OLEH:
NPM:202010121067
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS WARMADEWA
DENPASAR
2023
1
DAFTAR ISI
HALAMAN PERSETUJUAN.................................................................................................i
LEMBAR PENILAIAN..........................................................................................................ii
DAFTAR ISI.........................................................................................................................iii
1. LATAR BELAKANG.........................................................................................................1
2. RUMUSAN MASALAH.....................................................................................................12
3. TUJUAN PENELITIAN....................................................................................................12
4. KEGUNAAN PENELITIAN..............................................................................................13
5. TINJAUAN PUSTAKA.....................................................................................................14
6. METODE PENELITIAN...................................................................................................22
2
PENEGAKAN HUKUM LARANGAN PRAKTIK MONOPOLI OLEH KOMISI
PENGAWAS PERSAINGAN USAHA TERHADAP PELAKU USAHA DI
INDONESIA
1. Latar Belakang
peningkatan dalam memproduksi barang dan atau jasa. Pelaku usaha selalu
produk yang dimiliki berupa barang dan atau jasa dengan sebaik-baiknya. Adapun
konsumen, serta untuk memperoleh pangsa pasar yang luas demi kesejahteraan
pokok sehari-hari serta melonjaknya harga bahan pangan saat ini, menjadikan
kegiatan perdagangan dalam hal ini sebagai alternatif. Hal tersebut tentu lebih
menjanjikan dari pada menjadi pegawai atau pekerja yang cenderung mendapatkan
penghasilan tetap.
Pasal 33 ayat (1) dan (4) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
3
(4) Perekonomian nasional diselenggarakan berdasarkan atas demokrasi
ekonomi dengan prinsip kebersamaan, efisiensi berkeadilan, berkelanjutan,
berwawasan lingkungan, kemandirian, serta dengan menjaga keseimbangan
kemajuan dan kesatuan ekonomi nasional.”
Ketentuan isi dari Pasal 33 ayat (1) dan (4) Undang-Undang Negara Republik
umum bertujuan untuk menjaga kondisi persaingan antar pelaku usaha menjadi
tertentu, dan juga mendukung sistem ekonomi pasar yang dianut oleh negara
Indonesia.2
kompetitif dan tidak sempurna (imperfect competition), oleh sebab itu maka nilai-
4
nilai dalam persaingan usaha yang sehat perlu mendapatkan perhatian khusus
masyarakat di dalam segala aspek, baik dalam kehidupan sosial, politik, budaya
memiliki payung hukum yakni pada Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999 Tentang
Larangan Praktik Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat yang bertujuan untuk
memelihara pasar dari pengaruh konspirasi yang cenderung mengurangi dan atau
menciptakan sebuah sistem persaingan yang sehat dan efektif dalam rangka
yang bersifat terbatas seperti monopoli dan praktik yang bersifat curang dan atau
bersaing secara sehat, jujur, dan adil adalah suatu persyaratan bagi suatu negara
yang ingin maju menuju ekonomi dan politik yang modern, karena persaingan usaha
penegak hukum.
beberapa pengaturan hukum yang tidak terlaksanakan dengan baik sebab adanya
sebagaimana mestinya.
5
Kegiatan penguasaan pasar sangat erat berkaitan dengan kepemilikan posisi
dominan dan kekuatan pasar yang signifikan pada suatu pasar. Disebutkan bahwa
pelaku usaha dilarang melakukan perjanjian dengan pelaku usaha lainnya untuk
dan atau jasa yang dapat mengakibatkan timbulnya praktik monopoli dan atau
persaingan usaha tidak sehat.3 Secara garis besarnya jenis persaingan usaha tidak
1. Kartel
Kartel merupakan suatu perjanjian tertulis atau tidak tertulis antara
beberapa pelaku usaha untuk mengendalikan produksi, pemesanan
barang atau jasa hingga memperoleh harga tertinggi.
2. Perjanjian tertutup
Perjanjian tertutup (exclusive dealing) merupakan suatu hambatan vertikal
berupa suatu perjanjian antara produsen atau importir dengan pedagang
pengecer yang menyatakan bahwa pedagang pengecer hanya dapat
menjual barang dengan merek tertentu (terbatas).
3. Merger
Merger dapat diartikan sebagai penggabungan antara 2 (dua) atau lebih
pelaku usaha mensatu 1 (satu) usaha. Kegiatan ini dapat menjadi suatu
pengambilalihan apabila penggabungan tersebut tidak diinginkan oleh
salah pelaku usaha yang digabungkan.
4. Monopoli
Monopoli merupakan suatu penguasaan atas produk dan atau pemasaran
barang dan penggunaan jasa oleh pelaku usaha atau kelompok pelaku
usaha. Persaingan tidak sehat (unfair competition) adalah suatu
persaingan antar pelaku usaha dalam menjalankan kegiatan produksi dan
atau pemasaran barang atau jasa yang dilakukan dengan cara-cara yang
tidak jujur serta melawan hukum.4
Persekongkolan dalam menjual barang dan atau jasa dapat terjadi melalui
kesepakatan yang dilakukan oleh para pihak terkait, baik secara tertulis maupun
penetapan harga dan menguasai pangsa pasar. Bentuk persekongkolan yang terjadi
adalah antara pihak produsen dan penyedia barang atau jasa di pasar. Berdasarkan
6
“Pelaku usaha dilarang bersekongkol dengan pihak lain untuk mengatur dan
atau menentukan pemenang tender sehingga dapat mengakibatkan
terjadinya persaingan usaha tidak sehat.”
