OLEH
KELOMPOK 1
Nama Anggota :
1. Anisa Rahmawati : 2330203030221
2. Alfina Rianti : 2330303030227
3. Heberyani Br Tarigan : 2330203030215
4. Ika Ayu Lestari : 2330203030125
5. Irvina Rahimatullah Sofian : 2330103030019
6. Juraida Titin Marliana : 2330203030114
7. Meiyo Glori Tarigan : 2330203030176
8. Ripaldo : 2330203030114
Abstrak :
Pasar merupakan peranan yang cukup penting dalam kehidupan kita sehari - hari. Dalam
kehidupan kita tidak bisa memisahkan diri dari kegiatan jual beli baik langsung maupun tidak
langsung. Tujuan review jurnal ini adalah untuk mengetahui berbagai praktek pasar industri
monopoli dan persaingan yang ada di Indonesia. Peluang pertumbuhan sektor bisnis di
Indonesia, dimana pasar sangat didominasi oleh sistem pasar monopoli dan kesepakatan
harga yang ditawarkan perusahaan sangat berpengaruh terhadap kinerja bisnis perusahaan.
FAKULTAS EKONOMI & BISNIS
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
UNIVERSITAS PALANGKARAYA
Selain harga produk, pasar monopoli juga mempunyai pengaruh yang besar terhadap kualitas
produk, karena banyak terdapat produk dari perusahaan lain di kawasan ini
Pendahuluan :
Suatu pasar di mana tidak terdapat persaingan disebut sebagai "monopoli". Ada
beberapa asumsi yang menjadi dasar untuk menentukan 1 adanya monopoli. Pertama, apabila
pelaku usaha mempunyai pengaruh untuk menentukan harga. Kedua, pelaku usaha tidak
merasa perlu untuk menyesuaikan diri terhadap pesaing dan terakhir, adanya "entry barrier"
bagi pelaku usaha yang ingin masuk dalam pasar yang sudah dimonopoli oleh pelaku usaha.
Berdasarkan asumsi-asumsi tersebut, persaingan yang tidak sehat akan mematikan persaingan
itu sendiri dan pada gilirannya akan memunculkan monopoli.
Di beberapa negara, hukum persaingan dikenal dengan istilah, "Antitrust Law" atau
Anti Monopoli. Di Indonesia istilah yang sering digunakan adalah hukum persaingan atau
anti monopoli Di Indonesia hukum anti monopoli diatur dalam Undang-Undang Nomor 5
Tahun 1999 tentang Larangan Praktek Monopoli Dan Persaingan Usaha Tidak Sehat.
Undang- undang ini merupakan pengaturan secara khusus dan komprehensip yang berkaitan
dengan persaingan antar pelaku usaha.
Hasil dari Penelitian Juanda Dan Hapzi Ali mengatakan Monopoli Bisnis
berhubungan terhadap Hukum Bisnis.
Amanda Ayu Rizkia & Suci Rahmawati faktor faktor yang mempengaruhi terhadap
Anti Monopoli dan Persaingan bisnis yang tidak sehat adalah Globalisasi Ekonomi,
Persaingan Usaha, dan Pelaku Usaha.
Victorio Johan Oki Ramadhan mengatakan Hukum persaingan usaha di jaman
teknologi serba cepat menjadi tantangan besar di Indonesia. Perkembangan produk baru dan
inovasi serta kemudahan transaksi dapat mempengaruhi tinggi rendahnya permintaan produk.
