Anda di halaman 1dari 32

PENGARUH JAMINAN TERHADAP KEDISIPLINAN NASABAH

MEMBAYAR ANGSURAN DI BTPN SYARIAH


STUDI KASUS
DESA LUMBAN PASIR

Disusun untuk memenuhi salah satu tugas pada mata kuliah metode penelitian

Proporsal Skripsi

Disusun oleh :
Sehati Khalisa
Nim: 20150047

Dosen Pembimbing:
Erpiana Siregar, M.E

PROGRAM STUDI PERBANKAN SYARIAH


SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI
(STAIN) MANDAILING NATAL
T.A. 2022
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr.wb,,,

Puji syukur selalu terpanjatkan kepada Allah Swt yang telah melimpahkan
nikmat dan karunia-Nya sehingga proporsal penelitian ini terselesaikan. Sholawat
serta salam semoga tercurah limpah kepada Nabi Muhammad saw. Juga kepada
keluarganya, para sahabatnya dan seluruh kaum Muslimin yang senantiasa
mengamalkan sunah-sunnahnya. Amiin

Proporsal skripsi ini merupakan salah satu tugas uts mata kuliah metode
penelitian. Pada proporsal skripsi ini memuat judul " pengaruh infalasi terhadap
pembiayaan bank syariah dipanyabungan " . Selanjutnya, peneliti mengucapkan
terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Ibu Erpiana Siregar, M.E selaku dosen
pembimbing mata kuliah metode penelitian dan kepada segenap pihak yang telah
memberikan bimbingan serta arahan selama penulisan proporsal skripsi.
Peneliti menyadari bahwa terdapat banyak kekurangan dalam penulisan proporsal
skripsi ini, maka dari itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun
dari para pembaca demi kesempurnaan proporsal skripsi ini.

Wassalamualaikum wr.wb,,,

panyabungan, 7 Desember 2022

Peneliti
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................... i
DAFTAR ISI........................................................................................................ ii
BAB.I.PENDAHULUAN.................................................................................... 1
A.Latar Belakang....................................................................................... 1
B.Identifikasi Masalah............................................................................... 4
C. Batasan Masalah................................................................................... 6
D.Rumusan Masalah.................................................................................. 6
E. Tujuan Penulisan................................................................................... 6
F. Manfaat Penelitian................................................................................. 6
G. Defenisi Operasional Variabel.............................................................. 6
H. Sistmatika Pembahasan........................................................................ 8
BAB.II.LANDASAN TEORI ............................................................................. 9
A. Landasan Teori..................................................................................... 9
B. Penelitian Yang Relevan....................................................................... 17
C. Kerangka Berpikir................................................................................. 18
D. Penelitian Hipotesis.............................................................................. 19
BAB III.Metodologi Penelitian........................................................................... 20
A. Jenis Penelitian...................................................................................... 20
B. Lokasi Dan Waktu Penelitian .............................................................. 20
C. Populasi, Sampel, Dan Teknik Sampling............................................. 20
D. Teknik Pengumpulan Data.................................................................... 20
E. Teknik Validitas Dan Reliabilitas Data................................................ 21
F. Teknik Analisis Data............................................................................. 22
BAB.IV.PENUTUP.............................................................................................. 27
A. Kesimpulan........................................................................................... 27
B. Saran..................................................................................................... 27
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
BTPN Syariah adalah anak perusahaan BTPN, dengan kepemilikan saham
70% dan merupakan bank syariah ke 12 di Indonesia. Bank beroperasi berdasarkan
prinsip inklusi keuangan dengan menyediakan produk dan jasa keuangan kepada
masyarakat terpencil yang belum terjangkau serta segmen masyarakat pra
sejahtera. Selain menyediakan akses layanan keuangan kepada masyarakat
tersebut, BTPN Syariah juga menyediakan pelatihan keuangan sederhana untuk
membantu mata pencaharian nasabahnya agar dapat terus berlanjut serta membina
masyarakat yang lebih sehat melalui program Daya-nya.1
Visi, Misi dan Nilai BTPN Syariah mencerminkan arah usahanya agar
tujuannya mengembangkan jutaan rakyat Indonesia terpenuhi. Visinya adalah
untuk menjadi Bank Syariah yang terbaik dan sekaligus mengembangkan
keuangan inklusi sehingga dapat mengubah kehidupan jutaan masyarakat. Sejalan
dengan ini, adalah misi-nya untuk bekerja sama menciptakan peluang
pertumbuhan usaha dan mencapai kehidupan yang lebih berarti. Bank berusaha
untuk mencapai visi dan misi-nya dengan membina empat nilai utama, yaitu
profesionalisme, integritas, saling menghargai dan kerja sama.
BTPN Syariah dibentuk dari konversi PT Bank Sahabat Purba Danarta (Bank
Sahabat) yang berpusat di Semarang, menjadi Bank Syariah dan kemudian spin-
off Unit Usaha Syariah BTPN ke Bank Syariah yang baru ini.2
Bank Sahabat didirikan pada tahun 1991 dengan lisensi bank non-devisa.
Bank BTPN kemudian mengakuisisi 70% saham di Bank Sahabat pada 30 Januari
2014 dan mengkonversinya menjadi Bank Syariah berdasarkan keputusan Otoritas
Jasa Keuangan tertanggal 22 Mei 2014. Unit Usaha Syariah di BTPN, yang
dibentuk pada bulan Maret tahun 2008, spin – off ke bank syariah yang baru pada
14 Juli 2014.
1
Darmawan, & Fasa, M. I. (2020). Manajemen Lembaga Keuangan Syariah. In UNY
Press.hal.89
2
Al Arif , M. Nur Rianto. Lembaga Keuangan Syariah, (Bandung: PustakaSetia, 2012 ).hal.114
BTPN Syariah merupakan lembaga keuangan yang usaha pokoknya adalah
memberikan kredit dan jasa lain dalam lalu lintas pembayaran serta peredaran
uang, serta beroperasi secara prinsip-prinsip syariah. Selain usaha pokok tersebut,
BTPN Syariah juga memberikan program pinjaman pembiayaan modal usaha
kepada masyarakat.
Pinjaman pembiayaan modal usaha tersebut dimaksudkan utnuk
pemberdayaan masyarakat, khususnya perempuan agar kesejahteraannya
meningkat. Salah satu masyarakat yang diberdayakan dengan program
pembiayaan BTPN Syariah yaitu masyarakaaat desa lumban pasir, Kab.
Mandailing Natal. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan
pendekatan deskriptif analitis. Metode pengumpulan data diperoleh melalui
juranal-jurnal. Subjek dalam penelitian ini adalah masyarakat Desa lumban pasir
Kab. Mandailing Natal dan atau nasabah bank BTPN Syariah dan pihak BTPN
Syariah. 3
Hasil penelitian menyimpulkan bahwa praktik hutang piutang dengan kedua
belah pihak saling diuntungkan, yaitu Muqtarid (peminjam) mendapatkan
pinjaman sehingga bisa memenuhi kebutuhannya. Sedangkan Muqrid (yang
memberikan pinjaman) juga mendapatkan apa yang menjadi haknya, yaitu
keuntungan dari hasil pengorbanannya dan yang melatarbelakangi adanya praktik
hutang tersebut dikarenakan adanya kemudahan dalam menutupi kebutuhan hidup
masyarakat setempat serta prosesnya yang mudah, cepat dan tidak harus
meninggalkan barang jaminan.4
Menurut hukum Islam pinjaman pembiayaan yang diberikan oleh BTPN
Syariah dalam peningkatan usaha mengandung unsur riba karena prinsip yang
dilakukan antara peminjam dengan bank BTPN Syariah menggunkan prinsip
bunga dan bergantung pada system bunga yang diterapkan pada bank
konvensional.

