Anda di halaman 1dari 30

UNIVERSITAS KRISNADWIPAYANA

Nama : Lunna Sabilla


Nim : 1934021271
Ruang : 306, Reg-Siang
Mata Kuliah : Kelayakan Bisnis
Dosen : Ahmad Hermanto, S.ST., MM

i
KATA PENGHANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Segala puji bagi Allah yang telah memberikan kami kemudahan sehingga dapat menyelesaikan
Makalah ini. Tanpa pertolongan-Nya mungkin penyusun tidak akan sanggup menyelesaikannya
dengan baik. Shalawat dan salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yakni
Nabi Muhammad SAW.

Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu Studi Kelayakan Bisnis, yang kami
sajikan berdasarkan pengamatan dari berbagai sumber. Makalah ini di susun oleh penyusun
dengan berbagai rintangan. Baik itu yang datang dari diri penyusun maupun yang datang dari
luar. Namun dengan penuh kesabaran dan terutama pertolongan dari Tuhan akhirnya makalah ini
dapat terselesaikan.

Penyusun juga mengucapkan terima kasih kepada dosen Ilmu Studi Kelayakan Bisnis yaitu
bapak Ahmad Hermanto, S.ST., MM yang telah membimbing penyusun agar dapat mengerti
tentang bagaimana cara membuat makalah yang baik dan sesuai kaidah.
Semoga makalah ini dapat memberikan pengetahuan yang lebih luas kepada pembaca. Walaupun
makalah ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Penyusun membutuhkan kritik dan saran dari
pembaca yang membangun, Terima kasih.

Jakarta, 23 September 2021

Penyusun

Lunna Sabilla

ii
DAFTAR ISI
Contents
KATA PENGHANTAR .........................................................................................................................ii
DAFTAR ISI ....................................................................................................................................... iii
BAB I ................................................................................................................................................ 1
PENDAHULUAN ............................................................................................................................... 1
Latar Belakang Penulisan ............................................................................................................. 1
Rumusan Masalah ....................................................................................................................... 2
Manfaat Dan Tujuan Penulisan .................................................................................................... 2
BAB 2 ............................................................................................................................................... 3
LANDASAN TEORI ............................................................................................................................ 3
2.1 Pengertian Studi Kelayakan Bisnis ......................................................................................... 3
2.2 Tujuan dan Manfaat Studi Kelayakan Bisnis .......................................................................... 3
2.3 Aspek-aspek Penilaian dalan Studi Kelayakan Bisnis.............................................................. 5
2.3.1 Aspek Pasar dan Pemasaran ........................................................................................... 5
2.3.2 Aspek Teknis dan Teknologi ............................................................................................ 6
2.3.3 Aspek Manajemen .......................................................................................................... 7
2.3.4 Aspek Ekonomi, Sosial, dan Lingkungan .......................................................................... 8
2.3.5 Aspek Hukum .................................................................................................................. 9
2.3.6 Aspek Keuangan ............................................................................................................ 10
BAB 3 ............................................................................................................................................. 12
PEMBAHASAN ............................................................................................................................... 12
3.1 Sejarah dan Profil Perusahaan ............................................................................................. 12
3.2 Visi dan Misi Perusahaan ..................................................................................................... 13
2.2.1 Visi Mc`Donalds............................................................................................................. 13

iii
2.2.2 Misi Mc`Donalds ........................................................................................................... 14
3.3 Analisis Aspek Pasar dan Pemasaran Mc`Donalds ............................................................... 14
3.4 Analisis Aspek Teknik dan Produksi Mc`Donalds ................................................................. 17
3.5 Aspek Hukum Mc`Donalds ................................................................................................... 17
3.6 Aspek Ekonomi dan Sosial Mc`Donalds ............................................................................... 18
3.7 Aspek Manajemen Mc`Donalds 20

3.8 Aspek Keuangan Mc`Donalds .............................................................................................. 22


BAB 4 ............................................................................................................................................. 24
METODE KUANTITATIF .................................................................................................................. 24
4.1 Peramalan (Forecasting) Data Penjualan McDonalds .......................................................... 24
BAB 5 ............................................................................................................................................. 26
PENUTUP ....................................................................................................................................... 26
Kesimpulan ................................................................................................................................ 26

iv
BAB I
PENDAHULUAN

Latar Belakang Penulisan

McDonald's Corporation NYSE: MCD (di Indonesia terkenal dengan sebutan McD,
dibaca Mekdi) adalah waralab rumah makan siap saji terbesar di dunia. Hidangan utama di
restoran-restoran McDonald's adalah hamburger, namun mereka juga menyajikan
minuman ringan, kentang goreng dan hidangan-hidangan lokal yang disesuaikan dengan
tempat restoran itu berada. Lambang McDonald's adalah dua busur berwarna kuning yang
biasanya dipajang di luar rumah-rumah makan mereka dan dapat segera dikenali oleh
masyarakat luas.

Restoran McDonald's pertama didirikan pada tahun, 1940 oleh dua bersaudara Dick dan Mac
McDonald, namun kemudian dibelinya oleh Ray kroc dan diperluas ke seluruh dunia. Sampai pada
tahun 2004, McDonald's memiliki 30.000 rumah makan di seluruh dunia dengan jumlah pengunjung
rata-rata 50.000.000 orang dan pengunjung per hari dan rumah makan 1.700 orang. Restoran
McDonald's pertama di Indonesia terletak di sarinah, Jakarta dan dibuka pada 23 Februari 1991.
Berbeda dari kebanyakan restoran McDonald's di luar negeri, McDonald's juga menjual ayam
goreng dan nasi di restoran-restorannya di Indonesia.

Studi kelayakan sangat diperlukan oleh banyak kalangan, khususnya terutama bagi para investor
yang selaku pemrakarsa, bank selaku pemberi kredit, dan pemerintah yang memberikan fasilitas
tata peraturan hukum dan perundang-undangan, yang tentunya kepentingan semuanya itu
berbeda satu sama lainya. Investor berkepentingan dalam rangka untuk mengetahui tingkat
keuntungan dari investasi, bank berkepentingan untuk mengetahui tingkat keamanan kredit yang
diberikan dan kelancaran pengembaliannya, pemerintah lebih menitik-beratkan manfaat dari
investasi tersebut secara makro baik bagi perekonomian, pemerataan kesempatan kerja, dll.

Pembahasan mengenai studi kelayakan bisnis tidak terlepas dari pemahaman manajemen
ditambah dengan melihat beberapa aspek yang terkait disana seperti aspek ekonomi, teknologi,
politik-hukum, sosial-budaya dan lingkungan. Dimana kesemua aspek ini saling memiliki keterkaitan
satu sama lainnya untuk mendukung kelayakan suatu bisnis baik dilihat dari segi mikro dan makro.

Mengingat bahwa kondisi yang akan datang dipenuhi dengan ketidakpastian, maka diperlukan
pertimbangan-pertimbangan tertentu karena di dalam studi kelayakan terdapat berbagai aspek
yang harus dikaji dan diteliti kelayakannya sehingga hasil daripada studi tersebut digunakan untuk
memutuskan apakah sebaiknya proyek atau bisnis layak dikerjakan atau ditunda atau bahkan

1
dibatalkan. Hal tersebut di atas adalah menunjukan bahwa dalam studi kelayakan akan melibatkan
banyak tim dari berbagai ahli yang sesuai dengan bidang atau aspek masing-masing seperti
ekonom, hukum, psikolog, akuntan, perekayasa teknologi dan lain sebagainya.

