Anda di halaman 1dari 163

PENGARUH SIKAP DAN GAYA HIDUP TERHADAP KEPUTUSAN

MENABUNG ANGGOTA KSPPS NURI JATIM CABANG


BATUMARMAR KABUPATEN PAMEKASAN

SKRIPSI

OLEH
SONY ERLANGGA
NIM. 20170703021203

PROGRAM STUDI PERBANKAN SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI MADURA

2022
PENGARUH SIKAP DAN GAYA HIDUP TERHADAP KEPUTUSAN
MENABUNG ANGGOTA KSPPS NURI JATIM CABANG
BATUMARMAR KABUPATEN PAMEKASAN

SKRIPSI

Diajukan kepada Institut Agama Islam Negeri Madura

untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam menyelesaikan

Program Sarjana (S1) Program Perbankan Syariah

OLEH
SONY ERLANGGA
NIM. 20170703021203

PROGRAM STUDI PERBANKAN SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI MADURA

2022

1
2
3
4

ABSTRAK

Sony Erlangga, 2022, Pengaruh Sikap dan Gaya Hidup terhadap Keputusan
Menabung Anggota KSPPS Nuri Jatim Cabang Batumarmar Kabupaten
Pamekasan, Skripsi, Program Studi Perbankan Syariah, Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Islam, Dosen Pembimbing: Dr. Farid Firmansyah, MM.

Kata Kunci: Sikap, Gaya Hidup, Keputusan Menabung

Koperasi Simpan Pinjam dan Pembiayaan Syariah Nuri Jawa Timur,


adalah sebagai salah satu pilar penting dalam proses intermediasi keuangan yang
dibutuhkan oleh masyarakat kecil dan menengah guna untuk konsumsi serta juga
untuk menyimpan hasil usaha mereka, secara umum calon anggota yang akan
menabung tentu akan memilih lembaga keuangan yang dapat memberikan
keuntungan dan kemudahan, setiap anggota akan memperhatikan dan
mempertimbangkan faktor-faktor tertentu sebelum memutuskan menabung
Dalam penelitian ini ada dua variabel bebas yaitu sikap merupakan
ungkapan perasaan konsumen tentang suatu objek yang disukai atau tidak dan gaya hidup
adalah pola hidup seseorang di dunia yang diekspresikan dalam aktivitas, minat dan
opininya serta variabel tak bebas yaitu keputusan menabung membeli merek yang
disukai, akan tetapi ada dua faktor bisa berada diantara niat pembelian dan keputusan
pembelian.
Metode penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dan populasi
dalam penelitian ini yaitu seluruh anggota KSPPS Nuri Jatim cabang batumarmar
kabupaten pamekasan, yang berjumlah 2500 anggota, peneliti menggunakan
rumus slovin sehingga diperoleh sampel sejumlah 96 anggota, teknik pengambilan
sampel dengan Non Probability Sampling dengan metode pengambilan sampel
yaitu Sampling Insidental dan teknik analisis data menggunakan analisis regresi
linear berganda.
Hasil penelitian berdasarkan uji simultan diperoleh nilai Fhitung sebesar
129,458 dengan taraf signifikansi sebesar 0,000 dan nilai Ftabel sebesar 3,09, hal
ini menunjukkan bahwa nilai Fhitung (129,458) > nilai Ftabel (3,09) dan nilai
signifikansinya 0,000 < 0,05, untuk variabel sikap diperoleh nilai thitung sebesar
3.535 > ttabel sebesar 1.98580 dan nilai signifikansi sebesar 0,001 < 0,05, maka
dapat disimpulkan bahwa variabel sikap secara parsial terdapat pengaruh positif
dan signifikan terhadap keputusan menabung anggota KSPPS Nuri Jatim Cabang
Batumarmar Kabupaten Pamekasan. selanjutnya variabel gaya hidup diperoleh
nilai thitung sebesar 5.490 > ttabel sebesar 1.98580 dengan nilai signifikansi 0,000 <
0,05, dengan demikian dapat disimpulkan bahwa variabel gaya hidup terdapat
pengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan menabung anggota KSPPS
Nuri Jatim Cabang Batumarmar Kabupaten Pamekasan.
5

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr Wb.
Bismillahirrahmaanirrahiim

Puji syukur alhamdulillah kami panjatkan kehadirat Allah SWT. Atas

segala limpahan Rahmat, Inayah, Taufik dan Hidayahnya, penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini walaupun masih terdapat banyak kekurangan. Sholawat

beserta salam semoga tetap tercurah limpahkan kepada junjungan nabi besar kita,

Nabi Muhammad SAW. Yang telah membawa manusia dari dunia jahiliyah

menuju dunia yang penuh dengan ilmu pengetahuan.

Skripsi yang berjudul “Pengaruh Sikap dan Gaya Hidup terhadap

Keputusan Menabung Anggota KSPPS Nuri Jatim Cabang Batumarmar

Kabupaten Pamekasan” ini dibuat dalam rangka untuk memenuhi syarat

memperoleh gelar sarjana (SE). Penulis menyadari bahwa skripsi ini mempunyai

banyak kekurangan, oleh karena itu kritikan dan saran yang membangun dari

berbagai pihak sangat penulis harapkan demi perbaikan, terimakasih saya

sampaikan kepada semua pihak yang telah berperan dalam penyusunan skripsi ini.

Semoga Allah SWT, senantiasa meridhai segala usaha kita. Skripsi ini dapat

selesai atas bantuan beberapa pihak, oleh sebab itu izinkanlah peneliti

menghaturkan rasa terima kasih yang tiada terhingga kepada:

1. Dr. H. Saiful Hadi, M.Pd. selaku Rektor IAIN Madura

2. Dr. H. Zainal Abidin, M.E.I, selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Islam

3. Khotibul Umam, M.E.I, selaku Ketua Program Studi Perbankan Syariah IAIN

Madura
6

4. Dr. Farid Firmansyah, MM selaku Dosen Pembimbing yang telah bersedia

meluangkan waktu untuk membimbing dan mengarahkan peneliti

5. Segenap Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Perbankan Syariah Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Islam, yang telah membekali berbagai ilmu pengetahuan

sehingga peneliti mampu menyelesaikan skripsi ini

6. Kedua orang tua yaitu Bapak Saleh dan Ibu Sumiati yang telah mendoakan,

memotivasi dan memberi dukungan penuh

7. Sahabat seperjuangan Shelliyana, fiqi, ride’i, anis, hafed yang tidak dapat saya

sebutkan satu persatu, terimakasih Your Are The Best Frend

Saya sebagai peneliti berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi para

pembaca dan menambah wawasan serta pengetahuannya amin ya rabbal alamin.

Wassalamualaikum Warohmatullahi Wabarokaatuh.

Pamekasan, 11 Mei 2022


Penyusun

Sony Erlangga
Nim. 20170703021203
7

DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN SAMPUL ................................................................................... i
HALAMAN JUDUL . .................................................................................... ii
HALAMAN PERSETUJUAN ...................................................................... iii
HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ iv
ABSTRAK ...................................................................................................... v
KATA PENGANTAR .................................................................................... vi
DAFTAR ISI................................................................................................... viii
DAFTAR TABEL .......................................................................................... x
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xii
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xiii
BAB I PENDAHULUAN ......................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah ............................................................ 1
B. Rumusan Masalah ..................................................................... 10
C. Tujuan Penelitian ....................................................................... 11
D. Asumsi Penelitian ...................................................................... 11
E. Hipotesis Penelitian ................................................................... 12
F. Kegunaan Penelitian .................................................................. 13
G. Ruang Lingkup Penelitian ......................................................... 15
H. Definisi Istilah ........................................................................... 17
I. Kajian Penelitian Terdahulu ...................................................... 18
BAB II KAJIAN PUSTAKA ..................................................................... 23
A. Tinjauan Tentang Perilaku Konsumen ...................................... 23
B. Tinjauan Tentang Sikap ............................................................. 27
C. Tinjauan Tentang Gaya Hidup .................................................. 35
D. Tinjauan Tentang Keputusan Menabung................................... 41
E. Hubungan Antar Variabel.......................................................... 50
BAB III METODE PENELITIAN ............................................................ 52
A. Rancangan Penelitian ................................................................ 52
8

B. Populasi dan Sampel.................................................................. 53


C. Sumber Data .............................................................................. 56
D. Instrumen Penelitian .................................................................. 57
E. Pengumpulan Data..................................................................... 60
F. Analisis Data ............................................................................. 62
BAB IV DESKRIPSI DATA, PEMBUKTIAN HIPOTESIS, DAN
PEMBAHASAN ........................................................................... 78
A. Deskripsi Data ........................................................................... 78
B. Pembuktian Hipotesis ................................................................ 100
C. Pembahasan ............................................................................... 107
BAB V PENUTUP...................................................................................... 114
A. Kesimpulan ................................................................................ 114
B. Saran .......................................................................................... 115
DAFTAR RUJUKAN .................................................................................... 117
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ..................................................... 122
LAMPIRAN-LAMPIRAN ............................................................................ 123
RIWAYAT HIDUP ........................................................................................ 150
9

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1.1 : Persamaan dan Perbedaan Penelitian Terdahulu ..................................... 22

3.1 : Kisi-Kisi Kuesioner ................................................................................ 59

3.2 : Skala Likert ............................................................................................. 60

4,1 : Alamat Kantor Pelayanan KSPPS NURI JATIM .................................... 82

4.2 : Rincian Penerimaan dan Pengembalian Kuesioner ................................. 84

4.3 : Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ............................. 84

4.4 : Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ............................................ 85

4.5 : Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan .................................... 86

4.6 : Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Menjadi Anggota .............. 87

4.7 : Distribusi Frekuensi Variabel Sikap (X1) ................................................ 88

4.8 : Distribusi Frekuensi Variabel Gaya Hidup (X2) ...................................... 89

4.9 : Distribusi Frekuensi Variabel Keputusan Menabung (Y) ....................... 91

4.10 : Uji Validitas ........................................................................................... 93

4.11 : Uji Reliabilitas ....................................................................................... 94

4.12 : Uji One-Sampel Kolmogorov Smirnov ................................................. 96

4.13 : Uji Glejser .............................................................................................. 98

4.14 : Uji Autokorelasi ..................................................................................... 98

4.15 : Uji Multikolinearitas .............................................................................. 99

4.16 : Uji Analisis Linear Berganda................................................................. 100

4.17 : Uji Signifikansi Secara Simultan ........................................................... 102

4.18 : Uji Signifikansi Secara Parsial .............................................................. 104


10

4.19 : Uji Koefisien Determinasi ..................................................................... 107


11

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

3.1 : Kerangka Penelitian ................................................................................. 53

4.1 : Struktur Pengawas dan Pengurus ............................................................. 81

4.2 : Struktur Pengurus KSPPS Nuri Jatim Cabang Batumarmar ................... 82

4.3 : Uji Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual ..................... 95

4.4 : Uji Scatterplot .......................................................................................... 97


12

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1 : Surat Keaslian Tulisan ................................................................................ 122

2 : Kuesioner Penelitian ................................................................................... 123

3 : Tabulasi Data Responden ........................................................................... 126

4 : Karakteristik Responden ............................................................................. 130

5 : Tanggapan Responden ................................................................................ 131

6 : Uji Validitas ................................................................................................ 135

7 : Uji Reliabilitas ............................................................................................ 137

8 : Uji Asumsi Klasik ....................................................................................... 138

9 : Pengujian Hipotesis .................................................................................... 140

10 : Surat Tugas Pembimbing .......................................................................... 142

11 : Kartu Bimbingan....................................................................................... 143

12 : Surat Izin Penelitian .................................................................................. 144

13 : Surat Keterangan Telah Meneliti .............................................................. 145

14 : Surat Keterangan Plagiarism..................................................................... 146

15 : Dokumentasi Penelitian ............................................................................ 147

16 : Struktur Pengawas dan Pengurus .............................................................. 148

17 : Struktur Pengurus KSPPS Nuri Jatim Cabang Batumarmar .................... 148

18 : Brousur KSPPS Nuri Jatim ....................................................................... 149

19 : Riwayat Hidup .......................................................................................... 150


13

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Koperasi Simpan Pinjam dan Pembiayaan Syariah (KSPPS) sebelumnya

di sebut Koperasi Jasa Keuangan Syariah (KJKS) terlahir dari Baitul Maal wat

Tamwil (BMT) merupakan suatu lembaga yang mempunyai dua istilah yaitu

Baitul Mal dan Baitul Tamwil, baitul mal lebih mengarah pada usaha-usaha

pengumpulan dan penyaluran dana yang non-profit seperti zakat, infak, dan

sedekah, adapun Baitul Tamwil sebagai usaha pengumpulan dan penyaluran dana

komersial jadi koperasi syariah/KJKS/KSPPS merupakan lembaga yang termasuk

Baitul Tamwil, Koperasi Simpan Pinjam dan Pembiayaan Syariah (KSPPS)

merupakan entitas keuangan mikro syariah yang unik dan spesifik khas indonesia,

kiprah KSPPS dalam melaksanakan fungsi dan perannya menjalankan peran

ganda yaitu sebagai lembaga bisnis (Tamwil) dan disisi yang lain melakukan

fungsi sosial yakni menghimpun mengelola dan menyalurkan dana ZISWAF

(Zakat, infak, Shodaqoh, dan wakaf).1

Sebelum dikeluarkannya Dasar Hukum untuk KSPPS telah diterbitkan

terlebih dahulu Dasar Hukum untuk BMT, pendirian BMT di indonesia diilhami

oleh keluarnya Kebijakan Pemerintah berdasarkan UU No. 7/1992 kemudian

Dasar Hukum berdirinya KSPPS yaitu dengan berlakunya Undang-Undang

Nomor 23 Tahun 2014, selain itu berlakunya UU No. 21/2011 tentang Otoritas

1
Sukmayadi, Koperasi Syariah Dari Teori Untuk Praktek (Bandung: Alfabeta, 2020), 26-28.
14

Jasa Keuangan dan UU No. 1/2013 penerbitan Permenkop dan UKM No. 16/2015

tentang Usaha Simpan Pinjam dan Pembiayaan Syariah oleh koperasi sebagai

pengganti menerbitkan Keputusan Menteri Koperasi dan UKM No. 91/2004

tentang Petunjuk Pelaksanaan Kegiatan Usaha Jasa Keuangan Syariah oleh

Koperasi, sehingga terjadi perubahan nama KJKS/UJKS Koperasi menjadi

KSPPS/USPPS Koperasi.2

Salah satu lembaga keuangan mikro yang ada di Kecamatan Batumarmar

Kabupaten Pamekasan adalah Koperasi Simpan Pinjam dan Pembiayaan Syariah

Nuri Jawa Timur Cabang Batumarmar, yang telah banyak menorehkan Prestasi

diantaranya yaitu Koperasi Berprestasi 2016 dari Dinas Koperasi Jawa Timur,

Koperasi Berprestasi dari Kementerian Koperasi dan UKM, serta Sertifikat ISO

BSI pada tahun 2017 dan Koperasi Berprestasi tahun 2019 dari Kementerian

Koperasi dan UKM RI.3 Koperasi ini kegiatan usaha menghimpun dana dalam

bentuk simpanan pokok dan simpanan berjangka, serta memberikan pembiayaan

dari dan untuk anggota atau calon anggota, KSPPS Nuri Jatim memiliki 22

cabang dan salah satunya berada di kecamatan batumarmar kabupaten pamekasan,

KSPPS Nuri Jatim Cabang Batumarmar memiliki dua produk yaitu produk

simpanan dan produk pembiayaan.

Koperasi ini bergerak dalam bidang usaha simpan pinjam yang

beroperasional berdasarkan legalitas Badan Hukum dari Dinas Koperasi dan

UKM Kabupaten Pamekasan dengan Nomor 02/BH/XVI.19/2010 tertanggal 29

2
Sukmayadi, 28.
3
Khoyrul Umam Syarif, “Koperasi Syariah Nuri (KSN) Jawa Timur, Lahir Dari Alumni Banyak
Torehkan Prestasi,” Kabar Madura, diakses dari https://kabarmadura.id/koperasi-syariah-nuri-ksn-
jawa-timur-lahir-dari-alumni-banyak-torehkan-prestasi/, pada tanggal 12 September 2021 pukul
22:04.
15

April 2010, pada tahun 2014 pengurus mengajukan alih bina kepada Dinas

Koperasi dan UKM Provinsi Jawa Timur dan selanjutnya berdasarkan pengesahan

Akta Perubahan Anggaran Dasar dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur Nomor:

P2T/10/09.02/01/XII/2014 tanggal 11 Desember 2014, secara resmi menjadi

binaan Pemerintah Provinsi Jawa Timur melalui Dinas Koperasi dan UKM

Provinsi Jawa Timur, Pada 2019 resmi beralih status dari KSN Jatim menjadi

KSPPS Nuri Jatim.4

Koperasi Simpan Pinjam dan Pembiayaan Syariah Nuri Jawa Timur

sebagai lembaga keuangan mikro syariah dan mempunyai peran penting dalam

meningkatkan perekonomian masyarakat, KSPPS Nuri Jatim adalah sebagai salah

satu pilar penting dalam proses intermediasi keuangan yang dibutuhkan oleh

masyarakat kecil dan menengah guna untuk konsumsi serta juga untuk

menyimpan hasil usaha mereka, oleh sebab itu KSPPS Nuri Jatim menjadi

alternatif pemulihan kondisi perekonomian di indonesia.5 Sumber dana dapat

diperoleh dari produk, anggota, pinjaman, oleh karenanya koperasi harus memiliki

produk untuk dijual kepada masyarakat sebagai sumber penghasilannya.

Sementara untuk memperoleh dan menjual produk tersebut harus dikelola secara

baik dan jujur, dalam pelaksanaannya KSPPS Nuri Jatim memiliki berbagai

produk untuk ditawarkan kepada calon anggotanya, produk-produk tersebut

menggunakan akad yang sesuai dengan aturan syariah, sehingga masyarakat bisa

memilih beberapa alternatif dari produk yang disediakan oleh KSPPS Nuri Jatim.

4
Kspps Nuri Jatim, “Sekilas Sejarah,” diakses dari https://nurijatim.com/sekilas-sejarah/, Pada
tanggal 12 September 2021 pukul 22:18.
5
Abdul Rasyid, “Sekilas Tentang Lembaga Keuangan Mikro Syariah di Indoonesia,” Binus
University, diakses dari https://business-law.binus.ac.id/2017/03/31/sekilas-tentang-lembaga-
keuangan-mikro-syariah-di-indonesia/, Pada tanggal 12 September 2021 pukul 22:35.
16

Saat ini keingintahuan masyarakat akan aktivitas lembaga keuangan

syariah dan juga diikuti dengan pola pikir masyarakat yang selalu ingin diberikan

berbagai macam kemudahan dan kenyamanan dalam pelayanannya agar tidak

berpindah ke lembaga lain, KSPPS Nuri Jatim dalam pengelolaannya memegang

teguh prinsip profesionalisme dan dengan ditetapkannnya sebagai Koperasi

Berbasis ISO sehingga ada Standarisasi Pelayanan, untuk memudahkan

pelayanannya KSPPS Nuri Jatim memiliki salah satunya dengan memberikan

pelayanan berbasis IT dengan nama cooplink, tujuannya adalah untuk bisa

menyasar para kaum milenial dan memudahkan anggotanya sehingga dapat

membangun kepercayaan dan dukungan dari seluruh elemen masyarakat

khususnya kaum milenial serta memberikan manfaat kepada segenap anggota dan

calon anggota yang akan bergabung.6

Hal ini berbanding terbalik dengan apa yang saya temukan dilapangan,

menurut ibu Halimah dan beberapa anggota KSPPS Nuri Jatim dalam wawancara

langsung, berpendapat bahwa mereka sebelum menjadi anggota mereka

mengetahui mulai dari mekanisme dan produk-produk di KSPPS Nuri Jatim

Cabang Batumarmar dari kerabat dan tetangganya, hal ini karena dari KSPPS

Nuri Jatim kurang bersosialisasi terutama dilingkungan KSPPS Nuri Jatim itu

sendiri, mengingat anggota dilingkungan KSPPS Nuri Jatim adalah petani, pelaut.

6
Khoyrul Umam Syarif, “Koperasi Syariah Nuri (KSN) Jawa Timur, Lahir Dari Alumni Banyak
Torehkan Prestasi,” Kabar Madura, diakses dari https://kabarmadura.id/koperasi-syariah-nuri-ksn-
jawa-timur-lahir-dari-alumni-banyak-torehkan-prestasi/, pada tanggal 12 September 2021 pukul
23:20.
17

Pendapat lainnya yaitu salah satu transaksi yang ada di KSPPS Nuri Jatim malah

lebih murah dari bank konvensional.7

KSPPS Nuri Jatim berusaha melayani kebutuhan masyarakat secara luas

dan menyeluruh secara umum calon anggota yang akan menabung tentu akan

memilih lembaga keuangan yang dapat memberikan keuntungan dan kemudahan,

setiap anggota akan memperhatikan dan mempertimbangkan faktor-faktor tertentu

sebelum memutuskan menabung, KSPPS Nuri Jatim harus berupaya mengetahui

dan memperhatikan bagaiaman sikap dan gaya hidup calon anggotanya sehingga

termotivasi untuk menggunakannya, calon anggota akan mempertimbangkan

faktor-faktor tertentu untuk menjadi anggota dan menyimpan dananya, KSPPS

Nuri Jatim harus memperhatikan perilaku anggotanya dan bagaimana pribadi

tersebut memilih produk yang baik.

Perilaku konsumen merupakan perilaku yang diperlihatkan oleh

konsumen dalam mencari, membeli, menggunakan, mengevaluasi, dan

menghabiskan produk dan jasa yang mereka harapkan akan memuaskan

kebutuhan mereka.8 Perilaku konsumen sangat erat kaitannya dengan masalah

keputusan yang diambil seseorang dalam persaingan dan penentuan untuk

mendapatkan dan mempergunakan barang dan jasa, konsumen mengambil banyak

macam pertimbangan untuk mengambil keputusan dalam pembelian, sedangkan

keputusan pembelian adalah membeli merek yang disukai, akan tetapi ada dua

faktor bisa berada diantara niat pembelian dan keputusan pembelian, faktor

pertama adalah faktor sikap orang lain dan faktor yang kedua adalah faktor situasi

7
Halimah, Anggota Ksn Jatim Cabang Batumarmar, wawancara langsung (22 mei 2021).
8
Vinna Sri Yuniarti, Perilaku Konsumen Teori dan Praktik (Bandung: Pustaka Setia, 2015), 46.
18

yang tidak diiharapkan.9 Keputusan anggota adalah elemen yang sangat penting

dalam menentukan pertumbuhan KSPPS Nuri Jatim agar tetap eksis dan mampu

bertahan dalam menghadapi persaingan.

Ada beberapa faktor yang memengaruhi perilaku konsumen yaitu faktor

kebudayaan (kebudayaan, subbudaya, kelas sosial), faktor sosial (kelompok

referensi, keluarga, peran dan status), faktor pribadi (umur dan tahapan dalam

siklus hidup, pekerjaan, keadaan ekonomi, gaya hidup, kepribadian dan konsep

diri), faktor psikologis (motivasi, persepsi, pengetahuan, kepercayaan dan

sikap).10 Mempengaruhi keinginan masyarakat agar tertarik untuk menabung

adalah hal yang sulit karena berkaitan langsung dengan perilaku mereka, apalagi

jika sebuah lembaga baik itu bank atau non-bank kurang sosialisasi terhadap

masyarakat, tentu hal ini menjadi masalah terhadap keberadaannya di lingkungan

masyarakat. Memahami sikap konsumen merupakan hal yang sangat penting

untuk dilakukan, karena sikap konsumen terhadap suatu produk akan

mempengaruhi apakah konsumen jadi membeli atau tidak.11 Menurut beberapa

opini anggota yaitu sikap masyarakat terhadap adanya KSPPS Nuri Jatim sangat

beragam, sebagian masyarakat menerima adanya KSPPS Nuri Jatim dan sebagian

masyarakat masih terbiasa dengan adanya bank lainnya, sebagian anggota

beranggapan bahwa di KSPPS Nuri Jatim adalah sama seperti bank-bank pada

umumnya, disisi lain masyarakat yang mengetahui dari anggota KSPPS Nuri

Jatim merasa cocok untuk menyimpan dananya di sana.

9
Philip Kotler dan Gary Amstrong, Prinsip-Prinsip Pemasaran Edisi Ke Duabelas Jilid 1
(Jakarta: Erlangga, 2006), 179.
10
Nugroho dan Setiadi, Perilaku Konsumen Perspektif Kontemporer Pada Motif, Tujuan, Dan
Keinginan Konsumen (Jakarta: Kencana, 2003), 10-14.
11
Nugroho dan Setiadi, 11.
19

Menurut anggota KSPPS Nuri Jatim yang saya temui beberapa orang

tersebut berpendapat bahwa secara tidak langsung anggota cenderung nampak

memiliki perbedaan pandangan terhadap KSPPS Nuri Jatim yang mana ada yang

menyatakan bahwa KSPPS Nuri Jatim sama dengan bank lainnya hanya saja beda

bahasa dalam transaksinya, dan beberapa dari mereka menyambut baik

keberadaannya.12 Pendapat lain yaitu sebenarnya mereka memiliki alasan-alasan

tertentu misalnya ketika mereka memiliki pendapatan yang lebih maka sebagian

pendapatannya akan ditabung, ada pula anggota yang menabung berdasarkan

kebutuhan misalnya mereka menabung untuk berjaga-jaga ketika dalam situasi

darurat atau disimpan untuk masa tua dan tidak sedikit anggota yang menabung

secara spontanitas, anggota tersebut menabung tanpa ada rencana untuk membeli

sebelumnya atau tanpa adanya pertimbangan-pertimbangan khusus ketika

memutuskan untuk menabung, disisi lain ada anggota yang menabung karena

untuk bertani dikemudian hari hal ini dilakukan karena dirasa lebih aman untuk

menyimpan uangnya di KSPPS Nuri Jatim ketimbang disimpan dirumah yang

mana nantinya akan habis karena kebutuhan yang tidak terlalu penting.

Dapat disimpulkan bahwa sikap anggota terhadap KSPPS Nuri Jatim

Cabang Batumarmar kecenderungan mereka menilai bahwa KSPPS Nuri Jatim

Cabang Batumarmar tidak beda jauh dari bank konvensional, hal ini tentu

kurangnya informasi atau kurangnya sosialisasi dari KSPPS Nuri Jatim Cabang

Batumarmar sehingga anggota membandingkan dan menilai bahwa di KSPPS

Nuri Jatim sama saja dengan bank konvensional, tanggapan dari anggota inilah

12
Anggota, Anggota Ksn Jatim Cabang Batumarmar, wawancara langsung (16 September 2021).
20

yang terjadi karena beberapa anggota masih belum banyak menerima informasi

atau kurangnya sosialisasi dari pihak KSPPS Nuri Jatim Cabang Batumarmar.

Sikap merupakan evaluasi, perasaan, dan kecenderungan seseorang yang

secara konsisten menyukai atau tidak menyukai suatu objek atau gagasan.

Konsumen dalam melakukan pembelian tidak langsung melakukan keputusan

pembelian, namun terlebih dahulu melalui proses pengambilan keputusan yang

meliputi aktivitas pengenalan masalah, pencarian informasi, evaluasi,

pengambilan keputusan dan perilaku pasca pembelian.13 Tiga jenis tanggapan

(pikiran, perasaan, dan tindakan) ke dalam model tiga unsur sikap tripartite model

of attitude. Dalam skema ini sikap di pandang mengandung tiga komponen yang

terkait, yaitu kognisi (pengetahuan tentang objek), afeksi (evaluasi positif atau

negatif terhadap suatu objek), cognation (perilaku aktual terhadap objek).

Berkaitan dengan hal tersebut dalam penelitian yang dilakukan oleh

Idak, diperoleh hasil bahwa sikap berpengaruh positif dan signifikan terhadap

keputusan menabung, hal ini didukung juga oleh hasil penelitian Siti Nur

Mu’alifatut Thoyibah, yang juga memperoleh hasil variabel sikap berpengaruh

positif dan signifikan terhadap keputusan menabung.

Sikap mewakili perasaan senang atau tidak senang konsumen terhadap

objek yang dipertanyakan, ada beberpa hal yang dapat mempengaruhi

pengambilan keputusan yang bersifat individual diantaranya adalah sumber daya

konsumen, sikap, gaya hidup, pengetahuan. Gaya hidup perlu diketahui karena

pola hidup yang berhubungan dengan uang akan mempengaruhi keputusan untuk

13
Nugroho dan Setiadi, Perilaku Konsumen Perspektif Kontemporer Pada Motif, Tujuan, Dan
Keinginan Konsumen, (Jakarta: Kencana, 2003), 14.
21

menabung, gaya hidup secara luas didefinisikan sebagai cara hidup yang

diidentifikasikan oleh bagaimana seseorang menghabiskan waktu mereka

(aktivitas), apa yang mereka anggap penting dalam lingkungannya (ketertarikan),

dan apa yang mereka pikirkan tentang diri mereka sendiri dan juga dunia di

sekitarnya (pendapat). Gaya hidup mencerminkan pola hidup seseorang yang di

ekspresikan dalam aktifitas dalam minat, dan pendapatan serta opininya dalam

menggambarkan diri orang dalam berinteraksi di lingkungannya.14 Keterkaitan

keputusan pembelian konsumen dengan variabel gaya hidup dapat dilihat dari

AIO (aktifitas, interest, opini).15

Pendapat di atas didukung oleh penelitian Fuad, yang menyatakan

bahwa gaya hidup yang juga meliputi faktor aktifitas, minat dan opini memiliki

hubungan yang kuat dan positif terhadap keputusan pembelian .16 Gaya hidup

merupakan sesuatu yang tidak akan dapat dipisahkan dalam kehidupan

masyarakat karena tanpa disadari pergaulan, lingkungan, serta kebiasaan orang

yang ada disekitar kita akan sangat mempengaruhi gaya hidup kita. Selain

kepribadian seseorang dan lingkungan yang ada disekitarnya faktor yang sangat

mempengaruhi gaya hidup seseorang adalah penghasilan yang dimiliki seseorang.

