Anda di halaman 1dari 8

176 __________Penerapan Pendekatan Rule of Reason Terhadap Peristiwa …, Wahyudi Immanuel Sidabutar, dkk

PENERAPAN PENDEKATAN RULE OF REASON


TERHADAP PERISTIWA PESEKONGKOLAN
TENDER PEMBANGUNAN JALAN DI KABUPATEN ASAHAN
(Studi Terhadap Putusan KPPU Nomor 1/KPPU-L/2015)

Oleh:
Wahyudi Immanuel Sidabutar1, Rani Apriani2, Rahmi Jubaedah3
1, 2, 3
Fakultas Hukum Universitas Singaperbangsa Karawang
1
1710631010199@student.unsika.ac.id, 2raniapriani140488@gmail.com, 3rahmizubaedah@yahoo.com

ABSTRAK: Tujuan penulisan untuk menggambarkan implementasi penggunaan


pendekatan rule of reason terhadap permasalahan persekongkolan dalam Putusan KPPU
Nomor: 01/KPPU-L/2015. Menganalisis perlindungann hukum terhadap pelaku usaha
lain serta negara dalam hal ini dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Asahan yang dirugikan
dari adanya peristiwa persekongkolan tender dalam Putusan Nomor:1/KPPU-L/2015.
Dalam melakukan analisis kasus pendekatan yang digunakan adalah menggunakan
yuridis normatif, dengan metode pendekatan kasus. Dalam pencarian sumber data adalah
menggunakan data sekunder dengan bahan hukum primer, bahan hukum sekunder dan
bahan hukum tersier. Metode analisis data yang digunakan adalah menggunakan normatif
kualitatif. Berdasarkan hasil penelitian terhadap kasus dalam Putusan Nomor: 1/KPPU-
L/2015, Majelis Komisi Pengawas Persaingan Usaha telah menggunakan pendekatan rule
of reason dalam pembuktian kegiatan persekongkolan tender yang dilakukan dengan
pendekatan Undang Undang Nomor 5 Tahun 1999 tentang Larangan Praktik Monopoli
dan Persaingan Usaha Tidak Sehat, faktor penyebab dan akibat terjadinya
persekongkolan tender, peran Panitia Pengadaan Tender serta KPPU untuk mengurangi
adanya praktik persekongkolan tender dalam persaingan usaha serta pemberian sanksi
kepada pelaku usaha dan panitia pengadaan tender jika terbukti adanya kerugian dari
terbukti melakukan pelanggaran, dan pelaksanaan pasal 47 sebagai sanksi pelaku usaha
yang melakukan praktek persaingan usaha tidak sehat.

KATA KUNCI: Persekongkolan tender, KPPU, rule of reason.

ABSTRACT: The purpose of writing is to describe the implementation of the use of the
rule of reason approach to conspiracy problems in KPPU Decision Number: 01/KPPU-
L/2015. Analyzing the legal protection of other business actors and the state in this case
the Asahan District Public Works office that was harmed from the existence of a tender
conspiracy event in Decision Number: 1 / KPPU-L / 2015. In conducting case analysis
the approach used is to use normative juridical, with the method of case approach. In
search of data sources is using secondary data with primary legal materials, secondary
legal materials and tertiary legal materials. The data analysis method used is to use
qualitative normative. Based on the results of research on the case in Decision Number:
1/KPPU-L/2015, the Board of The Business Competition Supervisory Commission has
used a rule of reason approach in proving tender conspiracy activities carried out with the
approach of Law No. 5 of 1999 on Prohibition of Monopoly Practices and Unfair Business

p-ISSN 1412 – 517X


Supremasi: Jurnal Pemikiran dan Penelitian Ilmu-ilmu Sosial, Hukum, & Pengajarannya e-ISSN 2720 – 9369
Volume XVI Nomor 2, Oktober 2021 (halaman 176 - 183) https://ojs.unm.ac.id/supremasi 177

Competition, the factors that cause and result from the occurrence of tender conspiracies,
the role of the Tender Procurement Committee and KPPU to reduce the existence of
conspiracy practices. tender in business competition as well as sanctions to business
actors and the tender procurement committee if proven losses from proven violations, and
the implementation of article 47 as a sanction for business actors who practice unfair
business competition.

