PENYUSUN:
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke Hadirat Allah SWT, karena atas Rahmat-Nya sehingga Modul
Ajar BDLK dapat diselesaikan oleh Penulis. Pembahasan dalam Modul dirancang
sesuai dengan Silabus Mata Kuliah BDLK dan bertujuan untuk membantu mahasiswa
dalam memahami kompetensi yang diharapkan tercapai dari mata kuliah BDLK
Tim Penyusun menyadari banyak kekurangan dan kesalahan yang masih
terdapat dalam penyusunan modul ini, maka kami mengharapkan koreksi dan saran
untuk dilakukan perbaikan dalam revisi berikutnya
Akhir kata Tim Penyusun berharap agar Modul BDLK ini bermanfaat bagi
mahasiswa Program Studi Manajemen Fakultas Dan Bisnis Universitas Bina Sarana
Informatika
Wassalamualaikum Wr. Wb
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL..................................................................................................... i
KATA PENGANTAR ................................................................................................. ii
DAFTAR ISI ................................................................................................................. iii
PERTEMUAN I
KONSEP DASAR UANG DAN KEUANGAN
A. Tujuan
Mahasiswa mampu memahami tentang kosep dasar uang dan keuangan diantaranya
pengertian,jenis, fungsi,macam macam uang.serta sejarah uang di Indonesia.
B. Teori
1. Pengertian Uang
Dibagi menjadi dua, yaitu sebagai berikut:
Dalam ekonomi tradisional, pengertian uang didefinisikan sebagai alat tukar. Tidak
hanya uang seperti sekarang ini, benda lain seperti emas, perak, bahkan garam pun bisa
dijadikan uang barang. Syaratnya ialah benda itu diterima secara umum oleh seluruh
masyarakat setempat.
Ilmu ekonomi modern mendefinisikan pengertian uang lebih luas lagi. Bukan hanya
sebagai alat pembayaran jual beli barang, jasa, dan kekayaan lain, melainkan juga
pembayaran utang. Beberapa ahli menyebutkan fungsi uang sebagai alat penunda
pembayaran.
2. Sejarah Uang
Jangankan uang kerts dan logam sekarang, pertukaran barang secara barter pun dulu
belum dikenal manusia. Kehidupan saat itu tidak sekompleks sekarang. Manusia
memenuhi kebutuhan sendiri-sendiri dengan sangat sederhana
Mereka pergi berburu jika lapar. Butuh pakaian tinggal membuat dengan bahan kulit
binatang ataupun pohon. Ingin makan makanan lain, pergi ke hutan untuk mencari dan
memetik buah yang diinginkan. Begitu seterusnya.
Seiring waktu berjalan, kebutuhan hidup manusia tambah banyak. Apa yang mereka
peroleh tidak bisa memenuhi kebutuhan sendiri secara menyeluruh.maka dicarilah cara
tukar-menukar barang antara individu satu dengan yang lain. Cara ini dikenal sebagai
sistem barter
3. Sistem Barter
Sistem barter digunakan cukup lama, hingga berabad-abad. Sampai akhirnya manusia
mendapati kendala pada sistem tersebut karena kehidupan lebih kompleks lagi.
Kendala pada sistem barter misalnya sulit ketemunya dua orang pemilik barang yang
saling membutuhkan satu sama lain. Misal, Si X punya buah dan butuh ikan, ketemunya
dengan Y yang punya ikan tetapi butuhnya bukan buah, melainkan pakaian.
Berikut beberapa kendala yang sering dialami sistem barter dalam melakukan
transaksi antara lain
a. Sulit menemukan orang yang mau menukarkan barangnya yang sesuai
dengan kebutuhan yang diinginkan.
b. Sulit untuk menentukan nilai barang yang akan ditukarkan terhadap barang yang
diinginkan
c. Sulit menemukan orang yang mau menukarkan barangnya dengan jasa yang dimiliki
atau sebaliknya.
d. Sulit untuk menemukan kebutuhan yang mau ditukarkan pada saat yang cepat sesuai
dengan keinginan.Artinya untuk memperoleh barang yang diinginkan memerlukan
waktu yang terkadang relatif lama.
4. Uang barang
Menghadapi masalah seperti di atas, manusia memikirkan lagi hingga menemukan
solusi baru. Yaitu menggunakan benda-benda tertentu sebagai alat tukar. Benda yang
ditetapkan biasanya yang dapat diterima secara umum. Contohnya pada orang Romawi
zaman dulu menggunakan garam.
Kalau diilustrasikan pada si X dan Y di atas, maka seperti ini. X menemui penghasil
garam dan menukarnya dengan buah. Setelah garam dimiliki, barulah menemui Y yang
memiliki ikan. Meskipun butuhnya pakaian, Y menerima garam karena sudah
ditetapkan sebagai uang barang. Sehingga Y pun akan lebih mudah lagi menukarnya
dengan orang lain yang memiliki pakaian.
Meski lebih mudah dari sistem barter, seiring perkembangan kehidupan manusia yang
lebih kompleks, sistem uang barang memiliki kelemahan juga. Hal ini karena uang
barang tidak mempunyai pecahan kecil sehingga kesulitan menentukan nilai,
penyimpan dan pengangkutan yang susah, dan mudah hancur atau tidak tahan lama.
Akhirnya dicarilah benda yang mempunyai syarat-syarat sebagai berikut:
5. Fungsi Uang
Sudah dijelaskan di atas, fungsi uang sebagai perantara pertukaran barang dengan
barang, menghindari sistem barter yang banyak menemui kendala, sehingga
diharapkan transaksi perdagangan menjadi lebih mudah. Namun, secara lebih rinci
dibedakan menjadi dua. Yaitu fungsi asli dan fungsi turunan.
Fungsi asli dibagi menjadi tiga:
a. Uang berfungsi sebagai alat tukar atau medium of exchange yang dapat
mempermudah pertukaran
b. Uang juga berfungsi sebagai satuan hitung (unit of account) : Menunjukan nilai
barang/ jasa (alat penunjuk harga), dan sebagai satuan hitung yang
mempermudah pertukaran.
c. Selain itu, uang berfungsi sebagai alat penyimpan nilai (valuta).
Fungsi turunan dibagi menjadi:
a. Uang sebagai alat pembayaran yang sah.
6. Syarat-Syarat Uang
Suatu benda dapat dijadikan sebagai uang jika memenuhi syarat-syarat berikut:
a. Benda itu harus diterima secara umum (acceptability)
Untuk memenuhi kriteria poin 1, benda tersebut harus bernilai tinggi atau
setidaknya dijamin oleh pemerintah
b. Terbuat dari bahan yang bisa tahan lama (durability)
c. Kualitasnya sama (uniformity)
d. Jumlahnya dapat memenuhi kebutuhan masyarakat akan uang tersebut
e. Tidak mudah dipalsukan (scarcity)
f. Mudah dibawa (portable)
g. Mudah dibagi tanpa mengurangi nilai (divisibility)
h. Memiliki cenderung stabil dari waktu ke waktu (stability of value).
7. Jenis Uang
Berdasarkan jenisnya, uang dibagi menjadi dua.
a. Uang kartal adalah alat bayar yang sah dan wajib digunakan oleh masyarakat
dalam melakukan transaksi jual beli sehari-hari (common money).
b. Uang giral adalah uang yang dimiliki masyarakat dalam bentuk simpanan
(deposito) yang dapat ditarik sesuai kebutuhan, contoh cek.
7.1. Uang menurut bahan pembuatannya
➢ Uang logam
Adalah uang yang terbuat dari logam. Dipilih menggunakan logam karena
bisa tahan lama. Pada awal kemunculannya dibuat dengan bahan emas atau
perak. Semakin tinggi kadarnya semakin tinggi pula daya tukarnya. Dengan
begitu uang seperti ini memiliki tiga nilai: Nilai intrinsik, yaitu nilai
bahannya. Nilai nominal, yaitu nilai yang tercetak/tercantum pada uang
tersebut. Nilai tukar, yaitu nilai daya tukarnya. Misal Rp500.00 nilai
tukarnya dapat permen, Rp10.000.00 nilai tukarnya bisa dapat sepiring nasi.
➢ Uang kertas
Yaitu uang yang terbuat dari bahan kertas. Uang jenis ini hanya memiliki
nilai nominal dan nilai tukar yang tinggi, sedangkan nilai intrinsiknya tidak.
Begitu juga pada zaman sekarang, uang logam dibuat dengan logam biasa
sehingga nilai intrinsiknya tidak sebanding dengan nilai nominal.
7.2. Menurut nilainya uang
Dibedakan menjadi dua:
➢ Uang penuh (full bodied money). Nilai uang dikatakan sebagai uang penuh
apabila nilai yang tertera di atas uang tersebut sama nilainya dengan bahan
yang digunakan. Dengan kata lain, nilai nominal yang tercantum sama
dengan nilai intrinsik yang terkandung dalam uang tersebut.
➢ Uang tanda (token money). Uang tanda adalah apabila nilai yang tertera
pada uang lebih tinggi daripada nilai bahan yang digunakan untuk
membuatnya. Dengan kata lain nilai nominal lebih besar daripada nilai
intrinsik. Misal, untuk membuat uang Rp1.000,00 pemerintah
mengeluarkan biaya Rp750,00
7.3. Berdasarkan kawasan
Berdasarkan kawasan uang dibagi dalam:
➢ Uang local
Merupakan uang yang berlaku di suatu negara tertentu, seperti rupiah hanya
berlaku di Indonesia atau ringgit hanya berlaku di Malaysia.
➢ Uang regional
Merupakan uang yang berlaku di kawasan tertentu yang lebih luas dari uang
lokal seperti untuk kawasan benua Eropa berlaku mata uang tunggal eropa
yaitu EURO.
➢ Uang Internasional
Merupakan uang yang berlaku anta negara seperti US Dollar dan menjadi
standar pembayaran internasional.
7.4. Berdasarkan nilai
Jenis uang ini dilihat dari nilai yang terkandung pada uang tersebut,
apakah nilai intrinsiknya (bahan uang) atau nilai nominalnya (nilai yang
tertera dalam uang tersebut).
10. Inflasi
10.1. Pengertian Inflasi
Inflasi dapat diartikan sebagai kenaikan harga barang dan jasa secara umum dan
terus menerus dalam jangka waktu tertentu. Deflasi merupakan kebalikan dari
inflasi, yakni penurunan harga barang secara umum dan terus menerus.
Perhitungan inflasi dilakukan oleh Badan Pusat Statistik (BPS), link ke metadata
SEKI-IHK. Kenaikan harga dari satu atau dua barang saja tidak dapat disebut inflasi
kecuali bila kenaikan itu meluas (atau mengakibatkan kenaikan harga) pada barang
lainnya.
10.2. Pengukuran IHK
Berdasarkan the Classification of Individual Consumption by Porpuse
terjadi negative supply shocks akibat bencana alam dan terganggunya distribusi.
Faktor penyebab demand pull inflation adalah tingginya permintaan barang dan
jasa relatif terhadap ketersediaannya. Dalam konteks makroekonomi, kondisi ini
digambarkan oleh output riil yang melebihi output potensialnya atau permintaan
total (agregate demand) lebih besar dari pada kapasitas perekonomian.
Sementara itu, faktor ekspektasi inflasi dipengaruhi oleh perilaku masyarakat dan
pelaku ekonomi dalam menggunakan ekspektasi angka inflasi dalam keputusan
kegiatan ekonominya. Ekspektasi inflasi tersebut dapat bersifat adaptif
atau forward looking.
Hal ini tercermin dari perilaku pembentukan harga di tingkat produsen dan
pedagang terutama pada saat menjelang hari-hari besar keagamaan (lebaran,
natal, dan tahun baru) dan penentuan upah minimum provinsi (UMP). Meskipun
ketersediaan barang secara umum diperkirakan mencukupi dalam mendukung
kenaikan permintaan, namun harga barang dan jasa pada saat-saat hari raya
keagamaan meningkat lebih tinggi dari kondisi supply-demand tersebut.
Demikian halnya pada saat penentuan UMP, pedagang ikut pula meningkatkan
harga barang meski kenaikan upah tersebut tidak terlalu signifikan dalam
mendorong peningkatan permintaan.
10.5. Pentingnya Kestabilan Harga
Inflasi yang rendah dan stabil merupakan prasyarat bagi pertumbuhan ekonomi
yang berkesinambungan yang pada akhirnya memberikan manfaat bagi
peningkatan kesejahteraan masyarakat. Pentingnya pengendalian inflasi
didasarkan pada pertimbangan bahwa inflasi yang tinggi dan tidak stabil
memberikan dampak negatif kepada kondisi sosial ekonomi masyarakat.
a. Pertama, inflasi yang tinggi akan menyebabkan pendapatan riil masyarakat
akan terus turun sehingga standar hidup dari masyarakat turun dan akhirnya
menjadikan semua orang, terutama orang miskin, bertambah miskin.
b. Kedua, inflasi yang tidak stabil akan menciptakan ketidakpastian (uncertainty)
bagi pelaku ekonomi dalam mengambil keputusan. Pengalaman empiris
menunjukkan bahwa inflasi yang tidak stabil akan menyulitkan keputusan
masyarakat dalam melakukan konsumsi, investasi, dan produksi, yang pada
akhirnya akan menurunkan pertumbuhan ekonomi.
c. Ketiga, tingkat inflasi domestik yang lebih tinggi dibanding dengan tingkat
Sasaran inflasi tersebut diharapkan dapat menjadi acuan bagi pelaku usaha dan
masyarakat dalam melakukan kegiatan ekonominya ke depan, sehingga tingkat
inflasi dapat dijaga pada tingkat yang rendah dan stabil. Salah satu upaya
pengendalian inflasi menuju inflasi yang rendah dan stabil adalah dengan
membentuk dan mengarahkan ekspektasi inflasi masyarakat agar mengacu
(anchor) pada sasaran inflasi yang telah ditetapkan (Lihat Peraturan Menteri
Keuangan tentang sasaran inflasi 2016, 2017, dan 2018 dan Peraturan Menteri
Keuangan tentang sasaran inflasi 2019, 2020, dan 2021).
Angka target atau sasaran inflasi dapat dilihat pada situs Bank Indonesia atau situs
instansi Pemerintah lainnya seperti Kementerian Keuangan, Kantor Kementerian
Koordinator bidang Perekonomian, atau Bappenas. Sebelum UU No. 23 Tahun
1999 tentang Bank Indonesia, sasaran inflasi ditetapkan oleh Bank Indonesia.
Sementara setelah UU tersebut, dalam rangka meningkatkan kredibilitas Bank
Indonesia maka sasaran inflasi ditetapkan oleh Pemerintah
C. Soal Latihan
1. Sebutkan dan Jelaskan pengertian dari uang
2. Jelaskan secara singkat sejarah uang di Indonesia
3. Sebutkan dan Jelaskan f u n g s i u a n g d a l a m p e r e k o n o m i a n
4. Sebutkan dan Jelaskan teori tentang mata uang
5. Sebutkan dan Jelaskan syarat disebut tentang uang
6. Apa yang dimaksud inflasi
7. Sebutkan dan jelaskan macam macam inflasi
8. Berapakah target inflasi yang ditetapkan pemerintah Indonesia
9. Bagaimana cara atau tindakan pencegahan inflasi di Indonesia
10. Apa yang dimaksud hyper inflasi dan demand inflation
PERTEMUAN II
A. Tujuan
Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan macam macam bentuk lembaga
keuangan berbentuk bank dan lembaga keuangan berbentuk bukan bank lainnya serta
meyebutkan fungsinya.