Jika pendapatan seseorang banyak maka orang tersebut memiliki kemampuan

untuk membeli barang yang mahal dibandingkan dengan mereka yang

berpenghasilan relatif rendah, Penghasilan atau pendapatan merupakan setiap

tambahan kemampuan ekonomis yang diterima atau diperoleh yang dapat

14
Nugroho dan Setiadi, 80-85.
15
Vinna Sri Yuniarti, Perilaku Konsumen Teori dan Praktik (Bandung: CV Pustaka Setia, 2015),
155.
16
Asyhar Fuad, “Pengaruh Faktor Gaya Hidup terhadap Keputusan Pembelian Konsumen di
Purworejo,” Universitas Muhammadiyah Purworejo (Purworejo 2015), 4.
22

digunakan untuk konsumsi dan menambah kekayaan, penghasilan ini diperoleh

dari pekerjaan, berdagang, dll.17

Penelitian ini akan memberikan gambaran secara rinci tentang apakah

sikap dan gaya hidup berpengaruh dalam memilih menabung khususnya di

KSPPS Nuri Jatim Cabang Batumarmar, berdasarakan alur pemikiran diatas,

peneliti menganggap tentang pengaruh sikap dan gaya hidup terhadap keputusan

menabung anggota KSPPS Nuri Jatim layak dan menarik untuk dilakukan

penelitian. Berdasarkan konteks penelitian diatas, peneliti tertarik untuk

mengadakan penelitian dengan judul “Pengaruh Sikap dan Gaya Hidup

terhadap Keputusan Menabung Anggota KSPPS Nuri Jatim Cabang

Batumarmar Kabupaten Pamekasan”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah diatas, peneliti akan

mengangkat permasalahan sebagai berikut:

1. Apakah terdapat pengaruh sikap dan gaya hidup terhadap keputusan

menabung anggota KSPPS Nuri Jatim Cabang Batumarmar Kabupaten

Pamekasan?

2. Apakah terdapat pengaruh sikap terhadap keputusan menabung anggota

KSPPS Nuri Jatim Cabang Batumarmar Kabupaten Pamekasan?

3. Apakah terdapat pengaruh gaya hidup terhadap keputusan menabung anggota

KSPPS Nuri Jatim Cabang Batumarmar Kabupaten Pamekasan?

17
Fadilla, “Hubungan Antara Pendapatan dan Gaya Hidup Masyarakat Dalam Pandangan Islam.”
Jurnal Ilmu Syariah, 5 No. 1 (Juni 2017), 18.
23

C. Tujuan Penelitian

Dari rumusan masalah yang telah disusun diatas dapat diketahui tujuan

penelitian ini dilakukan adalah:

1. Untuk menganalisis pengaruh sikap dan gaya hidup terhadap keputusan

menabung anggota KSPPS Nuri Jatim Cabang Batumarmar Kabupaten

Pamekasan.

2. Untuk menganalisis pengaruh sikap terhadap keputusan menabung anggota

KSPPS Nuri Jatim Cabang Batumarmar Kabupaten Pamekasan.

3. Untuk menganalisis pengaruh gaya hidup terhadap keputusan menabung

anggota KSPPS Nuri Jatim Cabang Batumarmar Kabupaten Pamekasan.

D. Asumsi Penelitian

Asumsi penelitian adalah anggapan dasar atau postulat tentang suatu hal

berkenaan dengan masalah penelitian yang kebenarannya sudah diterima oleh

peneliti. Fungsi anggapan dasar dalam sebuah penelitian adalah sebagai landasan

berfikir dan bertindak dalam melaksanakan penelitian, untuk mempertegas

variabel yang diteliti serta untuk menentukan dan merumuskan hipotesis.18

Penelitian ini pada variabel keputusan menabung dipengaruhi oleh sikap19, gaya

18
Tim Penyusun Pedoman Karya Ilmiah, Pedoman Penulisan Karya Ilmiah, Edisi Revisi,
(Pamekasan: STAIN Press, 2015), 10.
19
Siti Nur Mu’alifatut Thoyibah, “Pengaruh Faktor Demografi dan Sikap Nasabah Terhadap
Keputusan Nasabah Menabung di BRI Syariah KCP Ponorogo” (Skripsi, Institut Agama Islam
Negeri Ponorogo, Ponorogo, 2020); Ninuk Arifah, “Pengaruh Pengetahuan, Kepercayaan dan
Sikap Anggota terhadap Keputusan Menabung di BMT (Studi Kasus di BMT Syamil Ampel
Boyolali)” (Skripsi, Institut Agama Islam Negeri Surakarta, Surakarta, 2018); Idak, “Pengaruh
Motivasi, Persepsi dan Sikap Nasabah terhadap Keputusan Nasabah Menabung di PT. Bank
Rakyat Indonesia (Persero), Tbk. Unit Baraka Kabupaten Enrekang” (Skripsi, Universitas Islam
Negeri Alauddin Makassar, Makassar, 2018).
24

hidup20, demografi21, pengetahuan22, kepercayaan23, motivasi24, dan persepsi25.

Penelitian ini hanya menggunakan beberapa variabel independen yaitu sikap dan

gaya hidup, sedangkan variabel lain yang tidak digunakan dalam penelitian ini

yaitu demografi, pengetahuan, kepercayaan, motivasi dan persepsi, dimana

nilainya dianggap konstan atau cateris paribus.

E. Hipotesis Penelitian

Hipotesis penelitian merupakan jawaban sementara terhadap rumusan

masalah penelitian, dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam

bentuk kalimat pertanyaan, dikatakan sementara karena jawaban yang diberikan

baru didasarkan pada teori relevan belum didasarkan pada fakta-fakta empiris

yang diperoleh melalui pengumpulan data, jadi hipotesis juga dapat dinyatakan

sebagai jawaban teoritis terhadap rumusan masalah penelitian, belum jawaban

yang empirik.26 Hipotesis dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

20
Zubairi, “Tingkat Kepercayaan dan Gaya Hidup Masyarakat terhadap Keputusan Menabung di
Koperasi Simpan Pinjam Pembiayaan Syariah Baitulmal Watanwil Nuansa Umat Cabang
Pragaan” (Skripsi, Institut Agama Islam Negeri Madura, Pamekasan, 2018).
21
Siti Nur Mu’alifatut Thoyibah, “Pengaruh Faktor Demografi dan Sikap Nasabah Terhadap
Keputusan Nasabah Menabung di BRI Syariah KCP Ponorogo”.
22
Ninuk Arifah, “Pengaruh Pengetahuan, Kepercayaan dan Sikap Anggota terhadap Keputusan
Menabung di BMT (Studi Kasus di BMT Syamil Ampel Boyolali)”.
23
Zubairi, “Tingkat Kepercayaan dan Gaya Hidup Masyarakat terhadap Keputusan Menabung di
Koperasi Simpan Pinjam Pembiayaan Syariah Baitulmal Watanwil Nuansa Umat Cabang
Pragaan”; Ninuk Arifah, “Pengaruh Pengetahuan, Kepercayaan dan Sikap Anggota terhadap
Keputusan Menabung di BMT (Studi Kasus di BMT Syamil Ampel Boyolali)”.
24
Idak, “Pengaruh Motivasi, Persepsi dan Sikap Nasabah terhadap Keputusan Nasabah Menabung
di PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk. Unit Baraka Kabupaten Enrekang”.
25
Idak, “Pengaruh Motivasi, Persepsi dan Sikap Nasabah terhadap Keputusan Nasabah Menabung
di PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk. Unit Baraka Kabupaten Enrekang”.
26
Sugiyono, Metodologi Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D (Bandung: Alfabeta, 2010),
64.
25

H1: Terdapat pengaruh yang signifikan antara sikap dan gaya hidup terhadap

keputusan menabung anggota KSPPS Nuri Jatim Cabang Batumarmar

Kabupaten Pamekasan.

H2: Terdapat pengaruh positif dan signifikan antara sikap terhadap keputusan

menabung anggota KSPPS Nuri Jatim Cabang Batumarmar Kabupaten

Pamekasan.

H3: Terdapat pengaruh positif dan signifikan antara gaya hidup terhadap

keputusan menabung anggota KSPPS Nuri Jatim Cabang Batumarmar

Kabupaten Pamekasan.

F. Kegunaan Penelitian

Dari hasil penelitian yang dilakukan diharapkan dapat memberikan

kontribusi yang berguna dan bermanfaat oleh berbagai pihak yang terkait, adapun

suatu manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini secara teoritis maupun

secara praktis dan dapat dijabarkan sebagai berikut:

1. Kegunaan Secara Teoritis

a. Bagi Peneliti

Hasil penelitian ini diharapkan dapat membantu proses pembelajaran

serta memperoleh pengalaman dan wawasan dalam mengaplikasikan ilmu

pengetahuan yang berkaitan dengan fenomena penelitian mengenai pengaruh

sikap dan gaya hidup terhadap keputusan menabung anggota Koperasi Simpan

Pinjam dan Pembiayaan Syariah Nuri Jawa Timur Cabang Batumarmar

Kabupaten Pamekasan.
26

b. Bagi IAIN Madura

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam ilmu

pengetahuan khususnya dapat dijadikan referensi atau rujukan dibidang lembaga

perbankan ataupun lembaga non perbankan dan perusahaan sebagai perbandingan

serta referensi bagi penelitian selanjutnya yang lebih relevan. Serta dapat

memberikan pemahaman bagi para akademisi dalam melakukan kajian tentang

pengaruh sikap dan gaya hidup terhadap keputusan menabung anggota Koperasi

Simpan Pinjam dan Pembiayaan Syariah Nuri Jawa Timur Cabang Batumarmar

Kabupaten Pamekasan dan diharapkan menambah wawasan keilmuan bagi para

mahasiswa iain madura, khususnya Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam.

2. Secara Praktis

a. Bagi KSPPS Nuri Jatim

Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan acuan

bagi Koperasi Simpan Pinjam dan Pembiayaan Syariah Nuri Jawa Timur dalam

mengetahui seberapa besar pengaruh sikap dan gaya hidup terhadap keputusan

menabung. Selain itu diharapkan dapat menjadi evaluasi bagi Koperasi Simpan

Pinjam dan Pembiayaan Syariah Nuri Jawa Timur agar lebih meningkatkan lagi

performa dan kualitas dari koperasi syariah nuri itu sendiri, supaya anggota

ataupun masyarakat lebih optimal lagi dalam memilih pilihannya di KSPPS Nuri

Jatim.
27

b. Bagi Masyarakat Umum

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan atau

pengetahuan masyarakat mengenai pengaruh sikap dan gaya hidup terhadap

keputusan menabung.

G. Ruang Lingkup Penelitian

1. Ruang Lingkup Penelitian

Variabel penelitian adalah suatu atribut, nilai/sifat dari objek, individu

atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu antara satu dan lainnya yang telah

ditentukan oleh peneliti untuk dipelajari dan dicari informasi yang terkait

dengannya serta ditarik kesimpulannya.27 Variabel yang menjadi fokus dalam

penelitian ini yaitu, sikap (Variabel X1), gaya hidup (Variabel X2), Dan keputusan

Menabung (Variabel Y). Agar penelitian yang dilakukan lebih fokus dan terarah,

maka perlu adanya batasan mengenai materi yang akan diteliti sesuai dengan

variabel yang diangkat dalam penelitian ini yaitu:

a. Sikap (Variabel X1)

Untuk sikap, indikator-indikator yang akan diteliti adalah.28

1) Komponen kognitif (Kepercayaan terhadap merek)

2) Komponen afektif (Evaluasi merek)

3) Komponen konatif (Maksud untuk membeli)

27
Lijan Poltak Sinambela, Metodologi Penelitian Kuantitati (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2014), 46.
28
Nugroho dan Setiadi, Perilaku Konsumen Perspektif Kontemporer Pada Motif, Tujuan, dan
Keinginan Konsumen, 147.
28

b. Gaya Hidup (Variabel X2)

Untuk gaya hidup, indikator-indikator yang akan diteliti adalah.29

1) Aktivitas

2) Minat

3) Opini

c. Keputusan Menabung (Variabel Y)

Untuk keputusan menabung/membeli, indikator-indikator yang akan

diteliti adalah.30

1) Pengenalan masalah

2) Pencarian informasi

3) Evaluasi alternatif

4) Keputusan pembelian

5) Perilaku pasca pembelian

2. Ruang Lingkup Lokasi

Lokasi penelitian adalah koperasi simpan pinjam dan pembiayaan

syariah nuri jawa timur (KSPPS Nuri Jatim Cabang Batumarmar Kabupaten

Pamekasan), yang beralamat di Jl. Raya Tamberu, Karang Timur, Desa Belaban,

Kecamatan Batumarmar, Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur, 69354. Data yang

menjadi sumber penelitian ini adalah data kuisioner yang merupakan teknik

pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan

kepada responden baik itu laki-laki atau perempuan untuk dijawabnya.

29
Vinna Sri Yuniarti, Perilaku Konsumen Teori dan Praktik (Bandung: Pustaka Setia, 2015), 155.
30
Philip Kotler dan Kevin Lane Keller, Manajemen Pemasaran (Jakarta: Erlangga, 2013), 185.
29

H. Definisi Istilah

Dalam penelitian ini perlu kiranya ada pemaknaan istilah agar

mempunyai kesamaan pendapat terhadap makna yang akan diteliti. Hal ini agar

meghindari perbedaan pengertian atau kekurang jelasan makna, sehingga tidak

menimbulkan asumsi lain. Berikut istilah yang dinilai perlu untuk didefinisikan.

1. Pengaruh adalah daya yang ada atau timbul dari sesuatu seperti orang, benda

yang ikut membentuk watak, kepercayaan, atau perbuatan seseorang.31

2. Sikap merupakan kecenderungan yang dipelajari, ini berarti bahwa sikap yang

berkaitan dengan perilaku membeli terbentuk sebagai hasil dari pengalaman

langsung mengenai produk, informasi secara lisan yang diperoleh dari orang

lain atau terpapar oleh iklan di media masa, internet dan berbagai bentuk

pemasaran langsung. Sikap mungkin dihasilkan dari perilaku tetapi sikap tidak

sama dengan perilaku. Sikap dapat mendorong konsumen ke arah perilaku

tertentu atau menarik konsumen dari perilaku tertentu.32

3. Gaya hidup adalah pola hidup seseorang di dunia yang diekspresikan dalam

aktivitas, minat dan opininya. Gaya hidup menggambarkan keseluruhan diri

seseorang dalam berinteraksi dengan lingkungannya.33

4. Keputusan pembelian konsumen adalah membeli merek yang disukai, akan

tetapi ada dua faktor bisa berada diantara niat pembelian dan keputusan

31
Pranala, “Pengaruh”, Kamus Besar Bahasa Indonesia, diakses dari https://kbbi.web.id/pengaruh,
pada 02 februari 2021 pukul 11:27.
32
Anang Firmansyah, Perilaku Konsumen (Sikap dan Pemasaran) (Yogyakarta: Deepublish,
2018), 105.
33
Vinna Sri Yuniarti, Perilaku Konsumen Teori dan Praktik (Bandung: Pustaka Setia, 2015), 26.
30

pembelian. Faktor pertama adalah faktor sikap orang lain dan faktor yang

kedua adalah faktor situasi yang tidak diiharapkan.34

Berdasarkan uraian diatas dapat diperjelas yang dimaksud dengan judul

penelitian ini yaitu untuk menganalisis Pengaruh Sikap dan Gaya Hidup terhadap

Keputusan Menabung Anggota KSPPS Nuri Jatim Cabang Batumarmar

Kabupaten Pamekasan.

I. Kajian Penelitian Terdahulu

Tujuan kajian penelitian terdahulu adalah untuk menghindari kesamaan

dalam pembahasan terhadap penelitian sebelumnya maka perlu adanya

pembatasan penelitian sebagai tolak ukur terhadap judul penelitian yang akan

dibahas nantinya. Serta dapat digunakan sebagai pedoman dalam pemecahan

masalah, sepertihalnya beberapa penelitian yang telah dilakukan sebelumnya yang

berhubungan dengan tema “Pengaruh Sikap dan Gaya Hidup terhadap Keputusan

Menabung Anggota KSPPS Nuri Jatim Cabang Batumarmar Pamekasan” hasil

dari beberapa peneliti akan digunakan sebagai bahan referensi dan perbandingan

dalam penelitian ini. Antara lain sebagai berikut:

1. Idak dengan judul skripsi “Pengaruh Motivasi, Persepsi dan Sikap Nasabah

Terhadap Keputusan Nasabah Menabung”, penelitian ini menggunakan sampel

sebanyak 100 orang yang diambil dengan menggunakan rumus slovin, teknik

analisis dan pengolahan data menggunakan analisis regresi linear berganda,

koefisien determinasi, uji asumsi klasik dan uji hipotesis (uji f dan uji t). Hasil

34
Philip Kotler dan Gary Amstrong, Prinsip-Prinsip Pemasaran Edisi Ke Duabelas Jilid 1
(Jakarta: Erlangga, 2006), 179.
31

penelitian menunjukkan bahwa secara simultan motivasi, persepsi dan sikap

nasabah berpengaruh terhadap keputusan nasabah menabung. Secara parsial

motivasi, persepsi dan sikap nasabah berpengaruh positif dan signifikan

terhadap keputusan nasabah menabung, variabel sikap nasabah sebagai variabel

yang dominan berpengaruh terhadap keputusan nasabah menabung, Hasil

penelitian ini menunjukkan bahwa nilai F hitung sebesar 29.034. Setelah itu

dibandingkan dengan nilai F tabel sebesar 2.36. Jadi dapat disimpulkan bahwa

F hitung > F tabel (29.034>2.36) dengan sig. F 0.000 < 0,10, ini berarti bahwa

variabel motivasi, persepsi, dan sikap nasabah secara bersama-sama

berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan menabung. variabel

motivasi diperoleh nilai t hitung sebesar sebesar 1.871 dengan nilai signifikansi

yaitu 0.064 < 0.10. Maka dapat disimpulkan bahwa penelitian ini mampu

membuktikan hipotesis pertama bahwa “motivasi berpengaruh terhadap

keputusan nasabah menabung, variabel persepsi diperoleh nilai t hitung sebesar

2.283, sementara itu nilai t tabel distribusi 10 % (0.10) sebesar 1.66032 maka t

hitung > t tabel (2.283 > 1.66023) dengan nilai signifikan yaitu .025 < 0.10.

Jadi dapat disimpulkan bahwa variabel persepsi nasabah berpengaruh positif

dan signifikan terhadap keputusan menabung, variabel sikap nasabah diperoleh

nilai t hitung sebesar 4.888, sementara itu nilai t tabel distribusi 10% (0.10)

sebesar 1.66023 maka t hitung > t tabel (4.888> 1.66023) dengan nilai

signifikan yaitu 0.000 < 0.10. Jadi dapat disimpulkan bahwa variabel sikap

nasabah berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan menabung.

Untuk menguji hipotesis keempat, dapat diketahui dengan melihat tabel di atas
32

yang menunjukkan bahwa nilai thitung setiap variabel yaitu: variabel x1

sebesar 1.871, variabel x2 sebesar 2.283, dan x3 sebesar 4.888 dengan

signifikansi sebesar 0.000. oleh karena itu signifikansi lebih kecil dari 0.10

(0.000<0.10). Dari hasil tersebut dapat dilihat bahwa variabel yang paling

dominan berpengaruh terhadap keputusan menabung adalah variabel sikap

nasabah (x3).35

2. Siti Nur Mu’alifatut Thoyibah Dengan judul skripsi “Pengaruh Faktor

Demografi dan Sikap Nasabah Terhadap Keputusan Nasabah Menabung Di

BRI Syariah KCP Ponorogo”, penelitian ini menggunakan metode penelitian

kuantitatif. Analisis datanya adalah regresi linier berganda, metode

pengumpulan datanya menggunakan angket atau kuesioner, teknik sampel yang

digunakan adalah teknik purposive sampling dengan jumlah orang yang

dijadikan sumber data adalah 100 nasabah. Hasil penelitian ini menunjukkan

bahwa terdapat pengaruh positif dan tidak signifikan antara faktor demografi

jenis kelamin terhadap keputusan nasabah menabung di BRI Syariah KCP

Ponorogo dengan nilai thitung < ttabel yaitu 0,203 < 1,985, terdapat pengaruh

negatif dan signifikan antara faktor demografi usia terhadap keputusan nasabah

menabung di BRI Syariah KCP Ponorogo dengan nilai thitung > ttabel yaitu -

2,199 > 1,985, terdapat pengaruh negatif dan tidak signifikan antara faktor

demografi pendidikan terhadap keputusan nasabah menabung di BRI Syariah

KCP Ponorogo dengan nilai thitung < ttabel yaitu -0,111 < 1,985, terdapat

pengaruh negatif dan tidak signifikan antara faktor demografi pendapatan


35
Idak, “Pengaruh Motivasi, Persepsi dan Sikap Nasabah Terhadap Keputusan Nasabah
Menabung di PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk. Unit Baraka Kabupaten Enrekang”
(Skripsi, UIN Alauddin Makassar, Makassar, 2018), 86-90.
33

terhadap keputusan nasabah menabung di BRI Syariah KCP Ponorogo dengan

nilai thitung < ttabel yaitu -1,635 < 1,985, terdapat pengaruh positif dan

signifikan antara sikap nasabah terhadap keputusan nasabah menabung dengan

nilai thitung > ttabel yaitu 9,057 > 1,985, terdapat pengaruh secara bersama-

sama antara faktor demografi dan sikap nasabah terhadap keputusan nasabah

menabung dengan nilai Fhitung > Ftabel yaitu 17,555 > 3,090.36

3. Zubairi dengan judul skripsi “Tingkat Kepercayaan dan Gaya Hidup

Masyarakat terhadap Keputusan Menabung di Koperasi Simpan Pinjam

Pembiayaan Syariah Baitulmal Watanwil Nuansa Umat Cabang Pragaan” hasil

penelitian ini menunjukkan bahwa, (1) terdapat pengaruh secara simultan atau

bersama-sama antara variabel kepercayaan dan gaya hidup terhadap keputusan

menabung dengan nilai f-hitung lebih besar dari f-tabel yaitu 26.507>3,15. (2)

variabel kepercayaan (X1) berpengaruh positif signifikan terhadap variabel

keputusan menabung (Y) dengan nilai t-hitung sebesar 2,039 > t-tabel 1.671.

(3) variabel gaya hidup (X2) berpengaruh positif signifikan terhadap variabel

keputusan menabung (Y) dengan nilai t-hitung sebesar 3.363 > t-tabel 1.671.

(4) Variabel yang paling dominan berpengaruh terhadap keputusan menabung

adalah variabel gaya hidup, dengan Koefisien regresi untuk variabel

kepercayaan (x1) sebesar 0.312, sedangkan Koefisien regresi untuk variabel

gaya hidup (x2) sebesar 0.564.37

36
Siti Nur Mu’alifatut Thoyibah, “Pengaruh Faktor Demografi dan Sikap Nasabah Terhadap
Keputusan Nasabah Menabung di BRI Syariah KCP Ponorogo” (Skripsi, IAIN Ponorogo,
Ponorogo, 2020), 119-126.
37
Zubairi, “Tingkat Kepercayaan dan Gaya Hidup Masyarakat Terhadap Keputusan Menabung di
Koperasi Simpan Pinjam Pembiayaan Syariah Baitulmal Watanwil Nuansa Umat Cabang Pragaan”
(Skripsi, IAIN Madura, Pamekasan, 2018), 113-118.
34

Penelitian saat ini berjudul Pengaruh Sikap dan Gaya Hidup terhadap

Keputusan Menabung Anggota KSPPS Nuri Jatim Cabang Batumarmar

Kabupaten Pamekasan. Dimana yang menjadi variabel adalah Sikap (X1), Gaya

Hidup (X2), dan Keputusan Menabung (Y). Adapun persamaan dan perbedaan

penelitian saat ini dengan penelitian terdahulu sebagai berikut:

Tabel 1.1
Persamaan dan Perbedaan Penelitian Terdahulu dengan Peneliti

Identitas Judul Persamaan Perbedaan

Idak Pengaruh Motivasi, Persamaannya adalah Perbedaannya


(2018) Persepsi dan Sikap satu variabel independen adalah pada
Nasabah Terhadap yaitu sikap dan kesamaan variabel
Keputusan Nasabah pada variabel dependen independen yaitu
Menabung yaitu keputusan motivasi, persepsi
menabung. Disisi lain dan objek
sama-sama menggunakan penelitian yang
analisis linear berganda diteliti.
koefisien determinasi, uji
asumsi klasik.
Zubairi Tingkat Persamaannya adalah Perbedaannya
(2018) Kepercayaan dan pada satu variabel adalah satu
Gaya Hidup independen yaitu gaya variabel
Masyarakat hidup serta pada variabel independen yaitu
terhadap Keputusan dependen yaitu kepercayaan,
Menabung di keputusan menabung. Uji serta perbedaan
Koperasi Simpan t dan uji f. lainnya adalah
Pinjam Pembiayaan objek penelitian
Syariah Baitulmal yang diteliti.
Watanwil Nuansa
Umat
Siti Nur Pengaruh Faktor Persamaannya adalah Perbedaannya
Mu’alifat Demografi dan satu variabel independen adalah satu
ut Sikap Nasabah yaitu sikap dan kesamaan variabel
Thoyibah Terhadap pada variabel dependen independen yaitu
(2020) Keputusan Nasabah yang keputusan demografi, dan
Menabung Di BRI menabung. Analisis objek penelitian
Syariah KCP linear berganda. yang diteliti.
Ponorogo
Sumber. Data Olahan (2022).
BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Pustaka

1. Kajian Teoritik

a. Pengertian Perilaku Konsumen

Menurut David L. Loudon dan Albert J. Della Bitta yang dikutip oleh

Rinni Dwiastuti, dkk, mengemukakan bahwa perilaku konsumen dapat

didefinisikan sebagai proses pengambilan keputusan dan aktivitas individu secara

fisik yang dilibatkan dalam proses mengevaluasi, memperoleh, menggunakan atau

dapat mempergunakan barang-barang dan jasa.38 Perilaku konsumen adalah

tindakan yang langsung terlibat dalam mendapatkan, mengonsumsi, dan

menghabiskan produk atau jasa, termasuk proses keputusan yang mendahului dan

menyusuli tindakan ini.39

Dalam pengertian lain, perilaku konsumen merupakan perilaku yang

diperlihatkan oleh konsumen dalam mencari, membeli, menggunakan,

mengevaluasi, dan menghabiskan produk dan jasa yang mereka harapkan akan

memuaskan kebutuhan mereka.40 Perilaku konsumen sangat erat kaitannya

dengan masalah keputusan yang diambil seseorang dalam persaingan dan

penentuan untuk mendapatkan dan mempergunakan barang dan jasa, konsumen

38
Rini Dwiastuti, Agustina Shinta, Riyanti Isaskar, Ilmu Perilaku Konsumen. (Malang, Universitas
Brawijaya Press, 2012), 2.
39
Nugroho dan Setiadi, Perilaku Konsumen Perspektif Kontemporer Pada Motif, Tujuan, Dan
Keinginan Konsumen (Jakarta: Kencana, 2003), 2.
40
Vinna Sri Yuniarti, Perilaku Konsumen Teori dan Praktik (Bandung: Pustaka Setia, 2015), 46.

23
24

mengambil banyak macam pertimbangan untuk mengambil keputusan dalam

pembelian, kebanyakan perusahaan besar meneliti keputusan membeli konsumen

secara amat rinci untuk menjawab pertanyaan mengenai apa yang dibeli

konsumen, dimana mereka membeli, bagaimana dan berapa banyak mereka

membeli, serta mengapa mereka membeli.41

Maka dapat disimpulkan bahwa perilaku konsumen yaitu sebuah

tindakan yang dilakukan oleh pelaku yang berhubungan dengan proses

pengambilan keputusan dalam memperoleh, menggunakan maupun penghabisan

barang atau jasa dan dengan tindakan-tindakan pasca pembelian yaitu perasaan

puas atau tidak puas, konsumen akan melalui beberapa proses sebelum memilih

jenis barang atau jasa yang dipilih, produk yang memiliki nilai jual rendah tentu

akan melalui proses pengambilan keputusan yang lebih mudah dari pada produk

yang bernilai jual lebih mahal.

1) Pendekatan Perilaku Konsumen

Terdapat beberapa pendekatan untuk mengenali perilaku konsumen,

pendekatan-pendekatan tersebut adalah sebagai berikut:42

a) Pendekatan Interpretif

Pendekatan ini membahas secara mendalam hal-hal mendasar mengenai

perilaku konsumen. Dalam pendekatan ini menggunakan teknik observasi

langsung yaitu menggunakan teknik wawancara yang dilakukan secara mendalam

41
Sri Wigati, “Perilaku Konsumen dalam Perspektif Ekonomi Islam,” Dosen Fakultas Syariah
IAIN Sunan Ampel Surabaya 01, No. 01 (Juni, 2011), 25.
42
Anang Firmansyah, Perilaku Konsumen (Sikap dan Pemasaran) (Yogyakarta: Deepublish,
2018), 18.
25

dan menyeluruh. Selain wawancara, pendekatan ini juga mengutamakan focus

group discussion. Semua hal tersebut dilakukan untuk mendapatkan kesimpulan

mengenai makna suatu produk atau jasa bagi konsumen, serta perasaan yang

dialami konsumen ketika membeli kemudian menggunakan produk maupun jasa

tersebut.

b) Pendekatan Tradisional

Pendekatan ini menggunakan studi lapangan berupa eksperimen yang

didukung dengan survei dengan tujuan untuk menguji hipotesa penelitian yang

berkaitan dengan teori. Kemudian dicari sebuah pemahaman mengenai proses

seorang konsumen menganalisa beberapa informasi, membuat keputusan, dan

pengaruh lingkungan sosial terhadap perilaku konsumen tersebut. Tujuan utama

dari pendekatan ini adalah untuk mengembangkan teori dan metode yang relatif

yang akan digunakan untuk menjelaskan perilaku konsumen serta pembuatan

keputusan konsumen.

c) Pendekatan Sains Pemasaran

Penelitian dalam pendekatan ini menggunakan pengembangan teori dari

Abraham Maslow yaitu Teori Hierarki Kebutuhan Maslow. Teori tersebut berisi

tentang hierarki kebutuhan manusia yang kemudian diuji coba dengan model Ilmu

Matematika. Pendekatan ini dilakukan untuk memprediksi moving rate analysis

atau pengaruh strategi marketing terhadap pilihan dan pola konsumsi.

