Anda di halaman 1dari 13

ANALISIS YURIDIS TERHADAP HUKUM PERSAINGAN USAHA DI

INDONESIA BERDASARKAN STUDI KASUS PERSAINGAN USAHA AQUA


DAN LE MINERAL

Muhammad Ridwan Efendi


210710101176
ABSTRAK

Makalah ini menganalisis aspek yuridis hukum persaingan usaha di Indonesia dengan menggunakan
studi kasus kontroversial yang melibatkan dua produsen air minum dalam kemasan, yaitu Aqua dan
Le Minerale. Kasus ini melibatkan dugaan pelanggaran hukum persaingan dalam bentuk monopoli
dan perjanjian yang merugikan persaingan sehat. Dalam makalah ini, akan disajikan latar belakang
singkat kasus, tujuan analisis, metode penelitian yang digunakan, serta hasil analisis hukum terkait
kasus tersebut. Makalah ini bertujuan untuk menyediakan wawasan yang lebih mendalam tentang
kerangka hukum persaingan usaha di Indonesia dan pentingnya penegakan hukum untuk memastikan
persaingan yang adil, serta melindungi konsumen dan pihak-pihak yang terlibat dalam industri
persaingan usaha. Hasil analisis menunjukkan bahwa Aqua dan distributornya telah melanggar
undang-undang persaingan usaha di Indonesia. Keputusan Komisi Pengawas Persaingan Usaha
(KPPU) pada kasus ini menegaskan komitmen untuk menjaga persaingan yang sehat dan melindungi
kepentingan konsumen. Studi kasus ini mengilustrasikan pentingnya peraturan dan penegakan hukum
persaingan usaha dalam menjaga integritas pasar dan mendukung ekosistem bisnis yang adil dan
berdaya saing.