B. Teori
1. Pengertian Lembaga Keuangan:
Lembaga Keuangan Bank merupakan lembaga yang kegiatannya menghimpun dana
langsung dari masyarakat dalam bentuk simpanan, misalnya deposito, giro, tabungan.
Selain menghimpun juga memberikan jasa pelayanan keuangan kepada masyarakat.
Lembaga ini biasanya menawarkan jasa sama seperti bank yang memudahkan dalam
transaksi keuangan.
Lembaga keuangan bank merupakan suatu lembaga keuangan yang memberikan jasa-
jasa keuangan dan menarik dana dari masyarakat secara langsung. Lembaga keuangan
Bank, selain memiliki fungsi menghimpun dan menyalurkan dana, bank juga berfungsi
untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat yang berupa penawaran jasa-jasa
perbankan seperti jasa pengiriman uang, penitipan barang berharga, dan lain sebagainya
serta memberikan rasa aman dan nyaman kepada masyarakat yang menggunakan
jasanya.
Bank devisa secara umum berperan dalam pelaksanaan transaksi ke luar negeri
mengalami beberapa tahapan,sebagai berikut:
• Importir mengajukan permohonan kepada bank pembuka L/C sebelum
melakukan transaksi kepada eksportir.
• Bank L/C membuka L/C di tempat eksportir.
• Advising bank meneruskan L/C tersebut.
• Eksportir mempersiapkan barang – barang yang akan dikirim.
• Penerimaan dokumen atas pengiriman
• Sumber Dana yang Didapatkan oleh Bank Devisa
• Transaksi perdagangan ekspor, baik dari hasil ekspor barang /jasa
• Hasil dari penanaman modal di luar negeri
• Penghasilan dari tenaga kerja Indonesia dari luar negeri
• Pariwisata
• Pinjaman luar negeri
➢ Daftar Bank yang Menyediakan Devisa
• Bank Negara Indonesia
• Bank Mandiri
• Bank Bukopin
• Bank Danamon
• Bank Syariah Mega Indonesia
• Bank Mega
• Bank OCBC NISP
• Bank Permata
• Dan berbagai bank lainya.
d. Bank Perkreditan Rakyat (BPR)
Bank Perkreditan Rakyat adalah lembaga yang memberikan pinjaman dana untuk
keperluan modal usaha masyarakat. Kemudian BPR ini hanya menerima simpanan
dalam bentuk deposito dan tabungan. BPR biasanya terletak dilokasi masyarakat
C. Soal Latihan
1. Sebutkan pengertian lembaga keuangan
2. Sebutkan dan jelaskan macam macam lembaga keuangan
3. Sebutkan contoh lembaga keuangan berbentuk bank dan lembaga keuangan yang
berbentuk bukan bank
4. Apa yang dimaksud bank devisa dan apa fungsi bank devisa dibandingkan dengan
lembaga keuangan bank yang lainnya.
5. Sebutkan contoh dari bank devisa yang aga di Indonasia
PERTEMUAN 3
A. Tujuan
Mahasiswa mampu memahami tentang definisi Otoritas Jasa Keuangan (OJK), serta
fungsinya dalam mengatur dan membuat deregulasi lembaga kuuangan di Indonesia.
B. Teori
1. Pengertian Otoritas Jasa Keuangan ( OJK)
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) adalah lembaga Negara yang dibentuk berdasarkan
Undang-undang Nomor 21 Tahun 2011 yang berfungsi menyelenggarakan sistem
pengaturan dan pengawasan yang terintegrasi terhadap keseluruhan kegiatan di dalam
sektor jasa keuangan baik di sektor perbankan, pasar modal, dan sektor jasa keuangan
non-bank seperti Asuransi, Dana Pensiun, Lembaga Pembiayaan, dan Lembaga Jasa
Keuangan lainnya.
C. Latihan Soal
1. Sebutkan pengertian dari OJK
2. Jelaskan latar belakang dibentuk OJK ole pemerintah
3. Sebutkan kebijakan kebijakan yang diambil OJK berhubungan dengan lembaga
perbankan di Indonesia
4. Gambar dan jelaskan struktur pengawasan perbankan ang dilakuka oleh OJK
5. Sebutkan visi dan misi OJK
PERTEMUAN IV
BANK SENTRAL
A. Tujuan
Mahasiswa Mampu Memahami tentang pengertian, tugas dan fungsi bank sentral
sebagai otoritas moneter di Indonesia.
B. Teori
1. Pengertian Bank Sentral
Bank sentral menjadi sebuah lembaga atau instansi keuangan yang bertanggung jawab
membuat dan menjalankan kebijakan moneter untuk menciptakan aktivitas ekonomi yang
stabil pada suatu negara. Tugas bank sentral beberapa diantaranya yaitu menjaga stabilitas nilai
mata uang, tingkat inflasi, dan lain-lain terkait dengan sistem keuangan suatu negara.
Di Indonesia, tugas dan fungsi bank sentral dijalankan oleh Bank Indonesia. Bank Indonesia
merupakan lembaga independen milik pemerintah yang sudah berdiri sejak tahun 1953.
Pembentukannya berdasarkan dari Undang-undang Pokok Bank Indonesia yang pada 1 Juli
1953. Presiden pertama Indonesia, Ir. Soekarno mendirikan bank Indonesia ini untuk
menasionalisasi segala hal tentang perbankan di Indonesia.
Bank sentral adalah lembaga yang bertanggung jawab untuk mengawasi sistem keuangan pada
suatu negara. Biasanya, lembaga ini dimiliki oleh pemerintah, dan bertugas untuk menjamin
kegiatan dari badan-badan keuangan yang ada dalam negara tersebut dapat meningkatkan dan
menstabilkan perekonomian negara secara nasional.
Sebelum adanya Bank Indonesia, seluruh aktivitas mengelola kebijakan moneter masih
berpusat pada De Javasche Bank yang merupakan peninggalan Belanda sejak tahun 1800-an.
Setelah kemerdekaan pun, perekonomian Indonesia masih menggunakan struktur yang
dimiliki DJB.
Karena sistem ini dinilai kurang cocok dengan Indonesia kedepannya, muncullah keinginan
masyarakat untuk mempunyai lembaga yang lebih cocok dengan kepentingan nasional dalam
mengatur kebijakan moneter.
Secara umum, DJB dan BI memiliki tugas yang sama. Pada 1968, diterbitkan UU Bank Sentral
yang mengatur tugas BI dan bagaimana lembaga tersebut terpisah dengan bank-Sentral yang
mengatur tugas BI dan bagaimana lembaga tersebut terpisah dengan bank-bank lain yang
biasanya memenuhi fungsi komersial.
Bank sentral adalah lembaga yang bertanggung jawab untuk mengawasi sistem keuangan pada
suatu negara. Biasanya, lembaga ini dimiliki oleh pemerintah, dan bertugas untuk menjamin
kegiatan dari badan-badan keuangan yang ada dalam negara tersebut dapat meningkatkan dan
menstabilkan perekonomian negara secara nasional.
Sebelum adanya Bank Indonesia, seluruh aktivitas mengelola kebijakan moneter masih
berpusat pada De Javasche Bank yang merupakan peninggalan Belanda sejak tahun 1800-an.
Setelah kemerdekaan pun, perekonomian Indonesia masih menggunakan struktur yang
dimiliki DJB.
Karena sistem ini dinilai kurang cocok dengan Indonesia kedepannya, muncullah keinginan
masyarakat untuk mempunyai lembaga yang lebih cocok dengan kepentingan nasional dalam
mengatur kebijakan moneter.
Secara umum, DJB dan BI memiliki tugas yang sama. Pada 1968, diterbitkan UU Bank Sentral
yang mengatur tugas BI dan bagaimana lembaga tersebut terpisah dengan bank-bank lain yang
biasanya memenuhi fungsi komersial.
Sebagai agen dan penasehat dari pemerintah, Bank Indonesia berfungsi untuk mengelola
dan mengurus segala administrasi terkait hutang nasional. Selain itu, Bank Indonesia harus
memberi jasa pembayaran bunga atas hutang-hutang tersebut. Bank Indonesia juga
memberikan saran dan informasi tentang bagaimana keadaan pasar uang dan pasar modal
saat ini kepada pemerintah.
c. Memelihara Cadangan Kas Negara
Dalam hal ini, yang menjadi fungsi bank sentral tak hanya cadangan kas dari bank umum,
tapi juga devisa negara. Bank Indonesia dapat menambah atau mengurangi jumlah uang
yang beredar dalam masyarakat. Caranya dengan menaikkan atau menurunkan cadangan
minimum yang harus dipenuhi oleh bank umum dalam pemberian kredit dan pengedaran
uang.
Dengan menaikkan cadangan kas, berarti Bank Indonesia bermaksud untuk mengurangi
jumlah uang yang beredar. Sementara itu, dengan menurunkan cadangan kas berarti bank
sentral ingin menambah jumlah
uang yang beredar. Hal ini saling berhubungan karena semakin tinggi cadangan kas, bank
tentunya harus menahan lebih banyak uang dan tidak bisa mengedarkannya begitu saja.
Bank Indonesia tak hanya berfungsi sebagai internal reserve, yakni mengurus peredaran
uang dalam negeri. Bank sentral ini juga berfungsi sebagai eksternal reserve, yang
mengatur segala hal terkait pembayaran internasional.
Selain fungsi-fungsi di atas, Bank Indonesia juga dulunya berfungsi untuk mengawasi
bank dan berbagai perusahaan yang bergelut dalam bidang keuangan. Namun, sekarang
tugas tersebut sudah beralih menjadi wewenang Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
tersebut dapat berpengaruh terhadap berbagai aktivitas ekonomi, seperti inflasi, suku bunga
bank, dan sebagainya. Adapun peran bank sentral di Indonesia dimiliki oleh Bank Indonesia
yang telah didasari pada Undang-Undang No. 23 Tahun 1999 terkait Kebijakan Moneter
Bank Indonesia.
Kebijakan moneter diambil oleh bank sentral, jika di Indonesia Bank Indonesia yang
berperan mengambil kebijakan moneter berdasarkan adanya beberapa analisa dan masukan
seperti tingkat inflasi, pertumbuhan ekonomi, investasi, perdagangan internasional, dan
faktor lainnya
Salah satu contoh yang bisa kita lihat dari adanya kebijakan moneter ialah pengendalian
inflasi. Dengan adanya pengendalian inflasi, bank sentral berperan untuk mengambil
kebijakan moneter dengan cara menarik jumlah uang yang beredar melalui kebijakan
kenaikan suku bunga pada saat inflasi tinggi terjadi. Pada intinya, setiap kebijakan moneter
yang akan diambil oleh pemerintah akan berpengaruh pada ekonomi suatu negara secara
makro.
Merupakan kebijakan yang diambil oleh Bank Sentral untuk mengawasi bentuk-bentuk
pinjaman dan investasi yang telah dilakukan oleh berbagai bank komersial. Kebijakan
moneter kualitatif dapat dibedakan menjadi dua jenis antara lain:
➢ Pengawasan Pinjaman Secara Terpilih.
Bank sentral berperan untuk melakukan pengawasan agar pinjaman dan investasi
yang dilakukan dapat sesuai dengan ketentuan dan keinginan dari pemerintah suatu
negara. Pengawasan ini juga dilakukan untuk mengendalikan dan melakukan
pengawasan terhadap pinjaman serta investasi yang dilakukan oleh berbagai bank
➢ Imbauan Moral (Moral Suasion)
Beberapa imbauan moral yang dapat dilakukan oleh bank sentral ialah dengan
menganjurkan bank-bank untuk melakukan penyesuaian dalam hal pengalokasian
dana. Pemerintah mengharapkan supaya tujuan ini bisa tercapai
yang akan disalurkan oleh bank umum akan berkurang dan tingkat inflasi juga akan
menurun.
d. Kredit Selektif
Kebijakan moneter kredit selektif merupakan instrumen yang biasa disebut dengan
istilah selective credit control. Kewenangan dimiliki oleh bank sentral dengan
tujuan mengatur pinjaman yang diprioritaskan dan pinjaman yang tidak
diprioritaskan.
e. Pembersihan Uang
Adanya pembersihan uang sebagai salah satu instrumen kebijakan moneter, maka
nilai uang akan diturunkan dengan persentase tertentu tanpa adanya pergantian pada
nilai yang sudah diturunkan tersebut.
Di Indonesia juga melakukan pembersihan uang pada tahun 1959 dengan penurunan
sebesar 10%, sedangkan di tahun 1946 pernah menurun menjadi 3%.
C. Latihan Soal
1. Sebutkan arti dari bank sentral
2. Sebutkan dan jelaskn tugas dan fungsi bank sentra[
3. Apa yang dimaksud dari kebijakan moneter yang dibuat Bank Indonesia
4. Sebutkan dan jelaskan jenis atau macam macam kebijakan moneter
5. Sebutkan dan jelaskan instrumen kebijakan moneter di Indonesia
PERTEMUAN V
A. Tujuan
Mahasiswa mampu memahami tentang pengertian kredit,macam macam
bunga bank dan manajemen resiko perbankan
B. Teori
1. Pengertian Kredit
Pengertian Kredit Kredit berasal dari bahasa Yunani yaitu “credere” yang berarti
kepercayaan dan bahasa Latin “creditum” yang artinya kepercayaan akan
kebenaran. Oleh sebab itulah yang menjadi dasar dari kredit adalah kepercayaan.
Pengertian kredit dalam buku Seri Manajemen Bank No. 5 (1997: 31) adalah
penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan
persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam antara Bank dengan pihak lain
yang mewajibkan peminjam untuk melunasi utangnya setelah jangka waktu tertentu
dengan jumlah bunga, imbalan, atau pembagian hasil keuntungan. Selain itu, kredit
juga bisa berarti kemampuan untuk melaksanakan suatu pembelian atau
mengadakan suatu pinjaman dengan suatu janji pembayarannya akan dilakukan
atau ditangguhkan pada suatu jangka waktu yang disepakati.
Menurut Undang-Undang No. 7 Tahun 1992 sebagaimana telah diubah menjadi
Undang-Undang No. 10 Tahun 1998 tentang perbankan, disebutkan bahwa “kredit
adalah penyediaan uang tagihan atau yang dapat dipersamakan dengan itu,
berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjaman antara Bank dengan pihak lain
yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi utangnya setelah jangka waktu
tertentu dengan jumlah bunga, imbalan atau pembagian hasil keuntungan”
3. Penggolongan Kredit
Menurut Siamat (1999), kredit digolongkan ke dalam 6 (enam) bentuk yaitu:
a. Penggolongan kredit berdasarkan jangka waktu (maturity), antara lain:
➢ Kredit jangka pendek (short-term loan).
➢ Kredit jangka menengah (medium-term loan)
➢ Kredit jangka panjang (long-term loan).
b. Penggolongan kredit berdasarkan barang jaminan (collateral), antara lain:
➢ Kredit dengan jaminan (secured loan).
➢ Kredit tanpa jaminan (unsecured loan).
c. Penggolongan Kredit berdasarkan segmen usaha, seperti
➢ otomotif,
➢ farmasi,
➢ tekstil,
➢ makanan,
➢ konstruksi dan sebagainya.
