i
KATA PENGHANTAR
Segala puji bagi Allah yang telah memberikan kami kemudahan sehingga dapat menyelesaikan
Makalah ini. Tanpa pertolongan-Nya mungkin penyusun tidak akan sanggup menyelesaikannya
dengan baik. Shalawat dan salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yakni
Nabi Muhammad SAW.
Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu Studi Kelayakan Bisnis, yang kami
sajikan berdasarkan pengamatan dari berbagai sumber. Makalah ini di susun oleh penyusun
dengan berbagai rintangan. Baik itu yang datang dari diri penyusun maupun yang datang dari
luar. Namun dengan penuh kesabaran dan terutama pertolongan dari Tuhan akhirnya makalah ini
dapat terselesaikan.
Penyusun juga mengucapkan terima kasih kepada dosen Ilmu Studi Kelayakan Bisnis yaitu
bapak Ahmad Hermanto, S.ST., MM yang telah membimbing penyusun agar dapat mengerti
tentang bagaimana cara membuat makalah yang baik dan sesuai kaidah.
Semoga makalah ini dapat memberikan pengetahuan yang lebih luas kepada pembaca. Walaupun
makalah ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Penyusun membutuhkan kritik dan saran dari
pembaca yang membangun, Terima kasih.
Penyusun
Lunna Sabilla
ii
DAFTAR ISI
Contents
KATA PENGHANTAR .........................................................................................................................ii
DAFTAR ISI ....................................................................................................................................... iii
BAB I ................................................................................................................................................ 1
PENDAHULUAN ............................................................................................................................... 1
Latar Belakang Penulisan ............................................................................................................. 1
Rumusan Masalah ....................................................................................................................... 2
Manfaat Dan Tujuan Penulisan .................................................................................................... 2
BAB 2 ............................................................................................................................................... 3
LANDASAN TEORI ............................................................................................................................ 3
2.1 Pengertian Studi Kelayakan Bisnis ......................................................................................... 3
2.2 Tujuan dan Manfaat Studi Kelayakan Bisnis .......................................................................... 3
2.3 Aspek-aspek Penilaian dalan Studi Kelayakan Bisnis.............................................................. 5
2.3.1 Aspek Pasar dan Pemasaran ........................................................................................... 5
2.3.2 Aspek Teknis dan Teknologi ............................................................................................ 6
2.3.3 Aspek Manajemen .......................................................................................................... 7
2.3.4 Aspek Ekonomi, Sosial, dan Lingkungan .......................................................................... 8
2.3.5 Aspek Hukum .................................................................................................................. 9
2.3.6 Aspek Keuangan ............................................................................................................ 10
BAB 3 ............................................................................................................................................. 12
PEMBAHASAN ............................................................................................................................... 12
3.1 Sejarah dan Profil Perusahaan ............................................................................................. 12
3.2 Visi dan Misi Perusahaan ..................................................................................................... 13
2.2.1 Visi Mc`Donalds............................................................................................................. 13
iii
2.2.2 Misi Mc`Donalds ........................................................................................................... 14
3.3 Analisis Aspek Pasar dan Pemasaran Mc`Donalds ............................................................... 14
3.4 Analisis Aspek Teknik dan Produksi Mc`Donalds ................................................................. 17
3.5 Aspek Hukum Mc`Donalds ................................................................................................... 17
3.6 Aspek Ekonomi dan Sosial Mc`Donalds ............................................................................... 18
3.7 Aspek Manajemen Mc`Donalds 20
iv
BAB I
PENDAHULUAN
McDonald's Corporation NYSE: MCD (di Indonesia terkenal dengan sebutan McD,
dibaca Mekdi) adalah waralab rumah makan siap saji terbesar di dunia. Hidangan utama di
restoran-restoran McDonald's adalah hamburger, namun mereka juga menyajikan
minuman ringan, kentang goreng dan hidangan-hidangan lokal yang disesuaikan dengan
tempat restoran itu berada. Lambang McDonald's adalah dua busur berwarna kuning yang
biasanya dipajang di luar rumah-rumah makan mereka dan dapat segera dikenali oleh
masyarakat luas.
Restoran McDonald's pertama didirikan pada tahun, 1940 oleh dua bersaudara Dick dan Mac
McDonald, namun kemudian dibelinya oleh Ray kroc dan diperluas ke seluruh dunia. Sampai pada
tahun 2004, McDonald's memiliki 30.000 rumah makan di seluruh dunia dengan jumlah pengunjung
rata-rata 50.000.000 orang dan pengunjung per hari dan rumah makan 1.700 orang. Restoran
McDonald's pertama di Indonesia terletak di sarinah, Jakarta dan dibuka pada 23 Februari 1991.
Berbeda dari kebanyakan restoran McDonald's di luar negeri, McDonald's juga menjual ayam
goreng dan nasi di restoran-restorannya di Indonesia.