Kata Kunci : Persaingan Usaha, KPPU, Aqua, Lemineralle

PENDAHULUAN

Persaingan dalam konteks usaha dapat didefinisikan sebagai serangkaian


merujuk pada situasi di mana beberapa tindakan yang terus-menerus dilakukan
perusahaan atau pelaku usaha oleh individu atau entitas dengan tujuan
berkompetisi untuk mencapai tujuan untuk memperoleh pendapatan, yang
yang sama dalam suatu bidang usaha. melibatkan kegiatan perdagangan,
Ini dapat dijelaskan sebagai upaya penyerahan produk atau jasa, dan
manusia untuk mencapai tujuan tertentu pengadakan perjanjian-perjanjian
melalui tindakan yang berkelanjutan. perdagangan.1 Persaingan usaha adalah
Menurut Molengraaff seperti yang 1
161000330 Reffa Zhayyani Shazny Az Zahra,
HAMBATAN MASUK PASAR PRODUK AIR MINUM
dikutip oleh R. Soekardono, perusahaan DALAM KEMASAN OLEH PT. TIRTA INVESTAMA
situasi di mana dua pihak atau lebih, seharusnya berupaya untuk
yang merupakan pelaku usaha, menurunkan harga guna meningkatkan
berusaha bersaing satu sama lain untuk daya saing mereka di pasar. Dengan
mencapai tujuan yang sama dalam demikian, manfaat utama akan
bidang usaha tertentu. Ini menciptakan diberikan kepada konsumen dengan
lingkungan di mana perusahaan atau cara meningkatkan kualitas,
pelaku usaha bersaing untuk ketersediaan, dan pilihan produk.
memenangkan pasar atau mencapai Menurut Pasal 1 huruf e Undang-
keunggulan dalam hal produk atau Undang nomor 5 Tahun 1999,
layanan yang mereka tawarkan. Hukum konsumen didefinisikan sebagai
persaingan usaha adalah cabang hukum seseorang yang menggunakan barang
yang mengatur interaksi dan hubungan dan jasa, baik untuk kepentingan
antara perusahaan atau pelaku usaha di pribadi maupun kepentingan orang lain.
pasar. Ini mengatur perilaku perusahaan Dalam konteks regulasi persaingan,
saat berinteraksi dengan motif-motif fokus pada kesejahteraan konsumen
ekonomi, dengan tujuan memastikan adalah penting, dan undang-undang
adanya persaingan yang sehat dan tersebut mendefinisikan konsumen
melindungi kepentingan konsumen sebagai individu yang menggunakan
serta menjaga keadilan dalam barang dan jasa untuk
lingkungan bisnis. menggarisbawahi perlindungan hak-
hak konsumen dan manfaat mereka.2
Beberapa ahli berpendapat bahwa
tujuan utama dari kebijakan persaingan Undang-undang yang mengatur
seharusnya adalah maksimalisasi persaingan usaha di Indonesia memiliki
kesejahteraan konsumen. Ini berarti tujuan yang berbeda dengan beberapa
perusahaan seharusnya tidak negara lain yang mengatur persaingan
diperkenankan untuk meningkatkan
2
harga produk mereka dan bahkan Dela Wanti Widyantari, Tinjauan Yuridis
Keterkaitan Hukum Persaingan Usaha terhadap
Perlindungan Konsumen di Indonesia (Studi
TERHADAP PRODUK LE MINERALE DITINJAU DARI Putusan Komisi Pengawas Persaingan Usaha
UNDANG-UNDANG NOMOR 5 TAHUN 1999 Nomor 26/kppu-l/2007 Tentang Kartel SMS dan
TENTANG LARANGAN PRAKTEK MONOPOLI DAN Nomor 25/kppu-i/2009 Tentang Penetapan Harga
PERSAINGAN USAHA TIDAK SEHAT (other, Fuel Surcharge) (Journal:eArticle, Brawijaya
FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS PASUNDAN, University, 2014) [unpublished]
2020) [unpublished]. journalAbbreviation: Law Journal UB.
usaha. Undang-Undang Nomor 5 Tahun tentang Larangan Praktik Monopoli dan
1999 di Indonesia tidak hanya Persaingan Usaha Tidak Sehat.4
bertujuan untuk memastikan
KPPU melakukan pengawasan
