SKRIPSI
OLEH
SONY ERLANGGA
NIM. 20170703021203
2022
PENGARUH SIKAP DAN GAYA HIDUP TERHADAP KEPUTUSAN
MENABUNG ANGGOTA KSPPS NURI JATIM CABANG
BATUMARMAR KABUPATEN PAMEKASAN
SKRIPSI
OLEH
SONY ERLANGGA
NIM. 20170703021203
2022
1
2
3
4
ABSTRAK
Sony Erlangga, 2022, Pengaruh Sikap dan Gaya Hidup terhadap Keputusan
Menabung Anggota KSPPS Nuri Jatim Cabang Batumarmar Kabupaten
Pamekasan, Skripsi, Program Studi Perbankan Syariah, Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Islam, Dosen Pembimbing: Dr. Farid Firmansyah, MM.
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr Wb.
Bismillahirrahmaanirrahiim
beserta salam semoga tetap tercurah limpahkan kepada junjungan nabi besar kita,
Nabi Muhammad SAW. Yang telah membawa manusia dari dunia jahiliyah
memperoleh gelar sarjana (SE). Penulis menyadari bahwa skripsi ini mempunyai
banyak kekurangan, oleh karena itu kritikan dan saran yang membangun dari
sampaikan kepada semua pihak yang telah berperan dalam penyusunan skripsi ini.
Semoga Allah SWT, senantiasa meridhai segala usaha kita. Skripsi ini dapat
selesai atas bantuan beberapa pihak, oleh sebab itu izinkanlah peneliti
2. Dr. H. Zainal Abidin, M.E.I, selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Islam
3. Khotibul Umam, M.E.I, selaku Ketua Program Studi Perbankan Syariah IAIN
Madura
6
5. Segenap Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Perbankan Syariah Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Islam, yang telah membekali berbagai ilmu pengetahuan
6. Kedua orang tua yaitu Bapak Saleh dan Ibu Sumiati yang telah mendoakan,
7. Sahabat seperjuangan Shelliyana, fiqi, ride’i, anis, hafed yang tidak dapat saya
Saya sebagai peneliti berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi para
Sony Erlangga
Nim. 20170703021203
7
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN SAMPUL ................................................................................... i
HALAMAN JUDUL . .................................................................................... ii
HALAMAN PERSETUJUAN ...................................................................... iii
HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ iv
ABSTRAK ...................................................................................................... v
KATA PENGANTAR .................................................................................... vi
DAFTAR ISI................................................................................................... viii
DAFTAR TABEL .......................................................................................... x
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xii
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xiii
BAB I PENDAHULUAN ......................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah ............................................................ 1
B. Rumusan Masalah ..................................................................... 10
C. Tujuan Penelitian ....................................................................... 11
D. Asumsi Penelitian ...................................................................... 11
E. Hipotesis Penelitian ................................................................... 12
F. Kegunaan Penelitian .................................................................. 13
G. Ruang Lingkup Penelitian ......................................................... 15
H. Definisi Istilah ........................................................................... 17
I. Kajian Penelitian Terdahulu ...................................................... 18
BAB II KAJIAN PUSTAKA ..................................................................... 23
A. Tinjauan Tentang Perilaku Konsumen ...................................... 23
B. Tinjauan Tentang Sikap ............................................................. 27
C. Tinjauan Tentang Gaya Hidup .................................................. 35
D. Tinjauan Tentang Keputusan Menabung................................... 41
E. Hubungan Antar Variabel.......................................................... 50
BAB III METODE PENELITIAN ............................................................ 52
A. Rancangan Penelitian ................................................................ 52
8
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
BAB I
PENDAHULUAN
di sebut Koperasi Jasa Keuangan Syariah (KJKS) terlahir dari Baitul Maal wat
Tamwil (BMT) merupakan suatu lembaga yang mempunyai dua istilah yaitu
Baitul Mal dan Baitul Tamwil, baitul mal lebih mengarah pada usaha-usaha
pengumpulan dan penyaluran dana yang non-profit seperti zakat, infak, dan
sedekah, adapun Baitul Tamwil sebagai usaha pengumpulan dan penyaluran dana
merupakan entitas keuangan mikro syariah yang unik dan spesifik khas indonesia,
ganda yaitu sebagai lembaga bisnis (Tamwil) dan disisi yang lain melakukan
terlebih dahulu Dasar Hukum untuk BMT, pendirian BMT di indonesia diilhami
Nomor 23 Tahun 2014, selain itu berlakunya UU No. 21/2011 tentang Otoritas
1
Sukmayadi, Koperasi Syariah Dari Teori Untuk Praktek (Bandung: Alfabeta, 2020), 26-28.
14
Jasa Keuangan dan UU No. 1/2013 penerbitan Permenkop dan UKM No. 16/2015
tentang Usaha Simpan Pinjam dan Pembiayaan Syariah oleh koperasi sebagai
KSPPS/USPPS Koperasi.2
Nuri Jawa Timur Cabang Batumarmar, yang telah banyak menorehkan Prestasi
diantaranya yaitu Koperasi Berprestasi 2016 dari Dinas Koperasi Jawa Timur,
Koperasi Berprestasi dari Kementerian Koperasi dan UKM, serta Sertifikat ISO
BSI pada tahun 2017 dan Koperasi Berprestasi tahun 2019 dari Kementerian
Koperasi dan UKM RI.3 Koperasi ini kegiatan usaha menghimpun dana dalam
dari dan untuk anggota atau calon anggota, KSPPS Nuri Jatim memiliki 22
KSPPS Nuri Jatim Cabang Batumarmar memiliki dua produk yaitu produk
2
Sukmayadi, 28.
3
Khoyrul Umam Syarif, “Koperasi Syariah Nuri (KSN) Jawa Timur, Lahir Dari Alumni Banyak
Torehkan Prestasi,” Kabar Madura, diakses dari https://kabarmadura.id/koperasi-syariah-nuri-ksn-
jawa-timur-lahir-dari-alumni-banyak-torehkan-prestasi/, pada tanggal 12 September 2021 pukul
22:04.
15
April 2010, pada tahun 2014 pengurus mengajukan alih bina kepada Dinas
Koperasi dan UKM Provinsi Jawa Timur dan selanjutnya berdasarkan pengesahan
Akta Perubahan Anggaran Dasar dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur Nomor:
binaan Pemerintah Provinsi Jawa Timur melalui Dinas Koperasi dan UKM
Provinsi Jawa Timur, Pada 2019 resmi beralih status dari KSN Jatim menjadi
sebagai lembaga keuangan mikro syariah dan mempunyai peran penting dalam
satu pilar penting dalam proses intermediasi keuangan yang dibutuhkan oleh
masyarakat kecil dan menengah guna untuk konsumsi serta juga untuk
menyimpan hasil usaha mereka, oleh sebab itu KSPPS Nuri Jatim menjadi
diperoleh dari produk, anggota, pinjaman, oleh karenanya koperasi harus memiliki
Sementara untuk memperoleh dan menjual produk tersebut harus dikelola secara
baik dan jujur, dalam pelaksanaannya KSPPS Nuri Jatim memiliki berbagai
menggunakan akad yang sesuai dengan aturan syariah, sehingga masyarakat bisa
memilih beberapa alternatif dari produk yang disediakan oleh KSPPS Nuri Jatim.
4
Kspps Nuri Jatim, “Sekilas Sejarah,” diakses dari https://nurijatim.com/sekilas-sejarah/, Pada
tanggal 12 September 2021 pukul 22:18.
5
Abdul Rasyid, “Sekilas Tentang Lembaga Keuangan Mikro Syariah di Indoonesia,” Binus
University, diakses dari https://business-law.binus.ac.id/2017/03/31/sekilas-tentang-lembaga-
keuangan-mikro-syariah-di-indonesia/, Pada tanggal 12 September 2021 pukul 22:35.
16
syariah dan juga diikuti dengan pola pikir masyarakat yang selalu ingin diberikan
khususnya kaum milenial serta memberikan manfaat kepada segenap anggota dan
Hal ini berbanding terbalik dengan apa yang saya temukan dilapangan,
menurut ibu Halimah dan beberapa anggota KSPPS Nuri Jatim dalam wawancara
Cabang Batumarmar dari kerabat dan tetangganya, hal ini karena dari KSPPS
Nuri Jatim kurang bersosialisasi terutama dilingkungan KSPPS Nuri Jatim itu
sendiri, mengingat anggota dilingkungan KSPPS Nuri Jatim adalah petani, pelaut.
6
Khoyrul Umam Syarif, “Koperasi Syariah Nuri (KSN) Jawa Timur, Lahir Dari Alumni Banyak
Torehkan Prestasi,” Kabar Madura, diakses dari https://kabarmadura.id/koperasi-syariah-nuri-ksn-
jawa-timur-lahir-dari-alumni-banyak-torehkan-prestasi/, pada tanggal 12 September 2021 pukul
23:20.
17
Pendapat lainnya yaitu salah satu transaksi yang ada di KSPPS Nuri Jatim malah
dan menyeluruh secara umum calon anggota yang akan menabung tentu akan
dan memperhatikan bagaiaman sikap dan gaya hidup calon anggotanya sehingga
keputusan pembelian adalah membeli merek yang disukai, akan tetapi ada dua
faktor bisa berada diantara niat pembelian dan keputusan pembelian, faktor
pertama adalah faktor sikap orang lain dan faktor yang kedua adalah faktor situasi
7
Halimah, Anggota Ksn Jatim Cabang Batumarmar, wawancara langsung (22 mei 2021).
8
Vinna Sri Yuniarti, Perilaku Konsumen Teori dan Praktik (Bandung: Pustaka Setia, 2015), 46.
18
yang tidak diiharapkan.9 Keputusan anggota adalah elemen yang sangat penting
dalam menentukan pertumbuhan KSPPS Nuri Jatim agar tetap eksis dan mampu
referensi, keluarga, peran dan status), faktor pribadi (umur dan tahapan dalam
siklus hidup, pekerjaan, keadaan ekonomi, gaya hidup, kepribadian dan konsep
adalah hal yang sulit karena berkaitan langsung dengan perilaku mereka, apalagi
jika sebuah lembaga baik itu bank atau non-bank kurang sosialisasi terhadap
opini anggota yaitu sikap masyarakat terhadap adanya KSPPS Nuri Jatim sangat
beragam, sebagian masyarakat menerima adanya KSPPS Nuri Jatim dan sebagian
beranggapan bahwa di KSPPS Nuri Jatim adalah sama seperti bank-bank pada
umumnya, disisi lain masyarakat yang mengetahui dari anggota KSPPS Nuri
9
Philip Kotler dan Gary Amstrong, Prinsip-Prinsip Pemasaran Edisi Ke Duabelas Jilid 1
(Jakarta: Erlangga, 2006), 179.
10
Nugroho dan Setiadi, Perilaku Konsumen Perspektif Kontemporer Pada Motif, Tujuan, Dan
Keinginan Konsumen (Jakarta: Kencana, 2003), 10-14.
11
Nugroho dan Setiadi, 11.
19
Menurut anggota KSPPS Nuri Jatim yang saya temui beberapa orang
memiliki perbedaan pandangan terhadap KSPPS Nuri Jatim yang mana ada yang
menyatakan bahwa KSPPS Nuri Jatim sama dengan bank lainnya hanya saja beda
tertentu misalnya ketika mereka memiliki pendapatan yang lebih maka sebagian
darurat atau disimpan untuk masa tua dan tidak sedikit anggota yang menabung
secara spontanitas, anggota tersebut menabung tanpa ada rencana untuk membeli
memutuskan untuk menabung, disisi lain ada anggota yang menabung karena
untuk bertani dikemudian hari hal ini dilakukan karena dirasa lebih aman untuk
mana nantinya akan habis karena kebutuhan yang tidak terlalu penting.
Cabang Batumarmar tidak beda jauh dari bank konvensional, hal ini tentu
kurangnya informasi atau kurangnya sosialisasi dari KSPPS Nuri Jatim Cabang
Nuri Jatim sama saja dengan bank konvensional, tanggapan dari anggota inilah
12
Anggota, Anggota Ksn Jatim Cabang Batumarmar, wawancara langsung (16 September 2021).
20
yang terjadi karena beberapa anggota masih belum banyak menerima informasi
atau kurangnya sosialisasi dari pihak KSPPS Nuri Jatim Cabang Batumarmar.
secara konsisten menyukai atau tidak menyukai suatu objek atau gagasan.
(pikiran, perasaan, dan tindakan) ke dalam model tiga unsur sikap tripartite model
of attitude. Dalam skema ini sikap di pandang mengandung tiga komponen yang
terkait, yaitu kognisi (pengetahuan tentang objek), afeksi (evaluasi positif atau
Idak, diperoleh hasil bahwa sikap berpengaruh positif dan signifikan terhadap
keputusan menabung, hal ini didukung juga oleh hasil penelitian Siti Nur
konsumen, sikap, gaya hidup, pengetahuan. Gaya hidup perlu diketahui karena
pola hidup yang berhubungan dengan uang akan mempengaruhi keputusan untuk
13
Nugroho dan Setiadi, Perilaku Konsumen Perspektif Kontemporer Pada Motif, Tujuan, Dan
Keinginan Konsumen, (Jakarta: Kencana, 2003), 14.
21
menabung, gaya hidup secara luas didefinisikan sebagai cara hidup yang
dan apa yang mereka pikirkan tentang diri mereka sendiri dan juga dunia di
ekspresikan dalam aktifitas dalam minat, dan pendapatan serta opininya dalam
keputusan pembelian konsumen dengan variabel gaya hidup dapat dilihat dari
bahwa gaya hidup yang juga meliputi faktor aktifitas, minat dan opini memiliki
hubungan yang kuat dan positif terhadap keputusan pembelian .16 Gaya hidup
yang ada disekitar kita akan sangat mempengaruhi gaya hidup kita. Selain
kepribadian seseorang dan lingkungan yang ada disekitarnya faktor yang sangat
14
Nugroho dan Setiadi, 80-85.
15
Vinna Sri Yuniarti, Perilaku Konsumen Teori dan Praktik (Bandung: CV Pustaka Setia, 2015),
155.
16
Asyhar Fuad, “Pengaruh Faktor Gaya Hidup terhadap Keputusan Pembelian Konsumen di
Purworejo,” Universitas Muhammadiyah Purworejo (Purworejo 2015), 4.
22
peneliti menganggap tentang pengaruh sikap dan gaya hidup terhadap keputusan
menabung anggota KSPPS Nuri Jatim layak dan menarik untuk dilakukan
B. Rumusan Masalah
Pamekasan?
17
Fadilla, “Hubungan Antara Pendapatan dan Gaya Hidup Masyarakat Dalam Pandangan Islam.”
Jurnal Ilmu Syariah, 5 No. 1 (Juni 2017), 18.
23
C. Tujuan Penelitian
Dari rumusan masalah yang telah disusun diatas dapat diketahui tujuan
Pamekasan.
D. Asumsi Penelitian
Asumsi penelitian adalah anggapan dasar atau postulat tentang suatu hal
peneliti. Fungsi anggapan dasar dalam sebuah penelitian adalah sebagai landasan
Penelitian ini pada variabel keputusan menabung dipengaruhi oleh sikap19, gaya
18
Tim Penyusun Pedoman Karya Ilmiah, Pedoman Penulisan Karya Ilmiah, Edisi Revisi,
(Pamekasan: STAIN Press, 2015), 10.