Dapat disimpulkan bahwa pendekatan tersebut mempunyai nilai-nilai

tertentu dalam memberikan pemahaman mengenai perilaku konsumen, dan dapat


26

diterapkan oleh perusahaan baik dengan menggunakan salah satu dari pendekatan

tersebut atau dengan menggunakan ketiga pendekatan tersebut tergantung jenis

masalah yang dihadapi, dengan pendekatan tersebut akan lebih mudah memahami

kebutuhan konsumen yang memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen.

2) Tipe Tipe Perilaku Konsumen

Dalam melakukan pembelian dikelompokkan menjadi empat

berdasarkan tingkat keterlibatan pembeli, yang dijelaskan sebagai berikut:43

a) Budget Allocation (Pengalokasian Budget)

Pilihan konsumen terhadap suatu barang dipengaruhi oleh bagaimana

membelanjakan atau menyimpan dana yang tersedia, kapan waktu yang tepat

untuk membelanjakan uang dan apakah perlu melakukan pinjaman untuk

melakukan pembelian.

b) Product Purchase or Not (Membeli Produk atau Tidak)

Perilaku pembelian yang menggambarkan pilihan yang dibuat oleh

konsumen, berkenaan dengan tiap kategori produk atau jasa itu sendiri.

c) Store Patronage (Pemilihan Tempat untuk Mendapatkan

Produk)

Perilaku pembelian berdasarkan pilihan konsumen, berdasarkan tempat

atau dimana konsumen akan melaksanakan pembelian produk atau jasa tersebut.

43
Indah Wahyu Utami, Perilaku Konsumen Analisis Perilaku Konsumen Terhadap Keputusan
Pembelian (Surakarta: CV Pustaka Bengawan, 2017), 72.
27

d) Brand and Style Decision (Keputusan atas Merek dan

Gaya)

Pilihan konsumen untuk memutuskan secara terperinci mengenai produk

apa yang sebenarnya ingin dibeli.

Disimpulkan bahwa memahami tipe konsumen dapat membantu

perusahaan untuk menggunakan strategi pemasaran yang tepat sehingga

menghasilkan proses pengambilan keputusan pembelian tersegmentasi dan dapat

merancang strategi agar perusahaan atau pemasar dapat mengetahui apa yang

dibutuhkan oleh konsumen, sehingga konsumen merasa nyaman dan terbentuk

loyalitas dari produk yang dibutuhkan sesuai dengan kebutuhan mereka.

b. Pengertian Sikap

Sikap menurut Gordon Allpor dalam Hartono Sastro Wijoyo yang

dikutip oleh Anang Firmansyah, adalah mempelajari kecenderungan memberikan

tanggapan pada suatu objek baik disenangi maupun tidak disenangi secara

konsisten.44 Menurut Vinna Sri Yuniarti sikap merupakan ungkapan perasaan

konsumen tentang suatu objek yang disukai atau tidak, sikap juga dapat

menggambarkan kepercayaan konsumen terhadap berbagai atribut dan manfaat

dari objek tersebut.45 Sikap merupakan kecenderungan yang dipelajari, ini berarti

bahwa sikap yang berkaitan dengan perilaku membeli terbentuk sebagai hasil dari

pengalaman langsung mengenai produk, Sikap mungkin dihasilkan dari perilaku

44
Anang Firmansyah, Perilaku Konsumen (Sikap dan Pemasaran) (Yogyakarta: Deepublish,
2018), 105.
45
Vinna Sri Yuniarti, Perilaku Konsumen Teori dan Praktik (Bandung: Pustaka Setia, 2015), 144.
28

tetapi sikap tidak sama dengan perilaku. Sikap dapat mendorong konsumen ke

arah perilaku tertentu atau menarik konsumen dari perilaku tertentu.46

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sikap menempatkan

seseorang pada pilihan atau kecenderungan terhadap suatu objek yang disenangi

atau tidak disenangi, dalam hal ini mungkin saja terbentuk sebagai hasil dari

pengalaman langsung mengenai produk, informasi secara lisan yang diperoleh

dari orang lain atau terpapar oleh iklan di media, sikap terhadap merek tertentu

akan memengaruhi apakah konsumen jadi membeli atau tidakdan sikap positif

terhadap merek tertentu akan memungkinkan konsumen akan melakukan

pembelian terhadap merek itu, tetapi sikap negatif akan menghalangi konsumen

melakukan pembelian.

1) Karakteristik Sikap

Terdapat beberapa karakteristik sikap, diantaranya:47

a) Sikap Memiliki Obyek

Di dalam konteks pemasaran, sikap konsumen harus terkait dengan

obyek, obyek tersebut bisa terkait dengan berbagai konsep konsumsi dan

pemasaran seperti produk, merek, iklan, harga, kemasan, penggunaan, media, dan

sebagainya.

46
Anang Firmansyah, Perilaku Konsumen (Sikap dan Pemasaran), 105.
47
Vinna Sri Yuniarti, Perilaku Konsumen Teori dan Praktik, 145.
29

b) Konsistensi

Sikap gambaran perasaan dari seseorang konsumen dan perasaan

tersebut akan direfleksikan oleh perilakunya. Karena itu sikap mempunyai

konsistensi dengan perilaku. Perilaku seseorang konsumen merupakan gambaran

dari sikapnya.

c) Sikap Positif, Negatif, dan Netral

Disebut sebagai karakteristik valance dari sikap. Hal ini berarti sikap

yang sesuai dengan nilai-nilai dan norma-norma kehidupan.

d) Intensitas Sikap

Sikap seseorang konsumen terhadap suatu merek akan bervariasi

tingkatannya, ketika konsumen menyatakan derajat tingkat kesukaan terhadap

suatu produk, maka ia mengungkapkan intensitas sikapnya. Intensitas sikap

disebut sebagai karakteristik extremity dari sikap.

e) Resistensi Sikap (Resistance)

Resistensi adalah seberapa besar sikap konsumen bisa berubah. Pemasar

penting mengetahui sikap konsumen agar bisa menerapkan strategi pemasaran

yang tepat.

f) Persistensi Sikap (Persistance)

Persistensi adalah analisis sikap yang menggambarkan bahwa sikapp

akan berubah dengan berlalunya waktu.


30

g) Keyakinan Sikap (Confidence)

Keyakinan adalah kepercayaan konsumen mengenai kebenaran sikap

yang dimilikinya.

h) Sikap dan Situasi

Akan memengaruhi sikap konsumen terhadap suatu objek.

Disimpulkan bahwa karakteristik sikap konsumen terhadap suatu objek

dipengaruhi oleh atribut produk, konsumen akan melakukan evaluasi secara

keseluruhan atas suatu objek dan akan menentukan produk yang dipilih dan

persepsi akan berkembang pada konsumen, sikap yang berkaitan dengan perilaku

membeli terbentuk sebagai hasil dari pengalaman langsung mengenai produk,

sikap mungkin dihasilkan dari perilaku tetapi sikap tidak sama dengan perilaku.

2) Fungsi-Fungsi Sikap

Untuk mengubah sikap konsumen terhadap produk/jasa/merek dapat

menggunakan pendekatan fungsi sikap antara lain:48

a) Fungsi Utilarian

Mengungkapkan manfaat dari produk atau menghindari resiko dari

produk.

b) Fungsi Mempertahankan Ego

Melindungi seseorang dari keraguan yang muncul dalam dirinya sendiri

atau dari faktor yang mungkin menjadi ancaman bagi dirinya.

48
Rinni Dwiastuti, Ilmu Perilaku Konsumen et al. (Malang, Universitas Brawijaya Press, 2012),
70.
31

c) Fungsi Ekspresi Nilai

Menyatakan nilai-nilai, saya hidup dan identitas sosial dari seseorang.

Menggambarkan minat, hoby, kegiatan, opini dari seseorang konsumen.

d) Fungsi Pengetahuan

Konsumen diberi tambahan pengetahuan agar menyukai produk.

Disimpulkan bahwa sikap mempunyai fungsi yang berbeda-beda

tergantung pada kondisi yang melingkupi seseorang, fungsi yang diperankan akan

mempengaruhi evaluasi secara keseluruhan terhadap suatu objek, fungsi ini akan

menentukan produk yang dipilih dan persepsi konsumen akan berkembang,

konsumen mempunyai sikap yang berbeda-beda terhadap suatu produk maka

dengan begitu usaha-usaha mempengaruhi konsumen lewat iklan harus benar-

benar diperhatikan, sikap konsumen yang beragam maka pemasar dalam

memasarkan produk harus melakukan dengan mengklarifikasi produk berdasarkan

manfaat produk tersebut maka semakin baik konsumen mengetahui manfaat yang

baik dari produk tentu konsumen akan menentukan keputusan pembelian produk

tersebut.

3) Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pembentukan Sikap

Antara Lain:49

a) Pengalaman Pribadi

b) Pengaruh Keluarga dan Teman-Teman

c) Direct Marketing

49
Rinni Dwiastuti, et al, 69.
32

d) Media Massa

e) Karakteristik Individu

Faktor Lainnya Adalah Sebagai Berikut:50

a) Pengaruh Keluarga

Keluarga memiliki peran penting dalam pembentukan sikap ataupun

perilaku. Keluarga merupakan lingkungan yang paling dekat karena konsumen

melakukan interaksi lebih intensitas dibandingkan dengan lingkungan lain.

b) Pengalaman Langsung

Pengalaman individu mengenai objek sikap dari waktu ke waktu akan

membentuk sikap tertentu pada individu.

c) Kelompok Teman Sebaya (Peer Group Influences)

Teman sebaya mempunyai peran yang cukup besar, terutama bagi

remaja dalam pembentukan sikap. Adanya kecenderungan untuk mendapatkan

penerimaan dari teman-teman sebayanya mendorong para remaja mudah

dipengaruhi oleh kelompoknya dibandingkan dengan sumber lainnya.

d) Pemasaran Langsung

Banyaknya perusahaan yang menggunakan pemasaran langsung

terhadap produk yang ditawarkan secara tidak langsung berpengaruh dalam

pembentukan sikap konsumen.

50
Vinna Sri Yuniarti, Perilaku Konsumen Teori dan Praktik (Bandung: Pustaka Setia, 2015), 146-
147.
33

e) Kepribadian

Kepribadian individu memainkan peranan penting dalam pembentukan

sikap.

f) Tayangan Media Massa

Media massa sangat penting dalam pembentukan sikap. Dengan

demikian, pemasar perlu mengetahui media yang dikonsumsi oleh pasar

sasarannya dan melalui media tersebut dengan rancangan pesan yang tepat, sikap

positif dapat dibentuk.

Disimpulkan bahwa pembentukan sikap dipengaruhi berbagai faktor

yaitu pengalaman pribadi, pengaruh keluarga, media massa, kelompok teman dll,

pengalamn terhadap suatu objek yang memberikan kesan menyenangkan atau

baik akan membentuk sikap yang positif dan pengalaman yang kurang baik akan

membentuk sikap negatif, sikap terbentuk melalui proses sosial yang terjadi

selama hidupnya dimana individu mendapatkan informasi dan pengalaman, proses

tersebut terjadi didalam lingkungan keluarga, media massa, kelompok teman saat

terjadi proses sosial akan berhubungan timbal balik antara individ dan sekitarnya,

adanya interaksi dan hubungan tersebut kemudian membentuk pola sikap individu

dengan sekitarnya

4) Indikator Sikap

Sikap ini terdiri dari tiga komponen utama, yaitu:51

51
Anang Firmansyah, Perilaku Konsumen (Sikap dan Pemasaran) (Yogyakarta: Deepublish,
2018), 110.
34

a) Komponen Cognition

Adalah pengetahuan dan persepsi yang diperoleh berdasarkan kombinasi

pengalaman langsung dengan objek sikap dan informasi yang berkaitan dari

berbagai sumber. Pengetahuan ini dan persepsi yang ditimbulkannya biasanya

mengambil bentuk kepercayaan, yaitu bahwa objek sikap mempunyai berbagai

sifat dan perilaku tertentu akan menimbulkan hasil-hasil tertentu. Dan kejelasan

mengenai sikap terhadap suatu produk akan berpengaruh terhadap kesetiaan

pelanggan.

b) Komponen Affect

Merupakan emosi atau perasaan konsumen mengenai produk atau merek

tertentu. Aspek perasaan ini meliputi emosi suasana hati dan kepuasan yang

didapatkan setelah memberi atau menggunakan produk akan membentuk

kesetiaan pelanggan.

c) Komponen Conation

Dalam hal ini berhubungan dengan kemungkinan atau kecenderungan

bahwa individu akan melakukan tindakan khusus atau berperilaku dengan cara

tertentu terhadap objek sikap tertentu. Dalam riset pemasaran dan konsumen

komponen ini sering dianggap sebagai pernyataan maksud konsumen untuk

membeli.

Disimpulkan bahwa hubungan antara tiga komponen itu merupakan

pengaruh keterlibatan tinggi yaitu kepercayaan merek memengaruhi evaluasi

merek dan evaluasi memengaruhi maksud untuk membeli, kepercayaan merek


35

merupakan komponen cognition dari sikap, evaluasi merek adalah komponen

affect atau perasaan dan maksud untuk membeli adalah komponen conation atau

tindakan, dari ketiga komponen sikap evaluasi merek adalah pusat dari telaah

sikap karena evaluasi merek merupakan ringkasan dari kecenderungan konsumen

untuk menyenangi atau tidak menyenangi merek tertentu.

c. Pengertian Gaya Hidup

Menurut Kotler dan Keller gaya hidup adalah pola hidup seseorang yang

diekspresikan dalam kegiatan, minat, dan pendapat. Gaya hidup menggambarkan

interaksi seseorang secara utuh dengan lingkungannya.52

Gaya hidup menurut Suratno dan Rismiati yang dikutip oleh Vinna Sri

Yuniarti merupakan pola hidup seseorang dalam dunia kehidupan sehari-hari yang

dinyatakan dalam kegiatan, minat, dan pendapatan yang bersangkutan. Gaya

hidup mencerminkan keseluruhan pribadi yang berinteraksi dengan lingkungan,

oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa gaya hidup adalah pola hidup seseorang

yang dinyatakan dalam kegiatan minat, dan pendapatnya dalam membelanjakan

uangnya dan cara mengalokasikan waktu.53

Dalam perspektif ekonomi, gaya hidup menunjukkan pada bagaimana

seseorang mengalokasikan pendapatannya, dan memilih produk maupun jasa dan

berbagai pilihan lainnya ketika memilih alternatif dalam satu kategori jenis

produk yang ada. Sedangkan dari perspektif pemasaran, konsumen yang memiliki

gaya hidup yang sama akan mengelompok dalam sendirinya ke dalam satu

52
Philip Kotler dan Kevin Lane Keller, Manajemen Pemasaran (Jakarta: Erlangga, 2013.) 175.
53
Vinna Sri Yuniarti, Perilaku Konsumen Teori dan Praktik (Bandung: CV Pustaka Setia, 2015),
27.
36

kelompok berdasarkan minatnya dalam menggunakan waktu senggang, dan

membelanjakan uangnya.54

Gaya hidup secara luas didefinisikan sebagai cara hidup yang

diidentifikasikan oleh bagaimana seseorang menghabiskan waktu mereka

(aktivitas), apa yang mereka anggap penting dalam lingkungannya (ketertarikan),

dan apa yang mereka pikirkan tentang diri mereka sendiri dan juga dunia di

sekitarnya (pendapatan). Gaya hidup suatu masyarakat akan berbeda dengan

masyarakat lainnya. Bahkan dari masa ke masa gaya hidup suatu individu dan

kelompok masyarakat tertentu akan bergerak dinamis, amun demikian, gaya hidup

tidak cepat berubah sehingga pada kurun waktu tertentu gaya hidup relatif

permanen.

Disimpulkan bahwa gaya hidup pada dasarnya merupakan suatu perilaku

yang mencerminkan masalah apa yang sebenarnya yang ada di alam pikir

pelanggang yang cenderung berbaur dengan berbagai hal yang terkait dengan

masalah emosi dan psikologi konsumen, namun disisi lain gaya hidup merupakan

identitas kelompok, gaya hidup setiap kelompok mempunyai ciri-ciri unit

tersendiri walaupun demikian gaya hidup akan sangat relevan dengan usaha-usaha

pemasar untuk menjual produk-produknya.

1) Gaya Hidup dalam Perspektif Islam

Gaya hidup merupakan bagian dari aktivitas ekonomi. Gaya hidup dalam

perspektif islam menekankan pada efisiensi dalam pemenuhan kebutuhan jasmani

54
Tatik Suryani, Perilaku Konsumen di Era Internet Implikasinya Pada Strategi Pemasaran
(Yogyakarta: Graha Ilmu, 2013), 57.
37

dan rohani, pemenuhan kebutuhan yang dilakukan akan memberikan manfaat,

baik manfaat secara fisik, intelektual, spiritual atau material. Keinginan bersumber

dari hasrat manusia yang bersifat subjektif. Apabila keinginan dipenuhi maka

hasil yang diperoleh ialah dalam bentuk kepuasan, gaya hidup dalam perspektif

islam dilihat dari tindakan atau aktivitas pelaku ekonomi dalam memenuhi

kebutuhannya dengan berperilaku seimbang dan sederhana. Gaya hidup juga

diatur dalam Al-Qur’an dan Sunnah, gaya hidup dalam perspektif islam merujuk

pada kehidupan sejahtera dan memperoleh falah, perilaku seseorang tentu saja

digambarkan oleh gaya hidupnya.55

Seseorang dengan gaya hidup syariah terdapat dalam Q. S Al-Furqan

ayat 67:56

‫َوالَّ ِذيْنَ اِذَآ ا َ ْنفَقُ ْوا لَ ْم يُس ِْرفُ ْوا َولَ ْم يَ ْقت ُ ُر ْوا َو َكانَ بَيْنَ ٰذ ِل َك قَ َوا ًما‬
Artinya "Dan (termasuk hamba-hamba Tuhan Yang Maha Pengasih) orang-orang yang

apabila menginfakkan (harta), mereka tidak berlebihan, dan tidak (pula) kikir, di

antara keduanya secara wajar," (QS. Al-Furqan 25: Ayat 67).

Disimpulkan bahwa gaya hidup yang sesuai dengan islam akan

membawa keberkahan dan kemanfaatan sehingga dapat menghindari dari hal-hal

menyimpang dan tidak diinginkan, gaya hidup perspektif islam juga diatur dalam

Al-Qur’an dan Sunnah, gaya hidup dalam perspektif islam merujuk pada

kehidupan sejahtera dan memperoleh falah dari semua itu seorang konsumen

55
Novia Dwi Nastiti, “Perilaku Konsumen dan Gaya Hidup Dalam Perspektif Islam” Jurnal
Ekonomi dan Bisnis Islam, Vol 01, No. 01 (Maret 2020.)
56
Via Al-Qur'an Indonesia https://quran-id.com, Pada Tanggal, 12 September 2021, Pukul 13:45.
38

muslim harus mengerti tentang teori-teori terkait gaya hidup dalam perspektif

islam agar tercipta kebahagiaan dunia maupun akhirat.

2) Gaya Hidup Konsumen Indonesia

Riset yang dilakukan oleh lowe indonesia menyimpulkan bahwa terdapat

8 cluster konsumen yang unik dan potensial. Berikut adalah beberapa pengalaman

yang ditemukan dalam survei oleh lowe indonesia:57

a) Tipe Bapak Baik-Baik

Tipe ini dapat dikatakan sebagai bapak ideal, kelompok ini harus

disadari hidupnya sederhana tidak aneh-aneh, orientasinya dalam hidup untuk

keluarga, kerja dan biasanya hasil kerjanya langsung diserahkan keistrinya.

b) Tipe Ibu-Ibu

Tipe ini hampir sama dengan yang pertama hanya saja berbeda

gendernya, kelompok ini lebih suka melihat iklan. Kelompok ini menyukai

produk-produk yang sudah mapan.

c) Tipe Demi Teman

Segmen ini sering dianggap sebagai komunitas “pinggiran” nilai yang

sangat mereka tekankan adalah aspirasi kelompok, mereka lebih menyukai nilai

kebersamaan.

57
Tatik Suryani, Perilaku Konsumen di Era Internet Implikasinya Pada Strategi Pemasaran
(Yogyakarta: Graha Ilmu, 2013), 63-65.
39

d) Tipe Lembut Hati

Kebanyakan dari wanita yang tinggal di desa dan tidak terlalu kaya, nilai

yang mereka kedepankan ialah cinta, keharmonisan dan damai. Kelompok ini

melihat orang lain penuh dengan persahabatan dan tidak mandang materialistis.

e) Tipe Pasrah

Tipe ini daya belinya relatif tidak tinggi, konsumen jenis ini juga punya

kebutuhan yang tak berbeda jauh dari segmen lain, apabila terkait dengan

kebutuhan primer dan sekunder. Sebenarnya yang berbeda hanya pada pemuasan

kebutuhan.

f) Tipe Main Untung Menang

Kelompok ini sangat potensial dan mempunya semangat tinggi meraih

kejayaan dalam berkompetisi, bukan demi uang, tetapi karena tantangan. Segmen

ini banyak mengisi waktu luang dengan makan di luar, jalan-jalan dan berbelanja,

sikap mereka positif terhadap produk atau merk baru.

g) Tipe Gaul

Segmen ini sangat menikmati pergaulan serta meyakini bahwa bergaul

dan membangun jejaring merupakan investasi masa depan, segmen ini lebih

mengedepankan uang dari pada keberhasilan atau kebersamaan.

h) Tipe Bintang Panggung

Segmen ini suka bergaul, berkumpul, bercerita dan menonton serta

belanja. Mereka lebih suka bicara topik-topik hangat yang lagi aktual, mereka tak
40

mudah terpengaruh oleh merk, pada umumnya mereka sukses karena bekerja

keras bukan karena pendidikan.

Disimpulkan bahwa gaya hidup konsumen dapat berubah karena

dipengaruhi beberapa hal salah satunya lingkungan sosial di masyarakat dan

lingkungan ekonomi yang berubah, ini merupakan peluang bagi pemasar untuk

menciptakan produk dan menyesuaikan produknya sesuai dengan gaya hidup

pasar, dari tipe-tipe gaya hidup konsumen di atas dapat diartikan bahwa implikasi

yang tepat yaitu menonjolkan nilai-nilai kekeluargaan dan aspek fungsional dari

produk, konsumen yang memiliki gaya hidup yang sama cenderung

mengelompokkan dengan sendirinya dan memilih produk maupun jasa dan

berbagai pilihan lainnya ketika memilih alternatif dalam satu kategori jenis

produk yang ada.

3) Indikator Gaya Hidup

Adapun karakteristik gaya hidup adalah sebagai berikut:58

a) Aktifitas (Activity)

Aktivitas merupakan karakteristik konsumen dalam kehidupan sehari-

harinya. Dengan adanya aktivitas konsumen, perusahaan dapat mengetahui

kegiatan apa saja yang dapat dilakukan oleh pasar, sehingga mempermudah

perusahaan untuk menciptakan strategi dan informasi yang didapat tersebut.

58
Asyhar Fuad, “Pengaruh Faktor Gaya Hidup terhadap Keputusan Pembelian Konsumen di
Purworejo,” niversitas Muhammadiyah Purworejo (Purworejo 2015), 6.
41

b) Interests (Minat)

Minat merupakan faktor pribadi konsumen dalam mempengaruhi proses

pengambilan keputusan, setiap perusahaan dituntut untuk memahami minat dan

hasrat para pelanggannya, sehingga dapat memudahkan perusahaan dalam

menciptakan ide-ide guna mempengaruhi proses pembelian pada pasar.

c) Opini (Opinion)

Opini mengidentifikasi sudut pandang dan perasaan konsumen mengenai

topik-topik peristiwa dunia, lokal, ekonomi, sosial. Opini merupakan pendapat

dari setiap konsumen yang berasal dari pribadi mereka sendiri.

Disimpulkan bahwa gaya hidup pada dasarnya merupakan perilaku yang

mencerminkan masalah apa yang sebenarnya yang ada di dalam pikir konsumen

yang cenderung berbaur sosial, tiga hal penting yang dapat mengevaluasi gaya

hidup konsumen sehari-hari yaitu sistem AIO dalam hal ini, bagaimana mereka

menggunakan waktu dalam kehidupan sehari-hari, apa saja yang menjadi minat

atau apa saja yang ada di sekeliling mereka yang dianggap penting dalam

kehidupan dan berinteraksi sosial dan bagaimana pendapat dan opini memandang

diri sendiri dan terhadap dunia di sekitar mereka.

d. Pengertian Keputusan Pembelian

Keputusan pembelian konsumen adalah membeli merek yang disukai,

akan tetapi ada dua faktor bisa berada diantara niat pembelian dan keputusan
42

pembelian. Faktor pertama adalah faktor sikap orang lain dan faktor yang kedua

adalah faktor situasi yang tidak diiharapkan.59

Menurut Sondang P. Siagian yang dikutip oleh Aspizain Chaniago

pengambilan keputusan adalah suatu pendekatan sistematis terhadap hakikat suatu

permasalahan dengan pengumpulan fakta-fakta dan data, penentuan yang matang

dari alternatif yang dihadapi dan pengambilan tindakan yang menurut perhitungan

merupakan suatu tindakan yang sangat tepat. Pengertian ini mengandung makna

bahwa suatu permasalahan dilakukan penelusuran terlebih dahulu sehingga

diketahui dengan jelas pokok-pokok permasalahan atau bukan suatu permasalahan

yang perlu dilakukan putusan atau pilihan.60

Setiap proses pengambilan keputusan selalu menghasilkan satu pilihan

final. Keluarannya bisa berupa suatu tindakan (aksi) atau suatu opini terhadap

pilihan. Keputusan membeli merupakan kegiatan pemecahan masalah yang

dilakukan individu dalam pemilihan alternatif perilaku yang sesuai dari dua

alternatif perilaku atau lebih dan dianggap sebagai tindakan yang paling tepat

dalam membeli dengan terlebih dahulu melalui tahapan proses pengambilan

keputusan.61

Disimpulkan bahwa pengambilan keputusan adalah pilihan alternative

penyelesaian permasalahan, dengan terlebih dahulu memahami permasalahannya

dengan cara mengurai masalah sehingga didapatkan pokok permasalahan atau

bukan permasalahan, selanjutnya dengan keilmuan dapat merumuskan berbagai

59
Philip Kotler dan Gary Amstrong, Prinsip-Prinsip Pemasaran Edisi Ke Duabelas Jilid 1
(Jakarta: Erlangga, 2006), 179.
60
Aspizain Chaniago, Teknik Pengambilan Keputusan (Jakarta: Lentera Ilmu Cedekia, 2017), 3.
61
Anang Firmansyah, Perilaku Konsumen (Yogyakarta: Deepublish, 2018), 25.
43

alternatif penyelesaian permasalahan yang berdasar dan di dukung data dan fakta

yang benar-benar akurat, setiap proses pengambilan keputusan selalu

menghasilkan satu pilihan final.

1) Struktur Keputusan Pembelian

Struktur keputusan membeli penting, karena sesudah menentukan

kebutuhan dan mempunyai keinginan akan produk tertentu, konsumen diharapkan

untuk memunculkan keputusan untuk membeli. Ada delapan struktur keputusan

membeli yang mempengaruhi konsumen yaitu:

a) Keputusan Tentang Jenis Produk

Dalam setiap pengambilan keputusan mengenai pembelian suatu produk,

harus memperhatikan mana kebutuhan yang penting di dahulukan dan jumlah

uang yang kita punya, juga menetapkan dan menggunakan berbagai kriteria

evaluasi termasuk harga, merek, kualitas dan lain-lain pada saat membuat

keputusan pembelian.

b) Keputusan Tentang Karakteristik Produk

Perusahaan harus menggunakan riset pemasaran untuk mengetahui

kesukaan konsumen dan kemampuan memproses cepat, fasilitas lengkap.

c) Keputusan Tentang Merek

Konsumen memutuskan merek yang akan diambil. Perusahaan harus

mengetahui bagaimana konsumen memilih sebuah merek.


44

d) Keputusan Tentang Penjualan

Hal paling mudah yang dapat anda lakukan untuk meningkatkan

penjualan dan mendapat keuntungan yang signifikan dari bisnis anda adalah

dengan memperlebar target bisnis. Jangan takut dengan penambahan biaya ketika

akan memperlebar bisnis di area baru. Oleh karena itu, anda harus melakukan riset

terlebih dahulu, mulai dari target pasar, harga sampai bagaimana persaingan di

daerah tersebut.

e) Keputusan Tentang Jumlah Produk

Konsumen memutuskan jumlah produk yang akan dibeli. Perusahaan

harus mempertimbangkan banyaknya produk tersedia untuk konsumen sesuai

keinginan konsumen yang berbeda-beda. Konsumen dapat mengambil keputusan

tentang seberapa banyak produk yang akan dibelinya pada suatu saat.

f) Keputusan Tentang Waktu Pembelian

Konsumen memutuskan kapan harus membeli (kapan uang/kesempatan

tersedia), Konsumen dapat mengambil keputusan tentang kapan ia harus

melakukan pembelian. oleh karena itu perusahaan harus mengetahui faktor-faktor

yang mempengaruhi keputusan konsumen dalam penentuan waktu pembelian.

g) Keputusan Tentang Cara Pembayaran

Perusahaan harus mengetahui hal ini yang akan mempengaruhi dalam

penawaran pembayaran (diskon untuk tunai, kemudahan kredit, bunga rendah, dan

lain-lain).
45

h) Keputusan Tentang Pelayanan

Salah satu cara utama suatu pemasar untuk dapat membedakan dengan

perusahaan lain adalah dengan cara konsisten menyampaikan mutu pelayanan

yang lebih tinggi. Setiap pemasar harus sadar bahwa mutu pelayanan yang luar

biasa dapat memberikan keunggulan bersaing yang kuat.62

Disimpulkan bahwa membuat keputusan adalah penyelesaian tindakan

beberapa alternatif dengan kata lain, keputusan dapat dibuat hanya jika ada

beberapa alternatif yang dipilih apabila alternatif pilihan tidak ada maka tindakan

yang dilakukan tanpa adanya pilihan tersebut, mengemukakan keputusan membeli

sebagai proses dalam pembelian nyata setelah melalui tahap-tahap sebelumnya.

