Anda di halaman 1dari 5

Machine Translated by Google

Jurnal Hukum Internasional


www.lawjournals.org
ISSN: 2455-2194, Faktor Dampak: RJIF 5.12
Diterima: 13-02-2021, Diterima: 03-03-2021, Diterbitkan: 30-03-2021
Volume 7, Edisi 2, 2021, Halaman No. 160-164

Tantangan penerapan undang-undang anti monopoli dan persaingan tidak sehat dalam
menciptakan efisiensi pasar di Indonesia

Elza Syarief
Fakultas Hukum, Universitas Internasional Batam, Indonesia, Jl. Gajah Mada, Baloi-Sei Ladi, Batam, Indonesia

Abstrak
Makalah ini ditulis untuk mengetahui pengaruh kebijakan persaingan usaha yang sehat terhadap perekonomian nasional Indonesia. Metode
pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan sosiolegal. Metode ini merupakan penelitian yuridis normatif dengan prinsip utama
materi yang digunakan adalah Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 1999 tentang Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan
Usaha Tidak Sehat. Temuan menunjukkan bahwa Komisi Pengawas Persaingan Usaha dalam penegakan hukum anti monopoli dan persaingan
usaha tidak sehat belum sepenuhnya independensi atau independensi karena adanya faktor penghambat, terutama yang bersifat kelembagaan
yang timbul dari ketentuan peraturan perundang-undangan.

Kata kunci: anti monopoli, persaingan usaha tidak sehat, komisi persaingan Indonesia (ICC), Indonesia