19
Siti Nur Mu’alifatut Thoyibah, “Pengaruh Faktor Demografi dan Sikap Nasabah Terhadap
Keputusan Nasabah Menabung di BRI Syariah KCP Ponorogo” (Skripsi, Institut Agama Islam
Negeri Ponorogo, Ponorogo, 2020); Ninuk Arifah, “Pengaruh Pengetahuan, Kepercayaan dan
Sikap Anggota terhadap Keputusan Menabung di BMT (Studi Kasus di BMT Syamil Ampel
Boyolali)” (Skripsi, Institut Agama Islam Negeri Surakarta, Surakarta, 2018); Idak, “Pengaruh
Motivasi, Persepsi dan Sikap Nasabah terhadap Keputusan Nasabah Menabung di PT. Bank
Rakyat Indonesia (Persero), Tbk. Unit Baraka Kabupaten Enrekang” (Skripsi, Universitas Islam
Negeri Alauddin Makassar, Makassar, 2018).
24
Penelitian ini hanya menggunakan beberapa variabel independen yaitu sikap dan
gaya hidup, sedangkan variabel lain yang tidak digunakan dalam penelitian ini
E. Hipotesis Penelitian
baru didasarkan pada teori relevan belum didasarkan pada fakta-fakta empiris
yang diperoleh melalui pengumpulan data, jadi hipotesis juga dapat dinyatakan
20
Zubairi, “Tingkat Kepercayaan dan Gaya Hidup Masyarakat terhadap Keputusan Menabung di
Koperasi Simpan Pinjam Pembiayaan Syariah Baitulmal Watanwil Nuansa Umat Cabang
Pragaan” (Skripsi, Institut Agama Islam Negeri Madura, Pamekasan, 2018).
21
Siti Nur Mu’alifatut Thoyibah, “Pengaruh Faktor Demografi dan Sikap Nasabah Terhadap
Keputusan Nasabah Menabung di BRI Syariah KCP Ponorogo”.
22
Ninuk Arifah, “Pengaruh Pengetahuan, Kepercayaan dan Sikap Anggota terhadap Keputusan
Menabung di BMT (Studi Kasus di BMT Syamil Ampel Boyolali)”.
23
Zubairi, “Tingkat Kepercayaan dan Gaya Hidup Masyarakat terhadap Keputusan Menabung di
Koperasi Simpan Pinjam Pembiayaan Syariah Baitulmal Watanwil Nuansa Umat Cabang
Pragaan”; Ninuk Arifah, “Pengaruh Pengetahuan, Kepercayaan dan Sikap Anggota terhadap
Keputusan Menabung di BMT (Studi Kasus di BMT Syamil Ampel Boyolali)”.
24
Idak, “Pengaruh Motivasi, Persepsi dan Sikap Nasabah terhadap Keputusan Nasabah Menabung
di PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk. Unit Baraka Kabupaten Enrekang”.
25
Idak, “Pengaruh Motivasi, Persepsi dan Sikap Nasabah terhadap Keputusan Nasabah Menabung
di PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk. Unit Baraka Kabupaten Enrekang”.
26
Sugiyono, Metodologi Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D (Bandung: Alfabeta, 2010),
64.
25
H1: Terdapat pengaruh yang signifikan antara sikap dan gaya hidup terhadap
Kabupaten Pamekasan.
H2: Terdapat pengaruh positif dan signifikan antara sikap terhadap keputusan
Pamekasan.
H3: Terdapat pengaruh positif dan signifikan antara gaya hidup terhadap
Kabupaten Pamekasan.
F. Kegunaan Penelitian
kontribusi yang berguna dan bermanfaat oleh berbagai pihak yang terkait, adapun
suatu manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini secara teoritis maupun
a. Bagi Peneliti
sikap dan gaya hidup terhadap keputusan menabung anggota Koperasi Simpan
Kabupaten Pamekasan.
26
serta referensi bagi penelitian selanjutnya yang lebih relevan. Serta dapat
pengaruh sikap dan gaya hidup terhadap keputusan menabung anggota Koperasi
Simpan Pinjam dan Pembiayaan Syariah Nuri Jawa Timur Cabang Batumarmar
2. Secara Praktis
Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan acuan
bagi Koperasi Simpan Pinjam dan Pembiayaan Syariah Nuri Jawa Timur dalam
mengetahui seberapa besar pengaruh sikap dan gaya hidup terhadap keputusan
menabung. Selain itu diharapkan dapat menjadi evaluasi bagi Koperasi Simpan
Pinjam dan Pembiayaan Syariah Nuri Jawa Timur agar lebih meningkatkan lagi
performa dan kualitas dari koperasi syariah nuri itu sendiri, supaya anggota
ataupun masyarakat lebih optimal lagi dalam memilih pilihannya di KSPPS Nuri
Jatim.
27
keputusan menabung.
atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu antara satu dan lainnya yang telah
ditentukan oleh peneliti untuk dipelajari dan dicari informasi yang terkait
penelitian ini yaitu, sikap (Variabel X1), gaya hidup (Variabel X2), Dan keputusan
Menabung (Variabel Y). Agar penelitian yang dilakukan lebih fokus dan terarah,
maka perlu adanya batasan mengenai materi yang akan diteliti sesuai dengan
27
Lijan Poltak Sinambela, Metodologi Penelitian Kuantitati (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2014), 46.
28
Nugroho dan Setiadi, Perilaku Konsumen Perspektif Kontemporer Pada Motif, Tujuan, dan
Keinginan Konsumen, 147.
28
1) Aktivitas
2) Minat
3) Opini
diteliti adalah.30
1) Pengenalan masalah
2) Pencarian informasi
3) Evaluasi alternatif
4) Keputusan pembelian
syariah nuri jawa timur (KSPPS Nuri Jatim Cabang Batumarmar Kabupaten
Pamekasan), yang beralamat di Jl. Raya Tamberu, Karang Timur, Desa Belaban,
menjadi sumber penelitian ini adalah data kuisioner yang merupakan teknik
29
Vinna Sri Yuniarti, Perilaku Konsumen Teori dan Praktik (Bandung: Pustaka Setia, 2015), 155.
30
Philip Kotler dan Kevin Lane Keller, Manajemen Pemasaran (Jakarta: Erlangga, 2013), 185.
29
H. Definisi Istilah
mempunyai kesamaan pendapat terhadap makna yang akan diteliti. Hal ini agar
menimbulkan asumsi lain. Berikut istilah yang dinilai perlu untuk didefinisikan.
1. Pengaruh adalah daya yang ada atau timbul dari sesuatu seperti orang, benda
2. Sikap merupakan kecenderungan yang dipelajari, ini berarti bahwa sikap yang
langsung mengenai produk, informasi secara lisan yang diperoleh dari orang
lain atau terpapar oleh iklan di media masa, internet dan berbagai bentuk
pemasaran langsung. Sikap mungkin dihasilkan dari perilaku tetapi sikap tidak
3. Gaya hidup adalah pola hidup seseorang di dunia yang diekspresikan dalam
tetapi ada dua faktor bisa berada diantara niat pembelian dan keputusan
31
Pranala, “Pengaruh”, Kamus Besar Bahasa Indonesia, diakses dari https://kbbi.web.id/pengaruh,
pada 02 februari 2021 pukul 11:27.
32
Anang Firmansyah, Perilaku Konsumen (Sikap dan Pemasaran) (Yogyakarta: Deepublish,
2018), 105.
33
Vinna Sri Yuniarti, Perilaku Konsumen Teori dan Praktik (Bandung: Pustaka Setia, 2015), 26.
30
pembelian. Faktor pertama adalah faktor sikap orang lain dan faktor yang
penelitian ini yaitu untuk menganalisis Pengaruh Sikap dan Gaya Hidup terhadap
Kabupaten Pamekasan.
pembatasan penelitian sebagai tolak ukur terhadap judul penelitian yang akan
berhubungan dengan tema “Pengaruh Sikap dan Gaya Hidup terhadap Keputusan
dari beberapa peneliti akan digunakan sebagai bahan referensi dan perbandingan
1. Idak dengan judul skripsi “Pengaruh Motivasi, Persepsi dan Sikap Nasabah
sebanyak 100 orang yang diambil dengan menggunakan rumus slovin, teknik
koefisien determinasi, uji asumsi klasik dan uji hipotesis (uji f dan uji t). Hasil
34
Philip Kotler dan Gary Amstrong, Prinsip-Prinsip Pemasaran Edisi Ke Duabelas Jilid 1
(Jakarta: Erlangga, 2006), 179.
31
penelitian ini menunjukkan bahwa nilai F hitung sebesar 29.034. Setelah itu
dibandingkan dengan nilai F tabel sebesar 2.36. Jadi dapat disimpulkan bahwa
F hitung > F tabel (29.034>2.36) dengan sig. F 0.000 < 0,10, ini berarti bahwa
motivasi diperoleh nilai t hitung sebesar sebesar 1.871 dengan nilai signifikansi
yaitu 0.064 < 0.10. Maka dapat disimpulkan bahwa penelitian ini mampu
2.283, sementara itu nilai t tabel distribusi 10 % (0.10) sebesar 1.66032 maka t
hitung > t tabel (2.283 > 1.66023) dengan nilai signifikan yaitu .025 < 0.10.
nilai t hitung sebesar 4.888, sementara itu nilai t tabel distribusi 10% (0.10)
sebesar 1.66023 maka t hitung > t tabel (4.888> 1.66023) dengan nilai
signifikan yaitu 0.000 < 0.10. Jadi dapat disimpulkan bahwa variabel sikap
Untuk menguji hipotesis keempat, dapat diketahui dengan melihat tabel di atas
32
signifikansi sebesar 0.000. oleh karena itu signifikansi lebih kecil dari 0.10
(0.000<0.10). Dari hasil tersebut dapat dilihat bahwa variabel yang paling
nasabah (x3).35
dijadikan sumber data adalah 100 nasabah. Hasil penelitian ini menunjukkan
bahwa terdapat pengaruh positif dan tidak signifikan antara faktor demografi
Ponorogo dengan nilai thitung < ttabel yaitu 0,203 < 1,985, terdapat pengaruh
negatif dan signifikan antara faktor demografi usia terhadap keputusan nasabah
menabung di BRI Syariah KCP Ponorogo dengan nilai thitung > ttabel yaitu -
2,199 > 1,985, terdapat pengaruh negatif dan tidak signifikan antara faktor
KCP Ponorogo dengan nilai thitung < ttabel yaitu -0,111 < 1,985, terdapat
nilai thitung < ttabel yaitu -1,635 < 1,985, terdapat pengaruh positif dan
nilai thitung > ttabel yaitu 9,057 > 1,985, terdapat pengaruh secara bersama-
sama antara faktor demografi dan sikap nasabah terhadap keputusan nasabah
menabung dengan nilai Fhitung > Ftabel yaitu 17,555 > 3,090.36
penelitian ini menunjukkan bahwa, (1) terdapat pengaruh secara simultan atau
menabung dengan nilai f-hitung lebih besar dari f-tabel yaitu 26.507>3,15. (2)
keputusan menabung (Y) dengan nilai t-hitung sebesar 2,039 > t-tabel 1.671.
(3) variabel gaya hidup (X2) berpengaruh positif signifikan terhadap variabel
keputusan menabung (Y) dengan nilai t-hitung sebesar 3.363 > t-tabel 1.671.
36
Siti Nur Mu’alifatut Thoyibah, “Pengaruh Faktor Demografi dan Sikap Nasabah Terhadap
Keputusan Nasabah Menabung di BRI Syariah KCP Ponorogo” (Skripsi, IAIN Ponorogo,
Ponorogo, 2020), 119-126.
37
Zubairi, “Tingkat Kepercayaan dan Gaya Hidup Masyarakat Terhadap Keputusan Menabung di
Koperasi Simpan Pinjam Pembiayaan Syariah Baitulmal Watanwil Nuansa Umat Cabang Pragaan”
(Skripsi, IAIN Madura, Pamekasan, 2018), 113-118.
34
Penelitian saat ini berjudul Pengaruh Sikap dan Gaya Hidup terhadap
Kabupaten Pamekasan. Dimana yang menjadi variabel adalah Sikap (X1), Gaya
Hidup (X2), dan Keputusan Menabung (Y). Adapun persamaan dan perbedaan
Tabel 1.1
Persamaan dan Perbedaan Penelitian Terdahulu dengan Peneliti
KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Pustaka
1. Kajian Teoritik
Menurut David L. Loudon dan Albert J. Della Bitta yang dikutip oleh
menghabiskan produk atau jasa, termasuk proses keputusan yang mendahului dan
mengevaluasi, dan menghabiskan produk dan jasa yang mereka harapkan akan
38
Rini Dwiastuti, Agustina Shinta, Riyanti Isaskar, Ilmu Perilaku Konsumen. (Malang, Universitas
Brawijaya Press, 2012), 2.
39
Nugroho dan Setiadi, Perilaku Konsumen Perspektif Kontemporer Pada Motif, Tujuan, Dan
Keinginan Konsumen (Jakarta: Kencana, 2003), 2.
40
Vinna Sri Yuniarti, Perilaku Konsumen Teori dan Praktik (Bandung: Pustaka Setia, 2015), 46.
23
24
secara amat rinci untuk menjawab pertanyaan mengenai apa yang dibeli
barang atau jasa dan dengan tindakan-tindakan pasca pembelian yaitu perasaan
puas atau tidak puas, konsumen akan melalui beberapa proses sebelum memilih
jenis barang atau jasa yang dipilih, produk yang memiliki nilai jual rendah tentu
akan melalui proses pengambilan keputusan yang lebih mudah dari pada produk
a) Pendekatan Interpretif
41
Sri Wigati, “Perilaku Konsumen dalam Perspektif Ekonomi Islam,” Dosen Fakultas Syariah
IAIN Sunan Ampel Surabaya 01, No. 01 (Juni, 2011), 25.
42
Anang Firmansyah, Perilaku Konsumen (Sikap dan Pemasaran) (Yogyakarta: Deepublish,
2018), 18.
25
mengenai makna suatu produk atau jasa bagi konsumen, serta perasaan yang
tersebut.
b) Pendekatan Tradisional
didukung dengan survei dengan tujuan untuk menguji hipotesa penelitian yang
dari pendekatan ini adalah untuk mengembangkan teori dan metode yang relatif
keputusan konsumen.
Abraham Maslow yaitu Teori Hierarki Kebutuhan Maslow. Teori tersebut berisi
tentang hierarki kebutuhan manusia yang kemudian diuji coba dengan model Ilmu
diterapkan oleh perusahaan baik dengan menggunakan salah satu dari pendekatan
masalah yang dihadapi, dengan pendekatan tersebut akan lebih mudah memahami
membelanjakan atau menyimpan dana yang tersedia, kapan waktu yang tepat
melakukan pembelian.
konsumen, berkenaan dengan tiap kategori produk atau jasa itu sendiri.
Produk)
atau dimana konsumen akan melaksanakan pembelian produk atau jasa tersebut.
43
Indah Wahyu Utami, Perilaku Konsumen Analisis Perilaku Konsumen Terhadap Keputusan
Pembelian (Surakarta: CV Pustaka Bengawan, 2017), 72.
27
Gaya)
merancang strategi agar perusahaan atau pemasar dapat mengetahui apa yang
b. Pengertian Sikap
tanggapan pada suatu objek baik disenangi maupun tidak disenangi secara
konsumen tentang suatu objek yang disukai atau tidak, sikap juga dapat
dari objek tersebut.45 Sikap merupakan kecenderungan yang dipelajari, ini berarti
bahwa sikap yang berkaitan dengan perilaku membeli terbentuk sebagai hasil dari
44
Anang Firmansyah, Perilaku Konsumen (Sikap dan Pemasaran) (Yogyakarta: Deepublish,
2018), 105.