KEYWORDS: Tender Conspiracy, KPPU, Rule of Reason

PENDAHULUAN Ini merupakan salah satu alasan


terkuat untuk mekalukan persaingan
Pada hakikatnya setiap orang usaha yang sehat dalam pengadaan
memiliki kesempatan yang sama dalam barang dan jasa pada Pemerintah. Salah
pembangunan ekonomi bangsa, dengan satu upaya meningkatkan dan
cara dan kontribusi masing-masing. menciptakan pembangunan ekonomi
Setiap orang memiliki hak untuk yang baik dalam sebuah negara harus
memilih, menggunakan bagaimana cara disokong dengan adanya pembangunan
untuk menghasilkan suatu produk dengan infrastruktur. Karena tanpa adanya
tidak melanggar Undang-Undang, Norma infrastruktur yang memadai akan
serta kebiasaan yang berlaku di menghambat proses pembangunan dan
masyarakat. Menurut pendapat Mustafa pendistribusian sebagai salah satu upaya
Kamal Rokan, dewasa ini telah banyak peningkatan daya konsumsi oleh
negara menganut system ekonomi pasar masyarakat. Dengan adanya infratruktur
bebas dan aktif. Dalam hal ini dikatakan juga dapat menekan angka produksi yang
bahwa dalam pemenuhan kebutuhan sangat tinggi dengan mudahnya
konsumen terdapat banyak pilihan yang penyaluran bahan baku dan barang siap
sangat beragam, itu termasuk dalam pakai kepada konsumen. Pembenahan
system pasar bebas, beragam dan efisien. infrastruktur secara nasional biasanya
Persaingan usaha yang terjadi antara satu tidak hanya dilakukan dari pihak
pelaku usaha dan pelaku usaha lainnya pemerintah. Selain pemerintah itu sendiri,
sangat lazim ditemukan. Adapun masyarakat dan puhak swasta akan
beberapa dampak positif dari persaingan dilibatkan dalam pembangunan, untuk
usaha adalah terciptanya ruang terbuka terciptanya pembangunan yang
untuk melakukan pesaingan usaha dan berkesinambungan dan secara terus-
memiliki keinginan untuk menghasilkan menerus. Dalam hal ini pembangunan
produk dan menawarkan harga yang infrastruktur juga harus menyesuaikan
bersaing dengan tujuan menarik peminat dengan kebutuhan sektor maupun
konsumen untuk mengkonsumsi suatu wilayah tertentu, dengan kata lain,
produk, selain itu dampak positif adanya infrasturktur di pedesaan akan memiliki
persaingan usaha adalah dapat perbedaan dengan kebutuhan
meningkatkan kredibilitas serta infrastruktur di lingkungan perkotaan.
meningkatkan kreatifitas serta pemikiran Berbeda juga dengan kebutuhan dalam
inovatif para pelaku usaha.1 sektor pertanian maupun pesisir pantai.2

1 2
Mustafa Kamal Rokan, Hukum Persaingan Edy Suryawardana dan Triyani Rr. Lulus Prapti
Usaha Teori dan Praktiknya di Indonesia NSS “Analisis Dampak Pembangunan Struktur
(Jakarta:Raja Grafindo Persada, 2012), hlm. 1. Jalan Terhadap Pertumbuhan Usaha Ekonomi

p-ISSN 1412 – 517X


Supremasi: Jurnal Pemikiran dan Penelitian Ilmu-ilmu Sosial, Hukum, & Pengajarannya e-ISSN 2720 – 9369
178 _________Penerapan Pendekatan Rule of Reason Terhadap Peristiwa …, Wahyudi Immanuel Sidabutar, dkk