kesejahteraan konsumen, tetapi juga
terhadap pelaku usaha untuk
untuk melindungi kepentingan umum
memastikan bahwa mereka tidak
dan meningkatkan efisiensi ekonomi
terlibat dalam praktik monopoli, kartel,
nasional.3 Ini dilakukan sebagai salah
atau bentuk persaingan usaha tidak
satu upaya untuk meningkatkan
sehat lainnya. Lebih dari itu, KPPU
kesejahteraan masyarakat. Dengan kata
juga bertanggung jawab untuk
lain, hukum persaingan usaha di
menyelidiki keluhan dan laporan terkait
Indonesia berfokus pada perlindungan
pelanggaran persaingan usaha. Jika
kepentingan umum dan efisiensi
pelanggaran ditemukan, KPPU
ekonomi nasional, selain dari
memiliki kewenangan untuk
kesejahteraan konsumen.
mengambil tindakan, termasuk
Komisi Pengawas Persaingan Usaha, memberikan sanksi kepada pelaku
atau KPPU, adalah lembaga pemerintah usaha yang melanggar aturan
di Indonesia yang memiliki peran persaingan.
penting dalam pengawasan persaingan
Selain itu, KPPU juga berperan dalam
usaha di negara ini. KPPU bertugas
memberikan rekomendasi kepada
untuk memastikan bahwa persaingan
pemerintah dan lembaga legislatif
usaha di pasar tetap adil, sehat, dan
untuk perbaikan kebijakan dan undang-
menguntungkan bagi konsumen serta
undang yang berhubungan dengan
pelaku usaha. Peran utama KPPU
persaingan usaha. Hal ini bertujuan
adalah mencegah dan mengatasi
untuk menciptakan lingkungan bisnis
praktik-praktik yang melanggar
yang lebih sehat dan meningkatkan
Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999
kesejahteraan masyarakat. Secara
keseluruhan, KPPU memegang peranan
3
Hanifa Tri Agustina, Persaingan usaha tidak sehat 4
Marcellinus Hestu Kurniandaru, PERAN KOMISI
air minum dalam kemasan (studi analisis putusan PENGAWAS PERSAINGAN USAHA (KPPU) DALAM
perkara Nomor: 22/Kppu-I/2016) (bachelorThesis, MELINDUNGI PELAKU USAHA TERHADAP
Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif PERSAINGAN YANG TIDAK SEHAT PADA SEKTOR
Hidayatullah Jakarta, 2019) [unpublished] AIR MINUM DALAM KEMASAN (AMDK) (s1, UAJY,
Accepted: 2019-03-04T04:50:55Z. 2019) [unpublished].
kunci dalam menjaga persaingan yang konsumen. Ini adalah pendekatan yang
adil dan sehat di Indonesia. Dengan lebih kaku dan kurang fleksibel dalam
melakukan pengawasan, penindakan, menilai pelanggaran persaingan.
serta memberikan rekomendasi, KPPU
Di sisi lain, "Pendekatan Rule of
berusaha untuk menciptakan pasar yang
Reason" adalah pendekatan yang lebih
berdaya saing tinggi, yang pada
kontekstual dan mempertimbangkan
akhirnya akan menguntungkan
semua aspek dan faktor yang terlibat
konsumen, pelaku usaha, dan
dalam suatu perbuatan atau perjanjian
perekonomian secara keseluruhan.
bisnis.5 Ini berarti bahwa untuk
KPPU, atau Komisi Pengawas menentukan apakah suatu tindakan atau
Persaingan Usaha, menggunakan dua perjanjian melanggar Undang-undang
pendekatan utama dalam menganalisis Nomor 5 Tahun 1999, KPPU akan
apakah terdapat indikasi pelanggaran mempertimbangkan dampaknya pada
terhadap Undang-undang Nomor 5 persaingan, kesejahteraan konsumen,
Tahun 1999 yang dilakukan oleh serta alasan dan tujuan di balik
pelaku usaha di Indonesia. Pendekatan tindakan tersebut. Pendekatan ini
pertama adalah pendekatan yuridis, memungkinkan evaluasi yang lebih
yang mencakup dua pendekatan kunci, mendalam dan komprehensif terhadap
yaitu "Per Se Illegal" dan "Rule of pelanggaran persaingan. KPPU