45
Vinna Sri Yuniarti, Perilaku Konsumen Teori dan Praktik (Bandung: Pustaka Setia, 2015), 144.
28
tetapi sikap tidak sama dengan perilaku. Sikap dapat mendorong konsumen ke
seseorang pada pilihan atau kecenderungan terhadap suatu objek yang disenangi
atau tidak disenangi, dalam hal ini mungkin saja terbentuk sebagai hasil dari
dari orang lain atau terpapar oleh iklan di media, sikap terhadap merek tertentu
akan memengaruhi apakah konsumen jadi membeli atau tidakdan sikap positif
pembelian terhadap merek itu, tetapi sikap negatif akan menghalangi konsumen
melakukan pembelian.
1) Karakteristik Sikap
obyek, obyek tersebut bisa terkait dengan berbagai konsep konsumsi dan
pemasaran seperti produk, merek, iklan, harga, kemasan, penggunaan, media, dan
sebagainya.
46
Anang Firmansyah, Perilaku Konsumen (Sikap dan Pemasaran), 105.
47
Vinna Sri Yuniarti, Perilaku Konsumen Teori dan Praktik, 145.
29
b) Konsistensi
dari sikapnya.
Disebut sebagai karakteristik valance dari sikap. Hal ini berarti sikap
d) Intensitas Sikap
yang tepat.
yang dimilikinya.
keseluruhan atas suatu objek dan akan menentukan produk yang dipilih dan
persepsi akan berkembang pada konsumen, sikap yang berkaitan dengan perilaku
sikap mungkin dihasilkan dari perilaku tetapi sikap tidak sama dengan perilaku.
2) Fungsi-Fungsi Sikap
a) Fungsi Utilarian
produk.
48
Rinni Dwiastuti, Ilmu Perilaku Konsumen et al. (Malang, Universitas Brawijaya Press, 2012),
70.
31
d) Fungsi Pengetahuan
tergantung pada kondisi yang melingkupi seseorang, fungsi yang diperankan akan
mempengaruhi evaluasi secara keseluruhan terhadap suatu objek, fungsi ini akan
manfaat produk tersebut maka semakin baik konsumen mengetahui manfaat yang
baik dari produk tentu konsumen akan menentukan keputusan pembelian produk
tersebut.
Antara Lain:49
a) Pengalaman Pribadi
c) Direct Marketing
49
Rinni Dwiastuti, et al, 69.
32
d) Media Massa
e) Karakteristik Individu
a) Pengaruh Keluarga
b) Pengalaman Langsung
d) Pemasaran Langsung
50
Vinna Sri Yuniarti, Perilaku Konsumen Teori dan Praktik (Bandung: Pustaka Setia, 2015), 146-
147.
33
e) Kepribadian
sikap.
sasarannya dan melalui media tersebut dengan rancangan pesan yang tepat, sikap
yaitu pengalaman pribadi, pengaruh keluarga, media massa, kelompok teman dll,
baik akan membentuk sikap yang positif dan pengalaman yang kurang baik akan
membentuk sikap negatif, sikap terbentuk melalui proses sosial yang terjadi
tersebut terjadi didalam lingkungan keluarga, media massa, kelompok teman saat
terjadi proses sosial akan berhubungan timbal balik antara individ dan sekitarnya,
adanya interaksi dan hubungan tersebut kemudian membentuk pola sikap individu
dengan sekitarnya
4) Indikator Sikap
51
Anang Firmansyah, Perilaku Konsumen (Sikap dan Pemasaran) (Yogyakarta: Deepublish,
2018), 110.
34
a) Komponen Cognition
pengalaman langsung dengan objek sikap dan informasi yang berkaitan dari
sifat dan perilaku tertentu akan menimbulkan hasil-hasil tertentu. Dan kejelasan
pelanggan.
b) Komponen Affect
tertentu. Aspek perasaan ini meliputi emosi suasana hati dan kepuasan yang
kesetiaan pelanggan.
c) Komponen Conation
bahwa individu akan melakukan tindakan khusus atau berperilaku dengan cara
tertentu terhadap objek sikap tertentu. Dalam riset pemasaran dan konsumen
membeli.
affect atau perasaan dan maksud untuk membeli adalah komponen conation atau
tindakan, dari ketiga komponen sikap evaluasi merek adalah pusat dari telaah
Menurut Kotler dan Keller gaya hidup adalah pola hidup seseorang yang
Gaya hidup menurut Suratno dan Rismiati yang dikutip oleh Vinna Sri
Yuniarti merupakan pola hidup seseorang dalam dunia kehidupan sehari-hari yang
oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa gaya hidup adalah pola hidup seseorang
berbagai pilihan lainnya ketika memilih alternatif dalam satu kategori jenis
produk yang ada. Sedangkan dari perspektif pemasaran, konsumen yang memiliki
gaya hidup yang sama akan mengelompok dalam sendirinya ke dalam satu
52
Philip Kotler dan Kevin Lane Keller, Manajemen Pemasaran (Jakarta: Erlangga, 2013.) 175.
53
Vinna Sri Yuniarti, Perilaku Konsumen Teori dan Praktik (Bandung: CV Pustaka Setia, 2015),
27.
36
membelanjakan uangnya.54
dan apa yang mereka pikirkan tentang diri mereka sendiri dan juga dunia di
masyarakat lainnya. Bahkan dari masa ke masa gaya hidup suatu individu dan
kelompok masyarakat tertentu akan bergerak dinamis, amun demikian, gaya hidup
tidak cepat berubah sehingga pada kurun waktu tertentu gaya hidup relatif
permanen.
yang mencerminkan masalah apa yang sebenarnya yang ada di alam pikir
pelanggang yang cenderung berbaur dengan berbagai hal yang terkait dengan
masalah emosi dan psikologi konsumen, namun disisi lain gaya hidup merupakan
tersendiri walaupun demikian gaya hidup akan sangat relevan dengan usaha-usaha
Gaya hidup merupakan bagian dari aktivitas ekonomi. Gaya hidup dalam
54
Tatik Suryani, Perilaku Konsumen di Era Internet Implikasinya Pada Strategi Pemasaran
(Yogyakarta: Graha Ilmu, 2013), 57.
37
baik manfaat secara fisik, intelektual, spiritual atau material. Keinginan bersumber
dari hasrat manusia yang bersifat subjektif. Apabila keinginan dipenuhi maka
hasil yang diperoleh ialah dalam bentuk kepuasan, gaya hidup dalam perspektif
islam dilihat dari tindakan atau aktivitas pelaku ekonomi dalam memenuhi
diatur dalam Al-Qur’an dan Sunnah, gaya hidup dalam perspektif islam merujuk
pada kehidupan sejahtera dan memperoleh falah, perilaku seseorang tentu saja
ayat 67:56
َوالَّ ِذيْنَ اِذَآ ا َ ْنفَقُ ْوا لَ ْم يُس ِْرفُ ْوا َولَ ْم يَ ْقت ُ ُر ْوا َو َكانَ بَيْنَ ٰذ ِل َك قَ َوا ًما
Artinya "Dan (termasuk hamba-hamba Tuhan Yang Maha Pengasih) orang-orang yang
apabila menginfakkan (harta), mereka tidak berlebihan, dan tidak (pula) kikir, di
menyimpang dan tidak diinginkan, gaya hidup perspektif islam juga diatur dalam
Al-Qur’an dan Sunnah, gaya hidup dalam perspektif islam merujuk pada
kehidupan sejahtera dan memperoleh falah dari semua itu seorang konsumen
55
Novia Dwi Nastiti, “Perilaku Konsumen dan Gaya Hidup Dalam Perspektif Islam” Jurnal
Ekonomi dan Bisnis Islam, Vol 01, No. 01 (Maret 2020.)
56
Via Al-Qur'an Indonesia https://quran-id.com, Pada Tanggal, 12 September 2021, Pukul 13:45.
38
muslim harus mengerti tentang teori-teori terkait gaya hidup dalam perspektif
8 cluster konsumen yang unik dan potensial. Berikut adalah beberapa pengalaman
Tipe ini dapat dikatakan sebagai bapak ideal, kelompok ini harus
b) Tipe Ibu-Ibu
Tipe ini hampir sama dengan yang pertama hanya saja berbeda
gendernya, kelompok ini lebih suka melihat iklan. Kelompok ini menyukai
sangat mereka tekankan adalah aspirasi kelompok, mereka lebih menyukai nilai
kebersamaan.
57
Tatik Suryani, Perilaku Konsumen di Era Internet Implikasinya Pada Strategi Pemasaran
(Yogyakarta: Graha Ilmu, 2013), 63-65.
39
Kebanyakan dari wanita yang tinggal di desa dan tidak terlalu kaya, nilai
yang mereka kedepankan ialah cinta, keharmonisan dan damai. Kelompok ini
melihat orang lain penuh dengan persahabatan dan tidak mandang materialistis.
e) Tipe Pasrah
Tipe ini daya belinya relatif tidak tinggi, konsumen jenis ini juga punya
kebutuhan yang tak berbeda jauh dari segmen lain, apabila terkait dengan
kebutuhan primer dan sekunder. Sebenarnya yang berbeda hanya pada pemuasan
kebutuhan.
kejayaan dalam berkompetisi, bukan demi uang, tetapi karena tantangan. Segmen
ini banyak mengisi waktu luang dengan makan di luar, jalan-jalan dan berbelanja,
g) Tipe Gaul
dan membangun jejaring merupakan investasi masa depan, segmen ini lebih
belanja. Mereka lebih suka bicara topik-topik hangat yang lagi aktual, mereka tak
40
mudah terpengaruh oleh merk, pada umumnya mereka sukses karena bekerja
lingkungan ekonomi yang berubah, ini merupakan peluang bagi pemasar untuk
pasar, dari tipe-tipe gaya hidup konsumen di atas dapat diartikan bahwa implikasi
yang tepat yaitu menonjolkan nilai-nilai kekeluargaan dan aspek fungsional dari
berbagai pilihan lainnya ketika memilih alternatif dalam satu kategori jenis
a) Aktifitas (Activity)
kegiatan apa saja yang dapat dilakukan oleh pasar, sehingga mempermudah
58
Asyhar Fuad, “Pengaruh Faktor Gaya Hidup terhadap Keputusan Pembelian Konsumen di
Purworejo,” niversitas Muhammadiyah Purworejo (Purworejo 2015), 6.
41
b) Interests (Minat)
c) Opini (Opinion)
mencerminkan masalah apa yang sebenarnya yang ada di dalam pikir konsumen
yang cenderung berbaur sosial, tiga hal penting yang dapat mengevaluasi gaya
hidup konsumen sehari-hari yaitu sistem AIO dalam hal ini, bagaimana mereka
menggunakan waktu dalam kehidupan sehari-hari, apa saja yang menjadi minat
atau apa saja yang ada di sekeliling mereka yang dianggap penting dalam
kehidupan dan berinteraksi sosial dan bagaimana pendapat dan opini memandang
akan tetapi ada dua faktor bisa berada diantara niat pembelian dan keputusan
42
pembelian. Faktor pertama adalah faktor sikap orang lain dan faktor yang kedua
dari alternatif yang dihadapi dan pengambilan tindakan yang menurut perhitungan
merupakan suatu tindakan yang sangat tepat. Pengertian ini mengandung makna
final. Keluarannya bisa berupa suatu tindakan (aksi) atau suatu opini terhadap
dilakukan individu dalam pemilihan alternatif perilaku yang sesuai dari dua
alternatif perilaku atau lebih dan dianggap sebagai tindakan yang paling tepat
keputusan.61
59
Philip Kotler dan Gary Amstrong, Prinsip-Prinsip Pemasaran Edisi Ke Duabelas Jilid 1
(Jakarta: Erlangga, 2006), 179.
60
Aspizain Chaniago, Teknik Pengambilan Keputusan (Jakarta: Lentera Ilmu Cedekia, 2017), 3.
61
Anang Firmansyah, Perilaku Konsumen (Yogyakarta: Deepublish, 2018), 25.
43
alternatif penyelesaian permasalahan yang berdasar dan di dukung data dan fakta
uang yang kita punya, juga menetapkan dan menggunakan berbagai kriteria
evaluasi termasuk harga, merek, kualitas dan lain-lain pada saat membuat
keputusan pembelian.
penjualan dan mendapat keuntungan yang signifikan dari bisnis anda adalah
dengan memperlebar target bisnis. Jangan takut dengan penambahan biaya ketika
akan memperlebar bisnis di area baru. Oleh karena itu, anda harus melakukan riset
terlebih dahulu, mulai dari target pasar, harga sampai bagaimana persaingan di
daerah tersebut.
tentang seberapa banyak produk yang akan dibelinya pada suatu saat.
penawaran pembayaran (diskon untuk tunai, kemudahan kredit, bunga rendah, dan
lain-lain).
45
Salah satu cara utama suatu pemasar untuk dapat membedakan dengan
yang lebih tinggi. Setiap pemasar harus sadar bahwa mutu pelayanan yang luar
beberapa alternatif dengan kata lain, keputusan dapat dibuat hanya jika ada
beberapa alternatif yang dipilih apabila alternatif pilihan tidak ada maka tindakan
memutuskan apakah suatu produk akan dibeli atau diputuskan untuk tidak dibeli
sama sekali, berapa banyak yang akan dibeli, di mana akan dilakukan, kapan akan
dilakukan dan bagaimana pembelian akan dilakukan dan orang sering tidak
rasional dalam mengambil keputusan diliputi perasaan emosi dan situasi dibawah
sadar.
sederhana dan ada pula yang kompleks. Proses pengambilan keputusan dibagi
62
Anang Firmansyah, Perilaku Konsumen, 37-40.
46
Making)
Making)
yang dimiliki tanpa berusaha (atau hanya melakukan sedikit usaha) mencari
informasi baru tentang produk atau merek tersebut. Ini biasanya berlaku untuk
pembelian produk-produk yang kurang penting atau pembelian yang bersifat rutin.
Proses pengambilan keputusan terbatas ini terjadi pada kebutuhan yang sifatnya
Decision Making)
merek yang dipilih tersebut ternyata tidak sesuai dengan yang diharapkan63
informasi yang intensif dan evaluasi terhadap banyak alternative, jika hasil yang
pada orang lain dan adanya keinginan untuk membeli kembali, proses tidak hanya
bersifat kebiasaan.
Berikut beberapa hal yang harus dilalui oleh seorang konsumen dalam
internal atau eksternal. Konsumen akan mencari informasi tentang produk atau
63
Indah Wahyu Utami, Perilaku Konsumen, (Jawa Tengah: CV Pustaka Bengawan), 82.
48
tahu apa yang menjadi kebutuhan dan keinginannya, baik yang sudah
terdorong untuk mencari informasi yang lebih banyak. Orang lebih peka terhadap
informasi produk, jika dorongan konsumen adalah kuat, dan objek yang dapat
memuaskan dan juga kebutuhan itu tersedia, konsumen akan membeli objek itu.
keputusan pembelian mereka, evaluasi alternatif terdiri dari dua tahap, yaitu
keputusan apakah jadi membeli atau tidak, jika keputusan menyangkut jenis
49
konsumen dipuaskan dari pembelian tersebut maka akan ada pembelian kembali.
dipilih.
produk atau jasa yang telah ia beli, dengan produk atau jasa lain. Hal ini
tertentu pada barang yang telah dia beli, atau mendengar keunggulan tentang
merek lain. Perilaku ini mempengaruhi pembelian ulang dan juga mempengaruhi
terdiri dari lima tahapan, yaitu diawali dengan tahapan pengenalan kebutuhan,
keputusan untuk membeli, tahapan kelima konsumsi dan diakhiri dengan tahapan
konsumen merupakan suatu kegiatan yang penting karena dalam proses tersebut
mengambil keputusan.