Dalam melaksanakan penga- 2018 Tentang Pengadaan Barang dan


wasan terhadap praktik monopoli dan Jasa Pemerintah dengan ketentuan
persaingan usaha tidak sehat dibentuk Pengadaan Barang/Jasa betujuan untuk
badan Komisi Pengawas Persaingan menghasilkan barang/jasa yang memiliki
Usaha. Yang merupakan lembaga kualitas dan kuantitas yang baik,
inependen. Tugas pokok dan fungsi serta meningkatkan pelaku usaha nasional dan
kewenangannya diatur dalam Pasal 35 mewujudkan pemerataan ekonomi serta
dan 36 Undang-Undang Larangan Praktik memberikan kesempatan berusaha. Pasal
Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak 8 juga menyebutkan tugas dan
Sehat. Dalam pelaksanaan tugasnya kewenangan bagaimana proses
KPPU telah banyak menangani kasus pengadaan barang/jasa, sedangkan dalam
praktek monopoli dan persaingan usaha Pasal 11 bagaimana Panitia Pengadaan
tidak sehat. Barang/Jasa melaksanakan tugas teknis
Ini tidak berbeda jauh bagaimana mulai dari perencanaan pengadaan
dampak secara eksklusif pada persaingan hingga mengendalikan kontrak. Ada
tender dalam pengadaan barang dan jasa banyak beberapa perubahan yang
Pemerintah, yaitu memberikan layanan, berkaitan dengan Pengadaan Barang/Jasa
menciptakan suasana persaingan yang Pemerintah, selain Perpres Nomor 12
sehat dan terbuka, karena salah satu Tahun 2021 Undang Undang Nomor 5
tujuannya adalah bagaimana terciptanya Tahun 1999 Tentang larangan Praktik
sarana yang dibangun oleh pemerintah Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak
untuk kebutuhan dan membantu Sehat (Untuk selanjutnya akan disebut
pembangunan ekonomi masyarakat.3 UU Persaingan Usaha) di dalam Pasal 22
Kebebasan antar pelaku usaha dalam yang mengatur tentang larangan Praktik
sistem bebas ini tidak menjamin akan Persekongkolan yang mengakibatkan
terciptanya persaingan usaha yang sehat, terjadinya persaingan usaha tidak sehat.
melainkan sebaliknya. Para pelaku usaha Hal ini terkait dengan persekongkolan
akan selalu memikirkan bagaimana tender dimana siapa saja pihak yang
produknya terjual sehingga membentuk terlibat baik pelaku usaha (yang disebut
suatu pola persaingan usaha tidak sehat peserta tender) dan Panitia Pengadaan
baik itu monopoli, oligopoli, Barang/Jasa Pemerintah pada Dinas
persekongkolan. Dampak negatif dari Pekerjaan Umum Kabupaten Asahan
pelaku usaha yang melakukan perbuatan terlibat persekongkolan campuran yaitu
persaingan usaha tidak sehat bukan hanya vertikal horizontal.5
kepada pelaku usaha dan konsumen, Penerapan adalah sebuah
tetapi juga berpengaruh negatif bagi perbuatan yang dilakukan dengan
perekonomian nasional dan dapat maksud dan tujuan mencapai suatu tujuan
merugikan negara.4 tertentu yang akan diuraikan baik secara
Pasal 4 Peraturan Presiden Nomor individu maupun secara berkelompok.
12 Tahun 2021 Tentang perubahan Hasil, cara atau hal adalah bahasa yang
Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun sering digunakan dalam istilah

Masyarakat.” Jurnal Dinamika Sosbud, 17.2 4


Hermansyah, 2008, Pokok-Pokok Hukum
(2015), 84 Persaingan Usaha di Indonesia, Jakarta: Kencana,
3
Biq Ratnasari, Analisis Putusan KPPU Nomor hlm. 10
4/KPPU-1/2016 Tentang Praktek Monopoli 5
Anna Maria Tri Anngraini, ‘Sinergi BUMN
dalam Penetapan Harga.” Dalam jurnal Dalam Pengadaan Barang Dan/Atau Dalam
Universitas Mataram. 15 November 2018 Persekfektif Persaingan Usaha’, Mimbar Hukum,
25.3 (2013), 451.