pengantar kompetisi). Pertama dari segi hukum, yaitu dengan menjalankan


Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999 tentang Larangan Praktek usaha yang layak dan tidak melanggar peraturan.
Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat (UU Anti Monopoli) Kedua, dari segi ekonomi, terjadi pemerataan pendapatan dan
menjadi dasar kebijakan persaingan usaha di Indonesia. UU Anti terciptanya iklim usaha yang baik (Darmayoni & Yusa, 2018) . Padahal
Monopoli memiliki sistem regulasi yang unik dalam menyikapi persaingan tidak selalu dilakukan secara positif, tidak jarang pelaku
persaingan usaha dan hubungan usaha kecil. Kebijakan dan undang- usaha melakukan praktik ekonomi yang tidak sehat.
undang persaingan di Indonesia berpihak pada UMKM. Semua
tindakan pelaku UMKM dikecualikan oleh Pasal 50 huruf h Undang- Sehingga diperlukan suatu regulasi untuk mengatur larangan monopoli
Undang Nomor 5 Tahun 1999. Undang-undang ini juga melarang dan persaingan usaha tidak sehat agar kebebasan bersaing dalam
pelaku usaha besar menggunakan kekuatan pasarnya untuk perekonomian dapat dijamin tanpa hambatan. Berdasarkan latar
mengecilkan hati pelaku usaha lain (termasuk UMKM) atau melakukan belakang tersebut, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah
praktik merugikan lainnya. Salah satu tujuan UU ini adalah untuk tentang penerapan efisiensi dan keadilan ekonomi sehubungan
menjamin pemerataan kesempatan berusaha bagi setiap pelaku dengan pelaksanaan larangan integrasi vertikal di Indonesia
usaha. Masalah dalam penelitian ini adalah apa implikasi dari hal sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Monopoli dan Persaingan
tersebut? Usaha Tidak Sehat. Pembahasan selanjutnya adalah mengenai peran
pengecualian bagi pelaku usaha kecil, potensi pelanggaran yang Komisi Pengawas Persaingan Usaha dalam mencegah terjadinya
dilakukan pelaku UMKM dalam hal persaingan usaha, dan cara monopoli dan persaingan usaha tidak sehat. Penelitian ini
pengawasan terhadap pelaku UMKM di negara lain. Ningsih (2019) menggunakan pendekatan yuridis normatif. Materi utama yang
[8] menunjukkan bahwa pengecualian terhadap pelaku usaha kecil digunakan adalah Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5
tidak boleh bersifat mutlak atau mutlak, tetapi tetap harus diawasi Tahun 1999 tentang Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan
oleh instansi terkait. Pengecualian tidak menjamin pelaku usaha kecil Usaha Tidak Sehat.
tidak berbuat curang atau berkelakuan buruk dalam bersaing.
Pengecualian ini berimplikasi positif yaitu bertambahnya jumlah
pelaku UMKM dan berimplikasi negatif yaitu UMKM tidak mau menjadi Efisiensi dan Keadilan Ekonomi
pelaku usaha besar. Pelaku UMKM berpotensi melakukan pelanggaran Wahjono & Marina (2009) [16] menyatakan bahwa kesejahteraan
dalam hal persaingan usaha seperti penetapan harga, boikot, zonasi, masyarakat hanya dapat diperoleh melalui kebebasan masyarakat
perjanjian dengan pihak asing, dan perjanjian tertutup. dalam memilih produk yang dihasilkan oleh produsen termurah
dengan kualitas terbaik dengan layanan pelanggan terbaik dan
pengiriman sempurna. Dengan demikian, produsen dituntut untuk
Thailand merupakan negara yang dapat dijadikan contoh dalam berbenah diri agar efisien dan untuk itu tidaklah mudah. Beberapa
pembinaan dan pengawasan UMKM. Thailand memiliki sistem produsen memilih mencari jalan pintas untuk mencapai prinsip
pengembangan UMKM yaitu one tambon one product. Thailand ekonomi, yaitu meraih keuntungan maksimal dengan mudah.
memiliki beberapa lembaga untuk UMKM seperti Office of Small and Salah satu kemudahan tersebut adalah monopoli. Dalam perekonomian
Medium Enterprises Promotion (OSMEP), Institute for Small and bebas, monopoli merupakan salah satu penyebab kegagalan pasar,
Medium Enterprises Development (ISMED), Competition Commission, oleh karena itu mutlak diperlukan untuk mencegahnya. Di Indonesia,
dan bank khusus untuk UMKM, serta pemerintah pusat dan daerah kebijakan anti monopoli telah diundangkan dalam UU No. 5 Tahun
(Ningsih, 2019) [8]. 1999. Undang-undang ini memiliki nafas yang sama dengan
Perubahan UUD 1945 Pasal 33 ayat 4 bahwa perekonomian nasional
Menurut Widjaja & Gunadi (2021) [17], ada dua manfaat persaingan diselenggarakan berdasarkan demokrasi ekonomi dengan prinsip
usaha agar sehat (fair kebersamaan, yaitu

160
Machine Translated by Google
Jurnal Hukum Internasional www.lawjournals.org

berdasarkan keadilan dan efisiensi. Dalam undang-undang ini, Komisi upaya.


Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) diberi mandat untuk mengawasi
dan melaksanakan kebijakan tersebut. Sebagai perbandingan, kebijakan Praktek Monopoli dan Persaingan Tidak Sehat
persaingan usaha yang sehat di beberapa negara juga akan ditinjau. Praktik monopoli dan persaingan usaha tidak sehat dapat
Berbagai upaya telah dilakukan KPPU, namun yang lebih penting menyebabkan terganggunya berfungsinya mekanisme pasar
adalah bagaimana mendidik masyarakat agar melek dan peka terhadap dengan baik, sehingga menghambat perkembangan ekonomi
permasalahan persaingan usaha yang sehat dan mencegah praktik dan perdagangan (Nugroho, 2014) . Pengawas Persaingan
monopoli di tanah Indonesia sehingga dapat tercipta kesejahteraan Usaha (KPPU). Hal ini merupakan perwujudan amanat dari UU
yang berkelanjutan. No. 05/1999 dalam mencegah distorsi dan persaingan usaha
tidak sehat di pasar, atas prakarsa Dewan Perwakilan Rakyat
Winrekso (2017) [18] menyatakan bahwa dengan hukum ekonomi yang Republik Indonesia (DPR RI). Sehingga pemerintah
kuat, persaingan tidak sehat dan praktik monopoli dapat dihilangkan. mengeluarkan Undang-Undang Nomor 05 Tahun 1999 tentang
Tantangan global undang-undang nomor 5 tahun 1999 tentang larangan Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat
praktik monopoli dan persaingan tidak sehat di pasar bebas sangat (selanjutnya disebut Undang-Undang Nomor 05 Tahun 1999),
penting sebagai perlindungan hukum bagi produk dan industri dalam yang secara konsisten dan konsekuen diharapkan dapat
negeri dan memberikan kepastian hukum serta produk dari luar negeri. melahirkan budaya persaingan yang sehat dan jujur. dalam
rangka mendorong peningkatan daya saing antar pelaku usaha,
Produk dan industri dalam negeri akan mendapat kepastian hukum baik tujuan pengaturan persaingan usaha menurut Undang-Undang
dari segi persaingan tidak sehat maupun antisipasi praktik monopoli. Nomor 5 Tahun 1999 adalah untuk mengoptimalkan terciptanya
Dalam konteks efisiensi ekonomi dan regulasinya melalui kebijakan, persaingan usaha yang sehat dan sehat di pasar tertentu, yang
Permadi & Sukranatha (2015) mendorong terciptanya demokrasi ekonomi yang memberikan
[12] menyatakan bahwa semua perhitungan, penilaian dan kesempatan yang sama. bagi semua pelaku usaha untuk
keputusan tentang implikasi persaingan karena perilaku atau berpartisipasi dalam proses produksi barang dan jasa untuk
tergantung pada ukuran (saham) pasar dan bentuk pasar yang mendorong pertumbuhan ekonomi pasar yang adil. Dalam sebuah penelitia
bersangkutan. Penerapan rule of reason merupakan pilihan melakukan analisis surplus dengan menggunakan analisis ekuilibrium
yang tepat dalam melakukan suatu tindakan penyidikan. parsial pada hubungan antara penentuan volume produksi perusahaan
Analisis diperlukan untuk menentukan praktek-praktek tertentu yang monopoli dan divergensi biaya marjinal swasta dan sosial (Herianto et
menghambat atau mendorong persaingan atau jika ada kecenderungan al., 2017) [6].
keduanya, maka pengadilan akan mengambil langkah-langkah yang Berbeda dengan pasar persaingan penuh, kekurangan pasokan dan
paling menguntungkan (efisien) bagi masyarakat luas. harga tinggi dipraktikkan di pasar monopoli.
Dalam konteks integrasi vertikal sebagai salah satu sumber utama Di sisi lain, ketika biaya marjinal pribadi perusahaan menyimpang dari
penguasaan pasar, khususnya integrasi vertikal biaya marjinal sosialnya karena situasi eksternal yang tidak ekonomis,
tercantum dalam Pasal 14 UU No. 5 Tahun 1999, yang menyatakan maka terjadi kelebihan penawaran.