4. Manajemen Risiko
Pengertian Bank menurut Global Association of Risk Professional (GARP) dan
Badan Sertifikasi Manajemen Risiko (BSMR); Bank adalah suatu lembaga yang
telah memperoleh izin untuk melakukan kegiatan utama menerima deposito,
memberikan pinjaman, menerima dan menerbitkan cek. Adapun pengertian Bank
menurut Pasal 1 Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992 tentang Perbankan
sebagaimana telah didiubah dengan Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998
adalah: Badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk
simpanan dan menyalurkan kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau
bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup masyarakat
banyak”.
5. Risiko Kredit
Menurut Peraturan Bank Indonesia No. 5/8/PBI/2003 tentang Penerapatan
Manajemen Risiko Bagi Bank Umum, menyatakan bahwa risiko kredit diartikan
sebagai risiko yang timbul sebagai akibat kegagalan counterparty dalam memenuhi
kewajibannya.Risiko kredit berkaitan dengan pihak peminjam tidak dapat dan/atau
tidak mau memenuhi kewajiban untuk membayar kembali dana yang dipinjamnya
secara penuh pada saat jatuh tempo atau sesudahnya.
Pinjaman yang dimaksud adalah aktiva produktif Bank, yakni alokasi dana Bank
yang ditempatkan pada pihak lawan transaksi atau peminjam atau debitur, dimana
peminjam berkewajiban untuk mengembalikannya kembali pada waktu yang
disepakati. Pengembalian dana dari peminjam adalah berupa pokok pinjaman
ditambah bunga. Berdasarkan counterparty, risiko kredit dapat dibagi menjadi tiga
kelompok, yaitu:
a. Risiko kredit pemerintahan (sovereign credit risk) Risiko kredit pemerintahan
berhubungan dengan Pemerintah suatu negara yang tidak mampu membayar
pokok dan bunga pinjamannya pada saat jatuh tempo, terutama pinjaman
bilateral antarnegara.
b. Risiko kredit korporat (corporate credit risk) Risiko kredit korporat adalah risiko
gagal bayar dari perusahaan yang menerbitkan surat utang, gagal bayar dari
perusahaan yang telah memperoleh kredit, serta gagal bayar dari perusahaan
memperoleh penyertaan modal. Risiko korporat lebih berisiko dan lebih sering
terjadi dalam Bank.
c. Risiko kredit konsumen (retail customer credit risk) Risiko kredit konsumen
adalah risiko kredit yang terkait dengan ketidakmampuan debitur perorangan
dalam menyelesaikan pembayaran kreditnya. Berdasarkan perbedaan menurut
counterparty-nya seperti dijelaskan di atas, dapat dijelaskan lebih dalam bahwa
risiko kredit konsumen membatasi pada pemberian kredit konsumen individu
yang digunakan
untuk tujuan konsumtif dan dalam hal ini sumber pengembalian kredit tidak
berasal dari objek yang dibiayai
Sedangkan berdasarkan komponen utama dari risiko kredit, terbagi menjadi tiga
komponen, yakni:
6. Kredit Konsumtif
Kredit konsumtif (consumer loan) merupakan strategi penyaluran kredit dengan
tujuan penggunaan membiayai kebutuhan yang bersifat konsumtif seperti untuk
membiayai pembelian rumah tinggal, renovasi rumah tinggal, membiayai pembelian
kendaraan, dan lain-lain yang bersifat konsumtif kepada individual. Pembayaran
angsuran-angsuran dan pelunasan kredit konsumtif bersumber dari penghasilan atau
gaji debitur. Berikut jenis-jenis kredit konsumtif yang terdapat di Bank-Bank pada
umumnya, yaitu terdapat kredit pemilikan rumah (KPR), kredit pemilikan mobil
(KPM) dan kredit tanpa agunan (KTA)
a. Kredit Pemilikan Rumah (KPR)
Pembelian rumah memang belum tentu dikategorikan sebagai investasi, tapi paling
tidak bisa menambah jumlah aset. Investasi bertujuan untuk mengumpulkan dan
menambah aset. Walaupun tidak secara produktif memberikan hasil langsung
kepada pemilik, naiknya harga tanah dan bangunan bisa membuat nilai aset
bertambah. Apalagi jika sarana dan prasarana di sekitar perumahan bertambah
lengkap, nilai rumah dan bangunan pasti akan cepat tinggi. Namun untuk
berinvestasi di bidang properti tidaklah mudah, oleh sebab itu
Dengan metode piramida terbalik, dalam arti angsuran bunga pada awal tahun akan
lebih besar dari angsuran pokok, meskipun total angsuran tiap bulan sama. Jadi bila
ditanyakan kepada Bank jumlah saldo pokok di tahun ketiga, misalnya pada saat
masa ix sudah berakhir, maka jumlah utang pokok hanya berkurang sedikit sebab
memang sebagian besar angsuran di awal-awal angsuran digunakan untuk
mengangsur bunga. Tingkat bunga KPR akan berubah menyesuaikan tingkat SBI.
Perubahan atas suku bnunga mengikuti kebijakan yang dipilih Bank. Untuk
keterangan lebih jelas, dapat dilihat spesifikasi KPR dari Bank X..
b. Kredit Pemilikan Mobil (KPM)
Pinjaman non-revolving yang diberikan oleh Bank kepada debitur dengan jumlah,
jangka waktu, dan kondisi tertentu, guna pembelian kendaraan roda empat (mobil)
kepada debitur yang memenuhi persyaratan. KPM biasanya berjangka waktu relatif
pendek, yaitu antara satu sampai 5 tahun. Jangka waktu yang relatif pendek tersebut
disebabkan oleh umur teknis dan ekonomis mobil yang juga relatif pendek serta
tingkat risiko kerusakan dan/atau kehilangan yang tinggi. Pihak-pihak yang terlibat
dalam proses KPM adalah: - Dealer, yaitu pihak yang menjual mobil - Lembaga
keuangan Bank maupun lembaga pembiayaan bukan Bank lainnya - Calon pembeli
- Asuransi untuk melindungi kendaraan dari risiko kerugian yang mungkin terjadi
seperti hilang atau rusak, mengingat mobil merupakan barang bergerak yang cukup
rentan. Untuk mendapatkan kredit saat ini memang relatif lebih mudah
dibandingkan dahulu, hal ini dimungkinkan seiring dengan pengembangan sistem
dan kerjasama antara pemberi kredit dan pihak ATPM (Agen Tunggal Pemegang
Merek). Bahkan dengan melengkapi syarat yang diminta seperti KTP dan kartu
keluarga, bukan hal mustahil jika permohonan kredit bisa disetujui di hari yang
sama. Bank dalam memberikan kredit berpatokan bahwa dalam pinjaman yang
sudah dicairkan harus kembali. Untuk itulah diperlukan analisis kemampuan bayar
dan pengenalan calon debitur dengan prinsip yang sama dengan KPR. Bank harus
mengetahui lokasi tempat tinggal calon debitur, menjalankan prinsip 5Cs dengan
personal investigation supaya prinsip kehati-hatian tetap dilakukan.
.c. Kredit Tanpa Agunan (KTA)
Pinjaman non-revolving yang diberikan oleh Bank kepada debitur perorangan,
umumnya karyawan, dengan pengajuan secara berkelompok, guna memenuhi
segala macam keperluan seperti kebutuhan pembelian barang konsumsi,
pendidikan, wisata, renovasi rumah, atau kebutuhan konsumtif lainnya namun
dalam skala kecil kepada debitur yang memenuhi persyaratan tanpa perlu
menyerahkan barang untuk diagunkan (dijaminkan). Dalam benak masyarakat
umum yang dinamakan tanpa agunan adalah tanpa adanya jaminan dalam bentuk
apapun atas pinjaman yang diterimanya dari Bank. Karena pada umumnya pihak
perbankan akan meminta jaminan dalam bentuk aset dari debitur baik berupa aset
tetap seperti bangunan atau aset bergerak seperti kendaraan bermotor. Dilihat dari
perspektif ini memang benar bahwa kredit tanpa agunan tidak diperlukan jaminan
dari debitur sebagai jaminan pembayaran atas utang. Namun, kredit ini tetap
memiliki jaminan pembayaran dari debitur yang telah diverifikasi dan dipelajari
oleh perbankan melalui persyaratan-persyaratan awal yang diminta yang biasanya
dalam bentuk slip gaji yang diterima oleh debitur dari pemberi kerja dan perjanjian
kredit yang ditandatangani. Dalam perspektif hukum, sebagaimana yang diatur
dalam Pasal 1311 Kitab UndangUndang Hukum Perdata, suatu utang dalam jumlah
berapapun yang diterima oleh debitur dari kreditur secara sah, secara hukum akan
dijamin dengan seluruh kekayaan debitur baik yang sekarang telah ada atau
dimiliki maupun yang akan ada atau dimiliki dikemudian hari. Sehingga pada
dasarnya perbankan tetap memiliki jaminan pembayaran atas kredit atau fasilitas
yang diberikan kepada debitur. Dalam hal debitur gagal bayar (wanprestasi) atas
kredit yang diterimanya dari perbankan dimana: (i) dalam hal perbankan telah
mendapat agunan dari debitur dalam bentuk aset, maka perbankan dapat
mengeksekusi atau menjual aset yang secara khusus dan spesifik telah diagunkan
tersebut guna mendapatkan pembayaran atasnya; sedangkan (ii) dalam hal kredit
diberikan tanpa agunan, maka perbankan dapat meminta pembayaran dari debitur
dan bila diperlukan akan menjual seluruh aset yang dimiliki oleh debitur dengan
batasan dan ketentuan yang diatur oleh peraturan yang ada guna mendapatkan
pembayaran. Hal lain yang perlu diketahui dari fasilitas KTA adalah, biasanya,
diberikan dengan bunga yang lebih tinggi dari kredit dengan agunan lainnya. Hal
ini dikarenakan risiko yang akan ditanggung oleh perbankan akan lebih besar
karena tidak adanya agunan yang secara khusus dan spesifik diberikan oleh debitur
sehingga perbankan tidak bisa secara segera mengeksekusi agunan untuk
mendapatkan pembayaran. Sehingga jelaslah bahwa kredit tanpa agunan pada
dasarnya bagi calon debitur bukan berarti kredit tanpa agunan adalah tanpa
jaminan. Justru dengan tanpa agunan ini, sesuai ketentuan hukum yang dijelaskan
diatas akan membebani semua kekayaan debitur baik yang saat ini telah dimiliki
atau yang akan dimiliki di kemudian hari sebagai jaminan pembayaran atas utang
yang telah diterimanya dari perbankan. Bagi calon debitur yang ingin memperoleh
fasilitas diharapkan untuk mempunyai kesamaan pandangan bahwa fasilitas yang
Analisis pengukuran
:
Misalkan, Bank memberikan kredit dengan jangka waktu 10 bulan sebesar Rp
15.000.000,00 dengan bunga 10% per tahun (flat). Asumsi bahwa suku bunga kredit
tidak berubah (tetap) selama jangka waktu kredit. Maka perhitungan angsurannya
secara rinci adalah sebagai berikut:
Suku bunga efektif adalah suku bunga yang diperhitungkan dari sisa jumlah pokok
pinjaman setiap bulan seiring dengan menyusutnya utang yang sudah dibayarkan. Artinya
semakin sedikit pokok pinjaman, semakin sedikit juga suku bunga yang harus dibayarkan.
Suku bunga efektif dianggap lebih adil bagi nasabah dibandingkan dengan menggunakan
Fakultas Ekonomi dan Bisnis = 41 = Universitas Bina Sarana Informatika
MODUL BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN LAINNYA
suku bunga flat. Pasalnya suku bunga flat hanya berdasarkan jumlah awal pokok pinjaman
saja. Rumus perhitungan bunga:
Biasanya bank akan mengenakan kombinasi skema suku bunga dalam e kredit,
contohnya flat-fixed, artinya bunganya pakai sistem flat dan bersifat tetap selama
masa kredit; dan efektif-floating, yaitu menggunakan sistem bunga efektif SEB dan
besaran bunga bisa berubah tergantung kondisi pasar finansial.
C. Latihan Soal
1. Sebutkan pengertian dari kredit
2. Sebutkan dan jelaskan syarat dalam pemberian kredit
3. Apa yang dimaksud kredit konsumtif dan berikan contohnya.
4. Apa yang dimaksud manajemen resiko dalam kredit perbankan
5. Sebutkan dan jelaskan macam macam bunga dalam perbankan
PERTEMUAN VI
BANK SYARIAH
A. Tujuan
Mahasiswa memahami tentang bank syariah,macam macam layanan bank syariah,
istilah pada bank syariah dan Bank Syariah Indonesia (BSI).
B. Teori
1. Pengertian Bank Syariah
Berdasarkan Undang Undang No. 21 tahun 2008 tentang Perbankan Syariah, bank
syariah merupakan bank yang menjalankan kegiatan usaha berdasarkan prinsip
syariah atau prinsip hukum islam. Prinsip syariah Islam yang dimaksud mencakup
dengan prinsip keadilan dan keseimbangan ('adl wa tawazun), kemaslahatan
(maslahah), universalisme (alamiyah), serta tidak mengandung gharar, maysir,
riba, zalim dan obyek yang haram, sebagaimana yang diatur dalam fatwa Majelis
Ulama Indonesia.
Undang Undang Perbankan Syariah juga memberi amanah kepada bank syariah
untuk selalu menjalankan fungsi sosial sekaligus menjalankan fungsi seperti
lembaga baitul mal. Lembaga baitul mal yaitu sebuah lembaga yang menerima
dana berasal dari zakat, infak, sedekah, hibah, atau dana sosial lainnya dan
menyalurkannya kepada pengelola wakaf (nazhir) sesuai kehendak pemberi wakaf
(wakif).
b. Penghimpunan dana
Dalam sistem penghimpunan dana, bank umum syariah diperbolehkan untuk
menghimpun dana sosial yang berasal dari wakaf berbentuk uang. Wakaf uang yang
diterima tersebut akan disalurkan kepada pengelola wakaf (nazhir) sesuai dengan
kehendak pemberi wakaf (wakif). Sedangkan untuk bank pembiayaan rakyat
syariah, bank hanya bisa melakukan penghimpunan dana nasabah melalui rekening
bank pembiayaan rakyat syariah.
c. Penyaluran dana
Bank pembiayaan rakyat syariah hanya bisa menyalurkan dana masyarakat dalam
bentuk pembiayaan bagi hasil dan pembiayaan penyewaan barang bergerak atau
tidak bergerak kepada nasabah yang didasari oleh akad ijarah. Selain itu pembiayaan
yang boleh dilakukan oleh bank pembiayaan rakyat syariah juga bisa dilakukan
dengan cara sewa beli serta pengambil alihan utang berdasarkan akad hawalah.
Untuk produk perbankan sendiri, bank pembiayaan rakyat syariah menawarkan
simpanan berupa tabungan dan juga investasi dalam bentuk deposito. Manfaat yang
bisa dirasakan oleh nasabah harus didapatkan melalui akad wadi'ah dan mudharabah
atau akad lain yang tidak bertentangan dengan prinsip syariah.
Indonesia (DSN MUI) atau Pernyataan Kesesuaian Syariah dari DSN MUI.
b. Ujroh
Dalam perjanjian pembiayaan, sebagai nasabah bank syariah Anda juga perlu
memperhatikan kata ujroh. Istilah ini memiliki makna yang berarti sebuah
persetujuan atas nilai atau harga sewa yang harus dibayarkan oleh penerima
manfaat pembiayaan terkait penggunaan manfaat atas obyek pembiayaan.