p-ISSN 1412 – 517X


Supremasi: Jurnal Pemikiran dan Penelitian Ilmu-ilmu Sosial, Hukum, & Pengajarannya e-ISSN 2720 – 9369
Volume XVI Nomor 2, Oktober 2021 (halaman 176 - 183) https://ojs.unm.ac.id/supremasi 179

penerapan.6 Kata penerapan dapat baik dari penilaian dan keputusan tentang
diartikan juga dengan mempraktekkan, pengaruh persaingan usaha tidak sehat
pelaksanaan, serta memasangkan. Selain terhadap pasar dan dampak konkret serta
itu juga penerapan dapat diartikan langkah efisien yang menguntungkan
sebagai salah satu cara yang dilakukan dalam menyelesaikan bagi masyarakat
agar dapa mencapai sutu tujuan tertentu.7 luas.
Pengertian penerapan menurut KBBI Istilah persekongkolan pertama
merupakan sebuah perbuatan kali diperkenalkan melalui Yuriprudensi
menerapkan sebuah teori, metode dan Mahkamah Agung tertinggi di Amerika
cara mencapai suatu kepentingan yang Serikat tentang Pasal 1 The Sherman act,
diinginkan secara terecana oleh individu secara sederhana dikatakan bahwa
maupun kelompok serta golongan. persekongkolan dapat menghambat
Pendekatan adalah sebuah cara, perdagangan, serta dalam kegiatan ini
proses, kebijakan yang ditempuh untuk adanya saling menyesuaikan dengan cara
mencapai sebuah tujuan dan akan menghambat perdagangan dan
kenjadikan kegiatan tersebut untuk lebih pembuktiannya dapat disimpulkan dari
muda dilakukan dengan sebuah kondisi yang ada. Selain itu
pendekatan. persekongkolan memiliki sebuah istilah
Rule of Reason merupakan lain yaitu konspirasi (conspiracy) dengan
pendekatan yang digunakan lembaga istilah kolusi yaitu “A secret agreement
independen dan memiliki otoritas penuh between two or more people for deceitful
dalam dunia pengawasan persaingan or produlent purpose” artinya bahwa
usaha dan melaksanakan evaluasi secara dalam kolusi berisi tentang perjanjian
berkala akibat perjanjian yang rahasia yang dilakukan antara dua pihak
meghambat persaingan usaha. atau lebih dengan memilikki tujuan
Pendekatan Rule of Reason adalah penipuan atau penggelapan dengan
pendekatan yang digunakan dalam konspirasi dan cenderung berniat buruk
menyelesaikan persaingan usaha yang atau negatif.8
ditandai dengan penggunaan frasa “yang
dapat mengakibatkan praktik monopoli METODE
dan persaingan usaha tidak sehat,
sehingga dapa mengakibatkan persaingan Dalam penulisan penelitian ini
usaha tidak sehat.” Dalam hal ini metode penelitian yang digunakan adalah
merupakan tolak ukur boleh atau yuridis normatif karena memiliki pisau
tidaknya pengadilan memutus suatu analisis Undang Undang dan norma-
perkara dengan penilaian dan kejelasan norma yang hidup dalam masyarakat,
sesuai dengan tingkatan masing-masing serta bersifat kualitatif dengan cara
dari adanya praktik monopoli dan menganalisis Putusan KPPU sebagai
persaingan usaha tidak sehat. Konsep bahan hukum sekunder. Penelitian ini
pendekatan Rule of Reason dapat menggunakan Teori Persaingan Usaha
diterapkan terhadap praktek persaingan dan Teori Rule of Reason karena dalam
usaha tidak sehat melalui berbagai proses penerapan pasal yang dipakai
pembuktian dan tergolong rumit. berdasarkan Pasal 22 UU Persaingan
Penerapan ini perlu memperhitungkan Usaha jika dikaitkan dengan judul diatas.

6 7
Badudu dan Sutan Mohammad Zein, Efektifitas Riant Nugroho, Prinsip Penerapan
Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka,2010). Pembelajaran, (Jakarta:Balai Pustaka, 2003)hlm.
Hlm 1487 158
8
Rachmadi Usmam, op. cit, hlm 87

p-ISSN 1412 – 517X


Supremasi: Jurnal Pemikiran dan Penelitian Ilmu-ilmu Sosial, Hukum, & Pengajarannya e-ISSN 2720 – 9369
180 _________Penerapan Pendekatan Rule of Reason Terhadap Peristiwa …, Wahyudi Immanuel Sidabutar, dkk