Reason." "Pendekatan Per Se Illegal" memiliki kedua pendekatan ini sebagai
mengacu pada pendekatan yang alat analisis untuk memastikan bahwa
menganggap suatu perbuatan atau undang-undang persaingan usaha
perilaku dari pelaku usaha sebagai diterapkan secara efektif dan sesuai
pelanggaran tanpa mempertimbangkan dengan konteks dan tujuan yang lebih
konteks atau alasan di baliknya. Dalam luas. Ini memungkinkan untuk
konteks hukum persaingan, ini berarti penanganan yang lebih tepat terhadap
bahwa beberapa tindakan atau berbagai situasi yang melibatkan
5
perjanjian bisnis dianggap secara Dr Zahry Vandawati Chumaida MH S H,
“Pendekatan Per Se Illegal dan Rule of Reason
otomatis sebagai pelanggaran tanpa dalam Persaingan Usaha”, online:
hukumonline.com
perlu mempertimbangkan dampaknya <https://www.hukumonline.com/klinik/a/pendeka
tan-per-se-illegal-dan-rule-of-reason-dalam-
pada persaingan atau kesejahteraan persaingan-usaha-lt4b94e6b8746a9/>.
pelaku usaha, sehingga dapat pendekatan hukum persaingan yang
menciptakan lingkungan persaingan komprehensif, Undang-undang ini
yang sehat dan melindungi kepentingan memberikan kewenangan kepada
konsumen serta kesejahteraan umum. Komisi Pengawas Persaingan Usaha
Maka dari itu untuk mengetahui lebih (KPPU) untuk mengawasi,
lanjut makalah ini akan membahas menyelidiki, dan menindak
terkait hukum persaingan usaha dari pelanggaran. Hal ini menciptakan dasar
segi tinjauan yuridis disertai dengan hukum yang kuat untuk penegakan
pendekatan asus yaitu persaingan usaha hukum terhadap perusahaan atau
antara Aqua an Le minerale. pelaku usaha yang terlibat dalam
pelanggaran persaingan. Selain itu,
PEMBAHASAN DAN ANALISIS
undang-undang ini juga memberikan
Analisis Yuridis terhadap Hukum perlindungan hukum bagi konsumen
Persaingan Usaha di Indonesia dan pelaku usaha yang sah, sehingga
Analisis yuridis terkait hukum menciptakan lingkungan bisnis yang
persaingan usaha di Indonesia adil, berdaya saing, dan melindungi
menunjukkan bahwa regulasi kepentingan masyarakat. Dengan
persaingan usaha, sebagaimana diatur demikian, analisis yuridis menegaskan
dalam Undang-Undang Nomor 5 Tahun pentingnya peraturan persaingan usaha
1999 tentang Larangan Praktek sebagai alat penting untuk menjaga
Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak ekosistem bisnis yang sehat dan
Sehat, memiliki peran yang krusial berkontribusi pada pertumbuhan
dalam menjaga persaingan yang sehat ekonomi yang berkelanjutan di
dan melindungi kepentingan konsumen. Indonesia.
Undang-undang ini memberikan dasar Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999
hukum yang kuat untuk mencegah tentang Larangan Praktik Monopoli dan
praktik monopoli, kartel, dan praktek- Persaingan Usaha Tidak Sehat memiliki
praktek persaingan usaha tidak sehat ruang lingkup yang luas dalam
6
lainnya. Dengan mengadopsi mengatur persaingan usaha dan
6
Rachmadi Usman MH S H, Hukum Persaingan melarang praktek-praktek yang dapat
Usaha di Indonesia (Sinar Grafika, 2022) Google-
Books-ID: 3uxXEAAAQBAJ. merugikan persaingan sehat dan
konsumen. Ruang lingkup undang- 2. Larangan Kartel: Undang-
undang ini mencakup beberapa aspek undang ini juga secara tegas
utama, termasuk:7 melarang praktik-praktik
kartel. Kartel adalah
1. Larangan Praktik Monopoli:
kesepakatan antara pesaing
Undang-Undang Nomor 5
untuk mengendalikan harga,