Ketentuan besaran nilai yang dibayarkan perlu ditetapkan melalui akad yang
disepakati oleh kedua belah pihak.
c. Akad
Sebagai nasabah bank syariah, Anda akan sering menemukan
istilah akad dalam berbagai fasilitas atau produk perbankan yang digunakan.
Istilah satu ini memiliki arti yang mengacu pada kesepakatan dalam bentuk
perjanjian tertulis antara bank dan nasabah atau pihak lain. Dalam kesepakatan
tersebut dimuat juga informasi mengenai hak dan kewajiban, standar
operasional, serta persyaratan yang disepakati sesuai dengan prinsip syariah
dan hukum yang berlaku.
Mengacu pada OJK, terdapat 9 akad yang ada dalam setiap transaksi perbankan
syariah. Kesembilan akad tersebut antara lain adalah:
a. Wadi’ah
Wadiah adalah titipan dari nasabah yang harus dijaga oleh pihak yang dititipkan
(dalam hal ini bank) dan wajib dikembalikan kapanpun pemiliknya ingin
mengambil.
b. Mudharabah
Mudharabah adalah bentuk kerja sama antara dua atau lebih pihak di mana
pemilik modal (shahibul amal) mempercayakan sejumlah modal kepada
pengelola (mudharib) dengan suatu perjanjian di awal. Bentuk ini menegaskan
kerja sama dengan kontribusi seratus persen modal dari pemilik modal dan
keahlian dari pengelola.
c. Musyarakah
Musyarakah adalah kerja sama antara dua pihak atau lebih dalam sebuah usaha
untuk menggabungkan modal dan menjalankan usaha bersama dalam suatu
kemitraan dengan pembagian keuntungan sesuai kesepakatan dan kerugian
berdasarkan porsi kontribusi modal. Secara etimologis, musyarakah berarti
Produk bagi hasil adalah salah satu istilah pemberian pinjaman dana kepada
debitur. Konsep ini diterapkan sebagai bagian dari akad di dalam ketentuan
syariah. Dengan demikian, penerapannya tidak menggunakan bunga seperti
halnya bank konvensional.
b. Simpanan
Produk simpanan atau tabungan dalam bank syariah memungkinkan untuk
mengenakan biaya titipan kepada nasabah.
c. Jual Beli
Produk bank konvensional yang paling banyak diminati adalah produk kredit.
Produk kredit yang umumnya ditawarkan adalah pembelian kendaran, rumah
atau barang lainnya sesuai dengan kebutuhan nasabah.
d. Jasa
Produk jasa yang ditawarkan bank cukup banyak. Seperti penggunaan ATM,
Internet Banking dan sebagainya yang memudahkan transaksi perbankan.
Dalam konteks produk bank syariah, layanan tersebut dapat dikenakan biaya
yang dibebankan kepada nasabah.
administrasi bulanan
Berikut adalah beberapa fasilitas produk menarik yang ditawarkan Bank Muamalat.
➢ Muamalat Prioritas
➢ Tabungan
➢ Giro
➢ Deposito
➢ Pembiayaan
b. Bank Syariah Mandiri (BSM)
BSM berdiri sejak tahun 1999. Meski terbilang baru, BSM menjadi salah satu bank
yang tumbuh berkembang dengan cepat.
Terbukti, pada 2017, BSM sudah memiliki 737 kantor layanan di seluruh Indonesia
dan 196 ribu jaringan ATM. BSM juga memberikan banyak penawaran menarik
kepada masyarakat, seperti:
➢ Tabungan
➢ Giro
➢ Deposito
➢ Pembiayaan
➢ Investasi
➢ BSM Prioritas
Sama halnya dengan Bank Muamalat, salah satu jenis tabungan BSM juga ada yang
bebas biaya administrasi. Gak cuma itu, kamu juga bisa gadai dan mencicil emas lho
di BSM.
c. BRI Syariah
BRI Syariah berdiri sejak tahun 2008 dengan mengubah kegiatan usaha yang bermula
beroperasi secara konvensional menjadi bank syariah. Bank syariah di Indonesia yang
satu ini sendiri terus berkembang dan memberikan pelayanan yang terbaik kepada
masyarakat.
Berikut beberapa penawaran menarik dari BRI Syariah.
➢ Tabungan
➢ Giro
➢ Deposito
➢ Investasi
➢ Pembiayaan
Sama halnya seperti bank konvensional, BRI Syariah juga memiliki penawaran
menarik seperti Kredit Pemilikan Rumah (KPR) dan Kredit Kendaraan Bermotor
(KKB) yang sesuai dengan syariat
d. BNI Syariah
BNI Syariah didirikan sejak tahun 2010 dan terus memberikan yang terbaik kepada
masyarakat.
Hingga tahun 2014, bank syariah di Indonesia yang satu ini sudah memiliki 65 kantor
cabang, 161 kantor cabang pembantu, 17 kantor kas, 22 mobil layanan gerak dan
20 payment point.
Penasaran apa saja fasilitas yang ditawarkan BNI Syariah? Berikut di antaranya.
➢ Tabungan
➢ Giro
➢ Deposit
➢ Investasi
➢ Pembiayaan
Bukan cuma bebas biaya administrasi bulanan di salah satu jenis tabungannya, BNI
Syariah juga menawarkan pembiayaan buat nasabah yang bakal membuka usaha kecil
maupun menengah
e. Permata Bank Syariah
Bank syariah di Indonesia yang berada di bawah naungan PT Astra International Tbk
ini juga menyediakan layanan perbankan syariah lho.
Buat kamu yang belum tahu asal usul Bank Permata, bank ini sejatinya adalah hasil
merger dari PT Bank Bali Tbk, PT Bank Universal Tbk, Bank Prima Express, Bank
Artamedia, dan Bank Patriot.
Apa saja yang ditawarkan Permata Bank Syariah?
➢ Tabungan
➢ Tabungan berencana
➢ Deposito
➢ Investasi
➢ Pembiayaan
f. Bank Bukopin Syariah
Bukopin juga memiliki layanan perbankan syariah lho. Bank syariah di Indonesia ini
➢ Tabunganku
➢ Tabungan Utama Syariah Dollar
➢ Giro
➢ Deposito
➢ Tabungan Haji
➢ Tabungan Haji Anak
➢ Tabungan Investasi Syariah
k. Bank DKI Syariah
Bank DKI Syariah adalah Unit Usaha Syariah (UUS) yang dimiliki PT Bank DKI.
Sejak dioperasikan pada 16 Maret 2004 ini, bank syariah di Indonesia ini telah
melayani banyak nasabah berdasarkan prinsip syariah.
Saat ini, Bank DKI Syariah memilih untuk fokus menekuni bisnis Usaha Mikro, Kecil,
dan Menengah (UMKM), karena sektor UMKM telah terbukti lebih tahan terhadap
krisis dan lebih bermanfaat untuk kemaslahatan masyarakat.
Namun, kamu juga tetap bisa memiliki produk Bank DKI Syariah. Buat yang pengen
tahu beragam produk Bank DKI Syariah, berikut ini beberapa di antaranya:
➢ Tabungan
➢ Tabungan Berjangka untuk Haji dan Umrah
➢ Giro
➢ Deposito
➢ Wakaf Uang
➢ Pinjaman KPR Syariah
➢ Pinjaman Modal Kerja
➢ Gadai Emas
l. BJB Syariah
PT Bank BJB Syariah adalah bank syariah di Indonesia yang menjadi bagian dari
Bank Jawa Barat Banten.
Sejak berdiri tahun 2010, bank ini bertujuan memenuhi kebutuhan masyarakat Jawa
Barat dan Banten yang ingin menggunakan jasa perbankan syariah.
Berpusat di Jalan Braga, Bandung, BJB Syariah kini telah memiliki 8 kantor cabang,
55 Kantor Cabang Pembantu, 2 Kantor Kas, 2 Payment Point dan 3 Kas Mobil
Keliling yang tersebar di wilayah Jawa Barat, Banten dan Jakarta
Sama seperti bank syariah di Indonesia lainnya, BJB Syariah melayani berbagai
transaksi.
➢ Tabungan
➢ Tabungan Berjangka untuk Haji
➢ Giro
➢ Deposito
➢ Pinjaman KPR Syariah
➢ Pinjaman Kendaraan
➢ Pinjaman Modal Kerja
➢ Gadai Emas
m. NTB Syariah
Nusa Tenggara Barat menjadi salah satu provinsi yang tengah gencar
melakukan branding halal dan syariah.
Tingginya pertumbuhan ekonomi syariah di NTB membuat provinsi ini optimistis
untuk bisa menjadi benchmark keuangan syariah bagi daerah lain.
Akhirnya tahun 2018, Bank Pembangunan Daerah NTB menjadi bank daerah yang
sepenuhnya berbasis syariah.
NTB Syariah memiliki keunggulan yang bisa ditonjolkan, yaitu
besarnya share perbankan syariah di NTB, terjaganya rasio NPF, hingga pertumbuhan
aset syariah yang signifikan
Mengenai produk perbankan syariah yang ditawarkan, hampir sama dengan bank-
bank sejenis lainnya. Berikut ini beberapa di antaranya:
➢ Tabungan
➢ Tabungan Berjangka untuk Haji
➢ Simpanan Pelajar
➢ Giro
➢ Deposito
➢ Pembiayaan KPR Syariah
➢ Pembiayaan untuk Pembelian Kendaraan
➢ Pembiayaan Modal Kerja
➢ Investasi
n. Danamon Syariah
Danamon Syariah adalah bank syariah di Indonesia yang menjadi bagian Bank
Danamon dengan prinsip syariah Wadiah (titipan) sebagai solusi bertransaksi dengan
berbagai kemudahan bertransaksi.
Jangka waktu produk akan berakhir pada saat nasabah menutup rekening. Adapun
produk yang Danamon Syariah sebagai berikut.
➢ Tabungan
➢ Tabungan Qurban
➢ Tabungan Haji dan Umrah
➢ Deposito
➢ Giro
➢ Pembiayaan KPR Syariah
o. NET Syariah
Pada awalnya, NET Syariah adalah perusahaan bernama Maybank Nusa Internasional
yang merupakan patungan usaha antara Maybank dan Bank Nusa Nasional.
Tujuan NET Syariah untuk melakukan pengembangan ekonomi kerakyatan berbasis
syariah dengan menyasar sektor usaha mikro kecil dan menengah (UMKM)
➢ Simpanan
➢ Tabungan Haji dan Umrah
➢ Pembiayaan Personal dan Bisnis
➢ Layanan Zakat, Infaq, dan Sedekah
p. Bank Syariah Indonesia (BSI)
PT Bank Syariah Indonesia Tbk atau BSI pada tahun ini ditargetkan menjadi
perusahaan BUMN. Hal ini seiring dengan adanya kesepakatan para pemilik
saham dengan Wakil Presiden Ma’ruf Amin dan Menteri BUMN Erick Thohir.
Akan tetapi upaya memperkuat BSI diharapkan tidak berhenti sampai di situ.
Bank syariah hasil merger Bank Mandiri Syariah, BNI Syariah, dan BRIsyariah
ini perlu menambah permodalan agar bisa meningkatkan ekonomi syariah.
BSI telah menunjukan performa positif baik dari sisi aset dan kemampuan mencetak
laba. Per Desember 2021, laba bersih bank naik 38,42% yoy menjadi Rp3,03 triliun.
Capaian ini mampu bersanding dengan 10 besar bank di Indonesia.
Capaian laba tersebut juga tercermin dari rasio keuangan sepanjang tahun lalu.
Tingkat pengembalian ekuitas atau return on equity (ROE) BSI meningkat dari
11,18% menjadi 13,71%. Kemudian, return on Asset [ROA] juga mengalami
perbaikan dari 1,38% menjadi 1,61%.
Bank syariah terbesar di Indonesia ini juga berhasil meningkatkan efisiensi. Rasio
beban operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO) BSI turun dari 84,61%
menjadi 80,46%.
Pada periode yang sama aset bank naik 10,73% yoy menjadi Rp 265,29 triliun. Hal
ini disokong oleh penyaluran pembiayaan yang mencapai Rp171,29 triliun atau naik
sekitar 9,32% yoy.
Bila dirinci, pembiayaan konsumer mencapai Rp 82,33 triliun, naik sekitar 19,99%
yoy. Disusul pembiayaan gadai emas yang bertumbuh 12,92% yoy. Pada periode
yang sama pembiayaan mikro tumbuh 12,77% yoy dan pembiayaan komersial naik
6,86% yoy.
Pada tahun ini ruang gerak BSI untuk menyalurkan pembiayaan masih sangat lebar.
Hal ini didukung dengan kualitas pembiayaan atau NPF net perseroan yang sangat
baik, atau 0,87%.
Selain itu rasio kewajiban penyediaan modal minimum (CAR) juga cukup tebal atau
22,09%. Pada saat yang sama likuiditas bank terbilang longgar, yakni dengan posisi
financing to deposit ratio (FDR) 73,39%.
Proses merger tiga bank syariah besar di Indonesia menjadi salah satu tonggak
sejarah yang akan membuka banyak peluang-peluang baru dalam mendukung
perekonomian masyarakat secara nasional. Setiap bank syariah memiliki latar
belakang dan sejarahnya sendiri sehingga semakin menguatkan posisi BSI ke
depannya.
➢ PT BRI Syariah Tbk (BRIS)
PT BRI Syariah Tbk atau sering disingkat menjadi BRIS awalnya terbentuk dari
proses akuisisi BRI terhadap Bank Jasa Arta pada 19 Desember 2007. Setelahnya,
BRI Syariah mulai beroperasi pada 17 November 2008 dengan berlandaskan
prinsip syariah Islam. BRI Syariah berfokus membidik berbagai segmen di
masyarakat dan terus tumbuh luas menawarkan berbagai produk syariah kepada
nasabahnya. Pada 2018, BRI Syariah mulai melaksanakan initial public
offering di Bursa Efek Indonesia dan mencatatkan diri sebagai anak usaha
BUMN di bidang Syariah yang pertama kali melaksanakan penawaran umum
saham perdana.
➢ PT Bank Negara Indonesia Syariah (BNIS)
Bank Negara Indonesia Syariah (BNIS) didirikan pada 29 April 2000 dengan
pembukaan 5 kantor cabang utama di Yogyakarta, Malang,
Pekalongan, Jepara, dan Banjarmasin. Pendirian Bank Negara Indonesia ini
tercetus setelah melihat kondisi bank syariah saat krisis moneter di tahun 1998
tetap mampu berdiri tanpa mengalami perubahan secara signifikan. Dalam proses
operasional perbankan, BNI Syariah tetap memperhatikan aspek syariah yang
diawasi langsung oleh Dewan Pengawas Syariah dan telah melalui pengujian
sehingga memenuhi aturan Syariah.
➢ PT Bank Mandiri Syariah (BMS)
Awalnya Bank Mandiri adalah bank yang berdiri dari hasil penggabungan dari
empat bank, yaitu Bank Dagang Negara, Bank Bumi Daya, Bank Exim, dan
Bapindo yang mulai terguncang akibat krisis moneter pada tahun 1998. Setelah
itu mulai dibentuk tim konsolidasi untuk pengembangan perbankan syariah dan
pada 1 November 1999 terbentuklah Bank Syariah Mandiri. Hingga saat ini Bank
Mandiri Syariah mampu memadukan idealisme usaha dengan nilai-nilai rohani
sebagai landasan operasional. Hal ini yang membuat Bank Syariah Mandiri terus
berkembang hari ini dan jadi bagian dari BSI.