Metode penelitian ini bersifat HASIL DAN PEMBAHASAN


kualitatif yaitu dengan sudut pandang
dari berbagai aspek (komprehensif) serta Dalam pemeriksaan fakta-fakta
mengkaji secara mendalam dan dalam persidangan serta fakta lain majelis
terintegrasi.9 Dalam hal ini pendekatan komisi memustuskan, pada Putusan
kualitatif menekankan pada proses pelaku KPPU Nomor 1/KPPU-L/2015:
yang diteliti dengan kejadian yang Menyatakan bahwa Terlapor I, Terlapor
sesungguhnya terjadi.10 Dengan demikian II, Terlapor III, Terlapor IV, Terlapor V,
objek yang ajakn diteliti dengan Terlapor VI, Terlapor VII, Terlapor VIII,
pebdekatan ini mengacu pada norma- Terlapor IX, Terlapor X, Terlapor XI,
norma yang ada dalam perundang- Terlapor XII, Terlapor XIII, Terlapor
undangan.11 Sumber data yang digunakan XIV, Terlapor XV, Terlapor XVI,
dalam penulisan artikel ini data sekunder Terlapor XVII terbukti secara sah dan
yaitu terdiri data primer yaitu Undang meyakinkan melanggar Pasal 22 UU
Undang Persaingan Usaha dan Peraturan Persaingan Usaha; Menyatakan bahwa
Presiden Nomor 12 Tahun 2021, menghukum Terlapor XI yaitu Sdr.
kemudian sumber hukum sekunder yaitu Suwarno Mariono selaku membayar
Putusan KPPU Nomor 1/2015-L/KPPU, denda sebasar Rp. 105.000.000 (Seratus
dan bahan hukum tersier adalah Jurnal lima juta rupiah) yang harus diserahkan
Hukum, skripsi maupun sumber lain yang ke Kas Negara sebagai setoran
berkaitan dengan Persaingan Usaha. pendapatan denda pelanggaran di bidang
Teknik pengumpulan data yang pesaingan usaha Satuan Kerja Komisi
dilakukan penulis dalam penelitian ini Pengawas Persaingan Usaha melalui
adalah analisis dengan cara yuridis Bank Pemerintah dengan kode
normatif dengan cara menerapkan teori- penerimaan 423755 (Pendapatan Denda
teori, konsep, asas hukum serta peraturan Pelanggaran di Bidang Persaingan Usaha;
perundang-undangan yang berhubungan Menghukum Sdr. Rusli selaku Terlapor
dengan persekongkolan tender sebagai XI membayar denda sebasar Rp.
salah satu persaingan usaha tidak sehat. 107.000.000 (Seratus tujuh juta rupiah)
Penulis akan menarik asas hukum dan yang harus diserahkan ke Kas Negara
penggunaan hukum positif dalam ruang sebagai setoran pendapatan denda
lingkup yang seharusnya digunakan.12 pelanggaran di bidang pesaingan usaha
Dalam penulisan ini biasanya menarik Satuan Kerja Komisi Pengawas
dan menafsirkan asas-asas yang ada Persaingan Usaha melalui Bank
dalam perundang-undangan, dapat juga Pemerintah dengan kode penerimaan
digunakan untuk mencari asas hukum 423755 (Pendapatan Denda Pelanggaran
yang digunakan tertulis langsung di di Bidang Persaingan Usaha;
peraturan perundang-undangan maupun Menghukum Sdr. Yuniani Astuti Selaku
tidak.13 Terlapor XVI, membayar denda sebasar
Rp. 1.073.000.000 (Satu miliar tujuh
puluh tiga juta rupiah) yang harus

9 12
Chai Podhista, et. al. Theoritical Terminological Soerjono Soekanto, Pengantar Penelitian
and Philosophical Issues in Qualitative Research, Hukum, (Jakarta: UI Press, 1996), hlm 63
13
Qualitative Research Methods. Bambang Sunggoni, Metodologi Penelitian
10
Kenneth D. Bailey, Methods of Social Hukum, (Jakarta: Raja Grafindo Persada,
Research, New York: The Free Press 2003)hlm 27-28
11
Soerjono Soekanto dan Sri Mamudji, Op,Cit,
hlm 14