Rumusan Masalah

1. Bagaimana Analisis Aspek Pasar dan Pemasaran pada McDonalds Indonesia?


2. Bagaimana Analisis Aspek Teknis dan Teknologi pada McDonalds Indonesia?
3. Bagaimana Analisis Aspek Manajemen pada McDonalds Indonesia?
4. Bagaimana Analisis Aspek Hukum pada McDonalds Indonesia?
5. Bagaimana Analisis Aspek Keuangan pada McDonalds Indonesia?

Manfaat Dan Tujuan Penulisan

1. Sebagai salah satu pemenuhan tugas mata kuliah studi kelayakan bisnis.
2. Sebagai salah satu bahan ajar materi aspek-aspek penilaian kelayakan bisnis
3. Untuk mengetahui aspek-aspek dalam studi kelayakan bisnis
4. Untuk mengetahui analisis aspek studi kelayakan bisnis pada McDonalds Indonesia

2
BAB 2
LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Studi Kelayakan Bisnis

Pengertian studi kelayakan bisnis adalah penelitian yang menyangkut berbagai aspek baik
itu dari aspek hukum, sosial ekonomi serta budaya, aspek pasar serta pemasaran, aspek teknis
serta teknologi sampai dengan aspek manajemen serta keuangannya, dimana hal itu digunakan
untuk dasar penelitian studi kelayakan serta hasilnya digunakan untuk mengambil sebuah
keputusan.

Studi kelayakan biasanya digolongkan menjadi dua bagian yang berdasarkan pada
orientasi yang diharapkan oleh suatu perusahaan yaitu :
1. Berdasarkan orientasi laba, yang dimaksud iyalah studi yang menitik-beratkan pada
keuntungan yang secara ekonomis,
2. Berdasarkan orientasi tidak pada laba (social), yang dimaksud iyalah studi yang
menitik- beratkan suatu proyek tersebut bisa dijalankan serta dilaksanakan tanpa
memikirkan nilai atau keuntungan ekonomis.

2.2 Tujuan dan Manfaat Studi Kelayakan Bisnis

A. Tujuan Studi Kelayakan Bisnis


Menurut Kasmir dan Jakfar (2003), Paling tidak ada lima tujuan mengapa sebelum suatu
usaha atau proyek dijalankan perlu dilakukan studi kelayakan, yaitu:

1. Menghindari resiko kerugian


Untuk mengatasi resiko kerugian dimasa yang akan datang, karena dimasa yang akan
datang ada semacam kondisi ketidakpastian. Kondisi ini ada yang dapat diramalkan
akan terjadi atau memang dengan sendirinya terjadi tanpa dapat diramalkan. Dalam
hal ini fungsi studi kelayakan adalah untuk meminimalkan resiko yang tidak kita
inginkan, baik resiko yang dapat kita kendalikan maupun yang tidak dapat
dikendalikan.

2. Memudahkan perencanaan
Jika kita sudah dapat meramalkan apa yang akan terjadi dimasa yang akan datang,
maka akan mempermudah kita dalam melakukan perencanaan dan hal-hal apa saja
yang perlu direncanakan. perencanaan meliputi berapa jumlah dana yang diperlukan,
kapan usaha atau proyek akan dijalankan, dimana lokasi proyek akan dibangun,
siapa-siapa yang akan melaksanakannya, bagaimana cara menjalankannya, berapa
besar keuntungan yang akan diperoleh serta bagaimana mengawasinya jika

3
terjadi penyimpangan. Yang jelas dalam perencanaan sudah terdapat jadwal
pelaksanaan usaha, mulai dari usaha dijalankan sampai waktu yang ditentukan.

3. Memudahkan pelaksanaan pekerjaan


Dengan adanya berbagai rencana yang sudah disusun akan sangat
memudahkan pelaksanaan bisnis. Para pelaksana yang mengerjakan bisnis tersebut
telah memiliki pedoman yang harus dikerjakan. Kemudian pengerjaan usaha dapat
dilakukan secara sistematik, sehingga tepat sasaran dan sesuai dengan rencana yang
sudah disusun. Rencana yang sudah disusun dijadikan acuan dalam mengerjakan
setiap tahap yang sudah direncanakan.

4. Memudahkan pengawasan
Dengan telah dilaksanakannya suatu usaha atau proyek sesuai dengan rencana yang
sudah disusun, maka akan memudahkan perusahaan untuk melakukan pengawasan
terhadap jalannya usaha. Pengawasan ini perlu dilakukan agar pelaksanaan usaha
tidak melenceng dari rencana yang telah disusun. Pelaksana pekerjaan bisa sungguh-
sungguh melakukan pekerjaannya karena merasa ada yang mengawasi,
sehingga pelaksanaan pekerjaan tidak terhambat oleh hal-hal yang tidak perlu.

5. Memudahkan pengendalian
Jika dalam pelaksanan pekerjaan telah dilakukan pengawasan, maka apabila terjadi
suatu penyimpangan akan mudah terdeteksi, sehingga akan bisa
dilakukan pengendalian atas penyimpangan tersebut. Tujuan pengendalian adalah
untuk mengembalikan pelaksanaan pekerjaan yang melenceng ke rel yang
sesungguhnya, sehingga pada akhirnya tujuan perusahaan akan tercapai.

B. Manfaat Studi Kelayakan Bisnis.


Menurut Husein Umar (2003) Pihak-pihak yang membutuhkan laporan studi
kelayakan bisnis ini dapat dijelaskan dibawah ini :

1. Pihak Investor
Jika hasil studi kelayakan yang telah dibuat ternyata layak direalisasikan, pemenuhan
kebutuhan akan pendanaan dapat mulai dicari. Misalnya dengan mencari investor
atau pemilik modal yang mau turut serta menanamkan modal pada proyek yang akan
dikerjakan itu. Sudah tentu calon investor ini akan mempelajari laporan studi
kelayakan bisnis yang telah dibuat karena calon investor mempunyai kepentingan
langsung tentang keuntungan yang akan diperoleh serta jaminan keselamatan atas
modal yang akan ditanamkan.

2. Pihak Kreditur
Pendanaan proyek dapat juga dipinjamkan dari bank. Pihak bank, sebelum
memutuskan untuk memberikan kredit atau tidak, perlu dikaji ulang studi
kelayakan bisnis yang telah dibuat, termasuk mempertimbangkan sisi-sisi lain,
misalnya bonafiditas dan tersedianya anggunan yang dimiliki perusahaan.

4
3. Pihak Manajemen Perusahaan
Studi kelayakan bisnis dapat dibuat oleh pihak eksternal perusahaan maupun pihak
internal perusahaan (sendiri). Terlepas dari siapa yang membuat, pembuatan proposal
ini merupakan upaya dalam rangka merealisasikan ide proyek yang ujung-
ujungnya bermuara pada peningkatan usaha untuk meningkatkan laba perusahaan.
Sebagai pihak yang menjadi project leader, sudah tentu pihak manajemen perlu
mempelajari studi kelayakan itu, misalnya dalam hal pendanaan, berapa yang
dialokasikan dari modal sendiri, rencana pendanaan dari investor dan dari kreditor.