Berikut ini beberapa tujuan merger yang dilakukan oleh BSI.
a. Sinergi yang Baik demi Meningkatkan Layanan untuk Nasabah Bank Syariah
Dengan menggabungkan tiga bank syariah besar, tentu akan tergabung tiga layanan
bank dalam satu pintu untuk mengoptimalkan prospek bisnis dan pengembangan
perbankan syariah di Indonesia. Sinergitas yang dihasilkan dari merger ini tentu
akan semakin kuat dan kokoh dan sejalan dalam visi bank syariah di Indonesia di
masa depan.
b. Perbaikan Proses Bisnis
Akan sangat mudah bagi pemerintah untuk mengawal prinsip syariah yang
dijalankan oleh BSI dan tentu saja ini akan memperbaiki proses bisnis syariah yang
sudah berjalan baik selama ini. Meski ada tantangan dalam hal penggabungan
nasabah, tantangan ini akan sebanding dengan proses bisnis syariah yang semakin
baik kedepannya karena dikelola oleh satu bank.
c. Risk Management
➢ Cash Management
➢ Tresuri
c. Digital Banking
➢ BSI Mobile
➢ BSI Aisyah
➢ Solusi Emas
➢ BSI Jadi Berkah.id
➢ BSI ATM CRM
➢ BSI Merchant Business
➢ BSI Cardless Withdrawal
➢ BSI QRIS
➢ Buka Rekening Online
➢ BSI Net
➢ Mitraguna Online
➢ BSI Debit Card
➢ BSI Debit OT
➢ Deposito Mobile
➢ Griya Hasanah Online
7. Kartu
➢ Kartu Pembiayaan
➢ Karti Kredit
C. Latihan Soal
1. Sebutkan pengertian dari bank syariah
2. Apa produk yang dihasilkan bank syariah
3. Sebutkan contoh bank syariah di Indonesia
4. Sebutkan bank syariah milik BUMN yang ada di Indonesia ada bentuk produk
layanannya
5. Sebutkan dan jelaskan sejarah bank syariah Indonesia (BSI)
PERTEMUAN IX
LAYANAN JASA PERBANKAN 1
A. Tujuan
Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan tentang bank dan jenis layanan
perbankan.
B. Teori
1. Pengertian Bank
Dalam pembicaraan sehari-hari, Bank dikenal sebagai lembaga keuangan yang
kegiatan utamanya menerima simpanan giro tabungan dan deposito. Kemudian
bank juga dikenal sebagai tempat untuk meminjam uang (kredit) bagi masyarakat
yang membutuhkannya, disamping itu bank juga dikenal sebagai tempat untuk
menukar uang, memindahkan uang atau menerima segala macam bentuk
pembayaran dan setoran seperti pembayaran listrik, telepon, air, pajak, uang
kuliah dan pembayaran lainnya.
Menurut Undang-Undang RI Nomor 10 Tahun 1998 tanggal 10 November 1998
tentang perbankan, yang dimaksut dengan BANK adalah "badan usaha yang
menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan daun
menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk
lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak". Dari pengertian
di atas dapat dijelaskan secara lebih luas lagi bahwa bank merupakan perusahaan
yang bergerak dalam bidang keuangan, artinya aktivitas perbankan selau
berkaitan dalam bidang keuangan, sehingga berbicara mengenai bank tidak
terlepas dari masalah keuangan. Aktivitas perbankan yang pertama adalah
menghimpun dana dari masyarakat luas yang dikenal dengan istilah dunia
perbankan adalah kegiatan funding. Pengertian penghimpunan, dana maksudnya
adalah mengumpulkan atau mencari dana dengan membel dari masyarakat luas.
Agar masyarakat mau menyimpan uangnya di bank, maka pihak perbankan
memberikan rangsangan berupa balas jasa yang akan diberikan kepada
penyimpan. Balas jasa tersebut dapat berupa bunga, bagi hasil, hadiah, pelayanan
atau balas jasa lainnya. Setelah memperoleh dana dalam bentuk simpanan dari
masyarakat maka oleh perbankan dana tersebut diputarkan kembali atau dijual
Fakultas Ekonomi dan Bisnis = 62 = Universitas Bina Sarana Informatika
MODUL BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN LAINNYA
kembali ke masyarakat dalam bentuk pinjaman atau lebih dikenal dengan istilah
kredit (lending) Keuntungan utama dari bisnis perbankan yang berdasarkan
prinsip konvensional diperoleh dari selisih bunga simpanan yang diberikan
kepada penyimpan dengan bunga pinjaman atau kredit yang disalurkan. Bagi
bank yang berdasarkan prinsip syariah tidak mengenal istilah bunga dalam
memberikan jasa kepada penyimpan maupun peminjam Prinsip syariah yang
diterapkan oeh bank syariah adalah pembiayaan berdasarkan prinsip bagi hasil
(mudharabah), pembiayaan berdasarkan prinsip penyertaan modal (musharakah)
prinsip jual beli barang dengan memperoleh keuntungan (murabahah) atau
pembiayaan barang modal berdasarkan prinsip sewa mumi tanpa pilihan
(ijarab) atau dengan adanya pilihan pemindahan kepemilikan atas barang yang
disewa dari pihak bank oleh oleh pihak lain (ijarap wa iqtina).
2, Jasa-Jasa Perbankan
Jasa-jasa perbankan antara lain meliputi:
a. Jasa pemindahan uang (transfer)
Karena berdasarkan Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan tahun 2019,
transfer merupakan salah satu produk dan layanan jasa keuangan yang paling
populer digunakan oleh masyarakat loh. Gimana nggak ya, sekarang semua
proses pembayaran apapun jadi mudah banget kan dengan layanan transfer. As
you know well nih Sobat, transfer adalah kiriman uang yang diterima bank
termasuk hasil inkaso yang ditagih melalui bank, yang akan diteruskan kepada
bank lain untuk dibayarkan kepada nasabah.
b.Jasa penagihan (inkaso)
Inkaso adalah pemberian kuasa pada bank oleh nasabah (baik perusahaan
maupun perorangan) untuk melakukan penagihan terhadap surat-surat berharga
(baik yang berdokumen maupun yang tidak berdokumen) yang harus dibayar
setelah pihak yang bersangkutan (pembayar atau tertarik) yang berada di tempat
lain (dalam atau luar negeri) menyetujui pembayarannya.
c. Jasa Kliring (Clearing)
Kliring bertujuan untuk memudahkan proses penyelesaian transaksi keuangan
dan menjamin keamanannya. kliring adalah perhitungan utang piutang antara
para peserta kliring secara terpusat di satu tempat dengan cara saling
f. Bank Draft
Bank Draft adalah surat berharga yang berisi perintah tak bersyarat dari bank
penerbit draft tersebut kepada pihak lainnya (tertarik) untuk membayar
sejumlah uang kepada seseorang tertentu atau orang yang ditunjuknya pada
waktu yang telah ditentukan.
C. Latihan Soal
1. Jelaskan pengertian bank menurut Undang-Undang RI Nomor 10 Tahun 1998
tanggal 10 November 1998 tentang perbankan.
2. Jelaskan apa yang dimaksud Latter of Credit (L/C).
3. Apa yang dimaksud uang elektronik (Stored Value Card) dan sebutkan macam
macam uang elektronik.
4. Jelaskan apa ang dimaksud bank draft dan sebutkan kegunaan bank draft
5. Apa yang dimaksud dengan clearing dan sebutkan dokumen atau warkat yang
dipergunakan dalam proses clearing.
PERTEMUAN X
LAYANAN JASA PERBANKAN 2
A. Tujuan
Mahasiswa mengetahui, memahami layanan bank umum dan bank
syariah dalam rangka penghimpunan dana dan penyaluran dana
masyarakat.
B. Teori
Layanan Perbankan Secara Umum
a. Kiriman Uang Antar Bank (Transfer)
Kiriman uang adalah jasa pengiriman uang lewat bank. Pengiriman uang
dapat dilakukan pada bank yang sama atau pada bank yang berlainan.
Pengiriman juga bisa dilakukan dengan tujuan dalam kota, luar kota atau
luar negeri
Khusus pengiriman ke luar negeri harus melalui bank devisa. Kepada
nasabah yang mengirim dikenalan biaya kirim yang besarnya tergantung
kebijakan bank masing-masing. Pertimbangan pada umumnya, biaya kirim
akan lebih mahal jika yang di transfer berbeda banknya.
Menurut KBBI transfer berarti pindah atau beralih tempat. Dalam keuangan
pengertian transfer adalah kiriman uang yang diterima bank termasuk hasil
inkaso yang ditagih melalui bank, yang akan diteruskan
kepada bank lain untuk dibayarkan kepada nasabah. Secara sederhana
transfer adalah suatu kegiatan jasa bank untuk memindahkan sejumlah dana
tertentu sesuai dengan perintah si pemberi amanat yang ditujukan untuk
Kliring adalah penagihan warkat (surat berharga seperti cek dan bilyet giro)
yang berasal dari dalam kota. Proses penagihan biasanya hanya membutukan
waktu 1 (satu) hari saja. Besarnya biaya penagihan juga tergantung
kebijakan bank yang bersangkutan.
Safe Deposit Box adalah pelayanan jasa bank yang memberikan layanan
penyewaan box (tempat) menyimpan barang-barang atau surat berharga milik
nasabah suatu bank. Barang-barang berharga yang dititipkan dengan
menggunakan safe deposit box akan aman dari bahaya pencurian atau
kebakaran. Nasabah yang menggunakan jasa ini akan dikenakan biaya sewa
yang jumlahnya tergantung kebijakan pihak bank.
Tempat penyimpanan yang kerap digunakan secara pribadi di rumah, misalnya
lemari besi. Benda ini memang secara umum aman dari kebakaran, namun
belum tentu dapat terjaga dari incaran pencuri.
Kenyataan ini mendorong sebagian bank atau lembaga keuangan
menyediakan jasa atau layanan safe deposit box (SDB).
SDB merupakan jasa penyewaan kotak penyimpanan harta atau surat-surat
berharga yang dirancang secara khusus dari bahan baja dan ditempatkan
dalam ruang khazanah yang kokoh, tahan bongkar, dan tahan api untuk
memberikan rasa aman bagi penggunanya. Lantas, bagaimana dengan hukum
menggunakan jasa SDB menurut Islam?
Dalam Himpunan Fatwa Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia
(DSN-MUI), disebutkan bahwa berdasarkan sifat dan karakternya, SDB
dilakukan dengan menggunakan akad sewa (ijarah). Atas dasar ini maka
beberapa ketentuan dan syarat yang berlaku dalam akad sewa juga berlaku
untuk SDB.
Soal rukun dan syarat, misalnya ijarah yang dimaksud di sini, yaitu pertama
harus terdiri atas ijab kabul, baik secara verbal maupun dalam bentuk lain.
Kedua, terdapat pihak-pihak yang berakad, baik dari kubu penyewa maupun
pemberi sewa atau jasa. Unsur ketiga adalah keberadaan manfaat barang dan
sewa atau manfaat jasa dan upah.
Terkait ketentuan objek ijarah, objek tersebut adalah manfaat dari penggunaan
barang dan atau jasa. Selanjutnya, manfaat atau jasa tersebut mesti termasuk
kategori yang halal. Besaran dan takarannya pun harus dikenali secara
spesifik. Hal ini untuk menghindari ketidakjelasan yang bisa memicu
sengketa. Misalnya, jangka waktu atau identifikasi fisik.
e. Kartu Kredit (Credit Card)
Bank card atau lebih populer dengan sebutan kartu kredit atau juga uang
plastik adalah kartu yang dapat digunakan untuk mengambil uang tunai atau
digunakan untuk membayar sejumlah barang yang dibeli biasanya pada
supermarket. Nasabah yang menggunakan jasa layanan ini harus membayar
iutan tahunan yang jumlahnya sesuai dengan perjanjian dengan pihak bank.
Setiap pembelanjaan memiliki tenggang waktu pelunasan dan dikenakan
bunga dari jumlah uang yang telah dibelanjakan apabila melewati waktu yang
telah ditentukan.
Dasar Peraturan BI dan Surat Edaran Bank Indonesia Penggunaan Kartu
Kredit adalah:
➢ PBI No. 14/2/PBI/2012 tentang Perubahan atas PBI Nomor
11/1/1/PBI/2009 tentang Kegiatan Alat Pembayaran dengan
Menggunakan Kartu
Apabila anda ingin mengurangi limit kartu kredit anda, anda dapat
menghubungi penerbit kartu kredit anda.
Harus diketahui bahwa Penerbit tidak bisa menaikkan limit kartu kredit
anda tanpa persetujuan pemegang kartu kredit. Apabila anda ingin
menaikkan limit kartu kredit anda untuk keperluan tertentu (misalnya
bepergian ke luar negeri), ingatlah untuk segera menurunkan kembali
limit kartu anda sesuai dengan kebutuhan.
➢ Jangan menggunakan kartu kredit untuk memenuhi kebutuhan anda
Apabila anda memiliki kebutuhan darurat atau kekurangan uang tunai,
penggunaan kartu kredit atau cash advance tidak disarankan untuk jangka
waktu panjang. Kartu kredit mungkin dapat menyelamatkan anda saat ini,
namun apabila anda tidak segera menyelesaikannya maka akan
menimbulkan masalah baru bagi anda. Sebaiknya anda memiliki
tabungan untuk menyelesaikan keperluan darurat sehingga tidak
bergantung pada penggunaan kartu kredit. Jangan melakukan transaksi
gesek tunai (gestun) karena kegiatan tersebut dilarang oleh Bank
Indonesia dan berpotensi untuk merugikan konsumen dalam jangka
panjang.
➢ Periksalah selalu tagihan kartu kredit anda
Cara yang terbaik untuk memeriksa tagihan kartu kredit anda adalah
dengan menyimpan seluruh slip transaksi kartu kredit anda dan
membandingkan slip dimaksud dengan tagihan kartu kredit anda. Hal ini
untuk memastikan bahwa anda ditagih untuk transaksi yang memang
anda lakukan.
Apabila terdapat transaksi yang tidak anda lakukan, segera hubungi
Penerbit kartu kredit anda untuk mengkonfirmasi kembali tagihan
dimaksud.
➢ Tutup kartu kredit anda secara benar
Apabila anda ingin menutup kartu kredit anda, maka anda harus meyakini
bahwa proses penutupan kartu kredit dilakukan oleh pihak yang
berwenang dan tidak terdapat tagihan yang tertinggal atau belum
terselesaikan. Sebaiknya permintaan penutupan kartu kredit anda juga
dilakukan dalam bentuk tertulis untuk meyakini
f. Bank Notes
Bank noter adalah jasa penukaran valuta asing. Jadi, dalam jual beli bank
notes, bank mengacu pada kurs (nilai tukar rupiah dengan mata uang asing).
Layanan penyediaan Bank Notes terdiri dari beragam mata uang asing seperti
US Dollar, EUR, Japanese Yen, Australian Dollar, Singapore Dollar, Hong
Kong Dollar, Chinese Yuan (di cabang tertentu).
