2
Mengapa persaingan itu penting?
• Persaingan memaksa perusahaan untuk menekan biaya
menjadi lebih rendah
• Persaingan memaksa perusahaan untuk selalu menciptakan
produk baru dan berinovasi
• Pesaingan memaksa terciptanya pelayanan yang lebih baik
• Menguntungkan konsumen
“If this capital [of the grocery trade] is divided between two
different grocers, their competition will tend to make both of
them sell cheaper, than if it were in the hands of one only; and if
it were divided among twenty, their competition would be just
so much the greater, and the chance of their combining together,
in order to raise the price, just so much the less.” The Wealth of
Nations 3
• Industri penerbangan
4
• Industri telekomunikasi
5
• Industri ritel
6
Competition Policy
7
Mengapa Hukum Persaingan Usaha Penting?
8
Mengapa Hukum Persaingan Usaha Penting?
9
Mengapa Indonesia baru tahun 1999 memiliki
UU Persaingan Usaha?
• Sebelum terbitnya UU No. 5/1999, Indonesia
tidak memiliki hukum persaingan yang
komprehensif
• Pengaturan tentang persaingan terdapat
diberbagai peraturan perundang-undangan,
seperti:
– Pasal 382bis KUHP
– Pasal 1365 KUHPerdata
– Pasal 7 UU No.5/1984 tentang Perindustrian
– d.l.l.
10
Mengapa Indonesia baru tahun 1999 memiliki
UU Persaingan Usaha?
• Ide pembentukan sudah lama dilakukan, misalnya
yang dilakukan oleh PDI, kerjasama antara FHUI
dengan Departemen Perdagangan
• Tetapi ide tersebut kandas karena tidak ada political
will dan kondisi tidak terlalu kondusif
• Ide pembentukan mendapat momentum dengan
adanya LoI dengan IMF pada tanggal 29 Juli 1998
dan keinginan dari masyarakat untuk melakukan
reformasi
11
Tujuan Utama
Hukum Persaingan Usaha
12
Tujuan Tambahan dari
Hukum Persaingan Usaha
§ Melindungi Usaha Kecil
§ Menciptakan keadilan dan kejujuran dalam berusaha
§ Mengendalikan inflasi
13
Asas Hukum Persaingan Usaha
14
Tujuan Undang-undang Persaingan Usaha
Indonesia
1. menjaga kepentingan umum dan meningkatkan efisiensi ekonomi
nasional sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan
kesejahteraan rakyat;
2. mewujudkan iklim usaha yang kondusif melalui pengaturan
persaingan usaha yang sehat sehingga menjamin adanya
kepastian kesempatan berusaha yang sama bagi pelaku usaha
besar, pelaku usaha menengah, dan pelaku usaha kecil;
3. mencegah praktek monopoli dan atau persaingan usaha tidak
sehat yang ditimbulkan oleh pelaku usaha; dan
4. terciptanya efektivitas dan efisiensi dalam kegiatan usaha.
(Pasal 3 UU No.5/1999)
15
Pengaturan UU No.5/1999
1. Perjanjian yang dilarang
2. Kegiatan yang dilarang
3. Posisi dominan
4. Komisi Pengawas Persaingan Usaha
5. Penegakan Hukum
6. Ketentuan lain-lain
16
Ketentuan Umum
Pelaku Usaha adalah setiap orang perorangan atau
badan usaha, baik yang berbentuk badan hukum
atau bukan badan hukum yang didirikan dan
berkedudukan atau melakukan kegiatan dalam
wilayah hukum negara Republik Indonesia, baik
sendiri maupun bersama-sama melalui perjanjian,
menyelenggarakan berbagai kegiatan usaha dalam
bidang ekonomi (Pasal 1 angka 5 UU No.5/1999).
17
Ketentuan Umum (lanjutan)
Monopoli adalah penguasaan atas produksi dan atau pemasaran
barang dan atau atas penggunaan jasa tertentu oleh satu
pelaku usaha atau satu kelompok pelaku usaha (Pasal 1 angka
1 UU No.5/1999);
18
Instrument of Competition Policy
19
Instrument of Competition Policy
20
Contoh Pasal UU No.5/1999
• Pasal 5 UU No.5/1999
Pelaku usaha dilarang membuat perjanjian dengan pelaku usaha
pesaingnya untuk menetapkan harga atas suatu barang dan atau
jasa yang harus dibayar oleh konsumen atau pelanggan pada
pasar bersangkutan yang sama.
• Pasal 7 UU No.5/1999
Pelaku usaha dilarang membuat perjanjian dengan pelaku usaha
pesaingnya untuk membuat perjanjian dengan pelaku usaha
pesaingnya untuk menetapkan harga di bawah harga pasar, yang
dapat mengakibatkan terjadinya persaingan usaha tidak sehat.
21