p-ISSN 1412 – 517X


Supremasi: Jurnal Pemikiran dan Penelitian Ilmu-ilmu Sosial, Hukum, & Pengajarannya e-ISSN 2720 – 9369
Volume XVI Nomor 2, Oktober 2021 (halaman 176 - 183) https://ojs.unm.ac.id/supremasi 181

diserahkan ke Kas Negara sebagai dalam Pasal 22 UU Persaingan Usaha,


setoran pendapatan denda pelanggaran di dan telah membuktikan bahwa adanya
bidang pesaingan usaha Satuan Kerja dampak akibat dari persekongkolan yang
Komisi Pengawas Persaingan Usaha dilakukan oleh antar pelaku usaha dan
melalui Bank Pemerintah dengan kode pelaku usaha dengan Panitia Pengadaan
penerimaan 423755 (Pendapatan Denda Barang/Jasa Dinas Pekerjaan Umum
Pelanggaran di Bidang Persaingan Usaha; Kabupaten Asahan.
Melarang Terlapor II, Terlapor III,
Terlapor IV, Terlapor V, Terlapor VI,
Terlapor VII, Terlapor VIII, Terlapor IX, Perlindungan Hukum Terhadap
Terlapor X untuk mengikuti tender pada Pelaku Usaha lainnya yang Dirugikan
bidang konstruksi jalan menggunakan Akibat Adanya Persekongkolan
Dana Bantuan Daerah Bawahan (BDB) Tender dalam Putusan KPPU Nomor:
APBD Provinsi Sumatea Utara dan Dana 1/KPPU-L/2015
APBD Kabupaten Asahan pada Dinas
Pekerjaan Umum Kabupaten Asahan Dalam hal ini adanya pihak yang
selama 2 (dua) tahun sejak putusan ini dirugikan dari adanya praktik
kekuatan hukum; Melarang Terlapor XI, persekongkolan tender ini, dimana semua
Terlapor XII, Terlapor XII, Terlapor XII, peserta tender pada dasarnya memiliki
Terlapor XII, Terlapor XIV, Terlapor kesempatan yang sama untuk
XV, Terlapor XVI untuk mengikuti memberikan penawaran kualitas dan
tender pada bidang konstruksi jalan harga penawaran yang terbaik untuk
menggunakan Dana Bantuan Daerah memenangkan tender tersebut sesuai
Bawahan (BDB) APBD Provinsi dengan Sila 5 “Keadilan bagi seluruh
Sumatea Utara dan Dana APBD rakyat Indonesia”. Sila ini telah dilanggar
Kabupaten Asahan pada Dinas Pekerjaan oleh Pelaku Usaha yang saling
Umum Kabupaten Asahan selama 2 (dua) bersekongkol dan Panitia Pengadaan
tahun sejak putusan ini kekuatan hukum; barang/Jasa Dinas Pekerjaan Umum
Memerintahkan Terlapor XI, Terlapor Kabupaten Asahan. Setelah diatur dalam
XV, dam Terlapor XVI untuk Sila 5 Pancasila, secara preventif UU
melaporkan dan menyerahkan Salinan Persaingan Usaha mengakomodir hak-
bukti pembayaran denda tersebut ke hak yang dimiliki oleh pelaku usaha
KPPU; untuk melaporkan dan hak untuk
dilaporkan kerahasiaannya, serta dalam
Pasal 47 memiliki hak untuk menerima
Penerapan Pendekatan Rule of Reason ganti rugi jika terbukti melakukan
Terhadap Permasalahan Persekong- pelanggaran terhadap Pasal 22 dan
kolan Tender pada Putusan KPPU menimbulkan kerugian yaitu hukuman
Nomor: 01/KPPU-L/2015 denda serta penghentian kegiatan dalam
ruag lingku yang dilanggar selama 2
Dari Pemeriksaan fakta-fakta tahun setelah adanya putusan.
dokumen dalam persidangan, dan fakta- Selain tindakan preventif, KPPU
fakta lain Majelis Komisi Pengawas juga memberikan sanksi represif. Melalui
Persaingan Usaha menerapkan Majelis Komisi Pengawas Persaingan
pendekatan rule of reason terhadap Usaha, para pelaku usaha dan Panitia
Putusan KPPU Nomor: 1/KPPU-L/2015 Pengadaan Barang/Jasa sebagai berikut:
membuktikan bahwa telah terpenuhinya Pada Putusan KPPU Nomor:1/KPPU-
unsur-unsur pelanggaran yang terdapat L/2015:

p-ISSN 1412 – 517X


Supremasi: Jurnal Pemikiran dan Penelitian Ilmu-ilmu Sosial, Hukum, & Pengajarannya e-ISSN 2720 – 9369
182 _________Penerapan Pendekatan Rule of Reason Terhadap Peristiwa …, Wahyudi Immanuel Sidabutar, dkk