Setelah melakukan evaluasi atas sejumlah alternatif maka konsumen dapat

memutuskan apakah suatu produk akan dibeli atau diputuskan untuk tidak dibeli

sama sekali, berapa banyak yang akan dibeli, di mana akan dilakukan, kapan akan

dilakukan dan bagaimana pembelian akan dilakukan dan orang sering tidak

rasional dalam mengambil keputusan diliputi perasaan emosi dan situasi dibawah

sadar.

2) Jenis-Jenis Keputusan Pembelian

Proses pengambilan keputusan pembelian sangat bervariasi, ada yang

sederhana dan ada pula yang kompleks. Proses pengambilan keputusan dibagi

menjadi tiga jenis, yaitu:

62
Anang Firmansyah, Perilaku Konsumen, 37-40.
46

a) Pengambilan Keputusan yang Luas (Extended Decision

Making)

Merupakan jenis pengambilan keputusan yang paling lengkap, bermula

dari pengenalan masalah konsumen yang dapat dipecahkan melalui pembelian

beberapa produk. Untuk keperluan ini, konsumen mencari informasi tentang

produk atau merek tertentu dan mengevaluasi seberapa baik masing-masing

alternatif tersebut dapat memecahkan masalahnya. Evaluasi produk atau merek

akan mengarah kepada keputusan pembelian. Selanjutnya konsumen akan

mengevaluasi hasil dari keputusan, proses pengambilan keputusan yang luas

terjadi untuk kepentingan khusus bagi konsumen atau untuk pengambilan

keputusan yang membutuhkan tingkat keterlibatan yang tinggi-tinggi, misalnya

untuk kasus pembelian produk yang dilakukan pertama kali.

b) Pengambilan Keputusan yang Terbatas (Limited Decision

Making)

Terjadi apabila konsumen mengenal masalahnya, kemudian

mengevaluasi beberapa alternatif produk atau merek berdasarkan pengetahuan

yang dimiliki tanpa berusaha (atau hanya melakukan sedikit usaha) mencari

informasi baru tentang produk atau merek tersebut. Ini biasanya berlaku untuk

pembelian produk-produk yang kurang penting atau pembelian yang bersifat rutin.

Proses pengambilan keputusan terbatas ini terjadi pada kebutuhan yang sifatnya

emosional atau juga pada environmental needs.


47

c) Pengambilan Keputusan yang Bersifat Kebiasaan (Habitual

Decision Making)

Merupakan jenis keputusan yang paling sederhana, yaitu konsumen

mengenal masalahnya kemudian langsung mengambil keputusan untuk membeli

merek favorit/kegemarannya (tanpa evaluasi alternatif). Evaluasi terjadi apabila

merek yang dipilih tersebut ternyata tidak sesuai dengan yang diharapkan63

Disimpulkan bahwa terdapat tiga jenis keputusan membeli antara lain

pengambilan keputusan yang luas, kondisi ini konsumen melakukan pencarian

informasi yang intensif dan evaluasi terhadap banyak alternative, jika hasil yang

diharapkan terpenuhi maka keputusan ditunjukkan dalam bentuk rekomendasi

pada orang lain dan adanya keinginan untuk membeli kembali, proses tidak hanya

berhenti sampai tahap pembelian, konsumen juga melakukan tahap evaluasi

setelah pembelian, pengambilan keputusan yang terbatas, pengambilan keputusan

bersifat kebiasaan.

3) Indikator Keputusan Menabung

Berikut beberapa hal yang harus dilalui oleh seorang konsumen dalam

melakukan keputusan membeli terdapat beberapa tahapan yaitu:

a) Pengenalan Masalah (Problem Recoqnition)

Proses pembelian oleh konsumen diawali sejak pembeli mengenali

kebutuhan atau masalah, kebutuhan tersebut dapat ditimbulkan oleh rangsangan

internal atau eksternal. Konsumen akan mencari informasi tentang produk atau

63
Indah Wahyu Utami, Perilaku Konsumen, (Jawa Tengah: CV Pustaka Bengawan), 82.
48

merek tertentu dan mengevaluasi kembali seberapa baik masing-masing alternatif

tersebut dapat agar dapat memenuhi kebutuhannya, konsumen berusaha mencari

tahu apa yang menjadi kebutuhan dan keinginannya, baik yang sudah

direncanakan maupun yang muncul secara tiba-tiba.

b) Pencarian Informasi (Information Search)

Setelah konsumen yang terangsang kebutuhannya, konsumen akan

terdorong untuk mencari informasi yang lebih banyak. Orang lebih peka terhadap

informasi produk, jika dorongan konsumen adalah kuat, dan objek yang dapat

memuaskan dan juga kebutuhan itu tersedia, konsumen akan membeli objek itu.

c) Evaluasi Alternatif (Alternative Evaluation)

Setelah melakukan pencarian informasi sebanyak mungkin tentang

banyak hal, selanjutnya konsumen harus melakukan penilaian tentang beberapa

alternatif yang ada dan menentukan langkah selanjutnya, evaluasi mencerminkan

keyakinan dan sikap yang mempengaruhi perilaku pembelian mereka. Keyakinan

(belief) adalah gambaran pemikiran yang dianut seseorang tentang gambaran

sesuatu. Keyakinan seseorang tentang produk atau merek mempengaruhi

keputusan pembelian mereka, evaluasi alternatif terdiri dari dua tahap, yaitu

menetapkan tujuan pembelian dan menilai serta mengadakan seleksi terhadap

alternatif pembelian berdasarkan tujuan pembeliannya.

d) Keputusan Pembelian (Purchase Decision)

Sekarang saatnya bagi pembeli untuk menentukan pengambilan

keputusan apakah jadi membeli atau tidak, jika keputusan menyangkut jenis
49

produk, bentuk produk, merek, penjual, kualitas dan sebagainya. Apabila

konsumen dipuaskan dari pembelian tersebut maka akan ada pembelian kembali.

Konsumen melakukan pembelian yang nyata berdasarkan alternatif yang telah

dipilih.

e) Perilaku Pasca Pembelian (Post-Purchase Behaviour)

Setelah membeli suatu produk, konsumen akan mengalami beberapa

tingkat kepuasan atau tidak ada kepuasan, konsumen akan membandingkan

produk atau jasa yang telah ia beli, dengan produk atau jasa lain. Hal ini

dikarenakan konsumen mengalami ketidak cocokan dengan fasilitas-fasilitas

tertentu pada barang yang telah dia beli, atau mendengar keunggulan tentang

merek lain. Perilaku ini mempengaruhi pembelian ulang dan juga mempengaruhi

ucapan-ucapan pembeli kepada pihak lain tentang produk perusahaan.64

Disimpulkan bahwa tahapan proses pengambilan keputusan membeli

terdiri dari lima tahapan, yaitu diawali dengan tahapan pengenalan kebutuhan,

kemudian ke tahapan kedua pencarian informasi dan penilaian sumber-sumber,

dilanjutkan ke tahapan ketiga evaluasi alternatif, selanjutnya ke tahapan keempat

keputusan untuk membeli, tahapan kelima konsumsi dan diakhiri dengan tahapan

perilaku setelah pembelian, proses keputusan konsumen merupakan hal penting

yang dilakukan konsumen dalam membeli suatu produk, proses keputusan

konsumen merupakan suatu kegiatan yang penting karena dalam proses tersebut

memuat berbagai langkah yang terjadi secara berurutan sebelum konsumen

mengambil keputusan.

64
Anang Firmansyah, Perilaku Konsumen, (Yogyakarta: Deepublish, 2018), 27-30.
50

e. Hubungan Antar Variabel

1) Hubungan Antara Sikap dengan Keputusan Menabung

Keyakinan dan pilihan konsumen atas suatu merek merupakan sikap

konsumen, apakah konsumen akan meyakini informasi yang diterimanya dan

memilih merek tertentu untuk dibeli. Sikap positif terhadap merek tertentu akan

memungkinkan konsumen melakukan pembelian terhadap merek itu, tetapi

sebaliknya sikap negatif akan menghalangi konsumen untuk melakukan

pembelian.65

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Sugeng Nugroho Hadi,

dalam penelitiannya menyatakan bahwa variabel sikap berpengaruh signifikan

terhadap keputusan pembelian.66 Pernyataan tersebut juga didukung oleh

penelitian Siti Nur Mu’alifatut Thoyibah, yang menyatakan bahwa sikap

berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan nasabah menabung, hal ini

menunjukkan bahwa semakin tinggi sikap maka keputusan semakin baik.

2) Hubungan Antara Gaya Hidup dengan Keputusan Menabung

Gaya hidup sebagai aspek terluas dari lingkungan sosial makro dan

terdapat dalam faktor pribadi (personal) perilaku konsumen tentunya memiliki

pengaruh yang kuat pada perilaku pembelian konsumen, dan pada akhirnya

menentukan keputusan pembelian seseorang pada produk yang akan dibelinya.67

65
Nugroho dan Setiadi, Perilaku Konsumen Perspektif Kontemporer Pada Motif, Tujuan, dan
Keinginan Konsumen, (Jakarta: Kencana, 2018), 43.
66
Sugeng Nugroho Hadi, “Peran Mediasi Sikap Pada Pengaruh Edukasi dan Religiusitas Terhadap
Keputusan Menabung Nasabah,” Jurnal Ekonomi Islam, 19 No. 1 (Juni, 2019).
67
Asyhar Fuad, “Pengaruh Faktor Gaya Hidup terhadap Keputusan Pembelian Konsumen di
Purworejo,” Universitas Muhammadiyah Purworejo (Purworejo 2015), 4.
51

Tidak semua orang memiliki gaya hidup yang sama, setiap orang memiliki gaya

hidup yang berbeda. Gaya hidup memengaruhi perilaku seseorang dan pada

akhirnya menentukan pilihan-pilihan konsumsi seseorang.68

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Muhammad Fauzan, dalam

penelitiannya menyatakan bahwa gaya hidup yang meliputi activities, interest dan

opinion berpengaruh positif terhadap keputusan.69 Hal yang sama disampaika oleh

Asyhar Fuad, dalam penelitiannya menyatakan hal yang sama bahwa gaya hidup

yang juga meliputi faktor aktifitas, minat dan opini memiliki hubungan yang kuat

dan positif terhadap keputusan pembelian.70

Disimpulkan bahwa hubungan antar variabel sikap dan gaya hidup

terhadap keputusan menabung didukung oleh beberapa peneliti sebelumnya yang

mana mereka juga dalam penelitiannya menyatakan bahwa variabel sikap sikap

berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan menabung dan pada

variabel gaya hidup juga didukung peneliti lain yang mana juga dalam

penelitiannya menyebutkan bahwa gaya hidup memiliki hubungan yang kuat dan

positif terhadap keputusan menabung.

68
Vinna Sri Yuniarti, Perilaku Konsumen Teori dan Praktik (Bandung: CV Pustaka Setia, 2015),
154.
69
Muhammad Fauzan, “Gaya Hidup Nasabah dan Keputusan Penggunaan Kartu Kredit,” Jurnal
Bisnis dan Manajemen, 7 No. 2. (Oktober, 2017).
70
Asyhar Fuad, “Pengaruh Faktor Gaya Hidup terhadap Keputusan Pembelian Konsumen di
Purworejo,” Universitas Muhammadiyah Purworejo (Purworejo 2015),
BAB III

METODE PENELITIAN

A. Rancangan Penelitian

Rancangan penelitian atau desain penelitian bermakna strategis untuk

mengatur latar (setting) penelitian agar peneliti dapat memperoleh data yang valid

sesuai dengan karakteristik variabel dan tujuan penelitian, rancangan penelitian

menjelaskan tentang jenis penelitian ditinjau dari tujuan dan sifatnya.71

Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah metode penelitian

kuantitatif yakni penelitian yang menggunakan angka-angka yang dijumlahkan

sebagai data yang kemudian dianalisis.72 Sedangkan jenis penelitian yang penulis

gunakan adalah jenis penelitian yang dilakukan hubungan kausal yang bersifat

sebab akibat.73

Untuk mengetahui adanya pengaruh sikap dan gaya hidup terhadap

keputusan menabung anggota KSPPS Nuri Jatim Cabang Batumarmar Kabupaten

Pameksan. Maka terdapat dua variabel yang akan digunakan dalam penelitian ini

yaitu variabel bebas/independen (X) dan variabel tidak bebas/dependen (Y).

Variabel bebas/independen (X) dalam penelitian ini yaitu Sikap (X1) dan Gaya

Hidup (X2). Sedangkan variabel tidak bebas/dependen (Y) dalam penelitian ini

yaitu Keputusan Menabung, variabel dalam penelitian ini dapat digambarkan

sebagai berikut:

71
Tim Penyusun Pedoman Penulisan Karya Ilmiah, Pedoman Penulisan Karya Ilmiah
(Pamekasan: IAIN Madura, 2020), 22.
72
Uhar Suharsaputra, Metode Penelitian (Bandung: PT Refika Aditama, 2012), 49.
73
Sandu Siyoto dan Ali Sodik, Dasar Metodologi Penelitian (Yogyakarta: Literasi Media
Publishing, 2015), 43.

52
53

Gambar 3.1
Kerangka Penelitian

Sikap
(X1) H2

H1 Keputusan Menabung
(Y)

Gaya Hidup
(X2) H3

Sumber. Data Olahan (2022).

B. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi merupakan wilayah generalisasi yang terdiri dari obyek atau

subyek yang memiliki kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh

peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi yang

dimaksud disini adalah obyek penelitian yang dapat diteliti. Populasi tak hanya

meliputi jumlah obyek yang diteliti, akan tetapi meliputi semua karakteristik serta

sifat-sifat yang dimiliki obyek tersebut.74 Populasi berdasarkan sumber data dibagi

menjadi dua, yaitu:75

a. Populasi Terbatas

Populasi yang memiliki sumber data yang jelas batas batasnya secara

kuantitatif.

74
Sandu Siyoto dan Ali Sodik, Dasar Metodologi Penelitian, 64.
75
Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kuantitatif, (Jakarta: Kencana, 2005), 109.
54

b. Populasi Tidak Terbatas

Populasi yang memiliki sumber data yang tidak dapat ditentukan batas

batasnya secara kuantitatif.

Populasi dalam penelitian ini adalah semua anggota KSPPS Nuri Jatim

Cabang Batumarmar Kabupaten Pamekasan dengan jumlah anggota 2500 dan

jenis populasinya termasuk populasi jenis populasi terbatas.

2. Sampel

Sampel adalah suatu prosedur pengambilan data di mana hanya sebagian

populasi saja yang diambil dan digunakan untuk menentukan sifat serta ciri yang

dikehendaki dari suatu populasi.76 Sampel bagian dari jumlah dan karakteristik

yang digunakan pada populasi tersebut, bila populasi besar, dan peneliti tidak

mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena

keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka peneliti dapat mengambil dari

populasi itu, apa yang dipelajari dari sampel itu, kesimpulannya akan dapat

diberlakukan untuk populasi. Untuk itu sampel yang diambil dari populasi harus

betul-betul representatif (mewakili).77 Oleh karena itu maka penelitian ini tidak

dilakukan kepada semua anggota KSPPS Nuri Jatim Cabang Batumarmar

Kabupaten Pamekasan tetapi sebagian dari anggota.

Teknik dalam penelitian ini menggunakan teknik non probability

sampling, yaitu teknik yang tidak memberikan peluang/kesempatan yang sama

76
Sofyan Siregar, Metode Penelitian Kuantitatif: Dilengkapi Perbandingan Perhitungan Manual
dan SPSS, (Jakarta : Kencana, 2013), 30.
77
Sugiyono, Metodologi Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, (Bandung: Alfabeta,2010),
81.
55

bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel.78 Metode

pengambilan sampel yang akan digunakan adalah sampling insidental yaitu teknik

penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara

kebetulan/insidental bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel,

bila dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data.79

Dalam menentukan ukuran sampel peneliti menggunakan pendekatan teknik

Sloving.80

N
𝑛=
1 + 𝑁𝑒 2

Dimana:

n = Jumlah sampel

N = Jumlah populasi

e = Perkiraan tingkat kesalahan (1%, 5% atau 10%)

Diketahui jumlah populasi dalam penelitian ini sebanyak 2500

anggota.81 Dalam penentuan ukuran sampel digunakan perkiraan tingkat

kesalahan (e) sebesar 10%, hal ini didasarkan atas pertimbangan keterbatasan

peneliti yang berupa dana, waktu, serta tenaga yang tersedia, serta karena dimasa

pandemi covid-19 ini, sehingga dengan menggunakan pendekatan teknik sloving

tersebut diperoleh jumlah sampel sebagai berikut:

N
𝑛=
1 + 𝑁𝑒 2

78
Sandu Siyoto dan Ali Sodik, Dasar Metodologi Penelitian (Yogyakarta: Literasi Media
Publishing, 2015), 65.
79
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif (Bandung: Alfabeta, 2017), 138.
80
Sofyan Siregar, Metode Penelitian Kuantitatif: Dilengkapi Perbandingan Perhitungan Manual
dan SPSS (Jakarta: Kencana, 2013), 34.
81
Kamil, KSN JATIM Cabang Batumarmar Kabupaten Pamekasan, Wawancara Langsung (2
September 2021).
56

2500
𝑛=
1 + 2500 (10%)2

n = 96,15

Jadi jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 96,15 dan dibulatkan

menjadi 96 responden.

C. Sumber Data

Sumber data dalam penelitian ini adalah sumber data yang berbentuk

data primer dan sekunder. Pengumpulan data primer yaitu data yang diperoleh

secara langsung dari responden seperti, (angket) angket adalah serangkaian

pertanyaan tertulis yang diajukan peneliti kepada para responden untuk

mendapatkan jawaban secara tertulis. Sedangkan pengumpulan data sekunder

yaitu data yang diperoleh dari lembaga yang berpengaruh dengan penelitian, buku

pustaka, dan sebagainya seperti: a) studi kepustakaan (library study), b)

pengambilan data dari luar tempat penelitian secara langsung seperti pengambilan

data dari lembaga sekitar tempat penelitian, c) data-data dari kabupaten,

kecamatan dan dinas pendidikan setempat yang mendukung penelitian. 82 Dengan

demikian sumber data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu sebagai

berikut:83

1. Data Primer

Data yang diperoleh peneliti secara langsung dari sumber datanya.

Untuk mendapatkan data primer, peneliti harus mengumpulkan secara langsung.


82
Asep Saepul Hamdi dan Bahruddin, Metode Penelitian Kuantitatif Aplikasi Dalam Pendidikan,
(Yogyakarta: Deepublish, 2014), 49-50.
83
Sandu Siyoto dan Ali Sodiq, Dasar Metodologi Penelitian, (Yogyakarta: Literasi Media
Publishing, 2015), 67-68.
57

Teknik yang digunakan peneliti untuk mengumpulkan data primer adalah angket

atau penyebaran kuesioner.

2. Data Sekunder

Data yang diperoleh peneliti dari berbagai sumber yang telah ada. Data

sekunder dapat diperoleh dari berbagai sumber seperti perusahaan, buku, laporan,

jurnal, dan lain-lain.

D. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah suatu alat yang dapat digunakan untuk

memperoleh, mengolah dan menginterpretasikan informasi yang diperoleh dari

para responden yang dilakukan dengan menggunakan pola ukur yang sama.84

Adapun instrumen penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut:

1. Kuisioner (Angket)

Angket adalah teknik pengumpulan data melalui sejumlah pertanyaan

tertulis untuk mendapatkan informasi atau data dari sumber data atau reponder.

Dengan kata lain, kuesioner adalah lembaran pertanyaan yang berdasarkan

pertanyaannya terdiri dari dua bentuk, yaitu kuesioner dengan pertanyaan terbuka,

atau kuesioner dengan pertanyaan tertutup, atau kombinasi keduanya. Pertanyaan

terbuka memungkinkan penjelasan yang panjang dan mendalam, sementara dalam

84
Sofyan Siregar, Metode Penelitian Kuantitatif: Dilengkapi Perbandingan Perhitungan Manual
dan SPSS, (Jakarta: Kencana, 2013), 46.
58

pertanyaan tertutup, jawaban unit analisis sudah dibatasi sehingga memudahkan

dalam perhitungan-perhitungan.85

Jenis angket yang digunakan dalam penelitian ini untuk mengumpulkan

data tentang Sikap (Variabel X1) dan Gaya Hidup (Variabel X2) serta Keputusan

Menabung (Variabel Y) pada penelitian ini yang digunakan yaitu kuesioner

tertutup dengan memberi tanda check list (√) dan skala likert. Artinya kuesioner

tersebut diberikan kepada nasabah KSPPS Nuri Jatim Cabang Batumarmar

Kabupaten Pamekasan dan didalam kuesioner tersebut telah disediakan

pertanyaan dan responden tinggal memilih jawaban diantara pilihan yang sudah

disediakan dengan cara memberikan tanda check list (√).

Skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi

seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Dalam penelitian,

fenomena sosial ini telah ditetapkan secara spesifik oleh peneliti, yang selanjutnya

disebut sebagai variabel peneliti. Dengan skala likert, maka variabel yang akan

diukur dijabarkan menjadi indikator variabel. Kemudian indikator tersebut

dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-item instrumen yang dapat

berupa pertanyaan atau pernyataan.86

Berdasarkan pemaparan diatas penulis bermaksud menyusun kuesioner

berdasarkan instrumen penelitian terkait variabel sikap dan gaya hidup terhadap

keputusan menabung terhadap indikator dari variabel terkait. Adapun pedoman

dalam pembuatan angket/kuesioner adalah sebagai berikut:

85
Syahrum dan Alim, Metodologi Penelitian Kuantitatif (Bandung: Citapustaka Media, 2012).
135.
86
Gordon Allpor, Dalam Sugiyono, Metodologi Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D,
(Bandung: Alfabeta, 2010), 93.
59

Tabel 3.1
Kisi-Kisi Kuesioner

No. Variabel Indikator Sub Indikator No


Pertanyaan
1 Sikap Komponen Cognition 1. Sifat dan 1
(X1)87 Perilaku
2. Sikap terhadap 2
Suatu Produk
Komponen Affect 1. Emosi 3
Suasana Hati
2. Kepuasan 4
Komponen Conation 1. Maksud Untuk 5
Membeli
2 Gaya Hidup Aktifitas 1. Kegiatan 6
(X2)88 2. Informasi 7
Interests 1. Hasrat 8
Pelanggan
2. Proses 9
Pembelian
Opini 1. Ekonomi 10
3 Keputusan Pengenalan Masalah 1. Informasi 11
Menabung Tentang
(Y)89 Produk
Pencarian Informasi 1. Informasi 12
Produk
Evaluasi Alternatif 1. Penilaian 13

Keputusan Pembelian 1. Pengamblan 14


Keputusan
Perilaku Pasca Pembelian 1. Tingkat 15
Kepuasan

Jawaban setiap item instrument yang menggunakan skala Likert peneliti

memberikan pembobotan yang berupa kata-kata untuk keperluan analisis

kuantitatif, sehingga jawaban itu berupa skor terlihat dari tabel yaitu sebagai

berikut:

87
Anang Firmansyah, Perilaku Konsumen (Sikap dan Pemasaran) (Yogyakarta: Deepublish,
2018), 110.
88
Philip Kotler & Kevin Lane Keller, Dalam Nugroho dan Setiadi, Perilaku Konsumen Perspektif
Kontemporer Pada Motif, Tujuan, Dan Keinginan Konsumen (Jakarta: Kencana, 2003), 82
89
Indah Wahyu Utami, Perilaku Konsumen (Jawa Tengah: CV Pustaka Bengawan), 81.
60

Tabel 3.2
Skala Likert

Skala Jawaban Simbol Skor

Sangat Setuju SS 5
Setuju S 4
Netral N 3
Tidak Setuju TS 2
Sangat Tidak Setuju STS 1
Sumber: Syofian Siregar, 2013.

2. Dokumentasi

Dokumentasi dalam penelitian ini digunakan guna untuk membangun

landasan teori yang kuat dalam mendukung penelitian ini, data yang diperoleh

oleh peneliti selama melakukan penelitian di KSPPS Nuri Jatim Cabang

Batumarmar Kabupaten Pamekasan yaitu berupa data sekunder yang diperoleh

dari berbagai sumber, baik dari sumber literatur, artikel, foto, dan lain-lain yang

dianggap relevan dengan penelitian.

E. Pengumpulan Data

Pengumpulan data, yaitu cara-cara yang ditempuh oleh peneliti untuk

mengumpulkan data secara objektif. Walaupun dalam penelitian terdapat berbagai

metode penelitian, namun pada dasarnya kesemua metode tersebut mempunyai

tujuan yang sama, yaitu untuk mengumpulkan data atau informasi yang dapat

menjelaskan atau menjawab permasalahan yang diteliti dengan objektif.90

90
Syahrum dan Salim, Metodologi Penelitian Kuantitatf (Bandung: Citapustaka Media, 2012),
131.
61

Berikut jenis pengumpulan data yang akan dilakukan oleh peneliti

selama meneliti di KSPPS Nuri Jatim Cabang Batumarmar Kabupaten Pamekasan

adalah sebagai berikut:

1. Pengumpulan Data Dengan Kuesioner (Angket)

Langkah-langkah yang akan dilakukan peneliti dalam pengumpulan data

melalui kuesioner (angket) adalah:

a. Peneliti mendatangi serta melakukan perizinan terlebih dahulu dengan

membawa surat pengantar (surat permohonan melakukan penelitian) dari IAIN

Madura, lalu diberikan kepada pihak KSPPS Nuri Jatim Cabang Batumarmar

Kabupaten Pamekasan.

b. Setelah mendapatkan ijin penelitian, maka peneliti datang ke KSPPS Nuri

Jatim Cabang Batumarmar Kabupaten Pamekasan untuk menemui subjek

penelitian.

c. Lalu peneliti memberikan angket/kuesioner kepada responden.

d. Kemudian mengambil kembali angket/kuesioner yang sudah diisi oleh

responden.

e. Setelah itu memberikan pembobotan untuk setiap jawaban dari pertanyaan

tertutup yang berskala ordinal. Jawaban dan pertanyaan-pertanyaan akan diberi

skor 5-4-3-2-1. dengan menggunakan skala likert. Adapun skala penilaiannya

sebagai berikut:

1) Sangat Setuju (SS) diberi skor 5

2) Setuju (S) diberi skor 4

3) Netral (N) diberi skor 3


62

4) Tidak Setuju (TS) diberi skor 2

5) Sangat Tidak Setuju (STS) diberi skor 1

2. Pengumpulan Data Melalui Dokumentasi

Langkah-langkah yang akan dilakukan peneliti dalam pengumpulan data

melalui kuesioner (angket) adalah:

a. Mencari informasi terkait fenomena variabel penelitian yang telah dilakukan.

b. Melakukan pencatatan langsung terhadap dokumentasi atau yang berhubungan

langsung dengan masalah yang diteliti.

F. Analisis Data

Analisis data adalah proses penyederhanaan data ke dalam bentuk yang

lebih mudah dibaca dan diinterpretasikan.91 Analisis data dimaksudkan untuk

memahami apa yang terdapat di balik semua data tersebut, mengelompokannya,

meringkasnya menjadi suatu yang kompak dan mudah dimengerti, serta

menemukan pola umum yang timbul dari data tersebut.92 Langkah-langkah yang

dilakukan dalam menganalisis data yaitu:

1. Memeriksa Data

Peneliti hendaknya memeriksa data apakah dalam proses pengisian

instrumen pengumpulan data sudah lengkap identitas responder. Lalu memeriksa

macam isian data oleh responder.

91
Tim Penyusun Pedoman Penulisan Karya Ilmiah, Pedoman Penulisan Karya Ilmiah
(Pamekasan: IAIN Madura, 2020), 25.
92
Sandu Siyoto dan Ali Sodik, Dasar Metodologi Penelitian (Yogyakarta: Literasi Media
Publishing, 2015), 110.
63

2. Editing

Editing adalah proses pengecekan atau memeriksa data yang telah

berhasil dikumpulkan dari lapangan, karena ada kemungkinan data yang telah

masuk tidak memenuhi syarat atau tidak dibutuhkan. Tujuan dilakukan editing

adalah untuk mengoreksi kesalahan-kesalahan dan kekurangan data yang terdapat

pada catatan di lapangan. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam proses

editing yaitu:

a. Pengambilan Sampel

Perlu dicek saat pengambilan sampel sudah memenuhi kaidah-kaidah

pengambilan sampel atau belum.

b. Kejelasan Data

Kegiatan pada tahap ini adalah mengecek apakah data yang telah masuk dapat

dibaca dengan jelas, jika terdapat tulisan tangan atau singkatan yang kurang

jelas perlu dilakukan verifikasi kepada pengumpul data.

c. Kelengkapan Isian

Tahap ini dilakukan pengecekan apakah isian responden ada yang kosong atau

tidak, bila kosong ada dua kemungkinan pertama memang tidak ada jawaban

atau kemungkinan kedua responden menolak menjawab.

d. Keserasian Jawaban

Tahap ini dilakukan pengecekan keserasian jawaban responden, ini dilakukan

untuk menghindari terjadinya jawaban responden yang bertentang.93

93
Sofyan Siregar, Metode Penelitian Kuantitatif: Dilengkapi Perbandingan Perhitungan Manual
dan SPSS (Jakarta: Kencana, 2013), 87.
64

3. Codeting

Codeting adalah kegiatan pemberian kode tertentu pada tiap-tiap data

yang termasuk kategori yang sama. Kode adalah isyarat yang dibuat dalam bentuk

angka-angka atau huruf untuk membedakan antara data atau identitas data yang

akan dianalisis.94

4. Tabulasi

Tabulasi adalah proses penempatan data kedalam bentuk tabel yang telah

diberi kode sesuai dengan kebutuhan analisis. Tabel-tabel yang dibuat sebaiknya

mampu meringkas agar memudahkan dalam proses analisis data.95

5. Analisis Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif adalah statistik yang mempunyai tugas untuk

mengumpulkan, mengolah dan menganalisa data dan kemudian menyajikan dalam

bentuk yang baik. Beberapa hal yang termasuk dalam bagian ini yaitu

mengumpulkan data, mengolah data, mengalisa data dan menyajikannya dengan

baik sehingga nantinya mudah dipahami.96 Dalam penelitian ini statistik deskriptif

bertujuan untuk memberikan gambaran karakteristik responden penelitian dan

deskripsi mengenai variabel penelitian di KSPPS Nuri Jatim Cabang Batumarmar

Kabupaten Pamekasan. Dalam hal ini peneliti menggunakan mean, median,

modus, dan standart deviasi.