Tahun 1999 memiliki
produksi, atau pasar. Praktik
ketentuan yang sangat penting
kartel dapat menghasilkan
dalam mencegah praktik
harga yang tinggi dan
monopoli di pasar. Monopoli
menghambat persaingan yang
terjadi ketika satu atau
sehat. Larangan kartel
beberapa perusahaan
bertujuan untuk menjaga
menguasai pasar dengan
persaingan yang fair dan
kendali dominan, sehingga
melindungi konsumen dari
dapat mengendalikan harga,
harga yang dibuat oleh
kuantitas, dan pasokan.
kesepakatan antara perusahaan
Undang-undang ini berusaha
yang seharusnya bersaing.
untuk mencegah
3. Persaingan Usaha Tidak Sehat:
penyalahgunaan posisi
8
Undang-undang ini juga
monopoli yang dapat
mencakup larangan terhadap
merugikan konsumen dan
berbagai praktik bisnis yang
pesaing. Misalnya, perusahaan
dianggap tidak sehat. Ini
dengan posisi monopoli yang
mencakup penipuan,
kuat mungkin akan
pemalsuan, tindakan anti-
menetapkan harga yang tinggi,
persaingan, serta
dan ini dapat berdampak
penyalahgunaan informasi dan
negatif pada akses konsumen
kekuasaan ekonomi. Praktik-
terhadap barang dan jasa.
praktik seperti memanipulasi
informasi untuk merugikan
7
“Wajib Ketahui, Hukum Persaingan Usaha”, (17
January 2022), online: Fakultas Hukum Terbaik di 8
Prof Dr Susanti Adi Nugroho MH SH, Hukum
Medan Sumut <https://fahum.umsu.ac.id/wajib- Persaingan Usaha di Indonesia (Prenada Media,
ketahui-hukum-persaingan-usaha/>. 2014) Google-Books-ID: QONUDwAAQBAJ.
pesaing atau konsumen, atau akses yang lebih baik ke
melakukan tindakan yang informasi yang diperlukan
merugikan persaingan yang untuk membuat keputusan
fair, semuanya dilarang oleh berdasarkan pemahaman yang
undang-undang ini. baik tentang produk atau jasa
4. Pengawasan Mergers dan yang mereka beli, dan mereka
Akuisisi: Undang-undang juga dilindungi dari praktik
memberikan wewenang penipuan.
kepada KPPU untuk 6. Sanksi dan Penindakan:
mengawasi proses mergers dan Undang-undang memberikan
akuisisi. Tujuan pengawasan wewenang kepada KPPU
ini adalah untuk mencegah untuk menyelidiki pelanggaran
terbentuknya perusahaan dan memberikan sanksi
dengan dominasi pasar yang kepada pelaku usaha yang
dapat menghambat persaingan. melanggar aturan persaingan.
Dengan kata lain, undang- Ini mencakup berbagai
undang ini memastikan bahwa tindakan penindakan, mulai
proses penggabungan atau dari peringatan hingga denda
akuisisi tidak merugikan dan sanksi lainnya.
persaingan usaha. Penindakan yang tegas ini
5. Perlindungan Konsumen: bertujuan untuk mencegah
Selain melindungi persaingan, pelanggaran persaingan dan
undang-undang ini juga memastikan bahwa aturan
memiliki fokus pada diikuti dengan baik oleh
perlindungan konsumen. Ini pelaku usaha di Indonesia.
termasuk ketentuan-ketentuan
Ruang lingkup undang-undang ini
yang menuntut perusahaan
sangat penting dalam menjaga
memberikan informasi yang
persaingan yang fair, melindungi
benar, jelas, dan akurat kepada
konsumen, serta mempromosikan
konsumen. Hal ini berarti
pertumbuhan ekonomi yang sehat.
bahwa konsumen memiliki
Dengan mengatur dan mengawasi
perilaku pelaku usaha, undang-undang Undang No. 5 Tahun 1999. Pengadilan
ini menciptakan lingkungan bisnis yang Persaingan Usaha memiliki yurisdiksi
adil dan menguntungkan bagi semua untuk mengadili sengketa-sengketa
pihak yang terlibat dalam ekonomi persaingan usaha dan memberikan
Indonesia. putusan yang mengikat.