➢ Definisi
Layanan transaksi jual atau beli valuta asing dalam bentuk uang kertas atau
tunai dalam mata uang:
USD, EUR, CNY, SAR, GBP, AUD, HKD, SGD,MYR
➢ Manfaat
• Kurs Bersaing
• Special Rate untuk nominal tertentu
➢ Persyaratan
• Fotokopi Identitas
• Surat Pernyataan Pembelian (khusus transaksi nasabah beli)
• Pembelian > ekuivalen USD 25,000 dilengkapi dengan dokumen
underlying transaksi dan fotokopi NPWP
g. Bank Garansi
Bank garansi adalah jaminan bank yang diberikan kepada nasabah guna
membiayai suatu usaha. Dengan menggunakan jaminan bank ini, pengusaha
mendapat fasilitas untuk melaksanakan kegiatan usahanya. Besarnya
jaminan yang dikeluarkan oleh bank sebelumnya telah ditaksir terlebih
dahulu dengan mengetahui kredibilitas dan prospek dari usaha nasabahnya
Bank Garansi adalah garansi yang diterbitkan secara tertulis
oleh Bank dalam bentuk warkat yang mengakibatkan kewajiban membayar
terhadap pihak yang menerima garansi apabila pihak yang dijamin cedera
janji (wanprestasi) Cara pembayaran dapat diangsur atau tidak diangsur (non
angsuran).
Bank draft adalah wesel yang dikeluarkan oleh bank kepada para
nasabahnya. Wesel ini dapat diperjualbelikan oleh nasabah saat
membutuhkan uang tunai.
Bank draft adalah wesel atau surat berharga yang berisi perintah tak
bersyarat dari bank penerbit draft tersebut kepada pihak lainnya (tertarik)
untuk membayar sejumlah uang kepada seseorang tertentu atau orang yang
ditunjuknya pada waktu yang telah ditentukan. Bank draft ini adalah
merupakan cek namun sumber dana pembayarannya adalah berasal dari
rekening bank penerbit bukan dari rekening nasabah perorangan.
Keuntungan bank draft atau wesel aksep bagi nasabah dan bank
Permasalahan yang sering muncul pada cek ialah bahwa cek tersebut tidak
dapat dianggap atau diperlakukan sebagai tunai, atau bisa dikatakan cek
tersebut dapat menjadi tidak berharga jika dana si penerbit cek tidak
memadai saldonya dan cek tersebut akan dikembalikan kepada kreditur oleh
bank dan si penerima cek akan menghadapi risiko tidak menerima
pembayaran.
Agar dapat terhindar dari risiko tersebut diatas maka seseorang bisa meminta
agar pembayaran dilakukan dengan jenis cek yang dananya dijamin
mencukupi yaitu berasal dari dana milik bank yang menerbitkan wesel aksep
(dikenal dengan nama bank draft). Ini akan mengurangi risiko kreditur
terkecuali apabila bank penerbit pailit atau bank draft tersebut palsu.
Untuk memastikan bahwa nasabahnya mempunyai dana yang memadai
untuk membayar bank agar dapat memenuhi kewajiban si nasabah dalam
penerbitan bank draft maka bank akan mendebet rekening nasabahnya
seketika itu juga ( termasuk biaya-biaya).
wesel aksep atau bank draft diperlakukan sama dengan cek yaitu prosedur
pencairannya melalui lembaga kliring setempat.
i. Latter of Credit (L/C)
Letter of Credit (L/C) adalah surat kredit yang diberikan bank kepada
importir dan eksportir yang digunakan untuk melakukan pembayaran atas
transakso ekspor dan impor yang mereka lakukan.
Terdapat berbagai macam jenis L/C, jadi nasabah dapat memilih sesuai
dengan kebutuhan nasabah.
j. Cek Wisata (Travellers Cheque)
Cek Wisata adalah alat yang dapat digunakan untuk pembayaran di berbagai
lokasi wisata perbelanjaan atau hiburan. Contohnya hotel dan supermarket.
Cek Wisata juga bisa digunakan sebagai hadiah kepada para relasinya.
k. Menerima Setoran
Jenis layanan ini adalah yang paling sering dimanfaatkan oleh nasabah,
keuntungannya adalah lebih praktis dan aman. Dalam hal ini bank membantu
nasabah dalam rangka menampung setoran dari berbagai tempat
diantaranya:
➢ Pembayaran pajak
➢ Pembayaran telepon
➢ Pembayaran air
➢ Pembayaran listrik
➢ Pembayaran uang kuliah
k. Melayani Pembayaran.
Sama halnya dengan menerima setoran, bank juga melayani pembayaran
seperti yang diperintahkan oleh nasabanya seperti
➢ Membayar Gaji/Pensiun/honorarium
➢ Pembayaran deviden
➢ Pembayaran kupon
➢ Pembayaran bonus/hadiah
C. Latihan Soal
1. Apa perbedaan bank umum dan bank devisa
2. Apa perbedaan bank draft dan bank garansi
3.Apa peranan bank di pasar modal
4. Apa arti dan kegunaan transaksi dengan fasilitas L/C
5. Apa fungsi perbankan dalam penerimaan setoran dan pembayaran
PERTEMUAN XI
BPR PASAR MODAL DAN PASAR UANG
A.. Tujuan
B. Teori
1. Pengertian BPR
Undang-undang tentang perbankan Nomor 10 Tahun 1998 (pasal 1), jelas dikatakan
bahwa bank umum adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara
konvensional dan atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya
memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. Sedangkan Bank Perkreditan
Rakyat (BPR) adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional
atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya tidak memberikan jasa dalam
lalu lintas pembayaran
2. Fungsi BPR
BPR tetap memiliki fungsi utama untuk menjalankan fungsi intermediasi atau perantara
keuangan. Yaitu mengumpulkan dana masyarakat dan menyalurkan kembali ke
masyarakat. Baik dalam bentuk kredit atau dalam bentuk lainnya dengan tujuan
mendorong kegiatan usaha masyarakat. Terutama untuk disalurkan pada usaha retail
dan kredit kecil
Praktiknya, kegiatan BPR memang tak seluas kegaiatan bank umum. Karena
khittahnya, BPR itu memang ditujukan sebagai institusi keuangan mikro. Oleh karena
itu, BPR juga identik sebagai bank yang melayani pengusaha mikro, kecil, dan
menengah yang lokasinya tak jauh dari jangkauan BPR.
menyediakan pembiayaan bagi nasabah dengan prinsip bagi hasil. Lalu jika BPR
mengalami kelebihan likuiditas (over liquidity) maka BPR juga dimungkinkan
menempatkan dananya dalam bentuk Sertifikat Bank Indonesia (SBI), deposito
berjangka, sertifikat deposito dan atau tabungan pada bank lain.
5. Produk BPR
BPR memang hadir untuk melayani kebutuhan modal untuk masyarakat dengan
prosedur kredit yang sederhana. Tak hanya urusan kredit, karena dalam pelayanannya
BPR juga menyediakan fasilitas menabung yang dekat, aman dan mudah untuk
masyarakat. Dalam memenuhi kebutuhan masyarakat itu, BPR terus meningkatkan
depositonya, yaitu adanya ketentuan bahwa nasabah dapat menarik dananya kapan
saja tanpa ada penalty
Tujuan diterbitkannya Sertifikat Bank Indonesia
Bank Indonesia memiliki tugas untuk menjaga kestabilan mata uang rupiah atas
barang, jasa, dan nilai mata uang asing. Untuk menjaga kestabilan tersebut, BI
memiliki berhak menetapkan dan menjalankan kebijakan moneter. Salah satu
kebijakan moneter yaitu menarik peredaran mata uang rupiah yang beredar di
masyarakat. Bagaimana cara menariknya? Salah satu caranya adalah dengan
menjual Sertifikat Bank Indonesia.
Penjualan ini dilakukan dengan tujuan agar masyarakat membelinya. Dengan
begitu, jumlah uang yang beredar akan berkurang. Laju inflasi pun bisa ditekan
dan dikendalikan sehingga nilai mata uang rupiah menjadi stabil.
tersentuh bank umum membuat peluang usaha BPR terbuka lebar. Hadirnya BPR
tentu saja menjadi angin segar sekaligus solusi positif bagi masyarakat pedesaan
guna menghindari perangkap rentenir dalam memperoleh akses kredit usaha.
Karena prinsipnya, BPR itu melayani kebutuhan modal dengan prosedur pemberian
kredit yang relatif mudah dan cepat. Inilah yang menjadi salah satu keunggulan
BPR dibanding bank umum
d. Sertifikat Bank Indonesia (SBI)
Sertifikat Bank Indonesia (SBI) adalah surat berharga dalam mata uang rupiah
yang dikeluarkan Bank Indonesia sebagai bentuk pengakuan utang jangka
pendek dengan sistem bunga atau diskonto.
SBI memiliki jangka waktu atau jatuh tempo untuk pencairannya. Artinya,
apabila waktu jatuh tempo tiba, pembeli bisa menjualnya kembali ke Bank
Indonesia.
Waktu jatuh tempo ini biasanya 1-12 bulan sejak diterbitkan. Dengan kata lain,
jika dijadikan instrumen investasi, SBI termasuk investasi jangka pendek.
Sertifikat ini bisa dibeli siapa saja, baik instansi maupun individu, baik warga
negara Indonesia maupun warga negara asing di pasar sekunder. Penjualannya
sendiri dilakukan Bank Indonesia dan bank-bank anggota operasi moneter.
Pembelian bisa beli dalam jumlah kecil. Sebab biasanya ada minimal
pembelian mulai dari Rp100 juta dengan kelipatan Rp50 juta. Jadi, kamu bisa
beli di Rp100 juta, Rp150 juta, Rp200 juta, dan seterusnya.
Bagi masyarakat umum, pembelian ini juga tidak bisa dilakukan secara
langsung, tetapi harus melalui pialang atau bank yang terpercaya dan telah
ditunjuk Bank Indonesia.
Sampai saat ini, masih jarang masyarakat yang membeli SBI, pembelinya
biasanya adalah pihak perusahaan perbankan yang memegang uang tunai dalam
jumlah besar dan perlu mengelolanya demi mendapatkan keuntungan.
Miliki benefit cover 100 persen tagihan di rumah sakit dengan membeli
polis asuransi kesehatan di Lifepal. Dapatkan pula promo hemat hingga 25
persen.
➢ Memperoleh dividen bagi mereka yang memiliki atau memegang saham dan
juga bunga yang mengambang bagi pemegang obligasi
➢ Dapat sekaligus melakukan investasi dalam beberapa instrumen yang
mengurangi risiko
g. Banker’s Acceptance
Banker’s Acceptance merupakan instrumen pasar uang sebagai solusi atas
permasalahan gagal bayar dari perdagangan luar negeri seperti ekspor atau
impor. Bentuk Banker’s Acceptance semacam wesel berjangka dilegalkan
dengan cap accepted.
h. Instrumen Pasar Uang Syariah
Terakhir instrumen pasar uang adalah surat berharga bersifat syariah. Ada
beragam pilihan pasar uang syariah antara lain Sertifikat Bank Indonesia Syariah
SBIS, Repurchase Agreement (Repo) SBSN, Repurchase Agreement (Repo)
SBIS, Surat Berharga Syariah Negara (SBSN), Instrumen Pasar Uang Antarbank
Syariah ( PUAS ), dan surat berharga lain yang mudah dicairkan.
C. Latihan Soal
1. Apa pengertian dari BPR
2. Sebutkan jenis dan usaha ang boleh dilakukan BPR
3. Apaka peredaan antara pasar uang dan pasar modal
4. Sebutkan dan jelaskan macam macam transaksi di pasar uang
5. Sebutkan dan jelaskan macam macam instrumen pasar uang
PERTEMUAN XII
A. Tujuan
Mahasiswa memahami, menjelaskan pengertian, jenis dan tujuan leasing, modal ventura dan
anjak piutang
B. Teori
1. Pengertian Leasing
Leasing adalah metode pembiayaan yang dilakukan melalui pengadaan barang modal
maupun aset untuk diberikan kepada perusahaan maupun individu. Biasanya, para
penerima leasing merupakan pengusaha yang menjalankan suatu kegiatan bisnis
sehingga modal tersebut dibutuhkan guna melancarkan aktivitas usaha.
Selain itu, leasing merupakan metode pembiayaan yang diberikan oleh suatu perusahaan
dalam kurun waktu tertentu.
Cara pembayarannya yakni melalui cicilan sejumlah uang sesuai keputusan bersama.
Ketika debitur berhasil melunasinya, maka ia punya pilihan untuk membelinya
menggunakan nilai yang tersisa.
Dengan sistem tersebut, leasing adalah pembiayaan yang membantu masyarakat guna
memperoleh modal usaha maupun membeli barang-barang mahal tanpa harus
mengeluarkan banyak uang sekaligus.
Contoh leasing adalah ketika seseorang ingin membeli motor atau mobil namun belum
mampu melunasinya, sehingga mereka akan menggunakannya sembari membayar
cicilan kepada lessor.
2. Sejarah Leasing
Leasing merupakan kegiatan pembiayaan yang sudah dilakukan sejak tahun 2000 SM,
yakni melalui praktik bangsa Sumeria. Hal ini diketahui dari dokumen leasing ternak,
air, dan peralatan sehari-hari di atas tanah liar. Selanjutnya, muncul lembaga tersendiri
guna menaungi aktivitas ini di Babilonia sekitar tahun 400 SM.
Pada masa itu, masyarakat Babilonia menggunakan leasing sebagai cara pemenuhan
kebutuhan hidup melalui benih tanaman maupun perkakas tani. Selanjutnya, praktik ini
Hingga di tahun 1850, Tom M. Clark dari Amerika Serikat menjadi orang modern
pertama yang menerapkan praktik leasing dalam sewa menyewa kereta.
3. Ciri-Ciri Leasing
Ciri-ciri leasing adalah sebagai berikut.
1. Adanya jangka waktu sewa dan periode pembayaran cicilan.
2. Hak milik atas benda yang disewakan tetap berada pada pihak pemberi leasing.
3. Biasanya, objek leasing berupa benda modal yang benar-benar dibutuhkan nasabah
atau pengusaha untuk menjalankan bisnisnya.
4. Adanya nominal cicilan yang besarnya telah disepakati bersama.
4. Tujuan Leasing
Biasanya, suatu pihak akan melakukan leasing karena didasari oleh tujuan-tujuan berikut
ini.
a. 5.Mendapatkan barang-barang kebutuhan yang harganya mahal dalam waktu cukup
cepat, sehingga Anda dapat langsung menggunakannya sembari mengangsur.
b. Menghemat biaya produksi karena pembelian alat tidak dilakukan dalam satu waktu.
c. Pihak pemberi leasing biasanya menjalankan pembiayaan ini guna mendapat
penghasilan dari bunga pinjaman.
c. Supplier
Kedudukan supplier dalam transaksi leasing adalah sebagai penyedia barang pesanan
lessee yang akan dibayar secara lunas oleh lessor.
d. Bank
Meskipun tidak terlibat secara langsung, seringkali bank mengambil peran sebagai
penyedia dana untuk lessor. Jadi, pemberi leasing akan menggunakan pinjaman bank
sebagai modal memenuhi permintaan lessee.
6. Jenis-Jenis Leasing
Adapun jenis-jenis leasing adalah sebagai berikut.
a. Capital Lease
Capital lease adalah mekanisme leasing yang paling sering digunakan, yakni dengan
cara perusahaan memberikan berbagai macam kebutuhan benda modal nasabah.
Nantinya, mereka akan membayar pesanan tersebut di supplier dan mendapat
pengembalian melalui cicilan lessee. Dengan kata lain nasabah (lessee) tidak
berhubungan langsung dengan supplier.
b. Operating Lease
Jenis lainnya leasing adalah operating lease, yakni pembiayaan dimana lessor
membeli barang untuk disewakan pada lessee dalam kurun waktu tertentu sesuai
kesepakatan. Kemudian lessee hanya perlu membayar biaya rental, sedangkan biaya
lain telah ditanggung lessor.
c. Sales Type Lease
Sales type lease adalah penjualan barang produksi sendiri dengan mekanisme leasing.
