PENGUASAAN PASAR
“Makalah ini dibuat sebagai salah satu tugas mata kuliah Hukum
Persaingan Usaha pada Program Magister Pascasarjana (S2) Universitas
Hasanuddin Makassar”
Disusun oleh :
B012202025
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS HASANUDDIN
2021
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
rahmat dan bimbingan-Nya Sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini dengan
segala kemampuan yang ada.
Makalah ini merupakan tugas, untuk memenuhi tugas individu pada mata
kuliah Hukum Persaingan Usaha pada jenjang Magister (S2) Universitas Hasanuddin
Makassar. Makalah ini ditulis dengan kalimat yang efektif dan sederhana sehingga
diharapkan dapat memudahkan para pembaca.
Dalam makalah ini saya menyadari masih banyak terdapat kekurangan dan
kesalahan, untuk itu dengan senang hati saya mengharapkan kritik dan saran yang
bersifat membangun dari pembaca atau saran dosen demi kesempurnaan makalah ini.
Akhirnya saya sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu dan berperan aktif dalam penyelesaian makalah ini. Dengan harapan agar
makalah ini bisa bermanfaat bagi kita semua terutama bagi mahasiswa dan pribadi saya
yang menyusun makalah ini.
Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkembangan suatu negara sangat ditentukan oleh tingkat
perekonomian negara tersebut. Apabila membahas tentang perekonomian suatu
negara, maka tidak lepas dari berbicara mengenai dunia usaha. Dalam Pasal 33
Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 menjelaskan
bahwa sistem ekonomi yang dianut Negara Indonesia berdasarkan atas ekonomi
kerakyatan atau demokrasi ekonomi yang bertujuan untuk mewujudkan
kesejahteraan dan kemakmuran rakyat sebagai bentuk tujuan dari
pembangunan ekonomi.
1
Mustafa Kamal Rokan, Hukum Persaingan Usaha, PT RajaGrafindo Persada, Jakarta, 2010, hlm. 1
1
karena dapat menimbulkan upaya-upaya peningkatan efisiensi, produktivitas,
dan kualitas produk yang dihasilkan.2
“Pelaku usaha dilarang melakukan satu atau beberapa kegiatan, baik sendiri
maupun bersama pelaku usaha lain, yang dapat mengakibatkan terjadinya
praktik monopoli dan atau persaingan usaha tidak sehat berupa :
2
Abdul R. Saliman, et.al, Esensi Hukum Bisnis Indonesia Teori dan Contoh Kasus,
Jakarta, Kencana, 2004, hlm. 170.
2
c) membatasi peredaran dan atau penjualan barang dan atau jasa pada
pasar bersangkutan; atau
d) melakukan praktek diskriminasi terhadap pelaku usaha tertentu.”
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka pokok
permasalahan yang akan dibahas dalam makalah ini adalah:
1. Bagaimana yang dimaksud dengan Penguasaan Pasar dan bagaimana ruang
lingkupnya dalam Persaingan Usaha di Indonesia sebagaimana diatur dalam
Undang-undang Nomor 5 tahun 1999.
2. Bagaimana dampak kegiatan Penguasaan Pasar dalam Persaingan Usaha di
Indonesia.
C. Tujuan Penulisan
Berkaitan dengan rumusan masalah yang ada, maka penulisan makalah
ini bertujuan :
1. Untuk mengetahui Penguasaan Pasar dan ruang lingkupnya dalam
Persaingan Usaha di Indonesia.
2. Untuk mengetahui dampak kegiatan Penguasaan Pasar dalam Persaingan
Usaha di Indonesia.
3
BAB II
PEMBAHASAN
4
dipertimbangkan dalam menentukan pengertian pasar bersangkutan, yakni (a)
produk (barang atau jasa) yang dimaksud, dan (b) wilayah geografis.