Penyelesaian sengketa persaingan Dalam hal pengadilan, pihak yang


usaha dalam Undang-Undang No. 5 merasa dirugikan oleh pelanggaran
Tahun 1999 melibatkan beberapa persaingan usaha dapat mengajukan
tahapan penting. Pertama, apabila gugatan, dan pengadilan akan
terdapat dugaan pelanggaran mempertimbangkan bukti-bukti dan
persaingan usaha, pihak yang merasa argumen dari kedua belah pihak
dirugikan dapat mengajukan pengaduan sebelum mengeluarkan putusan.
kepada Komisi Pengawas Persaingan Putusan pengadilan dapat mencakup
Usaha (KPPU).9 KPPU akan sanksi, ganti rugi, atau tindakan lain
melakukan penyelidikan untuk yang diperlukan untuk mengembalikan
menentukan apakah pelanggaran benar- persaingan yang sehat dan melindungi
benar terjadi. Apabila pelanggaran kepentingan konsumen. Pendekatan ini
ditemukan, KPPU memiliki wewenang menciptakan kerangka kerja hukum
untuk memberikan sanksi kepada yang kuat untuk penyelesaian sengketa
pelaku usaha yang melanggar aturan persaingan usaha di Indonesia, dengan
persaingan. Kedua, apabila sengketa fokus pada mendorong persaingan yang
tersebut tidak dapat diselesaikan adil, melindungi kepentingan
melalui proses administratif di KPPU, konsumen, dan menjaga integritas
pihak-pihak yang terlibat dapat pasar.
memilih untuk membawa sengketa
Analisis Persaingan Usaha Tidak
tersebut ke Pengadilan Persaingan
Sehat Antara Brand Aqua Vs Le
Usaha, yang juga diatur dalam Undang-
Minerale
9
Brigitte Dewinta Naftalia Sanger, “TINJAUAN
YURIDIS PROBLEMATIKA PENEGAKAN HUKUM
PERSAINGAN USAHA DALAM MENCIPTAKAN
Dalam kasus ini, produsen Aqua, PT
KEPASTIAN HUKUM” (2021) 9:3 LEX Tirta Investama, diduga melanggar tiga
ADMINISTRATUM, online:
<https://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/admin pasal dalam Undang-Undang No.
istratum/article/view/33219>.
5/1999 tentang Larangan Praktek Investama mengklaim bahwa mereka
Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak beroperasi sesuai dengan undang-
Sehat. Kasus ini muncul setelah outlet- undang dan tidak pernah sepakat untuk
outlet di wilayah Jabodetabek dituduh menghambat pesaing di pasar yang
diminta oleh PT Tirta Investama untuk sama. Mereka juga mengatakan bahwa
tidak menjual produk Le Minerale, sistem distribusi mereka tidak
yang merupakan produk dari PT Tirta melibatkan Aqua dalam proses setelah
Fresindo Jaya (Mayora Group). produk dijual ke distributor
Pelanggaran ini didasarkan pada surat independen. Distributor Aqua, PT
perjanjian yang harus disetujui oleh Balina Agung Perkasa, juga
pedagang outlet, di mana jika mereka berpendapat bahwa e-mail kantor dapat
menjual Le Minerale, maka status digunakan untuk kepentingan pribadi
mereka akan diturunkan dari "star dan bahwa tugas distributor adalah
outlet" menjadi "wholesaler." Perkara menjual produk, bukan menerapkan
ini dimulai ketika para pedagang ritel sanksi seperti yang diakui lewat temuan
dan eceran melaporkan masalah ini ke surat elektronik. Kasus ini masih
Komisi Pengawas Persaingan Usaha berlanjut dan melibatkan pemeriksaan
(KPPU) pada September 2016. PT Tirta saksi dari pihak PT Tirta Fresindo Jaya
Fresindo Jaya kemudian mengirim yang didistribusikan oleh PT Inbisco
somasi terbuka kepada PT Tirta Niagatama Semesta, perusahaan yang
Investama melalui surat kabar pada mendistribusikan produk Mayora,
Oktober 2017. KPPU mengungkap termasuk Le Minerale. Produsen air
praktik persaingan usaha tidak sehat minum dalam kemasan merek Aqua,
dalam industri air minum dalam PT Tirta Investama, dan PT Balina
kemasan (AMDK) dan memiliki bukti Agung Perkasa sebagai distributornya
berupa e-mail yang menunjukkan telah terbukti bersalah dalam
pelaksanaan sanksi oleh PT Tirta melakukan persaingan usaha yang tidak
Investama terhadap pedagang outlet. sehat. Keputusan ini diumumkan oleh
10
Dalam tanggapannya, PT Tirta
analysis on the unfair competition practice
10