94
Sofyan Siregar.
95
Sofyan Siregar., 88.
96
Saiful Ghozi dan Aris Sunindyo, Statistik Deskriptif Untuk Ekonomi (Yogyakarta: Deepublish,
2015), 3.
65

a. Mean

Mean adalah nilai yang mewakili sifat tengah, atau posisi pusat, dari

suatu kumpulan nilai data. Mean dirumuskan sebagai beriku:97

1) Data Tidak Terkelompok

∑𝑛
𝑖=1 𝑥𝑖
𝑥̅ = (untuk suatu sampel)
𝑛

𝜇 ∑𝑛
𝑖=1 𝑥𝑖
(untuk suatu populasi)
𝑥= 𝑁

2) Data Terkelompok

∑𝑘
𝑖=1 𝑓𝑖𝑥 ∑𝑘
𝑖=1 𝑓𝑖𝑥
𝑚,𝑖 𝑚,𝑖
𝑥̅ = ∑𝑘
= (untuk suatu sampel)
𝑖=1 𝑓𝑖 𝑛

∑𝑘
𝑖=1 𝑓𝑖𝑥 ∑𝑘
𝑖=1 𝑓𝑖𝑥
𝑚,𝑖 𝑚,𝑖
𝜇𝑥 = ∑𝑘
= (untuk suatu populasi)
𝑖=1 𝑓𝑖 𝑁

Dimana:

𝑥̅ = mean aritmetika dari suatu sampel

𝜇𝑥 = mean aritmetika dari suatu populasi

𝑥𝑖 = nilai dari data (variabel x)

K = jumlah interval kelas dalam suatu sampel

K = jumlah interval kelas dalam suatu populasi

n = banyaknya data x dalam suatu sampel

N = banyaknya data x dalam suatu populasi

𝑓𝑖 = frekuensi atau jumlah pengamatan dalam sebuah interval kelas

97
Harinaldi, Prinsip-Prinsip Statistik untuk Teknik dan Sains (Jakarta: Penerbit Erlangga, 2005),
27-28.
66

𝑥𝑚,𝑖 = nilai tengah dari interval kelas

b. Median

Median merupakan posisi tengah dari nilai data terjajar. Median dihitung

dengan rumus berikut:98

1) Data Tidak Terkelompok

Nilai tengah atau mean aritmetika dari dua nilai tengah suatu jajaran data.

2) Data Terkelompok
𝑛
−−(∑ 𝑓)𝐼
Median = 𝑥̅ = 𝐿𝑖 + (𝑓2 ) c (prinsip interpolasi)
𝑚𝑒𝑑𝑖𝑎𝑛

Dimana:

𝐿𝑖 = batas bawah nyata kelas dari kelas median (kelas yang memuat median)

𝑛 = banyaknya data (jumlah seluruh frekuensi)

(∑ 𝑓)𝑖 = jumlah frekuensi seluruh kelas yang lebih rendah dari kelas median

𝑓𝑚𝑒𝑑𝑖𝑎𝑛 = frekuensi kelas median

c = lebar interval kelas median

c. Modus

Modus merupakan nilai yang paling sering muncul atau frekuensinya

terbesar. Dalam suatu kumpulan nilai data, modus ini mungkin ada mungkin juga

tidak, dan jika ada tidak selalu unik (tunggal). Modus ditentukan dengan rumusan

berikut:99

98
Harinaldi, 30.
99
Harinaldi, 31.
67

1) Data Tidak Terkelompok

Nilai data yang paling sering muncul (frekuensinya paling besar)

2) Data Terkelompok

∆𝐼
Median = 𝑥̅ = 𝐿𝑖 + ( )c (prinsip interpolasi)
∆1 + ∆2

Dimana:

𝐿𝑖 = batas bawah nyata kelas dari kelas modus (kelas berfrekuesi terbesar)

∆1 = selisih frekuensi kelas modus dengan kelas sebelumnya

∆2 = selisih frekuensi kelas modus dengan kelas sesudahnya

𝑐 = lebar interval kelas median

6. Uji Kualitas Data

Berdasarkan instrumen penelitian yang digunakan, kualitas data yang

dihasilkan dari penggunaan instrumen penelitian dapat dievaluasi melalui uji

validitas dan uji reabilitas.

a. Uji Validitas Data

Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu

kuesioner. Kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu

untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur dalam kuesioner.100 Uji validitas

digunakan untuk mengetahui kelayakan butir-butir dalam suatu daftar pertanyaan

dalam mendifinisikan suatu variabel.101 Untuk perhitungan uji validitas dapat

100
Albert Kurniawan Purnomo, Pengolahan Riset Ekonomi Jadi Mudah Dengan IBM SPSS
(Surabaya: CV Jakad Publishing, 2019), 159.
101
Wiratna Sujarweni dan Poly Endrayanto, Statistika Untuk Penelitian (Yogyakarta: Graha Ilmu,
2012), 177.
68

menggunakan rumus korelasi product moment atau yang dikenal juga dengan

korelasi pearson. Adapun rumusnya sebagai berikut:

𝑁 . Σxy − ( Σx) (Σy)


𝑟=
√{N. Σx 2 −} {N. Σy 2 − (Σy)2 }

Keterangan:

𝑟𝑥𝑦 = koefisien korelasi antara skor butir dan skor total

𝑁 = jumlah subyek penelitian

Σ𝑥 = jumlah skor butir

Σ𝑦 = jumlah skor total

Σ𝑥𝑦 = jumlah perkalian antara skor butir dan skor total

Σ𝑥 2 = jumlah kuadrat skor butir

Σ𝑦 2 = jumlah kuadrat skor total

Dalam mengukur validitas pertanyaan kuesioner ini, berpedoman pada

nilai r tabel dan r hitung, untuk nilai r tabel dapat diketahui dengan nilai degree of

freedom (df), dimana df = n-2 (n = jumlah data responden). Untuk nilai r hitung

dapat diketahui dari corrected item total correlation. Untuk pengambilan

keputusan pada uji ini adalah sebagai berikut:102

a) Apabila r hitung > r tabel dan bernilai positif, maka indikator tersebut

dinyatakan valid.

b) Apabila r hitung < r tabel atau bernilai negatiff, maka indikator tersebut

dinyatakan tidak valid.

102
Slamet Riyanto dan Aglis Andhita Hatmawan, Metode Riset Penelitian Kuantitatif,
(Yogyakarta: Deepublish Publisher, 2020), 64.
69

Untuk mengambil keputasan terhadap uji validitas tidak hanya

berpedoman pada r hitung dan r tabel, tetapi juga berdasarkan nilai signifikansi

dari masing-masing indikator, dengan ketentuan sebagai berikut:103

a) Apabila indiator memiliki nilai sig ≤ 0,05; maka indikator tersebut dinyatakan

valid.

b) Apabila indicator memiliki nilai sig > 0,05; maka indikator tersebut

dinyatakan tidak valid.

b. Uji Reliabilitas

Uji Reliabilitas (keandalan) merupakan ukuran suatu kestabilan dan

konsistensi responden dalam menjawab hal yang berkaitan dengan kontruk-

kontruk pertanyaan yang merupakan dimensi suatu variabel dan disusun dalam

suatu bentuk kuisioner. Uji reliabilitas dapat dilakukan secara bersama-sama

terhadap seluruh butir pertanyaan.104 Uji reabilitas dapat dilihat pada nilai

Cronbach Alfa, jika nilai Cronbach Alfa > 0,60 kontruk pertanyaan dimensi

variabel adalah realibel. Jika nilai Cronbach Alfa < 0,60 kontruk pertanyaan

dimensi variabel adalah tidak realibel.105

k σb2
r[ ] [1 - ]
(k−1) σ2𝑡

Dimana:
r = reliability instrument

k = banyaknya butir pertanyaan

103
Slamet Riyanto dan Aglis Andhita Hatmawan, 66.
104
Wiratna Sujarweni dan Poly Endrayanto, Statistika Untuk Penelitian (Yogyakarta: Graha Ilmu,
2012), 186-187.
105
Wiratna Sujarweni dan Poly Endrayanto, 189.
70

Σ𝜎b2 = total varian butir

𝜎t2 = total varian

7. Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik dilakukan untuk mengetahui model regresi yang

digunakan dalam penelitian ini, apakah penelitian ini termasuk layak atau tidak

layak. Adapun uji asumsi klasik meliputi:

a. Uji Normalitas

Uji normalitas merupakan uji asumsi dasar yang dilakukan oleh peneliti

sebagai prasyarat melakukan uji statistika parametrik. Uji normalitas adalah uji

yang dilakukan untuk melihat data apakah berdistribusi normal atau tidak,

normalitas data dapat diketahui dengan melakukan uji normalitas data dengan

menggunakan uji Kolmograv Smirnov.106 Uji normalitas dapat dilakukan dengan

uji histogram, uji normal P Plot, Skewness dan Kurtosis atau uji Kolmogorov

Smirnov. Tidak ada metode yang buruk atau tidak tepat, untuk mendeteksi

normalitas data dapat juga diuji dengan uji Kolmogorov Smirnov dengan cara

dilihat dari nilai residual. Dikatakan normal bila nilai residual yang dihasilkan

diatas nilai signifikansi yang ditetapkan biasanya 5% atau 0,05.107

b. Uji Heterokodastisitas

Uji heterokodastisitas adalah adanya penyimpangan nilai absolut model

yang tidak sama untuk setiap nilai variabel bebas atau sepanjang periode

106
Sri Subtanti dan Arif Rahman Hakim, Ekonometri (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2014), 113.
107
Albert Kurniawan Purnomo, Pengolahan Riset Ekonomi Jadi Mudah Dengan IBM SPSS
(Surabaya: Jakad Publishing, 2019), 49-50.
71

observasi. Untuk mengetahui adanya heterokodastisitas dapat dilakukan dengan

mengamati residual kuadrat yang menunjukkan suatu pola tertentu.108 Deteksi

heteroskedastisitas dapat dilakukan denga metode scatter plot dengan memplotkan

nilai ZPRED (nilai prediksi) dengan SRESID (nilai residualnya), model yang baik

didapat jika tidak terdapat pola tertentu pada grafik, seperti mengumpul di tengah,

menyempit kemudian melebar atau sebaliknya, uji statistik yang dapat digunakan

adalah uji Glejser.109 Kriteria dalam penilaian uji Glejser sebagai berikut:110

a) Apabila nilai koefisien parameter untuk variabel independent memiliki nilai

sig. ≤ 0,05; maka model regresi terdapat heteroskedastisitas.

b) Apabila nilai koefisien parameter untuk variabel independent memiliki nilai

sig. > 0,05; maka model regresi tersebut tidak terdapat heteroskedastisitas.

c. Uji Autokorelasi

Autokorelasi adalah keadaan dimana terjadinya korelasi dari residual

untuk pengamatan satu dengan pengamatan yang lain yang disusun menurut

runtut waktu.111 Autokorelasi terjadinya korelasi antara kesalahan pengganggu ke-

i (𝜀𝑖 ) dengan kesalahan pengganggu (𝜀𝑖.1 ). Adanya korelasi tersebut akan

menyebabkan nilai covarian dari (𝜀𝑖 𝜀𝑖.1 ) tidak sama dengan nol.112

Model yang baik tentunya harus bebas autokorelasi. Beberapa penyebab

autokorelasi salah satunya adalah sata bersifat time series, yaitu data berupa

108
Sri Subtanti dan Arif Rahman Hakim, Ekonometri (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2014), 25.
109
Albert Kurniawan Purnomo, Pengolahan Riset Ekonomi Jadi Mudah Dengan IBM SPSS
(Surabaya: Jakad Publishing, 2019), 60.
110
Slamet Riyanto dan Aglis Andhita Hatmawan, Metode Riset Penelitian Kuantittif, (Yogyakarta:
Deepublish Publisher, 2020), 209.
111
Albert Kurniawan, Metode Riset Untuk Ekonomi & Bisnis (Bandung: Alfabeta, 2014), 157.
112
Nawari, Analisis Regresi dengan MS Excel 2007 dan SPSS 17 (Jakarta: PT Elex Media
Komputindo, 2010), 222.
72

runtun waktu dimana nilai pada masa sekarang dipengaruhi oleh nilai masa lalu.

Pengujian autokorelasi biasanya dilakukan dengan menghitung nilai statistic

Durbin-Watson (DW). DW kemudian dibandingkan dengan nilai kritis Durbin-

Watson untuk menentukan signifikansinya (α = 0,05).113 Keputusan ada tidaknya

autokorelasi adalah:114

a) Bila nilai DW lebih besar dari pada batas atas (upper bound, U), maka

koefisien autokorelasi sama dengan nol. Artinya, tidak ada autokorelasi

positif.

b) Bila nilai DW lebih rendah daripada batas bawah (lower bound, L), koefisien

autokorelasi lebih besar daripada nol. Artinya ada autokorelasi positif.

c) Bila nilai DW terletak diantara batas atas dan bawah, maka tidak dapat

disimpulkan.

d. Uji Multikolinearitas

Uji multikoliniearitas dapat didefinisikan sebagai adanya hubungan atau

kolerasi yang cukup kuat antara sesama variabel bebas yang disertakan dalam

model. Multikolinieritas digunakan dalam korelasi linier yang tinggi diantara

variabel-variabel penjelas (x1, x2, xn).115 Untuk mengukur keeratan hubungan

antar variabel bebas tersebut melalui besaran koefisien (r), menentukan ada

tidaknya multikolinieritas dapat dilakukan yaitu dengan nilai tolerance dan nilai

variance inflacion factor (VIF). Nilai tolerance adalah besarnya tingkat kesalahan

yang dibenarkan secara statistik (α). Nilai VIF adalah faktor inflasi penyimpangan

113
Nawari, Analisis Regresi dengan MS Excel 2007 dan SPSS 17, 222.
114
Mudharaj Kuncoro, Metode Kuantitatif (Yogyakarta: Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen YKPN,
2011), 115.
115
Sri Subanti dan Arif Rahman Hakim, Ekonometri (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2014), 19.
73

baku kuadrat. Variabel bebas mengalami multikolinieritas jika: α hitung < α dan

VIF hitung > VIF. Variabel bebas tidak mengalami multikolinieritas jika α hitung

> α dan VIF hitung < VIF. Sebagian besar penelitian sebelumnya menyebutkan

bahwa jika nilai tolerance lebih dari 10% dan VIF kurang dari 10 maka tidak

terjadi multikolinieritas.116

8. Uji Hipotesis

a. Analisis Linear Berganda

Regresi linear berganda adalah pengembangan dari regresi linear

sederhana, yaitu sama-sama alat yang dapat digunakan untuk memprediiksi

permintaan di masa akan datang berdasarkan data masa lalu atau untuk

mengetahui pengaruh satu atau lebih variabel bebas (independent) terhadap satu

variabel tak bebas (dependent). Perbedaan penerapan metode ini hanya terletak

pada jumlah variabel bebas (independent) yang digunakan. Penerapan metode

regresi linear berganda jumlah variabel bebas (independent) yang digunakan lebih

dari satu yang memengaruhi satu variabel tak bebas (dependent).117 Adapun

bentuk persamaan regresi linear berganda adalah:

Y= a + b1X1 + b2X2 + e

Keterangan:

Y : Keputusan menabung

X1 : Sikap

116
Danang Sunyoto, Metodelogi Penelitian Akuntansi (Bandung: Refika Aditama, 2013), 87-88.
117
Sofyan Siregar, Metode Penelitian Kuantitatif: Dilengkapi Perbandingan Perhitungan Manual
dan SPSS (Jakarta: Kencana, 2013), 301.
74

X2 : Gaya hidup

a : Konstanta

b : Koefisien variabel

e : error

b. Uji Signifikan Secara Simultan (Bersama-sama)

Uji F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel bebas yang

dimasukkan dalam model, mempunyai pengaruh bersama-sama terhadap variabel

terikat. Langkah yang dapat dilakukan yaitu:

1) Membuat hipotesis dalam uraian kalimat

Ho : Tidak terdapat pengaruh yang signifikan secara simultan antara variabel

sikap atau gaya hidup terhadap keputusan menabung.

Ha : Terdapat pengaruh yang signifikan secara simultan antara variabel sikap

atau gaya hidup terhadap keputusan menabung.

2) Membuat hipotesis dalam bentuk model statistik

Ho : β = 0

Ha : β ≠ 0

3) Menentukan taraf signifikan α = 0,05

4) Kaidah pengujian

Jika, Fhitung ≤ Ftabel (maka terima Ho)

Jika, Fhitung > Ftabel (maka tolak Ho)

5) Menghitung Fhitung dan Ftabel

a) Menghitung Nilai Fhitung pada hasil output IBM SPSS Statistic 24


75

b) Menentukan Nilai Ftabel

Nilai Ftabel dapat dicari dengan menggunakan Ftabel

Rumus: Ftabel = F(α) (dka, dkb)

Dimana:

dka = jumlah variabel bebas (pembilang)

dkb = n – m – 1 (penyebut)

6) Membandingkan Fhitung dan Ftabel

tujuan untuk mengetahui apakah Ho ditolak atau diterima berdasarkan kaidah

pengujian.

7) Mengambil Keputusan

menerima atau menolak Ho.118

c. Uji Signifikansi Secara Parsial (Uji-T)

Tujuan dilakukan uji signifikansi secara parsial dua variabel bebas

(independent) terhadap variabel tak bebas (dependent) adalah untuk mengukur

secara terpisah kontribusi yang ditimbulkan dari masing-masing variabel bebas

(independent) terhadap variabel tak bebas (dependent). Adapun langkah-langkah

yang dapat digunakan dalam uji signifikan secara parsial yaitu:

1) Membuat hipotesis dalam uraian kalimat

Ho : tidak terdapat pengaruh yang signifikan secara parsial antara variabel

sikap atau gaya hidup terhadap keputusan menabung.

118
Sofyan Siregar, Metode Penelitian Kuantitatif: Dilengkapi Perbandingan Perhitungan Manual
dan SPSS, 303-304.
76

Ha : terdapat pengaruh yang signifikan dan parsial antara variabel sikap atau

gaya hidup terhadap keputusan menabung.

2) Membuat hipotesis dalam bentuk model statistic

Ho : βj = 0

Ha : βj ≠ 0

Dimana: βj = merupakan koefisien yang akan diuji.

3) Menentukan taraf signifikan (α) = 0,05

4) Kaidah pengujian

Jika, - ttabel ≤ thitung ≤ ttabel (maka Ho diterima)

Jika, thitung > ttabel (maka Ho ditolak)

5) Menentukan nilai thitung

Dengan melihat hasil dari output IBM SPSS Statistic 24.

6) Menentukan nilai ttabel

Nilai ttabel dapat dicari dengan menggunakan table t-student.

Rumus: ttabel = t (α/2) (n-2)

di mana: n = jumlah data

7) Membandingkan ttabel dan thitung

Dengan tujuan untuk mengetahui apakah Ho ditolak atau diteriman

berdasarkan kaidah pengujian.

a) sikap

b) gaya hidup
77

8) Mengambil keputusan adapun tujuan dari pengambilan keputusan adalah

untuk mengetahui hipotesis mana yang terpilih Ho atau Ha.119

9. Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi biasanya dilambangkan dengan R2 yaitu suatu

angka yang dapat dijadikan sebagai salah satu kriteria untuk menilai kebaikan

atau kesesuaian sebuah model regresi. Dalam bahasa sehari-hari koeffisien

determinasi didefinisikan sebagai bagian atau porsi dari variasi variabel dependent

yang dapat diterangkan oleh variabel bebas. Oleh karena itu jika R2=100% atau R2

= 1, berarti variabel penjelas yang dimasukkan dalam model tersebut mampu

menerangkan semua fluktuasi atau perubahan yang terjadi dalam variabel

independent. Sebaliknya jika R2 = 0% maka variabel bebas tidak dapat

menjelaskan fluktuasi atau perubahan yang terjadi dalam variabel independent.120

119
Sofyan Siregar., 304-306.
120
Sri Subanti dan Arif Rahman Hakim, Ekonometri, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2014), 8.
BAB IV

DESKRIPSI DATA, PEMBUKTIAN HIPOTESIS DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data

1. Profil KSPPS Nuri Jatim

a. Sejarah KSPPS Nuri Jatim

Koperasi Simpan Pinjam dan Pembiayaan Syariah Nuri Jawa Timur

(KSPPS NURI JATIM) dimana sebelumnya dikenal KSN JATIM, yaitu koperasi

syariah berskala Provinsi Jawa Timur yang digagas di tahun 2003 dan dilanjutkan

proses pembahasannya di tahun 2008 dan setelah dilakukan beberapa kali

pertemuan dan musyawarah, pada tanggal 01 desember 2008 lahir kesepakatan

yang mencetuskan nama BMT NURI dan beroperasi tanggal 01 Januari 2009,

berdasarkan badan hukum dari dinas koperasi dan UKM kabupaten pamekasan

kemudian BMT NURI membuka beberapa cabang di wilayah pamekasan,

sampang dan sumenep maka sesuai dengan ketentuan jika pelayanan kantor

cabang sebuah koperasi sudah lintas kabupaten maka wajib menjadi binaan

pemerintah provinsi jawa timur.

Sehingga pada tahun 2014 yang semula BMT NURI menjadi KSN Jatim

berdasarkan pengesahan akta perubahan anggaran dasar dari pemerintah provinsi

jawa timur pada tanggal 11 desember 2014 secara resmi menjadi binaan

pemerintah provinsi jawa timur melalui Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Jawa

Timur, pada tahun 2019 secara resmi beralih status dari KSN Jatim menjadi

78
79

KSPPS Nuri Jatim, KSPPS Nuri Jatim tersebar dibeberapa kabupaten yaitu

pamekasan, sampang, sumenep, jember, bondowoso, situbondo dan banyuangi,

KSPPS Nuri Jatim melaksanakan kegiatan usaha menghimpun dana dalam bentuk

simpanan pokok, smpanan wajib, simpanan wajib khusus, simpanan hari raya,

simpanan berjangka, simpanan walimatuul ursy, simpanan penddikan, simpanan

haji dan umrah, simpanan qurban, smpanan rumah tangga dan simpanan suka rela.

Serta memberikan pembiayaan untuk anggota atau calon anggota antara

lain pembiayaan gadai emas syariah, pembelian barang serba guna, modal usaha,

modal pertanian, gadai BPKB syariah, gadai sertifikat tanah syariah, gadai

kendaraan syariah, pembelian mobil dan motor syariah, kebajikan barokah dan

pembelian rumah barokah, sebagaimana diatur dalam undang-undang republik

indonesia tentang perkoperasian serta peraturan pemerintah tentang pelaksanaan

kegiatan usaha simpan pinjam oleh koperasi sebagai salah satu lembaga keuangan

non bank, dalam menjalankan usahanya KSPPS Nuri Jatim memegang teguh

prinsip-prinsip koperasi dan jati diri koperasi yang diorientasikan agar dapat

membantu serta meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan sosial dari anggota

KSPPS Nuri Jatim.121

b. Badan Hukum KSPPS Nuri Jatim

1) Badan Hukum

NOMOR: 02/BH/XVI.19/2010, tertanggal 29 April 2010

121
Ach Jalaludin, “Sejarah Singkat Berdirinya KSPPS NURI Jawa Timur|Harlah Ke-13,”
banyuanyar, diakses dari https://banyuanyar.net/detail-sejarah-singkat-berdirinya-kspps-nuri-jawa-
timur-harlah-ke13.html, pada tanggal 13 januari 2022 pukul 10.30 WIB.
80

2) Akta Perubahan AD

NOMOR: P2T/10/09.02/01/XII/2014, tanggal 11 Desember 2014

3) Izin Usaha Simpan Pinjam

NOMOR: P2T/26/09.06/01/11/2014, tanggal 11 Desember 2014

4) Usaha Perdagangan Kecil

NOMOR: 06/13-4/SIUP-K/IX/2014, tanggal 09 september 2014

5) Tanda Daftar Perusahaan

NOMOR: 130426400054, tanggal 10 september 2014

6) NPWP

NOMOR: 03.020.416.8-608.000

7) Tersertifikasi ISO 9001:2015

NOMOR: FS 680113122

c. Visi dan Misi, Motto KSPPS Nuri Jatim

1) Visi KSPPS Nuri Jatim

“menjadikan koperasi syariah sebagai pilar pembangunan ekonomi

umat”

2) Misi KSPPS Nuri Jatim

a) Meningkatkan pendapatan anggota khususnya dan masyarakat pada umumnya

b) Mensejahterakan anggota khususnya dan masyarakat luas pada umumnya

c) Membentuk stabilitas ketahanan pangan masyarakat luas melalui perluasan

swa sembada pangan yang kokoh dan berkelanjutan

122
Brosur, koperasi syariah nuri jawa timur.
81

d) Membangun kesadaran masyarakat akan kehidupan bergotong royong dalam

melakukan aktivitas usahanya

e) Menciptakan pengusaha-pengusaha muslim yang tanggung di lingkungan

masyarakat123

3) Motto KSPPS Nuri Jatim

a) Kerja keras

b) Kerja cerdas

c) Kerja ikhlas124

d. Struktur Organisasi KSPPS Nuri Jatim

Gambar 4.1
Struktur Pengawas dan Pengurus Koperasi Syariah Nuri Jawa
Timur Periode 2017-2020125

KETUA KETUA

Drs. H. KHALIL ASYARI ACHMAD MUKHLISIN, SH ,MH.

ANGGOTA SEKRETARIS

H. NURUL HADI, Lc., M.Pd ABDUL WAFI JAMAL

ANGGOTA BENDAHARA

SURYADI, S.Pd H. AKHMAD FARHOM, S.Ag

123
Brosur.
124
Brosur.
125
Dokumen, KSN JATIM.
82

Gambar 4.2
Struktur Pengurus Koperasi Syariah Nuri Jawa Timur Cabang
Batumarmar Kabupaten Pamekasan126

MANAGER

AHMADI B

TELLER CUSTOMER SERVICE

PASADIN MOH. SAFIIH

MARKETING FUNDING MARKETING FUNDING


AHMAD KAMIL AHMAD SALEHODDIN

MARKETING FINANCING MARKETING FINANCING

BAIDI MUHAMMAD HASAN


Sumber: Brosur Koperasi Syariah Nuri Jawa Timur.

Tabel 4.1
Alamat Kantor Pelayanan KSPPS Nuri Jatim
No Kantor Alamat
1 Kantor pusat Jl. Raya Palduding, Plakpak Pagantenan Pamekasan
Telp. 082333701624
2 Waru Jl. Raya Waru-pasean, Waru Barat Pamekasan Telp.
087774633315
3 Batumarmar Jl. Simpang Tiga Batumarmar Pamekasan Telp.
087750888891
4 Pasean Jl. Raya Simpang Tiga Pasean Pamekasan Telp.
085231902125
5 Palengaan Jl. Raya Palengaan Simpang Tiga Palengaan Daya
Telp. 087701712656
6 Pagantenan Jl. Raya Pagantenan, Pagantenan Pamekasan Telp.
082335996030
7 Pamekasan Komplek Pasar Kolpajung Pamekasan Telp.
085258499203

126
Dokumen, KSN JATIM
83

8 Pakong Jl. Raya Pakong, Duko Timur, Pakong, Pamekasan


Telp. 082333855859
9 Kadur Jl. Raya Pasar Duko, Larangan Pamekasan Telp.
082337896224
10 Sokobanah I Tobai Timur Sokobanah Sampang, Telp.
085258605075
11 Sokobanah II Jl. Raya Sokobanah, Sokobanah Daya, Telp.
087849473335
12 Ketapang I Jl. Raya Ketapang, Ketapang Daya Sampang, Telp.
081231239280
13 Ketapang II Pasar Cem Robbu, Pangereman, Ketapang Sampang,
Telp. 085336558511
14 Karang penang Jl. Walisongo, Karang Penang Sampang, Telp.
085330802934
15 Sampang kota Jl. Rajawali II, Kel. Karang Dalem Sampang, Telp.
081934992939
16 Sumenep Jl. Raya Batuan, Batuan, Kec Batuan Sumenep, Telp.
087850262525
17 Pasongsongan Jl. Raya Pasongsongan Sumenep, Telp. 082333380873
18 Bangsalsari Pasar Langkap. Tisnogambar. Bangsalsari. Jember,
Telp. 082312283762
19 Kalisat Jl. Hos Cokro Aminoto No. 23, Kalisat Jember
20 Pujer Jl. Raya Pakisan, Desa Maskuning Kulon, Pujer,
Bondowoso Telp. 082334238007
21 Besuki Jl. Gelora, No. 6 Besuki, Besuki, Situbondo, Telp.
082229980230
22 Kalibaru Jl. Raya Kalibaru, Banyuwangi
Sumber: Brosur Koperasi Syariah Nuri Jawa Timur.