64
Anang Firmansyah, Perilaku Konsumen, (Yogyakarta: Deepublish, 2018), 27-30.
50
memilih merek tertentu untuk dibeli. Sikap positif terhadap merek tertentu akan
pembelian.65
berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan nasabah menabung, hal ini
Gaya hidup sebagai aspek terluas dari lingkungan sosial makro dan
pengaruh yang kuat pada perilaku pembelian konsumen, dan pada akhirnya
65
Nugroho dan Setiadi, Perilaku Konsumen Perspektif Kontemporer Pada Motif, Tujuan, dan
Keinginan Konsumen, (Jakarta: Kencana, 2018), 43.
66
Sugeng Nugroho Hadi, “Peran Mediasi Sikap Pada Pengaruh Edukasi dan Religiusitas Terhadap
Keputusan Menabung Nasabah,” Jurnal Ekonomi Islam, 19 No. 1 (Juni, 2019).
67
Asyhar Fuad, “Pengaruh Faktor Gaya Hidup terhadap Keputusan Pembelian Konsumen di
Purworejo,” Universitas Muhammadiyah Purworejo (Purworejo 2015), 4.
51
Tidak semua orang memiliki gaya hidup yang sama, setiap orang memiliki gaya
hidup yang berbeda. Gaya hidup memengaruhi perilaku seseorang dan pada
penelitiannya menyatakan bahwa gaya hidup yang meliputi activities, interest dan
opinion berpengaruh positif terhadap keputusan.69 Hal yang sama disampaika oleh
Asyhar Fuad, dalam penelitiannya menyatakan hal yang sama bahwa gaya hidup
yang juga meliputi faktor aktifitas, minat dan opini memiliki hubungan yang kuat
mana mereka juga dalam penelitiannya menyatakan bahwa variabel sikap sikap
variabel gaya hidup juga didukung peneliti lain yang mana juga dalam
penelitiannya menyebutkan bahwa gaya hidup memiliki hubungan yang kuat dan
68
Vinna Sri Yuniarti, Perilaku Konsumen Teori dan Praktik (Bandung: CV Pustaka Setia, 2015),
154.
69
Muhammad Fauzan, “Gaya Hidup Nasabah dan Keputusan Penggunaan Kartu Kredit,” Jurnal
Bisnis dan Manajemen, 7 No. 2. (Oktober, 2017).
70
Asyhar Fuad, “Pengaruh Faktor Gaya Hidup terhadap Keputusan Pembelian Konsumen di
Purworejo,” Universitas Muhammadiyah Purworejo (Purworejo 2015),
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian
mengatur latar (setting) penelitian agar peneliti dapat memperoleh data yang valid
sebagai data yang kemudian dianalisis.72 Sedangkan jenis penelitian yang penulis
gunakan adalah jenis penelitian yang dilakukan hubungan kausal yang bersifat
sebab akibat.73
Pameksan. Maka terdapat dua variabel yang akan digunakan dalam penelitian ini
Variabel bebas/independen (X) dalam penelitian ini yaitu Sikap (X1) dan Gaya
Hidup (X2). Sedangkan variabel tidak bebas/dependen (Y) dalam penelitian ini
sebagai berikut:
71
Tim Penyusun Pedoman Penulisan Karya Ilmiah, Pedoman Penulisan Karya Ilmiah
(Pamekasan: IAIN Madura, 2020), 22.
72
Uhar Suharsaputra, Metode Penelitian (Bandung: PT Refika Aditama, 2012), 49.
73
Sandu Siyoto dan Ali Sodik, Dasar Metodologi Penelitian (Yogyakarta: Literasi Media
Publishing, 2015), 43.
52
53
Gambar 3.1
Kerangka Penelitian
Sikap
(X1) H2
H1 Keputusan Menabung
(Y)
Gaya Hidup
(X2) H3
1. Populasi
subyek yang memiliki kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh
dimaksud disini adalah obyek penelitian yang dapat diteliti. Populasi tak hanya
meliputi jumlah obyek yang diteliti, akan tetapi meliputi semua karakteristik serta
sifat-sifat yang dimiliki obyek tersebut.74 Populasi berdasarkan sumber data dibagi
a. Populasi Terbatas
Populasi yang memiliki sumber data yang jelas batas batasnya secara
kuantitatif.
74
Sandu Siyoto dan Ali Sodik, Dasar Metodologi Penelitian, 64.
75
Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kuantitatif, (Jakarta: Kencana, 2005), 109.
54
Populasi yang memiliki sumber data yang tidak dapat ditentukan batas
Populasi dalam penelitian ini adalah semua anggota KSPPS Nuri Jatim
2. Sampel
populasi saja yang diambil dan digunakan untuk menentukan sifat serta ciri yang
dikehendaki dari suatu populasi.76 Sampel bagian dari jumlah dan karakteristik
yang digunakan pada populasi tersebut, bila populasi besar, dan peneliti tidak
keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka peneliti dapat mengambil dari
populasi itu, apa yang dipelajari dari sampel itu, kesimpulannya akan dapat
diberlakukan untuk populasi. Untuk itu sampel yang diambil dari populasi harus
betul-betul representatif (mewakili).77 Oleh karena itu maka penelitian ini tidak
76
Sofyan Siregar, Metode Penelitian Kuantitatif: Dilengkapi Perbandingan Perhitungan Manual
dan SPSS, (Jakarta : Kencana, 2013), 30.
77
Sugiyono, Metodologi Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, (Bandung: Alfabeta,2010),
81.
55
bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel.78 Metode
pengambilan sampel yang akan digunakan adalah sampling insidental yaitu teknik
bila dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data.79
Sloving.80
N
𝑛=
1 + 𝑁𝑒 2
Dimana:
n = Jumlah sampel
N = Jumlah populasi
kesalahan (e) sebesar 10%, hal ini didasarkan atas pertimbangan keterbatasan
peneliti yang berupa dana, waktu, serta tenaga yang tersedia, serta karena dimasa
N
𝑛=
1 + 𝑁𝑒 2
78
Sandu Siyoto dan Ali Sodik, Dasar Metodologi Penelitian (Yogyakarta: Literasi Media
Publishing, 2015), 65.
79
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif (Bandung: Alfabeta, 2017), 138.
80
Sofyan Siregar, Metode Penelitian Kuantitatif: Dilengkapi Perbandingan Perhitungan Manual
dan SPSS (Jakarta: Kencana, 2013), 34.
81
Kamil, KSN JATIM Cabang Batumarmar Kabupaten Pamekasan, Wawancara Langsung (2
September 2021).
56
2500
𝑛=
1 + 2500 (10%)2
n = 96,15
Jadi jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 96,15 dan dibulatkan
menjadi 96 responden.
C. Sumber Data
Sumber data dalam penelitian ini adalah sumber data yang berbentuk
data primer dan sekunder. Pengumpulan data primer yaitu data yang diperoleh
yaitu data yang diperoleh dari lembaga yang berpengaruh dengan penelitian, buku
pengambilan data dari luar tempat penelitian secara langsung seperti pengambilan
demikian sumber data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu sebagai
berikut:83
1. Data Primer
Teknik yang digunakan peneliti untuk mengumpulkan data primer adalah angket
2. Data Sekunder
Data yang diperoleh peneliti dari berbagai sumber yang telah ada. Data
sekunder dapat diperoleh dari berbagai sumber seperti perusahaan, buku, laporan,
D. Instrumen Penelitian
para responden yang dilakukan dengan menggunakan pola ukur yang sama.84
Adapun instrumen penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut:
1. Kuisioner (Angket)
tertulis untuk mendapatkan informasi atau data dari sumber data atau reponder.
pertanyaannya terdiri dari dua bentuk, yaitu kuesioner dengan pertanyaan terbuka,
84
Sofyan Siregar, Metode Penelitian Kuantitatif: Dilengkapi Perbandingan Perhitungan Manual
dan SPSS, (Jakarta: Kencana, 2013), 46.
58
dalam perhitungan-perhitungan.85
data tentang Sikap (Variabel X1) dan Gaya Hidup (Variabel X2) serta Keputusan
tertutup dengan memberi tanda check list (√) dan skala likert. Artinya kuesioner
pertanyaan dan responden tinggal memilih jawaban diantara pilihan yang sudah
fenomena sosial ini telah ditetapkan secara spesifik oleh peneliti, yang selanjutnya
disebut sebagai variabel peneliti. Dengan skala likert, maka variabel yang akan
dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-item instrumen yang dapat
berdasarkan instrumen penelitian terkait variabel sikap dan gaya hidup terhadap
85
Syahrum dan Alim, Metodologi Penelitian Kuantitatif (Bandung: Citapustaka Media, 2012).
135.
86
Gordon Allpor, Dalam Sugiyono, Metodologi Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D,
(Bandung: Alfabeta, 2010), 93.
59
Tabel 3.1
Kisi-Kisi Kuesioner
kuantitatif, sehingga jawaban itu berupa skor terlihat dari tabel yaitu sebagai
berikut:
87
Anang Firmansyah, Perilaku Konsumen (Sikap dan Pemasaran) (Yogyakarta: Deepublish,
2018), 110.
88
Philip Kotler & Kevin Lane Keller, Dalam Nugroho dan Setiadi, Perilaku Konsumen Perspektif
Kontemporer Pada Motif, Tujuan, Dan Keinginan Konsumen (Jakarta: Kencana, 2003), 82
89
Indah Wahyu Utami, Perilaku Konsumen (Jawa Tengah: CV Pustaka Bengawan), 81.
60
Tabel 3.2
Skala Likert
Sangat Setuju SS 5
Setuju S 4
Netral N 3
Tidak Setuju TS 2
Sangat Tidak Setuju STS 1
Sumber: Syofian Siregar, 2013.
2. Dokumentasi
landasan teori yang kuat dalam mendukung penelitian ini, data yang diperoleh
dari berbagai sumber, baik dari sumber literatur, artikel, foto, dan lain-lain yang
E. Pengumpulan Data
tujuan yang sama, yaitu untuk mengumpulkan data atau informasi yang dapat
90
Syahrum dan Salim, Metodologi Penelitian Kuantitatf (Bandung: Citapustaka Media, 2012),
131.
61
Madura, lalu diberikan kepada pihak KSPPS Nuri Jatim Cabang Batumarmar
Kabupaten Pamekasan.
penelitian.
responden.
sebagai berikut:
F. Analisis Data
menemukan pola umum yang timbul dari data tersebut.92 Langkah-langkah yang
1. Memeriksa Data
91
Tim Penyusun Pedoman Penulisan Karya Ilmiah, Pedoman Penulisan Karya Ilmiah
(Pamekasan: IAIN Madura, 2020), 25.
92
Sandu Siyoto dan Ali Sodik, Dasar Metodologi Penelitian (Yogyakarta: Literasi Media
Publishing, 2015), 110.
63
2. Editing
berhasil dikumpulkan dari lapangan, karena ada kemungkinan data yang telah
masuk tidak memenuhi syarat atau tidak dibutuhkan. Tujuan dilakukan editing
pada catatan di lapangan. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam proses
editing yaitu:
a. Pengambilan Sampel
b. Kejelasan Data
Kegiatan pada tahap ini adalah mengecek apakah data yang telah masuk dapat
dibaca dengan jelas, jika terdapat tulisan tangan atau singkatan yang kurang
c. Kelengkapan Isian
Tahap ini dilakukan pengecekan apakah isian responden ada yang kosong atau
tidak, bila kosong ada dua kemungkinan pertama memang tidak ada jawaban
d. Keserasian Jawaban
93
Sofyan Siregar, Metode Penelitian Kuantitatif: Dilengkapi Perbandingan Perhitungan Manual
dan SPSS (Jakarta: Kencana, 2013), 87.
64
3. Codeting
yang termasuk kategori yang sama. Kode adalah isyarat yang dibuat dalam bentuk
angka-angka atau huruf untuk membedakan antara data atau identitas data yang
akan dianalisis.94
4. Tabulasi
Tabulasi adalah proses penempatan data kedalam bentuk tabel yang telah
diberi kode sesuai dengan kebutuhan analisis. Tabel-tabel yang dibuat sebaiknya
bentuk yang baik. Beberapa hal yang termasuk dalam bagian ini yaitu
baik sehingga nantinya mudah dipahami.96 Dalam penelitian ini statistik deskriptif
94
Sofyan Siregar.
95
Sofyan Siregar., 88.
96
Saiful Ghozi dan Aris Sunindyo, Statistik Deskriptif Untuk Ekonomi (Yogyakarta: Deepublish,
2015), 3.
65
a. Mean
Mean adalah nilai yang mewakili sifat tengah, atau posisi pusat, dari
∑𝑛
𝑖=1 𝑥𝑖
𝑥̅ = (untuk suatu sampel)
𝑛
𝜇 ∑𝑛
𝑖=1 𝑥𝑖
(untuk suatu populasi)
𝑥= 𝑁
2) Data Terkelompok
∑𝑘
𝑖=1 𝑓𝑖𝑥 ∑𝑘
𝑖=1 𝑓𝑖𝑥
𝑚,𝑖 𝑚,𝑖
𝑥̅ = ∑𝑘
= (untuk suatu sampel)
𝑖=1 𝑓𝑖 𝑛
∑𝑘
𝑖=1 𝑓𝑖𝑥 ∑𝑘
𝑖=1 𝑓𝑖𝑥
𝑚,𝑖 𝑚,𝑖
𝜇𝑥 = ∑𝑘
= (untuk suatu populasi)
𝑖=1 𝑓𝑖 𝑁
Dimana:
97
Harinaldi, Prinsip-Prinsip Statistik untuk Teknik dan Sains (Jakarta: Penerbit Erlangga, 2005),
27-28.
66
b. Median
Median merupakan posisi tengah dari nilai data terjajar. Median dihitung
Nilai tengah atau mean aritmetika dari dua nilai tengah suatu jajaran data.
2) Data Terkelompok
𝑛
−−(∑ 𝑓)𝐼
Median = 𝑥̅ = 𝐿𝑖 + (𝑓2 ) c (prinsip interpolasi)
𝑚𝑒𝑑𝑖𝑎𝑛
Dimana:
𝐿𝑖 = batas bawah nyata kelas dari kelas median (kelas yang memuat median)
(∑ 𝑓)𝑖 = jumlah frekuensi seluruh kelas yang lebih rendah dari kelas median
c. Modus
terbesar. Dalam suatu kumpulan nilai data, modus ini mungkin ada mungkin juga
tidak, dan jika ada tidak selalu unik (tunggal). Modus ditentukan dengan rumusan
berikut:99
98
Harinaldi, 30.
99
Harinaldi, 31.
67
2) Data Terkelompok
∆𝐼
Median = 𝑥̅ = 𝐿𝑖 + ( )c (prinsip interpolasi)
∆1 + ∆2
Dimana:
𝐿𝑖 = batas bawah nyata kelas dari kelas modus (kelas berfrekuesi terbesar)
Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu
untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur dalam kuesioner.100 Uji validitas
100
Albert Kurniawan Purnomo, Pengolahan Riset Ekonomi Jadi Mudah Dengan IBM SPSS
(Surabaya: CV Jakad Publishing, 2019), 159.