4. Pihak Pemerintahan dan Masyarakat


Penyusunan studi kelayakan bisnis perlu memperhatikan kebijakan-kebijakan yang
telah ditetapkan oleh pemerintah karena bagaimana pun pemerintah dapat secara
langsung maupun tidak langsung, mempengaruhi kebijakan perusahaan. Penghematan
devisa negara penggalakan ekspor nonmigas dan pemakaian tenaga kerja massal
merupakan contoh-contoh kebijakan pemerintahan disektor ekonomi. Proyek-
proyek bisnis yang membantu kebijakan pemerintahan inilah diprioritaskan untuk
dibantu, misalnya dengan subsudi dan keringanan lain.

5. Bagi Tujuan Pembangunan Ekonomi


Dalam menyusun kelayakan bisnis perlu juga dianalisis manfaat yang akan didapat
dan biaya yang akan ditimbulkan oleh proyek terhadap perekonomian nasional.
Aspek-aspek yang perlu dianalisis untuk mengetahui biaya dan manfaat tersebut
antara lain ditinjau dari aspek Rencana Pembangunan Nasional, distribusi nilai
tambah pada seluruh masyarakat, nilai investor per tenaga kerja, pengaruh sosial,
serta analisis kemanfaatan dan beban sosial. Jadi, jelas bahwa studi kelayakan bisnis
yang dibuat perlu dikaji demi tujuan-tujuan pembangunan ekonomi nasional.

2.3 Aspek-aspek Penilaian dalan Studi Kelayakan Bisnis

Untuk melakukan studi kelayakan, terlebih dahulu harus ditentukan aspek-aspek apa
yang akan dipelajari. Adapun beberapa aspek yang digunakan untuk menilai kelayakan bisnis
adalah sebagai berikut :

2.3.1 Aspek Pasar dan Pemasaran


Kutub pertama dari model lingkungan bisnis adalah aspek pasar. Pengkajian
aspek pasar penting dilakukan karena tidak ada proyek bisnis yang berhasil tanpa adanya
permintaan atas barang atau jasa yang dihasilkan proyek tersebut. Pada dasarnya, analisis
aspek pasar bertujuan antara lain untuk mengetahui berapa besar luas pasar, pertumbuhan
permintaan, dan market-share dari produk bersangkutan. Analisis dapat dilakukan dengan
cara deskriptif maupun inferensial, jenis data yang digunakan dapat berupa data
kuantitatif maupun kualitatif
Pemasaran adalah kegiatan perusahanan yang bertujuan menjual barang atau jasa
yang diproduksi perusahaan ke pasar. Oleh karena itu, aspek ini bertanggung jawab

5
dalam menentukan ciri-ciri pasar yang akan dipilih. Analisis kelayakan dari apsek ini
yang utama adalah hal ini :
a. Penetuan segmen, target, dan posisi produk pada pasarnya.
b. Kajian untuk mengetahui konsumen potensial, seperti perihal sikap, perilaku,
serta kepuasaan mereka atas produk.
c. Mentukan strategi, kebijakan, dan program pemasaran yang akan
dilaksanakan.

Aspek pemasaran ini harus diperhatikan karena konsumen akan lebih memilih
suatu produk yang harganya lebih murah, lokasinya yg strategis dan dengan
adanya promosi dengan diskon. Aspek pasar dan pemasaran mencoba mempelajari
tentang :
a. Permintaan, baik secara total ataupun diperinci menurut daerah, jenis
konsumen, perusahaan besar pemakai. Disini juga perlu diperkirakan tentang
proyeksi permintaan tersebut.
b. Supply, baik yang berasal dari dalam negeri maupun juga yang berasal dari
impor. Bagaimana perkembangannya di masa lalu, dan bagaimana perkiraan
di masa yang akan datang. Faktor-faktor yang mempengaruhi supply ini,
seperti jenis barang yang bisa menyaingi, perlindungan dari pemerintah dan
sebagainya, perlu pula diperhatikan.
c. Harga, dilakukan perbandingan dengan barang-barang impor, produksi dalam
negeri lainnya. Apakah ada kecenderungan perubahan harga, dan kalau ya,
bagaimana polanya.
d. Program pemasaran, mencakup strategi pemasaran yang akan dipergunakan,
marketing mix. Identifikasi siklus kehidupan produk, pada tahap apa produk
yang akan dibuat.
e. Perkiraan penjualan yang bisa dicapai perusahaan, market share yang bisa
dikuasai perusahaan.

2.3.2 Aspek Teknis dan Teknologi

Studi ini akan mengungkapkan kebutuhan apa yang diperlukan dan bagaimana
secara teknis proses produksi akan dilaksanakan. Untuk bisnis industri manufaktur,
misalnya perlu dikaji mengenai kapasitas produksi, jenis teknologi yang
dipaki, pemakaian peralatan dan mesin, lokasi pabrik, dan tata letak pabrik yang paling
menguntungkan. Aspek teknis dan produksi, menyangkut berbagai pertanyaan penting
tentang:
a. Apakah studi dan pengujian pendahuluan pernah dilakukan.
b. Apakah skala produksi yang dipilih sudah optimal.
Apakah luas produksi ini akan meminimumkan biaya produksi rata-rata ataukah akan
memaksimumkan laba, jadi mempertimbangkan secara simultan faktor permintaan.
Bagaimana fasilitas untuk ekspansi nantinya, tentang lokasi, luas tanah, pengaturan
fasilitas produksi dan sebagainya.

6
c. Apakah proses produksi yang dipilih sudah tepat. Umumnya terdapat beberapa
alternatif proses produksi untuk menghasilkan produk yang sama. Sebagai contoh,
semen bisa dibuat dengan proses basah, ataupun proses kering. Contoh lainnya, soda
bisa dibuat dengan metode elektrolisis atau metode kimia.
d. Apakah mesin-mesin dan perlengkapan yang dipilih sudah tepat. Faktor yang
diperhatikan adalah tentang umur ekonomis dan fasilitas pelayanan kalau terjadi
kerusakan mesin-mesin tersebut.
e. Apakah perlengkapan-perlengkapan tambahan dan pekerjaan teknis tambahan telah
dilakukan. Faktor-faktor seperti material handling, supply bahan pembantu, kontrol
kualitas dan sebagainya perlu diperhatikan pula.
f. Apakah telah disiapkan tentang kemungkinan penanganan terhadap limbah produksi.
g. Apakah tata letak yang diusulkan dari fasilitas produksi cukup baik.
h. Bagaimana dengan pemilihan lokasi dan site produksi.
i. Apakah jadwal kerja telah dibuat dengan cukup realistis.
j. Apakah teknologi yang akan dipergunakan bisa diterima dari pandangan sosial.
Dalam pemilihan teknologi yang akan dipergunakan sebaiknya tidak dipergunakan
teknologi yang sudah usang, atau teknologi yang masih dicoba-coba. Yang pertama
akan mengakibatkan perusahaan nantinya sulit untuk bersaing, sedangkan yang kedua
bisa mengakibatkan kesulitan dalam perawatan fasilitas.

