Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH HUKUM BISNIS

ANTIMONOPOLI DAN PERSAINGAN TIDAK SEHAT

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


UNIVERSITAS BOSOWA


KATA PENGANTAR

Puji syukur, kepada Tuhan yang maha esa. Pada kesempatan ini saya bisa menyelesaikan
makalah hukum bisnis ini dengan tepat waktu yang berjudul “ ANTIMONOPOLI DAN
PERSAINGAN TIDAK SEHAT”.
Pada kesempatan ini saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada dosen
mata kuliah hukum bisnis yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah
pengetahuan dan wawasan, saya sadar sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari
segi susunan kalimat maupun tata bahasanya.
Saya berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat untuk pembaca.

Makassar, 4 juli 2023

penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar
belakang..................................................................................................... ....1
1.2 Rumus
masalah........................................................................................................2
1.3 Tujuan......................................................................................................................
3

BAB 2 TUJUAN PUSTAKA


2.1 Pengertian antimonopoli dan persaingan tidak
sehat.............................................4
2.2 Asas dan tujuan monopoli dan persaingan tidak
sehat............................................5
2.3 kegiatan yang dilarang dalam
monopoli..................................................................6
2.4 perjanjian yang dilarang dalam monopoli dan
persaingan......................................7
2.5 komisi pengawasan persaingan
usaha.....................................................................8
2.6 saksi dalam monopoli dan persaingan
usaha...........................................................9

BAB 3 PEMBAHASAAN
3.1 Jawaban rumusan
masalah...................................................................................10

BAB 4 PENUTUP
4.1 Kesimpulan
4.2 Saran
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Hukum persaingan merupakan salah satu hukum penting dalam ekonomi pasar.
Dimana pelaku usaha bersaing secara sehat akan memaksa pelaku usaha menjadi lebih
efesien dan menawarkan lebih banyak pilihan produk dan jasa yang akan ditawarkan,
menunjukkan bahwa persaingan yang sehat memaksa pelaku usaha untuk meningkatkan
efisiensi dan mutu produk serta melakukan inovasi. Persaingan yang terjadi dalam dunia
usaha telah mendorong perusahaan untuk meningatkan daya saing dengan melakukan
investasi lebih besar dalam teknologi. Terlebih ekonomi pasar bebas menuntut persaingan
ketat dalam proses, persaingan selalu orientasi pada keuntungan. Hal tersebut dapat
menjadi landasan para pelaku usaha melakukan beragam cara guna memenangkan
persaingan usaha baik secara sehat maupun secara tidak sehat.
Hukum anti monopoli dibentuk suatu badan yang disebut komisi pengawas
persaingan usaha. Komisi ini mempunyai kewenangan di bidang penegakan hukum
termasuk kewenangannya dibidang penyelidikan alat bukti dan pemeriksaan perkara,
komisi ini mempunyai tugas untuk memberikan saran dan rekomendasi,dalam hubungan
dengan tindakan antimonopoli dan persaingan tidak sehat yang tersedia sanksi- sanksi
pidana, sanksi perdata dan saksi administrasi.
Undang- undang Nomor 5 Tahun 1999 tentang larangan praktek monopoli dan
persaingan usaha tidak sehat, yang selanjutnya disebut dengan undang- undang anti
monopoli, merupakan peraturan yang memberikan harapan baru bagi masyarakat
Indonesia guna mendapatkan perlindungan dari segala praktek monopoli dan
persaingan usaha tidak sehat. Undang- undang yang bersifat khusus baik menyangkut
hukum yang berkaitan erat dengan hukum persaingan usaha ini sekaligus menjadi
langkah baru bagi dalam melakukan penyelesaian permasalahan di bidang hukum
persaingan usaha, yang diharapakan terciptanya efektivitas dari efisiensi dalam kegiatan
usaha.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa penyebab terjadinya monopoli dan persaingan tidak sehat terhadap jual
beli?
2. Bagaimana menyelesaian monopoli dan persaingan tidak sehat terhadap jual
beli?
1.2 Tujuan
1.