Studi kelayakan sangat diperlukan oleh banyak kalangan, khususnya terutama bagi para investor
yang selaku pemrakarsa, bank selaku pemberi kredit, dan pemerintah yang memberikan fasilitas
tata peraturan hukum dan perundang-undangan, yang tentunya kepentingan semuanya itu
berbeda satu sama lainya. Investor berkepentingan dalam rangka untuk mengetahui tingkat
keuntungan dari investasi, bank berkepentingan untuk mengetahui tingkat keamanan kredit yang
diberikan dan kelancaran pengembaliannya, pemerintah lebih menitik-beratkan manfaat dari
investasi tersebut secara makro baik bagi perekonomian, pemerataan kesempatan kerja, dll.
Pembahasan mengenai studi kelayakan bisnis tidak terlepas dari pemahaman manajemen
ditambah dengan melihat beberapa aspek yang terkait disana seperti aspek ekonomi, teknologi,
politik-hukum, sosial-budaya dan lingkungan. Dimana kesemua aspek ini saling memiliki keterkaitan
satu sama lainnya untuk mendukung kelayakan suatu bisnis baik dilihat dari segi mikro dan makro.
Mengingat bahwa kondisi yang akan datang dipenuhi dengan ketidakpastian, maka diperlukan
pertimbangan-pertimbangan tertentu karena di dalam studi kelayakan terdapat berbagai aspek
yang harus dikaji dan diteliti kelayakannya sehingga hasil daripada studi tersebut digunakan untuk
memutuskan apakah sebaiknya proyek atau bisnis layak dikerjakan atau ditunda atau bahkan
1
dibatalkan. Hal tersebut di atas adalah menunjukan bahwa dalam studi kelayakan akan melibatkan
banyak tim dari berbagai ahli yang sesuai dengan bidang atau aspek masing-masing seperti
ekonom, hukum, psikolog, akuntan, perekayasa teknologi dan lain sebagainya.
Rumusan Masalah
1. Sebagai salah satu pemenuhan tugas mata kuliah studi kelayakan bisnis.
2. Sebagai salah satu bahan ajar materi aspek-aspek penilaian kelayakan bisnis
3. Untuk mengetahui aspek-aspek dalam studi kelayakan bisnis
4. Untuk mengetahui analisis aspek studi kelayakan bisnis pada McDonalds Indonesia
2
BAB 2
LANDASAN TEORI
Pengertian studi kelayakan bisnis adalah penelitian yang menyangkut berbagai aspek baik
itu dari aspek hukum, sosial ekonomi serta budaya, aspek pasar serta pemasaran, aspek teknis
serta teknologi sampai dengan aspek manajemen serta keuangannya, dimana hal itu digunakan
untuk dasar penelitian studi kelayakan serta hasilnya digunakan untuk mengambil sebuah
keputusan.
Studi kelayakan biasanya digolongkan menjadi dua bagian yang berdasarkan pada
orientasi yang diharapkan oleh suatu perusahaan yaitu :
1. Berdasarkan orientasi laba, yang dimaksud iyalah studi yang menitik-beratkan pada
keuntungan yang secara ekonomis,
2. Berdasarkan orientasi tidak pada laba (social), yang dimaksud iyalah studi yang
menitik- beratkan suatu proyek tersebut bisa dijalankan serta dilaksanakan tanpa
memikirkan nilai atau keuntungan ekonomis.
2. Memudahkan perencanaan
Jika kita sudah dapat meramalkan apa yang akan terjadi dimasa yang akan datang,
maka akan mempermudah kita dalam melakukan perencanaan dan hal-hal apa saja
yang perlu direncanakan. perencanaan meliputi berapa jumlah dana yang diperlukan,
kapan usaha atau proyek akan dijalankan, dimana lokasi proyek akan dibangun,
siapa-siapa yang akan melaksanakannya, bagaimana cara menjalankannya, berapa
besar keuntungan yang akan diperoleh serta bagaimana mengawasinya jika
3
terjadi penyimpangan. Yang jelas dalam perencanaan sudah terdapat jadwal
pelaksanaan usaha, mulai dari usaha dijalankan sampai waktu yang ditentukan.
4. Memudahkan pengawasan
Dengan telah dilaksanakannya suatu usaha atau proyek sesuai dengan rencana yang
sudah disusun, maka akan memudahkan perusahaan untuk melakukan pengawasan
terhadap jalannya usaha. Pengawasan ini perlu dilakukan agar pelaksanaan usaha
tidak melenceng dari rencana yang telah disusun. Pelaksana pekerjaan bisa sungguh-
sungguh melakukan pekerjaannya karena merasa ada yang mengawasi,
sehingga pelaksanaan pekerjaan tidak terhambat oleh hal-hal yang tidak perlu.
5. Memudahkan pengendalian
Jika dalam pelaksanan pekerjaan telah dilakukan pengawasan, maka apabila terjadi
suatu penyimpangan akan mudah terdeteksi, sehingga akan bisa
dilakukan pengendalian atas penyimpangan tersebut. Tujuan pengendalian adalah
untuk mengembalikan pelaksanaan pekerjaan yang melenceng ke rel yang
sesungguhnya, sehingga pada akhirnya tujuan perusahaan akan tercapai.