2.3.3 Aspek Manajemen

Banyak terjadi, bahwa proyek-proyek bisnis gagal dibangun maupun


dioperasionalkan bukan disebabkan karena aspek lain, tetapi karena lemahnya
manajemen. Didalam pembangunan proyek bisnis, telah manajemennya antara lain
menyusun rencana kerja, siapa saja yang terlibat, bagaimana mengkoordinasikan dan
mengawasi pelaksanaan proyek dengan sebaik-baiknya. Sedangkan untuk telah
operasionalnya, antara lain menetukan secara efektif dan efesien mengenai bentuk badan
usaha, jenis-jenis pekerjaan, struktur organisasi serta pengadaan tenaga kerja yang
dibutuhkan.
Aspek manajemen mempelajari tentang:
1. Manajemen dalam masa pembangunan proyek Siapa pelaksana proyek tersebut?
Bagaimana jadwal penyelesaian proyek? Siapa yang melakukan studi masing-masing
aspek: pemasaran, teknis, dan lain sebagainya.
2. Manajemen dalam operasi Bentuk organisasi/badan usaha yang dipilih. Struktur
organisasi, deskripsi jabatan, dan spesifikasi jabatan. Anggota direksi dan tenaga-
tenaga kunci, jumlah tenaga kerja dan jadwal tenaga kerja yang akan digunakan.
Sebuah struktur akan menunjukkan rancangan organisasi yang utama.

Dalam aspek manajemen kita juga perlu menilai sumber daya manusia (SDM), karena
SDM merupakan salah satu aspek yang penting dalam penilaian aspek manajemen.
Aspek SDM dibagi kedalam dua bagian, yaitu peran SDM dalam pembangunan proyek
bisnis dan peran mereka dalam operasional rutin bisnis setelah selesai dibangun. Didalam

7
hal pembangunan proyek, tenaga SDM yang dibutuhkan dan akan dibatasi hanya sampai
pada proyek bisnis selesai dibangun. Setelah proyek selesai dibangun, terjadi pemutusan
hubungan kerja. Sedangkan, dalam hal operasional rutin bisnis, tenaga SDM yang
dibutuhkan akan disesuaikan dengan keahlian mereka dalam menjalankan roda
perusahaan.

2.3.4 Aspek Ekonomi, Sosial, dan Lingkungan

A. Aspek Ekonomi
Dari segi aspek ekonomi, cukup banyak data makroekonomi yang tersebar
di berbagai media yang secara langsung maupun tidak langsung dapat dimanfaatkan oleh
perusahaan. Data makroekonomi tersebut banyak yang dapat dijadikan sebagai factor
indikator ekonomi yang dapat diolah menjadi informasi penting dalam rangka studi
kelayakan bisnis misalnya : PDB (Produk Domestik Bruto), investasi, valuta asing, kredit
perbankan, anggaran pemerintah, pengeluaran pembangunan, perdagangan luar negeri,
dan neraca pembayaran.

B. Aspek Sosial
Dari segi aspek sosial maka yang ditinjau adalah tujuan utama perusahaan. Tujuan
utama perusahaan adalah mencari keuntungan yang sebesar-besarnya maka perusahaan
tidak dapat bertahan lama. Perusahaan hidup bersama-sama dengan komponen lain dalam
satu tatanan kehidupan yang prulalitas dan kompleks walau hendaknya berada dalam satu
keseimbangan. Salah satu komponen yang dimaksud adalah lembaga sosial, sehingga
dalam rangka keseimbangan tadi hendaknya perusahaan memiliki tanggung jawab sosial.

C. Aspek lingkungan
Aspek lingkungan hidup sering disebut juga dengan AMDAL (Analisis Mengenai
Dampak Lingkungan). Analisis Mengenai Dampak Lingkungan sudah dikembangkan
oleh beberapa Negara maju sejak 1970 dengan nama Environmental Impact Analysis atau
Environmental Impact Assessment yang keduanya disingkat dengan EIA. AMDAL
diperlukan untuk melakukan studi kelayakan dengan dua alasan pokok yakni :

1. Karena undang-undang dan peraturan pemerintah mengkehendaki demikian. Jawaban


ini cukup efektif untuk memaksa para pemilik bisnis yang kurang memperhatikan
kualitas lingkungan dan hanya memikirkan keuntungan bisnisnya sebesar mungkin
tanpa menghiraukan dampak ke lingkungan di sekitarnya.

2. AMDAL harus dilakukan agar kualitas lingkungan tidak rusak dengan beroperasinya
bisnis-bisnis industri. Para pemarkasa harus membuat AMDAL dengan konsekuensi
dia mengeluarkan biaya. Tanggung jawab penyelenggaraan AMDAL ini buka berarti
harus diemban oleh pemarkasa bisnis itu sendiri. Ia dapat menyerahkan ke
penyelenggaraan konsultan swasta ataupun pihak lain atas dasar dari hukum
pemerintah.

8
2.3.5 Aspek Hukum

Aspek hukum mengkaji tentang legalitas usulan proyek yang akan dibangun dan
dioperasikan, ini berarti bahwa setiap proyek yang akan didirikan dan dibangun di
wilayah tertentu haruslah memenuhi hukum dan tata peraturan yang berlaku di wilayah
tersebut. Bagi penilaian studi kelayakan bisnis,dokumen yang perlu diteliti
keabsahan,kesempurnaan dan keasliannya meliputi badan hukum,izin-izin yang
dimiliki,sertifikat tanah atau dokumen lainnya yang mendukung kegiatan usaha tersebut.
Kegagalan dalam penelitian aspek ini akan berakibat tidak sempurnanya
hasil penelitian,dengan kata lain apabila ada dokumen yang tidak sah atau tidak
sempurna pasti akan menimbulkan masalah dikemudian hari.
Legalitas suatu perusahaan atau badan usaha adalah merupakan unsur yang
terpenting, karena legalitas merupakan jati diri yang melegalkan atau mengesahkan suatu
badan usaha sehingga diakui oleh masyarakat. Dengan kata lain, legalitas perusahaan
harus sah menurut undang-undang dan peraturan, di mana perusahaan tersebut dilindungi
atau dipayungi dengan berbagai dokumen hingga sah di mata hukum pada pemerintahan
yang berkuasa saat itu.
Keberlangsungan suatu usaha dipengaruhi oleh berbagai faktor, salah satunya
adalah keberadaan unsur legalitas dari usaha tersebut. Dalam suatu usaha, faktor legalitas
ini berwujud pada kepemilikan izin usaha yang dimiliki. Dengan memiliki izin maka
kegiatan usaha yang dijalankan tidak disibukkan dengan isu-isu penertiban atau
pembongkaran.

Ada beberapa jenis jati diri yang melegalkan badan usaha, diantaranya yaitu:

1. Nama Perusahaan
Nama perusahaan merupakan jati diri yang dipakai oleh perusahaan untuk
menjalankan usahanya yang melekat pada bentuk usaha atau perusahaan tersebut,
dikenal oleh masyarakat, dipribadikan sebagai perusahaan tertentu, dan dapat
membedakan perusahaan itu dengan perusahaan yang lain.

2. Merek Menurut Pasal 1 UU no. 15 Taun 2001: Merek adalah tanda berupa gambar,
susunan warna, nama, kata, huruf-huruf, angka-angka, atau kombinasi dari unsur-unsur
tersebut yang memiliki daya pembeda, dan digunakan dalam kegiatan perdagangan barang
atau jasa.

3. Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP)


Setiap perusahaan yang melakukan kegiatan perdagangan diwajibkan memiliki
Surat Izin Perusahaan Dagang (SIUP), yaitu surat izin yang diberikan oleh menteri
atau pejabat yang ditunjuk kepada pengusaha untuk melaksanakan kegiatan usaha
perdagangan secara sah, baik itu perusahaan kecil, perusahaan menengah, apalagi
perusahaan besar, terkecuali perusahaan kecil perorangan .
Untuk memperoleh SIUP, perusahaan wajib mengajukan Surat Permohonan Izin
(SPI), yaitu daftar isian yang memuat perincian data perusahaan pengusaha dan
kegiatan usaha, dan pengusaha juga wajib membayar sejumlah uang sebagai biaya
administrasi.