5
Ketika perusahaan atau kelompok perusahaan memiliki posisi monopoli
atau posisi dominan, maka perusahaan memiliki kekuatan untuk menentukan
dan mengendalikan harga di pasar serta membatasi/menghilangkan pesaing
nyata (exclude competitor). Kekuatan ini disebut sebagai kekuatan monopoli
(monopoly power). Strategi-strategi perusahaan yang merupakan perwujudan
dari kekuatan monopoli sebagai upaya untuk mempertahankan dan
meningkatkan posisi monopoli disebut sebagai praktek monopoli. Dengan
demikian, praktek monopoli dan penguasaan pasar adalah suatu perilaku yang
bermuara pada hal yang sama, yaitu upaya untuk mempertahankan dan
meningkatkan posisi monopoli dan/atau posisi dominan.
“Pelaku usaha dilarang melakukan satu atau beberapa kegiatan, baik sendiri
maupun bersama pelaku usaha lain, yang dapat mengakibatkan terjadinya
praktek monopoli dan/atau persaingan usaha tidak sehat berupa:
6
lain. Kegiatan-kegiatan tersebut dapat mengarah pada terjadinya monopoli
dan/atau persaingan usaha tidak sehat sehingga dapat terkena larangan
ketentuan Pasal 19 UU No. 5/1999.
7
Sampai sejauh mana suatu kemampuan suatu perusahaan menguasai
persentase dalam pasar (market share) dapat dikatakan merupakan penguasaan
pasar dapat dilihat dari beberapa unsur berikut, yaitu:
8
B. Dampak Kegiatan Penguasaan Pasar
a. Adanya pelaku usaha pesaing yang akan tersingkir atau tersingkir dari
pasar bersangkutan; atau
b. Adanya pelaku usaha pesaing yang tereduksi perannya (proporsinya
menjadi semakin kecil) dalam pasar bersangkutan; atau
c. Ada satu atau sekelompok pelaku usaha yang dapat memaksakan
kehendaknya di pasar bersangkutan; atau
d. Terciptanya hambatan persaingan berupa hambatan untuk masuk ke
pasar bersangkutan atau hambatan untuk mengembangkan pasar di
pasar bersangkutan; atau
e. Berkurangnya persaingan usaha yang sehat di pasar bersangkutan; atau
f. Berkurangnya pilihan konsumen.
9
2. Menghalangi konsumen atau pelanggan pelaku usaha pesaingnya untuk
tidak melakukan hubungan usaha dengan pelaku usaha pesaingnya itu
3. Membatasi peredaran dan/atau penjualan barang dan/atau jasa pada
pasar bersangkutan
4. Melakukan praktik diskriminasi terhadap pelaku usaha tertentu.
C. Contoh Kasus Penguasaan Pasar
Beberapa contoh kasus yang berkaitan dengan pelanggaran Pasal 19
yang telah ditangani dan diputus oleh KPPU.
10
Sebuah perusahaan operator terminal peti kemas PT X menghalangi
konsumennya untuk tidak menggunakan terminal peti kemas milik pesaingnya
PT Y. Penghalangan dilakukan melalui tindakan pengiriman surat oleh PT X
kepada perusahaan kapal selaku konsumen layanan peti kemas untuk tidak
melakukan bongkar muat di terminal milik pesaingnya (PT Y). Bila dilanggar
maka konsumen tersebut diancam tidak diperbolehkan menggunakan terminal
peti kemas yang dikelola PT X. Perusahaan operator terminal peti kemas PT X
merupakan perusahaan terbesar pada pasar jasa layanan peti kemas di
pelabuhan bersangkutan. Contoh kasus ini bertentangan dengan Pasal 19 huruf
(b).
11
BAB III
KESIMPULAN
a. Adanya pelaku usaha pesaing yang akan tersingkir atau tersingkir dari
pasar bersangkutan; atau
b. Adanya pelaku usaha pesaing yang tereduksi perannya (proporsinya
menjadi semakin kecil) dalam pasar bersangkutan; atau
c. Ada satu atau sekelompok pelaku usaha yang dapat memaksakan
kehendaknya di pasar bersangkutan; atau
d. Terciptanya hambatan persaingan berupa hambatan untuk masuk ke
pasar bersangkutan atau hambatan untuk mengembangkan pasar di
pasar bersangkutan; atau
e. Berkurangnya persaingan usaha yang sehat di pasar bersangkutan; atau
f. Berkurangnya pilihan konsumen.
12
DAFTAR PUSTAKA
13