Author Tasya Putri Istiqfar, “Tinjauan yuridis allegation in the ready to drink water business
terhadap dugaan praktik persaingan usaha tidak (case study: aqua vs le minerale) / Tasya Putri
sehat dalam usaha air minum dalam kemasan Istiqfar”, (2018), online: Universitas Indonesia
(AMDK) (studi kasus aqua vs le minerale) = Judicial Library <https://lib.ui.ac.id>.
Komisi Pengawas Persaingan Usaha Pasal 15 Ayat (3) huruf b dan Pasal 19
(KPPU) pada sidang yang berlangsung huruf a dan b dalam Undang-Undang
pada tanggal 19 Desember 2017. Nomor 5 Tahun 1999 memiliki unsur-
Menurut Ketua Majelis Komisi KPPU, unsur pelanggaran yang spesifik yang
Kurnia Sya'ranie, kedua perusahaan mencerminkan komitmen untuk
tersebut terbukti secara sah dan menjaga persaingan yang adil dan
meyakinkan melanggar Pasal 15 Ayat melindungi kepentingan konsumen
(3) huruf b dan Pasal 19 huruf a dan b dalam industri.
dari Undang-Undang Nomor 5 Tahun
Dalam Pasal 15 Ayat (3) huruf b, unsur
11
1999.
pelanggaran terkait dengan praktik
KPPU kemudian mengumpulkan monopoli atau penggunaan posisi
berbagai bukti yang menunjukkan dominan di pasar. Ketentuan ini
pelanggaran yang dilakukan oleh Aqua. melarang perusahaan atau pelaku usaha
Dalam kasus ini, KPPU memiliki lebih yang mendominasi pasar untuk
dari dua alat bukti yang menunjukkan mengambil tindakan yang dapat
upaya Aqua dan distributornya untuk merugikan persaingan. Unsur
menghalangi pelaku usaha lain dalam pelanggaran dalam hal ini adalah
industri air minum dalam kemasan tindakan yang secara sengaja
(AMDK). Dampak dari degradasi ini menghambat pesaing atau mencegah
adalah peningkatan harga sebesar 3 akses pesaing ke pasar, termasuk
persen bagi agen-agen AMDK yang praktik diskriminatif atau memaksa
menjual Le Minerale. Sebagai yang merugikan pihak lain.
perbandingan, harga yang dikenakan
Sementara itu, Pasal 19 huruf a dan b
untuk "star outlet" adalah Rp 37.000
mengacu pada larangan kartel dan
per karton untuk ukuran 600 mililiter,
kesepakatan antara pelaku usaha yang
sedangkan untuk "wholeseller"
membatasi persaingan. Unsur
dikenakan harga Rp 39.350 per karton.
pelanggaran dalam Pasal 19 adalah
11
“Divonis KPPU, Aqua Terbukti Larang Toko Jual kesepakatan yang dilakukan oleh dua
Produk Le Minerale - Perdagangan Katadata.co.id”,
online: atau lebih pelaku usaha untuk
<https://katadata.co.id/pingitaria/berita/5e9a560c
f0f46/divonis-kppu-aqua-terbukti-larang-toko-jual-
mengendalikan harga, produksi, atau
produk-le-minerale>.
pasar. Kesepakatan semacam ini dapat (KPPU) sebagai lembaga penegak
merugikan konsumen dengan hukum memiliki peran penting dalam
menghasilkan harga yang tinggi atau mengawasi, menyelidiki, dan menindak
menghambat pesaing dalam pelanggaran persaingan. KPPU
berkompetisi. berperan sebagai wadah untuk pihak
yang merasa dirugikan akibat praktik
Kedua pasal ini mencerminkan
persaingan usaha tidak sehat.Kasus di
komitmen Undang-Undang No. 5/1999
atas menunjukkan bahwa Aqua dan
untuk mencegah praktek-praktek yang
distributornya terbukti bersalah dalam
dapat merusak persaingan sehat dan
melakukan pelanggaran hukum
melindungi kepentingan konsumen.
persaingan usaha, dengan melibatkan
Melanggar ketentuan-ketentuan ini
praktik monopoli dan kesepakatan yang
dapat berakibat pada sanksi hukum dan
merugikan pesaing. Keputusan KPPU
penindakan oleh Komisi Pengawas
dalam kasus ini menegaskan komitmen
Persaingan Usaha (KPPU) untuk
untuk menjaga persaingan yang sehat
memastikan bahwa persaingan usaha
dan melindungi kepentingan konsumen.
berlangsung dalam kerangka yang adil
Penegakan hukum terhadap
dan sehat.
pelanggaran persaingan usaha
PENUTUP merupakan langkah penting dalam
Analisis yuridis terkait persaingan menjaga integritas pasar dan
usaha di Indonesia mengindikasikan memastikan persaingan yang adil.
pentingnya regulasi dan penegakan SARAN
hukum untuk menjaga persaingan yang
Untuk meningkatkan penegakan hukum
sehat dan melindungi kepentingan