Pengusaha konvensional akan mengalami pergeseran tersebut menjadikan gaya persaingan
usaha semakin sehat dan saling mendukung. Ketetapan hukum anti monopoli menjadi
landasan utama dalam menegakkan kekuatan supre hukum. Untuk meminimalisir monopoli
perdagangan melalui strategi pemasaran offline secara terus menerus dapat meningkatkan
angka persaingan tinggi dilandasi pada aspek persaingan secara sehat. Sistem monopoli
perdagangan merupakan tolak ukur kekuatan pasar. Apabila berkembang dan tidak dapat
diatasi oleh produsen maupun konsumen akan terjadi inflasi. Masyarakan dan pelaku usaha
FAKULTAS EKONOMI & BISNIS
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
UNIVERSITAS PALANGKARAYA
perlu meningkatkan kesadaran untuk menentukan produk mana saja yang memiliki nilai jual
tinggi, dan melakukan kesepakatan bersama pelaku usaha lain dengan harapan pasar yang
akan dikembangkan berjalan dengan baik tanpa adakecurangan. Kelebihan dari kekuatan
pasar yang memiliki tingkat monopili negative yaitu dapat memberikan perubahan model
transaksi dari persaingan tidak sehat menjadi persaingan sehat dengan cara kolaborasi dan
kesepakatan bersama antara penjual dan pembeli.
Mashur Malaka ( 2014 ) Persaingan yang sehat dapat memberikan hal yang baik bagi
pebisnis, pesaing itu sendiri dan bahkan para pelanggan.Pelaku usaha di Indonesia dalam
menjalankan kegiatan usahanya berasaskan demokrasi ekonomi dengan memperhatikan
keseimbangan antara kepentingan pelaku usaha dan kepentingan umum.
Rhendy Akhmad Firdausa UU Persaingan Usaha UU no. 5 Tahun 1999 Larangan
Praktek Monopoli dan Persaingan Tidak Sehat. Tujuan hukum adalah untuk melindungi pasar
persaingan dari pengaruh perjanjian dan persekongkolan yang bertujuan untuk mengurangi
atau menghilangkan persaingan. Fungsi utama hukum persaingan adalah untuk
mempromosikan persaingan dan memperkuat kedaulatan konsumen. Meskipun negara tidak
memiliki kekuatan untuk menetapkan harga barang, ia memungkinkan dan bahkan dalam
kondisi tertentu memaksa negara untuk mengintervensi harga, ketika kenaikan harga terjadi
sebagai akibat dari distorsi neto penawaran dan permintaan.
Rahmat Firdaus (2019) Konsep monopoli di dalam UU No. 5 Tahun 1999 adalah
penguasaan produksi atas barang dan jasa tertentu oleh satu pelaku usaha atau kelompok
pelaku usaha.
Fatach Yasin Secara teoritis, UU No. 5 Tahun 1999 tentang larangan monopoli dan
persaingan usaha tidak sehat pada dasarnya telah mengatur prinsip-prinsip utama bagi
terselenggaranya persaingan yang sehat. Sehingga memberikan jaminan kepastian hukum
untuk lebih mendorong percepatan pembangunan ekonomi dalam upaya meningkatkan
kesejahteraan umum sesuai Pembukaan UUD 1945 Alinea Keempat.
Ahmad Fauzi Praktik monopoli adalah pemusatan kekuatan ekonomi oleh satu atau
lebih pelaku usaha yang mengakibatkan dikuasainya produk dan/atau pemasaran atas barang
dan/atau jasa tertentu sehingga menimbulkan persaingan usaha tidak sehat dan dapat
merugikan kepentingan umum. Persaingan usaha tidak sehat adalah persaingan antar pelaku
usaha dalam menjalankan kegiatan produksi dan/atau pemasaran barang dan/atau jasa yang
dilakukan dengan cara tidak jujur atau melawan hukum atau menghambat persaingan usaha.