Menyatakan bahwa Terlapor I, APBD Provinsi Sumatea Utara dan Dana


Terlapor II, Terlapor III, Terlapor IV, APBD Kabupaten Asahan pada Dinas
Terlapor V, Terlapor VI, Terlapor VII, Pekerjaan Umum Kabupaten Asahan
Terlapor VIII, Terlapor IX, Terlapor X, selama 2 (dua) tahun sejak putusan ini
Terlapor XI, Terlapor XII, Terlapor XIII, kekuatan hukum; Melarang Terlapor XI,
Terlapor XIV, Terlapor XV, Terlapor Terlapor XII, Terlapor XII, Terlapor XII,
XVI, Terlapor XVII terbukti secara sah Terlapor XII, Terlapor XIV, Terlapor
dan meyakinkan melanggar Pasal 22 UU XV, Terlapor XVI untuk mengikuti
Persaingan Usaha; Menyatakan bahwa tender pada bidang konstruksi jalan
menghukum Terlapor XI yaitu Sdr. menggunakan Dana Bantuan Daerah
Suwarno Mariono selaku membayar Bawahan (BDB) APBD Provinsi
denda sebasar Rp. 105.000.000 (Seratus Sumatea Utara dan Dana APBD
lima juta rupiah) yang harus diserahkan Kabupaten Asahan pada Dinas Pekerjaan
ke Kas Negara sebagai setoran Umum Kabupaten Asahan selama 2 (dua)
pendapatan denda pelanggaran di bidang tahun sejak putusan ini kekuatan hukum;
pesaingan usaha Satuan Kerja Komisi Memerintahkan Terlapor XI, Terlapor
Pengawas Persaingan Usaha melalui XV, dan Terlapor XVI untuk melaporkan
Bank Pemerintah dengan kode dan menyerahkan Salinan bukti
penerimaan 423755 (Pendapatan Denda pembayaran denda tersebut ke KPPU.
Pelanggaran di Bidang Persaingan Usaha;
Menghukum Sdr. Rusli selaku Terlapor
XI membayar denda sebasar Rp. PENUTUP
107.000.000 (Seratus tujuh juta rupiah)
yang harus diserahkan ke Kas Negara Pada Putusan Nomor 1/KPPU-
sebagai setoran pendapatan denda L/2015 Majelis Komisi telah menerapkan
pelanggaran di bidang pesaingan usaha pendekatan rule of reason, dengan
Satuan Kerja Komisi Pengawas pembuktian adanya pelanggaran terhadap
Persaingan Usaha melalui Bank Pasal 22 UU Persaingan Usaha, tentang
Pemerintah dengan kode penerimaan dampak dan akibat persekongkolan
423755 (Pendapatan Denda Pelanggaran tender dalam persaingan usaha dan
di Bidang Persaingan Usaha; menemukan faktor yang menjadi
Menghukum Sdr. Yuniani Astuti Selaku penyebab terjadinya pelanggaran
Terlapor XVI, membayar denda sebasar terhadap Pasal 22 UU Persaingan Usaha
Rp. 1.073.000.000 (Satu miliar tujuh yaitu praktik persekongkolan tender .
puluh tiga juta rupiah) yang harus Perlindungan hukum yang
diserahkan ke Kas Negara sebagai dilakukan oleh KPPU terhadap pelaku
setoran pendapatan denda pelanggaran di usaha lain yang dirugikan akibat
bidang pesaingan usaha Satuan Kerja terjadinya persekongkolan tender dalam
Komisi Pengawas Persaingan Usaha Putusan Nomor: 1/KPPU-L/2015, secara
melalui Bank Pemerintah dengan kode preventif seperti yang tertuang dalam
penerimaan 423755 (Pendapatan Denda Pasal 38 UU Persaingan Usaha, Pelaku
Pelanggaran di Bidang Persaingan Usaha; Usaha yang merasa dirugikan dapat
Melarang Terlapor II, Terlapor III, melaporkan Pelaku usaha yang
Terlapor IV, Terlapor V, Terlapor VI, terindikasi melakukan praktik
Terlapor VII, Terlapor VIII, Terlapor IX, persekongkolan tender dan memilik hak
Terlapor X untuk mengikuti tender pada untuk dilindungi data kerahasiaan
bidang konstruksi jalan menggunakan identitas dari pelapor, serta dalam Pasal
Dana Bantuan Daerah Bawahan (BDB) 47 UU Persaingan Usaha jika terdapat

