, pemerintah dengan Komisi Pengawas
Persaingan Usaha (KPPU) menjatuhkan hukuman denda sebesar Rp22 miliar kepada PT. Conch
South Kalimantan Cement (CONCH). Dalam kasus monopoli harga semen ini dengan strategi
harga rugi dapat mengganggu persaingan sehat di pasar sebagai kepentingan umum dan
ekonomi yang efisien sekaligus mewaspadai penguasaan terhadap harga barang dalam hal ini
semen yang menjadi bahan utama membangun bangunan. Dan masyarakat bisa menjadi
korbannya. Sehingga pengaturan dinilai perlu untuk mengatasi permasalahan monopoli
tersebut.
Pada intinya Undang-Undang nomor 5 tahun 1999 tentang anti monopoli dan persaingan usaha
tidak sehat beserta peraturan pelaksananya dirancang untuk selain sebagai bentuk
implementasi Fungsi pengaturan, tetapi mengoreksi tindakan-tindakan dari kelompok pelaku
ekonomi yang menguasai pasar. Karena dengan posisi dominan maka mereka dapat
menggunakan kekuatannya untuk berbagai macam kepentingan yang menguntungkan pelaku
usaha bisa berakibat pelaku usaha sewenang-wenang terhadap harga barang yang bisa
mengsengsara Masyarakat umum. . Sehingga dengan lahirnya Peraturan Pemerintah nomor 44
Tahun 2021 ini diharapkan Praktek monopoli dipasar ekonomi Indonesia bisa ditekan karena
sudah lama Undang undang nya ada tetapi pelaksanaan Belum maksimal.

Anda mungkin juga menyukai