1. Pihak Investor
Jika hasil studi kelayakan yang telah dibuat ternyata layak direalisasikan, pemenuhan
kebutuhan akan pendanaan dapat mulai dicari. Misalnya dengan mencari investor
atau pemilik modal yang mau turut serta menanamkan modal pada proyek yang akan
dikerjakan itu. Sudah tentu calon investor ini akan mempelajari laporan studi
kelayakan bisnis yang telah dibuat karena calon investor mempunyai kepentingan
langsung tentang keuntungan yang akan diperoleh serta jaminan keselamatan atas
modal yang akan ditanamkan.
2. Pihak Kreditur
Pendanaan proyek dapat juga dipinjamkan dari bank. Pihak bank, sebelum
memutuskan untuk memberikan kredit atau tidak, perlu dikaji ulang studi
kelayakan bisnis yang telah dibuat, termasuk mempertimbangkan sisi-sisi lain,
misalnya bonafiditas dan tersedianya anggunan yang dimiliki perusahaan.
4
3. Pihak Manajemen Perusahaan
Studi kelayakan bisnis dapat dibuat oleh pihak eksternal perusahaan maupun pihak
internal perusahaan (sendiri). Terlepas dari siapa yang membuat, pembuatan proposal
ini merupakan upaya dalam rangka merealisasikan ide proyek yang ujung-
ujungnya bermuara pada peningkatan usaha untuk meningkatkan laba perusahaan.
Sebagai pihak yang menjadi project leader, sudah tentu pihak manajemen perlu
mempelajari studi kelayakan itu, misalnya dalam hal pendanaan, berapa yang
dialokasikan dari modal sendiri, rencana pendanaan dari investor dan dari kreditor.
Untuk melakukan studi kelayakan, terlebih dahulu harus ditentukan aspek-aspek apa
yang akan dipelajari. Adapun beberapa aspek yang digunakan untuk menilai kelayakan bisnis
adalah sebagai berikut :
5
dalam menentukan ciri-ciri pasar yang akan dipilih. Analisis kelayakan dari apsek ini
yang utama adalah hal ini :
a. Penetuan segmen, target, dan posisi produk pada pasarnya.
b. Kajian untuk mengetahui konsumen potensial, seperti perihal sikap, perilaku,
serta kepuasaan mereka atas produk.
c. Mentukan strategi, kebijakan, dan program pemasaran yang akan
dilaksanakan.
Aspek pemasaran ini harus diperhatikan karena konsumen akan lebih memilih
suatu produk yang harganya lebih murah, lokasinya yg strategis dan dengan
adanya promosi dengan diskon. Aspek pasar dan pemasaran mencoba mempelajari
tentang :
a. Permintaan, baik secara total ataupun diperinci menurut daerah, jenis
konsumen, perusahaan besar pemakai. Disini juga perlu diperkirakan tentang
proyeksi permintaan tersebut.
b. Supply, baik yang berasal dari dalam negeri maupun juga yang berasal dari
impor. Bagaimana perkembangannya di masa lalu, dan bagaimana perkiraan
di masa yang akan datang. Faktor-faktor yang mempengaruhi supply ini,
seperti jenis barang yang bisa menyaingi, perlindungan dari pemerintah dan
sebagainya, perlu pula diperhatikan.
c. Harga, dilakukan perbandingan dengan barang-barang impor, produksi dalam
negeri lainnya. Apakah ada kecenderungan perubahan harga, dan kalau ya,
bagaimana polanya.
d. Program pemasaran, mencakup strategi pemasaran yang akan dipergunakan,
marketing mix. Identifikasi siklus kehidupan produk, pada tahap apa produk
yang akan dibuat.
e. Perkiraan penjualan yang bisa dicapai perusahaan, market share yang bisa
dikuasai perusahaan.
Studi ini akan mengungkapkan kebutuhan apa yang diperlukan dan bagaimana
secara teknis proses produksi akan dilaksanakan. Untuk bisnis industri manufaktur,
misalnya perlu dikaji mengenai kapasitas produksi, jenis teknologi yang
dipaki, pemakaian peralatan dan mesin, lokasi pabrik, dan tata letak pabrik yang paling
menguntungkan. Aspek teknis dan produksi, menyangkut berbagai pertanyaan penting
tentang:
a. Apakah studi dan pengujian pendahuluan pernah dilakukan.
b. Apakah skala produksi yang dipilih sudah optimal.
Apakah luas produksi ini akan meminimumkan biaya produksi rata-rata ataukah akan
memaksimumkan laba, jadi mempertimbangkan secara simultan faktor permintaan.
Bagaimana fasilitas untuk ekspansi nantinya, tentang lokasi, luas tanah, pengaturan
fasilitas produksi dan sebagainya.
6
c. Apakah proses produksi yang dipilih sudah tepat. Umumnya terdapat beberapa
alternatif proses produksi untuk menghasilkan produk yang sama. Sebagai contoh,
semen bisa dibuat dengan proses basah, ataupun proses kering. Contoh lainnya, soda
bisa dibuat dengan metode elektrolisis atau metode kimia.
d. Apakah mesin-mesin dan perlengkapan yang dipilih sudah tepat. Faktor yang
diperhatikan adalah tentang umur ekonomis dan fasilitas pelayanan kalau terjadi
kerusakan mesin-mesin tersebut.
e. Apakah perlengkapan-perlengkapan tambahan dan pekerjaan teknis tambahan telah
dilakukan. Faktor-faktor seperti material handling, supply bahan pembantu, kontrol
kualitas dan sebagainya perlu diperhatikan pula.
f. Apakah telah disiapkan tentang kemungkinan penanganan terhadap limbah produksi.
g. Apakah tata letak yang diusulkan dari fasilitas produksi cukup baik.
h. Bagaimana dengan pemilihan lokasi dan site produksi.
i. Apakah jadwal kerja telah dibuat dengan cukup realistis.
j. Apakah teknologi yang akan dipergunakan bisa diterima dari pandangan sosial.