9
SIUP dikeluarkan berdasarkan domisili pemilik atau penanggung
jawab perusahaan. Bagi pemilik perusahaan yang berdomisili di luar tempat
kedudukan perusahaan maka ia harus menunjuk penanggung jawab/ kuasa
berdasarkan domisili yang dikuatkan dengan KTP di tempat SIUP diterbitkan.

4. Izin Usaha Industri (IUI)


Selain perusahaan perdagangan barang dan/atau jasa, ada pula perusahaan
industri. Sama halnya dengan perusahaan perdagangan, perusahaan industri pun juga
harus memiliki surat izin yaitu Surat Izin Industri (IUI). Setiap pendirian perusahaan
industri baru atau perluasan wajib memperoleh IUI.
Untuk memperoleh IUI diperlukan tahap Persetujuan Prinsip yang diberikan
kepada perusahaan industri untuk dapat langsung melakukan persiapan dan usaha
pembangunan, pengadaan, pemasangan / instalasi peralatan dan lain-lain yang
diperlukan termasuk dimulainya kegiatan produksi percobaan. IUI berlaku untuk
seterusnya selama perusahaan industri yang bersangkutan berproduksi.

2.3.6 Aspek Keuangan

Dari sisi keuangan, proyek bisnis dikatakan sehat apabila dapat memberikan
keuntungan yang layak dan mampumemenuhi kewajiban finansialnya. Dalam studi
kelayakan, kegiatan studi aspek keuangan dilakukan setelah aspek lain selesai
dilaksanakan. Kegiatan pada aspek keuangan ini antara lain adalah
perhitungan perkiraan jumlah dana yang diperlukan untuk keperluan modal kerja
awal dan untuk pengadaan harta tetap proyek.
Aspek keuangan mempelajari berbagai faktor penting seperti:
1. Dana yang diperlukan untuk investasi, baik untuk aktiva tetap maupun modal
kerja.
2. Sumber-sumber pembelanjaan yang akan digunakan. Seberapa banyak modal
yang berupa dana sendiri dan berapa banyak yang berupa pinjaman jangka
pendek, dan berapa yang jangka panjang.
3. Taksiran penghasilan, biaya, dan rugi/laba pada berbagai tingkat operasional.
4. Manfaat dan biaya dalam arti finansial, seperti rate of return on investment,
net present value, internal rate of return, profitability index, dan payback
period. Estimasi terhadap resiko proyek, resiko dalam arti total, atau kalau
mungkin yang hanya sistematis.
5. Proyeksi keuangan.
6. Pembuatan neraca yang diproyeksikan dan proyeksi sumber dan penggunaan
dana.

Dalam proses mengkaji kelayakan bisnis atau proyek dari aspek finansial,
pendekatan konvensional yang digunakan adalah menganalisis perkiraan arus kas
keluar dan masuk selama umur proyek atau investasi, yaitu menguji dengan

10
memakai kriteria seleksi. Arus kas akan terbentuk dari perkiraan biaya awal,
modal kerja, biaya operasi, biaya produksi dan pendapatan.
Sistematika analisi aspek finansial mengikuti urutan sebagai berikut :

1. Menentukan parameter dasar


Sebagai dasar dari analisis aspek finansial, diasumsikan bahwa studi-studi
yang telah dilakukan sebelumnya menghasilkan parameter dasar sebagai
landasan membuar perkiraan biaya investasi.

2. Membuat perkiraan biaya investasi


Terdapat tiga komponen biaya investasi, yaitu : biaya pertama (first cost),
modal kerja (working capital), dan biaya operasi/produksi.

3. Proyeksi pendapatan Proyeksi pendapatan adalah perkiraan dana yang masuk


sebagai hasil penjualan produksi dari unit usaha yang bersangkutan.

4. Membuat model
Model yang dipergunakan dalam mengkaji kelayakan finansial adalah arus
kas (cash flow) selama umur investasi.

5. Kriteria penilaian
Kriteria penilaian atau kriteria profitabilitas
merupakan alat bantu bagi manajemen untuk membandingkan dan memilih
alternative investasi yang tersedia.

6. Melakukan penilaian dan menyusun ranking alternative


Penilaian akan menghasilkan usulan mana yang mempunyai prospek baik dan
tidak baik, dimana yang baik harus diterima seentara yang yidak baik harus
ditolak.ini dikenal dengan pendekatan accept, reject, decision.

7. Pengambilan keputusan
Keterkaitan keputusan investasi dengan keputusan pendanaan, seberapa besar
keterkaitan antara keduanya yang akan berujung pada pengabilan keputusan.

11
BAB 3
PEMBAHASAN

3.1 Sejarah dan Profil Perusahaan

Restoran ini didirikan oleh Richard & Maurice McDonald's pada tahun 1937 di sebelah
timur kota Pasadena. Saat itu McDonald's hanya merupakan restoran Drive In yang pada waktu
itu sedang berkembang pesat trend Drive In. Bangunan restorannya berbentuk persegi delapan,
dengan mengekspose ruangan dapurnya dan tidak memiliki tempat duduk di bagian dalam
restorannya. Kedua bersaudara tersebut kemudian berniat untuk lebih mengembangkan restoran
mereka, yang pada saat itu sudah cukup sukses dan menguntungkan.

Fokus pengembangannya adalah pada kecepatan pelayanan yang diharapkan akan


meningkatkan volume pembelian konsumen. Konsep utama yang diterapkan adalah kecepatan,
harga terjangkau dan volume. Restoran ini juga telah memiliki logo sendiri yaitu The Golden
Arch. Logo ini dirancang oleh George Dexter yang merupakan seorang perancang neonsign.
Logo ini memiliki warna kuning terang dan berbentuk simple, mudah
diingat dan jugasecara tidak langsung mencerminkan huruf “M” dari Mc
Donald's. Pada saat itu, terjadi persaingan ketat pada bisnis Drive In dan McDonald's bersaudara
ini mengalami kesulitan dalam berorganisasi dan menggerakkan yang dibutuhkan untuk
mengembangkan usaha mereka.

Dan saat itulah mereka bertemu dengan seseorang yang bernama Ray Kroc. Ray Kroc lah
yang membantu McDonald's bersaudara untuk mengembangkan usaha tersebut. Jadi tidak benar
jikaselama ini orang menganggap bahwa Ray Kroc lah yang mendirikan McDonald's untuk
pertama kalinya. Restoran McDonald's-nya yang pertama bukanlah McDonald's yang pertama.
Ray Kroc kemudian melakukan pengembangan restoran melalui konsep fast food. Pada sekitar
tahun 1955 Ray Kroc mulai menjual waralaba McDonald's dan untuk pertama kalinya
perusahaan fast food (siap saji) di San Bernandino, California menggunakan sistem franchise
(waralaba).

Sistem waralaba ini muncul dalam suatubentuk yang mirip dengan yang kita saksikan
sekarang, yaitu sebuah rancanganpermasalahan yang disusun dengan seksama dan
didokumentasikan secara lengkap dengan perjanjian-perjanjian mendetail antara perusahaan
dalam hal ini adalahMcDonald's dengan perusahaan yang akan berliansi. Jadi selama tahun
1950-an hingga tahun 1960-an, produk-produk burger McDonald's yang merupakan
produk- produk fast food, didistribusikan dengan cara penjualan langsung. Bisnis waralaba
McDonald's ini mulai menyebar ke berbagai daerah dannegara bagian.