persaingan usaha di Indonesia, ada
konsumen. Undang-Undang No. 5
beberapa saran penting. Pertama, perlu
Tahun 1999 tentang Larangan Praktek
peningkatan kesadaran dan pemahaman
Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak
masyarakat tentang hukum persaingan
Sehat memiliki peran krusial dalam
usaha dan peran Komisi Pengawas
menciptakan kerangka kerja hukum
Persaingan Usaha (KPPU). Kedua,
yang mendukung persaingan yang adil.
diperlukan kerjasama yang erat antara
Komisi Pengawas Persaingan Usaha
KPPU, pemerintah, dan sektor swasta PERSAINGAN USAHA (KPPU)
DALAM MELINDUNGI
dalam mendeteksi dan menindak
PELAKU USAHA TERHADAP
praktik persaingan usaha yang tidak PERSAINGAN YANG TIDAK
SEHAT PADA SEKTOR AIR
sehat. Ketiga, transparansi dalam
MINUM DALAM KEMASAN
proses investigasi dan penegakan (AMDK) (s1, UAJY, 2019)
[unpublished].
hukum harus dijaga untuk memastikan
kepercayaan publik. Keempat, perlu MH, Prof Dr Susanti Adi Nugroho, SH,
Hukum Persaingan Usaha di
peraturan yang lebih tegas dan denda Indonesia (Prenada Media,
yang lebih besar untuk melindungi 2014).
kepentingan konsumen dan mendorong MH, Rachmadi Usman, S H, Hukum
kepatuhan perusahaan. Terakhir, Persaingan Usaha di Indonesia
(Sinar Grafika, 2022).
edukasi dan pelatihan bagi aparat
Reffa Zhayyani Shazny Az Zahra,
penegak hukum dan pengusaha tentang 161000330, HAMBATAN
peraturan persaingan usaha perlu MASUK PASAR PRODUK AIR
MINUM DALAM KEMASAN
ditingkatkan untuk memastikan OLEH PT. TIRTA INVESTAMA
penegakan hukum yang efektif dan TERHADAP PRODUK LE
MINERALE DITINJAU DARI
berkeadilan. Dengan langkah-langkah UNDANG-UNDANG NOMOR 5
ini, penegakan hukum persaingan usaha TAHUN 1999 TENTANG
LARANGAN PRAKTEK
di Indonesia dapat menjadi lebih efisien
MONOPOLI DAN
dan efektif dalam menjaga persaingan PERSAINGAN USAHA TIDAK
SEHAT (other, FAKULTAS
yang sehat.
HUKUM UNIVERSITAS
PASUNDAN, 2020)
DAFTAR PUSTAKA [unpublished].
Agustina, Hanifa Tri, Persaingan Widyantari, Dela Wanti, Tinjauan
usaha tidak sehat air minum Yuridis Keterkaitan Hukum
dalam kemasan (studi analisis Persaingan Usaha terhadap
putusan perkara Nomor: Perlindungan Konsumen di
22/Kppu-I/2016) Indonesia (Studi Putusan
(bachelorThesis, Fakultas Komisi Pengawas Persaingan
Syariah dan Hukum UIN Syarif Usaha Nomor 26/kppu-l/2007
Hidayatullah Jakarta, 2019) Tentang Kartel SMS dan Nomor
[unpublished]. 25/kppu-i/2009 Tentang
Penetapan Harga Fuel
Kurniandaru, Marcellinus Hestu, Surcharge) (Journal:eArticle,
PERAN KOMISI PENGAWAS
Brawijaya University, 2014) /berita/5e9a560cf0f46/divonis-
[unpublished]. kppu-aqua-terbukti-larang-toko-
jual-produk-le-minerale>.
Sanger, Brigitte Dewinta Naftalia,
“TINJAUAN YURIDIS “Wajib Ketahui, Hukum Persaingan
PROBLEMATIKA Usaha”, (17 January 2022),
PENEGAKAN HUKUM online: Fakultas Hukum Terbaik
PERSAINGAN USAHA di Medan Sumut
DALAM MENCIPTAKAN <https://fahum.umsu.ac.id/wajib
KEPASTIAN HUKUM” (2021) -ketahui-hukum-persaingan-
9:3 LEX ADMINISTRATUM, usaha/>.
online:
<https://ejournal.unsrat.ac.id/v3/
index.php/administratum/article/
view/33219>.

MH, Dr Zahry Vandawati Chumaida, S


H, “Pendekatan Per Se Illegal
dan Rule of Reason dalam
Persaingan Usaha”, online:
hukumonline.com
<https://www.hukumonline.com/
klinik/a/pendekatan-per-se-
illegal-dan-rule-of-reason-
dalam-persaingan-usaha-
lt4b94e6b8746a9/>.

Tasya Putri Istiqfar, Author, “Tinjauan


yuridis terhadap dugaan praktik
persaingan usaha tidak sehat
dalam usaha air minum dalam
kemasan (AMDK) (studi kasus
aqua vs le minerale) = Judicial
analysis on the unfair
competition practice allegation
in the ready to drink water
business (case study: aqua vs le
minerale) / Tasya Putri Istiqfar”,
(2018), online: Universitas
Indonesia Library
<https://lib.ui.ac.id>.

“Divonis KPPU, Aqua Terbukti Larang


Toko Jual Produk Le Minerale -
Perdagangan Katadata.co.id”,
online:
<https://katadata.co.id/pingitaria

Anda mungkin juga menyukai