Oleh :
IDA BAGUS PUTRA ATMADJA
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS UDAYANA
DENPASAR
2017
RINGKASAN
Puji syukur kami panjatkan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa, Tuhan Yang
Maha Esa atas asung Kertha Wara NgurahaNyalah penelitian ini yang berjudul
dapat diselesaikan.
menyadari betul bahwa dewasa ini tidak mentup kemungkinan akan banyak
terjadi pemeriksaan pajak bagi wajib pajak yang berhubungan dengan pihak
berkepentingan.
Peneliti
DAFTAR ISI
X. Pembiayaan ........................................................................................ 14
5. Kesimpulan........................................................................................... 24
6. Saran ..................................................................................................... 24
DAFTAR PUSTAKA
PROPOSAL PENELITIAN
I. JUDUL PENELITIAN
PENGATURAN PRINSIP RAHASIA BANK BERKAITAN DENGAN
PEMERIKSAAN WAJB PAJAK
Bank merupakan suatu bentuk badan usaha yang bergerak dalam bidang
keuangan yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan
dikatakan sebagai kunci utama bagi berkembang atau tidaknya sebuah lembaga
kepercayaan masyarakat, baik yang sudah menjadi nasabah bank tersebut maupun
yang akan menjadi nasabah bank tersebut. Ada beberapa faktor yang sangat
1. Integritas pengurus
1
2
bank ialah kepatuhan bank terhadap kewajiban rahasia bank. Maksudnya adalah
menyangkut dapat atau tidaknya bank dipercaya oleh nasabah yang menyimpan
dananya dan/atau menggunakan jasa-jasa lainnya dari bank tersebut untuk tidak
mengungkapkan keadaan keuangan dan transaksi nasabah serta keadaan lain dari
nasabah yang bersangkutan kepada pihak lain. Dengan kata lain tergantung
kepada kemampuan bank itu untuk menjunjung tinggi dan mematuhi dengan
Prinsip rahasia bank merupakan salah satu dari beberapa prinsip yang
informasi dari nasabah diperlukan untuk kepentingan tertentu, salah satunya untuk
1
Adrian Sutedi, 2014, Hukum Perbankan Suatu Tinjauan Pencucian Uang, Merger,
Likuidasi, dan Kepailitan, Sinar Grafika, Jakarta, h. 2.
3
perpajakan, dalam hal ini memerlukan informasi nasabah untuk mengetahui aset-
aset yang dimiliki oleh wajib pajak yang terindikasi melakukan pelanggaran
perpajakan.
Disatu sisi pihak bank memiliki kepentingan untuk menjaga nama baiknya
oleh bank dan diatur dalam UU Perbankan itu sendiri. Meskipun dapat dipastikan
Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1983 tetang Ketentuan Umum dan Tata Cara
Perpajakan (UU KUP) menentukan bahwa wajib pajak dituntut untuk aktif dalam
menghitung dan melaporkan pajak sendiri kepada negara (Asas Self Assessment
agar sistem ini berjalan dengan lancar. Namun kenyataannya sudah menjadi
rahasia umum bahwa banyak wajib pajak yang menyembunyikan aset yang
pajak. Salah satu tempat penyimpan aset kekayaan wajib pajak adalah dalam
bentuk simpanan kekayaan pada sebuah bank baik dalam bentuk uang ataupun
4
yang dimiliki oleh wajib pajak yang dalam hal ini merupakan nasabah suatu bank.
rahasia bank, artinya dalam kepentingan tertentu terhadap rahasia bank dapat
paksaan hukum (under compulsion of law). Alasan utama dilakukan disclosure ini
tidak lain adalah untuk kepentingan umum. Penerobosan rahasia bank untuk
karena pajak merupakan salah satu pilar utama pendapatan negara yang akan
Pajak”.
5
mendapatkan kesulitan.
terhadap permasalahan tersebut. Hal ini dimaksud untuk mencegah agar materi
terkait dengan proses pemeriksaan pajak di Indonesia. Dalam hal ini relevan pula
bank.
V. Tujuan Penelitian
2. Dari hasi penelitian yang mengacu pada pengaturan prinsip rahasia Bank,
berkaitan dengan wajib pajak, tidak akan terjadi akibat yang ditimbulkan,
baik bagi bank itu sendiri maupun bagi Direktorat Jenderal Pajak.
dengan keuangan dan hal-hal lain dari nasabah bank yang menurut kelaziman
dimaksud disini adalah seluruh data dan informasi mengenai segala sesuatu yang
berhubungan dengan keuangan dan hal-hal lain dari orang atau badan yang
simpanannya.