Untuk itu Kroc menerapkan prosedur operasi standar (Standart Observation Checklist)
untuk pembuatan hamburger dengan spesifikasi yang diduga sangat ketat, yaitu lemak dibawah
19%, berat 1,6 ounce, diameter 3,873 inch, dan onion 0,23 ounce. Selain memperlakukan
pewaralaba secara strategis, Kroc juga memberikan suatu sistem operasi kepada partner-partner
12
barunya. Sistem inilah yang memberikan kepastian semua produk yang disajikan adalah sama.
Untuk itulah profesionalisme harus diterapkan. Dalam paradigma yang baru setiap operator dan
pewaralaba bertindak seperti seorang manajer pabrik yang harus menerapkan manajemen
professional.

Maka pada tahun 1961, Kroc meluncurkan program pelatihan yang kemudian dinamakan
sebagai Hamburger University di restoran yang baru yaitu di Elk Village, Illinois. Di sana para
pewaralaba dan operator dididik dalam cara-cara ilmiah dalam menjalankan restoran yang sukses
dan dilatih dalam aspek-aspek operasi McDonald's berupa mutu, pelayanan, kebersihan dan nilai
(Quality, Service, Cleanliness, and Value). Hingga tahun 1960 Ray Kroc telah membuka 200
restoran di seluruh Amerika Serikat. Dan pada tahun 1961, Ray Kroc telah membeli saham
perusahaan dari McDonald's bersaudara dengan hampir senilai US$ 3.000.000,00.

Perusahaan fast food McDonald's ini terus mengembangkan jaringan waralabanya di


lebih dari 60 negara. Dan saat ini McDonald's Corporation bersamadengan franchise dan cabang-
cabangnya telah berjumlah lebih dari 14.000 restoran. McDonald's melayani lebih dari 22juta
orang setiap harinya atau sekitar 14.000 tamu setiap menitnya. Tidak diragukan lagi kalau hal ini
menjadikan McDonald's sebagai organisasi bergerak di bidang makanan yang terbesar di dunia.

Restoran McDonald's hadir di Indonesia pada tahun 1991 dan merupakan negara ke 70
dari McDonald's seluruh dunia. H. Bambang N. Rahcmadi Msc MBAadalah warga negara
Indonesia pertama yang berhasil mendapatkan hak master franchise dari McDonald's
Corporation dengan mengalahkan 13.000 pesaing. Sampai sekarang beliau bertindak sebagai
Presiden Direktur McDonald's Indonesia. Sebelum membuka restorannya yang pertama di
Sarinah-Jakarta, H. Bambang Rahcmadi Msc MBA diwajibkan mengikuti training selama 1
tahun di Australia, Amerika Serikat, Malaysia dan Singapura.
Dalam masa training tesebut beliau melakukan semua pekerjaan di restoran McDonald's
dari yang paling sederhana termasuk membersihkan toilet sampai ke tingkat manajerial,
kemudian menerapkan semuanya di Indonesia. Tepat pada 22 Februari 1991, restoran
McDonald's di Sarinah Thamrin Jakarta beroperasi dengan mempekerjakan 460 crew dan 26
manajer. Perkembangan McDonald's Indonesia dalam 10 tahun ini dinilai sangat cepat. Sampai
saat ini restoran McDonald's Indonesia telah berjumlah 109 restoran dengan jumlah karyawan
seluruhnya mencapai sekitar 8000 orang yang sebagian besar lulusan SLTA.

3.2 Visi dan Misi Perusahaan


2.2.1 Visi Mc`Donalds
Visi dari McDonald's baik McDonald's Internasional maupun McDonald's
Indonesia adalah to be the world’s best quick service resta
urant experience (Menjadi restoran cepat saji yang paling berpengalaman , paling
cepat melayani dan terbaik di seluruh dunia).

13
2.2.2 Misi Mc`Donalds
Misi dari McDonald's baik McDonald's Internasional maupun McDonald's
Indonesia adalah “Memahami tentang misi kami dan bagaimana menjadikannya
menjadi kenyataan pada restoran McDonald's”.

3.3 Analisis Aspek Pasar dan Pemasaran Mc`Donalds

A. Produk
McDonald's merupakan perusahaan yang bergerak pada industri fast food restaurant.
Produk yang ditawarkan berupa makanan dan minuman siap saji. Berikut
adalah perincian produk yang ditawarkan :
a. Paket Hemat (PaHe), yaitu merupakan paket yang terdiri dari 1 produk
makanan dan 1 produk minuman. Paket Hemat ini memberikan keuntungan
pada pelanggan yaitu harga yang lebih murah dibandingkan jika membeli
dengan harga satuan. Sedangkan bagi perusahaan dapat meningkatkan
penjualan produk. Paket Hemat (PaHe) terdiri dari :
• PaHe 1 (Cheese Burger dan Medium Drink)
• PaHe 2 (McChicken Burger dan Medium Drink)
• PaHe 3 (Fillet O Fish Burger dan Medium Drink)
• PaHe 4 (Big Mac Burger dan Medium Drink)
• PaHe 5 (Double Cheese Burger dan Medium Drink).

b. Jenis-jenis Burger, yaitu :


• Beef Burger
• Spicy Chicken Burger
• Double Beef Burger
• Big Mac Burger
• Fillet O Fish
• Triple Cheese Burger
• Beef Prosperity

c. Paket Nasi, yaitu merupakan paket khusus yang dibuat oleh McDonald's
Indonesia, sesuai dengan kebiasaan masyarakat Indonesia yang
mengkonsumsi nasi sebagai makanan pokok.
• PaNas (Rice, 1 Pcs Chicken, Medium Drink)
• PaNas Spesial (Rice, 1 Pcs Chicken, Egg, Medium Drink)
• PaNas Komplit (Rice, 1 Pcs Chicken, Egg, Soup, Medium Drink).
• French Fries dengan 4 ukuran, yaitu : Regular, Medium, Large, Super Size
• Hot and Cold Drinks.

14
Gambar 3.3 Daftar Menu yang ditawarkan McDonalds

B. Price
Penentuan harga ditetapkan dengan market price yang ditentukan oleh head office
Jakarta sesuai dengan daya beli konsumen. Tier adalah penetapan harga sesuai
dengan kemampuan daya beli konsumen di lingkungan tersebut. Terdapat tiga macam
penetapan harga (tier), yang penetapannya ditentukan oleh lingkungan di mana
restoran mcdonald’s tersebut berada.

Gambar 3.3 Daftar Harga Menu MCD

15
C. Place
Berhubungan dengan lokasi untuk mendistribusikan produk kepada pelanggan,
dimana tempat tersebut harus strategis bagi target pasar yang dituju yaitu segmen
kawula muda dan keluarga.

Gambar 3.3 Lokasi MCD di beberapa kawasan Jakarta

D. Promotion
Secara umum, program promosi dari market wide adalah promosi advertising melalui
above the line, yaitu iklan TV. Strategi promosi yang dilakukan meliputi:
a. Promosi Public Relation, yaitu melalui hospitality dengan memberikan pelayanan
yang lebih kepada pelanggan melalui magic moment.
b. Advertising, yaitu melalui above the line : kerja sama dengan stasiun radio lokal
untuk menginformasikan event-event yang diadakan oleh mcdonald's. Sedangkan
melalui below the line : spanduk, poster, brosur, standing banner, hanging
mobile, translite, back drop.
c. Show Case, yaitu berupa merchandise McDonald's.
d. Event yang dilaksanakan di McDonald's yang dapat dijadikan sebagai sarana
promosi yang merupakan kerja sama dengan perusahaan-perusahaan lain.