3
Azwar, Saifuddun. Metode Penelitian, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar Offset, 2003).hal.27
4
Ghofur Anshori, Abdul. Hukum Perbankan Syariah (UU No. 21 Tahun 2008),Bandung: Pt
Refika Aditama, 2009).hal.110
Oleh karena itu setiap tambahan atas jumlah pinjaman dari pihak yang
berutang itu dikatakan riba, tetapi lebih tergantung pada latar belakang dan akibat
yang ditimbulkan. Sebagaimana dengan tambahan yang terdapat dalam transaksi
hutang yang terjadi di desa lumban pasir, Kab . Mandailing Natal tambahan dalam
transaksi hutang tersebut merupakan tambahan yang boleh saja diambil karena
rata-rata pinjaman tersebut untuk modal usaha serta dengan tambahan tersebut
tidak menimbulkan keterpurukan dalam kehidupan ekonominya.
Kehadiran organisasi tersebut untuk membantu mensejahterakan rakyat dan
mengurangi kesengsaraan rakyat, dan membuat produk-produk yang kemudian
dipasarkan kepada konsumen. Organisasi tersebut lembaga keuangan seperti bank
yang membantu masyarakat sesuai dengan fungsinya yaitu menyimpan uang dan
memberikan bantuan kredit modal untuk usaha.
Dengan berdirinya bank- bank syariah di Indonesia menjadi satu perubahan
sistem bank yang ada selama ini menjadi ke dalam sistem syariah Islam
menjadikan prinsip syariah Islam yang digunakan dalam perbankan syariah
sebagai sistem operasinya. Bank syariah merupakan suatu sistem yang berdasarkan
syariah (hukum) Islam.5
Dalam melakukan transaksi keterikatan antara pihak bank syariah dengan
nasabahnya disebut dengan akad. Pada saat ini banyak hadir bank-bank yang
beroperasidi wilayah-wilayah Indonesia termasuk di wilayah Mandailing Natal.
Salah satunya perbankan syariah yang ada adalah bank BTPN syariah. Kehadiran
Bank Syariah di tengah perindustrian dan persaingan di dunia perbankan
membuatdari setiap bank yang ada saling beradu untuk mencari nasabah. 6 Di
dalam BTPN syariah adapun akad yang digunakan adalah akad mudharabah dan
akad wakalah (Peraturan Perusahaan, 2018). Adapun pengertian akad mudharabah
adalah akad antara pihak pemilik modal (shahibul mal) dengan pengelola
(mudharib) untuk memperoleh pendapatan atau keuntungan tersebut dibagi

5
Mardani. Aspek Hukum Lembaga Keuangan Syariah Di Indonesia(.jakarta: Kencana.
2017)hal.176
6
Mardani. 2015. Aspek Hukum Lembaga Keuangan Syariah Di Indonesia, (Jakarta: Prenada
Media Group, 2015).hal.176
berdasarkan nisbah yangtelah disepakati diawal akad (Anshori, 2008). Sedangkan
yang dimaksud dengan akad wakalah adalah jasa melakukan tindakan/pekerjaan
mewakili nasabah sebagai pemberikuasa(Darmawan & Fasa, 2020).7
Berdasarkan latar belakang masalah di atas penulis tertarik untuk mengangkat
penelitian yang berjudul: “Pengaruh Jaminan Terhadap Kedisiplinan Nasabah
Membayar Angsuran Di BPTN Syariah”
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka identifikasi masalahnya ialah:
1. jaminan
Jaminan merupakan suatu barang, harta, atau benda yang diberikan
oleh debitur kepada kreditur dalam pengajuan suatu pinjaman. Jaminan
berasal dari Bahasa Belanda, zekerheid atau cautie. Selain itu, dalam
perbankan, jaminan disebut juga sebagai agunan. Untuk memaknai jaminan
secara pragmatis, bisa dilihat dari kasus pinjaman ke bank.

Jaminan atau agunan (bahasa Inggris: warranty) adalah aset atau
barang-barang berharga milik pihak peminjam (debitur) yang dijanjikan atau
dititipkan kepada pemberi pinjaman (kreditur) sebagai tanggungan atau
jaminan atas pinjaman yang diterima jika peminjam tidak dapat
mengembalikan pinjaman atau memenuhi kewajiban peminjam tersebut. Jika
peminjam tidak dapat memenuhi kewajibannya atau gagal bayar, maka pihak
pemberi pinjaman dapat memiliki agunan tersebut sesuai dengan perjanjian.
Dalam pemeringkatan kredit, jaminan sering menjadi faktor penting untuk
meningkatkan nilai kredit perseorangan ataupun perusahaan. Bahkan dalam
perjanjian kredit gadai, jaminan merupakan satu-satunya faktor yang dinilai
dalam menentukan besarnya pinjaman.

2. Kedisiplinan
Menurut Thoha (2005:76), disiplin adalah suatu peraturan keharusan,
larangan, dan sanksi apabila keharusan tidak dilaksanakan atau larangan