101
Wiratna Sujarweni dan Poly Endrayanto, Statistika Untuk Penelitian (Yogyakarta: Graha Ilmu,
2012), 177.
68
menggunakan rumus korelasi product moment atau yang dikenal juga dengan
Keterangan:
nilai r tabel dan r hitung, untuk nilai r tabel dapat diketahui dengan nilai degree of
freedom (df), dimana df = n-2 (n = jumlah data responden). Untuk nilai r hitung
a) Apabila r hitung > r tabel dan bernilai positif, maka indikator tersebut
dinyatakan valid.
b) Apabila r hitung < r tabel atau bernilai negatiff, maka indikator tersebut
102
Slamet Riyanto dan Aglis Andhita Hatmawan, Metode Riset Penelitian Kuantitatif,
(Yogyakarta: Deepublish Publisher, 2020), 64.
69
berpedoman pada r hitung dan r tabel, tetapi juga berdasarkan nilai signifikansi
a) Apabila indiator memiliki nilai sig ≤ 0,05; maka indikator tersebut dinyatakan
valid.
b) Apabila indicator memiliki nilai sig > 0,05; maka indikator tersebut
b. Uji Reliabilitas
kontruk pertanyaan yang merupakan dimensi suatu variabel dan disusun dalam
terhadap seluruh butir pertanyaan.104 Uji reabilitas dapat dilihat pada nilai
Cronbach Alfa, jika nilai Cronbach Alfa > 0,60 kontruk pertanyaan dimensi
variabel adalah realibel. Jika nilai Cronbach Alfa < 0,60 kontruk pertanyaan
k σb2
r[ ] [1 - ]
(k−1) σ2𝑡
Dimana:
r = reliability instrument
103
Slamet Riyanto dan Aglis Andhita Hatmawan, 66.
104
Wiratna Sujarweni dan Poly Endrayanto, Statistika Untuk Penelitian (Yogyakarta: Graha Ilmu,
2012), 186-187.
105
Wiratna Sujarweni dan Poly Endrayanto, 189.
70
digunakan dalam penelitian ini, apakah penelitian ini termasuk layak atau tidak
a. Uji Normalitas
Uji normalitas merupakan uji asumsi dasar yang dilakukan oleh peneliti
sebagai prasyarat melakukan uji statistika parametrik. Uji normalitas adalah uji
yang dilakukan untuk melihat data apakah berdistribusi normal atau tidak,
normalitas data dapat diketahui dengan melakukan uji normalitas data dengan
uji histogram, uji normal P Plot, Skewness dan Kurtosis atau uji Kolmogorov
Smirnov. Tidak ada metode yang buruk atau tidak tepat, untuk mendeteksi
normalitas data dapat juga diuji dengan uji Kolmogorov Smirnov dengan cara
dilihat dari nilai residual. Dikatakan normal bila nilai residual yang dihasilkan
b. Uji Heterokodastisitas
yang tidak sama untuk setiap nilai variabel bebas atau sepanjang periode
106
Sri Subtanti dan Arif Rahman Hakim, Ekonometri (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2014), 113.
107
Albert Kurniawan Purnomo, Pengolahan Riset Ekonomi Jadi Mudah Dengan IBM SPSS
(Surabaya: Jakad Publishing, 2019), 49-50.
71
nilai ZPRED (nilai prediksi) dengan SRESID (nilai residualnya), model yang baik
didapat jika tidak terdapat pola tertentu pada grafik, seperti mengumpul di tengah,
menyempit kemudian melebar atau sebaliknya, uji statistik yang dapat digunakan
adalah uji Glejser.109 Kriteria dalam penilaian uji Glejser sebagai berikut:110
sig. > 0,05; maka model regresi tersebut tidak terdapat heteroskedastisitas.
c. Uji Autokorelasi
untuk pengamatan satu dengan pengamatan yang lain yang disusun menurut
menyebabkan nilai covarian dari (𝜀𝑖 𝜀𝑖.1 ) tidak sama dengan nol.112
autokorelasi salah satunya adalah sata bersifat time series, yaitu data berupa
108
Sri Subtanti dan Arif Rahman Hakim, Ekonometri (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2014), 25.
109
Albert Kurniawan Purnomo, Pengolahan Riset Ekonomi Jadi Mudah Dengan IBM SPSS
(Surabaya: Jakad Publishing, 2019), 60.
110
Slamet Riyanto dan Aglis Andhita Hatmawan, Metode Riset Penelitian Kuantittif, (Yogyakarta:
Deepublish Publisher, 2020), 209.
111
Albert Kurniawan, Metode Riset Untuk Ekonomi & Bisnis (Bandung: Alfabeta, 2014), 157.
112
Nawari, Analisis Regresi dengan MS Excel 2007 dan SPSS 17 (Jakarta: PT Elex Media
Komputindo, 2010), 222.
72
runtun waktu dimana nilai pada masa sekarang dipengaruhi oleh nilai masa lalu.
autokorelasi adalah:114
a) Bila nilai DW lebih besar dari pada batas atas (upper bound, U), maka
positif.
b) Bila nilai DW lebih rendah daripada batas bawah (lower bound, L), koefisien
c) Bila nilai DW terletak diantara batas atas dan bawah, maka tidak dapat
disimpulkan.
d. Uji Multikolinearitas
kolerasi yang cukup kuat antara sesama variabel bebas yang disertakan dalam
antar variabel bebas tersebut melalui besaran koefisien (r), menentukan ada
tidaknya multikolinieritas dapat dilakukan yaitu dengan nilai tolerance dan nilai
variance inflacion factor (VIF). Nilai tolerance adalah besarnya tingkat kesalahan
yang dibenarkan secara statistik (α). Nilai VIF adalah faktor inflasi penyimpangan
113
Nawari, Analisis Regresi dengan MS Excel 2007 dan SPSS 17, 222.
114
Mudharaj Kuncoro, Metode Kuantitatif (Yogyakarta: Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen YKPN,
2011), 115.
115
Sri Subanti dan Arif Rahman Hakim, Ekonometri (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2014), 19.
73
baku kuadrat. Variabel bebas mengalami multikolinieritas jika: α hitung < α dan
VIF hitung > VIF. Variabel bebas tidak mengalami multikolinieritas jika α hitung
> α dan VIF hitung < VIF. Sebagian besar penelitian sebelumnya menyebutkan
bahwa jika nilai tolerance lebih dari 10% dan VIF kurang dari 10 maka tidak
terjadi multikolinieritas.116
8. Uji Hipotesis
permintaan di masa akan datang berdasarkan data masa lalu atau untuk
mengetahui pengaruh satu atau lebih variabel bebas (independent) terhadap satu
variabel tak bebas (dependent). Perbedaan penerapan metode ini hanya terletak
regresi linear berganda jumlah variabel bebas (independent) yang digunakan lebih
dari satu yang memengaruhi satu variabel tak bebas (dependent).117 Adapun
Y= a + b1X1 + b2X2 + e
Keterangan:
Y : Keputusan menabung
X1 : Sikap
116
Danang Sunyoto, Metodelogi Penelitian Akuntansi (Bandung: Refika Aditama, 2013), 87-88.
117
Sofyan Siregar, Metode Penelitian Kuantitatif: Dilengkapi Perbandingan Perhitungan Manual
dan SPSS (Jakarta: Kencana, 2013), 301.
74
X2 : Gaya hidup
a : Konstanta
b : Koefisien variabel
e : error
Ho : β = 0
Ha : β ≠ 0
4) Kaidah pengujian
Dimana:
dkb = n – m – 1 (penyebut)
pengujian.
7) Mengambil Keputusan
118
Sofyan Siregar, Metode Penelitian Kuantitatif: Dilengkapi Perbandingan Perhitungan Manual
dan SPSS, 303-304.
76
Ha : terdapat pengaruh yang signifikan dan parsial antara variabel sikap atau
Ho : βj = 0
Ha : βj ≠ 0
4) Kaidah pengujian
a) sikap
b) gaya hidup
77
angka yang dapat dijadikan sebagai salah satu kriteria untuk menilai kebaikan
determinasi didefinisikan sebagai bagian atau porsi dari variasi variabel dependent
yang dapat diterangkan oleh variabel bebas. Oleh karena itu jika R2=100% atau R2
119
Sofyan Siregar., 304-306.
120
Sri Subanti dan Arif Rahman Hakim, Ekonometri, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2014), 8.
BAB IV
A. Deskripsi Data
(KSPPS NURI JATIM) dimana sebelumnya dikenal KSN JATIM, yaitu koperasi
syariah berskala Provinsi Jawa Timur yang digagas di tahun 2003 dan dilanjutkan
yang mencetuskan nama BMT NURI dan beroperasi tanggal 01 Januari 2009,
berdasarkan badan hukum dari dinas koperasi dan UKM kabupaten pamekasan
sampang dan sumenep maka sesuai dengan ketentuan jika pelayanan kantor
cabang sebuah koperasi sudah lintas kabupaten maka wajib menjadi binaan
Sehingga pada tahun 2014 yang semula BMT NURI menjadi KSN Jatim
jawa timur pada tanggal 11 desember 2014 secara resmi menjadi binaan
pemerintah provinsi jawa timur melalui Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Jawa
Timur, pada tahun 2019 secara resmi beralih status dari KSN Jatim menjadi
78
79
KSPPS Nuri Jatim, KSPPS Nuri Jatim tersebar dibeberapa kabupaten yaitu
KSPPS Nuri Jatim melaksanakan kegiatan usaha menghimpun dana dalam bentuk
simpanan pokok, smpanan wajib, simpanan wajib khusus, simpanan hari raya,
haji dan umrah, simpanan qurban, smpanan rumah tangga dan simpanan suka rela.
lain pembiayaan gadai emas syariah, pembelian barang serba guna, modal usaha,
modal pertanian, gadai BPKB syariah, gadai sertifikat tanah syariah, gadai
kendaraan syariah, pembelian mobil dan motor syariah, kebajikan barokah dan
kegiatan usaha simpan pinjam oleh koperasi sebagai salah satu lembaga keuangan
non bank, dalam menjalankan usahanya KSPPS Nuri Jatim memegang teguh
prinsip-prinsip koperasi dan jati diri koperasi yang diorientasikan agar dapat
1) Badan Hukum
121
Ach Jalaludin, “Sejarah Singkat Berdirinya KSPPS NURI Jawa Timur|Harlah Ke-13,”
banyuanyar, diakses dari https://banyuanyar.net/detail-sejarah-singkat-berdirinya-kspps-nuri-jawa-
timur-harlah-ke13.html, pada tanggal 13 januari 2022 pukul 10.30 WIB.
80
2) Akta Perubahan AD
6) NPWP
NOMOR: 03.020.416.8-608.000
NOMOR: FS 680113122
umat”
122
Brosur, koperasi syariah nuri jawa timur.
81
masyarakat123
a) Kerja keras
b) Kerja cerdas
c) Kerja ikhlas124
Gambar 4.1
Struktur Pengawas dan Pengurus Koperasi Syariah Nuri Jawa
Timur Periode 2017-2020125
KETUA KETUA
ANGGOTA SEKRETARIS
ANGGOTA BENDAHARA
123
Brosur.
124
Brosur.
125
Dokumen, KSN JATIM.
82
Gambar 4.2
Struktur Pengurus Koperasi Syariah Nuri Jawa Timur Cabang
Batumarmar Kabupaten Pamekasan126
MANAGER
AHMADI B
Tabel 4.1
Alamat Kantor Pelayanan KSPPS Nuri Jatim
No Kantor Alamat
1 Kantor pusat Jl. Raya Palduding, Plakpak Pagantenan Pamekasan
Telp. 082333701624
2 Waru Jl. Raya Waru-pasean, Waru Barat Pamekasan Telp.
087774633315
3 Batumarmar Jl. Simpang Tiga Batumarmar Pamekasan Telp.
087750888891
4 Pasean Jl. Raya Simpang Tiga Pasean Pamekasan Telp.
085231902125
5 Palengaan Jl. Raya Palengaan Simpang Tiga Palengaan Daya
Telp. 087701712656
6 Pagantenan Jl. Raya Pagantenan, Pagantenan Pamekasan Telp.
082335996030
7 Pamekasan Komplek Pasar Kolpajung Pamekasan Telp.
085258499203
126
Dokumen, KSN JATIM
83
Tabel 4.2
Rincian Penerimaan dan Pengembalian Kuesioner
terdiri dari:
Dari data jenis kelamin pada anggota KSPPS Nuri Jatim Cabang
Tabel 4.3
Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis Kelamin
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
2) Usia Responden
kategori usia, yaitu dari usia 20-25 tahun, 26-30 tahun dan 31->35 tahun. Berikut
Pamekasan yang menjadi responden dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut:
Tabel 4.4
Karakteristik Responden Berdasarkan Usia
Usia
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid 20-25 Tahun 17 17.7 17.7 17.7
26-30 Tahun 44 45.8 45.8 63.5
31->35 Tahun 35 36.5 36.5 100.0
tahun sebanyak 17 anggota dengan nilai persentase 17.7%, 26-30 tahun sebanyak
44 anggota dengan nilai persentase 45.8, dan 31->35 tahun sebanyak 35 anggota
dengan nilai persentase 36.5. Artinya anggota KSPPS Nuri Jatim Cabang
86
3) Pekerjaan Responden
lain-lain. Berikut adalah pekerjaan anggota KSPPS Nuri Jatim Cabang Batumarmar
Kabupaten Pamekasan yang menjadi responden dalam penelitian ini yaitu sebagai
berikut:
Tabel 4.5
Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan
Pekerjaan
sebanyak 28 anggota dengan nilai persentase 29.2%, PNS sebanyak 6 anggota dengan
nilai persentase 6.3%, dan lain-lain sebanyak 9 anggota dengan nilai persentase 9.4%.
Berdasarkan keterangan tersebut diketahui bahwa anggota KSPPS Nuri Jatim Cabang
87
mengelompokkan menjadi tiga kategori yakni, < 1 tahun, 2-5 tahun dan 6-10
tahun. Adapun responden dengan kategori lama menjadi anggota KSPPS Nuri
Tabel 4.6
Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Menjadi Anggota
sebanyak 17 anggota dengan nilai persentase 17.7, 2-5 tahun sebanyak 44 anggota
dengan nilai persentase 45.8%, dan 6-10 tahun sebanyak 35 anggota dengan nilai
persentase 36.5%. Dari keterangan tersebut anggota KSPPS Nuri Jatim Cabang
c. Deskripsi Variabel
pengukuran skala liker, dan jumlah pernyataan untuk variabel sikap (X1)
sebanyak 5 butir pernyataan, lalu sebanyak 5 butir pernyataan untuk variabel gaya
hidup (X2), dan 5 butir pernyataan untuk variabel keputusan menabung (Y).
1) Sikap (X1)
Tabel 4.7
Distribusi Frekuensi Variabel Sikap (X1)
besar responden memberikan tanggapan sangat setuju dan setuju terhadap item-
atau 63.5%, yang menyatakan setuju sejumlah 21 atau 21.9%, yang menyatakan
netral sejumlah 7 atau 7.3%, dan yang menyatakan tidak setuju juga sama yaitu
sejumlah 7 atau 7.3%, sedangkan pada pernyataan sangat tidak setuju tidak ada
52.1%, yang menyatakan setuju sejumlah 36 atau 37.5%, yang menyatakan netral
sejumlah 7 atau 7.3%, dan yang menyatakan tidak setuju sejumlah 3 atau 3.1%,
sedangkan yang menyatakan sangat tidak setuju tidak ada atau sejumlah 0%.