Gambar 3.3 strategi promosi berupa iklan

16
3.4 Analisis Aspek Teknik dan Produksi Mc`Donalds
Aspek teknis yang terdapat dalam Mc`Donalds, yaitu

Gambar 3.3 Aspek teknisi McDonalds

Penjelasan :
1. Berdasarkan gambar diatas kita dapat mengetahui bahwa aspek teknis yang dilakukan
oleh McDonalds yaitu dengan menetapkan lokasi atau tempat yang strategis dan juga
banyak dilalui oleh orang banyak sehingga memungkinkan masyarakat untuk
menjangkaunya dengan mudah.
2. Kemudian selain penetapan lokasi yang strategis, bentuk layout atau ruangan yang
terdapat dalam McDonald juga terlihat bersih dan juga mewah, hal tersebut dilakukan
untuk menjamin mutu dan kualitas produk yang ditawarkan McDonalds, sehingga
masyarakat atau konsumen merasa nyaman makan disana tanpa harus
mengkhawatirkan kehigienisan makanan.

Selain penilaian terhadap aspek pasar dan pemasaran juga dilakukan analisis SWOT
dalam penilaian kelayakan bisnis agar bisnis yang dijalankan dapat mengetahui strategi
bersaing yang harus dilakukan kepada para pesaingnya, adapun analisis SWOT yang
dimiliki oleh McDonalds adalah sebagai berikut :

3.5 Aspek Hukum Mc`Donalds


Sebagai perusahaan yang berasal dari luar negri sudah pasti McDonalds (McD)
mempertimbangkan keadaan politik di Indonesia sebagai bahan pertimbangan usahanya. Faktor
politik dapat mempresentasikan peluang suatau bisnis kaerna faktor politik dapat menjadi
pembantu ataupun penghancur dari kebijakan-kebijakan yang akan dikeluarkan oleh perusahaan.
Stabilitas politik di Indonesia yang cenderung stabil membuat McDonalds dengan aman untuk
mengembangkan usahanya.

17
Beberapa contoh kebijakan pemerintah dan lembaga resmi di Indonesia tentang bisnis
waralaba antara lain:
• Pada PERMENDAG Nomor 07/M-DAG/PER/2/2013 tentang pengembangan kemitraan
dalam waralaba, jenis usaha jasa makanan dan minuman
• Dalam Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 5 tahun 2010 mengenai
rencana pembangunan jangka menengah nasional tahap II tahun 2010-2014 prioritas ke
lima, yang dimana salah satu indikatornya adalah mengenai ketahanan pangan
dengan berswasembada daging ayam. Kebijakan presiden tersebut mejadikan peluang
bagi McDonalds untuk mengamankan persediaan bahan pokok ayam. Swasembada
daging ayam akan menjamin stabilitas harga dari daging ayam.
• Melalui Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) No. 53/M-
DAG/PER/8/2012 pemerintah membuat banyak penegasan dan pembatasan untuk
mengatur industri waralaba.
• Peraturan Menteri No.31 2008 Tentang Waralaba

3.6 Aspek Ekonomi dan Sosial Mc`Donalds


Bank Dunia menilai pertumbuhan kelas menengah di Indonesia sangat cepat. Setiap
tahun kelas menengah tumbuh 7 juta. Pertumbuhan tersebut menyebabkan melonjaknya
konsumsi. Potensi dari kalangan menengah ini kemudian mendorong McDonalds untuk
mengembangkan usahanya dengan membuka cabangnya tidak hanya di pusat pusat keramaian,
namun juga di area lain seperti di pinggir jalan utama kota. Penjualan dari usaha di area-area
tersebut terbukti meningkat tajam. McDonalds dapat melihat peluang pasar di setiap ada
perubahan dari sisi demografi di Indonesia.
Laju pertumbuhan penduduk Indonesia cukup tinggi sehingga dan petumbuhan per kapita
Indonesia juga terus meningkat dan menandakan bahwa Indonesia adalah negara dengan potensi
cukup besar untuk industri makanan olahan termasuk fast food.
Tren konsumsi ayam juga meningkat terus di indonesia. Banyak paket-paket baru yang di
tawarkan McD kepada konsumen mereka dan ternyata berhasil. Catatan dari badan pusat statistik
menunjukaan bahwa konsumsi daging mentah dari bahan daging mentah lebih banyak
dikonsumsi.
Target pasar yang berhasil diraih oleh McD Berikut beberapa hal yang menjadi kelebihan
McD sebagai perushaan makanan siap saji dalam menjaring konsumennya dari berbagai
kalangan :
1. Harga Produk McD :
• Harga yang cukup terjangkau,
• Produk yang memiliki keunggulan yaitu burger,
• Jumlah porsi dan banyaknya makanan dan minuman dalam satu porsi,
• Variasi dan banyak nya menu yang ditawarkan oleh McDonalds kepada
konsumen,
• Daftar menu adalah nama jenis-jenis produk yang disediakan berdasarkan harga
nya.
• Promosi dirancang untuk mendorong pembelian suatu produk yang ditawarkan
kepada konsumen.

18
• Diskon merupakan potongan harga yang diberikan oleh pihak McDonalds kepada
konsumen.
• Aroma diartikan sebagai tanggapan indera terhadap rangsangan indera pencium
pada menu makanan di McDonalds
• Rasa diartikan sebagai tanggapan indera terhadap rangsangan indera pengecap
pada menu makanan di McDonalds

2. Pendapatan :
• Pendapatan merupakan faktor bagi masyarakat karena pendapatan juga yang
menjadi pilihan bagi konsumen untuk membeli atau tidak, dengan harga yang
bervariasi dan terjangkau memungkinkan konsumen untuk membeli dengan harga
yang sesuai pendapatan tiap individu.

3. Pelayanan dan Fasilitas yang diberikan McDonalds:


• Adanya koneksi WIFI
• Ruangan khusus para perokok
• Tempat parkir untuk menyimpan kendaraan para pengunjung McDonalds
• Keramahaan pelayan merupakan sikap yang ditampilkan oelh pelayan kepada
konsumen selama proses pembelian
• Penampilan pelayanan adalah pakaian yang dikenakan karyawan berupa seragam
yang bersih dan sopan
• Kecepatan penyajian adalah waktu yang diperlukan untuk menyajikan makanan
dan minuman sampai ke tangan konsumen
• Kecepatan transaksi adalah kecepatan kasir dalam melayani pembayaran
konsumen
• Kebersihan restoran meliputi kebersihan ruangan tempat makan, toilet dan
wastafel.
• Dekorasi ruangan adalah hiasan dinding atau hiasan gantung yang berada di
ruangan tempat makan.
• Temperatur ruangan diartikan sebagai suhu ruangan yang memberikan
kenyamanan bagi konsumen.
• Keharuman ruangan adalah keharuman yang tercium di sekitar ruangan makan.
Musik adalah alunan musik yang dapat didengar oleh konsumen pada saat berada
di McDonalds
• Kemasan bawa pulang adalah bungkus yang digunakan apabila konsumen
membeli produk di McDonalds untuk dibawa pulang.