Dalam pemilihan teknologi yang akan dipergunakan sebaiknya tidak dipergunakan
teknologi yang sudah usang, atau teknologi yang masih dicoba-coba. Yang pertama
akan mengakibatkan perusahaan nantinya sulit untuk bersaing, sedangkan yang kedua
bisa mengakibatkan kesulitan dalam perawatan fasilitas.
Dalam aspek manajemen kita juga perlu menilai sumber daya manusia (SDM), karena
SDM merupakan salah satu aspek yang penting dalam penilaian aspek manajemen.
Aspek SDM dibagi kedalam dua bagian, yaitu peran SDM dalam pembangunan proyek
bisnis dan peran mereka dalam operasional rutin bisnis setelah selesai dibangun. Didalam
7
hal pembangunan proyek, tenaga SDM yang dibutuhkan dan akan dibatasi hanya sampai
pada proyek bisnis selesai dibangun. Setelah proyek selesai dibangun, terjadi pemutusan
hubungan kerja. Sedangkan, dalam hal operasional rutin bisnis, tenaga SDM yang
dibutuhkan akan disesuaikan dengan keahlian mereka dalam menjalankan roda
perusahaan.
A. Aspek Ekonomi
Dari segi aspek ekonomi, cukup banyak data makroekonomi yang tersebar
di berbagai media yang secara langsung maupun tidak langsung dapat dimanfaatkan oleh
perusahaan. Data makroekonomi tersebut banyak yang dapat dijadikan sebagai factor
indikator ekonomi yang dapat diolah menjadi informasi penting dalam rangka studi
kelayakan bisnis misalnya : PDB (Produk Domestik Bruto), investasi, valuta asing, kredit
perbankan, anggaran pemerintah, pengeluaran pembangunan, perdagangan luar negeri,
dan neraca pembayaran.
B. Aspek Sosial
Dari segi aspek sosial maka yang ditinjau adalah tujuan utama perusahaan. Tujuan
utama perusahaan adalah mencari keuntungan yang sebesar-besarnya maka perusahaan
tidak dapat bertahan lama. Perusahaan hidup bersama-sama dengan komponen lain dalam
satu tatanan kehidupan yang prulalitas dan kompleks walau hendaknya berada dalam satu
keseimbangan. Salah satu komponen yang dimaksud adalah lembaga sosial, sehingga
dalam rangka keseimbangan tadi hendaknya perusahaan memiliki tanggung jawab sosial.
C. Aspek lingkungan
Aspek lingkungan hidup sering disebut juga dengan AMDAL (Analisis Mengenai
Dampak Lingkungan). Analisis Mengenai Dampak Lingkungan sudah dikembangkan
oleh beberapa Negara maju sejak 1970 dengan nama Environmental Impact Analysis atau
Environmental Impact Assessment yang keduanya disingkat dengan EIA. AMDAL
diperlukan untuk melakukan studi kelayakan dengan dua alasan pokok yakni :
2. AMDAL harus dilakukan agar kualitas lingkungan tidak rusak dengan beroperasinya
bisnis-bisnis industri. Para pemarkasa harus membuat AMDAL dengan konsekuensi
dia mengeluarkan biaya. Tanggung jawab penyelenggaraan AMDAL ini buka berarti
harus diemban oleh pemarkasa bisnis itu sendiri. Ia dapat menyerahkan ke
penyelenggaraan konsultan swasta ataupun pihak lain atas dasar dari hukum
pemerintah.
8
2.3.5 Aspek Hukum
Aspek hukum mengkaji tentang legalitas usulan proyek yang akan dibangun dan
dioperasikan, ini berarti bahwa setiap proyek yang akan didirikan dan dibangun di
wilayah tertentu haruslah memenuhi hukum dan tata peraturan yang berlaku di wilayah
tersebut. Bagi penilaian studi kelayakan bisnis,dokumen yang perlu diteliti
keabsahan,kesempurnaan dan keasliannya meliputi badan hukum,izin-izin yang
dimiliki,sertifikat tanah atau dokumen lainnya yang mendukung kegiatan usaha tersebut.
Kegagalan dalam penelitian aspek ini akan berakibat tidak sempurnanya
hasil penelitian,dengan kata lain apabila ada dokumen yang tidak sah atau tidak
sempurna pasti akan menimbulkan masalah dikemudian hari.
Legalitas suatu perusahaan atau badan usaha adalah merupakan unsur yang
terpenting, karena legalitas merupakan jati diri yang melegalkan atau mengesahkan suatu
badan usaha sehingga diakui oleh masyarakat. Dengan kata lain, legalitas perusahaan
harus sah menurut undang-undang dan peraturan, di mana perusahaan tersebut dilindungi
atau dipayungi dengan berbagai dokumen hingga sah di mata hukum pada pemerintahan
yang berkuasa saat itu.