7
Latif, Azharuddin. Fiqh Muamalat (Jakarta :UIN Jakarta Press, 2005).hal.89
dilanggar. Sedangkan menurut Siagian (2006:305), mengemukakan bahwa:
kedisiplinan pembayaran adalah suatu bentuk pelatihan yang berusaha
memperbaiki dan membentuk pengetahuan, sikap dan prilaku nasabah
sehingga para nasabah tersebut bisa membayar tepat waktuAngsuran.
Disiplin adalah komitmen seseorang untuk berbuat baik, terpuji dan
mendorong ini menggambarkan besarnya rasa tanggung jawab seseorang yang
melakukan disiplin tanpa ada raksa paksaan.
Kedisiplinan juga harus ditegakan dalam suatu organisasi perusahaan,
karena tanpa dukungan disiplin karyawan yang baik, maka sulit perusahaan
mewujudkan tujuannya jadi, kedisiplinan adalah kunci keberhasilan suatu
perusahaan mencapai tujuan. Menurut Fathoni (2006 :172).
3. angsuran
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Angsuran yaitu uang
yang dipakai untuk mengangsur atau cicilan. Angsuran adalah uang yang
dipakai untuk diserahkan sedikit demi sedkit atau tidak sekaligus, seperti
untuk pembayaran utang, pajak dan sebagainya. Sistem Angsuran merupakan
suatu pembayaran atau pelunasan atas uang, barang atau jasa secara bertahap
atau berkala dengan cara cicilan atau pembayaran sebagian dengan besar
pembayaran dan jangka waktunya telah ditentukan sesuai kesepakatan kedua
belah pihak yang membayar dan penerima pembayaran
Dalam menentukan angsuran harga jual, angsuran harga jual terdiri dari
angsuran harga beli atau harga pokok dan angsuran margin keuntungan.
Pengakuan angsuran dapat dihitung dengan menggunakan empat metode,
yaitu:
a. Metode margin keuntungan menurun Margin
b.Keuntungan Rata-rata
c. Margin Keuntungan Flat
d. Margin Keuntungan Annuitas
C. Batasan Masalah
Penelitian menetapkan batasan masalah atas hal, yaitu Pengaruh Jaminan
Terhadap Kedisiplinan Nasabah Membayar Angsuran Di BTPN Syariah
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka rumusan masalah dalam penelitian ini
adalah: Apakah yaitu Pengaruh Jaminan Terhadap Kedisiplinan Nasabah
Membayar Angsuran Di BTPN Syariah ?
E. Tujuan Penulisan
Untuk mengetahui yaitu Pengaruh Jaminan Terhadap Kedisiplinan Nasabah
Membayar Angsuran Di BTPN Syariah
F. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah ilmu pengetahuan terkait
dengan Pengaruh Jaminan Terhadap Kedisiplinan Nasabah Membayar Angsuran
Di BTPN Syariah dan dapat di jadikan referensi.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi peneliti
Hasil penelitian ini dapat menambahkan wawasan dan ilmu pengetahuan serta
merupakan salah satu tugas mata kuliah yang harus dipenuhi untuk memproleh
nilai pada makul metode penelitian .
b. bagi masyarakat
Hasil penelitian ini dapat di jadikan sebagai masukan dan dorongan bagi
masyarakat terkait dengan Terhadap Kedisiplinan Nasabah Membayar Angsuran
Di BTPN Syariah.
G. Defenisi Operasional Variabel
1. Jaminan
Jaminan merupakan suatu barang, harta, atau benda yang diberikan oleh
debitur kepada kreditur dalam pengajuan suatu pinjaman. Jaminan berasal dari
Bahasa Belanda, zekerheid atau cautie. Selain itu, dalam perbankan, jaminan
disebut juga sebagai agunan. Untuk memaknai jaminan secara pragmatis, bisa
dilihat dari kasus pinjaman ke bank.
Jaminan atau agunan (bahasa Inggris: warranty) adalah aset atau barang-
barang berharga milik pihak peminjam (debitur) yang dijanjikan atau dititipkan
kepada pemberi pinjaman (kreditur) sebagai tanggungan atau jaminan
atas pinjaman yang diterima jika peminjam tidak dapat mengembalikan
pinjaman atau memenuhi kewajiban peminjam tersebut. Jika peminjam tidak
dapat memenuhi kewajibannya atau gagal bayar, maka pihak pemberi pinjaman
dapat memiliki agunan tersebut sesuai dengan perjanjian. Dalam pemeringkatan
kredit, jaminan sering menjadi faktor penting untuk meningkatkan nilai kredit
perseorangan ataupun perusahaan. Bahkan dalam perjanjian kredit gadai,
jaminan merupakan satu-satunya faktor yang dinilai dalam menentukan
besarnya pinjaman.
2. kedisiplinan
Menurut Thoha (2005:76), disiplin adalah suatu peraturan keharusan,
larangan, dan sanksi apabila keharusan tidak dilaksanakan atau larangan
dilanggar. Sedangkan menurut Siagian (2006:305), mengemukakan bahwa:
kedisiplinan pembayaran adalah suatu bentuk pelatihan yang berusaha
memperbaiki dan membentuk pengetahuan, sikap dan prilaku nasabah sehingga
para nasabah tersebut bisa membayar tepat waktuAngsuran.
Disiplin adalah komitmen seseorang untuk berbuat baik, terpuji dan
mendorong ini menggambarkan besarnya rasa tanggung jawab seseorang yang
melakukan disiplin tanpa ada raksa paksaan.
Kedisiplinan juga harus ditegakan dalam suatu organisasi perusahaan,
karena tanpa dukungan disiplin karyawan yang baik, maka sulit perusahaan
mewujudkan tujuannya jadi, kedisiplinan adalah kunci keberhasilan suatu
perusahaan mencapai tujuan. Menurut Fathoni (2006 :172).
3. angsuran
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Angsuran yaitu uang
yang dipakai untuk mengangsur atau cicilan. Angsuran adalah uang yang
dipakai untuk diserahkan sedikit demi sedkit atau tidak sekaligus, seperti untuk
pembayaran utang, pajak dan sebagainya. Sistem Angsuran merupakan suatu
pembayaran atau pelunasan atas uang, barang atau jasa secara bertahap atau
berkala dengan cara cicilan atau pembayaran sebagian dengan besar
pembayaran dan jangka waktunya telah ditentukan sesuai kesepakatan kedua
belah pihak yang membayar dan penerima pembayaran
Dalam menentukan angsuran harga jual, angsuran harga jual terdiri dari
angsuran harga beli atau harga pokok dan angsuran margin keuntungan.
Pengakuan angsuran dapat dihitung dengan menggunakan empat metode, yaitu:
a. Metode margin keuntungan menurun Margin
b.Keuntungan Rata-rata
c. Margin Keuntungan Flat
d. Margin Keuntungan Annuitas
H. Sistematika Pembahasan
Untuk memudahkan dalam pembahasan dan penyusunan penelitian ini,
penulis membagi dan menguraikannya kedalam beberapa bab, maka perincian
sistematika penulisannya sebagai berikut:
Bab pertama, merupakan pendahuluan yang menjadi pengantar umum
keseluruhan isi dari tulisan ini yang terdiri dari latar belakang masalah,
identifikasi masalah, batasan
masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, defenisi
operasional variabel dan sistematika pembahasan.
Bab kedua, merupakan kajian teori yaitu landasan teori yang membahas
tentang supervisi akademik terhadap kinerja guru, hasil penelitian yang relevan,
kerangka berfikir dan hipotesis penelitian.
Bab ketiga, merupakan metode penelitian yang menjelaskan tentang jenis
penelitian, lokasi dan waktu penelitian, populasi dan sampel, teknik
pengumpulan data, teknik validitas dan reliabilitas data, dan teknik analisis data.
BAB ll
KAJIAN TEORI

A. LANDASAN TEORI
1. Jaminan
a. Pengertian Jaminan
Jaminan adalah suatu perikatan antara kreditur dengan debitur, dimana
debitur memperjanjikan sejumlah hartanya untuk pelunasan utang menurut
ketentuan perundang-undangan yang berlaku apabila dalam waktu yang
ditentukan terjadi kemacetan pembayaran utang si debitur.8
Jaminan adalah aset pihak peminjaman yang dijanjikan kepada
pemberi pinjaman jika peminjam tidak dapat mengembalikan pinjaman
tersebut.9 jaminan merupakan salah satu unsur dalam analisis pembiayaan.
Oleh karena itu, barang-barang yang diserahkan nasabah harus dinilai pada
saat dilaksanakan analisis pembiayaan dan harus berhati-hati dalam menilai
barang-barang tersebut karena harga yang dicantumkan oleh nasabah tidak
selalu menunjukkan harga yang sesungguhnya (harga pasar pada saat itu).
Dengan kata lain, nasabah kadangkadang menaksir barang-barang
yang digunakannya diatas harga yang sesungguhnya. Penilaian yang terlalu
tinggi bisa berakibat lembaga keuangan berada pada posisi yang lemah.jika
likuiditas/penjualan barang agunan tidak dapat dihindarkan, keadaan tersebut
dapat membawa lembaga keuangan kepada kerugian karena hasil penjualan
agunan biasanya akan lebih rendah dari pada harga semula maupun harga
pasar pada saat agunan akan dijual sehingga tidak dapat menutupi kewajiban
nasabah lembaga keuangan. 10