bahwa pelaku usaha dilarang mengadakan perjanjian dengan pelaku Pasal 1 UU No. 5 Tahun 1999 menyatakan bahwa monopoli adalah
usaha lain dengan tujuan untuk menguasai produksi sejumlah produk penguasaan atas produksi dan atau pemasaran barang dan/atau
yang termasuk dalam rangkaian produksi barang dan atau jasa tertentu, penggunaan jasa tertentu oleh satu pelaku usaha atau sekelompok
dimana setiap rangkaian produksi tersebut merupakan hasil pengolahan pelaku usaha. Praktek monopoli adalah pemusatan kekuatan ekonomi
atau pengolahan lebih lanjut, baik dalam satu rangkaian langsung oleh satu atau lebih pelaku usaha yang mengakibatkan dikuasainya
maupun tidak langsung, yang dapat mengakibatkan persaingan usaha produksi dan atau pemasaran barang dan atau jasa tertentu sehingga
tidak sehat dan atau merugikan masyarakat. menimbulkan persaingan usaha tidak sehat dan dapat merugikan
kepentingan umum. Pemusatan kekuatan ekonomi diartikan sebagai
Dalam makalah mereka, Yokawa, & Kawashima (2009) [19] penguasaan yang nyata atas suatu pasar bersangkutan oleh satu atau
menunjukkan hubungan antara praktik monopoli dan efisiensi pasar. lebih pelaku usaha untuk menentukan harga barang dan atau jasa.
Integrasi vertikal dengan monopoli telah menjadi masalah serius di Selanjutnya, posisi dominan mengacu pada situasi dimana pelaku
bawah undang-undang antitrust. Dengan menganalisis secara teoritis usaha tidak memiliki pesaing yang signifikan di pasar bersangkutan
kebijakan persaingan dari perspektif ekonomi, dalam kaitannya dengan penguasaan pangsa pasar, atau pelaku usaha
menunjukkan dampak integrasi di pasar dan berusaha memiliki posisi tertinggi di antara para pesaingnya di pasar bersangkutan
menyediakan kondisi untuk menentukan apakah integrasi akan dalam hal kemampuan finansial, kemampuan untuk mengakses
mengarah pada peningkatan surplus konsumen. Selain itu, persediaan atau penjualan, serta kemampuan untuk menyesuaikan
terlihat bahwa penjualan monopoli akan menghilangkan penawaran atau permintaan barang atau jasa tertentu. Terakhir,
pesaing dan meningkatkan surplus konsumen. Selain itu, persaingan usaha tidak sehat adalah persaingan antar pelaku usaha
bahkan jika integrasi monopoli tidak menghilangkan pesaing dalam melakukan kegiatan produksi dan atau pemasaran barang dan
yang efisien, jika ada perbedaan besar dalam produktivitas atau jasa yang dilakukan secara tidak jujur atau melawan hukum atau
antar perusahaan, harga pasar akan turun dan surplus menghambat persaingan usaha.
konsumen akan berkurang, dan produksi sebaliknya (Yokawa,
& Yasuo Kawashima, 2009) . Dalam hal ini, Prastowo (2017) [14].
menyatakan bahwa Hukum Persaingan Usaha adalah bidang hukum Tujuan dibentuknya undang-undang ini adalah untuk: a). menjaga
yang tujuannya tidak terbatas untuk melindungi kepentingan pelaku kepentingan umum dan meningkatkan efisiensi perekonomian nasional
usaha, tetapi juga bertujuan untuk melindungi kepentingan umum yaitu sebagai upaya meningkatkan kesejahteraan rakyat; b). menciptakan
masyarakat. Dengan demikian, Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999 iklim usaha yang kondusif dengan mengatur persaingan usaha yang
tentang Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat sehat sehingga dapat menjamin kepastian pemerataan kesempatan
sebagai instrumen utama Undang-Undang Persaingan di Indonesia berusaha bagi pelaku usaha besar, pelaku usaha menengah, dan
memiliki peran besar yang perlu dibarengi dengan penegakan hukum pelaku usaha kecil; c). mencegah praktek monopoli dan atau usaha
yang efektif dan efisien. tidak sehat