Keberlangsungan suatu usaha dipengaruhi oleh berbagai faktor, salah satunya
adalah keberadaan unsur legalitas dari usaha tersebut. Dalam suatu usaha, faktor legalitas
ini berwujud pada kepemilikan izin usaha yang dimiliki. Dengan memiliki izin maka
kegiatan usaha yang dijalankan tidak disibukkan dengan isu-isu penertiban atau
pembongkaran.
Ada beberapa jenis jati diri yang melegalkan badan usaha, diantaranya yaitu:
1. Nama Perusahaan
Nama perusahaan merupakan jati diri yang dipakai oleh perusahaan untuk
menjalankan usahanya yang melekat pada bentuk usaha atau perusahaan tersebut,
dikenal oleh masyarakat, dipribadikan sebagai perusahaan tertentu, dan dapat
membedakan perusahaan itu dengan perusahaan yang lain.
2. Merek Menurut Pasal 1 UU no. 15 Taun 2001: Merek adalah tanda berupa gambar,
susunan warna, nama, kata, huruf-huruf, angka-angka, atau kombinasi dari unsur-unsur
tersebut yang memiliki daya pembeda, dan digunakan dalam kegiatan perdagangan barang
atau jasa.
9
SIUP dikeluarkan berdasarkan domisili pemilik atau penanggung
jawab perusahaan. Bagi pemilik perusahaan yang berdomisili di luar tempat
kedudukan perusahaan maka ia harus menunjuk penanggung jawab/ kuasa
berdasarkan domisili yang dikuatkan dengan KTP di tempat SIUP diterbitkan.
Dari sisi keuangan, proyek bisnis dikatakan sehat apabila dapat memberikan
keuntungan yang layak dan mampumemenuhi kewajiban finansialnya. Dalam studi
kelayakan, kegiatan studi aspek keuangan dilakukan setelah aspek lain selesai
dilaksanakan. Kegiatan pada aspek keuangan ini antara lain adalah
perhitungan perkiraan jumlah dana yang diperlukan untuk keperluan modal kerja
awal dan untuk pengadaan harta tetap proyek.
Aspek keuangan mempelajari berbagai faktor penting seperti:
1. Dana yang diperlukan untuk investasi, baik untuk aktiva tetap maupun modal
kerja.
2. Sumber-sumber pembelanjaan yang akan digunakan. Seberapa banyak modal
yang berupa dana sendiri dan berapa banyak yang berupa pinjaman jangka
pendek, dan berapa yang jangka panjang.
3. Taksiran penghasilan, biaya, dan rugi/laba pada berbagai tingkat operasional.
4. Manfaat dan biaya dalam arti finansial, seperti rate of return on investment,
net present value, internal rate of return, profitability index, dan payback
period. Estimasi terhadap resiko proyek, resiko dalam arti total, atau kalau
mungkin yang hanya sistematis.
5. Proyeksi keuangan.
6. Pembuatan neraca yang diproyeksikan dan proyeksi sumber dan penggunaan
dana.
Dalam proses mengkaji kelayakan bisnis atau proyek dari aspek finansial,
pendekatan konvensional yang digunakan adalah menganalisis perkiraan arus kas
keluar dan masuk selama umur proyek atau investasi, yaitu menguji dengan
10
memakai kriteria seleksi. Arus kas akan terbentuk dari perkiraan biaya awal,
modal kerja, biaya operasi, biaya produksi dan pendapatan.
Sistematika analisi aspek finansial mengikuti urutan sebagai berikut :
4. Membuat model
Model yang dipergunakan dalam mengkaji kelayakan finansial adalah arus
kas (cash flow) selama umur investasi.
5. Kriteria penilaian
Kriteria penilaian atau kriteria profitabilitas
merupakan alat bantu bagi manajemen untuk membandingkan dan memilih
alternative investasi yang tersedia.
7. Pengambilan keputusan
Keterkaitan keputusan investasi dengan keputusan pendanaan, seberapa besar
keterkaitan antara keduanya yang akan berujung pada pengabilan keputusan.
11
BAB 3
PEMBAHASAN
Restoran ini didirikan oleh Richard & Maurice McDonald's pada tahun 1937 di sebelah
timur kota Pasadena. Saat itu McDonald's hanya merupakan restoran Drive In yang pada waktu
itu sedang berkembang pesat trend Drive In. Bangunan restorannya berbentuk persegi delapan,
dengan mengekspose ruangan dapurnya dan tidak memiliki tempat duduk di bagian dalam
restorannya. Kedua bersaudara tersebut kemudian berniat untuk lebih mengembangkan restoran
mereka, yang pada saat itu sudah cukup sukses dan menguntungkan.
Dan saat itulah mereka bertemu dengan seseorang yang bernama Ray Kroc. Ray Kroc lah
yang membantu McDonald's bersaudara untuk mengembangkan usaha tersebut. Jadi tidak benar
jikaselama ini orang menganggap bahwa Ray Kroc lah yang mendirikan McDonald's untuk
pertama kalinya. Restoran McDonald's-nya yang pertama bukanlah McDonald's yang pertama.
