PERSAINGAN USAHA
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Hukum Dagang
Oleh Kelompok 4:
2
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke Hadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan karunia-Nya
kami dapat menyusun makalah ini tepat pada waktunya. Dalam makalah ini kami
akan membahas mengenai Persaingan Usaha.
Makalah ini telah kami buat berdasarkan informasi yang kami peroleh dari
berbagai macam sumber pembelajaran, baik dari media cetak maupun internet.
Kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang
telah membantu dalam penyusunan makalah ini
Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar pada
makalah ini. Oleh karena itu, kami memberi kesempatan kepada para pembaca
untuk memberikan kritik dan saran yang dapat membangun. Kritik konstruktif
dari pembaca sangat kami harapkan untuk penyempurnaan makalah
selanjutnya.Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita
semua.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................................i
DAFTAR ISI....................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................1
A. LATAR BELAKANG..........................................................................................1
B. RUMUSAN MASALAH......................................................................................1
C. TUJUAN PEMBAHASAN..................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN..................................................................................................2
KESIMPULAN...........................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................11
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Dalam hukum persaingan, persaingan usaha yang sehat sangat
diperlukan didalam era dunia usaha.analogi persaingan dalam kehidupan
sehari-hari dan didalam berbisnis adalah dimana persaingan dianggap
bersifat individualistik dan selalu berorientasi kepada keuntungan.
Pada makalah ini, kami akan membahas tentang persaingan usaha
yang dimana didalam persaingan usaha tersebut diharapkan memenuhi
penyediaan sumber daya yang cocok demi memenuhi kesejahteraan
masyarakat
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud dengan persaingan usaha?
2. Bagaimana dasar hukum persaingan usaha?
3. Bagaimana UU No 5 Tahun 1999 tentang larangan praktek monopoli
dan persaingan tidak sehat?
C. TUJUAN PEMBAHASAN
1. Untuk mengetahui yang dimaksud dengan Persaingan usaha.
2. Untuk mengetahui dasar hukum persaingan usaha.
3. Untuk mengetahui UU No 5 Tahun 1999.
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
jujur atau melawan hukum atau dapat dikatakan bisa menghambat persaingan
usaha. Persaingan usaha atau “competition” sebenarnya merupakan satu
karakteristik yang lekat dengan kehidupan manusia yang cenderung untuk saling
menandingi atau mengungguli dalam banyak hal. Meskipun begitu, pendapat atau
opini bahwa persaingan dibidang ekonomi merupakan salah satu bentuk kompetisi
atau persaingan yang paling utama diantara sekian banyak persaingan yang
dilakukan antar manusia, kelompok tertentu, kelompok masyarakat, atau bahkan
bisa juga bangsa. Salah satu kompetisi atau persaingan yang banyak terjadi adalah
persaingan usaha sebagai salah satu bentuk dari persaingan dalam bidang
ekonomi. 2
3
CitaCitrawinda. Hukum Persaingan Usaha (Surabaya: JakadMedia Publishing, 2021). Hal. 25
3
“Barang siapa untuk mendapatkan, melangsungkan atau memperluas hasil
perdagangan atau perusahaan milik sendiri atau orang lain, melakukan
perbuatan curang untuk menyesatkan khalayak umum atau seorang tertentu,
diancam, jika perbuatan itu dapat menimbulkan kerugian bagi konkuren-
konkurennya atau konkuren-konkuren orang lain, karena persaingan curang,
dengan pidana penjara paling lama satu tahun empat bulan atau pidana denda
paling banyak tiga belas ribu lima ratus rupiah.”
4
Ibid. hal. 27
4
Undang-undang no 5 tahun 1999 tentang larangan praktik monopoli dan
persaingan usaha tidak sehat, memiliki aturan-aturan pelaksanaan yaitu:5
a. Pp no. 57/2010 tentang penggabungan atau peleburan badan usaha dan
pengambilan saham perusahaan yang dapat mengakibatkan terjadinya
praktik monopoli dan persaingan usaha tidak sehat. Melaksanakan
ketentuan pasal 28 ayat 3.
b. Pp no. 57/2010 tentang penggabungan atau peleburan badan usaha dan
pengambilan saham perusahaan yang dapat mengakibatkan terjadinya
praktik monopoli dan persaingan usaha tidak sehat. Melaksanakan
ketentuan pasal 29ayat2.
c. Keputusan presiden no. 75/1999 tentang komisi pengawas persaingan
usaha sebagaimana telah diubah dengan peraturan presiden no. 80 tahun
2008 tentang perubahan atas. Keputusan presiden no. 75/1999
tentang komisi pengawas persaingan usaha. Melaksanakan ketentuan
pasal 34 ayat 1.