2. Deskripsi Data Penelitian, Responden dan Variabel

a. Deskripsi Data Penelitian

Data penelitian diperoleh dengan membagikan kuesioner kepada anggota

secara langsung, dengan menyebarkan 96 kuesioner kepada anggota KSPPS Nuri

Jatim Cabang Batumarmar Kabupaten Pamekasan, kemudian data diolah

menggunakan alat analisis SPSS versi 24 setelah sampel terpenuhi, berikut

dibawah ini rincian pengumpulan data penelitian dengan kuesioner yang

ditunjukkan dalam bentuk tabel sebagai berikut:


84

Tabel 4.2
Rincian Penerimaan dan Pengembalian Kuesioner

Kuesioner yang disebarkan 96


Kuesioner yang tidak kembali 0
Kuesioner yang kembali 96
Kuesioner yang digugurkan 0
Kuesioner yang digunakan 96
Tingkat pengembalian 100%
Tingkat pengembalian yang digunakan 100%
Sumber: Data primer yang diolah, tahun 2022.

b. Deskripsi Data Responden

Deskripsi data responden menggambarkan keadaan atau kondisi

responden yang merupakan sebagai informasi tambahan mengenai hasil-hasil

penelitian. Dalam penelitian ini responden memiliki beberapa karakteristik yang

terdiri dari:

1) Jenis Kelamin Responden

Dari data jenis kelamin pada anggota KSPPS Nuri Jatim Cabang

Batumarmar Kabupaten Pamekasan yang menjadi responden dalam penelitian ini

yaitu sebagai berikut:

Tabel 4.3
Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Jenis Kelamin
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid laki-laki 63 65.6 65.6 65.6


Perempuan 33 34.4 34.4 100.0
Total 96 100.0 100.0
Sumber: Output SPSS Versi 24, data primer diolah pada 2022.
85

Berdasarkan data pada tabel dapat diketahui bahwa responden yang

terdiri dari perempuan sebanyak 33 anggota dengan nilai persentase 34.4%,

sedangkan responden laki-laki sebanyak 63 anggota dengan nilai persentase

65.6%. Artinya anggota KSPPS Nuri Jatim Cabang Batumarmar Kabupaten

Pamekasan didominasi oleh anggota laki-laki dengan persentase 65.6%.

2) Usia Responden

Dari data usia responden peneliti mengelompokkan menjadi tiga

kategori usia, yaitu dari usia 20-25 tahun, 26-30 tahun dan 31->35 tahun. Berikut

adalah usia anggota KSPPS Nuri Jatim Cabang Batumarmar Kabupaten

Pamekasan yang menjadi responden dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut:

Tabel 4.4
Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

Usia
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid 20-25 Tahun 17 17.7 17.7 17.7
26-30 Tahun 44 45.8 45.8 63.5
31->35 Tahun 35 36.5 36.5 100.0

Total 96 100.0 100.0


Sumber: Output SPSS Versi 24, data primer diolah pada 2022.

Berdasarkan tabel dapat diketahui bahwa usia responden yakni 20-25

tahun sebanyak 17 anggota dengan nilai persentase 17.7%, 26-30 tahun sebanyak

44 anggota dengan nilai persentase 45.8, dan 31->35 tahun sebanyak 35 anggota

dengan nilai persentase 36.5. Artinya anggota KSPPS Nuri Jatim Cabang
86

Batumarmar Kabupaten Pamekasan didominasi oleh anggota dengan usia 26-30

tahun dengan persentase 45.8.

3) Pekerjaan Responden

Data mengenai pekerjaan responden peneliti mengelompokkan menjadi

lima kategori, yaitu pelajar/mahasiswa, wirasswasta/pedagang, petani/pelaut, PNS dan

lain-lain. Berikut adalah pekerjaan anggota KSPPS Nuri Jatim Cabang Batumarmar

Kabupaten Pamekasan yang menjadi responden dalam penelitian ini yaitu sebagai

berikut:

Tabel 4.5
Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan

Pekerjaan

Frequency Percent Valid Percent Cumulative


Percent
Valid Pelajar/Mahasisa 6 6.3 6.3 6.3
Wirasswasta/Pedagang 47 49.0 49.0 55.2
Petani/Pelaut 28 29.2 29.2 84.4
PNS 6 6.3 6.3 90.6
Lain/Lain 9 9.4 9.4 100.0

Total 96 100.0 100.0


Sumber: Output SPSS Versi 24, data primer diolah pada 2022.

Berdasarkan tabel dapat diketahui bahwa responden dengan pekerjaan

yakni, pelajar/mahasiswa sebanyak 6 anggota dengan nilai persentase 6.3%,

wirasswasta/pedagang sebanyak 47 anggota dengan nilai persentase 49.0%, petani/pelaut

sebanyak 28 anggota dengan nilai persentase 29.2%, PNS sebanyak 6 anggota dengan

nilai persentase 6.3%, dan lain-lain sebanyak 9 anggota dengan nilai persentase 9.4%.

Berdasarkan keterangan tersebut diketahui bahwa anggota KSPPS Nuri Jatim Cabang
87

Batumarmar Kabupaten Pamekasan didominasi oleh anggota dengan pekerjaan

wirasswasta/pedagang dengan persentase 49.0%.

4) Lama Menjadi Anggota

Dari data mengenai lama menjadi anggota maka peneliti

mengelompokkan menjadi tiga kategori yakni, < 1 tahun, 2-5 tahun dan 6-10

tahun. Adapun responden dengan kategori lama menjadi anggota KSPPS Nuri

Jatim Cabang Batumarmar Kabupaten Pamekasan sebagai berikut:

Tabel 4.6
Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Menjadi Anggota

Lama Menjadi Anggota

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid < 1 Tahun 17 17.7 17.7 17.7

2-5 Tahun 44 45.8 45.8 63.5

6-10 Tahun 35 36.5 36.5 100.0

Total 96 100.0 100.0


Sumber: Output SPSS Versi 24, data primer diolah pada 2022.

Berdasarkan tabel diketahui responden lama menjadi anggota < 1 tahun

sebanyak 17 anggota dengan nilai persentase 17.7, 2-5 tahun sebanyak 44 anggota

dengan nilai persentase 45.8%, dan 6-10 tahun sebanyak 35 anggota dengan nilai

persentase 36.5%. Dari keterangan tersebut anggota KSPPS Nuri Jatim Cabang

Batumarmar Kabupaten Pamekasan yang menjadi responden terbanyak yaitu 2-5

tahun dengan nilai persentase 45.8%.


88

c. Deskripsi Variabel

Instrumen yang digunakan untuk penelitian ini yaitu kuesioner dengan

pengukuran skala liker, dan jumlah pernyataan untuk variabel sikap (X1)

sebanyak 5 butir pernyataan, lalu sebanyak 5 butir pernyataan untuk variabel gaya

hidup (X2), dan 5 butir pernyataan untuk variabel keputusan menabung (Y).

Sehingga total pernyataan sebanyak 15 butir pernyataan.

1) Sikap (X1)

Tabel 4.7
Distribusi Frekuensi Variabel Sikap (X1)

Item SS:5 S:4 N:3 TS:2 STS:1


No. F % F % F % F % F % Total

1 61 63.5% 21 21.9% 7 7.3% 7 7.3% 100


2 50 52.1% 36 37.5% 7 7.3% 3 3.1% 100
3 67 69.8% 22 22.9% 4 4.2% 3 3.1% 100
4 49 51.0% 24 25.0% 16 16.7% 7 7.3% 100
5 36 37.5% 46 47.9% 10 10.4% 4 4.2% 100
Jumlah 263 149 44 24
Sumber: Output IBM SPSS Statistict 24, Data Primer Diolah Peneliti, tahun 2022.

Dari tabel di atas, menunjukkan tanggapan responden bahwa sebagian

besar responden memberikan tanggapan sangat setuju dan setuju terhadap item-

item dalam variabel sikap (X1), dan dijabarkan sebagai berikut:

Pada item pertanyaan pertama menyatakan sangat setuju sejumlah 61

atau 63.5%, yang menyatakan setuju sejumlah 21 atau 21.9%, yang menyatakan

netral sejumlah 7 atau 7.3%, dan yang menyatakan tidak setuju juga sama yaitu

sejumlah 7 atau 7.3%, sedangkan pada pernyataan sangat tidak setuju tidak ada

sama sekali atau sejumlah 0%.


89

Pada item pertanyaan kedua menyakatan sangat setuju sejumlah 50 atau

52.1%, yang menyatakan setuju sejumlah 36 atau 37.5%, yang menyatakan netral

sejumlah 7 atau 7.3%, dan yang menyatakan tidak setuju sejumlah 3 atau 3.1%,

sedangkan yang menyatakan sangat tidak setuju tidak ada atau sejumlah 0%.

Pada item pertanyaan ketiga menyatakan sangat setuju sejumlah 67 atau

69.8%, yang menyatakan setuju sejumlah 22 atau 22.9%, yang menyatakan netral

sejumlah 4 atau 4.2%, dan yang menyatakan tidak setuju sejumlah 3 atau 3.1%,

sedangkan yang menyatakan sangat tidak setuju tidak ada atau sejumlah 0%.

Pada item pertanyaan keempat menyatakan sangat setuju sejumlah 49

atau 51.0%, yang menyatakan setuju sejumlah 24 atau 25.0%, yang menyatakan

netral sejumlah 16 atau 16.7%, dan yang menyatakan tidak setuju sejumlah 7 atau

7.3%, sedangkan yang menyatakan sangat tidak setuju tidak ada atau sejumlah

0%.

Pada item pertanyaan kelima menyatakan sangat setuju sejumlah 36 atau

37.5%, yang menyatakan setuju sejumlah 46 atau 47.9%, yang menyatakan netral

sejumlah 10 atau 10.4%, dan yang menyatakan tidak setuju sejumlah 4 atau 4.2%,

sedangkan yang menyatakan sangat tidak setuju tidak ada atau sejumlah 0%.

2) Gaya Hidup (X2)

Tabel 4.8
Distribusi Frekuensi Variabel Gaya Hidup (X2)

Item SS:5 S:4 N:3 TS:2 STS:1


No. F % F % F % F % F % Total

1 63 65.6% 20 20.8% 5 5.2% 8 8.3% 100


2 52 54.2% 32 33.3% 4 4.2% 8 8.3% 100
90

3 62 64.6% 23 24.0% 7 7.3% 4 4.2% 100


4 55 57.3% 25 26.0% 12 12.5% 4 4.2% 100
5 45 46.9% 37 38.5% 6 6.3% 8 8.3% 100
Jumlah 277 137 34 32
Sumber: Output IBM SPSS Statistict 24, Data Primer Diolah Peneliti, tahun 2022.

Dari tabel di atas, menunjukkan tanggapan responden bahwa sebagian

besar responden memberikan tanggapan sangat setuju dan setuju terhadap item-

item dalam variabel gaya hidup (X2), dan dijabarkan sebagai berikut:

Pada item pertanyaan pertama menyatakan sangat setuju sejumlah 63

atau 65.6%, yang menyatakan setuju sejumlah 20 atau 20.8%, yang menyatakan

netral sejumlah 5 atau 5.2%, dan yang menyatakan tidak setuju sejumlah 8 atau

8.3%, sedangkan pada pernyataan sangat tidak setuju tidak ada sama sekali atau

sejumlah 0%.

Pada item pertanyaan kedua menyatakan sangat setuju sejumlah 52 atau

54.2%, yang menyatakan setuju sejumlah 32 atau 33.3%, yang menyatakan netral

sejumlah 4 atau 4.2%, dan yang menyatakan tidak setuju sejumlah 8 atau 8.3%,

sedangkan pada pernyataan sangat tidak setuju tidak ada sama sekali atau

sejumlah 0%.

Pada item pertanyaan ketiga menyatakan sangat setuju sejumlah 62 atau

64.6%, yang menyatakan setuju sejumlah 23 atau 24.0%, yang menyatakan netral

sejumlah 7 atau 7.3%, dan yang menyatakan tidak setuju sejumlah 4 atau 4.2%,

sedangkan pada pernyataan sangat tidak setuju tidak ada sama sekali atau

sejumlah 0%.

Pada item pertanyaan keempat menyatakan sangat setuju sejumlah 55

atau 57.3%, yang menyatakan setuju sejumlah 25 atau 26.0%, yang menyatakan
91

netral sejumlah 12 atau 12.5%, dan yang menyatakan tidak setuju sejumlah 4 atau

4.2%, sedangkan pada pernyataan sangat tidak setuju tidak ada sama sekali atau

sejumlah 0%.

Pada item pertanyaan kelima menyatakan sangat setuju sejumlah 45 atau

46.9%, yang menyatakan setuju sejumlah 37 atau 38.5%, yang menyatakan netral

sejumlah 6 atau 6.3%, dan yang menyatakan tidak setuju sejumlah 8 atau 8.3%,

sedangkan pada pernyataan sangat tidak setuju tidak ada sama sekali atau

sejumlah 0%.

3) Keputusan Menabung (Y)

Tabel 4.9
Distribusi Frekuensi Variabel Keputusan Menabung (Y)

Item SS:5 S:4 N:3 TS:2 STS:1


No. F % F % F % F % F % Total

1 44 45.8% 22 22.9% 23 24.0% 7 7.3% 100


2 67 69.8% 21 21.9% 8 8.3% 100
3 60 62.5% 22 22.9% 11 11.5% 3 3.1% 100
4 49 51.0% 36 37.5% 9 9.4% 2 2.1% 100
5 42 43.8% 19 19.8% 28 29.2% 7 7.3% 100
Jumlah 262 120 79 19
Sumber: Output IBM SPSS Statistict 24, Data Primer Diolah Peneliti, tahun 2022.

Dari table di atas, menunjukkan tanggapan responden bahwa sebagian

besar responden memberikan tanggapan sangat setuju dan setuju terhadap item-

item dalam variabel keputusan menabung (Y), dan dijabarkan sebagai berikut:

Pada item pertanyaan pertama menyatakan sangat setuju sejumlah 44

atau 45.8%, yang menyatakan setuju sejumlah 22 atau 22.9%, yang menyatakan

netral sejumlah 23 atau 24.0%, dan yang menyatakan tidak setuju sejumlah 7 atau
92

7.3%, sedangkan pada pernyataan sangat tidak setuju tidak ada sama sekali atau

sejumlah 0%.

Pada item pertanyaan kedua menyatakan sangat setuju sejumlah 67 atau

69. %, 8 yang menyatakan setuju sejumlah 21 atau 21.9%, yang menyatakan

netral sejumlah 8 atau 8.3%, dan yang menyatakan tidak setuju dan sangat tidak

setuju tidak ada sama sekali atau sejumlah 0%.

Pada item pertanyaan ketiga menyatakan sangat setuju sejumlah 60 atau

62.5%, yang menyatakan setuju sejumlah 22 atau 22.9%, yang menyatakan netral

sejumlah 11 atau 11.5%, dan yang menyatakan tidak setuju sejumlah 3 atau 3.1%,

sedangkan pada pernyataan sangat tidak setuju tidak ada sama sekali atau

sejumlah 0%.

Pada item pertanyaan keempat menyatakan sangat setuju sejumlah 49

atau 51.0%, yang menyatakan setuju sejumlah 36 atau 37.5%, yang menyatakan

netral sejumlah 9 atau 6.4%, dan yang menyatakan tidak setuju sejumlah 2 atau

2.1%, sedangkan pada pernyataan sangat tidak setuju tidak ada sama sekali atau

sejumlah 0%.

Pada item pertanyaan kelima menyatakan sangat setuju sejumlah 42 atau

43.8%, yang menyatakan setuju sejumlah 19 atau 19.8%, yang menyatakan netral

sejumlah 28 atau 29.2%, dan yang menyatakan tidak setuju sejumlah 7 atau 7.3%,

sedangkan pada pernyataan sangat tidak setuju tidak ada sama sekali atau

sejumlah 0%.
93

d. Uji Kualitas Data

Tujuan dari pengujian kualitas data yaitu untuk mengetahui apakah

setiap item-iteem pertanyaan yang digunakan dalam penelitian ini layak atau tidak

layak untuk digunakan, kualitas data diperoleh dari instrumen penelitian yang

dapat dievaluasi menggunakan uji validitas dan uji reliabilitas, dengan

menggunakan analisis SPSS versi 24 dan mengajukan kuesioner yang berisikan

15 pernyataan. Berikut uji aliditas dan uji reliabilitas:

1) Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengukur sah/valid atau tidaknya suatu

kuesioner tersebut untuk mengungkapkan suatu variabel yang diukur dalam uji

person corelation, dengan melakukan uji signifikansi yaitu membandingkan nilai

rtabel dengan rhitung untuk df = (N-2), penelitian ini memiliki sampel sejumlah 96 –

2 atau df = 94 dengan alpha 0,05% sehingga diperoleh rtabel sebesar 0,2006, dari

hasil perhitungan data dengan menggunakan IBM SPSS Statistics 24 dan

diperoleh nilai rhitung > rtabel maka hasil analisisnya dapat dilihat pada tabel

berikut:

Tabel 4.10
Uji Validitas

Variabel Item Koefisien Korelasi rtabel Keterangan


X1.1 0,737 0,2006 Valid
X1.2 0,715 0,2006 Valid
Sikap (X1) X1.3 0,626 0,2006 Valid
X1.4 0,811 0,2006 Valid
X1.5 0,730 0,2006 Valid
X2.1 0,862 0,2006 Valid
X2.2 0,826 0,2006 Valid
Gaya Hidup X2.3 0,807 0,2006 Valid
94

(X2) X2.4 0,736 0,2006 Valid


X2.5 0,860 0,2006 Valid
Y.1 0,825 0,2006 Valid
Keputusan Y.2 0,569 0,2006 Valid
Menabung Y.3 0,569 0,2006 Valid
(Y) Y.4 0,482 0,2006 Valid
Y.5 0,721 0,2006 Valid
Sumber: Data primer yang diolah, tahun 2022.

2) Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui kestabilan dan konsistensi

dari hasil kuesioner yang telah dibagi kepada responden, jika nilai cronbach alpha

> 0,60 maka pertanyaan dimensi variabel adalah reliabel, dan apabila nilai

cronbach alpha < 0,60 maka pertanyaan dimensi variabel adalah tidak reliabel.

Tabel 4.11
Uji Reliabilitas

Variabel Cronbach Alpha Keterangan

Sikap (X1) 0,775 Reliabel

Gaya Hidup (X2) 0,877 Reliabel


Keputusan Menabung (Y) 0,631 Reliabel
Sumber: Data primer yang diolah, tahun 2022.

Pada table diatas menunjukkan bahwa setiap variabel memiliki nilai

cronbach alpha > 0,60, dengan begitu variabel sikap, gaya hidup dan keputusan

menabung dapat dikatakan reliabel.

e. Uji asumsi klasik

Uji asumsi klasik dilakukan untuk mengetahui model regresi yang

digunakan dalam penelitian, apakah penelitian ini termasuk layak atau tidak layak.

Adapun uji asumsi klasik meliputi:


95

1) Uji Normalitas

Uji normalitas ini dilakukan untuk melihat data apakah berdistribusi

normal atau tidak, dalam penelitian ini uji normalitas dilakukan dengan dua

pengujian yaitu uji Normal Probability Plot dan uji Kolmogorov Smirnov, berikut

hasil uji normalitas berdasarkan uji Normal P-P Plot of Regression Standardized

Residual.

Gambar 4.3
Uji Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual.

Sumber: Output IBM SPSS Statistict 24, Data Primer Diolah Peneliti, tahun 2022.

Berdasarkan gambar dari hasil Normal P-P Plot of Regression

Standardized Residual, diketahui penyebaran data (titik-titik) mengikuti arah garis

diagonal dan menyebar disekitar garis diagonal, hal ini dapat dikatakan uji

Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual adalah berdistribusi

normal. Sedangkan uji normalitas berdasarkan uji One-Sampel Kolmogorov

Smirnov adalah sebagai berikut:


96

Tabel 4.12
Uji One-Sampel Kolmogorov Smirnov

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual
N 96
Normal Parameters a,b Mean .0000000
Std. Deviation 2.66283785
Most Extreme Differences Absolute .088
Positive .085
Negative -.088
Test Statistic .088
Asymp. Sig. (2-tailed) .066c
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
Sumber: Output IBM SPSS Statistict 24, Data Primer Diolah Peneliti, tahun 2022.

Berdasarkan tabel hasil uji One-Sampel Kolmogorov Smirnov

menunjukkan bahwa nilai signifikansinya lebih besar dari 0,05 dengan nilai

signifikansi sebesar 0,066 > 0,05, yang artinya residual berdistribusi normal,

dengan demikian uji One-Sampel Kolmogorov Smirnov dapat disimpulkan bahwa

residual berdistribusi normal dan model regresi ini memenuhi asumsi normalitas.

2) Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas adalah adanya penyimpangan nilai absolut model

yang tidak sama untuk setiap nilai variabel bebas atau sepanjang periode

observasi, untuk mengetahui adanya heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan

mengamati residual kuadrat yang menunjukkan suatu pola tertentu, deteksi

heteroskedastisitas dapat dilakukan denga metode uji grafik scatterplot dengan

memplotkan nilai ZPRED (nilai prediksi) dengan SRESID (nilai residualnya),


97

model yang baik didapat jika tidak terdapat pola tertentu pada grafik, uji

heteroskedastisitas menggunakan pengujian dengan uji grafik scatterplot dan uji

glejser sebagai berikut:

Gambar 4.4
Uji Scatterplot

Sumber: Output IBM SPSS Statistict 24, Data Primer Diolah Peneliti, tahun 2022.

Berdasarkan gambar dari grafik diatas diketahui titik-titik pada grafik

tidak dapat membentuk pola tertentu yang jelas, dan titik-titik tersebut menyebar

di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, hal ini dapat disimpulkan bahwa

model regresi tersebut tidak terjadi heteroskedastisitas.

Peneliti juga melakukan uji heteroskedastisitas dengan menggunakan uji

glejser untuk menghindari penilaian yang subjektif dan kurang tepat, berikut

adalah hasil uji glejser sebagai berikut:


98

Tabel 4.13
Uji Glejser

Coefficientsa
Model Unstandardized Standardized t Sig.
Coefficients Coefficients

B Std. Beta
Error
1 (Constant) 4.593 1.011 4.542 .000
Sikap -.048 .085 -.104 -.559 .577
Gaya Hidup -.059 .072 -.154 -.826 .411
a. Dependent Variable: ABS_RES
Sumber: Output IBM SPSS Statistict 24, Data Primer Diolah Peneliti, tahun 2022.

Berdasarkan tabel diketahui bahwa nilai signifikan pada uji glejser

masing-masing variabel sikap, gaya hidup yaitu sebesar 0,577 dan 0,411 yang

artinya lebih besar dari taraf signifikansi 0,05. Maka dapat disimpulkan bahwa

dalam model regresi ini tidak terjadi heteroskedastisitas.

3) Uji Autokorelasi

Autokorelasi adalah keadaan dimana terjadinya korelasi dari residual

untuk pengamatan satu dengan pengamatan yang lain yang disusun menurut

runtut waktu, model yang baik tentunya harus bebas autokorelasi, Pengujian

autokorelasi biasanya dilakukan dengan menghitung nilai statistic Durbin-Watson.

Berikut adalah hasil uji autokorelasi:

Tabel 4.14
Uji Autokorelasi

Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R Std. Error of the Durbin-
Square Estimate Watson

1 .879a .773 .765 .31011 1.814


99

a. Predictors: (Constant), Gaya Hidup, Sikap


b. Dependent Variable: Keputusan Menabung
Sumber: Output IBM SPSS Statistict 24, Data Primer Diolah Peneliti, tahun 2022.

Berdasarkan tabel diketahui nilai output SPSS Durbin-Watson yaitu

1,814 berada diantara nilai DU sebesar 1,7103 dan nilai 4-DU sebesar 2,2897, jika

diurutkan maka hasilnya 1,7103 < 1,814 < 2,2897 (DU < DW < 4-DU). Dengan

demikian dapat disimpulkan bahwa model regresi ini tidak terjadi autokorelasi.

4) Uji Multikolinearitas

Uji multikolinieritas dapat didefinisikan sebagai adanya hubungan atau

kolerasi yang cukup kuat antara sesama variabel bebas yang disertakan dalam

model, untuk menentukan ada tidaknya multikolinieritas dapat dilakukan yaitu

dengan melihat nilai tolerance dan nilai variance inflacion factor (VIF), jika nilai

tolerance lebih dari 10% dan VIF kurang dari 10 maka tidak terjadi

multikolinieritas. Berikut adalah hasil uji multikolinearitas:

Tabel 4.15
Uji Multikolinearitas

Coefficientsa
Model Unstandardized Standa t Sig. Collinearity
Coefficients rdized Statistics
Coeffi
cients
B Std. Beta Toler VIF
Error ance
1 (Constant) 17.812 .247 72.197 .000
Sikap .074 .021 .349 3.535 .001 .291 3.438
Gaya .096 .017 .543 5.490 .000 .291 3.438
Hidup
a. Dependent Variable: Keputusan Menabung
Sumber: Output IBM SPSS Statistict 24, Data Primer Diolah Peneliti, tahun 2022.
100

Berdasarkan tabel diketahui bahwa nilai tolerance variabel sikap sebesar

0,291 > 0,10, gaya hidup sebesar 0,291 > 0,10. Dan nilai VIF pada variabel sikap

sebesar 3,438 < 0,10 dan variabel gaya hidup sebesar 3,438 < 0,10. Sehingga

dapat disimpulkan bahwa antar variabel sikap dan gaya hidup tidak terjadi

multikolinearitas.

B. Pembuktian Hipotesis

1. Analisis Linear Berganda

Regresi linear berganda adalah untuk mengetahui berapa besar pola

hubungan atau pengaruh satu atau lebih variabel bebas (independent) terhadap

satu variabel tak bebas (dependent). Berikut adalah tabel hasil uji analisis regresi

linear berganda:

Tabel 4.16
Uji Analisis Linear Berganda

Coefficientsa
Model Unstandardized Standardize t Sig.
Coefficients d
Coefficients
B Std. Error Beta
1 (Constant) 17.812 .247 72.197 .000
Sikap .074 .021 .349 3.535 .001
Gaya .096 .017 .543 5.490 .000
Hidup
a. Dependent Variable: Keputusan Menabung
Sumber: Output IBM SPSS Statistict 24, Data Primer Diolah Peneliti, tahun 2022.

Berdasarkan tabel diperoleh persamaan regresi linear berganda yaitu:

Y = α + b1X1 + b2X2 + e

Y = 17,812 + 0,074X1 + 0,096 + e


101

Hasil analisis regresi linear berganda diperoleh nilai koefisien variabel

independen sikap (X1) = 0,074 dan variabel independen gaya hidup (X2) = 0,096,

serta nilai konstanta (α) = 17,812. Hasil pengujian dengan metode regresi linear

berganda maka persamaan regresi yang diperoleh pada penelitian ini dapat

dijelaskan sebagai berikut:

a. Nilai konstanta (α) = 17,812 artinya apabila variabel independen bernilai sama

atau nol maka nilai variabel keputusan menabung sebesar 17,812.

b. Nilai koefisien variabel independen sikap (X1) = 0,074 koefisien bernilai

positif, artinya apabila variabel sikap meningkat 1 satuan, maka meningkatkan

keputusan menabung (Y) sebesar = 0,074 begitu pula sebaliknya.

c. Nilai koefisien variabel independen gaya hidup (X2) = 0,096 koefisien bernilai

positif, artinya apabila variabel gaya hidup meningkat 1 satuan, maka

meningkatkan keputusan menabung (Y) sebesar = 0,096 begitu pula

sebaliknya.

Berdasarkan hasil uji regresi linear berganda menunjukkan bahwa nilai

koefisien pada variabel independen gaya hidup (X2) = 0,096, merupakan nilai

variabel paling dominan mempengaruhi keputusan menabung anggota KSPPS

Nuri jatim cabang batumarmar kabupaten pamekasan.

2. Uji Signifikansi Secara Simultan (Uji-F)

Uji F digunakan untuk menguji hipotesis tentang “ada pengaruh yang

signifikan antara sikap dan gaya hidup terhadap keputusan menabung anggota

KSPPS Nuri jatim cabang batumarmar kabupaten pamekasan”, dan dengan alpha

(α) = 0,05 dengan pengambilan keputusan sebagai berikut:


102

a. Jika nilai sig > 0,05 atau fhitung < ftabel maka variabel independen (X) bersama-

sama tidak berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen (Y).

b. Jika nilai sig < 0,05 atau fhitung > ftabel maka variabel independen (X) bersama-

sama berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen (Y).

Berikut ini adalah merupakan hasil uji signifikansi secara simultan variabel

independen:

Tabel 4.17
Uji Signifikansi Secara Simultan

ANOVAa
Model Sum of df Mean F Sig.
Squares Square
1 Regressio 28.373 2 14.186 129.45 .000b
n 8
Residual 10.191 93 .110
Total 38.564 95
a. Dependent Variable: Keputusan Menabung
b. Predictors: (Constant), Gaya Hidup, Sikap
Sumber: Output IBM SPSS Statistict 24, Data Primer Diolah Peneliti, tahun 2022.

1) Membuat hipotesis dalam uraian kalimat

Ho : Tidak terdapat pengaruh yang signifikan secara simultan antara variabel

sikap atau gaya hidup terhadap keputusan menabung.

Ha : Terdapat pengaruh yang signifikan secara simultan antara variabel sikap

atau gaya hidup terhadap keputusan menabung.