7
Pengertian Rahasia Bank yang sama juga dapat ditemukan dalam Pasal 1
Persyaratan dan Tata Cara Pemberian Perintah atau Izin Tertulis Membuka
Rahasia Bank. Pengertian Rahasia Bank yang diberikan UU Perbankan dan PBI
bank itu sendiri, sebab bilamana nasabah penyimpan ini tidak dapat mempercayai
bank dimana ia menyimpan simpanannya maka sudah tentu ia tidak mau menjadi
nasabah dari bank tersebut. Oleh karenanya sebagaisuatu lembaga keuangan yang
sepatutnya bank menerapkan ketentuan rahasia bank tersebut secara konsisten dan
iatau menggunakan jasa bank apabila dari pihak bank ada jaminan bahwa
2
Adrian Sutedi, op. cit, h. 118.
8
mengenai rahasia bank adalah bahwa adanya kewajiban bank memegang rahasia
1. Hak setiap orang atau badan untuk tidak dicampuri atas masalah yang bersifat
2. Hak yang timbul dari hubungan perikatan antara bank dan nasabahnya.
Dalam kaitan ini bank berfungsi sebagai kuasa dari nasabahnya dan dengan
pelanggaran terhadap ketentuan rahasia bank merupakan suatu tindak pidana dan
3
Djoni S. Gazali, op.cit, h. 486.
4
Ibid, h. 488.
9
pihak-pihak yang tidak memegang teguh ketentuan kerahasian bank tersebut dapat
2. Direksi Bank
3. Pegawai Bank
kuasanya, pejabat, atau karyawan bank; (2) anggota pengurus, pengawas, pengelola
atau kuasanya, pejabat, atau karyawan bank, khusus bagi bank yang berbentuk
pihak yang memberikan jasanya kepada bank, antara lain akuntan publik, penilai,
konsultan hukum dan konsultan lainnya; (4) pihak yang menurut penilaian Bank
Indonesia turut serta mempengaruhi pengelolaan bank, antara lain pemegang saham
keluarga pengurus.
4. Pengertian Pajak
kepada negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa
10
Pajak adalah iuran wajib berupa barang yang dipungut oleh penguasa
berdasarkan norma hukum guna menutup biaya produksi barang dan jasa
Pajak adalah iuran masyarakat pada negara (yang sifatnya dapat dipaksakan)
pemerintahan.6
(yang sifatnya dapat dipaksakan) dengan tidak mendapat jasa timbal yang
pengeluaran umum.7
5
Y Sri Pudyatmoko, op.cit, h.1
6
Ibid, h. 3
7
Rochmat Soemitro, 1974, Pajak dan Pembangunan, PT Eresco, Bandung, h. 8.
11
permasalahan hukum yang bersifat akademik dan praktisi, baik yang berkenaan
hidup dan berkembang dalam masyarakat dengan jalan melakukan analisis yang
1. Jenis Penelitian
menggunakan berbagai data sekunder yang terdiri dari bahan hukum primer,
2. Jenis Pendekatan
dalam kaitannya dengan prinsip rahasia bank dan akibat hukum yang ditimbulkan
8
H. Zainudin Ali, 2016, Metode Penelitian Hukum, Sinar Grafika, Jakarta, h. 19
9
Amiruddin dan H. Zainal Asikin, 2013, Pengantar Metode Penelitian Hukum, PT Raja
Grafindo Persada, Jakarta, h. 118
12
prinsip rahasia bank dan akibat hukum yang ditimbulkan apabila dalam
yang dilakukan dengan cara membandingkan dua atau lebih peraturan perundang-
data sekunder, yaitu data yang bersumber dari penelitian kepustakaan (library
research) yang terdiri dari bahan hukum primer, bahan hukum sekunder, dan
metode bola salju (snow ball method), yaitu teknik pengumpulan bahan hukum
Adapun teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik
1. Teknik deskripsi adalah teknik dasar analisis yang tidak dapat dihindari
d. Jabatan Struktural :-
e. Fakultas : Hukum
keputusan bersama tindak pidana perbankan, yang berlaku pula untuk nota
dan hal-hal lain dari nasabah bank yang menurut kelaziman dunia
Tata Cara Pemberian Perintah atau Izin Tertulis Membuka Rahasia Bank
dimana persyaratan ini sebelumnya hanya diatur secara umum dan tidak
lainnya untuk memblokir rekening yang diduga hasil dari korupsi milik
“Penyitaan surat atau tulisan lain dari mereka yang berkewajiban menurut
undang-undang untuk merahasiakannya, sepanjang tidak menyangkut
rahasia negara, hanya dapat dilakukan atas persetujuan mereka atau atas
izin khusus ketua pengadilan negeri setempat kecuali undang-undang
menentukan lain”.
diantaranya :
10
Nay Amira, 2004, “Fatwa MA: KPK Bisa Mengesampingkan Prosedur Kerahasiaan
Bank, http://www.hukumonline.com/berita/baca/hol11778/fatwa-ma-kpk-bisamengenyampingkan-
prosedur-kerahasiaan-bank, diakses tanggal 7 Desember 2016.
