(dua) pihak atau lebih yang diajukan kepada Ketua Pengadilan Negeri dimana salah
satu pihak sebagai penggugat untuk menggugat pihak lain sebagai tergugat.
Perkataan contentiosa, berasal dari bahasa Latin yang berarti penuh semangat
bersengketa.
3) Bersifat partai (party), dengan komposisi pihak yang satu bertindak dan
sebagai tergugat.
Bentuk gugatan ada 2 (dua) macam, yaitu gugatan lisan dan gugatan tertulis.
Dasar hukum mengenai gugatan diatur dalam Pasal 118 ayat (1) Herziene Inlandsch
untuk gugatan tertulis dan Pasal 120 HIR untuk gugatan lisan, akan tetapi yang
1) Gugatan Tertulis
mengajukan surat gugatan adalah; (i) penggugat dan atau (ii) kuasanya.
2) Gugatan Lisan
diatur dalam Pasal 120 HIR (Pasal 144 RBg) yang berbunyi: “bilamana
mampu menunjuk jasa seorang advokat atau kuasa hukum karena dapat
diinginkannya.
dengan proses sanggah menyanggah baik dalam bentuk replik-duplik maupun dalam
bentuk kesimpulan (conclusion). Pengecualian terhadap pemeriksaan contradictoir
dapat dilakukan melalui verstek atau tanpa bantahan, apabila pihak yang
bersangkutan tidak menghadiri persidangan yang ditentukan tanpa alasan yang sah,
padahal sudah dipanggil secara sah dan patut oleh juru sita. Setelah pemeriksaan
sengketa antara 2 (dua) pihak atau lebih diselesaikan dari awal sampai akhir, maka
http://p4tkpenjasbk.kemdikbud.go.id/kepegawaian/2019/05/15/perbedaan-
prinsip-antara-permohonan-dengan-gugatan/
http://p4tkpenjasbk.kemdikbud.go.id/kepegawaian/2019/05/15/perbedaan-
prinsip-antara-permohonan-dengan-gugatan/