161
Machine Translated by Google
Jurnal Hukum Internasional www.lawjournals.org

persaingan yang disebabkan oleh pelaku usaha; dan d). menciptakan lembaga pelaksanaan undang-undang dan KPPU bukanlah penegak
efektivitas dan efisiensi dalam kegiatan usaha. Paendong (2017) [11] hukum di bidang pidana seperti polisi, jaksa dan hakim yang telah
berpendapatpersaingan
bahwa perlindungan hukum bagi
usaha di Indonesia pelaku usaha
merupakan dalam
bentuk memaksakan upaya untuk membawa tersangka ke pengadilan. Namun
pelaksanaan demokrasi ekonomi yang memuat prinsip-prinsip keadilan, pemahaman rumusan Pasal 36 Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999
kebersamaan dan keadilan untuk mendorong terciptanya kesempatan tentang kewenangan sebagai penyidik dan penyidik yang dilakukan
berusaha bagi setiap warga negara dalam suatu suasana persaingan oleh KPPU merupakan wilayah hukum pidana, sehingga sering
yang sehat dan sehat sehingga tidak hanya menciptakan pemusatan dijadikan alasan yang dapat menjadi dasar bagi KPPU dalam mencari
kekuatan ekonomi pada pelaku usaha tertentu, tetapi memberikan dan menemukan kebenaran materiil, yaitu apakah pelaku usaha
kesempatan yang sama bagi pelaku usaha untuk dapat memajukan melakukan pelanggaran terhadap Undang-Undang Nomor 5 Tahun
dan mengembangkan kegiatan usahanya. 1999 atau tidak (Mantili et al., 2016) [7].