8
Siswanto, Sutojo. Menangani Kredit Bermasalah, (Jakarta: Damar Mulia Pustaka, 2018), h.
13.
9
Rachmadi Usman, Aspek-Aspek hukum perbankan di indonesia, (Jakarta: Gremedia pustaka
Utama,2003), h.286.
10
Fathurrahman Djamil, Penyelesaian Pembiayaan Bemasalah di Bank Syariah (Jakarta: Sinar
Grafika, 2012)
b. Kegunaan Jaminan
Kegunaan jaminan adalah untuk:
a. Memberikan hak dan kekuasaan kepada bank untuk mendapat pelunasan
dari agunan apabila debitur melakukan janji, yaitu untuk membayar
kembali utangnya pada waktu yang telah ditetapkan dalam perjanjian.
b. Menjamin agar debitur berperan serta dalam transaksi untuk membiayai
usahanya, sehingga kemungkinan untuk meninggalkan usaha atau
proyeknya dengan merugikan diri sendiri atau perusahaannya dapat
dicegah atau sekurangkurangnya untuk berbuat demikian dapat
diperkecil.
c. Memberikan dorongan kepada debitur untuk memenuhi janjinya
khususnya mengenai pembayaran kembali sesuai dengan syarat-syarat
yang telah disetujuhi agar debitur dan atau pihak ketiga yang ikut
menjamin tidak kehilangan kekayaan yang telah dijaminkan kepada
bank.
c. Jenis-Jenis Jaminan
Jaminan berdasarkan bentuknya dibedakan menjadi 2, yaitu :
a) Jaminan kebendaan Jaminan berupa harta kekayaan, baik benda maupun
hak kebendaan,yang diberikan dengan cara pemisah bagian dari harta
kekayaan baik dari debitur kepada pihak kreditur,apabila debitur yang
bersangkutan cedera janji. Jaminan kebendaan terdiri dari:
Kebendaan berwujud yang terbagi menjadi:
1. Benda bergerak seperti logam mulia, kendaraan, deposito, persediaan
barang, dan mesin. Benda tidak bergerak, seperti tanah/bangunan.
2. Kebendaan tak berwujud misalnya hak tagih, yaitu suatu piutang atau
tagihan yang dimiliki oleh debitur terhadap orang atau pihak lain,
yang dalam jangka waktu tersebut piutang akan dibayar kepada
debitur, yang saat ini telah dialihkan kepada kreditur hak tagihnya.
b) Jaminan penanggungan Jaminan berupa pernyataan kesanggupan yang
diberikan oleh perorangan atau badan hukum yang merupakan pihak
ketiga yang menjamin pemenuhan kewajiban-kewajiban debitur kepada
pihak kreditur, apabila pihak debitur yang bersangkutan cedera janji
Jaminan penanggungan terdiri dari jaminan perorangan/pribadi dan badan
hukum.
Jaminan berdasarkan nilainya, ada dua aspek yang diperlukan dalam
melakukan penilaian terhadap jaminan yang diberikan, yaitu:
1. Nilai ekonomis Syarat-syarat yang harus dipenuhi agar jaminan
memenuhi nilai ekonomis adalah:
a. Dapat diperjualbelikan secara umum, luas dan bebas. b. Lebih besar
dari nilai plafon kredit yang diberikan.
b. Mudah dipasarkan atau dijual tanpa harus mengeluarkan biaya
pemasaran.
c. Nilai jaminan stabil dan memiliki kemungkinan mengalami
kenaikan nilai dikemudian hari.
d. Lokasi jaminan strategis dan kondisi jaminan dalam keadaan baik.
e. Fisik jaminan jaminan tidak mudah rusak, lusuh, ketinggalan jaman.
f. Memiliki manfaat ekonomis dalam jangka waktu relatif lama.
2. Nilai yuridis Syarat-syarat yang harus dipenuhi agar jaminan
memenuhi nilai yuridis adalah:
a. Jaminan merupakan milik debitur yang bersangkutan.
b. Ada dalam kekuasaan debitur.
c. Tidak dalam persengketaan dengan pihak lain.
d. Memiliki bukti-bukti kepemilikan/sertifikat atas nama debitur
bersangkutan dan masih berlaku.
e. Bukti-bukti kepemilikan bisa diikat sesuai dengan perundang-
undangan yang berlaku.
f. Tidak sedang dijaminkan ke pihak lain.
Sistem penilaian jaminan Penilaian jaminan adalah tanggung jawab
pejabat-pejabat pembiayaan (Account Oficer). Namun dalam rangka
melaksanakan dual contro, jika dianggap perlu, maka dapat ditugaskan unit
kerja lain (Loan Officer) untuk ikut serta menilai kewajaran nilai transaksi
barang jaminan. Nilai jaminan merupakan nilai aktiva yang dipergunakan
sebagai jaminan untuk pinjaman ataupun jenis-jenis kredit lain.
nilai jaminan umumnya dipertimbangkan sebagai jumlah maksimum
kredit yang dapat diberikan terhadap penggadaian aktiva tersebut. Dengan
mengingat posisi mereka sendiri, kreditor biasanya menetapkan nilai jaminan
yang lebih rendah dari nilai pasarnya. Ini dilakukan untuk menyediakan
pengamanan bila terjadi keadaan tidak dapat membayar, dan masing-masing
kreditor akan menentukan besar penyesuaian penurunan harga pasar yang ada.
Bilamana tidak ada nilai pasar yang tidak dapat diestimasikan, nilai jaminan
ditentukan berdasarkan pertimbangan semata-mata, dengan kreditor berada
diposisi yang bisa menentukan margin pengaman sebesar mungkin yang
dianggap baik dalam situasi tertentu.
Jaminan utama pinjaman adalah kelayakan dari usaha itu sendiri,
sedangkan jaminan tambahan ada dua yaitu jaminan material dan non
material. Jaminan material berupa sertifikat tanah, BPKB , sertifikat deposito
dan bukti pemilikan lainnya. Sedangkan jaminan non material berupa personal
guarantie dan corporate guarantie. Untuk menghindari terjadinya pemalsuan
bukti pemilikan, maka sebelum dilakukan pengikatan harus diteliti mengenai
status yuridisnya bukti pemilikan dan orang yang menjaminkan. Hal ini
diperlukan untuk menghindari gugutan oleh pemilik jaminan yang sah.
2. kedisiplinan
a. pengertia kedisiplinan
Menurut Thoha (2005:76), disiplin adalah suatu peraturan keharusan,
larangan, dan sanksi apabila keharusan tidak dilaksanakan atau larangan
dilanggar. Sedangkan menurut Siagian (2006:305), mengemukakan bahwa:
kedisiplinan pembayaran adalah suatu bentuk pelatihan yang berusaha
memperbaiki dan membentuk pengetahuan, sikap dan prilaku nasabah
sehingga para nasabah tersebut bisa membayar tepat waktuAngsuran.
Disiplin adalah komitmen seseorang untuk berbuat baik, terpuji dan
mendorong ini menggambarkan besarnya rasa tanggung jawab seseorang
yang melakukan disiplin tanpa ada raksa paksaan.11
Kedisiplinan juga harus ditegakan dalam suatu organisasi perusahaan,
karena tanpa dukungan disiplin karyawan yang baik, maka sulit perusahaan
mewujudkan tujuannya jadi, kedisiplinan adalah kunci keberhasilan suatu
perusahaan mencapai tujuan. Menurut Fathoni (2006 :172).
Menurut Arikunto, kedisiplinan adalah suatu bentuk yang berkenaan
dengan pengendalian diri seseorang terhadap bentuk-bentuk aturan.
Peraturan dimaksud dapat ditetapkan oleh orang yang bersangkutan maupun
yang berasal dari luar.
Tu’u mendefinisikan disiplin adalah sebuah upaya untuk mengikuti
dan menaati peraturan, nilai, dan hukum yang berlaku, yang muncul karena
adanya kesadaran diri bahwa ketaatan itu berguna bagi kebaikan dan
keberhasilan dirinya.
Menurut Prijadarmanto kedisiplinan adalah suatu kondisi yang
tercipta dan terbentuk melalui proses dari serangkaian perilaku yang
menunjukkan nilai-nilai ketaatan, kepatuhan, kesetiaan, keteraturan dan
ketertiban
b. Tujuan Kedisiplinan
Sebuah aktivitas yang selalu dilakukan pastilah mempunyai suatu
tujuan. Sama halnya dengan sikap disiplin yang dilakukan oleh seseorang
Orang melakukan sikap disiplin karena ia mempunyai suatu tujuan yang
hendak dicapai setelah ia melakukan sikap tersebut. bertujuan agar nasabah
belajar hidup dengan pembiasaan yang baik, positif, dan bermanfaat bagi
dirinya dan lingkungannya. 12