18
Debitur.
3. Untuk kepentingan peradilan dalam perkara pidana, yang diatur dalam Pasal
Pimpinan Bank Indonesia dapat memberikan izin kepada polisi, jaksa, atau
4. Untuk kepentingan perkara perdata antara bank dengan nasabah, yang diatur
5. Untuk kepentingan tukar menukar informasi antara bank, yang diatur dalam
segala sesuatu yang berhubungan dengan keuangan dan hal-hal lain dari nasabah
penyimpanan dan simpanannya kepada pihak lain atas seijin pimpinan bank
Indonesia.12
kepentingan pemeriksaan. Pihak ketiga yang dimaksud disini salah satunya adalah
bank.
pembukaan rahasia bank, maka pihak bank yang bersangkutan harus memberikan
11
Kasmir, op. cit, h. 63
12
Djoni S. Gazali, op. cit, h. 231.
20
memberikan informasi, maka terdapat akibat hukum yang dijatuhi kepada pihak
bank tersebut.13
sanksi pidana dan sanksi administratif, untuk ketentuan sanksi pidana diatur
13
Ibid.
21
“Bank Indonesia dapat mencabut izin usaha bank yang bersangkutan atau
menetapkan sanksi administratif berupa :
a. denda uang;
b. teguran tertulis;
c. penurunan tingkat kesehatan bank;
d. larangan untuk turut serta dalam kegiatan kliring;
22
hukum tidak hanya dimiliki oleh pihak perbankan saja, melainkan juga dimiliki
oleh Direktorat Jenderal Pajak. Setiap tahunnya Direktorat Jenderal Pajak dituntut
pajak setiap tahunnya tidak mudah untuk dilaksanakan oleh Direktorat Jendral
pembahasan sebelumnya.
berpajak (tax consciousness). Selama ini bukanlah menjadi rahasia lagi bahwa
dengan berbagai cara, misalnya dimulai dengan keengganan wajib pajak untuk
14
Abu Samman Lubis, 2015, “Pengelolaan Sumber Penerimaan Pajak sebagai Sumber
Pendanaan Utama dalam Pembangunan”, http://www.bppk.kemenkeu.go.id/publikasi/artikel/147-
artikel-anggaran-dan-perbendaharaan/20495-pengelolaan-sumber-penerimaan-pajak-sebagai-
sumber-pendanaan-utama-dalam-pembangunan, diakses tanggal 9 Desember 2016.
23
melakukan kewajibannya secara benar dalam mengisi dan melaporkan Surat Pajak
rahasia bank yang tergolong rumit menimbulkan hambatan bagi pihak Direktorat
Jenderal Pajak untuk mengusut dugaan kasus pelanggaran pajak yang dilakukan
oleh wajib pajak. Ditambah lagi Direktorat Jenderal Pajak dibatasi dengan waktu
terlebih dahulu dilakukan pemeriksaan bukti permulaan karena jika tidak maka
penyidikan yang dilakukan daat dinyatakan batal demi hukum. Dalam bukti
bukti berupa keterangan, tulisan, atau benda yang dapat memberikan petunjuk
Setelah bukti permulaan terkumpul dan disusun secara ringkas dan jelas
bahwa kedua proses diatas, baik proses pemeriksaan bukti permulaan maupun
bukti agar proses dapat berjalan.17 Bilamana kemudian terjadi hal-hal yang
hal ini akan berakibat pada tidak dapatnya Direktorat Jenderal Pajak untuk
memproses suatu dugaan atau indikasi bahwa terjadi suatu pelanggaran pajak.
Dan terhadap wajib pajak yang diduga melakukan pelanggaran pajak tidak dapat
5. Kesimpulan
saat ini adalah Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perubahan atas
Pasal 41.
5.2 Akibat hukum yang ditimbulkan bilamana dalam pemeriksaan pajak muncul
pajak.
6. Saran-Saran
25
secara detail dan jelas khususnya seputar ketentuan rahasia bank beserta
BUKU-BUKU
Hadjon, Philipus M., 2014, Argumentasi Hukum, Gajah Mada University Press,
Yogyakarta
Prakoso, Abintoro, 2015, Penermuan Hukum (Sistem, Metode, Aliran dan
Prosedur dalam Menemukan Hukum), Laksbang Pressindo, Yogyakarta
Pudyatmoko, Y Sri, 2009, Pengantar Hukum Pajak, Penerbit Andi, Yogyakarta
PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
26
27
27