FAKULTAS EKONOMI & BISNIS
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
UNIVERSITAS PALANGKARAYA
Ni Komang Sri Adnyani & I Made Sarjana Keterkaitan layanan online food delivery
dengan indikasi predatory pricing dalam persaingan usaha tidak sehat dapat dilihat dalam
pelaksanaan layanan online food delivery pemberian sebuah voucher promo sebagai bentuk
potongan harga dalam pembelian barang dan penggunaan jasa serta pemberian gratis ongkos
kirim seperti pada aplikasi Shopeefood, GrabFood, dan Go-Food yang dapat dinyatakan tidak
adanya indikasi adanya penerapan predatory pricing dan tidak melanggar ketentuan yang
diatur pada Undang-Undang No. 5 Tahun 1999 tentang Larangan Praktek Monopoli dan
Persaingan Usaha Tidak Sehat yang diatur khusus pada Pasal 20 dan Pasal 21. Ketiga aplikasi
layanan online food delivery tersebut menggunakan kebijakan pemberian promo tersebut
untuk tujuan dalam segi pemasaran produk mereka untuk menarik minat konsumen, dan
ketiga kompetitor tersebut tidak menyingkirkan satu sama lain melainkan membuat pesaing
baru muncul seperti adanya TokopediaNyam. Lembaga KPPU memiliki peran penting dalam
proses penegakan hukum persaingan usaha pada sektor E-Commerce yang berkaitan dengan
predatory pricing dalam layanan online food delivery walaupun dalam Undang-Undang No. 5
Tahun 1999 tidak mengatur khusus hal tersebut. Tugas dan kewenangan KPPU cukup luas
tidak hanya memiliki kewenangan pengawasan, konsultasi, serta penyelidikan atas suatu
tindakan yang terindikasi adanya tindakan anti persaingan usaha, KPPU juga memiliki
kewenangan wilayah yudikatif, legislatif, dan eksekutif. Namun, KPPU tetap sebagai
lembaga yang hanya bisa memberi sanksi bersifat administratif.
Ade Wijaya Dunia perdagangan dan bisnis saat ini berkembang cukup pesat, dengan
berbagai macam cara dan sistem para pelaku usaha melakukan usahanya agar mendapatkan
konsumen yang diharapkan, sehingga transaksi yang dilakukan terus meningkat, antara lain
dengan cara e- commerce, yakni pembelian, penjualan, dan pemasaran barang melalui
jaringan komputer, internet, dan media lainnya.
Anriza Witi Nasution, Rahmad Azahar Siregar, dan Isnaini Harahap Dalam
terminology Islam tidak ditemukan istilah monopoli secara konkrit, namun monopoli hampir
mirip dengan ikhtikar. Pada dasarnya monopoli yang menunjukkan indikasi ikhtikar adalah
kategori monopoli yang dilarang, walaupun masih ada perbedaan pendapat ulama terkait
hukum ikhtikar, apakah haram atau makruh. Para ulama kemudian memberikan syarat-syarat
ikhtikar yang dilarang berdasarkan hadist tentang ikhtikar. Pemerintahan Islam yang
dipimpin oleh Rasulullah SAW juga menerapkan monopoli, namun bukanlah monopoli yang
FAKULTAS EKONOMI & BISNIS
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
UNIVERSITAS PALANGKARAYA
terkategori ikhtikar. Monopoli yang diterapkan Rasulullah SAW adalah penguasaan negara
atas kekayaan negara yang mengandung hajat hidup orang banyak.
Endang Siti Rahayu
Metode Penelitian :
Untuk keseluruhan Penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan (library research),
yaitu penelitian dengan cara mengumpulkan data-data dan karya tulis ilmiah yang berkaitan
dengan obyek pembahasan penelitian dan atau pengumpulan data dengan sifat kepustakaan,
melakukan kajian mendasar yang dilaksanakan untuk memecahkan permasalahan yang pada
dasarnya tertumpu pada kajian kritis dan secara mendalam terhadap bahan-bahan pustaka serta
referensi karya ilmiah lainnya yang relevan. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif
deskriptif. Sumber data yang digunakan adalahdata sekunder, yang diperoleh melalui literatur dan
karya ilmiah yang terkait dengan monopoli.
Karena PLN tidak bisa seenaknya untuk memutus dan menyuplai pasokan energi listrik di
dalam negeri. (Ayu Rizkia & Rahmawati, 2021).
Undang-Undang Republik Indonesia No 5 Tahun 1999, yang dimaksud dengan posisi
dominan adalah keadaan dimana pelaku usaha tidak mempunya pesaing yang berarti di pasar
bersangkutan dalam kaitan dengan pangsa pasar yang dikuasai, atau pelaku usaha mempunyai
posisi tertinggi diantara pesaingnya di pasar bersangkutan dalam kaitan dengan kemampuan
keuangan, kemampuan akses pada pasokan atau penjualan, serta kemmapuan untuk
menyesuaikan pasokan atau permintaan barang atau jasa tertentu.