11
Yusuf Shofie, Perlindungan Konsumen dan Instrumen-Instrumen Hukumnya, Cet.III,
(Bandung: Citra Aditya Bakti,2003), h. 40-41.
12
Veithzal Rivai, Islamic Financial Management: teori, konsep dan aplikasi, (Jakarta:
RajaGrafindo Persada, 2008)h. 145.
Menurut Bistak Sirait ( 2008: 11) menyatakan bahwa tujuan utama dari
sebuah sikap kedisiplinan adalah untuk mengarahkan anak supaya ia mampu
untuk mengontrol dirinya sendiri. selain itu juga supaya nasabah dapat
melakukan aktivitas dengan terarah, sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Suatu kegiatan yang selalu dillakukan pastilah memiliki sesuatu
maksudatautujuan. Oleh karenanya dengan perilaku disiplin yang dilakukan
oleh seorang. Orangyang melaksanakan perilaku disiplin sebab dia memiliki
tanggung jawab sesuatutujuan yang hendak dicapai setelah dia
melaksanakan hal tersebut.
c. Macam - macam Disiplin
1). Disiplin positif
Disiplin positif ialah sesuatu perilaku serta budaya organisasi yang
setiapanggotanya mematuhi peraturan- peraturan organisasi yang ada atas
kemauannyasendiri. 13
Mereka patuh pada tata tertib tersebut sebab mereka bertanggung
jawabmenguasai, meyakini, serta mendukungnya. Bukan hanya sekadar itu
merekamelakukan seperti itu sebab mereka betul- betul menghendakinya
adanya hal tersebut, bukan sebab mereka merasa takut akibat dari ketidak
patuhannya. Dalamkegiatan
organisasi yang sudah mempraktikkan disiplin positif, sebagian
kadang- kadangmelakukan sesuatu kesalahan yang melanggar tata tertib.
Sehingga akibat yang terjadi yakni merupakan kewajiban dalam menetapkan
sesuatu hukuman, namun hukumanyang layak dengan prinsip disiplin
positif, hukuman tersebut diberikanagar memperbaiki.
2). Disiplin Negatif
Disiplin negatif merupakan kondisi disiplin yang memakai hukuman
ataupun ancaman untuk membuat oarng- orang di organisasi agar mematuhi
perintahsertamenjajaki peraturan hukuman. Pendekatan pada disiplin negatif

13
Aqib, Zainal dan Sujak. Fisikologi Remaja Perkembangan Peserta Didik, cet.VII (Jakarta:
PT. Bumi Aksara, 2011). hal 198
ini yakni menggunakan hukuman pada pelanggaran peraturan buat
menggerakkan sertamenakuti orang- orang sehingga mereka tidak akan
berbuat kesalahan yang sama.
3. angsuran
a. pengertian angsuran
pengertian Angsuran Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI),
Angsuran yaitu uang yang dipakai untuk mengangsur atau cicilan. Angsuran
adalah uang yang dipakai untuk diserahkan sedikit demi sedekit atau tidak
sekaligus, seperti untuk pembayaran utang, pajak dan sebagainya. Sistem
Angsuran merupakan suatu pembayaran atau pelunasan atas uang, barang
atau jasa secara bertahap atau berkala dengan cara cicilan atau pembayaran
sebagian dengan besar pembayaran dan jangka waktunya telah ditentukan
sesuai kesepakatan kedua belah pihak yang membayar dan penerima
pembayaran.14
b. Macam-macam Metode Margin Keuntungan
Dalam menentukan angsuran harga jual, angsuran harga jual terdiri
dari angsuran harga beli atau harga pokok dan angsuran margin keuntungan.
Pengakuan angsuran dapat dihitung dengan menggunakan empat metode,
yaitu:
1. Metode margin keuntungan menurun
Adalah perhitungan margin keuntungan yang semakn menurun seduai
dengan menurunnya harga pokok sebagai akibat adanya cicilan atau
angsuran harga pokok, jumlah angsuran (harga pokok dan margin
keuntungan) yang dibayar nasabah setiap bulan semakin menurun.
2. Margin Keuntungan Rata-rata
Adalah margin keuntungan menurun yang perhitungannya secara tetap
dan jumlah angsuran (harga pokok dan margin keuntungan) dibayar nasabah
tetap setiap bulan.