69.8%, yang menyatakan setuju sejumlah 22 atau 22.9%, yang menyatakan netral
sejumlah 4 atau 4.2%, dan yang menyatakan tidak setuju sejumlah 3 atau 3.1%,
sedangkan yang menyatakan sangat tidak setuju tidak ada atau sejumlah 0%.
atau 51.0%, yang menyatakan setuju sejumlah 24 atau 25.0%, yang menyatakan
netral sejumlah 16 atau 16.7%, dan yang menyatakan tidak setuju sejumlah 7 atau
7.3%, sedangkan yang menyatakan sangat tidak setuju tidak ada atau sejumlah
0%.
37.5%, yang menyatakan setuju sejumlah 46 atau 47.9%, yang menyatakan netral
sejumlah 10 atau 10.4%, dan yang menyatakan tidak setuju sejumlah 4 atau 4.2%,
sedangkan yang menyatakan sangat tidak setuju tidak ada atau sejumlah 0%.
Tabel 4.8
Distribusi Frekuensi Variabel Gaya Hidup (X2)
besar responden memberikan tanggapan sangat setuju dan setuju terhadap item-
item dalam variabel gaya hidup (X2), dan dijabarkan sebagai berikut:
atau 65.6%, yang menyatakan setuju sejumlah 20 atau 20.8%, yang menyatakan
netral sejumlah 5 atau 5.2%, dan yang menyatakan tidak setuju sejumlah 8 atau
8.3%, sedangkan pada pernyataan sangat tidak setuju tidak ada sama sekali atau
sejumlah 0%.
54.2%, yang menyatakan setuju sejumlah 32 atau 33.3%, yang menyatakan netral
sejumlah 4 atau 4.2%, dan yang menyatakan tidak setuju sejumlah 8 atau 8.3%,
sedangkan pada pernyataan sangat tidak setuju tidak ada sama sekali atau
sejumlah 0%.
64.6%, yang menyatakan setuju sejumlah 23 atau 24.0%, yang menyatakan netral
sejumlah 7 atau 7.3%, dan yang menyatakan tidak setuju sejumlah 4 atau 4.2%,
sedangkan pada pernyataan sangat tidak setuju tidak ada sama sekali atau
sejumlah 0%.
atau 57.3%, yang menyatakan setuju sejumlah 25 atau 26.0%, yang menyatakan
91
netral sejumlah 12 atau 12.5%, dan yang menyatakan tidak setuju sejumlah 4 atau
4.2%, sedangkan pada pernyataan sangat tidak setuju tidak ada sama sekali atau
sejumlah 0%.
46.9%, yang menyatakan setuju sejumlah 37 atau 38.5%, yang menyatakan netral
sejumlah 6 atau 6.3%, dan yang menyatakan tidak setuju sejumlah 8 atau 8.3%,
sedangkan pada pernyataan sangat tidak setuju tidak ada sama sekali atau
sejumlah 0%.
Tabel 4.9
Distribusi Frekuensi Variabel Keputusan Menabung (Y)
besar responden memberikan tanggapan sangat setuju dan setuju terhadap item-
item dalam variabel keputusan menabung (Y), dan dijabarkan sebagai berikut:
atau 45.8%, yang menyatakan setuju sejumlah 22 atau 22.9%, yang menyatakan
netral sejumlah 23 atau 24.0%, dan yang menyatakan tidak setuju sejumlah 7 atau
92
7.3%, sedangkan pada pernyataan sangat tidak setuju tidak ada sama sekali atau
sejumlah 0%.
netral sejumlah 8 atau 8.3%, dan yang menyatakan tidak setuju dan sangat tidak
62.5%, yang menyatakan setuju sejumlah 22 atau 22.9%, yang menyatakan netral
sejumlah 11 atau 11.5%, dan yang menyatakan tidak setuju sejumlah 3 atau 3.1%,
sedangkan pada pernyataan sangat tidak setuju tidak ada sama sekali atau
sejumlah 0%.
atau 51.0%, yang menyatakan setuju sejumlah 36 atau 37.5%, yang menyatakan
netral sejumlah 9 atau 6.4%, dan yang menyatakan tidak setuju sejumlah 2 atau
2.1%, sedangkan pada pernyataan sangat tidak setuju tidak ada sama sekali atau
sejumlah 0%.
43.8%, yang menyatakan setuju sejumlah 19 atau 19.8%, yang menyatakan netral
sejumlah 28 atau 29.2%, dan yang menyatakan tidak setuju sejumlah 7 atau 7.3%,
sedangkan pada pernyataan sangat tidak setuju tidak ada sama sekali atau
sejumlah 0%.
93
setiap item-iteem pertanyaan yang digunakan dalam penelitian ini layak atau tidak
layak untuk digunakan, kualitas data diperoleh dari instrumen penelitian yang
1) Uji Validitas
kuesioner tersebut untuk mengungkapkan suatu variabel yang diukur dalam uji
rtabel dengan rhitung untuk df = (N-2), penelitian ini memiliki sampel sejumlah 96 –
2 atau df = 94 dengan alpha 0,05% sehingga diperoleh rtabel sebesar 0,2006, dari
diperoleh nilai rhitung > rtabel maka hasil analisisnya dapat dilihat pada tabel
berikut:
Tabel 4.10
Uji Validitas
2) Uji Reliabilitas
dari hasil kuesioner yang telah dibagi kepada responden, jika nilai cronbach alpha
> 0,60 maka pertanyaan dimensi variabel adalah reliabel, dan apabila nilai
cronbach alpha < 0,60 maka pertanyaan dimensi variabel adalah tidak reliabel.
Tabel 4.11
Uji Reliabilitas
cronbach alpha > 0,60, dengan begitu variabel sikap, gaya hidup dan keputusan
digunakan dalam penelitian, apakah penelitian ini termasuk layak atau tidak layak.
1) Uji Normalitas
normal atau tidak, dalam penelitian ini uji normalitas dilakukan dengan dua
pengujian yaitu uji Normal Probability Plot dan uji Kolmogorov Smirnov, berikut
hasil uji normalitas berdasarkan uji Normal P-P Plot of Regression Standardized
Residual.
Gambar 4.3
Uji Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual.
Sumber: Output IBM SPSS Statistict 24, Data Primer Diolah Peneliti, tahun 2022.
diagonal dan menyebar disekitar garis diagonal, hal ini dapat dikatakan uji
Tabel 4.12
Uji One-Sampel Kolmogorov Smirnov
Unstandardized Residual
N 96
Normal Parameters a,b Mean .0000000
Std. Deviation 2.66283785
Most Extreme Differences Absolute .088
Positive .085
Negative -.088
Test Statistic .088
Asymp. Sig. (2-tailed) .066c
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
Sumber: Output IBM SPSS Statistict 24, Data Primer Diolah Peneliti, tahun 2022.
menunjukkan bahwa nilai signifikansinya lebih besar dari 0,05 dengan nilai
signifikansi sebesar 0,066 > 0,05, yang artinya residual berdistribusi normal,
residual berdistribusi normal dan model regresi ini memenuhi asumsi normalitas.
2) Uji Heteroskedastisitas
yang tidak sama untuk setiap nilai variabel bebas atau sepanjang periode
model yang baik didapat jika tidak terdapat pola tertentu pada grafik, uji
Gambar 4.4
Uji Scatterplot
Sumber: Output IBM SPSS Statistict 24, Data Primer Diolah Peneliti, tahun 2022.
tidak dapat membentuk pola tertentu yang jelas, dan titik-titik tersebut menyebar
di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, hal ini dapat disimpulkan bahwa
glejser untuk menghindari penilaian yang subjektif dan kurang tepat, berikut
Tabel 4.13
Uji Glejser
Coefficientsa
Model Unstandardized Standardized t Sig.
Coefficients Coefficients
B Std. Beta
Error
1 (Constant) 4.593 1.011 4.542 .000
Sikap -.048 .085 -.104 -.559 .577
Gaya Hidup -.059 .072 -.154 -.826 .411
a. Dependent Variable: ABS_RES
Sumber: Output IBM SPSS Statistict 24, Data Primer Diolah Peneliti, tahun 2022.
masing-masing variabel sikap, gaya hidup yaitu sebesar 0,577 dan 0,411 yang
artinya lebih besar dari taraf signifikansi 0,05. Maka dapat disimpulkan bahwa
3) Uji Autokorelasi
untuk pengamatan satu dengan pengamatan yang lain yang disusun menurut
runtut waktu, model yang baik tentunya harus bebas autokorelasi, Pengujian
Tabel 4.14
Uji Autokorelasi
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R Std. Error of the Durbin-
Square Estimate Watson
1,814 berada diantara nilai DU sebesar 1,7103 dan nilai 4-DU sebesar 2,2897, jika
diurutkan maka hasilnya 1,7103 < 1,814 < 2,2897 (DU < DW < 4-DU). Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa model regresi ini tidak terjadi autokorelasi.
4) Uji Multikolinearitas
kolerasi yang cukup kuat antara sesama variabel bebas yang disertakan dalam
dengan melihat nilai tolerance dan nilai variance inflacion factor (VIF), jika nilai
tolerance lebih dari 10% dan VIF kurang dari 10 maka tidak terjadi
Tabel 4.15
Uji Multikolinearitas
Coefficientsa
Model Unstandardized Standa t Sig. Collinearity
Coefficients rdized Statistics
Coeffi
cients
B Std. Beta Toler VIF
Error ance
1 (Constant) 17.812 .247 72.197 .000
Sikap .074 .021 .349 3.535 .001 .291 3.438
Gaya .096 .017 .543 5.490 .000 .291 3.438
Hidup
a. Dependent Variable: Keputusan Menabung
Sumber: Output IBM SPSS Statistict 24, Data Primer Diolah Peneliti, tahun 2022.
100
0,291 > 0,10, gaya hidup sebesar 0,291 > 0,10. Dan nilai VIF pada variabel sikap
sebesar 3,438 < 0,10 dan variabel gaya hidup sebesar 3,438 < 0,10. Sehingga
dapat disimpulkan bahwa antar variabel sikap dan gaya hidup tidak terjadi
multikolinearitas.
B. Pembuktian Hipotesis
hubungan atau pengaruh satu atau lebih variabel bebas (independent) terhadap
satu variabel tak bebas (dependent). Berikut adalah tabel hasil uji analisis regresi
linear berganda:
Tabel 4.16
Uji Analisis Linear Berganda
Coefficientsa
Model Unstandardized Standardize t Sig.
Coefficients d
Coefficients
B Std. Error Beta
1 (Constant) 17.812 .247 72.197 .000
Sikap .074 .021 .349 3.535 .001
Gaya .096 .017 .543 5.490 .000
Hidup
a. Dependent Variable: Keputusan Menabung
Sumber: Output IBM SPSS Statistict 24, Data Primer Diolah Peneliti, tahun 2022.
Y = α + b1X1 + b2X2 + e
independen sikap (X1) = 0,074 dan variabel independen gaya hidup (X2) = 0,096,
serta nilai konstanta (α) = 17,812. Hasil pengujian dengan metode regresi linear
berganda maka persamaan regresi yang diperoleh pada penelitian ini dapat
a. Nilai konstanta (α) = 17,812 artinya apabila variabel independen bernilai sama
c. Nilai koefisien variabel independen gaya hidup (X2) = 0,096 koefisien bernilai
sebaliknya.
koefisien pada variabel independen gaya hidup (X2) = 0,096, merupakan nilai
signifikan antara sikap dan gaya hidup terhadap keputusan menabung anggota
KSPPS Nuri jatim cabang batumarmar kabupaten pamekasan”, dan dengan alpha
a. Jika nilai sig > 0,05 atau fhitung < ftabel maka variabel independen (X) bersama-
b. Jika nilai sig < 0,05 atau fhitung > ftabel maka variabel independen (X) bersama-
Berikut ini adalah merupakan hasil uji signifikansi secara simultan variabel
independen:
Tabel 4.17
Uji Signifikansi Secara Simultan
ANOVAa
Model Sum of df Mean F Sig.
Squares Square
1 Regressio 28.373 2 14.186 129.45 .000b
n 8
Residual 10.191 93 .110
Total 38.564 95
a. Dependent Variable: Keputusan Menabung
b. Predictors: (Constant), Gaya Hidup, Sikap
Sumber: Output IBM SPSS Statistict 24, Data Primer Diolah Peneliti, tahun 2022.
Ho : β = 0
Ha : β ≠ 0
4) Kaidah pengujian
103
Dimana:
dka = 3
dkb = 96 – 3 – 1 = 93
7) Mengambil Keputusan
dengan tingkat signifikansi sebesar 0,000 dan nilai Ftabel sebesar 3,09. Hal ini
menunjukkan bahwa nilai Fhitung (129,458) > nilai Ftabel (3,09) dan nilai
signifikansinya 0,000 < 0,05 maka keputusannya yaitu variabel X (sikap dan gaya
berarti “ada pengaruh positif dan signifikan antara sikap dan gaya hidup terhadap
104
pamekasan.
Tabel 4.18
Uji Signifikansi Secara Parsial
Coefficientsa
Model Unstandardized Standardize t Sig.
Coefficients d
Coefficients
B Std. Error Beta
1 (Constant) 17.812 .247 72.197 .000
Sikap .074 .021 .349 3.535 .001
Gaya .096 .017 .543 5.490 .000
Hidup
a. Dependent Variable: Keputusan Menabung
Sumber: Output IBM SPSS Statistict 24, Data Primer Diolah Peneliti, tahun 2022.
Ho : tidak terdapat pengaruh yang signifikan secara parsial antara variabel sikap
Ha : terdapat pengaruh yang signifikan dan parsial antara variabel sikap atau
Ho : βj = 0
105
Ha : βj ≠ 0
d. Kaidah pengujian
1) Sikap (X1) terhadap keputusan menabung (Y) anggota KSPPS Nuri Jatim
Cabang Batumarmar Kabupaten Pamekasan = thitung > ttabel = 3.535 > 1.985
2) Gaya Hidup (X2) terhadap keputusan menabung (Y) anggota KSPPS Nuri
Jatim Cabang Batumarmar Kabupaten Pamekasan = thitung > ttabel = 5.490 >
1.985
106
h. Mengambil keputusan
1) Pada variabel Sikap (X1) thitung lebih besar dari ttabel, maka dapat
disimpulkan bahwa hasil uji T berarti (Ho) ditolak dan (Ha) diterima
dengan nilai signiikansi 0,001 < 0,05, dengan demikian dapat disimpulkan
2) Pada variabel Gaya Hidup (X2) thitung lebih besar dari ttabel, maka dapat
disimpulkan bahwa hasil uji T berarti (Ho) ditolak dan (Ha) diterima
dengan nilai signiikansi 0,000 < 0,05, dengan demikian dapat disimpulkan
bahwa variabel Gaya Hidup (X2) terdapat pengaruh positif dan signifikan
Tabel 4,19
Uji Koefisien Determinasi
Model Summary
Model R R Square Adjusted R Std. Error of the
Square Estimate
Dari tabel menunjukkan bahwa nilai R Square sebesar 0,736 atau 73,6%,
artinya adalah sebesar 73,6% yang berarti variabel independen yang meliputi
sikap (X1) dan gaya hidup (X2) mampu mempengaruhi variabel dependen yaitu
C. Pembahasan
rumusan masalah, yaitu untuk mengetahui ada tidaknya “pengaruh sikap dan gaya
Pamekasan.