19
3.7 Aspek Manajemen Mc`Donalds

Restaurant
Manager

Asistant
Restaurant Shift Supervisor
Manager

Cashier Back up Dining Cook --- Kitchen

Customer Food Servis


Service Team Team Member
Member (FSTM)

Adapun deskripsi pekerjaan masing masing bagian adalah sebagai berikut :


1. Restaurant Manager
a. Melaksanakan pencapaian target penjualan
b. Mengawasi dan mengontrol seluruh kegiatan kerja restoran
c. Memberikan pelatihan kepada karyawan
d. Menjaga, memelihara, meningkatkan image perusahaan
e. Bertanggungjawab terhadap jalannya operasi restoran

2. Assistant Restaurant Manager


a. Membantu pelaksanaan pencapaian target penjualan
b. Membantu mengawasi dan mengontrol seluruh kegiatan kerja restoran
c. Membantu pelatihan kepada karyawan
d. Membantu menjaga, memelihara, meningkatkan citra perusahaan
e. Bertanggungjawab terhadapa jalannya operasi perusahaan

3. Cashier
a. Mengawasi pelaksanaan setiap kegiatan kerja bagian penjualan
b. Membantu jalannya operasional restoran
c. Mendata setiap menu makanan yang dijual d.
d. Melakukan penyetoran uang pendapatan restoran kepada bank
e. Melayani tamu yang memesan menu makanan
f. Melaksanankan penawaran produk makanan
g. Menghitung dan menyetor uang dari hasil transaksi
h. Menjaga dan membersihkan sekitarnya

20
4. Bagian Backup
a. Membantu Cashier dalam persiapan produk setiap pesanan dari tamu
b. Melaksanakan pemasakan produk makanan
c. Menghidupkan mematikan dan membersihkan peralatan masak, pendingin
d. Menjaga dan membersihkan sekitarnya

5. Bagian D i n i n g
a. Membersihkan meja makan tamu setelah selesai makan
b. Menjaga dan memelihara kebersihan seluruh area restoran serta perlengkapan lainnya
c. Membantu tamu membawakan produk makanan ke meja, bila dibutuhkan
d. Membantu tamu membawakan pesanan produk makanan yang jumlah besar menuju
kendaraan

6. Bagian Cook
a. Melaksanakan penggorengan dan pemasakan produk makanan
b. Mencatat setiap pemasakan, penggorengan produk makanan dan penerimaan bahan
baku
c. Menghidupkan dan membersihkan peralatan masak
d. Menjaga dan memelihara kebersihan sekitarnya

7. Kitchen
a. Membantu pekerjaan bagian cook
b. Melaksanakan membersihkan peralatan masak dan peralatan makan tamu
c. Mempersiapkan bahan baku untuk dimasak
d. Menjaga dan memelihara kebersihan di sekitarnya

21
3.8 Aspek Keuangan Mc`Donalds

Gambar 3.8 Laporan Laba Rugi McDonalds

Berdasarkan laporan laba rugi diatas kita dapat menyimpulkan bahwa terjadi kenaikan laba yang
dialami oleh McDonalds setiap tahunnya, selain itu kita juga dapat melihat rasio
Return On Investment (ROI) yang dimiliki oleh McDonald sebesar 20,01% yang jika di
intrepretasikan artinya, tingkat pengembalian investasi yang mampu diberikan oleh McDonalds
adalah sebesar 20,01%.

Gambar 3.8 Laporan Neraca Tahun 2017 McDonalds

Berdasarkan laporan neraca diatas, kita dapat menilai bahwa total asset dan juga ekuitas yang
dimiliki oleh McDonalds juga semakin meningkat tiap tahunnya. Berdasarkan gambar kita juga
dapat melihat rasio keuangan yang dimilki oleh McDonalds yaitu Rasio Cepat sebesar 1,27 yang
artinya setiap 1 juta dollar utang lancar dijamin oleh 1,27 juta dollar asset lancar, dan perusahaan
tidak harus menjual persediaan bila hendak melunasi hutang lancar. Kemudian selain itu kita

22
juga bisa melihat rasio lancar sebesar 1,28 yang artinya setiap 1 juta dollar utang lancar dijamin
oleh 1,28 juta dollar asset lancar.

Gambar 3.8 Laporan Arus Kas McDonalds Tahun 2017

Berdasarkan laporan arus kas yang dimiliki oleh McDonalds kita dapat menilai kelayakan
investasi yang dijalankan. Misalnya jika diasumsikan kita hendak menginvestasikan uang kita
sebesar $ 50 juta selama 4 Tahun dengan tingkat pengembalian (ROI) sebesar 20%. Maka nilai
NPV yang akan kita terima adalah sebagai berikut :

Tahun Arus Kas IR (20%) PV


Bersih
2013 462,6 0,833 385,3458
2014 -720,8 0,694 -500,2352
2015 5607,6 0,579 3246,8004
2016 -6288,1 0,482 -3030,8642
Total Persent Value 101,0468
Original Investment 50
Total Net Persent Value 51,0468

Maka berdasarkan kriteria NPV, usulan proyek investasi tersebut sebaiknya diterima karena
NPV-nya positif. Artinya dana sebesar $ 50 juta yang diinvestasikan selama 4 tahun dalam
proyek tersebut dapat menghasilkan present value cash flow sebesar $ 51,05 Juta.

23
BAB 4
METODE KUANTITATIF

4.1 Peramalan (Forecasting) Data Penjualan McDonalds

Gambar 4.1 Sampel data penjualan McDonalds 2005-2010

Berdasarkan gambar data penjualan diatas kita dapat melakukan peramalan terhadap penjualan
yang akan dicapai oleh McDonalds dengan menggunakan metode peramalan Least Square.
Adapun cara yang digunakan adalah sebagai berikut :
(Metode Peramalan Least Square)

Data Penjualan McDonalds Tahun 2005-2010 (Dalam Juta Dollar)

Tahun Penjualan (Y) X X2 XY


2005 $ 19,117 -5 25 -$ 95,585
2006 $ 20,895 -3 9 -$ 62,685
2007 $ 22,787 -1 1 -$ 22,787
2008 $ 23,522 1 1 -$ 23,522
2009 $ 22,745 3 9 -$ 68,235
2010 $ 24,075 5 25 -$ 120,375
Total $ 133,141 0 70 -$ 31,075

24
𝜀 𝜀𝑥𝑦
𝑎 = 𝑛 𝑑𝑎𝑛 𝑏 = 𝜀𝑥 2

Maka :
133,141
a= = 22,190
6
31,075
b= = 0,444
79

maka peramalan permintaan tahun 2018 =


Y = a + bx
Y = 22,190 + (0,444) (23)
Y = 33,402
Jadi diperkirakan penjualan tahun 2018 McDonalds akan meningkat sebanyak $ 8,327 juta dollar atau
25% yaitu menjadi sebesar $ 33,402

25
BAB 5
PENUTUP

Kesimpulan
1. Bisnis franchise McDonalds akan terus meningkat di negara-negara yang
sedang berkembang karena munculnya banyak pemain bisnis baru di negara-
negara tersebut.
2. McDonalds akan menghadapi peningkatan pendapatan penjualan dari bisnis
franchise McDonalds.
3. Asia akan menjadi pasar yang sangat potensial bagi McDonalds dalam jangka
waktu minimal 10 tahun ke depan.
4. Berdasarkan beberapa aspek studi kelayakan bisnis, McDonalds sudah mampu
memenuhu standar dari kelayakan usaha sehingga kedepannya bisnis waralaba
ini akan terus berkembang pesat.

26

Anda mungkin juga menyukai