14
Dendy Sugono, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Departemen Pendidikan Nasiona(l: Jakarta,
2008) h. 73.
3. Margin Keuntungan Flat
Adalah perhitungan margin keuntungan terhadap nilai harga pokok
pembiayaan secara tetap dari satu periode ke periode lainnya, walaupun baki
debetnya menurun sebagai akibat dari adanya angsuran pokok.15
4. Margin Keuntungan Annuitas
Adalah margin keuntungan yang diperoleh dari perhitungan secara
annuitas. Perhitungan annuitas adalah suatu cara pengembalian pembiayaan
dengan pembayaran angsuran harga pokok dan margin keuntungan secara
tetap. Perhitungan ini akan menghasilkan pola angsuran
harga pokok yang semakin membesar dan margin keuntungan yang
semakin menurun. Penetapan Margin Keuntungan Penetapan margin
keuntungan diterapkan pada peoduk-produk pembiayaan yang berbasis
Natural Certainty Contract (NCC), yakni akad bisnis yang memberikan
kepastian pembayaran, baik segi jumlah maupun waktu, seperti pembiayaan
murabahah, ijarah, ijarah muntahia bit tamlik, salam, dan istisna’.
Margin keuntungan adalah presentase tertentu yang ditetapkan per
tahun, perhitungan margin keuntungan secara harian yang mana jumlah hari
dalam setahun ditetapkan 360 hari, perhitungan margin keuntungan secara
bulanan yang mana setahun ditetapkan 12 bulan. Pada umumnya, nasabah
pembiayaan melakukan pembayaran secara angsuran.
Tagihan yang timbul dari transaksi jual beli dan atau sewa berdasarkan
akad murabahah, salam, istishna’ dan atau ijarah disebut sebagai piutang.
Besarnya piutang tergantung pada plafond pembiayaan, yakni jumlah
pembiayaan (harga beli ditambah harga pokok) yang tercantum didalam
perjanjian pembiayaan.16
B. PENELITIAN TERDAHULU
Nama Judul jadwal
No
15
Muslih Shalah Ash Shawi, Fikih Ekonomi Keuangan Islam, (Jakarta: Daruh Haq, 2004) h.26.
16
Adiwarman Karim, Bank Islam: Analisis Fiqih dan Keuangan, (Jakarta: Rajawali Press,
2011)h. 279-282.
1 Ajeng Hasna Pengaruh Kualitas Kualitas pelayanan memberikan dampak
Nabila· Pelayanan Dan positifterhadap kepuasan pelanggan.
 Jurnal Kedisiplinan Artinya semakin bagus kualitas
Aktiva : Riset Pegawai Terhadap pelayanan, maka akan meningkatkan
Akuntansi Dan
Kepuasan Nasabah kepuasan pelanggan.Sebaliknya, semakin
Keuangan, 3
menurun kualitas pelayanan maka akan
(1), 2021, 21 -
menurunkan kepuasan pelanggan,
29.
Disiplin kerja memberikan dampak positif
pada kepuasan pelanggan. Artinya
semakin baikdisiplin kerja, maka akan
meningkatkan kepuasan pelanggan.
Sebaliknya semakin menurun disiplin
kerja bahwa dapat menurunkan kepuasan
pelanggan, dan variabel kualitas
pelayanan dan disiplin kerja berdampak
positif signifikan pada kepuasan nasabah.
2 WIBI Pengaruh Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada
PRASTIO ,ju Pelayanan pengaruh jaminan, kehandalan, daya

rnal ilmu Petugas Btpn tanggap, bukti fisik, dan perhatian

ekonomi terhadap kepuasan nasabah pada


Syariah Pada
pelayanan petugas BTPN Syariah di Desa
islam Produk Tepat
Durin Simbelang. Hal ini dibuktikan
perbankan Pembiayaan dan
dengan hasil statistik Fhitung sebesar
syariah jaminan Syariah,
4,607 dan Ftabel sebesar 2,42. Maka
vol.1 no.1, dan pembayaran Fhitung > Ftabel dan dengan
2021 angsuran menggunakan tingkat signifikan lebih
kecil dari 0,05 nilai signifikannya yaitu
0,003. Maka 0,003 < 0,05. Perhitungan
tersebut menunjukkan bahwa variabel
jaminan, kehandalan, daya tanggap, bukti
fisik, dan perhatian secara bersama-sama
memiliki pengaruh yang simultan
terhadap kepuasan nasabah.
3 Arti Berdasarkan hasil penelitin ini
Pengaruh
Madinti, menunjukkan bahwa terdapat
Pelayanan
2021, kepuasan pelanggan karna bagusnya
Dan Kedisiplinan
dalam jurnal pelayanan pegawai terhadap
Pegawai, dan,
ekonomi nasabah,dengan jaminan dn
islam. Terhadap kedisiplinan yang ada di peruahaan
Kepuasan tersebuat .
Nasabah dan
Bank BTPN
Syariah dalam
pembayarn
angsuran

C. Kerangka Berfikir

jaminan
(X1)

pembayaran
angsuran
(Y)
kedisiplinan
(X2)

D. Penelitian Hipotesis
Hipotesis adalah suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap
permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul (Suharsimi
Arikunto, 1990). Adapun ketentuan untuk hipotesis statistik dalam penelitian ini
adalah:
a. Jika nilai signifikansi > nilai signifikansi Alpha (0.05) Ho diterima Ha ditolak.
b. Jika nilai signifikansi < nilai signifikansi Alpha (0.05) Ho ditolak Ha diterima.
Hipotesis statistik yang dimaksud adalah:
Ho = tidak terdapat pengaruh jaminan terhadap kedisiplinan nasabah membayar
angsuran Di BTPN Syariah
Ha = terdapat pengaruh pengaruh jaminan terhadap kedisiplinan nasabah
membayar angsuran Di BTPN Syariah

BAB lll
METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini tergolong penelitian kuantitatif sesuai dengan masalah
yang diteliti, penelitian kuantitatif menekankan pada analisis data numerik
(bilangan) yang diolah dengan metode statistik.17 Selain itu, penelitian kuantitatif
bertujuan untuk menguji teori yang menjelaskan pengaruh. antara realitas sosial.
Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif yang menggunakan metode
deskriptif . Metode deskriptif adalah metode yang menggambarkan gejala-gejala
yang terjadi selama penelitian.18 metode ini diajukan untuk mendeskriptipkan
pengaruh jaminan terhadap kedisiplinan nasabah membayar angsuran Di BTPN
Syariah.
B. Lokasi Dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan bank tabungan pensiunan nasional yang ada Di
Desa Lumban Pasir, Jl. William Iskandar No.115 B. Kec. Panyabungan,
Kabupaten Mandailing Natal. penelitian dilaksanakan mulai tanggal 15 november
sampai 12 desember.
C. Populasi, Sampel, Dan Teknik Sampling
1. Populasi
Populasi adalah penjumlahan dari seluruh objek penelitian.19 Populasi
adalah keluarga atau kelompok objek yang menjadi objek penelitian dan sampel
adalah objek yang populasinya dipilih dengan cara tertentu .
Populasi adalah gejala dari seseorang. kesatuan penelitian dan sampel
sebanyak merupakan bagian dari populasi penelitian. Populasi adalah
sekelompok subjek penelitian (orang, hewan, benda dan lain-lain), sedangkan
sampel adalah sebagian dari subjek penelitian dan dipilih untuk mewakili
seluruh subjek penelitian (populasi).20
17
Syaifuddin Azwar, ‘Metodologi Penelitian’, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2004), hal. 15
18
Hardani Ahyar and others, ‘Metode Penelitian Kualitatif & Kuantitatif’, (Yogyakarta:
CV.Pustaka Ilmu Group, 2020), hal. 248
19
Suharsimi Arikunto, ‘Manajemen Penelitian’ (Jakarta: PT.Rineka Cipta, 2003), hal. 102
20
Ahmad Nizar Rangkuti, ‘Metode Penelitian Pendidikan’, (Bandung: Cita Pustaka Medina,
2014)hal.19.
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari . objek atau subjek
yang memiliki ciri dan ciri tertentu yang ditentukan oleh penelitian dan
kesimpulan yang dipelajari. Sedangkan sampel adalah bagian dari populasi.
pada penelitian ini yang menjadi populasinya Ialah Masyarakat Dan Beberapa
Karyawan Yang Bekerja Di Btpn syariah.
adapun populasi dari penelitian ini adalah jumlah nasabah bank tabungan
pensiun nasional yang ada di desa lumban pasir kec. panyabungan dengan
jumlah nasabah yang diteliti sekittar 20 nasabah.
2. Sampel dan Teknik Sampling
Sampel adalah bagian dari populasi yang dijadikan objek atau subjek
penelitian.21 bank sumut syariah, bank umum syariah, bank mandairi syariah,
bank muamalat, dan bank syariah indonesia merupakan bank syariah yang ada
di kecamatan panyabungan. Penulis mengambil sampel menggunakan Stratified
Proportional Random Sampling, yaitu mengambil sampel berdasarkan
tingkatan dalam komunitasnya.22 Rumus yang digunakan untuk sampel
Stratified Proportional Random Sampling adalah:
N
n= 2
1+ N ( e)