p-ISSN 1412 – 517X


Supremasi: Jurnal Pemikiran dan Penelitian Ilmu-ilmu Sosial, Hukum, & Pengajarannya e-ISSN 2720 – 9369
Volume XVI Nomor 2, Oktober 2021 (halaman 176 - 183) https://ojs.unm.ac.id/supremasi 183

para pihak melakukan praktik persaingan Grafindo Persada, Jakarta,


usaha tidak sehat berhak mendapat ganti 2003
rugi jika terbukti melanggar Pasal 22 Suryawardana, Edy dan Triyani Rr. Lulus
yang menimbulkan kerugian, dihukum Prapti NSS “Analisis Dampak
denda dan diberikan hukuman Pembangunan Struktur Jalan
pemberhentian kegiatan bagi pelaku Terhadap Pertumbuhan Usaha
usaha yang diduga melakukan Ekonomi Masyarakat.” Jurnal
pelanggaran terhadap ketentuan dalam Dinamika Sosbud, 17.2 (2015)
Pasal 22 UU Persaingan Usaha. Ratnasari. Biq, Analisis Putusan KPPU
Sedangkan tindakan represif yang Nomor 4/KPPU-1/2016
dilakukan oleh Majelis Komisi terhadap Tentang Praktek Monopoli
pelaku usaha dan Panitia Pengadaan dalam Penetapan Harga.”
barang/Jasa dengan pemberian sanksi. Dalam jurnal Universitas
Mataram. 15 November 2018
Anna Maria Tri Anngraini, ‘Sinergi
DAFTAR PUSTAKA BUMN Dalam Pengadaan
Barang Dan/Atau Dalam
Rokan. Mustafa Kamal, Hukum Persekfektif Persaingan
Persaingan Usaha Teori dan Usaha’, Mimbar Hukum, 25.3
Praktiknya di Indonesia, Raja (2013)
Grafindo Persada, Jakarta, KUHPerdata
2012 Undang Undang Nomor 5 Tahun 1999
Hermansyah, Pokok-Pokok Hukum Tentang Larangan Praktik
Persaingan Usaha di Monopoli dan Persaingan
Indonesia, Jakarta: Kencana, Usaha Tidak Sehat
2008 Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun
Badudu dan Sutan Mohammad Zein, 2021 Tentang Perubahan
Efektifitas Bahasa Indonesia, Peraturan Presiden Nomor 16
Balai Pustaka, Jakarta, 2010 Tahun 2018 Tentang
Nugroho. Riant, Prinsip Penerapan Pengadaan Barang/Jasa
Pembelajaran, Balai Pustaka, Pemerintah.
Jakarta, 2003
Usmam. Rachmadi, Hukum Persaingan
Usaha di Indonesia, Sinar
Grafika, Jakarta, 2013
Chai Podhista, et. al. Theoritical
Terminological and
Philosophical Issues in
Qualitative Research,
Qualitative Research Methods.
Kenneth D. Bailey, Methods of Social
Research, New York: The Free
Press
Soerjono Soekanto, Pengantar Penelitian
Hukum, UI Press, Jakarta, 1996
Bambang Sunggoni, Metodologi
Penelitian Hukum, Raja

p-ISSN 1412 – 517X


Supremasi: Jurnal Pemikiran dan Penelitian Ilmu-ilmu Sosial, Hukum, & Pengajarannya e-ISSN 2720 – 9369

Anda mungkin juga menyukai