Jadi, perusahaan tersebut akan mendapat penghasilan dari harga jual dan bunga yang
disetorkan oleh lessee.
d. Cross Border Lease
Cross-border lease adalah praktik leasing antara lessee dan lessor yang berada di
negara berbeda. Biasanya ini dilakukan untuk permodalan berupa pesawat atau alat-
alat militer.
e. Leverage Lease
Salah satu tipe lain dari leasing adalah leverage lease, yakni permodalan dengan
melibatkan pihak ketiga. Jadi, lessor tidak membayar barang modal sepenuhan,
melainkan akan patungan bersama pihak ketiga. Jadi, dalam pembayarannya nanti,
lessee berurusan dengan lebih dari satu pihak.
7. Perusahaan Leasing
Beberapa perusahaan leasing adalah sebagai berikut.
a. PT Federal International Finance (FIF)
b. PT Astra Credit Companies
c. PT Oto Multi Artha
d. PT Bussan Auto Finance
e. PT Wahana Ottomitra Multiartha
f. PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk
g. PT Summit Oto Finance
2. Manfaat Leasing
Skema pembiayaan satu ini mendatangkan beberapa keuntungan bagi lessor maupun
lessee. Adapun manfaat leasing adalah sebagai berikut.
a. Terhindar dari Inflasi
Leasing adalah salah satu skema pinjaman yang dapat membantu Anda menghindari
inflasi karena pembayarannya dilakukan sesuai dengan satuan keuangan dalam
perjanjian sebelumnya.
b. Tidak Perlu Jaminan
Untuk melakukan leasing, tidak perlu adanya jaminan di muka. Namun, kepemilikan
sah atas barang modal atau pembayaran yang telah dilakukan sebelumnya dapat
menjadi jaminan transaksi.
c. Fleksibel
Karena dilakukan dengan sistem kontrak antara lessor dan lessee, kedua belah pihak
dapat bernegosiasi terkait banyak hal dan kesepakatannya pun lebih fleksibel.
d. Capital Saving
Salah satu hal yang menjadi manfaat dari skema leasing adalah lessee tidak perlu
mengeluarkan nominal sepeserpun untuk modal awal. Hal ini karena pembiayaan telah
disediakan lessor hingga 100%. Jadi Anda bisa menggunakan dana modal untuk
kebutuhan lain.
e. Pelayanan Cepat
Karena ditangani oleh perusahaan tertentu, proses pembiayaan leasing dilakukan
secara cepat, sederhana, dan efisien.
f. Ada Perlindungan Hukum
Adanya kontrak yang jelas dan berkekuatan hukum membuat perjanjian antara lessor
dan lessee mendapatkan kepastian hukum. Jadi, jangan khawatir akan adanya penipuan
dan beberapa risiko lain.
g. Dapat Memperoleh Aktiva
Manfaat utama leasing bagi seorang lessee adalah bisa mendapatkan aktiva berupa
barang modal yang dapat menunjang aktivitas bisnisnya.
Jadi pada intinya, perusahaan ventura adalah pihak yang tidak hanya memberikan
dana namun juga saling memberikan bantuan untuk kesuksesan bisnis.
c. Meningkatkan likuiditas perusahaan
Perusahaan yang proyeknya dibiayai oleh modal ventura tidak diwajibkan
membayar bunga atau angsuran hutang karena memang konsep modal ventura
adalah investasi. Hal ini tentu bermanfaat untuk meningkatkan likuiditas
perusahaan. Dengan demikian, modal ventura yang diberikan dapat langsung
digunakan untuk keperluan bisnis dan berpeluang untuk menambah jumlah modal.
factoring, perusahaan anjak piutang akan membeli seluruh invoice piutang Anda.
Dengan demikian, Anda akan mendapat pembayaran hutang lebih cepat dari
debitur.
b. Memindahkan Risiko ke Pihak Anjak Piutang
Piutang merupakan salah satu jenis aset lancar yang bisa berubah jadi tak lancar
jika penagihannya macet. Saat hal ini terjadi, arus kas perusahaan bisa tersendat
sehingga operasional pun terhambat.
Anjak piutang adalah salah satu solusi guna menghindari kejadian tersebut.
Dalam proses perjanjian anjak piutang, Anda akan memindahkan risiko gagal
tagih ini kepada perusahaan anjak piutang.
c. Mempercepat Proses Produksi
Manfaat ketiga anjak piutang adalah proses produksi semakin cepat. Dengan
terbayarnya piutang oleh perusahaan factoring, maka jumlah kas riil Anda akan
makin besar. Kas ini dapat Anda manfaatkan untuk menambah kapasitas
produksi perusahaan.
d. Mengalihkan Tugas Penagihan
Selain risiko kredit macet, kadangkala perusahaan tidak punya waktu melakukan
penagihan piutang.
Dengan menggunakan jasa perusahaan anjak piutang, Anda tidak perlu
disulitkan dengan proses penagihan, sebab tugas tersebut sudah dialihkan ke jasa
factoring pilihan Anda.
e. Menurunkan biaya produksi.
f. Memberikan fasilitas pembayaran di muka.
g. Meningkatkan daya saing perusahaan klien.
h. Meningkatkan kemampuan perusahaan klien memperoleh laba.
i. Menghindari kerugian karena kredit macet.
j. Mempercepat proses ekonomi.
k. Memperlancar arus kas dengan cepat.
Jenis anjak piutang yang pertama dan paling umum adalah full-service factoring.
Seperti namanya, perusahaan anjak piutang bertipe full service menyediakan
segala jenis jasa kegiatan anjak piutang, mulai dari penagihan, penerbitan invoice,
sampai penerimaan dana dari debitur. Full-service factoring juga bersedia
menagih segala jenis piutang, mulai dari piutang normal sampai kredit macet (bad
debt).
b. Resource Factoring
Resource factoring adalah perusahaan anjak piutang mirip dengan full service
c. Bulk Factoring
Bulk factoring adalah jenis anjak piutang yang hanya mengcover kegiatan
pembayaran di muka/DP dan penagihan periodik kepada debitur.
d. Maturity Factoring
Jenis anjak piutang satu ini berbeda dengan jenis jenis anjak piutang sebelumnya.
Perusahaan anjak piutang penyedia maturity factoring hanya bertindak sebagai
pengawas, penata administrasi, dan pelindung kredit saja. Seluruh aktivitas teknis
penagihan tetap dilakukan oleh perusahaan klien.
e. Agency Factoring
Agency factoring adalah jenis anjak piutang dengan mengatasnamakan penagihan
piutang pada perusahaan lain. Jika menggunakan jasa factoring jenis ini,
perusahaan anjak piutang adalah pihak yang namanya digunakan dalam invoice
penagihan. Meski demikian, proses teknis penagihan tetap dilakukan perusahaan
klien sendiri.
f. Invoice Discounting Factoring
Invoice discounting factoring adalah perusahaan anjak piutang yang hanya
menyediakan jasa pembiayaan piutang tanpa penagihan. Jika Anda menggunakan
jenis anjak piutang ini, perusahaan Anda perlu melakukan penagihan piutang
sendiri, dengan pembayaran ditransfer ke pihak jasa factoring.
g. Undisclosed Factoring
Jenis anjak piutang yang terakhir adalah undisclosed factoring, yaitu perusahaan
anjak piutang khusus menyediakan jasa proteksi terhadap bad debts. Perusahaan
semacam ini akan menjamin maksimal sampai 80% nominal piutang Anda yang
berpotensi menjadi bad debts.
C. Latihan Soal
1. Apa yang dimaksud usaha leasing
2. Sebutkan fihak fihak yang terlibat dalam transaksi leasing
3.Sebutkan arti dan jenis jenis pembiaaan dalam modal ventura
4. Apa ang dimaksud dengan anjak piutang serta dasar hukumnya
5. jelaskan metode perhitungan biaya dalam anjak piutang
PERTEMUAN XIII
A. Tujuan
Mahasiswa memahami, menjelaskan tentang pengertian dana pensiun dan fungsi
pokok usaha bidang pegadaian
B. Teori
1. Pengertian Dana Pensiun
Berdasarkan yang tertuang dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), dana pensiun
adalah sekumpulan dana yang diperoleh dari iuran tetap tiap peserta ditambah penyisihan
penghasilan perusahaan, serta para peserta memiliki hak mendapatkan bagian keuntungan
itu setelah pensiun.
Sementara itu, berdasarkan Undang-Undang Nomor 11 tahun 1992, pengertian dana
tersebut adalah badan hukum yang mengelola dan menjalankan program dengan janji
manfaat pensiun.
Sehingga, dari kedua pengertian dana pensiun di atas, dana tersebut artinya dikumpulkan
oleh lembaga tertentu dengan menggunakan iuran pekerja untuk diberikan kembali
kepada pekerja pada saat masa pensiun.
b. Bagi karyawan
➢ Hari tua yang umumnya sulit untuk melanjutkan kerja dan meraih pendapatan,
bisa tergantikan oleh dana hari tua yang sudah dikumpulkan sejak lama. Rasa
aman bisa terjaga dan motivasi kerja saat masa muda bisa terus dipertahankan.
➢ Jika penerima dana ini meninggal, dana tersebut bisa diwariskan pada keluarga
yang masih hidup. Sehingga, rasa aman juga didapatkan oleh keluarga
penerima.
c. Bagi penyelenggara program
➢ Penyelenggara program memiliki kesempatan untuk mengelola dana agar
menghasilkan keuntungan, sebab iuran dana hari tua dapat digolongkan ke
dalam investasi.
➢ Mendukung program pemerintah dalam pengadaan dana hari tua.
➢ Sebagai aktivitas bakti sosial kepada peserta iuran dana tersebut.
a. Pemberi kerja
Jenis yang pertama adalah dana yang dibuat oleh individu atau sebuah badan yang
mempekerjakan karyawan. Individu atau badan tersebut berlaku sebagai pendiri dan
menyelenggarakan program dana hari tua tersebut untuk seluruh karyawan.
Iurannya bersifat pasti dan pemberian hasil pengumpulan dana kepada karyawan
adalah kewajiban pemberi kerja.
b. Lembaga asuransi kesehatan
Jenis berikutnya adalah dana yang diselenggarakan oleh perusahaan asuransi jiwa
untuk perorangan, baik untuk karyawan kantor maupun pekerja independen, dan
terpisah dengan dana hari tua dari pemberi kerja.
c. Lembaga keuangan
Jenis yang terakhir dana yang dibuat oleh lembaga keuangan seperti bank. Sehingga,
iurannya bersifat pasti dan hanya dibebankan pada pemberi kerja, serta besarannya
berdasar pada keuntungan pemberi kerja.
6. Pengertian Pegadaian
Pegadaian adalah badan usaha milik negara (BUMN) yang meminjamkan uang
dengan menerima barang sebagai jaminan dari peminjamnya.
Biasanya, barang tersebut berupa perhiasan (emas) atau barang-barang rumah tangga
(barang elektronik, sertifikat rumah, dan lainnya).
Pegadaian juga didirikan agar ada pinjaman yang masih dapat dijangkau dengan mudah
oleh segala lapisan masyarakat.
Orang yang meminjam uang di pegadaian bisa disebut sebagai “pegadai”.
Fakultas Ekonomi dan Bisnis = 113 = Universitas Bina Sarana Informatika
MODUL BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN LAINNYA
Lalu, apakah barang yang digadaikan bisa diambil kembali? Tentu saja.
Sampai jangka waktu yang sudah ditentukan, pegadai bisa menebus kembali barang yang
dijadikan jaminan sesuai nilai pinjaman dan juga tambahan bunga untuk pihak
pegadaian.
Kalau tidak bisa mengembalikan pinjaman, jaminan yang diberi di awal akan dijual oleh
pihak pegadaian.
7. Sejarah Pegadaian
Cikal bakal didirikannya PT Pegadaian ini sendiri adalah pada tahun 1746 ketika VOC
mendirikan Bank Van Leening, lembaga keuangan yang memberikan kredit dengan
sistem gadai. Di tahun 1811, pemerintah Inggris mengambil alih dan membubarkan Bank
Van Leening. Akhirnya, masyarakat diberi kebebasan untuk mendirikan usaha pergadaian
sendiri.
Pegadaian negara pertama kali didirikan pada tahun 1901, lalu pada 1905 berbentuk
lembaga resmi “Jawatan”.
Setelah melewati perubahan dari tahun 1961-1990, akhirnya di tahun 2012 bentuk badan
hukum Pegadaian berubah dari “Perum” menjadi “Persero”.
Perubahan ini didasarkan pada Peraturan Pemerintah (PP) No. 51 Tahun 2011.
Latar belakang didirikannya Pegadaian sendiri adalah untuk meningkatkan kesejahteraan
rakyat kecil serta mendukung program pemerintah dalam bidang ekonomi dan
pembangunan nasional.
Agunan atau jaminan yang bisa digunakan untuk produk ini adalah emas, emas
batangan, kendaraan (motor, mobil), laptop, handphone, dan barang elektronik
lainnya.
Pinjaman yang ditawarkan dalam KCA dimulai dari Rp50.000 sampai dengan
Rp500.000.000 atau lebih, dengan jangka waktu pinjaman maksimal empat bulan.
Kalau ingin memperpanjang, nasabah bisa mengangsur sebagian uang pinjaman.
Pelunasan KCA bisa dilakukan kapan saja.
➢ Krasida
Krasida adalah kredit dengan angsuran bulanan, ditujukan baik untuk kebutuhan
konsumtif maupun produktif.
Untuk mendapatkan pinjaman ini, barang yang harus kamu gadaikan adalah emas.
Nah, jumlah pinjaman yang diberikan bisa sampai 95% dari nilai jaminan yang
diberikan.
Pinjaman dimulai dari Rp1.000.000 sampai Rp250.000.000, dengan jangka waktu
pinjaman yang fleksibel (6, 12, 24, dan 36 bulan).
Tak hanya jangka waktu pinjaman saja yang fleksibel, pelunasan pinjaman produk
Krasida juga dapat dilakukan kapan saja.
➢ Kreasi
Produk selanjutnya dari Pegadaian adalah Kreasi, kredit yang ditujukan pada usaha
kecil dan menengah (UKM) untuk pengembangan usaha.
Kreasi menggunakan sistem fidusia, yang berarti jaminan yang harus diberikan
adalah BPKB saja.
Jadi, kendaraan nasabah bisa digunakan untuk logistik usaha.
Jumlah pinjaman dimulai dari Rp1.000.000, dengan jangka waktu pinjaman yang
fleksibel (12, 18, 24, 36, dan 48 bulan).
Proses kredit Kreasi juga sangat mudah, hanya membutuhkan tiga hari, lalu dana
akan langsung cair.
➢ Gadai Efek
Dari namanya sudah bisa ditebak, Gadai Efek adalah produk dari Pegadaian yang
menggunakan saham dan/atau obligasi sebagai jaminannya.
Untuk Gadai Efek, jangka waktu pinjamannya adalah 90 hari dengan nilai pinjaman
mulai dari Rp5.000.000 sampai Rp20.000.000.000.
Saham dan obligasi yang dijadikan agunan adalah scripless (tanpa warkat) yang
telah tercatat dan diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia.
b. Investasi emas
Dalam kategori investasi emas, terdapat tiga produk yang ditawarkan oleh Pegadaian.
Ketiga produk tersebut adalah Mulia, Tabungan Emas, dan juga Konsinyasi Emas.