20
n=
1+20 ( 10 % )2

20
n=
1+20. 0,01

20
¿
1+ 0,2

21
Sugiyono, ‘Metode Penelitian Kuantitatif Dan R & D’, (Bandung: Alfabeta, 2010), p. 86.
22
Mujahidin Adnan Mahdi, ‘Panduan Penelitian Praktis Untuk Menyusun Skripsi, Tesis, Dan
Disertasi’ (Alfabeta Bandung, 2014), p. 113.
20
¿ =16,66
1,2

¿ 17

D. Teknik Pengumpulan Data


Teknik pengumpulan data adalah cara-cara yang digunakan untuk
memperoleh data yang dibutuhkan. Teknik pengumpulan data yang digunakan
peneliti dalam penelitian ini adalah:
1. Kuesioner
Kuesioner adalah sekumpulan pertanyaan tertulis kepada responden.
Responden adalah orang yang menjawab pertanyaan dalam formulir. Survei
dilakukan secara tertulis dan . tanggapan juga dilakukan secara tertulis. Dari
pertanyaan yang diajukan dalam survei harus mengarah pada masalah penelitian,
tujuan dan hipotesis.23
Kuesioner untuk mengetahui pengaruh inflasi tehadap pembiayaan di bank
syariah panyabungan, yaitu skala digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan
persepsi individu atau kelompok orang tentang fenomena sosial. Answer Setiap
instrumen menggunakan skala (level) yaitu: selalu (SL), sering (SR), kadang-
kadang (KD), jarang (JR), dan tidak pernah (TP).24 atau Anda dapat menandai
100% selesai. Walaupun seringkali kebiasaan yang dilakukan berulang-ulang dan
tidak pasti atau yang dapat dinilai 70-80%.

tabel skor penilaian skala likert


No Skala likert skor

1 Selalu (SL) 5

23
Moh.Pabundu Tika, ‘Metodologi Riset Bisnis’, (Jakarta: Bumi Aksara, 2006), h. 60.
24
Riduwan, ‘Belajar Mudah Penelitian Untuk Guru Dan Peneliti Pemula’, (Bandung:
Alfabeta, 2011), h. 71.
2 Sering (SR) 4
3 Kadang-kadang (KD) 3
4 Jarang (JR) 2
5 Tidak pernah (TP) 1

Tabel Kisi-Kisi kuesioner / angket


Variabel Indikator Butir pertanyaan Jumlah
jaminan Kepuasan mahasiswa 1 - 10 10
kedisiplinan kepuasan 11-20 10
angsuran pengetahuan 21-30 10

E. Teknik Validitas Dan Reliabilitas Data


1. Teknik Validitas
Validitas adalah sejauh mana suatu alat ukur digunakan untuk mengukur
apa yang diharapkan. Oleh karena itu, data yang dihasilkan mirip dengan data
objek penelitian. Hasil pengujian mendapatkan data instrumen valid dan tidak
valid dan membandingkan angka r dengan r tabel. Jika r hitung > r tabel, maka
instrumen valid, tetapi sebaliknya jika r hitung dan lt; r Tabel, instrumen tidak
benar dan tidak digunakan dalam penelitian.25
Pengujian validitas angket yang digunakan dalam penelitian ini
menggunakan rumus korelasi Product Moment melalui program SPSS versi
20.00 yaitu:26
N ∑ X−( ∑ X ) (∑ Y )
r xy =
N ∑ XZ−¿ ¿ ¿

Keterangan:
25
Nidjo Sandjojo, ‘Metode Analisis Jalur (Path Analysis) Dan Aplikasinya’ (Jakarta: Pustaka
Sinar Harapan, 2011), h. 14.
26
Suharsimi Arikunto, ‘Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan’ (Jakarta: Bumi Aksara, 2006), h.
72.
rxy = Nilai koefisien korelasi antara variabel X dan Y
X = Skor nilai variabel X
Y = Skor nilai variabel X
N = Jumlah sampel yang digunakan
2. Teknik Reliabilitas Data
Reliabilitas mengacu pada konsistensi skor atau tanggapan dari satu aplikasi
instrumen ke yang lain, dan ketika instrumen diukur beberapa kali, itu
menghasilkan keluaran yang sama.27 Suatu variabel memiliki reliabilitas yang
cukup baik bila nilai Cronbach Alpha nya lebih besar dari 0,05, sedangkan
rumus Cronbach Alpha adalah sebagai berikut:

r ≪¿ ⌈
n
⌉ + ⌈ 1−
∑ −o2 t

n−1 o2t

Keterangan:
r11 = Reliabilitas yang dicari
∑− σ²i = Jumlah varian butir
σ²t = Varian total n = Jumlah butir