Berdasarkan pasal ini, untuk dikatakan memiliki posisi dominan, syarat atau
parameter penting yang diberlakukan ialah pelaku usaha mempunyai posisi tertinggi di antara
pesaingnya dalam kaitan pangsa pasar, kemampuan keuangan, kemampuan akses pada
pasokan atau penjualan, serta kemampuan untuk menyesuaikan pasokan atau permintaan
barang atau jasa tertentu. Oleh karena itu menurut hukum hanya satu pesaing (yang
mempunyai posisi dominan) yang dapat menguasai posisi dominan di pasar bersangkutan.
Tetapi, Undang-Undang No. 5 Tahun 1999 tidak menjelaskan apakah syarat syarat atau
parameter tersebut harus dipenuhi secara kumulatif atau alternatif. Tetapi ciri penting bagi
pelaku usaa yang mempunyai posisi dominan adalah jika pelaku usaha itu dapat melakukan
persaingan usaha tidak sehat pada pasar yang bersangkutan secara mandiri atau individu
tanpa memperhitungkan pesaing-pesaingnya.
Pada Pasal 1 angka 6 Undang-Undang No. 5 Tahun 1999 tentang Larangan Praktek
Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat yang menyatakan bahwa “Persaingan Usaha
Tidak Sehat adalah persaingan antar pelaku usaha dalam menjalankan kegiatan produksi dan
atau pemasaran barang dan atau jasa yang dilakukan dengan cara tidak jujur atau melawan
hukum atau menghambat persaingan usaha”.
Kajian Konsep :
Kajian konsep dalam artikel ini adalah mengenai monopoli dan persaingan tidak sehat dalam
berbagai aspek dam pembahasan baik dari segi perundangan undangan maupun aspek
spiritual
Konsep Monopoli di Dalam UU No. 5 Tahun 1999 dan Perbandingannya dengan Ihtikar
dalam Prespektif Fuqaha Di dalam Bab I ketentuan umum pasal 1 UU No. 5 tahun 1999
FAKULTAS EKONOMI & BISNIS
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
UNIVERSITAS PALANGKARAYA
Penutup
FAKULTAS EKONOMI & BISNIS
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
UNIVERSITAS PALANGKARAYA
Usaha yang dapat dilakukan untuk mengatasi praktek monopoli dan persaingan usaha tidak
sehat dalam bisnis e-commerce antara lain adalah, pemberian izin yang ketat yang harus
memenuhi persyaratan sebagaimana yang ditentukan oleh undang-undang dan pelaku usaha
yang melakukan kecurangan maka izin yang diberikan harus dicabut oleh pemerintah atau
pemerintah daerah yang memberi izin tersebut.
Penimbunan dalam hukum Islam dilarang, sebab akan dapat menimbulkan kesulitan
bagi masyarakat banyak, serta menyusahkan bahkan dapat merusak struktur perekonomian
suatu masyarakat dan negara (Lubis, 2014:151) juga terdapat dalam Undang-Undang No. 5
Tahun 1999 tentang larangan
Daftar Pustaka
Wijaya, Ade. (2019). KONSEP IHTIKAR DALAM PRESPEKTIF FUQAHA DAN
PERBANDINGANNYA DENGAN KONSEP MONOPOLI PERSAINGAN USAHA
TIDAK SEHAT DALAM UNDANG-UNDANG NO. 5 TAHUN 1999.
Riau: Universitas Islam Negri Suska Riau.
Firdaus, Rahmat. (2019). MERCE DI TINJAU DARI UNDANG-UNDANG NOMOR 5
TAHUN 1999 TENTANG LARANGAN PRAKTEK MONOPOLI DAN
PERSAINGAN USAHA TIDAK SEHAT. Batu Sangkar : Jurnal Hukum
Ekonomi Syariah
Juanda, Hapzi ( 2022 ) LITERATURE REVIEW HUKUM BISNIS: MONOPOLI BISNIS
DAN KERUSAKAN LINGKUNGAN