d. Undang-undang no 5 tahun 1999 tentang larangan praktik monopoli
dan persaingan usaha tidak sehat disahkan dijakarta pada tanggal 5
maret 1999 oleh presiden BJ. Habibie. UU 5 tahun 1999 tentang
larangan praktik monopoli dan persaingan usaha tidak sehat
diundangkan dijakarta pada tanggal 5 maret 1999 oleh mensesneg
Akbar Tanjung
e. Undang-undang no 5 tahun 1999 tentang larangan praktik monopoli
dan persaingan usaha tidak sehat ditempatkan dalam lembaran negara
republic Indonesia tahun 1999 no 33. Penjelasan atas UU 5 tahun 1999
tentang larangan praktik monopoli dan persaingan usaha ditempatkan
dalam tmbahan lembaran republic Indonesia nomor 3817. Agar setiap
orang mengetahuinya
C. UU No 5 Tahun 1999
5
Ibid. hal. 28
5
bentuk upaya Negara untuk menata kembali menjadi Negara yang lebih
tertib berwibawa, dan kuat dihadapan pengusaha kapitalis Indonesia.salah
satu pentingnya hukum persaingan usaha diindonesia merupakan prasyarat
akan berjalanya sisitem ekonomi demokrasi yang berdasarkan
pancasila.dalam UU No 5 Tahun 1999 tidak lepas dari pertimbangan
dalam meningkatnya pertumbuhan ekonomi nasional.secara mendasar,
undang –undang ini juga mencerminkan kondisi perekonomian Indonesia.
6
Muladi,”Menyongsong keberadaan UU Persaingan Sehat di indonesia”,dalam UU Anti monopoli
seperti apakah sesungguhnya kita butuhkan Newsletter Nomor 34 Tahun IX,(Jakarta:Yayasan
Pusat Pengkajian Hukum),hal.35-36
6
Tujuan dengan adanya undang-undang No 5 Tahun 1999 ini adalah
sebagai berikut:7
7
Azizah,Hukum Persaingan Usaha diindonesia,(Malang :Inteligensia media,2020) hal,34
7
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
8
DAFTAR PUSTAKA
https://m.bisnis.com/kabar24/read/20170711/16/670224/persaingan-usaha-aqua-
vs.-le-minerale.
9
LAPORAN HASIL OBSERVASI
10
diantaranya kesukaan (preferences), tingkat pendapatan, biaya dan teknologi yang
digunakan untuk menghasilkan barang dan jasa.8
8
Hikmahanto Juwana, “Sekilas Tentang Hukum Persaingan dan UU No 5 tahun 1999” dalam,
Jurnal Magister Hukum, Vol. 1 No 1 September 1999, UII Yogyakarta, halaman 30-31
9
Mercatoria Vol. 9 No. 1/Juni 2016, PRAKTEK MONOPOLI DAN PERSAINGAN USAHA TIDAK
SEHAT DALAM PERSPEKTIF HUKUM EKONOMI DAN HUKUM ISLAM, h.57
11
Contoh Pertama
Perkara ini bermula dari laporan para pedagang ritel maupun eceran ke
Kantor KPPU pada September 2016. Pedagang mengaku dihalangi oleh pihak PT
Tirta Investama untuk menjual produk Le Minerale yang diproduksi PT Tirta
Fresindo Jaya (Mayora Group). Salah satu klausul perjanjian ritel menyebutkan,
apabila pedagang menjual produk Le Minerale maka statusnya akan diturunkan
dari star outlet (SO) menjadi Wholesale (eceran).
12
Atas perbuatan itu, PT Tirta Fresindo Jaya ini melayangkan somasi
terbuka terhadap PT Tirta Investama di surat kabar pada 1 Oktober 2017. Somasi
ini selanjutnya ditanggapi oleh otoritas persaingan usaha. KPPU mengendus
praktik persaingan usaha tidak sehat dalam industri AMDK.
13
Wholesale, kata Ketut, akibat kesalahan internal, bukan karena menjual produk Le
Minerale. Perkara ini masih terus berlanjut. Terakhir, Senin (10/7/2017), adalah
agenda mendengar saksi dari kubu PT Tirta Fresindo Jaya yang diwakili National
Sales Manajer PT Inbisco Niagatama Semesta Carol Mario Sampouw. PT Inbisco
Niagatama merupakan perusahaan yang mendistribusikan produk Mayora,
termasuk Le Minerale.10
Contoh Kedua
Untuk contoh yang kedua kami melakukan observasi pada usaha pedagang
di pasar tradisional, yakni adanya pedagang ikan atau pedagang-pedagang yang
notabene memiliki jenis dagangan yang sama pasti diantaranya ada yang paling
laris mengingat mereka memiliki kualitas barang yang sesuai dengan minat
maysarakat, barang yang segar, namun harganya relatif. Hal ini membuat
pedagang lainnya merasa tersaingi karena pelanggannya berkurang sehingga
mereka melakukan berbagai macam cara agar dapat menarik pelanggannya
kembali baik itu dengan cara yang baik maupun tidak baik. Pedagang tersebut
memilih untuk menggunakan boraks untuk membuat ikan dagangannya yang
tidak fresh menjadi tampak seperti segar kembali tentunya dengan penawaran
harga yang lebih terjangkau dibanding dengan yang lainnya akhirnya banyak
orang yang berminat membeli dagangannya.
10
Prahita Deliana, Dkk. "Persaingan Usaha Tidak Sehat: Asal Mula Kasus Aqua vs. Le Minerale"
14