108
(KSPPS NURI JATIM) adalah sebagai salah satu pilar penting dalam proses
guna untuk konsumsi serta juga untuk menyimpan hasil usaha mereka, KSPPS
Nuri Jatim berusaha melayani kebutuhan masyarakat secara luas dan menyeluruh,
secara umum calon anggota yang akan menabung tentu akan memilih lembaga
memutuskan menabung.
terhadap KSPPS Nuri Jatim Cabang Batumarmar dirasa setuju karena berbasis
syariah dan terhindar dari unsur riba, anggota juga merasa puas dan terbantu atas
pelayanan yang ada di KSPPS Nuri Jatim Cabang Batumarmar dan juga dari segi
tempat yang bersih dan bagus, dari segi gaya hidup anggota yang sebagian petani
pelaut dan pedagang yang kurang memiliki waktu untuk menabung ke kantor
cabang KSPPS Nuri Jatim, mereka tetap bisa menabung dengan dijemput ke
rumah anggota, tak hanya itu mekanisme transaksi yang sangat baik akan
menabung, anggota juga memilih menabung di KSPPS Nuri Jatim karena dirasa
sudah sesuai dengan keadaannya dan anggota juga merasa senang karena bisa
kerja sama antara kedua belah pihak dengan menggunakan sistem bagi hasil serta
konsumen, sikap, gaya hidup, pengetahuan. Gaya hidup perlu diketahui karena
pola hidup yang berhubungan dengan uang akan mempengaruhi keputusan untuk
menabung, penelitian ini juga mendukung atau sejalan dengan penelitian yang
dilakukan oleh Winda A. Solihin, dkk yang menyatakan bahwa variabel “sikap
Fhitung sebesar 129,458 dengan taraf signifikansi sebesar 0,000 dan nilai Ftabel
sebesar 3,09, Hal ini menunjukkan bahwa nilai Fhitung (129,458) > nilai Ftabel
(3,09) dan nilai signifikansinya 0,000 < 0,05, maka keputusannya yaitu variabel X
yang terdiri dari (sikap dan gaya hidup) secara simultan berpengaruh positif dan
Ha diterima dan Ho ditolak yang berarti “ada pengaruh positif dan signifikan
antara sikap dan gaya hidup terhadap keputusan menabung” anggota KSPPS Nuri
Jatim Cabang Batumarmar Kabupaten Pamekasan, ini berarti bahwa apabila sikap
dan gaya hidup baik maka akan berdampak pada semakin baiknya keputusan
Pamekasan.
127
Winda A. Solihin, Bernhard Tewal dan Rudy Wenas, “Pengaruh Sikap Konsumen dan Gaya
Hidup terhadap Keputusan Pembelian Smartphone (Studi Pada Mahasiswa Unsrat di Manado),”
Jurnal EMBA 8, No. 1 (Januari, 2020): 534, https://doi.org/10.35794/emba.v8i1.27819.
110
Square sebesar 0,736 atau 73,6%, artinya adalah sebesar 73,6% yang berarti
variabel independen yang meliputi sikap (X1) dan gaya hidup (X2) mampu
Dari hasil uji regresi linear berganda menunjukkan bahwa besaran nilai
koefisien variabel sikap (X1) adalah sebesar = 0,074, artinya jika variabel lain
tetap dan variabel sikap (X1) akan mengalami kenaikan sebesar 1, maka variabel
sebaliknya, koefisien bernilai positif yang artinya adalah variabel sikap (X1)
berpengaruh dan positif sehingga jika semakin tinggi variabel (X1) maka variabel
keputussan menabung (Y) akan semakin tinggi, berdasarkan hasil uji hipotesis
secara parsial didapat nilai thitung sebesar 3.535 > ttabel sebesar 1.98580, maka dapat
disimpulkan bahwa hasil uji T (parsial) berarti (Ho) ditolak dan (Ha) diterima
dengan nilai signifikansi 0,001 < 0,05, dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
variabel Sikap (X1) terdapat pengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan
Pamekasan.
anggota dari nilai-nilai syariah terhadap produk-produk tabungan serta sistem bagi
hasil dan sistem pelayanan yang sangat bagus, meskipun beberapa anggota yang
menyebutkan bahwa di KSPPS Nuri Jatim sama saja dengan bank lainnya, tentu
jika sikap semakin tinggi terhadap produk maka akan terciptanya kesan yang baik
dan positif dari produk tersebut yang mana akan meningkatkan jumlah anggota
dalam menabung.
langsung mengenai produk, informasi secara lisan yang diperoleh dari orang lain
atau terpapar oleh iklan di media masa, internet dan berbagai bentuk pemasaran
langsung128, ini berarti sikap yang merupakan emosional yang dapat mereleksikan
perasaan seseorang terhadap suatu objek apakah disukai atau tidak disukai yang
ini mendukung atau sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Idak, yang
adalah variabel yang paling dominan129, dan juga Siti Nur Mu’alifatut Thoyibah
128
Anang Firmansyah, Perilaku Konsumen (Sikap dan Pemasaran) (Yogyakarta: Deepublish,
2018), 105.
129
Idak, “Pengaruh Motivasi, Persepsi dan Sikap Nasabah Terhadap Keputusan Nasabah
Menabung di PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk. Unit Baraka Kabupaten Enrekang”
(Skripsi, UIN Alauddin Makassar, Makassar, 2018), 85.
112
Dari hasil uji regresi linear berganda menunjukkan bahwa besaran nilai
koefisien variabel gaya hidup (X2) adalah sebesar = 0,096, koefisien bernilai
berdasarkan hasil uji hipotesis secara parsial didapat nilai thitung sebesar 5.490 >
ttabel sebesar 1.98580, maka dapat disimpulkan bahwa hasil uji T berarti (Ho)
ditolak dan (Ha) diterima dengan nilai signiikansi 0,000 < 0,05, dengan demikian
dapat disimpulkan bahwa variabel Gaya Hidup (X2) terdapat pengaruh positif dan
signifikan terhadap keputusan menabung (Y) anggota KSPPS Nuri Jatim Cabang
Jika dilihat berdasarkan gaya hidup yang ada pada anggota KSPPS Nuri
anggota yang memang awam dalam dunia koperasi dan lokasi strategis, maka
Kabupaten Pamekasan sangatlah bagus, dari segi melayani anggota, lokasi yang
strategis dan desain ruangan yang menarik dan terdapat sistem bagi hasil sehingga
130
Siti Nur Mu’alifatut Thoyibah, “Pengaruh Faktor Demografi dan Sikap Nasabah Terhadap
Keputusan Nasabah Menabung di BRI Syariah KCP Ponorogo” (Skripsi, IAIN Ponorogo,
Ponorogo, 2020), 126.
113
dengan begitu akan memudahkan anggota dan semakin tinggi keputusan anggota
untuk menabung.
Gaya hidup merupakan sesuatu yang tidak akan dapat dipisahkan dalam
kebiasaan orang yang ada disekitar kita akan sangat mempengaruhi gaya hidup
kita, faktor yang sangat mempengaruhi gaya hidup seseorang adalah penghasilan
yang dimiliki seseorang, gaya hidup perlu diketahui karena pola hidup yang
Penelitian ini mendukung atau sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh
Zubairi, yang menyatakan dalam penelitiannya bahwa variabel gaya hidup secara
penelitiannya variabel yang paling dominan adalah variabel gaya hidup. Dan juga
131
Umi Amritaningsih, “Pengaruh Keadaan Ekonomi, Gaya Hidup, dan Tingkat Pendidikan
Terhadap Keputusan Menjadi Nasabah di Bank Muamalat Indonesia cabang pembantu Salatiga”
(Skripsi, IAIN Salatiga, Salatiga, 2016), 101.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Hasil pengujian variabel sikap (X1) dan gaya hidup (X2) berpengaruh positif
dan signifikan terhadap keputusan menabung (Y) anggota KSPPS Nuri Jatim
sebesar 129,458 dengan taraf signifikansi sebesar 0,000 dan nilai Ftabel sebesar
3,09, hal ini menunjukkan bahwa nilai Fhitung (129,458) > nilai Ftabel (3,09) dan
nilai signifikansinya 0,000 < 0,05, selanjutnya berdasarkan hasil uji koefisien
determinasi didapat nilai R Square sebesar 0,736 atau 73,6%, artinya adalah
sebesar 73,6% yang berarti variabel independen yang meliputi sikap (X1) dan
analisis penelitian ini, dapat disimpulkan yaitu variabel X yang terdiri dari
(sikap dan gaya hidup) secara simultan berpengaruh positif dan signifikan
114
115
Batumarmar Kabupaten Pamekasan, dengan nilai thitung sebesar 3.535 > ttabel
sebesar 1.98580 dan nilai signifikansi sebesar 0,001 < 0,05, maka dapat
disimpulkan bahwa variabel sikap (X1) secara parsial terdapat pengaruh positif
dan signifikan terhadap keputusan menabung (Y) anggota KSPPS Nuri Jatim
3. Hasil pengujian variabel gaya hidup (X2) berpengaruh positif dan signifikan
Batumarmar Kabupaten Pamekasan, hasil uji secara parsial didapat nilai thitung
sebesar 5.490 > ttabel sebesar 1.98580 dengan nilai signifikansi 0,000 < 0,05,
dengan demikian dapat disimpulkan bahwa variabel gaya hidup (X2) terdapat
B. Saran
mana setiap saat berubah-ubah, selain itu hal yang harus diperhatikan adalah
menggunakan metode lain dan variabel lain, sehingga didapat teori baru yang
DAFTAR RUJUKAN
Ach Jalaludin, “Sejarah Singkat Berdirinya KSPPS NURI Jawa Timur|Harlah Ke-
13,” banyuanyar, diakses dari https://banyuanyar.net/detail-sejarah-
singkat-berdirinya-kspps-nuri-jawa-timur-harlah-ke13.html, pada
tanggal 13 januari 2022 pukul 10.30 WIB.
Dwiastuti Rinni, Agustina Shinta, Riyanti Isaskar. Ilmu Perilaku Konsumen et al.
Malang, Universitas Brawijaya Press, 2012.
Ghozi, Saiful dan Aris Sunindyo. Statistik Deskriptif Untuk Ekonomi, Yogyakarta:
Deepublish, 2015.
118
Hadi, Sugeng Nugroho. “Peran Mediasi Sikap Pada Pengaruh Edukasi dan
Religiusitas Terhadap Keputusan Menabung Nasabah,” Jurnal Ekonomi
Islam, 19 No. 1, Juni, 2019.
Kotler, Philip dan Kevin Lane Keller. Manajemen Pemasaran, Jakarta: Erlangga,
2013.
Kurniawan, Albert. Metode Riset Untuk Ekonomi & Bisnis, Bandung: Alfabeta,
2014.
Nastiti, Novia Dwi, “Perilaku Konsumen dan Gaya Hidup Dalam Perspektif
Islam” Jurnal Ekonomi dan Bisnis Islam, Vol 01, No. 01 Maret 2020.
119
Nawari. Analisis Regresi dengan MS Excel 2007 dan SPSS 17, Jakarta: PT Elex
Media Komputindo, 2010.
Soemitra, Andri. Bank dan Lembaga Keuangan Syariah, Jakarta: Kencana, 2009.
Siyoto, Sandu dan Ali Sodik. Dasar Metodologi Penelitian, Yogyakarta: Literasi
Media Publishing, 2015.
Sri Yuniarti, Vinna. Perilaku Konsumen Teori dan Praktik, Bandung: Pustaka
Setia, 2015.
Subtanti, Sri dan Arif Rahman Hakim. Ekonometri, Yogyakarta: Graha Ilmu,
2014.
Syarif, Khoyrul Umam. “Koperasi Syariah Nuri (KSN) Jawa Timur, Lahir Dari
Alumni Banyak Torehkan Prestasi,” Kabar Madura, diakses dari
https://kabarmadura.id/koperasi-syariah-nuri-ksn-jawa-timur-lahir-dari-
alumni-banyak-torehkan-prestasi/, pada tanggal 12 September 2021
pukul 22:04.
Thoyibah, Siti Nur Mu’alifatut. “Pengaruh Faktor Demografi dan Sikap Nasabah
Terhadap Keputusan Nasabah Menabung di BRI Syariah KCP
Ponorogo” Skripsi, Institut Agama Islam Negeri Ponorogo, Ponorogo,
2020.
Tim Penyusun Pedoman Karya Ilmiah, Pedoman Penulisan Karya Ilmiah, Edisi
Revisi, Pamekasan: STAIN Press, 2015.
Winda A. Solihin, Bernhard Tewal dan Rudy Wenas, “Pengaruh Sikap Konsumen
dan Gaya Hidup terhadap Keputusan Pembelian Smartphone (Studi Pada
Mahasiswa Unsrat di Manado),” Jurnal EMBA 8, No. 1 (Januari, 2020):
534, https://doi.org/10.35794/emba.v8i1.27819.
KUESIONER PENELITIAN
penelitian yang berjudul ”Pengaruh Sikap dan Gaya Hidup terhadap Keputusan
Pamekasan” dengan cara memilih salah satu alternative jawaban yang telah
disediakan.