Ray Kroc kemudian melakukan pengembangan restoran melalui konsep fast food. Pada sekitar
tahun 1955 Ray Kroc mulai menjual waralaba McDonald's dan untuk pertama kalinya
perusahaan fast food (siap saji) di San Bernandino, California menggunakan sistem franchise
(waralaba).
Sistem waralaba ini muncul dalam suatubentuk yang mirip dengan yang kita saksikan
sekarang, yaitu sebuah rancanganpermasalahan yang disusun dengan seksama dan
didokumentasikan secara lengkap dengan perjanjian-perjanjian mendetail antara perusahaan
dalam hal ini adalahMcDonald's dengan perusahaan yang akan berliansi. Jadi selama tahun
1950-an hingga tahun 1960-an, produk-produk burger McDonald's yang merupakan
produk- produk fast food, didistribusikan dengan cara penjualan langsung. Bisnis waralaba
McDonald's ini mulai menyebar ke berbagai daerah dannegara bagian.
Untuk itu Kroc menerapkan prosedur operasi standar (Standart Observation Checklist)
untuk pembuatan hamburger dengan spesifikasi yang diduga sangat ketat, yaitu lemak dibawah
19%, berat 1,6 ounce, diameter 3,873 inch, dan onion 0,23 ounce. Selain memperlakukan
pewaralaba secara strategis, Kroc juga memberikan suatu sistem operasi kepada partner-partner
12
barunya. Sistem inilah yang memberikan kepastian semua produk yang disajikan adalah sama.
Untuk itulah profesionalisme harus diterapkan. Dalam paradigma yang baru setiap operator dan
pewaralaba bertindak seperti seorang manajer pabrik yang harus menerapkan manajemen
professional.
Maka pada tahun 1961, Kroc meluncurkan program pelatihan yang kemudian dinamakan
sebagai Hamburger University di restoran yang baru yaitu di Elk Village, Illinois. Di sana para
pewaralaba dan operator dididik dalam cara-cara ilmiah dalam menjalankan restoran yang sukses
dan dilatih dalam aspek-aspek operasi McDonald's berupa mutu, pelayanan, kebersihan dan nilai
(Quality, Service, Cleanliness, and Value). Hingga tahun 1960 Ray Kroc telah membuka 200
restoran di seluruh Amerika Serikat. Dan pada tahun 1961, Ray Kroc telah membeli saham
perusahaan dari McDonald's bersaudara dengan hampir senilai US$ 3.000.000,00.
Restoran McDonald's hadir di Indonesia pada tahun 1991 dan merupakan negara ke 70
dari McDonald's seluruh dunia. H. Bambang N. Rahcmadi Msc MBAadalah warga negara
Indonesia pertama yang berhasil mendapatkan hak master franchise dari McDonald's
Corporation dengan mengalahkan 13.000 pesaing. Sampai sekarang beliau bertindak sebagai
Presiden Direktur McDonald's Indonesia. Sebelum membuka restorannya yang pertama di
Sarinah-Jakarta, H. Bambang Rahcmadi Msc MBA diwajibkan mengikuti training selama 1
tahun di Australia, Amerika Serikat, Malaysia dan Singapura.
Dalam masa training tesebut beliau melakukan semua pekerjaan di restoran McDonald's
dari yang paling sederhana termasuk membersihkan toilet sampai ke tingkat manajerial,
kemudian menerapkan semuanya di Indonesia. Tepat pada 22 Februari 1991, restoran
McDonald's di Sarinah Thamrin Jakarta beroperasi dengan mempekerjakan 460 crew dan 26
manajer. Perkembangan McDonald's Indonesia dalam 10 tahun ini dinilai sangat cepat. Sampai
saat ini restoran McDonald's Indonesia telah berjumlah 109 restoran dengan jumlah karyawan
seluruhnya mencapai sekitar 8000 orang yang sebagian besar lulusan SLTA.
13
2.2.2 Misi Mc`Donalds
Misi dari McDonald's baik McDonald's Internasional maupun McDonald's
Indonesia adalah “Memahami tentang misi kami dan bagaimana menjadikannya
menjadi kenyataan pada restoran McDonald's”.
A. Produk
McDonald's merupakan perusahaan yang bergerak pada industri fast food restaurant.
Produk yang ditawarkan berupa makanan dan minuman siap saji. Berikut
adalah perincian produk yang ditawarkan :
a. Paket Hemat (PaHe), yaitu merupakan paket yang terdiri dari 1 produk
makanan dan 1 produk minuman. Paket Hemat ini memberikan keuntungan
pada pelanggan yaitu harga yang lebih murah dibandingkan jika membeli
dengan harga satuan. Sedangkan bagi perusahaan dapat meningkatkan
penjualan produk. Paket Hemat (PaHe) terdiri dari :
• PaHe 1 (Cheese Burger dan Medium Drink)
• PaHe 2 (McChicken Burger dan Medium Drink)
• PaHe 3 (Fillet O Fish Burger dan Medium Drink)
• PaHe 4 (Big Mac Burger dan Medium Drink)
• PaHe 5 (Double Cheese Burger dan Medium Drink).
c. Paket Nasi, yaitu merupakan paket khusus yang dibuat oleh McDonald's
Indonesia, sesuai dengan kebiasaan masyarakat Indonesia yang
mengkonsumsi nasi sebagai makanan pokok.