Dalam penjelasan Pasal 22 Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999 yang dimaksud
dengan persekongkolan dalam hal ini yaitu tawaran untuk mengajukan kerjasama
bersekongkol.
Praktik Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat pada dasarnya mengandung
tentang perjanjian yang dilarang, kegiatan yang dilarang, serta posisi dominan.
namun perilaku tersebut dapat menjadi awal terjadinya perilaku yang dilarang oleh
oleh suatu perusahaan yang mempunyai pangsa pasar terbesar. Dengan adanya
7
disebutkan diatas, dapat dikatakan bahwa terdapat 4 (empat) syarat yang dimiliki
oleh pelaku usaha sebagai pelaku usaha yang memiliki posisi dominan, yaitu pelaku
usaha tidak memiliki pesaing yang berarti atau pelaku usaha memiliki posisi yang
Monopoli dianggap sebagai kondisi yang negatif, hal tersebut cukup logis
dengan 2 (dua) cara, yang pertama terjadi secara ilmiah ( natural monopoly) yang
terjadi akibat kemampuan seseorang atau kelompok pelaku usaha yang mempunyai
satu kelebihan tertentu sehingga membuat pelaku usaha lain kalah bersaing. Yang
yang berasal dari pemberian negara seperti yang tercantum dalam Pasal 33 Undang-
Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang selanjutnya dilindungi
2. Rumusan Masalah
8
Indonesia? (Studi Kasus PT. Forisa Nusa Persada)
3. Tujuan Penelitian
Penelitian Hukum.
dalam pendidikan Strata satu (S1) untuk mencapai gelar Sarjana Hukum.
penelitian.
monopoli.
4. Kegunaan Penelitian
usaha pada PT Forisa Nusa Persada di Indonesia ini diharapkan dapat bermanfaat
9
4.1. Kegunaan Teoritis
yang sudah ada agar penegakan hukum bagi pelaku usaha yang
10
2. Bagi masyarakat, dapat memberikan pemahaman lebih lanjut kepada
yang sudah ada agar penegakan hukum bagi pelaku usaha yang
5. Tinjauan Pustaka
kepastian.
6. Tinjauan Pustaka
kepastian.
Praktik Monopoli Dan Persaingan Usaha Tidak Sehat selanjutnya KPPU sebagai
11
(Eksekutif, Legislatif, Yudikatif). Pengertian KPPU menurut Undang-Undang Nomor 5
Peter Mahmud Marzuki, penelitian hukum normatif adalah suatu proses untuk
hukum guna menjawab isu hukum yang dihadapi.21 Penelitian hukum normatif
Sumber bahan hukum yang digunakan oleh penulis adalah sebagai berikut:
12
b. Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (KUH Perdata);
Persaingan Usaha;
13
2. Sumber Bahan Hukum Sekunder
jurnal- jurnal hukum, dan artikel yang berhubungan dengan larangan praktik
analisis dengan teknik tafsiran dan menggunakan argumentasi yang tertumpu pada
7. Metode Penelitian
ilmiah untuk mendapatkan data yang valid, dengan tujuan dapat ditemukan,
14
DAFTAR BACAAN
BUKU / LITERATUR
Fitri Kartika Sari, 2021, Analisis Penegakan Hukum Praktik Monopoli Dalam Persaingan
Usaha di Indonesia, ADIL Jurnal Hukum STIH YPM, Jambi.
15
Meita Fadhilah, 2019, Penegakan Hukum Persaingan Usaha Tidak sehat Oleh
Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) Dalam Kerangka
Ekstrateritorial, Jurnal Wawasan Yuridika, Bandung, Volume 3.
Muhammad Fikri Alfarizi, 2014, Penyalahgunaan Posisi Dominan Dalam Perspektif
Kejahatan Korporasi Berdasarkan Undang-Undang Nomor 5 Tahun
1999 tentang Larangan Praktik Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak
Sehat, Kumpulan Jurnal Mahasiswa Fakultas Hukum, Malang.
Queensy Elshadai Kasenda, 2021, Sanksi Hukum Terhadap Pelaku Praktik Monopoli
dan Persaingan Usaha Tidak Sehat Berdasarkan Undang-Undang
Nomor 5 Tahun 1999, Lex Administratum, Manado.
Santoyo, 2008, Penegakan Hukum di Indonesia, Jurnal Dinamika Hukum, Purwokerto.
Susilawati, Rohani, 2022, Kajian Hukum Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU)
di Indonesia Berdasarkan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999
PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
WEBTOGRAFI
http://www.jdih.kemenkeu.go.id/fullText/1945/UUDTAHUN~1945UUDPenj.html
https://www.pn-palopo.go.id/index.php/berita/artikel/222-persaingan-usaha-tidak-
sehat-dalam-tinjauan-hukum
16
17