➢ MULIA
MULIA dalam Pegadaian merupakan layanan penjualan emas batangan secara tunai
atau angsuran.
Emas batangan ini bisa didapatkan dengan pembelian tunai, angsuran, kolektif
(secara kelompok), maupun arisan.
Berat emas yang ditawarkan mulai dari 5 gram sampai 1 kilogram.
➢ Tabungan Emas
Untuk kamu yang ingin investasi emas secara aman dan terpercaya, Pegadaian juga
menyediakan layanan Tabungan Emas.
Dengan biaya administrasi yang ringan dan juga proses pembelian yang mudah,
kamu bisa menabung emas 24 karat yang sudah terjamin keasliannya.
Produk ini bisa diakses melalui layanan digital, agen Pegadaian, dan
juga marketplace.
➢ Konsinyasi Emas
Konsinyasi emas adalah jual titip emas logam mulia di Pegadaian, dengan jumlah
minimal 5 gram.
Keuntungan hasil penjualan akan diberikan kepada nasabah.
c. Produk syariah
Pegadaian memiliki rangkaian produk syariah, yaitu Rahn, Amanah, Arrum, dan
Arrum Haji.
➢ Rahn
Untuk produk Rahn, kamu bisa mengajukan pinjaman (Marhun Bih) mulai dari
Rp50.000 sampai Rp1 miliar atau bahkan lebih.
Pinjaman untuk produk ini jangka waktunya adalah empat bulan dan bisa
diperpanjang, dengan proses pengajuan yang juga sangat mudah.
Penerimaan pinjaman bisa secara tunai atau ditransfer ke rekening nasabah.
Jaminan yang bisa diterima untuk produk ini antara lain adalah emas perhiasan,
emas batangan, berlian, kendaraan bermotor, laptop, dan barang elektronik lainnya.
Pelunasan cukup fleksibel, dengan perhitungan mu’nah (biaya terkait jaminan)
selama masa pinjaman.
➢ Amanah
Produk lainnya dari Pegadaian Syariah adalah Amanah, pinjaman untuk pengusaha
kecil, karyawan internal dan eksternal serta profesional.
Pinjaman ini ditujukan untuk pembelian kendaraan bermotor.
Dengan uang muka yang terjangkau dan jangka waktu pembiayaan dari 12-60 bulan,
produk yang satu ini tetap menggunakan prinsip syariah.
➢ Arrum
Untuk kamu yang sedang mengembangkan usaha mikro kecil dan menengah
(UMKM) dan butuh pinjaman dengan prinsip syariah, Arrum BPKB adalah
jawabannya.
Kamu hanya perlu memberikan BPKB kendaraan bermotor sebagai jaminan, lalu
bisa mendapatkan pinjaman mulai dari Rp1.000.000 sampai Rp400.000.000.
Jangka waktu pembiayaan fleksibel, mulai dari 12, 28, 24, sampai 36 bulan.
➢ Arrum Haji
Produk Pegadaian Syariah yang terakhir adalah Arrum Haji, pinjaman untuk
membiayakan porsi ibadah haji.
Dengan menggunakan produk ini, kamu bisa memberikan jaminan emas batangan
(LM) minimal 3,5 gram atau bisa juga emas perhiasan dengan berat kurang lebih 7
gram (kadar minimal 70%).
emas yang dijadikan jaminan tersebut nantinya bisa digunakan sebagai pelunasan
biaya hajinya.
C. Latihan Soal
1. Apa yang dimaksud dan pensiun
2. Sebutkan fungsi dan macam macam dana pensiun
3. Apa arti dan fungsi dari pegadaian
4. Sebutkan produk usaha pegadaian
5. Sebutkan barang apa yang bisa digadaikan
PERTEMUAN XIV
A. Tujuan
Mahasiswa memahami dan menjelaskan arti kartu plastik, kartu kredit serta produk
bidang usaha asuransi
B. Teori
1. Pengertian Kartu Plastik
Kartu Plastik adalah Kartu yang diterbitkan oleh bank atau perusahaan pengelola kartu
kredit yang memberikan hak kepada orang yang memenuhi persyaratan tertentu yang
namanya tertera dalam kartu untuk menggunakannya sebagai alat pembayaran secara
kredit atas perolehan barang atau jasa, atau untuk menarik uang tunai dalam batas kredit
sebagaimana telah ditentukan oleh bank atau perusahaan pengelola kartu kredit; dalam
melaksanakan pembayaran kembali kredit tersebut, pemegang kartu tidak diwajibkan
untuk melakukan pembayaran sekaligus, tetapi diberikan kelonggaran untuk membayar
secara angsuran dengan tingkat bunga tertentu dan nilai angsuran sebesar persentase
tertentu dari saldo kredit yang telah, digunakan (credit card).”
Kartu Plastik adalah Kartu kecil yang dikeluarkan oleh bank yang menjamin
pemegangnya untuk dapat berbelanja tanpa membayar kontan dan pengeluaran belanja
itu akan diperhitungkan dalam rekening pemilik kartu di bank tersebut.
2. Kartu Kredit
Kartu kredit adalah alat pembayaran secara online atau non tunai dengan menggunakan
kartu dan diterbitkan oleh bank negeri maupun swasta. Di dalamnya terdapat fasilitas
seperti promo penggunaan dan discount yang didapat oleh penggunanya. Kartu kredit
dapat membantu kamu untuk melakukan transaksi di awal dan pada akhirnya kamu harus
membayar nominal yang sudah terpakai pada awal bulan ke bank.
Bank adalah pihak ketiga dari kamu dan penjual. Dengan menggunakan kartu kredit bank
memfasilitasi kamu untuk mempunyai waktu fleksibel dalam transaksi. Dalam
penggunaan kartu kredit pastinya kamu juga mempunyai syarat dan ketentuan yang
diatur oleh bank dari pendaftaran, limit pembayaran, serta bunga yang diambil oleh bank.
6. Syariah Card
Berdasarkan Fatwa Dewan Syari’ah Nasional (DSN) Nomor 54/DSN-
MUI/X/2006, Syariah Card adalah kartu yang berfungsi seperti Kartu Kredit
yanghubungan hukum (berdasarkan sistem yang sudah ada) antara para pihak yaitu
pihak penerbit kartu (mushdir al-bithaqah), pemegang kartu (hamil al-bithaqah) dan
penerima kartu (merchant, tajir, atau qabil al-bithaqah) berdasarkan prinsip syariah
sebagaimana diatur dalam fatwa tersebut.
Syariah Card merupakan layanan yang berfungsi seperti kartu kredit berbasis
prinsipsyariah untuk mengakomodir kebutuhan transaksi keuangan bagi umat mus
lim, tetapi perlu diingat masyarakat non-muslim juga boleh
untuk memanfaatkannya.
7. Kewajiban Dan Hak Pemilik Syariah Card
a. Lunasi tagihan Syariah Card secara tepat waktu, karena setiap bulan bank akan
mengirimkan tagihannya baik melalui surat maupun e-mail.
b. Jangan digunakan secara berlebihan hanya untuk mengejar poin Syariah Card.
c. Gunakan sesuai kebutuhan dengan tujuan yang telah direncanakan dan tidak untuk
jaminan sepenuhnya kepada pembayar iuran apabila terjadi sesuatu yang menimpa
pihak pertama atau barang miliknya sesuai dengan perjanjian yang dibuat).
Asuransi adalah sebuah perjanjian antara dua orang atau lebih di mana pihak
tertanggung membayarkan iuran/kontribusi/premi untuk mendapat penggantian
atas risiko kerugian, kerusakan, atau kehilangan, yang dapat terjadi akibat peristiwa
yang tidak terduga. Istilah asuransi sendiri berasal dari bahasa Inggris, yaitu
“insurance” dan bahasa Belanda, assurantie atau verzekering.
Asuransi tidak dapat menghilangkan risiko terjadinya peristiwa tidak terduga,
tetapi asuransi dapat mengurangi dampak kerugian yang muncul dari peristiwa
tersebut, baik dalam skala kecil ataupun besar. Kini asuransi pun sudah menjadi
bagian perencanaan keuangan bagi sebagian orang untuk jangka panjang.
a. Asuransi Kesehatan.
Asuransi kesehatan memberikan perlindungan dengan jaminan biaya kesehatan
dan perawatan bagi pihak tertanggung jika mengalami kecelakaan atau jatuh
sakit. Jenis asuransi ini banyak diberikan oleh perusahaan atau instansi tempat
seseorang bekerja.
b. Asuransi Jiwa.
Asuransi jiwa menanggung atas kematian seseorang dengan memberikan
keuntungan finansial pada tertanggung atas kematiannya. Ketika pihak
tertanggung meninggal dunia, pemegang polis akan menerima uang
pertanggungan dari asuransi jiwa.
c. Asuransi Pendidikan.
Asuransi pendidikan dapat dikatakan sebagai tabungan untuk masa depan demi
menjamin pendidikan anak dari pemegang polis (pihak tertanggung). Asuransi
ini menjadi populer karena semakin tingginya biaya pendidikan dari tahun ke
tahun sehingga tidak jarang orang tua yang kini memiliki asuransi pendidikan.
d. Asuransi Umum.
Asuransi umum adalah perlindungan terhadap resiko kerugian dan kehilangan
yang dialami oleh pemegang polis. Salah satu asuransi umum yang terkenal
adalah Asuransi Kendaraan Bermotor. Jaminan asuransi jenis ini biasanya
bersifat jangka pendek.
Asuransi ada untuk meringankan beban saat ada kejadian tidak terduga.
Fungsi program asuransi tersebut adalah untuk memberikan layanan yang
bisa mengcover sebagian atau bahkan seluruh kewajiban pembayaran atas
suatu kejadian. Dapat dikatakan juga sebagai alternatif pengendalian
kerugian. Oleh karena itu dengan memiliki asuransi nasabah akan merasa
lebih tenang meski sewaktu-waktu ada kejadian tidak terduga.
b. Bentuk Investasi dan Tabungan
Membeli sebuah asuransi artinya sama saja sedang melakukan investasi dan
juga menabung. Jika sudah terdaftar menjadi nasabah pemegang polis, nanti
dalam kontrak ada jaminan pengembalian investasi sesuai dengan pilihan
waktu yang sudah disepakati di awal. Tiga pilihan waktu masa pertanggungan
bagi semua nasabah yaitu 5 tahun, 7 tahun, atau 10 tahun. Premi yang dibayar
secara rutin pun sangat terjangkau serta bebas biaya administrasi.
c. Meminimalisir Kerugian
Fungsi asuransi yang lain adalah untuk meminimalisir kerugian. Pemegang
polis akan dibantu pihak penyedia asuransi untuk meminimalkan kerugian
saat terjadi kejadian tidak terduga. Kejadian yang dimaksud bisa kebakaran,
kecelakaan, hingga biaya rumah sakit.
Tak hanya jiwa yang diproteksi namun property juga mendapatkan proteksi
dengan adanya program asuransi.
d. Untuk Mengatur Keuangan
Nasabah pemilik sebuah polis wajib membayar premi secara rutin dengan
jumlah yang sudah ditentukan. Hal ini tentu tanpa disadari merupakan cara
menyediakan atau menyisihkan dana untuk dijadikan dana darurat. Agar
pengeluaran tidak terduga tidak semakin membengkak maka pihak asuransi
yang bertugas untuk membantu meminimalisirkan pengeluaran tak terduga itu.
Biasanya jika memiliki asuransi pengeluaran tidak terduga tidak perlu dibayar
secara penuh karena yang akan menyediakan dana ganti rugi adalah pihak
asuransi tersebut.
penjelasan singkatnya.
a. Asuransi Kesehatan
Fungsi asuransi yang akan dibahas pertama yakni pada asuransi kesehatan. Ini
adalah program asuransi yang berfungsi untuk memberikan jaminan biaya
kesehatan atau perawatan saat ada kecelakaan atau ada yang sakit dari pihak
yang tertanggung. Asuransi kesehatan ini yang nanti akan menyiapkan dana
yang dibutuhkan dalam biaya kebutuhan kesehatan pihak tertanggung.
Sakit atau kecelakaan adalah kejadian yang tidak terduga, tidak bisa diprediksi
dan tidak bisa digambarkan nanti dampaknya seperti apa. Hal-hal itulah yang
diperhatikan oleh pihak asuransi, memberikan jaminan kesehatan seperti
mengcover biaya rawat inap dan biaya operasi untuk bisa mengurangi
pengeluaran tidak terduga.
b. Asuransi Jiwa
Asuransi jenis ini fungsinya adalah menanggung segala bentuk kerugian
finansial yang ada karena kejadian tidak terduga yakni kematian. Pemegang
polis asuransi jenis ini akan mendapatkan dana untuk mengganti Jaminan
Pengaman Sosial dari pemerintah.
c. Asurasnsi Jaminan Hari Tua
Fungsi asuransi yang satu ini adalah untuk memberikan kepastian pendapatan
pada pihak tertanggung saat sudah menjalani masa pensiun. Keluarga dari
pihak tertanggung juga dijamin pihak asuransi ketika pemilik polis meninggal
dunia. Dapat dikatakan fungsi program asuransi jenis ini adalah mewujudkan
cita-cita hari tua sebab dananya bisa dipakai untuk beragam keperluan di
masa depan.
d. Asuransi Pendidikan
Selanjutnya ada program asuransi pendidikan dimana fungsi program ini
menjadi alternative tabungan pendidikan bagi anak yang sudah direncanakan
orang tua, anak akan menjalani masa sekolah tingkat SD sampai Perguruan
Tinggi. Program asuransi ini sendiri ada jenis proteksi dan ada yang jenisnya
investasi.
e. Asuransi Properti
Meski kurang populer dan dikenal di masyarakat namun program asuransi ini
memiliki fungsi yang cukup baik bagi pemegang polis. Fungsinya yaitu
C. Latihan Soal.
1. Apa yang dimaksud pengertian kartu plastik
2. Apa yang dimaksud kartu kredit serta sebutkan fungsi dari kartu kredit
3. Sebutkan fungsi dari program asuransi
4. Sebutkan dan jelaskan macam atau jenis asuransi di Indonesia
5. Sebutkan fungsi asuransi secara umum dan fungsi dari jenis asuransinya
DAFTAR PUSTAKA
A Hasymi Ali.1995, Manajemen Bank, Cetakan Keempat, Pen. Bumi Aksara. Jakarta
Ari W B Raharjo, Teti Elida, 2015, Bank dan Lembaga Keuangan Non Bank di Indonesia,
Penerbit Universtas Indonesia (UI Press), Jakarta
Budi Santoso. Triandaru.2006. Bank dan lembaga Keuangan Lain. Salemba Empat.Jakarta
Julius R latumaerissa, 2017 , Bank dan Lembaga Keuangan lainya (teori dan kebijakan) edisi
pertama, Mitra Wacana Media, Jakarta
Kashmir, 2016, Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya Edisi Revisi 2014, Cetakan ke-17,
Raja Grafindo Persada, Jakarta
_______, 2016, Dasar- Dasar Perbankan edsi revisi 2014, Raja Grafindo Persada, Jakarta
Julius R latumaerissa, 2017 , Bank dan Lembaga Keuangan lainya (teori dan
kebijakan) edisi pertama, Mitra Wacana Media, Jakarta
Muchdarsyah Sinungan.1995, Uang dan Bank, Cetakan Keempat, Pen Rineka Cipta, Jakarta
www.bi.go.id
www.ojk.go.id
www.pegadaian.co.id
www.wikipedia.com