2) Membuat hipotesis dalam bentuk model statistik

Ho : β = 0

Ha : β ≠ 0

3) Menentukan taraf signifikan α = 0,05

4) Kaidah pengujian
103

Jika, Fhitung ≤ Ftabel (maka terima Ho)

Jika, Fhitung > Ftabel (maka tolak Ho)

5) Menghitung Fhitung dan Ftabel

a) Menghitung Nilai Fhitung pada hasil output IBM SPSS Statistic 24

b) Menentukan Nilai Ftabel

Nilai Ftabel dapat dicari dengan menggunakan Ftabel

Rumus: Ftabel = F(α) (dka, dkb)

Dimana:

dka = 3

dkb = 96 – 3 – 1 = 93

Ftabel = F (α) (dka, dkb) = (0,05) (3, 93)

Nilai Ftabel = 3,09

6) Membandingkan Fhitung dan Ftabel = 129,458 > 3,09

7) Mengambil Keputusan

Diperoleh hasil uji F yang menunjukkan nilai Fhitung sebesar 129,458

dengan tingkat signifikansi sebesar 0,000 dan nilai Ftabel sebesar 3,09. Hal ini

menunjukkan bahwa nilai Fhitung (129,458) > nilai Ftabel (3,09) dan nilai

signifikansinya 0,000 < 0,05 maka keputusannya yaitu variabel X (sikap dan gaya

hidup) secara simultan berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan

menabung anggota KSPPS Nuri jatim cabang batumarmar kabupaten pamekasan.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Ha diterima dan Ho ditolak yang

berarti “ada pengaruh positif dan signifikan antara sikap dan gaya hidup terhadap
104

keputusan menabung” anggota KSPPS Nuri jatim cabang batumarmar kabupaten

pamekasan.

3. Uji Signifikansi Secara Parsial (Uji-T)

Tujuan dilakukan uji signifikansi secara parsial dua variabel bebas

(independent) terhadap variabel tak bebas (dependent) adalah untuk mengukur

secara terpisah kontribusi yang ditimbulkan dari masing-masing variabel bebas

(independent) terhadap variabel tak bebas (dependent). Adapun langkah-langkah

yang dapat digunakan dalam uji signifikan secara parsial yaitu:

Tabel 4.18
Uji Signifikansi Secara Parsial

Coefficientsa
Model Unstandardized Standardize t Sig.
Coefficients d
Coefficients
B Std. Error Beta
1 (Constant) 17.812 .247 72.197 .000
Sikap .074 .021 .349 3.535 .001
Gaya .096 .017 .543 5.490 .000
Hidup
a. Dependent Variable: Keputusan Menabung
Sumber: Output IBM SPSS Statistict 24, Data Primer Diolah Peneliti, tahun 2022.

a. Membuat hipotesis dalam uraian kalimat

Ho : tidak terdapat pengaruh yang signifikan secara parsial antara variabel sikap

atau gaya hidup terhadap keputusan menabung.

Ha : terdapat pengaruh yang signifikan dan parsial antara variabel sikap atau

gaya hidup terhadap keputusan menabung.

b. Membuat hipotesis dalam bentuk model statistic

Ho : βj = 0
105

Ha : βj ≠ 0

Dimana: βj = merupakan koefisien yang akan diuji.

c. Menentukan taraf signifikan (α) = 0,05

d. Kaidah pengujian

Jika, - ttabel ≤ thitung ≤ ttabel (maka Ho diterima)

Jika, thitung > ttabel (maka Ho ditolak)

e. Menentukan nilai thitung

Dengan melihat hasil dari output IBM SPSS Statistic 24.

1) Sikap (X1) = 3.535

2) Gaya Hidup (X2) = 5.490

f. Menentukan nilai ttabel

Nilai ttabel dapat dicari dengan menggunakan table t-student.

Rumus: ttabel = t (α/2) (n-2) = t (0,05/2) (96-3) t (0,025) (93)

Nilai ttabel = 1.98580

g. Membandingkan thitung dan ttabel

Dengan tujuan untuk mengetahui apakah Ho ditolak atau diteriman

berdasarkan kaidah pengujian.

1) Sikap (X1) terhadap keputusan menabung (Y) anggota KSPPS Nuri Jatim

Cabang Batumarmar Kabupaten Pamekasan = thitung > ttabel = 3.535 > 1.985

2) Gaya Hidup (X2) terhadap keputusan menabung (Y) anggota KSPPS Nuri

Jatim Cabang Batumarmar Kabupaten Pamekasan = thitung > ttabel = 5.490 >

1.985
106

h. Mengambil keputusan

Adapun tujuan dari pengambilan keputusan adalah untuk mengetahui

hipotesis mana yang terpilih Ho atau Ha.

1) Pada variabel Sikap (X1) thitung lebih besar dari ttabel, maka dapat

disimpulkan bahwa hasil uji T berarti (Ho) ditolak dan (Ha) diterima

dengan nilai signiikansi 0,001 < 0,05, dengan demikian dapat disimpulkan

bahwa variabel Sikap (X1) terdapat pengaruh positif dan signifikan

terhadap keputusan menabung (Y) anggota KSPPS Nuri Jatim Cabang

Batumarmar Kabupaten Pamekasan.

2) Pada variabel Gaya Hidup (X2) thitung lebih besar dari ttabel, maka dapat

disimpulkan bahwa hasil uji T berarti (Ho) ditolak dan (Ha) diterima

dengan nilai signiikansi 0,000 < 0,05, dengan demikian dapat disimpulkan

bahwa variabel Gaya Hidup (X2) terdapat pengaruh positif dan signifikan

terhadap keputusan menabung (Y) anggota KSPPS Nuri Jatim Cabang

Batumarmar Kabupaten Pamekasan.

4. Uji Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi (R2) digunakan dalam mengukur seberapa jauh

variabel independen mempengaruhi variabel dependen dengan melihat nilai R

Square. Berikut adalah hasil uji koefisien determinasi:


107

Tabel 4,19
Uji Koefisien Determinasi

Model Summary
Model R R Square Adjusted R Std. Error of the
Square Estimate

1 .858a .736 .730 .33103


a. Predictors: (Constant), Gaya Hidup, Sikap
Sumber: Output IBM SPSS Statistict 24, Data Primer Diolah Peneliti, tahun 2022.

Dari tabel menunjukkan bahwa nilai R Square sebesar 0,736 atau 73,6%,

artinya adalah sebesar 73,6% yang berarti variabel independen yang meliputi

sikap (X1) dan gaya hidup (X2) mampu mempengaruhi variabel dependen yaitu

keputusan menabung (Y) sebesar 73,6%. Sedangkan sisanya (100% - 73,6% =

26,4%) dipengaruhi oleh variabel-variabel lainnya yang tidak diperhitungkan

dalam analisis penelitian ini.

C. Pembahasan

Pembahasan ini dilakukan untuk menjawab dan menjelaskan tentang

rumusan masalah, yaitu untuk mengetahui ada tidaknya “pengaruh sikap dan gaya

hidup terhadap keputusan menabung anggota KSPPS Nuri Jatim Cabang

Batumarmar Kabupaten Pamekasan” secara simultan dan parsial, berikut ini

adalah poin pembahasannya:

1. Pengaruh Sikap Dan Gaya Hidup Terhadap Keputusan Menabung

Anggota KSPPS Nuri Jatim Cabang Batumarmar Kabupaten

Pamekasan.
108

Koperasi Simpan Pinjam dan Pembiayaan Syariah Nuri Jawa Timur

(KSPPS NURI JATIM) adalah sebagai salah satu pilar penting dalam proses

intermediasi keuangan yang dibutuhkan oleh masyarakat kecil dan menengah

guna untuk konsumsi serta juga untuk menyimpan hasil usaha mereka, KSPPS

Nuri Jatim berusaha melayani kebutuhan masyarakat secara luas dan menyeluruh,

secara umum calon anggota yang akan menabung tentu akan memilih lembaga

keuangan yang dapat memberikan keuntungan dan kemudahan, setiap anggota

akan memperhatikan dan mempertimbangkan faktor-faktor tertentu sebelum

memutuskan menabung.

Dari asumsi peneliti dilapangan dapat dikatakan bahwa sikap anggota

terhadap KSPPS Nuri Jatim Cabang Batumarmar dirasa setuju karena berbasis

syariah dan terhindar dari unsur riba, anggota juga merasa puas dan terbantu atas

pelayanan yang ada di KSPPS Nuri Jatim Cabang Batumarmar dan juga dari segi

tempat yang bersih dan bagus, dari segi gaya hidup anggota yang sebagian petani

pelaut dan pedagang yang kurang memiliki waktu untuk menabung ke kantor

cabang KSPPS Nuri Jatim, mereka tetap bisa menabung dengan dijemput ke

rumah anggota, tak hanya itu mekanisme transaksi yang sangat baik akan

memudahkan anggota maka dapat semakin tinggi keputusan anggota untuk

menabung, anggota juga memilih menabung di KSPPS Nuri Jatim karena dirasa

sudah sesuai dengan keadaannya dan anggota juga merasa senang karena bisa

kerja sama antara kedua belah pihak dengan menggunakan sistem bagi hasil serta

sesuai dengan syariat islam dan terhindar dari riba.


109

Sikap mewakili perasaan senang atau tidak senang konsumen terhadap

objek yang dipertanyakan, ada beberpa hal yang dapat mempengaruhi

pengambilan keputusan yang bersifat individual diantaranya adalah sumber daya

konsumen, sikap, gaya hidup, pengetahuan. Gaya hidup perlu diketahui karena

pola hidup yang berhubungan dengan uang akan mempengaruhi keputusan untuk

menabung, penelitian ini juga mendukung atau sejalan dengan penelitian yang

dilakukan oleh Winda A. Solihin, dkk yang menyatakan bahwa variabel “sikap

dan gaya hidup secara simultan berpengaruh positif dan signifikan”127

Berdasarkan hasil uji F (simultan) menunjukkan bahwa diperoleh nilai

Fhitung sebesar 129,458 dengan taraf signifikansi sebesar 0,000 dan nilai Ftabel

sebesar 3,09, Hal ini menunjukkan bahwa nilai Fhitung (129,458) > nilai Ftabel

(3,09) dan nilai signifikansinya 0,000 < 0,05, maka keputusannya yaitu variabel X

yang terdiri dari (sikap dan gaya hidup) secara simultan berpengaruh positif dan

signifikan terhadap keputusan menabung anggota KSPPS Nuri Jatim Cabang

Batumarmar Kabupaten Pamekasan, dengan demikian dapat disimpulkan bahwa

Ha diterima dan Ho ditolak yang berarti “ada pengaruh positif dan signifikan

antara sikap dan gaya hidup terhadap keputusan menabung” anggota KSPPS Nuri

Jatim Cabang Batumarmar Kabupaten Pamekasan, ini berarti bahwa apabila sikap

dan gaya hidup baik maka akan berdampak pada semakin baiknya keputusan

menabung anggota KSPPS Nuri Jatim Cabang Batumarmar Kabupaten

Pamekasan.

127
Winda A. Solihin, Bernhard Tewal dan Rudy Wenas, “Pengaruh Sikap Konsumen dan Gaya
Hidup terhadap Keputusan Pembelian Smartphone (Studi Pada Mahasiswa Unsrat di Manado),”
Jurnal EMBA 8, No. 1 (Januari, 2020): 534, https://doi.org/10.35794/emba.v8i1.27819.
110

Selanjutnya berdasarkan hasil uji koefisien determinasi didapat nilai R

Square sebesar 0,736 atau 73,6%, artinya adalah sebesar 73,6% yang berarti

variabel independen yang meliputi sikap (X1) dan gaya hidup (X2) mampu

mempengaruhi variabel dependen yaitu keputusan menabung (Y) sebesar 73,6%.

Sedangkan sisanya (100% - 73,6% = 26,4%) dipengaruhi oleh variabel-variabel

lainnya yang tidak diperhitungkan dalam analisis penelitian ini.

2. Pengaruh Sikap Terhadap Keputusan Menabung Anggota KSPPS

Nuri Jatim Cabang Batumarmar Kabupaten Pamekasan.

Dari hasil uji regresi linear berganda menunjukkan bahwa besaran nilai

koefisien variabel sikap (X1) adalah sebesar = 0,074, artinya jika variabel lain

tetap dan variabel sikap (X1) akan mengalami kenaikan sebesar 1, maka variabel

keputusan menabung (Y) mengalami kenaikan sebesar = 0,074 begitu pula

sebaliknya, koefisien bernilai positif yang artinya adalah variabel sikap (X1)

berpengaruh dan positif sehingga jika semakin tinggi variabel (X1) maka variabel

keputussan menabung (Y) akan semakin tinggi, berdasarkan hasil uji hipotesis

secara parsial didapat nilai thitung sebesar 3.535 > ttabel sebesar 1.98580, maka dapat

disimpulkan bahwa hasil uji T (parsial) berarti (Ho) ditolak dan (Ha) diterima

dengan nilai signifikansi 0,001 < 0,05, dengan demikian dapat disimpulkan bahwa

variabel Sikap (X1) terdapat pengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan

menabung (Y) anggota KSPPS Nuri Jatim Cabang Batumarmar Kabupaten

Pamekasan.

Pendapat peneliti dilapangan bahwa sikap anggota di KSPPS Nuri Jatim

Cabang Batumarmar dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu terbangunnya sikap


111

anggota dari nilai-nilai syariah terhadap produk-produk tabungan serta sistem bagi

hasil dan sistem pelayanan yang sangat bagus, meskipun beberapa anggota yang

menyebutkan bahwa di KSPPS Nuri Jatim sama saja dengan bank lainnya, tentu

sikap anggota menjadi faktor penting dalam mempengaruhi keputusan menabung,

jika sikap semakin tinggi terhadap produk maka akan terciptanya kesan yang baik

dan positif dari produk tersebut yang mana akan meningkatkan jumlah anggota

dalam menabung.

Sikap merupakan kecenderungan yang dipelajari, ini berarti sikap yang

berkaitan dengan perilaku membeli terbentuk sebagai hasil dari pengalaman

langsung mengenai produk, informasi secara lisan yang diperoleh dari orang lain

atau terpapar oleh iklan di media masa, internet dan berbagai bentuk pemasaran

langsung128, ini berarti sikap yang merupakan emosional yang dapat mereleksikan

perasaan seseorang terhadap suatu objek apakah disukai atau tidak disukai yang

mana akan menjadi tindakan konsumen dalam memutuskan menabung, penelitian

ini mendukung atau sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Idak, yang

menyatakan bahwa variabel sikap secara parsial berpengaruh positif dan

signifikan terhadap keputusan menabung, dalam penelitiannya variabel sikap

adalah variabel yang paling dominan129, dan juga Siti Nur Mu’alifatut Thoyibah

128
Anang Firmansyah, Perilaku Konsumen (Sikap dan Pemasaran) (Yogyakarta: Deepublish,
2018), 105.
129
Idak, “Pengaruh Motivasi, Persepsi dan Sikap Nasabah Terhadap Keputusan Nasabah
Menabung di PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk. Unit Baraka Kabupaten Enrekang”
(Skripsi, UIN Alauddin Makassar, Makassar, 2018), 85.
112

menyatakan dalam penelitiannya bahwa variabel sikap berpengaruh positif dan

signifikan terhadap keputusan menabung secara parsial.130

3. Pengaruh Gaya Hidup Terhadap Keputusan Menabung Anggota

KSPPS Nuri Jatim Cabang Batumarmar Kabupaten Pamekasan.

Dari hasil uji regresi linear berganda menunjukkan bahwa besaran nilai

koefisien variabel gaya hidup (X2) adalah sebesar = 0,096, koefisien bernilai

positif, artinya apabila variabel gaya hidup meningkat 1 satuan, maka

meningkatkan keputusan menabung (Y) sebesar = 0,096 begitu pula sebaliknya,

berdasarkan hasil uji hipotesis secara parsial didapat nilai thitung sebesar 5.490 >

ttabel sebesar 1.98580, maka dapat disimpulkan bahwa hasil uji T berarti (Ho)

ditolak dan (Ha) diterima dengan nilai signiikansi 0,000 < 0,05, dengan demikian

dapat disimpulkan bahwa variabel Gaya Hidup (X2) terdapat pengaruh positif dan

signifikan terhadap keputusan menabung (Y) anggota KSPPS Nuri Jatim Cabang

Batumarmar Kabupaten Pamekasan.

Jika dilihat berdasarkan gaya hidup yang ada pada anggota KSPPS Nuri

Jatim Cabang Batumarmar Kabupaten Pamekasan yang dapat dikatakan sebagian

anggota yang memang awam dalam dunia koperasi dan lokasi strategis, maka

peneliti berasumsi bahwa budaya di KSPPS Nuri Jatim Cabang Batumarmar

Kabupaten Pamekasan sangatlah bagus, dari segi melayani anggota, lokasi yang

strategis dan desain ruangan yang menarik dan terdapat sistem bagi hasil sehingga

130
Siti Nur Mu’alifatut Thoyibah, “Pengaruh Faktor Demografi dan Sikap Nasabah Terhadap
Keputusan Nasabah Menabung di BRI Syariah KCP Ponorogo” (Skripsi, IAIN Ponorogo,
Ponorogo, 2020), 126.
113

dengan begitu akan memudahkan anggota dan semakin tinggi keputusan anggota

untuk menabung.

Gaya hidup merupakan sesuatu yang tidak akan dapat dipisahkan dalam

kehidupan masyarakat karena tanpa disadari pergaulan, lingkungan, serta

kebiasaan orang yang ada disekitar kita akan sangat mempengaruhi gaya hidup

kita, faktor yang sangat mempengaruhi gaya hidup seseorang adalah penghasilan

yang dimiliki seseorang, gaya hidup perlu diketahui karena pola hidup yang

berhubungan dengan uang akan mempengaruhi keputusan untuk menabung.

Penelitian ini mendukung atau sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh

Zubairi, yang menyatakan dalam penelitiannya bahwa variabel gaya hidup secara

parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan menabung, dalam

penelitiannya variabel yang paling dominan adalah variabel gaya hidup. Dan juga

penelitian yang dilakukan oleh Umi Amritaningsih, menyatakan variabel gaya

hidup berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan nasabah.131

131
Umi Amritaningsih, “Pengaruh Keadaan Ekonomi, Gaya Hidup, dan Tingkat Pendidikan
Terhadap Keputusan Menjadi Nasabah di Bank Muamalat Indonesia cabang pembantu Salatiga”
(Skripsi, IAIN Salatiga, Salatiga, 2016), 101.
BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian tentang Pengaruh Sikap dan Gaya Hidup

terhadap Keputusan Menabung KSPPS Nuri Jatim Cabang Batumarmar

Kabupaten Pamekasan, maka peneliti dapat memberikan beberapa kesimpulan

terkait hasil penelitian yang telah dilakukan yaitu sebagai berikut;

1. Hasil pengujian variabel sikap (X1) dan gaya hidup (X2) berpengaruh positif

dan signifikan terhadap keputusan menabung (Y) anggota KSPPS Nuri Jatim

Cabang Batumarmar Kabupaten Pamekasan, dengan diperoleh nilai Fhitung

sebesar 129,458 dengan taraf signifikansi sebesar 0,000 dan nilai Ftabel sebesar

3,09, hal ini menunjukkan bahwa nilai Fhitung (129,458) > nilai Ftabel (3,09) dan

nilai signifikansinya 0,000 < 0,05, selanjutnya berdasarkan hasil uji koefisien

determinasi didapat nilai R Square sebesar 0,736 atau 73,6%, artinya adalah

sebesar 73,6% yang berarti variabel independen yang meliputi sikap (X1) dan

gaya hidup (X2) mampu mempengaruhi variabel dependen yaitu keputusan

menabung (Y) sebesar 73,6%. Sedangkan sisanya (100% - 73,6% = 26,4%)

dipengaruhi oleh variabel-variabel lainnya yang tidak diperhitungkan dalam

analisis penelitian ini, dapat disimpulkan yaitu variabel X yang terdiri dari

(sikap dan gaya hidup) secara simultan berpengaruh positif dan signifikan

terhadap keputusan menabung anggota KSPPS Nuri Jatim Cabang

Batumarmar Kabupaten Pamekasan.

114
115

2. Hasil pengujian variabel sikap (X1) berpengaruh positif dan signifikan

terhadap keputusan menabung (Y) anggota KSPPS Nuri Jatim Cabang

Batumarmar Kabupaten Pamekasan, dengan nilai thitung sebesar 3.535 > ttabel

sebesar 1.98580 dan nilai signifikansi sebesar 0,001 < 0,05, maka dapat

disimpulkan bahwa variabel sikap (X1) secara parsial terdapat pengaruh positif

dan signifikan terhadap keputusan menabung (Y) anggota KSPPS Nuri Jatim

Cabang Batumarmar Kabupaten Pamekasan.

3. Hasil pengujian variabel gaya hidup (X2) berpengaruh positif dan signifikan

terhadap keputusan menabung (Y) anggota KSPPS Nuri Jatim Cabang

Batumarmar Kabupaten Pamekasan, hasil uji secara parsial didapat nilai thitung

sebesar 5.490 > ttabel sebesar 1.98580 dengan nilai signifikansi 0,000 < 0,05,

dengan demikian dapat disimpulkan bahwa variabel gaya hidup (X2) terdapat

pengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan menabung (Y) anggota

KSPPS Nuri Jatim Cabang Batumarmar Kabupaten Pamekasan.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka dapat kiranya

memberikan saran-saran yang sekiranya dapat digunakan sebagai bahan

pertimbangan bagi perusahaan dalam upaya meningkatkan menabung calon

anggota baru berikut:

1. Bagi pihak KSPPS Nuri Jatim khususnya cabang batumarmar kabupaten

pamekasan, diharapkan agar selalu memperhatikan perilaku konsumen yang


116

mana setiap saat berubah-ubah, selain itu hal yang harus diperhatikan adalah

perilaku pasca keputusan anggota untuk menabung.

2. Bagi peneliti selanjutnya dapat kiranya mengembangkan penelitian ini dengan

menggunakan metode lain dan variabel lain, sehingga didapat teori baru yang

dapat dikembangkan dikemudian hari.


117

DAFTAR RUJUKAN

Ach Jalaludin, “Sejarah Singkat Berdirinya KSPPS NURI Jawa Timur|Harlah Ke-
13,” banyuanyar, diakses dari https://banyuanyar.net/detail-sejarah-
singkat-berdirinya-kspps-nuri-jawa-timur-harlah-ke13.html, pada
tanggal 13 januari 2022 pukul 10.30 WIB.

Anggota, Anggota Ksn Jatim Cabang Batumarmar, wawancara langsung, 16


September 2021.

Arifah, Ninuk. “Pengaruh Pengetahuan, Kepercayaan dan Sikap Anggota terhadap


Keputusan Menabung di BMT (Studi Kasus di BMT Syamil Ampel
Boyolali)” Skripsi, Institut Agama Islam Negeri Surakarta, Surakarta,
2018.

Bungin, Burhan. Metodologi Penelitian Kuantitatif, Jakarta: Kencana, 2005.

Chaniago, Aspizain. Teknik Pengambilan Keputusan, Jakarta: Lentera Ilmu


Cedekia, 2017.

Dwiastuti Rinni, Agustina Shinta, Riyanti Isaskar. Ilmu Perilaku Konsumen et al.
Malang, Universitas Brawijaya Press, 2012.

Fadilla, “Hubungan Antara Pendapatan dan Gaya Hidup Masyarakat Dalam


Pandangan Islam.” Jurnal Ilmu Syariah, 5 No. 1 Juni 2017.

Fauzan, Muhammad. “Gaya Hidup Nasabah dan Keputusan Penggunaan Kartu


Kredit,” Jurnal Bisnis dan Manajemen, 7 No. 2, Oktober, 2017.

Firmansyah, Anang. Perilaku Konsumen (Sikap dan Pemasaran), Yogyakarta:


Deepublish, 2018

Fuad, Asyhar. “Pengaruh Faktor Gaya Hidup terhadap Keputusan Pembelian


Konsumen di Purworejo,” niversitas Muhammadiyah Purworejo,
Purworejo 2015.

Ghozi, Saiful dan Aris Sunindyo. Statistik Deskriptif Untuk Ekonomi, Yogyakarta:
Deepublish, 2015.
118

Hadi, Sugeng Nugroho. “Peran Mediasi Sikap Pada Pengaruh Edukasi dan
Religiusitas Terhadap Keputusan Menabung Nasabah,” Jurnal Ekonomi
Islam, 19 No. 1, Juni, 2019.

Halimah, Anggota Ksn Jatim Cabang Batumarmar, wawancara langsung. 22 mei


2021.

Hamdi, Asep Saepul dan Bahruddin. Metode Penelitian Kuantitatif Aplikasi


Dalam Pendidikan, Yogyakarta: Deepublish, 2014.

Harinaldi. Prinsip-Prinsip Statistik untuk Teknik dan Sains, Jakarta: Penerbit


Erlangga, 2005.

Idak. “Pengaruh Motivasi, Persepsi dan Sikap Nasabah terhadap Keputusan


Nasabah Menabung di PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk. Unit
Baraka Kabupaten Enrekang” Skripsi, Universitas Islam Negeri
Alauddin Makassar, Makassar, 2018.

Kamil, KSN JATIM Cabang Batumarmar Kabupaten Pamekasan, Wawancara


Langsung, 2 September 2021.

Kotler, Philip dan Kevin Lane Keller. Manajemen Pemasaran, Jakarta: Erlangga,
2013.

Kotler, Philip dan Gary Amstrong. Prinsip-Prinsip Pemasaran Edisi Ke Duabelas


Jilid 1, Jakarta: Erlangga, 2006.

Kspps Nuri Jatim, “Sekilas Sejarah,” diakses dari https://nurijatim.com/sekilas-


sejarah/, Pada tanggal 12 September 2021 pukul 22:18.

Kuncoro, Mudharaj. Metode Kuantitatif, Yogyakarta: Sekolah Tinggi Ilmu


Manajemen YKPN, 2011.

Kurniawan, Albert. Metode Riset Untuk Ekonomi & Bisnis, Bandung: Alfabeta,
2014.

Maski, Ghozali. “Analisis Keputusan Nasabah Menabung Pendekatan Komponen


Dan Model Logistik Studi Pada Bank Syariah di Malang.” Journal Of
Indonesian Applied Economics, 4 No. 1 Mei, 2010.

Nastiti, Novia Dwi, “Perilaku Konsumen dan Gaya Hidup Dalam Perspektif
Islam” Jurnal Ekonomi dan Bisnis Islam, Vol 01, No. 01 Maret 2020.
119

Nawari. Analisis Regresi dengan MS Excel 2007 dan SPSS 17, Jakarta: PT Elex
Media Komputindo, 2010.

Pranala. “Pengaruh”, Kamus Besar Bahasa Indonesia, diakses dari


https://kbbi.web.id/ pengaruh, pada 02 februari 2021 pukul 11:27.

Purnomo, Albert Kurniawan. Pengolahan Riset Ekonomi Jadi Mudah Dengan


IBM SPSS, Surabaya: CV Jakad Publishing, 2019.

Rasyid, Abdul. “Sekilas Tentang Lembaga Keuangan Mikro Syariah di


Indoonesia,” Binus University, diakses dari https://business-
law.binus.ac.id/2017/03/31/sekilas-tentang-lembaga-keuangan-mikro-
syariah-di-indonesia/, pada tanggal 12 September 2021 pukul 22:35.

Riyanto, Slamet dan Aglis Andhita Hatmawan. Metode Riset Penelitian


Kuantitatif, Yogyakarta: Deepublish Publisher, 2020.

Setiadi dan Nugroho. Perilaku Konsumen Perspektif Kontemporer Pada Motif,


Tujuan, Dan Keinginan Konsumen, Jakarta: Kencana, 2003.

Soemitra, Andri. Bank dan Lembaga Keuangan Syariah, Jakarta: Kencana, 2009.

Sugiyono. Metodologi Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, Bandung:


Alfabeta, 2010.

Sinambela, Lijan Poltak. Metodologi Penelitian Kuantitati, Yogyakarta: Graha


Ilmu, 2014.

Siyoto, Sandu dan Ali Sodik. Dasar Metodologi Penelitian, Yogyakarta: Literasi
Media Publishing, 2015.

Siregar, Sofyan. Metode Penelitian Kuantitatif: Dilengkapi Perbandingan


Perhitungan Manual dan SPSS, Jakarta : Kencana, 2013.

Sri Yuniarti, Vinna. Perilaku Konsumen Teori dan Praktik, Bandung: Pustaka
Setia, 2015.

Subtanti, Sri dan Arif Rahman Hakim. Ekonometri, Yogyakarta: Graha Ilmu,
2014.

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Bandung: Alfabeta, 2017.


120

Suharsaputra, Uhar. Metode Penelitian, Bandung: PT Refika Aditama, 2012.

Sujarweni, Wiratna dan Poly Endrayanto. Statistika Untuk Penelitian,


Yogyakarta: Graha Ilmu, 2012.

Sukmayadi, Koperasi Syariah Dari Teori Untuk Praktek, Bandung: Alfabeta,


2020

Sunyoto, Danang. Metodelogi Penelitian Akuntansi, Bandung: Refika Aditama,


2013.

Suryani, Tatik. Perilaku Konsumen di Era Internet Implikasinya Pada Strategi


Pemasaran, Yogyakarta: Graha Ilmu, 2013.

Syahrum dan Alim. Metodologi Penelitian Kuantitatif, Bandung: Citapustaka


Media, 2012.

Syarif, Khoyrul Umam. “Koperasi Syariah Nuri (KSN) Jawa Timur, Lahir Dari
Alumni Banyak Torehkan Prestasi,” Kabar Madura, diakses dari
https://kabarmadura.id/koperasi-syariah-nuri-ksn-jawa-timur-lahir-dari-
alumni-banyak-torehkan-prestasi/, pada tanggal 12 September 2021
pukul 22:04.

Thoyibah, Siti Nur Mu’alifatut. “Pengaruh Faktor Demografi dan Sikap Nasabah
Terhadap Keputusan Nasabah Menabung di BRI Syariah KCP
Ponorogo” Skripsi, Institut Agama Islam Negeri Ponorogo, Ponorogo,
2020.

Tim Penyusun Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Pedoman Penulisan Karya


Ilmiah, Pamekasan: IAIN Madura, 2020.

Tim Penyusun Pedoman Karya Ilmiah, Pedoman Penulisan Karya Ilmiah, Edisi
Revisi, Pamekasan: STAIN Press, 2015.