Dalam hal ini pengadilan merupakan tempat penyelesaian perkara


yang secara resmi ditetapkan oleh negara, tetapi untuk hukum
Peran KPPU dan Tantangan Implementasi UU Anti Trust persaingan usaha penyelesaian sengketa pada tingkat pertama tidak
diselesaikan oleh pengadilan. Alasan yang dapat dikemukakan adalah
Sebagai implementasi dari Undang-Undang Nomor 05 Tahun 1999 karena hukum persaingan usaha memerlukan orang-orang yang ahli
tentang Larangan Praktek Monopoli dan Praktek Usaha yang Tidak yang memiliki latar belakang dan/atau memahami seluk beluk bisnis
Sehat, dan merupakan bagian dari Undang-Undang Nomor 5 Tahun untuk menjaga mekanisme pasar.
1999, maka dibentuklah suatu lembaga bernama KPPU yang Lembaga yang menegakkan hukum persaingan usaha harus terdiri
independen dari pengaruh dan kekuasaan pemerintah dan pihak lain dari orang-orang yang tidak hanya berlatar belakang hukum, tetapi
dan bertanggung jawab langsung kepada Presiden. Berdasarkan juga ekonomi dan bisnis. Hal ini sangat diperlukan mengingat
penjelasan tersebut dapat diketahui bahwa dalam ekonomi Islam persaingan usaha erat kaitannya dengan ekonomi dan bisnis (Prayoga,
sebagai upaya memerangi dan menghilangkan aktivitas perilaku 2000) [15]. Dalam konteks integrasi vertikal, khususnya di Indonesia,
ekonomi yang menyimpang, pemerintah melakukan intervensi (Herianto et al.,Undang-Undang
2017) [6]. Nomor 5 Tahun 1999 tentang Larangan Praktek
Pasal 35 UU. Nomor 5 Tahun 1999 menguraikan tentang Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat mengatur tentang
Tugas Komisi meliputi: a. Melakukan perjanjian integrasi vertikal yang dapat mengakibatkan terjadinya
penilaian terhadap perjanjian-perjanjian yang dapat mengakibatkan persaingan usaha tidak sehat. Prasetyowati et al., (2017) [13]
terjadinya praktek monopoli dan atau persaingan usaha tidak menunjukkan bahwa ada faktor yang mendorong pelaku usaha untuk
sehat melakukan integrasi vertikal, dan pengaruh integrasi vertikal dalam
b. Melakukan penilaian terhadap kegiatan usaha dan atau tindakan mengarahkan pelaku usaha untuk memiliki posisi dominan di pasar.
pelaku usaha yang dapat mengakibatkan terjadinya praktek Integrasi vertikal lebih lanjut dapat dikategorikan sebagai salah satu
monopoli dan atau persaingan usaha tidak sehat. strategi bisnis, strategi ini dilakukan dimana pelaku usaha menjalankan
beberapa bisnis yang searah dengan rantai pasoknya. Secara lebih
c. Melakukan penilaian ada atau tidaknya penyalahgunaan posisi rinci, Widjaja & Gunadi (2021) [17] menjelaskan bahwa banyak latar
dominan yang dapat mengakibatkan terjadinya praktek monopoli belakang dan pertimbangan pelaku usaha mengapa pelaku usaha
dan atau persaingan usaha tidak sehat. melakukan kegiatan integrasi vertikal. Salah satu pemicu yang
membuat hal ini banyak dilakukan oleh para pelaku usaha adalah
d. Mengambil tindakan sesuai dengan Komisi karena banyak keuntungan atau keuntungan yang dapat diperoleh
kewenangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 36; pelaku usaha dengan melakukan integrasi vertikal seperti efisiensi
e. Memberikan nasihat dan pertimbangan atas kebijakan Pemerintah yang dicapai dengan menekan biaya transportasi dan mempersingkat
terkait dengan praktik monopoli dan atau persaingan usaha tidak waktu penyelesaian suatu produk. sehingga biaya yang dikeluarkan
sehat; oleh pelaku usaha otomatis dapat ditekan.
f. Siapkan pedoman dan atau publikasi yang terkait dengan ini
Hukum;
g. Memberikan laporan secara berkala tentang kerja KPU kepada
Presiden dan DPR. Dalam konteks ini, upaya pencegahan integrasi vertikal dalam rangka
penguasaan pasar dilakukan oleh KPPU.
Selanjutnya Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999 melakukan tindakan Di sini persaingan usaha tidak sehat dengan tujuan menguasai pangsa
sesuai dengan kewenangan komisi sebagaimana dimaksud dalam pasar dengan cara penipuan yang dapat merugikan banyak orang,
Pasal 36 khususnya melakukan tindakan sebagai berikut: a. melakukan akibat penggabungan usaha dan dapat dibatalkan demi hukum karena
penyelidikan atau pemeriksaan terhadap kasus dugaan praktek bertentangan dengan unsur kesepakatan dalam pasal 1320 dan pasal
monopoli dan atau persaingan usaha tidak sehat yang dilaporkan oleh 1338 KUHPerdata. kode hukum (Darmayoni & Yusa, 2018) [1]. Namun
masyarakat atau oleh pelaku usaha atau ditemukan oleh komisi temuan Hayati (2004) [5] menunjukkan bahwa Komisi Pengawas
sebagai hasil penelitiannya; b. memutuskan dan menentukan ada Persaingan Usaha dalam penegakan hukum anti monopoli dan
tidaknya kerugian bagi pelaku usaha lain atau masyarakat; c. persaingan usaha tidak sehat belum sepenuhnya memiliki independensi
Pemberian sanksi berupa tindakan administratif terhadap pelaku usaha atau independensi sebagaimana dimaksud dalam pasal 30 ayat (2)
yang melanggar ketentuan undang-undang ini tetapi tidak Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999 karena adanya faktor
mengakibatkan eksekusi, mengingat KPPU bukanlah lembaga penghambat terutama yang bersifat kelembagaan yang timbul dari
peradilan. ketentuan peraturan perundang-undangan. Lebih lanjut, Farela (2007)
[3] menyatakan bahwa terdapat beberapa kendala dalam pelaksanaan
Menurut Nurjaya (2009) , penegakan hukum persaingan usaha dapat perlindungan hukum bagi pemasok. Pertama, putusan KPPU tidak
dilakukan oleh kepolisian, kejaksaan, dan pengadilan. Namun, menurut memiliki kapasitas penyitaan eksekutorial. Hal ini karena penegakan
Fadhilah (2019) [2], pada prinsipnya KPPU sebenarnya adalah
pengawas

