Anda di halaman 1dari 22

HUKUM PERSAINGAN USAHA

PUTU SAMAWATI, S.H.,M.H.


NIP. 19800308200212 2002
Persaingan telah mengubah dunia dan
meningkatkan kesejahteraan bagi
umat manusia

Pertumbuhan yang lebih tinggi sekarang dibandingkan


sebelumnya disebabkan oleh pemanfaatan teknologi
dan peningkatan produktifitas yang didorong oleh
pasar yang kompetitif

2
Mengapa persaingan itu penting?
• Persaingan memaksa perusahaan untuk menekan biaya
menjadi lebih rendah
• Persaingan memaksa perusahaan untuk selalu menciptakan
produk baru dan berinovasi
• Pesaingan memaksa terciptanya pelayanan yang lebih baik
• Menguntungkan konsumen

“If this capital [of the grocery trade] is divided between two
different grocers, their competition will tend to make both of
them sell cheaper, than if it were in the hands of one only; and if
it were divided among twenty, their competition would be just
so much the greater, and the chance of their combining together,
in order to raise the price, just so much the less.” The Wealth of
Nations 3
• Industri penerbangan

4
• Industri telekomunikasi

5
• Industri ritel

6
Competition Policy

Foster Mobility of Resources, Competitive Environment,


Economic Efficiency & Consumer Welfare

7
Mengapa Hukum Persaingan Usaha Penting?

“People of the same trade seldom meet together,


even for merriment and diversion, but the the
conversation ends in conspiracy against the public,
or in some contrivance to raise prices.”

Adam Smith, 1776

8
Mengapa Hukum Persaingan Usaha Penting?

• Persaingan perlu adanya aturan main,


karena terkadang tidak selamanya
mekanisme pasar dapat berkerja dengan
baik (adanya informasi yang asimetris
dan monopoli);
• Dalam pasar, biasanya ada usaha-usaha
dari pelaku usaha untuk menghindari
atau menghilangkan terjadinya
persaingan di antara mereka;
• Berkurangnya atau hilangnya persaingan
memungkinkan pelaku usaha
memperoleh laba yang jauh lebih besar;

9
Mengapa Indonesia baru tahun 1999 memiliki
UU Persaingan Usaha?
• Sebelum terbitnya UU No. 5/1999, Indonesia
tidak memiliki hukum persaingan yang
komprehensif
• Pengaturan tentang persaingan terdapat
diberbagai peraturan perundang-undangan,
seperti:
– Pasal 382bis KUHP
– Pasal 1365 KUHPerdata
– Pasal 7 UU No.5/1984 tentang Perindustrian
– d.l.l.

10
Mengapa Indonesia baru tahun 1999 memiliki
UU Persaingan Usaha?
• Ide pembentukan sudah lama dilakukan, misalnya
yang dilakukan oleh PDI, kerjasama antara FHUI
dengan Departemen Perdagangan
• Tetapi ide tersebut kandas karena tidak ada political
will dan kondisi tidak terlalu kondusif
• Ide pembentukan mendapat momentum dengan
adanya LoI dengan IMF pada tanggal 29 Juli 1998
dan keinginan dari masyarakat untuk melakukan
reformasi

11
Tujuan Utama
Hukum Persaingan Usaha

§ Agar persaingan antar pelaku usaha tetap hidup


§ Agar persaingan yang dilakukan antar pelaku usaha
dilakukan secara sehat
§ Mencegah penyalahgunaan kekuatan ekonomi
§ Melindungi kebebasan konsumen dan produsen dalam
berusaha
§ Efesiensi ekonomi
§ Meningkatkan kesejahteraan konsumen

12
Tujuan Tambahan dari
Hukum Persaingan Usaha
§ Melindungi Usaha Kecil
§ Menciptakan keadilan dan kejujuran dalam berusaha
§ Mengendalikan inflasi

Bagaimana seandainya dalam suatu kasus terkadang antara


tujuan yang satu dengan tujuan yang lain bisa saling
berbenturan apa yang perlu dilakukan? (Misalkan tujuan
untuk meningkatkan efesiensi mungkin berbenturan dengan
tujuan melindungi usaha kecil)

13
Asas Hukum Persaingan Usaha

Pelaku usaha di Indonesia dalam menjalankan


kegiatan usahanya berasaskan demokrasi ekonomi
dengan memperhatikan keseimbangan antara
kepentingan pelaku usaha dan kepentingan umum
(Pasal 2 UU No.5/1999).

14
Tujuan Undang-undang Persaingan Usaha
Indonesia
1. menjaga kepentingan umum dan meningkatkan efisiensi ekonomi
nasional sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan
kesejahteraan rakyat;
2. mewujudkan iklim usaha yang kondusif melalui pengaturan
persaingan usaha yang sehat sehingga menjamin adanya
kepastian kesempatan berusaha yang sama bagi pelaku usaha
besar, pelaku usaha menengah, dan pelaku usaha kecil;
3. mencegah praktek monopoli dan atau persaingan usaha tidak
sehat yang ditimbulkan oleh pelaku usaha; dan
4. terciptanya efektivitas dan efisiensi dalam kegiatan usaha.
(Pasal 3 UU No.5/1999)

15
Pengaturan UU No.5/1999
1. Perjanjian yang dilarang
2. Kegiatan yang dilarang
3. Posisi dominan
4. Komisi Pengawas Persaingan Usaha
5. Penegakan Hukum
6. Ketentuan lain-lain

16
Ketentuan Umum
Pelaku Usaha adalah setiap orang perorangan atau
badan usaha, baik yang berbentuk badan hukum
atau bukan badan hukum yang didirikan dan
berkedudukan atau melakukan kegiatan dalam
wilayah hukum negara Republik Indonesia, baik
sendiri maupun bersama-sama melalui perjanjian,
menyelenggarakan berbagai kegiatan usaha dalam
bidang ekonomi (Pasal 1 angka 5 UU No.5/1999).

17
Ketentuan Umum (lanjutan)
Monopoli adalah penguasaan atas produksi dan atau pemasaran
barang dan atau atas penggunaan jasa tertentu oleh satu
pelaku usaha atau satu kelompok pelaku usaha (Pasal 1 angka
1 UU No.5/1999);

Praktek Monopoli adalah pemusatan kekuatan ekonomi oleh


satu atau lebi pelaku usaha yang mengakibatkan dikuasainya
produksi dan atau pemasaran atas barang dan atau jasa
tertentu sehingga menimbulkan persaingan usaha tidak sehat
dan dapat merugikan kepentingan umum (Pasal 1 angka 2 UU
No.5/1999)

18
Instrument of Competition Policy

Structural merger & monopolies

Behavioral price fixing,


collusive agreement,
vertical restrains

19
Instrument of Competition Policy

• Per seillegal mutlak dilarang

• Rule of Reason melihat kepada akibat


yang ditimbulkan

20
Contoh Pasal UU No.5/1999
• Pasal 5 UU No.5/1999
Pelaku usaha dilarang membuat perjanjian dengan pelaku usaha
pesaingnya untuk menetapkan harga atas suatu barang dan atau
jasa yang harus dibayar oleh konsumen atau pelanggan pada
pasar bersangkutan yang sama.

• Pasal 7 UU No.5/1999
Pelaku usaha dilarang membuat perjanjian dengan pelaku usaha
pesaingnya untuk membuat perjanjian dengan pelaku usaha
pesaingnya untuk menetapkan harga di bawah harga pasar, yang
dapat mengakibatkan terjadinya persaingan usaha tidak sehat.

21

Anda mungkin juga menyukai