F. Teknik Analisis Data


Teknik analisis data dengan analisis data kuantitatif. Data kuantitatif dapat
dianalisis dengan menggunakan statistik deskriptif atau statistik inferensial dengan
menggunakan rumus matematika (statistika) terapan. Diberikan informasi ,
pertama-tama gunakan rumus untuk mencari tingkat respons item pertanyaan
untuk setiap variabel.28
f
p= x 100
n
Keterangan:
P = Angka Persentase
F = Frekuensi
27
Sandjojo. h.14.
28
Anas Sudjiono, ‘Pengantar Statistik Pendidikan’ (Jakarta: Rajawali Press, 2010), h. 43
N = Jumlah Frekuensi/Individu
Untuk mengetahui apakah ada pengaruh positif yang signifikan terhadap
Pengaruh Jaminan Terhadap Kedisiplinan Nasabah Membayar Angsuran Di BTPN
Syariah , maka data yang telah terkumpul akan dianalisis dengan :
1. Uji normalitas yaitu. Uji yang digunakan untuk mengetahui apakah sebaran
populasi normal atau tidak. Uji normalitas ini menggunakan teknik uji
Kolmogorov Smirnov-Z (K-S).
2. Uji Linieritas, berusaha untuk mengetahui sebaran data variabel pengaruh
inflasi (X) cenderung membentuk rangkaian linier dengan sebaran efektivitas
pembiayaan (Y). Uji linieritas ini menggunakan uji-f dengan menggunakan
SPSS versi 20.00. Periksa ini dengan melihat penyimpangan uji-f dari
linearitas.
3. Uji hipotesis, pengujian ini menggunakan teknik korelasi dan regresi sederhana
dari X ke Y untuk mengetahui bagaimana variabel saling mempengaruhi.
Rumus yang digunakan adalah:
y=a+b
Keterangan:
Y = Subjek Variabel terikat yang diproyeksikan
X = Variabel bebas yang mempunyai nilai tertentu untu hak di prediksikan
a = Nilai Konstanta harga Y, Jika X = 0
b = Nilai arah sebagai penentu prediksi yang menunjukkan nilai peningkatan atau
penurunan variabel Y
Adapun ketentuan untuk hipotesis statistik dalam penelitian ini adalah:
c. Jika nilai signifikansi > nilai signifikansi Alpha (0.05) Ho diterima Ha ditolak.
d. Jika nilai signifikansi < nilai signifikansi Alpha (0.05) Ho ditolak Ha diterima.
Hipotesis statistik yang dimaksud adalah:
Ho = tidak terdapat Pengaruh Jaminan Terhadap Kedisiplinan Nasabah Membayar
Angsuran Di BTPN Syariah .
Ha = terdapat pengaruh Pengaruh Jaminan Terhadap Kedisiplinan Nasabah
Membayar Angsuran Di BTPN Syariah .
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan analisis dari hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti di
bank tabungan pensiunan nasional yang ada Di Desa Lumban Pasir ialah:
jumlah pinjaman dari pihak yang berutang itu dikatakan riba, tetapi lebih
tergantung pada latar belakang dan akibat yang ditimbulkan. Sebagaimana dengan
tambahan yang terdapat dalam transaksi hutang yang terjadi di desa lumban pasir,
Kab . Mandailing Natal tambahan dalam transaksi hutang tersebut merupakan
tambahan yang boleh saja diambil karena rata-rata pinjaman tersebut untuk modal
usaha serta dengan tambahan tersebut tidak menimbulkan keterpurukan dalam
kehidupan ekonominya.

B. Saran
Adapun saran untuk bank tabungan pensiunan nasional yang ada Di Desa
Lumban Pasir ialah:
1. Agar melakukan sosialisasi melalui media sosial seperti: facebook,
twitter, instagram, dan lain-lain.
2. Anggota BTPN harus sabar dalam menjalankan tugasnya.
3. Lembaga BTPN harus mempunyai daya tarik tersendiri supaya para
muzakki tertarik untuk berzakat.
4. Harus melakukan Sosialisasi lebih luas lagi kedepannya

52
DAFTAR PUSTAKA

Darmawan, & Fasa, M. I. (2020). Manajemen Lembaga Keuangan Syariah. In UNY


Press.
Al Arif , M. Nur Rianto. Lembaga Keuangan Syariah, (Bandung: PustakaSetia,
2012 ).
Azwar, Saifuddun. Metode Penelitian, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar Offset, 2003).
Ghofur Anshori, Abdul. Hukum Perbankan Syariah (UU No. 21 Tahun
2008),Bandung: Pt Refika Aditama, 2009).
Mardani. Aspek Hukum Lembaga Keuangan Syariah Di Indonesia(.jakarta: Kencana.
2017)
Mardani. 2015. Aspek Hukum Lembaga Keuangan Syariah Di Indonesia, (Jakarta:
Prenada Media Group, 2015).
Latif, Azharuddin. Fiqh Muamalat (Jakarta :UIN Jakarta Press, 2005).
Siswanto, Sutojo. Menangani Kredit Bermasalah, (Jakarta: Damar Mulia Pustaka,
2018)
Rachmadi Usman, Aspek-Aspek hukum perbankan di indonesia, (Jakarta: Gremedia
pustaka Utama,2003)
Fathurrahman Djamil, Penyelesaian Pembiayaan Bemasalah di Bank Syariah
(Jakarta: Sinar Grafika, 2012)
Yusuf Shofie, Perlindungan Konsumen dan Instrumen-Instrumen Hukumnya, Cet.III,
(Bandung: Citra Aditya Bakti,2003)
Veithzal Rivai, Islamic Financial Management: teori, konsep dan aplikasi, (Jakarta:
RajaGrafindo Persada, 2008)
Aqib, Zainal dan Sujak. Fisikologi Remaja Perkembangan Peserta Didik, cet.VII
(Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2011).
Dendy Sugono, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Departemen Pendidikan Nasiona(l:
Jakarta, 2008)
Muslih Shalah Ash Shawi, Fikih Ekonomi Keuangan Islam, (Jakarta: Daruh Haq,
2004)

53
Adiwarman Karim, Bank Islam: Analisis Fiqih dan Keuangan, (Jakarta: Rajawali
Press, 2011)
Muhamad, Manajemen Dana Bank Syariah, Jakarta; Rajawali Pers, 2015 Cet. 2

Syaifuddin Azwar, 2004 .‘Metodologi Penelitian’, Yogyakarta: Pustaka Pelajar,

Hardani Ahyar and others, 2020. ‘Metode Penelitian Kualitatif & Kuantitatif’,

Yogyakarta: CV.Pustaka Ilmu Group,

Suharsimi Arikunto, , 2003‘Manajemen Penelitian’ Jakarta: PT.Rineka Cipta

Ahmad Nizar Rangkuti, 2014 ‘Metode Penelitian Pendidikan’, Bandung: Cita

Pustaka Medina,

Sugiyono, 2010 .‘Metode Penelitian Kuantitatif Dan R & D’, Bandung: Alfabeta,

Mujahidin Adnan Mahdi, 2014. ‘Panduan Penelitian Praktis Untuk Menyusun

Skripsi, Tesis, Dan Disertasi’ Alfabeta Bandung,

Moh.Pabundu Tika, 2006 ‘Metodologi Riset Bisnis’, Jakarta: Bumi Aksara,

Riduwan, 2011 .‘Belajar Mudah Penelitian Untuk Guru Dan Peneliti Pemula’,

Bandung: Alfabeta,

Nidjo Sandjojo, 2011. ‘Metode Analisis Jalur (Path Analysis) Dan Aplikasinya’

Jakarta: Pustaka Sinar Harapan,

Suharsimi Arikunto, 2006 .‘Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan’ Jakarta: Bumi

Aksara,

Anas Sudjiono, 2010 .‘Pengantar Statistik Pendidikan’ Jakarta: Rajawali Press,

54

Anda mungkin juga menyukai