162
Machine Translated by Google
Jurnal Hukum Internasional www.lawjournals.org

hukum persaingan usaha berada di bawah kewenangan KPPU. 3. Farela M. Peranan Komisi Pengawas Persaingan Usaha
Namun, bukan berarti tidak ada lembaga lain yang berwenang (KPPU) dalam penegakan hukum anti monopoli dan
menangani kasus monopoli dan persaingan usaha. Pengadilan persaingan usaha tidak sehat di Indonesia: Studi kasus
Negeri (PN) dan Mahkamah Agung (MA) juga diberi kewenangan Putusan KPPU atas PT. Carrefour Indonesia (Disertasi
untuk menyelesaikan kasus tersebut. Doktor, Universitas Gadjah Mada), 2007.
Kedua, banyak putusan KPPU berupa lemahnya kekuatan 4. Hamada K. Analisis surplus pasar monopoli.
penegakan hukum, ketiga, belum adanya regulasi yang (Disertasi Doktoral, Universitas Niigata, Jepang), 2000.
komprehensif tentang pemasaran. Selanjutnya kendalanya
adalah kurangnya kekompakan pemasok sehingga perusahaan 5. Hayati IN. Kemandirian komisi pengawas persaingan usaha
retail masih memiliki posisi tawar yang lebih dibandingkan dalam penegakan hukum anti monopoli dan persaingan
pemasok dalam menjalankan usahanya. Secara umum batasan usaha tidak sehat (Disertasi Doktor, Universitas Gadjah
KPPU dibatasi bahwa KPPU pada dasarnya tidak memiliki Mada), 2004.
kewenangan ekstrateritorial dalam menegakkan hukum 6. Herianto H, Hafidhuddin D, Beik IS. Analisis Pengawasan
persaingan usaha dan tidak diatur secara jelas dalam Undang- Ekonomi Al-Hisbah Dan Komisi Pengawas Dan Perannya
Undang Nomor 5 Tahun 1999 tentang Larangan Praktek Dalam Persaingan Usaha. Kasaba: Jurnal Ekonomi Islam
Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat. Asas 2017;10(1):68-
ekstrateritorial adalah asas dimana suatu negara memiliki 85.
kewenangan untuk menerapkan hukum suatu negara di wilayah yang7. bukan wilayah
Mantili negara. H, Afriana A. Problematika Penegakan
R, Kusmayanti
Kewenangan penegakan hukum persaingan usaha yang terjadi Hukum Persaingan Usaha di Indonesia dalam Rangka
di luar wilayah hukum Indonesia (dalam kerangka ekstrateritorial) Menciptakan 2016;
Kepastian
3 (1):Hukum.
116- Jurnal Hukum Padjajaran
bukan menjadi urusan KPPU sepanjang tidak mempengaruhi
kondisi usaha. 132.
persaingan di Indonesia (Fadhilah, 2019) [2]. 8. Ningsih AS. Implikasi Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999
tentang Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha
Kesimpulan Tidak Sehat pada Pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah
Dengan hukum ekonomi yang kuat, persaingan tidak sehat dan (UMKM). Jurnal Penelitian Hukum De Jure 2019;
praktik monopoli dapat dihilangkan. Tantangan global undang- 19(2):207-215.
undang nomor 5 tahun 1999 tentang larangan praktik monopoli 9. Nugroho SA. Hukum persaingan usaha di Indonesia.
dan persaingan tidak sehat di pasar bebas sangat penting Media Prenada, 2014.
sebagai perlindungan hukum bagi produk dan industri dalam 10. Nurjaya IKK. Peranan Kppu dalam Menegakkan Undang-
negeri dan memberikan kepastian hukum serta produk dari luar undang Nomor 5 Tahun 1999 Tentang Larangan Praktek
negeri. Produk dan industri dalam negeri akan mendapat Monopoli dan Persaingan USAha Tidak Sehat. Jurnal