Umi Amritaningsih, “Pengaruh Keadaan Ekonomi, Gaya Hidup, dan Tingkat


Pendidikan Terhadap Keputusan Menjadi Nasabah di Bank Muamalat
Indonesia cabang pembantu Salatiga” (Skripsi, IAIN Salatiga, Salatiga,
2016), 101.

Utami, Indah Wahyu. Perilaku Konsumen Analisis Perilaku Konsumen Terhadap


Keputusan Pembelian, Surakarta: CV Pustaka Bengawan, 2017.
121

Via Al-Qur'an Indonesia https://quran-id.com, Pada Tanggal, 12 September 2021,


Pukul 13:45.

Wigati, Sri. “Perilaku Konsumen dalam Perspektif Ekonomi Islam,” Dosen


Fakultas Syariah IAIN Sunan Ampel Surabaya, 01, No. 01 Juni, 2011.

Wiliasih, Ranti dan Fathia Shadrina. “Faktor Dominan Yang Memengaruhi


Keputusan Nasabah Untuk Menabung di Bank syariah, bprs, dan kspps”
Jurnal Nisbah 3, No. Desember, 2017.

Winda A. Solihin, Bernhard Tewal dan Rudy Wenas, “Pengaruh Sikap Konsumen
dan Gaya Hidup terhadap Keputusan Pembelian Smartphone (Studi Pada
Mahasiswa Unsrat di Manado),” Jurnal EMBA 8, No. 1 (Januari, 2020):
534, https://doi.org/10.35794/emba.v8i1.27819.

Yusuf, Burhanuddin. Manajemen Sumber Daya Manusia di Lembaga Keuangan


Syariah, Jakarta: Rajawali Pers, 2015.

Zubairi. “Tingkat Kepercayaan dan Gaya Hidup Masyarakat terhadap Keputusan


Menabung di Koperasi Simpan Pinjam Pembiayaan Syariah Baitulmal
Watanwil Nuansa Umat Cabang Pragaan” Skripsi, Institut Agama Islam
Negeri Madura, Pamekasan, 2018.
122
123

Lampiran 2: Kuesioner penelitian

KUESIONER PENELITIAN

Mohon dengan hormat kesediaan Bapak/Ibu/Saudara/i untuk mengisi kuesioner

penelitian yang berjudul ”Pengaruh Sikap dan Gaya Hidup terhadap Keputusan

Menabung Anggota KSPPS Nuri Jatim Cabang Batumarmar Kabupaten

Pamekasan” dengan cara memilih salah satu alternative jawaban yang telah

disediakan.

A. IDENTITAS RESPONDEN

1. Nama Responden : .............................................................

2. Jenis Kelamin : Laki-Laki Perempuan

3. Usia : 20-25 Tahun 26-30 Tahun

31->35 Tahun

4. Pekerjaan : Pelajar/Mahasiswa Wirasswasta/Pedagang

Petani/Pelaut PNS

Lain-Lain

5. Lama Menjadi Anggota : < 1 Tahun 2-5 6-10

B. PETUNJUK PENGISIAN

Pilihlah salah satu jawaban yang menurut anda paling benar dengan

memberikan tanda checklist (√) pada salah satu kolom pilihan jawaban yang

tersedia. Adapun kuesiner di rancang dalam bentuk skala likert dengan lima

alternatif jawaban, yaitu:


124

SS : Sangat Setuju N : Netral STS : Sangat Tidak Setuju

S : Setuju TS : Tidak Setuju

C. DAFTAR PERTANYAAN

PILIHAN JAWABAN
No PERTANYAAN SS S N TS STS
Sikap (X1)
1. Apakah Bapak/Ibu/Saudara/i menabung
karena percaya terhadap KSPPS Nuri
Jatim Cabang Batumarmar yang
memiliki tanggung jawab terhadap
anggotanya
2. Apakah Bapak/Ibu/Saudara/i menabung
di KSPPS Nuri Jatim Cabang
Batumarmar karena produknya mudah
di pahami serta untuk menghindari
sistem bunga
3. Apakah Bapak/Ibu/Saudara/i merasa
senang dengan produk tabungan di
KSPPS Nuri Jatim Cabang Batumarmar
yang banyak pilihan
4. Apakah Bapak/Ibu/Saudara/i merasa
senang karena produk tabungan di
KSPPS Nuri Jatim Cabang Batumarmar
menggunakan sistem bagi hasil/syariah
5. Apakah Bapak/Ibu/Saudara/i menabung
di KSPPS Nuri Jatim Cabang
Batumarmar karena sudah
berpengalaman dalam melayani
anggotanya
Gaya Hidup (X2)
6. Aktivitas sehari hari yang
Bapak/Ibu/Saudara/i miliki dapat
mempengaruhi keputusan dalam
menabung di KSPPS Nuri Jatim Cabang
Batumarmar
7. Informasi yang diberikan KSPPS Nuri
Jatim Cabang Batumarmar sangat
membantu Bapak/Ibu/Saudara/i untuk
menabung
125

8. Apakah Bapak/Ibu/Saudara/i menabung


di KSPPS Nuri Jatim Cabang
Batumarmar mengikuti perkembangan
jaman menabung berbasis syariah
9. Apakah Bapak/Ibu/Saudara/i lebih
menyukai sistem syariah dari pada
konvensional
10. Menurut Bapak/Ibu/Saudara/i apakah
suatu kebutuhan untuk menabung di
KSPPS Nuri Jatim Cabang Batumarmar
Keputusan Menabung (Y)
11. Isu sosial atau pendapat publik tentang
KSPPS Nuri Jatim Cabang Batumarmar
dapat mempengaruhi keputusan
pembelian atau mempengaruhi
keputusan Bapak/Ibu/Saudara/i dalam
menabung
12. Informasi yang diberikan pihak KSPPS
Nuri Jatim Cabang Batumarmar sangat
membantu Bapak/Ibu/Saudara/i untuk
menabung
13. Menabung di KSPPS Nuri Jatim Cabang
Batumarmar lebih baik dibanding
menabung di bank lain
14. Apakah Bapak/Ibu/Saudara/i merasa
puas setelah menabung di KSPPS Nuri
Jatim Cabang Batumarmar
15. Apakah Bapak/Ibu/Saudara/i akan
menyampaikan keunggulan menabung
di KSPPS Nuri Jatim Cabang
Batumarmar dan akan mengajak
keluarga atau kerabatnya untuk
menabung di KSPPS Nuri Jatim Cabang
Batumarmar
126

Lampiran 3: Tabulasi Data Responden

No SIKAP Total GAYA HIDUP Total


X1.1 X1.2 X1.3 X1.4 X1.5 X1 X2.1 X2.2 X2.3 X2.4 X2.5 X2
1 5 5 4 5 4 23 5 4 5 5 5 24
2 2 3 5 2 3 15 5 4 5 4 4 22
3 5 4 5 4 4 22 5 5 5 5 5 25
4 5 5 5 5 4 24 5 3 3 5 4 20
5 5 4 4 5 4 22 5 4 4 5 4 22
6 5 5 5 5 4 24 4 4 3 4 4 19
7 4 4 5 3 4 20 4 4 4 4 4 20
8 4 4 3 2 3 16 5 4 3 5 3 20
9 4 4 5 4 4 21 4 4 4 4 4 20
10 4 4 5 3 4 20 4 4 4 4 4 20
11 4 4 5 5 4 22 4 4 4 5 4 21
12 3 3 4 2 3 15 3 4 4 4 4 19
13 5 4 5 3 4 21 5 4 4 4 4 21
14 4 5 4 5 4 22 4 5 4 5 4 22
15 5 5 5 4 5 24 5 5 5 4 5 24
16 4 5 4 3 3 19 4 5 4 3 3 19
17 5 5 4 3 3 20 5 5 4 3 3 20
18 4 4 4 4 4 20 4 4 4 4 4 20
19 5 4 4 3 4 20 5 4 4 3 4 20
20 4 5 5 4 4 22 4 5 5 4 4 22
21 5 4 4 4 4 21 5 4 4 4 4 21
22 5 5 4 4 5 23 5 5 4 4 5 23
23 5 5 5 5 4 24 5 5 5 5 4 24
24 5 5 5 3 4 22 5 5 5 3 4 22
25 5 5 5 5 4 24 5 5 5 5 4 24
26 5 5 5 5 4 24 5 5 5 5 4 24
27 3 4 4 4 4 19 3 4 4 4 4 19
28 3 4 4 5 3 19 3 4 4 5 3 19
29 3 4 4 3 4 18 3 4 4 3 4 18
30 5 4 5 5 4 23 5 4 5 5 4 23
31 5 4 5 5 4 23 5 4 5 5 4 23
32 4 2 4 2 5 17 4 2 4 2 5 17
33 5 5 5 4 5 24 5 5 5 4 5 24
34 4 5 5 3 3 20 4 5 5 3 3 20
35 5 5 5 5 4 24 5 5 5 5 4 24
36 5 4 5 4 5 23 5 4 5 4 5 23
37 4 5 4 4 4 21 4 5 4 4 4 21
38 5 5 5 5 4 24 5 5 5 5 4 24
39 5 4 5 5 4 23 5 4 5 5 4 23
40 4 5 5 5 5 24 4 5 5 5 5 24
41 4 5 4 5 5 23 4 5 4 5 5 23
42 5 5 5 5 4 24 5 5 5 5 4 24
43 4 5 5 5 5 24 4 5 5 5 5 24
127

44 4 5 5 5 4 23 4 5 5 5 4 23
45 3 3 4 3 4 17 3 3 4 3 4 17
46 5 4 5 4 5 23 5 4 5 4 5 23
47 5 5 5 5 4 24 5 5 5 5 4 24
48 4 5 4 5 4 22 4 5 4 5 4 22
49 5 5 5 5 5 25 5 5 5 5 5 25
50 5 4 5 5 4 23 5 4 5 5 4 23
51 5 4 5 5 4 23 5 4 5 5 4 23
52 5 4 5 4 5 23 5 4 5 4 5 23
53 5 5 5 4 5 24 5 5 5 4 5 24
54 5 4 5 4 5 23 5 4 5 4 5 23
55 5 4 3 5 5 22 5 4 3 5 5 22
56 5 4 5 5 4 23 5 4 5 5 4 23
57 5 4 3 4 3 19 5 4 3 4 3 19
58 4 5 5 3 4 21 4 5 5 3 4 21
59 5 5 5 5 5 25 5 5 5 5 5 25
60 5 5 5 5 5 25 5 5 5 5 5 25
61 4 5 5 5 5 24 4 5 5 5 5 24
62 4 5 5 5 5 24 4 5 5 5 5 24
63 5 5 5 5 5 25 5 5 5 5 5 25
64 5 5 5 5 5 25 5 5 5 5 5 25
65 5 2 2 2 2 13 2 2 2 2 2 10
66 5 5 5 5 5 25 5 5 5 5 5 25
67 5 5 5 4 5 24 5 5 5 5 5 25
68 2 4 5 3 2 16 2 2 5 2 2 13
69 5 5 5 5 5 25 5 5 5 5 5 25
70 5 4 5 5 4 23 5 5 5 5 5 25
71 5 5 5 5 5 25 5 5 5 5 5 25
72 5 5 5 5 5 25 5 5 5 5 5 25
73 2 4 5 4 4 19 5 5 5 4 5 24
74 2 5 4 3 3 17 2 2 3 3 2 12
75 4 4 4 3 3 18 2 2 2 3 2 11
76 2 5 2 4 4 17 2 5 5 4 2 18
77 5 5 5 5 4 24 5 5 5 5 5 25
78 5 5 5 5 5 25 5 5 5 5 5 25
79 5 4 5 5 4 23 5 4 4 5 5 23
80 2 2 4 2 2 12 2 2 3 2 2 11
81 5 5 5 5 4 24 5 5 5 5 5 25
82 5 5 5 4 5 24 5 5 5 4 5 24
83 3 4 5 3 4 19 5 4 5 3 4 21
84 5 3 5 5 5 23 5 3 5 5 5 23
85 3 3 2 5 5 18 5 5 5 5 5 25
86 2 3 3 3 4 15 2 2 2 3 2 11
87 5 4 5 5 4 23 5 4 5 5 5 24
88 5 5 5 5 4 24 5 5 5 5 5 25
89 5 5 4 5 5 24 5 5 5 5 5 25
90 5 4 5 5 5 24 5 3 5 5 5 23
91 5 4 5 4 5 23 5 5 5 5 5 25
128

92 5 5 5 4 5 24 5 5 5 5 5 25
93 5 5 5 4 5 24 5 5 5 5 5 25
94 5 4 5 4 5 23 5 5 5 5 5 25
95 5 5 5 5 5 25 5 5 5 4 5 24
96 5 3 5 2 2 17 2 2 2 5 2 13

keputusan Menabung
No Total_Y
Y1 Y2 Y3 Y4 Y5
1 4 5 3 5 4 21
2 3 5 2 5 4 19
3 3 5 4 5 4 21
4 4 5 5 5 4 23
5 5 5 5 5 4 24
6 3 5 5 5 4 22
7 3 3 5 4 3 18
8 2 5 4 5 2 18
9 3 5 3 3 3 17
10 3 3 4 4 3 17
11 4 5 2 4 4 19
12 3 5 5 3 5 21
13 3 5 5 5 3 21
14 4 3 4 4 5 20
15 3 5 4 4 3 19
16 3 3 4 5 3 18
17 4 4 5 4 4 21
18 2 4 3 5 4 18
19 3 4 4 4 3 18
20 5 5 5 4 3 22
21 3 5 5 5 3 21
22 4 4 5 4 3 20
23 3 5 5 4 4 21
24 3 5 4 4 3 19
25 4 4 5 4 3 20
26 4 5 5 4 3 21
27 4 4 5 5 4 22
28 4 5 3 4 3 19
29 3 5 5 4 3 20
30 3 5 5 4 5 22
31 5 3 5 3 5 21
32 3 5 3 4 5 20
33 3 4 5 4 3 19
34 5 5 5 5 3 23
35 4 5 5 4 3 21
36 5 4 5 4 3 21
37 5 5 5 5 5 25
38 5 4 5 4 5 23
39 5 5 4 4 3 21
129

40 4 5 5 4 3 21
41 5 5 5 4 3 22
42 5 5 5 5 4 24
43 3 5 4 4 3 19
44 3 4 4 5 3 19
45 4 4 3 4 2 17
46 4 5 5 5 4 23
47 3 5 3 4 2 17
48 5 5 4 5 4 23
49 4 5 5 4 4 22
50 5 5 5 3 5 23
51 5 5 5 4 3 22
52 4 4 4 4 3 19
53 5 4 3 5 4 21
54 5 5 4 5 4 23
55 5 5 5 5 5 25
56 5 5 4 5 5 24
57 4 4 5 5 5 23
58 5 5 5 4 5 24
59 5 5 3 5 5 23
60 5 5 5 5 5 25
61 5 5 5 5 5 25
62 5 5 5 5 5 25
63 5 5 5 5 5 25
64 5 5 3 5 5 23
65 5 5 5 5 5 25
66 5 5 5 5 5 25
67 5 5 5 3 5 23
68 5 5 5 5 5 25
69 2 4 4 3 5 18
70 4 3 4 4 3 18
71 5 5 3 5 5 23
72 5 5 5 5 5 25
73 4 5 5 5 4 23
74 4 4 5 5 2 20
75 3 3 4 4 2 16
76 5 5 5 5 5 25
77 5 5 5 5 5 25
78 5 5 5 5 5 25
79 5 5 5 5 5 25
80 5 5 5 4 5 24
81 4 4 5 2 4 19
82 2 4 5 3 3 17
83 2 4 4 5 2 17
84 2 5 2 5 2 16
85 5 5 5 5 5 25
86 2 3 4 2 5 16
87 5 4 5 4 5 23
130

88 3 4 4 3 5 19
89 5 5 5 5 5 25
90 5 5 5 5 5 25
91 4 5 5 5 5 24
92 5 5 5 5 5 25
93 5 5 4 5 5 24
94 5 5 5 5 5 25
95 5 5 5 3 5 23
96 5 5 5 4 5 24

Lampiran 4: Karakteristik Responden

1. Jenis Kelamin

Jenis Kelamin
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid Laki-Laki 63 65.6 65.6 65.6
Perempuan 33 34.4 34.4 100.0
Total 96 100.0 100.0

2. Usia

Usia
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid 20-22 17 17.7 17.7 17.7
26-30 44 45.8 45.8 63.5
31->35 35 36.5 36.5 100.0
Total 96 100.0 100.0

3. Pekerjaan

Pekerjaan
Frequ Percent Valid Cumulative
ency Percent Percent
Valid Pelajar/Mahasisa 6 6.3 6.3 6.3
Wirasswasta/Pedagang 47 49.0 49.0 55.2
Petani/Pelaut 28 29.2 29.2 84.4
PNS 6 6.3 6.3 90.6
Lain/Lain 9 9.4 9.4 100.0
131

Total 96 100.0 100.0

4. Lama Menjadi Anggota

Lama Menjadi Anggota


Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid < 1 Tahun 17 17.7 17.7 17.7
2-5 Tahun 44 45.8 45.8 63.5
6-10 Tahun 35 36.5 36.5 100.0
Total 96 100.0 100.0

Lampiran 5: Tanggapan Responden

1. Sikap (X1)

X1.1
Frequenc Percent Valid Cumulative
y Percent Percent
Valid Tidak Setuju 7 7.3 7.3 7.3
Netral 7 7.3 7.3 14.6
Setuju 21 21.9 21.9 36.5
Sangat Setuju 61 63.5 63.5 100.0
Total 96 100.0 100.0

X1.2
Frequenc Percent Valid Cumulative
y Percent Percent
Valid Tidak Setuju 3 3.1 3.1 3.1
Netral 7 7.3 7.3 10.4
Setuju 36 37.5 37.5 47.9
Sangat Setuju 50 52.1 52.1 100.0
Total 96 100.0 100.0

X1.3
Frequenc Percent Valid Cumulative
y Percent Percent
Valid Tidak Setuju 3 3.1 3.1 3.1
Netral 4 4.2 4.2 7.3
132

Setuju 22 22.9 22.9 30.2


Sangat Setuju 67 69.8 69.8 100.0
Total 96 100.0 100.0
X1.4
Frequenc Percent Valid Cumulative
y Percent Percent
Valid Tidak Setuju 7 7.3 7.3 7.3
Netral 16 16.7 16.7 24.0
Setuju 24 25.0 25.0 49.0
Sangat Setuju 49 51.0 51.0 100.0
Total 96 100.0 100.0

X1.5
Frequenc Percent Valid Cumulative
y Percent Percent
Valid Tidak Setuju 4 4.2 4.2 4.2
Netral 10 10.4 10.4 14.6
Setuju 46 47.9 47.9 62.5
Sangat Setuju 36 37.5 37.5 100.0
Total 96 100.0 100.0

2. Gaya Hidup (X2)

X2.1
Frequenc Percent Valid Cumulative
y Percent Percent
Valid Tidak Setuju 8 8.3 8.3 8.3
Netral 5 5.2 5.2 13.5
Setuju 20 20.8 20.8 34.4
Sangat Setuju 63 65.6 65.6 100.0
Total 96 100.0 100.0

X2.2
Frequenc Percent Valid Cumulative
y Percent Percent
Valid Tidak Setuju 8 8.3 8.3 8.3
Netral 4 4.2 4.2 12.5
Setuju 32 33.3 33.3 45.8
133

Sangat Setuju 52 54.2 54.2 100.0


Total 96 100.0 100.0

X2.3
Frequenc Percent Valid Cumulative
y Percent Percent
Valid Tidak Setuju 4 4.2 4.2 4.2
Netral 7 7.3 7.3 11.5
Setuju 23 24.0 24.0 35.4
Sangat Setuju 62 64.6 64.6 100.0
Total 96 100.0 100.0

X2.4
Frequenc Percent Valid Cumulative
y Percent Percent
Valid Tidak Setuju 4 4.2 4.2 4.2
Netral 12 12.5 12.5 16.7
Setuju 25 26.0 26.0 42.7
Sangat Setuju 55 57.3 57.3 100.0
Total 96 100.0 100.0

X2.5
Frequenc Percent Valid Cumulative
y Percent Percent
Valid Tidak Setuju 8 8.3 8.3 8.3
Netral 6 6.3 6.3 14.6
Setuju 37 38.5 38.5 53.1
Sangat Setuju 45 46.9 46.9 100.0
Total 96 100.0 100.0

3. Keputusan Menabung (Y)

Y1
Frequenc Percent Valid Cumulative
y Percent Percent
Valid Tidak Setuju 7 7.3 7.3 7.3
Netral 23 24.0 24.0 31.3
Setuju 22 22.9 22.9 54.2
134

Sangat Setuju 44 45.8 45.8 100.0


Total 96 100.0 100.0

Y2
Frequency Percent Valid Cumulative
Percent Percent
Valid Netral 8 8.3 8.3 8.3
Setuju 21 21.9 21.9 30.2
Sangat Setuju 67 69.8 69.8 100.0
Total 96 100.0 100.0

Y3
Frequenc Percent Valid Cumulative
y Percent Percent
Valid Tidak Setuju 3 3.1 3.1 3.1
Netral 11 11.5 11.5 14.6
Setuju 22 22.9 22.9 37.5
Sangat Setuju 60 62.5 62.5 100.0
Total 96 100.0 100.0

Y4
Frequenc Percent Valid Cumulative
y Percent Percent
Valid Tidak Setuju 2 2.1 2.1 2.1
Netral 9 9.4 9.4 11.5
Setuju 36 37.5 37.5 49.0
Sangat Setuju 49 51.0 51.0 100.0
Total 96 100.0 100.0

Y5
Frequenc Percent Valid Cumulative
y Percent Percent
Valid Tidak Setuju 7 7.3 7.3 7.3
Netral 28 29.2 29.2 36.5
Setuju 19 19.8 19.8 56.3
Sangat Setuju 42 43.8 43.8 100.0
Total 96 100.0 100.0
135

Lampiran 6: Uji Validitas

1. Sikap (X1)

Correlations
X1.1 X1.2 X1.3 X1.4 X1.5 Total_
X1
X1.1 Pearson 1 .343** .388** .464** .418** .737**
Correlation
Sig. (2-tailed) .001 .000 .000 .000 .000
N 96 96 96 96 96 96
X1.2 Pearson .343** 1 .367** .539** .389** .715**
Correlation
Sig. (2-tailed) .001 .000 .000 .000 .000
N 96 96 96 96 96 96
X1.3 Pearson .388** .367** 1 .313** .304** .626**
Correlation
Sig. (2-tailed) .000 .000 .002 .003 .000
N 96 96 96 96 96 96
X1.4 Pearson .464** .539** .313** 1 .545** .811**
Correlation
Sig. (2-tailed) .000 .000 .002 .000 .000
N 96 96 96 96 96 96
X1.5 Pearson .418** .389** .304** .545** 1 .730**
Correlation
Sig. (2-tailed) .000 .000 .003 .000 .000
N 96 96 96 96 96 96
Total_ Pearson .737** .715** .626** .811** .730** 1
X1 Correlation
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000
N 96 96 96 96 96 96
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

2. Gaya Hidup (X2)

Correlations
X2.1 X2.2 X2.3 X2.4 X2.5 Total_
X2
X2.1 Pearson 1 .604** .611** .551** .741** .862**
136

Correlation

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000


N 96 96 96 96 96 96
X2.2 Pearson .604** 1 .669** .520** .586** .826**
Correlation
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000
N 96 96 96 96 96 96
X2.3 Pearson .611** .669** 1 .407** .646** .807**
Correlation
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000
N 96 96 96 96 96 96
X2.4 Pearson .551** .520** .407** 1 .537** .736**
Correlation
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000
N 96 96 96 96 96 96
X2.5 Pearson .741** .586** .646** .537** 1 .860**
Correlation
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000
N 96 96 96 96 96 96
** ** ** ** **
Total_ Pearson .862 .826 .807 .736 .860 1
X2 Correlation
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000
N 96 96 96 96 96 96
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

3. Keputusan Menabung (Y)

Correlations
Y1 Y2 Y3 Y4 Y5 Total_
Y
Y1 Pearson 1 .342** .359** .275** .520** .825**
Correlation
Sig. (2-tailed) .001 .000 .007 .000 .000
N 96 96 96 96 96 96
Y2 Pearson .342** 1 .072 .352** .243* .569**
Correlation
137

Sig. (2-tailed) .001 .486 .000 .017 .000


N 96 96 96 96 96 96
Y3 Pearson .359** .072 1 -.019 .253* .539**
Correlation
Sig. (2-tailed) .000 .486 .851 .013 .000
N 96 96 96 96 96 96
Y4 Pearson .275** .352** -.019 1 .084 .482**
Correlation
Sig. (2-tailed) .007 .000 .851 .418 .000
N 96 96 96 96 96 96
Y5 Pearson .520** .243* .253* .084 1 .721**
Correlation
Sig. (2-tailed) .000 .017 .013 .418 .000
N 96 96 96 96 96 96
Total Pearson .825** .569** .539** .482** .721** 1
_Y Correlation
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000
N 96 96 96 96 96 96
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Lampiran 7: Uji Reliabilitas

1. Sikap (X1)
Reliability Statistics
Cronbach's N of Items
Alpha

.775 5

2. Gaya Hidup (X2)


Reliability Statistics
Cronbach's N of Items
Alpha

.877 5
138

3. Keputusan Menabung (Y)


Reliability Statistics
Cronbach's N of Items
Alpha

.631 5

Lampiran 8: Uji Asumsi Klasik


1. Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test


Unstandardized
Residual

N 96

Normal Parametersa,b Mean .0000000

Std. Deviation 2.66283785


Most Extreme Differences Absolute .088

Positive .085
Negative -.088
Test Statistic .088

Asymp. Sig. (2-tailed) .066c

a. Test distribution is Normal.


139

b. Calculated from data.

c. Lilliefors Significance Correction.

2. Uji Multikolinearitas

Coefficientsa
Model Unstandardized Standa t Sig. Collinearity
Coefficients rdized Statistics
Coeffi
cients
B Std. Beta Toler VIF
Error ance
1 (Constant) 17.812 .247 72.197 .000
Sikap .074 .021 .349 3.535 .001 .291 3.438
Gaya .096 .017 .543 5.490 .000 .291 3.438
Hidup
a. Dependent Variable: Keputusan Menabung

3. Uji Heteroskedastisitas
140

Coefficientsa
Model Unstandardized Standardiz t Sig.
Coefficients ed
Coefficient
s
B Std. Beta
Error
1 (Constant) 4.593 1.011 4.542 .000
Sikap -.048 .085 -.104 -.559 .577
Gaya Hidup -.059 .072 -.154 -.826 .411
a. Dependent Variable: ABS_RES

4. Uji Autokorelasi

Model Summaryb
Model R R Adjusted Std. Error of Durbin-
Square R Square the Estimate Watson

1 .879a .773 .765 .31011 1.814


a. Predictors: (Constant), Gaya Hidup, Sikap
b. Dependent Variable: Keputusan Menabung

Lampiran 9: Pengujian Hipotesis

1. Uji Linear Berganda

Coefficientsa
Model Unstandardized Standardized t Sig.
Coefficients Coefficients
B Std. Error Beta
1 (Constant) 17.812 .247 72.197 .000
Sikap .074 .021 .349 3.535 .001
Gaya Hidup .096 .017 .543 5.490 .000
a. Dependent Variable: Keputusan Menabung
141

2. Uji Signifikansi Secara Simultan (Uji-F)

ANOVAa
Model Sum of df Mean F Sig.
Squares Square
1 Regression 28.373 2 14.186 129.458 .000b
Residual 10.191 93 .110
Total 38.564 95
a. Dependent Variable: Keputusan Menabung
b. Predictors: (Constant), Gaya Hidup, Sikap

3. Uji Signifikansi Secara Parsial (Uji-T)

Coefficientsa
Model Unstandardized Standardized t Sig.
Coefficients Coefficients
B Std. Error Beta
1 (Constant) 17.812 .247 72.197 .000
Sikap .074 .021 .349 3.535 .001
Gaya Hidup .096 .017 .543 5.490 .000
a. Dependent Variable: Keputusan Menabung

4. Koefisien Determinasi R2

Model Summary
Model R R Square Adjusted R Std. Error of
Square the Estimate

1 .858a .736 .730 .33103

a. Predictors: (Constant), Gaya Hidup, Sikap


142

Lampiran 10 : Surat Tugas Pembimbing


143

Lampiran 11 : Kartu Bimbingan


144

Lampiran 12 : Surat Izin Penelitian


145

Lampiran 13 : Surat Keterangan Telah Meneliti


146

Lampiran 14 : Surat Keterangan Plagiarism


147

Lampiran 15: Dokumentasi Penelitian


148

Lampiran 16: Struktur Pengawas dan Pengurus

Lampiran 17: Struktur Pengurus KSPPS Nuri Jatim Cabang Batumarmar


149

Lampiran 18: Brousur KSPPS Nuri Jatim


150

Lampiran 19 Riwayat Hidup

RIWAYAT HIDUP

Sony Erlangga lahir di Kabupaten Pamekasan, Jawa

Timur, tepatnya di Desa Tamberu Agung, Kecamatan

Batumarmar, Kabupaten Pamekasan, Sony Erlangga

merupakan anak pertama dari dua bersaudara dari

pasangan suami istri Bapak Mohammad Salehuddin dan

Ibu Sumiati. Peneliti menyelesaikan pendidikan dasar di

SDN 1 Tamberu Agung, Kecamatan Batumarmar, dan Lulus pada tahun 2011 dan

melanjutkan di SMPN1 Batumarmar, Kecamatan batumarmar, dan Lulus pada

tahun 2014, kemudian melanjutkan di SMKN1 Pasean, Kecamatan Pasean, dan

Lulus pada tahun 2017. Lalu melanjutkan di Institut Agama Islam Negeri Madura

di Program Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam. Peneliti juga aktif dibeberapa

ormawa seperti DEMA FEBI, UKM PSBD, UKM MUSIK dan PMII.

Anda mungkin juga menyukai