BAB 2 TUJUAN PUSTAKA


1. Pengertian Antimonopoli dan Persaingan Tidak Sehat
Secara etimologi, kata “monopoli “ berasal dari kata yunani ‘monos’ yang berarti
sendiri dan ‘polein’ yang berarti penjual. Dari akar tersebut secara sederhana memberikan
pengertian monopoli sebagai suatu kondisi dimana hanya ada satu penjual yang
menawarkan suatu barang atau jasa tertentu. [ Arie Siswanto:2002].
Istilah monopoli di USA sering menggunakan kata ‘antitrust’. Pengertian yang
sepadan dengan istilah ‘ antimonopoli’ atau ‘dominasi’ yang dipakai masyarakat eropa yang
artinya sama dengan monopoli. Terdapat istilah yang hampir sama adalah ‘kekuasaan
pasar’.
sebelum dilakukan pengeluaran Undang- undang Nomor 5 Tahun 1999, pengaturan
mengenai persaingan usaha tidak sehat didasarkan pasal 1365 KUH perdata mengenai
perbuatan melawan hukum dan pasal 382 bis KUH pidana. Berdasarkan rumusan pasal 382
bis KUH pidana, orang dapat dikenakan sanksi pidana paling lama satu tahun empat bulan
atau pidana denda paling banyak tiga belas ribu lima ratus ribu rupiah atas tindakan
persaingan bila memenuhi berapa kriteria berikut ini:
1. Adanya tindakan tertentu yang dikategorikan sebagai persaingan curang.
2. Perbuatan persaingan curang dilakukan dalam rangka mendapatkan, melangsungkan, dan
memperluas hasil dagangan/ perusahaan.
3. Baik perusahaan sendiri maupun perusahaan milik orang, yang menguntungkan dari hasil
persaingan curang tersebut.
4. Akibat melakukan kecurangan menimbulkan kerugian bagi perusahaan yang dilakukan
oleh pelaku.
Antimonopoli dan persaingan tidak sehat adalah pemusatan kekuasaan ekonomi
yang mengakibatkan terjadinya persaingan yang dilakukan oleh antar pelaku usaha untuk
menjalankan kegiatan produksi dan pemasaran barang dan jasa yang dilakukan secara tidak
jujur dan menghambat jalannya perusahaan.
2. Asas dan Tujuan Monopoli dan persaingan tidak sehat
Derasaskan demokrasi ekonomi dengan memperhatikan keseimbangan antara
kepentingan umum dan pelaku usaha. Tujuan Undang- undang Nomor 5 Tahun 1999
adalah sebagai berikut:
1. Menjaga kepentingan umum dan meningkatkan efisiensi ekonomi nasional sebagai
salah satu upaya miningkatkan kesejahteraan rakyat.
2. Mewujudkan usaha kondusif pengaturan persaingan usaha yang menjamin kepastian
bagi pelaku usaha besar menengah dan kecil
3. Praktek monopoli da usaha tidak sehat yang menimbulkan pelaku usaha
4. Menciptakan aktivitas dan efesiensi kegiatan usaha
3. kegiatan yang dilarang dalam monopoli
Perjanjian yang dilarang merupakan hukum dua pihak dalam kegiatan adalah
perbuatan hukum sepihak, kegiatan-kegiatannya berikut ini:
1. Monopoli merupakan penguasaan penggunaan jasa oleh satu pelaku usaha atau
kelompok
2. Penguasaan pasar yaitu penguasaan yang menolak dan menghalangi pelaku usaha,
membatasi peredaraan produk pada konsumen.
3. Persengkongkolan merupakan kesepakataan yang menentukan pihak lain untuk
memberikan informasi usaha pesaingnya untuk menghambat produksi perusahaan
lain.
4. Monopsoni, yaitu menguawasi pasar besar untuk bertindak sebagai pembeli
5. Posisi dominan, keadaan pelaku usaha tidak mempunyai pesaing berarti pasar
disangkutkan kaitannya dengan pasar kuasa atau pelaku usaha mempunyai posisi
tertinggi diantara pesaing lain.
6. Jabatan rangkap, yaitu suatu perusahaan didalang merangkat reaksi perusaan lain.
7. Kepemilikan saham, merupakan pelaku usaha dilarang memliki mayoritas beberapa
jenis perusahaan, pada pasar persangkutan yang sama bila kepemilikan
mengakibatkan presentase penguasaan pasar dapat posisi dominan.
8. Penggabungan, peleburan, dan pengambila, merupakan pelaku usaha yang berbadan
hukum maupun bukan badan hukum, bersifat tetap dan terus kmenerus dengan
tujuan mencari laba
4. perjanjian yang dilarang dalam monopoli dan persaingan usaha
Perjanjian yang dilarang dalam undang-undang nomor.5 pada tahun 1999 adalah:
1. Oligopoli merupakan pasar dengan produsen dan pembeli barang jumblah sedikit
dapat mempengaruhi pasar yang membuat perjanjian dengan secara bersama
melakukan penguasaan produksi dan pemasaran barang atau jasa.
2. Penetapan harga, merupakan pembuat perjanjian dengan pelaku usaha pesaingnya
untuk menetapkan harga yang harus membayar dibawah harga pasar.
5. komisi pengawasan persaingan usaha.
Komisi pengawas persaingan usaha (KPPU) adalah lembaga independen di indinesia
dibentuk untuk memenuhi amanat undang-undang nomor.5 tahun 1999 tentang larangan
praktek monopoli dalam persaingan usaha tidak sehat. KPPU menjalankan tugas untuk
mejalankan tugas undang-undang sebagai berikut:
1. Perjanjian yang dilarang yaitu perjanjian pihak lain untuk bersama-sama mengontrol
produksi dan pemasaran barang dan jasa dapat menyebabkan praktik monopoli atau
persaingan usaha tidak sehat seperti perjanjian dengan pihak luar negri dapat
menyebabkan persaingan usaha tidak sehat
2. Kegiatan yang dilarang yaitu kontrol produksi dan pemasaran melalui pengaturan
pasar yang menyebabkan praktek persaingan usahan tidak sehat.
3. Posisi dominan merupakan posisi penyalagunaan yang dimiliki utuk membatasi pasar
dan mengalangi hak konsumen atau menghambat bisnis lain.
6. sangsi dalam monopoli dan persaingan usaha
Penyelidikan dan menyimpilkan hasil penyelidikan mengenai persaingan usaha tidak
sehat, kkpu juga berwenang menjatuhkan sangsi administratif kepada pelaku uasah yang
melanggar undang-undang anti monopoli. Termasuk dalam sangsi administratif diatur dalam
pasal 47 ayat-2 uu anti monopoli, KPPU diberingan kewenangan menjatuhkan sangsi
administratif.

BAB 3 PEMBAHASAAN
1. Bagaimana monopoli dan persaingan tidak sehat terhadap jual beli
monopoli
BAB 4 PENUTUP
4.1 Kesimpulan

Anda mungkin juga menyukai