• PaNas (Rice, 1 Pcs Chicken, Medium Drink)
• PaNas Spesial (Rice, 1 Pcs Chicken, Egg, Medium Drink)
• PaNas Komplit (Rice, 1 Pcs Chicken, Egg, Soup, Medium Drink).
• French Fries dengan 4 ukuran, yaitu : Regular, Medium, Large, Super Size
• Hot and Cold Drinks.
14
Gambar 3.3 Daftar Menu yang ditawarkan McDonalds
B. Price
Penentuan harga ditetapkan dengan market price yang ditentukan oleh head office
Jakarta sesuai dengan daya beli konsumen. Tier adalah penetapan harga sesuai
dengan kemampuan daya beli konsumen di lingkungan tersebut. Terdapat tiga macam
penetapan harga (tier), yang penetapannya ditentukan oleh lingkungan di mana
restoran mcdonald’s tersebut berada.
15
C. Place
Berhubungan dengan lokasi untuk mendistribusikan produk kepada pelanggan,
dimana tempat tersebut harus strategis bagi target pasar yang dituju yaitu segmen
kawula muda dan keluarga.
D. Promotion
Secara umum, program promosi dari market wide adalah promosi advertising melalui
above the line, yaitu iklan TV. Strategi promosi yang dilakukan meliputi:
a. Promosi Public Relation, yaitu melalui hospitality dengan memberikan pelayanan
yang lebih kepada pelanggan melalui magic moment.
b. Advertising, yaitu melalui above the line : kerja sama dengan stasiun radio lokal
untuk menginformasikan event-event yang diadakan oleh mcdonald's. Sedangkan
melalui below the line : spanduk, poster, brosur, standing banner, hanging
mobile, translite, back drop.
c. Show Case, yaitu berupa merchandise McDonald's.
d. Event yang dilaksanakan di McDonald's yang dapat dijadikan sebagai sarana
promosi yang merupakan kerja sama dengan perusahaan-perusahaan lain.
16
3.4 Analisis Aspek Teknik dan Produksi Mc`Donalds
Aspek teknis yang terdapat dalam Mc`Donalds, yaitu
Penjelasan :
1. Berdasarkan gambar diatas kita dapat mengetahui bahwa aspek teknis yang dilakukan
oleh McDonalds yaitu dengan menetapkan lokasi atau tempat yang strategis dan juga
banyak dilalui oleh orang banyak sehingga memungkinkan masyarakat untuk
menjangkaunya dengan mudah.
2. Kemudian selain penetapan lokasi yang strategis, bentuk layout atau ruangan yang
terdapat dalam McDonald juga terlihat bersih dan juga mewah, hal tersebut dilakukan
untuk menjamin mutu dan kualitas produk yang ditawarkan McDonalds, sehingga
masyarakat atau konsumen merasa nyaman makan disana tanpa harus
mengkhawatirkan kehigienisan makanan.
Selain penilaian terhadap aspek pasar dan pemasaran juga dilakukan analisis SWOT
dalam penilaian kelayakan bisnis agar bisnis yang dijalankan dapat mengetahui strategi
bersaing yang harus dilakukan kepada para pesaingnya, adapun analisis SWOT yang
dimiliki oleh McDonalds adalah sebagai berikut :
17
Beberapa contoh kebijakan pemerintah dan lembaga resmi di Indonesia tentang bisnis
waralaba antara lain:
• Pada PERMENDAG Nomor 07/M-DAG/PER/2/2013 tentang pengembangan kemitraan
dalam waralaba, jenis usaha jasa makanan dan minuman
• Dalam Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 5 tahun 2010 mengenai
rencana pembangunan jangka menengah nasional tahap II tahun 2010-2014 prioritas ke
lima, yang dimana salah satu indikatornya adalah mengenai ketahanan pangan
dengan berswasembada daging ayam. Kebijakan presiden tersebut mejadikan peluang
bagi McDonalds untuk mengamankan persediaan bahan pokok ayam. Swasembada
daging ayam akan menjamin stabilitas harga dari daging ayam.
• Melalui Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) No. 53/M-
DAG/PER/8/2012 pemerintah membuat banyak penegasan dan pembatasan untuk
mengatur industri waralaba.
• Peraturan Menteri No.31 2008 Tentang Waralaba
18
• Diskon merupakan potongan harga yang diberikan oleh pihak McDonalds kepada
konsumen.
• Aroma diartikan sebagai tanggapan indera terhadap rangsangan indera pencium
pada menu makanan di McDonalds
• Rasa diartikan sebagai tanggapan indera terhadap rangsangan indera pengecap
pada menu makanan di McDonalds
2. Pendapatan :
• Pendapatan merupakan faktor bagi masyarakat karena pendapatan juga yang
menjadi pilihan bagi konsumen untuk membeli atau tidak, dengan harga yang
bervariasi dan terjangkau memungkinkan konsumen untuk membeli dengan harga
yang sesuai pendapatan tiap individu.