kepastian hukum baik dari segi persaingan tidak sehat maupun Dinamika Hukum 2009;9(1):83-90.
antisipasi praktik monopoli. 11. Paendong JE. Perlindungan Hukum Bagi Pelaku Usaha
Kecil Dalam Persaingan Usaha Di Indonesia Menurut
Namun, Komisi Pengawas Persaingan Usaha dalam penegakan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999 Tentang Larangan
hukum anti monopoli dan persaingan usaha tidak sehat belum Praktek Monopoli Dan Persaingan Usaha Tidak Sehat.
sepenuhnya memiliki independensi atau independensi. Pasal Lex Privatum 2017, 5(4).
30 ayat (2) Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999 menyatakan 12. Permadi IBKB, Sukranatha AK. Konsep Rule of Reason
bahwa komisi adalah lembaga independen yang independen untuk mengetahui Praktek Monopoli. Kertha Semaya:
dari pengaruh dan kekuasaan Pemerintah dan pihak lain Jurnal Ilmu Hukum, 2015.
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 30 ayat (2) karena adanya 13. Prasetyowati H, Prananingtyas P, Saptono H. Analisa
faktor penghambat, terutama faktor yang bersifat kelembagaan Yuridis Larangan Perjanjian Integrasi Vertikal Sebagai
yang timbul dari ketentuan peraturan perundang-undangan. Upaya Pencegahan Praktek Monopoli Dan Persaingan
Implikasinya, perlu penyempurnaan UU Praktik Anti Monopoli Usaha Tidak Sehat. Jurnal Hukum Diponegoro
karena dalam praktiknya banyak permasalahan yang muncul, 2017;6(2):1-12.
antara lain definisi pelaku usaha, pemberitahuan merger, dan 14. Prastowo LA. Kajian tentang penanganan pelanggaran
sanksi yang tumpang tindih. Masalah lainnya adalah belum Undang-Undang Anti Monopoli Tahun 1999 dari perspektif
jelasnya hukum acara mengenai pengajuan keberatan dan hukum Pidana, 2017.
banding terhadap kewenangan lembaga dalam menjalankan 15. Prayoga AD. Persaingan Usaha dan Hukum yang
fungsi penyidikan, penuntutan, dan sekaligus sebagai mengaturnya di Indonesia. Jakarta: Proyek ELIPS, 2000.
pengadilan di satu tempat.
16. Wahjono SI, Marina A. Kebijakan Anti Monopoli Dalam
Perekonomian Indonesia. Saldo Jurnal
Referensi 2009;3(1):1-15.
1. Darmayoni NWA, Yusa IG. Penggabungan Terkait Dengan 17. Widjaja V, Gunadi A. Analisis Terhadap Integrasi Vertikal
Indikasian Pangsa Pasar Menurut Undang Nomor 5 Tahun Ditinjau Dari Pasal 14 Undang-Undang Nomor 5 Tahun
1999 Tentang Larangan Praktek Monopoli Dan Persaingan 1999 Tentang Larangan Praktek Monopoli Dan Persaingan
Usaha Tidak Sehat. Kertha Semaya: Jurnal Ilmu Hukum Usaha Tidak Sehat (Studi Kasus Putusan Komisi Pengawas
2018, 5(1). Persaingan Usaha Nomor 13/KPPU-I/2019). Jurnal
2. Fadhilah M. Penegakan Hukum Persaingan Usaha Tidak Adigama hukum
Sehat Oleh Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) 2021;3(2):138-163.
Dalam Kerangka Ekstrateritorial. Jurnal Wawasan Yuridika 18. Winrekso P. Tantangan Undang-Undang Anti Monopoli
2019; 3(1):55-72. dalam Pasar Bebas. Jurnal Al-Qadau:

163
Machine Translated by Google
Jurnal Hukum Internasional www.lawjournals.org

Peradilan dan Hukum Keluarga Islam 2017;4(1)39-56.


19. Yokawa, Kawashima Y. Dampak integrasi vertikal di
pasar karena monopoli bottleneck. Institut Penelitian
Ekonomi Universitas Chuo, Makalah Diskusi, 2009,
(130).

164

Anda mungkin juga menyukai