A. IDENTITAS RESPONDEN
31->35 Tahun
Petani/Pelaut PNS
Lain-Lain
B. PETUNJUK PENGISIAN
Pilihlah salah satu jawaban yang menurut anda paling benar dengan
memberikan tanda checklist (√) pada salah satu kolom pilihan jawaban yang
tersedia. Adapun kuesiner di rancang dalam bentuk skala likert dengan lima
C. DAFTAR PERTANYAAN
PILIHAN JAWABAN
No PERTANYAAN SS S N TS STS
Sikap (X1)
1. Apakah Bapak/Ibu/Saudara/i menabung
karena percaya terhadap KSPPS Nuri
Jatim Cabang Batumarmar yang
memiliki tanggung jawab terhadap
anggotanya
2. Apakah Bapak/Ibu/Saudara/i menabung
di KSPPS Nuri Jatim Cabang
Batumarmar karena produknya mudah
di pahami serta untuk menghindari
sistem bunga
3. Apakah Bapak/Ibu/Saudara/i merasa
senang dengan produk tabungan di
KSPPS Nuri Jatim Cabang Batumarmar
yang banyak pilihan
4. Apakah Bapak/Ibu/Saudara/i merasa
senang karena produk tabungan di
KSPPS Nuri Jatim Cabang Batumarmar
menggunakan sistem bagi hasil/syariah
5. Apakah Bapak/Ibu/Saudara/i menabung
di KSPPS Nuri Jatim Cabang
Batumarmar karena sudah
berpengalaman dalam melayani
anggotanya
Gaya Hidup (X2)
6. Aktivitas sehari hari yang
Bapak/Ibu/Saudara/i miliki dapat
mempengaruhi keputusan dalam
menabung di KSPPS Nuri Jatim Cabang
Batumarmar
7. Informasi yang diberikan KSPPS Nuri
Jatim Cabang Batumarmar sangat
membantu Bapak/Ibu/Saudara/i untuk
menabung
125
44 4 5 5 5 4 23 4 5 5 5 4 23
45 3 3 4 3 4 17 3 3 4 3 4 17
46 5 4 5 4 5 23 5 4 5 4 5 23
47 5 5 5 5 4 24 5 5 5 5 4 24
48 4 5 4 5 4 22 4 5 4 5 4 22
49 5 5 5 5 5 25 5 5 5 5 5 25
50 5 4 5 5 4 23 5 4 5 5 4 23
51 5 4 5 5 4 23 5 4 5 5 4 23
52 5 4 5 4 5 23 5 4 5 4 5 23
53 5 5 5 4 5 24 5 5 5 4 5 24
54 5 4 5 4 5 23 5 4 5 4 5 23
55 5 4 3 5 5 22 5 4 3 5 5 22
56 5 4 5 5 4 23 5 4 5 5 4 23
57 5 4 3 4 3 19 5 4 3 4 3 19
58 4 5 5 3 4 21 4 5 5 3 4 21
59 5 5 5 5 5 25 5 5 5 5 5 25
60 5 5 5 5 5 25 5 5 5 5 5 25
61 4 5 5 5 5 24 4 5 5 5 5 24
62 4 5 5 5 5 24 4 5 5 5 5 24
63 5 5 5 5 5 25 5 5 5 5 5 25
64 5 5 5 5 5 25 5 5 5 5 5 25
65 5 2 2 2 2 13 2 2 2 2 2 10
66 5 5 5 5 5 25 5 5 5 5 5 25
67 5 5 5 4 5 24 5 5 5 5 5 25
68 2 4 5 3 2 16 2 2 5 2 2 13
69 5 5 5 5 5 25 5 5 5 5 5 25
70 5 4 5 5 4 23 5 5 5 5 5 25
71 5 5 5 5 5 25 5 5 5 5 5 25
72 5 5 5 5 5 25 5 5 5 5 5 25
73 2 4 5 4 4 19 5 5 5 4 5 24
74 2 5 4 3 3 17 2 2 3 3 2 12
75 4 4 4 3 3 18 2 2 2 3 2 11
76 2 5 2 4 4 17 2 5 5 4 2 18
77 5 5 5 5 4 24 5 5 5 5 5 25
78 5 5 5 5 5 25 5 5 5 5 5 25
79 5 4 5 5 4 23 5 4 4 5 5 23
80 2 2 4 2 2 12 2 2 3 2 2 11
81 5 5 5 5 4 24 5 5 5 5 5 25
82 5 5 5 4 5 24 5 5 5 4 5 24
83 3 4 5 3 4 19 5 4 5 3 4 21
84 5 3 5 5 5 23 5 3 5 5 5 23
85 3 3 2 5 5 18 5 5 5 5 5 25
86 2 3 3 3 4 15 2 2 2 3 2 11
87 5 4 5 5 4 23 5 4 5 5 5 24
88 5 5 5 5 4 24 5 5 5 5 5 25
89 5 5 4 5 5 24 5 5 5 5 5 25
90 5 4 5 5 5 24 5 3 5 5 5 23
91 5 4 5 4 5 23 5 5 5 5 5 25
128
92 5 5 5 4 5 24 5 5 5 5 5 25
93 5 5 5 4 5 24 5 5 5 5 5 25
94 5 4 5 4 5 23 5 5 5 5 5 25
95 5 5 5 5 5 25 5 5 5 4 5 24
96 5 3 5 2 2 17 2 2 2 5 2 13
keputusan Menabung
No Total_Y
Y1 Y2 Y3 Y4 Y5
1 4 5 3 5 4 21
2 3 5 2 5 4 19
3 3 5 4 5 4 21
4 4 5 5 5 4 23
5 5 5 5 5 4 24
6 3 5 5 5 4 22
7 3 3 5 4 3 18
8 2 5 4 5 2 18
9 3 5 3 3 3 17
10 3 3 4 4 3 17
11 4 5 2 4 4 19
12 3 5 5 3 5 21
13 3 5 5 5 3 21
14 4 3 4 4 5 20
15 3 5 4 4 3 19
16 3 3 4 5 3 18
17 4 4 5 4 4 21
18 2 4 3 5 4 18
19 3 4 4 4 3 18
20 5 5 5 4 3 22
21 3 5 5 5 3 21
22 4 4 5 4 3 20
23 3 5 5 4 4 21
24 3 5 4 4 3 19
25 4 4 5 4 3 20
26 4 5 5 4 3 21
27 4 4 5 5 4 22
28 4 5 3 4 3 19
29 3 5 5 4 3 20
30 3 5 5 4 5 22
31 5 3 5 3 5 21
32 3 5 3 4 5 20
33 3 4 5 4 3 19
34 5 5 5 5 3 23
35 4 5 5 4 3 21
36 5 4 5 4 3 21
37 5 5 5 5 5 25
38 5 4 5 4 5 23
39 5 5 4 4 3 21
129
40 4 5 5 4 3 21
41 5 5 5 4 3 22
42 5 5 5 5 4 24
43 3 5 4 4 3 19
44 3 4 4 5 3 19
45 4 4 3 4 2 17
46 4 5 5 5 4 23
47 3 5 3 4 2 17
48 5 5 4 5 4 23
49 4 5 5 4 4 22
50 5 5 5 3 5 23
51 5 5 5 4 3 22
52 4 4 4 4 3 19
53 5 4 3 5 4 21
54 5 5 4 5 4 23
55 5 5 5 5 5 25
56 5 5 4 5 5 24
57 4 4 5 5 5 23
58 5 5 5 4 5 24
59 5 5 3 5 5 23
60 5 5 5 5 5 25
61 5 5 5 5 5 25
62 5 5 5 5 5 25
63 5 5 5 5 5 25
64 5 5 3 5 5 23
65 5 5 5 5 5 25
66 5 5 5 5 5 25
67 5 5 5 3 5 23
68 5 5 5 5 5 25
69 2 4 4 3 5 18
70 4 3 4 4 3 18
71 5 5 3 5 5 23
72 5 5 5 5 5 25
73 4 5 5 5 4 23
74 4 4 5 5 2 20
75 3 3 4 4 2 16
76 5 5 5 5 5 25
77 5 5 5 5 5 25
78 5 5 5 5 5 25
79 5 5 5 5 5 25
80 5 5 5 4 5 24
81 4 4 5 2 4 19
82 2 4 5 3 3 17
83 2 4 4 5 2 17
84 2 5 2 5 2 16
85 5 5 5 5 5 25
86 2 3 4 2 5 16
87 5 4 5 4 5 23
130
88 3 4 4 3 5 19
89 5 5 5 5 5 25
90 5 5 5 5 5 25
91 4 5 5 5 5 24
92 5 5 5 5 5 25
93 5 5 4 5 5 24
94 5 5 5 5 5 25
95 5 5 5 3 5 23
96 5 5 5 4 5 24
1. Jenis Kelamin
Jenis Kelamin
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid Laki-Laki 63 65.6 65.6 65.6
Perempuan 33 34.4 34.4 100.0
Total 96 100.0 100.0
2. Usia
Usia
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid 20-22 17 17.7 17.7 17.7
26-30 44 45.8 45.8 63.5
31->35 35 36.5 36.5 100.0
Total 96 100.0 100.0
3. Pekerjaan
Pekerjaan
Frequ Percent Valid Cumulative
ency Percent Percent
Valid Pelajar/Mahasisa 6 6.3 6.3 6.3
Wirasswasta/Pedagang 47 49.0 49.0 55.2
Petani/Pelaut 28 29.2 29.2 84.4
PNS 6 6.3 6.3 90.6
Lain/Lain 9 9.4 9.4 100.0
131
1. Sikap (X1)
X1.1
Frequenc Percent Valid Cumulative
y Percent Percent
Valid Tidak Setuju 7 7.3 7.3 7.3
Netral 7 7.3 7.3 14.6
Setuju 21 21.9 21.9 36.5
Sangat Setuju 61 63.5 63.5 100.0
Total 96 100.0 100.0
X1.2
Frequenc Percent Valid Cumulative
y Percent Percent
Valid Tidak Setuju 3 3.1 3.1 3.1
Netral 7 7.3 7.3 10.4
Setuju 36 37.5 37.5 47.9
Sangat Setuju 50 52.1 52.1 100.0
Total 96 100.0 100.0
X1.3
Frequenc Percent Valid Cumulative
y Percent Percent
Valid Tidak Setuju 3 3.1 3.1 3.1
Netral 4 4.2 4.2 7.3
132
X1.5
Frequenc Percent Valid Cumulative
y Percent Percent
Valid Tidak Setuju 4 4.2 4.2 4.2
Netral 10 10.4 10.4 14.6
Setuju 46 47.9 47.9 62.5
Sangat Setuju 36 37.5 37.5 100.0
Total 96 100.0 100.0
X2.1
Frequenc Percent Valid Cumulative
y Percent Percent
Valid Tidak Setuju 8 8.3 8.3 8.3
Netral 5 5.2 5.2 13.5
Setuju 20 20.8 20.8 34.4
Sangat Setuju 63 65.6 65.6 100.0
Total 96 100.0 100.0
X2.2
Frequenc Percent Valid Cumulative
y Percent Percent
Valid Tidak Setuju 8 8.3 8.3 8.3
Netral 4 4.2 4.2 12.5
Setuju 32 33.3 33.3 45.8
133
X2.3
Frequenc Percent Valid Cumulative
y Percent Percent
Valid Tidak Setuju 4 4.2 4.2 4.2
Netral 7 7.3 7.3 11.5
Setuju 23 24.0 24.0 35.4
Sangat Setuju 62 64.6 64.6 100.0
Total 96 100.0 100.0
X2.4
Frequenc Percent Valid Cumulative
y Percent Percent
Valid Tidak Setuju 4 4.2 4.2 4.2
Netral 12 12.5 12.5 16.7
Setuju 25 26.0 26.0 42.7
Sangat Setuju 55 57.3 57.3 100.0
Total 96 100.0 100.0
X2.5
Frequenc Percent Valid Cumulative
y Percent Percent
Valid Tidak Setuju 8 8.3 8.3 8.3
Netral 6 6.3 6.3 14.6
Setuju 37 38.5 38.5 53.1
Sangat Setuju 45 46.9 46.9 100.0
Total 96 100.0 100.0
Y1
Frequenc Percent Valid Cumulative
y Percent Percent
Valid Tidak Setuju 7 7.3 7.3 7.3
Netral 23 24.0 24.0 31.3
Setuju 22 22.9 22.9 54.2
134
Y2
Frequency Percent Valid Cumulative
Percent Percent
Valid Netral 8 8.3 8.3 8.3
Setuju 21 21.9 21.9 30.2
Sangat Setuju 67 69.8 69.8 100.0
Total 96 100.0 100.0
Y3
Frequenc Percent Valid Cumulative
y Percent Percent
Valid Tidak Setuju 3 3.1 3.1 3.1
Netral 11 11.5 11.5 14.6
Setuju 22 22.9 22.9 37.5
Sangat Setuju 60 62.5 62.5 100.0
Total 96 100.0 100.0
Y4
Frequenc Percent Valid Cumulative
y Percent Percent
Valid Tidak Setuju 2 2.1 2.1 2.1
Netral 9 9.4 9.4 11.5
Setuju 36 37.5 37.5 49.0
Sangat Setuju 49 51.0 51.0 100.0
Total 96 100.0 100.0
Y5
Frequenc Percent Valid Cumulative
y Percent Percent
Valid Tidak Setuju 7 7.3 7.3 7.3
Netral 28 29.2 29.2 36.5
Setuju 19 19.8 19.8 56.3
Sangat Setuju 42 43.8 43.8 100.0
Total 96 100.0 100.0
135
1. Sikap (X1)
Correlations
X1.1 X1.2 X1.3 X1.4 X1.5 Total_
X1
X1.1 Pearson 1 .343** .388** .464** .418** .737**
Correlation
Sig. (2-tailed) .001 .000 .000 .000 .000
N 96 96 96 96 96 96
X1.2 Pearson .343** 1 .367** .539** .389** .715**
Correlation
Sig. (2-tailed) .001 .000 .000 .000 .000
N 96 96 96 96 96 96
X1.3 Pearson .388** .367** 1 .313** .304** .626**
Correlation
Sig. (2-tailed) .000 .000 .002 .003 .000
N 96 96 96 96 96 96
X1.4 Pearson .464** .539** .313** 1 .545** .811**
Correlation
Sig. (2-tailed) .000 .000 .002 .000 .000
N 96 96 96 96 96 96
X1.5 Pearson .418** .389** .304** .545** 1 .730**
Correlation
Sig. (2-tailed) .000 .000 .003 .000 .000
N 96 96 96 96 96 96
Total_ Pearson .737** .715** .626** .811** .730** 1
X1 Correlation
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000
N 96 96 96 96 96 96
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Correlations
X2.1 X2.2 X2.3 X2.4 X2.5 Total_
X2
X2.1 Pearson 1 .604** .611** .551** .741** .862**
136
Correlation
Correlations
Y1 Y2 Y3 Y4 Y5 Total_
Y
Y1 Pearson 1 .342** .359** .275** .520** .825**
Correlation
Sig. (2-tailed) .001 .000 .007 .000 .000
N 96 96 96 96 96 96
Y2 Pearson .342** 1 .072 .352** .243* .569**
Correlation
137
1. Sikap (X1)
Reliability Statistics
Cronbach's N of Items
Alpha
.775 5
.877 5
138
.631 5
N 96
Positive .085
Negative -.088
Test Statistic .088
2. Uji Multikolinearitas
Coefficientsa
Model Unstandardized Standa t Sig. Collinearity
Coefficients rdized Statistics
Coeffi
cients
B Std. Beta Toler VIF
Error ance
1 (Constant) 17.812 .247 72.197 .000
Sikap .074 .021 .349 3.535 .001 .291 3.438
Gaya .096 .017 .543 5.490 .000 .291 3.438
Hidup
a. Dependent Variable: Keputusan Menabung
3. Uji Heteroskedastisitas
140
Coefficientsa
Model Unstandardized Standardiz t Sig.
Coefficients ed
Coefficient
s
B Std. Beta
Error
1 (Constant) 4.593 1.011 4.542 .000
Sikap -.048 .085 -.104 -.559 .577
Gaya Hidup -.059 .072 -.154 -.826 .411
a. Dependent Variable: ABS_RES
4. Uji Autokorelasi
Model Summaryb
Model R R Adjusted Std. Error of Durbin-
Square R Square the Estimate Watson
Coefficientsa
Model Unstandardized Standardized t Sig.
Coefficients Coefficients
B Std. Error Beta
1 (Constant) 17.812 .247 72.197 .000
Sikap .074 .021 .349 3.535 .001
Gaya Hidup .096 .017 .543 5.490 .000
a. Dependent Variable: Keputusan Menabung
141
ANOVAa
Model Sum of df Mean F Sig.
Squares Square
1 Regression 28.373 2 14.186 129.458 .000b
Residual 10.191 93 .110
Total 38.564 95
a. Dependent Variable: Keputusan Menabung
b. Predictors: (Constant), Gaya Hidup, Sikap
Coefficientsa
Model Unstandardized Standardized t Sig.
Coefficients Coefficients
B Std. Error Beta
1 (Constant) 17.812 .247 72.197 .000
Sikap .074 .021 .349 3.535 .001
Gaya Hidup .096 .017 .543 5.490 .000
a. Dependent Variable: Keputusan Menabung
4. Koefisien Determinasi R2
Model Summary
Model R R Square Adjusted R Std. Error of
Square the Estimate
RIWAYAT HIDUP
SDN 1 Tamberu Agung, Kecamatan Batumarmar, dan Lulus pada tahun 2011 dan
Lulus pada tahun 2017. Lalu melanjutkan di Institut Agama Islam Negeri Madura
di Program Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam. Peneliti juga aktif dibeberapa
ormawa seperti DEMA FEBI, UKM PSBD, UKM MUSIK dan PMII.