19
3.7 Aspek Manajemen Mc`Donalds
Restaurant
Manager
Asistant
Restaurant Shift Supervisor
Manager
3. Cashier
a. Mengawasi pelaksanaan setiap kegiatan kerja bagian penjualan
b. Membantu jalannya operasional restoran
c. Mendata setiap menu makanan yang dijual d.
d. Melakukan penyetoran uang pendapatan restoran kepada bank
e. Melayani tamu yang memesan menu makanan
f. Melaksanankan penawaran produk makanan
g. Menghitung dan menyetor uang dari hasil transaksi
h. Menjaga dan membersihkan sekitarnya
20
4. Bagian Backup
a. Membantu Cashier dalam persiapan produk setiap pesanan dari tamu
b. Melaksanakan pemasakan produk makanan
c. Menghidupkan mematikan dan membersihkan peralatan masak, pendingin
d. Menjaga dan membersihkan sekitarnya
5. Bagian D i n i n g
a. Membersihkan meja makan tamu setelah selesai makan
b. Menjaga dan memelihara kebersihan seluruh area restoran serta perlengkapan lainnya
c. Membantu tamu membawakan produk makanan ke meja, bila dibutuhkan
d. Membantu tamu membawakan pesanan produk makanan yang jumlah besar menuju
kendaraan
6. Bagian Cook
a. Melaksanakan penggorengan dan pemasakan produk makanan
b. Mencatat setiap pemasakan, penggorengan produk makanan dan penerimaan bahan
baku
c. Menghidupkan dan membersihkan peralatan masak
d. Menjaga dan memelihara kebersihan sekitarnya
7. Kitchen
a. Membantu pekerjaan bagian cook
b. Melaksanakan membersihkan peralatan masak dan peralatan makan tamu
c. Mempersiapkan bahan baku untuk dimasak
d. Menjaga dan memelihara kebersihan di sekitarnya
21
3.8 Aspek Keuangan Mc`Donalds
Berdasarkan laporan laba rugi diatas kita dapat menyimpulkan bahwa terjadi kenaikan laba yang
dialami oleh McDonalds setiap tahunnya, selain itu kita juga dapat melihat rasio
Return On Investment (ROI) yang dimiliki oleh McDonald sebesar 20,01% yang jika di
intrepretasikan artinya, tingkat pengembalian investasi yang mampu diberikan oleh McDonalds
adalah sebesar 20,01%.
Berdasarkan laporan neraca diatas, kita dapat menilai bahwa total asset dan juga ekuitas yang
dimiliki oleh McDonalds juga semakin meningkat tiap tahunnya. Berdasarkan gambar kita juga
dapat melihat rasio keuangan yang dimilki oleh McDonalds yaitu Rasio Cepat sebesar 1,27 yang
artinya setiap 1 juta dollar utang lancar dijamin oleh 1,27 juta dollar asset lancar, dan perusahaan
tidak harus menjual persediaan bila hendak melunasi hutang lancar. Kemudian selain itu kita
22
juga bisa melihat rasio lancar sebesar 1,28 yang artinya setiap 1 juta dollar utang lancar dijamin
oleh 1,28 juta dollar asset lancar.
Berdasarkan laporan arus kas yang dimiliki oleh McDonalds kita dapat menilai kelayakan
investasi yang dijalankan. Misalnya jika diasumsikan kita hendak menginvestasikan uang kita
sebesar $ 50 juta selama 4 Tahun dengan tingkat pengembalian (ROI) sebesar 20%. Maka nilai
NPV yang akan kita terima adalah sebagai berikut :
Maka berdasarkan kriteria NPV, usulan proyek investasi tersebut sebaiknya diterima karena
NPV-nya positif. Artinya dana sebesar $ 50 juta yang diinvestasikan selama 4 tahun dalam
proyek tersebut dapat menghasilkan present value cash flow sebesar $ 51,05 Juta.
23
BAB 4
METODE KUANTITATIF
Berdasarkan gambar data penjualan diatas kita dapat melakukan peramalan terhadap penjualan
yang akan dicapai oleh McDonalds dengan menggunakan metode peramalan Least Square.
Adapun cara yang digunakan adalah sebagai berikut :
(Metode Peramalan Least Square)
24
𝜀 𝜀𝑥𝑦
𝑎 = 𝑛 𝑑𝑎𝑛 𝑏 = 𝜀𝑥 2
Maka :
133,141
a= = 22,190
6
31,075
b= = 0,444
79
25
BAB 5
PENUTUP
Kesimpulan
1. Bisnis franchise McDonalds akan terus meningkat di negara-negara yang
sedang berkembang karena munculnya banyak pemain bisnis baru di negara-
negara tersebut.
2. McDonalds akan menghadapi peningkatan pendapatan penjualan dari bisnis
franchise McDonalds.
3. Asia akan menjadi pasar yang sangat potensial bagi McDonalds dalam jangka
waktu minimal 10 tahun ke depan.
4. Berdasarkan beberapa aspek studi kelayakan bisnis, McDonalds sudah mampu
memenuhu standar dari kelayakan usaha sehingga kedepannya bisnis waralaba
ini akan terus berkembang pesat.
26